Rabu, 18 Juli 2018

Menuduh Petugas Medis Terlibat Teroris Diruktur RSUD Padang Pariaman Harus Minta Maaf dan Berhenti

Parit Malintang--Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman, Aspinuddin mengatakan, permasalahan demo yang dilakukan sejumlah petugas medis di RSUD setempat terhadap direktur rumah sakit itu karena peraturan yang diterapkan beberapa waktu lalu. 
"Jadi ini karena adanya permasalahan terkait manajemen. Hal ini juga terjadi di sejumlah rumah sakit lain di Indonesia," kata dia usai memediasi antara pihak medis dengan pihak manajemen RSUD Padang Pariaman, Rabu (18/7). Namun, lanjutnya, direktur rumah sakit tersebut piawai dalam mengatasi hal itu sehingga tidak menyebar ke masalah lain.
Aspuniddin menyebutkan, salah satu aturan yang ditetapkan itu, di antaranya mulai melakukan pelayanan medis sejak pukul 7.30 WIB. "Jadi spesialis itu tahunya melayani dan tidak tahu maksud dari aturan yang dibuat. Permasalahan ini bukan atas tuduhan teroris yang terlontar oleh direktur RSUD," ujar dia.
Ia mengatakan, tekait tuntutan petugas medis yang dipimpin oleh dokter spesialis tersebut untuk meminta direktur RSUD berhenti akan disampaikan kepada bupati. "Keputusannya berada di tangan bupati," katanya.
Direktur RSUD Padang Pariaman, dr. Lismawati mengatakan, baru-baru ini pihaknya memang menegakkan aturan berdasarkan peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2017. "Saya menegakkan aturan yang ada," ujarnya. Terkait informasi teroris itu, lanjutnya, didapatkan ketika mengikuti pelatihan di Bali yang diikutinya beberapa waktu lalu. 
"Kalimat adanya teroris itu setelah saya mengikuti pelatihan dan saya sampaikan kepada karyawan di sini. Tidak ada maksud atau perkataan yang menuduh karyawan di RSUD Padang Pariaman terlibat teroris," kata Lismawati. Ia menyatakan, terkait diberhentikan atau tidaknya dia sebagai direktur RSUD Padang Pariaman diserahkan sepenuhnya kepada Bupati Padang Pariaman.
Sebelumnya, sejumlah petugas medis di RSUD Padang Pariaman berdemontrasi terkait tuduhan direktur rumah sakit yang terletak di Pasa Dama Parit Malintang itu atas ada dua persen petugas dan pegawai di daerah itu terlibat teroris. "Tuduhan itu ia sampaikan pada apel kemarin," kata salah seorang dokter spesialis paru yang berorasi, Efriadi di depan RSUD Padang Pariaman Parit Malintang, Rabu kemarin. 
Efriadi mengatakan, atas tuduhan ini pihaknya meminta derektur itu untuk meminta maaf, baik lisan maupun tulisan dan berhenti dari jabatannya. "Kalau tidak minta maaf, kami yang berhenti," katanya. 
Meskipun pihaknya melakukan demo, namun tidak akan menghentikan pelayanan medis untuk kasus gawat darurat. "Demo ini adalah puncak setelah sejumlah peraturan sepihak yang diterapkan oleh direktur RSUD," ujarnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar