Minggu, 31 Desember 2017

Padang Sago Pernah Melahirkan Pesepakbola Hebat

Jalin Kerjasama Dengan Media SKPD Diminta Berikan Informasi Valid

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni meminta semua satuan perangkat kerja daerah (SKPD) dan camat untuk mempublikasikan kegiatan dan program yang ada pada unit kerja masing-masing melalui media massa secara berkelanjutan. Hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui dan bisa mengawasi pelaksanaan kegiatan dimaksud.
Permintaan itu disampaikan Ali Mukhni usai rapat evaluasi kinerja di ruang kerjanya, Kamis lalu. "Kerjasama dengan pers sangat penting artinya. Kegiatan dan program SKPD bisa dipublikasikan kepada masyarakat luas," kata Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Bupati Ali Mukhni juga meminta SKPD untuk menjalin kemitraan dengan media cetak, elektronik dan media online. Hal ini disebabkan banyaknya program dan kegiatan yang pro rakyat belum sepenuhnya terekspos. Akibatnya, masyarakat tidak mendapatkan haknya untuk memperoleh informasi.
"Jalin kemitraan yang baik dengan media. Banyak di antara kita yang sudah bekerja keras untuk masyarakat, tetapi tidak terekspos. Ini perlu dievaluasi kembali," kata Ali Mukhni yang baru saja meraih penghargaan Satya Lencana Wira Karya ini.
Menurutnya, di era keterbukaan informasi kepada publik saat ini menuntut aparatur untuk memberikan layanan informasi yang cepat, valid dan terpercaya. Apabila tidak ada publikasi, masyarakat akan sulit mendapatkan informasi mengenai kegiatan pemerintahan dan pembangunan.
"Di era keterbukaan saat ini, setiap orang berpacu mencari informasi. Begitu juga dengan saya, setiap pagi selalu browsing berita atau informasi dari media sosial yang tentunya akan menambah pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan tugas sehari-sehari," katanya. (525)
-------------------------------------------------------------------------

Menurut Ali Mukhni Staf Ahli Bukanlah Jabatan Buangan

Padang Pariaman--Setelah kosong selama beberapa hari, jabatan Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman akhirnya diisi Bupati Ali Mukhni. Jabatan strategis itu diamanahkan bupati kepada Aspinuddin. Dalam pelantikan yang berlangsung di aula Kantor Bupati di Parit Malintang, Kamis lalu, Bupati Ali Mukhni juga melantik Hendri Satria sebagai kepala Bappeda, dan Taslim sebagai Staf Ahli Bupati bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kemasyarakatan.
Bupati Ali Mukhni memerintahkan Kadinkes untuk segera memberdayakan seluruh bidan agar proaktif berkunjung ke rumah-rumah masyarakat setiap hari di wilayah kerja masing-masing. Tujuannya untuk menanyakan atau mencari informasi kalau ada warga yang sakit.
"Saya perintahkan saudara agar segera menugaskan seluruh bidan untuk mengunjungi rumah-rumah masyarakat setiap hari. Untuk kebutuhan biaya operasionalnya, silahkan saudara ajukan pada perubahan APBD tahun 2014 ini. Jika tidak saudara laksanakan, saya akan memberhentikan saudara kembali dari jabatan Kadinkes ini," tegas Ali Mukhni.
Sedangkan kepada Kepala Bappeda yang baru, Ali Mukhni meminta agar segera bekerja keras dan proaktif menyusun dokumen perencanaan. "Jangan hanya menunggu, tetapi lakukan system jemput bola ke SKPD–SKPD," pintanya.
Khusus kepada Taslim, Bupati Ali Mukhni menegaskan, Staf Ahli bukanlah jabatan buangan, melainkan posisi sangat strategis sebagai pemberi saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam mengambil kebijakan. Staf Ahli harus menghimpun berbagai masukan dan pemikiran, kemudian mengkaji lalu menyampaikan kepada bupati. Acara pelantikan yang berakhir menjelang maghrib itu dihadiri antara lain oleh Sekdakab Jonpriadi, Kepala BKD Idarussalam dan Kepala Bagian Humas Hendra Aswara. (525)
--------------------------------------------------------

Padang Sago Pernah Melahirkan Pesepakbola Hebat

Padang Sago--Pertandingan sepakbola, Liga Padang Sago 2014 berlangsung selama 13 hari. Pertandingan di Lapangan Pilito itu mendapat perhatian masyarakat. Penonton memadati sekeliling lapangan, mendukung dan memotivasi tim atau pemain kesayangan mereka.
Pelaksanaan liga dibuka Wabup Padang Pariaman, Damsuar Datuak Bandaro Putiah, Kamis lalu. Wabup sekaligus menyaksikan final, menutup secara resmi dan melakukan penyerahan piala bergilir kepada pemenang.
Liga Padang Sago diikuti delapan klub atau kesebelasan yang ada di nagari dalam wilayah kecamatan itu. Dibagi dalam dua pool, masing-masing juara pool berlaga di final memperebutkan juara. Yakni, juara pool A Padang Bungo FC brhadapan dengan juara pool B PS Kampuang Lambah.
Final pertandingan dimenangkan Padang Bungo FC dengan skor akhir 3–1. Permainan terlihat sangat menarik karena kekuatan kedua klub cukup berimbang. Acara penutupan dihadiri Camat Padang Sago Syamsunar Datuak Basa, unsur Muspika, para walinagari serta Pengurus PS Padang Sago.
Dalam sambutan penutupan, Wabup Damsuar menyampaikan rasa bangga kepada pengelola PS Padang Sago yang bisa secara rutin melaksanakan kompetisi liga kecamatan ini tiap tahun. "Kami menyatakan apresiasi yang tinggi, karena tidaklah mudah melaksanakan iven seperti ini. Namun, dengan semangat kebersamaan, panitia berhasil menghimpun semua potensi yang ada, baik di kampung maupun diperantauan," kata dia.
Dia pun mengemukakan harapan, agar ke depannya liga seperti ini tetap bisa dilaksanakan dan dicontoh oleh nagari-nagari dan kecamatan lainnya di Padang Pariaman. "Terbukti, di Padang Sago ini telah pernah melahirkan pesepakbola yang bermain di berbagai klub semi dan pro di Indonesia seperti PSP Padang, PS Semen Padang, PS Bengkulu dan beberapa klub lainnya di Pulau Jawa. Pengembangan bakat, penyaluran hobi dan pembinaan generasi muda merupakan hal-hal positif dari liga yang dilaksanakan ini," ungkap Damsuar.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Khairul Yatim mengungkapkan, ada rasa bangga dengan masa lalu. "Itulah yang menjadi pendorong kami untuk bisa melaksanakan liga ini setiap tahun. Terimakasih atas dukungan masyarakat pencinta sepakbola, para perantau dan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman," sebutnya. (525)
---------------------------------------------------------------------------

Uang Sekolah Lunas Raporpun Diambil
BAZ Gelontorkan Rp27 Juta Untuk 42 Siswa SMK Enam Lingkung

Padang Pariaman--Sebanyak 42 orang siswa SMK 1 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu lalu menerima bantuan dari BAZ daerah itu. Masing-masingnya menerima Rp650 ribu. Bantuan itu bertujuan untuk melunasi segala hutang-hutang siswa bersangkutan di sekolahnya.
Ketua BAZ Padang Pariaman Suhatri Bur kepada Singgalang menyebutkan, total anggaran BAZ yang digelontorkan berjumlah Rp27 juta. Pemberian bantuan langsung diberikan dihadapan guru dan orangtua siswa masing-masing, di Kantor BAZ Parit Malintang.
"Awalnya, ada sekitar 20 siswa SMK Enam Lingkung yang berasal dari berbagai nagari itu merasa tak sanggup menulasi segala macam di sekolahnya. Sampai-sampai pihak sekolah mendatangi BAZ, mengingat masing-masing orangtua yang bersangkutan memang kurang mampu pula. Jumlah sebanyak itu ditambah dengan kejadian tahun lalu pada sekolah yang sama, sehingga total mereka yang menerima bantuan mencapai 42 orang," cerita Suhatri Bur.
Dengan demikian, pihak BAZ langsung melakukan klarifikasi ke rumah siswa tersebut. Dengan diberikan bantuan itu, langsung pula seluruh siswa penerima zakat itu melunasi segala hutangnya di sekolah, sehingga orangtuanya bisa mengambil rapor atau ijazah bagi yang sudah tamat.
Kepada siswa yang menerima bantuan, Suhatri Bur menjelaskan, bahwa anggaran itu berasal dari zakat seluruh pegawai Pemkab Padang Pariaman. Untuk ini, sebagai orang yang menerima zakat jangan sampai meninggalkan kewajiban dalam beragama, yakni shalat lima waktu sehari dan semalam, puasa bulan Ramadhan, dan segala yang menjadi perintah agama, tolong laksanakan dengan baik dan benar.
Siswa yang menerima bantuan tersebut pun merasa senang. Apalagi, dengan batuan BAZ itu pula segala urusannya di sekolah kelar dengan baik. Sebab, sekolah merasa kesulitan memberikan rapor atau ijazah, manakala siswa masih punya hutang yang belum dilunasi. "Berutung ada lembaga BAZ, sehingga kami bisa menyelesaikan segala sesuatunya di SMK 1 Enam Lingkung ini," kata seorang siswa yang berasal dari Kecamatan Batang Anai tersebut. (525)
-------------------------------------------------------------------------

Rusak Sejak 2009
Masyarakat Senang Perbaikan Irigasi Koto Runciang Dimulai

VII Koto--Masyarakat Koto Runciang, Nagari Lurah Ampalu, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman merasa senang, karena penantian yang cukup panjang membuahkan hasil yang cukup lumayan. Dimulainya perbaikan Irigasi Koto Runciang yang rusak berat akibat gempa dan longsor 2009 silam oleh Pemkab daerah itu, sejak seminggu yang lalu, tentu sebuah harapan yang cerah terhadap pertanian di kampung itu.
Ajo Nazar dan Zulfadli Tuanku Sutan, tokoh masyarakat Koto Runciang kepada Singgalang, Minggu kemarin menyebutkan bahwa perbaikan irigasi telah dimulai oleh salah satu perusahaan. Memang, anggaran perbaikan itu telah lama diinginkan dari pemerintah, dan baru dikabulkan tahun anggaran 2014 ini.
Menurut mereka, irigasi yang panjangnya mencapai sekilo lebih itu akan mengaliri ratusan hektare sawah dan lahan pertanian masyarakat di Tigo Jurai, yakni Koto Runciang, Toboh Binu, dan Toboh Binu Hilie. "Kita berharap, lebaran nanti air sudah bisa mengalir kembali, sehingga masyarakat bisa normal turun ke sawahnya," kata mereka.
Dia melihat, sejak irigasi itu rusak masyarakat yang sawahnya bergantung dari irigasi demikian, sama sekali tak bisa menggarap sawah, selain untuk berladang. "Sejak rusak, tak tahu pula entah berapa kali kami melakukan gotong royong, untuk perbaikannya. Namun, karena kekuatan penyangga yang lemah, membuat irigasi itu tak bisa normal," katanya.
Bujang Pandawa, anggota DPRD Padang Pariaman yang ikut memperjuangkan anggaran irigasi itu telah menyampaikan kepada masyarakat, bahwa perbaikannya dilakukan tahun ini juga. "Ini tentunya bagian dari perjuangan aspirasi masyarakat yang kita suarakan kepada pemerintah melalui lembaga wakil rakyat," kata politikus Partai Golkar Padang Pariaman ini.
Kepada masyarakat Koto Runciang, Bujang Pandawa minta untuk selalu menjaga irigasi demikian. Sebab, menjaga sesuatu yang sudah didapatkan, jauh lebih sulit ketimbang mendapatkannya. "Bayangkanlah itu. Rusak yang tak pernah bisa diperbaiki kembali sejak 2009. Baru 2014 bisa dibantu Pemkab Padang Pariaman. Sebuah penantian yang cukup panjang. Kita berharap, perbaikan itu tidak berjalan lama, dan tentunya sawah masyarakat yang terlanjur keras bisa kembali digarap dengan semestinya," harap Bujang Pandawa. (525)

Berhasil di DPRD Riau Yusuf Siap Maju ke DPR RI dari Sumatera Barat

Padang Pariaman--Anggota DPRD Provinsi Riau Muhammad Yusuf yang berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan siap bertarung menjadi Calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) 2 Sumatera Barat menuju Senayan pada Pemilu 2019 mendatang. Kesiapan tersebut ditandainya dengan sudah melakukan sosialisasi bersama pengurus dan kader PKB di Kabupaten Padang Pariaman.
Demikian diungkapkan Muhammad Yusuf, Minggu (31/12) pada pertemuan dengan DPC PKB Padang Pariaman, DPAC dan kader PKB di Sekretariat DPC PKB, Balah Aie, Jalan Raya Sicincin – Pariaman.
Menurut Yusuf, keinginannya maju menjadi Caleg PKB menuju Senayan, karena ingin berbuat lebih banyak untuk kampung halaman. Setelah mengikuti dua kali pemilihan kepala daerah (bupati) di Padang Pariaman yang gagal meraih kemenangan, maka untuk memperjuangkan dan berbuat bagi Padang Pariaman, dipilih untuk menjadi anggota DPR RI.
"Untuk itu, dukungan kader PKB dan masyarakat di Padang Pariaman dan kabupaten/kota lain di Dapil 2 Sumatera Barat ini sangat dibutuhkan. Mari dari sekarang kita mulai bergerak, bekerja dan membangun masyarakat melalui PKB ini,” kata Yusuf, mantan Ketua PKDP Pekanbaru tiga periode ini.
Dikatakan, pilihan ini adalah bagian dari pulang kampung membangun nagari. Dengan PKB sebagai partai yang bakal mentargetkan tiga besar, dia yakin PKB bisa berbuat lebih banyak untuk kemajuan daerah di Sumatera Barat ini.
Menurut Yusuf, potensi PKB di Padang Pariaman sudah bagus dan patut diberi apresiasi. Dengan empat kursi di DPRD merupakan potensi yang harus dipertahankan dan ditingkatkan pada Pemilu 2019 mendatang. (501)

Menurut Masyarakat Tarok Pembangunan KPT Untuk Kepentingan Anak Nagari

Kapalo Hilalang--Pemilik lahan dukung penuh pembukaan kawasan Tarok, Kenagarian Kapalo Hilalang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Padang Pariaman. Pasalnya, pembukaan lahan ini bukan untuk keuntungan Bupati Ali Mukhni, tapi untuk kepentingan daerah dan generasi muda bangsa ke depannya.
"Namun, jalannya roda pembangunan ini tidak akan bisa terealisasi tanpa adanya dukungan penuh dari berbagai komponen masyarakat. Karena itu kita sebagai tokoh masyarakat sangat menyadari hal tersebut," kata Edi, salah seorang pemuka masyarakat Nagari Kapalo Hilalang kepada Bupati Ali Mukhni, akhir tahun lalu.
Katanya, wujud keseriusannya mendukung pengembangan Kawasan Terpadu Tarok (KPT) antara lain terlihat dari kesediaan menyerahkan puluhan hektare lahannya untuk keperluan pembangunan ruas jalan masuk menuju KPT. Yaitu dengan panjang 3,3 KM dan lebar 75 meter. Dengan sistem ganti rugi yang telah disepakati sebelumnya.
"Sebagai warga Kapalo Hilalang sekaligus sebagai pemilik lahan, saya senang dan bangga karena di kampung ini bisa akhirnya dibangun sejumlah kampus," kata dia.
Edi yang saat itu didampingi Alek, juga salah seorang pemuka masyarakat Kapalo Hilalang mengaku optimis dengan terbukanya KPT itu nantinya. Ke depannya akan berdampak semakin terbukanya berbagai peluang usaha baru bagi masyarakat di sini. Belum lagi, nantinya bisa pula menampung tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar.
"Jadi bagaimana kita tidak akan mendukung, kalau ada orang yang menawarkan kemajuan untuk daerah kita. Karena itulah tanpa fikir panjang, sebagai pemilik lahan saya pun langsung memutuskan setuju mendukung pembukaan jalan menuju kawasan Tarok ini," terangnya.
Di sela-sela kunjungan Bupati Ali Mukhni ke KPT, sebelum mendapatkan penjelasan detil tentang rencana pembangunan kawasan Tarok dimaksud, awalnya dirinya memang sempat menolak bahkan menentang rencana pembukaan kawasan Tarok itu.
Namun setelah adanya kesepakatan niniak mamak, sekaligus bertemu langsung dengan Bupati Ali Mukhni, akhirnya dia pun menjadi luluh. Dia menyadari begitu besarnya dampak dari pembukaan KPT tersebut untuk ke depannya. Untuk itulah pihaknya tak urung mengajak seluruh komponen masyarakat Kapalo Hilalang untuk mendukung penuh program pengembangan kawasan Tarok tersebut.
Senada dengan itu diamini Alek, salah seorang pemuka masyarakat Tarok lainnya akan terus meyakinkan masyarakat di sekitar kawasan itu, agar bersatu padu mendukung program pengembangan dan pembangunan kawasan Tarok. "Tentu bisa kita bayangkan ke depannya, bagaimana jadinya perkembangan daerah kita ini. kita bisa mengambil contoh kawasan Limau Manis di Kota Padang misalnya. Bagaimana pesatnya perkembangan kemajuan pembangunan daerah di sekitar itu, setelah kehadiran Kampus Unand di sana. Tentu  begitu pula nantinya kemajuan yang akan dinikmati oleh anak cucu kita ke depannya," ujar dia.
Di pihak lain, komitmen dan keseriusan Bupati Ali Mukhni untuk menuntaskan sejumlah program pembangunan yang sedang berjalan dewasa ini agaknya memang tidak perlu diragukan lagi. Sebagai contoh kecil, setidaknya terlihat dari komitmennya untuk menuntaskan pembukaan kawasan Tarok City, yang ke depannya diyakini bakal menjadi menjadi ikon pembangunan utama. Betapa tidak, demi menyukseskan program Tarok City, tidak tanggung-tanggung, Bupati Ali Mukhni pun memutuskan untuk membangun ruas jalan masuk dengan lebar mencapai 75 meter.
"Jika saja pembangunan ruas jalan ini bisa dituntaskan nantinya, maka tidak tertutup kemungkinan ruas jalan ini bakal menjadi jalan terluas di Sumatera Barat, atau bahkan di Sumatera," terang Ali Mukhni.
Pembangunan ruas jalan sebesar itu, sebutnya, bukannya tanpa alasan yang jelas, karena semakin lebar jalan masuk kendaraan menuju KPT, tentunya diharapkan akan semakin menambah daya tarik masyarakat untuk mendatangi atau meinjau kawasan itu.
"Seperti diketahui, pemandangan atau veiw pegunungan di sekitar KPT ini sangat indah dan sulit dicari tandingannya," kata Ali Mukhni, bupati yang juga Ketua DPW PAN Sumbar ini.
Menurut dia, masyarakat sudah bisa melihat sendiri. Mereka akan banyak yang memasuki kawasan ini. Mungkin banyak nantinya yang ingin selfi dan lain sebagainya
Dengan berbagai pertimbangan itu pula, lanjutnya, Pemkab Padang Pariaman telah menyiapkan konsep pengembangan, sehingga nantinya bisa dibersinergi dengan pengembangan daerah di sekitarnya.
"Salah satunya, kita merencanakan agar kawasan Tarok City ini nantinya bisa terhubung langsung ke Tandikek atau ruas jalan Tandikek - Malalak. Bahkan, juga bisa terhubung langsung hingga ke Lubuk Basung melalui Padang Alai dan Sungai Geringging, yang jalanya saat ini sudah mulai diperlebar. Demikian pula halnya ruas jalan dari Simpang Kapalo Hilalang hingga ke kawasan Malibou Anai, pada tahun 2019 ini juga diperlebar," ulasnya. 
Hanya saja, lanjut Ali Mukhni, pihaknya sedikit terusik seiring belum tuntasnya sepenuhnya pembukaan jalan masuk menuju lokasi Tarok City. "Makanya, hal itu prioritas kita dalam waktu dekat ini. Pembukaan jalan sepanjang lebih kurang 3,3 KM ini sudah bisa dituntaskan, maka kita optimis akan semakin banyak warga yang memilih untuk singgah di sini," terangnya. (501)

Padang Pariaman Raih Peringkat Dua Keterbukaan Informasi Publik

Padang Pariaman--Di penghujung tahun 2017, Pemkab Padang Pariaman kembali menorehkan prestasi bergensi, yaitu meraih penghargaan Keterbukaan Informasi Publik kategori Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Anugerah Pemeringkatan Badan Publik Sumbar 2017 ini diserahkan Wakil Gubernur Sumateta Barat, Nasrul Abit kepada Wakil Bupati Suhatri Bur di Audiotorium Gubernuran Sumbar.
Sebagaimana ungkapan Ketua KI Sumbar Syamsurizal, penghargaan diberikan kepada badan publik tersebut berdasarkan penilaian Komisi Informasi terhadap kinerja badan publik dalam mengimplementasikan amanah UU No. 14 Tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2017 ini diberikan dalam beberapa kategori badan publik, antara lain kategori Pemerintah Kabupaten/Kota, kategori Nagari/Desa, ketegori SKPD Provinsi, ketegori BUMN/BUMD, kategori PTN/PTS, kategori Parpol dan SLTA.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit memberikan apresiasi dan ucapan selamat pada daerah dan badan publik penerima penghargaan. "Semoga ini dapat menjadi motivasi bagi kita untuk menjadikan Sumatera Barat sebagai daerah yang paling tranparan dalam keterbukaan informasi publik," kata Wagub yang juga Ketua Gerindra Sumbar ini.
Selanjutnya, Nasrun Abit mengungkapkan masih banyak badan publik di Sumbar yang belum menyadari pentingnya keterbukaan informasi. Untuk itu, Pemprov Sumbar telah menegaskan bahwa tidak ada satupun informasi publik yang boleh ditutup-tutupi. Segalanya harus transparan.
Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur merasa bangga menerima penghargaan ini. Untuk itu, dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang ikut mendukung keterbukaan informasi publik di daerahnya. Ini merupakan hasil kerja keras pemerintah daerah bersama semua pihak yang terlibat dalam PPID utama dan PPID pembantu.
Kedepan, Suhatri Bur mengharapkan semua badan publik di Padang Pariaman  berkomitmen mewujudkan keterbukaan informasi. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melaksanakan amanah UU KIP ini, baik itu melalui media massa yang ada seperti surat kabar, televisi, radio dan media online, juga bisa dibuat dapur pelayanan informasi di setiap badan publik yang ada. Pihaknya berharap, setiap tahun akan mengalami perkembangan yang lebih pesat guna mewujudkan good government and clean government.
Suhatri Bur juga mengapresiasi kinerja Dinas Kominfo, walaupun OPD-nya baru berdiri namun sudah bisa menorehkan prestasi buat Padang Pariaman. Akan tetapi, mantan Ketua Baznas ini tetap menantang Dinas Kominfo untuk bisa memberikan prestasi yang lebih tinggi dengan meraih peringkat 1 pada tahun depan.
"Bagi Pemda Padang Pariaman, anugerah pemeringkatan badan publik tingkat Sumatera Barat ini merupakan perolehan yang ketiga kalinya. Pada tahun 2015, tahun 2016 peringkat 2 dan tahun 2017 ini kembali mempertahankan peringkat 2," ujar dia.
Kepala Dinas Kominfo, Zahirman menyatakan bahwa anugerah ini merupakan salah satu hasil dari Komitmen Bupati dan Wakil Bupati serta OPD dalam mewujudkan transparansi di Kabupaten Padang Pariaman, sebagaimana yang diamahkan UU NO.14 tahun 2008. Program kedepan di tahun 2018, kita akan tingkatkan kegiatan sosialisasi UU KIP kepada badan publik dan Masyarakat. Membenahi front office pelayanan informasi agar lebih representatif dan strategis. Di samping mendorong OPD dan Pemerintah Kecamatan dan Nagari selaku PPID pembantu untuk aktif memanfaatkan website PPID Padang Pariaman sebagai sarana penyampaian informasi. Dinas Kominfo juga telah mempunyai aplikasi Lumbung Data yang juga bagian dari pelayanan informasi data pada masyarakat. (501)

KNPI Padang Pariaman Laonching Program Mata Emas

VII Koto--Dewan Pimpinan Daerah Komiter Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Padang Pariaman Lounching Program Mata Emas, di Nagari Bisati Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Minggu (31/12).
Wakil Ketua Bidang Ke Agamaan DPD KNPI Padang Pariaman, Afrinaldi Yunas menyampaikan, Mata Emas ini merupakan akronim dari Magrib Mengaji, Ta'Lim (Proses Transformasi Ilmu), I'sya Berjamaah di Masjid.
"Kita ingin, KNPI sebagai wadah perkumpulan anak muda dari berbagai latar belakang pendidikan, mampu menggerakkan hal ini di tengah masyarakat," harapnya.
Menurut dia, membangun mental perlu dengan landasan agama. Implikasinya, program ini tidak sekedar lauonching, tetapi ada aksi yang nyata yang dimulai oleh anak muda itu sendiri.
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni melalui Kadis Kominfo Zahirman Kadar mengapreaiasi kegiatan yang dirancang Oleh DPD KNPI ini. Insy Allah, Pemda mendukung sepenuhnya kegiatan ini.
"Kita berharap, kegiatan ini akan terus berjalan di kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Padang Pariaman," harapnya.
Ikut hadir dalam acara itu, Sekretaris DPD KNPI, Donal Efendi, Ketua PK KNPI VII Sungai Sariak dan senior KNPI Padang Pariaman, Adri Andri Satria Masri, Anton Wira Tanjung. (501)

Camat Diminta Tidak Ikut Bermain Tutup Tahun, KPU Padang Pariaman Helat Rakor Dapil Pileg

Padang Pariaman--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padang Pariaman menutup tahun 2017 dengan menghelat Rakor simulasi penyusunan penataan dapil dan penghitungan alokasi kursi pileg 2019, Sabtu (30/12) di ruang pertemuan sebuah rumah makan dan hotel kawasan By Pass Pariaman.
Bupati yang diwakili Asisten Sekretariat Daerah, Idarussalam dalam sambutannya menegaskan, Pemilu adalah pesta demokrasi lima tahunan yang harus dijaga agar tidak cacat. Melalui Rakor, berbagai persoalan Pemilu akan lebih bagus dibicarakan dibanding diskusi perorangan.
"Terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemerintah, kita siap bekerjasama dalam bentuk apapun," tegas Idarussalam.
Sedangkan Ketua KPU Sumbar, Amnasmen dalam kapasitasnya sebagai narasumber menjelaskan, Dapil berkaitan erat dengan geografis wilayah dan jumlah penduduk serta dengan pemerintahan.
Padang Pariaman dengan jumlah penduduk 462 ribuan sudah setara untuk memperoleh jatah 40 kursi di legislatif seperti saat ini. "Jumlah penduduk 500 ribu, maksimal 40 kursi," jelasnya.
Sementara persoalan krusial menyangkut bilangan pembagi penduduk, jumlah suara yang dibutuhkan untuk sebuah kursi adalah 462.125 : 40 kursi adalah 11.553 suara.
Narasumber lainnya, Komisioner Bawaslu Sumbar Vifner menjelaskan, Rakor ini dulunya adalah uji publik, yang merupakan sebuah yang mesti dilalui KPU menjelang Pemilu legislatif.
Vifner mengingatkan, agar pemutakhiran data penduduk, sebuah persoalan yang begitu penting agar bisa dilakukan lebih detail lagi. Karena nama Vifner hingga saat ini masih tercatat pada beberapa tempat.
Pelanggaran pemilu, tambah Vifner, meliputi pidana, administrasi dan kode etik penyelenggara. Sementara sengketa Pemilu berupa sengketa proses dan hasil Pemilu, yang hanya bisa diselesaikan di MK.
Dalam Rakor yang diikuti Camat dan pengurus Parpol, Vifner mengingatkan agar  camat jangan ikut dalam kampanye nantinya, karena Bawaslu akan menjatuhkan sanksi sedang dan berat.
Setelah dilakukan diskusi dan koordinasi, Rakor yang dihadiri seluruh komisioner plus Sekretaris KPU bersama jajaran menyepakati Padang Pariaman tetap dengan 4 Dapil seperti Pileg sebelumnya. (501)

Senin, 25 Desember 2017

Soal Calon Bupati PAC VII Koto Sungai Sariak Menunggu Keputusan DPC PPP Padang Pariaman

Padang Pariaman--Ketua PAC PPP Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Syafruddin menilai belum ada keputusan resmi dari PPP untuk mencalonkan siapapun untuk jadi Bupati Padang Pariaman pada Pilkada tahun depan. Banyaknya kalangan PAC memberikan dukungan moril untuk pencalonan Yobana Samial, tentu tidak ada jaminan hal itu akan menjadi keputusan PPP pula nantinya.
Syafruddin yang Ketua Komisi II DPRD Padang Pariaman itu mengaku, belum ada pertemuan di tingkat DPC untuk membahas mekanisme calon bupati lima tahun mendatang, meskipun kepala daerah sudah harus berganti tahun depan. "PAC VII Koto Sungai Sariak belum memberikan dan tidak akan memberikan dukungan kepada siapapun. Sebab, hal demikian kewenangan dari DPC PPP itu sendiri," kata Syafruddin pada Singgalang, kemarin di Pariaman.
"Memang, sebelum pilihan dijatuhkan, biasanya DPC melakukan pertemuan dengan PAC sebagai garda depan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat konstituen. Tetapi, pertemuan itu belum ada. Dan kita harus menghargai apa yang menjadi keinginan dari PAC itu sendiri dalam menghadapi pergantian kekuasaan nantinya di Padang Pariaman," ujarnya.
Senada dengan itu, Sekretaris PAC PPP Kecamatan 2x11 Kayutanam, Zaldi menilai secara kelembagaan PAC-nya belum ada memberikan dukungan apapun. "Memang, Ketua PAC kecamatan ini, Sulhelmi sangat dekat dengan Yobana Samial. Dia sering di Jakarta dan acap bertemu dengan mantan calon bupati 2010 tersebut," kata Zaldi, anggota DPRD Padang Pariaman ini.
Sementara, Ketua DPC PPP Padang Pariaman, Hendra Anwar menghargai apa yang menjadi aspirasi di kalangan kader partai berlambang Ka'bah itu dari arus bawah. "Kalau ada kader PPP dilirik untuk maju jadi calon bupati, tentu sebuah prestasi. Apalagi, Yobana Samial adalah orang yang pernah jadi Ketua DPC PPP daerah ini," ujar dia.
Hendra mengakui, bahwa dalam waktu dekat dia akan melakukan konsolidasi partai hingga ke tingkat paling bawah. "Ada sejumlah PAC yang dengan terpaksa harus dibekukan, lantaran dinilai membangkang. Seperti tiap kali pertemuan diundang, tak pernah hadir. Ada sejumlah PAC dalam catatan saat ini, yakni PAC Kecamatan Padang Sago, Enam Lingkung, dan PAC IV Koto Aua Malintang," kata Hendra.
Begitu juga, lanjutnya, pengurus DPC yang dinyatakan melanggar aturan, dan tidak pernah mengindahkan ketentuan partai, akan ditindak tegas. "Pencalon kepala daerah punya aturan dan mekanisme tersendiri yang diatur oleh partai lewat AD/ART dan Peraturan Organisasi Partai. Sebagai orang menjalankan partai di tingkat DPC, harus tunduk dan patuh kepada aturan demikian," ungkapnya. (525)
------------------------------------------------------

139 Peserta MTQ tak Bisa Tampil
16 Kepala KUA Protes Keputusan LPTQ Padang Pariaman

Lubuk Alung--Dari 612 peserta MTQ ke-42 tingkat Padang Pariaman di Lubuk Alung, yang dimulai Jumat ini seharusnya ikut berbagai lomba dalam ajang setahun sekali itu, hanya 473 peserta yang bisa ikut. Sementara, 139 orang lagi peserta telah dinyatakan tidak lolos verifikasi Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) daerah itu.
"LPTQ tetap komit dengan aturan dan tatatertib yang telah dilahirkan secara bersama dulunya. Ya, sesuai tatatertib, yang tidak lengkap persyaratan dengan sangat terpaksa kita bleklist dari kepersertaan MTQ itu sendiri," kata Sekretaris Umum LPTQ Padang Pariaman, Tuanku Efi Mayardi.
Sementara, sebanyak 16 dari 17 Kepala KUA yang juga pelaksana LPTQ di kecamatan masing-masing tidak terima atas keputusan LPTQ demikian. Pernyataan menolak demikian dituangkan dalam selembar kertas yang ditandatangani 16 Kepala KUA di Padang Pariaman. Hanya Kepala KUA Lubuk Alung, Aslan Sari yang tak ikut tandatangan. Dengan demikian, MTQ itu terancam gagal, dan bakal diributkan oleh peserta yang telah lolos di kecamatan, tahu-tahu tak bisa ikut tampil.
Dalam surat pernyataan tertanggal 26 November itu, para Kepala KUA menjelaskan, bahwa semua yang diutus itu adalah putra-putri asli daerah. Mereka telah mengikuti TC selama dua bulan, baju seragamnya telah dibelikan pula. Tahu-tahu tak lulus verifikasi, lantaran kekuarangan administrasi.
"Kondisi ini sangat mengganggu terhadap psikologis anak, dan dinilai pembunuhan karakter. Dan tentunya, kalau tak ditampilkan anak yang tak lolos verifikasi itu, akan menimbulkan reaksi negatif terhadap MTQ itu sendiri," tulisnya.
Kepala KUA Ulakan Tapakis, Zul Azmi mewakili 16 Kepala KUA itu kepada Singgalang menyebutkan, bahwa pihaknya telah memberikan masukan ke LPTQ tentang hal itu. "Kita ingin, anak-anak itu tetap ditampilkan, tapi tak dikasih dinilai. Namun, jawabannya tidak ada. Malah LPTQ tetap bersikukuh dengan tatatertib yang telah dibuat. Tidak ada lagi istilah tenggang-manenggang, seperti yang sudah dilakukan tahun-tahun sebelumnya," kata Zul Azmi.
Kepala KUA Lubuk Alung, Aslan Sari yang salah seorang panitia tekhnis MTQ kepada Singgalang menjelaskan, bahwa pihaknya hanya menerima hasil verifikasi LPTQ kabupaten. Dari 17 kecamatan, hanya Kecamatan Lubuk Alung dan Ulakan Tapakis yang lengkap pesertanya sebanyak 36 orang, untuk mengikuti sembilan cabang yang akan dilombakan.
Sementara, lanjut Aslan Sari, kecamatan yang paling minus mengirim utusan, adalah Kecamatan Sungai Limau. Dari seharusnya 36, hanya 18 orang yang lulus ikut. Diatasnya, Kecamatan Patamuan hanya 19 orang peserta yang bisa ikut. (525)

Terkait KPT Tarok Jangan Biarkan Bupati Ali Mukhni Berlari Kencang

Padang Pariaman--Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Padang Pariaman, Ikhlas Bakri mengapresiasi upaya luar biasa yang dilakukan Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni dalam membuka rimba belantara menjadi Kawasan Pendidikan Terpadu (KPT) di Korong Tarok, Nagari Kapalo Hilang, Kecamatan 2X11 Kayutanam.
"Apresiasi luar biasa saya rasa harus diberikan kepada bupati Ali Mukhni atas kerja keras yang beliau lakukan dalam memajukan daerah dengan langkah nyata dan pasti," tegasnya kemaren di komplek pusat pemerintahan Padang Pariaman di Parit Malintang.
Dibalik apresiasi, Ikhlas mengritik langkah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Padang Pariaman yang seakan-akan kurang memiliki kemampuan yang optimal untuk mengiringi langkah bupati yang melaju kencang.
"Idealnya, pimpinan OPD yang terkait masalah Tarok bisa menyelaraskan keinginan bupati dengan perangkat aturan yang menjadi payung hukumnya, seperti RTRW, RDTR, DED, maupun Amdal," sarannya. Ini menjadi sangat penting agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
Dkhawatirkan Ikhlas, lembaga-lembaga yang sudah menyatakan kesiapannya untuk melakukan pembangunan, memang ia laksanakan pada 2018 mendatang. Biaya sudah tersedia, dilakukan tender hingga ada pemenang. Uang muka dicairkan, sementara payung hukum lokas belum selesai, pembangunan tertunda.
"Tidak tertutup kemungkinan akan muncul persoalan baru dengan perusahaan yang sudah ditetapkan sebagai pemenang itu," katanya mengingatkan.
Diibaratkan Ikhlas, persoalan KPT Tarok seperti usaha rumah makan. Pintu sudah terbuka lebar, sementara hidangan belum siap untuk disajikan. Fungsi bagian dapur itulah yang dijalankan oleh pimpinan OPD yang dimaksud. (501)

Silatwapia Digelar Lewat Diskusi Pembangunan KPT Tarok dan ASN K2 Jadi Topik

Padang Pariaman--Setelah sukses menggelar pertemuan wartawan Padang Pariaman beda generasi beberapa waktu lalu yang dikemas dalam silaturrahim wartawan Piaman (Silatwapia), PWI setempat kembali merencanakan untuk membuat hajatan yang sama dalam waktu dekat.
Hanya saja, Silatwapia mendatang akan dikemas dalam bentuk berbeda. Jika sebelumnya hanya menghadirkan pakar hukum dan media, Rahmat Wartira, Silatwapia mendatang akan dikemas dalam bentuk diskusi dan dihadiri pihak-pihak yang berkaitan dengan topik diskusi.
Dua topik yang akan didiskusikan adalah soal pembangunan kawasan pendidikan terpadu (KPT) Tarok, latar belakang, konsekuensi dan proyeksinya di waktu mendatang, dan sengkarut calon Aparatur Sipil Nenaga (ASN) dari jalur kategori 2 (K2) dari sejumlah perspektif.
"Dua topik itu sengaja kita pilih karena cukup fenomenal saat ini. Kita sedang mencari jalan kepada sejumlah narasumber untuk kedua rencana topik tersebut," kata Ketua PWI Padang Pariaman, Ikhlas Bakri.
Menurut Ikhlas, pihaknya tengah melakukan penjajakan ke sejumlah narasumber yang memang paham di bidangnya. Untuk topik pembangunan KPT Tarok misalnya, pihak-pihak yang sudah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan pembangunan tentu harus dihubungi dan bisa dihadirkan.
Sementara untuk topik persoalan ASN yang berasal dari tenaga honorer jalur kategori 2, narasumber dari ulama, dan ahli bahasa untuk mengetahui sejauh mana kekuatan surat pernyataan tanggungjawab mutlak sebagai salah satu persyaratan utama.
"Kita juga sedang berupaya konsultasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), karena persyaratan yang mereka minta memberikan peluang terjadinya konspirasi, seperti absensi masing-masing, tidak secara bersamaan," paparnya. (501)

Meriahkan Tahun Baru DPD IPBI Sumbar Gelar Lomba Lagu Minang

Pariaman--Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Pamong Belajar Indonesia (DPD IPBI) Provinsi Sumatera Barat menggelar lomba lagu Minang, Minggu (31/12) mendatang. Lomba itu terbuka bagi peserta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), aktivis pendidikan, dan umum dengan syarat berusia 17 tahun.
Ketua DPD IPBI Sumbar, Bagindo Ruswan Tanjung mengemukakan informasi tersebut, Senin (25/12). Menurutnya, lomba akan berlangsung mulai pukul 09.00 WIB bertempat di Aula Balai Penyelenggara PAUD Dikmas (dulu SKB/BPKB) Sumbar, Rawang, Kota Pariaman.
Ruswan Tanjung yang didamping Sekretaris Panitia, Rusdi Aciak menyebutkan, penyelenggaraan lomba lagu Minang ini dihelat bekerjasama dengan Saung Ikan Nusantara, Bintara Jakarta. Peserta terbagi ke dalam dua kategori, pria dan wanita. Peserta terbaik bakal mendapatkan hadiah menarik dari panitia.
"Panitia menyediakan beberapa pilihan lagu yang akan dibawakan peserta," kata Ruswan. Untuk wanita: Anak Sarugo (Vanny Vabiola), Maafkan Denai (Elsa Pitaloka), Tanah Pusaro (Rayola), Pailah Uda (Yossi NS), Bia Susah Asa Dakek Uda (Yen Rustam) dan Sakain Indak Saragi (Rika Sumalia).
Sedangkan untuk peserta pria tersedia pilihan Samakin Mandalam (Tiar Ramon), Diseso Bayang (Tiar Ramon), Bayang-bayang Rindu (An Roys), Di Lalang Salai (Kardi Tanjung) dan Bungo Basalo Duri (Ucok Sumbara).
"Peserta yang berminat dapat mendaftar," ungkapnya. Lomba juga akan memperebutkan piala bergilir Kepala BP PAUD dan Dikmas Provinsi Sumatera Barat, H. Afrizal Mukhtar.
Dia berharap kepada seluruh guru PAUD, pengelola PAUD, HIMPAUDI, lembaga kursus dan pelatihan, serta pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) mengirim duta-duta terbaiknya dalam acara ini. "Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan budaya dan tradisi urang awak ini. Sabana lamak samba randang, apolai kalau dimakan basamo-samo, walaupun banyak budaya lua nan datang, budaya Minang tetap kito jago," ujar dia. (501) 

Untuk Pengembangan Tarok Alex Indra Lukman Siap Bantu Padang Pariaman

Kapalo Hilalang--Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI-P Alex Indra Lukman mengatakan dirinya siap membantu mencarikan dana dari pemerintah pusat guna pembangunan Kawasan Terpadu Tarok di Kecamatan 2x11 Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman.
"Apa pun yang dibutuhkan Pemkab Padang Pariaman akan kita bantu," kata dia saat meninjau perkembangan pembangunan Kawasan Terpadu Tarok, Kamis lalu.
Ia mengatakan, bantuan tersebut karena kawasan terpadu yang tengah dibangun pemerintah setempat berdampak pada peningkatan pendidikan Sumbar dan ekonomi warga. Menurutnya, agar cita-cita untuk membangun pusat pendidikan dan perekonomian baru di Sumbar itu dapat tercapai, maka diperlukan dukungan dari semua pihak.
Alex menilai, secara perlahan pembangunan kawasan tersebut telah menunjukkan perkembangan meskipun hanya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Padang Pariaman. "Agar cita-cita yang mulia ini tercapai, kita siap membantu sepenuhnya apabila ada permintaan dari Pemkab Padang Pariaman," ujarnya.
Meskipun permintaan tersebut disampaikan baik langsung maupun tidak, lanjutnya, namun harus melalui tahapan-tahapan yang harus dilewati. "Tapi walau begitu kita siap untuk membantu," katanya.
Sementara itu, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, mengatakan sejumlah perguruan tinggi di Sumbar telah menyatakan diri untuk membangun gendung pendidikannya di daerah itu. Mulai dari Universitas Negeri Padang, Universitas Islam Negeri Imam Banjol, Institut Seni Indonesia Padang Panjang, Politeknik Negeri Padang.
Selain perguruan tinggi, rumah sakit, serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Administrasi Negara juga akan dibangun di daerah itu. Untuk membangun kawasan itu pemerintah setempat berupaya mencari dana dari pemerintah pusat agar pembangunan kawasan terpadu itu cepat selesai.
Kunjungan legislator PDIP Dapil Sumbar I itu, Bupati Ali Mukhni didampingi Kepala Inspektorat Syafriwal, Kabag Humas dan Protokol Andri Satria Masri, Sekretaris Dinas Perhubungan Syafrimen, Camat 2x11 Kayutanam Ali Amri, Walinagari Kapalo Hilalang Taufik. (501)

Pilwana Mulai Bergema PPDP Nagari Lubuk Alung Ikuti Bimtek

Lubuk Alung--Bimbingan Tekhnis (Bimtek) Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), Kamis (21/12) di Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman berlangsung sukses. Diikuti 15 orang, sesuai jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS), yakni 15 unit yang ada di nagari itu pada Pemilihan Walinagari (Pilwana) serentak tahun depan.
Ketua Pilwana Lubuk Alung, Sutan Yardi menyebutkan, peran PPDP untuk memutakhirkan data pemilih, menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT), untuk dipakai pada Pilwana tersebut, amat menentukan.
Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Nagari Lubuk Alung tercatat sebanyak 4.679 orang. "Dari jumlah inilah yang akan dipilih oleh PPDP. Semuanya disaring, mana yang pindah alamat, mana yang sudah meninggal dunia, dan selajutnya jadi data yang valid," ungkap Sutan Yardi.
Menurutnya, hasil penyaringan itu ditambah dengan pemilih pemula, dan itulah yang akan dijadikan Daftar Pemilh Sementara (DPS). Setelah ditemnpel di tempat umum selama tiga hari, maka dijadikan DPT.
Sutan Yarti menyebutkan, Bimtek yang dibuka Pejabat Walinagari Lubuk Alung, M. Devid, dan sebagai narasumber Landi Efendi, Sekretaris Walinagari Lubuk Alung yang pernah jadi Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Lubuk Alung.
Katanya lagi, jumlah TPS yang 15 itu nantinya tersebar di sembilan jorong, yakni Jorong Kampuang Durian, Pasa Mudiak, Kabun Kopi, Surantiah, Padang Baru, Gantiang, Kayu Gadang, Koto Buruak Hilia, Koto Buruak Mudiak.
Dia ingin, setelah Bimtek ini langsung dilakukan sosialisasi Pilwana di tengah masyarakat nagari itu sendiri. "Diharapkan PPDP bekerja secara maksimal, sehingga tidak ada masyarakat yang merasa tertinggal dan ditinggalkan dalam menggunakan hak pilihnya terhadap walinagari periode enam tahun yang akan datang," ujar Yardi yang juga Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Lubuk Alung ini. (501)

Ulama Diminta Mengembangkan Dakwah Tentang Melek Media

Padang--Dalam berdakwah di tengah masyarakat, ulama hendaknya juga mengajarkan dan menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya melek media. Artinya, masyarakat bisa memilah dan memilih mana media siaran yang mampu meningkatkan kapasitasnya sendiri.
Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat, Afriendi menyampaikan hal itu, Kamis (21/12) dalam acara literasi media, yang diadakan KPID di Aula Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumbar.
Literasi media yang mengangkat tema; Penguatan Literasi Media dalam Materi Dakwah Bagi Masyarakat itu diikuti sekitar 100 peserta dari PWNU Sumbar beserta Badan Otonom-nya. "Ulama NU yang aktif melakukan dakwah di tengah masyarakat, punya peran penting menyampaikan hal ini," kata Afriendi.
"KPID bertugas lebih kepada penegakan moral masyarakat, terkait siaran merdia tv dan radio," ungkapnya. Untuk itu, kata dia, kerjasama kali ini dalam bentuk acara literasi media, adalah penguatan materi dakwah itu sendiri.
Wakil Ketua PWNU Sumbar, Tamrin Ahmad mengakui bahwa perkembangan media siaran akhir-akhir ini sangat kencang. Mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat itu sendiri. "Jadi, kita punya tanggungjawab moral terkait siaran tv yang banyak merusak mental anak muda kita," sebutnya.
Menurutnya, NU sebagai Ormas Islam terbesar di negeri ini punya komitmen dengan dakwah Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), yang di dalamnya ada nilai-nilai keseimbangan. "Banyak hal siaran tv saat ini dinilai merusak masyarakat. Tentu ini tugas kita bersama, bagaimana peran aktif KPID mampu menyuaran nilai-nilai adat-istiadat dan budaya," ungkapnya.
Sementara, Dekan Fakultas Dakwah UIN Imam Bonjol Padang, Wakidul Kohar menilai tantang objek dakwah semakin mengkhawatirkan masyarakat. "Jadi, NU dan Badan Otonom-nya dituntut lebih proaktif lagi, menjelaskan kepada masyarakat banyak tentang siaran-siaran yang merusak kehidupan," ungkapnya. (501)

Rabu, 20 Desember 2017

Kemenag Selalu Dukung Kebijakan Pemkab Padang Pariaman

Padang Pariaman--Dalam rangka memeriahkan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-72, keluarga besar Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (20/12) meyelenggarakan jalan sehat yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Padang Pariaman di Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris.
Jalan sehat tersebut dilepas secara resmi oleh Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur dan Kepala Kemenag, H. Helmi dengan mengambil star di halaman MTsN 2 Padang Pariaman dilanjutkan ke Jalan Rimbo Dulang-Dulang, Jalan Raya Parit Malintang - Pauh Kambar, Simpang Empat Pauh Kambar kemudian belok kiri ke Jalan Raya Lubuk Alung - Pauh Kambar dan finis kembali di MTsN 2 Padang Pariaman.
Kegiatan tersebut diikuti oleh Wabup Suhatri Bur, Kakankemenag H. Helmi, Ketua Dharma Wanita Kankemenag Padang Pariaman, Hj. Nazifah beserta anggota, Polres Padang Pariaman, Kasubbag TU H. Syafrizal, seluruh Kasi, Kepala KUA, Kepala Madrasah dan Pokjawas, Pokjaluh serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Kankemenag setempat, pegawai dan penyuluh honorer serta siswa/siswa madrasah negeri dan swasta.
Kakankemenag Padang Pariaman, H. Helmi mengungkapkan terima kasihnya pada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan jalan sehat, dalam rangka memeriahkan HAB Kemenag ke-72. Dengan diadakanya acara tersebut mampu mempererat jalinan silaturahmi.
"Melalui jalan sehat ini, mari kita jalin jembatan batin, pupuk semangat persaudaraan dan semoga jasmani kita semakin sehat dan kuat pula," kata Helmi.
Ia menambahkan, bahwa kegiatan jalan sehat bertujuan untuk melaksanakan visi dan misi Kemenag agar lebih mengayomi masyarakat dengan sepenuh hati.
Sementara itu, Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur merasa bangga karena sampai saat ini tidak terjadi gesekan antar umat beragama di Kabupaten Padang Pariaman. "Rasa toleransi memang sudah tertanam pada diri kita masing-masing dan mari kita jaga toleransi ini," ajak mantan Ketua KPU Padang Pariaman itu.
Menurut Suhatri Bur, yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah SWT adalah orang yang saling menjaga tali silaturahmi. "Pada kesempatan ini, saya akan sampaikan, meskipun Kemenag merupakan instansi vertikal namun selalu mendukung segala kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah," kata dia.
Contohnya, kata Suhatri Bur, wirid bulanan di Masjid Agung Syekh Burhanuddin, keluarga besar Kankemenag selalu ikut serta. Diakhir kegiatan jalan sehat, panitia melakukan pengundian ratusan doorprize yang terdiri dari kulkas, sepeda, kompor gas, magic com, dispenser serta hadiah menarik lainnya. (501)

Di Padang Pariaman Belum Semua Masyarakat Memanfaatkan Petugas Register Kependudukan

Padang Pariaman--Kepemilikan akte kelahiran usia 0-18 tahun menjadi target yang harus dicapai oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman, selain target KTP-elektronik. Upaya-upaya mencapai target ini dalam bentuk pelayanan-pelayanan telah dilakukan, mulai dari pelayanan pada front-office, pelayanan langsung di lapangan atau jemput bola dan pelayanan melalui petugas register kependudukan yang ada di nagari-nagari.
Bentuk pelayanan melalui petugas register nagari menjadi salah satu alternatif yang dapat mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena mereka berada di lingkungan masyarakat bertempat tinggal, maka akan mudah menerima keluhan dan kebutuhan masyarakat akan administrasi kependudukan. Meskipun di nagari terdapat petugas register kependudukan, tetapi belum semua nagari memanfaatkan keberadaan mereka untuk kebutuhan administrasi kependudukan seperti akte kelahiran, akte kematian, kartu keluarga dan lain sebagainya.
Salah seorang petugas register kependudukan Nagari Balah Aie Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Ahmadi Zahari turut berperan dalam menyukseskan pelayanan administrasi kependudukan di nagari ini. Selaku petugas register nagari yang bertanggungjawab terhadap keperluan warganya, Ahmadi Zahari melakukan pelayanan jemput bola ke sekolah-sekolah, sampai mengantarkannya kembali ke sekolah tersebut.
"Kepala Sekolah sangat terbantu akan program ini, mulai dari penjemputan sampai ke penyerahan kembali dokumen tersebut ke sekolah," Ahmadi Zahari menjelaskan.
Selain ke sekolah-sekolah, petugas register nagari juga diharapkan melakukan pelayanan jemput bola ke rumah-rumah penduduk atau pusat-pusat pelayanan balita seperti Posyandu dan sebagainya. Di tempat seperti ini, akan semakin dekat dengan masyarakat. Selain itu bisa juga bekerjasama dengan dasawisma.
Menjelang akhir tahun ini, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman mengejar target 85 persen akte kelahiran. "Jika belum tercapai pada tahun ini, kita akan terus mencapai target ini pada tahun 2018 melalui pelayanan-pelayanan serupa dan akan ditingkatkan dari segi kuantitas dan pengelolaannya," jelas Kadisdukcapil Muhammad Fadhly.
Dia mengharapkan semua petugas register nagari melalukan pelayanan-pelayanan serupa, dengan kreativitas masing-masing tetapi dengan tujuan yang sama yaitu memberi kemudahan kepada masyarakat. Desember menjadi bulan terakhir bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mencapai target kinerja pelayanan, terutama yang berhubungan dengan kepemilikan dokumen kependudukan masyarakat.
Program pelayanan yang selama ini dipersiapkan, tidak semuanya menjadikan minat masyarakat untuk mengurus administrasi kependudukan menjadi meningkat. Masih banyak ditemukan masyarakat yang tidak pernah melakukan pembaharuan data kependudukan meskipun peristiwa perubahan status kependudukan telah terjadi seperti telah menikah, kelahiran anak, pindah, meninggal dan sebagainya. Hal ini menjadi kajian bagi Dinas Dukcapil untuk dilayani dengan cara yang berbeda dan Kecamatan Sungai Geringging menjadi target pada akhir tahun ini untuk dilayani.
Menurutnya, sebanyak 30.359 penduduk Kecamatan Sungai Geringging saat ini terbagi ke dalam empat nagari. Salah satu nagari akan menjadi objek pelayanan Pedang Saber Versi 2 Online Langsung Jadi Ditempat yang akan dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Pelayanan yang akan berlangsung selama 4 (empat) hari kalender ini akan dilaksanakan pada tanggal 20 sampai dengan 23 Desember di Kantor Walinagari Kuranji Hulu.
Sebanyak tujuh petugas akan melayani kebutuhan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil masyarakat yaitu perekaman dan cetak KTP-el, penerbitan akte kelahiran, akte kematian dan kartu keluarga serta surat keterangan pindah datang WNI. Layanan ini juga didukung oleh jaringan mobile yang telah dipersiapkan tim teknis Disdukcapil.
Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni menyambut baik model pelayanan langsung ini. "Sesuai dengan slogan kita, saatnya rakyat menikmati," ungkapnya
Dia menambahkan, bahwa pelayanan saat ini sudah harus berorientasi mudah, cepat dan dekat. Mudah urusannya, cepat pelaksanaannya dan ada di sekitar masyarakat bertempat tinggal. "Inilah yang disebut saatnya rakyat merasakan keberadaan pemerintah yang ada di sekitarnya dan begitu dekat," kata Ali Mukhni.
Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Martoni yang menjadi koordinator lapangan pelayanan ini akan memantau pelaksanaan pelayanan ini. "Kita akan membereskan adminduk per nagari secara bertahap satu demi satu. Pelayanan yang fokus seperti ini juga untuk mendukung program kita di tahun 2018 yaitu membangun nagari tertib Dukcapil," ujar dia. (501)

Selasa, 19 Desember 2017

Pindahkan Pusat Pemerintahan Nagari Toboh Gadang Barat Kembangkan Pasar Nagari

Toboh Gadang--Sejak berpisah dari induknya, Nagari Toboh Gadang setahun yang lalu, Nagari Toboh Gadang Barat terus berbenah dan menata nagarinya. Kantor walinagarinya yang terletak di Korong Toboh Tangah, mulai awal tahun depan sudah harus pindah ke Korong Toboh Cubadak, tepatnya di Pasar Balai Baru, yang dulunya menjadi pasar Nagari Toboh Gadang itu sendiri.
Pejabat Walinagari Toboh Gadang Barat, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman, Mirza Harmadi menyebutkan bahwa Pasar Balai Baru sepertinya layak dijadikan pusat nagari ini. Dan pembangunannya sudah lumayan bagus, dan lagi masyarakatnya banyak pula di situ.
"Sebab, inti dari pemekaran nagari ini tentu ingin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat," kata dia, Rabu (20/12) kemarin. Dan lagi, kata dia, kepindahan ini merupakan keinginan seluruh masyarakat Toboh Gadang Barat.
Menurut Mirza Harmadi, memang kantor yang akan diduduki di Toboh Cubadak nantinya sama juga dengan yang ada sekarang, yakni masih bangunan milik masyarakat. Tetapi, jangka panjangnya untuk pembangunan kantor nagari yang permanen akan mudah terlaksananya di Pasar Balai Baru demikian.
"Alhamdulillah, tanah sudah ada. Kita tinggal membangun kantor yang representatif saja lagi," ungkap Mirza Harmadi lagi.
Dengan adanya kantor walinagari di komplek pasar tersebut, lanjut Mirza Harmadi, dampaknya jelas akan menghidupkan dan mengembangkan Pasar Balai Baru. "Banyak hal yang bisa kita kembangkan terkait kemajuan dan perkembangan pasar nagari ini. Salah satunya, kita letakan pusat pemerintahan nagari di lokasi pasar itu," sebutnya.
Toboh Gadang Barat, ujarnya, yang dulunya berinduk ke Nagari Toboh Gadang, termasuk nagari baru yang wilayahnya lumayan besar. Punya enam korong. Yakni Korong Toboh Masjid, Toboh Cubadak, Toboh Sikaladi, Toboh Rawang, Toboh Tangah, dan Toboh Koto Panjang. (501)

Padang Pariaman Rawan Bencana BPBD Gelar Uji Lapang Penanggulangan Bencana Banjir dan Longsor

VII Koto--Kabupaten Padang Pariaman dikenal sebagai daerah langganan banjir dan longsor. Menyadari kondisi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daera (BPBD) daerah itu adakan uji lapang penanggulangan bencana banjir dan longsor di halaman TK/SD Model, Limpato, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Selasa (19/12).
Melalui fasilitasi BNPB, turut ikut aktif dalam uji lapang TNI, Polri, Basarnas, komunitas peduli bencana serta  bersama unsur terkait lainnya. Uji lapang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur dan ditutup oleh Dandim 0308/Pariaman, Letkol Arh Hermawansyah yang juga bertindak sebagai Incident Commander (Komandan Penanggulangan Bencana) Uji Lapang.
Wabup Suhatri Bur mengatakan, kegiatan uji lapang ini merupakan rangkaian dari kegiatan yang sebelumnya telah dilaksanakan, yaitu penyusunan dokumen Rencana Kontijensi (Renkon) banjir disertai longsor melalui workshop pada tanggal 15 sampai dengan 19 Oktober 2017.
"Kegiatan pada hari ini bertujuan untuk menguji dokumen Renkon tersebut melalui uji lapang," jelas Suhatri Bur. Hal ini, sambungnya, perlu dilakukan apabila terjadi bencana banjir, seluruh elemen yang terlibat harus mengacu kepada dokumen rekon itu.
Katanya lagi, dokumen ini juga akan menjadi panduan supaya kegiatan uji lapang penanggulangan bencana banjir disertai longsor bisa langsung menjadi SOP/Protap apabila bencana benar-benar terjadi. "Kegiatan ini sangat penting karena Padang Pariaman masuk zona bencana banjir yang cukup sering dan bahkan menimbulkan kerugian harta benda dan nyawa manusia," terangnya lagi.
Menurut Suhatri Bur, dokumen tersebut segera di-Perda-kan. Supaya seluruh pelaku atau elemen terkait dapat melaksanakan tugas dan fungsi sesuai tanggungjawab masing-masing yang sudah ditentukan dalam dokumen Rekon.
Mantan Ketua KPU itu mengingatkan, kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat luas ini, tidak bisa selesai oleh satu instansi saja, seperti BPBD, melainkan juga perlu dukungan berbagai pihak antara lain dari TNI Polri, Pemerintah Daerah, maupun seluruh elemen masyarakat. "Butuh kerjasama semua pihak dalam menghadapi kejadian bencana yang terjadi," tukuknya.
Di sela kegiatan, Dandim 0308/Pariaman Letkol Arh Hermawansyah mengatakan, uji lapang dan simulasi penanggulangan darurat bencana ini bertujuan agar para personil siap mengeveakuasi dan menangani dengan cepat dalam rangka penanggulangan darurat bencana banjir dan longsor, melakukan penyelamatan terhadap korban ysng terkena dampak bencana alam. Simulasi uji lapang ini melibatkan TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Basarnas, Dinas PU, dan melibatkan masyarakat dan semua unsur yang ada. (501)

Di Lubuk Alung KPID Sumbar Gelar Literasi Media dan Penyiaran Sehat

Di Lubuk Alung
KPID Sumbar Gelar Literasi Media dan Penyiaran Sehat

Lubuk Alung--Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat menggelar literasi media dan deklarasi penyiaran sehat, Rabu (20/12) kemarin di gedung Koperasi Pegawai Negeri Guru (KPNG) Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Acara yang dibuka Kepala Dinas Kominfo Sumbar, Yeflin Luandri mewakili Gubernur Irwan Prayitno itu melibatkan banyak pihak di daerah itu.
Ketua Panitia Afriendi menyampaikan, KPID yang mempunyai tugas mengawasi media bidang siaran; tv, radio. Deklarasi penyiaran sehat ini amat penting. "Kita semua punya media tv di rumah masing-masing. Dan tidak semua siaran yang harus kita tonton. Sebab, sudah ada dan banyak siaran media tersebut yang dapat teguran KPID," katanya.
Sebagai elemen masyarakat, ujar dia lagi, harus kritis terhadap peredaran media siaran yang kebanyakan siarannya merusak anak dan generasi. "Untuk inilah, KPID Sumbar melibatkan Ormas, OKP, tokoh masyarakat, bundo kandung di Padang Pariaman, agar penyiaran sehat ini bisa terwujud," ungkapnya.
Menurut Afriendi, narasumber dalam acara ini, Buya Zainal, Rois Syuriyah Nahdlatul Ulama Sumbar, Sukri Umar, Padang Ekspres, Kepala Dinas Kominfo Padang Pariaman, Zahirman, dan dari KPID sendiri.
Ketua KPID Sumbar, Afriato Korga menilai, keberadaan media siaran banyak sedikitnya telah merubah tatatan, budaya serta adat istiadat masyarakat itu sendiri. "Sebenarnya, kita sah-sah saja menerima orang lain, namun akidah dan keyakinan serta budaya kita tidak boleh tinggal atau beralih," sebutnya.
Dia mengajak semua pihak yang ada di Padang Pariaman untuk selalu ikut mengawasi jalannya media siaran ini. "Kita perlu siaran yang sehat, memberi pelajaran dan mendidik," harapnya.
Kepala Dinas Kominfo Sumbar, Yeflin Luandri menilai, yang namanya berita bohong atau yang lagi trendnya berita hoax sudah ada dan berkembang dari dulu. Malah di zaman nabi sudah berkembang hal itu. "Tinggal bagi kita memilah dan mimilih, mana media yang bisa kita jadikan rujukan dan pengembangan," kata dia.
Sebagai mitra pemerintah, Yeflin Luandri menyampaikan terima kasihnya kepada KPID Sumbar yang telah mengangkah acara yang amat penting ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kominfo Padang Pariaman, Zahirman yang mewakili Bupati Ali Mukhni menyambut baik kegiatan literasi media dan deklarasi penyiaran sehat demikian. "Mudah-mudahan daerah ini punya media siaran pula, seperti apa yang sudah ada di Kabupaten Pesisir Selatan sana, agar masyarakat dan pemerintah lebih banyak lagi berkomunikasi," ungkapnya. (501)

Senin, 18 Desember 2017

Camat Diminta Dekat dengan Ulama dan Tokoh Masyarakat

Parit Malintang--Bupati Ali Mukhni minta seluruh camat di Kabupaten Padang Pariaman untuk meningkatkan kepedulian dan tanggungjawabnya dalam mengemban tugas di kecamatan masing-masing.
Hal itu disampaikannya dalam pertemuan rapat evaluasi penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan kinerja camat di ruang rapat Setdakab, Senin (18/12). Sebelumnya, Bupati Ali Mukhni membahas penyerapan anggaran 2017 yang ditargetkan 97 persen. Camat diminta turut ambil andil dalam pencapaian target tersebut.
"Target ini naik 1,5 persen dari tahun 2016. Namun saya kuatir target tersebut tidak tercapai karena banyak proyek pembangunan yang perencanaannya di tahun berjalan. Seperti RSUD. Perencanaannya di bulan Juli, seharusnya sudah disiapkan tahun 2016 lalu," jelasnya.
"Untuk itu, tahun anggaran 2018 saya sudah perintahkan ke Kabag LPBJ untuk merencanakan kegiatan di tahun 2017 ini agar target penyerapan anggaran bisa mencapai 100 persen," katanya lagi.
Terkait dengan kinerja camat, Bupati Ali Mukhni berharap kepada seluruh camat untuk melakukan inovasi di masing-masing kecamatannya. Dia meminta camat jangan hanya terpaku dengan kegiatan rutinitas semata.
Bupati Ali Mukhni berulang kali mengungkapkan kegusarannya atas ketidakpedulian dan tanggungjawab terhadap amanah. "Jangan bekerja karena pimpinan. Bekerjalah dengan ikhlas karena berharap redha Allah. Setiap hari harus ada perubahan atau inovasi. Jangan sampai ada masyarakat mengeluh, atau merasa tidak dilayani dengan baik. Kalau perlu kunjungi, jemput bola langsung kepada masyarakat," kata peraih Satya Lencana Pembangunan itu.
"Saya mengajak camat dan seluruh pejabat di Padang Pariaman untuk bekerja membangun Padang Pariaman," pesannya. Ali Mukhni kembali mengingatkan bahwa di Padang Pariaman tidak ada pejabat. Yang ada pelayan walau istilah pejabat itu ada.
Ali Mukhni mengatakan, camat hanya melayani masyarakat di wilayah kecamatan. Tidak ada yang sulit jika mau bekerja secara ikhlas dan diniatkan untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat. "Tidak sulit sebenarnya memimpin kecamatan. Untuk menyerap aspirasi dan harapan masyarakat bisa dengan cara berkeliling ke seluruh pelosok kecamatan. Shalatlah di semua masjid yang ada di kecamatan secara bergiliran pasti masyarakat senang dan suka melihat camat yang ada di seluruh sudut kecamatan," katanya memberi kiat.
Ali Mukhni juga menyarankan kepada camat untuk dekat dengan ulama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan pemuda. Mengenai TP PKK, Bupati Ali Mukhni menyampaikan keluhan Ketua TP PKK Kabupaten dimana dari 17 kecamatan hanya TP PKK Enam Lingkung yang selalu hadir dan aktif menyukseskan kegiatan TP PKK Kabupaten.
Mengenai Dana Desa, Bupati juga meminta camat ikut membina, mengawasi dan memberi arahan bersama pihak kepolisian dan kejaksaan. Rapat evaluasi kemudian dilanjutkan dengan penyampaian informasi dari Dinas Dukcapil, Penamaan Modal dan Pemberdayaan Masyarakat Desa terkait dengan tugas camat. (501)

Di Padang Pariaman Pelajaran Agama Semakin Minim Keberadaan Guru PAI Bagaikan Mati Suri

Padang Pariaman--Selama ini keberadaan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Padang Pariaman terasa mati suri. Dia ada tapi terasa tidak ada kegiatannya. Dan demikian hampir dirasakan oleh mereka yang tergabung dalam pahlawan tanpa tanda jasa bidang agama itu, dari TK hingga SMA.
Kasi PAI Kemenag Kabupaten Padang Pariaman Suhendrizal mengakui hal tersebut. Untuk ini, melalui berbagai program dan gebrakan yang dilakukannya belakangan ini, kemajuan PAI mulai terasa. Setidaknya, semua guru PAI telah terstruktur dalam organisasi yang kuat.
"Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dari SD hingga SMA oleh guru PAI sudah aktif melakukan pertemuan, membahas berbagai hal yang menyangkut bidang tugasnya," ujar Suhendrizal, Selasa (19/12) kemarin di Padang Pariaman.
Kemudian, katanya, setiap guru PAI harus pula tergabung dalam Asosiasi Guru PAI Kecamatan, dan ini telah aktif di 17 kecamatan yang ada di Padang Pariaman. "Dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) ke-72 tahun ini, asosiasi guru PAI ikut meramaikan acara puncak HAB, yang ditandai dengan gerak jalan jantung sehat," ungkapnya.
Sepengetahuan Suhendrizal, Asosiasi Guru PAI Kecamatan ini baru ada di Padang Pariaman. Nah, ini sebuah prestasi yang amat luar biasa, yang tentunya dukungan penuh dari Kepala Kemenag dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Helmi dan Rahmang.
"Beberapa waktu lalu kita seleruh asosiasi guru PAI ini menggelar acara gelak tawa, yang intinya menyentuh berbagai persoalan di tengah masyarakat di Pantai Sungai Limau. Setelah itu, kita juga melakukan studi tiru ke Provinsi Aceh, yang terkenal kuat agama serta nilai-nilai adatnya," ungkap Suhendrizal.
Masih dalam rangka HAB, katanya lagi, akhir bulan ini asosiasi guru PAI ini menggelar debat yang mempertemukan seluruh guru PAI. Yang akan jadi topik perdebatan, adalah soal tahlilan, peringatan maulid, makan dan minum di rumah orang yang sudah meninggal, serta memperingati hari meninggal dan qunut Subuh. "Tentunya, perdebatan ini bukan untuk saling salah-menyalahkan. Namun, ingin mencari sumber hukum yang pas soal demikian," sebutnya.
Di samping itu, sambung Suhendrizal, guru PAI juga menggelar lomba pidato bagi guru PAI perempuan, dan lomba khutbah Jumat bagi guru PAI laki-laki. "Semuanya itu, tentunya bagian dari upaya memperlihatkan keberadaan PAI itu sendiri di tengah masyarakat, di tengah semakin minimnya jam pelajaran bidang agama di seluruh sekolah yang ada," katanya. (501)

Gender Selalu Menciptakan Opini Ketimpangan dan Ketidakadilan

Padang Pariaman--Pembangunan kesetaraan gender merupakan salah satu indikator penunjang terlaksananya program pemerintah. Namun hal itu sering terabaikan, karena kurangnya pemahaman tentang gender itu sendiri. Untuk menanggulangi itu, Dinas Sosal Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Padang Pariaman melakukan bimbingan teknis (bimtek) Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui Perencanaan dan penganggaran Responsif Gender (PPRG), di LBK Karan Aur, Pariaman.
Mendatangkan dua orang narasumber dari Bappeda Provinsi Sumatera Barat; Yudha Prima dan Widyaiswara. Dari BKPSDM Herita Dewi. Bimtek yang dilakukan beberapa waktu lalu itu dapat sambutan positif.
Kepala Dinas Sosial PPA Padang Pariaman, Arman menyampaikan, untuk meminimalisasi ketimpangan dan kesenjangan gender di OPD perlu adanya PUG sebagai konsep besarnya, dan PPRG sebagai instrument untuk mencapai PUG dengan mengevaluasi tujuan, peruntukan gender sesuai Pemendagri Nomor 67 tahun 2011.
Menurut dia, Bimtek focal point ini bertujuan meningkatkan wawasan dan pemahaman ASN tentang pentingnya PUG dalam pembangunan citra gender kedepanya. Ini semua dapat berjalan dengan dukungan tim setiap OPD yang telah di bentuk dalam SK Bupati Padang Pariaman menyangkut peranan gender di OPD dan masyarakat.
Secara makna, ujar dia, gender bukanlah jenis kelamin. Gender merupakan sebuah keselarasan, kesesuaian, dan keselamatan peran pria dan wanita tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Pemerintah meningkatkan dan memeratakan pendapatan, pekerjaan, pelayanan publik dan daya saing daerah. Hal ini dapat berlangsung dengan efesien jika semua elemen bergerak.
Sementara, Herita Dewi mengatakan, gender sangat terkait dengan mindset atau pola pikir yang tergantung pada budaya daerah, konstruksi sosial dan agama. Isu gender ini selalu menciptakan opini tentang ketimpangan dan ketidakadilan.
"Harapan kita, Bimtek focal point PUG ini dapat di anggarkan di masing-masing OPD di anggara perubahan 2018 atau anggaran DPA tahun 2019," kata Arman. Peserta pelatihan yang berjumlah 84 orang terdiri dari utusan OPD di lingkungan Pemkab Padang Pariaman. (501)

Dinas Pertanian Sijunjung Belajar ke Padang Pariaman

Padang Pariaman--Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman dikunjungi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung, dalam rangka studi banding mengenai data statistik pertanian dan perkebunan sebagai perwujudan keterbukaan informasi publik, bahan evaluasi dan dasar rencana kerja mendatang.
Kunjungan itu dipimpin Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung, Rika Nursanti, dan disambut langsung oleh Kepala Distan dan KP Padang Pariaman, Yurisman.
Menurut Yurisman, dinas yang dia pimpin selalu berinovasi dan membuat gebrakan yang alhamdulillah bisa diterima oleh khalayak dan juga memotivasi daerah lain dalam melakukan hal yang sama. Namun, semua hal ini tidak akan terwujud tanpa adanya kerjasama yang baik secara intern, antara Distan dan KP dengan ekstern, terutama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Bagaimanapun, BPS merupakan mitra Dinas Pertanian.
Dipilihnya Distan dan KP Padang Pariaman sebagai tujuan studi banding, karena laporan statistik pertanian Kabupaten Padang Pariaman cukup baik dan lengkap, ditunjang pula dengan adanya buku statistik pertanian dan perkebunan yang dirilis setiap tahunnya.
Diskusi lebih mengarah kepada teknik pengumpulan data yang efisien dan efektif. Di akhir diskusi, Kepala Distan dan KP Padang Pariaman menyerahkan buku statistik pertanian dan perkebunan tahun 2016, dengan harapan bisa bermanfaat dan diduplikasi oleh bagian statistik Dinas Pertanian Sijunjung (501)

Kecelakaan Maut Kembali Terjadi di Batang Tapakis Seorang Penumpang Tewas, Sopir Kritis

Pariaman--Kecelakaan hebat kembali terjadi di Batang Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman. Tepatnya di jalur Padang-Bukittinggi, di depan Koramil Lubuk Alung. Kejadian sekitar pukul 06.00 Wib, Minggu (12/10) antara mobil Innova dengan Col Diesel tersebut membuat Danil (17) penumbang Innova tewas di tempat.
Mobil Innova dari arah Padang tujuan Bukittinggi disopiri Yandra Noveri. Sang sopir asli Banuhampu, Kabupaten Agam itu mengalami kritis. Bagian depan mobilnya rinsek. Sedangkan Col Diesel dari arah Bukittinggi tujuan Padang tampak rebah kuda. Zainal yang mengemudikan Col Diesel pembawa makanan ayam demikian mengalami luka ringan di keningnya.
Kopral Tasrif, anggota Koramil Lubuk Alung yang menyaksikan kejadian itu menyebutkan, mobil Innova dengan nomor polisi BA 1793 AY mengangkut empat penumpang dengan sopirnya. Dua diantaranya selamat. Sopirnya yang kritis dibawa ke RSUD Padang Pariaman di Parit Malintang, dan selanjutnya dirujuk ke M. Djamil Padang. Sedangkan korban yang meninggal dunia diangkut ke Puskesmas Lubuk Alung untuk diambil pisumnya.
Sementara, Col Diesel BA 3918 MN mengalami rebah kuda akibat benturan Innova dari arah Padang tersebut. Pagi itu, Batang Tapakis menjadi kunjungan banyak orang. Mereka melihat dan ikut prihatin. Dan memang lokasi itu dikenal dengan rawan kecelakaan. Hampir tiap sebentar nyawa manusia melayang disitu.
Kasat Lantas Polres Padang Pariaman Teuku Heri Hermawan bersama sejumlah personilnya langsung melakukan olah TKP. Mobil Innova diderek ke Mapolantas di Pasa Kandang Lubuk Alung. Begitu juga dengan mobil Col Diesel. "Diduga sopir Innova mengemudikan mobil dalam keadaan mengantuk," kata dia. (525)
----------------------------------------------------

Diduga Pemakai Narkoba
Polres Padang Pariaman Amankan Empat Anak Muda dan Motor Tanpa Surat

Kayutnama--Jajaran Polres Padang Pariaman berhasil mengamankan empat anak muda diduga pemakai narkoba, Sabtu (11/10) malam dalam razia yang dilakukan di jalan jalur utama Padang-Bukittinggi, tepatnya di kawasan Anai Resort. Disamping itu, sejumlah kendaraan roda dua tanpa surat-surat diangkut ke Mapolres.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Rudi Yulianto kepada Singgalang, kemarin menyebutkan, kempat orang itu; R, usia 20 tahun eks pelajar, beralamat di Tanjung Alam, Ampek Angkek, Kabupaten Agam. Berikutnya; MH, Y berusia 17 tahun, pelajar, asal keduanya Biaro Tangah, Ampek Angkek juga.
"Ketiganya dalam menjalani tes urine, positif. Mereka menggunakan narkoba jenis sabu. Sedangkan yang satu lagi perempuan berinisial ED, 20 tahun, mahasiswi di Tanjung Pinang Timur, Provinsi Kepulauan Riau. Yang perempuan ini tidak terbukti pemakai. Dalam tes urine, dia negatif," kata Rudi Yulianto.
Menurut Rudi Yulianto, dalam mobil Avanza yang mereka gunakan, awalnya lima orang. Satu lagi berhasil kabur dan entah kemana larinya saat dilakukan pengeledahan. "Dalam mobilnya, kita sama sekali tak menemukan barang bukti berupa narkoba. Yang ada hanya sebuah kotak yang dislipkan dalam jok mobil. Dalam kotak itu ada alat penghisab sabu," kata dia.
"Sesuai peraturan yang berlaku, mereka kita tahan 3x24 jam, sejak mulai penangkapan. Kemudian, dalam razia kita juga menemukan narkoba jenis ganja yang sengaja dicampakkan oleh orang tak dikenal. Diduga pengguna kendaraan mobil yang melemparnya keluar, yang juga kita selamatkan di Mapolres," ungkapnya.
Dalam razia itu, katanya, pihak kepolisian menyetop semua jenis kendaraan. Sebab, razia disamping antisipasi keamanan jelang pelantikan Presiden dan Wapres RI dilantik, razia dilakukan juga berkenaan dengan maraknya kasus curanmor belakangan ini.
"Dan terbukti, ada sejumlah motor yang kita angkut tanpa membawa surat-surat. Mereka terlalu berani mengangkut kendaraan, tanpa STNKB. Malam-malam lagi," ujar Rudi Yulianto. (525)