Selasa, 28 Maret 2017

Wabup Suhatri Bur Dukungan Perantau dalam Kesuksesan Pembangunan Sangat Dibutuhkan

Wabup Suhatri Bur
Dukungan Perantau dalam Kesuksesan Pembangunan Sangat Dibutuhkan

Padang Pariaman--Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur memberikan apresiasi kepada masyarakat Piaman yang ada di rantau, saat menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Keluarga Daerah Piaman (DPD PKDP) Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, Sabtu lalu.
    "Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman sangat berterima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan oleh PKDP. Dukungan ini sangat berarti bagi kami dalam melakukan percepatan pembangunan," kata dia.
    Suhatri Bur menambahkan, saat ini Pemkab tengah gencar-gencarnya menjadikan Padang Pariaman sebagai kawasan pendidikan. Semangat ini sejalan dengan visi mewujudkan kabupaten yang baru, religius, cerdas dan sejahtera.
    Ia menjelaskan, Pemda Padang Pariaman telah menyiapkan lahan di Tarok, Kecamatan 2x11 Kayutanam yang nantinya akan digunakan sebagai tempat berdirinya perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang akan dibangunan nantinya, adalah Institut Seni Indonesia (ISI), Politeknik Negeri Padang dan pengembangan Universitas Negeri Padang yang saat ini tengah dilakukan perbincangan.
    Pembangunan kawasan pendidikan di Tarok, kata dia, mendapat sambutan dan dukungan penuh dari masyarakat setempat. Untuk pembebasan lahan tidak ada kendala. Buktinya, masyarakat telah menyerahkan surat pembebasan lahan untuk akses jalan menuju kampus sehingga saat ini telah dilakukan pembukaan jalan yang ditaksir memiliki lebar 75 meter. Khusus untuk area kampus, Pemda telah menyerahkan sertifikat tanah kepada Menristekdikti di gedung pertunjukan ISI Padang Panjang.
    Suhatri Bur melanjutkan, Padang Pariaman saat ini memiliki sekolah MAN Insan Cendekia di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Untuk menjadi peserta didik, calon siswa diharuskan hafal ayat suci Alquran minimal 3 Juz.
    Dihadapan PKDP Kota Sungai Penuh, Wakil Bupati Padang Pariaman ini juga memaparkan pesona pariwisata yang dimiliki kampung halaman. Ia menyampaikan, bahwa pihaknya tengah fokus mengembangkan objek wisata Lubuak Nyarai di Salibutan Lubuk Alung dan kawasan wisata Tiram.
    Ketua PKDP Kota Sungai Penuh masa bakti 2017-2022, Bagindo Abdul Gafar menyebutkan, bahwa DPD PKDP Kota Sungai Penuh telah dibentuk sejak 2011 dan telah menjalankan amanah sebagai wadah organisasi paguyuban.
    Ia menghimbau kepada masyarakat PKDP Kota Sungai Penuh untuk saling hormat-menghormati, serta saling tegur sapa dalam kehidupan sehari-hari. 
    Sepulang dari Kota Sungai Penuh, Wabup Suhatri Bur beserta rombongan mengunjungi Mushalla Al-Ikhlas yang berlokasi di Duriang Tayang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Mushalla tersebut merupakan hasil gotong royong warga PKDP Solok Selatan.
    Dalam kunjungan itu, Suhatri Bur disambut Ketua DPRD Solok Selatan, Sidik Ilyas bersama segenap pengurus PKDP daerah itu. Sidik menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan dan silaturahim Wabup tersebut. (501)

Kemenag Padang Pariaman Selenggarakan Pembinaan Operator EMIS PAI

Kemenag Padang Pariaman Selenggarakan Pembinaan Operator EMIS PAI

Padang Pariaman--Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman, Senin (27/3) menyelenggarakan pembinaan operator Education Manajement Information System (EMIS) dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Convention Ananda, Kampung Pondok, Kota Pariaman.
    Kegiatan tersebut bertujuan memaparkan dan mendiskripsikan kebijakan Kankemenag Padang Pariaman tentang urgensitas data EMIS PAI, sehingga data tersebut terjamin kelengkapanya, keakuratan dan ketepatan waktunya.
    Pembinaan yang mengambil tema; urgensitas data EMIS menuju pembangunan PAI di Kabupaten Padang Pariaman itu, diikuti 50 orang peserta yang terdiri dari operator dan guru PAI, serta pengawas dengan nara sumber Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman, H. Helmi dan Kepala Bidang Pakis Kanwil Kemenag Sumbar, H. Kardinal.
    "Kegiatan pembinaan ini juga bertujuan untuk memaparkan dan mendiskripsikan tentang urgensitas data EMIS PAI dalam pengambilan kebijakan pembangunan dan pengembangan PAI," ungkap Kasi Pais Kankemenag Padang Pariaman, Suhendrizal.
    Menurut mantan Penyelenggara Syariah Kankemenag Kabupaten Agam tersebut, pembinaan operator dan guru PAI dilaksanakan secara dua system yang menggunakan metode struktur learning by expriences dalam proses belajar mengajar adrologi melalui tahapan pencairan, penggerakan dan pembekuan pemahaman.
    "Penyajian materi dilakukan dalam tiga bentuk, yakni ceramah, doktriner dan diskusi atau tanya jawab," terang Suhendrizal.
    Kankemenag Padang Pariaman, Helmi menyampaikan, EMIS sebagai pusat pendataan pendidikan Islam sangat berperan dalam menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijkan program PAI, mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
    "Sampai saat ini, data EMIS telah ditetapkan sebagai sumber dalam menentukan perencanaan dan kebijakan di bidang PAI, sehingga secara kontiniyuitas harus ditingkatkan dengan menimalisir berbagai kelemahan yang terjadi," kata dia. (501)

Senin, 27 Maret 2017

Rajin Mengikuti Senam Mingguang ASN Kemenag Padang Pariaman Dapat Reward

Rajin Mengikuti Senam Mingguang
ASN Kemenag Padang Pariaman Dapat Reward

Padang Pariaman--Dalam rangka meningkatkan motivasi Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Padang Pariaman, H. Helmi, Rabu lalu memberikan reward bagi peserta senam jantung sehat yang dilaksanakan di halaman Kankemenag setempat, Kiambang, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung.
    Reward tersebut berupa pulpen dan jilbab untuk 10 orang pesenam terbaik yang melaksanakan senam dengan semangat tanpa berhenti. Lima orang terdiri dari pesenam laki-laki, yaitu, Syaiful Azhar, Yufni Faisol, Yaman Hijaz, Zulfitri dan Febri Yuhendri. Sementara pesenam perempuan yang berhak menerima reward; Maghdalena, Prima Nitty Pitra, Rina Yuliani, Zuwarti dan Mirsa Witra.
    "Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi kawan-kawan ASN agar lebih bersemangat lagi dalam melaksanakan senam yang diselenggarakan sekali dalam seminggu, tepatnya setiap Rabu pagi," ungkap Helmi.
    Ia mengatakan, selama ini ASN Kankemenag Padang Pariaman sudah giat melakukan senam. Untuk lebih baik lagi, tidak ada salahnya diberikan reward untuk meningkatkanya.
    "Kesehatan itu penting sekali artinya bagi kita, terutama bagi ASN yang akan bertugas melayani masyarakat. Selain itu, di Kemanag Padang Pariaman, juga mempunyai prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati," terang Helmi.
    Menurutnya, kesehatan juga sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kinerja ASN yang bersangkutan. (501)

Kemenag Padang Pariaman Serahkan Bantuan Kedua ke Limapuluh Kota

Kemenag Padang Pariaman Serahkan Bantuan Kedua ke Limapuluh Kota

Padang Pariaman--Selain untuk mempererat tali silaturahim, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian keluarga besar Kankemenag Kabupaten Padang Pariaman kepada saudaranya yang mengalami korban banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota.
    Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Padang Pariaman, H. Helmi, Selasa lalu ketika menyerahkan bantuan susulan kepada korban banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota di Aula Kankemenag daerah itu.
    Bantuan tersebut diterima langsung Kepala Kankemenag Kabupaten Limapuluh Kota, H. Ramza Husmen didamping beberapa orang Kasi. "Kita sebagai sesama umat Islam tak obahnya seperti dua tangan, sakit tangan yang satu, tangan yang satu lagi ikut juga merasakanya. Apa yang kita lakukan hari ini, semoga menjadi amal ibadah bagi kita semua," tutur Helmi.
    Menurutnya, bantuan tersebut merupakan bantuan kedua. Bantuan yang pertama dilakukan pada masa tanggap darurat berupa uang senilai Rp5 juta lebih. Sedangkan pada bantuan yang kedua, Kemenag Padang Pariaman menyerahkan beberapa bantuan, di antaranya, satu set sound system untuk masjid/mushalla, 250 kg beras, 36 kardus mie instant dan dua kardus pakaian layak pakai serta satu kardus minyak goreng.
    Kepala Kankemenag Kabupaten Limapuluh Kota, Ramza Husmen menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan keluarga besar Kankemenag Kabupaten Padang Pariaman. "Kami mengucapkan terima kasih dan bantuan ini akan segera kami salurkan kepada yang berhak menerimanya," katanya.
    Pada kesempatan tersebut, Kakan Kemenag Helmi didampingi Kasubbag TU, H. Syafrizal, Kasi PHU, Syaiful Azhar dan beberapa Kepala KUA serta Kepala Madrasah yang ada di Kabupaten Padang Pariaman. (501)

MTsN 2 Padang Pariaman Menuju Madrasah Adiwiyata Tingkat Sumbar

MTsN 2 Padang Pariaman Menuju Madrasah Adiwiyata Tingkat Sumbar

Padang Pariaman--Persiapan Madrasah Adiwiyata yang dilakukan oleh MTsN 2 Padang Pariaman (MTsN Pauh Kambar) sudah bagus. Semoga kedepannya akan lebih baik lagi dan bisa terpilih sebagai Madrasah Adiwiyata tingkat Provinsi Sumatera Barat dan melanjutkan ke tingkat nasional.
    Demikian disampaikan Ketua Tim Penilai dari BLH Sumatera Barat, Dasril, Jum’at, lalu saat mengadakan evaluasi kevalidan dokumen Adiwiyata di MTsN 2 Padang Pariaman.
    "Kegiatan ini merupakan follow up dari tahapan verifikasi dokumen yang telah dievaluasi oleh Tim BLH provinsi berdasarkan kriteria penilaian sekolah Adiwiyata, dan kami akan melakukan kevalidan dan kesesuaian antara dokumen dan kenyataan di lapangan, khususnya terhadap perilaku seluruh warga madrasah dalam kepeduliannya terhadap kelestarian fungsi
lingkungan hidup," ujar Dasril.
    Selain melakukan validasi dokumen, tim juga melakukan tes tertulis bagi seluruh stakeholder madrasah terkait penilaian sekolah Adiwiyata, guna mengetahui sejauh mana warga madrasah memahami pendidikan berwawasan lingkungan.
    Menurut Kepala MTsN 2 Padang Pariaman, Zaitul Makmur, dengan adanya program Adiwiyata ini dapat menciptakan kebersamaan bagi warga madrasah, kondisi belajar-mengajar yang lebih nyaman dan kondusif serta dapat dijadikan tempat pembelajaran nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan yang baik bagi warga madrasah dan masyarakat sekitar.
    "Kedepannya kita akan selalu berupaya melestarikan lingkungan hidup, sehingga diharapkan seluruh warga madrasah ikut terlibat dalam kegiatan madrasah menuju lingkungan sehat, hijau dan asri," ujar Zaitul.
    Disamping itu, Zaitul Makmur berharap agar MTsN 2 Padang Pariaman menjadi madrasah yang unggul dan berbudaya serta bermoral agama berdasarkan Imtaq berjiwa nasional, peduli sosial dan lingkungan Islami dalam keseharian, sesuai dengan visi MTsN 2 itu sendiri. (501)

Hindari Kemacetan Batas Kota Kendaraan Umum Mulai Ditertibkan di Pasar Grosir Kasang

Hindari Kemacetan Batas Kota
Kendaraan Umum Mulai Ditertibkan di Pasar Grosir Kasang

Batang Anai--Hari pertama pelaksanaan penertiban angkutan umum yang melibatkan daerah Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang, Kamis lalu dengan menjadikan pasar grosir Kasang sebagai tempat pemberhentian berlansung sukses.
    Kepala Dinas Perhubungan Padang Pariaman Budi Utama didampingi Koordinator Rasmi dan Wakil Koordinator Armen Maulik kepada wartawan di lokasi tempat pemberhentian menyebutkan, kegiatan ini selain penertiban juga bertujuan untuk memungsikan pasar grosir agar ekonomi masyarakat pasar grosir dan sekitarnya bisa menggeliat.
    Selama ini, kata Budi Utama, angkutan umum dari Padang Pariaman dan dari Padang bertemu di batas kota. Selain mengurangi keindahan, juga menyebabkan terjadinya kemacetan.
    "Dengan penertiban ini, beberapa manfaat bisa didapatkan sekaligus. Mengurai kemacetan, memperindah batas kota dan menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar pemberhentian pasar grosir," kata Budi Utama di bawah teriknya sinar mentari.
    Pelaksanaan kegiatan ini diawali sejak beberapa waktu lalu dengan melibatkan unsur-unsur terkait kedua daerah, seperti Dinas Perhubungan, organisasi angkutan darat (Organda) serta pihak kepolisian.
    Budi Utama menambahkan, dalam waktu dekat, bus eksekutif Trans Padang juga akan masuk ke pemberhentian pasar grosir ini. Secara umum tidak ada persoalan, hanya terbentur karena gerbang pasar grosir belum bisa dilewati bus Trans Padang.
    "Kita berharap, proses ini dapat membantu masyarakat secara luas. Semua kepentingan akan kita akomodir," tutupnya. (501)

Sabtu, 25 Maret 2017

Lewat Bedah Lapau Refrizal Ingin Maiset Masyarakat Berubah ke Arah yang Lebih Bagus

Lewat Bedah Lapau
Refrizal Ingin Maiset Masyarakat Berubah ke Arah yang Lebih Bagus

Lubuk Alung--Di Kabupaten Padang Pariaman, duduk di lapau merupakan budaya tersendiri. Bahkan, sebagian orang bilang, kalau lapau itu tempat menyelesaikan berbagai persoalan dari tingkat rendah, hingga ke tingkat yang paling tinggi sama sekali.
    "Ini khas kita yang harus dipertahankan. Apalagi kalau banyak membahas persoalan positif," kata H. Refrizal, anggota Komisi XI DPR RI, Jumat lalu saat peresmian bedah lapau di Nagari Aie Tajun Lubuk Alung.
    Menurut politikus PKS yang sejak beberapa tahun terakhir ini aktif melakukan bedah lapau ini, bedah lapau yang dilakukan bukanlah merombak lapau yang tadinya kurang bagus menjadi bagus alias mengganti bangunannya.
    "Hakikat bedah lapau ini, adalah bagaimana merubah pola pikir yang punya lapau. Mereka harus punya keinginan untuk maju dan terus berkembang dalam menghidupi lapaunya yang tiap hari didatangi oleh masyarakat," kata dia.
    Refrizal yang turun bersama staf ahlinya, M. Ridwan mengatakan, setiap lapau yang masuk dalam programnya selaku wakil masyarakat di Dapil Sumbar II ini, itu diberikan bantuan Rp1,5 juta. Rinciannya, Rp1 juta untuk tambahan modal, sedangkan yang Rp500 ribu untuk sedikit memperbaharui lapaunya.
    Hingga saat ini, Refrizal telah melakukan bedah lapau sebanyak 958 unit lapau. Untuk Nagari Aie Tajun ada tiga lapau milik Wati, Yudiana, dan Supriadi yang dapat program demikian. Dia menargetkan, untuk periode ini selesai 1.000 lapau. Dan tentunya, tahap berikutnya akan masuk tahap kedua.
    Marfendi Datuak Basa Balimo, pengurus DPW PKS Sumbar yang ikut hadir saat itu menilai kepedulian Refrizal patut diberikan apresiasi. "Sungguh kepedulian yang luar biasa. Ini uang pribadinya. Diberikan tidak pakai kwitansi," kata dia.
    Menurutnya, seseorang yang mengutamakan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadinya, maka surga telah menunggunya. "Mari kita doakan Refrizal ini panjang umur, murah rezeki, dan terus berbuat dan berbagi di tengah masyarakat," ungkapnya.
    Walinagari Aie Tajun Syamsulrizal dan Camat Lubuk Alung Imran Rafi'i menyampaikan terima kasihnya atas kepedulian wakil rakyat yang juga berasal dari Basuang, Kampuang Dalam tersebut. (501)

Generasi Muda Harus Jadi Garda Depan Membela Pancasila

Generasi Muda Harus Jadi Garda Depan Membela Pancasila

Padang Pariaman--Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur menghimbau, agar generasi muda memiliki semangat membela bangsa dan negara. Nilai-nilai luhur budaya bangsa yang telah diwarikan tetap terjaga. Dengan belanegara, generasi muda akan memiliki semangat mengamalkan pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    "Sebagai generasi muda harus siap membela bangsa dan negara. Untuk pemuda kita, tentunya sudah harus siap pula memajukan dan membela Kabupaten Padang Pariaman, sehingga nilai budaya leluhur kita tetap terjaga," ujar Suhatri Bur saat menjadi narasumber kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa, bagi generasi muda, di Hall Saiyo Sakato, Senin lalu.
    Dalam acara yang diselenggarakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Padang Pariaman itu, Suhatri Bur menunjukkan kepada pemuda cara sederhana, bersemangat memajukan daerah, yakni dengan disiplin dalam dirinya.
    Suhatri Bur mengatakan, mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman, para pemuda harus memiliki pemahaman yang baik tetang empat pilar kebangsaan. "Sekarang kita dalam kondisi krisis kepercayaan. Oleh sebab itu, masing-masing kita perlu merenung apa yang terjadi. Perlu merevitalisasi, menginternalisasi, dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam jati diri,” ujarnya.
    Dia mencontohkan, salah satu pengaruh bagi pemuda zaman sekarang, banyaknya muncul isu yang mengakibatkan pecah-belah kesatuan para generasi muda. Untuk itu, kesadaran kolektif sangat diperlukan untuk menghadapi situasi tersebut. Intinya kesadaran nilai-nilai baginya harus melihat pada dasar negara (Pancasila).
    Untuk mewujudkan sikap semangat membela negara, lanjutnya, harus memulai dari bawah. Dari korong, nagari, hingga kecamatan. Tanamkan sikap tidak gampang dihasut. Sehingga hubungan antara dunsanak, tidak dapat dipecahkan oleh para penghasut.
    Kasi Kesbang Kantor Kesbangpol Padang Pariaman, Ardi Thaib mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan pihaknya sangat penting bagi generasi muda. Sebab melalui kegiatan itu, pemuda dapat menjadi lebih kompak.
    "Maksud dan tujuan kegiatan ini, meningkatkan dan menggugah kembali rasa nasionalisme pemuda. Selain itu, membangkitkan rasa persatuan dan kesatuan berbangsa serta bernegara. Jika rasa kebersamaan para generasi bangsa terpupuk, mereka tentunya akan sangat cinta dan menjaga kesatuan,” ujarnya. (501)

Padang Pariaman Ingin Jadi Kabupaten Pendidikan

Padang Pariaman Ingin Jadi Kabupaten Pendidikan

Padang Pariaman--Kesungguhan Bupati Ali Mukhni membangun daerahnya selayaknya diapresiasi. Buktinya, ia terjun langsung dalam peninjauan dan mengawal proses pembangunan kawasan pendidikan di Kecamatan 2x11 Kayutanam.
    Peraih Satya Lencana Pembangunan itu terlihat sangat menikmati berada di dalam semak belukar itu. Bahkan sempat pula menunaikan sholat Ashar di atas batu di pinggir aliran sungai.
    "Kita bersama masyarakat punya mimpi besar, menjadikan Padang Pariaman sebagai kabupaten pendidikan," kata Bupati Ali Mukhni didampingi Wabup Suhatri Bur di Tarok, Nagari Kapalo Hilalang, Senin lalu.
    Guna mewujudkan mimpi itu, Bupati Ali Mukhni menyediakan tanah seluas 697 hektare yang berada tidak jauh dari kawasan pariwisata, Lubuk Bonta. Merupakan tanah vervonding, artinya tanah yang peruntukkannya menjadi kewenangan kepala daerah. "Tanah ini sudah clear and clean. Digunakan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat," kata alumni Harvard Kennedy School di Amerika Serikat itu.
    Adapun yang akan di bangun di kawasan tersebut; kampus ISI Padang Panjang, kampus Politeknik Unand, UNP, Bisnis Indonesia, STIT Syekh Burhanuddin, Balai Diklat Pertanahan dan perkantoran.
    Saat ini sedang dilakukan pembersihan lahan menggunakan satu unit eskavator untuk pembukaan jalan. Ditargetkan tahun ini pembangunan kawasan pendidikan sudah bisa dimulai. (501)

Kamis, 23 Maret 2017

Lubuk Pandan Berawal dari Sebuah Pemandian

Lubuk Pandan Berawal Dari Sebuah Pemandian

Lubuk Pandan--Lubuk Pandan adalah nama sebuah nagari, yang merupakan pemerintahan terendah dalam wilayah Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Secara geografis, nagari ini merupakan dataran rendah, memiliki hamparan persawahan yang cukup luas, dipagari oleh pohon-pohon kelapa yang tumbuh disekelilingnya. Lubuk Pandan juga termasuk nagari yang dialiri sungai Batang Ulakan, yang mengalir disepanjang nagari. Ditepi sungai berdiri dengan sangat sederhana sebuah bangunan yang cukup tua, Masjid Raya Lubuk Pandan namanya, dan beberapa surau yang menjadi milik kaum/suku, tampak menghiasi pinggiran sungai di nagari tersebut.
    Menurut Mothia Azis, sang walinagarinya, Lubuk Pandan berbatasan dengan wilayah sebelah utara dengan Nagari Sicincin, sebelah selatan dengan Nagari Pakandangan. Sebelah barat dengan Nagari Sungai Asam dan sebelah timur dengan Nagari Parit Malintang. Nagari Lubuk Pandan memiliki lima korong, yakni Korong Kampung Guci, Kampung Panyalai, Balai Satu, Kiambang dan Padang Bukit. Lubuk Pandan menjadi perlintasan nagari-nagari sekitarnya. Hal itu didukung oleh kondisi jalan, sebagai penghubung nagari sekitarnya yang cukup baik dan beraspal hotmix, sehingga arus transportasi relatif lancar dan mudah dijangkau dari berbagai tempat.
    Jarak antara Lubuk Pandan dengan pusat Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung di Sicincin kurang lebih 1,5 kilometer, dan 20 kilometer sebelah barat pusat Kota Pariaman, serta 42 KM di sebelah utara ibukota Provinsi Sumatra Barat. Nagari ini memiliki luas wilayah kurang lebih 684 hektare, yang terdiri dari 171 hektare areal persawahan, 137 hektare tempat usaha perikanan. Untuk pemukiman dan prasarana sosial 345 hektare dan lain-lainnya 31 hektare. Saat ini penduduk Lubuk Pandan berjumlah kurang lebih 5260 jiwa yang terdiri dari 1169 kepala keluarga, dengan perimbangan 55 persen laki-laki dan 45 persen perempuan. Jumlah laki-laki yang lebih banyak dari jumlah perempuan pada data diatas, umumnya terdiri dari para lanjut usia (Lansia), yang biaya hidup sehari-harinya dikirimkan anak atau keluarganya dari perantauan.
    Dari pembicaraan lisan, nama Lubuk Pandan berasal dari nama tempat pemandian anak nagari di sungai Batang Ulakan, yang terletak di depan Masjid Raya Lubuk Pandan, dimana di sekitar pemandian tersebut, banyak ditumbuhi tanaman pandan. Sedangkan lubuk, berarti bagian terdalam dari tempat pemandian tersebut. Berdasarkan itulah terlahir yang namanya Lubuk Pandan.
    Mothia Azis yakin, Kaum atau suku pertama kali membangun nagari itu, adalah suku Panyalai dan Guci. Hal itu dikarenakan, adanya Korong Kampung Guci dan Kampung Panyalai. Sementara suku Koto, Sikumbang, Tanjung, Jambak merupakan orang yang datang kemudian. Artinya, mereka yang datang kemudian itu merapat kepada dua suku yang datang lebih awal tersebut. "Adat diisi, limbago dituang". Itu pepatah yang pantas untuk kaum yang datang kemudian, terhadap kaum yang datang lebih awal.
    Katanya lagi, perekonomian masyarakatnya yang pada umumnya bergerak pada sektor pertanian dan perikanan, berjalan relatif baik serta mampu membawa nagari itu pada tataran yang diperhitungkan. Banyak yang datang kenagari itu untuk membeli bibit ikan, lantaran banyaknya masyarakat Lubuk Pandan, yang mengelola bisnis tambak ikan tersebut.
    Mothia Azis merupakan walinagari pertama, sejak nagari itu dimekarkan, yang terpisah dari nama lamanya, Pakanbaru. Dan itu merupakan nagari pemekaran pertama pula di Padang Pariaman. Pemakaran itu juga menghilangkan nama Pakanbaru, yang selanjutnya dijadikan dua nagari, yakni Lubuk Pandan dan Sungai Asam. Namun, ketika bicara soal adat salingka nagari, tentu kedua nagari yang terletak di Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung itu tidak bisa dipisah-pisahkan.
    Karir Mothia Azis cukup baik. Bahkan, Ketua Forum Walinagari se Padang Pariaman itu murni diminta lagi untuk yang kedua kalinya melanjutkan kepemimpinan dinagari yang terkenal juga dengan pondok pesantrennya itu. Dia dikenal sebagai walinagari yang pandai memimpin masyarakat. Apapun yang menjadi keinginan masyarakat dalam nagari, Mothia Azis selaku walinagari tetap memberikan yang terbaik, meletakkan sesuatu pada tempat. (damanhuri)
--------------------------------------------------------------------

-Hasil Mudzakarah MUI
Mengembangkan Ajaran Sesat Dengan Imingan Bantuan

Pariaman--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni mengajak para ulama daerah itu untuk terus memberikan yang terbaik ditengah masyarakat. Meskipun daerah bekas gempa itu terbilang kondusif dari berbagai ajaran dan aliran yang menyesatkan aqidah masyarakat, sebagai pemimpin ditengah masyarakat tetap harus waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam soal aqidah demikian.
    Ajakan itu disampaikan Bupati Ali Mukhni, Sabtu (25/6) di Hall Saiyo Sakato, saat mudzakarah tentang aliran sesat, yang diadakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Pariaman. Katanya, Pemkab tetap mendorong kegiatan-kegiatan yang pada intinya menguatkan iman masyarakat itu sendiri.
    "Apalagi, pascagempa 2009 lalu, banyak hal yang membuat kita resah dan gelisah tentang berbagai pihak yang melakukan kegiatan yang berujung pada pemurtatan. Namun, disini pulalah hebatnya iman masyarakat. Uang dan makanan dia ambil, tetapi imannya tak pernah goyah. Meskipun Injil telah banyak yang diserakkan," kata dia.
    Ketua MUI Padang Pariaman, H. Chairuddin dalam makalahnya menilai, aliran yang paling baru berkembang di daerah ini, adalah yang dikembangkan Yuridis asal Pilubang, Sungai Limau dengan beberapa nama lembaga, seperti lembaga Kandang Rasul, Lemapora, Subabane Poal Sedaisin dan beberapa nama lainnya.
    Menurut dia, MUI telah menerima laporan pertama kali dari Walikorong Dusun II, Nagari Sungai Durian. Lembaga tersebut ternyata memberikan iming-imingan bantuan rumah masyarakat pascagempa senilai Rp100 juta, dan gaji tetap sekian juta setiap bulannya. KTP, KK, surat nikah masyarakat dikumpulkannya. Anehnya, aliran yang timbul itu juga ikut membuat banyak pemuka agama, seperti tuanku berpolemik antara yang menerima dan menolak.
    "Secara tertulis, hasil kajian tentang aliran sesat itu telah kita laporkan kepada MUI Provinsi Sumatra Barat. Kepada masyarakat, kita berharap, agar tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming uang yang banyak yang dijanjikan oleh lembaga yang tidak jelas ujung pangkalnya itu," katanya.
    Selain Ketua MUI, Kapolres Padang Pariaman, AKBP. Eko NUgrohadi, Kejari dan Dosen STKIP Pauh Kambar, Rahmat Tuanku Sulaiman juga ikut memberikan materi saat mudzakarah demikian. Pada kesempatan itu juga hadir sebagai peserta, para ulama, niniak mamak, bundo kanduang dan sejumlah pimpinan pondok pesantren yang ada didaerah itu. (dam)
----------------------------------------------------------------------

Tumbuhkan Semangat Baca Quran Dengan MTQ

Lubuk Pandan--Sebanyak 18 TPA/TPSA dan MDA yang ada di Kenagarian Lubuk Pandan, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Padang Pariaman mengikuti MTQ tingkat nagari itu, Minggu (26/7) di Masjid Raya Lubuk Pandan. Kegiatan yang intinya mensyiarkan minat baca kitab suci itu dilakukan, mengingat semakin tingginya motivasi anak-anak yang tengah mendalami ilmu Quran.
    Walinagari Lubuk Pandan, Mothia Azis kepada Singgalang menyebutkan, disamping MTQ bidang bacaan Quran, juga dilombakan asmaul husna, shalat jenazah, shalat berjamaah, hafalan ayat pendek. Peserta, disamping anak-anak, juga ada tingkat remaja dan dewasanya.
    Pihak nagari dalam hal ini, kata dia, hanya memfasilitasi keinginan bersama seluruh pengelola dan pimpinan TPA dan MDA yang ada, bersama walikorongnya. Untuk itu pula, seluruh biaya yang ditimbulkan dalam kegiatan ini yang mencapai Rp39 juta, berasal dari masyarakat seluruh korong yang ada di Lubuk Pandan.
    Mothia Azis melihat, kegiatan yang dilakukan itu, sekaligus untuk menyambut program pemerintah, tentang pentingnya sertifikat anak-anak yang akan melanjutkan jenjang pendidikan SMP. Itu pulalah, dalam MTQ ini sekaligus memberikan sertifikat kepada anak-anak yang dianggap telah mampu membaca Quran oleh gurunya.
    Menurut Ketua Forum Walinagari se Padang Pariaman itu, disamping yang punya nilai bagus diberikan hadiah, pihaknya juga memberikan hadiah secara cuma-cuma kepada seluruh peserta MTQ. Hadiah berupa trofi dan tabanas itu diberikan merupakan rangsangan, agar anak-anak itu lebih giat lagi mengejar kemampuan dan prestasi keagamaan ditengah masyarakat. (dam)

Kejahatan yang Terorganisir Akan Mengalahkan Kebenaran yang Dilakukan Sendiri-sendiri

Buya Shofwan Karim
Kejahatan yang Terorganisir Akan Mengalahkan Kebenaran yang Dilakukan Sendiri-sendiri

Batang Anai--Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan Batang Anai, padang Pariaman periode 2015-2020, Minggu lalu dilantik di Masjid Ansharullah Muhammadiyah, Duku Kasai, Nagari Kasang. Pelantikan ini digelar bertepatan dengan hari ber-Muhammadiyah Padang Pariaman.
    Prosesi pelantikan langsung dipimpin oleh Ketua PDM dan PDA Padang Pariaman Fakhri Zaki dan ibu Betri Murni, yang dihadiri rombongan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat Buya Shofwan Karim, Abdul Rahman, Jasra, ikut juga bersama rombongan Ketua Umum DPD IMM dan PW IPM sumbar Allbert GT dan Anton serta ratusan warga Muhammadiyah dari cabang dan ranting Muhammadiyah se Padang Pariaman.
    Menurut Medi Hendra, salah seorang panitia pelantikan, pengurus yang dilantik merupakan hasil Musyawarah Cabang kedua Muhammadiyah dan Aisyiyah, karena memang usia PCM Batang Anai baru berumur tujuh tahun sejak berdirinya pada tahun 2009 lalu.
    "Meskipun Muhammadiyah baru tujuh tahun hadir di Batang Anai, namun kader Muhammadiyah yang memang diwakafkan untuk umat bertekad untuk memberi pencerahan kepada umat, khususnya di Kecamatan Batang Anai," kata dia.
    Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, kata Medi Hendra, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Batang Anai ingin berbuat yang terbaik untuk umat dalam sebuah bingkai gerakan amar ma'ruf nahi mungkar. Sebuah keinginan dan Cita-cita besar perjuangan mendirikan sekolah yang berbasis agama di kecamatan itu.
    Dia menilai, perubahan itu dapat dimulai dari pendidikan dengan menanamkan nilai-nilai Islam berkemajuan. "Kita berharap dukungan semua pihak, warga Muhammadiyah dan masyarakat Batang Anai umumnya, karena menjalankan organisasi harus bersama-sama. Mustahil akan tercapai sebuah cita-cita bila dikerjakan sendiri," ungkapnya.
    Basamo mangko manjadi. Ini juga yang disampaikan Ketua PWM Sumatera Barat, Buya Shofwan Karim dalam tausiahnya. Dia mengatan, manusia sebagai pengganti posisi Tuhan di bumi dalam urusan keduniaan harus mampu memfungsikan diri sebagai khalifah. Manusia ditugaskan untuk menyebar kebaikan amar ma'ruf nahi mungkar, sebagaimana yang terdapat dalam QS. Ali imran ayat 102-104.
    "Ayat inilah salah satu dalil pergerakan Muhammadiyah. Kebaikan itu harus ditegakkan bersama, karena kejahatan yang terorganisir akan sangat mudah mengalahkan kebenaran jika dilakukan sendiri-sendiri," kata Shofwan Karim. (501)

Cekelat Padang Pariaman Dapat Dicari di Minang Mart

Cekelat Padang Pariaman Dapat Dicari di Minang Mart

Kayutanam--Promosi cokelat Padang Pariaman semakin gencar dilakukan Bupati Ali Mukhni. Ia menargetkan produk cokelat olahan murni masyarakat tersebut sudah masuk ke mall dan hotel di Sumbar. Sebelumnya, juga telah diadakan penjajakan kerjasama dengan Minang Mart untuk pemasaran cokelat di wilayah Kota Padang.
    "Bupati ingin produk cokelat kita bisa merajai cokelat yang ada di Sumbar," kata Sekretaris Daerah Jonpriadi saat mengawali rapat pemasaran kakao di Anai resort, Kayutanam, Senin lalu.
    Bukti keseriusan dalam mengelola cokelat, kata Jonpriadi, pihaknya menjadikan kawasan Anai Resort sebagai sentra cokelat Padang Pariaman. Artinya, wisatawan maupun pelanggan cokelat dapat melihat langsung kebun kakao, cara produksi, membuat kemasan dan sekaligus gerai penjualan cokelat tersebut.
    "Dipilihnya Anai Resort, karena letaknya sangat strategis. Berada di jalan nasional dan berhawa sejuk yang sudah menjadi mainstream wisatawan," ujar mantan Kepala Bappeda itu.
    Usai rapat, Jonpriadi meninjau lokasi sentra cokelat serta meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk membuat taman dilengkapi maskot atau logo cokelat sebagai ruang publik.
    Sementara, Kadis Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian Hendra Aswara mengatakan, cokelat Padang Pariaman layak dikonsumsi untuk kesehatan. Cokelat dengan kadar lemak yang tinggi berkhasiat menyehatkan jantung, melancarkan peredaran darah dan menurunkan kolesterol.
    Untuk memperoleh cokelat Padang Pariaman, kata Hendra, bisa diperoleh di Lapau Cokelat Anai Resort, Kayutanam. "Jadi, sekarang ada tagline, belum lengkap ke Sumbar, kalau belum menikmati cokelat Padang Pariaman," kata jebolan STPDN angkatan XI itu. (501)

Lawan Pengaruh Narkoba dan Budaya Luar dengan Tradisi Silek

Lawan Pengaruh Narkoba dan Budaya Luar dengan Tradisi Silek

Kayutanam--Silek merupakan suntiang niniak mamak, permainan oleh anak muda. Sayang, kelompok silek yang ada di Padang Pariaman sebagian besar tak dapat tempat di Pemkab setempat. Mereka dicari saat akan ada pesta penyambutan pejabat tinggi negara atau acara serimonial penting lainnya.
    Bahkan ada para tuo silek yang telah berpuluh tahun lamanya mengembangkan kesenian itu di tengah masyarakat, sama sekali belum merasakan sentuhan pemerintah. "Saya pernah juara Sumbar, pernah masuk tv dan lain sebagainya. Tetapi perhatian pemerintah belum saya rasakan," kata salah seorang tuo silek dari Limau Purik, Kecamatan V Koto Timur.
    Demikian itu mengemuka, Kamis (23/3) di Anai Resort saat sosialisasi revitalisasi silek khas Padang Pariaman untuk pengembangan seni tradisi, yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan daerah itu.
    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Rahmang bersama ketua panitia yang sekaligus Kasi Kebudayaan, Khairil Anwar menyebutkan, bahwa tujuan kegiatan itu dilakukan adalah untuk mempetakan kelompok silek yang ada di daerah itu.
    "Kelompok silek yang begitu banyak perlu kita data, dan ingin menjalankan program yang sejalan dengan program Pemkab Padang Pariaman," katanya.
    Khairil Anwar menambahkan, bahwa anggaran yang tersedia di APBD Padang Pariaman untuk pengembangan silek dan seni budaya ini masih jauh dari harapan. Untuk ini, dia berharap tahun depan anggota dewan, khususnya Komisi I DPRD Padang Pariaman bisa melihat arti penting kemajuan silek dan seni budaya sebagai penunjang pariwisata di daerah ini.
    Sekadakab Padang Pariaman, Jonpriadi melihat silek adalah nilai-nilai seni yang sangat tinggi. Perlu dikembangkan di kalangan anak muda, yang sekaligus sebagai antisipasi mereka dari kenakalan remaja dan pemuda yang kian marak di tengah masyarakat.
    "Pengaruh narkoba yang begitu rentan di kalangan anak muda harus kita lawan dengan silek. Begitu juga budaya luar yang begitu kencang masuknya lewat pengaruh media sosial saat ini, harus dibendung dengan aktivitas silek yang lahir dari kita sendiri," kata dia.
    Jonpriadi menilai, pengembangan silek juga akan berdampak positif pada pengembangan ekonomi masyarakat. "Tahun depan kita jadi tuan rumah Porprov XV Sumbar. Untuk ini, cabang pencak silat harus mampu memberikan yang terbaik buat Padang Pariaman," harapnya. (501)

Senin, 20 Maret 2017

Antisipasi Ketahanan Pangan, Paingan Indah Dapat Bantuan Pemerintah

Antisipasi Ketahanan Pangan, Paingan Indah Dapat Bantuan Pemerintah

Sungai Limau--Kelompok lumbung pangan masyarakat Paingan Indah, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman dapat angin segar, berupa bantuan untuk ketahanan pangan di wilyaha itu dari pemerintah, lewan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatra Barat.
    H. Ali Akbar, Ketua kelompok itu kepada wartawan, Senin (30/5) menyebutkan, bantuan sebanyak Rp20 juta itu telah ditandatangani, tinggal pencairan uangnya minggu ini. Bantuan itu diberikan, guna membeli gabah anggota kelompok, yang selanjutnya diolah dan disimpan dalam gudang yang telah tersedia.
    "Manakala anggota kelompok mengalami gagal panen, maka gabah yang disimpan itulah yang dibagikan kepada anggota bersangkutan, dan selanjutnya dikembalikan pada saat panen berikutnya. Hal ini merupakan sebuah penguatan modal bagi anggota, dalam membangun dunia pertanian yang punya keseimbangan bagi sesama anggota sebanyak 20 anggota tersebut," kata dia.
    Menurut Ali Akbar, ada dua kelompok yang dapat bantuan demikian di Padang Pariaman ini. Disamping Paingan Indah dari Sungai Limau ini, juga ada satu lagi kelompok yang ada di Kecamatan Ulakan Tapakis. Sebab, dari sekian kelompok yang ada di daerah bekas gempa itu, kelompok yang dua itu pula yang mendapatkan bantuan untuk pembangunan alat jemur dan pembangunan gudang dari APBD Padang Pariaman tahun lalu.
    Ali Akbar melihat, ketahanan pangan yang nantinya disimpan digudang, itu mencapai dua bulan. "Lewat bantuan sarana dan prasarana yang telah kita peroleh inilah kesejahteraan anggota, yang notabene semuanya petani kita tingkatkan. Kita tahu, bahwa kemajuan petani sangat bergantung pada kekuatan kelembagaan dari petani itu sendiri, yang telah dibangun sejak beberapa waktu lalu ini," ungkap Ali Akbar.
    Ia berharap, bantuan yang akan dikucurkan dalam minggu ini tersebut mampu membawa perubahan yang signifikan dalam menggarap lahan yang ada di Paingan, terutama lahan yang dipunyai oleh anggota kelompok itu sendiri. "Kita ingin, kelompok ini bisa jadi percontohan dalam memelihara ketahanan pangan di Padang Pariaman ini," harap dia. (009)
-----------------------------------------------------------------

Masyarakat Berharap Bamus Aie Tajun Lubuk Alung Di SK kan

Lubuk Alung--Badan Musyawarah Nagari (Bamus) Aie Tajun Lubuk Alung terbentuk. Kelembagaan yang merupakan perwakilan dari berbagai unsur dan utusan korong yang ada di kenagarian itu adalah bagian terpenting dalam sebuah nagari yang baru saja dimekarkan.
    Pj. Walinagari Aie Tajun Lubuk Alung, Padang Pariaman, Nasrizal kepada wartawan, Senin (30/5) menyebutkan, Bamus tersebut telah terbentuk sejak 9 April lalu, dan baru dinaikkan pada Jumat (27/5). Kini telah ditangan Camat Lubuk Alung, dan seterusnya dinaikkan ke Pemkab, untuk di SK kan oleh Bupati Padang Pariaman.
    Menurut dia, anggota Bamus yang diusulkan berdasarkan keputusan rapat nagari demikian berjumlah 11 anggota. Masing-masing, PU. Datuak Perpatiah, Ali Amram Datuak Ryk. Batuah, Syamsul Bahri Datuak Ryk. Bungsu, Syamsurizal, Musriadi Tuanku Sutan, Ramandung, Irfa Dunat, Sardiman, Agus Salim, Yelmitrawati dan Kartini.
    "Semuanya itu telah memenuhi unsur yang ada dalam kenagarian, seperti niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, pemuda, bundo kanduang, dan sekaligus urang nan barampek yang selama ini berlaku di Aie Tajun," kata Nasrizal.
    Bersama seluruh unsur yang ada dalam kenagarian demikian, Nasrizal berharap, SK Bamus itu bisa dikeluarkan secepatnya, agar seluruh perjalanan pemerintahan nagari ini bisa diselesaikan dengan baik pula. "Setelah keluar SK nya, barulah dibentuk kepengurusannya, dan selanjutnya Bamus itulah yang membentuk panitia pemilihan walinagari nantinya," ujarnya.
    Disamping itu, kata Nasrizal, Pemkab Padang Pariaman lewat Bagian Pemerintahan Nagari juga telah menurunkan suratnya untuk pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) nagari. "Namun, karena kelembagaan itu mempunyai banyak orang, maka untuk sementara kita tunggu dulu Bamus yang kini dinaikkan ke Pemkab," sebutnya. (009)
-----------------------------------------------------------

MAS Persada Dambakan Jadi Negeri

Ulakan--Kepala Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Persada, Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Zal Khairi Chan berharap sekolah yang dia pimpin tersebut bisa jadi negeri. Pasalnya, sejak sekolah itu didirikan 11 tahun yang silam hingga saat ini terus mengalami peningkatan yang signifikan.
    Baik dari segi jumlah siswa, maupun persentasi masyarakat Padang Pariaman bagian selatan ini yang menyekolahkan anaknya ke sekolah yang terletak di Korong Bungo Pasang, Nagari Ulakan ini. "Kini tidak lagi sekedar masyarakat Ulakan dan sekitanya saja yang sekolah disini, tetapi sudah ada siswanya yang datang dari Pakandangan, Ketaping, Kasang, Pauh Kambar, bahkan ada yang dari Sungai Geringging sana," kata dia pada wartawan, Senin (30/5).
    Hasil ujian akhir nasional kemarin, kata dia, siswanya lulus 92 persen. Memang, jumlah siswa yang ikut ujian akhir itu jumlah masih terbilang kecil. Tetapi untuk tahun ajaran depan, jumlah siswa yang akan ikut sudah mencapai 100 siswa lebih. Sebab, yang duduk di kelas tiga saat ini telah bertambah jumlahnya dari yang sebelumnya.
    "Proses penegerian sekolah yang hingga kini masih diisi oleh guru swasta itu telah lama dinaikkan menurut prosedural Kementerian Agama. Dan kini sedang dalam proses. Kita berharap, dengan sekolah negeri tentu ada semacam keringanan dalam membangun sekolah ini kedepannhya," sebut Ketua Bamus Nagari Ulakan ini.
    Walaupun demikian, lanjut Zal Khairi, pihaknya tetap membebaskan uang pembangunan bagi siswa baru. Itu berlaku, sejak sekolah didirikan. Siswa hanya membayar uang SPP sebanyak Rp20 ribu setiap bulannya. Uang itulah yang digunakan untuk operasional sekolah, dan ditambah dengan partisipasi perantau Ulakan yang ada di Jakarta dan daerah lainnya, yang sangat peduli terhadap kemajuan sekolah ini.
    Katanya lagi, hingga saat ini pihaknya masih tetap bergabung dengan MAN Lubuk Alung, untuk ikut ujian akhir. Hasilnya pun cukup memuaskan. "Berdasarkan peningkatan jumlah siswa yang terus meningkat, tentu sudah selayaknya sekolah itu di negerikan. Sangat tidak mungkin, dengan jumlah siswa yang berjumlah 100 siswa lebih ini hanya dikendalikan oleh satu guru yang PNS," sebutnya. (009)

PWM Sumbar Kembali Salurkan Bantuan ke Pangkalan

PWM Sumbar Kembali Salurkan Bantuan ke Pangkalan

Limapuluh Kota--Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Rabu lalu kembali menyalurkan bantuan kesehatan berupa pengobatan gratis, yang bekerjasama dengan Rumah Aisyiyah, dibawah jalur koordinasi Ketua Lazismu, Deri Rizal membuka posko di dua titik, yakni di Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Kapur IX dan Pangkalan.
    Medi Hendra, salah seorang anak muda Muhammadiyah Sumbar menjelaskan, penyerahan bantuan kali ini langsung dipimpin Ketua PWM Sumatera Barat, Buya Shofwan Karim. Rombongan menyalurkan bantuan 400 paket school kit untuk siswa-siswi Koto Baru Pangkalan.
    "Di samping itu, bantuan juga berupa makanan, minuman, alat-alat kelengkapan ibadah, alat-alat permainan untuk Taman Kanak-Kanak, dan alat-alat MCK ke lokasi yang berdampak banjir dan longsor beberapa waktu lalu tersebut," kata Medi Hendra.
    Seperti yang di sampaikan Buya Shofwan Karim, ujar Medi Hendra, penyaluran bantuan ini adalah bentuk rasa kepedulian terhadap bencana. "Dari dulu Muhammadiyah sudah komit untuk membantu. Jadi bentuk kepedulian merupakan hasil kebersamaan warga persyarikatan dan para donatur," ujar dia.
    "Harapan kita, cukuplah masyarakat mengalami musibah. Kita tidak ingin penderitaan mereka berlarut-larut, anak-anak tidak boleh libur terlalu lama. Semoga bantuan ini dapat memulihkan kondisi masyarakat dan anak-anak dapat sekolah dengan secepatnya," ungkapnya.
    Medi Hendra menyebutkan, rangkaian kegiatan tim Respon Tanggap Darurat ini dibungkus dalam sebuah program One Respon One Muhammadiyah. Sebelumnya, pihak Muhammadiyah Sumbar menyepakati kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Limapuluh Kota sebagai posko induk.
    Sementara, tambah Medi Hendra lagi, di lapangan juga buka posko pendistribusian bantuan. Tepatnya, di salah satu rumah warga yang bernama Ida, yang sekaligus Ketua PCA Kecamatan Pangkalan.
    "Kita berharap, dengan terbentuknya pos koordinasi serta posko pendistribusian ini dapat memperlancar koordinasi dan memudahkan pendistribusian bantuan atau donasi yang masuk dari berbagai daerah," harapnya. (501)

Empat Atlit TAMC Bagas Raih Medali Turnamen Taekwondo Cup 2017 Medan

Empat Atlit TAMC Bagas Raih Medali Turnamen Taekwondo Cup 2017 Medan

Medan--Dari tujuh orang atlit yang dikirim Taekwondo Anas Malik Club Batang Gasan (TAMC Bagas) ke Iven Turnamen Taekwondo Komando Cup 2017 di Medan, Sumatera Utara, empat atlit diantaranya berhasil meraih mendali perak dan perunggu. Mereka, Miftahul Jannah kategori senior putri, Aresya Nanda Utama kategori usia dini atau pra kadet C, Qawiyu Mulawarman SP kategori Junior Kelas Bantam Under 51, M. Nopriansyah kategor Senior kelas berat.
    Iven Taekwondo Komando Cup 2017 yang berlangsung selama dua hari, Santu dan Minggu (18-19/3) di Medan itu mampu memberikan yang terbaik buat tim TAMC Bagas, Kabupaten Padang Pariaman.
    Pelatih TAMC Bagas, Sabeum Arman Koto menjelaskan, bahwa anak asuhnya yang berhasil meraih kali ini diharapkan mampu memperkuat tim Padang Pariaman di ajang Porprov Sumbar nantinya. "Porprov Sumbar tahun depan, Padang Pariaman tuan rumah. Tentu sebuah taruhan untuk sukses. Ya, sukses jadi tuan rumah dan sukses pula meraih juara. Untuk ini, tim taekwondo harus kita perkuat dari sekarang," ucap dia.
    "Meskipun kita hadir dan ikut ajang ini dengan apa adanya, tetapi mampu memberikan yang terbaik buat daerah Padang Pariaman," kata dia.
    Arman Koto yakin, tim asuhannya bisa bersaing pada ajang taekwondo. Hanya saja, TAMC Bagas masih kurang dalam soal sarana dan prasara. "Kalau soal nama club TAMC Bagas, insya Allah sudah punya nama baik di kalangan taekwondo nusantara ini," ujar Arman.
    Dia berharap, Pemkab Padang Pariaman dan pihak lainnya bisa memberikan solusi terhadap sarana dan prasara yang masih minim di TAMC Bagas itu. "Alhamdulillah, dari sekian banyak club taekwondo di daerah ini, hanya satu-satunya kita yang bisa mengirim tim ke Sumatera Utara ini," ungkapnya.
   
    Dijamu PKDP Sumut

    Manager TAMC Bagas, H. Ali Akbar menyampaikan terima kasihnya atas bantuan dan fasilitas yang diberikan keluarga besar Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Sumatera Utara dan Ikatan Keluarga Gasan Saiyo (IKGS) Kota Medan.
    "Alhamdulillah, usai pertandingan kita dijamu makan siang di Rumah Makan Padang Raya milik H. Buin Tanjung, yang akrap dengan panggilan Ajo Jambang," ujar Ali Akbar.
    Kepada segenap petinggi urang awak yang ada di Medan, Ali Akbar memberikan apresiasi yang tinggi atas suppor dan dukungannya, sehingga anak-anak Batang Gasan bisa meraih prestasi yang lumayan gemilang.
    Sementara, Ajo Jambang minta silaturrahim yang telah terbina dengan masyarakat rantau ini tak boleh putus. "Kita selalu memberikan yang terbaik kepada semua urang awak yang datang ke kota ini dalam iven apapun juga," katanya.
    Dulu, kata Ajo Jambang yang asli Padang Bungo, Nagari Koto Dalam Selatan, Kecamatan Padang Sago ini, anak-anak Piaman atau Sumbar yang datang bertanding ke Medan ini dianggap anak bawang. Yang hanya bisa bermain, tapi tak mampu mendapat hadiah atau prestasi. Kali ini, dari tujuh yang ikut, empat tim bisa membawa mendali. Sungguh sebuah persembahan yang amat luar biasa untuk Padang Pariaman nantinya setiba di kampung. (501)

Sabtu, 18 Maret 2017

12 CPNS Kemenag Padang Pariaman Terima SK Pegawai

12 CPNS Kemenag Padang Pariaman Terima SK Pegawai

Padang Pariaman--Sebanyak 12 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (17/3) lalu menerima Surat Keputusan (SK) sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diserahkan secara langsung oleh Kepala Kemenag setempat, H. Helmi.
    Ke-12 orang tersebut; Zukirman, Khairunis, Aslamal Hayati, Rosnam, Marnis, Yospira Dewi, Pebri Sukarta, Ali Masni, Novia Rosa dan Rahmawati serta Fera Hesty. Penyerahan SK dilakukan pada upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) yang jatu setiap Maret di halaman Kankemenag Padang Pariaman, Kiambang, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung.
    Kepala Kemenag Helmi dalam sambutanya mengajak PNS yang telah menerima SK untuk bersyukur karena sudah bisa dipercaya sebagai penyelenggara negara. Ia juga menghimbau agar PNS yang bersangkutan bisa bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab dan menjunjung tinggi etika kerja serta kedisiplinan, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
    "PNS yang menerima SK hari ini, saya ucapkan selamat. Saya harapkan bisa bekerja dengan baik, profesional dan mampu mengutamakan tugas dan kewajibannya. Begitu panjang perjalanan yang ditempuh untuk menjadi PNS, sudah seharusnya bapak/ibu bersyukur," ujar Helmi.
    Pada kesempatan tersebut juga dikukuhkan Asosiasi Kepala KUA dan Forum Komunikasi Operator Simkah (FKOSI) Kabupaten Padang Pariaman. Asosiasi Kepala KUA diketuai oleh Zul Azmi, Kepala KUA Ulakan Tapakis dengan sekretaris Heri Yudiansyah, dan bendahara Almanar. Sedangkan untuk pengurus FKOSI, Azrul Aswat, (Ketua), Ratna Yati, (Sekretaris) dan Wirdahayati, (Bendahara).
    Upacara tersebut juga dihadiri oleh Kasubbag TU, H. Syfarizal, Kepala Seksi (Kasi) Bimais, Epi Mayardi, Kasi PHU, Syaiful Azhar, Kasi PD dan Pontren, Irsyad, dan Kepala KUA, madrasah dan Pokjawas, Pokjaluh se-Kabupaten Padang Pariaman. (501)

Pembangunan Padang Pariaman Dapat Pujian Ketua BPK RI

Pembangunan Padang Pariaman Dapat Pujian Ketua BPK RI

Padang Pariaman--Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI), DR. Harry Azhar Azis memuji keberhasilan Bupati Ali Mukhni dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Padang Pariaman.
    Ada empat hal yang menjadi perhatian; realisasi APBD 2016 sebesar 95,52 persen adalah yang tertinggi di Sumatera Barat. Artinya, sistim perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan keuangan daerah telah berjalan dengan baik. Kedua, pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dapat terealisasi sebesar 98,17 persen. Ketiga, penyusunan APBD 2017 dimana belanja modal sebesar 54 persen dan belanja pegawai hanya 46 persen. Keempat, Opini Wajar Tanpa Pengecualian terhadap LKPD 2016.
    Hal tersebut ia sampaikan ketika menghadiri acara BPK Goes To Campus di STIT Syekh Burhanuddin, Pariaman, Kamis lalu.  Turut hadir anggota DPR RI Refrizal, Kepala Perwakilan BPK RI Sumbar, Eliza, Sekda Jonpriadi dan Kepala BPKD Hanibal.
    "Saya kira Bupati Ali Mukhni salah satu bupati terbaik di Indonesia," kata Ketua BPK RI Harry Azhar Azis.
    Mantan anggota DPR RI itu mengapresiasi kegigihan Bupati Ali Mukhni yang berhasil menggaet triliunan dana pusat dalam membangun mega proyek di Sumatera Barat. Contohnya, pembangunan Balai Diklat Pelayaran di Tiram seluas 50 hektare yang akan menelan dana Rp1,3 triliun. Ia tahu untuk mendapatkan program nasional, seorang kepala daerah harus nyinyir dan lihai dalam pembebasan lahan.
    "Kita bangga, karena kelak Balai Diklat Pelayaran menjadi yang termegah di Indonesia. Jadi pelaut kita bisa bersaing di dunia internasional," ujar pria kelahiran Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riua itu.
    Bupati Ali Mukhni mengatakan, pujian yang dilontarkan Ketua BPK RI tersebut suatu motivasi untuk bekerja lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan-keberhasilan yang dicapainya merupakan buah kerja keras seluruh stakeholders dan dukungan masyarakat ranah dan rantau. Melayani masyarakat merupakan komitmennya dalam memimpin derah yang dikenal penghasil cokelat itu.
    "Sering saya sampaikan, bahwa tidak ada istilah penjabat di Padang Pariaman. Yang ada adalah pelayanan masyarakat. Dan kita punya motto; dengan kebersamaan kita bangun Padang Pariaman," kata alumni Harvard Keneddy School di Amerika Serikat itu.
    Ditambahkannya, bahwa banyak bupati dan walikota yang bertanya kepada apa saja kiat dalam menggaet dana pusat dan merealisasikan anggaran secara maksimal itu. Ali Mukhni memberikan tips agar setiap kepala daerah harus rajin ke lapangan, tinjau pekerjaan secara langsung dan jangan percaya dengan laporan anak buah semata. Kemudian seluruh pekerjaan fisik melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) harus dilaksanakan awal tahun. Menurut laporan, Padang Pariaman adalah daerah yang pertama mengumumkan paket tender sebanyak 33 paket pada Januari lalu. Ia optimis bisa mendorong sebanyak 110 paket lelang pada akhir Maret ini.
    Atas kerja keras itu Padang Pariaman diapresiasi positif oleh pemerintah pusat. Buktinya, Padang Pariaman mendapatkan dana insentif daerah sebanyak Rp51 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan yang dibutuhkan mayarakat.
    Pembangunan fisik 2017, kata Ali Mukhni, antara lain lanjutan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Parit Malintang sebesar Rp30 miliar, jembatan Guguak, Kayutanam sebesar Rp5 miliar, lanjutan pembangunan Masjid Agung Syekh Burhanuddin sebeaar Rp4 miliar, lanjutan pembangunan Masjid Raya Padang Pariaman sebesar Rp10 miliar dan lanjutan pembangunan perkantoran di kawasan ibu kabupaten. (501)

Lantai Jembatan Gantung Lubuak Tano yang Lapuk Diganti

Lantai Jembatan Gantung Lubuak Tano yang Lapuk Diganti

Padang Sago--Pemuda Korong Tungka Kampuang Panyalai, Nagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman melakukan goro bersama memperbaiki jembatan gantung Lubuak Tano yang menghubungi nagari itu dengan Buluah Kasok, Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Gotong royong yang dilakukan MInggu lalu itu mengganti lantai jembatan gantung yang sudah mulai lapuk. Sebab, kalau dibiarkan bisa memakan korban.
    Walinagari Koto Baru, H. Zulhendrayani menyebutkan, kondisi lantai papan jembatan gantung sebagiannya telah lapuk. Hal ini disebabkan hujan dan panas setiap hari. "Pemuda langsung mengganti lantai papan itu dengan papan baru, karena jangan sampai ada korban yang jatuh. Apalagi sungai yang begitu dalam menanti dibawah rajang," ujar Zulhendrayani.
    Dia menjelaskan, dana untuk membeli papan baru pengganti yang lapuk dilakukan dengan dana swadaya, yaitu pemuda membuat kotak dipangkal jembatan. "Dengan adanya kotak ini tentu setiap pengguna jembatan ada yang memberikan sumbangan dengan alakadarnya, dan ada juga sumbangan dari masyarakat setempat. Dengan telah terkumpul dana, maka pemuda langsung membeli papan serta melakukan pengantian lantai papan jembatan yang sudah mulai lapuk itu," ujarnya.
    Zulhendrayani yang Wakil Ketua Forum Walinagari Padang Pariaman ini menambahkan, jembatan Lubuak Tano ini sangat didambakan oleh masyarakat agar bisa secepatnya berganti dengan jembatan permanen. Ini salah satu penghubung masyarakat menuju pasar nagari dan kecamatan.
    "Jembatan gantuang Lubuak Tano ini salah satu akses menuju pasar kecamatan, bahkan untuk memperpendek jarak tempuh masyarakat Kecamatan Padang Sago menuju Sungau Sariak," kata dia.
    Sekarang, katanya lagi, masyarakat Padang Sago dan Koto Baru yang memakai kendaraan roda empat harus melewati Kota Pariaman jika hendak menuju Sungai Sariak. Atau bisa melewati Kecamatan Patamuan. Dan jalan demikian lebih. Kalau sudah ada jembatan tentu lebih dekat jarak tempuhnya. (501)

Nagari Lubuk Alung Siap Dievaluasi Pemkab Padang Pariaman

Nagari Lubuk Alung Siap Dievaluasi Pemkab Padang Pariaman

Lubuk Alung--Meskipun masih sedang berbenah pasca memekarkan delapan korong menjadi nagari definitif, Kenagarian Lubuk Alung tetap mampu menunjukkan kelasnya dengan berbagai inovasi pembangunan dan pelayanan publik. Tak heran jika nagari ini dipercaya Camat Imran Rafi'i mewakili Kecamatan Lubuk Alung untuk penilaian evaluasi perkembangan nagari tingkat Kabupaten Padang Pariaman.
    Kedatangan Tim Penilai yang dipimpin Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Elfi Delita disambut Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata dan perangkatnya bersama Camat Imran di Panorama Bukit Lubuk Alung, tempat walinagari berkantor, Rabu lalu. Paginya tim mengunjungi Kenagarian Kurai Taji, Kecamatan Nan Sabaris.
    Walinagari Harry Subrata dalam eksposnya menyebutkan, ia merasa bangga dan menyambut baik kedatangan tim penilai. Meski masih dalam keadaan berbenah pasca pemekaran delapan korong dan baru beberapa bulan menempati kantor baru, Harry menyatakan siap dievaluasi. "Sebelumnya, selama hampir tujuh tahun kami mengontrak rumah penduduk sebagai kantor walinagari," ujarnya.
    Sedangkan Camat Imran yang baru memimpin Lubuk Alung mengemukakan, setelah melakukan penilaian terhadap sembilan nagari yang ada di kecamatan itu, pihaknya memilih Nagari Lubuk Alung untuk maju ke tingkat kabupaten. Imran pun memaparkan beberapa keunggulan dan prestasi nagari tersebut.
    Selanjutnya, Ketua Tim Penilai Elfi Delita menjelaskan, kedatangannya tidak hanya bermaksud melakukan evaluasi atau penilaian, tetapi sekaligus memberikan arahan dan bimbingan menyangkut bagaimana upaya peningkatan pelayanan administrasi pemerintahan, pengembangan kewilayahan serta dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
    "Dalam hal ini ada tiga kategori desa atau nagari. Yakni kurang berkembang, berkembang dan cepat berkembang. Masing-masing memiliki indikator tersendiri. Oleh karena itu, tim penilai akan melihat profil nagari yang dikunjungi," ujar mantan Sekretaris Dinas Kesehatan ini.
    Ia menambahkan, sesuai target pemerintah pusat, tahun 2017 ini sedikitnya 40 persen desa/nagari sudah harus terhubung dengan sarana teknologi informasi. Dengan kata lain, profil lengkap desa tersebut tersaji secara online yang dapat diakses oleh siapapun, termasuk di dalamnya dokumen-dokumen yang patut diketahui publik seperti peraturan-peraturan nagari.
    Kemudian, tim penilai membentuk tiga kelompok presentasi untuk menggali informasi dari walinagari dan perangkatnya. Saat ini Walinagari Harry Subrata dibantu seorang sekretaris, Landi Effendi, empat kepala urusan dan tiga staf nagari.
    Elfi Delita mengatakan, tahun ini tim penilai mengunjungi 12 nagari yang mewakili 12 dari 17 kecamatan. Berikutnya, Kamis mengunjungi Nagari Sicincin (Kecamatan 2x11 Enam Lingkung), Jumat Nagari Guguak Kuranji Hilie (Sungai Limau) dan Nagari Gasan Gadang (Batang Gasan).
    Senin, Nagari Gunuang Padang Alai (V Koto Timur) dan Nagari Campago (V Koto Kampuang Dalam). Selasa Nagari III Koto Aur Malintang Selatan (IV Koto Aur Malintang) dan Kuranji Hulu (Sungai Geringging) serta Sungai Sariak (VII Koto) dan Buayan (Batang Anai).
    Berdasarkan data tersebut diketahui ada lima kecamatan yang tidak mengirim utusan nagari untuk mengikuti penilaian. Yakni Kecamatan Nan Sabaris, Patamuan, Padang Sago, Ulakan Tapakis dan 2 x 11 Kayutanam. (501)

Farel Kalahkan Tim Malysia dalam Taekwondo Komando Cup Medan 2017

Farel Kalahkan Tim Malysia dalam Taekwondo Komando Cup Medan 2017

Medan--Farel Fernando Basri yang mengikuti iven Taekwondo Komando Cup 2017 di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (18/3) berhasil mengalahkan tim dari negara tetangga, Malaysia. Pelajar SDN 17 Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, tergabung dalam Tim Anas Malik Club (TAMC Bagas) ini tampil cukup memuaskan pada kelas Pra Kadet.
    Iven Taekwondo Komando Cup 2017 yang berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (18-19/3) ini juga diikuti oleh club dari sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia, India, China dan negara lainnya. Sedangkan dari Sumbar, ada TAMC Bagas Padang Pariaman, Kamaru Sijunjung, dan club dari Kota Padang.
    Sementara, Kevin Raditia Pratama juga dari TAMC Bagas yang mengikuti kelas Junior mampu bermain dengan gemilang, dan bisa menaklukkan dua lawan tandingnya dari Kabupaten Langkat dan Binjai, Sumatera Utara.
    Kevin yang pelajar SMA N 1 Batang Gasan ini sebelumnya pernah mengikuti pertandingan taekwondo di daerah lainnya di Sumatera Barat. Meskipun belum membuahkan hasil berupa mendali, tetapi Kevin ingin terus berbuat yang terbaik buat daerahnya Padang Pariaman setiap iven yang diikutinya.
    Dia mengaku baru saja bergabung dalam TAMC Bagas sejak Agustus tahun lalu. Pelajar SMA Batang Gasan yang memiliki tinggi 167 cm ini bercita-cita ingin jadi guru yang selalu memberikan pelajaran terbaik buat anak didiknya. Tetapi, sejak memasuki dunia taekwondo, Kevin merasa nyaman dan senang dengan olahraga yang satu ini. Meskipun demikian, cita-cita ingin jadi guru tetap terpatri dalam jiwanya.
    Awalnya, Kevin punya cita-cita ingin jadi pemain sepakbola, seperti Ronaldo, pemain Reald Madrid yang sangat terkenal lihai dan hebat itu. "Jadi pemain bola itu punya banyak tim dan fisik yang kuat. Jadi, saya lebih memilih jadi atlit taekwondo," kata Kevin dengan senyumnya yang khas.
    Lain pula tampilan Mahfiratul Husna. Perempuan cilik pelajar SDN 05 Batang Gasan suka memainkan Deol, yang mana kakinya bisa mencapai kepalanya sendiri. Melihat hal demikian, banyak lawan tanding Ratu, sapaan akrap Mahfiratul Husna merasa takut dan tak ingin berhadapan dengan dia dalam bertanding. Buktinya, waktu main pertama, Ratu dinyatakan oleh wasit sebagai menang by alias tak datang lawannya.
    Manager TAMC Bagas, H. Ali Akbar bersama pelatihnya, Arman Koto kepada Singgalang mengaku senang bisa menghadirkan timnya dalam kejuaraan di luar daerah, diikuti sejumlah negara sahabat lagi. "Alhamdulillah, setidaknya Iven Komando Cup 2017 ini mampu memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi TAMC Bagas," kata mereka. (501)

Selasa, 14 Maret 2017

1.094 Santri Ikuti Wisuda Iqra' dan Khatam Quran Gabungan IGM Lubuk Alung

1.094 Santri Ikuti Wisuda Iqra' dan Khatam Quran Gabungan IGM Lubuk Alung

Lubuk Alung--Ikatan Guru Mengaji (IGM) Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu lalu menggelar wisuda iqra' dan khatam Quran gabungan bagi santri dan santriwati yang ada di sembilan nagari yang ada di kecamatan tersebut.
    Ketua IGM Kecamatan Lubuk Alung, Hendri Dunan menyebutkan, khatam Quran kali ini diikuti 1.094 santri. Khatam dipusatkan di Nagari Sikabu. Ini dilakukan di bagian timur Lubuk Alung itu, agar tidak mengganggu arus lalu lintas di jalan raya Padang - Bukittinggi, seperti yang diadakan tahun lalu.
    Dia menyebutkan, bahwa sebelum ini khatam selalu dilakukan di pusat Lubuk Alung, tepatnya di Masjid Baiturrahmah dan Masjid Raya Mujahidin. Sehingga saat momen pawai, membuat jalan lintas Padang - Bukittinggi macet total. "Seluruh perguruan TPA dan MDA di Nagari Pungguang Kasiak, Lubuk Alung, Aie Tajun, Pasie Laweh, Singguliang, Sikabu, Balah Hilia, Sungai Abang dan Nagari Salibutan ikut khatam," ungkapnya.
    "Sebelum khatam, seluruh santri telah mengikuti serangkaian ujian di TPA/TPSA dan MDA masing-masing. Dan peserta khatam merupakan para santri yang telah lulus ujian demikian," kata dia.
    Suatu kebanggaan bagi IGM, kata Hendri Dunan, bahwa setiap tahun dilakukan acara ini, selalu diikuti oleh santri yang hampir dua ribu orang. Sungguh sebuah kekuatan yang luar biasa tentunya dalam kemajuan pendidikan ilmu Quran di tengah masyarakat.
    Rangkaian khatam, ujarnya lagi, di samping penyerahan ijazah secara simbolis, acara lainnya, seperti pawai takruf berkeliling Nagari Sikabu juga ikut mewarnai jalannya khatam yang dilakukan sekali dalam setahun itu.
    "Kita juga mnampilkan sejumlah kesenian yang bernafaskan Islam, yang merupakan karya seni dari santri dan santriwati itu sendiri. Ini dimaksudkan, agar kreativitas para santri bisa tumbuh dan berkembang dengan segala dinamikanya," ujar Hendri Dunan. (501)

Minggu, 12 Maret 2017

Niniak Mamak Harus Menyelesaikan Masalah, Bukan Sumber Masalah

Ulama Jangan Jadi Sumber Ketimpangan Masyarakat

Lubuk Alung--Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Padang Pariaman, Abdul Hadi Tuanku Rajo mengajak seluruh ulama untuk bisa memposisikan dirinya sebagaimana mestinya, dan tidak larut dalam berbagai hal yang menyembabkan ketimpangan ditengah masyarakat. Walau bagaimanapun, ulama adalah panutan, dan harus mampu memberikan contoh yang baik bagi masyarakatnya sendiri.
    Pernyataan demikian disampaikan Abdul Hadi, Selasa (22/8) saat buka puasa bersama seluruh pengurus NU daerah itu di pondok baselo Lubuk Idai, Pungguang Kasiak Lubuk Alung. Hadir pada kesempatan itu sejumlah pimpinan pondok pesantren, serta sejumlah ulama muda daerah tersebut.
    Menurut dia, kegiatan buka puasa ini dilakukan untuk meningkatkan rasa silaturrahim diantara sesama ulama. "Akibat berbagai intrik politik yang dimainkan sejumlah elite politik daerah bekas gempa itu, banyak juga ulama yang larut, bahkan terlibat langsung secara politik praktis. Kini, saatnya kita tunjukkan kepada seluruh masyarakat, bahwa ulama adalah suluah bendang ditengah masyarakat," katanya.
    Sementara, Pimpinan Pondok Pesantren Jamiatul Mukminin Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Buya Azwar Tuanku Sidi yang diminta memberikan tausiah berharap banyak kepada ulama muda untuk bisa memberikan yang terbaik. "Kini, berbagai pengaruh telah meracuni kehidupan masyarakat. Dan tak terkecuali racun itu juga menjangkiti para ulama itu sendiri," kata Buya Azwar.
    Buya Azwar melihat, perkembangan zaman yang terjadi saat ini semakin mengurangi ulama. "Para ulama yang tua-tua, kapai tampaik batanyo, kapulang tampaik baburito, telah banyak yang mendahului kita semua. Boleh dikatakan, ulama yang ada saat ini di Padang Pariaman hampir sama besar, dan nyaris tidak punya pengaruh apapun lagi ditengah masyarakat. Untuk itu, saatnya kita bersatu, memperkuat kelompok kita," kata dia.
    Dulu, kata Buya Azwar, para ulama tempat mengadu para umara, atau para pemimpin. Kini, hal itu nyaris hilang. Bahkan, yang terjadi sebaliknya. Ulama banyak yang tidak lagi sebagai kekuatan ditengah masyarakat. "Lewat organisasi besar NU ini, kita perkuat barisan ulama untuk terus berjuang, menegakkan amar makruf dan nahi mungkar. Mari kita saling topang menopang kekuatan untuk membangun masyarakat, sesuai peran dan fungsi kita ditengah masyarakat itu sendiri," ajaknya. (dam)
-------------------------------------------------------------------

-Bahrum Ryk. Rajo Sampono
Niniak Mamak Harus Menyelesaikan Masalah, Bukan Sumber Masalah

Ketaping--Semangat kebersamaan diantara niniak mamak, atau yang lebih dikenal di Kenagarian Ulakan, Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis dan Kenagarian Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman sebagai rajo yang 10, terus bergelora. Hingga Selasa (22/8) malam, mereka telah 11 kali mengunjungi masjid dan surau yang ada di tiga kenagarian dimaksud, untuk melakukan kegiatan Tim Safari Ramadhan (TSR).
    Mereka yang 10 itu, empat rajo memegang ulayat di Kenagarian Ulakan, yakni Ryk. Amai Said, Ryk. Rajo Sulaiman, Ryk. Rajo Dahulu, dan Ryk. Rajo Mangkuto. Sementara, di ulayat Kenagarian Tapakis dipegang oleh lima rajo, Ryk. Tan Basa, Ryk. Majo Basa, Ryk. Malako, Ryk. Malakewi, dan Ryk. Katuah. Dan Ryk. Rajo Sampono, satu-satunya rajo di Ketaping. Mereka yang 10 itu sejak dulu selalu bersatu. Hingga kini masih terkenal diantara mereka, adat nan saincek, pusako nan sabuah, rimbo nan satumpak.
    Selasa malam kemarin, sungguh menjadi sebuah pemadangan yang elok. Betapa tidak, disamping dihadiri seluruh rajo tersebut, kegiatan TSR yang mereka lakukan di Masjid Raya Marantiah, Ketaping itu mendapat sambutan antusias. Merekapun agaknya telah bersepakat, untuk mendahulukan Bahrum Ryk. Rajo Sampono, sebagai juru bicara mereka, terhadap berbagai hal yang menjadi persoalan dalam wilayah nagari yang tiga tersebut.
    Rajo sampono, yang selama ini dikenal sebagai seorang rajo yang vokal pun tidak menyia-nyiakan hal itu. Dia dengan gagahkan tampil, memberikan ceramah menyangkut soal adat istiadat, serta peranturan nagari lainnya, yang berlaku di Tapakis, Ketaping dan Ulakan. "Kesan selama ini rajo yang 10 ada kesalah-pahaman. Itu opini yang berkembang ditengah masyarakat. Dengan saya katakan, bahwa hal itu salah. Soal rajonya, sejak dari dulu hingga kini, tidak pernah berselisih paham. Cuma, yang terjadi itu dikalangan oknum-oknumnya, sehingga timbullah opini tersebut," kata pemegang ulayat Ketaping ini.
    "Kalau tidak bisa menyelesaikan persoalan, silakan saja berhenti jadi niniak mamak. Sebab, fungsi dari seorang niniak mamak, adalah mampu menyelesaikan persoalan, dan bukan menjadi titik persoalan keberadaan seorang niniak mamak demikian. Kita selaku rajo di Minangkabau ini beda halnya dengan rajo didaerah lainnya. Kita tidak punya istana. Yang ada cuma, rajo baalam laweh bapadang lapang," kata dia.
    Rajo Sampono bersama rajo lainnya bakal melakukan reformasi terhadap para bawahannya, yang lebih dikenal dengan kapalo mudo dan niniak mamak lainnya yang memegang seluruh suku yang ada dalam kenagarian. "Mereka semua harus berfungsi, sebagaimana mestinya. Peraturan nagari yang telah ditetapkan di tiga nagari itu, sepanjang belum dicabut, tetap berlaku sebagaimana mestinya," tegas Rajo Sampono.
    Ketua KAN Ulakan masih tetap
    Kepada Ketua LKAAM Kabupaten Padang Pariaman dan LKAAM Provinsi Sumatra Barat, Rajo Sampono minta untuk ikut mendukung, apa-apa yang telah menjadi keputusan rajo yang 10 tersebut. "Soal KAN Kenagarian Ulakan, yang hingga kini masih dipegang oleh Sudirman Ryk. Rajo Mangkuto, masih tetap utuh, dan belum ada musyawarah tentang perombakannya. Kalau ada pihak-pihak lain yang mengatasnamakan KAN Ulakan selain dari yang bersangkutan, maka hal itu tidak benar, dan tidak sah sama sekali," tegasnya.
    Sebelumnya, Ketua TSR, AKP. Syamsul Bahri merasa senang dan bangga melihat kondisi yang terjadi dikalangan niniak mamat tersebut. Apalagi kekompakan ini terjadi saat nilai-nilai adat mulai terkena virus. "Saatnya kita selaku masyarakat memberikan dukungan penuh. Sebab, yang dilakukan para petinggi kita ini, adalah untuk kemaslahatan sanak kemanakannya juga," katanya.
    Syamsul Bahri mengajak walinagari yang tiga bersama walikorongnya untuk bisa membuat pernyataan sikap. Sebab, antara niniak mamak dan pemerintahan mesti bersatu dalam membangun masyarakat yang seutuhnya. Nah, para rajo yang 10, yang sudah terkenal sebagai yang memegang kekuasaan adat di tiga nagarai ini telah memulai sesuatu yang baik, maka harus diiringi oleh pemerintahannya. (dam)

Wabup Suhatri Bur Bamus Nagari tak Boleh Terlibat Partai Politik

Wabup Suhatri Bur
Bamus Nagari tak Boleh Terlibat Partai Politik

Lubuk Alung--Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur menekankan pentingnya peran Badan Musyawarah (Bamus) dalam setiap nagari. Bamus adalah wakil rakyat yang memiliki andil dalam mengontrol kinerja walinagari.
    "Tugas pokok yang harus dijalankan Bamus sesuai amanat undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa," kata dia, saat melantik Bamus nagari dalam Kecamatan Lubuk Alung, Jumat lalu.
    Ia mengatakan, tugas pertama bagaimana membuat batas wilayah dan peta wilayah. Sebab, batas wilayah akan bisa memicu selisih paham antara satu nagari dengan nagari lainnya. "Jangan sampai anak cucu kita tidak tahu batas wilayah nagari, dan jangan sampai ada yang memisahkan tapal batas antar nagari," kata Suhatri Bur.
    Kemudian, katanya lagi, Bamus menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta membahas dan mensahkan peraturan nagari (Perna). "Bamus diharapkan bersinergi dengan walinagari. Apa yang menjadi keinginan masyarakat dapat terwujud dengan baik. Bersama walinagari menyatukan visi misi agar tercipta Perna yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat," ungkapnya.
    Sesuai undang-undan, ujar Suhatri Bur, Bamus tidak diperbolehkan menjadi pengurus partai politik. Oleh karenanya ia berharap kepada seluruh Bamus nagari dalam Kecamatan Lubuk Alung untuk tidak berkecimpung dalam dunia perpolitikan.
    Dr. Irwandi Sulin Datuak Gadang, tokoh masyarakat Lubuk Alung mengatakan, Bamus punya peran besar, menentukan arah kebijakan nagari dan menyampaikan harapan masyarakat. Ia berharap, dengan adanya pemekaran nagari, persatuan dan kesatuan Lubuk Alung tetap terjaga. Lubuk Alung mempunyai potensi yang tidak dimiliki oleh nagari lain. Lubuk Alung memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam yang melimpah.
    Irwandi mengajak semua masyarakat Lubuk Alung untuk mendukung program pembangunan yang telah diselenggarakan oleh Pemkab Padang Pariaman. "Mari kita dukung program pembangunan, dan sekaligus membangun Lubuk Alung dengan konsep kebersamaan, memaksimalkan potensi yang ada, seperti pariwisata bisa kita kembangkan dengan baik. Apabila semua ini terwujud, maka akan mendatangkan multiflier effek terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Lubuk Alung," jelas mantan Rektor Universitas Tamansiswa, Padang ini.
    Saat ini Lubuk Alung memiliki tiga perguruan tinggi; STKIP, Akbid dan STIKES. Di bidang pariwisata, Lubuk Alung menyimpan begitu banyak objek wisata yang mengundang decak kagum wisatawan yang berkunjung. Serta dibangunnya Main Stadion untuk pembukaan Porprov Sumbar 2018. (501)

Tamc Bagas Ikuti Open Tournament Taekwondo di Medan

Tamc Bagas Ikuti Open Tournament Taekwondo di Medan

Padang Pariaman--Sejumlah atlit taekwondo yang tergabung dalam Dojang Taekwondo Tamc Bagas, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman mengikuti Open Tournament Taekwondo di Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu dan Minggu (18-19/3) mendatang.
    Manager Dojang Taekwondo Tamc Bagas, H. Ali Akbar kepada Singgalang menjelaskan, bahwa turnamen yang akan diikuti tim ini merupakan sebuah momen yang sangat luar biasa. Apalagi, informasi dari panitia yang diterimanya, kejuaraan tersebut juga akan diikuti oleh atlit taekwondo luar negeri.
    Katanya, ada delapan pemain yang akan ikut. Mereka telah mengikuti serangkaian latihan yang diadakan secara berkesinambungan. Para atlit tersebut; Miftahul Jannah, Qawiyu Mulawarman, Mahfiratul Husna, Aresa Ananda Utami, Farel Fernando Basri, Vella Anesya Yolanda, Deswati Soleha Putri, M. Nopriansyah, Kevin Raditia Pratama.
    "Kita berangkat dari Batang Gasan menuju Medan, Rabu (15/3) lewat jalan darat," kata Ali Akbar. Pihaknya telah mengurus semua kelengkapan atlit yang diperlukan selama mengikuti turnamen.
    Termasuk juga dukungan dari Pengurus Cabang (Pengcab) Taekwondo Indonesia Kabupaten Padang Pariaman beserta KONI. "Kita ingin tambil baik dan memuaskan nantinya. Untuk ini, mohon dukungan Pemkab Padang Pariaman beserta seluruh masyarakat ranah dan rantau, sehingga bisa membawa prestasi ke daerah," ujar dia.
    Melalui turnamen ini, Ali Akbar bersama tim pelatih dan offecial ingin memberikan yang terbaik buat Padang Pariaman. Di samping berharap prestasi yang memuaskan dalam kejuaraan tersebut, pihaknya juga sekalian mematang para atlit ini dalam menghadapi Porprov Sumbar tahun depan, yang daerah ini menjadi tuan rumah.
    "Alhamdulillah, sebelum ini kita juga mengikuti kejuaraan di berbagai daerah di Sumbar. Dan hasilnya, lumayan. Hampir semua atlit yang dikirim meraih juara," katanya. (501)

Di Nagari Koto Baru 90 Rumah Masyarakat Butuh Sentuhan Air Bersih

Di Nagari Koto Baru
90 Rumah Masyarakat Butuh Sentuhan Air Bersih

Padang Sago--Hasil Musrenbang Nagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman beberapa waktu lalu memutuskan, bahwa keberadaan sanitasi untuk Korong Solok Pintu Gabang masih menjadi isu hangat yang harus diperjuangkan oleh nagari itu.
    "Solok Pintu Gabang merupakan korong tertinggi. Dan ketinggiannya dari permukaan laut mencapai 300 meter, sehingga sangat sulit dapat air kalau dibuat sumur," kata Walinagari Koto Baru, H. Zulhendrayani pada Singgalang, Minggu kemarin.
    Menurut dia, keinginan akan air bersih melalui PDAM ini telah lama diusulkan ke Pemkab Padang Pariaman. "Ada sekitar 90 rumah masyarakat yang butuh sentuhan air bersih di korong itu," katanya.
    Di samping itu, katanya lagi, pihaknya juga telah mengusulkan kelanjutan pembangunan jalan Kampuang Cubadak ke Nagari Puncuruyuang, jalan Kapuah menuju Mandiangin, Nagari Ambung Kapur Sungai Sariak. Selanjutnya, sambungan aspal jalan ke Ujuang Gunuang, Nagari Sungai Sariak, yakni di Tungka Kampuang Panyalai.
    "Yang tak kalah pentingnya, adalah pembangunan jembatan Lubuak Tano, yang telah masuk APBD Padang Pariaman tahun ini," ujar Zulhendrayani yang juga Wakil Ketua Forum Walinagari Kabupaten Padang Pariaman ini.
    Zulhendrayani menyebutkan, bahwa semua hasil Musrenbang nagari ini telah disampaikan ke Kecamatan Padang Sago, dan selanjutnya tentu menjadi bahan pertimbangan oleh Pemkab Padang Pariaman nantinya dalam Musrenbang kabupaten. (501)

Tindaklanjut Kick Off Meeting Seluruh Perizinan Dibawah Kendali DPMPTP Padang Pariaman

Tindaklanjut Kick Off Meeting
Seluruh Perizinan Dibawah Kendali DPMPTP Padang Pariaman

Padang Pariaman--Pemkab Padang Pariaman telah melimpahkan seluruh penyelengaraan perizinan dan non perizinan kepada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP). Hal itu telah dituangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2017 yang berisikan sebanyak 124 Perizinan dan enam Non Perizinan yang dibawah kendali Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
    "Mulai 2017 ini, semua perizinan sudah ditangani oleh PTSP. Tidak ada lagi izin yang dikeluarkan oleh bupati maupun OPD lain," kata Bupati Ali Mukhni didampingi Sekretaris Daerah Jonpriadi, Senin (13/3).
    Orang nomor satu di Padang Pariaman itu mengatakan, pelimpahan kewenangan tersebut untuk menidaklanjuti Kick Off Meeting dengan KPK serta instruksi dari Menteri Dalam Negeri  RI. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pelayanan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat maupun calon investor.
    "PTSP sebagai pintu masuk dan keluar setiap perizinan. Jadi para investor jangan ragu lagi berinvestasi di Padang Pariaman," kata peraih Investment Award 2011 itu.
    Selanjutnya, ia meminta DPMPTP segera menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk proses administasi setiap izin. Dalam SOP diberi kejelasan alur proses izin masuk hingga keluar, berapa lama prosesnya, biaya dan ketentuan lain sesuai peraturan yang berlaku.
    "Saya sudah dapat laporan dari Kadis, bahwa SOP sudah proses. Insya Alah akhir Maret ditargetkan selesai," ujar alumni Harvard Keneddy School di Amerika Serikat itu.
    Kadis PMPTP Hendra Aswara membenarkan, bahwa Perbup pelimpahan wewenang terkait perizinan dan non perizinan telah ditandatangani oleh bupati. "Nanti akan ada sosialisasi Perbup dan SOP perizinan kepada jajaran OPD," kata mantan Kabag Humas itu.
    Saat ini, kata Hendra, juga telah disusun tim teknis yang nantinya akan bekerjasama dengan DPMPTP dalam survey lapangan hingga pemberian rekomendasi sebelum izin dikeluarkan oleh PTSP. "Tim teknis inilah yang akan di-BKO-kan ke PTSP agar proses perizinan bisa cepat, mudah dan efektif," ujar Hendra Aswara, pria kelahiran 26 September 1981 itu.
    Untuk memberimkan kenyamanan masyarakat, Hendra berencana merehab ruang pelayanan yang lebih luas, full Ac seperti pelayanan di Bank. Pelayanan berbasis online dengan aplikasi SIPPADU. Jika tak ada aral yang melintang, pelayanan akan dillounching bulan depan.
    "Ruangan Kepala Dinas yang semula saya tempati, akan dijadikan ruang pelayanan. Begitu komitmen kita untuk melayani masyarakat sesuai arahan Bupati Ali Mukhni," ujar alumni STPDN angkatan XI ini. (501)

Sabtu, 11 Maret 2017

Eksis LPK Global Praktek yang Membuat Seseorang Jadi Sempurna

KNPI Padang Pariaman Gelar Open Turnamen Futsal

Kampung Dalam--Sebanyak 20 klub tim futsal se-Sumatra Barat ikut ambil bagian pada open turnamen futsal bergengsi yang diadakan oleh DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Padang Pariaman, di lapangan futsal Padang Manih, Kenagarian campago, Kecamatan V Koto Kampung Dalam. Kegiatan tersebut dimulai Rabu (18/5) lalu, yang dibuka secara resmi oleh Kepada Dinas Pendidikan setempat, Bahari.
    Menurut Vifner, Sekretaris DPD KNPI Padang Pariaman, kegiatan ini dialakukan guna menyalurkan bakat dan minat generasi muda, khusus dibidang futsal. Masing-masing klub membeli iset dengan harga Rp200 ribu setiap insetnya. Pertandingan dilakukan dengan sitem gugur.
    Pada pembukaan Rabu lalu, berlangsung antara DPD KNPI Padang Pariaman dengan KNPI Kota Pariaman sebagai eksebisi dari pertandingan berikutnya. Momen demikian, KNPI kabupaten sempat mempermalukan KNPI Kota Pariaman dengan skor 5-2.
    "Kita ingin, anak muda tidak sekedar bergelut dengan berbagai aktivitas. Namun, juga mampu menjadi pelopor dari dunia olahraga itu sendiri. Disamping itu, pertandingan ini juga ajang silaturrahim dengan seluruh kaula muda yang ada di Sumatra Barat, lewat olahraga," kata anggota KPU Padang Pariaman ini. (dam)
----------------------------------------------------------------

-Sosialsasi Jambore PTK PAUDI
Kedepan Sumbar Harus Mampu Jadi Tuan Rumah Jambore Nasional

Pariaman--Sekaitan akan diadakannya jambore Pendidik dan Tenaga Kependidikian (PTK) Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (PAUDNI) 2011, tingkat Sumbar di Pariaman, maka dilakukan sosialisasi tentang hal itu selama dua hari, pada 26-27 Mei di Basko Hotel, Padang
    Menurut Ruswan Tanjung, selaku Ketua panitia kegiatan, sosialisasi tersebut dihadiri oleh Kabid PNFI dan Kepala SKB kabuaten/kota se-Sumatra Barat. Hal itu penting dilakukan, mengingat banyaknya jenis lomba yang akan dilombakan pada jambore demikian. Sebelumnya, juga telah dilakukan sosialisasi kepada 42 juri dari 14 jenis lomba, yang pada waktu itu dipimpin langsung oleh Prof. H. Jamaris Jamna, selaku Ketua Tim juri jambore tingkat Sumbar.
    "Untuk memudahkan tim juri dalam melaksanakan tugasnya, diharapkan masing-masing kabupaten/kota sudah harus menyerahkan kelengkapan makalahnya, baik Lomba Karya Nyata (LKN) dan Lomba Karya Tulis (LKT), dua hari sebelum kegiatan jambore. Apabila ada daerah yang terlambat dari hari yang dimaksud, maka makalahnya tidak akan diterima panitia," kata Ruswan Tanjung pada Singgalang, Kamis (19/5) di Pariaman.
    Selama ini, kata Ruswan Tanjung, makalah itu hanya diserahkan pada saat perlombaan berlangsung, sehingga sang juri mendapatkan kesulitan dalam melakukan penilaian, untuk melahirkan juara yang berkualitas yang akan berlaga nantinya pada jambore tingkat nasional. "Untuk itulah pentingnya sosialisasi ini dilakukan dikalangan Kabid PNFI dan seluruh Kepala SKB yang ada, sekaligus mempermantap kesiapan peserta utusan kabupaten/kota nantinya," ujarnya.
    Katanya lagi, yang akan memberikan materi pada sosialisasi tersebut, adalah Prof. H. Jamaris Jamna, Kabit PNFI Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat, Kepala Dinas Pendidikan, Syamsulrizal, dan utusan dari Direktorat PTK PAUDI Kementerian Pendidikan Nasional RI.
    Ruswan Tanjung mengharapkan, seluruh pihak terkait untuk bisa menghadiri sosialisasi dimaksud. "Kita ingin sukses dalam melakukan jambore ini, yang tentunya sangat berharap pada jambore tingkat nasional kedepannya bisa pula diadakan di Sumatra Barat ini. Dalam sejarahnya, daerah ini belum pernah menjadi tuan rumah pada jambore nasional tersebut," sebutnya. (dam)
-------------------------------------------------------------------

-Eksis LPK Global
Praktek yang Membuat Seseorang Jadi Sempurna

Lubuk Alung--Dalam rangka having fun with english, Lembaga Pelatihan dan Kursus (LPK) Global Education Centre, Lubuk Alung, Padang Pariaman menggelar tour wisata ke Bukit Kandih, Kota Sawahlunto, Selasa lalu, yang dikuti sekitar 75 peserta, instruktur, serta pembina yang tergabung dalam lembaga tersebut.
    Pimpinan LPK Global, Armanto yang didampingi dewan pembinanya, Ruswan Tanjung mengharapkan kepada peserta untuk dapat mempraktekkan pelajaran yang telah diterimanya di lembaga itu, practice make be perfect (praktek yang membuat seseorang menjadi sempurna). "Kegiatan ini sekaligus untuk memberikan suasana baru bagi para peserta, karena telah mengikuti ujian," ujarnya.
    Menurut Armanto, peserta yang ikut tersebut, setelah sukses ikut pada tingkat satu ini, diberikan kebebasan diantara boleh melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi dilembaga ini, dan juga dibolehkan melanjutkan kelembaga lainnya, yang pada intinya tentu menambah wawasan dan tingkat pendidikan dari peserta itu sendiri.
    Untuk itu pulalah, lanjut Armanto, lembaga yang dia pimpin itu menerapkan 80 persen praktek dan 20 persen teori. Hal itu dilakukan, mengingat ilmu yang diajarkan itu berkembang dengan baik dan benar, untuk menuju masa depan peserta itu sendiri.
    Disamping itu, katanya lagi, LPK Global ini sangat konsen dengan prestasi seorang siswa di sekolahnya. Meskipun hidup dibawah garis kemiskinan, LPK memberikan kemudahan selama belajar dilembaga tersebut. "Sasaran kita, anak-anak yang telah selesai di lembaga ini, bisa bekerja dan mandiri, menuju masa depan yang sukses," sebutnya. (dam)