Kamis, 31 Desember 2015

Pasangan M. Yusuf - Yohanes Wempi Berpeluang Besar

Kalau PKB-PKS Padang Pariaman Berkoalisi
Pasangan M. Yusuf - Yohanes Wempi Berpeluang Besar

Pariaman--Dalam Pilkada, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi dan bertemu dalam satu koalisi untuk memantapkan langkah kedepan, untuk membangun daerah yang lebih baik. Meskipun secara resmi PKB dan PKS Padang Pariaman belum berkoalisi untuk mengusung calon kepala daerah, tetapi isu dan kemungkinannya akan bisa saja terjadi.
    Wacananya yang berkembang itu, akan bertemu dan majunya Muhammad Yusuf dengan Bagindo Yohanes Wempi lewat PKB dan PKS. Perhitungan angka dan kursi yang diraih kedua partai itu di DPRD Padang Pariaman cukup untuk mengantarnya ke KPU. PKB dan PKS punya delapan kursi.
    Muhammad Yusuf adalah kader dan pengurus sekaligus anggota DPRD Provinsi Riau dari PKB, partai yang kelahirannya dibidani Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sangat wajar, dan pantas PKB Padang Pariaman memberikan dukungan, sekaligus mengusung Muhammad Yusuf untuk memperbaiki daerah itu lima tahun yang akan datang.
    "Saya ingin dan berharap banyak, PKB Padang Pariaman tampil kedepan menjadi kekuatan utama mengusung saya. Semua ketentuan yang berlaku di partai itu telah saya penuhi. Tinggal lagi, bagaimana PKB bisa memberikan yang terbaik dalam hal ini," kata Yusuf pada Singgalang, kemarin.
    Yusuf pun telah terbukti dalam pertarungan Pilkada kampungnya sendiri, Padang Pariaman. Dua kali ikut, dan keduanya masuk runer up. Bahkan, sebagian besar pemerhati masalah politik daerah itu menilai, Yusuf akan mampu memenangkan pertarungan Pilkada tahun ini.
    Soal PKB berkoalisi dengan PKS, yang nantinya akan berpasangan Yusuf dengan Yohanes Wempi, Yusuf sendiri, kata dia belum sampai kesitu pembicaraannya. "Wacana atau isu, itu biasalah dalam persaingan politik Pilkada. Yang jelas, kita ingin maju membangun Padang Pariaman dengan wakil yang tentunya bisa bekerjasama dengan baik," kata Ketua PKDP Kota Pekanbaru, Riau ini.
    Sementara, Yohanes Wempi saat ditanya Singgalang, hanya menyerahkan sepenuhnya pada PKS. "Selaku kader partai, kita harus patuh dan tunduk pada aturan main yang berlaku di partai ini. Siapapun diantara kader yang diputuskan PKS nantinya, itulah yang terbaik," kata mantan anggota DPRD Padang Pariaman ini.
    "Secara pribadi, saya telah melakukan komunuikasi dengan berbagai tokoh lintas partai. Dengan Yusuf sendiri bahkan telah dua kali saya melakukan pertemuan, membahas Padang Pariaman lima tahun kedepan. Yusuf adalah aset dan tokoh yang patut kita lirik saat ini," kata Yohanes yang mantan Ketua DPD PKS Padang Pariaman ini. (525)

LDS Baitul Hajar Lubuk Alung Wakili Padang Pariaman

Dinilai Tim Sumbar
LDS Baitul Hajar Lubuk Alung Wakili Padang Pariaman

Lubuk Alung--Lembaga Didikan Subuh (LDS) Masjid Baitul Hajar, Nagari Lubuk Alung akhirnya ditetapkan untuk mewakili Kabupaten Padang Pariaman yang akan dinilai nantinya oleh tim Provinsi Sumatera Barat bulan depan, setelah berhasil mengungguli LDS lainnya di daerah itu saat penilaian tingkat kabupaten baru-baru ini.
    Buya Yardi, pengurus LDS Masjid Baitul Hajar kepada Singgalang, kemarin di Lubuk Alung menyebutkan, pihaknya tengah melakukan persiapan berbagai hal yang terkait dalam soal penilaian nantinya.
    "Tim kabupten ikut juga melakukan pengawasan, terkait akan dilakukannya penilaian di masjid yang terletak di pinggir jalan lintas Padang - Bukittinggi ini. Tentunya tertumpang harapan, LDS Masjid Baitul Hajar bisa memberikan yang terbaik, sehingga bisa pula bicara di kancah Sumatera Barat," kata Yardi, buya penggemar batu akiak ini.
    Menurut dia, ditetapkannya LDS Masjid Baitul Hajar sebagai lembaga yang akan mewakili Padang Pariaman tentu menjadi sebuah kehormatan bagi pengurus dan masyarakat Lubuk Alung, sekaligus tantangan untuk bisa membangun LDS ini dengan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
    Untuk itu, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan LDS Kecamatan Lubuk Alung. Sebab, kesuksesan ini tidak terlepas dari peran-serta semua pihak yang ada di Lubuk Alung. "Kegiatan didikan Subuh, disamping mampu memperkuat karakteristik anak-anak, juga menjadi ajang kreativitas bagi anak-anak untuk lebih mendalami agama Islam itu sendiri," ujarnya. (525)

Tugas Berat di Pundak Pandanglah Sebagai Kehormatan

Hari Guru ke-70
Tugas Berat di Pundak Pandanglah Sebagai Kehormatan

Sei. Geringging--Peringatan Hari Guru ke-70 tingkat Kabupaten Padang Pariaman berlangsung khidmat. Diselenggarakan di lapangan sepak bola di Kecamatan Sungai Geringging, Rabu (30/12). Upacara dibanjiri ratusan, dan juga diikuti oleh siswa maupun pelajar sekolah. Adapun yang menjadi inspektur upacara adalah Pejabat Bupati Rosnini Savitri.
    Rosnini menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas semua pengabdian guru dalam menumbuhkan generasi baru yang cerdas. "Tugas dan tanggungjawab guru amat besar. Namun, janganlah dipandang sebagai beban, tapi pandanglah sebagai kehormatan," kata Pejabat Bupati perempuan pertama di Sumbar itu.
    Dia melihat, guru adalah orang yang berada di garda terdepan untuk mencerdaskan bangsa, dengan meningkatkan kualitas manusianya. Rosnini menghimbau kepada guru, untuk menjadikan sekolah sebagai taman yang menyenangkan, dimana guru, siswa maupun orangtua ikut mendukung pembelajaran bersama dan menjadi teladan di lingkungannya.
    Sekolah yang menyenangkan itu, tambah Rosnini, hanya bisa terjadi bila guru terus belajar, serta terus berkarya. Karya guru yang akan terus mengembangkan senyum anak-anak yang membuat lonceng masuk sekolah, layaknya pertanda dimulainya sebuah petualangan menyenangkan di sekolah.
    Guru Indonesia adalah guru pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya, serta guru yang makin menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme dan keceriaan.
    Bupati yang berpendidikan sebagai dokter itu juga apresiasi pada seluruh guru, pendidik, dan tenaga kependidikan, atas semua inspirasi dan karya untuk negeri dalam mewujudkan generasi Indonesia yang cerdas.
    Usai upacara, diserahkan hadiah kepada pemenang lomba yang telah dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Guru ke-70 oleh Pejabat Bupati Rosnini Savitri. (501)

Tiga Sekolah di Padang Pariaman Raih Adiwiyata Nasional

Tiga Sekolah di Padang Pariaman Raih Adiwiyata Nasional

Padang Pariaman--Komitmen Pemkab Padang Pariaman untuk mendorong pelestarian lingkungan hidup di sekolah, dan lingkungan masyarakat mendapat apresiasi oleh Pemerintah Pusat. Penghargaan Adiwiyata Nasional yang diserahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI diraih oleh tiga sekolah, yaitu SMAN 1 Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, SMPN 2 Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, dan SDN 08 Kecamatan Nan Sabaris.
    Penjabat Bupati Rosnini Savitri apresiasi Kepala Sekolah dan jajaran yang concern dalam membentuk sekolah berwawasan lingkungan. "Atas nama Pemerintah dan masyarakat Padang Pariaman, saya sampaikan selamat dan terima kasih atas prestasi yang menjadi kebanggaan daerah," kata dia, Rabu di penghujung 2015. Prestasi ini hendaknya menjadi motivasi bagi sekolah lain yang belum dapat kesempatan tersebut.
    Dia melihat, penghargaan Adiwiyata Nasional sangat membanggakan daerah sebagai bentuk motivasi dan apresiasi dari Pemerintah Pusat. Salah satu strateginya, adalah membentuk duta lingkungan hidup dari siswa dan siswi di tiap-tiap sekolah yang kemudian mengajak siswa yang lain, untuk bersama-sama menjadikan sekolah yang hijau dan asri.
    Kepala SD N 08 Nan Sabaris Harismaliza mengatakan, kesadaran siswa dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup sudah meningkat dan bertanggungjawab dengan upaya penyelamatan lingkungan. "Kita rangkul masyarakat dan mengajak siswa, untuk menjadikan sekolah yang sehat, bersih dan hijau dengan tanaman," kata Harismaliza.
    Penghargaan Adiwiyata Nasional itu berdasarkan SK Menteri No 610/MENLHK-BP2SDM/2015 tertanggal 8 Desember 2015, diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta. "Keberhasilan ini berkat kerjasama warga sekolah dengan Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Buyung Oktorizal.
    Penghargaan Proklim
    Prestasi yang tak kalah hebatnya yang diraih dalam program pelestarian lingkungan hidup, yaitu Penghargaan Proklim yang diraih oleh masyarakat Korong Kandang Ampek, Nagari Guguak, Kecamatan 2x11 Kayutanam. Merupakan penghargaan terhadap masyarakat pada lokasi minimal setingkat RW/Dusun, dan maksimal setingkat Kelurahan/Desa yang secara berkesinambungan telah melaksanakan aksi lokal, terkait dengan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
    "Untuk Sumatera Barat yang menerima Penghargaan Proklim hanya Padang Pariaman. Untuk Indonesia hanya delapan provinsi," kata Rosnini yang didampingi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumnetasi (PPID) Hendra Aswara.
    Kata Rosnini Savitri, terdapat delapan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dikembangkan dan dilaksanakan di Korong Kandang Ampek. Pertama, pengendalian banjir, longsor dan kekeringan. Kedua, peningkatan ketahanan pangan. Ketiga, penanganan kenaikan muka air laut.
    Keempat, pengendalian penyakit terkait iklim. Kelima, Pengelolaan dan pemanfaatan sampah atau limbah. Keenam, budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca. Ketujuh, peningkatan tutupan vegetasi, dan kedelapan, pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
    Keberadaan kelompok masyarakat dan tokoh lokal sangat berperan sebagai penggerak pelaksanaan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. "Alhadulillah, masyarakat Korong Kandang Ampek berhasil mengaplikasinya," kata Rosnini yang juga Kadis Kesehatan Sumbar itu. (501)

Selasa, 29 Desember 2015

BPKB Sumbar Sambut 2016 dengan Menggelar Syukuran dan Doa Bersama

BPKB Sumbar Sambut 2016 dengan Menggelar Syukuran dan Doa Bersama

Pariaman--Dalam rangka memupuk tali silaturrahum, dan sekaligus menyambut tahun baru 2016, keluarga besar Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Balai Pengelola Kegiatan Belajar (UPTD BPKB) Disdikbud Sumatera Barat di Pariaman menggelar kegiatan doa dan makan bersama, Kamis (31/12) malam, sekaligus membokar kolam ikan untuk dibakar buat jamuan makan.
    Kepala UPTD BPKB Disdikbud Sumbar Afrizal Muchtar bersama Koordinator Pamong Belajar, Firmansyah, Bagindo Ruswan Tanjung, Ketua panitia, Netty Sitepu menyebutkan bahwa semua keluarga besar BPKB beserta istri, suami dan anak-anaknya ikut dalam acara tersebut. "Ini acara dari kita untuk kita," kata dia.
    "Melalui syukuran ini, kita ingin kinerja semakin meningkat," ungkapnya. Tidak adalagi saling curiga, diantara pegawai. Yang penting, bagaimana membangun bidang PAUDNI yang menjadi garapan BPKB terdepan di Indonesia.
    Katanya lagi, melalui mitra BPKB yang semuanya ada 20 unit Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat, diharapkan muncul sinergi profesional untuk memajukan PAUDNI. "Mari kita jadikan motto BPKB; bersama kita bisa," ungkap Afrizal Muchtar.
    Ruswan Tanjung yang juga Ketua Ikatan Pamong Belajar Indonesia (IPABI) Sumatera Barat itu menambahkan, di samping menjalin kebersamaan, tentu yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana hasil kerja 2015 bisa dievaluasi, untuk ditingkatkan pada tahun baru 2016. (501)

Diduga Karena Dimakan Usia, Los Pasar Usang Ambruk

Diduga Karena Dimakan Usia, Los Pasar Usang Ambruk

Batang Anai--Sebuah los tempat pedagang berjualan di Pasar Usang, Rabu (30/12) kemarin ambruk dan roboh. Los pasar anak Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman itu ambruk lantaran telah berusia lama, dan tak lagi layak untuk dipakai.
    HK Datuak Tampang Hulu, Kepala Pasar Usang kepada Singgalang menjelaskan, penyebab robohnya los itu tidak ada yang lain, selain dari telah lamanya kondisi bangunan yang hanya ditopang oleh tonggak besi pipa tersebut. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata mantan Walinagari Sungai Buluah itu.
    Namun demikian, kata Datuak Tampang Hulu bersama Agusta Alidin, seorang pedagang dalam pasar itu, ada seorang bapak tua yang terkejut saat bangunan itu akan ambruk. Dia terkejut, saat hendak melarikan diri rupanya kaki dia sempat terkena cidera ringan. "Langsung kita bawa ke Puskesmas, dan telah mendapatkan perawatan," ungkapnya.
    Menurut Datuak Tampang Hulu, pihaknya telah mengajukan permohonan bangunan kembali pasar itu pada 2014 lalu. Mungkin lantaran keterbatasan anggaran daerah, hanya sebuah los bisanya dapat bantuan. Sedangkan untuk satu los lagi belum dapat. Dan los itulah yang roboh. Di samping telah di makan usia, bangunan itu juga telah marasai kena gempa akhir 2009 silam.
    "Diperkirakan anggaran untuk bangunan kembali satu los itu mencapai Rp70 juta," kata Datuak Tampang Hulu. Pihaknya berharap, bangunan itu bisa ditegakkan kembali, sehingga semua pedagang bisa tertampung dengan baik.
    Dia berharap, Pemkab Padang Pariaman bisa membangun kembali. Tentunya dengan sebuah los yang representatif. "Memang kita ada melakukan pungutan kepada setiap pegadang. Namun, persentasenya sangat kecil, dan harus ada suntikan dana dari pemenrintah," ujarnya. (501)

TI Padang Pariaman Raih Prestasi Gemilang

Dalam Kejurda Piala Bupati Sijunjung
TI Padang Pariaman Raih Prestasi Gemilang

Padang Pariaman--Kerjurda Taekwondo Indonesia (TI) yang memperebutkan Piala Bupati Sijunjung resmi ditutup oleh Ketua KONI Sijunjung, Minggu (27/12) di GOR Binuang Sakti, Muaro Sijunjung.
    Kontingen Kabupaten Padang Pariaman yang diwakili oleh Dojang Kantor Bupati dan Dojang SD 07 Sungai Sariak, berhasil merebut 6 medali emas, 8 perak dan 8 perunggu.
    Walaupun belum berhasil merebut juara umum karena medali kategori usia dini (2 emas, 4 perak, 1 perunggu) tidak dihitung, namun prestasi ini cukup membanggakan dan jauh meningkat dari Kejurda sebelumnya di Padang
    Ketua Pengcab TI Padang Pariaman, Zahirman yang ikut lansung mendampingi atlet bertanding di Sijunjung menyebutkan hal itu. Adapun, TI Padang Pariaman yang meraih medali adalah, emas; Yasmi Fardila (Jr), Rido Tribuliadi (Sr), Herro Juandamik (Jr), Widya Asnildawati (Sr), Betriana Rosa (Sr), Rangga Satria Dinata (ud).
    Medali perak; Cantika Graviola, Salfano Apriadi, Syilva Nadia, Rizki Mustakim, Arif Jaya Rizal, M. Fadhly, Nibros Syaili, Fahkri Sadat. Dan perunggu; Raul Santani, Habby Arfan, Yoppi Winarsih, Yogi Dewa Guntara, Putri Nirmala, Nisa Delia Gipri, Sandra Dewi, Raqwan Aufa.
    Menurut Zahirman, Kabupaten Padang Pariaman dalam Kejurda ini mengirim 2 Dojang yaitu Dojang Kantor Bupati dengan 20 Atlet, di bawah pelatih Herman Koto, dan Dojang SD 07 Sungai Sariak dengan 10 atlet di bawah pelatih Abdullah.
    Dengan keterbatasan dana, para atlet ini bisa berangkat mengikuti Kejurda. "Untuk itu kita perlu apresiasi semangat pelatih dan atlet dalam Kejurda ini," ujar Zahirman.
    Tentunya diharapkan, KONI dan Pemkab ke depan dapat memberikan perhatian khusus pada pelatih yang telah berhasil membuat atlet berprestasi. "Harapan kita, dengan perhatian tersebut, para pelatih lebih bersemangat dalam mencetak atlet berprestasi. Apalagi pada pada tahun 2016 kita akan mengikuti Porprov XIII di Padang dan pada tahun 2018 akan menjadi tuan rumah Porprov XIV," tukuk Ketua TI yang juga Staf Ahli Bupati Padang Pariaman.
    Sementara itu, Ketua Umum KONI Padang Pariaman, Aprinaldi, mengucapkan Selamat pada Kontingen TI yang telah meraih prestasi di Kejurda Piala Bupati Sijunjung. Tentunya prestasi ini harus terus ditingkatkan dengan latihan dan pembinaan dari Pengcab TI. "Kita berharap pada Porprov ke-13 nanti di Padang, TI Padang Pariaman menjadi tambang medali," harap Aprinaldi.
    Kemudian, Aprinaldi mengungkapkan bahwa dalam rangka pembinaan olahraga prestasi di Padang Pariaman, KONI telah melakukan beberapa kegiatan pada tahun 2015 seperti Pembenahan Cabang Olahraga, Coaching Clinik bagi Pelatih Cabor dan Diklat Program dan Manajemen Keuangan bagi Pengcabor.
    "Di samping mengirim atlet dalam setiap Kejurda, tentu dengan program lainnya nanti di tahun 2016, Padang Pariaman siap mengikuti Porprov 2016 di Padang dan berhasil meraih juara umum 3," harap sarjana olahraga ini. (501)

Pengurus Karang Taruna Padang Pariaman Dituntut Memberikan yang Terbaik

Pengurus Karang Taruna Padang Pariaman Dituntut Memberikan yang Terbaik

Padang Pariaman--Staf Ahli Bupati Padang Pariaman Taslim, Senin (28/12) melantik pengurus Karang Taruna daerah itu, di Aula Dinas Sosial. Bersamaan dengan itu, juga sekalian dilantik pengurus Majelis Pertimbangan Karang Taruna untuk periode 2015-2020.
    Ketua Karang Taruna Kabupaten Padang Pariaman Azmar Rizal menyampaikan terima kasih pada seluruh kader, karena telah memberikan kepercayaan terhadap dirinya untuk memimpin organisasi itu. "Kami akan menjalankan amanah ini sebagaimana mestinya," kata dia.
    Selain itu, tambah Azmar Rizal, bersama pengurus dia terus meningkatkan pengabdian terhadap masyarakat, sesuai tugas pokok dan fungsi Karang Taruna itu sendiri, yakni bersama Pemda dan komponen masyarakat menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial, terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda.
    Menurut Azmar Rizal, pihaknya juga membutuhkan arahan dan motivasi dari berbagai pihak yang ada di Kabupaten Padang Pariaman. Tanpa kritikan dan masukan, ia yakin, organisasi genereasi muda tersebut tidak akan berjalan dan tidak akan berkembang sebagaimana yang diharapkan. 
    Humas Karang Taruna Kabupaten Padang Pariaman, Mudawar mengatakan, pelantikan pengurus dan pengukuhkan Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) periode 2015-2020, berdasarkan Keputusan Bupati Padang Pariaman Nomor 407/KEP/BPP-2015, tertanggal 14 Desember 2015, dengan susunan pengurus inti, Ketua; Azmar Rizal, Sekretaris; Anton Niyus Rizal, Bendahara; Khairul Anwar dan 86 orang pengurus lainnya, serta 14 orang MPKT.
    Sesuai fungsinya, Pengurus Karang Taruna Kabupaten Padang Pariaman terpilih berupaya semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS), pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat, terutama generasi muda secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan. (501)

Pemkab Padang Pariaman Belajar ke Kota Depok

Soal Perda Kesehatan dan KTR
Pemkab Padang Pariaman Belajar ke Kota Depok

Padang Pariaman--Menindaklanjuti penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas dan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Pemkab Padang Pariaman mengadakan studi komparatif ke Kota Depok, Provinsi Jawa Barat pada 27-29 Desember.
    Rombongan yang dipimpin Sekdakab Jonpriadi itu juga mengikutsertakan tiga orang anggota DPRD, yaitu Wakil Ketua; Januari Bakri, Ketua Fraksi PDIP; Salman Hardani dan Ketua Fraksi NasDem; Munafestoni. Turut mendampingi, Kepala Inspektur; Dewi Roslaini, Kabag Hukum; Murlis Muhammad dan Kabag Humas; Hendra Aswara.
    "Saat ini kita sedang menyusun dan membahas Ranperda Retribusi dan Ranperda KTR bersama DPRD. Kita banyak mendapat saran dan masukan dari Pemko Depok," kata Jonpriadi.
    Ditambahkannya, bahwa Ranperda Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas dan KTR merupakan dua dari 14 Ranperda yang diajukan oleh Pemkab kepada DPRD sesuai amanat undang-undang nomor 36 tentang kesehatan.
    Sementara, Pemko Depok telah mengesahkan Perda nomor 03 tahun 2014, tentang KTR untuk meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat. "Setelah Perda disahkan, kita adakan sosialisasi kepada seluruh stakeholders dan masyarakat," kata Kabid Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Dinas Kesehatan Kota Depok, Hidayat.
    Untuk Perda Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas, tambah Hidayat, telah disahkan sejak 2012 yang lalu. Sejak ditetapkan Perda tersebut telah mendatangkan sumber pendapatan baru bagi daerah yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.
    Dengan rincian, tahun 2012 sebanyak Rp2,7 miliar, tahun 2013 sebanyak Rp3,013 miliar, tahun 2014 sebanyak Rp3,4 miliar dan tahun 2015 sebanyak Rp3,9 miliar. "Perda Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas sedang direvisi untuk perbaikan dan penyesuaian tarif dengan perkembangan daerah," kata dia.
    Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman Januar Bakri mengatakan, khusus Ranperda Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas tersebut sebenarnya sudah diajukan tahun 2014, kemudian dipending oleh DPRD karena adanya kebijakan bupati untuk menggratiskan biaya berobat. "Tahun 2015 diajukan kembali dan sedang dalam pembahasan intensif oleh seluruh fraksi," kata politikus Partai Demokrat itu.
    Pemerintah dan DPRD berkomitmen untuk melindungi kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan dengan mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. "Penguatan program kesehatan sesuai nawacita Bapak Presiden Jokowi," kata Ketua Fraksi PDIP Salman Hardani.
    Penyusunan dan pengesahan Ranperda KTR dan Ranperda Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas ditargetkan pada tahun 2016, dan kemudian akan dibentuk pula Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk memudahkan pengelolaan keuangan di Puskesmas. "Jadi kita susun Ranperda retribusi ini sejalan dengan pembentukan BLUD Puskesmas dan RSUD," kata Kadis Kesehatan Aspinuddin yang didampingi Kabid Pelayanan Kesehatan, Syaiful Bahri. (501)

PT Sang Hyang Seri Santuni Anak Yatim

PT Sang Hyang Seri Santuni Anak Yatim

Lubuk Alung--Sebanyak 50 anak yatim di Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman Jumat (27/8) lalu mendapatkan santunan dari PT Sang Hyang Seri Cabang Lubu Alung. Disamping itu, perusahaan yang bergerak dibidang bibit padi tersebut juga menggelar kegiatan ratik tulak bala dan ceramah agama menjelang buka puasa bersama dengan anak yatim, pemuka masyarakat Lubuk Alung.
    Kepala Cabang PT Sang Hyang Seri Lubuk Alung, Joni Amir Datuak Malano menjelaskan, bahwa anak yatim yang disantuni itu berasal dari 10 korong yang ada di kenagarian ini. Dimana setiap korongnya diambil lima anak yatim, lewat walikorong yang bersangkutan. "Kita ingin berbagi dan berbuat untuk masyarakat, terutama bagi yang butuh terhadap hal itu. Pemberian seperti ini rutin dilakukan setiap tahunnya," kata Joni Amir.
    Menurutnya, ratik tulak bala yang digelar menjelang buka puasa, yang menghadirkan seluruh urang siak yang ada di sekitar lingkungan perusahaan ini beraktivitas, adalah ingin mengembalikan tradisi yang pernah ada dulunya. "Dulu, usai menanam padi masyarakat bersama urang siak langsung keliling sawah, sambil menyebut nama Tuhan, yang dinamakan dengan ratik tulak bala. Begitu juga dalam kampung, ketika sudah banyak mengundang hal-hal yang tidak diingini bersama, maka pemuka masyarakat bersama urang siak juga menggelar ratik tulak bala," katanya.
    "Jadi disamping berbagi kebersamaan dengan anak yatim, kita juga mengajak kembali masyarakat untuk membangkitkan kembali ratik tulak bala yang pernah berkembang dulunya, sebagai kekuatan dalam nagari, untuk menghindari yang namanya bala atau musibah yang datangnya tidak diketahui banyak orang. Selaku manusia, kita jelas dituntut oleh Yang Maha Kuasa, untuk terus berbuat yang terbaik, sesuai dengan apa yang telah dianjurkan agama, dan menjahui dari segala apa yang menjadi larangannya," kata Joni Amir yang juga tokoh masyarakat Lubuk Alung ini.
    Sementara, Sadana Tuanku Sinaro Mangkuto yang memberikan santapan rohani menjelang buka puasa itu mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan ibadah puasa dari masa kemasa. "Perbuatan menyantuni anak yatim, serta silaturrahim sekaligus buka puasa bersama ini, adalah hal yang sangat dirindukan oleh Allah Swt, dan lagi pihak yang melakukan hal ini akan mendapatkan ganjaran yang sangat luar biasa dari-Nya," katanya. (dam)

Dalam Bentuk Paket Yobana Samial Bagikan Zakatnya

Dalam Bentuk Paket Yobana Samial Bagikan Zakatnya

Pariaman--Sebanyak 1.000 paket, berupa kain sarung dan mukena plus uang Rp5o ribu setiap paketnya, Minggu (29/8) yang dibagikan H. Yobana Samial hampir di seluruh nagari dan kecamatan di Padang Pariaman, cukup mendapat sambutan antusias dari masyarakat itu sendiri. Pembagian paket tersebut merupakan zakatnya, yang harus dibayarkan setiap tahunnya. Disamping membagikan zakat, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Padang Pariaman ini juga memberikan bantuan untuk sejumlah masjid, yang bekerjasama dengan sejumlah donatur baik dari dalam, maupun dari luar negeri.
    Menurutnya, paket bantuan berupa zakat dimaksud sengaja dibagikan diberbagai nagari, seperti Kasang, Kecamatan Batang Anai, Sungai Limau, Batang Gasan serta nagari lainnya, mengingat pengalamannya selama mencalonkan diri menjadi Bupati Padang Pariaman. "Disamping itu, kita masih melihat banyaknya masyarakat daerah ini yang butuh bantuan dari berbagai pihak. Sebab, pascagempa akhir September tahun lalu ekonomi masyarakat belum begitu pulih," ujar Yobana Samial.
    Pemberian zakat dalam bentuk barang, seperti kain sarung dan mukena itu memang sengaja dilakukan, mengingat arti penting alat demikian bagi umat Islam, dalam menjalankan kewajibannya kepada Tuhan. "Jadi, disamping menunaikan kewajiban, kita sekalian menganjurkan masyarakat agar tidak melalaikan perintah-Nya, seperti shalat misalnya. Dan itulah fungsi dari mukena dan kain sarung yang diberikan kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkannya," katanya.
    Yobana Samial mengaku, bahwa zakat yang diberikannya itu adalah agenda tahunan. Namun, pemberiannya dulu hanya tertumpu di Sungai Limau. "Kini sengaja kita sebar, sehingga yang memanfaatkan itu tidak saja tertumpu pada satu kampung saja. Kemudian, dengan adanya pembagian zakat yang sedikit disebar, sangat memudahkan masyarakat penerima. Mereka tidak perlu berdesakan," katanya.
    "Pendistribusian zakat ini sengaja saya lakukan, disamping menunaikan kewajiban juga sekalian bersilaturrahim dengan masyarakat Padang Pariaman. Apalagi pasca Pilkada 30 Juni lalu, hanya sebagian kecil masyarakat yang saya datangi kembali. Nah, momen pembagian zakat inilah saya manfaatkan untuk merajut kembali tali silaturrahim yang pernah nyambung dulunya," ungkap Yobana Samial.
    Untuk bantuan masjid, lanjut Yobana Samial, ini memang saat ini belum seberapa masjid yang mendapatkan, bila dibandingkan dengan masjid yang rusak berat akibat gempa. "Namun demikian, kita tetap berupaya, bagaimana sejumlah pihak yang bisa dirangkul, baik dalam maupun luar negeri, seperti Timur Tengah misalnya, tetap kita lakukan. Kita ingin, masjid dan surau sebagai tempat ibadah dan tempat anak-anak mengaji itu bisa pulih kembali, sehingga aktivitasnya berjalan normal," sebutnya.
    Bagi seorang Yobana Samial sang aktivis dan relawan, berbuat demikian, apalagi untuk kemaslahatan bersama, adalah hal yang biasa dilakukan. Kekalahan yang pernah dialaminya pada Pilkada lalu, tidak menyurutkan dirinya untuk berbuat di Padang Pariaman. "Kalah dan menang dalam sebuah pesta demokrasi, adalah dinamikanya. Perbuatan membangun kembali sarana umum, seperti surau dan masjid adalah kewajiban kita selaku masyarakat beragama. Kita akan tetap berbuat, sesuai kemampuan. Begitu juga, pihak-pihak yang ingin menyalurkan sumbangsihnya didaerah ini, tetap kita rangkul," kata Yobana Samial. (dam)

Senin, 28 Desember 2015

Anggota Linmas Harus Mampu Menghentikan Orgen Tunggal yang Main Tengah Malam

Satlinmas Kampung Pondok Raih Juara Satu
Anggota Linmas Harus Mampu Menghentikan Orgen Tunggal yang Main Tengah Malam

Pariaman--Pemberian hadiah lomba Satlinmas Berprestasi dan Linmas Siaga atau anggota Linmas Kota Pariaman yang diadakan di halaman depan Kantor Satpol PP setempat, Kampung Baru, ditandai dengan apel siaga, Selasa (29/12). Di samping melibatkan personil Pol PP, apel siaga juga mengikut-sertakan Kepala Desa sebagai koordinator Linmas di desanya.
    Yota Balad, Kepala Satpol PP Kota Pariaman bertindak sebagai inspektur upacara. Kata dia, dari 710 anggota Linmas se Kota Pariaman yang diadakan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 84 tahun 2010, telah berbuat dalam berbagai hal, terkait tugas dan fungsinya.
    Di antaranya, meningkatkan keamanan di lingkungan desa, juga memonitor keberadaan orgen tunggal yang main sampai tengah malam atau dini hari. "Sesuai peraturan, anggota Linmas harus mampu menghentikan manakala menemukan orgen tunggal yang main sampai tengah malam tersebut," tegas Yota Balad bersama Kasi Linmas Satpol PP, Batrizal.
    Yota Balad memberikan apresiasi, bahwa dari sebanyak itu anggota Linmas, 20 orang telah mengikuti Diklat Bela Negara di Lantamal II Teluk Bayur, Padang. "Diklat demikian tentu bagian dari upaya untuk menjadikan anggota Linmas lebih profesional lagi, dan lebih disiplin dalam menjalankan tugasnya selaku abdi negara," ujarnya.
    Dia menambahkan, untuk meningkatkan profesionalisme itu, Satpol PP menggelar lomba Satlinmas Berprestasi dan Linmas Siaga se Kota Pariaman. "Alhamdulillah, lomba yang diadakan dari Oktober hingga November tersebut telah membuahkan hasil yang maksimal, sesuai pula kemampuan dari lembaga yang kita nilai di tingkat desa demikian," ungkapnya.
    Juara
    Untuk Satlinmas Berprestasi, juara satunya diraih Kelurahan Jalan Baru, Kecamatan Pariaman Tengah. Juara dua; Kelurahan Kampung Pondok, juga di Kecamatan Pariaman Tengah. Sedangkan juara tiga direbut Desa Pungguang Ladiang, Kecamatan Pariaman Selatan, dan juara harapan satu diraih Desa Balai Nareh, Kecamatan Pariaman Utara.
    Juara satu berhak menerima hadiah berupa tropy dan uang tunai sebanyak Rp5,5 juta. Juara dua Rp5 juta, juara tiga Rp4 juta, juara harapan satu Rp2,5 juta. Semua pemenang, disamping menerima tropy, uang tunai juga diberikan piagam penghargaan.
    Sedangkan lomba untuk anggota Linmas atau Linmas Siaga, juara satu diraih Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Pariaman Tengah. Juara dua Desa Sikapak Barat, Kecamatan Pariaman Utara, juara tiga Desa Pungguang Ladiang, Kecamatan Pariaman Selatan. Untuk juara satu diberikan uang tunai sebanyak Rp1,5 juta, juara dua Rp1,2 juta, dan juara tiga Rp1 juta.
    Menurut Yota Balad, lomba yang diadakan adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja masing-masing. Untuk itu, bagi yang juara teruslah berkiprah, dan tingkatkan dedikasi di tengah masyarakat. Sedangkan yang belum dapat prestasi saat ini, jadikan sebagai pelajaran yang berharga, untuk meraih prestasi di masa mendatang. (501)     

Sepanjang 2014 Baznas Padang Pariaman Gelontorkan Dana Rp5 Miliar

Sepanjang 2014 Baznas Padang Pariaman Gelontorkan Dana Rp5 Miliar

Pariaman--Sepanjang tahun 2014, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Padang Pariaman menggelontorkan zakat sebanyak Rp5 miliar lebih. Dana zakat dibagikan kepada mustahik yang terhimpun dalam tujuh program Baznas itu merupakan kumpulan dana dari zakat PNS di lingkungan Pemkab.
    Ketua Baznas Padang Pariaman Suhatri Bur kepada Singgalang, kemarin menyebutkan ke tujuh program itu; Padang Pariaman Sehat (PPS), Padang Pariaman Cerdas, Padang Pariaman Sejahtera, Padang Pariaman Makmur, Padang Pariaman Peduli, Padang Pariaman Taqwa, dan Zakat Community Depelopment (ZCD).
    "Yang paling besar itu, adalah anggaran untuk Padang Pariaman Cerdas. Mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Tahun lalu mencapai Rp2,2 miliar. Terus untuk Padang Pariaman Taqwa, yakni pemberian zakat kepada imam, khatib, bilal, garin dan guru mengaji yang tidak tertampung dalam APBD melalui Bagian Kesra. Jumlahnya mencapai Rp900 juta pada tahun lalu," kata dia.
    Menurut Suhatri Bur yang bakal calon wakil Bupati Padang Pariaman ini, program ZCD sebenarnya telah berjalan. Namun, secara serimonial belum dimulai. Baru hal itu tanggal 8 Mei ini dimulai, dan itu langsung di lauching secara nasional oleh pengurus Baznas pusat dan Bupati Ali Mukhni.
    Tentunya, kata Suhatri Bur, semua yang menerima zakat dari seluruh program demikian berada dalam kategori Asnaf yang delapan. Mereka berhak menerima zakat, sebagaimana diatur dalam Alquran dan Hadis Nabi Muhammad SAW.
    Pimpinan Baznas lima tahun mendatang
    Suhatri Bur bersama tiga orang lainnya; Syamsuardi Surma, Bahar Kirman, dan Syafri Tuanku Imam Sutan Sari Alam ditetapkan jadi pimpinan Baznas Padang Pariaman untuk periode lima tahun mendatang (2015-2020), yang tesnya langsung dilakukan Baznas pusat beberapa waktu lalu.
    "Alhamdulillah, pelantikan pimpinan Baznas periode lima tahun kedepan Bupati Ali Mukhni langsung yang minta dia harus hadir dan ikut untuk melantiknya. Rencana pelantikan, Selasa lalu harus kita undur sampai ada waktu bagi Pak Bupati," kata Suhatri Bur.
    Dia menilai, terpilihnya dia bersama tiga orang rekannya itu sebagai pimpinan Baznas tidak terlepas dari kerja nyata yang dilakukan bersama pimpinan Baznas lainnya untuk memberikan yang terbaik dalam soal pendistribusian dana zakat.
    "Kita berharap, Baznas mendatang lebih mampu lagi memberikan zakat kepada mustahik di Padang Pariaman ini. Untuk itu, dukungan semua pihak di daerah ini, baik ranah dan rantau maupun Pemkab Padang Pariaman. Sebab, tanpa itu semua mustahil Baznas bisa berbuat di tengah masyarakat yang membutuhkan zakat itu sendiri," harapnya. (501)

189 Orang Calon Anggota PPK Harus Siap Untuk Tidak Terpilih

Di Padang Pariaman
189 Orang Calon Anggota PPK Harus Siap Untuk Tidak Terpilih

Pariaman--Sebanyak 274 calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang akan di tempatkan di 17 kecamatan di Padang Pariaman, Selasa kemarin mengikuti tes tertulis yang dilakukan KPU daerah itu. Demikian itu merupakan bagian dari tahapan Pilkada yang akan dilakukan akhir tahun ini secara serentak.
    Ketua KPU Padang Pariaman Vifner kepada Singgalang menyebutkan, setelah tes tertulis peserta itu akan mengikuti satu tes lagi, yakni tes wawancara yang dilakukan di kecamatan masing-masing. Dan setelah itu, baru ditetapkan anggota PPK sebanyak lima orang setiap kecamatan yang ada di Padang Pariaman.
    "Artinya, dari 274 yang ikut tes kali ini hanya 85 orang yang akan ditetapkan sebagai anggota PPK untuk 17 kecamatan. Jadi, perjuangan untuk jadi anggota pelaksana Pilkada itu lumayan berat, karena ini menyangkut kepentingan banyak orang dan partai politik peserta Pilkada nantinya," ujar dia.
    Dengan demikian, sebanyak 189 orang yang telah melayangkan lamaran dan telah ikut tes jadi anggota PPK harus siap untuk tidak terpilih. Itu ketentuan yang diatur dalam peraturan yang mengatur pelaksanaan Pilkada serentak tahun ini.
    KPU Padang Pariaman, lanjut Vifner, berusaha memberikan yang terbaik dalam hal itu. Semua anggota masyarakat yang ikut tes diberlakukan sama. Mereka terpilih dan ditetapkan sebagai anggota PPK, tentunya berdasarkan kemampuannya yang juga ditandai dengan tidak terlibatnya yang bersangkutan di partai politik. (501)

Miliki Keunggulan yang Nyata Pantas Dapat Penghargaan

PPID Padang Pariaman
Miliki Keunggulan yang Nyata Pantas Dapat Penghargaan

Padang Pariaman--Ketua DPD RI Irman Gusman serahkan piagam penghargaan kepada Penjabat Bupati Padang Pariaman Rosnini Savitri, yang ditetapkan sebagai peringkat satu pada Pemeringkatan Badan Publik Se-Sumatera Barat kategori kabupaten/kota di Hotel Bumiminang, Padang, Selasa lalu.
    Irman Gusman berharap, Sumatera Barat menjadi pionir dalam keterbukaan informasi publik untuk membangun kultur demokrasi. "Kita dukung keberadaan Komisi Informasi dalam mengawal keterbukaan informasi," kata Irman.
    Ketua Komisi Informasi Pusat mengapresiasi Komisi Informasi Sumbar, yang dalam waktu 14 bulan sejak dilantik, telah mampu menyelenggarakan Pemeringakatan Badan Publik. Artinya KI Sumbar bergerak cepat dalam menjalankan amanah sesuai undang-undang Keterbukaan Informasi Publik.
    "Kita apresiasi KI Sumbar yang baru dibentuk telah berlari cepat melakukan Pemeringakatan Badan Publik," kata Hamid, Ketua Komisi Informasi Pusat.
    Ditambahkannya, hingga saat ini telah terbentuk 28 Komisi Informasi provinsi. sedangkan sisanya akan diupayakan selsai pada tahun 2016.
    Ketua KI Sumbar Samsurizal meminta dukungan seluruh kepala daerah dan DPRD untuk memprioritaskan anggaran untuk Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID) dalam operasional. Saat ini masih ada daerah yang menganggarkan untuk kegiatan PPID dibawah 50 juta.
    "Saat ini yang yang paling banyak menganggarkan, yaitu Kabupaten Dharmasraya. Kita sampaikan terima kasih atas kepedulian bupati dan Ketua DPRD," kata Samsurizal.
    Pernyataan tersebut di dukung oleh Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim. "Pemerintah kabupaten dan kota di Sumatera Barat harus menjalankan Undang-undang KIP dan melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. "Kita ucapkan selamat kepada peraih penghargaan, semoga ke depan bisa dipertahankan dan menjadi lebih baik. Bagi yang belum agar segera membenahi dengan komitmen yang tinggi," kata Hendra.
    Penjabat Bupati Padang Pariaman Rosnini Savitri menilai, penghargaan dari Komisi Informasi Sumatera Barat sebagai penyemangat dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat. Tahun depan, kata Rosnini, akan dibentuk suatu inovasi dalam informasi yaitu membentuk kilinik informasi.
    "Jadi, pada Bagian Humas kita buat ruangan yang repsentatif diberi nama klinik informasi," kata dia. Kemudian, katanya, juga diadakan bimbingan tekinis kepada PPID pembantu yang difasilitasi oleh KI Sumbar.
    Ditambahkannya, Padang Pariaman pantas meraih penghargaan karena memiliki keunggulan yang nyata. Di antranya; memliki website PPID yang lengkap melampirkan dasar hukum dan daftar isian informasi publik. Selain itu, juga mempunyai layanan informasi berbasis Short Massage Servis (SMS) yang dikenal dengan PESDUK, yaitu Pesan Singkat Penduduk dengan nomor 08116942000. Layanan ini adalah yang pertama di Sumatera Barat yang diadposi dari Kota Cimahi, Jawa Barat.
    "Kita juga punya majalah Saiyo Sakato untuk komunikasi ranah dan rantau, dan juga mencetak kinerja buku Padang Pariaman dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan," kata Rosnini. (501)

Ponpes Nurul Yaqin Ringan-Ringan Hadirkan Ketum PBNU KH Said Aqil Siraj

Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
Ponpes Nurul Yaqin Ringan-Ringan Hadirkan Ketum PBNU KH Said Aqil Siraj

Enam Lingkung--Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yaqin, Ringan-Ringan, Nagari Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padangpariaman mengalami kemajuan yang cukup pesat belakangan ini. Ini terbukti semakin tingginya minat orangtua menyerahkan anaknya ke Ponpes itu, dimana pertama kali dalam sejarahnya Nurul Yaqin terpaksa menolak calon santri baru.
    Ketua Yayasan Pembangunan Islam El Imraniyah (PYII) yang menaungi Ponpes Nurul Yaqin, Idarussalam Tuanku Sutan, Selasa (22/12) mengatakan hal itu dalam rapat persiapan pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. 1437 H di pesantren tersebut. Tampak  hadir antara lain Wakil Pimpinan Ponpes, Al-Muhdil Karim Tuanku Bagindo, Syekh Muda Zulhamdi Tuanku Kerajaan Nan Saleh, dan dipandu Ketua MUI Padang Pariaman Dr. Zainal Tuanku Mudo.
    Menurut Idarussalam, belakangan ini memang Pesantren Nurul Yaqin mulai banyak dikunjungi tokoh-tokoh nasional. Diantaranya mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi yang memberikan ceramah pada tabligh akbar memperingati Maulid nabi Muhammad Saw. tahun lalu. "Alhamdullah, beberapa bulan kemudian penerimaan calon santri membludak hingga hampir mencapai 400-an orang. Sedangkan daya tampung penerimaan calon santri baru maksimal hanya 250 orang," kata Idarussalam yang juga Kepala BKD Padang Pariaman ini.
    Dikatakan Idarussalam, untuk memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. yang direncanakan 9-10 Januari 2016 mendatang, insya Allah Pesantren Nurul Yaqin akan menghadirkan Ketua Umum PBNU Prof. KH. Said Aqil Siraj. Informasi terakhir, beliau sudah menyatakan kesediaan hadir memberikan ceramah pada tabligh akbar yang diselenggarakan setiap tahunnya itu.
    Kehadiran Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj di Pesantren Nurul Yaqin ini tentunya kesempatan bagi ulama di Padang Pariaman untuk bertemu dan mendengarkan langsung berbagai isu terkini yang berkaitan dengan kehidupan beragama dan berbangsa, baik di tingkat nasional maupun internasional. "Selama ini bisa jadi ada anggapan tertentu terhadap sosok Said Aqil Siraj, baik sebagai Ketua Umum PBNU maupun sebagai tokoh Islam di Indonesia. Momen ini diharapkan selain mendapatkan informasi terkini juga mampu menjadi ajang silaturrahmi ulama di daerah ini dengan tokoh nasional ini," kata Idarussalam.
    Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad Saw. Syaiful Rahman Tuanku Mudo menambahkan, kehadiran tokoh nasional ini tentu akan menambah semaraknya pelaksanaan peringatan hari kelahiran panutan umat Islam itu di Pesantren Nurul Yaqin. "Kita menghimbau seluruh alumni, keluarga besar Pesantren Nurul Yaqin dan ulama di Padang Pariaman dapat menghadiri acara ini," katanya. (501)

Tanpa Pangan Ketahanan Nasional Bisa Runtuh

Tanpa Pangan Ketahanan Nasional Bisa Runtuh

Batang Anai--Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI, Pending Dadih Permana apresiasi pelaku pembangunan pertanian terhadap akselerasi produksi padi yang mengalami peningkatan pesat selama satu dekade. Ini berarti adanya komitmen, usaha serta kebersamaan antara pemangku kepentingan dalam memacu swasembada pangan nasional.
    Hal tersebut disampaikannya pada pertemuan gerakan pemberdayaan petani terpadu melalui penanaman serentak di Nagari Buayan Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai, Senin (21/12). "Alhamdulillah, terjadi kenaikan produtifitas padi 5,28% dari tahun 2014. Ini adalah yang tertinggi dalam satu dekade," kata Pending Dadih Permana.
    Dikatakannya, bahwa target panen nasional tahun 2015 yaitu sebesar 77,99 juta ton. Luas lahan sebanyak 14,8 juta hektare dengan dua kali panen se-Indonesia. Pencukupan kebutuhan pangan dalam negeri menjadi kunci terhadap ketahanan nasional. "Tanpa pangan, ketahanan nasional akan runtuh," katanya.
    Untuk mendukung program swasembada pangan nasional, kata Pending, Kementerian Pertanian membantu saluran irigasi tersier setelah delapan tahun tidak lagi dianggarkan yaitu sebanyak Rp2,3 juta hektare sawah masyarakat. Kemudian juga mengadakan pelatihan peningkatan kualitas penyuluh dan petani yang akan dilaksanakan tahun 2016.
    Namun yang lebih krusial, tambah Pending, saat ini pihaknya sedang memperjuangkan tenaga penyuluh untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dalam bentuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) sesuai dengan aturan yang berlaku.
    Sekdaprop Sumbar Ali Asmar mendukung rencana pemerintah yang akan mengangkat penyuluh pertanian menjadi Pegawai Negeri Sipil secara bertahap. Ia berpendapat bahwa sektor pertanian, tanaman pangan holtikultura adalah penyumbang tertinggi PDRB sebesar 23,02%.
    "Saya kira ini niat yang baik sekali untuk memotivasi para penyuluh pertanian untuk mensukseskan program nasional ketahanan pangan," kata Ali Asmar.
    Dikatakannya, bahwa pada tahun 2015 telah dipersiapkan lahan tanam jajar legowo sebesar 10 ribu hektare untuk Sumatera Barat. Kabupaten Padang pariaman mendapat lahan sebanyak 2.500 hektare. "Sesuai arahan Bapak Gubernur, kita punya target 3 juta ton panen padi pada tahun 2017. Dengan kerjasama seluruh pihak, insya Allah tercapai," kata putra Padang Pariaman itu.
    Sementara Pejabat Bupati Padang Pariaman Rosnini Savitri menerangkan, bahwa untuk memanfaatkan musim hujan yang sedang berlangsung, telah dilaksanakan pencanangan gerakan tanam serentak di Padang Pariaman yang diawali dengan pencanangan di tingkat kabupaten dan diteruskan di tingkat kecamatan.
    Tanggal 13 Desember yang lalu telah dilaksanakan pencanangan gerakan tanam serentak di dalam wilayah Padang Pariaman. "Harapan kita, gerakan ini akan dilanjutkan oleh seluruh petani sehingga seluruh sawah sudah ditanami," kata Rosnini.
    Dijelaskannya, sampai Oktober berdasarkan data BPS luas tanam di Padang Pariaman sudah mencapai 59.786 hektare atau 5,76% diatas target tahun 2015. Produktivitas rata-rata mencapai 5.4 ton/hektare, atau terjadi  peningkatan produktivitas 0,31/hektare. Dengan demikian, perkiraan produksi tahun 2015 mencapai 296.082/ton gabah kering dengan tambahan produksi mencapai 27.100/ton dibandingkan tahun 2014 atau sebesar 10,07%.
    Rosnini berharap, dukungan dana dan program khusus bidang pertanian yang untuk petani dan penyuluh di Padang Pariaman, yang berkaitan dengan ketahanan pangan seperti upaya khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi, jagung, kedelai dan komoditi pangan strategis lainnya. (501)

Minggu, 27 Desember 2015

Alumni SMP Adabiyah Padang Gelar Sunatan Massal di Pungguang Kasiak

Alumni SMP Adabiyah Padang Gelar Sunatan Massal di Pungguang Kasiak

Lubuk Alung--Alumni SMP Adabiyah Padang, Senin (28/12) kemarin menggelar aksi sosial berupa sunatan massal di Kantor Walinagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Tak kurang dari 40 orang anak yang ikut disunat pada kesempatan yang dibuka secara resmi oleh Wabup terpilih Suhatri Bur dan Ketua Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Padang Pariaman Aljufri tersebut.
Walinagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Abizar Datuak Simarajo menyampaikan terima kasihnya tasa kepedulian Alumni SMP Adabiyah Padang. "Alhamdulillah, ini sebuah momen dimana anak sekolah sedang libur. Kita berharap, amal ibadah ini dapat pahala dari Yang Maha Kuasa," katanya.
Menurut Abizar, semua peserta sunatan massal ini berasal dari seluruh korong yang ada di Pungguang Kasiak, terutama anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. "Kok ketek talapak tangan, jo nyiru kami tampuang. Terima kasih atas kepedulian dan kesuguhan Alumni SMP Adabiyah ini," ungkapnya.
Wabup terpilih Suhatri Bur memberikan apresiasi atas aksi demikian. "Ini sebuah pengabdian yang amat luar biasa yang dilakukan Alumni SMP Adabiyah Padang di Pungguang Kasiak Lubuk Alung," kata Wabup pendamping Bupati Ali Mukhni ini.
Menurut dia, hendaknya aksi sosial ini dilakukan di semua nagari di Padang Pariaman. Untuk itu, pihaknya minta pada semua masyarakat untuk menjadikan aksi ini sebagai contoh, dalam melihat arti penting sebuah kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu.
Ketua FKPM Padang Pariaman Aljufri salud dan memuji kegiatan Alumni SMP Adabiyah tersebut. "Kelompok lain perlu mencotoh apa yang dilakukan keluarga besar Alumni SMP Adabiyah ini. Apalagi, masih banyaknya masyarakat daerah ini yang mesti ikut dipersamakan, dalam meringankan beban berat masyarakat demikian. (501)

Terkait Galian C Lubuk Alung AMMUAK Piaman Laweh Gelar Aksi Demo Secara Berjenjang

Terkait Galian C Lubuk Alung
AMMUAK Piaman Laweh Gelar Aksi Demo Secara Berjenjang

Lubuk Alung--Aliansi Masyarakat Menolak Perusak Lingkungan (AMMUAK) Piaman Laweh, Senin (28/12) kemarin menggelar aksi demo dan unjuk rasa ke Kantor KAN, Walinagari dan Camat Lubuk Alung, terus ke Kantor Bupati Padang Pariaman, di Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung. Demo dilakukannya terkait persoalan galian C di Lubuk Alung yang tidak pernah tuntas penanganannya oleh pemerintah.
Peserta demo yang terdiri dari kalangan anak muda dan perempuan itu membentangkan sejumlah spanduk dan poster, yang isinya minta ketegasan pemerintah untuk menangani persoalan galin C yang dinilai merusak lingkungan alam Lubuk Alung. Aktivitas galian C Lubuk Alung memang telah berlangsung lama, dan hingga saat ini tak pernah ada penyelesaiannya. Sementara, masyarakat telah jadi korban.
Koordinator AMMUAK Piaman Laweh Jasman Jay kepada Singgalang menjelaskan, bahwa aksi kali ini dilakukan secara berjenjang, mulai dari kantor KAN yang ada dalam Pasar Lubuk Alung, terus kantor Camat dan Walinagari Nagari yang ada di Balah Hilia, dan berakhir di IKK Parit Malintang, yakni bupati selaku kepala daerah yang punya wewenang dalam masalah ini.
"Di samping demo, ya kita juga minta dukungan moril ke aparatur di tingkat bawah itu," kata dia. Dalam masalah ini, AMMUAK Piaman Laweh ingin adanya kebersamaan dan kekuatan untuk meminimalisir usaha tambang galian C yang dinilai telah banyak merugikan masyarakat Lubuk Alung.
Selaku aktivis, AMMUAK Piaman Laweh melihat telah banyak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat usaha galian C. Sumur masyarakat banyak yang kering, sungai tidak lagi berbentuk, dan kemungkinan besar musibah bencana alam berupa banjir dan longsor mengancam alam Lubuk Alung ini.
"AMMUAK menilai, usaha tambang galian C Lubuk Alung hanya akan memperkaya segelintir pengusaha," tegas Jasman Jay yang juga Ketua Karang Taruna Nagari Lubuk Alung ini.
Menurut Jasman Jay, tutup semua usaha galian C, dan tindak tegas para pelakunya, terutama yang tidak memakai izin yang jelas. "Dari hasil kajian AMMUAK, nyaris semua usaha ini tidak pakai izin, dan sudah saatnya ditindak tegas, agar bisa menyelamatkan masyarakat Nagari Lubuk Alung dari kepunahan dan kehancuran," tegasnya.
Landi Efendi, Sekretaris Walinagari Lubuk Alung bersama Yardi, Kaur Kesra-nya yang menerima masyarakat demo itu sangat mendukung terhadap aksi yang mereka lakukan itu. "Secara moril kita dukung aksi ini. Sampaikahlah keluh-kesah itu ke Pemkab Padang Pariaman secara profesional, dan bertanggungjawab," tegas mereka. (501)

Lubuk Alung Diharapkan Jadi Pusat Pembinaan Futsal di Padang Pariaman

Lubuk Alung Diharapkan Jadi Pusat Pembinaan Futsal di Padang Pariaman

Lubuk Alung--Sebanyak 32 tim futsal dari SMA se Kabupaten Padang Pariaman ikut ambil bagian pada Turnamen Futsal yang diadakan oleh Riska Futsal Lubuk Alung. Turnamen bertajuk; Riska Futsal Cup II ini menggunakan format sistem gugur yang dimulai dari tanggal 15/12 dan berakhir tanggal 24/12.
Owner Riska Futsal, Salman Sardi menyatakan bahwasannya ini merupakan turnamen kedua yang diselenggarakan tahun ini. Sebelumnya juga telah diselenggarakan tunamen tingkat SLTP se Kabupaten Padang Pariaman.
"Ini semua merupakan bentuk kecintaan dan kepedulian terhadap perkembangan futsal di daerah ini," ungkap pria yang juga pemilik Toko Riska Elektronik di Lubuk Alung ini.
Pada partai final, bertemu Tim Wesney FC dari Kecamatan Nan Sabaris berhadapan dengan Tim Muja FC dari Ketaping, Kecamatan Batang Anai. Dalam laga yang dipimpin oleh wasit Rizki Salam dan Hadi Zulmarta itu berlangsung sengit dan ketat, yang akhirnya dimenangkan oleh Muja FC dengan skor 4-2 dan berhasil keluar sebagai juara. Empat gol kemenangan Muja FC diborong oleh Taufik dan gol balasan Wesney FC dilesakkan oleh Geri dan satu lagi melalui gol bunuh diri.
Turnamen ini pun ditutup secara resml oleh Sekretaris Walinagari Lubuk Alung, Landi Efendi yang juga Sekretaris ASKAB PSSI Padang Pariaman dan sekaligus menyerahkan tropi juara dan uang pembinaan.
Landi Efendi mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Riska Futsal yang telah mengadakan turnamen ini, yang secara langsung telah ikut mengembangkan dan membina Futsal di daerah ini. "Insya Allah akan lahir bibit-bibit atlit futsal di daerah ini yang dapat berkiprah di Provinsi Sumatera Barat dan tingkat Nasional," ungkapnya.
Dia juga berharap, Lubuk Alung dapat menjadi pusat pembinaan futsal di Kabupaten Padang Pariaman, mengingat begitu tingginya animo generasi muda dengan olahraga futsal ini. Dan dia pun yakin olahraga ini akan berkembang dan mendapat tempat di tengah masyarakat. (501)

Ansor Padang Pariaman Soroti Pertunjukan Organ Hingga Larut Malam

Ansor Padang Pariaman Soroti Pertunjukan Organ Hingga Larut Malam

Pariaman--Pertunjukkan musik organ tunggal yang digelar malam hari di berbagai pesta pernikahan dan acara lainnya di Kabupaten Padang Pariaman sudah saatnya ditertibkan pihak berwenang. Jika tidak, dampak negatifnya akan semakin parah.
Hal itu diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana, Sabtu (26/12), malam pada Rapat Kerja Cabang (Rakercab) GP Ansor di sekretariat PC NU Padang Pariaman, di Kampung Baru, Kota Pariaman. Rakercab dihadiri pengurus dan kader Ansor. Selain mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan, juga persiapan penyambutan kedatangan Ketua Umum PBNU Prof. KH. Said Aqil Siraj ke Padang Pariaman, awal Januari 2016 ini.
Menurut Zeki Aliwardana, pertunjukkan organ tunggal sampai menjelang Subuh dini hari tidak saja mengganggu kenyamanan orang di sekitarnya, tapi juga mengundang maksiat. Banyak terjadi pertunjukkan organ tunggal hingga tengah malam menjelang Subuh menampilkan penyanyi berpakaian  seronoh dan sangat tidak sopan. Termasuk adanya minuman keras yang bisa memancing terjadinya tindak kriminal.
Memang sudah ada Perda terkait pertunjukan organ yang dibolehkan hingga pukul 24.00 WIB malam. Kenyataannya, peraturan tersebut tidak jalan. "Sehingga pertunjukan organ di banyak tempat di Padang Pariaman tetap saja melewati batas waktu tersebut. Ansor berharap pembatasan pertunjukan organ hanya hingga pukul 23.00 WIB," kata Zeki Aliwardana.
Ansor Padang Pariaman mendesak Pemkab daerah itu yang melahirkan Perda, bisa lebih mengontrol pelaksanaanya. Ke depan, Ansor berharap Walinagari agar membuat Peraturan Nagari (Perna) terkait pengaturan pertunjukan organ ini.
Keprihatinan Ansor terhadap pertunjukan organ yang hingga larut malam tersebut juga dikeluhkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Pariaman. "Kami sudah mendengar langsung dari Ketua MUI Padang Pariaman Dr. Zainal Tuanku Mudo. Beliau prihatin pertunjukan organ yang sudah melampaui norma-norma yang ada di tengah masyarakat," tutur Zeki.
Sejak beredarnya pertunjukan organ tunggal seronoh di yuotube, sudah ada perantau Piaman yang menghubungi via handphone. Mereka mempertanyakan organ tunggal itu. Mereka juga menyatakan keprihatinan karena tidak pernah menyangka pertunjukkan organ sudah mengarah ke perbuatan maksiat ada di kampung halamannya.
Untuk penertiban pertunjukan organ dengan pembatasan waktu hingga pukul 23.00 WIB, ada baiknya harus ada izin dari pihak kepolisian, misalnya Polsek. Jika dalam pelaksanaannya sudah melewati pukul 23.00 WIB, pihak kepolisian bisa bertindak tegas. Pembatasan waktu pertunjukan ini bukan berarti mematikan usaha organ, tapi silahkan siang hari dan tidak diwarnai dengan penampilan penyanyi berpakaian tidak sopan.
Ansor  tidak ingin  generasi muda di Padang Pariaman dirusak oleh pertunjukan organ yang diwarnai dengan maksiat. "Kita mengajak berbagai elemen masyarakat, mari selamatkan generasi muda dari kehancuran moral," tambah Zeki Aliwardana. (501)

Sabtu, 19 Desember 2015

Padang Pariaman Masuk 10 Besar Pemilih Terendah di Nusantara

Ali Mukhni - Suhatri Bur Pembuat Sejarah Lima Tahun Mendatang
Padang Pariaman Masuk 10 Besar Pemilih Terendah di Nusantara

Padang Pariaman--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (17/12) lalu telah menetapkan hasil Pilkada yang digelar sepekan sebelumnya, melalui rapat pleno terbuka. Ali Mukhni - Suhatri Bur menjadi era pembuat sejarah baru untuk lima tahun mendatang, karena berhasil memenangkan persaingan yang lumayan ketat tersebut. Namun demikian, Ali Mukhni yang sebelumnya juga bupati daerah itu, akan tetap menyebut bahwa yang menang itu adalah masyarakat Padang Pariaman.
    Hasil Pilkada hanya 85.854 suara atau 60,71 persen yang diraih Ali Mukhni - Suhatri Bur. Sedangkan pasang Alfikri Mukhlis - Yulius Danil mampu meraup suara sebanyak 55.358 suara atau setara 39,29 persen. Padang Pariaman masuk dalam 10 besar pemilih terendah di seluruh daerah yang menggelar Pilkada serentak di nusantara ini. Hanya 55 persen koma sekian masyarakat pemilih yang datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya selaku warga negara.
    Sebuah perjuangan berat dan melelahkan, telah sama-sama dilalui kedua pasangan calon. KPU tinggal menunggu kalau ada pihak-pihak yang merasa keberatan dalam soal ketetapan demikian, lalu mengumumkan calon terpilih. Persaingan suara dari Pilkada jadi catatan tersendiri, dan menjadi bahan omongan banyak pihak di tengah masyarakat. Apalagi, perolehan suara pasangan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil yang nyaris hampir saja menyamai perolehan suara Ali Mukhni - Suhatri Bur.
    Bagi Alfikri Mukhlis yang Ketua DPD Partai NasDem Padang Pariaman itu, perolehan suara Pilkada sebanyak itu, agaknya sudah sangat luar biasa. Paling tidak, meskipun dalam rapat pleno terbuka KPU, saksi pasangan ini tak mau menandatangani berita acara penghitungan, adalah lompatan yang luar biasa. Tentu, kajiannya untuk Pileg 2019 nanti yang akan menguntungan bagi partai pimpinan Surya Paloh itu di daerah ini.
    Alfikri Mukhlis - Yulius Danil berhasil unggul di empat dari 17 kecamatan yang ada di Padang Pariaman. Yakni di Kecamatan 2x11 Kayutanam, VII Koto Sungai Sariak, Patamuan dan Kecamatan Lubuk Alung. Sementara, Ali Mukhni - Suhatri Bur unggul di 13 kecamatan.
    Yulius Danil, calon wakil bupati yang berpasangan dengan Alfikri Mukhlis ketika dikontak menyerahkan semua hasil penghitungan itu ke Partai NasDem selaku partai utama yang mengusung pasangan yang mempunyai jargon "Kun Fakayakun" itu. "Soal gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) sepenuhnya jadi tanggungan NasDem. Kita tunggu saja reaksinya," kata dia.
    Topik Hidayat, Koordinator Tim Relawan Pemenangan Ali Mukhni - Suhatri Bur di Kecamatan Lubuk Alung menyampaikan terima kasihnya pada semua masyarakat Padang Pariaman. "Soal menang dan kalah dalam Pilkada hanya dua suku kata, yang tak perlu kita perbesar. Mari kita dukung calon yang menang, untuk melanjutkan agenda yang masih terbengkalai," kata dia. (501)

Katupek Gulai Tunjang Balai Baru Semakin Menduni

Katupek Gulai Tunjang Balai Baru Semakin Menduni

VII Koto--Ingin makan katupek gulan tunjang dan jangek, datanglah ke Pasar Balai Baru. Menu ini paling favorit bagi sebagian orang. Namun, terkadang dihindari sebagian orang karena mengandung kolestrol yang tinggi. Katupek gulai tunjang adalah ketupat/lontong yang dimakan dengan gulai nangka yang disertai tunjang (kaki sapi/kerbau). Selain tunjang, juga tersedia gulai jangek (kulit) sapi/kerbau. Gulai nangka dengan tambahan tunjang dan jangek ini diolah dengan bumbu khas, dan rasa pedas.
    Tempat sarapan katupek gulai tunjang yang terkenal di Padang Pariaman, ada di Balai Baru, Nagari Balah Aia, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Di pasar ini pada bagian belakang, atau los lambuangnya (food court tradisional) terdapat penjual katupek gulai tunjang menggugah selera. Setiap pagi, tempat ini ramai oleh orang yang ingin sarapan katupek gulai tunjang. Katupek masih tersedia hingga pukul 11.00 siang.
    Harga katupek ini memang cukup mahal bila dibandingkan dengan katupek/lontong lainnya. Satu porsi seharga Rp16.000. Sementara satu porsi katupek gulai jangek harganya Rp13.000. Bagi yang tidak suka dengan tunjang atau jangek, bisa memesan katupek gulai saja. tempat tersebut juga menyediakan menu lain, seperti lontong pecal, kacang ijo (kacang padi), teh telur, sampai sekedar teh atau kopi manis.
    Dalinur, Kepala Pasar Balai Baru menilai keberadaan penjual katupek gulai tunjang di kampungnya itu memang telah cukup lama, dan sudah berbilang tahun. "Bahkan, makanan serupa yang dijual di tempat lain, semisal di Kurai Taji, pada umumnya diadopsi dari Balai Baru ini," kata dia. Soal enaknya katupek gulai tunjang, ya Balai Baru masih nomor wahid, dan jadi incaran bagi perantau bila sedang pulang kampung.
    Buktinya, setiap musim lebaran, atau musim banyak perantau pulang kampung, Pasar Balai Baru yang terletak di pinggir jalan lintas Pariaman - Sicincin ini selalu padat pengunjung. Boleh dibilang, hampir tiap hari banyak orang berkempul sambil makan katupek gulai tunjang atau jangek di tempat itu. Bicara Balai Baru, orang akan mengingat katupek gulai tunjangnya. Begitu sebaliknya. Soal katupek gulai tunjang dan jangek, Balai Baru tempat paling pas dan mantap.
    "Dulu, orang sehabis mengantar mempelai ke tengah di rumah pengantin perempuan, paginya langsung menuju Pasar Balai Baru, untuk mengajak semua karib kerabat yang diajak ke rumah istrinya makan katupek gulai tunjang," kata Dalinur. Dia melihat, hal seperti itu nyaris masih kuat dan berlangsung pada suatu ketika ada musim baralek. Artinya, katupek gulai tunjang kampung ini sudah mendunia.
    Bagi pedagang di sini yang ingin mengembangkan sayap jualan katupek gulai tunjangnya, banyak pula yang merantau ke luar daerah di Indonesia dengan jualan makanan ini. "Coba tanya di daerah perantauan itu kalau kita makan katupek gulai tunjang atau jangek, pasti mereka berasal dari Balai Baru. Dan kalau tidak, mereka pasti bekerja jualan di Pasar Balai Baru ini sebelum merantau. (501)

Camat Lubuk Alung Suhardi Manfaatkan SDM untuk Pengembangan Potensi SDA yang Banyak

Camat Lubuk Alung Suhardi
Manfaatkan SDM untuk Pengembangan Potensi SDA yang Banyak

Lubuk Alung--Kecamatan Lubuk Alung merupakan gerbangnya Kabupaten Padang Pariaman. Punya banyak potensi alam, dan sumber daya manusianya yang hebat, adalah landasan utama untuk menjadikan kecamatan yang terkenal dengan panasnya itu sebagai titik sentral sejumlah pembangunan. Pembangunan berskala besar yang mulai hadir saat ini kian dirasakan, tatkala Nagari Parit Malintang ditetapkan sebagai ibu kabupaten.
    Suhardi yang sejak beberapa bulan belakangan diamanahkan sebagai Camat Lubuk Alung, selalu berangkat dari potensi SDM kecamatan yang ada, untuk bersama-sama memajukan kecamatan tersebut. Bagi pria kelahiran Duku, Nagari Kasang 7 April 1969 itu, SDM kecamatan adalah kebutuhan utama dalam meraih kemajuan, di samping juga selalu berkoordinasi dengan lima walinagari di bawah pemerintahan kecamatan itu.
    Suhardi yang pernah jadi Camat di Kecamatan Patamuan (2011 - 2015), Batang Gasan (2009 - 2011), dan Sekcam Batang Anai (2004 - 2009) itu merasakan betul, betapa perhatian Pemkab Padang Pariaman terhadap Lubuk Alung sangat luar biasa. Tentu hal demikian, tak terlepas dari potensi alam yang besar dan rancak dan tersedianya SDM masyarakat yang mumpuni.
    "Hadirnya jalan lingkar Duku - Sicincin, yang sebagian besar wilayahnya adalah Kecamatan Lubuk Alung, akan membuat kemajuan hadir dengan kencangnya," kata dia. Namun demikian, persoalan usaha galian C yang menjadi potensi alam terbesar di Lubuk Alung, tetap jadi fenomena tersendiri, yang sampai saat ini bagaikan api dalam sekam.
    Untuk itu pula, suami Murniati ini dalam bertugas selalu memanfaatkan potensi kecamatan dan nagari itu sendiri. Sebab, prsoalan galian C tidak hadir sekarang. Melainkan telah berurat dan berakar sejak dulunya. "Hampir seluruh wilayah dalam Nagari Lubuk Alung punya potensi besar tentang galian C tersebut," ungkap ayah tiga orang putri ini.
    Menurut Suhardi, di samping banyaknya pembangunan infrastruktur jalan dan sarana umum dari Pemkab Padang Pariaman saat ini di Lubuk Alung, pembangunan irigasi yang berujung buat kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup para petani, juga banyak tahun ini. "Ada 28 unit pembangunan irigasi yang awalnya diajukan oleh kelompok tani yang ada di lima nagari; Lubuk Alung, Aie Tajun, Pungguang Kasiak, Sikabu, dan Pasie Laweh," katanya.
    Lubuk Alung boleh dibilang telah mendunia, seiring dengan berhasilnya hutan Gamaran meraih prestasi dunia. Banyaknya pembangunan berskala nasional dan internasional, jelas akan memajukan masyarakat Lubuk Alung dengan sendirinya. "Sekarang, pemerintah tengah medorong pengembangan pariwisata yang begitu banyak di alam Lubuk Alung, yang keberadaannya telah lama, tetapi belum tergarap secara maksimal," ujar dia.
    Dia melihat, objek wisata alam dan traveling yang dimiliki Lubuk Alung adalah karunia dari Yang Maha Kuasa, yang harus dikembangkan dengan lebih baik. "Alhamdulllah, sejumlah kelompok sadar wisata telah tumbuh dan hadir di kawasan wisata demikian," sebutnya. (501)

Jalur KA Duku - BIM Diharapkan Mampu Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Jalur KA Duku - BIM Diharapkan Mampu Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Batang Anai--Penjabat Bupati Rosnini Savitri optimis dengan beroperasionalnya kereta api dari Duku ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ia yakin masyarakat bisa menikmati multiplier effect dari keberadaan jalur dan stasiun kereta api itu.
    "Saat ini pertumbuhan ekonomi 7,12 persen, tahun 2016 kita optimis lebih meningkat lagi," kata Rosnini ketika meninjau langsung pembangunan stasiun kereta api di BIM, Kamis (17/12) lalu.
    Rosnini memuji percepatan pengerjaan stasiun dan jalur rel KA yang sudah 90 persen, dan tuntas hingga akhir tahun. Pembangunan mega proyek nasional ratusan miliar ini akan membanggakan masyarakat Padang Pariaman baik yang ada di ranah maupun di rantau.
    "Saya lihat pengerjaan pembangunan rel KA Duku-BIM dan stasiun sudah hampir rampung. Insya Allah, akan selesai pada akhir tahun dan bisa diresmikan dan dimanfaatkan masyarakat pada 2016," kata perempuan pertama yang menjadi bupati di Ranah Minang itu.
    Dijelaskannya, bahwa penyelesaian pembangunan rel KA Duku-BIM merupakan salah satu PR atau tugas yang diberikan Penjabat Gubernur Sumbar Reydonnyzar Moenek ketika dilantik menjadi Penjabat Bupati Padang Pariaman. Tugas itu dapat dituntaskan dengan baik mulai pembebasan lahan hingga pengawasan pembangunan mega proyek prestisius itu.
    "Kita sudah tuntaskan pembebasan lahan dan pembangunan berjalan lancar karena didukung oleh stakeholders serta masyarakat," ungkapnya. Pembangunan jalur rel KA Duku-BIM, tambah Rosnini, merupakan salah satu program Presiden Joko Widodo sebagai bukti nyata pemerintah pusat memberikan dukungan atas program pembangunan pengembangan sistem transportasi berbasis rel.
    Pembangunan jalur kereta api Duku-BIM ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, dorongan, dukungan dan doa dari semua pihak. "Atas nama masyakat, kami juga sampaikan terima kasih kepada Bapak Penjabat Gubernur Reydonnyzar Moenek dan Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim yang tidak pernah henti-hentinya memperhatikan dan mempedulikan Kabupaten Padang Pariaman," ungkap Rosnini mengakhiri. (501)

Berdemokrasi di Nagari Beradat

Berdemokrasi di Nagari Beradat

Pariaman--Meskipun belum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padang Pariaman, pasangan Sudirman Gani-Eri Zulfian tetap terus melakukan konsolidasi, sekaitan telah keluarnya Surat Keputusan (SK) dari DPP Partai Demokrat, tentang pasangan yang akan diusung oleh partai pemenang Pileg 2009 lalu itu.
    Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Padang Pariaman, Eri Zulfian, S. Pt kepada Singgalang, Minggu (4/4) mengaku bahwa tim sukses yang akan bekerja nantinya untuk memenangkan pasangan bupati/wakil bupati yang akan diusung PD telah terbentuk dengan baik dan benar. "Kita sengaja menyusun tim sukses itu sepenuhnya mengakomodir seluruh kepentingan masyarakat yang ada di Padang Pariaman. Begitu juga setiap kecamatan, kita tempatkan sejumlah koordinator, yang jumlah koordinator itu ada yang mencapai tiga orang, tergantung kecamatan yang bersangkutan," katanya.
    Menurut Eri Zulfian yang juga Ketua DPRD Padang Pariaman itu, untuk jabatan Ketua Tim sengaja PD mempercayakan kepada Drs. Jahendar Datuak Tangindo dan Sekretarisnya Maryono. "Hal itu kita lakukan, mengingat Jahendar adalah seorang yang sukses memimpin Nagari Tandikek. Dia seorang niniak mamak yang pantas dijadikan contoh tauladan di daerah ini. Pilihan itu dijatuhkan setelah melakukan kajian yang mendalam," katanya.
    "Insya Allah calon bupati/wakil bupati dari PD, Kamis depan akan didaftarkan ke KPU. Hal itu diputuskan setelah melakukan koordinasi bersama antara calon dan PD itu sendiri. Kita sengaja saat pendaftaran itu mengikut-sertakan sejumlah simpatisan dan pengurus PD yang ada di kecamatan dan nagari. Sebab, itu merupakan langkah awal dalam menatap masa depan daerah ini kearah yang lebih baik lagi, sekaligus kebersamaan yang terpatri dari semua dukungan yang akan diberikan kepada mantan Sekdakab Padang Pariaman itu," sebut Eri Zulfian.
    Memang, lanjut Eri Zulfian, Padang Pariaman butuh kepemimpinan yang berpengalaman. "Kita melihat hal itu ada pada Sudirman Gani. Dia pernah jadi Plt bupati saat Pilkada 2005 lalu dan lama jadi Sekda. Dengan dasar itu pulalah PD menjatuhkan pilihan pada Sudirman Gani untuk jadi bupati lima tahun kedepan," ungkap Eri Zulfian.
    "Nah, kepemimpinan yang berpengalaman, bila dipadukan dengan generasi muda, maka kekuatan untuk menjadikan daerah ini kuat dan terus bangkit dari bala bencana yang menghancurkan daerah ini akhir September lalu, sudah tidak diragukan lagi," tambahnya lagi. (dam)   
---------------------------------------------------------------------------------
Pariaman, Singgalang
    Siapapun yang terpilih jadi Bupati Padang Pariaman pada Pilkada 30 Juni nanti harus siap bekerja keras, untuk mempersiapkan dan melaksanakan program kerja pemulihan kehidupan masyarakat disegala bidang, mulai dari pendidikan hingga perekonomian masyarakat itu sendiri. Hal itu juga sangat ditunggu-tunggu oleh segenap masyarakat daerah yang baru saja dihancurkan oleh gempa bumi akhir September tahun lalu.
    Demikian antara lain komentar yang disampaikan Ir. H. Muhamein Zein Chaniago, MPM, Ketua Tim Tujuh DPP Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP), Sabtu (3/4) saat seminar sosialisasi kriteria calon bupati lima tahun mendatang di aula Saiyo Sakato Pemkab Padang Pariaman. Menurutnya, tugas berat itu antara lain, bupati mendatang harus yang amanah, bersih, berwibawa, bebas dari KKN, menjunjung tinggi supremasi hukum serta peduli lingkungan.
    Selanjutnya, kata Muhamein Zein, membuat program kerja yang realistis dalam memanfaatkan anggaran rekonstruksi pascagempa. Anggaran yang besar harus dimanfaatkan dalam waktu singkat guna kebaikan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Melakukan pembangunan fisik terencana dan berkelanjutan, terhadap sarana umum, seperti sekolah dan rumah ibadah. "Jangan sampai setiap kali berganti pemimpin, berganti pula kebijakan, sehingga setiap pemimpin itu terus memulai dari nol atau dari awal lagi," katanya.
    Yang tidak kalah pentingnya, tegas Muhamein Zei, bagaimana bupati mendatang mengerti dan menjalankan nilai-nilai adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK). Syarak mangato adat mamakai. Kembali ke surau bukan sekedar pemanis bibir, tetapi betul-betul terlaksana dengan baik dan benar. Apalagi Padang Pariaman telah lama terkenal dengan gudangnya ulama. Hampir setiap tahun daerah ini melahirkan kader-kader ulama muda yang langsung menyebar diseluruh nagari dan korong. Tinggal lagi political will dari kepala daerah, dalam melihat arti penting adat dan agama.
    Pembicara lainnya, Prof Dr. H. Armai Arief, MA yang juga Ketua DPP PKDP Bidang Agama, Adat dan Budaya itu melihat persoalan kepemimpinan dari berbagai aspek, termasuk juga aspek psikologi. "Manusia juga disebut sebagai makhluk psycho physik netral, yakni makhluk yang memiliki potensi dasar, sekaligus benih yang tumbuh dan berkembang," katanya.
    Untuk itulah, lanjut Armai Arief, kepemimpinan itu pada dasarnya adalah berbagai pendekatan. Antara lain pendekatan kepribadian dan perilaku. Calon pemimpin akan berhasil, bila mampu menerobos pendekatan demikian. Termasuk juga pendekatan yang ditampilkan lewat fisik dan non fisik.
    "Apabila seorang pemimpin, katakanlah calon bupati Padang Pariaman lima tahun mendatang mampu menghormati harga diri orang lain, baik itu bawahan maupun koleganya, maka impian untuk menjadikan daerah ini kearah yang jauh lebih baik akan terwujud dengan aman dan terus berjalan secara efektif," ujarnya.
    Sementara, Prof. Dr. H. Musri Zahari, M. Pd, Ketua DPP PKDP Bidang Pendidikan dan Pengembangan SDM justru sangat menekankan pentinya arti dari kepemimpinan yang telah lama dikembangkan di ranah Minang ini, yakni berdemokrasi dinagari beradat dan beragama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    "Banyak kegagalan dalam kepemimpinan, lantaran ketidakmampuan seorang pemimpin dalam memilih bagaimana mengomunikasikan suatu persoalan kepada orang lain. Padahal yang bersangkutan secara akademis sungguh sangat cemerlang. Sebaliknya, orang yang hanya biasa-biasa saja secara akademis, dapat berhasil dalam kepemimpinan, lantaran kesantunan mengomunikasikan sesuatu kepada lain orang," kata Musri Zahari.
    Maka tak ayal lagi, lanjut Musri Zahari, rujukan terhadap ABS-SBK tidak dapat dipungkiri. Sebenarnya implementasi dari falsafah Minang itu telah menjadi keseharian masyarakat dikampung. Namun, demikian budaya yang datang mengakibatkan budaya Minang itu sedikit tereliminasi. "Agar daerah Padang Pariaman ini mampu bangkit dan terus berkembang dengan baik dan benar, maka pedoman demikian sangat sudah kuat dan patut dijadikan pijakan saat menentukan pilihan pada Pilkada nanti," katanya. (dam) 

Pilkada Padang Pariaman Seru dan Menegangkan

Pilkada Padang Pariaman Seru dan Menegangkan

Pariaman--Pelaksanaan Pilkada Padang Pariaman 30 Juni nanti dinilai banyak pihak bakal berlangsung seru dan cukup menegangkan. Betapa tidak, kini tanda-tanda persoalan akal berpolemik itu sudah mulai terlihat dengan nyata. Baik dari kalangan kandidat, maupun yang timbul dari partai politik yang ikut mendukung kandidat bersangkutan.
    Hebatnya lagi, persoalan itu timbul justru dikalangan partai kecil, alias partai tidak punya kekuatan sama sekali di parlemen. Tarik menarik dukungan, gonta-ganti ketua partai dalam situasi saat ini agaknya menjadi hal yang biasa. Itulah yang dinamakan dengan kepentingan yang abadi.
    Praktisi hukum di Padang Pariaman, Zulbahri, S.H menilai dukungan yang diberikan satu partai terhadap dua kandidat bupati, itu hal yang sering terjadi saat Pilkada. "Silakan saja 'pisau' siapa yang tajam, dan itulah yang paling beruntung. KPU sebagai lembaga yang berwenang dalam menerima berkas kandidat, tentu semua yang mendaftar tetap dia terima. Persoalan sah atau tidaknya, tergantung dari hasil verifikasi yang akan dilakukan KPU nantinya," ujar Zulbahri sang mantan Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman itu.
    Kepada Singgalang, Minggu (4/4) Zulbahri ikut prihatin dengan kondisi politik yang tengah berlangsung didaerah yang terkenal dengan gudangnya ulama itu. "Saya melihat yang banyak bermasalah itu tidak saja kalangan pimpinan partai politik, tetapi juga sejumlah kandidat juga ikut mempermainkan masalah demikian. Persoalan komitmen yang pernah diucapkan itulah yang menjadi problem nantinya," kata Zulbahri.
    "Kalau hanya seperti demikian orang yang akan memimpin Padang Pariaman lima tahun mendatang, maka jangan heran nantinya daerah ini bakal tambah terpuruk. Kita tidak ingin lagi duka yang telah dialami masyarakat pascagempa, ditambah lagi dengan duka yang akan terjadi saat Pilkada. Cukup sudah derita itu. Semua kandidat harus paham betul dengan apa yang tengah terjadi ditengah masyarakat itu sendiri. Jangan nodai dengan permainan politik kotor," harap Zulbahri.
    Memang, lanjut Zulbahri, dalam situasi demikian membuat profesi pengacara dan wartawan menjadi sasaran. Namun, hal itu tidaklah menjadi semacam impian bersama masyarakat, dalam melihat arti penting kepemimpinan. Orang yang akan memimpin itu betul-betul punya komitmen, yang diawali dengan komitmen terhadap partai yang akan mengusungnya. "Sekarang hal itu telah terbalik. Semua komitmen tidak lagi menjadi acuan, melainkan kepentingan yang jadi utama," ungkap Zulbahri.
    Kepada masyarakat Padang Pariaman, Zubahri berharap, jangan sampai apatis dengan kondisi yang kini terjadi didaerah yang baru saja dihantam gempa ini. "Masyarakat adalah kunci kesuksesan dari kandidat bupati lima tahun mendatang. Disinila letaknya sebuah pilihan yang betu-betul mampu melahirkan pemimpin yang dengan sepenuh hati berpihak pada masyarakat banyak," katanya. (dam)

Kamis, 17 Desember 2015

Banser Ansor Siap Berkorban Demi Agama dan Ulama

Banser Ansor Siap Berkorban Demi Agama dan Ulama

Pariaman--Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sebagai kader inti dari Gerakan Pemuda Ansor harus tampil membela Ansor dan Nahdlatul Ulama di tengah masyarakat. Sebagaimana mars Banser menyebutkan, demi agama kurela berkorban, kikis habis musuh agama dan ulama.
    Hal itu diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana, Kamis (17/12/2015), ketika menutup Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser di BPKB Rawang, Pariaman. Diklatsar yang berlangsung sejak Rabu (16/12) dengan instruktur Asisten Pendidikan dan Latihan Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser M. Ilyas, Kodim 0308/Pariaman, Kapolres Padang Pariaman dan PW GP Ansor Sumbar. Diklatsar Banser diikuti 50 orang peserta.
    Menurut Zeki Aliwardana, Banser bagian dari Ansor harus selalu mendukung kebijakan pimpinan Ansor. Apa pun yang dilakukan Banser harus sejalan dengan program kerja Ansor.
    "Cikal pergerakan Ansor ke depan itu bersama untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata dia. Karena itu, Ansor hadir bukan untuk kepentingan individu. Tapi Ansor hadir untuk membangun kebersamaan menjaga keutuhan NKRI.
    Kepada peserta Diklatsar Banser, Zeki Aliwardana menegaskan, jadikanlah Ansor ini sebagai kapal. Selanjutnya berlayarlah dalam kehidupan di lingkungan masing-masing. Artinya, kembangkan Ansor di tempatnya dan sesuai profesi yang ditekuni.
    "Ansor Padang Pariaman terbuka dan melibatkan berbagai pihak dalam masyarakat agar dapat mendorong kehadiran Ansor. Saat ini kader Ansor berada di mana-mana dengan latarbelakang yang beragam pula," ujar Zeki yang didampingi Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Padang Pariaman H. Chandra.
    Zeki menambahkan, tantangan Ansor sebagai generasi muda bangsa memang semakin berat. Adanya paham-paham keagamaan yang tidak sesuai dengan paham keagamaan yang sudah dianut masyarakat di Padang Pariaman, termasuk paham keagamaan yang cenderung radikal dan mengatasnamakan agama untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Ancaman narkoba terhadap generasi muda yang terus memprihatinkan, pendangkalan pemahaman nilai-nilai agama dan sebagainya.
    Besarnya ancaman yang dihadapi generasi muda tersebut, Zeki Aliwardana mengajak generasi muda Padang Pariaman untuk merapatkan barisan. "Mari bersama Banser dan Ansor kita menyiapkan generasi muda yang berkualitas dan menjaga keutuhan NKRI," tambah Zeki Aliwardana. (501)