Selasa, 30 April 2019

13 Hari Setelah Pencoblosan Ketua KPPS TPS I Lubuk Alung Meninggal Dunia

Lubuk Alung--13 hari pasca pencoblosan 17 April, tepatnya Rabu (1/5) pagi Irianto (50 tahun) meninggal dunia di kediamannya, Kampung Durian Lubuk Alung. Innalillahi wainnailaihi rajiun. Kabar duka menyeruak ke seantero nagari itu, karena sebelum meninggal, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) I Nagari Lubuk Alung ini mengalami sakit kelelahan.
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Nagari Lubuk Alung, Sutan Yardi kepada Singgalang membenarkan Iriato setelah pencoblosan mengalami down, dan kerja penghitungan suara di TPS yang terletak di Kampung Durian itu dilanjutkan oleh anggotanya. "Saat dia sakit itu kita belum tahu mekanismenya seperti apa, sehingga saat keluarganya nelpon belum saya tanggapi," ujar Yardi.
Menurut Yardi, saat rekapitualsi di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Lubuk Alung, Irianto memang diminta hadir langsung di kantor camat. Awalnya dia menolak lantaran kondisinya sangat tidak memungkinankan. Namun, entah kenapa dia paksakan juga hadir saat rekapitualsi demikian.
"Kita semua dari penyelenggara di tingkat nagari turut berduka yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga keluarganya tabah dalam menerima takdir dari Yang Maha Kuasa ini," hara Yardi.
Yardi menyebutkan, kejadian ini telah dilaporkannya secara berjenjang, yaitu ke Ketua PPK Kecamatan Lubuk Alung. Dan Ketua PPK Lubuk Alung Rahmanul Hidayat pun telah melapor secara lisan ke Ketua KPU Padang Pariaman. "Rabu ini pleno terbuka KPU Padang Pariaman di IKK Parit Malintang. Semoga ada ketentuan dalam KPU soal musibah meninggalnya petugas KPPS ini," ungkapnya.
Anggota DPRD Padang Pariaman terpilih, Jondedi yang datang membezuk ke rumah duka ikut berbelasungkawa atas wafatnya pejuang demokrasi tersebut. "Saat dia sakit beberapa saat usai Pemilu saya telah dapat kabar. Ini harus ada tindak-lanjutnya dari KPU. Apalagi, ini kasus pertama di Padang Pariaman," kata anggota dewan yang terpilih kembali dari PDI Perjuangan tersebut. (501)



Baru Tiga BUMNag di Padang Pariaman yang Punya Perizinan

Pariaman--Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Kabupaten Padang Pariaman Sepno Fahmi mengharapkan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) yang ada di daerah itu segera mendaftarkan perizinannya ke DPMPTP.
Harapan itu disampaikannya kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Erman, saat menerimanya di kantor DPMPTP dalam rangka koordinasi. Koordinasi ini dilakukan mengingat masih kurangnya jumlah BUMNag yang mendaftarkan perizinannya.
“Koordinasi ini kita lakukan agar semua BUMNag yang ada di Padang Pariaman segera mendaftarkan perizinannya. Karena dari 53 BUMNag yang sudah terdaftar di DPMD baru tiga BUMNag yang sudah mendaftar,” ungkap Sepno.
Hal itu dibenarkan oleh Kabid Perizinan dan Non Perizinan Heri Sugianto, saat mendampingi Plt Kadis DPMPTP pada saat koordinasi tersebut.
“Ya benar. Dalam laporan dan catatan kita hanya ada tiga BUMNag yang sudah terdaftar di perizinan kita. Mereka adalah BUMNag Pakandangan Emas, Rangkiang Sarikat Kapalo Hilalang, dan BUMNag KAMI (Kasang Mandiri),” paparnya menjelaskan.
Lebih lanjut mantan Kasubbag Humas dan Media itu menjelaskan, bahwa perizinan BUMNag ini memiliki perbedaan dengan badan hukum lainnya. Tidak seperti badan hukum layaknya Perseroan Terbatas, Yayasan ataupun Koperasi, di mana ke semuanya mendapatkan statusnya sebagai badan hukum saat mendapatkan pengesahan dari kementerian terkait (Kemenkumham). Namun khusus untuk BUMNag tidak merlukan pengesahan dari kementerian terkait. "Oleh karena itu kita siap memfasilitasi dan mempermudah proses perizinan BUMNag yang ada di Padang Pariaman," katanya meyakinkan.
Menurut Heri, UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan PP tentang Desa tidak disebutkan secara eksplisit saat mana BUMNag sah menjadi sebuah badan hukum. Namun dari pasal 88 UU Desa jo pasal 132 PP Desa yang menyebutkan bahwa pendirian BUMNag dilakukan melalui musyawarah nagari dan ditetapkan dengan peraturan nagari, maka dapat disimpulkan bahwa saat telah disahkannya kesepakatan dalam musyawarah nagari dan kesepakatan tersebut ditetapkan dalam suatu peraturan nagari, maka pada saat itu telah lahir BUMNag sebagai badan hukum.
Kepala DPMD, Erman mengatakan bahwa BUMNag merupakan salah satu lembaga ekonomi yang diharapkan dapat menjadi salah satu yang berkontribusi pada sumber pendapatan nagari. Oleh karena itu keberadaan BUMNag perlu mendapatkan justifikasi hukum yang pasti.
Menurut Erman, Ketentuan UU tentang Desa jelas menyebutkan bahwa BUMDes/Nag adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh nagari melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan nagari yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat nagari.
“Kita berterima kasih atas koordinasi dari DPMPTP dan kita akan sampaikan Kepada seluruh walinagari yang telah memiliki BUMNag, tetapi belum mendaftarkan perizinannya untuk segera mendaftar,” ujar Erman. (501)

Peserta PKN Nasional Tingkat II Provinsi Jawa Timur Sumbang Saran Untuk Pengembangan UMKM Padang Pariaman

Parit Malintang--Peserta Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) Pendidikan Pelatihan Kepemimpian Nasional (PKN) tingkat II Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur telah menuntaskan visitasinya di Padang Pariaman.

Selama dua hari 15 peserta VKN PKN tingkat II berada di Kabupaten Padang Pariaman telah mengunjungi empat Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), yaitu Leriska (Lele Asap), Arfam's (Olahan Durian) dan Coklat Malibou di Kecamatan 2 x 11 Kayutanam serta Ul Bordir (Bordir Mukena Minang) di Kecamatan Nan Sabaris.


Setelah melakukan observasi langsung ke lapangan dengan tujuan empat pelaku UMKM, peserta VKN merampungkan hasilnya dalam bentuk laporan kelompok dan diserahkan secara resmi dalam bentuk Ringkasan Kebijakan (Policy Brief) kepada Pemkab Padang Pariaman, Selasa (30/4).

Secara resmi, Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur menerima Policy Brief yang diserahkan oleh Sugeng Hariadi di ruang kerja Wabup disaksikan oleh seluruh peserta VKN dan jajaran BKPSDM Padang Pariaman.


Dalam policy brief yang disusun 15 peserta VKN ikut sumbang saran untuk pengembangan sektor usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) Kabupaten Padang Pariaman.

"Produk UMKM Padang Pariaman sudah sangat bagus seperti cokelat, lele dan bordir. Perkembangannya juga bagus, bahkan sudah ada yang menembus pasar internasional. Kami memberi masukan agar pelaku UMKM memanfaatkan promosi digital, seperti memanfaatkan media sosial dan lainnya serta meningkatkan pemasaran direct dengan membuka sentra-sentra UKM di lokasi strategis," kata Siswo kepada Wabup Suhatri Bur.


Menurut Siswo, Kabupaten ini mulai mengandalkan industri yang awalnya beranjak dari sektor UMKM. Perkembangan positif inilah yang menarik dikaji karena sangat bagus ditiru dalam hal pengembangan sektor UMKM.

Peserta Diklat yang berasal dari Blitar, Malang, Sampit, Kotawaringin Timur, RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Pacitan, Alor NTT, Jombang, Kejagung RI, Kejati Lampung, Kapuas Hulu, Tulungagung, Kota Metro, RSUD Soedono Madiun melakukan kegiatan sejak Senin (28/4) dan dilaksanakan selama 4 hari.

Beberapa kesamaan menjadi modal peserta yang berasal dari berbagai daerah, di antaranya di Indonesia untuk mengembangkan UMKM seperti yang dilakukan Padang Pariaman yang menjadikan cokelat sebagai ikon daerah sesuai potensi wilayah mereka.

Meski UMKM Padang Pariaman sudah cukup maju, namun penggunaan teknologi informasi disarankan harus lebih dioptimalkan, khususnya dalam memperluas pemasaran. Hal itulah yang menjadi perhatian tim visitasi saat berkunjung ke daerah tersebut.


"Kami peserta visitasi akan mengeluarkan saran kebijakan yang akan dipublikasikan dan disampaikan kepada pemerintah setempat. Ini juga diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat dalam mengambil kebijakan," sambung Siswo.

Sumbangsih dalam hal digitalisasi, pemanfaatan teknologi informasi serta memberi saran kepada Padang Pariaman untuk menyediakan sentra-sentra UKM di lokasi strategis sehingga dapat membawa manfaat bagi pengembangan UMKM lokal menjadi lebih maju.


Wakil Bupati Suhatri Bur terlihat senang dan bahagia dengan hasil yang disampaikan peserta VKN. Dia mengakui bahwa banyak yang harus dibenahi dalam bidang UMKM.

"UMKM di Padang Pariaman memang belum sebanyak dan sebagus UMKM daerah yang sudah maju. Namun, kami selalu berupaya membenahi kekuarangan yang ada. Untuk itu, kami senang dan bahagia diberi masukan oleh peserta VKN yang terdiri dari pejabat eselon II seluruh Indonesia," kata Suhatri Bur didampingi Kabag HUmas dan Protokol Andri Satria MAsri dan Tafril dari BKPSDM.


Selain UMKM, lanjut Wabup, Padang Pariaman juga memiliki pemandagan yang indah untuk dikunjuungi. Kombinasi pegunungngan, dataran dan pantai membuat daerah ini surga wisata, baik wisata alam, pantai, kuliner maupun minat khusus.

"Di sini ada Lubuk Nyarai yang dinyatakan objek wisata kelas dunia oleh lembaga dunia," tambah mantan Ketua KPU Padang Pariaman itu. (501)

Kabupaten Padang Pariaman Jadi Lokus Visitasi Peserta PKN Tingkat II Provinsi Jawa Timur

Parit Malintang--Sebanyak 15 peserta Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II Provinsi Jawa Timur kunjungi Kabupaten Padang Pariaman yang ditetapkan sebagai lokasi kunjungan atau visitasi ke best practice, Senin (29/4).

Peserta yang terdiri dari pejabat eselon dua dari berbagai daerah di Indonesia itu diterima langsung oleh Sekdakab Padang Pariaman, H. Jonpriadi didampingi Kepala Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Dewi Roslaini dan jajaran BKPSDM.


Rombongan dipimpin Siswo Herutoto dari BPSDM Provinsi Jawa Timur menjelaskan maksud kedatangan rombongannya ke Padang Pariaman.

"Kami datang dalam rangka melakukan Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) dalam rangka Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur," kata Siswo.


BPSDM Provinsi Jawa Timur, kata Siswo melanjutkan, menyelenggarakan PKN tingkat II ini dengan mengundang peserta pejabat eselon II seluruh Indonesia dengan total peserta sebanyak 60 orang kemudian dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 15 peserta dengan lokasi visitasi empat kabupaten/kota di Sumatera Barat.

"Kelompok yang ke Padang Pariaman ini adalah satu dari empat kelompok yang mengunjungi empat kabupaten/kota di Sumatera Barat. Selain ke Padang Pariaman ada kelompok yang ke Kabupaten Solok, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Bukittinggi. Masing-masing peserta berjumlah 15 orang," jelasnya lagi.


Siswo juga menjelaskan bahwa visitasi ke Padang Pariaman akan melakukan observasi, mengumpulkan informasi, data dan dokumentasi tentang perkembangan dan pertumbuhan ekonomi khususnya usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

"Dari pengamatan di lapangan peserta akan membuat laporan hasil observasi dan menyusun rekomendasi untuk Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman terkait pengembangan UMKM," pungkas Siswo.


Menyambut kedatangan VKN PKN BPSDM Jawa Timur, Sekda Jonpriadi mengaku senang dan bangga BPSDM Jawa Timur memilih Padang Pariaman sebagai lokus.

"Kami senang dan bangga, BPSDM Jawa Timur memilih Kabupaten Padang Pariaman sebagai lokasi VKN PKN tingkat II. Suatu kehormatan bagi kami dan masyarakat Padang Pariaman," kata Jonpriadi senang.
Katanya, peserta VKN PKN tingkat II dapat melaksanakan VKN dengan lancar tanpa gangguan berarti dan kemudian menghasilkan rumusan rekomendasi yang dapat diterapkan di Padang Pariaman.

"Kami sangat berharap bapak ibu yang berasal dari beberapa daerah tingkat provinsi, kabupaten/kota bahkan kementerian dan lembaga, mendapatkan kesan yang sangat positif terhadap Padang Pariaman kemudian menceritakan kepada keluarga, rekan kerja di daerah masing-masing. Kami sangat senang jika bapak ibu mempromosikan Padang Pariaman kepada orang lain untuk datang ke sini," harapnya.


Setelah saling berdiskusi tentang pengembangan perekonomian, ditutup dengan saling bertukar cenderamata. Selanjutnya rombongan diantar oleh BKPSDM Padang Pariaman melakukan observasi ke empat pelaku UMKM, yaitu Leriska (Lele Asap), Arfam's (Olahan Durian) dan Coklat Malibau di Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam serta Ul Bordir (Bordir Mukena Minang) di Kecamatan Nan Sabaris. (501)

Di Padang Pariaman Januari sampai Maret Ditemukan 34 Orang Penderita HIV-AIDS

Padang Pariaman--Visi pembangunan kesehatan sampai tahun 2025 adalah “Indonesia Sehat 2025”, yaitu keadaan masa depan masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil, merata, dan memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan misi pembangunan kesehatan, yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan,
 mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau, meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan
 dalam konteks ini, platform untuk mengatasi masalah kesehatan yang diprioritaskan kepada mobilisasi sosial dan pemberdayaan masyarakat, meningkatkan/memeratakan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang terjangkau,
 meningkatkan surveilans dan monitoring.
Selanjutnya, meningkatkan pendanaan masyarakat
 untuk mencapai visi dan misi dari Kementerian Kesehatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sudah mempunyai visi dan misi yang akan mendukung pembangunan, termasuk sektor kesehatan. Visi tersebut adalah terwujudnya Kabupaten Padang Pariaman yang Baru, Religius, Cerdas dan Sejahtera. MMelalui visi tersebut, ada empat misi yang ingin dicapai dan diwujudkan ke depan.
Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur menyampaikan hal demikian, Selasa (30/4) dalam rapat koordinasi pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV-AID. Menurut dia, baru memiliki arti suatu perubahan wajah, ruang dan suasana, religius memiliki makna masyarakat yang menjunjung tinggi norma-norma agama, berpegang teguh kepada ajaran agama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Sejahtera memiliki arti sebuah kondisi tercapainya taraf kehidupan yang layak dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya. Cerdas memiliki arti sebagai suatu kondisi masyarakat yang berkualitas dan berilmu pengetahuan," ungkap Suhatri Bur.
Menurutnya, dalam mewujudkan visi dan misi tersebut, pemerintah dihadapkan pada berbagai masalah dan persoalan bangsa, terutama di bidang kesehatan. "Selain menghadapi transisi demografi, kita juga dihadapkan pada transisi epidemiologi penyakit. Artinya, di satu sisi kita masih dihadapkan pada masalah tingginya penyakit infeksi (baik re-emerging maupun new-emerging).
Mencermati situasi tersebut, kita perlu mewaspadai beberapa penyakit infeksi, terutama yang bersifat “new emerging diseases”, seperti HIV-AIDS, avian influenza (AI), maupun penyakit infeksi lain yang bersifat “re-emerging diseases”, seperti TBC, kusta, Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria, termasuk penyakit kaki gajah (filariasis)," ujarnya.
"
Penyakit HIV-AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Sampai detik ini penyakit HIV-AIDS belum ada obatnya. 60 % penderita HIV-AIDS akan menderita penyakit TBC karena virus HIV ini menyerang sitem kekebalan tubuh penderita. TBC merupakan penyebab utama kematian pada orang dengan HIV-AIDS atau yang disebut ODHA (40 % kematian ODHA terkait dengan TBC).
 WHO memperkirakan jumlah pasien TBC dengan status HIV positif di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 7,5 % terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya 3,3 % (Global Report WHO 2013)," ulas Wabup.
Penemuan cakupan TB tahun 2016 sebanyak 298.125 orang dan penemuan kasus HIV sebanyak 7.491 orang. Jumlah kumulatif kasus HIV-AIDS dari tahun 1987 s/d 2016 sebanyak 86.780 orang.
Kegiatan kolaborasi TB-HIV di Indonesia merupakan rangkaian kegiatan bersama program pengendalian TB dan program pengendalian HIV yang bertujuan untuk mengurangi beban TB dan HIV pada masyarakat akibat kedua penyakit ini.

Data penemuan HIV-AIDS di Sumatera Barat dari tahun 2002 s/d 2017 HIV sebanyak 1.685 orang dan AIDS sebanyak 1.841 orang. Dan penemuan HIV-AIDS tahun 2018 Dinkes Sumatera Barat sebanyak 347 orang.
Jumlah penemuan kasus TB-HIV dari bulan tahun 2018 di Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 4 orang dan jumlah penemuan kasus baru TBC sebanyak 730 orang.

Jumlah penemuan kasus HIV-AIDS tahun 2018 sebanyak 43 orang. Dari 43 orang yang tertular HIV-AIDS tersebut, penyebab atau faktor resiko yang paling tinggi adalah hubungan sek laki-laki sek laki-laki (LSL) sebanyak 21 orang, sek bebas sebanyak 10 orang, pasangan positif HIV sebanyak 8 orang dan bisek sebanyak 4 orang.
Ini sangat singnifikan sekali karena pada tahun 2017 penemuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Padang Pariaman ditemukan sebanyak 28 orang.
"Dan bulan Januari sampai dengan Maret 2019 ini saja sudah ditemukan sebanyak 34 orang penderita HIV-AIDS di Kabupaten Padang Pariaman.
Untuk mencegah penularan penyakit HIV-AIDS kita juga sudah melaksanakan upaya pencegahan melalui penyuluhan dan sosialisasi serta melaksanakan kegiatan GERNIS PAPA (Gerakan Nikah Sehat Padang Pariaman). Pada tahun 2018 sudah diperiksa sebanyak 5.258 orang dilakukan skrining/deteksi dini pada pasien TBC, ibu hamil dan calon pengantin.
Khusus calon pengantin sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 1.378 orang dan ditemukan HIV positif sebanyak 1 orang, shypilis sebanyak 2 orang, hepatitis sebanyak 4 orang dan positif hamil sebanyak 10 orang," ungkap Suhatri Bur.

Suhatri Bur menyebutkan, kegiatan GERNIS PAPA pada bulan Januari s/d Maret 2019 sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan pada calon penganten sebanyak 718 orang dengan hasil pemeriksaan HIV 0, sipilis 1 orang, hepatitis 2 orang, TBC 1 orang dan hamil sebelum menikah sebanyak 8 orang.
Dengan banyaknya penemuan kasus ini, maka Padang Pariaman sudah melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular (TBC dan HIV) serta penyakit menular lainnya. Khusus untuk Kecamatan Lubuk Alung sudah terbentuk Yayasan Warga Peduli HIV (YWPH) dan Nagari Peduli TB dan HIV-AIDS. Kegiatan ini sudah terlaksana dan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan tentang TBC dan HIV-AIDS kepada masyarakat Lubuk Alung juga sudah dilakukan pada tahun 2018.
Dana untuk kegiatan sosialisasi TB dan HIV tersebut dianggarkan dari dana nagari di Kecamatan Lubuk Alung.
 Pada tahun 2019 ini Kecamatan Lubuk Alung juga membuat suatu inovasi yang bernama SALIHODA (Sahabat Peduli Orang dengan HIV-AIDS) di Nagari Singguliang. Kegiatan yang dilakukan adalah pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS melalui sosialisasi pada masyarakat dan menempelkan stiker-stiker informasi HIV-AIDS di rumah-rumah masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh konselor-konselor sebaya sebanyak 12 orang. Konselor-konselor sebaya ini sudah dilatih terlebih dahulu oleh tim dari Puskesmas Lubuk Alung.
"Untuk itu diharapkan kepada kita semua agar dapat melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular. Semoga Kabupaten Padang Pariaman terbebas dari penularan penyakit menular," harapnya. (501)

Puskesmas Padang Alai Dinilai Tim Provinsi

Padang Alai--Puskesmas Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman didatangi oleh Tim Penilai Kompetisi Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan Publik tingkat Provinsi Sumatera Barat, Senin (29/4).

Dalam kegiatan penilaian ini Puskesmas Padang Alai didampingi langsung oleh Bupati Padang Pariaman, DPRD, Kepala Dinas Kesehatan, Camat dan Walinagari.
Bupati Ali Mukhni menyampaikan apresiasi kepada Puskesmas Padang Alai yang sudah mengaplikasikan motto pemerintah daerah, yakni tiada hari tanpa inovasi dengan program inovasi unggulannya Jumsepase "Jumat Sehat Padang Alai Semangat".

Dalam sambutannya Bupati Padang Pariaman juga menyampaikan ajakan kepada seluruh Puskesmas yang ada untuk dapat berinovasi seperti Puskesmas Padang Alai yang mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat.


"Biarpun Puskesmas Padang Alai terletak di kaki bukit dan jauh dari perkotaan, tapi Puskesmas Padang Alai tidak kalah dari Puskesmas lain se Sumatera Barat," tambah Ali Mukhni.


Dalam bidang inovasi Padang Pariaman pada tahun 2018 berhasil meraih terbaik II se Indonesia.

Tim Penilai Kompetisi Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Sumatera Barat yang hadir terdiri dari Prof. Edy Safri dari MUI Sumatera Barat, Sawir Pribadi dari Media Harian Singgalang, Zikri Alhadi dari Universitas Negeri Padang, dan Dr. Ria Ariany, dari Universitas Andalas. (501)

Minggu, 28 April 2019

PMII Diminta Jadi Contoh di Tengah Masyarakat

Pariaman--Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman diminta harus mampu mengantisipasi dampak negatif dari kemajuan pariwisata yang tengah menjadi fokus pembangunan di kota itu. Jangan sampai kemajuan pariwisata merusak nilai-nilai kehidupan budaya yang sudah ada.
Demikian dikatakan Walikota Pariaman diwakili Kepala Bagian Kesra Sekretariat Pemko Pariaman, Armaizal saat membuka Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) PMII Cabang Pariaman, di aula BP PAUD dan Dikmas, Rawang Kota Pariaman. Selain Muspimcab, juga digelar Pelantikan Komisariat, Tasyakarun Harlah dan dialog dengan dua senior PMII Kota Pariaman.
Menurut Armaizal, visi misi Walikota Pariaman Genius Umar adalah memajukan sektor pariwisata. Karena dengan menggenjot pariwisata akan mendatangkan banyak orang ke Pariaman. Jika banyak pengunjung, tentu diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Selain pengembangan pariwisata, Pemko Pariaman juga memperhatikan peningkatan kehidupan keagamaan masyarakat. Seperti adanya penyuluh agama di setiap desa. Ini dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan pendampingan dalam kehidupan beragama,” kata Armaizal.
Kader PMII Kota Pariaman, kata Armaizal, diminta dapat membentengi diri terhadap dampak negatif perkembangan informasi teknologi. Cara membentengi diri yang efektif adalah dengan nilai-nilai dan pemahaman agama yang lebih baik. “Kader PMII Pariaman mari bersama-sama memberikan contoh teladan yang baik kepada masyarakat tentang kehidupan beragama yang baik,” ajak Armaizal.
Pembukaan Muspimcab dihadiri Ketua PC PMII Kota Pariaman, Rizka Adilla, mantan Ketua PMII Kota Pariaman, Ory Sativa Tuanku Sutan Imam Basa dan Jupmaidi Ilham, Ketua PKC PMII Sumbar Rodi Indra Saputra, Pendiri PMII Kota Pariaman Armaidi Tanjung, Tim Kaderisasi Pengurus Besar PMII Satria Effendi Tuanku Kuning yang juga mantan Ketua PC PMII Kota Pariaman.

Pelantikan Pengurus Komisariat

Pengurus Komisariat (PK) yang dilantik masing-masing PK STIE Sumbar Pariaman periode 2019-2020, Ketua Hari Yanto, Sekretaris Irma Yulia Hadiarrahmi, Bendahara Atika Jasri. Korp Putri PMII Ketua Ninil Khaira Wahyuni, Sekretaris Intan Apriska Putrid an Bendahara Elsa.
Sedangkan PMII PK STIT Syekh Burhanuddin Ketua Rangga Putra, sekretaris Naldi, Bendahara Nur ‘Asmi. Korp Putri PMII Ketua Elsa Mahlita, Sekretaris Yeni Safitri dan Bendahara Julia Safitri. (501)

Sinarilah Rumah Kita dengan Sering Membaca Quran

Padang Pariaman--Khatam bukan berarti berakhirnya membaca Quran. Namun khatam adalah tandanya seseorang sudah bisa membaca kitab suci umat Islam ini.
Hal tersebut disampaikan Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman, H. Syafrizal Tuanku Sidi Sati, Minggu (27/4) ketika menyampaikan sambutannya pada kegiatan Khatam Quran dan Wisuda Iqra di Los Pasar Kudu, Nagari Kudu Gantiang, Kecamatan V Koto Timur.
"Untuk seterusnya, kita jadikan membaca Quran sebagai kebutuhan," kata Syafrizal yang mewakili Kakan Kemenag tersebut. Ia juga berpesan pada orangtua agar memotivasi anak untuk terus membaca Quran karena rumah yang bercahaya adalah rumah yang penghuninya selalu membaca Quran.
"Mari kita motivasi anak-anak untuk terus membaca Qquran karena rumah yang bercahaya itu adalah rumah yang penghuninya selalu membaca Quran," terang mantan Kasi PD & PP itu.
Sementara itu, Camat V Koto Timur, Arlis mengajak masyarakat mempedomani Quran dan Hadis dalam kehidupan sehari-sehari karena keduanya sebagai petunjuk bagi umat muslim. Ia juga mengajak masyarakat V Koto Timur agar menjadikan membaca Quran sebagai kebutuhan untuk berdialog dengan Allah SWT.
"Supaya selamat dunia akhirat, jadikan Quran dan Hadis sebagai pedoman karena itulah sebagai petunjuk bagi umat muslim. Dengan membaca Quran kita berdialog dengan Sang Pencipta," kata Arlis.
Di sela-sela kegiatan khatam, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan V Koto Timur, H. Joni Syuryaman mengatakan, seluruh peserta dapat menjadikan kitab suci Quran sebagai benteng diri dalam menghadapi arus globalisasi yang bisa mengikis moral generasi muda. "Peserta agar dapat menjadikan Quran sebagai benteng diri terhadap pengaruh globalisasi. Bacalah dan pahamilah Quran, insya Allah akan membawa kebaikan dalam kehidupan sehari-sehari," ungkap mantan Plt Kepala KUA Sungai Geringging tersebut.
Sementara itu, panitia pelaksana, Padri Islami mengatakan, kegiatan Khatam Quran dan Wisuda Iqra tahun ini diikuti 202 orang peserta yang terdiri dari TPQ/TPSQ se-Kecamatan V Koto Timur, dengan tema; "cinta Quran, Taat Beribadah dan Berakhlak Mulia Demi Masa Depan yang Diridhai Ilahi". (501)

500 Santri di Kecamatan Enam Lingkung Ikuti Khatam Quran dan Wisuda Iqra' Gabungan

Enam Lingkung--Sekitar 500 santri dan santriwati se Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (1/5) besok mengikuti Khatam Quran dan Wisuda Iqra'. Santri yang sebanyak itu tergabung dalam 42 Taman Pendidikan Quran (TPQ/TPSQ) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA). Makanya, khatam ini juga disebut khatam gabungan.
Ketua Panitia, Ustadz Syafriadi kepada Singgalang menyebutkan, katam tahun ini di pusatkan di Masjid Raya Parit Malintang. Rangkaian kegiatan, Selasa siang ini dilakukan gladi resik. Malamnya seluruh santri yang khatam diwajibkan mengikuti Bai'ah Khatam, dan Rabu baru acara puncaknya, penyerahan ijazah.
Menurut Syafriadi, khatam kali ini merupakan angkatan IX, sejak diadakannya khatam gabungan sembilan tahun yang lalu. "Setiap tahun tempat khatam selalu dipergilirkan di setiap masjid dan surau di seluruh nagari yang ada di Kecamatan Enam Lingkung ini," kata dia.
Sebelum penyerahan ijazah, kata Syafriadi, para santri dan gurunya mengikuti pawai bersama yang di mulai dari Simpang Empat Padang Baru, Parit Malintang menuju Masjid Raya yang berjarak sekitar 2,5 kilometer. "Alhamdulillah, semua santri yang ikut khatam dan wisuda merupakan hasil seleksi dan ujian yang dilakukan di TPQ dan MDTA masing-masing," ulas dia.
"Khatam Quran gabungan ini dilakukan agar semarak dan syiar agama Islam terus bergema di kecamatan ini," ungkapnya. Begitu juga, tambahnya, motivasi orangtua dan masyarakat untuk terus menghidupkan masjid dan surau dengan kegiatan TPQ dan MDTA semakin meningkat pula.
Dia berharap dukungan penuh dari seluruh walinagari yang ada di Enam Lingkung, Muspika dan tokoh masyarakat. Dukungan ini amat penting, sebagai motivasi untuk terus melakukan pembenahan acara khatam demikian ke arah yang lebih baik lagi. "Seperti biasa, usai khatam kita makan bajamba dengan seluruh tamu dan undangan yang hadir," ujar Syafriadi. (501)

Sabtu, 27 April 2019

Lewat PPP dan PAN Dua Jurnalis Padang Pariaman Terpilih Jadi Anggota Dewan Terhormat

Padang Pariaman--Dua jurnalis senior di Kabupaten Padang Pariaman, Dewiwarman dan Dedi Salim terpilih sebagai anggota dewan terhormat daerah itu, lewat pesta demokrasi Pemilu 17 April lalu. Untuk Dewiwarman yang maju dari PPP di Dapil III yang meliputi Kecamatan Sungai Limau, Batang Gasan, Sungai Geringging dan Kecamatan IV Koto Aua Malintang, keberhasilan kali ini merupakan periode kedua.
Sedangkan Dedi Salim yang maju lewat PAN di Dapil IV Padang Pariaman; Kecamatan V Koto Kampuang Dalam, V Koto Timur, VII Koto Sungai Sariak, Patamuan dan Kecamatan Padang Sago merupakan perdana menjadi wakil rakyat. "Alhamdulillah, dari dukungan masyarakat di Dapil IV ini, PAN dapat dua kursi," kata Dedi Salim yang hingga saat ini masih tercatat sebagai wartawan Haluan.
Selain wartawan dan Ketua PWI Padang Pariaman periode 2006-2009, Dedi Salim juga aktif di tengah masyarakat kampungnya. Belakangan dia menjadi Ketua Yayasan Al-Azis yang aktif mengembangan pendidikan Quran. Tak heran, seluruh masyarakat di daerah pemilihannya dapat jatah sebuah Quran sebagai kitab suci umat Islam.
Lewat Yayasan Al-Azis, belum lama ini pun telah dicanangkan Kecamatan V Koto Kampuang Dalam sebagai "Kampung Quran". MTQ tingkat Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman berhadiah umrah juga pernah dilakukan beberapa bulan lalu. "Yayasan ini sudah dua kali melakukan MTQ. Untuk periode kedua, sengaja hadiahnya umrah untuk pemenang dan pendamping atau guru ngajinya. Jadi, yang umrah kemarin itu ada 14 orang semuanya," kata dia.
Dewiwarman, selain wartawan aktif, media cetak dan online Binnews, dia juga mengelola organisasi Pramuka Padang Pariaman. Di tangan Dewiwarman Pramuka punya warna tersendiri, aktif melakukan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, hadir di setiap kali ada bencana dan musibah, bedah rumah dan lain sebagainya. "Mungkin periode 2019-2024 inilah sejarahnya ada dua jurnalis di DPRD Padang Pariaman. Tentu hal ini bagian dari perjuangan kita bersama, dan berharap akan ada perhatian buat kawan-kawan wartawan di daerah ini," kata dia.
Sebelum Dewiwarman, ada jurnalis yang bernama Reflites di DPRD Padang Pariaman periode 2009-2014. Dia duduk dari Golkar. Periode berikutnya, 2014-2019, posisi Reflites digantikan Dewiwarman dari PPP, dan terpilih lagi untuk lima tahun mendatang.
Perhitungan awal, nama Dewiwarman sempat hilang dari peredaran. Banyak pihak yang menyebut, bahwa hasil Pemilu menempatkan Ali Umar yang akan mewakili PPP di Dapil III tersebut. Nyatanya, hasil penghitungan di tingkat PPK, Dewiwarman dapat suara 2.159, dan Ali Umar 2.005 suara. Dengan ini, jelas yang akan menjadi anggota dewan itu Dewiwarman.
"Biasalah. Yang namanya politik berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Namun, kita harus percaya fakta yang ada di lapangan. Khusus di Dapil ini, PPP dapat kursi mahal. Dari 6.526 suara, PPP dapat satu kursi. Sama dengan partai lain, seperti PKB misalnya yang hanya 3.000 an suara juga dapat satu kursi," ungkapnya. (501)

Diminta Pertahankan Ciri Khas Pesantren Dua Alumni Ponpes Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan Terpilih Jadi Wakil Rakyat

Padang Pariaman--Pemilu 17 April lalu agaknya menjadi berkah tersendiri bagi Pondok Pesantren (Ponpes) Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Dari tiga orang alumninya yang maju jadi Caleg, dua orang berhasil dan terpilih jadi anggota dewan. Mereka, Afredison yang terpilih di Dapil IV Padang Pariaman; Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Sago, Patamuan, V Koto Kampuang Dalam dan Kecamatan V Koto Timur dari PKB.
Kemudian Asrizal Malin Sinaro yang maju dari PKS di Dapil V Kabupaten Agam. Sementara, Mansurdin Datuak Panduko yang maju dari PPP di Kabupaten Sijunjung belum berhasil. "Di Dapil ini kursi PPP ada, tetapi belum saya yang dapat kursi itu," kata Datuak Panduko.
Afredison, Asrizal dan Datuak Panduko adalah santri yang lama mondok dulunya di Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan. Bahkan setelah tamat mereka juga menjadi majelis guru di pesantren yang didirikan mendiang Syekh H. Abdullah Aminuddin pada 1940 M tersebut. Setelah selesai di pesantren, Afredison aktif di tengah masyarakat kampungnya, Nagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago sebagai Ketua Bamus nagari, dan menjabat Sekretaris DPC PKB Padang Pariaman.
Begitu juga Asrizal Malin Sinaro. Dia aktif melakukan dakwah Islam dengan mengembangkan Pondok Pesantren Ainul Yaqin Padang Kudo, Batagak, Kabupaten Agam. Di Samping itu, pria yang punya putra dan putri hafidz Quran ini juga aktif di DPD PKS dan IKADI Agam, MUI Kecamatan Banuhampu. Punya jiwa sosial yang tinggi, membuat dia satu dari sekian banyak kader PKS yang senang dengan aktivis sosial kemasyarakatan.
Syekh H. Marzuki, Pimpinan Pesantren Madrasatul 'Ulum kepada Singgalang, Minggu (28/4) menyebutkan, sebenarnya keluarga besar pesantren ini yang berhasil terpilih jadi anggota dewan itu ada tiga. Satu lagi Muthia Azis Datuak Nan Basa yang berhasil kembali jadi anggota dewan Padang Pariaman. Sekarang, Muthia Azis yang juga mantan Walinagari Lubuk Pandan adalah Wakil Ketua DPRD. Muthia Azis, meskipun tak menamatkan pengajiannya di sini, dia adalah mamak dari seluruh santri yang ada di pesantren ini.
"Selamat menjalankan amanah dari rakyat di daerah pemilihannya masing-masing. Pertahankan ciri khas pesantren. Kita Madrasatul 'Ulum terkenal dengan budaya shalat lima waktu di awal waktu dan berjemaah. Jangan sampai akibat sibuk aktivitas di dewan, lupa dan lalai shalat berjemaah," pesan Marzuki.
Kemudian, kata Marzuki, gerakan dan amalkan ilmu yang selama ini diperoleh di pesantren. Ini tentunya akan mampu membendung anggota dewan dari hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita tahu, betapa banyak oknum anggota dewan yang terlibat korupsi, masalah perempuan, narkoba dan lain sebagainya. Sebagai yang berangkat dari pesantren, amalkan ilmu, insya Allah terhindar dari semua kejahatan itu," ungkapnya.
Dan yang tak kalah penting itu, harap Marzuki, jalankan amanah rakyat yang diwakili. "Kita duduk di dewan karena ada suara dan coblosan dari rakyat. Jangan sampai ada rakyat yang tersakiti, terlupakan kepentingannya," tegasnya. (501)

Jumat, 26 April 2019

Gerindra dan PAN Kuasai DPRD Padang Pariaman


Padang Pariaman--Masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Padang Pariaman telah menyelesaikan kerjanya, merekapitulasi hitungan suara. Tinggal lagi menunggu rapat pleno KPU. Namun demikian, 40 kursi di daerah itu sudah bisa ditentukan, siapa dan partai apa yang paling banyak dapat jatah.
            Untuk Dapil I yang meliputi Kecamatan Ulakan Tapakis, Nan Sabaris, Enam Lingkung, 2x11 Enam Lingkung dan Kecamatan 2x11 Kayutanam, 10 kursi yang tersedia akan ditempati oleh Edi Rizal dan Mulyadi (Gerindra), Makmur (PAN), Surisman Syukur (Demokrat), Rahmad Mahmudal (Golkar), Mothia Aziz Datuak Nan Basa (NasDem), Yuliasman (PKS), Syafrinaldi (PKB), Syafrial Amir (PPP), dan antara Sukiman dan Alizwar (Hanura).
            Sementara di Dapil II yang meliputi Kecamatan Lubuk Alung, Batang Anai, dan Kecamatan Sintuak Toboh Gadang 11 kursi yang tersedia diambil oleh  Happy Naldy dan Harmadian (Gerindra), Bagindo Rosman Palito Rajo Endah dan Topik Hidayat (PAN), Januar Bakri (Demokrat), Syahrul Dt. Lung (Golkar), Hasan Basri (PKB), Jondedi (PDI Perjuangan), Siswanto (PPP), Suryadi Zuhri Ali (PKS), Munafestoni (NasDem).
            Untuk Dapil III yang mencakup Kecamatan Batang Gasan, Sungai Limau, Sungai Geringging, dan Kecamatan IV Koto Aua Malintang sembilan kursi yang tersedia diisi oleh Erman Malai dan Rahman Rizal (PAN), Irwinsyah dan Harpianda Datuak Sari Marajo Alam (Gerindra), Ali Umar (PPP), Zul Efendi (Demokrat), Jon Hendri (PKS), Dasmar (Golkar), dan M. Zaher (PKB).
            Sedangkan 10 kursi di Dapil IV Padang Pariaman yang meliputi Kecamatan V Koto Kampuang Dalam, V Koto Timur, VII Koto Sungai Sariak, Padang Sago, dan Kecamatan Patamuan diambil oleh Aprinaldi dan Dedi Salim (PAN), Ramli (Gerindra), Syafrizal A (Golkar), Basir (Demokrat), Afredison (PKB), Alfa Edison (NasDem), Risdianto (PKS), Yusri (PDI Perjuangan), dan Syafruddin (PPP).
            Happy Neldy dan Rahman Rizal calon ketua dewan
            Gerindra dan PAN sama-sama dapat tujuh kursi di DPRD Padang Pariaman untuk periode 2019-2024. Maka, dua partai ini akan menjadi Ketua DPRD untuk lima tahun yang akan datang. Namun, siapa yang jadi ketua dewan, kedua partai pengusung Prabowo Subianto ini masih sama-sama mengklaim.
            “Kita tunggu hasil pleno KPU yang akan menetapkan jumlah suara dan kursi nantinya,” kata Ketua DPC Gerindra Padang Pariaman, Happy Naldy yang mengaku partainya sama-sama tujuh kursi dengan PAN. 
            Happy Neldy bersyukur, dari empat kursi hasil Pemilu 2014 yang didapatkan Gerindra, pada pencoblosan Rabu pekan lalu jumlahnya bertambah menjadi tujuh kursi. “Semoga Pleno KPU tidak merubah apa yang telah dihasilkan Pleno PPK di seluruh kecamatan,” ungkapnya.
            Begitu juga dengan PAN, dari tiga kursi hasil Pemilu lima tahun lalu, melonjak jadi tujuh kursi hasil Pemilu Rabu pekan lalu. Sementara, Demokrat, PKB, PKS masih bertahan dengan empat kursi. Golkar kehilangan satu kursi, dan NasDem terjadi pula pengurangan, dari lima kursi menjadi tiga kursi yang dihasilkan Pemilu kemarin.
            Happy Naldy mengaku, kemenangan Gerindra dan PAN tak terlepas dari pengaruh besar calon Presiden Prabowo – Sandi, yang begitu banyak mendapatkan suara dari masyarakat Padang Pariaman. (501)

           

           
             

Kamis, 25 April 2019

Lewat Kesenian Minang Wujudkan Kampuang Bendang sebagai Kampung Tari


Padang Pariaman--Minggu (28/4) jangan lupa ke Kampuang Bendang. Korong yang terletak di Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto, Padang Pariaman ini akan menjadi saksi sebuah gebrakan pelestarian dan pengembangan seni terutama seni tari. Bertajuk “Kampuang Bendang Kampung Tari” sebuah pertunjukan yang menampilkan 10 karya tari menjadi bagian dari peringatan hari tari se dunia yang menjadi cattan baru bagi dunia tari, khususnya di Sumbar.
Humas Forum Batajau Seni Piaman, Sanadi mengatakan kegiatan ini adalah bagian dari awal gerakan menjadikan tari sebagai platform pembinaan mental generasi muda, khususnya di kawasan dimana iven di gelar. “Kami berikhtiar untuk menjadikan kesenian tidak hanya sebagai tontonan tetapi justru sebagai media bagi upaya untuk membawa generasi pada kegiatan-kegiatan positif yang dapat mengharumkan nama kampung halaman,” katanya. Seperti yang sudah-sudah kata Sanadi, kali ini Forum Batajau Seni Piaman kembali mengajak masyarakat terutama kalangan pemuda untuk bersama-sama mengangkat acara kesenian yang ditarget menjadi icon bagi kawasan mereka.
“Sambutan masyarakat alhamdulillah cukup baik. Dan kami juga mendapat support dari berbagai pihak. Ini tentu sangat menggembirakan,” sebutnya. Dipastikan Sanadi, 10 sanggar tari akan unjuk kebolehan pada ajang ini. “10 sanggar tersebut berasal dari kawasan Piaman. Dan ini akan menjadi barometer perkembangan tari di Piaman selama beberapa tahun terakhir,” sebutnya. Selain sebagai ajang penampilan, acara Kampuang Bendang Kampung Tari juga akan menjadi wahana pencatatan tentang karya-karya dan kreator-kreator tari terbaru di Piaman.
Ketua Komite Produksi Forum Batajau Seni Piaman, Wendy mengatakan kegiatan Kampuang Bendang Kampung Tari diselenggarakan dengan melibatkan para pemuda, PKK hingga remaja masjid. “Kami ingin semua merasakan bahwa seni adalah milik kita bersama. Seni adalah pemersatu semua kalangan,” katanya.
Ketua Komite Karya Forum Batajau Seni Piaman, Roby mengatakan 10 tari yang akan tampil beranjak dari tradisi asli Piaman seperti indang dan silek. “Selain tari kreasi baru juga akan ada tari kontemporer yang geraknya tetap berdasarkan pada gerak-gerak tradisi juga, tapi mengangkat tema yang bersifat kekinian,” katanya.
Uncu Anas, salah satu tokoh pemuda di Kampuang Bendang mengatakan, kegiatan ini sangat positif bagi Kampuang Bendng sendiri. Sebab, melalui kegiatan kesenian serupa ini, citra daerah akan semakin terangkat dan akan semakin di kenal di berbagai kalangan. “Sangat mungkin sekali, jika iven ini rutin dilaksanakan akan menjadi agenda tahunan yang menjadi daya tarik wisata di Kampuang Bendang,” katanya. (501)

Rabu, 24 April 2019

Tingkatkan Kesadaran Makan Ikan Pemkab Padang Pariaman Gelar Lomba Memasak Serba Ikan


Parit Malintang--Dengan panjang garis pantai mencapai 40 KM lebih, menunjukkan bahwa Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu daerah penghasil ikan yang layak diperhitungkan. Hanya saja hal itu agaknya belum sebanding dengan kesadaran masyarakat di daerah ini dalam mengkonsumsi ikan. Buktinya, tingkat konsumsi masyarakat terhadap berbagai jenis ikan masih berada di bawah rata-rata nasional. 
Hal itu diakui Sekdakab Padang Pariaman, Jonpriadi, saat membuka secara resmi kegiatan lomba memasak serba ikan, Rabu (24/4), di Hall Kantor Bupati, di Parit Malintang. Kegiatan digelar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan. 
Jonpriadi berharap, kegiatan lomba memasak serba ikan tersebut tidak hanya sebatas kegiatan seremonial semata, melainkan diharapkan lebih dari itu, yaitu bagaimana bisa lebih memotifasi para kaum ibu di daerah ini untuk lebih gemar memasak masakan serba ikan. 
"Yang terpenting tentunya bagaimana masakan yang disajikan itu harus bervariasi. Jadi tidak hanya seperti masakan yang pernah ada sebelumnya. Meski masakannya berasal dari bahan serba ikan, namun menunya harus bisa divariasikan, sehingga dengan begitu, diharapkan akan timbul rasa keinginan lebih untuk menikmatinya," terangnya. 
Hal itu memang sangat penting diperhatikan sebut Jonpriadi, terutama mengingat tingginya potensi protein yang terdapat dalam masakan ikan, yang diperkirakan bisa mencapai 18 persen lebih. 
"Makanya ke depannya kita perlu lebih meningkatkan lagi semangat memakan serba ikan seperti yang digelar dalam kegiatan lomba kali ini. Begitu pula ke depannya kaum ibu-ibu di daerah ini juga diharapkan bisa lebih gemar lagi dalam menyajikan makanan serba ikan, tentunya dengan menu dan varian yang lebih bervariasi," terangnya. 
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Padang Pariaman, Zainil juga menyebutkan, Padang Pariaman yang memiliki garis pantai sekitar 42 KM lebih jelas mengandung potensi yang sangat besar dalam bidang perikanan, Khususnya potensi  perikanan laut di samping beragam potensi kekayaan laut lainnya. 
"Makanya dengan adanya kegiatan lomba memasak serba ikan seperti yang digelar pada hari ini tentunya diharapkan bisa lebih memotivasi kaum ibu di Kabupaten Padang Pariaman agar lebih gemar dalam memasak atau menyajikan masakan yang terbuat dari bahan ikan," terangnya. 
Diakuinya, meski Kabupaten Padang Pariaman kaya dengan potensi perikanan, khususnya potensi perikanan laut, namun hal itu belum sebanding dengan tingkat kesadaran masyarakatnya dalam mengkonsumsi ikan. Hal itu menurutnya terlihat dari angka tingkat konsumsi ikan masyarakat di Padang Pariaman yang masih berada di bawah rata-rata nasional.
Di pihak lain, jalannya lomba memasak serba ikan yang berlangsung Rabu kemarin terlihat berjalan semarak. Dimana masing-masing peserta tampak menampilkan kebolehannya masing-masing melalui meja yang telah disediakan oleh panitia acara. (501)

BNPB Pastikan Kucurkan Rp26 M untuk Pembangunan Jembatan Kayu Gadang


Lubuk Alung--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pastikan setujui proposal Kapupaten Padang Pariaman untuk membangun jembatan Kayu Gadang, Kecamatan Lubuk Alung yang putus 2017 silam.
Kepastian tersebut disampaikan pihak BNPB usai melakukan assessmant ke lokasi jembatan, Selasa (23/4).
“BNPB sudah setujui proposal yang diajukan Padang Pariaman untuk pembangunan jembatan Sikabu ini," ujar Swasono P. Rahardjo, Kasi Inventarisasi Fisik BNPB di lokasi jembatan.
Menurut Swasono, Kabupaten Padang Pariaman termasuk ke dalam lima daerah di Sumbar yang mendapat bantuan pembangunan jembatan yang rusak akibat bencana alam.
Ditambahkannya, sebetulnya anggaran untuk pembangunan jembatan Kayu Gadang sudah tersedia sejak 2018 silam, namun akibat banyaknya bencana alam yang melanda Indonesia setahun terakhir, akhirnya dana tersebut terpaksa dialihkan untuk biaya tanggap darurat.
"Sebenarnya anggaran untuk ini sudah ada sejak 2018 silam, namun dialihkan untuk biaya tanggap darurat bencana yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia," ujarnya.
Adapun besaran dana yang akan dikucurkan yakni sesuai dengan proposal yang diajukan oleh Pemda Padang Pariaman senilai Rp26 miliar. Pengerjaan direncanakan dimulai pertengahan tahun ini.
Sementara itu Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni mengaku bersyukur atas diterimanya proposal untuk pembangunan jembatan Kayu Gadang. Menurutnya ini berkat doa masyarakat yang memang sangat membutuhkan jembatan permanen.
"Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah, ini berkat doa seluruh masyarakat," ujar Ali Mukhni di lokasi jembatan. (501)

Yang Masuk Data BDT Harus Betul-betul Miskin


Padang Pariaman--Camat dan Walinagari se-Padang Pariaman siap mendukung pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Data Terpadu tahun 2019. Data tersebut nantinya sebagai acuan terhadap masyarakat miskin sesuai indikator yang telah tetapkan. 
Seluruh nagari menginginkan hard dan soft copy data yang sudah ada, kemudian mendapatkan data lengkap dan akurat. Bagi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang mendapat bantuan jangan yang itu-itu saja. PKH yang sudah mampu agar dikeluarkan dan memasukan masyarakat yang tidak mampu. Artinya, bantuan sosial harus tepat sasaran.
"Kita apresiasi semangat Camat dan Walinagari dalam pemutakhiran Basis Data Terpadu (BDT)," ujar Bupati yang diwakili Staf Ahli Arman saat membuka acara sosialisasi Verifikasi dan Validasi BDT di Hall Saiyo Sakato, Pariaman, Senin (22/4).
Dikatakannya, bahwa pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Data dilaksanakan secara berkala yaitu bulan Januari dan bulan Juli tahun 2019. Data yang ada pada saat ini bersumber pada Data Statistik tahun 2015. Sementara pada  tahun 2017, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) melakukan Verifikasi dan Validasi Data dengan melibatkan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) sebagai pendata dan sebagai operator TKSK yang ada di kecamatan.
Data tersebut kemudian di input oleh operator kecamatan ke aplikator kabupaten untuk diimport ke PUSDATIN Kemensos RI.
Pada pendataan ini, kata Arman, diminta pendata dan operator dari nagari dan satu orang operator dari kecamatan. Dalam hal ini diminta kepada petugas pendata nagari harus betul-betul dalam pelaksanaan pendataan, harus sesuai dengan kriteria miskin sehingga menghasilkan data tepat, akurat dan tepat sasaran.

"Bagi masyarakat yang sudah mampu dikeluarkan dari data miskin dan masyarakat yang betul-betul miskin dimasukan ke dalam BDT," pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumbar yang diwakili oleh Kabid PFM Heni Yunida menyampaikan, materi bahwa menurut undang-undang nomor 13 tentang penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu, verifikasi dan validasi diberikan kewenangan kepada Kementerian terkait yang menangani fakir miskin yaitu Kementrian Sosial. 

Adapun tujuan untuk pemutakhiran data tersebut adalah untuk mendapatkan pengesahan dari Pemda Sesuai UU 13/2011 tentang PFM, mengidentifikasi keberadaan personal/keluarga/rumah tangga yang tercatat dalam Data Terpadu, melengkapi/penyempurnaan variabel yang diperlukan untuk membuka
Rekening kolektif/KKS yaitu variabel; nama penerima bansos (istri), alamat
lengkap serta NIK.

"Kita apresiasi Padang Pariaman yang telah tanggap dalam pemutakhiran data masyarakat miskin. Mohon nanti dipedomani aturan mengenai verifikasi BDT," kata Heni.
Kabid PFM Padang Pariaman Emri Nurman mengatakan, tahap awal verifikasi dan validasi ini akan diawali dengan mengadakan bimbingan teknis kepada operator dan pendata dari nagari dan kecamatan. "Kita adakan bintek untuk mekanisme verifikasi BDT sebelum turun ke lapangan," ujar Emri. (501)

Senin, 22 April 2019

Jondedi Penyelamat PDI Perjuangan 11 Kursi di Dapil II Padang Pariaman Terbagi Habis

Padang Pariaman--Meskipun tahapan Pemilu masih penghitungan suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), namun siapa di antara para Caleg yang akan jadi anggota DPRD Padang Pariaman sudah bisa ditebak. Khusus di Dapil II yang meliputi Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Lubuk Alung dan Kecamatan Batang Anai 11 kursi yang dialokasikan, telah dibagi habis.
Di Dapil ini, partai pendukung Prabowo - Sandi; PAN dan Gerindra berjaya. Kedua partai ini lebih 8.000 an perolehan suaranya di tiga kecamatan tersebut. Otomatis, lewat suara sebanyak itu Gerindra dan PAN di Dapil II memberangkatkan perwakilannya sebanyak dua Caleg. Dari Gerindra, akan duduk nantinya, incumbent; Happy Naldy yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Padang Pariaman dan Harmadian.
Sementara, dua jatah PAN besar kemungkinan akan diduduki Bagindo Rosman Palito Rajo Endah dan Topik Hidayat. Sementara, Golkar kayaknya harus puas terhadap pilihan masyarakat, yang masih mampu mempertahankan kursi yang kini masih diduduki Syahrul Dt. Lung untuk periode 2019-2024. Begitu juga Partai Demokrat masih akan mengantarkan Januar Bakri, yang kini Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman ke lembaga wakil rakyat tersebut.
PKB kabarnya masih bisa menyelamatkan Hasan Basri, putra Batang Anai, yang kembali terpilih dalam suasana Pemilu yang masih belum menguntungkan partai yang kelahirannya dibidani Ormas Islam terbesar, Nahdlatul Ulama di Dapil II itu. Sama juga dengan Demokrat dan PKB, PKS juga kembali mengantarkan Suryadi Zuhri Ali ke DPRD Padang Pariaman.
PPP yang cukup menarik dan punya hataman yang cukup luar biasa jelang detik-detik pencoblosan ternyata masih bisa mengantarkan Siswanto, putra Toboh Gadang yang pernah jadi anggota DPRD Padang Pariaman Pengganti Antar Waktu (PAW) dari PKPI periode 2014-2019. PDI Perjuangan masih bersyukur bisa mengantarkan Jondedi alias Budur kembali ke gedung dewan. Dan kabarnya, dia pula satu-satu anggota dewan periode lima tahun mendatang dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, dari empat kursi yang didapatnya pada Pemilu 2014 lalu di empat Dapil.
NasDem, termasuk juga partai yang bersykur karena masih bisa membawa Munafestoni kembali duduk di kursinya. Dari yang duduk saat ini dari Dapil II, Partai Hanura kehilangan kursi. Dan kursi terakhir atau kursi yang ke-11 itu masih berebut antara Hanura dan PDI Perjuangan. Saling klaim terntunya terjadi.
"Alhamdulillah, saya termasuk satu-satunya marwah PDI Perjuangan untuk lima tahun mendatang," kata Budur saat dikontak Singgalang, Selasa kemarin.

Matahari bersinar terang di Padang Pariaman

Hasil pencoblosan Rabu pekan lalu, sepertinya membawa berkah tersendiri bagi PAN. Partai berlambang matahari ini menguasai panggung, dan nyaris menyalip semua Caleg partai lain. Dan sinarnra begitu terang di seantero daerah bekas gempa 2009 itu. "Dari perolehan suara, besar kemungkinan PAN dapat tujuh kursi dari empat Dapil yang ada di Padang Pariaman. Hanya Dapil I yang meliputi Kecamatan Ulakan Tapakis, Nan Sabaris, Enam Lingkung, 2x11 Enam Lingkung, dan 2x11 Kayutnama PAN dapat satu kursi. Dapil selebihnya dua kursi," kata Aprinaldi, Wakil Ketua DPD PAN Padang Pariaman yang digadang-gadang bakal menjadi Ketua DPRD Padang Pariaman itu.
Aprinaldi yang juga Ketua KONI Kabupaten Padang Pariaman ini optimis, perolehan suara dari seluruh saksi yang telah dikumpulkan itu mampu mewarnai percaturan politik di daerah ini. "Yang jelas kita tunggu finalisasinya dari KPU Padang Pariaman yang akan menetapkan suara dan perolehan kursi anggota dewan," kata Aprinaldi yang berangkat di Dapil IV Padang Pariaman yang meliputi Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Sago, Patamuan, V Koto Kampuang Dalam dan V Koto Timur ini. (501)





Ali Mukhni Apresiasi KPM PKH DSP3A Padang Pariaman Lahirkan Program ‘Jujurin Saja’ sebagai Langkah Motivasi KPM Menuju Graduasi Mandiri

Padang Pariaman--Empat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Padang Pariaman menyatakan graduasi (keluar) mandiri dari PKH. Mereka yakin sudah mampu menggerakkan perekonomian tanpa bantuan PKH. Selain itu, mereka menyadari masih banyak masyarakat Padang Pariaman yang berhak menerima bantuan tersebut.
Keempat KPM PKH Padang Pariaman yang graduasi mandiri itu; Irnawati dan Eka Saputri dari Kecamatan Enam Lingkung, Harlina dari Kecamatan Batang Anai, dan Dayang dari Kecamatan Ulakan Tapakis. Keputusan mereka keluar secara mandiri sebagai KPM PKH langsung mendapat apresiasi Bupati Padang Pariaman, Drs. H. Ali Mukhni.
“Alhamdulillah, ternyata ada manusia berhati mulia di daerah kita. Mereka memiliki nurani yang sehat. Secara materi, boleh jadi mereka pas-pasan, tidak berlebih, namun di saat mereka memperoleh kesempatan tambahan penghasilan, mereka tak mengambilnya,” ujar Ali Mukhni saat penyerahan piagam penghargaan kepada Irnawati, Eka Saputri, Harlina, dan Dayang di Aula Saiyo Sakato beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Irnawati, Eka Saputri, Harlina, dan Dayang adalah KPM yang memperhatikan kehidupan di sekitarnya. Sehingga mereka menyadari masih ada warga lainnya yang lebih layak menerima bantuan PKH tersebut. Baginya, sikap bijaksana keempat KPM tersebut patut dicontoh KPM PKH di Indonesia, khususnya Kabupaten Padang Pariaman.
“Mereka sangat memahami saat bantuan itu diberikan kepada yang lebih berhak, Allah akan menatapnya dan tersenyum kepadanya. Itu lebih berarti baginya. Saya sangat kagum dan bangga dengan kearifan dan kebijaksanaan mereka,” ujar bupati peraih Satya Lencana Kebaktian Sosial itu.
Ali Mukhni juga menyampaikan isi Surat Al Isra', Ayat 7 yang menjelaskan; “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”.
“Dalam H.R. Muslim juga dijelaskan bahwa ‘Allah membantu seorang hamba selama hamba itu membantu saudaranya’. Insya Allah, empat KPM PKH kita yang graduasi mandiri akan mendapat reski yang berlimpat nantinya,” ujar Ali Mukhni memotivasi. Ali Mukhni menjelaskan, bahwa Pemkab Padang Pariaman merancang program yang bertujuan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Harapannya, angka kemiskinan yang kini 8,04 persen, setidaknya mengalami penurunan 1 persen di tahun 2019. Selain PKH, imbuh Ali Mukhni, Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga sedang berjalan di Padang Pariaman. Hanya saja, program tersebut langsung dari Kementerian Sosial, sehingga banyak kendala untuk menambah jumlah penerima yang benar-benar dinilai layak menerimanya.
Menambahkan, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Padang Pariaman, Hendra Aswara, SSTP, MM mengatakan, bahwa pihaknya bersama para pendamping PKH terus melakukan pembinaan untuk memperkuat perekonomian KPM PKH. Misalnya memberikan materi-materi pemanfaatan bantuan dengan baik. Salah satunya untuk modal usaha. Tidak hanya itu, KPM PKH turut dibina dengan materi yang berkaitan dengan cara merawat anak, serta cara mengatur keuangan dengan baik.
Sekarang, imbuh Hendra, DSP3A Padang Pariaman telah melahirkan program inovatif dengan nama “Jujur Miskin, Sadar Sejahtera (Jujurin Saja)”. Katanya program itu digagas sebagai langkah memotivasi sehingga bermental sejahtera, yang tentunya dapat berdampak terhadap perekonomian mereka.
“Artinya masyarakat lebih jujur mengakui bahwa dirinya telah mampu secara ekonomi. Sehingga, secara sadar mereka keluar dari kepesertaan PKH untuk diberikan kepada yang lebih berhak,” ujar Kadis yang pernah menjabat Kabag Humas dan Kepala DPMPTP Padang Pariaman tersebut.
Hendra menjelaskan tujuh komponen penerima manfaat PKH dalam keluarga. Yakni adanya ibu hamil, bayi dan balita atau anak usia dini, anak usia SD, anak usia SMP, anak usia SMA, anak penyandang disabilitas atau penyandang cacat berat, dan orangtua yang berusia lanjut. “Saat ini terdapat 17.033 KK penerima manfaat PKH yang tersebar di 17 kecamatan. Ini yang akan terus kita motivasi sehingga menjadi keluarga sejahtera,” ungkapnya.
Kata Hendra, Kabupaten Padang Pariaman telah menyalurkan Rp25 miliar bantuan PKH. Sedangkan pada tahap 2 direncanakan disalurkan oleh Kementerian Sosial sebesar Rp15 miliar.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kadisdukcapil M Fadhly, SAP, MM, Kadinkes Yutiardi Rivai, MFarm, Kadis PMD Erman, S.Sos, MM, Plt. Kadis PMPTP Sepno Fahmi, SE, Kabag Humas Protokol Andri Satria Masri, SE, ME, Kabag Pemerintah Umum Rudy R Rilis, SSTP, MM, serta pendamping, operator, dan koordinator PKH Kabupaten Padang Pariaman. (*)










Minggu, 21 April 2019

ASN Diminta Melayani Masyarakat dengan Baik


Padang Pariaman--Sekertaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Jonpriadi melantik 16 ASN dalam jabatan Eselon III dan IV di hall Bappelitbangda, Kamis, lalu.
" Saya mengajak kita, seluruh ASN agar tetap bersyukur dan ikhlas dalam menjalankan amanah yang diemban. Jangan iri atau merasa kecil hati melihat pegawai lain yang mendapat promosi terlebih dahulu,” kata dia.
Jonpriadi berharap, seluruh pegawai untuk tetap meniatkan pekerjaan mendapat ridho Allah SWT, serta terus belajar, terutama di bidang yang menjadi  tugas, pokok dan fungsinya masing-masing.
" Kuasai peraturan atau kebijakan apapun terkait Tupoksi sehingga tidak terjadi kesalahan dalam bekerja, apalagi menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Layani masyarakat dengan baik, perhatikan lingkungan terutama anak-anak kita. Selain itu, jangan lupa untuk terus belajar dan membenahi administrasi maupun tata naskah dinas,” lanjutnya.
            16 ASN yang dilantik adalah Mirza Harmadi, Kasubag Sosia dan Mental Spiritual Setda Padang Pariaman, Ismardi, Kasubag Kesehatan Pendidikan Budaya dan Keluarga Setda Padang Pariaman, Lucy Andria Marthasari, Kasubag Kelembagaan dan Analisis Jabatan Setda Padang Pariaman, Novera Gusti, Kasi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD Disdikbud.
            Selanjutnya, Dewi Suryani, Kasubag Keuangan dan Aset Dinsos P3A, Kusnandar,  Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinsos P3A, Novri Marta Dinata, Kasi Identifikasi dan Penguatan Dinsos P3A, Nuzirwan, Kasi Sarana dan Prasarana Dishub, Yusnimar, Kasubag Keuanngan dan Aset Dinas Peternakan.
            Kemudian, Elya Agusti, Kasi Kesra Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Emri Nurman, Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos P3A, Arosi Febri Yenti, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak Dinsos P3A, Dion Pranata, Kabid Pembinaan Pemerintahan Desa DPMD, Rosi Yanti, Kabid Pengelolaan Keuangam dan Aset Desa DPMD, Febriady Hariko, Kabid Keselamatan Teknik, Sarana dan Prasarana Dishub, dan Rina Novianti, Kabid Perlindungan Masyarakat Dinas Satpol PP Damkar. (501)