Senin, 02 Juli 2018

Dosen STIT SB Tugas Belajar ke Canada

Pariaman--Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin melepas keberangkatan seorang tenaga pengajarnya, Reflianto ke Canada, Sabtu (15/11). Selain dosen, Reflianto sekaligus Kepala Lembaga Penelitan dan Jurnal STIT SB.
Proudly Say: Congratulation to Mr. Reflianto (Head of R & D / LP2M) to Have Admission on Short Course Community Outreach Program of MORA-RI to Mc Gill University Institute of Ottawa Goverment (IOG) and CBBR of Kitchener in Canada.
Keberangkatan ini dibiayai oleh Kementerian Agama RI melalui Program Peningkatan Kualitas Penelitian Dosen di Institusi Pendidikan Islam. Reflianto terpilih berdasarkan hasil seleksi administrasi proposal. Dari ratusan pemohon, terpilih 23 orang untuk mengikuti seleksi akhir di Bandung.
Dari 23 orang tersebut, hanya dua dari Sumatera Barat. Setelah mengikuti seleksi akhir, 15 orang dinyatakan lulus untuk mengikuti Short Course Community Outreach ke Canada. Reflianto dipercaya sebagai sekretaris tim.
Dalam acara syukuran keberangkatan Reflianto yang dihadiri oleh Civitas Akademika STIT SB dan Yayasan Islamic Centre, Ketua STIT SB Irdas Raja mengingatkan Reflianto untuk memamfaatkan peluang ini sebesar-besarnya, termasuk untuk memperkenalkan STIT SB ke dunia internasional. Antara lain dengan menjalin kerjasama di bidang pendidikan dan penelitian dengan Mc Gill University Institute of Ottawa Goverment and CBBR of Kitchener in Canada.
Kepada dosen-dosen STIT SB, Irdas Raja meminta agar menjadikan momen ini sebagai motivasi untuk mengikuti penelitian kompetitif program subdit penelitian Kemenag RI lebih intens lagi dan langkah awal STIT menuju perguruan tinggi swasta terbaik di Sumatera.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Yayasan Islamic Centre Zayadi mengucapkan selamat kepada STIT SB yang telah mampu bersaing di tingkat nasional. Kepada para dosen, ia mengharapkan meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian dengan mengikuti program-program pendidikan dan penelitian di tingkat nasional, terus memperkuat kemampuan berbahasa asing, khususnya Inggris dan Arab.
"Dengan demikian, tahun depan lebih banyak dosen-dosen kita yang dikirim keluar negeri dengan biaya Kementerian Agama RI," pintanya. (525)
-----------------------------------------------------------

Buat Ide Bermanfaat
Mahasiswa Harus Mampu Menulis di Media Massa

Pariaman--Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman diminta sejak dini membekali dirinya dengan kemampuan menulis. Hal itu dinilai penting, karena dengan kemampuan menulis berbagai ide dan gagasan bisa diketahui publik.
Demikian diungkapkan wartawan/penulis buku, Armaidi Tanjung dihadapan kader PMII Kota Pariaman, Jumat (14/11) pada acara follow up Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) di sekretariat PMII Kota Pariaman, di Desa Toboh Palabah. Acara dipandu Ketua Komisariat PMII STIT Syekh Burhanuddin Rozi Yardinal, dihadiri Sekretaris Umum PKC PMII Sumbar Idris dan  Ketua Komisariat PMII STIE Sumbar Iqbal.
Menurut Armaidi Tanjung, mahasiswa yang memilki kemampuan menulis di media massa akan memberikan banyak manfaat. Dengan menulis pikiran dan ide-ide segar dari seorang mahasiswa di media massa seperti koran, majalah, tabloid, maka mahasiswa tersebut bisa menyumbangkan ide dan gagasan ke khalayak. Walaupun tidak pernah bertemu, bertatap muka, tapi mahasiswa tersebut bisa diketahui orang lain pikirannya.
"Karena itu, dalam menumbuhkan kemampuan menulis mahasiswa ini harus dengan konsep 3 M. Yakni, mulai dari diri sendiri, mulai sekarang, mulai dari hal-hal yang kecil dan berhubungan langsung dengan diri sendiri atau pengalaman. Insya Allah dengan konsep 3 M tersebut, kader PMII bisa melahirkan tulisan," kata Armaidi Tanjung yang juga Bendahara PW Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat ini.
Dikatakan Armaidi, melalui tulisan seseorang dapat mendorong orang, masyarakat atau kelompok tertentu untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan mengemukakan alasan dan alternatif yang perlu dilakukan sehingga mendorong masyarakat berubah ke hal-hal yang positif dan mendatangkan manfaat kepada masyarakat itu sendiri.
"Sebaik apa pun ide yang dimiliki seseorang, selama hanya terpendam dalam pikirannya maka ide tersebut tidak akan memberikan manfaat apa-apa pada dirinya dan orang lain. Namun jika ide atau gagasan yang dimiliki seseorang disampaikan kepada orang lain melalui tulisan yang baik, maka tulisan tersebut bisa memberikan manfaat. Beruntung mahasiswa sekarang  banyak dibantu oleh teknologi informasi yang memudahkannya dalam proses menuliskan ide," kata Armaidi.
Ketua Komisariat PMII STIT Syekh Burhanuddin Rozi Yardinal menyebutkan, tema jurnalistik dan menulis ini dinilai penting bagi kader PMII. Sehingga kita sengaja mendatangkan pemateri yang sudah puluhan tahun berkarir dalam dunia jurnalistik dan menulis.
"Dari materi yang disampaikan, terlihat kader PMII semakin termotivasi untuk memulai menulis di media massa. Dari potensi yang ada, cukup banyak kader PMII Pariaman yang diharapkan bisa menghasilkan karyanya dimuat di koran," tambah Rozi. (525)
-----------------------------------------------------

Enam Lingkung Gelorakan Budaya Goro di Nagari

Enam Lingkung--Pemerintahan Kecamatan Enam Lingkung terus membudayakan gotong royong. Dilakukan sebulan sekali, yang tempatnya dipergilirkan di seluruh nagari yang ada di kecamatan itu. Sabtu lalu, gotong royong demikian diadakan di Korong Balah Aie, Nagari Gadua. Diikuti banyak orang dan tokoh masyarakat, laki-laki dan perempuan.
Camat Enam Lingkung, Irsyaf Bujang kepada Singgalang menyebutkan, gotong royong kali ini membersihkan jalan di korong Balah Aie. Ada sekitar sekilo panjangnya jalan yang selesai dibersihkan secara bersama, antara pemerintah kecamatan dan masyarakat nagari itu sendiri.
"Jalan yang belum diaspal itu dapat menghubungkan ke berbagai nagari dan kecamatan lainnya. Bisa tembus di Nagari Pakandangan. Bisa juga untuk menuju Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, dan ke Kecamatan Nan Sabaris. Dan memang, kondisinya karena masih jalan tanah telah merimba pula," kata dia.
Menurut dia, budaya gontong royong itu dilakukan, seiring dengan program Pemkab Padang Pariaman. Usai goro, semua yang ikut makan bersama dengan nasi bungkus apa adanya yang dibawakan oleh masyarakat kaum ibuk yang ada di nagari tempat acara dilakukan. Dan itu disepakti, sejak program ini dimulai dulu.
Katanya lagi, setiap sehabis goro, juga dilakukan rapat bersama, membahas segala problema yang terjadi di tengah masyarakat nagari. Termasuk juga musyawarah dengan pelaksana PNPM, yang sedang berjalan programnya di kecamatan ini.
"Jadi, banyak hal yang bisa dikebangkan dari budaya goro tersebut. Mulai dari timbulnya rasa kebersamaan, rasa memiliki dan tanggungjawab bersama untuk membangun korong dan nagari. Itulah budaya orang saisuak, yang harus kita lanjutkan saat ini ditengah kencangnya arus globalisasi dan informasi," ungkapnya. (525)
---------------------------------------------------------

Setelah Lubuak Nyarai Go Nasional
Nagari Lubuk Alung Menghasilkan Banyak Jenis Batu Permata

Lubuk Alung--Terbukanya kawasan wisata alam Lubuak Nyarai di Nagari Lubuk Alung, membuat nagari itu semakin terkenal. Lubuak Nyarai atau juga lazim disebut Air Terjun Nyarai terletak di hutan Gamaran, Korong Salibutan. Semakin banyak saja orang berkunjung, menikmati jernihnya air, dan indahnya alam itu saat musim libur. Setelah lokasi itu go nasional, ternyata banyak pula benda lain yang sangat berharga ditemukan di lokasi itu, selain indahnya alam ciptaan Tuhan tersebut.
Ada banyak jenis batu permata yang ditemukan di Lubuak Nyarai demikian. Selama ini, baju akiak banyak ditemukan di daerah luar. Seperti Lumuik Sungai Dareh yang terdapat di Dharmasraya, Lumuik Suliki yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, dan sejumlah batu lainnya yang ada di Solok Selatan dan Pesisir Selatan. Padang Pariaman rasanya belum punya jenis batu, yang kini sedang trend-trend sebagai perhiasan tangan oleh banyak orang, laki-laki dan perempuan.
"Alhamdulillah, satu lagi kekayaan alam bersua di nagari ini. Ada batu jenis Lumuik, Limau Manih, Kecubung, Panca, Merah Dagiang, Virus. Semua itu ditemukan di hutan Nyarai, yang legalitasnya akan di-paten-kan. Menurut penemunya, sumber batu-batu itu sangat banyak, dan besar sekali potensinya. Tinggal lagi pengembangannya," kata Walinagari Lubuk Alung, Harry Subrata.
Sekarang, hampir semua pecinta batu telah memakai hasil yang dikeluarkan Lubuak Nyarai itu. Dan popularitasnya mulai dikembangkan lewat dunia maya. Seiring dengan itu, para tukang asah batu pun mulai bermunculan di sekitar kawasan Lubuk Alung. Batu yang banyak itu ditemukan secara alamiah, dan telah diakui keabsahan oleh para ahli batu.
Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata termasuk anak muda yang sudah lama gemar dan hobi memakai cincin batu. Dia memang paling senang pakai cincin batu. "Kalau dilihat batu Lubuk Alung ini, tidak kalah oleh batu dari daerah lainnya. Cuman, populernya batu Lubuk Alung agak sedikit terlambat, bila dibandingkan dengan Lumuik Suliki, kampungnya Tan Malaka, dan Lumuiknya Sungai Dareh yang ikut dipopulerkan Presiden SBY," ujarnya.
Hasil pengamatan, hampir semua bukik-bukik yang ada di Lubuk Alung punya potensi batu rancak. Begitu juga di Koto Buruak, tepatnya di bawah jembatan yang baru di bangun, dan di Bukik Lubuk Alung juga tidak kalah hebat dan rancaknya batu permata yang dihasilkan. Ternyata, secara umum perekonomian pengrajin batu lebih top pula saat ini, bila dibandingkan dengan perajin emas.
"Banyak orang Lubuk Alung yang selama ini perajin emas di kampung orang, mulai beralih ke perajin batu. Dan itu ternyata menambah kemasukan bagi kehidupannya, dibanding sebelumnya saat mengembangkan usaha emas. Tentu hal itu akibat semakin tinggi dan banyaknya peminat batu tersebut," ungkapnya.
Hadirnya beragam jenis batu permata di Lubuk Alung, agaknya mulai menghilangkan popularitas nagari itu yang selama ini terkenal sebagai penghasil galian C terbesar. Prosfek nagari itu untuk berkembang dan maju pesat, semakin terlihat. Termasuk kehadiran batu permata, yang mulai dilirik oleh orang luar.
Walinagari Harry Subrata bersama masyarakatnya, ingin mengembangkan batu itu kearah yang lebih baik. Punya legalitas resmi, dan sah sebagai milik kekayaan alam nagarinya. "Sekarang, Padang Pariaman sudah punya produk tambahan; batu permata yang dihasilkan oleh bumi Lubuk Alung," sebutnya. (damanhuri)
--------------------------------------------------------------------

Kapalo Banda Tanah Taban yang Runtuh Kembali Diperbaiki

Lubuk Alung--Akibat curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini, membuat Kapalo Banda Tanah Taban, Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung jebol dan runtuh. Akibatnya, kapalo banda yang selama ini aktif mengairi sawah masyarakat korong itu, dan sebagian sawah di Korong Rimbo Kalam, Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam jadi terhenti.
Jumat lalu, Walinagari Pasie Laweh Lubuk Alung, Adnan meringankan beban masyarakat petani disitu. Sebanyak Rp5 juta uang tunai diberikannya ke Ketua Petani, Pemakai dan Pengelola Air (P3A) Tanah Taban, Mekyasin. "Memang, uang sebanyak itu tidak akan cukup untuk menormalkan kembali kapalo banda demikian. Namun, pemerintahan nagari ikut peduli dalam soal itu," ungkap Adnan.
Bagi Adnan, kerjasama semua masyarakat Tanah Taban dan Rimbo Kalam, Anduriang sangat menentukan sekali akan kebaikan kapalo banda yang selama ini jadi andalan sumber pertanian. "Kapalo Banda Tanah Taban yang airnya bersumber dari Sungai Batang Anai, adalah irigasi sejarah panjang. Mampu membangun perekonomian masyarakat nagari di dua kecamatan berbeda. Untuk itu, keberadaannya harus dirawat, dan dijaga dengan baik," kata dia.
"Sekitar 100 hektare sawah masyarakat petani di dua nagari yang berbeda kecamatannya itu, sangat bergatung pada kemasukan air kapalo banda tersebut. Bayangkan, kalau lama rusaknya kapalo banda itu, akan menjadi kemunduran sumber kehidupan masyarakat, yang selama ini memang sangat bergantung pada sektor pertanian sawah," ungkapnya lagi.
Talut di Kampuang Pondok dan Ujuang Guguak
Kata Walinagari Adnan, sesuai kebutuhan masyarakat nagarinya, saat ini sedang dibangun talut di Korong Kampuang Pondok dan Korong Ujuang Guguak oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan. Talut itu fungsinya hampir sama dengan kapalo banda, yang akan mengalirkan air ke sawah masyarakat.
Menurut dia, Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung memang pusat atau sumber air yang mengalir di Anai I, dan Anai II yang akan beroperasi. Namun, di nagari itu ada juga sawah masyarakat yang selama ini bergantung pada sumber hujan. Itulah yang terjadi di masyarakat Kampuang Pondok dan Ujuang Guguak.
"Alhamdulillah, saat ini PNPM sedang mengerjakan talut demikian. Diharapkan, pengerjaan itu tidak memakan waktu lama. Sebab, kalau air telah mengalir nantinya, sumber kemasukan bagi petani akan meningkat pula. Ada sekitar 15 hektare sawah di Ujuang Guguak yang akan dialiri oleh talut itu, dan sekitar 21 hektare di Kampuang Pondok," kata Adnan. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar