Senin, 30 Juli 2018

Berkompetisi di Tingkat Nasional Doa dan Harapan Masyarakat Padang Pariaman Tertumpang pada KUA Enam Lingkung

Enam Lingkung--Camat Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman Rustam menilai koordinasi yang baik di antara pemerintahan kecamatan itu terus berjalan. Saling mendukung, dan selalu duduk bersama adalah langkah positif untuk kemajuan Enam Lingkung.
"Kepala KUA Enam Lingkung Kasmir itu tipe orang bekerja sungguh dan ikhlas, sesuai dengan motto Kemenag itu sendiri. Bahkan, dia bekerja tampa pamrih, tak memandang waktu," katanya, Selasa kemarin.
Sebagai sesama bertugas di Enam Lingkung, Rustam menyambut baik dan merasa senang melihat Kasmir berhasil meraih prediket teladan Sumbar, dan selanjutnya akan mewakili daerah ini ke tingkat nasional. "Semoga pertarungan di nasional bisa diselesaikan Kasmir dengan baik, dan membuahkan hasil yang maksimal," ungkapnya.
Rustam menyebutkan, Program Panter terintegrasinya di kecamatan. "Tinggal lagi program ini harus kita lanjutkan, dan berhasil memperbaiki persoalan nikah kawin di tengah masyarakat itu sendiri. Untuk itu, mari kita jaga terus koordinasi yang sudah terbangun ini," sebutnya.
Menurut Rustam, semua masyarakar Enam Lingkung memberikan dukungan dan doa kepada Kasmir agar bisa menjadi teladan satu di tingkat nasional. "Seluruh walinagari, walikorong, tokoh masyarakat, dan jajaran Pemkab Padang Pariaman yang bernias di Enam Lingkung telah diberitahu, dan ikut mendoakan langkah Kasmir ke nasional awal Agustus ini," ujar dia.
Sementara itu, Koordinator Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kecamatan Enam Lingkung, Bakhrial Eri merasa senang bisa dilibatkan dalam program Panter, terkait dalam pembinaan untuk calon pengantin. "Program KB bagi calon pasangan pengantin amat diperlukan. Sebab, KB bukan sekedar mengurangi keturunan," ujarnya.
Begitu pula, ujar Bakrial Eri, program kampung KB terus berjalan di seluruh korong yang ada di Enam Lingkung. "Kita selalu berkoordinasi di mana saja, dan kapan saja. Sering melakukan dan turun bersama masyarakat dalam goro bersama," ungkapnya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Padang Pariaman, Happy Neldy minta Pemkab memberikan reward dan penghargaan kepada Kasmir yang berhasil di Sumbar jadi teladan. "Keberhasilan Kasmir amat luar biasa. Menyisihkan enam Kepala KUA lainnya di kabupaten dan kota lainnya di Sumbar. Dan ini amat jarang terjadi," katanya.
Sebagai tokoh masyarakat Lubuk Alung, Happy Neldy tahu persis dengan sipak terjang Kasmir yang sejak kecil tinggal di Lubuk Alung. "Kasmir adalah orang yang sangat mudah dekat dengan masyarakat. Dia bergaul dengan semua lapisan masyarakat, tak pernah pro kontra dalam berbagai hal di tempat tinggalnya," kata Ketua DPC Gerindra Padang Pariaman ini.
Berbekal tinggal di Lubuk Alung hingga saat ini, kata Happy Neldy, Kasmir dengan mudahnya tersosialisasi di Enam Lingkung. Masyarakat Enam Lingkung juga heterogen. Sama halnya dengan Lubuk Alung. Hebatnya, di Enam Lingkung, tiga faham keagaman bisa saling bersinergi. Yakni, Muhammadiyah, Tarbiyah dan Syattariyah bisa saling mendukung di situ. Ketiga faham ini berkembang dengan dinamikanya, dan mampu beradaptasi dengan baik.
"Tak heran, warga Muhammadiyah ada yang jadi labai, seperti gelar yang selama ini akrap di kalangan orang-orang Syattariyah," kata Happy Neldy. Semoga Kasmir mampu memberikan yang terbaik, dan berhasil jadi teladan satu di tingkat nasional. Kami semuanya di Padang Pariaman mendoakan," ujar dia. (501)

Kehadiran Kereta Api Semakin Menambah Kemacetan

Lubuk Alung--Kereta api adalah rajanya transportasi. Tak ada yang bisa menghentikannya kecuali saat sampai di stasiun. Sebagai raja transportasi, bila kereta lewat, semua transportasi lain harus berhenti, dan menunggu lewatnya kereta api.
Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur Datuak Putiah menyampaikan hal itu, Selasa (31/7) saat sosialisasi keselamatan kereta api di Lubuk Alung. Bertemakan; Wujudkan Kesadaran Berlalu Lintas Demi Keselamatan Pada Perlintasan Sebidang Jalur Kereta Api, acara itu diadakan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat.
Menurut Suhatri Bur, perlintasan sebidang yang tak pakai penjaga masih banyak di Padang Pariaman. Ini harus jadi perhatian serius, agar bisa mengurangi sekaligus menghindari kecelakaan maut oleh kereta api. "Perlintasan tanpa penjaga ini sepertinya kurang perhatian oleh Dinas Perhubungan," ungkapnya.
"Sekarang bertambah satu lagi lokasi kemacetan di daerah ini, setelah Lubuk Alung dan Sicincin yang belum bisa dihindari macet akibat belum bisa jalan lingkar di manfaatkan," kata dia.
Kemacetan yang satu itu, kata Suhatri Bur, adalah kehadiran jalan kereta api ke BIM. Tepatnya di Duku, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai. Bahkan, kemacetannya jauh lebih parah dari kemacetan Lubuk Alung dan Sicincin yang selama ini terjadi. Dan kemacetan itu terjadi tiap hari. Bukan hanya pada saat lebaran saja.
Sebagai kepala daerah, Suhatri Bur mengaku tiap sebentar dapat kritikan dari masyarakat akibat kemacetan jalur kereta ke BIM tersebut. "Solusinya, perlintasan di Duku haru pakai ply over. Apakah itu untuk jalur mobil atau untuk jalur kereta itu sendiri. Sebab, hal ini sudah amat luar biasa dan harus dicarikan solusi terbaiknya," ujar Wabup yang juga Ketua DPD PAN Padang Pariaman ini.
Sosialisasi yang diperuntukan bagi walinagari, camat, walikorong yang wilayahnya dilewati jalur kereta api tersebut, juga dihadiri Jasa Raharja, Ditlantas Polda Sumbar, Kadis Perhubungan Padang Pariaman. Di Padang Pariaman, kecamatan yang dilewati perlintasan kereta, mulai dari Batang Anai, Lubuk Alung, Sintuak Toboh Gadang, Nan Sabaris, Enam Lingkung, 2x11 Enam Lingkung dan 2x11 Kayutanam.
Indra Mulyadi, panitia pelaksana menyampaikan, perjalanan kereta api hingga kini masih jadi prioritas utama. "Kecelakaan di jalur kereta terjadi, lantaran masih rendahkan kesadaran masyarakat," kata dia. (501)

Minggu, 29 Juli 2018

Ditolak Jadi Caleg Sumbar Armaidi Resmi Mundur dari Caleg DPRD Kota Pariaman

Pariaman--Bakal calon anggota legislatif (bacaleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Armaidi Tanjung resmi mengundurkan diri sebagai Bacaleg di  Dapil 2 Kota Pariaman (Pariaman Utara). Surat pertanyaan mundur langsung diserahkan Armaidi ke DPC PKB Kota Pariaman yang diterima sekretaris Akiardi dan tembusannya ke KPU Kota Pariaman yang diterima Kasubag Teknis Akhirulsyah, Senin (30/7).
Menurut Armaidi, surat pengunduran bermaterai ini langsung diberikan kepada DPC PKB dan KPU Kota Pariaman untuk memastikan tidak maju pada Pemilu 2019 mendatang. “Saya mengetahui didaftarkan ke Kota Pariaman setelah mendapat informasi dari Sekretaris DPC PKB Kota Pariaman Akiardi dalam masa perbaikan berkas caleg. Selain itu, juga dari rilis laporan pendaftaran caleg di group WA PKB Kota Pariaman nama saya ditempatkan di Pariaman Utara nomor urut 2,” tutur Armaidi.
Berkas pencalegan yang sudah diserahkan ke DPW PKB Sumbar langsung dikirimkan ke DPC Kota Pariaman diakhir pendaftaran Bacaleg ke KPU. Kemudian didaftarkan sebagai Bacaleg PKB di Dapil Pariaman 2. “Surat pernyataan mundur ini sebagai bentuk ketegasan dari penolakan yang sudah dilakukan Ketua dan Sekretaris DPW PKB Sumbar, saya sampaikan surat pernyataan pengunduran diri ini,” kata Armaidi.
Meski mundur dari proses pencalegan, kata Armaidi, aktivitas kemasyarakatan yang sudah dan akan dilakukan tetap berjalan seperti biasa. “Aktif di berbagai kegiatan kemasyarakatan bukan menjadi tujuan utama untuk jadi caleg. Tanpa mencaleg pun, aktivitas keseharian tetap berjalan normal,” kata Armaidi.
Armaidi mengaku, adanya  pemberitaan dirinya ditolak di PKB Sumbar, sudah ada dua partai politik yang meminta berkas caleg untuk didaftarkan sebagai caleg di partainya. “Pertama di partai yang memiliki kursi di DPRD Sumbar untuk mencaleg di Provinsi Sumbar. Kedua, di partai baru untuk Dapil Padang Pariaman 2 (Kecamatan Sintuak, Lubuk Alung dan Batang Anai). Keduanya saya sampaikan tidak berminat maju di partai tersebut. Tentu tidak etis saya sebutkan partainya. Cukup saya dan orang yang meminta berkas tersebut mengetahuinya,” tutur Armaidi menambahkan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, “Selasa (3/7) lalu Ketua DPW PKB Sumbar Febby Dt. Bangso di ruangannya disaksikan Sekretaris PKB Sumbar Firdaus, Febby menulis langsung dengan tangannya sendiri nama saya di nomor urutan 7. Ternyata dalam proses lanjutannya, tidak didaftarkan walaupun berkas yang dibutuhkan sudah disiapkan dan diserahkan,” kata Armaidi.
“Selasa (17/7) malam menjelang pendaftaran ke KPU, bersama Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Sumbar Azwandi Rahman, Febby dan Firdaus sebagai ketua dan sekretaris DPW PKB Sumbar yang ditemui di ruang kerjanya tidak dapat meloloskan. Sekalipun Azwandi sudah memberikan garansi agar bisa diloloskan,” kata Armaidi.
Dikatakan Armaidi, pada Pemilu 2014 lalu meraih suara terbanyak diantara 7 caleg PKB dapil Sumbar 2, yakni 2.777. Dari tujuh caleg pada Pemilu 2014, hanya dirinya yang kembali mendaftar. Selain itu, untuk memenuhi kuota perempuan, dua orang caleg perempuan diantarkan ke DPW PKB. Yakni Hartini Zahar  diterima Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu Iswandi Mukhtar dan Eva Wardani diterima Sekretaris DPW PKB Firdaus.
Armaidi mulai aktif di PKB sejak tahun 2001. Meski pernah ditawari beberapa partai lain, dirinya tetap konsisten di PKB. Pernah menjabat Sekretaris dan Wakil Ketua DPW PKB Sumbar, serta Wakil Sekretaris PW NU Sumbar. Kini Wakil Ketua  DPC PKB Padang Pariaman. (501)

Latih Anak Muda Ramah Bencana Lubuk Alung Paling Banyak Mengalami Ancaman Kebakaran

Lubuk Alung--Sebagai nagari yang luas dan banyak lokasi padat penduduk, tak ayal lagi Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman termasuk nagari yang paling banyak dapat ancaman sekaligus bencana kebakaran. Untuk itu, kehadiran Barisan Pemadam Kebakaran (Balakar) di tengah masyarakat amat penting dalam pencegahan bencana, serta lahirnya masyarakat ramah bencana.
Kabid Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Damkar Padang Pariaman, Edison menyampaikan hal itu, Senin (30/7) kemarin saat sosialisasi dan pelatihan pencegahan bencana kebakaran di Aula Kantor Walinagari Lubuk Alung. Sosialisasi yang melibatkan pemuda dan walikorong di nagari itu secara resmi dibuka Walinagari Lubuk Alung, Hilman H.
Menurut Edison, bencana kebakaran datang pada umumnya disebabkan kelalaian dan kecerobohan masyarakat itu sendiri. "Misalnya, lalai dalam memastikan api kompor gas mati dan jaringannya pun telah diputus, dan banyak lagi kasus kebakaran yang disebabkan kelengahan," katanya.
Begitu juga soal jaringan listrik dalam rumah yang kurang atau tidak diperhatikan sama sekali. "Colokan terlalu banyak merupakan ancaman paling tinggi terhadap kebakaran. Harap ini dihindari, dan pastikan jaringan kabel listrik rumah aman," ungkapnya.
Edison yang tak asing lagi bagi masyarakat Lubuk Alung ini menjelaskan, bahwa pihaknya mencatat ada 130 kali bencana kebakaran di Padang Pariaman setiap bulan. "Jadi, pihak nagari diminta untuk mengusulkan nama-nama yang akan dijadikan Balakar yang perannya sama juga dengan Kelompok Siaga Bencana (KSB) yang selama ini sudah aktif di tengah masyarakat. Hanya saja, Balakar fokus pada penanganan bencana kebakaran," ujar dia.
Walinagari Lubuk Alung Hilman H menyambut baik sosialisasi tersebut. "Bencana memang suatu hal yang sangat tidak kita inginkan datangnya. Bencana datangnya secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan. Dan untuk inilah pentingnya sosialisasi ini dilakukan bagi anak muda dan walikorong yang ada di seluruh korong yang ada," kata dia.
Hilman minta kepada semua peserta untuk siap bekerja dan menyosialisasikan hasil pelatihan ini di tengah komunitasnya sendiri. "Ke depan kita akan anggarkan membeli mesin portable yang bisa dijadikan multi fungsi. Di samping memadamkan kebakaran di lokasi padat penduduk, juga bisa dimanfaatkan untuk memasukan air ke dalam sawah yang sulit air, serta fungsi lainnya," ujarnya.
Bersama Ketua Pelaksana, Sutan Yardi, Hilman menyebutkan, pelatihan yang akan datang dilibatkan kaum perempuan. "Kesuksesan dalam penanganan bencana kebakaran sangat membutuhkan para ibu-ibu. Apalagi, pada saat keakaran datang, ibu-ibulah yang paling heboh dan panik. Tentu pengenalan penanganan bencana kebakaran ini penting pula kita lakukan di kalangan perempuan," ungkapnya. (501)

Kamis, 26 Juli 2018

Armaidi Tanjung Merasa Dibonsai DPW PKB Menyebut Gagal dalam Caleg Bukan Penzaliman

Padang Pariaman--Calon anggota legislatif (caleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Armaidi Tanjung yang mendaftarkan diri di Daerah Pemilihan Sumbar 2 (Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman), akhirnya dibonsai. Tanpa sepengetahuan Armaidi, DPW PKB Sumbar melalui DPC PKB Kota Pariaman mendaftarkannya ke Dapil 2 Pariaman Utara diurutan 2.
    Armaidi Tanjung kepada wartawan, Jumat (27/7) menyebutkan, dirinya baru mengetahui jika berkas pendaftaran calegnya diberikan DPW PKB ke DPC PKB Pariaman dua hari lalu. Hal ini terkait dengan perbaikan berkas caleg. Sekretaris DPC PKB Kota Pariaman Akiardi yang menghubungi via telepon seluler untuk melengkapi berkas dan pengurusan caleg di KPU Kota Pariaman. Saat menjelang pendaftaran Caleg ke KPU Selasa (17/7) lalu, Ketua PKB Sumbar Febby Dt. Bangso dan Sekretaris Firdaus menolak Armaidi. Sesaat menjelang penutupan pendaftaran di KPU, nama Armaidi langsung dikirimkan ke Kota Pariaman.
    Menurut Armaidi, dari pesan singkat yang dirilis Sekretaris DPW PKB Sumbar Firdaus di salah satu group WA dua hari setelah penolakan menyebutkan, nama bacaleg PKB Sumbar 2 (Padang Pariaman/Kota Pariaman) adalah Firdaus (Sekretaris DPW PKB Sumbar), Syafri (pengurus DPW PKB Sumbar/Anggota DPRD Padang Pariaman 2014-2019), Ali Nusir (Kader PKB/Anggota DPRD Padang Pariaman 2014-2019), Dedi Edwar (mantan Ketua Hanura Padang Pariaman/rekomendasi Sekjen DPP PKB, Abdul Karding), Suheri (pr), Hartini Zahar (Pr) dan Eva Wardani (pr).
    Di grup tersebut Firdaus juga menulis, ijin senior-senior. Mohon maaf, saya Firdaus Sekretaris DPW PKB Sumbar (Ketum PMII Padang 2009-2010). Ijin, mengklarifikasi terkait gagalnya Armaidi Tanjung dicalonkan sebagai Bacaleg PKB Sumbar. Bahwa diinternal DPW PKB Sumbar ada berbagai pertimbangan berdasarkan kajian dan analisis yang alot untuk menentukan Bacaleg yang akan bertarung di 2019. Tidak hanya PKB, mungkin seluruh partai juga akan melakukan hal yang sama demi menjaga peluang untuk mendapatkan kursi di parlemen. Kalau pun ada yang tidak lulus (gagal), itu bukanlah penzaliman. Apapun kondisinya kita yakin pasti ada hikmahnya. Sebagai kader (alumni) PMII, saya pribadi mohon maaf kalau keputusan ini membuat senior tidak nyaman.
    Armaidi menyebutkan dirinya dibonsai PKB Sumbar. “Saya mendaftar untuk provinsi, ternyata dipaksa maju di tingkat kota di dapil yang sama sekali minim aksesnya. Ini taktik saja agar DPW PKB bisa berkilah. Kami tidak membuang atau menyingkirkan Armaidi sebagai kader PKB menjadi caleg. Buktinya tetap didaftarkan sebagai caleg walaupun di level yang lebih rendah,” kata Armaidi.
    Tersingkirnya Armaidi diperkirakan masuknya mantan Ketua Hanura Padang Pariaman Dedi Edwar. “Adanya rekomendasi dari Sekjen DPP PKB Abdul Karding untuk memasukkan Dedi Edwar dan  menyingkirkan kader PKB sendiri patut dicurigai. Jangan-jangan hanya akal-akalan untuk meloloskan Dedi Edwar saja. Kepastiannya  kami akan berupaya melakukan komunikasi dengan Sekjen DPP PKB,” kata Armaidi menambahkan.
    Syafri  dan Ali Nusir anggota DPRD Padang Pariaman 2009-2014. Syafri dari Partai Pelopor dan Ali Nusir dari Partai Pelopor. Pemilu 2014 diajak bergabung oleh Ketua DPC PKB Padang Pariaman Zulhelmi sehingga keduanya kembali jadi anggota DPRD dari PKB. Karena komunikasi yang tidak jalan, keduanya enggan mendaftar kembali di DPC PKB Padang Pariaman, tapi mendaftarkan di tingkat provinsi.
    Upaya Armaidi untuk maju di tingkat provinsi, membantu memenuhi kuota perempuan. Dua orang caleg perempuan diantarkan langsung Armaidi ke DPW PKB. Satu diterima Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu Iswandi Mukhtar atas nama Hartini Zahar dan satu lagi Sekretaris DPW PKB Firdaus atas nama Eva Wardani.
    Dibagian lain Armaidi menjelaskan, dari empat orang laki-laki yang diusung tersebut semuanya dari Kabupaten Padang Pariaman. Firdaus dari Nagari Toboh Gadang, Kecamatan Sintoga, Syafri dari Kampung Dalam, Ali Nusir Batang Gasan/Sungai Geringging dan Dedi Edwar Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung.
    “Jika saya diloloskan, dapat mewakili Kota Pariaman. Saya sendiri lahir dan besar di Desa Sungai Pasak, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman. Selain itu, juga beraktifitas di kota itu. Tentunya kader, simpatisan PKB Kota Pariaman dan akses yang sudah dibangun bakal mendukung perolehan suara PKB untuk Sumatera Barat,” kata Armaidi. (501)

Rabu, 25 Juli 2018

Tiga Diantaranya Walinagari Aktif Berebut Kursi Lewat Caleg, Mantan Walinagari Ingin Kembali Mencatat Sejarah

Padang Pariaman--Lebih 20 mantan walinagari dan walinagari aktif di Kabupaten Padang Pariaman ikut bersaing dalam Pileg 2019 yang akan datang sebagai calon anggota DPRD daerah dan Sumatera Barat. Mereka telah terdaftar dan masuk dalam daftar calon sementara (DCS) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah itu dari berbagai partai politik.
    Ini tentunya, para walinagari ingin kembali mencatat sejarah yang pernah terjadi pada Pileg 2014 silam. Dimana, dari 13 walinagari yang maju saat itu juga dari sejumlah partai politik, delapan diantaranya berhasil dapat kursi. "Dalam hitungan saya ada sekitar 25 orang walinagari yang ikut kali ini," kata Nusirwan Nazar, mantan Ketua Forum Walinagari Kabupaten Padang Pariaman.
    Kepada Singgalang, Kamis (26/7) Nusirwan Nazar yang juga mantan Walinagari Sungai Durian ini menyebutkan, walinagari yang masih aktif dan tentunya harus mundur dari jabatannya, ikut dalam pusaran caleg, adalah Yuliasman, Walinagari Sungai Asam yang maju lewat PKS.
    Kemudian, kata dia, Nurdin B, Walinagari Ulakan yang akan maju dari PAN. Aciak, Walinagari Gunuang Padang Alai, juga walinagari aktif yang akan ikut maju dan telah terdaftar. "Sementara, para mantan walinagari yang kini masih aktif di DPRD Padang Pariaman, semua ikut. Hanya seorang Tri Suryadi yang akan berangkat ke DPRD Sumatera Barat dari partai Gerindra," ujar Nusirwan.
    Nusirwan Nazar sendiri maju dari PAN di Dapil IV Padang Pariaman, yang kecamatannya meliputi; VII Koto Sungai Sariak, Patamuan, Padang Sago, V Koto Timur dan Kecamatan V Koto Kampuang Dalam. Di Dapil itu tersedia 10 kursi yang akan diperebutkan.
    Menurutnya, para mantan walinagari yang maju jadi caleg itu mengisi semua daerah pemilihan. "Tentunya musim Pileg ini jadi momen tersendiri oleh mantan walinagari, untuk melanjutkan pengabdiannya di tengah masyarakat lewat lembaga wakil rakyat," kata mantan Walinagari Sungai Durian dua periode ini.
    Sebagai orang yang pernah berkecimpung di tengah masyarakat, Nusirwan menilai, hasil Pileg 2019 nanti akan lebih baik buat mantan walinagari. "Sekarang masyarakat sudah cerdas. Tahu mana caleg yang betul-betul ingin berbuat, dan mana pula yang caleg hanya sekedar pelengkap saja," ungkapnya.
    Di sisi yang lain, Nusirwan menyayangkan para mantan walinagari yang maju di satu Dapil dalam satu partai pula. "Ini yang kita sayangkan. Seperti di Dapil I yang meliputi Kecamatan Ulakan Tapakis, Nan Sabaris, 2x11 Enam Lingkung, 2x11 Kayutanam, dan Enam Lingkung. Ada tiga mantan walinagari di situ dalam satu partai, yakni Irkhaswandi, mantan Walinagari Gadua, Nurdin B, Walinagari Ulakan, dan Alinurdin Syam, mantan Walinagari Pauh Kamba. Ketiganya maju lewat PAN," ungkapnya. (501)

Berharap yang Terbaik di Sumbar Program AJEP Semakin Diminati Masyarakat

Padang Pariaman--Layanan Antar Jemput Perizinan (AJEP) semakin diminati masyarakat. Inovasi yang diluncurkan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Kabupaten Padang Pariaman juga mendapat tempat dihati pelaku usaha. Hari ini, Kamis (26/7), petugas Ajep akan mengantar berkas perizinan ke Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Lubuk Alung dan Batang Anai.
    Lily Ocmelia (25), warga Nagari Buluah Kasok, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak mengatakan, adanya layanan AJEP  dirinya bisa beraktivitas seperti biasa. Tanpa harus menutup toko untuk mengurus berkas perizinan di DPMPTP.
    "Alhamdulillah, kemarin diserahkan berkas, hari ini sudah diantar ke rumah. Cepat, mudah dan gratis" ujar Lily, pemilik toko elektronik di Buluah Kasok, Kamis (26/7).
    Hal yang sama, kata Nasrul, warga Pasie Laweh Lubuk Alung mengaku kaget dengan kedatangan petugas AJEP. Dikatakannya, bahwa saat mengurus perizinan, dirinya ditawarkan untuk menggunakan AJEP sehingga cukup menunggu di rumah saja.
    "Saya berterima kasih sekali dan tak menyangka petugas datang mengantar ke tempat bisa dibilang cukup jauh ini. Tanpa minta imbalan lagi," kata Nasrul yang kontraktor itu.
    Selanjutnya petugas AJEP bergerak ke Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai. Adapun alamat yang dituju adalah Ermayanti, seorang pelaku usaha, tepatnya di depan SPBU Palapa. Erma mengetahui AJEP dari media cetak dan media sosial. Karena itu ia pun mencoba untuk menggunakan layanan AJEP.
    "Dari Palapa ke Pariaman bisa 40 menit. Terus ongkos dan makan bisa habis Rp50 ribu. Dengan AJEP, semuanya tak perlu saya pikirkan. Petugasnya yang datang, biaya tak ada. Berarti AJEP program pro rakyat lah," ujar Erma.
    Sementara, Kadis PMPTP Hendra Aswara mengatakan, permintaan layanan AJEP per Juni 2018 sudah mencapai 102 layanan. Adapun berkas perizinan didominasi untuk pengurusan SIUP, TDP, IMB, Izin PAUD, Reklame dan PIRT. Operasional AJEP terdiri dari satu kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua.
    Inovasi AJEP sangat berdampak terhadap kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan. Pada tahun 2015, target PAD retribusi IMB hanya Rp400 juta. Kemudian tahun 2016 target Rp450 juta dan tahun 2017 ditargetkan sebesar Rp500 juta. Saat AJEP PAPA diluncurkan pada awal tahun 2018, target PAD sebesar Rp1,5 miliar telah tercapai.
    “Alhamdulillah, dalam enam bulan target retribusi IMB telah tercapai 100,3 persen yaitu Rp1,5 miliar lebih. Artinya, program AJEP PAPA layak ditiru untuk peningkatan PAD di kabupaten dan kota di Sumbar,” ujar jebolan STPDN angkatan XI itu.
    Saat ini, tambah Hendra, Layanan AJEP pada DPMPTP sedang mengikuti lomba inovasi layanan publik tingkat Provinsi Sumbar. Ada dua yang yang menjadi unggulan program AJEP. Pertama mendukung progran pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan kedua untuk peningkatan PAD.
    "Mohon doa dari masyarakat, supaya AJEP bisa menjadi terbaik di Sumbar," kata Kadis yang  meraih peringkat pertama Keterbukaan Informasi Publik sewaktu menjadi kabag Humas tersebut. (501)

Setelah 20 Tahun tak Berprestasi Nasional KUA Enam Lingkung Berhasil Membangkit Batang Tarandam

Enam Lingkung--Dalam sejarahnya, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Padang Pariaman yang pernah melaju ke tingkat nasional adalah H. Ahmad Umar Datuak Sinaro pada 1998. Saat itu dia menjabat Kepala KUA Kecamatan Lubuk Alung. Setelah itu lenyap. Daerah ini tak lagi terdengar bunyinya ikut ke tingkat nasional.
    Setelah 20 tahun, tepatnya tahun ini 2018, sejarah itu terulang kembali. Adalah Kasmir, Kepala KUA Kecamatan Enam Lingkung yang telah diputuskan juara satu teladan Sumatera Barat, dan dipastikan ikut kompetensi Kepala KUA di tingkat nasional.
    Anggota Komisi V DPRD Sumatera Barat, H. Darmon menilai keberhasilan KUA Enam Lingkung adalah sebuah prestasi yang amat luar biasa. "Pemkab Padang Pariaman dan Sumbar wajib memberikan reward kepada Kasmir yang telah mampu membangkitkan kembali batang tarandam, yang sudah lama hilangnya dari Ranah Minang," kata anggota dewan dari PAN ini.
    Warga Sumbar, kata Darmon, ikut mendoakan dan berharap Kasmir biasa juara satu pada tingkat nasional yang akan dilakukan awal Agustus ini.
    Menurut Darmon, Kepala KUA adalah tauladan ummat di tengah komunitasnya. "Jadikan teladan nasional ini untuk penyemangat dalam menjalankan tugas pokok. Wujudkan impian menjadikan Enam Lingkung, Padang Pariaman sebagai "kota santri", yang setiap saat bergema nilai-nilai agama," ujarnya.
    Dia melihat, Enam Lingkung memang selama ini dijuluki sebagai "Serambi Mekkah-nya" Padang Pariaman. Masyarakatnya heterogen, mau menerima perbedaan dalam paham keagamaan. Nah, tentunya hal ini menjadi barometer tersendiri oleh Kasmir dalam menjalankan tugasnya di kecamatan tersebut.
    Dan sejarah ini, sebut Darmon, sama halnya Prancis meraih piala dunia kemarin, yang siklusnya juga 1998. "Kepala KUA harus jadi penyelamat masyarakat dari berbagai pengaruh yang saat ini bersileweran di tengah kehidupan di dunia globalisasi saat ini," ungkapnya.
    Pasangan pengantin Afdhal Hafiz, warga Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang dan dan Rabiatul Adawiyah, warga Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung mengaku senang atas pelayanan yang diterimanya saat melangsungkan akad nikahnya. "Ada sejumlah dokumen yang kami terima, yakni KK kami berdua, perubahan KK mertua dan orangtua, perubahan status KTP kami berdua dalam satu acara dan momen," kata mereka.
    "Program Pelayanan Admninistrasi Nikah Terintegrasi (Panter) yang digagas secara bersama dengan lembaga lainnya oleh KUA Enam Lingkung sangat meringankan masyarakat," sambung Masri Tuanku Mudo, orangtua Afdhal Hafiz. Dan ini, kata dia, sekaligus juga diberikan perubahan KK-nya selaku ayah mempelai laki-laki, yang telah mengeluarkan anak dari KK ini.
    Bagi Masri dan sejumlah orangtua anak lainnya, program Panter dalam melangsungkan akad nikah tersebut amat sangat membantu. "Sebab, bagi kami yang orang kampung berurusan soal dokumen ini sangat melelahkan. Apalagi jalurnya banyak pula. Ini hanya langsung jadi di tempat. Sungguh program yang patut diteruskan, demi kemudahan bagi masyarakat," ungkapnya. (501)
            

14 Guru Mengaji di Nagari Koto Baru Terima Honor Tahap Dua

Padang Sago--Sebanyak 14 orang guru mengaji di Nagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago, Padang Pariaman menerima honor dari pemerintahan nagari setempat untuk triwulan kedua. Honor yang mereka terima dalam tahap dua itu adalah untuk tiga bulan, yang setiap bulannya senilai Rp200 ribu.
Walinagari Koto Baru, H. Zulhendrayani kepada Singgalang menyebutkan, pemberian honor itu sudah ditetapkan dalam nagari ini buat seluruh guru mengaji di surau dan masjid. "Hingga kini, mereka telah menerima honor selama tujuh bulan. Sebab, pada tahap satu diberikan untuk empat bulan. Jadi tinggal lima bulan lagi yang akan dibayarkan pada tahap tiga nantinya," kata Zulhendrayani.
Menurut Zulhendrayani yang juga Ketua Forum Walnagari Kabupaten Padang Pariaman ini, saat ini honor yang diberikan baru untuk guru mengaji. Sedangkan honor imam, khatib, bilal dan garin belum. Insya Allah pada kesempatan lain, sesuai agenda yang telah ditetapkan.
Dia menyebutkan, honor yang diberikan ini juga sesuai dengan anggaran yang dikelola Nagari Koto Baru. "Memang jumlahnya tak seberapa bila dibandingkan dengan pengabdian yang diberikan guru mengaji terhadap anak nagari, terutama yang berhubungan dengan pendalaman kitab suci Quran bagi anak-anak," ungkapnya.
"Jadi, masing-masing guru mengaji kita berikan Rp600 ribu untuk honor tiga bulan. Semoga, honor ini bisa memberikan yang terbaik bagi mereka dalam menambah biaya hidup. Kalau istilah lamanya, hanya buat pembeli sabun mandi," ujar Zulhendrayani.
14 orang guru mengaji itu, sebut Zulhendrayani, tersebar di seluruh korong yang ada di Koto Baru. Pada umumnya, para guru mengaji ini telah lama mengabdi di tengah masyarakat. Tiap hari mengajarkan Quran, cara beribadah yang baik, serta juga ikut mengajar yang tua-tua dalam wirid pengajian. (501)

Lomba UPPKS Kencana Mandiri Sakato Koto Baru Juara Satu Sumbar

Padang Sago--Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Kencana Mandiri Sakato Koto Baru, Kecamatan Padang Sago, Padang Pariaman berhasil meraih juara satu tingkat Sumbar, dalam lomba UPPKS. Penghargaan dan hadiah langsung diserahkan Kepala BKKBN Sumbar mewakili Gubernur Irwan Prayitno pada peringatan Harganas di Gor Sungai Sariak, Jumat lalu.
Walinagari Koto Baru, H. Zulhendrayani menyebutkan, Kencana Mandiri Sakato yang banyak bergelud di bidang usaha kelapa dan turunannya, merupakan kelompok yang telah punya sejarah di nagari ini. Artinya, berkiprah telah cukup lama, memberdayakan kelapa yang merupakan komuditi unggulan Nagari Koto Baru.
"Kelompok ini mengolah kelapa menjadi berbagai produk yang bernilai jual. Ada yang dijadikan minyak tanak tangan, membuat sabun kelapa, dan bahan makanan serta minuman lainnya," ujar Zulhendrayani.
Di samping mempekerjakan anak nagari di komplek usaha tersebut, Kencana Mandiri Sakato juga banyak membuka usaha di rumah penduduk. "Artinya, pengrajin membuat sendiri di rumahnya, lalu kelompok menjemput untuk dikumpulkan lalu dijual. Dengan adanya kelompok ini, tak ada lagi turunan kelapa yang terbuang sia-sia. Semuanya bisa dimanfaatkan," sebut Zulhendrayani yang juga Ketua Forum Walinagari Kabupaten Padang Pariaman ini.
Dengan kelompok ini pula, kata Zulhendrayani, semua kaum peremuan Koto Baru punya kegiatan tersendiri dalam meningkatkan pendapatan keluarganya masing-masing. "Koto Baru memang telah lama terkenal nagari yang paling luas lahan kelapanya di Padang Pariaman. Melalui kelompok ini pula, harga kelapa bisa diharapkan oleh masyarakat petani," ungkapnya.
"Alhamdulillah, penghargaan sekaligus reward untuk Kencana Mandiri Sakato ini akan menjadi pelecut untuk lebih giat lagi melahirkan inovasi serta kreasi dalam menambah pemasukan buat masyarakat itu sendiri," ulas dia. (501)

Selasa, 24 Juli 2018

KUA Enam Lingkung Wakil Sumbar di Nasional Kerja Keras dengan Inovasi Membuahkan Hasil yang Luar Biasa

Enam Lingkung--Ketua Majelis Taklim Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Yudelmi menilai teladan satu yang diraih Kepala KUA Kasmir sudah sepantasnya, dan patut diraihnya dari berbagai inovasi yang dilahirkan di kecamatan itu selama ini. Keterbatasan fisik yang dimiliki Kasmir tak membuat dia berputus asa.
"Kasmir itu sosok Kepala KUA yang rendah hati, gigih dalam bekerja, sangat dekat dengan masyarakat. Dia tak kenal lelah. Sampai tengah malam kalau ada kegiatan bersama masyarakat, dia tetap nimbrung," kata Ciuniang, sapaan akrap Yudelmi pada Singgalang, Rabu (25/7) kermarin.
Sebagai Ketua Majelis Taklim yang sekaligus Bundo Kanduang Enam Lingkung, Ciuniang memang punya banyak kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan, dan itu selalu dapat dukungan dan suppor yang penuh dari Kepala KUA Enam Lingkung Kasmir. Begitu juga pembinaan terhadap qori dan qoriah dalam MTQ yang selalu jadi perhatian tersendiri oleh Kasmir.
Sampai-sampai, kata Ciuniang, Dirjen yang datang ke KUA Enam Lingkung pada saat penilaian beberapa waktu lalu menyebut kerja yang dilakukan Kasmir adalah hasil ide dari seorang S-3. Padahal, Kasmir yang punya keterbatasan kakinya yang sakit akibat kecelakaan itu berpendidikan S-2.
"Jadi, ditetapkannya Kasmir sebagai teladan satu oleh Kanwil Kemenag Sumatera Barat, dan selajutnya akan menuju nasional, adalah hal yang amat pantas. Pemkab Padang Pariaman harus memberikan reward terhadap keberhasilan ini," ungkapnya.
Ciuniang yang juga anggota Bamus Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Enam Lingkung itu menyebutkan, inovasi terlahir adalah untuk kemudahan masyarakat Enam Lingkung. Dan itu telah dinikmati oleh masyarakat. "Seperti program Layangpadu pada saat hadir di tengah masyarakat, masyarakat akan menerima sembilan dokumen sekaligus," katanya.
"Mulai dari KK perubahan, yang sebelumnya Catin tergabung dalam KK orangtuanya, kini punya KK tersendiri. Selanjutnya, KTP juga merubah status dari bujangan atau gadis ke kawin, akte kelahiran, BPJS, surat nikah dan sejumlah dokumen lainnya," sebut Ciuniang.
Khusus di Koto Tinggi, kata Ciuniang, baru saja dilakukan kerjasama dengan Puskesmas, terkait antisipasi penyakit AID dan HIV. "Jadi, setiap pasangan yang akan melangsungkan perkawinan, harus ada dan terhindar dari penyakit demikian," ungkapnya. (501)


Senin, 23 Juli 2018

Mahasiswa KKN Unitas Padang Dukung Penuh Pelestarian Nilai Adat dan Budaya Lewat Laga-laga Simpang Tigo

Sintuak--Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tamansiswa (Unitas), Padang yang tergabung dalam kelompok XII dari berbagai Fakultas Ekonomi, Hukum, dan Pertanian, melakukan berbagai kegiatannya di Korong Simpang Tigo, Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman.
Angga Febrianto, Ketua Kelompok XII menyebutkan, pertama datang dan bermukim di korong, pihaknya merasa dapat sambutan dari masyarakat setempat. "Kita mendukung penuh kepemimpinan Satria Naldo, sebagai Walikorong Simpang Tigo yang baru saja ditetapkan oleh masyarakat," kata dia saat syukuran terpilihnya walikorong itu, Minggu lalu.
Bersama Andri Septian dan mahasiswa lainnya, Angga Febrianto menilai, syukuran yang dilakukan bersama masyarakat dan mahasiswa yang tengah melakukan KKN, adalah momen yang amat tepat, sekaligus menyosialisasikan kehadiran calon intelektual tersebut di tengah masyarakat.
Menurutnya, walikorong di tengah masyarakat adalah penggerak berbagai kegiatan, baik bersama pemerintah maunpun bersama pihak lainnya. "Alhamdulillah, sehabis syukuran dan peresmian walikorong, kita melakukan gotong royong bersama masyarakat dan walikorong di laga-laga Simpang Tigo," ungkapnya.
Angga yang mahasiswa Fakultas Ekonomi ini melihat, aktivitas masyarakat Simpang Tigo cukup bergerak dengan dinamikanya sendiri. Sarana umum, yang menjadi kegiatan sosial kemasyarakatan sangat mendukung untuk masyarakat.
"Laga-laga adalah tempat bersosialisasi, mengembangkan kesenian lokal yang sedang berkembang di tengah masyarakat. Bagi masyarakat Simpang Tigo, laga-laga cukup terawat dengan baik, sebagai tempat pelestarian kebudayaan," ujarnya.
Bersama walikorong, katanya, pihaknya banyak membicarakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam memulai kepemimpinanya di Simpang Tigo. "Kita sangat mendorong tumbuh dan berkembangnya nilai adat dan budaya lokal, yang menjadi warisan dari yang tua-tua dulunya," sebutnya. (501)

Minggu, 22 Juli 2018

Akibat Pohon Tumbang Rumah tak Layak Huni Itu Hancur, Endarmy Datang Memberikan Bantuan

Campago Barat--Satu unit rumah tidak layak huni (RTLH) nyaris hancur akibat tertimpa pohon tumbang. Untunglah tujuh nyawa penghuninya selamat. Namun, hingga hari keempat pasca musibah itu belum ada bantuan logistik yang diantarkan dinas terkait.
Informasi miris itu diketahui ketika anggota DPRD Provinsi Sumbar – Endarmy mengunjungi korban, Minggu (22/7/2018). Rumah naas itu berlokasi di Korong Sungai Jilatang, Nagari Campago Barat, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman.
Menurut korban, Suli (50 tahun), kepada Endarmy di lokasi kejadian, peristiwa berlangsung sangat cepat. Malam itu, Rabu (18/7/2018) sekitar pukul 23.00 WIB, terjadi angin kencang disertai hujan. Tiba-tiba pohon kelapa di sudut kiri belakang tumbang. Selang satu menit kemudian, dahan pohon durian di depan pula yang patah. Kedua kayu berdiameter lebih dari 30 cm itu menimpa rumah Suli. Seketika tersebut ambruk dan porak-poranda.
Di dalam rumah itu Suli bernaung bersama isterinya – Nurhayati – tiga anak kandung, seorang anak yatim dan ibu mertuanya yang sudah berusia sekitar 80 tahun. Suli pun berjuang menyelamatkan diri dan anggota keluarganya.
Menyaksikan kondisi tersebut, Endarmy tampak berduka. Ia mengaku baru dapat informasi via telepon, Minggu pagi. Secara spontan Endarmy mrenyerahkan santunan pribadi yang diterima Suli, kemudian disimpan Walikorong Sungai Jilatang guna dihimpun untuk memperbaiki rumah tersebut.
Di lokasi sudah terlihat puluhan anak muda, laki-laki dan perempuan, yang tergabung dalam Brigade Rescue Pramuka (Bariska) yang dipimpin ketua-nya Asmarisal Chan dengan Wakil Ketua Defriadi Dt Bandaro S.Kom, mereka sudah beberapa hari berada di lokasi untuk membersihkan puing-puing reruntuhan.
Ketika hendak meninggalkan rumah Suli, Walikorong Sungai Jilatang menyebutkan, masih ada satu unit rumah lagi yang tertimpa pohon pada korong dan malam yang sama. Endarmy bersama rombongan pun meluncur ke rumah milik Tiazir (70 tahun) dimaksud, melakukan peninjauan dan menyerahkan santunan pribadi. (501)

Memanfaatkan Dana Pokir Endarmy Balai Diklat Koperasi Selenggarakan Pelatihan Kewirausahaan

Pariaman--Perhatian anggota DPRD Provinsi Sumbar, Endarmy terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM) tidak perlu diragukan. Sebagai wakil rakyat, ia lebih banyak memperjuangkan anggaran untuk peningkatan kapasitas atau kemampuan masyarakat dalam bidang manajemen usaha dan koperasi.
Upaya memperjuangkan anggaran tersebut dilakukan Endarmy melalui penyampaian pokok-pokok pikiran (pokir) dalam sidang-sidang DPRD. Selain untuk kegiatan pelatihan, juga diaalokasikan untuk pengadaan perangkat komputer bagi SMA dan SMK di daerah pemilihannya, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sedangkan untuk perbaikan prasana jalan dan jembatan, ia mengajak patungan anggota dewan lain.
Khusus untuk peningkatan SDM, tahun ini Endarmy mengalokasikan anggaran melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi (UPT Balai Diklat Koperasi) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Sumbar. Kegiatannya berupa Pelatihan Kewirausahaan bagi Pelaku Koperasi dan Usahawan Mikro Kecil Menengah. Untuk Angkatan I tahun 2018 berlangsung di sebuah hotel di Kota Pariaman, 19 – 22 Juli 2018, diikuti 40 peserta.
Menurut Kepala UPT Balai Diklat Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar – Donny Ubani, pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar – Zirma Yusri. Pada kesempatan itu ia meminta para peserta mengikuti pelatihan dengan tekun dan sungguh-sungguh.
“Pengembangan kapasitas pelaku koperasi dan UMKM kita harapkan dapat meningkatkan produk dan daya saing. Di sisi lain, dengan adanya pelatihan ini, para peserta diharapkan memperoleh ilmu dan motivasi, selanjutnya melakukan inovasi usaha,” pinta Zirma seperti dikutip Donny.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama empat hari itu, katanya lagi, tampil lima narasumber. Selain Zirma dan Endarmy, juga pelaku usaha sukses Elizawati alias Bunda Revan yang berbagi kiat dan motivasi serta dua Widyaiswara.
“Pelatihan Angkatan II dan III kami jadwalkan berlangsung di tempat yang sama dengan peserta berbeda, 27 – 30 Juli 2018 dan 2 – 5 Agustus 2018, masing-masing juga akan diikuti 40 peserta,” ujar Donny Ubani usai menutup Pelatihan Angkatan I, Minggu, kemarin. (501)

Jalan Rabat Beton Kampuang Sabalah Majukan Ekonomi Masyarakat

Lubuk Alung--Sepanjang 114 meter jalan rabat beton di Korong Kampuang Sabalah, Nagari Balah Hilia Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman sedang dalam tahapan pengerjaan. Menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) Rp54 juta lebih, jalan itu lebarnya tiga meter.
Walinagari Balah Hilia Lubuk Alung, Syafruddin kepada Singgalang, Minggu (22/7) menyebutkan, jalan rabat beton ini diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat Kampuang Sabalah. Sebab, kehadiran jalan yang rancak akan mampu memajukan perekonomian masyarakat itu sendiri.
Bersama Kaur Pembangunan yang sekaligus Tim Pengelola Kegiatan (TPK), Deri Yonanda dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Edi Yanto, Syafruddin menilai pengerjaan jalan ini memakan waktu 30 hari hitungan kalender.
"Alhamdulillah, jalan ini sepenuhnya dikerjakan oleh anak Nagari Balah Hilia Lubuk Alung," tambah Ketua LPM Edi Yanto.
Edi Yanto menyebutkan, kehadiran jalan rabat beton ini amat sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kampuang Sabalah. Selama ini masyarakat dalam kawasan yang termasuk padat penduduk itu masih menggunakan jalan tanah.
"Sesuai kesepakatan bersama Bamus, Walinagari dan masyarakat, pembangunan di nagari ini selalu mengutamakan yang prioritas. Jadi, setelah dilakukan survei ke lapangan, ternyata Korong Kampuang Sabalah lebih membutuhkan jalan tersebut," ungkapnya.
Edi Yanto menilai, pertengahan Agustus nanti, jalan rabat beton itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Platfom pembuatannya sesuai pula dengan keinginan masyarakat setempat. "Kita berharap, pengerjaannya sesuai jadwal yang telah ditetapkan, dan mampu meningkatkan kemajuan masyarakat itu sendiri," ungkapnya. (501)

Sabtu, 21 Juli 2018

Guru untuk Belajar Kehidupan Bagi Wartawan Yunior itu Telah Pergi Selamanya

Batang Anai--Wartawan senior, Munlika berpulang. Meninggal di Rumah sakit Umum Padang Panjang, Minggu (22/7) Subuh, diangkut ke kediamannya di Tanjung Basung, Nagari Sungai Buluah Barat, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman. Innalillahi wainnailaihi rajiun.
Bapak kelahiran Liam Kaum, Kabupaten Tanah Datar 8 April 1952 ini terakhir adalah wartawan Zaman. "Munlika adalah guru untuk belajar kehidupan bagi kita wartawan yunior," kata Ketua PWI Padang Pariaman Ikhlas Bakri.
Lama bergelud dengan penyakit asma, dan sempat berpindah-pindah rumah sakit, akhirnya Munlika yang meninggalkan seorang istri dan beberapa putra-putri itu menghebuskan nafas terakhirnya.
Munlika memulai pekerjaan jadi Wartawan pada tuhun 1982 di Koran Masuk Desa (KMD) Haluan ditugaskan sebagai wartawan foto. Awal tahun 1983 disamping wartawan foto, Kordinator KMD Haluan Basri Segeh waktu itu menyarankan dia supaya meliput dan menulis berita-berita kegiatan yang ada di desa, seperti desa terisolir, belum terjangkau penerangan listrik, jalan rusak dan sebagainya.
Seperti dituturkan Malin dalam buku Lebih Dekat dengan Wartawan Piaman yang diterbitkan PWI Padang Pariaman, Malin banyak membuat berita-berita seperti itu. Dan berita kampung terisolir ini sangat dibutuhkan oleh KMD Haluan, karena bagi mendiang Bupati Anas Malik berita seperti ini sangat dibutuhkan.
Di pertengahan tahun 1984, Munlika bergabung ke Harian Singgalang, diajak oleh Marzi Tamrin, wartawan senior di Singgalang kala itu. Selama di harian Singgalang ini, dia menimba ilmu tentang jurnalistik dan pengalaman beretika jadi wartawan. Soalnya ketika itu, redaksi sering mengutusnya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan demi meningkatkan SDM.
Di harian Singgalang pula Munlika paling banyak mendapat suka dan duka. Tepatnya pada tahun 1985, di kala itu dia memberitakan ada peristiwa judi di suatu warung, tepatnya di Kenegarian Katapiang. Melihat berita judi tersebut, Babinsa yang ditugaskan di sana marah-marah, dan sempat tiga hari mencari Pak Malin, sapaan akrap Munlika. Tetapi tidak ketemu, bertanya ke sana sini, sehingga ada tetangga mengingatkan dia supaya menghindar jauh-jauh karena ada tentara yang mencari. Munlika tidak peduli.                            Pertengahan 1992, Munlika berhenti di harian Singgalang dan bergabung dengan harian umum Semanga, diajak oleh Wiztian Yoetri atau Ciwek. Sekitar empat tahun lamanya di Semangat, tiba-tiba perusahan mengalami krisis, Semangat pun tidak terbit. Berdirilah harian "Semangat Demokrasi", dengan Pemrednya Infai. Juga tidak bertahan lama, Munlika akhirnya bergabung dengan Mingguan Tabloid Zaman. (501)

Kasmir Teladan Sumbar yang Melaju ke Nasional Kepala KUA Harus Menjadi Lokomotif Moral di Tengah Masyarakat

Padang Pariaman--Tim visitasi dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementerian Agama RI, Jumat (20/7) lalu mengunjungi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Diketuai oleh Kepala Seksi Bina Kelembagaan Wilayah III Direktorat KUA dan Keluarga Sakinah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementerian Agama RI, H. Hamim guna melakukan penilaian dalam rangka penilaian dan penganugerahan KUA teladan tingkat nasional 2018.
Pada kesempatan itu, Hamim mengatakan, KUA teladan merupakan program nasional untuk mewujudakan KUA yang bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. "KUA itu menjadi "lokomotif moral" bagi masyarakat. Dengan demikian KUA harus menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya," katanya.
Terkait penilaian, lanjutnya, banyak hal yang akan ditanyakan ketika melakukan peninjauan lapangan. Penilaian tersebut bukan saja secara fisik dan apa yang dilihat namun juga melakukan wawancara dengan para penyuluh, penghulu, staf serta tokoh masyarakat. "Melalui wawancara, akan tergambar sejauh mana ke-sinerjian antara KUA dengan masyarakat dalam memberikan pelayanan," tambahnya. 
Dalam penilaian, kata dia, ada beberapa komponen yang akan dinilai, yakni standar pelayanan, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan inovasi. Sedangkan performa Kepala KUA-nya sendiri untuk tahun 2018 kali ini ditiadakan, karena setiap orang yang mengajukan diri untuk menjadi Kepala KUA tentu harus diuji kompetensinya.
"Saat ini keterbukaan informasi publik terhadap pelayanan masyarakat terus berkembang. Tentu dibutuhkan kreativitas serta inovasi dari para kepala KUA sebagai ujung tombak dari Kemenag di masyarakatnya," ujar dia.
Berdasarkan Surat Keputusan Kanwil Kemenag No. 252 tahun 2018, tertanggal 2 Juli 2018, tentang penetapan dan penganugerahan KUA Teladan, KUA Enam Lingkung merupakan KUA yang terpilih sebagai KUA Teladan tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 yang akan mewakili Sumbar di ajang Penilaian dan Penganugerahan KUA Teladan tingkat Nasional Tahun 2018 di Jakarta.

Program Layang Padu dan Panter.

Program Pelayanan Lapangan Terpadu (Layang Padu) merupakan layanan jemput bola yang dilakukan oleh pihak-pihak di kecamatan. Mulai dari Camat, KUA, Puskesmas, Polsek, Danramil serta nagari. Ditambah dengan instansi dari kabupaten seperti Disdukcapil, BPJS Kesehatan dan Samsat Keliling.
"Program tersebut dilakukan secara bergilir di seluruh nagari yang ada di Kecamatan Enam Lingkung," terang Kepala KUA Enam Lingkung, Kasmir.
Sedangkan Program Pelayanan Administrasi Nikah Terintegrasi (Panter) berlaku untuk masyarakat yang akan melangsungkan pernikahan. Panter bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam pengurusan administrasi. Bagi yang ingin mendapatkan pelayanan ini, silakan langsung mendatangi kantor KUA Enam Lingkung dengan membawa KTP asli kedua mempelai, KK asli dari orangtua, KK asli dari mertua dan potokopi ijazah terakir kedua mempelai atau potokopi akte kelahiran.
"Diharapkan Panter dapat mewujudkan tertib administrasi di Kecamatan Enam Lingkung khususnya bagi sepasang insan yang akan menempuh pernikahan dan memberi pasangan Catin kemudahan untuk mendapatkan administrasi dari data kependudukan yang baru dengan status baru sebagai sepasang suami istri," ungkapnya.
KUA Enam Lingkung memiliki 20 inovasi pelayanan. Namun dalam penilaian sebagai KUA Teladan, Layang Padu dan Panter serta Klinik Konsultasi yang paling dikemukakan.
"Inovasi tersebut tercipta berkat dukungan dan koordinasi pihaknya dengan berbagai pihak seperti nagari, camat dan OPD) di Padang Pariaman," tutupnya.
Dua program unggulan tersebut, membawa Kepala KUA Kasmir menjadi KUA Teladan I tingkat Provinsi Sumbar yang akan mewakili Sumbar di kancah nasional.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Padang Pariaman, H. Helmi mengatakan, Penilaian KUA Teladan merupakan agenda rutin di lingkungan Kemenag setiap tahun. Penilaian tersebut dilakukan secara berjenjang, dimulai dari tingkat kabupaten.
"Karena KUA Enam Lingkung yang berhasil meraih peringkat pertama di Padang Pariaman, maka secara otomatis dia pula yang mewakili daerah ini ke tingkat Sumbar," katanya.
Ia menambahkan, ini merupakan sebuah prestasi yang amat luar biasa yang dilakukan KUA Enam Lingkung di tengah masyarakatnya dalam memberikan pelayanan. Dan tentunya harus menjadi contoh bagi Kepala KUA lainnya di Padang Pariaman, dalam arti penting motivasi dan pengabdian.
"Di samping penilaian kinerja, juga merupakan hasil dukungan penuh dari Pemkab Padang Pariaman dan jajaran Pemerintahan Kecamatan Enam Lingkung," ungkapnya.
Acara penilaian tersebut juga dihadiri Kakanwil Kemenag Sumbar yang diwakili Kasi Kepenghuluan, H. Edison, Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur beserta jajaran, Kepala Kankemenag Kabupaten Padang Pariaman, H. Helmi, Kepala KUA dan Pokjaluh se-Kabupaten Padang Pariaman. (501)

Jembatan Lubuak Tano Persingkat Jarak VII Koto - Padang Sago

VII Koto--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menargetkan jembatan Lubuak Tano sudah bisa dilalui kendaraan roda dua minggu depan. Hal tersebut diungkapkannya saat meninjau perkembangan pembangunan jembatan yang menghubungan Kecamatan VII Koto Sungai Sariak dengan Kecamatan Padang Sago tersebut, Jumat (20/7) lalu.
Dengan memakai sandal jepit, Ali Mukhni memeriksa konstruksi jembatan dan pengecoran badan jembatan yang telah selesai dilaksanakan. “Alhamdulillah, jembatan Lubuak Tano sudah dicor. Minggu depan sudah bisa dilalui sepeda motor,” kata Bupati Ali Mukhni didampingi Kabag Humas Andri Satria Masri, di Buluah Kasok, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak.
Dikatakannya, bahwa jembatan Lubuak Tano sepanjang lebih kurang 100 meter, lebar 8 meter itu menghubungkan dua kecamatan; Padang Sago dan VII Koto Sungai Sariak. Peletakan batu pertama jembatan tersebut, kata Ali Mukhni, dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur pada 28 April 2017 yang lalu.
“Jembatan ini adalah kebanggaan Padang Pariaman. Mimpi yang menjadi kenyataan, salah satu jembatan terindah di Sumatera Barat,” ungkap bupati yang diminta masyarakat menjadi calon Gubernur Sumbar mendatang itu.
Menurut dia, adanya jembatan ini akan memperpendek jarak sekitar 20 kilometer. Karena sebelumnya, masyarakat VII Koto Sungai Sariak mesti menuju Kota Pariaman jika ingin ke Padang Sago atau sebaliknya. Pembangunan jembatan sudah direncanakan sejak Ali Mukhni menjabat sebagai wakil bupati 2005-2010. Namun keterbatasan dana, baru bisa diwujudkan tahun anggaran 2017.
Sementara, Kabid Bina Marga Rahim Thamrin mengatakan pembangunan jembatan Lubuak Tano terdiri dari dua tahap penganggaran. Unutk tahap I dialokasikan dana sebesar Rp6.170.129.000 pada tahun 2017. Sementara pada tahun 2018 ditambah anggaran sebesar Rp12 miliar pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
“Bapak Bupati Ali Mukhni sangat gigih memperjuangkan anggaran untuk jembatan Lubuak Tano. Insya Allah, September nanti sudah bisa dinikmati masyarakat,” ujar dia.
Masyarakat VII Koto Sungai Sariak sangat bersyukur adanya pembangunan jembatan Lubuak Tano karena kepedulian Bupati Ali Mukhni. Bahkan sudah banyak dilihat langsung oleh perantau saat lebaran beberapa waktu lalu. "Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Ali Mukhni. Perjuangannya untuk pembangunan di VII Koto Sungai Sariak sangat luar biasa," kata Edi, pemuda setempat. (501)

Berpotensi Meningkatkan Kesejahteraan Lubuk Alung Punya Hutan Lingdung yang Luas

Lubuk Alung--Luasnya hutan lindung di Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, maka penting untuk dilakukan kelestariannya, sehingga membuahkan hasil yang maksimal bagi kelangsungan masyarakat itu sendiri.
Selasa malam lalu, dilakukan sosialisasi lembaga perhutanan sosial di Surantiah, Lubuk Alung. Sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, Walinagari Lubuk Alung, Hilman H. Sosialisasi dilakukan UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Lingdung (KPHL) Bukit Barisan Sumbar, yang dihadiri Irwan Setia, selaku Koordinator wilayah daerah ini.
Sosialisasi yang diadakan di Masjid Jihat Surantiah itu juga menghadirkan narasumber, Risman, dari Kepala Resor Wilayah Padang Pariaman, Jhoni Hendra, Penyulu Kehutanan Sumbar. Menurut mereka, Keputusan Menteri Lingkungan Gidup RI nomor P.83/Men LHK/Sekjen/Kum.I/10/2016 tentang Perhutanan Sosial menyebutkan, perhutanan sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara
atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan
kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa.
Selanjutnya, kata dia, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, hutan rakyat, hutan adat dan kemitraan kehutanan. Hutan Desa yang selanjutnya disingkat HD adalah hutan negara yang dikelola oleh desa atau nagari dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa/nagari. Hutan kemasyarakatan yang selanjutnya disingkat dengan HKm adalah hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat.
"Hutan Tanaman Rakyat yang selanjutnya disingkat HTR adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan," ujarnya.
Sementara, Irwan Setia dari UPTD KPHL Bukit Barisan menyebutkan, hak pengelolaan hutan nagari adalah hak pengelolaan pada kawasan hutan
lindung atau hutan produksi yang diberikan kepada lembaga nagari. Izin usaha pemanfaatan HKm diberikan kepada kelompok atau gabungan kelompok masyarakat setempat untuk memanfaatkan hutan pada kawasan hutan lindung dan atau kawasan hutan produksi.
Katanya lagi, izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman rakyat untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dan hasil hutan ikutannya pada hutan produksi yang diberikan kepada kelompok masyarakat atau perorangan dengan menerapkan teknik budidaya tanaman yang sesuai, tapaknya untuk menjamin kelestarian sumber daya hutan.
"Untuk Nagari Lubuk Alung, lebih dari 1.000 hektare hutan lindung yang harus dikelola secara baik dan benar, sesuai aturan. Untuk ini, langkah selanjutnya, adalah memetakan zona yang ada dalam hutan, terus adanya kelembagaan yang diajukan oleh Pemerintahan Nagari Lubuk Alung ke Kementerian Kehutana RI," ungkap Irwan Setia.
Irwan Setia menjelaskan, masyarakat adalah kesatuan sosial yang terdiri dari warga yang tinggal di sekitar kawasan hutan dibuktikan dengan KTP, bermukim di dalam kawasan hutan negara, dengan memiliki komunitas sosial berupa riwayat penggarapan kawasan hutan dan
bergantung pada hutan serta aktivitasnya dapat berpengaruh terhadap ekosistem hutan.
Dia melihat, peraturan Menteri ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman pemberian hak pengelolaan, perizinan, kemitraan dan hutan adat di bidang perhutanan sosial. Bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan tenurial dan keadilan bagi masyarakat hukum adat yang berada di dalam atau di sekitar kawasan hutan, dalam rangka kesejahteraan masyarakat dan pelestarian fungsi hutan. (501)

Kamis, 19 Juli 2018

Wartawan Berebut Kursi Hanya Seorang Dewiwarman yang Melenggang ke Dewan

Padang Pariaman
6 dari 13 Mantan Walinagari Berhasil Jadi Anggota DPRD

Padang Pariaman--Mantan walinagari dinilai seorang figur yang hebat ditengah masyarakatnya. Terbukti, dari 13 orang mantan walinagari yang maju menjadi calon wakil rakyat di Padang Pariaman, enam orang diantaranya berhasil melenggang ke DPRD daerah itu.
Para mantan walinagari yang berhasil itu; Muthia Azis Datuak Nan Basa. Mantan Walinagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung ini mampu meraup suara terbanyak diantara caleg partai yang ditumpanginya; NasDem. Seandainya ada hadiah untuk caleg terbanyak suaranya, mantan Ketua Forum Walinagari Padang Pariaman ini pantas diberikan, karena perolehan suara pribadinya mencapai 2.000 lebih suara.
Berikutnya, mantan walinagari yang melenggang ke DPRD Padang Pariaman; Zaldi Rajo Intan. Mantan Walinagari Guguak, Kecamatan 2x11 Kayutanam ini berhasil mengalahkan Ketua DPC PPP daerah itu; Hendra yang satu partai dengannya. Kemudian, Azri. Mantan Walinagari Padang Bintungan, Kecamatan Nan Sabaris ini maju lewat PDI Perjuangan. Azri dan Mothia Azis sama-sama maju di Dapil III daerah itu.
Di Dapil II Padang Pariaman, Mantan Walinagari Gunuang Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur Syafrizal yang maju lewat Partai Golkar juga unggul, dan dipastikan menjadi anggota dewan. Begitu juga Syafruddin, mantan Walinagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak yang maju dengan PPP berhasil mendapatkan dukungan yang signifikan di nagarinya sendiri, sehingga lolos jadi anggota dewan terhormat.
Sementara, di Dapil I hanya seorang Tri Suryadi, mantan Walinagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau yang berhasil jadi anggota DPRD lima tahun mendatang. Artinya, grup walinagari yang mencoba bermain politik dinilai mampu bersaing, dan menunjukkan kalau mereka memang dilihat oleh masyarakat. Dan ini dibuktikan, 50 persen lebih sedikit diantara mantan walinagari demikian berhasil mendapatkan dukungan.
Padahal, semua mantan walinagari demikian tidak ditempatkan pada nomor urut kecil oleh partai yang ditumpanginya. Mothia Azis hanya caleg nomor urut tiga, Tri Suryadi yang lebih parah, diletakkan pada nomor urut sembilan, atau nomor urut terakhir. Dari tujuh orang itu yang berhasil, Mothia Azis dan Tri Suryadi berhasil mengantongi suara terbanyak. (525)
-------------------------------------------------------

Kalah 6 Bulan Untuk Menang 5 Tahun
Bagindo Rosman dan Ali Nusir Berlari ke DPRD

Padang Pariaman--Kalah enam bulan untuk menang lima tahun. Agaknya ini kata-kata yang pantas ditujukan kepada dua anggota DPRD Padang Pariaman; Bagindo Rosman dan Ali Nusir yang di-PAW-pertengahan Februari lalu.
Pileg 9 April lalu, Rosman yang maju di Dapil IV dengan PAN, Ali Nusir yang maju di Dapil I dengan PKB, dianggap tidak sekedar melenggang kembali ke gedung DPRD daerah itu lima tahun mendatang, tetapi benar-benar berlari, saking signifikannya dukungan masyarakat yang didapatkan kedua orang itu.
Pileg 2009, Rosman jadi anggota dewan lewat PPRN. Maju kembali di Pileg Rabu lalu lewat PAN, dia harus mundur karena tuntutan undang-undang dan peraturan KPU. Begitu juga Ali Nusir yang naik 2009 lewat Partai Pelopor, kini dengan PKB tentu harus mundur pula jadi wakil rakyat.
Hebatnya lagi, Rosman dan Ali Nusir satu fraksi dulunya, yakni Fraksi Bersatu yang merupakan gabungan; PPP, PPRN, Pelopor dan PKB. Bahkan, kedua tokoh ini sama-sama anggota dewan vokal, bersuara lantang di lembaga wakil rakyat.
Artinya, terpilihnya kembali Rosman dan Ali Nusir memang dilihat langsung makan tangannya oleh masyarakat wilayahnya masing-masing. Disamping itu, Rosman juga terkenal dengan anggota dewan paling idealis.
"Alhamdulillah, perhitungan sementara, saya termasuk satu dari 10 orang wakil rakyat Dapil IV untuk lima tahun ke depan. Tentunya ini amanah masyarakat yang harus ditunaikan dengan baik dan benar. Saya ingin, seluruh rakyat proaktif mengawasi perilaku dan kinerja anggota dewan ini," ungkap Rosman. (525)
------------------------------------------------------

DPRD Sumbar, PBB Taklukkan Lubuk Alung
Rekap Suara Belum Selesai, Kursi Telah Dibagi Habis

Padang Pariaman--Suara hasil Pileg 9 April lalu belum selesai direkap oleh penyelenggara. Bahkan, hingga hari ini masih ada yang belum tuntas rekap suara tingkat panitia pemungutan suara (PPS). Tetapi, para caleg dan orang banyak sudah membagi kursi yang tersedia di Dapil terkait.
Di Kecamatan Lubuk Alung, Padang Pariaman, Minggu malam masih merekap tingkat nagari atau PPS. Yardi, Ketua PPK Kecamatan Lubuk Alung ikut nimbrung melakukan perekapan demikian. Padahal, tugasnya merekap untuk kecamatan.
Itulah semangat kerja yang dilakukannya. Dia mengaku capek, karena sejak sehari menjelang pencoblosan sampai saat ini belum bisa tidur nyenyak. "Rata-rata sampai pukul tiga dinihari. Ya, itulah tugas. Soal berapa suara siapa, saya tak bisa beberkan," kata dia.
Lubuk Alung yang terkenal wilayah paling panas, memang berdampak luar biasa ke Pileg Rabu lalu. Pantauan Singgalang, Minggu malam untuk suara DPRD Sumbar di kecamatan ini paling unggul PBB. Partai dengan lokomotif Yusril Ihza Mahendra ini mampu meraup 2.187 suara. Berikutnya yang juga untuk DPRD Sumbar ditempati PDI Perjuangan.
Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini dapat 1.800 suara. Peringkat ketiga disabet Partai Demokrat, dengan perolehan suara DPRD Sumbar sebanyak 1.608. Dibawahnya PAN dan Golkar yang dapat suara Sumbar sebanyak 1.600.
Data tersebut berbalik harus dengan perolehan Sumbar di Kecamatan Batang Anai. Kecamatan yang berbatasan dengan Kota Padang ini paling tinggi suara Sumbar, adalah Partai Gerindra. Partai yang didirikan Prabowo Subianto ini mendapatkan 2.384 dukungan, minus satu nagari; Ketaping yang belum masuk.
Posisi kedua untuk DPRD Sumbar di kecamatan ini, adalah Partai Demokrat yang dapat 2.167 suara. Ketiga PBB sebanyak 1.637 suara. Posisi berikutnya di ambil Golkar dan PAN yang dapat 1.467 dan 1.122 suara.
Prakiraan DPRD Sumbar
Berkaca dari peroleharan suara di satu Dapil itu, kemungkinan tujuh orang anggota DPRD Sumbar di Dapil II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman akan diisi oleh Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PDI Perjuangan, masing-masingnya dapat satu kursi. Kemudian dua kursi panas terakhir akan diperebutkan oleh PPP, PBB, PKB, dan Hanura. Siapa diantara caleg-nya yang akan melaju ke jalan Khatib Sulaiman, Kota Padang, besok kita sambung cerita ini. (damanhuri)
-------------------------------------------------------

Golkar dan PKB Bersaing
Perebutkan Kursi Ketua DPRD Padang Pariaman

Padang Pariaman--Dinamika percaturan politik di Padang Pariaman bagaikan berlari kencang saja. 40 Anggota DPRD daerah itu yang dihasilkan Pileg sepekan yang lalu, membuat peta politik berubah dan menjadi perbincangan hangat.
Perolehan sementara, dari 40 orang anggota DPRD untuk lima tahun mendatang, Golkar dan PKB menjadi partai teratas perolehan kursinya. Kedua partai ini mampu mendapatkan lima kursi. Sedangkan NasDem, Demokrat, PDI Perjuangan, Gerindra, dan PKS masing-masingnya empat kursi.
Kemudian, PAN, PPP dan Hanura masing-masing tiga kursi di empat Dapil yang tersedia. Dan satu kursi lagi untuk PKPI. Dengan demikian, mobil dinas Ketua DPRD BA 2 F yang selama lima tahun belakangan dipakai Eri Zulfian (Demokrat), akan berpindah tangan ke Golkar atau PKB.
Antara Golkar dan PKB sepertinya tinggal menunggu final pleno KPU, mana suara yang paling tinggi diantara keduanya. Kepastian lima kursi untuk Golkar nampaknya sudah oke. Sedangkan lima kursi untuk PKB masih belum final.
Ini terjadi di Dapil III Padang Pariaman. Perolehan suara PKB dan Partai NasDem di wilayah ini saling kejar-kejaran. Memang, menurut laporan para caleg NasDem, suara mereka lebih tinggi dari PKB. Sedangkan PKB juga mengklaim suara merekalah yang tinggi.
Rekapitulasi suara masih dalam tahapan panitia pemilihan kecamatan (PPK). Namun, dari informasi yang berkembang sejak dari Ulakan sampai ke Kayutanam, besar kemungkinan PKB yang jadi juaranya untuk meraih dua kursi di Dapil III itu. (525)
---------------------------------------------------

Berebut Kursi DPRD Padang Pariaman
Mantan Pejabat Dikalahkan Mantan Walinagari

Padang Pariaman--Sejumlah mantan pejabat di Padang Pariaman, yang maju menjadi caleg di berbagai partai politik pada Pileg sepekan yang lalu, sudah bisa dipastikan terpental alias tidak dapat dukungan yang signifikan untuk meraih sebuah kursi dewan terhormat.
Dalam catatan Singgalang, para mantan pejabat pensiun cukup banyak yang maju. Hampir di empat Dapil yang ada di Padang Pariaman diisi mereka. Sebut saja, Darman Lubis (PDI Perjuangan Dapil IV), Cahirul Sani (PPP Dapil IV), Rasyidin Ali (Gerindra Dapil III), Achmad Syukri (Golkar Dapil III).
Zarli Naim (Gerindra Dapil III), H. Asdi (PDI Perjuangan Dapil II), Bahar Kirman (Golkar Dapil I). Mereka semua itu sudah bisa dipastikan tidak dapat kursi, kalah bersaing oleh caleg lain yang mungkin lebih hebat dari mereka.
Suardi Aminsyah, pemerhati masalah sosial politik dan keagamaan di Padang Pariaman kepada Singgalang, sudah menduga dari awal kalau para mantan pejabat demikian tidak akan dapat dukungan dari masyarakat yang ada di Dapilnya.
"Ada banyak faktor, kenapa mantan pejabat itu kurang diminati oleh masyarakat. Tentunya, hal ini harus dijadikan pelajaran yang sangat berharga. Apalagi, kondisi saat ini faktor caleg muda menjadi trend ditengah masyarakat," kata Suardi.
Dia melihat, ketokohan mantan walinagari terlihat lebih dominan, bila dibandingkan dengan ketokohan mantan pejabat. Hasil Pileg 9 April mampu mengantarkan separoh dari yang maju mantan walinagari itu sendiri.
Menurut Suardi, DPRD Padang Pariaman lima tahun kedepan tampak lebih bagus. Diisi oleh banyak orang-orang hebat dan pintar. Termasuk faktor mantan walinagari, orang yang lama berkecimpung ditengah masyarakat arus bawah. (525)
---------------------------------------------------

Mahyuddin Siap ke Senayan
Bermodalkan Dukungan Masyarakat Kota Pariaman

Padang Pariaman--Mahyuddin, calon anggota DPR RI dari PPP di Dapil Sumbar II diyakini unggul perolehan suaranya dari caleg PPP lainnya. Mantan walikota Pariaman ini mampu meraup suara sebanyak 17.000 di Kota Tabuik itu dan sebagian di Padang Pariaman.
Mawardi, salah seorang tim sukses Mahyuddin kepada Singgalang menyebutkan, perolehan suara calon dengan nomor urut empat ini masih banyak yang belum masuk. "Yang sudah pasti baru Kota Pariaman dan sebagian Padang Pariaman," kata dia.
Sedangkan, suara enam daerah lain yang menjadi Dapilnya, sebagian juga telah masuk. Namun, masih banyak yang belum. Seperti dari Limapuluh Kota, Kota Bukittinggi, Pasaman, Kota Payakumbuh. "Dalam hitungan sementara kita, Mahyuddin sudah mengantongi 20.000 lebih suara," ujar Mawardi.
Melihat peta politik, baik di internal PPP Dapil Sumbar II, maupun eksternal PPP, perolehan suara Mahyuddin lebih unggul dari Muhammad Iqbal dan Hariadi.
DPRD Sumbar
Sementara itu, untuk DPRD Sumbar di Dapil II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman perolehan suara partai berlambang Ka'bah ini lumayan juga. Dua orang calegnya; Masrizal dan Zalman Zaunit saling kejar-kejaran.
Masrizal yang masih Wakil Ketua Komisi I DPRD Padang Pariaman ini menyebutkan, suara yang diperoleh PPP untuk DPRD Sumbar sampai saat ini sekitar 10.000 lebih. "Suara sebanyak itu, disamping suara partai, yang paling banyak memang saya dan Zalman Zaunit," kata dia. (525)
----------------------------------------

Akan Dinilai Tingkat Sumbar
LDS Enam Lingkung Wakili Padang Pariaman

Enam Lingkung--Lembaga Didikan Subuh (LDS) Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman dinyatakan LDS tergiat di daerah itu. Dengan ini, LDS yang diketuai Yurli ini mewakili kabupaten ini untuk penilaian tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Kepala KUA Enam Lingkung Kasmir Diram bersama camat setempat Irsyaf Bujang merasa senang. Tentunya hal itu tidak terlepas dari peran semua pihak, khusus para guru mengaji di kecamatan ini.
"Ketetapan demikian, ditetapkan Pemkab Padang Pariaman dengan nomor sertifikat; 125/Kesra/II-2014, tertanggal 4 Maret, bahwa LDS Masjid Taqwa Muhamadiyah, Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung ditetapkan sebagai LDS tergiat di kabupaten ini," kata Kasmir.
Kasmir mengakui, perubahan dan peningkatan program yang dilakukan setiap kali didikan Subuh gabungan yang dilakukan sebulan sekali ini cukup punya nilai tersendiri. "Goro bersama sehabis acara di surau atau masjid, merupakan program yang sangat menonjol, dan dianggap ikut menyukseskan program Pemkab Padang Pariaman itu sendiri," ujar dia.
"Disamping itu, penanaman pohon sebagai upaya penghijauan dan pelestarian hijaunya lingkungan surau, juga menjadi agenda rutin yang dilakukan setiap acara didikan Subuh gabungan," ungkapnya.
Dia menyebutkan, dari informasi, penilaian tingkat Sumbar akan dilakukan September mendatang. Untuk ini, segala persiapan untuk kesuksesan lomba tersebut, dilakukan sejak saat ini. (525)
------------------------------------

Partisipasi Pemilih Mencapai 80 Persen
Hari Ini Rekap Suara di 17 PPK Padang Pariaman Selesai

Padang Pariaman--Ketua KPU Padang Pariaman Vifner memastikan, selama dua hari kedepan rekap penghitungan suara di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK) selesai dengan baik. Secara umum, pelaksanaan Pileg dan penghitungan yang masih berjalan sampai saat ini, masih dalam kondisi aman.
"Dari 17 PPK, hanya PPK Kecamatan Lubuk Alung yang terlama melakukan perekapan di jajaran PPS-nya. Hal ini disebabkan, disamping banyaknya TPS di kecamatan itu, juga karena tingginya suhu politik di kecamatan demikian," ujar Vifner.
Namun demikian, kata Ketua DPD KNPI Padang Pariaman ini, rekap suara di jajaran PPK Lubuk Alung masih dalam kondisi normal. Belum melampaui target waktu yang sudah di jadwalkan.
Vifner melihat, meskipun rekap atau pleno PPK masih dalam tahap berjalan, partisipasi pemilih yang hadir ke TPS cukup signifikan. "Kalau seandainya sebagain perantau tidak berada dalam DPT daerah ini, partisipasi pemilih yang menggunakan hak pilihnya mencapai 80 persen lebih di kabupaten ini," ungkapnya.
Dengan telah habisnya kursi DPRD Padang Pariaman dibagi oleh caleg dan partai politik peserta Pileg, Vifner tidak ambil pusing soal itu. "Ya, itu kan belum ada kepastiannya. Partai apa mendapatkan kursi berapa. KPU rencananya melakukan pleno rekap suara secara keseluruhan, pada tanggal 20 an April ini," ujarnya.
Ketua PPK Kecamatan Lubuk Alung Yardi kepada Singgalang menyebutkan, kendala berat yang dihadapinya dalam rekap tingkat PPS, disamping banyaknya TPS di kecamatan ini, panitia dan semua pihak ingin adanya transparansi penghitungan, dan semua caleg merasa tidak dirugikan.
"Kita punya 99 TPS. Separoh lebih TPS itu terletak di nagari induk, Lubuk Alung. Ada sejumlah kotak suara saat rekap PPS harus dibuka kembali. Termasuk juga C-1 planonya, agar semua pihak peserta Pileg merasa nyaman. Alhamdulillah, kemarin semua rekap di lima PPS yang ada selesai, dan dilanjutkan dengan rekap PPK," tegas Bujang, saap akrap Yardi. (525)
---------------------------------------------

Bupati Ali Mukhni Senang
Melihat Komitmen dan Tekad SMA 1 Batang Anai Dalam Meraih Juara

Batang Anai--Ketua OSIS SMA 1 Kecamatan Batang Anai Cania Kastira tertekad meraih nilai terbaik di tingkat Sumatera Barat, untuk mengharumkan nama daerah Padang Pariaman di dunia pendidikan.
"Kami selalu diberikan motivasi yang tinggi oleh Bapak Bupati Ali Mukhni. Perhatiannya di bidang pendidikan amat sangat tinggi. Itu yang kami rasakan," kata Cania Kastira.
Ditambahkannya, pada hari kedua Ujian Nasional (UN), Cania belum menemui kesulitan yang berarti. "Pagi ini ujian mata pelajaran favorit saya; matematika. Insya Allah, hasilnya sesuai yang saya harapkan," kata Cania Kastira, anak pasangan Khairul dan Helmawati ini.
Cania menjelaskan, saat ini SMA 1 Batang Anai menjadi sekolah unggulan di Kabupaten Padang Pariaman. Dari tahun ke tahun makin banyak lulusan sekolah ini yang diterima di universitas favorit  diIndonesia. "Saya ingin jadi Dokter," ujar juara umum dari kelas 1 hingga kelas 2 SMA tersebut.
Cania pun dibuat kaget, karena Bupati Ali Mukhni memberikan uang pribadinya sebesar Rp500 ribu untuk bantuan penunjang pendidikannya. "Terima kasih Pak. Empat bulan yang lalu Bapak Bupati juga memberikan uang kepada saya. Mohon doa Bapak, semoga kami meriah hasil terbaik UN tahun 2014 ini," kata Cania berharap.
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni merasa bangga dengan tekad siswa dan siswi SMA 1 Batang Anai, dalam meraih hasil terbaik UN saat ini. Dia berharap, Padang Pariaman masuk tiga besar nilai tertinggi UN di Sumbar.
"Saya bangga dengan cita-cita anak-anak, siswa dan siswi di SMA 1 Batang Anai, khususnya Cania Kastira. Semoga dari sekolah ini banyak prestasi yang membanggakan daerah," kata Bupati Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Pada peninjauan UN di SMA 1 Batang Anai tersebut, Bupati Ali Mukhni menyempatkan berkeliling sekolah, guna melihat tanaman dan Masjid. Dia mengingatkan pihak sekolah, agar menanam pohon-pohonan di seluruh sudut sekolah. "Tidak ada satu jengkal tanah pun yang tanpa tanaman. Tolong ditata dengan rapi, dan disiram setiap hari," ujar Ali Mukhni yang fokus terhadap sekolah berwawasan lingkungan.
Kepala SMA 1 Batang Anai Zal Aidi berkomitmen menjadikan sekolahnya sebagai salah satu terbaik bidang pendidikan dan berwawasan lingkungan. "Sesuai arahan Bapak Bupati, kami bersama majelis guru dan seluruh siswa bertekad meraih hasil terbaik UN dan menjadikan SMU 1 Batang Anai sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan," kata Zal Aidi. (525)
------------------------------------------------

Bupati Ali Mukhni Bezuk Darlis Syofyan di RS Yos Sudarso

Padang--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni berharap dan mendoakan Wakil Pemimpin Umum Harian Singgalang, H. Darlis Syofyan supaya bisa cepat sembuh. Darlis Syofyan yang baru saja habis menjalani operasi di RS Yos Sudarso, Padang, Rabu kemarin dibezuk Bupati Ali Mukhni.
Ali Mukhni yang datang bersama Kabag Humas Hendra Aswara berharap banyak kepada segenap keluarga Darlis, supaya bisa berzikir dan terus berdoa untuk kesembuhan dari penyakit penyubatan saluran empedu yang dialami Darlis.
"Upaya medis telah dilalui dengan baik, dan aman. Tentu bagi kita yang sehat, bagaimana mendoakan, semoga beliau cepat sembuh. Kalau saya lihat, Abang tidak bentuk orang sakit. Cuman, mata sedikit agak menguning," kata Ali Mukhni saat menyapa Darlis Syofyan.
Bupati Ali Mukhni mendapat kabar, bahwa Darlis Syofyan sudah lama mengalami penyakit demikian. Dari rumah sakit PT. Semen Padang, Darlis dipindahkan ke Yos Sudarso, dan baru saja selesai menjalani operasi.
Kepada keluarga yang menunggui Darlis, Ali Mukhni mengharapkan supaya menjaga pesan-pesan yang sudah disampaikan tim dokter yang menanganinya. Itu sangat penting sekali artinya untuk kesembuhan beliau. (525)
------------------------------------------------------

Padang Pariaman--Sepertinya kalangan wartawan jadi anggota dewan di Padang Pariaman hanya satu orang saja. Tidak bisa lebih dari itu. Buktinya, Pileg 2009, hanya seorang Reflites yang mampu menembus DPRD daerah itu. Pileg sepekan yang lalu, kedudukan Reflites digantikan Dwi Warman Chaniago.
Warman yang maju lewat partai PPP di Dapil I Padang Pariaman, Kecamatan Sungai Limau, Sungai Geringging, Batang gasan dan IV Koto Aua Malintang ini dianggap tidak sekedar melenggang, meninggalkan saingannya, tetapi boleh dibilang berlari kencang.
Bagi Warman, wartawan Bin Newss yang juga Sekretaris Kwarcab Pramuka Padang Pariaman ini, perolehan suaranya yang mencapai 1.000 lebih ini adalah sebuah dukungan dan anugrah yang sangat tinggi dari Yang Maha Kuasa.
Dari sekian wartawan yang maju menjadi caleg di daerah itu, hanya seorang Warman yang mampu menembus kerasnya arus politik saat Pileg kemarin. Caleg wartawan lainnya; Dedi Salim, wartawan Haluan yang maju di Dapil II juga dari PPP, tampaknya harus kembali bersabar untuk terus melanjutkan tugasnya sebagai jurnalis.
Begitu juga Reflites, wartawan yang maju di Dapil IV dari Partai Golkar, harus mampu menahan diri, karena suara caleg diatasnya; Dt. Lung jauh lebih unggul. Kemudian, Hendrizal yang juga wartawan yang jadi caleg di PKB Dapil III, harus menunggu lima tahun lagi untuk bisa kembali mencaleg. "Terima kasih atas dukungan semua pihak. Semoga perjuangan kita bersama, bisa kita selamatkan lima tahun ke depan di DPRD Padang Pariaman," ujar Warman, Ketua Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Pariaman ini.
Warman mengaku, meskipun dirinya terpilih jadi anggota dewan terhormat, dia akan tetap jadi wartawan di media tempat dia bekerja. "Tugas itu tak boleh tinggal. Saya melihat, setiap kali lembaga dewan melakukan kegiatan, termasuk kunjungan ke luar daerah, harus mengikutkan wartawan. Sebab, tonggak demokrasi itu, disamping eksekutif, legislatif, yudikatif, pers juga menjadi pilar demokrasi di negara ini yang tidak bisa dianggap remeh," tegas Warman. (525)

Lewat Muhadarah MAN Padusunan Kembangkan Minat dan Potensi Siswa

Pariaman--Halaman sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Padusunan, Kota Pariaman tiba-tiba penuh sesak. Para siswa dan siswi, Jumat pagi itu duduk bersila di halaman yang sudah dibentangkan tikar.
Mengikuti rangkaian acara tetap yang dilakukan setiap Jumat pagi. Muhadarah namanya. Selama satu jam setengah, para siswa tampil secara bergiliran. Tentu bagi yang telah ditunjuk sebelumnya oleh guru penanggungjawab muhadarah demikian.
Ada namanya pidato secara bergiliran. Memakai empat bahasa dalam berdakwah; Mandarin, Arab, Inggris dan bahasa Indonesia. "Muhadarah merupakan acara rutinitas yang dilakukan setiap hari Jumat. Mulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 08.30 WIB," kata Kepala MAN Padusunan Zalkhairi.
Kepada Singgalang, Zalkhairi menyebutkan, muhadarah merupakan latihan mental bagi siswa dan siswi. Diikuti seluruh siswa yang berjumlah ratusan orang. Di samping pidato dalam empat bahasa, para siswa juga menampilkan baca puisi, nasyid secara berkelompok.
"Penampilan hafizd Quran, dan ditutup dengan stresing serta evaluasi oleh guru dan kepala sekolah," ungkap Zalkhairi.
Jadi, kata dia, yang dikembangkan sekolah ini adalah bakat masing-masing siswa. Dari sekian banyak siswa, jelas punya bakat dan potensi yang berbeda. Tetapi, muaranya tetap bersandar pada agama (Islam).
Pidato atau dakwah, sebut Zalkhairi, adalah keterampilan yang tidak mudah. Banyak orang-orang besar yang gagal dalam masalah tampil di depan umum atau banyak orang ini. "Bayangkan. Kita hanya sendiri berdiri, bicara di depan. Ratusan atau bahkan ribuan pasang mata tertuju padangannya pada kita. Alang ke palang, bisa mandi kita oleh peluh di tengah hembusan angin yang kencang. Lutut bisa copot oleh goyangan yang tak menentu," ungkapnya.
"Untuk inilah latihan pidato amat penting di masyarakatkan di sekolah ini. Agar para siswa ketika terjun ke tengah masyarakat, tak lagi merasa canggung," sebut Zalkhairi. Lewat muhadarah ini pula, sambung Zalkhairi, MAN Padusunan ingin menciptakan dan melahirkan siswa yang berkualitas.
Tamat dari sini, ujarnya, para siswa bisa diterima di perguruan tinggi nan hebat dan favorit. "Alhamdulillah, acara rutin tiap pekan ini selalu menjadi momentum bagi siswa, guru dan keluarga besar MAN Padusunan, dalam mengembangkan minat dan bakat para siswanya sendiri," katanya. (501)