Senin, 09 Juli 2018

Di Lareh Nan Panjang Barat Pembangunan Ponpes Diharapkan Kembalikan Nama Besar Syekh Madinah

VII Koto--Pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Syekh Madinah di Nagari Lareh Nan Panjang Barat, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman dimulai. Rencananya Senin (16/7) prosesi peletakan batu pertamanya dilakukan. Diharapkan, kehadiran pesantren itu mampu mengembalikan nama besar Syekh Madinah yang merupakan guru oleh Syekh Burhanuddin Ulakan.
    Bagindo Junaidi, Ketua Yayasan Syekh Madinah kepada Singgalang menyebutkan, rencana pembangunan pesantren ini telah lama. Namun, karena sesuatu lain hal, baru saat ini pembangunan itu bisa dimulai. "Pesantren ini amat penting. Nama besar Syekh Madinah yang melahirkan Syekh Burhanuddin harus kita besarkan," kata dia.
    Alhamdulillah, kata Junaidi, rencana pembangunan pesantren ini dapat sambutan luas dari berbagai pihak, terutama masyarakat yang merasakan kebesaran Syekh Madinah dulunya. "Pesantren ini nantinya di samping mendalami ilmu agama Islam yang ada di berbagai kitab kuning, juga menerapkan ilmu hafidz Quran," jelasnya.
    Menurut Junaidi, tanah lokasi bangunan pesantren yang tak jauh dari lokasi makam Syekh Madinah itu merupakan wakaf dari keluarga besar. Dekat dengan Sungai Batang Ampalu dan Masjid Raya VII Koto, diharapkan pesantren ini mampu menjawab tantangan zaman globalisasi.
    Junaidi yang juga tokoh perantau nagari itu di Provinsi Riau ingin perjalan pesantren yang dirintisnya secara bersama tersebut bisa berkembang dengan dinamikanya. "Yang paling penting dan menjadi tanggungjawab moral kita, adalah nama Syekh Madinah, seorang ulama besar. Dari ulama inilah Syekh Burhanuddin menuntut ilmu pertama kali di Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, sebelum melanjutkan ke Syekh Abdurrauf di Aceh," ulas Junaidi.
    Dan lagi, kata Junaidi, pesantren zaman sekarang dianggap sebagai lembaga pendidikan yang mampu membentuk karakteristik santrinya. "Hanya lulusan pesantren yang belum terdengar terlibat narkoba di nusantara ini. Itu tak terlepas dari nilai-nilai dan karakter yang dibangun pesantren terhadap santrinya sendiri," ungkapnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar