Selasa, 26 April 2016

Membentengi Jiwa Anak, Dengan Pendidikan Agama

TPA Al-Hidayah Sicincin Diresmikan
Membentengi Jiwa Anak, Dengan Pendidikan Agama

Sicincin--Pemkab Padang Pariaman berjanji untuk lebih memperhatikan lembaga pendidikan non formal, seperti pendidikan TPA/TPSA yang berbasis di surau dan masjid, dengan melengkapi sarana prasarana pendidikan tersebut dimasa mendatang. Apalagi pascagempa, banyak surau dan masjid yang mengalami rusak berat, sehingga proses pendidikan keagamaan ditengah masyarakat, banyak yang mengalami gangguan.
    Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni ketika meresmikan TPA/TPSA Al-Hidayah, Korong Bari Hilie, Kenagarian Sicincin, Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung, Senin lalu melihat keberadaan pendidikan non formal, seperti TPA/TPSA ini sangat membantu untuk proses penanaman nilai-nilai agama kepada anak didik diusia dini. "Kita berharap, lembaga ini kedepannya mampu memberikan yang terbaik buat perkembangan keagamaan ditengah masyarakat itu sendiri. Hanya dengan pendidikan agama yang kuatlah, segala hal yang akan mendatangkan malapetaka bisa dihindari dengan baik," ujar Ali Mukhni.
    Pada peresmian TPA/TPSA yang dipimpin Arifin Tuanku Kuniang itu, juga dihadiri oleh Walinagari Sicincin, Alwi Datuak Garang, Ketua Gerakan Muda Relawan Ai Mukhni-Damsuar (Realmuda), Firdaus, tokoh masyarakat setemat dan orangtua serta santri/santriwati TPA/TPSA tersebut. Menurut Ali Mukhni, majunya suatu daerah tidak terlepas dari kokohnya pilar-pilar pendidikannya, termasuk pendidikan non formal dan ekonomi. Baik ekonomi mikro maupun ekonomi makro.
    Ali Mukhni melihat, pembinaan yang dilakukan Pemkab terhadap kemajuan pendidikan keagamaan di Padang Pariaman cukup tinggi. Bagi qori yang mampu mengharumkan nama baik daerah ini dikancah nasional, selalu diberikan penghargaan dengan memberangkatkan untuk pergi umrah. "Hingga kini, sebanyak 12 qori asal daerah ini telah berhasil sampai di Makkah, untuk menunaikan ibadah umrah, lantaran punya prestasi dibidang sini baca Quran," kata Ali Mukhni.
    Hal itu dilakukan, lanjut Ali Mukhni, mengingat pendidikan agama merupakan suatu proses pembinaan mental, moral dan spritual dari anak-anak bangsa, sebagai modal pertahanan bagi generasi muda dalam menghadapi segala kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan dimasa mendatang. "Untuk itu, proses pendidikan agama mesti dilakukan semenjak usia dini, yang dimulai dari rumah tangga, lingkungan anak dan lembaga TPA/TPSA itu sendiri," ungkap Ali Mukhni. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar