Minggu, 01 Juli 2018

Mantapkan Nilai Adat dan Budaya Katapiang Gelar Alek Nagari

Katapiang--Perkembangan zaman tak dipungkiri lagi ikut menggerus nilai-nilai adat istiadat serta seni budaya Minangkabau itu sendiri. Begitu juga pemahaman akan nilai-nilai demikian juga semakin berkurang di tengah masyarakat. Harus ada upaya semua pihak, agar kekuatan adat dan budaya bisa kembali menjadi pegangan hidup oleh masyarakat.
Pemegang ulayat Katapiang, B. Rangkayo Rajo Sampono menyampaikan hal itu, Minggu (1/7) di tengah persiapan alek nagari yang dilakukannya bersama masyarakat Katapiang selama 15 hari ke depan. "Tujuan alek nagari ini, bagaimana nilai-nilai adat dan budaya tersebut kembali menjadi rujukan oleh masyarakat," ungkapnya.
Alek nagari, kata dia, adalah mengkomersilkan nilai budaya itu sendiri. "Minggu malam sebagai pembukaan, namanya "patang manyampai". Artinya, seluruh niniak mamak dalam ulayat Nan Sabaris lama, sejak dari Pauh Kamba, Ulakan, Sunua, Tapakis, Katapiang, Padang Bintungan, Kapalo Koto, semuanya duduk di sini, membicarakan langkah-langkah yang akan ditempuh selama 15 hari alek nagari," ujar dia.
"Jadi, berapa banyaknya huluambek akan naik main, berapa pasang pula tukang silek nantinya, akan diputuskan secara bersama," sebutnya.
Memang, katanya, agenda yang sudah disusun panitia, antara lain huluambek, silek, indang, dan diselingi dengan penampilan orgen tunggal, sebagai hiburan zaman now.
Rajo Sampono menyebutkan, alek nagari yang berlangsung di laga-laga Nagari Katapiang ini merupakan keinginan anak nagari secara bersama. Termasuk juga dukungan dari perantau. Sekaligus, alek nagari ini tentunya akan memperkuat tim huluambek dan silek anak Nagari Katapiang itu sendiri.
"Dunia boleh berubah, kampung boleh maju dan berkembang. Tetapi yang namanya adat dan budaya tak akan lekang oleh panas dan tak akan lapuk oleh hujan," tegas Rajo Sampono.
Melalui alek nagari inilah, ulas Rajo Sampono, pihaknya ingin seluruh anak muda nagari mampu menghayati apa yang menjadi pantangan dan larangan dalam hidup di tengah masyarakat. Dan apa pula yang mesti dilakukan. Katapiang harus jadi contoh di Kabupaten Padang Pariaman dan Sumatera Barat.
"Kita ingin, Katapiang tidak hanya punya Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Nagarinya juga harus ikut sebagai "nagari internasional". Untuk menujunya, berbagai langkah yang tepat telah kita lalui, termasuk alek nagari ini," sebutnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar