Kamis, 19 Juli 2018

Konferensi Akhir Juli Ikhlas Bakri Diminta Lagi Jadi Calon Ketua Ketiga Kali

Padang Pariaman--Konferensi V Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Padang Pariaman terundur lagi. Setelah sebelumnya dijadwalkan 9 Juli, akhirnya ditetapkan pada 28 Juli. Penetapan tanggal demikian, tentunya setelah melakukan berbagai pertimbangan oleh panitia yang dibentuk sebelum puasa lalu.
Ketua PWI Ikhlas Bakri menyebutkan, penetapan ini dilakukan panitia dipastikan lagi tak akan terundur. Sebab, September akan ada agenda nasional bagi PWI, yakni Kongres yang akan diadakan di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah.
Dia berharap, panitia pelaksana konferensi melakukan tugasnya dengan baik. "Konferensi juga agak terlambat dari habisnya masa kepengurusan 2015-2018 pada Maret lalu. Semoga bisa melahirkan keputusan yang bernas, untuk masa depan organisasi profesi wartawan ini," kata Ikhlas Bakri.
Ketua Panitia Pelaksana Konferensi, Bustanul Arifin menyebutkan, hingga saat ini telah masuk lima tokoh wartawan yang mencuat untuk dipilih menjadi Ketua PWI. "Lima tokoh tersebut; Ikhlas Bakri, Darmansyah, Dedi Salim, Damanhuri, dan Agus Suryadi," kata Bustanu Arifin.
Ia mengatakan, kelima nama ini mencuat berdasarkan hasil penyampaian rekan-rekan wartawan baik kepada panitia maupun kepada yang bersangkutan. Tokoh tersebut dinilai layak dan patut memimpin organisasi PWI. "Namun keputusannya berada di tangan anggota dalam konferensi nanti," katanya.
Ihklas Bakri yang juga diminta kembali untuk ketiga kalinya memimpin organisasi itu, menurutnya itu sah-sah saja. "Saya belum melihat aturan bahwa untuk menjadi Ketua PWI hanya boleh dua atau tiga periode," sebut Ikhlas.
Sementara itu, Damanhuri mengatakan dukungan dari rekan-rekan wartawan untuk maju dalam pencalonan Ketua PWI Padang Pariaman merupakan sebuah kehormatan. "Ya nanti kita pertimbangkan maju atau tidaknya sebagai calon ketua," kata dia.
Namun, kata Damanhuri, proses dalam pemilihan ketua dalam berorganisasi harus dijalankan. Proses itu adanya masa pengambilan formulir pendaftaran, penjaringan calon ketua, serta kalau perlu ada pula debat atau penyampaian visi misi kandidat.
Menurutnya, proses demikian amat penting dan perlu. Ini adalah pembelajaran dalam mengelola sebuah kegiatan. "Di sini akan terlihat, bagaimana wartawan itu mengelola sebuah kegiatan. Selama ini hanya pandai menyalahkan dan jadi pengamat saja. Yang tak kalah penting itu, bagaimana dan mau kemana organisasi ini ke depannya. Soal siapa yang akan memimpin, itu sangat gampang," ujar Damanhuri. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar