Minggu, 30 September 2018

Dapatkan Sertifikat Internasional 19 Siswa dan Guru SMK Maritim Nusantara Sungai Limau Ikuti Diklat di Politeknik Pelayaran Sumbar

Sungai Limau--Sebanyak 19 siswa dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Maritim Nusantara Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman mengikuti Diklat di Politeknik Pelayaran Sumatera Barat selama 12 hari. Diklat yang dimulai Senin (1/10) itu merupakan perdana yang diikuti pihak sekolah berbasis pesanbtren tersebut, setelah sebelumnya adanya rangkaian MoU kerjasama dalam hal itu.
Ketua Yayasan yang menaungi SMK Maritim Nusantara, AS Edi kepada Singgalang menyebutkan, Diklat selama 12 hari itu adalah untuk mengambil sertifikat internasional, yakni BST (Basic Safety Training), AFF (Advancef Fire Fighting), dan SAT (Security Awareness Training). Selama Diklat, biaya makan, penginapan dan transportasi sepenuhnya ditanggung SMK.
Sementara, kata dia, biaya proses kegiatan Diklat ditanggung oleh Politeknik Pelayaran Sumatera Barat di Tiram, Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis. Peserta dapat alat-alat tulis, tas baju traning dan baju praktek yang ditanggung Politeknik Pelayaran. "Alhamdulillah, angkatan ini kita bisa mendaftarkan 19 orang siswa dan guru untuk hal itu," kata dia.
AS Edi menyebutkan, sesuai informasi dari Politeknik Pelayaran, untuk angkatan berikutnya, SMK Maritim Nusantara dapat kuota 40 peserta, yang akan dilakukan Desember nanti. "Ini tentunya buah dari kerjasama yang baik dalam meningkatkan kemajuan peserta didik SMK ini. Artinya, lewat sertifikat internasional itu, lulusan sekolah ini punya masa depan yang cerah dalam dunia kerja," kata dia.
Kepada seluruh peserta Diklat, AS Edi minta untuk bersungguh-sungguh mengikuti Diklat demikian. "Jangan sampai ada momen-momen selama Diklat yang terlewatkan. Fokuskan waktu untuk menerima ilmu. Semoga menghasilkan lulusan terbaik dalam angkatan kali ini," ungkapnya.
"Kita tahu, masa depan itu semakin menantang dan penuh persaingan yang amat ketat," ujarnya. Untuk itu, pihaknya sengaja melakukan berbagai upaya dalam menunjang kemampuan siswa SMK Maritim Nusantara itu sendiri untuk bisa masuk dalam dunia persaingan demikian, yang tentunya lewat prosuduran yang cukup dan tepat. (501)

MDMC Sumbar Kumpulkan dan Salurkan Bantuan ke Palu dan Donggala

Padang--Pascagempa dan tsunami yang meluluh-lantakkan Kota Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, di mana (hingga saat ini) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis 832 warga meninggal dunia dan juga ribuan warga mengungsi di tenda-tenda darurat. Hal ini telah mengundang simpati dari seluruh warga Indonesia, tidak terkecuali Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Sumatera Barat; Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.


AMM Sumbar yang di dalamnya adalah Ortom Muhammadiyah di bawah koordinasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) terus bergerak menggalang bantuan untuk korban gempa bermagnitudo 7,7 dan tsunami 1.5 meter - 3 m tersebut. Hingga 28 Oktober mendatang, berdasarkan instruksi PP Muhammadiyah 28 September - 28 Oktober.

Ketua PW Nasyiatul Aisyiyah (NA) Sumbar mengatakan aksi peduli gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah ini merupakan wujud kepedulian sesama manusia, di CFD GOR H. Agus Salim Padang, Ahad (30/9/2018). "Apalagi salah satu korbannya adalah Ketua PWNA Sulteng Nova Herlina dan suaminya PWPM Sulteng yang rumahnya hancur terkena dampak gempa 7,7 SR dan keluarga besar Muhammadiyah lainnya," kata dia.


Medi Hendra, Ketua MDMC mengatakan aksi bersama AMM mendapat respon positif dari pengunjung CFD Gor, dengan antusiasnya pengunjung yang mau menyalurkan donasinya pada relawan Muhammadiyah dan itu perlu dijaga. "Perlu juga kami sampaikan, bahwa MDMC Sumatera Barat juga membuka Posko bantuan bencana Palu dan Donggala untuk menerima dan menyalurkan bantuan dalam bentuk sembako dan lainnya guna meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah," ujar Medi Hendra.
"Posko kita pusatkan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sawahan 62 Padang," tuturnya. Menurut dia,

Semua dana dan bantuan yang terkumpul dari aksi bersama ini atau melalui Posko bantuan akan diserahkan kepada saudara yang menjadi korban gempa Palu dan Donggala melalui LazisMU Provinsi Sumatera Barat.
Medi Hendra mengatakan, pihaknya patut berbangga kepada AMM atas semangatnya dalam menggalang aksi kemanusiaan untuk korban gempa Palu dan Donggala yang turun langsung ke area CFD GOR H. Agus Salim. "Kita terus bergerak dengan segenap Ortom yang penyalurannya dilakukan LazisMu," ungkapnya.


Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar, Dr. Shofwan Karim menyampaikan keluarga besar Muhammadiyah Sumbar turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas terjadinya musibah tsunami di Palu dan Donggala seraya mendoakan untuk masyarakat yang menjadi korban semoga mereka yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan yang sakit atau luka-luka semoga diberikan kesembuhan serta diberikan ketabahan dalam menjalani musibah.
"
"Muhammadiyah dan seluruh jajaran, khususnya MDMC dan para relawan kemanusiaan di bawah koordinasi Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB/MDMC) dan kerjasama dengan MPKU, LazisMu, termasuk Aisyiyah dan Organisasi Otonom lainnya agar
bergerak membantu para korban gempa dan tsunami dengan aksi pengumpulan dana," katanya. Kepada masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, lanjutnya, untuk dapat membantu dan menyalurkan bantuan melalui LazisMu Sumbar. (501)

Dalam RPJM PID Merupakan Salah Satu Upaya Pemerintah untuk Mewujudkan Agenda Nawa Cita

Padang Pariaman--Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman (Sekda) Jonpriadi membuka secara resmi Sosialisasi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) dan Rapat Koordinasi Tim Inovasi Kabupaten (Rakor TIK), Kamis lalu di salah satu hotel di Kota Padang.
Sosialisasi dan Rakor dihadiri Camat di Padang Pariaman, Tim Inovasi Kabupaten, Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan, Tim Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa (TA PMD), Tim Ahli Infrastruktur, TP PKK, Pimpinan Bank Nagari Pariaman, Bank Nagari Lubuk Alung, Bank BNI Lubuk Alung, Ketua IBI, Ketua Gapensi.
Dalam sambutannya Sekda membacakan sambutan Bupati Padang Pariaman yang menyambut baik diselenggarakannya kegiatan sosialisasi dan Rakor di bidang inovasi desa. Menurutnya, Program Inovasi Desa (PID) merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mewujudkan agenda Nawa Cita dalam RPJMN 2015-2019.
"PID dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas Desa sesuai dengan UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan Desa secara berkualitas agar dapat meningkatkan produktivitas rakyat dan kemandirian ekonomi serta mempersiapkan pembangunan sumber daya yang memiliki daya saing," paparnya.
Lebih lanjut Sekda menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas desa dilakukan melalui kegiatan Pengelolaan Pengetahuan Inovasi Desa (PPID) dengan fokus pada bidang Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kewirausahaan, Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Infrastruktur Desa. "Tujuan PID adalah mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi perdesaan serta membangun kapasitas desa yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan kemandirian desa," kata mantan Kepala Bappeda Padang Pariaman itu.
Sementara itu, kata Jonpriadi melanjutkan, pelaku utama PID adalah TIK dan TPID Kecamatan, sedangkan pelaku-pelaku OPD dan aparatur lainnya sebagai pembina PID. Sementara Pendamping Profesional melakukan pendampingan teknis, agar pelaksanaan program tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan mekanisme PPID dan P2KTD.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Padang Pariaman Erman dalam laporannya mengatakan bahwa PID dilaksanakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan dukungan pendanaan dari Bank Dunia melalui restrukturisasi program yang sebelumnya difokuskan pada Pendampingan Desa dalam pelaksanaan Undang-Undang Desa (UU Desa).
"Pelaksanaan PID diharapkan mampu menstimulus munculnya inovasi dan pertukaran pengetahuan secara partisipatif di desa dan antar desa. PID merupakan salah satu bentuk dukungan kepada desa agar lebih efektif dalam menyusun penggunaan DD sebagai investasi dalam peningkatan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat," harapnya.
Menurut Erman, kegiatan sosialiasi dan rakor diadakan dalam rangka persiapan dalam melaksanakan kegiatan Bursa Inovasi Desa yang direncanakan akan diselenggarakan bulan November mendatang. "Berkaca dari pelaksanaan Bursa Inovasi Desa Tahun 2017, masih banyak tindak lanjut kartu komitmen untuk replikasi yang belum dimasukkan dalam APBDes tahun 2018. Untuk itu kita berharap melalui pelaksanaan Program Inovasi Desa Tahun 2018 ini, 103 Pemerintahan Nagari yang di Kabupaten Padang Pariaman ini dapat menindaklanjuti kartu komitmen untuk replikasi ini dalam Rencana Kerja Pemerintahan (RKP) Nagari Tahun 2019 dan menganggarkannya dalam RAPB Nagari Tahun 2019," ujar Erman. (501)

Pembina Peternakan Terbaik, Bupati Ali Mukhni Raih Upsus Siwab Award

Padang Pariaman--Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Padang Pariaman telah selesai mengikuti acara Livestock Expo tingkat Provinsi Sumatera Barat di Kabupaten Pesisir Selatan, 26 – 29 September. Banyak prestasi yang mereka raih pada ajang tahunan ini.
Kepala Disnak Keswan Kabupaten Padang Pariaman Bustanil Arifin didampingi Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi Zulkhailisman mengemukakan hal itu, Minggu (30/9). Menurutnya, Livestock Expo 2018 merupakan kontes ternak tingkat provinsi yang bertujuan untuk mewujudkan Sumatera Barat sebagai wilayah sumber bibit. Di samping itu, Livestock Expo juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas peternakan sebagai bahan pangan.
Livestock Expo kali ini dilaksanakan selama empat hari. Peserta kontes ternak adalah kabupaten / kota se-Sumbar dengan menampilkan ternak-ternak terbaik hasil binaan masing-masing. Selain itu, juga dilakukan berbagai macam perlombaan antar petugas serta pemberian penghargaan kepada pemerintah kabupaten / kota sebagai penyelenggara dan pembina terbaik dalam pelaksanaan program Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting).
Sebagai satu dari 19 kabupaten / kota peserta Livestock Expo 2018, lanjut Bustanil, berkat kerja keras semua pihak, Kabupaten Padang Pariaman mampu memperoleh berbagai prestasi. Di antaranya Siwab Award yang merupakan penghargaan tertinggi atas pelaksanaan program Upsus Siwab dengan prestasi tertinggi selama satu tahun berjalan dengan capaian 120 % untuk tingkat kelahiran, 138 % untuk pelaksanaan pemeriksaan kebuntingan dan 128 % untuk pelaksanaan IB (Kawin Suntik) dari target yang sudah ditetaplan.
Dalam hal ini, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni meraih prediket sebagai pembina Upsus Siwab terbaik. “Berkat pembinaan intensif yang dilakukan Pak Bupati kepada kami, Disnak Keswan Padang Pariaman beserta jajaran mampu melaksanakan program Upsus Siwab sehingga kita dapat meraih Siwab Award sebagai penghargaan tertinggi. Maka Bupati Padang Pariaman dinobatkan sebagai Pembina Siwab Terbaik,” ujar Bustanil.
Penghargaan tertinggi itu didukung oleh banyak prestasi, seperti Inseminator terbaik satu. Pelaksanaan inseminasi terbaik didapat oleh Petugas Inseminasi Buatan (IB) atas nama Doni Mahgusnar setelah dilakukan penilaian kepada seluruh inseminator terbaik 19 kabupaten / kota se-Sumatera Barat. Doni bertugas di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang (Sintoga).
Selanjutnya, Pelaksana Pemeriksaan Kebuntingan (PPK) terbaik 1 tingkat provinsi Sumbar oleh PPK Padang Pariaman atas nama Edi Sutiyono yang bertugas di Kecamatan V Koto Timur. Berikutnya Asisten Teknisi Reproduksi (ATR) terbaik satu tingkat Sumbar diraih Yufrizal yang bertugas di Kecamatan Padang Sago atas usahanya dalam mewujudkan kesehatan reproduksi ternak.
Kemudian Artikel terbaik satu terkait Program Upsus Siwab diraih oleh Panji Frianda, staf Disnak Keswan Padang Pariaman – berjudul Upsus Siwab sebagai Upaya Strategis dalam Mendukung Investasi Bidang Peternakan di Sumatera Barat. Kepada para petugas terbaik, panitia memberikan piala, piagam dan sejumlah uang yang ditransfer ke rekening masing-masing.
Penilaian terhadap kegiatan tersebut dilakukan oleh tim penilai provinsi sebelum pelaksanaan Livestock Expo 2018. Sedangkan selama kegiatan berlangsung, panitia juga melaksanakan sejumlah perlombaan. Dalam perlombaan ini, tim Kabupaten Padang Pariaman pun meraih banyak prestasi. Antara lain juara pertama lomba kukur kelapa, juara dua asah terampil, juara dua kontes kerbau betina, harapan dua kontes sapi PO betina, harapan tiga kontes sapi Bali betina serta harapan dua lomba nyanyi Solo dan Duet. (501)

Kamis, 27 September 2018

Kolaborasi Tiga Negara Sepakat Wujudkan Smart City di Padang Pariaman

Padang Pariaman--Menindaklanjuti MoU Kerjasama antar Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dengan investor Prancis dan Korea Selatan beberapa waktu yang lalu, ketiga pihak yang sepakat melakukan pemanfaatan platform 3D Experience dari Dassault Systemes dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) asal Korea dengan Pemekab, kunjungi kantor Bupati Padang Pariaman guna merealisasikan rencana tersebut, Minggu lalu.
Disambut Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur Datuak Putiah, Sekda Jonpriadi dan beberapa Kepala Dinas serta Kepala Bagian, rombongan investor dari dua negara lengkap hadir dipimpin Muhammad Rusyidi, CEO PT PGRC dan CEO Brisbane Capital Investment Pty Ltd (BCI). “Sebelumnya Bapak Bupati sudah MoU dengan Dassault Systemes di Singapura Juli lalu. Sekarang lanjutan MoU itu,” ujar Suhatri Bur didampingi Sekretaris Daerah Jonpriadi, serta Kepala Diskominfo Padang Pariaman, Zahirman.
Suhatri Bur menjelaskan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan pihaknya bersama Dassault Systemes adalah mempersiapkan pembuatan bigdata. “Bigdata ini untuk menghimpun seluruh konsep realisasi smart city nantinya. Proyeksi awal kita di Tarok City,” ujarnya. Suhatri Bur juga menjelaskan, realisasi platform 3D Experience turut disinkronkan dengan proyeksi PLTS di Padang Pariaman nantinya. Sebab PLTS itu juga diproyeksikan realisasi awalnya di Tarok City.
"Untuk mewujudkan smart city ini, kita bekolaborasi dengan dua negara yang siap tanamkan investasinya di Kawasan Stategis Terpadu (KST) Tarok City. Yakni investor asal Korea Selatan untuk pengembangan PLTS, dan investor dari Prancis untuk pengembangan platform 3D Experience,” katanya.
Sekarang, lanjut Suhatri Bur, investor dari Korsel dan Prancis itu sedang dalam tahap penyiapan segala persyaratan analisis dampak lingkungan (Amdal). Sedangkan pihaknya di Pemkab Padang Pariaman, siap membantu dua negara tersebut dalam persoalan surat menyurat termasuk segala bentuk izin-izinnya.
“Dalam kerjasama kita dengan investor Korea dan Prancis ini, izinnya tetap melalui Kementrian Dalam Negeri. Kita telah membuat semua surat-menyurat untuk keperluan kerjasama antara Indonesia dengan Korea dan Prancis terkait pembangunan PLTS ini,” ujarnya. Suhatri Bur yakin, keberadaan PLTS dapat mengatasi keterbatasan listri di Padang Pariaman nantinya. Terlebih, sekarang pihaknya sedang mengembangkan Tarok City yang akan menjadi kota paling berkembang di Sumbar.
Menurut dia, Tarok City ini akan menjadi kota besar dengan keberdaan perguruan tinggi, rumah sakit, dan perkantoran. Konsep smart city di sini sedari dini harus dirancang,” ujarnya. Kata Suhatri Bur, pihak-pihak yang sudah menyatakan kesiapan berinvestasi di Padang Pariaman untuk mewujudkan smart city tersebut, yaitu Muhammad Rusyidi, CEO PT PGRC dan CEO Brisbane Capital Investment Pty Ltd (BCI), Woo Gyou Park, PT. PIK Surya Pariaman, Ronny Pahlawan, Local Partner dan Direktur PT. Romulo Indo Gemilang Adi Aviantoro, Dessualt Systemes, dan Daehyun Jin, CEO CK E & Solution Co., Ltd (CK).
"Investor yang datang siap pula membangun PLTS ini adalah ahli-ahlinya dalam bidang kelistrikan. Bahkan mereka ini tenaga ahli bidang listrik di Korea dan Prancis. Artinya, mereka tidak main-main dalam menanamkan investasi di sini. Lihat saja mereka telah melengkapi Amdal untuk pembangunan proyek besarnya ini," ujarnya.
Kepala Diskominfo Padang Pariaman, Zahirman mengatakan bahwa hanya tiga daerah di Indonesia yang sudah menerapkan platform 3D Experience, untuk mewujudkan smart city. Yakni Surabaya, Bandung, dan Makassar. “Jadi untuk 2018 ini, Mendagri mengarahkan smart city ini ke Sumbar. Setelah mereka (investor, red) melakukan kajian, ternyata mereka tertarik dengan Padang Pariaman karena potensinya yang besar,” ujarnya.
Maksud dari potensi tersebut, imbuh Zahirman, seperti sarana transpotasi yang tersedia di Padang Pariaman, yaitu bandara penerbangan, stasiun kereta, serta potensi laut dan alamnya. Itulah alasan investor tersebut menilai Padang Pariaman sebagai daerah yang potensial menjadi smart city. “Smart city sebenarnya dapat mempermudah kita dari segala bidang,” pungkasnya.
Setelah mendengarkan pemaparan investor dari Korsel dan Prancis tersebut, Wakil Bupati Padang Pariaman didampingi jajarannya mengajak investor tersebut meninjau perkembangan pembangunan Tarok City. (501)

Mitra Foundation Lubuk Alung Gelat Diklatsar Ilmu Pecinta Alam

Lubuk Alung--Mitra Foundation Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Ilmu Kepecinta Alaman awal Oktober nanti. Diklatsar ditujukan bagi anak muda dan masyarakat pecinta alam yang ada di berbagai belahan nagari. Bertempat di Tong Blau, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Diklatsar itu telah mulai dibanjiri calon peserta.
Direktur Mitra Foundation, Jasman Jay kepada Singgalang, Jumat (28/9) kemarin menyebutkan target peserta hanya 50 orang. "Alhamdulillah, Diklatsar yang akan diadakan pada 4-7 Oktober itu telah tertdaftar 30 orang lebih calon peserta. Bahkan ada calon peserta dari Provinsi Riau dan Jambi," kata dia.
Menurut Jasman Jay, dalam kesuksesan acara demikian, pihaknya memungut biaya bagi peserta Rp100 ribu. "Lewat uang sebanyak itu, peserta nantinya dapat fasilitas berupa baju kaos lengan panjang, kacu/scraf, Diklat, sertifikat, peta, transportasi dan kosumsi selama acara. Sedangkan fasilitas materi kegiatan berupa filosofi pecinta alam dan manajemen organisasi, manajemen perjalanan, manajemen perlengkapan, perbekalan, navigasi darat, survival dan bozo, serta SAR dan PPGD," ungkapnya.
Pihaknya sengaja menggandeng sejumlah lembaga, seperti Himpunan Pecinta Alam Piaman Laweh (HPAPL) dan Sekber PA Sumbar. "Insya Allah, pembukaan acara dilakukan di lapangan Sungai Abang Lubuk Alung oleh Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni," sebut Jasman Jay.
Dia melihat, calon peserta yang akan ikut Diklatsar kali ini umumnya anak muda dari luar daerah. Sementara, kader muda dari Padang Pariaman dan Kota Pariaman sendiri masih kurang. Untuk itu, mumpung peluang pendaftaran peserta masih terbuka hingga akhir bulan ini, maka dihimbau anak muda daerah ini untuk ikut.
Jasman Jay menyebutkan, banyak hal yang bisa diberikan kepada pemerintah dan masyarakat lewat dunia pecinta alam. "Salah satunya, lewat dunia ini kita bisa membuka kawasan wisata baru, melihat potensi kampung yang belum tergarap, dan tentunya yang tak bisa kita hindari, adalah mensyukuri nikmat Yang Maha Kuasa terhadap indah dan luasnya alam ciptaan-Nya," katanya.
Katanya lagi, lewat ini pula para insan pecinta alam bisa mencegah praktek illegal logging terhadap hutan. Apalagi terhadap hutan lindung yang saat ini dikelola oleh nagari. (501)

Rabu, 26 September 2018

BKK SMK Maritim Nusantara Sungai Limau Bisa Menerbitkan AK1

Sungai Limau--Bursa Kerja Khusus (BKK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Maritim Nusantara Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman sudah bisa mengeluarkan kartu AK1 (Pencaker). Kartu Dinasker khusus untuk para alumni SMK Maritim Nusantara itu diketahui oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja daerah itu.
Kepala SMK Maritim Nusantara, Roza Marlina menyebutkan, surat tanda daftar BKK sekolah sudah keluar. Boleh dikatakan surat itu sama dengan keluarnya izin operasional pendirian BKK SMK Maritim Nusantara sudah sah dan diakui
Dengan demikian, kata Roza yang didampingi Ketua Yayasan, AS Edi, SMK Maritim Nusantara sudah bisa mengeluarkan surat AK 1 (Pencari Kerja). Terutama sekali bagi alumni SMK Maritim, dan cukup dikeluarkan oleh Ketua BKK yang sudah ada sertifikat BKK dari Depnakertrans yang  diketahui Kepsek. Surat dengan nomor 560/02/PTK-UKM/2018, tertanggal 10 September 2018 menyatakan, BKK SMK Maritim Nusantara dapat melakukan kegiatan antar kerja.
Di samping itu, ujarnya lagi, BKK SMK Maritim Nusantara juga menerima dan memberi informasi tentang lowongan pekerjaan di instansi pemerintah, BUMN/D dan swasta, baik dalam negeri maupun yang ada di luar negeri. "BKK SMK Maritim Nusantara Sungai Limau merupakan perpanjangan tangan Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja dan UKM Kabupaten Padang Pariaman," ungkapnya.
AS Edi menambahkan, berbekalkan surat itu SMK ini terus mengembangkan sayapnya, menjawab masa depan taruna dan taruni serta lapangan pekerjaan yang kian konflek. Sebagai sekolah kejuruan yang berbasis pesantren, para taruna tidak saja mahir dalam berbagai ketrampilan, seperti mesin, kapal, mencetak batako dan batubata, dan lain sebagainya. Tetapi juga diajarkan relegiusnya.
"Itulah maksud awal pendirian sekolah ini, yang sekaligus diiringi dengan pembuatan Rumah Tahfidz Quran agar para taruna mampu mendalami ilmu agama sekaligus," ungkapnya.
Menurut AS Edi, sejak sekolah ini didirikan, berbagai calon taruna berdatangan dari berbagai daerah di Sumatera Barat. "Surat dari Pemkab Padang Pariaman ini semakin menambah kekuatan SMK Maritim Nusantara dalam penyediaan lapangan pekerjaan, baik yang ada di nusantara ini maupun yang ada di mancanegara," sebutnya.
Peneguhan itu, kata dia, juga dilakukan pelatihan di sekolah tersebut yang menghadirkan Ahmad Ridho dan Lismaneti, dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat. "Pelatihan yang dilakukan Selasa kemarin itu baru dikhususkan buat keluarga besar SMK Maritim Nusantara, termasuk alumni yang telah tamat di sekolah ini yang masih belum dapat pekerjaan," ungkapnya.
"Pelatihan yang berlangsung sehari penuh itu, kita diajarkan cara pendirian dan pengelolaan BKK, pelayanan BKK Online, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan dunia tenaga kerja," ujar AS Edi. (501)

Bupati Ali Mukhni Inovasi untuk Meningkatkan Pelayanan pada Masyarakat

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menegaskan bahwa inovasi yang dilahirkan dalam kegiatan pemerinatah tidak lain untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Hal itu disampaikannya saat membuka secara resmi Forum Inovasi Daerah Kabupaten Padang Parriaman Tahun 2018 di Basa Room, Pangeran Beach, Padang, Rabu kemarin.
Forum Inovasi Daerah yang diselengarakan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Padang Pariaman itu menghadirkan Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah, Litbang Kemendagri, Safrizal sebagai narasumber dan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman M. Fadhly.
Peserta yang terdiri dari seluruh Kepala Badan, Dinas, Kantor, Camat dan tiga orang Kepala Bagian dari Sekretariat Daerah terlihat antusias menyimak pemaparan narasumber. Bupati Ali Mukhni mengatakan dengan tegas bahwa di Padang Pariaman telah ia canangkan "tiada hari tanpa berinovasi".
Bupati dua periode itu pun menjelaskan kenapa ia mencanangkan hal tersebut. "Dari buku yang saya baca mengatakan, bahwa manusia yang tidak berinovasi serupa dengan kerangka yang berjalan," ujarnya. Jadi, sambungnya, dengan melakukan inovasi kita menjadi manusia yang sempurna, tidak hanya manusia tapi hanya kerangka saja.
"Selain itu, melalui inovasi kita dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ini terbukti dari data BPS Padang Pariaman yang menyatakan pertumbuhan ekonomi Padang Pariaman mencapai 7% pada beberapa tahun belakangan. Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.
Menurut dia, seorang inovator tidak akan pernah berhenti berinovasi dalam kehidupan sehari-hari. Semoga ini diterapkan oleh seluruh Kepala OPD di Padang Pariaman. Lebih jauh bupati peraih Satya Lencana Pembangunan itu mengatakan, bahwa inovasi di bidang kesehatan yang dikenal dengan Padang Pariaman Sehat (Papa Sehat) sejak tahun 2015 telah diluncurkan dan kemudian diadopsi Kemenkes menjadi Program Indonesia Sehat.
Sementara, katanya mengutip data, di bidang pertanian terjadi peningkatan produksi padi sampai 3000%. "Tanaman jagung, selama ini didominasi Pasaman Barat, 2017 bisa dilampui Padang Pariaman. Ini berkat inovasi juga," tukuknya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati Ali Mukhni mengisahkan awal-awal menjabat Bupati Padang Pariaman. Bahwa setelah bencana gempa bumi September 2009, kondisi Padang Pariaman luluh-lantak sehingga membutuhkan pemulihan yang sangat luar biasa. "Siapa pun yang menjadi Bupati saat itu akan menghadapi kondisi yang sangat berat karena harus konsentrasi membenahi kondisi musibah. Apatah lagi harus bekerja mencapai visi misi daerah yang ditetapkan," kenangnya.
Alhamdulillah, ujarnya senang, setelah melewati satu periode ditambah periode kedua sekarang, Padang Pariaman telah jauh bangkit dan berbenah sehingga bisa dikatakan bekas-bekas bencana tidak terlihat lagi. "Ini berkat inovasi dan kerja keras bapak ibu Kepala OPD dan staf," pujinya.
"Saat ini kita menatap masa depan Padang Pariaman yang sangat cerah. Padang Pariaman menuju sentra pendidikan nasional melalui pembangunan Kawasan Strategi terpadu Tarok City. Semoga secepatnya dapat diwujudkan," tutupnya mengakhiri. (501)

TB-HIV Makin Mengkuatirkan, Ranperda Penanggulangannya Disiapkan

Parit Malintang--Semakin mengkuatirkan penyebaran kasus TB-HIV dan HIV/AIDS di Kabupaten Padang Pariaman, mulai dirancang draf Rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang penanganan penyakit tuberkulosis (TB) dan HIV. Dengan adanya Perda, diharapkan penanganan kedua penyakit menular tersebut dapat diantisipasi sejak awal.
Demikian terungkap dari pertemuan Develoment Academic paper at District Level bersama SSR TB-HIV Care Aisyiyah Padang Pariaman, Rabu (26/9) di aula Dinas Kesehatan Padang pariaman, Parit Malintang.
Menurut Koordinator Program SSR TB-HIV Care Aisyiyah Padang Pariaman Dasril, pembuatan usulan draf Perda Penanggulangan dan Pencegahan TB dan HIV ini melibatkan Bagian Hukum Pemkab Padang Pariaman, Dinas Kesehatan, Forum Kabupaten Sehat (FKS), akademisi, RSUD, PPNI, IBI dan IAI. Dengan adanya Perda ini, maka ada payung hukum yang jelas dan tegas terkait upaya mencegah penyakit TB-HIV yang terus berkembang di tengah masyarakat.
“Mudah-mudahan bisa masuk dalam Program Legislasi Daerah 2019 mendatang. Melalui Bagian Hukum dan Dinas Kesehatan kita terus dilakukan koordinasi sehingga proses pengajuan menjadi Ranperda dan Perda bisa terwujud. Perda sangat penting untuk menjadi payung hukum yang kuat dalam menangani kasus-kasus TB dan HIV di Padang Pariaman,” kata Dasril.
Wakil Supervisor Program TB Dinas Kesehatan Neli Guswita menjelaskan, kedua penyakit tersebut (TB dan HIV) memang makin banyak ditemui di Padang Pariaman. Periode Januari – Juni 2018 ditemukan 318 penderita TB dari target 930 kasus hingga akhir Desember 2018. Sedangkan HIV, Januari – Agustus 2018 sudah ditemukan 36 kasus. Padahal tahun 2017, hanya ditemukan 28 kasus.
“Penderita TB wajib diperiksa apakah juga terjangkit HIV. Sedangkan  penderita HIV yang batuk juga wajib diperiksa apakah juga menderita TB. Dari 318 penderita TB yang ditemui, sebanyak 3 orang diantaranya HIV. Sedangkan 36 kasus HIV, sebanyak 5 orang penderita TB,” kata Neli. 
Sekretaris Forum Kabupaten Sehat Padang Pariaman Armaidi Tanjung mendukung adanya upaya merancang usulan draf Ranperda. Diharapkan jika Perda penanggulangan TB dan HIV sudah ada, semakin memperkuat upaya menyelamatkan masyarakat Padang Pariaman dari ancaman penyakit menular tersebut. Ancaman dari penyakit tersebut memang membahayakan bagi kelangsungan hidup seseorang. Pertemuan juga dihadiri  Ketua PD Muhammadiyah Padang Pariaman Fakhri Zaki. (501)

Program PISEW 2018 Wilayah Sumbar Dikunjungi Tim Monev Pusat

Agam--Pengentasan kemiskinan masih menjadi tantangan bagi pemerintah karena merupakan masalah yang harus segera diselesaikan guna meningkatkan perekonomian di kawasan permukiman. Diperlukan intervensi pemerintah untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dasar permukiman yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
Menindaklanjuti arahan Presiden tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memberikan arahan terkait lingkup kegiatan padat karya di Direktorat Jenderal Cipta Karya, meliputi seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman berbasis masyarakat yang telah dilaksanakan selama ini, baik di perdesaan maupun perkotaan.
Ketua Pelaksana Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Masdarmi Sutan Kayo dan Fasilitator Masyarakat (FM) Selpa menjelaskan, pembangunan pengerasan beton merupakan salah satu bagian dari program membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan nagari atau desa dalam kerangka kesatuan. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, sehingga bangsa Indonesia dapat maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
"Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) tahun ini Nagari Malalk Utara, Kabupaten Agam dapat alokasi tiga titik jalan pengerasan beton, dengan anggaran Rp600 juta, dengan kontrak kerja 90 hari dari 2 Juli hingga 29 September ini," kata dia, Rabu (26/9) kemarin.
Menurutnya, tiga titik lokasi di Malalak Utara itu, di Jorong Sigiran, Silampaung, dan Campago. Tujuan program yang dibiayai dari pusat itu, katanya, adalah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. "Pengerjaannya juga melibatkan masyarakat, dan Alhamdulillah, sudah mendekati selesai. Boleh dibilang 97 persen," sebutnya.
"Dengan hadirnya jalan pengerasan beton itu, maka meningkatlah akses masyarakat di kawasan potensial perdesaan pada layanan infrastruktur permukiman yang mendukung pengembangan sosial ekonomi. Adanya upaya harmonisasi rencana pembangunan kawasan dengan rencana pembangunan kecamatan dan kabupaten yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Agam," sebutnya.
Masdarmi menyebutkan, tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pusat didampingi Tenaga Ahli Provinsi (TAPr) Suharyanto dan Asisten TAPr Shabri Zain, kerja yang dilakukan selama jadwal cukup memuaskan hasilnya. "Meskipun alam Malalak yang terkenal dengan curah hujan yang cukup tinggi, namun pengerjaan kegiatan cukup maksimal dan bisa selesai sesuai tahapannya," katanya.
Menariknya, tambah Masdarmi, adanya kelembagaan masyarakat tingkat kecamatan yang beranggotakan perwakilan dari unsur pemerintahan nagari dan tokoh masyarakat yang mampu melakukan perencanaan dan pengelolaan pembangunan ini. Terselenggaranya musyawarah warga dalam forum kecamatan sebagai wujud demokrasi proses perencanaan, dan terintegrasinya rencana pembangunan infrastruktur kawasan permukiman perdesaan.
Dia berharap, tahun depan nagarinya bisa kembali dapat alokasi program demikian. "Masih ada wilayah dalam nagari ini yang butuh jalan. Terutama dalam areal pertanian sawah dan ladang, yang sebagian besar saat ini masih jalan tanah. Program ini amat membantu masyarakat. Di samping ada sarana umum, masyarakat juga dapat kerjaan dalam mengelola kegiatan itu," ujar dia.
Kunjungan lapangan tim Monev dari Pusat itu juga dilanjutkan ke Nagari Simarasok, Kecamatan Baso dan Nagari Koto Panjang, Kecamatan IV Koto, juga dalam Kabupaten Agam. Di masing-masing dua nagari itu juga ada tiga titik pengerasan beton, yang nilainya sama juga dengan yang di Malalak Utara, yakni Rp600 juta untuk tiga titik tersebut. (501)

Selasa, 25 September 2018

AJEP PAPA Layak Ditiru dan Diterapkan untuk Percepatan Layanan.

Padang Pariaman--Dinas Penanaman Modal Penanaman Modal dan Perindustrian (DPMPTP) Kabupaten Padang Pariaman menerima kunjungan kerja Komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Selatan. Rombongan dipimpin Yulianavia berserta sembilan anggota dan tim pendamping. Kunker tersebut diterima langsung oleh Kepala DPMPTP Hendra Aswara didampingi Kabid Perizinan dan Non Perizinan Heri Sugianto.
“Kunjungan ini untuk sharing informasi mengenai tata kelola perizinan dalam peningkatan PAD. Karena kami tahu bahwa DPMPTP Padang Pariaman adalah yang terbaik di Sumbar," kata Yulianavia.
Dikatakannya, bahwa secara geografis, wilayah Pesisir Selatan sama dengan Kabupaten Padang Pariaman. Berada di sepanjang pantai barat Sumatera dan juga penyangga ibukota propinsi. Tentunya akan menjadi magnet investasi yang menjanjikan. Sementara, kata Yulia, pertumbuhan infrastruktur makin pesat namun PAD masih belum maksimal. Karena itu perlu inovasi-inovasi OPD teknis yang membidangi perizinan untuk mengejar target PAD khususnya retribusi Izon mendirikan Bangunan.
"Kami amati di Padang Pariaman, ada inovasi yang berhasil dalam peningkatan PAD, yaitu AJEP. Kami ingin juga menerapkan di Pessel," ujarnya.
Kadis PMPTP Hendra Aswara membenarkan bahwa inovasi Antar Jemput Perizinan (AJEP PAPA) layak ditiru dan diterapkan untuk percepatan layanan. Inovasi ini sukses dilakukan dan diapresiasi Pemprov Sumbar dan masyarakat Padang Pariaman.
AJEP, kata Hendra, inovasi yang lahir diawal tahun 2018 karena rendahnya minat pelaku usaha dan masyarakat datang ke kantor untuk mengurus IMB. Hal ini disebabkan jarak tempuh yang jauh, biaya transportasi dan lamnya pengurusan. Maka diambil kebijakan untuk mengantar dan menjemput berkas permohonan perizinan ke rumah dan ke perusahaan kemudian diproses hingga selesai.
"Jadi tinggal tunggu dirumah atau diperusahaan saja, petugas kami yang bergerak jemput dan antar kembali. Biaya gratis dan tanpa imbalan apapun karena sudah ada kami siapkan anggarannya," kata Kadis yang pernah menjabat Kabag Humas itu.
Untuk anggaran, lanjut Hendra, sudah disiapkan sebesar 25 juta pertahun untuk operasional AJEP. Namun hasilnya luar biasa, dari 1,5 Milyar target Retribusi IMB tahun 2018 telah terealisasi 103% pada agustus lalu. Artinya dalam delapan bulan target tercapai dan masih ada penambahan hingga akhir tahun nanti
"AJEP ini representasi bahwa kita adalah pelayan masyarakat. Sebagaimana sering disampaikan Bapak Bupati," kata Kadis termuda itu.
Sementara Kabid Perizinan dan Non Perizinan Heri Sugianto membenarkan bahwa masyarakat sangat semakin mudah dalam mengurus administrasi perizinan. Inovasi AJEP menegaskan pelayanan yang cepat, syarat mudah, transparan dan berbasis teknologi informasi.
Ke depan, kata Heri, Ajep akan dikembangkan dengan membangun aplikasi Ajep yang berbasis GPS (Global Positioning System) seperti Go-jek, Grab atau sejenisnya. "Jadi masyarakat banyak pilihan, bisa hubungi Ajep di 08116607788 dan memakai aplikasi Go-Ajep," ujar jebolan Fakultas Hukum Unand itu.
Fasilitas AJEP diantaranya satu unit mobil dan dua kendaraan roda dua. Tim AJEP dibagi dalam empat wilayah yang dipimpin oleh masing-masing Kepala Bidang dan didampingi dua anggota. (501)

DPPKB Padang Pariaman Capaian Target 2018 Sudah Melampaui 70 Persen

Padang Pariaman--Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Padang Pariaman menyelenggarakan Pertemuan Peningkatan Kualitas Pelayanan KB bagi Keluarga Miskin. Kegiatan itu berlangsung di Gedung Saiyo Sakato – Pariaman, Selasa (25/9), diikuti peserta lintas sektoral.    Kepala DPPKB, H. Yutiardy Riva’i mengungkapkan, tujuan umum pertemuan untuk meningkatkan cakupan peserta dan akseptor KB yang dilayani, terutama bagi keluarga miskin di Kabupaten Padang Pariaman.
Sedangkan secara khusus, kata dia, pertemuan itu dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan di Klinik KB, menurunkan angka komplikasi akseptor dengan komitmen pelayanan paripurna, menyiapkan prasarana dan sarana pendukung sesuai dengan standar, termasuk pada Bidan Praktek Mandiri dan Dokter Praktek Perorangan serta membuat komitmen dengan lintas sektor terkait dalam menunjang pelayanan KB berkualitas.
Data hingga Agustus 2018, lanjutnya, realisasi pelayanan akseptor baru KB sudah mencapai 9.062 pasangan usia subur (PUS) dari target 12.876 atau 70,38%. Rinciannya: suntik target 6.436 – realisasi 4.745 – 73,73%, implant 1.376 – 777 – 56,47%, kondom 1.540 – 714 – 46,36%, MOP (Metode Operasi Pria) 38 – 23 – 60,53%, MOW (Metode Operasi Wanita) 75 – 98 – 130,67% dan IUD 225 – 106 – 47,11%. 
Kepala Bidang KB, H. Raflis Efendi didampingi Kepala Seksi Pengendalian dan Pendistribusian Alat Kontrasepsi Rukmawati menyebutkan, pertemuan diikuti 150 peserta. Antara lain 30 orang Perwira dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 0308 Pariaman, 25 pimpinan Puskesmas, 48 bidan pengelola Klinik KB dan 17 Koordinator Lapangan KB Kecamatan. 
“Pertemuan diisi dengan pemaparan dan diskusi dengan tiga narasumber. Yakni H. Muhammad Hanif dari RSUD Padang Pariaman, Desi Oktarina dari BPJS Kesehatan dan Kepala DPPKB Yutiardy Riva’i," ujarnya. (501)

Sempat Diisukan Adanya Penghadangan, Kirab Satu Negeri di Pariaman Sukses

Pariaman--Penolakan terhadap Kirab Satu Negeri (KSN) Gerakan Pemuda Ansor di Sumatera Barat dari beberapa kelompok sejak awal sudah diprediksikan. Beberapa titik yang rencananya menjadi lokasi penyelenggaraan KSN, dijadikan penghadangan oleh kelompok yang mengatasnamakan masyarakat Sumatera Barat.

Pelaksanaan KSN di Kota Pariaman, Senin (24/9/2018), sempat diisukan akan adanya penghadangan sehingga rangkaian kegiatan KSN tidak bisa dilaksanakan. Seperti yang banyak beredar di media sosial, ancaman dan penolakan terhadap kehadiran Ansor dan Banser di ranah Minang.

Menurut Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana, Selasa (25/9/2018), ternyata kabar penghadangan tersebut bohong besar. Buktinya, rangkaian kegiatan KSN di Kota Pariaman dimulai dengan silaturrahmi dan ramah tamah dengan Walikota Pariaman Mukhlis Rahman di rumah dinasnya, Kota Pariaman. Walikota Pariaman yang semula juga mendengar pro kontra terhadap KSN yang diselenggarakan Ansor.

“Alhamdulillah, setelah mengikuti rangkaian kegiatan KSN, Walikota Pariaman malah mendukung kegiatan KSN yang hanya mengusung bendera merah putih sebagai lambang kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tutur Zeki.

Usai dari pertemuan Walikota Pariaman, rombongan KSN melanjutkan ziarah ke makam Katik Sangko di pulau Angso Dua. Menjelang perjalanan ke pulau Angso Duo, dikabarkan adanya penghadangan oleh kelompok yang sejak awal sudah menyebarkan penolakan di media sosial, kata Zeki.

Keberangkatan ke pulau Angso Duo dari pantai Gandoriah dengan dua kapal berjalan mulus. Sesampai di pulau Angso Duo, rombongan KSN ziarah ke makam Syekh Katik Sangko. Rombongan KSN Ansor melakukan tahlilan dan doa yang dipimpin Alimardi Tuanku Sati. Usai ziarah, peserta KSN melakukan bersih-bersih di seputar makam.

Sebelum meninggalkan pulau Angso Duo, peserta KSN melakukan pengibaran bendera merah putih  sebagai wujud dari kecintaan Ansor terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena belakangan ini muncul kelompok yang ingin menukar bendera merah putih dengan bendera tertentu, ucap Zeki menambahkan.

Wako Pariaman Dukung Kirab Satu Negeri di Pariaman

Pariaman--Walikota Pariaman Mukhlis Rahman siap mendukung pelaksanaan Kirab Satu Negeri (KSN) yang digelar Gerakan Pemuda Ansor. Sebelumnya, informasi yang diterima memang ada yang pro dan kontra terhadap pelaksanaan KSN.

Demikian diungkapkan Walikota Pariaman Mukhlis Rahman, Senin (24/9/2018), ketika menerima rombongan KSN Ansor di pendopo Walikota Pariaman. Menurut Mukhlis, meski ada pro dan kontra terhadap KSN, secara langsung belum mengetahui bagaimana KSN tersebut. Supaya tidak timbul fitnah, belum bersikap jika belum melihat langsung apa yang dilaksanakan KSN.

“Jadi sebelum menyaksikan rangkaian dan maksud dari KSN, saya tidak mau main larang saja. Saya lihat dulu apa yang dilakukan dengan KSN. Saya belum mau bersikap jika tidak melihat langsung. Makanya saya terima saja saat didatangi pengurus Ansor akan bersilaturrahmi. Bukankah silaturrahmi ini perlu dilakukan,” kata Mukhlis.

Lagi pula, kata Mukhlis, yang menolak itu hanya organisasi tertentu saja. Sedangkan pemerintah hingga kini tak satupun yang mengeluarkan larangan terhadap KSN. “Mungkin karena tahun politik, fakta di lapangan bisa dibalikkan. Makanya harus hati-hati dalam bersikap. Saksikan dan pelajari terlebih dahulu, tidak main larang begitu saja,” katanya.

Menurut Mukhlis, jika dalam pelaksanaannya menyimpang dari peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, saya langsung hentikan. “KSN ternyata bela agama, bela bangsa, bela negeri. Itukan tugas mulia. Sehingga tidak ada alasan menolaknya. Mungkin saja paham yang tidak Pancasilais yang menentang upaya mempertahankan Pancasila, NKRI dan Kebinnekaan bangsa Indonesia,” tuturnya.

Mukhlis juga mengakui, kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran pejuang-pejuang bangsa, kaum muslim, kalangan pesantren. Wajar kalau Ansor dan santri merasa sangat berkepentingan dengan keutuhan NKRI.

“Kita tidak cukup mengkonter isu-isu negatif yang dilontarkan pihak tertentu. Silakan saja Ansor melakukan kegiatan. Lawan dengan kegiatan positif yang selalu menjunjung nilai-nilai kebaikan. Tidak perlu keterlaluan di media social. Tunjukkan eksistensi Ansor tidak seperti yang menolak KSN. Silakan Ansor menunjukkan eksistensinya di Padang Pariaman dan Kota Pariaman,” kata Mukhlis.

Terkait dengan ziarah ke makam Syekh Katik Sangko di Pulau Angso Duo, Mukhlis menyebutkan, ziarah salah satu bentuk menghormati guru (ulama) yang sudah berjasa dalam pengembangan Islam di daerah ini. Kuburan Syekh Katik Sangko yang juga disebut kuburan panjang di Pulau Angso Duo, adalah pembela Syekh Burhanuddin, ulama yang bermakam di Ulakan.

Usai memberikan sambutan, Mukhlis Rahman menerima bendera merah putih dari Tim KSN Ansor, untuk selanjutnya diserahkan kepada Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana. Bendera merah putih tersebut dibawa ke pulau Angso Duo dalam kegiatan ziarah ke makam ulama tersebut.

Sebelumnya, Zeki Aliwardana menyampaikan  empat alasan  mengapa Ansor mengadakan Kirab Satu Negeri (KSN) ini. Pertama, adanya ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak consensus kebangsaan kita. Kedua, adanya ancaman dari pihak-pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik dan menjadikan agama sebagai sumber konflik.

Ketiga, dalam situasi seperti ini, kita sama-sama menyaksikan mayoritas rakyat kitalebih memilih diam. Keempat, dalam skala global, kita juga prihatin atas kondisi negara-negara lain, khususnya dunia Islam, yang saat ini dilanda konflik dan peperangan yang tak kunjung usai, kata Zeki.

Karena itu, kata Zeki, pertama, Ansor ingin Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 tetap kokoh menjadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Kedua, kita ingin agama menjadi rahmah, sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktekkan berabad-abad oleh nenek moyang kita. Ketiga, kita ingin semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam. Keempat, kita ingin Indonesia yang majemuk namun hidup rukun dan damai ini menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia.

Pasca Verifikasi Kanwil Hukum & HAM LBH Yayasan Asanusa Lubuk Alung Kembali Gelar Penyuluhan Hukum

Lubuk Alung--Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yayasan Asanusa diverifikasi Kanwil Hukum & HAM Sumbar, dihadiri Nursyahid dan Imelda. Verifikasi dilakukan Rabu lalu. Yayasan Asanusa merupakan satu-satunya Organisasi Bantuan Hukum (OBH) di Kabupaten Padang Pariaman yang diproses oleh Kementerian Hukum & HAM RI.

 Dengan verifikasi dan akreditasi akan memberi semangat bagi LBH Yayasan Asanusa untuk terus memberikan bantuan hukum bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
"Karena lembaga sudah diakui oleh pemerintah dan tentunya didukung oleh anggaran negara dalam menangani kasus-kasus hukum nantinya," kata Mailon Maneza, salah seorang pengurus LBH tersebut.
Menurut dia,

LBH Asanusa yang berdiri pada 7 Mei 2016 ini diprakarsai oleh tokoh-tokoh muda Padang Pariaman. Bertekad untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat serta memberi penyuluhan hukum bagi masyarakat, agar masyarakat sadar hukum dan jauh dari pelanggaran hukum itu sendiri.

Dia melihat,
LBH Yayasan Asanusa berupaya melakukan mediasi dan jalan damai jika itu dimungkinkan. Lolos tidak lolos dalam proses verifikasi, LBH Yayasan Lubuk Alung akan tetap fokus pada program-program advokasi penegakan hukum.

Program LBH Asanusa dalam waktu dekat ini  mengadakan kembali pelatihan Paralegal angkatan ke-2, yang pesertanya dibuka untuk umum dan untuk staf nagari  di Kabupaten Padang Pariaman.
"Tujuannya menciptakan nagari sadar hukum sesuai dengan program pemerintah. LBH Asanusa diketuai Afriendi Sikumbang. Di dalamnya terdiri dari enam pengacara muda dan tokoh masyarakat (Paralegal) yang profesional sekaligus putra-putri terbaik Padang Pariaman dan Kota Pariaman yang siap mendampingi/mengadvokati masyarakat miskin dalam kasus hukum," ujar dia. (501)

Selasa, 18 September 2018

Lomba Cita Menu B2SA Berlangsung Kompetitif

Padang Pariaman--Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman menyelenggarakan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) antar kecamatan. Pelaksanaan kegiatan bekerjasama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) setempat.
Lomba berbahan non beras dan non terigu yang berlangsung sehari penuh, Selasa (18/9) itu dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Padang Pariaman, Hj. Rena Sovia (isteri Ali Mukhni, bupati) diwakili Wakil Ketua / Pokja II Bidang Pendidikan dan Keterampilan, Hj. Elly Marius (isteri Jonpriadi, sekdakab).
Dalam pengarahan yang disampaikan Elly Marius, Ketua TP PKK Rena Sovia mengungkapkan, bangsa Indonesia umumnya masih bergantung kepada beras dan terigu sebagai bahan pokok pangan. Akibatnya, pada kondisi tertentu, Indonesia masih mengimpor produk tersebut dari negara lain. Ia menekankan, untuk mengurangi ketergantungan konsumsi pada beras dan terigu, perlu dilakukan pengembangan sumber daya pangan lokal seperti  jagung, ubi kayu,ubi jalar, pisang talas, sukun dan gadung.
“Berbagai penelitian membuktikan tidak satupun jenis pangan yang lengkap gizinya. Oleh karena itu, diperlukan pangan yang B2SA dengan komposisi ideal yang dianjurkan seperti pada kelompok umbi-umbian, pangan hewani, sayur dan buah serta kacang-kacangan,” kata Rena yang memiliki hobi memasak ini.
Kepada seluruh tim peserta, Rena Sovia mengingatkan, pola menu B2SA ini tidak sebatas dalam lomba ini saja, tetapi agar diterapkan dapat dijadikan rujukan dalam menyediakan makanan di rumah serta jajanan anak sekolahan. “Dalam memasak dan menyajikan makanan supaya terjamin kebersihan, kesehatan dan gizinya. Selain itu, agar bebas dari bahan pemanis dan pewarna buatan, perasa dan pengawet,” pinta dia.
Berdasarkan pengamatan, seluruh tim peserta yang dipimpin isteri masing-masing camat tampak kompetitif, saling berusaha mengolah dan menyajikan menu yang terbaik.
Panitia Pelaksana – Kepala Bidang Ketahanan Pangan – Dawanis didampingi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Riska menjelaskan, lomba cipta menu B2SA tersebut diikuti 17 tim dari 17 kecamatan se-Kabupaten Padang Pariaman. Dewan juri, kata Riska, terdiri dari Tata Boga  – Seprina Rahmaneli (SMKN 1 Sintoga), Ahli Gizi – Ferawati SGz (Dinas Kesehatan) dan Yusrita SPd (Wakil Ketua I TP PKK).
“Kepada masing-masing peserta, panitia menyediakan dana Rp100.000 untuk pembeli bahan serta uang transpor untuk tiga orang Rp75.000. Sedang juara I – III dan harapan I – III, panitia menyerahkan hadiah berupa trofi dan bingkisan berupa alat keperluan memasak. Sebelas peserta lain pun memperoleh bingkisan sebagai hadiah hiburan,” papar Dawanis.
Setelah melakukan penilaian dengan teliti dan seksama, dewan juri menetapkan juara I Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, juara II Kecamatan Enam Lingkung, juara III Kecamatan Sungai Geringging. Selanjutnya harapan I Kecamatan Nan Sabaris, harapan II Kecamatan Sungai Limau dan harapan III Kecamatan Batang Anai. (501)

Senin, 17 September 2018

Se Sumatera di GOR Tuanku Rao 16 Atlit TAMC Bagas Raih Mendali pada Kejuaraan Open Championship 2018 Equator Taekwondo

Batang Gasan--Taekwondo Anas Malik Club Batang Gasan (TAMC Bagas) kembali menorehkan prestasi yang amat luar biasa. Dari 18 atlitnya yang ikut Kejuaraan Open Championship 2018 Equator Taekwondo se Sumatera Plus di GOR Tuanku Rao Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman 14-16 September lalu, 16 di antaranya berhasil meraih mendali.
"Alhamdulillah, ini prestasi yang ke sekian kalinya kita dapatkan lewat perjuangan yang cukup melelahkan," kata pelatih TAMC Bagas Sabeum Arman Koto. Rinciannya, kata dia, timnya meraih satu emas, enam perak, dan sembilan perunggu. Terima kasih kepada berbagai pihak di Padang Pariaman yang telah ikut memberikan motovasi berupa moril dan materil, sehingga TAMC Bagas terus berkibar.
Arman Koto menyebutkan, sepanjang tahun ini tim yang dia asuh selalu memanfaatkan momen pertandingan. Baik yang ada di Sumbar maupun yang berlangsung di luar provinsi ini. "Dengan aktif ikut berbagai iven, TAMC Bagas semakin dikenal dan ternal, dan satu-satunya klub di Padang Pariaman yang selalu hadir dalam setiap iven taekwondo," ungkapnya.
Kepada Pengcab Taekwondo Padang Pariaman yang dipimpin Zahirman, Arman Koto berharap pada Porprov XV nanti ada penseleksian atlit taekwondo yang baik. Dan tidak ada pengambilan atlit dari luar. Sebab, ajang dua tahun sekali ini, Padang Pariaman jadi tuan rumah, dan itu harus diperlihatkan kepada semua tamu undangan, bahwa daerah ini mampu jadi pelaksana yang baik.
"Selama ini banyak atlit yang diangkut dari luar," ungkapnya. Padahal, kata dia, Padang Pariaman punya banyak potensi taekwondo yang cukup bagus. Hanya saja pembinaan yang kurang dapat perhatian serius. Buktinya, klub TAMC Bagas selalu tampil membawa prestasi yang cukup menggiurkan.
Dia menilai, mampunya tim TAMC Bagas meraih cita-cita dan keinginan dalam berbagai iven, tak terlepas dari latihan yang rutin di Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan. Untuk itu, perlu kiranya perhatian yang serius, agar cabang taekwondo ini mampu jadi yang terbaik pada Porprov nanti. (501)

Lewat Rp600 Juta dari Kementerian PUPR Tiga Titik Jalan Pengerasan Beton di Lubuk Alung Tuntas Bulan Ini

Lubuk Alung--Pengentasan kemiskinan masih menjadi tantangan bagi pemerintah karena merupakan masalah yang harus segera diselesaikan guna meningkatkan perekonomian di kawasan permukiman. Diperlukan intervensi pemerintah untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dasar permukiman yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
Menindaklanjuti arahan Presiden tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memberikan arahan terkait lingkup kegiatan padat karya di Direktorat Jenderal Cipta Karya, meliputi seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman berbasis masyarakat yang telah dilaksanakan selama ini, baik di perdesaan maupun perkotaan.
Ketua Pelaksana Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Lubuk Alung Irfan Mulyadi dan Fasilitasi Ririn Permata Sulistia menjelaskan, pembangunan pengerasan beton merupakan salah satu bagian dari program membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka kesatuan. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, sehingga bangsa Indonesia dapat maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
"Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) tahun ini di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman dapat alokasi tiga titik jalan pengerasan beton, dengan anggaran Rp600 juta, dengan kontrak kerja 90 hari dari 2 Juli hingga 29 September ini," kata dia, Selasa (18/9) kemarin.
Menurut Irfan Mulyadi, tiga titik lokasi di Lubuk Alung itu, satu di Korong Kampuang Baru, Nagari Punggung Kasik, panjangnya 345 meter. Selanjutnya di Korong Kabun Baru, Nagari Balah Hilia Lubuk Alung, panjangnya 345 meter. dan terakhir di Korong Kampuang Tangah, Nagari Aia Tajun Lubuk Alung, panjangnya mencapai 330 meter.
Tujuan program yang dibiayai dari pusat itu, katanya, adalah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. "Pengerjaan juga melibatkan masyarakat, dan Alhamdulillah, sudah mendekati selesai. Boleh dibilang 90 persen," sebutnya.
"Dengan hadirnya jalan pengerasan beton itu, maka meningkat akses masyarakat di kawasan potensial perdesaan pada layanan infrastruktur permukiman yang mendukung pengembangan sosial ekonomi. Adanya upaya harmonisasi rencana pembangunan kawasan dengan rencana pembangunan kecamatan dan kabupaten yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Padang Pariaman," sebutnya.
Menariknya, tambah Irfan, adanya kelembagaan masyarakat tingkat kecamatan yang beranggotakan perwakilan dari unsur pemerintahan nagari dan tokoh masyarakat yang mampu melakukan perencanaan dan pengelolaan pembangunan ini. Terselenggaranya musyawarah warga dalam forum kecamatan sebagai wujud demokrasi proses perencanaan, dan terintegrasinya rencana pembangunan infrastruktur kawasan permukiman perdesaan. (501)

KNPI Padang Pariaman Gelar Pelatihan Protokol Banyak Pemimpin Lahir dari Kalangan Anak Muda

Pariaman--Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur Datuak Putiah membuka secara resmi Pelatihan Protokol tingkat Sumatera Barat yang dilaksanakan DPD KNPI Sumbar bekerjasama dengan DPD KNPI Padang Pariaman, di Aula Saiyo Sakato, Senin (17/09).
Turut hadir dalam pembukaan Ketua KPU Kabupaten Padang Pariaman Zulnaidi, Kabag Humas dan Protokol Andri Satria Masri, Sekcam Sungai Limau Anton Wira Tanjung yang juga manatn Sekretaris KNPI Padang Pariaman, Ketua DPD KNPI sumbar Fadly Amran dan Ketua KNPI Padang Pariaman Muhammad Ikhbal lengkap dengan jajaran pengurusnya masing-masing.
Suhatri Bur sangat apresiasi dengan kegiatan yang di selenggarakan KNPI Sumbar dan Padang Pariaman karena menurutnya, protokol sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai. "Protokol itu adalah kegiatan resmi dan penting karena mengatur acara resmi, mengatur tata letak, tempat duduk pejabat publik dan prosedur acara resmi sehingga acara tersebut terlaksana dengan lancar," jelas Wabup.
Saking pentingnya, sambung mantan Ketua KPU Padang Pariaman itu, keprotokolan diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010. "Untuk itu, kepada peserta diharapkan dapat menguasai aturan keprotokolan dan mempraktekkannya nanti di organisasi masing-masing," tambahnya.
Terkait dengan pemuda, mantan pengurus KNPI Padang Pariaman itu mengajak pemuda untuk kompak, jangan sampai terpecah belah oleh berbagai isu yang sedang berkembang saat ini. "Sekarang adalah tahun politik. Pemuda Padang Pariaman jangan sampai terpecah belah dengan saling dukung mendukung. Misalnya dukung mendukung tagar Ganti Presiden atau Tetap Dua Periode. Di Padang Pariaman tidak ada larangan apa pun soal tagar-tagar tersebut. Kita terbuka dengan apa saja asal jangan sampai membuat kerusuhan," papar Suhatri Bur.
Ketua DPD KNPI Sumbar Fadly Amran mengatakan bahwa kegiatan KNPI Sumbar yang bekerjasama dengan DPD Kabupaten/Kota baru pertama kali ini dilaksanakan. Fadly sangat apresiasi dengan DPD KNPI Padang Pariaman yang bersedia dan mampu melaksanakan kegiatan pelatihan protokol. "Kita apresiasi dengan kegiatan kepemudaan ini, karena sekarang ini yang diharapkan adalah bagaimana anak muda berkontribusi pada gerakan kepemudaan melalui berbagai kegiatan yang positif," papar pemuda 30 tahun yang Desember nanti akan dilantik sebagai Walikota Padang Panjang.
Sekarang, sambungnya, banyak pemimpin-pemimpin muda yang lahir, itu tandanya masyarakat sudah melirik dan percaya dengan kemampuan pemuda dalam memimpin masyarakat dan jabatan publik. "Anggota DPR RI, DPRD, Bupati dan Walikota termuda sekarang muncul dari daerah Sumatera Barat. Ini moment yang harus dimanfaatkan oleh pemuda Sumbar untuk tampil ke depan seperti Ketua DPD KNPI Padang Pariaman yang juga ikut dalam kontestasi anggota legislatif tingkat SUmbar," pujinya.
Ketua DPD KNPI Padang Pariaman Muhammad Ikbal mengajak pemuda untuk menggunakan waktunya sebaik mungkin dengan kegiatan positif dan bermanfaat. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan pelatihan keprotokolan.
Menurut laporan Ketua Panitia, Ade Saputra, peserta pelatihan terdiri dari Pengurus DPD KNPI Padang Pariaman, PK KNPI Kecamatan, BEM dan OSIS SMA/SMK se Padang Pariaman. Sedangkan narasumber adalah Deni Pratama, Protokoler Gubernur Provinsi sumbar yang juga Pengurus DPD KNPI sumbar. (501)

Tingkatkan Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama

Padang Pariaman--Apa yang telah kita peroleh hari ini, itu merupakan amanah dari Allah SWT melalui kepercayaan pimpinan. Kepercayaan yang telah diberikan pimpinan tersebut agar dijaga dengan baik.
Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Padang Pariaman, H. Helmi, Senin (17/9) ketika menjadi pembina Upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) di halaman Kantor Kemenag, Kiambang, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung. Laksanakan tugas dengan baik dan jalin silaturahim. Sebab antara keduanya saling menguatkan. Orang akan bisa sukses karena tali silaturahimnya kuat. 
Ia juga mengatakan, Kementerian Agama sebagai garda terdepan untuk terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas dan sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. "Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, kita harus berupaya bagaimana meningkatkan isi dari masjid agar setiap waktu shalat datang dan kegiatan agama yang lain, jamaahnya selalu ramai," harapnya.
Selain itu, Helmi juga menyampaikan bahwa Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman selama ini sudah banyak melakukan berbagai perubahan. Di antaranya PTSP yang sedang dalam tahap penyelesaian dan pembangunan talut belakang kantor. "Pada kesempatan ini, saya akan memberikan tausiah singkat tentang tiga macam pangkal dari dosa, yakni sombong, serakah dan hasad. Untuk itu, mari kita jauhi semua pebuatan ini," tutupnya.
Upacara tersebut dilaksanakan oleh MTsN 6 Padang Pariaman (V Koto Padang Alai) dan dihadiri oleh Kasubbag TU, H. Syafrizal, Kasi Bimas Islam, Suhendrizal, Kasi PAI, Epi Mayardi, Kasi PD dan Pontren, H. Firtrison Effendi, Kasi PHU, Irsyad dan Kepala KUA, Kepala Madrasah, Pokjawas, Pokjaluh se-Kabupaten Padang Pariaman. (501)

Dibangun Lewat APBD Jembatan Lubuak Tano Terpanjang di Padang Pariaman

VII Koto--Jembatan Lubuak Tano merupakan jembatan terpanjang di Kabupaten Padang Pariaman yang dibiayai APBD daerah itu. Hal itu disampaikan Bupati Ali Mukhni saat meninjau jembatan tersebut, Sabtu (15/9) lalu.
"Panjangnya 83 meter dan lebar 8 meter. Menjadi jembatan terpanjang di Padang Pariaman yang anggarannya berasal dari APBD kabupaten," jelas Ali Mukhni.
Jembatan yang menghubungkan dua kecamatan; VII Koto Sungai Sariak dan Padang Sago ini menggunakan APBD Padang Pariaman hampir Rp18 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Amar Permata Indonesia dan Konsultasn Pengawas CV. Entrance Consultant. Sedangkan waktu pekerjaan dimulai pada 20 April hingga 16 September atau 150 hari kalender. "Jembatan ini sudah hampir selesai, tinggal finishingnya saja," lanjut Ali Mukhni lagi.
Tepat 28 April 2017 lalu, Asman Abnur yang pada waktu itu Menpan RB meletakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Jembatan Lubuak Tano bersama Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, dan ribuan masyarakat kedua kecamatan. Adanya jembatan ini akan memperpendek jarak sekitar 20 kilometer. Karena sebelumnya, masyarakat VII Koto Sungai Sariak mesti menuju Kota Pariaman jika ingin ke Padang Sago atau sebaliknya.
Peraih Satya Lencana Pembangunan ini mengatakan jembatan Lubuak Tano telah direncanakan sejak ia menjabat Wakil Bupati Periode 2005-2010. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari proposal hingga pengajuan Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun keterbatasan dana, baru bisa diwujudkan tahun anggaran 2017. “Terealisasinya pembangunan jembatan ini karena doa dan dukungan masyarakat ranah dan rantau,” kata Ketua DPW PAN Sumbar itu.
“Jembatan ini adalah kebanggaan Padang Pariaman. Mimpi yang menjadi kenyataan, salah satu jembatan yang terindah di Sumatera Barat,” kata Bupati Ali Mukhni.
Kabid Bina Marga Rahim Thamrin mengatakan, pembangunan Jembatan Lubuak Tano terdiri dua tahap penganggaran. Unutk tahap I dialokasikan dana sebesar Rp6.170.129.000 pada 2017. Sementara pada 2018 ditambah anggaran sebesar Rp12 miliar pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. “Bupati sangat gigih memperjuangkan anggaran untuk Jembatan Lubuak Tano. Insya Allah, September ini sudah bisa dinikmati masyarakat,” ujarnya.
Masyarakat VII Koto Sungai Sariak bersyukur adanya pembangunan Jembatan Lubuak Tano karena kepedulian Bupati Ali Mukhni. Bahkan sudah banyak dilihat langsung oleh perantau saat lebaran beberapa waktu lalu. “Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Ali Mukhni. Perjuangannya untuk pembangunan di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak sangat luar biasa,” kata Edi (25), pemuda setempat.
"Kami tak menyangka jembatan sebagus ini yang dibangun Pak Bupati. Di bawahnya ada taman bunga dan tempat rekreasi. Tempat kami sudah jadi kota," ujar Dewi (36), warga VII Koto Sungai Sariak yang tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya. Diketahui setiap sorenya, jembatan itu dipenuhi warga untuk rekreasi keluarga baik dewasa maupun anak-anak.
Aila (7) dan Andre (10), mengaku setiap sore bermain di sekitar jembatan dengan kawan-kawanya. Mereka senang ada areal permainan anak-anak di jembatan tersebut. "Di sini tempat bermain kami yang baru. Kalau hari libur sangat ramai yang datang," kata Andre yang berkesempatan bersalaman dengan Bupati Ali Mukhni yang berkunjung saat itu. (501)

Minggu, 16 September 2018

Los Ikan Direnovasi Setelah Puluhan Tahun Vakum IKAPILA Lubuk Alung Kembali Bangkit

Lubuk Alung--Sebanyak 80 orang pedagang ikan yang tergabung dalam organisasi Ikatan Pedagang Ikan Lubuk Alung (IKAPILA) terus menjalin kebersamaan, dalam menjalani aktivitasnya memenuhi tuntutan pasar yang terus berkembang setiap harinya. IKAPILA, organisasi yang kembali bangkit setelah puluhan tahun diam.
Ketua IKAPILA, Deki Yumardi kepada Singgalang menjelaskan, organisasi ini sebenarnya sudah ada sejak era 1980 an. Namun, karena berbagai alasan roda organisasi tak berjalan sebagaimana mestinya. "Kini, dengan anggota yang sebanyak itu kita aktif melakukan pertemuan lewat arisan dua kali dalam sebulan," kata dia, Senin (17/9) kemarin.
Menurut dia, setiap kali pertemuan selalu ada saja persoalan yang dibahas. "Ada dua santunan yang menjadi agenda rutin IKAPILA. Yakni saat alek baik dan alek buruk di kalangan anggota dan keluarga besar organisasi ini. Ketika ada anggota baralek, ya kita bersama-sama hadir, memberikan bantuan moril dan materil. Begitu juga saat alek buruk, semisal ada keluarga anggota yang meninggal dunia," ungkapnya.
"Atas dorongan kebersamaan, IKAPILA berhasil melakukan perbaikan los ikan seminggu yang lalu," sebutnya. Pihaknya ingin, pedagang ikan yang sebanyak itu nyaman dan aman dalam berusaha. Untuk itu, secara badoncek terkumpul dana sebesar Rp20 juta lebih, dan berhasil melakukan renovasi los ikan sepanjang 21 meter dengan lebar delapan meter.
Deki menyebutkan, ikan yang masuk Pasar Lubuk Alung berasal dari berbagai daerah di Pulau Sumatera ini. Mulai ikan dari Aceh, Tanjung Balai, Belalawan, Sumatera Utara, hingga ikan Pesisir Selatan, Gaung Bungus, Teluk Kabung, Pasir Jambak, Tiku, Air Bangis di Sumatera Barat. "Los ikan rancak, penerangan listrik lancar pula, dan pedagang ikan merasa aman," sebutnya.
Katanya lagi, para pedagang ikan yang tergabung dalam organisasi itu juga diberikan Kartu Tanda Anggota (KTA). "Insya Allah, dalam waktu dekat KTA dan rumusan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IKAPILA selesai, dan tentunya siap untuk dijalankan secara bersama oleh pengurus organbisasi," ungkapnya.
Dia menilai, pasang surut harga jula Dolar Amerika tak mempengaruhi harga jual ikan di Pasar Lubuk Alung dan di lokasi lainnya. "Harga ikan akan mahal manakala terjadi musim angin kencang dan bulan terang. Sebab, dua situasi demikian sangat menyulitkan bagi nelayan untuk menangkap ikan di laut lepas," ujar Deki.
Tetapi, lanjutnya, sepanjang musim selain yang dua itu, harga ikan tetap stabil dan tentunya terjangkau oleh masyarakat arus bawah. Sebab, pasar rakyat pada umumnya pembeli berasal dari masyarakat menengah ke bawah. (501)

Untuk Pusdiklatwas Sestama BPKP RI Berharap 10 Hektare Lahan di Tarok

Kayutanam--Satu lagi lembaga negara di pusat terpincut dengan gaung Kawasan Strategis Terpadu (KST) Tarok City. Kali ini Lembaga Negara Non Departemen BPKP RI berharap kepada Bupati Padang Pariaman dapat alokasi 10 hektare untuk didirikan Pusdiklatwas BPKP Wilayah Indonesia Barat.
Hal ini terungkap dalam harapan yang disampaikan Sekretaris Utama (Sestama) BPKP RI, Dadang Kurnia ketika dijamu Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni di ruang kerjanya, Sabtu (15/09). Ikut bersama Dadang Kurnia, Kepala Perwakilan BPKP Sumbar, Danny Amanda, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan, Djoko Prihardono, beberapa pejabat eselon 3 dan 4 baik dari BPKP RI, Perwakilan BPKP Sumbar dan Pusdiklatwas.
Sementara Bupati didampingi Kepala Inspektorat Syafriwal, Kepala DInas LHPKPP, Yuniswan dan Kabah Humas, Andri Satria Masri. Ali Mukhni menjelaskan rencana pembangunan KST Tarok City yang dimulai sejak 2016 saat ISI Padang Panjang datang menemuinya untuk bisa dicarikan lahan pemindahan kampus ISI Padang Panjang.
"Boleh dikatakan, ISI Padang Panjang lah yang membuka jalan pertama kali terbukanya KST ini," jelas Ali Mukhni. Ali Mukhni mengatakan, ISI Padang Panjang bisa dikatakan sebagai pelopor pembuka KST Tarok City, karena atas dasar keinginan mencari lahan di Padang Pariaman, terbukalah informasi dari BPN Padang Pariaman bahwa ada tanah negara seluas 697 hektare berdasarkan SK Kepala BPN RI Nomor 25-V.B-2003 tanggal 3 September 2003 tentang Penegasan Batalnya Pemberian Hak Guna Usaha Berdasarkan SK Kepala BPN Tanggal 5 Oktober 1992 Nomor 24/HGU/BPN/92 Atas Tanah yang Terletak Di Kabupaten Padang Pariaman.
"Kemudian, kami menawarkan lahan di KST ke beberapa perguruan tinggi yanga ada di Sumbar dan mendapat sambutan yang sangat positif, antara lain Universitas Negeri Padang, Pliteknik Negeri Padang dan UIN Imam Bonjol Padang," sambung Ali Mukhni.
Selanjutnya, kata Ali Mukhni, lahan di KST juga ditawarkan ke beberapa Kementerian dan Lembaga Non Departemen seperti Kemenkes, Kejagung, Kemenhan, BPN dan LAN. "Semua instansi tersebut tertarik, bahkan LAN sudah MOU dengan Gubernur dan kami. Sementara Menkes menjanjikan akan mendirikan rumah sakit vertikal bertaraf internasional," tukuknya.
Mendengar pemaparan Bupati Padang Pariaman dua periode itu, Sestama menjadi tertarik dan menyatakan harapannya untuk BPKP juga bisa dialokasikan lahan setidaknya 10 Ha yang akan diperuntukkan bagi Pusdiklatwas. "Kami sudah memiliki dua Pusdiklatwas, satu di Ciawi dan satu lagi di Bali. Kebanyakan peserta diklat kami senang kalau di Bali karena banyak tempat wisatanya, namun kami ingin juga ada Pusdiklatwas yang lumayan luas dan modern di Sumatera ini," kata Dadang diamini Djoko.
Di Ciawi, kata Dadang lagi, sudah tidak bisa diperluas apalagi berada di kawasan yang padat. "Ketika kami mendengar cerita Kepala Perwakilan Sumbar bapak Danny tentang tawaran bapak Bupati untuk mendirikan Pusdiklat di Tarok City, ini ada rezeki kami, maka kami sempatkan berkunjung ke Padang Pariaman saat pagi tadi ada acara pertemuan dengan BPKP Sumbar di Padang," jelas Dadang lagi.
Menurut Dadang, kebutuhan gedung diklat baru terasa sangat penting karena rata rata setahun 13.000 PNS baik dari APIP maupun auditor yang harus mengikuti diklat pengawasan. "Banyak permintaan yang tidak bisa kita layani," kata Dadang dibenarkan Djoko.
"Kita berharap, Pusdiklatwas di sini modern, lengkap. Rata rata minimal seminggu sampai 15 hari diklatnya. Kalau pusdiklatnya modern, peserta diklat betah dan tidak mau segera cepat pulang. Dadang juga sangat terkesan dengan konsep KST yang direncanakan Bupati Padang Pariaman karena KST ini menjadi pusat pendidikan dan pelatihan.
Menurut dia, pusat pendidikan dengan perguruan tinggi akan mendatangkan banyak orang dalam suatu waktu dan permanen setiap saat. Kawasan ini akan sangat ramai dan lingkungan di sini akan ramai dan otomatis perekonomian akan meningkat. Seperti di Depok maju karena ada UI dan beberapa universitas swasta.
Ketika ditanyakan apa rencana selanjutnya jika lahan sudah diperoleh, Dadang menjawab akan membuat disainnya dulu kemudian mengusulkan anggaran ke DPR RI melalui persetujuan anggota BPKP.
Sementara Kepala Pusdiklawas Djoko menjelaskan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan peserta diklat dari berbagai kelas diklat. "Sebagai contoh, peserta diklat tahun 2016 meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2013, dari 6.089 menjadi 13.409," katanya memaparkan data.
Dia melanjutkan, peningkatan jumlah peserta tidak diiringi peningkatan sarana diklat. Peningkatan jumlah peserta memaksa untuk melaksanakan diklat di luar sarana prasarana pusdiklat. Proporsi penyelenggaraan diklat di luar Pusdiklat senantiasa meningkat, dari 34% pada tahun 2013, meningkat menjadi 45% dai tahun 2017.
"Jumlah peserta diklat dari Provinsi Sumatera Barat tahun 2017 meningkat 250% dari tahun 2015. Sementara jumlah peserta diklat dari seluruh Sumatera tahun 2017 meningkat lebih dari 200% dari tahun 2015," katanya menutup.
Setelah presentasi di kantor Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni mengajak rombongan BPKP meninjau KST Tarok City dan diakhiri makan siang di rumah makan Uni Evi, Sicincin. (501)

KPU Padang Pariaman Harapkan Peran Aktif Tuanku Sukseskan Pemilu 2019

Padang Pariaman--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Padang Pariaman mengharapkan peran aktif tuanku dalam menyukseskan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang. Mulai dari tahap penetapan calon anggota legislatif hingga penetapan calon terpilih yang mewakili rakyat Padang Pariaman di lembaga legislatif nantinya.
Demikian disampaikan Anggota KPU Padang Pariaman Ory Sativa Sakban Tuanku Sutan Imam Basa dihadapan tuanku alumni pondok pesantren Darul Ikhlas, Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (16/9). Pertemuan yang merupakan wirid bulanan Alumni Pondok Pesantren Darul Ikhlas, dihadiri Pimpinan Pondok H. Suhaili Tuanku Mudo.
Dihadapan seratusan tuanku tersebut, Ory menyampaikan, Pemilu yang dilaksanakan pada 17 April 2018 mendatang, selain memilih anggota legislatif (DPRD) tingkat Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, DPR RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, sekaligus calon Presiden RI. Dengan adanya lima kertas suara yang harus dicoblos, pemilih diharapkan sekali untuk berhati-hati dalam menentukan pilihannya.
Ory menghimbau para tuanku untuk turut mengajak masyarakat, anggota wirid dan jamaahnya untuk menggunak hak pilih. “KPU Padang Pariaman yakin para tuanku punya peran penting dalam mendorong umat untuk menggunakan hak pilihnya pada hari pemilihan. Jangan biarkan masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya, alias golput,” tutur Ory menyampaikan dengan gaya seorang santri pondok pesantren.
“Selama masa kampanye, tuanku silakan saja berkampanye mendukung seseorang caleg atau menjadi tim sukses," kata dia. Hanya saja, lanjutnya, jangan kampanye di tempat sarana ibadah seperti masjid, musalla, surau, fasilitas pendidikan, gedung kesehatan dan milik pemerintah lainnya. Karena kampanye di tempat tersebut bisa berdampak hukum.
Selain itu, ujarnya lagi, hindari menyampaikan berita hoaks yang tidak jelas sumbernya, membeberkan kejelekan seseorang caleg atau pihak tertentu. Lebih baik sampaikan saja ajakan untuk memilih pemimpin atau wakil rakyat dari sisi kebaikannya.
Dikatakan Ory, dalam kajian Islam memilih pemimpin itu wajib. Pemilu merupakan salah satu pintu masuk untuk memilih pemimpin dalam tataran kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, mengajak masyarakat untuk menyukseskan Pemilu dalam rangka memilih pemimpin adalah bagian dari sebuah kewajiban.
Ory juga berharap tuanku ikut menciptakan suasana aman, damai dan badunsanak selama tahapan Pemilu berlangsung. “Saya yakin himbauan dan ajakan tuanku bisa diterima masyarakat,” tutur Ory menambahkan. (501)

Ansor Padang Pariaman Matangkan Pelaksanaan Kirab Satu Negeri

Padang Pariaman--Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman matangkan persiapan pelaksanaan Kirab Satu Negeri yang digelar serentak di seluruh Indonesia. Di Padang Pariaman, Kirab Satu Negeri dipusatkan di Masjid Agung Syekh Burhanuddin, Ulakan, Padang Pariaman. Pelaksanaan Kirab Satu Negeri langsung dihadiri Tim Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor yang secara marathon perjalanan dari Provinsi Sumatera Utara.
Demikian diungkapkan Sekretaris Panitia Kirab Satu Negeri yang juga Sekretaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Alva Anwar, Sabtu (14/9) malam, di Pauh Kambar. Pertemuan dihadiri segenap pengurus Ansor Padang Pariaman, Pimpinan Anak Cabang dan kader Ansor lainnya.
Menurut Alva Anwar, dalam pelaksanaan Kirab Satu Negeri ini diselenggarakan Dialog Kebangsaan dengan menampilkan materi dari Pemerintah Daerah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh adat pada Senin (24/9) mendatang. “Hal ini dimaksudkan agar penguatan nilai-nilai kebangsaan dari sisi Pemerintah, ulama dan adat kita bangkitkan lagi. Insya Allah berbagai pihak yang dihubungi sudah memberikan dukungan agar Kirab Satu Negeri ini berjalan lancar,” kata Alva Anwar.
Selain Dialogi Kebangsaan, kata dia, juga dirangkai dengan Ziarah Kebangsaan ke makam ulama Syekh Burhanuddin dan Katik Sangko di Pulau Angso Duo. “Kita sedang upayakan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Untuk itu, Ansor melibatkan berbagai pihak sehingga pesan Kirab Satu Negeri untuk merekat dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan terwujud,” kata Alva Anwar.
Alva mengakui, akhir-akhir ini nilai-nilai kebangsaan di Indonesia semakin tergerus oleh serangan gerakan, nilai dan paham transnasional. Hal tersebut dapat mengancam keutuhan Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan harga mati bagi Ansor. Kecintaan terhadap NKRI harus terus digelorakan agar tetap tumbuh dan bersemi di setiap jiwa anak bangsa.
“Kirab Satu Negeri juga bentuk dari bela agama yang dilakukan Ansor. Untuk itu, Ansor Padang Pariaman melakukan Ziarah Kebangsaan agar tahu dengan akar sejarah  ulama/Islam di daerah ini. Sehingga kita akan libatkan penyuluh agama, generasi muda, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum untuk mengikutinya,” kata Alva menambahkan.
Menurut  Alva, pernah jadi pembicaraan publik, akibat adanya pemberitaan media (social) yang tidak professional, menuding Ansor membubarkan pengajian. Kita ingin luruskan, tidak benar Ansor membubarkan pengajian. Yang benar adalah Ansor membubarkan pertemuan yang membahas bagaimana upaya merongrong keutuhan NKRI. Tapi pertemuan tersebut dikemas  dengan  bentuk pengajian. Sehingga pemberitaannya Ansor membubarkan pengajian.
Sebagai anak muda Nahdlatul Ulama, yang di dalam pengurus dan kadernya juga banyak ulama, Ansor pastilah sangat mendukung pengajian. Kader Ansor rutin mengadakan pengajian dan menjadi penceramah di berbagai pengajian, tutur Alva mengakhiri. (501)

Sabtu, 15 September 2018

Meminimalisir Kenakalan Remaja Kelompok Penggiat Kesenian Tradisional Perlu Diperhatikan Bersama

Toboh Gadang--Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Padang Pariaman Munafestoni mendukung penuh tumbuh dan berkembangnya kelompok penggiat kesenian tradisional gandang tambua tassa di tengah masyarakat nagarinya. Tentu, kesenian demikian bagian dari upaya pembendung kencangnya pengaruh kesenian luar yang datang di masyarakat.
"Alhamdulillah, tahun ini dan itu akan diberikan Senin ini tiga kelompok penggiat gandang tassa di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang (Sintoga). Dua kelompok di Toboh Gadang dan satu kelompok di Nagari Sintuak," kata Munafestoni, Minggu (16/9) kemarin.
Menurutnya, bantuan lewat APBD Padang Pariaman melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bernilai Rp50 juta yang langsung berupa peralatan gandang tambua tassa. "Tiga kelompok yang dapat, yakni gandang tassa Toboh Palak Pisang, Toboh Kandang Gadang dan gandang tassa Tanjung Pisang, Nagari Sintuak," ungkapnya.
Sesuai informasi yang diberikan Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, bantuan langsung diserahkan Senin ini. "Kelompok yang tiga ini dinilai aktif melakukan berbagai kegiatan, dan terus membuat pengkaderan, sehingga keseniannya jalan terus. Untuk itulah, kelompok itu perlu diberikan bantuan, agar semua peralatannya kembali bagus," sebut anggota dewan dari NasDem ini.
Dia melihat, pertumbuhan kesenian urang awak di kalangan anak muda ini patut diberikan sokongan secara bersama. "Dengan aktif melakukan kegiatan serta latihan, paling tidak akan mampu mengurangi penyakit yang lagi marak di kalangan anak muda kita. Sebut saja pergaulan bebas, narkoba, dan kenakalan remaja dan anak muda yang kian memprihatinkan saat ini. Jadi, mari kita semangatkan kembali nyanyian gandang tambua tassa," ungkapnya.
Seiring dengan itu, kata dia pula, sarana tempat melestarikan budaya gandang tambua tassa dan alek nagari juga di tambah di tengah masyarakat Toboh Gadang. "Alhamdulillah, peletkana batu pertama pembangunan laga-laga di Toboh Apa, langsung dilakukan Bupati Ali Mukhni seminggu yang lalu. Diharapkan, lewat partisipasi semua pihak yang ada di Toboh Gadang, pembangunan laga-laga itu cepat selesainya," harapnya.
"Toboh Gadang terkenal dengan alek nagarinya. Tiap tahun ada saja kegiatan alek nagari yang diadakan di laga-laga dalam korong di nagari ini," ujar dia. Saat alek nagari inilah, lanjutnya, adanya upaya melestarikan kesenian lama, berupa silek, uluambek, pasambahan, gandang tambua tassa. Laga-laga berdiri adalah dengan budaya gotong royong. Lahir dari ide masyarakat, terutama olah kalangan niniak mamak dan cadiak pandai dalam kampung.
Alek nagari, kata Munafestoni, tidak hanya melibatkan masyarakat Nagari Toboh Gadang saja. Melainkan, harus pula diikuti oleh nagari tetangga. Itulah yang kalau istilah urang awak, laman salalu, singok bagisia, terutama nagari terdekat wajib duduk dalam pembukaan dan selama alek berlangsung.
Dalam alek nagari, komunikasi masyarakat berlangsung, ekonomi berkembang. "Dan alek nagari berlangsung di Toboh Gadang sudah sejak zaman saisuak. Warih bajawek, pusako batarimo. Kita hanya melanjutkan serta menjalankan apa yang dinilai baik dari tradisi lama tersebut," ungkap anggota dewan yang sekaligus putra Toboh Gadang tersebut. (501)