Senin, 31 Oktober 2016

Antisipasi Keamanan Harimau Terperangkap Itu Dipindahkan Pawangnya

-Antisipasi Keamanan
Harimau Terperangkap Itu Dipindahkan Pawangnya

Kapalo Hilalang--Tidak tanggung-tanggung. Harimau yang masuk perangkap di Tarok, Kenagarian Kapalo Hilalang, Kecamatan 2 X 11 Kayutanam, Padang Pariaman ternyata dimainkan oleh enam orang pawang untuk menjinakkan binatang buas demikian. Sehari pasca tertangkapnya harimau itu, sempat juga kandang yang terbuat dari kayu itu sempat patah, dan nyaris harimaunya lepas. Namun, karena ketatnya pengawalan yang dilakukang sang pawang, harimau bisa diselamatkan dengan baik.
    Salah seorang pawang yang enggan ditulis namanya, kepada Singgalang, Selasa (12/7) menyebutkan, hari ini binatang itu dipindahkan, dari kandang kayu ke kandang besi. Lokasinya juga dipindahkan dari Pandawa Lima ke lapangan bola kaki Tarok. Hal itu mengingat untuk kemudahan dalam merawatnya.
    Memang, kata dia, dalam persoalan harimau ini siapapun tidak boleh bersifat takabur, sombong dan lain sebagainya, yang suatu ketika harimaunya bisa marah dan mengamuk. "Sebenarnya ini adalah ilmu peninggalan yang tua-tua dulunya. Untuk itu pula dalam prosesi penangkapan, sampai pemindahan tempatnya saat ini harus melalui tahapan yang telah ada aturannya tersendiri," katanya.
    "Aturannya, ya banyak berdoa, dan mengamalkan pengajian thariqat. Sebab, kajian thariqat, disamping membicangkan asal usul kita selaku manusia dimuka bumi, juga erat kaitannya dengan asal usul kejadian sekalian alam, yang didalamnya termasuk juga sang harimau ini. Alhamdulillah, semua keberhasilan ini tidak terlepas dari maunya masyarakat Tarok mengikuti prosesi yang ditunjukkan, sehingga semua berjalan sesuai kehendak bersama," ujarnya.
     Prosesi pemindahan itu juga dihadiri banyak orang kampung, yang melihat langsung dari dekat. Sehari sebelum pemindahan, prosesi telah dimulai dengan melakukan doa bersama, meminta pada Yang Maha Kuasa, agar semua proses berjalan dengan baik dan benar. Dari enam orang pawang tersebut harus berbagi tugas, agar tidak terjadi kemungkinan-kemungkinan terburuk. Ada yang menjaga dekat kandang atau perangkap harimau semalaman dan ada juga yang dari jauh melakukan kerjanya, sesuai kemampuan mejiknya.
    Menurutnya, keenam pawang demikian selalu berkoordinasi terhadap perkembangan yang terjadi pada seekor harimau. Bagi pawang, kerja menjinakkan harimau adalah erat kaitannya dengan persoalan gaib, yang harus ditangani dengan banyak melakukan pendekatan pada Tuhan. Tak heran pula, setiap kali ada peristawa demikian, mereka selalu dicari oleh masyarakat di seantero Padang Pariaman. (dam)

Surau Pondok Ketek Tempat Penyimpan Benda Berharga Peninggalan Syekh Burhanuddin Itu Dipugar

Surau Pondok Ketek
Tempat Penyimpan Benda Berharga Peninggalan Syekh Burhanuddin Itu Dipugar

Ulakan--Dinilai tak sanggup lagi menampung jamaah, Surau Pondok Ketek sebagai penyimpan benda berharga peninggalan Syekh Burhanuddin dipugar. Rencana bangunan mendatang lebih besar lagi dari surau yang ada sekarang. Mencapai 29x19 meter, yang sampai siap akan menelan biaya sekitar Rp1,5 miliar.
    Heri Firmansyah Tuanku Khalifah menyebutkan, di samping bulan Syafar yang mashur dengan Syafa Gadang dan Syafa Ketek, pada bulan Rajab dan Sa'ban juga menjadi puncak ramainya jamaah yang datang ke Surau Pondok ini. Dan demikian itu merupakan tradisi sejak dulunya oleh jamaah yang bertalian dengan Syekh Burhanuddin dari berbagai daerah di Sumatera Barat ini.
    "Ada yang memilih duluan ke Ulakan, lalu melanjutkan ke Surau Pondok yang terletak di Korong Koto Panjang, Nagari Sandi Ulakan ini," ujar dia saat di datangi Singgalang, Jumat lalu di surau itu.
    Dan ada juga yang ke Surau Pondok dulu, baru ke Ulakan. "Di sini, masyarakat melakukan tradisi wirid pengajian, tahlil dan terakhir melihat dari dekat pakaian kebesaran Syekh Burhanuddin. Jadi, kondisi surau ini sudah sepatutnya diperbesar, agar mampu menampung banyak jamaah. Kasihan kita, kalau musim ramainya itu, ada jamaah yang tidur diatas mobilnya atau menumpang di emperan kedai di sekitaran surau ini," katanya.
    Heri Firmansyah tercatat sebagai khalifah yang ke-15 Syekh Burhanuddin. Warih bajawek, pusako batolong, dia merupakan kelanjutan dari khalifah sebelumnya, H. Bermawi yang telah berpulang ke rahmatullah. "Jumat ini para pekerja istirahat. Selain itu, para tukang tetap bekerja, sesuai anggaran yang kita miliki, kumpulan dari sumbangan jamaah," sebutnya.
    Surau Pondok Ketek tercatat sebagai benda cagar budaya, karena keberadaannya telah lama, dan punya nilai sejarah tersendiri. "Awal mulanya, Surau Pondok ini adalah sebuah rumah milik kaum kami Suku Guci. Ke rumah inilah awalnya, Syekh Burhanuddin menepat, tatkala pulang dari Aceh," ujar Heri Firmansyah.
    "Mamak ditinggalkan, mamak pula ditepati. Garis keturunan itu jelas dan terus bersampung, dari Koto Panjang, Sintuak, dan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, sebagai kampung asalnya Syekh Burhanuddin," ungkapnya.
    Dia belum bisa memastikan, kapan selesainya bangunan yang tengah dipugar ini. Yang jelas, setiap kali cukup anggaran untuk bekerja, para tukang dipanggilnya untuk melanjutkan pekerjaan yang tengah terbengkalai ini. Untuk itu, dia mohon bantuan banyak pihak, baik dari jamaah maupun dari pemerintah.
    Bagi Heri Firmansyah, kelanjutan pembangunan Surau Pondok sangat penting artinya. Masyarakat dan jamaah yang ingin memberikan sumbangan, silahkan kirim lewat BRI unit Nan Sabaris dengan nomor rekening 5492-01-013733-53-5 atas nama Surau Pondok Ketek. "Semoga niat baik ini akan dapat kemudahan dari Yang Maha Kuasa," harapnya.
    Menurut dia, seluruh peninggalan Syekh Burhanuddin telah ada kataloknya. Artinya, para pengunjung tak lagi susah untuk membolak-baliknya. Cukup melihat daftarnya, mana yang akan dilihat sudah bisa tersambung cepat. Bahkan, sebagian kitab dan peninggalan lainnya sudah di-visualisasi-kan lewat cd. (501)

Minggu, 30 Oktober 2016

Masih Ada Masyarakat yang Belum Tersentuh Listrik

TPA Nurul Ulum Gelar Khatam dan Wisuda Iqra'

Pariaman--Untuk kesekian kalinya, TPA/TPSA Nurul Ulum, Surau Patamuan, Pulau Aie, Kenagarian Padang Bintungan, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman melakukan khatam Quran dan wusuda iqra'. Kegiatan, yang pada intinya melakukan motivasi terhadap anak-anak itu dilakukan Minggu (17/7). Pada kesempatan itu juga hadi Kepala KUA Nan Sabaris, Zul Azmi, Camat Nan Sabaris, Jhon Kenedi, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
    Pimpinan TPA, Marulis Tuanku Mudo menyebutkan, pada khatam kali ini berhasil dilakukan sebanyak 17 anak yang khatam, dan 15 anak yang diwisuda iqra'. Mereka yang diwisuda demikian, disamping telah berhasil menyelesaikan tahap pertama, yakni tamat Quran, dan sekaligus juga dipilih diantara yang terbaiknya.
    "Kita berharap, setelah mereka khatam Quran, tetap menuntut ilmu. Sebab, tahapan selanjutnya adalah mendalami makna isi kandungan dari Quran itu sendiri. Yang sebelumnya mereka hanya dikenalkan dengan pandai baca, kini sudah saatnya dikenalkan dengan kandungan dari kitab suci ini, agar mereka tahu, apa itu yang terkandung dalam kitab yang selam ini mereka amalkan," kata dia.
    Menurut dia, setiap tahun TPA ini selalu melakukan yang terbaik. Ada saja anak-anak yang dikhatam dan diwisuda. Sementara, mereka yang telah diwisuda iqra', selanjutnya diteruskan dengan mempelajari Quran besar. "Tema kegiatan saat ini sengaja kita usung, lewat khatam, 'kita wujudkan insan yang Qurani', ditengah masyarakat," sebutnya.
    Kepada semua anak dan orangtua yang hadir, Marulis berpesan agar bisa memanfaatkan secarik kertas, yang juga disebut sebagai sertifikat, sebagaimana mestinya. "Kegiatan ini hanyalah jembatan, untuk kita melangkah kedepannya, untuk terus dalam koridor tetap berpegang teguh pada kitab suci, yang selama ini kita jadikan pegangan hidup," harapnya. (009)
------------------------------------------------------------------

Gapoktan Sungai Kasikan Kembangkan Jamur Merang

Pariaman--Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sungai Kasikan, Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman berhasil membudidayakan jamur merang. Pada panen perdana yang dilakukan Kamis (14/7) lalu, berhasil dipanen sebanyak 20 Kg. Budidaya ini dikembangkan Gapoktan tersebut, karena hal demikian dewasa ini sangat diminati banyak orang, dan hasilnya pun cukup menjanjikan.
    Pengurus Gapoktan Sungai Kasikan, Anton Syahputra kepada wartawan menjelaskan, tertariknya Gapoktan mengembangkan jamur merang karena tanaman ini cukup mempunyai prosfek yang bagus. Setiap kilogramnya dijual seharga Rp15.000, dan hal itu dijemput langsung oleh pedagang dari Padang, untuk selanjutnya dipasarkan di berbagai supermarket yang ada di kota tersebut. "Karena peluang usaha ini cukup menjanjikan, Gapoktan mengembangkannya, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan anggota nantinya," ungkap Anton.
    Menurut dia, jamur merang sangat cocok dikembangkan diwilayah yang beriklim tropis. Ketika muda bentuknya bulat makin besar, dan semakin oval membentuk bulat telur. Warnanya krem ke abu-abuan. Setelah dewasa, batangnya memanjang dan nampak tudungnya semakin membuka sampai menyerupai payung.
    "Menurut buku panduan yang kita baca, jamur merang ini mengandung protein 26-30 persen, karbohidrat 45-50 persen, serat 9-12 persen, kadar abu 9-13 persen. Jamur ini juga kaya akan vitamin C, B, mineral dan beberapa jenis asam amino, sehingga sangat cocok dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizinya," sebut Anton.
    Jamur, kata Anton lagi, dalam sejarahnya telah dikenal sebagai makanan sejak 3.000 tahun yang lalu. Jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir, yang kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum, karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak 2.000 tahun yang silam.
dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan dimulai sekitar tahun 1950-an. (009)
-------------------------------------------------------------------

HUT RI ke-66 di Ketaping
9 dari 32 Klub Berhasil Masuk Putaran II

Pariaman--Hingga Senin, (18/7) kemarin telah terjaring 9 dari 32 klub bola yang ikut ambil bagian pada turnamen sepak bola, dalam rangka HUT RI ke-66, dilapangan sepak bola Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman. Ke-9 klub demikian telah masuk putaran kedua, pada pertandingan dengan sistim gugur itu.
    Adapun ke-9 tim tersebut, King City dari Sunua, Padang Pariaman, Balai Baru, Padang, Labergo FC dari Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Pagoda FC dari Paguah Duku, Padang Pariaman. Semua itu pada pool B. Sementara, pada pool A masuk tim Gempas, Ketaping, RDKS Ketaping, Kampung Tangah BIM, juga dari Ketaping, dan Netral dari Duku, Batang Anai.
    Ketua panitia kegiatan, Aminuddin menyebutkan, pertandingan tersebut diikuti sebanyak 32 klub bola yang berasal dari Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang dan Kota Padang. "Kegiatan yang sekaligus memasyarakatkan dunia olahraga ini dimulai pada 14 Juli lalu, dengan total hadiah yang disediakan jutaan rupiah, dan ditambah dengan trofi lepas," katanya.
    Menurut dia, sejak dimulainya pertandingan tampak semua pemain merasa senang. "Sebab, dari awal kita telah menekankan pentingnya rasa kebersamaan dan nilai suportivitas dibangun dengan baik selama mengikuti iven ini. Dan hal itu pun dibuktikan oleh bibit-bibit pemain yang mulai tumbuh dan berkembang dengan dinamikanya itu," katanya.
    Katanya lagi, panitia tetap memberikan yang terbaik kepada klub yang berhasil meraih prestasi, sesuai dengan ketetapan yang diberlakukan dalam kegiatan tersebut. "Lewat iven ini pula, kita tunjukkan kepada masyarakat banyak, bahwa olahraga disamping sebagai menjaga kesehatan jasmani, juga banyak hikmah dan pelajaran yang mesti diambil dalam menjalankan hidup ini," ujar Aminuddin. (009)
--------------------------------------------------------------------

Masih Ada Masyarakat yang Belum Tersentuh Listrik

Pariaman--Sekitar 140 Kepala Keluara (KK) di Korong Labu Kumbuang, Kenagarian Tandikek, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman hingga hari ini masih dalam suasana gelap gulita, lantaran belum masuknya aliran listrik ke kampung yang berbatasan langsung dengan Kenagarian Kapalo Hilalang, Kecamatan 2 X 11 Kayutanama tersebut.
    Ali Basri, salah seorang orang tuo kampung itu kepada wartawan Selasa (19/7) melihat usaha untuk bisa masuk arus listrik kekampungnya telah dilakukan bersama masyarakat secara maksimal. "Bahkan, pada 2008 lalu, kita telah memasukkan surat permohonan kepada PLN wilyaha Sumatra Barat. Surat demikian juga pakai rekomendasi dari Bupati Padang Pariaman. Namun, hingga kini keinginan itu belum juga terwujud," kata dia.
    Menurutnya, kebutuhan masyarakat akan listrik adalah hal yang sangat vital. Sebab, dengan adanya sumberdaya listriklah banyaknya sumber perekonomian bisa dikembangkan. Begitu juga aktivitas sosial kemasyarakat, tanpa adanya penerangan listrik akan sangat terasa hampa. Sebagian besar masyarakat Labu Kumbuang pada malam hari banyak memakai lampu togok.
    "Memang ada satu dua keluarga yang punya ginset, tapi itu tidak mampu mengaliri semua rumah yang ada. Dan ginset itupun hanya hidupnya terbatas, tidak bisa sampai pagi. Paling sampai pukul 23.00 WIB," kata Ali Basri yang didampingi Rivai Marlaut, tokoh masyarakat Tandikek lainnya.
    Dengan ketidakadaan listrik tersebut, ujar Ali Basri, sebuah Pustu, yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan kesehatan masyarakat tidak bisa difungsikan. Sebab, semua peralatan medisnya memakai tenaga listrik. Begitu juga potensi anak-anak kampung yang telah mampu mengembangkan bordiran, tidak bisa dijalankan secara maksimal.
    "Kita berharap kepada Bupati Padang Pariaman bisa memberikan yang terbaik, sekaitan kebutuhan masyarakat demikian. Bila tengah malam, Labu Kumbuang boleh disebut sebagai kampung mati. Tidak punya penghuni," harapnya. (009)

Piala Bergilir Darmon Diangkut SDN 01 Pekan Muharram Jadi Agenda Tahunan KKG PAI Lubuk Alung

Piala Bergilir Darmon Diangkut SDN 01
Pekan Muharram Jadi Agenda Tahunan KKG PAI Lubuk Alung

Lubuk Alung--Penutupan kegiatan lomba pekan Muharram 1438 H, Sabtu, (29/10) di Masjid Raya Mujahidin Lubuk Alung, dengan agenda pokok pengumuman juara dari masing-masing cabang lomba, sekaligus pembagian hadiah dan ditutup dengan tabligh akbar peringatan tahun baru Islam oleh ustadz H. Darmon.
    Juara lomba Azan Subuh; 1. SDN 06 Lubuk Alung, 2. SDN 08, 3. SD IT Nur Hidayah. Sedangkan juara lomba shalat berjamaah; 1. SDN 01 Lubuk Alung, 2. SDN 06, 3. SDN 03. Juara lomba Tahfizh putra; 1. SD IT Ashabul Kahfi, 2. SDN 14 Lubuk Alung, 3. SDN 07. Juara lomba Tahfizh putri; 1. SDN 01 Lubuk Alung, 2. SDN 23, 3. SDN 08.
    Medi Hendra, pengurus Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kecamatan Lubuk Alung yang mengadakan acara itu merasa bersyukur, karena kegiatan ini sudah dipermanenkan menjadi agenda rutin tahunan.
    "Kita berterima kasih kepada Buya H. Darmon, anggota DPRD Sumbar atas kedermawananya dalam menyumbangkan hadiah trophy bergilir untuk kegiatan pekan Muharram ini," kata Medi.
    Trophy bergilir kegiatan lomba pekan Muharram 1438 H yang digelar dua minggu yang lalu, lanjut Medi Hendra, merupakan perdana dibawa ke SDN 01 yang mendapat juara umum.
    Masril Umar, Ketua Panitia mengatakan, bahwa KKG PAI Lubuk Alung baru satu-satunya yang telah mengadakan kegiatan pekan Muharram, dan ini sangat mendapat apresiasi oleh kepala Kemenag Padang Pariaman.
    "Kepala Kemenag Padang Pariaman, Masrican bertanya dihadapan semua pengurus KKG PAI dalam tabligh akbar peringatan tahun baru Islam Kemenag pekan lalu. Hanya KKG PAI Lubuk Alung yang memberikan jawaban dan sekaligus laporan lisan kegiatan pekan Muharram," kata dia.
    Sesuai penyampaian Buya Darmon, pendidikan kreatif untuk anak usia sekolah akan sangat membantu perkembangan otak positif dari anak tersebut. "Tausiah itu sesuai dengan tema yang diangkat KKG PAI Lubuk Alung tahun ini; membentuk kreatifitas peserta didik yang agamais dan menanamkan nilai-nilai Islam berkemajuan," ujarnya. (501)

Majalah Dinding Kota Pariaman Piala Bergilir PWI Disabet Tuan Rumah

Majalah Dinding Kota Pariaman
Piala Bergilir PWI Disabet Tuan Rumah

Pariaman--Tuan rumah SMAN 1 Pariaman berhasil menyabet piala bergilir PWI Pariaman dan piala tetap Walikota Pariaman atas keberhasilannya mengungguli kompetitor lain dalam rangkaian kegiatan lomba majalah dinding bertajuk High School Jurnalist Competition yang dibentang sejak pertengahan Oktober lalu. Selain itu juga digelar Festival Bahasa dan Sastra.
    Urutan berikutnya diraih SMPN 2 Pariaman dan berhak atas piala wakil walikota, serta SMAN 2 Pariaman mendapatkan piala kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Sementara SMPN 1 dan SMAN 3 Pariaman tampil sebagai pemenang harapan.
    Wakil Walikota Pariaman Genius Umar dalam sambutannya jelang pengumuman pemenang, Minggu (30/10) menyatakan apresiasi yang luar biasa atas berbagai inovasi dan kemajuan yang dilakukan SMAN 1 Pariaman, yang tidak terfokus pada satu bidang saja, melainkan dalam banyak hal.
    "Dari segi fisik dan tampilan sekolah, setiap kunjungan saya ke sini, selalu terjadi perobahan, demikian juga dalam hal peningkatan sumber daya. Ini bukti nyata kolaborasi yang bagus semua pihak dalam lingkungan sekolah di bawah pimpinan Bu Adek Jaslidar," kata Genius Umar.
    Tak begitu jauh berbeda, Ketua PWI Pariaman, Ikhlas Bakri dalam sambutannya juga mengapresiasi SMAN 1 Pariaman. "SMAN 1 Pariaman ikut berpartisipasi melahirkan jurnalis Pariaman dalam rentang waktu tertentu. Sejak awal tahun 90-an bekerjasama dengan Sanggar Paris, beberapa waktu lalu dengan Pariaman Jurnalis Club, dan hari ini dengan PWI Pariaman," kenangnya.
    Sementara Kepala SMAN 1 Pariaman Jaslidar mengakui berbagai kemajuan dan prestasi yang diraih SMA tertua di Pariaman ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Tak hanya dalam lingkungan sekolah, tapi juga orangtua siswa, komite sekolah, lingkungan dan juga binaan dari pejabat di Dinas Pendidikan.
    "Baru-baru ini kita berhasil mendapatkan peringkat pertama Akreditasi sekolah dengan prediket  A se Sumatera Barat," kata Jaslidar. Semangat dan kerja keras yang luar biasa, tambah Jaslidar, juga diperlihatkan para siswanya untuk berbagai kegiatan demi kemajuan sekolah. Bahkan tanpa biaya sekalipun, serta tak berbatas waktu.
    Kerjasama SMAN 1 dan PWI Pariaman ini diinisiatori Ketua Seksi Organisasi PWI Pariaman Asrul Hendri Binjai. Direncanakan, kegiatan yang sama akan dihelat untuk tingkat Sumatera Barat pada tahun mendatang.
    Kepala Dinas Pendidikan Kota Pariaman Kanderi mengharapkan agar kegiatan ini bisa berlanjut  pada waktu mendatang dengan menggilir sekolah sebagai penyelenggara. (501)

Satpol PP Diminta Menertibkan PNS yang Nakal

-Anggota Bamus Dilantik
Pilwana Pungguang Kasiak Lubuk Alung Segera Digelar

Lubuk Alung--Kata berjawab gayung bersambut. Agaknya itu yang tepat bagi Bamus Kenagarian Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Padang Pariaman ketika membaca berita desakkan Pilwana kenagarian itu di Singgalang Sabtu lalu. Betapa tidak, pelantikan Bamus saja sudah jauh molor, bila dibandingkan dengan tiga kenagarian lainnya dalam Kecamatan Lubuk Alung yang sama-sama dimekarkan dengan Pungguang Kasiak.
    Menurut Amiruddin, salah seorang anggota Bamus setempat, desakkan untuk melakukan Pilwana memang sebuah keharusan, mengingat kemajuan nagari itu dimasa mendatang. Tetapi perlu juga diketahui, bahwa Bamus baru saja dilantik. "Tentu kita bentuk dulu susunan personalia kepengurusan Bamus dimaksud, sehingga bisa melakukan tugas sesuai yang diatur dalam Peraturan Daerah Padang Pariaman," kata Kepala Satpol PP Padang Pariaman ini pada Singgalang, Minggu (18/9) di Lubuk Alung.
    Katanya lagi, adapun anggota Bamus yang dilantik Kamis lalu oleh Camat Lubuk Alung, Azminur yang mewakili Bupati Ali Mukhni itu, Rahmat Tuanku Sulaiman dari unsur alim ulama, Risman pemuka masyarakat, Amiruddin tokoh masyarakat, Refzal pemuka masyarakat, Harmailis cadiak pandai, Sawiyar dari kalangan pemuda, Isman Usni cadiak pandai, Irwan Ramadi dari niniak mamak, Nurperita dari unsur bundo kanduang, Aspul Rahman Datuak Mangguang dari pihak niniak mamak, dan Anwar dari kalangan pemuda.
    "Setelah terbentuk kepengurusan Bamus yang terdiri dari ketua, wakil ketua, ketua komisi dan lain sebagainya, kita juga membuat tatatertib Bamus sebagai acuan dalam menjalankan roda pemerintahan nagari ini bersama walinagari nantinya. Nah, setelah hal demikian selesai, baru kita melangkah untuk membentuk panitia Pilwana," kata dia.
    Bersama seluruh anggota Bamus yang telah dilantik itu, Amiruddin bertekad untuk bisa memberikan yang terbaik ditengah masyarakat, sesuai peran dan fungsinya dilembaga kenagarian yang baru saja berpisah dari induknya, Lubuk Alung. "Keterlamabtan ini hendaknya tidak jadi penghalang, untuk melakukan langkah-langkah kongkrit, terutama yang berhubungan dengan suksesi Pilwana itu sendiri," ujar Amiruddin.
    Amiruddin menyebutkan, menjelang berakhirnya tahun 2011 ini, Walinagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung devenitif pun dilantik oleh bupati. "Tekad itu tidak sekedar muluk-muluk. Sebab, keinginan banyak pihak dalam nagari untuk segera melakukan Pilwana itu kita sambut positif, dengan melakukan kerja yang berhubungan dengan hal demikian," tegasnya. (dam)
-------------------------------------------------------------------

Satpol PP Diminta Menertibkan PNS yang Nakal

Lubuk Alung--Jajaran Satpol PP Padang Pariaman diminta untuk ikut menertibkan pegawai negeri dilingkungan Pemkab setempat, yang main-main pada jam kerjanya. Hal itu merupakan tugas baru yang diintruksikan langsung oleh bupati Ali Mukhni lewat surat edarannya.
    Menurut Amiruddin, Kepala Satpol PP setempat, disamping menertibkan para pelajar yang berkeliaran pada jam sekolah, pihaknya juga ikut memantau para pegawai yang berkeliaran diluar kantornya. "Sepanjang ini memang belum ada yang kedapatan. Tetapi yang jelas, ini sebuah kewajiban guna meningkatkan kedisiplinan bagi para pegawai, dalam memberikan yang terbaik buat masyarakat daerah bekas gempa ini," kata dia pada Singgalang, Minggu (18/9) di Lubuk Alung.
    Pasca lebaran ini, kata Amiruddin, pihaknya juga menggencarkan razia dikalangan para pelajar yang keluyuran. Baik itu di luar jam sekolah, maupun main berlama-lama di warnet pada malam hari. "Hampir diseluruh perkampungan anggota Satpol PP selalu melihat dan memantau perkembangan generasi muda tersebut. Ini merupakan aset daerah yang harus diselamatkan dari berbagai ancaman," ujar Amiruddin.
    Anggota Bamus Pungguang Kasiak Lubuk Alung ini juga mengajak para orangtua anak, untuk bisa mengawasi anaknya pulang sekolah. Memeriksa, apa ada PR yang akan dikerjakan, atau tidak. Ini sangat penting, mengingat masa depan anak itu sendiri. Kini, yang menghancurkan masa depan anak itu telah bertebaran dilingkungan keluarga itu sendiri, yang harus diawasi bersama.
    "Bagi pelajar yang kedapatan melakukan pelanggaran, kita tidak segan-segan memanggil orangtua dan guru yang bersangkutan, untuk dimintai keterangan, terkait kelakukan anaknya yang dinilai tidak saja merugikan dirinya sendiri, tetapi juga dianggap merusak lingkungannya," tegasnya. (dam)
----------------------------------------------------------------------

-Kepedulian Sa'ban
GP. Ansor, PWI dan Gerinrda Santuni Anak Yatim

Pariaman--Sebanyak 75 anak yatim di Kota Pariaman, Jumat (16/9) lalu mendapat santunan dari Gerakan Pemuda Ansor, PWI Padang Pariaman, dan DPC Gerindra Kota Pariaman. Penyerahan santunan yang merupakan sumbangan dari Dewan Pembina GP Ansor dan Gerindra, HM. Sa'ban itu diserahkan oleh petinggi organisasi demikian, A. Damanhuri, Jon Edwar, dan Ikhlas Bakri, di Panti Asuhan Aysyiyah. Taratak, Pariaman.
    Disamping memberikan santuan, pihaknya juga memberikan jamuan makan siang terhadap anak yatim yang tergabung dalam panti tersebut. Menurut Sa'ban, santuan ini merupakan sebuah kepedulian terhadap anak muda yang dianggap kurang mampu. "Alhamdulillah, lewat GP. Ansor, PWI dan Partai Gerindra, saya bersama Andreas dapat berbagi. Jangan lihat jumlahnya, tetapi pandanglah kepedulian dari urang rantau yang selalu melihat kampung halaman," kata dia.
    Kepada semua anak yatim, Sa'ban berpesan agar terus bersekolah. Jangan merasa rendah diri. "Kita semua sama dihadapan Yang Maha Kuasa. Semua anak yatim dan terlantar adalah tanggungjawab kita semua untuk mengeluarkannya dari berbagai kungkungan kehidupan," ujar Sa'ban.
    Dia berharap kepada semua pihak, baik pengelola anak yatim, maupun anak itu sendiri, untuk ikut mendoakannya, sehingga dimasa mendatang bisa berbuat yang lebih lagi, buat kampung halamannya, Piaman nan laweh. "Tahun lalu, kita juga membagikan 15 unit mesim pompa air, yang juga diberikan langsung oleh GP. Ansor dan PWI. Semoga, tahun depan atau masa mendatang, kita berbuat lebih banyak lagi," harapnya.
    Sebelumnya, Ketua pengurus panti tersebut, Farida Yeni merasa senang dan bahagia sekali melihat kepedulian dari orang rantau, terhadap anak asuhannya. "Kepedulian Pak Sa'ban sangat berarti bagi kelangsungan hidup anak-anak yang tinggal di panti ini. Alhamdulillah, semua penghuni panti bersekolah. Bagi yang tamat Stanawiyah, ada yang melanjutkan ke SMA, SMK dan ke MA sendiri, dan bahkan telah ada yang melanjutkan ke Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ini tentunya sebuah prestasi yang sangat luar biasa, ditengah keterbatasnnya," kata Farida.
    Panti itu sendiri, kata Farida, ada dua unit. Satu khusus untuk laki-laki, dan satunya lagi untuk perempuan. Selama mereka tinggal di panti, disamping bersekolah disiang hari, malamnya mereka juga diajarkan dengan nilai-nilai keagamaan. (dam)
--------------------------------------------------------------------

-Ikut LPI Mewakili Sumbar
IKSU Jabodetabeg Berikan yang Terbaik pada SMP 7 Kota Pariaman

Pariaman--Pengurus Ikatan Keluarga Sakarek Ulu (IKSU) Jabodetabeg berikan apresiasi terhadap pelajar SMP 7 Kota Pariaman, yang saat ini tengah mengikuti Liga Pelajar Indonesia (LPI), yang mewakili Sumatra Barat di Tangerang, Provinsi Banten. Apalagi, SMP 7 itu terletak di Mangguang, Kota Pariaman yang merupakan ulayat Sakarek Ulu dulunya.
    Puaslah anak-anak yang ikut main itu selama berada di ibukota. Mereka semua, selalu menjadi perhatian tersendiri oleh IKSU, sejak mulai kedatangannya didaerah tersebut. Apalagi, pada main pertama pada 14 September lalu melawan Bengkulu, SMP itu menang 4-0. Pada main selanjutnya pada 16 September melawan Riau, kedudukan imbang 1-1. Sementara, pada saat main dengan Aceh pada Minggu kemarin kedudukan imbang, 1-1. Dengan demikian, SMP 7 runner up akan bertanding pada tanggal 21 September ini untuk penentuan delapan besar, yang akan main di Bandung, Provinsi Jawa Barat.
    HM. Sa'ban, Bendahara IKSU kepada Singgalang mengaku senang, karena bisa berbuat untuk anak-anak kampungnya sendiri, Sakarek Ulu. "Alhamdulillah, mereka kita perlakukan dengan baik, diberikan berbagai kebutuhan. Mereka semua lugu-lugu. Maklum, pada umumnya mereka terdiri dari anak-anak nelayan. Bahkan, diantara mereka ada yang baru kali itu naik pesawat," kata Dewan Pembina GP Ansor Padang Pariaman ini.
    Minggu, (18/9) kemarin, atas nama DPW Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Provinsi Banten, Sa'ban juga mengundang seluruh pemain dan official SMP 7 Sakarek Ulu ke CBD Ciledug, Tangerang untuk ramah tamah, sekaligus pemberian cendera mata.
    Bagi Sa'ban, prestasi yang ditorehkan SMP 7 tersebut adalah kebanggaan yang sangat luar biasa, yang harus dipertahankan dan ditingkatkan untuk masa mendatang. Apalagi hal ini juga mewakili Provinsi Sumatra Barat. "Kita tetap memberikan yang terbaik bagi generasi muda dan pelajar yang telah berhasil mengharumkan nama baik Kota Pariaman," katanya.
    Kepada pelajar SMP itu, Sa'ban berharap untuk terus mengejar prestasi, dengan tidak meninggalkan pelajaran di sekolah. Sebab, dua hal itu harus disejalankan untuk melangkah kedepannya. Yakinlah, banyak pihak yang selalu berada dalam memberikan berbagai bantuan dan suppor untuk kemajuan tersebut. (dam)
---------------------------------------------------------------------

Melihat Pesta Pilwana Dalam Kecamatan Lubuk Alung

Lubuk Alung---Pesta Pemilihan Walinagari (Pilwana), agaknya ini yang pantas disebut untuk sebuah nagari besar yang bernama Lubuk Alung. Empat (Pasie Laweh, Aie Tajun, Sikabu dan Pungguang Kasiak) nagari yang baru dimekarkan, dan berpisah dari induknya Lubuk Alung beberapa bulan yang lewat juga telah bertekad untuk melakukan Pilwana tahun ini.
    Sementara, di Lubuk Alung itu sendiri sudah diputuskan pada 25 September ini untuk memilih pemimpin. Ada empat calon walinagari yang maju, masing-masing; Harry Subrata, Yumardi, Firdaus Ongga, dan Taufiq Tanjung. Minggu kemarin seluruh calon yang telah ditetapkan lewat SK Bupati Padang Pariaman itu mengikuti debat kandidat, yang diadakan oleh Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat.
    Momen Pilwana Lubuk Alung tahun ini merupakan sejarah baru yang ditorehkan oleh masyarakat setempat. Betapa tidak, Lubuk Alung yang dilihat sebagai nagari besar, padat penduduk, punya banyak potensi alam yang bisa dikembangkan kearah yang lebih bagus lagi. Dan lagi, saat ini masyarakat harus melihat dan mampu memilih calon terbaik dari yang baik. Cukup sudah kegagalan yang terjadi selama ini. Masyarakat tidak boleh lagi capek disebabkan gonta-ganti walinagari yang belum waktunya sudah harus meninggalkan kursi walinagari. Ini tidak boleh lagi terjadi.
    Kini, Lubuk Alung tidak lagi satu nagari seperti yang terjadi selama ini. Tetapi sudah ada lima kenagarian. Untuk itu, Lubuk Alung yang menjadi induknya harus bisa memberikan contoh yang baik terhadap empat nagari lainnya dalam soal Pilwana demikian. Pepatah Minang menyebutkan, orangtua kecing berdiri, anak akan kencing berlari. Artinya, kalau Lubuk Alung gagal kali ini dalam mewujudkan Pilwana yang berkualitas, maka jangan heran, empat nagari lagi yang dulunya anak Lubuk Alung bakal lebih parah lagi.
    Ruswan Tanjung, selaku Ketua LPM Lubuk Alung yang ikut ambil bagian dalam masalah itu sangat ingin Pilwana tersebut bisa memberikan yang terbaik. Lewat debat kandidat yang melibatkan semua pihak di nagari itu dia jadikan sebagai momen untuk bisa melahirkan pemimpin yang mampu mengendalikan Lubuk Alung kearah yang lebih mantap lagi. "Lewat debat yang merupakan pertama kali dilakukan dalam sejarah Pilwana Lubuk Alung, kita berharap masyarakat tidak lagi salah pilih. Mereka tidak lagi memilih karena uang, bujukkan, tetapi sudah mendengar dan melihat sejauhmana kemampuan, dan leadership dari masing-masing calon yang akan berlaga pada Minggu depan itu," kata dia.
    Memang, Nagari Lubuk Alung yang terbilang nagari strategis butuh seorang pemimpin yang kuat, punya visi misi terarah, diterima semua kalangan dalam kenagarian itu sendiri. Baik oleh masyarakatnya yang tinggal dikampung, maupun oleh masyarakat Lubuk Alung yang tinggal dirantau. Menurut informasi dari Pemkab Padang Pariaman, Nagari Lubuk Alung belum pernah menjadi nagari berprestasi. Padahal potensinya sangat banyak. Nah, ini tentunya akan menjadi cambuk bagi calon walinagari, dalam melihat arti penting keberhasilan yang harus dicapai dimasa mendatang.
    Begitu juga secara Padang Pariaman, belum satu nagari pun yang mampu meraih prestasi ditingkat nasional. Agaknya Lubuk Alung bisa berlari kencang, meraih yang namanya prestasi, sebagaimana yang telah diraih oleh sejumlah nagari di Kabupaten Agam secara berturut-turut. Walinagari Lubuk Alung terpilih nantinya tidak boleh segan-segan memanfaatkan potensi nagari itu sendiri. Mengajak seluruh calon yang tidak terpilih, untuk bersama-sama membangun Lubuk Alung kedepan.
    Dengan jumlah pemilih yang sangat pantastis, yakni 16 ribu lebih, para calon walinagari harus mampu menjadikan nagari itu berubah. Pasar Lubuk Alung sebagai sebuah aset yang sangat berharga, harus dikelola secara profesional, agar bisa memberikan yang terbaik buat anak nagarinya. Kini, hampir seluruh masyarakat setempat tengah menyorot pasar tersebut. (damanhuri)

Ulama Besar Padang Pariaman Meninggal Dunia Shalawat Nabi dan Hujan Ikut Melepas Kepergian Buya Zubir Tuanku Kuniang

Ulama Besar Padang Pariaman Meninggal Dunia
Shalawat Nabi dan Hujan Ikut Melepas Kepergian Buya Zubir Tuanku Kuniang

Pakandangan--Sejak dini hari hingga petang, Sabtu (29/10) lalu Kabupaten Padang Pariaman diguyur hujan. Meskipun tak begitu lebat, seolah-olah bumi merasa berat untuk melepas kepergian Buya Zubir Tuanku Kuniang, ulama besar dan pimpinan Pondok Pesantren Darul Ikhlas yang meninggal dunia sekitar pukul 00.30 dini hari, Sabtu itu. Innalillahi waina ilaihi rajiun.
    Kabar meninggalnya Mufti dan Ketua MUI Kecamatan Enam Lingkung ini membuat masyarakat Padang Pariaman berduka. Tak tanggung-tanggung. Ribuan ulama dan jamaah dari berbagai pelosok negeri ini berdatangan, memberikan penghormatan terakhir kepada Buya Zubir, yang juga dikenal sebagai ulama vokalis, mampu menghipnotis para jamaahnya dengan pengajian pada saat diatas mimbar.
    Buya Zubir Tuanku Kuniang yang wafat dalam usia sekitar 74 tahun ini meninggalkan dua lembaga pesantren, yakni Pesantren Ikhlas I yang terletak di Lubuak Tajun, Sarang Gagak, Nagari Pakandangan, dan Darul Ikhlas II yang terletak di Batang Kapocong, Nagari Toboh Ketek. Dia berasal dari keluarga besar dan kader Buya Mato Aia, Abdul Razak Tuanku Mudo, dan Syekh Musa Tapakis.
    Jaringan pesantrennya hingga saat ini banyak bertebaran di Padang Pariaman dan sebagian di luar daerah, seperti di Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan. Tak heran pula, para ulama yang menjadi anak asuhannya dulu pada berdatangan ke tempat meninggalnya Buya Zubir Tuanku Kuniang di Lubuk Tajun, Sarang Gagak tersebut.
    Surau tempat menyalatkan Buya Zubir Tuanku Kuniang tak sanggup lagi menampung banyaknya ulama dan jamaah yang ikut Shalat Jenazah. Bunyi Shalawat Nabi saling bersahutan diantara para ulama, santri, dan jamaah yang ikut mengantarkan jenazahnya ke tempat peristirahatan terakhir, yang juga berada di komplek pesantren tersebut.
    "Kita semua kehilangan ulama besar, panutan umat dan pimpinan pesantren," kata Sekdakab Padang Pariaman, Jonpriadi yang ikut melepas kepergian ulama itu. Menurut dia, sebagai masyarakat dan jamaahnya merasa bertanggungjawab untuk meneruskan cita-cita perjuangannya dalam pendidikan pesantren ini.
    Sedangkan Azwar Tuanku Sidi, pimpinan Pesantren Jami'atul Mukmini Sintuak, yang satu angkatan dengan Buya Zubir Tuanku Kuniang di Tapakis dulunya menyebutkan, bahwa keberlangsungan Pesantren Darul Ikhlas ini akan dilanjutkan oleh generasi berikutnya, yakni H. Suhaili Tuanku Mudo, yang sekaligus anak kandung dari Buya Zubir.   
    Azwar Tuanku Sidi melihat, bahwa Buya Zubir Tuanku Kuniang telah berhasil meletakan pondasi dasar kepemimpinan dan kelanjutan jalannya pesantren ini. "Pesantren yang didirikan Buya Zubir ini sering dan acap dapat kunjungan dari berbagai lapisan masyarakat pada level nasional," kata dia.
    Sebut misalnya, lanjut Azwar Tuanku Sidi, Wiranto, R. Hartono, mendiang KH. Zainuddin MZ dan sejumlah tokoh lainnya. Ini terjadi, tentu karena ketokohan seorang Buya Zubir Tuanku Kuniang di tengah masyarakat. (501)

Pekan Muharram KKG PAI Lubuk Alung Ajarkan Kepada Anak Kreativitas dan Banyak Membaca

Pekan Muharram KKG PAI Lubuk Alung
Ajarkan Kepada Anak Kreativitas dan Banyak Membaca

Lubuk Alung--Pekan Muharram yang dilakukan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kecamatan Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sabtu (29/10) lalu ditutup secara resmi dengan pengajian yang disampaikan H. Darmon, anggota DPRD Sumatera Barat dari PAN.
    Darmon yang anggota Komisi V DPRD Sumbar itu sekalian menyerahkan piala bergilirnya buat sekolah yang berhasil meraih yang terbaik dari sekian banyak lomba keagamaan yang dilakukan KKG PAI tersebut.
    "Kita ingin, pendidikan kreatif juga jadi perhatian serius di sekolah dasar," kata Darmon. Halaman sekolah jangan semuanya dijadikan taman bunga. Luangkan sedikit buat lapangan olahraga, untuk melahirkan kreativitas anak-anak.
    Di samping itu, lanjut Darmon, bagaiman pustaka sekolah tidak sepi dari pengunjung yang memanfaatkan untuk membaca buku. "Sekarang buku sangat banyak. Beda dengan zaman dulu, yang kalau ingin buku harus beli. Sekarang pustaka sekolah penuh dengan buku, tapi minat baca semakin kurang. Ini yang harus pula jadi perhatian kita bersama," ujarnya.
    Darmon mengajak para guru dan anak didik sekolah dasar di Kecamatan Lubuk Alung ini untuk mengambil i'tibar dari kisah Lukmanul Hakim, seorang ulama besar yang namanya sampai ditulis dalam Quran. Lukman yang terkenal dengan nasehat baik pada anaknya itu banyak meninggalkan hikmah dan pelajaran buat generasi sekarang dan yang akan datang. (501)

Kamis, 27 Oktober 2016

Pasar Grosir Kasang Segera Beroperasi

Bupati Ali Mukhni
Pasar Grosir Kasang Segera Beroperasi

Kasang--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni berdialog dengan pemilik pasar grosir Kasang, Kecamatan Batang Anai, Selasa (5/7) lounching Q-Internasional. Bupati Ali Mukhni menegaskan, Pemda sangat merespon pengoperasia pasar Kasang. Untuk itu perlu adanya rencana dan kesepakatan, antara investor PT. Gamindra dengan pemilik toko.
    Selanjutnya, kata Ali Mukhni, Pemda juga siap memberikan kebijakan dan regulasi untuk membantu operasional pasar Kasang ini.
"Selambat-lambatnya bulan puasa nanti pasar ini sudah ada aktifitas dan dapat berfungsi sebagaimana layaknya sebuah pasar," katanya.
    Disamping itu, Bupati Ali Mukhni juga akan membantu dan memfasilitasi pedagang dan pemilik toko untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam masalah permodalan, melalui pinjaman bank. Dia menghimbau pemilik toko, investor dan organisasi pasar merencanakan hari pasar dan aktivitas lainnya.
    Dari keterangan salah seorang pemilik toko, Diva, ada beberapa penyebab tidak berfungsinya pasar. Diantaranya, asosiasi pemilik toko atau pasar yang sudah terbentuk tidak berfungsi. Selanjutnya, tidak adanya upaya investor dan asosiasi untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan aspirasi pemilik toko kepada pemerintah, agar pasar ini di fungsikan. Kemudian yang tidak kalah penting itu, pemilik toko yang bukan pedagang enggan menyewakan miliknya kepada orang lain. (dam)
--------------------------------------------------------------------

Untuk Memberi Kesimbangan
Sa'ban Ketua Dewan Pembina Gerindra Pariaman

Pariaman--HM. Sa'ban, Dewan Pembina Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman mendapat kehormatan. Salah seorang tokoh rantau Piaman itu kini diberi amanah untuk menjabat Ketua Dewan Pembina DPC Partai Gerindra Kota Pariaman, bersama 15 orang tokoh lainnya yang mendampingi dia untuk memajukan partai yang didirikan Prabowo Subianto tersebut.
    Kepada Singgalang, Rabu (6/7) Sa'ban melihat hal itu sebuah kehormatan dan amanah, sekaligus pilihan dalam menentukan sikap terhadap politik. "Sebagai partai nasionalis, Gerindra harus juga diisi oleh orang-orang relegius yang ikut memberikan warna dalam perjalanan dinamika politiknya ditengah masyarakat," kata dia.
    Apalagi, kata Sa'ban, Geridra mempunyai basis pada sekmen pertanian, yang jelas masanya pada akar rumput, yang harus terus mendapat pembinaan relegius. "Kalau orang seperti saya yang dianggap relegius masuk partai yang berbasiskan Islam, mungkin itu sebuah kewajaran. Namun, yang menjadi luar biasa, adalah saat kita bisa memberikan warna relegius itu ditengah kelompok yang kurang nilai-nilai agamanya," sebutnya.
    Lewat SK DPP Gerindra dengan nomor 0477/Kpts/DPP-Gerindra/2011, tertanggal 11 Mei 2011, yang ditandatangani langsung Ketua Umum DPP Gerindra, Prof. Suhardi, Sekjen, Ahmad Muzani dan Ketua Dewan Pembina, H. Prabowo Subianto, Sa'ban yang sebelumnya beraktivitas di salah satu partai lain itu resmi menjadi Ketua Dewan Pembina Gerindra Kota Pariaman. Bersama Ketua Gerindra Kota Tabuik itu, John Edwar serta pengurus lainnya, Sa'ban ingin memberikan yang terbaik.
    Baginya, berpolitik harus mengutamakan etika dan moral. "Disitulah fungsi kita selaku orang yang tahu soal agama, untuk bisa memberikan dan berbagi pengalaman serta nilai-nilai luhur keagamaan, terhadap orang-orang yang memang membutuhkan sentuhan hal itu," tegas Sa'ban.
    Sa'ban merasa senang dan bangga dengan adanya kepercayaan DPP Gerindra terhadap seorang Ali Mukhni, Bupati Padang Pariaman untuk menjabat Ketua Gerindra Sumatra Barat. "Ali Mukhni agaknya orang relegius, yang dipercaya langsung untuk memangku jabatan demikian," katanya. (dam)

Ali Mukhni di Forum Nasional Replika Inovasi Padang Pariaman Sediakan 697 Hektare untuk Pembangunan Monumental

Ali Mukhni di Forum Nasional Replika Inovasi
Padang Pariaman Sediakan 697 Hektare untuk Pembangunan Monumental

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni dinobatkan sebagai pembicara pada Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik 2016, yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan RB). Bersamaan juga, Pemrov Jawa Barat dan Pemko Bandung ikut pula selama dua hari, 26-27 Oktober di Bale Asri Pusdai, Bandung, Jawa Barat. Acara dibuka langsung MenPAN dan RB, Asman Abnur.
    "Kita undang inovator pelayanan publik untuk silaturahmi dan berbagi informasi, termasuk Bupati Padang Pariaman," kata MenPAN dan RB Asman Abnur usai pembukaan Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik, di Bandung, Rabu (26/10).
    Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni mengucapakan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian PAN dan RB yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk mempresentasikan inovasi yang telah diterapkannya, di daerah khususnya bidang potensi lokasi pendidikan serta pembangunan.
    "Ini kehormatan bagi Padang Pariaman dan nama baik Sumatera Barat untuk mengekspos inovasi yang berhasil kita terapkan di bidang pendidikan dan pembangunan," kata Bupati Ali Mukhni.
    Dia berbicara mengenai gempa dahsyat 30 September 2009 lalu yang menimbulkan korban nyawa, robohnya rumah penduduk, sarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, irigasi dan sektor lainnya. Adapun kerugian mencapai Rp8,6 triliun yang tentunya sangat menguji kepemimpinannya untuk segera bangkit, merehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa tersebut.
    "Siapapun yang menjadi bupati saat itu, dihadapkan dengan tantangan yang sangat berat. Dan Alhamdulillah, dengan dukungan seluruh pihak ranah dan rantau, kita buat program; Padang Pariaman Bangkit," kata peraih Satya Lencana Pembangunan itu.
    Orang nomor satu di Padang Pariaman itu memaparkan capaian 2010-2016; peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2010 sebesar Rp27,4 miliar naik menjadi Rp70,6 miliar 2016.
    Sedangkan APBD 2010 sebesar Rp773,6 miliar naik menjadi Rp1,3 triliun 2016. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari 3,34 persen akhir 2009 (terendah di Sumbar) maka 2015 menjadi 7,12 persen (tertinggi di Sumatera Barat). Kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Padang Pariaman 2011 Sebesar 71,98 persen dan meningkat menjadi 72,93 2015.
    Penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 11,86 persen pada 2010 turun menjadi 9,12 persen 2015. Dan yang krusial bahwa penurunan persentase penduduk miskin dari 11,86 persen pada tahun 2010 turun menjadi 8,17 persen 2015.
    "Kita bertekad menjadikan Padang Pariaman dengan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat," kata alumni Lemhanas 2012 itu. Selanjutnya, Ali Mukhni menyampaikan lima potensi lokal bidang pendidikan, pertama, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dibangun Sekolah Penerbangan Nusantara.
    Kedua, daerah wisata halal, adanya SMK Pariwisata. Ketiga, sektor Kemaritiman, dibangun Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM). Keempat, daerah yang religius dibangun Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia. Kelima, penghasil coklat dibangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Enam Lingkung.
    Saat ini, Ali Mukhni mengaku sedang mempersiapkan lahan seluas 697 hektare untuk pembangunan monumental, yaitu kampus Institut Seni Indonesia, Politeknik Negeri Padang, STIT Syekh Burhanuddin dan stadion. Lahan tersebut sangat strategis, berada di jalan lintas Padang - Bukittinggi, tetapnya di Tarok, Kecamatan 2x11 Kayutanam.
    "Kabupaten Padang Pariaman memantapkan diri sebagai Kabupaten Pendidikan di Sumatera Barat," kata Ali Mukhni. Ali Mukhni menjelaskan, replikasi hasil inovasi top 99  2014 dari SMA 1 Lubuk Alung terhadap 22 sekolah imbas dari SD hingga SMA, dengan membangun kultur sekolah tiga program yang ditawarkan.
    Pertama, sekolah ramah lingkungan dengan program adiwiyata. Kedua, sekolah ramah sosial dengan memutus rantai kemiskinan terhadap semangat bersekolah melalui budaya badoncek. Ketiga, sekolah berbudaya mutu, yaitu membangun semangat kompetitif, mengoptimalkan perpustakaan, memberdayakan kelompok kerja guru. (501)

Masyarakat Harus Terlibat dalam Pengawasan

-Agar Program Rekombak Berjalan maksimal
Masyarakat Harus Terlibat Dalam Mengawasinya

Pariaman--Dalam mendukung rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa bumi di Sumatra Barat, khususnya di Padang Pariaman, Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) telah melaksanakan program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas Pengembangan Kapasitas Masyarakat Membangun Lebih Baik (Re-Kompak-PKM-MB), yang dilaksanakan berdasarkan pengalaman dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana seperti di Propinsi  Nangroe Aceh Darussalam, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
    Kepala Dinas PU Padang Pariaman, Zainir Koto Datuak Ryk Mulie, Rabu (4/5) saat workshop sinergi program Re-Kompak PKM Membangun lebih baik, di Aula Dinas Perhubungan setempat melihat program itu untuk Padang Pariaman dan Kota Pariaman dilaksanakan dengan melakukan fasilitasi kepada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) yang ada, dalam membantu masyarakat di wilayahnya untuk membangun kembali rumahnya, dengan prioritas warga miskin yang terkena dampak terparah akibat gempa.
    "Di setiap nagari, kelurahan, desa lokasi sasaran utama dalam melakukan serangkaian kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat. Dan disediakan stimulan praktek membangun struktur rumah tahan gempa, melalui pembangunan model atau contoh sebanyak 5 rumah, sebagai percontohan bagi masyarakat, dalam merehabilitasi dan merekonstruksi rumah mereka yang lebih aman di masa depan dengan struktur tahan gempa," kata dia.
    Zainir menyebutkan, sebagian masyarakat daerah ini ada yang beranggapan pembangunan rumah rekontruksi program Re-Kompak itu terkesan pilih kasih. Pada dasarnya tidak begitu dan perlu disampaikan  adanya kriteria yang menjadi dasar ditetapkannya bantuan program tersebut, diantaranya keluarga miskin, yang rumahnya rusak total atau rusak berat, alias tidak layak huni akibat gempa 30 September 2009 lalu, dan belum dibangun sama sekali, baik dengan dana sendiri maupun bantuan pihak lain.
    Selanjutnya, kata Zainir, mempunyai pemilikan yang sah atas rumah, mempunyai hak atas penggunaan tanah, tidak sedang dalam proses mendapatkan bantuan sejenis dari pihak lain, berniat membangun kembali dan menetap di lokasi semula, bersedia mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah dan program ini.
    Katanya lagi, hakikat dari program bantuan ini adalah stimulus atau bersifat pemancing untuk memotivasi masyarakat agar ikut berperan serta dalam kegiatan ini. Sebab, yang menjadi sasaran program ini warga yang kurang mampu dilingkungannya sendiri. Bantuan yang di berikan melalui program ini hanya sebatas rekontruksi rumah aman gempa, dan belum mengakomodir semua kebutuhan dasar untuk sebuah rumah. Hal ini perlu dipahami dan menjadi perhatian bersama.
    Menurut dia, pembangunan rekontruksi rumah dari program Re-Kompak ini penting artinya bagi masyarakat, karena rumah yang di bangun mulai dari nol persen, sampai nantinya rumah itu minimal bisa ditempati oleh pemiliknya. "Untuk itu kepada seluruh komponen masyarakat Padang Pariaman, khususnya Kecamatan Lubuk Alung, kita minta untuk berpartisipasi dalam bentuk apapun, baik moril maupun materil, sehingga dimasa mendatang rumah-rumah yang rusak akibat gempa bisa berkurang," harapnya. (dam)
----------------------------------------------------------------

-Di Lingkungan Pemkab Padang Pariaman
Persentase Antara Perempuan dan Laki-Laki Belum Sebanding

Pariaman--Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi dan analisis pengarasutamaan gender (PUG) tingkat Padang Pariaman, yang didakan Rabu (4/5) di Pariaman. "Pemkab menyambut baik dilaksanakannya sosialisasi ini, karena kita menyadari, dalam derap langkah pembangunan sekarang ini kita harus dapat mengoptimalkan seluruh potensi. Salah satu potensi tersebut adalah kaum perempuan yang tidak dapat kita abaikan begitu saja," kata dia.
    Baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Damsuar mengkui, dilaksanakannya kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mempercepat pemahaman arti dan peran PUG ke seluruh masyarakat, khususnya masyarakat nagari. Oleh karena itu sosialisasi ini melibatkan aparat nagari, tokoh masyarakat dan agama.
Bapak, Ibu dan hadirin yang berbahagia,
    Menurut dia, PUG merupakan suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender, melalui kebijakan dan program dengan memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, permasalahan perempuan dan laki-laki, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan serta evaluasi dari seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang pembangunan. Sedangkan gender adalah perbedaan peran, fungsi dan tanggungjawab antara perempuan dan laki-laki, yang merupakan hasil konstruksi dari sosial budaya dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
    Katanya lagi, perbedaan gender secara sosial telah melahirkan perbedaan hak, tanggungjawab, peran, fungsi bahkan sampai pada ruang aktivitas laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Karena itu, Pemkab sangat konsisten dalam meningkatkan peran gender ini, diantaranya dapat ditunjukkan dengan melaksanakan beberapa program, seperti sosialisasi yang diadakan hari ini, dan juga beberapa program lainnya, yang mempunyai konteks peningkatan harkat dan pemberdayaan perempuan untuk turut serta dalam pembangunan.
    Saat ini, lanjut Damsuar, di Padang Pariaman pada berbagai bidang persentase jumlah perempuan dan lelaki masih jauh dari setara. Antara lain pada posisi legislatif, yudikatif dan jumlah pegawai, jumlahnya belum mencapai 30 persen dari yang seharusnya. Sedangkan dalam hal analisis anggaran berbasis gender, baru diprakarsai oleh BPPKB. "Disinilah upaya kita bagaimana seluruh SKPD dapat mengalokasikan anggaran yang berperspektif gender, minimal 30 persen dari seluruh anggaran, dapat dirasakan dan dinikmati oleh perempuan itu sendiri," pinta wabub. (dam)

Kepala SKPD Dilarang Keluar Daerah 34.020 Jiwa Masih Tergolong Miskin di Padang Pariaman

Kepala SKPD Dilarang Keluar Daerah
34.020 Jiwa Masih Tergolong Miskin di Padang Pariaman

Padang Pariaman--Bupati Ali Mukhni mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada DPRD daerah itu, atas atensi dan apresiasi, terkait pembahasan anggaran maupun pembangunan. Buktinya, dalam waktu satu hari, dilaksanakan tiga agenda rapat paripurna yang dihadiri pimpinan dan anggota dewan.
    Adapun tiga rapat paripurna itu; pertama, rapat paripurna pendapat akhir fraksi terhadap Pembahasan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) 2016 dan Prioritas Plafon Anggaran Semnetara Perubahan (PPASP) Tahun 2016. Kedua, rapat paripurna nota penjelasan bupati tentang Ranperda APBD Perubahan 2016. Ketiga, rapat paripurna nota penjelasan bupati tentang Ranperda Perubahan ketiga atas Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 Tahun 2013 tentang penyertaan modal daerah pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
    "Kita apresiasi lembaga legislatif Padang Pariaman yang terhormat atas percepatan pembahasan terkait APBD Perubahan 2016 dan PDAM. Ini bukti bahwa pemerintah dan DPRD bersinergi dalam membangun daerah untuk kesejahteraan masyarakat," kata Bupati Ali Mukhni usai menandatangani kesepakatan bersama KUPA dan PPAS, Senin (24/10) lalu.
    Orang nomor satu di Padang Pariaman itu juga menyampaikan tiga agenda yang perlu dilakukan secara intensif ke depan, yaitu penyelesaian Ranperda APBDP tahun 2016, penyusunan, pembahasan dan kesepakatan terhadap KUA-PPAS 2017 dan Ranperda APBD 2017. "Kita berharap, ketiga dokumen ini dapat kita selesaikan tepat waktu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
    Pada kesempatan itu Bupati Ali Mukhni menjelaskan, seiring geliat pembangunan dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, berpengaruh signifikan terhadap penurunan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Padang Pariaman. Dari total penduduk 2015 sebanyak 458.746 jiwa, terdapat lebih kurang 34.020 jiwa penduduk atau 8,43 persen dari total penduduk masih berada di garis kemiskinan. Hal ini memang berkurang 0,48 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang berjumlah 36.800 jiwa atau sebesar 8,91 persen.
    Ditegaskannya, lima tahun ke depan diperlukan kebijakan yang ditempuh untuk mengurangi jumlah penduduk miskin adalah pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan. Merupakan syarat keharusan melalui peningkatan di sektor pendidikan di samping mempercepat industrialisasi pertanian/perdesaan, akumulasi modal manusia, pengendalian inflasi untuk mempertahankan daya beli masyarakat, serta pengendalian secara efektif terhadap pertumbuhan penduduk terutama masyakarat miskin itu sendiri.
    "Alhamdulillah, berkat dukungan DPRD dan masyarakat, kita bertekad menjadi kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumbar," harap Ali Mukhni yang didampingi Wakil Bupati Suhatri Bur dan Sekda Jonpriadi.
    Ali Mukhni menekankan kepada SKPD agar tidak meninggalkan daerah selama pembahasan APBD Perubahan 2016 dan rapat-rapat di DPRD. Apabila tidak terlalu urgen bisa menugaskan pejabat eselon III di lingkungan kerjanya. "Saya sudah sampaikan kepada Sekda, untuk tidak mengizinkan Kepala SKPD keluar daerah, kecuali undangan yang sifatnya tidak bisa diwakilkan," ujarnya.
    Ketua DPRD Faisal Arifin Rangkayo Majobasa menginginkan SKPD bekerja keras dan serius, agar program dan kegiatan yang telah dianggarkan bisa terserap seratus persen. Apalagi SKPD yang bersentuahn dengan masyarakat tentunya harus memiliki perencanaan matang dalam pengelolaan anggaran.
    "Sekarang sudah akhir Oktober. Artinya, kurang 60 hari lagi dana harus terserap hingga akhir 2016. Jadi harus fokus," kata politisi Partai Golkar itu. (501)

Ajing Liar Semakin Marak Distannakhut Intensifkan Pengendalian Penyakit Rabies

Ajing Liar Semakin Marak
Distannakhut Intensifkan Pengendalian Penyakit Rabies

V Koto Timur--Setelah melakukan tindakan pengendalian penanggulangan penyakit rabies melalui kegiatan penangkapan hewan liar di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Distannakhut Padang Pariaman melanjutkan kegiatan serupa di Kecamatan V Koto Timur, Selasa (25/10) lalu.
    Kegiatan ini menindaklanjuti laporan masyarakat yang diresahkan oleh berkeliarannya anjing liar yang telah menggigit dua ternak kambing milik warga. Kegiatan dilaksanakan di Nagari Gunuang Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur oleh UPT Pembibitan dan Keswan Wilayah 1, petugas NVS dan Bidang Peternakan, UPTD V  Koto Timur, Babinsa, Kamtibmas, aparat nagari dan di didampingi lansung Kepala Distannakhut, Yurisman.
    Pengendalian dilakukan secara HE (human euthanasia) atau membunuh hewan penyebar rabies, dengan cara menenangkannya terlebih dahulu sesuai dengan prinsip kesrawan. Pada masyarakat pemilik hewan, Yurisman berpesan agar masyarakat memvaksinasi rabies hewan peliharaannya, dan itu gratis.
    "Kami harapkan masyarakat mau memvaksin hewan peliharaannya, seperti anjing, kucing, monyet, beruk, dan lain sebagainya. Agar penyebaran rabies dapat dikendalikan," ujar Yurisman di depan masyarakat dan pejabat setempat.
    Di tempat terpisah secara bersamaan juga dilaksanakan salah satu kegiatan penanggulangan penyakit rabies, yaitu sosialisasi ke siswa Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Ulakan Tapakis.
    Kegiatan ini dilaksanakan karena banyaknya laporan kasus gigitan hewan peliharaan dengan korban anak-anak usia Sekolah Dasar yang tidak mengetahui bahaya dari gigitan hewan peliharaan tersebut. Sosialisasi diikuti oleh siswa-siswa 4 SD dari 17 SD yang ada di kecamatan itu.
    Sosialiasi disampaikan oleh tenaga medis dan paramedis UPT Pembibitan dan Keswan Wilayah II, dan didukung oleh UPTD Dinas Pendidikan setempat beserta Kepala Sekolah dan guru kelas.
    Dukungan dari semua pihak ini sesuai harapan Bupati Ali Mukhni yang dipesankan kepada Kepala Dinas Distannakhut, bahwa untuk mewujudkan Padang Pariaman bebas rabies dibutuhkan kerjasama yang solid di semua lini terkait. (501)

Selasa, 25 Oktober 2016

Soal Tindakan Pungli Tirulah Disducapil Padang Pariaman

Soal Tindakan Pungli
Tirulah Disducapil Padang Pariaman

Padang Pariaman--Jajaran Pemkab Padang Pariaman yang dipimpin Bupati H Ali Mukhni jauh-jauh hari telah menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemberantasan pungutan liar (Pungli), seperti yang diprogramkan oleh Presiden Jokowi baru-baru ini.
    Sebagai bukti, Bupati Ali Mukhni, kata Hendra Aswara, Kabag Humas setempat, telah menegaskan komitmennya untuk mendukung pembentukan Satgas bersama pemberantasan Pungli di lingkungannya. Ali Mukhni sering menyampaikan, bahwa di Padang Pariaman tidak kenal istilah penjabat, tetapi hanya pelayan masyarakat, mulai dari bupati hingga staf. 
    "Seperti diketahui, Bupati Ali Mukhni selama ini dikenal sebagai figur yang sangat tegas. Tidak pernah mentolerir adanya praktik Pungli. Berbagai inovasi diberlakukan agar masyarakat bisa nyaman dan mendapatkan kepastian dalam pelayanan," kata Kabag Humas Hendra Aswara di Ruangan PPID, Parit Malintang, Rabu (26/10).
    Kebijakan yang dilakukan Pemkab Padang Pariaman untuk mengantisipasinya, yaitu dengan melakukan pelimpahan wewenang bupati kepada jajaran yang ada di bawahnya. Di samping diberlakukannya sistem layanan online di sejumlah instansi terkait yang langsung berhubungan dengan pelayanan publik. Sehingga layanan yang diberikan harus bersifat transparan, serta tidak bertele-tele.
    "Sepanjang tidak melanggar aturan, maka bupati maunya justru dilakukan pelimpahan wewenang kepada jajaran SKPD maupun kecamatan dan sebagainya. Artinya, dalam hal ini tidak mesti harus selalu bupati yang mesti tanda tangan," kata jebolan STPDN angkatan XI itu.
    Pelimpahan wewenang itu sendiri, lanjutnya, tentunya bukan tanpa alasan yang jelas namun dimaksudkan dalam rangka percepatan pelayanan kepada masyarakat, di samping untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya praktik kongkalingkong, seperti halnya Pungli dan lain sebagainya.
    "Karena itulah sudah seharusnya semua jenis pelayanan yang berhubungan langsung dengan publik harusnya melalui sistim online, sehingga dengan begitu tidak ada lagi peluang untuk terjadinya praktik Pungli, calo atau sejenisnya," tegasnya.
    Dalam hal ini, Hendra Aswara mencontohkan layanan yang diberikan jajaran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Padang Pariaman yang belakangan dinilai sukses oleh banyak pihak, termasuk di antaranya sistem layanan online serta layanan gratisnya. Makanya tak heran bila Disdukcapil sering dijadikan sebagai tujuan study banding oleh berbagai dinas instansi dari berbagai daerah di Indonesia.
    Sistem layanan seperti online yang diterapkan oleh jajaran Disdukcapil Padang Pariaman hendaknya juga bisa diterapkan di sejumlah instansi terkait lainnya, seperti halnya Dinas Sosial, Puskesmas dan lain sebagainya.
    Hendra Aswara juga menegaskan bahwa tidak ada alasan lagi bagi dinas instansi di lingkungan Pemkab Padang Pariaman untuk tidak menerapkan sistim layanan online. Karena tahun 2011 lalu, daerah ini telah mencanangkan sebagai kabupaten Teknologi Informasi di Sumbar
    "Kita pernah meraih prestasi tahun 2012 dari pemerintah pusat. Kalau masih ada dinas instansi yang tidak sanggup menjalankan program seperti itu, berarti komitmennya bisa dipertanyakan," tegas peraih penghargaan Keterbukaan Informasi Publik itu.
    Selain itu, Pemkab Padang Pariaman juga menyediakan layanan pengaduan dengan menghubungi nomor SMS Center 08116942000. (501)

Dinas Pendidikan Padang Pariaman Diminta Menindak Temuan Buku Berbau Pornografi

Dinas Pendidikan Padang Pariaman Diminta Menindak Temuan Buku Berbau Pornografi

Padang Pariaman--Mencermati ditemukannya konten pornografi pada buku pembelajaran di sekolah, Sekretaris Daerah Padang Pariaman, Jonpriadi meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan langkah preventif, guna mengantisipasi penyebaran buku tersebut.
    "Sesuai arahan bupati, kita minta Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti beredarnya buku pelajaran yang tidak layak di lingkungan sekolah,” kata Sekda Jonpriadi, Rabu (26/10).
    Sekda Jonpriadi minta Dinas Pendidikan melakukan pengecekan setiap buku/media pembelajaran yang akan digunakan oleh sekolah, dan dipastikan terbebas dari konten pornografi, baik dalam bentuk gambar maupun dalam bentuk narasi, walaupun buku/media pembelajaran tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari pusat perbukuan Kemendikbud.
    Jika ditemukan apa yang disinyalir terkait buku berkonten pornografi, agar dilakukan langkah-langkah pengamanan buku/media pembelajaran tersebut, sehingga tidak sampai pada siswa. Selanjutnya, melaporkan temuan tersebut dengan menginformasikan buku/media pembelajaran lengkap dengan pengarang, penerbit dan sumber pengadaan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat.
    "Kita mohon bantuan masyarakat, agar proaktif melaporkan supaya anak-anak kita terlindungi dari hal demikian," harap Sekda Jonpriadi yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara. (501)

Rp61 Miliar DAK untuk Padang Pariaman

Rp61 Miliar DAK untuk Padang Pariaman

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni mengatakan daerahnya mendapat suntikan tambahan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp61 miliar dari pemerintah pusat, dengan rincian Rp46 miliar untuk kegiatan fisik, dan Rp15 miliar untuk pengadaan alat kesehatan.
    "Alhamdulillah, ini berkat doa dan dukungan seluruh pihak. Semoga bermanfaat bagi masyarakat," kata Bupati Ali Mukhni di Ulakan, Selasa (25/10). Orang nomor satu di Padang Pariaman itu mengatakan, untuk kegiatan fisik akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek jalan. Seperti pengaspalan jalan dari Simpang Empat Toboh ke Pasar Basuang, Nagari Sikua, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam sepanjang 4,5 kilometer, jalan lingkar Polsek IV Koto Aua Malintang, jalan lingkungan Pasar Batu Basa, dan lain sebagainya.
    "Jalan tersebut merupakan aspirasi masyarakat," ujar bupati yang meraih Opini WTP Murni dari BPK RI itu. Sementara, untuk pengadaan alat kesehatan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bersama tenaga medisnya. Diketahui RSUD merupakan rumah sakit traumatik yang berada di jalan lintas Padang - Bukittinggi yang masih banyak kekurangan alat-alat medis guna menunjang pelayanan kesehatan.
    Masyarakat bisa ditangani di RSUD dengan baik, jika alat-alatnya sudah lengkap. Bupati yang dikenal dekat dengan masyarakat itu meminta dukungan masyarakat terhadap pembangunan, agar berjalan lancar dan tidak menemui kendala dari awal hingga selesai. Karena pembangunan yang telah diprogramkan pemerintah daerah bertujuan untuk kesejahteraan dan memacu perekonomian masyarakat. (501)

Senin, 24 Oktober 2016

Dengan Badoncek, Kembangkan Kesenian Tambua Tasa

Dengan Badoncek, Kembangkan Kesenian Tambua Tasa

VII Koto--Lewat kesenian gandang tambua tasa, agaknya masyarakat yang terhimpun dalam Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Patamuan dan Kecamatan Padang Sago, Padang Pariaman ingin membangun nilai-nilai kebersamaan. Dengan seringnya dilakukan latihan secara bergiliran disetiap kecamatan tersebut, kini telah ada 29 group gandang tasa yang dinilai punya kemapuan, sehingga mampu memberikan yang terbaik dalam pengembangan tradisi.
    Camat Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Yusmanda kepada Singgalang, Sabtu (30/4) lalu menilai kesenian demikian sudah sepatutnya dikembangkan kembali. Pengebangan ini sengaja dilakukan secara bersama, mengingat agar tidak putusnya hubungan masyarakat di tiga kecamatan tersebut, yang dulunya merupakan satu kesatuan.
    "Kegiatan latihan gandang tambua tasa tersebut, awalnya hanya kesadaran dari sebagian yang tua-tua dalam kampung. Kemudian dikembangkan dengan cara mengundang kesenian itu yang ada di kampung lainnya dalam Kecamatan VII Kota lama tersebut. Dengan kesadaran itulah, perkembangan gandang tambua tasa saat ini mulai dilirik banyak pihak. Tidak salah agaknya, kalau gandang tambua tasa berasal dari Padang Pariaman," kata Yusmanda.
    Yusmanda melihat, manfaat yang ditimbulkan dari adanya latihan secara bergiliran yang diadakan di setiap laga-laga tersebut, sangat luar biasa. Disamping laga-laga yang selama ini hanya digunakan menjelang lebaran, saat ini telah bermanfaat sepanjang masa. Nilai kebersamaan ditengah masyarakat kembali tumbuh dan berkembang. Sebab, setiap masyarakat kampung yang menerima giliran itu, kaum perempuannya dibebankan untuk mengangkut nasi ke laga-laga dimaksud untuk dimakan bersama.
    Sangat disayangkan, lanjut Yusmanda, pengembangan yang dilakukan selama ini di VII Koto Sungai Sariak serta di Padang Sago dan Patamuan, kurang dapat sambutan antusias dari pihak Dinas Pariwisata. Padahal, Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni dan H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah berkali-kali menyempatkan diri hadir, dan melihat langsung kegiatan yang cukup mengasikkan tersebut.
    Menurut dia, segala biaya yang ditimbulkan dalam pelaksanaan latihan secara bergiliran itu hanya dengan iyuran group tambua tasa yang ada. "Para anggota gandang tasa saking semangatnya, mereka badoncek. Disamping sebagai untuk biaya kebutuhannya dalam bermain, juga sebagian dari hasil badoncek yang dilakukan tersebut juga digunakan untuk pembangunan laga-laga, tempat mereka latihan dimaksud," ungkapnya.
    Kedepan, pinta Yusmanda, kegiatan gandang tasa yang telah mulai berkembang dan dirasakan manafaatkannya oleh banyak orang itu, perlu perhatian semua pihak. "Kita ingin, bibit-bibit anak gandang tasa yang mulai ada itu terus tumbuh dan berkembang dengan dinamikanya tersediri, dalam melihat arti penting kesenian yang menjadi kebanggaan selama ini, tidak punah begitu saja," harapnya. (dam)
------------------------------------------------------------------

Sebagian Besar Warga Pulau Aie Telah Menemati Rumah Permanen

Tandikek--Dengan semangat kebersamaan yang tinggi, pembangunan rumah masyarakat kembali pascagempa akhir 2009 lalu di Korong Pulau Aie, Kenagarian Tandikek, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman telah memperlihatkan hasil yang maksimal. Dari 386 rumah masyarakat yang pada umumnya mengalami kerusakan, saat ini sebagian besarnya telah dibangun secara permanen kembali.
    Menurut Rivai Marlaut, salah seorang tokoh masyarakat setempat, kebangkitan masyarakat tersebut, tentunya tidak bisa dilepaskan dari kepedulian berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri terhadap kampung itu. Begitu juga bantuan rehab rekon dari pemerintah, yang langsung digunakan buat pembangunan kembali rumah masyarakat demikian.
    Mantan Walikorong Pulau Aie ini menilai hanya sebagian kecil rumah masyarakat yang saat ini masih rumah kayu. "Ada sekitar lima persen kurang lebih, masyarakat masih menempati rumah kayu alias pondok. Kita terus menggalang kekuatan, agar kebangkitan masyarakat Pulau Aie bisa merata secara keseluruhan," kata dia pada Singgalang, Sabtu (30/4) lalu di Pariaman.
    Rivai Marlaut bersama masyarakatnya merasakan, yang perlu dibenahi adalah perekonomian masyarakat. Sebab, sawah yang dulunya bisa digarap secara maksimal, kini sebagian besarnya masih terkendala. Begitu juga ladang, dimana sebagian kampung yang memang tidak boleh lagi untuk digarap, maka hal itu juga menjadi faktor sulitnya pertumbuhan ekonomi masyarakat.
    "Memang pemulihan masyarakat yang cukup berat merasakan dampak musibah tersebut, tidak bisa secepat yang diinginkan bangkit. Namun demikian, dari segi tempat tinggal, paling tidak masyarakat Pulau Aie telah bisa aman dan nyaman, seperti sedia kala. Mereka yang diawal-awal kejadian gempa tinggal dalam pondok darurat, bahkan tenda yang tidak layak, kini sudah bisa menempati rumahnya, walaupun masih dalam tahapan pembangunan," katanya.
    Dia berharap, pemulihan ekonomi masyarakat juga menjadi perhatian tersendiri oleh berbagai pihak, tak terkecuali oleh Pemkab Padang Pariaman itu sendiri. Terutama soal irigasi, agar sawah yang selama ini banyak terbengkalai, agar bisa digarap kembali sebagai mata pencaharian bagi masyarakat," harapnya. (dam)

Cuaca Semakin tak Menentu, Masyarakat Diminta Waspada

Cuaca Semakin tak Menentu, Masyarakat Diminta Waspada

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengingatkan warganya agar mewaspadai cuaca ekstrim yang melanda wilayah itu akhir-akhir ini. Diperkirakan kondisi cuaca tidak bersahabat, dan berpotensi hujan lebat yang disertai petir, angin kencang selama Oktober ini. Karena itu ia menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap bencana yang akan ditimbulkan, seperti banjir, longsor, pohon tumbang, jalan licin dan banjir bandang.
    "Kita monitor melalui BMKG, cuaca ekstrim masih terjadi di Padang Pariaman selama bulan ini. Jadi diminta masyarakat selalu siaga bencana," kata Bupati Ali Mukhni usai meninjau pembangunan Masjid Raya di Parit Malintang, Senin (24/10).
    Bagi warga yang tinggal di tepi tebing atau bukit, Ali Mukhni mengimbau agar segera mengevakuasi tempat yang lebih aman jika hujan lebat dalam waktu yang cukup lama. Karena dikhawatirkan akan terjadi longsor yang tidak diduga-duga, sehingga menimbulkan korban jiwa.
    "Segera saja mengungsi ke tempat yang aman, kalau hujannya lebat. Jangan ditunda-tunda karena bencana bisa datang kapan saja," ujar dia yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
    Orang nomor satu di Padang Pariaman dan PAN Sumatera Barat itu juga meminta segenap jajaran BPBD, Dinas Sosial, Satpol PP dan Damkar untuk meningkatkan kepekaan dan kewaspadaan, serta selalu siap siaga.
    "Pemerintah selalu hadir memberikan pelayanan kepada masyarakat ketika terjadinya bencana," ungkap peraih Ksatria Bhakti Husada dari Presiden RI itu. (501)

Masyarakat Senang Jembatan Kampuang Galapuang Selesai Dikerjakan

Masyarakat Senang
Jembatan Kampuang Galapuang Selesai Dikerjakan

Padang Pariaman--Masyarakat bersyukur atas rampungnya pekerjaan pembangunan jembatan Kampuang Galapuang, Kecamatan Ulakan Tapakis. Jembatan yang menelan biaya sebesar Rp4,5 miliar dikerjakan oleh PT Amar Permata Indonesia ini dibangun sejak empat bulan yang lalu.
    "Alhamdulillah, jembatan Kampuang Galapuang sudah tuntas dikerjakan," kata Bupati Ali Mukhni di Ulakan, Senin (24/10).
    Orang nomor satu di Padang Pariaman dan PAN Sumatera Barat itu berencana akan langsung mengaspal hotmix jembatan tersebut pada tahun ini juga. Pengaspalan jalan diatas jembatan itu sudah termasuk pada APBD 2016 yang bersumber dari dana DAK.
    "Nikmat untuk masyarakat Ulakan, jembatan siap, langsung pula diaspal," ujar bupati yang hampir setiap hari memonitor pembangunan di daerahnya itu.
    Dikatakannya, bahwa jembatan sepanjang 35 meter dengan lebar 7,5 meter itu merupakan akses utama yang menghubungkan Nagari Sandi Ulakan dengan Nagari Kampuang Galapuang, Kecamatan Ulakan Tapakis. Tidak jauh dari jembatan tersebut terdapat kawasan wisata religius, yaitu masjid dan pesantren Luhur Syekh Burhanuddin, sehigga akan memacu ekonomi sektor pariwisata.
    "Kita ingin, Kecamatan Ulakan Tapakis ini menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Padang Pariaman," sebut peraih Satya Lencana Pembangunan tersebut. (501)

Di Wilayah Sumbar Padang Pariaman Penerima Dana Pembangunan Terbesar

Di Wilayah Sumbar
Padang Pariaman Penerima Dana Pembangunan Terbesar

Lubuk Alung--Pelebaran jalan Lubuk Alung - Sicincin dan jalan Lubuk Alung – Kurai Taji dimulai. Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Barat, Dahler mengatakan, bahwa Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah penerima dana pembangunan infrastruktur terbesar di wilayah Sumbar.
    Hal itu disampaikannya pada acara ground breaking kegiatan WINRIP IBRD Loan No. 8043-ID, terdiri dari dua paket pekerjaan, yaitu Paket 20 jalan Lubuk Alung - Sicincin dan Paket 21 jalan Lubuk Alung – Kurai Taji, di Pasar Baru Sungai Abang Lubuk Alung, Selasa lalu.
    Acara ground breaking, kata Dahler, digelar untuk mensyukuri atas kerja keras seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, provinsi Sumbar dan Kabupaten Padang Pariaman. "Khususnya Bupati Ali Mukhni yang gigih memperjuangkan kedua jalan nasional tersebut dan dukungan masyarakat serta dalam pembebasan lahan," kata Dahler.
    Dikatakannya, bahwa pembangunan kedua paket jalan tersebut untuk memacu pertumbuhan ekonomi di Pantai Barat Sumatera. Juga untuk mengantisipasi kemacetan jalan Padang - Bukittinggi.
    Terkait tanaman dan bangunan yang terkena pembangunan, Dahler menegaskan akan ada kompensasi, sesuai UU nomor 2 tahun 2012 tentang penyediaan lahan dan fasilitas umum.
    Di tengah acara, Dahler juga memperkenalkan seluruh yang terkait dalam proyek tersebut, mulai pelaksana, konsultan, kontraktor PPK. Ia mengingatkan, kontraktor penyedia jasa agar bekerja dengan baik karena pengawasan sangat ketat dan berlapis dari Bank Dunia.
    "Jadi, yang diatas pentas adalah personil yang mengendalikan kedua proyek. Kami mohon dukungan dan partisipasi masyarakat," ujar dia.
    Bersamaan dengan itu, Dahler mengakui bahwa Bupati Ali Mukhni sangat aktif mendorong percepatan pengaspalan jalan Duku - Sicincin. Namun masih ada pembebasan lahan yang belum dibayarkan kepada masyarakat yang perlu ditindak-lanjuti oleh tim pembebasan lahan.   
    "Namun, kita sudah bisa memulai pengerjaan jalan Duku - Sicincin dengan dana APBN bagi tanah yang telah dibebaskan," tambahnya.
    Bupati Ali Mukhni ingin menjadikan Padang Pariaman sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumbar. Caranya, dengan percepatan pembangunan infrastruktur di segala bidang, baik jalan, bangunan, irigasi dan fasilitas umum lainnya.
    "Alhamdulillah, perjuangan kita didukung oleh pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi," katanya.
    Orang nomor satu di Padang Pariaman itu mengapresiasi masyarakat yang mendukung pembangunan, sehingga tidak ada kendala dalam pembebasan lahan. "Yang penting keterbukaan. Misalnya, dana pembebasan lahan ada Rp10 ribu per meter, jadi katakan sejujurnya kepada masyarakat dengan bermusyawarah," ungkap Ali Mukhni didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
    Tokoh masyarakat Lubuk Alung, Yumardi Datuak Rangkayo Mudo mendukung pembangunan kedua paket pekerjaan jalan tersebut. "Atas nama masyarakat Lubuk Alung, kami mendukung program pemerintah dan pembangunan kedua paket pekerjaan jalan ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Yumardi.
    Diketahui, peningkatan jalan Lubuk Alung - Sicincin dimulai dari tugu ikan Lubuk Alung hingga tugu di Pasar Sicincin, dengan panjang 16 kilometer dan lebar 14 meter. Biaya diperkirakan mencapai Rp131 miliar dengan kontrak sistim multiyears yang berakhir pada 31 Desember 2017.
    Sedangkan jalan Lubuk Alung - Kurai Taji dimulai dari simpang tugu ikan Lubuk Alung hingga jembatan Kurai Taji dengan panjang 14 kilometer dan lebar 14 meter dengan perkiraan biaya mencapai Rp126 miliar kontraknya juga dengan sistim multiyears yang berakhir pada 31 Desember 2017. (501)

Sampah di Samping Kantor Camat Lubuk Alung Mulai Mengganggu

Sampah di Samping Kantor Camat Lubuk Alung Mulai Mengganggu

Lubuk Alung--Lubuk Alung termasuk wilayah penghasil sampah terbanyak di Kabupaten Padang Pariaman. Ini dibuktikan dengan tingginya aktivitas Pasar Lubuk Alung setiap harinya, yang membuat sampah semakin banyak pula.
    Hebatnya, sampah yang terlambat diantar ke penampuang, terpaksa dibuang di sembarang tempat saja. Seperti pinggir jalan Padang - Bukittinggi, tepatnya di samping Kantor Camat dan UPTD Pendidikan Kecamatan Lubuk Alung, sampah diletakkan begitu saja, dan semakin lama dibiarkan, akan semakin menggunung pula.
    Rahmanul Hidayat, salah seorang anak muda Lubuk Alung melihat sampah yang disamping Kantor Camat itu, adalah sampah yang terlambat diatar ke pembuang oleh truk pengangkut, sehingga para pedagang menyampakkannya di lokasi ini.
    "Sepertinya, pihak camat dan UPTD Pendidikan yang berkantor di samping itu membiarkan hal demikian. Begitu juga Walinagari Lubuk Alung, yang berkantor di depannya," ujar Rahmanul Hidayat.
    Selaku anak muda Lubuk Alung, dia merasa prihatin atas kasus itu. Dia ingin, para pengelola Pasar Lubuk Alung bisa melihat dan menjadikan hal itu sebagai bahasan penting, agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
    Dia menilai, bila kondisi itu dibiarkan, dan sampah akan semakin banyak, akan menimbulkan persoalan baru di tengah masyarakat, terutama warga yang tinggal di sekitar itu. "Pihak terkait harus memberikan tindakan tegas, dan membuat aturan, kalau lokasi itu tidak tempat pembuangan sampah," ujarnya. (501)

Minggu, 23 Oktober 2016

Dampak Galian C Lubuk Alung Memperkaya Pengusaha Tambang Ditengah Terganggunya Kesehatan Masyarakat

-Dampak Galian C Lubuk Alung
Memperkaya Pengusaha Tambang Ditengah Terganggunya Kesehatan Masyarakat

Lubuk Alung---Pengerukan galian c (Sirtukil) di kawasan aliran sungai Batang Anai sudah sangat memprihatinkan. Aliran sungai yang kini telah berpindah-pindah menyebabkan kekeringan air sumur warga di sepanjang aliran tersebut. Kemudian kawasan Sungai yang sangat lebar, jalan yang dilewati truk semakin hancur dan berdebu ketika musim kemarau, menyebabkan banyaknya anak-anak yang diserang penyakit radang paru-paru.
    Masyarakat disejumlah perkampungan, seperti di Gantiang, Kampuang Koto, Padang Baru dan sejumlah kampung lainnya di Korong Koto Buruak, Lubuk Alung mengeluh, lantaran sumur mereka pada kering. Akibatnya, mereka yang selama ini mandi, mencuci yang hanya didalam rumah, kini harus bersusah payah ke sungai Batang Anai itu sendiri. Sementara, terhadap kejadian yang seperti demikian, pihak pengusaha tambang tidak pernah mempedulikan nasib masyarakat tersebut, cerita ibu-ibu rumah tangga dikampung itu.
    Risikonya tetap masyarakat yang menanggung semua. Musim panas, debu berterbangan, disepanjang kawasan Balah Hilia. Rumah masyarakat yang bersih keramiknya, terpaksa marah dalam hati, lantaran terus terkena debu. Sementara, saat musim hujan, Balah Hilia, Lubuk Alung bagaikan kubangan kabau, lantaran jalan banyak yang rusak parah akibat truk bertonase berat setiap menit lalu lalang membawa galian tersebut.
    Pantauan Singgalang dilapangan, semua jalan menuju kawasan galian itu telah hancur. Jalan dari Batang Tapakih, atau simpang PLN hingga Pasie Laweh Lubuk Alung, dari simpang Balah Hilia hancur semua. Begitu juga jalan simpang BLKM menuju Sikabu Lubuk Alung, juga tak elok lagi, dengan seringnya truk yang bukan jalannya menempuh jalan itu. Hingga saat ini belum ada tindakan yang jelas yang diberikan Pemkab Padang Pariaman. Mungkin juga PAD yang hasilkan oleh tambang tersebut lumayan banyak.
    Belakangan, Edi Yanto, selaku Wali Jorong Balah Hilia Utara bersama masyarakatnya pernah melarang truk-truk itu keluar masuk Balah Hilia, hingga adanya perbaikan jalan. Namun, entah dimana tersangkutnya persoalan itu, hingga saat ini jalan itu tidak ada perbaikan yang bagus. Mobil truk tetap kembali beraktivitas seperti biasanya.
    Hampir setiap hari masyarakat yang tinggal di sepanjang Balah Hilia, yang juga dikenal sebagai pemukiman masyarakat terpadat di Lubuk Alung itu mengeluh. Baik musim hujan ataupun musim panas, sama saja merusak lingkungan yang ditimbulkan oleh truk-truk milik pengusaha tambang tersebut, terhadap masyarakat lingkungan.
    Kini dilaporkan, sejak dari Pasie Laweh hingga Sikabu Lubuk Alung, sumur milik masyarakat sudah tidak lagi berfungsi. Nyaris semua sumur pada kering, lantaran kedalaman sungai Batang Anai yang digaruk oleh pengusaha tambang telah terlalu jauh kedalamannya.
    Masyarakat berharap dari kasus itu, ada semacam perbaikan oleh Pemkab itu sendiri, dalam melihat arti penting sebuah lingkungan yang asri dan sehat. Saatnya dibuat aturan yang jelas terhadap hal demikian, agar tidak terlalu banyak korban yang ditimbulkan. Sebab, sampai saat ini sudah tak terhitung lagi seberapa banyak anak-anak yang korban sakit saluran pernafasannya, akibat debu yang setiap saat berterbangan dalam rumahnya. (damanhuri)

Orang Kubu Bermalam dan Sempat Beli Pulsa di Puncak Kiambang

Orang Kubu Bermalam dan Sempat Beli Pulsa di Puncak Kiambang

Padang Pariaman--Setelah menempuh perjalanan panjang dari arah Kota Padang Panjang, sekitar 25 orang masyarakat suku Kubu asal Muaro Bungo, Provinsi Jambi bermalam di Puncak Kiambang, Padang Bukik, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Padang Pariaman, Sabtu (22/10). Usai bermalam semalam di sebuah ruko yang masih terbengkalai, mereka melanjutkan perjalanan keesokan harinya ke arah Kota Padang, sekitar pukul 07.00 Wib.
    Menurut keterangan warga setepat, rombongan warga suku Kubu yang sebagian besar terdiri dari anak-anak dan beberapa orang dewasa ini tiba di Puncak Kiambang sekitar pukul 16.00 Wib. Begitu tiba di lokasi, mereka melihat dan memasuki sebuah ruko yang terbengkalai di kiri jalan arah ke Padang untuk beristirahat sembari melepas lelah.
    Namun, menjelang senja datang, sebagian diantaranya berbelanja ke warung di seberang jalan untuk memenuhi kebutuhan mereka, seperti rokok, minuman dan roti sebagai persediaan makan malam. "Menariknya, selain beli rokok dan makanan ringan lainnya, ada seorang ibu-ibu yang fasih berbahasa Indonesia juga menanyakan pulsa isi ulang," ujar Riyan, pemilik warung, Sabtu malam.
    Karena pemilik warung kehabisan stok pulsa isi ulang, mereka tak jadi membeli pulsa dan kembali ke ruko dan bergabung dengan rombongan yang lain. Walau ruko tersebut belum dialiri aliran listrik, tapi mereka masih bisa menggunakan alat penerang dari cahaya lampu HP. "Satu sisi mereka memang terbelakang, tapi di sisi lain mereka juga sudah mulai maju karena punya HP," ucap Rico, pemilik ruko.
    Dikatakannya, sebelum bermalam di ruko tersebut, rombongan masyarakat suku Kubu ini sudah didatangi Walikorong Padang Bukit, Epifirman. Kepada Epifirman, mereka minta izin untuk dibolehkan bermalam semalam di ruko tersebut. Oleh Epifirman, permintaan itu dikabulkannya untuk satu malam saja.
    Kedatangan orang Kubu ke Puncak Kiambang ini diduga karena kelanjutan dari tradisi membuang sial yang mereka terapkan selama ini. Tradisi itu, tak lain upaya menghindar dari kampung halaman lantaran ada anggota keluarga atau karib kerabat yang meninggal dunia. Tapi, sebagian ada juga yang menyebut karena mereka tergusur lantaran tempat tinggal mereka beralih fungsi jadi kawasan perkebunan sawit.
    Pada Minggu pagi, rombongan orang Kubu ini berjalan beriring-iringan meninggalkan ruko kearah Kota Padang sembari menengadahkan telapak tangan pertanda mohon bantuan. Bagi yang perempuan dewasa menggendong anak dan laki-laki dewasa memikul beban berisi pakaian dan perlengkapan memasak.
    Tak cuma itu, mereka juga dibekali potongan kardus ukuran 30x30 cm yang tergantung di leher. Pada kardus tersebut tertulis kata-kata, "Kami Dari Muaro Bungo. Kami Orang Miskin. Bantulah Kami," tulisnya. (501)