Senin, 16 Juli 2018

Pemprov Dukung Pembangunan Main Stadion di Lubuak Aluang

Parikmalintang--Pemerintah Provinsi Sumatera Barat siap dukung rencana pembangunan Main Stadion (stadion utama) di Nagari Sikabu dan Lubuak Aluang, Kecamatan Lubuak Aluang, yaitu dalam rangka mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada 2024.
Dukungan itu dismpaikan Gubernur melalui Sekda Provinsi, Ali Asmar, dalam rapat teknis Grand Design PON XXI/2024 di Hotel Ibis, Padang, Kamis (16/10). Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Deputi Bidang Olahraga Kementerian Pemuda dan Olaharaga, Dodi Riswandi.
Dikatakan Ali Asmar, pemerintah provinsi mendukung pembangunan Main Stadion di Nagari Sikabu dan Lubuak Aluang sebagai persiapan Sumatera Barat menjadi tuan rumah PON XXI/2014, yaitu sesuai dengan nota kesepahaman Pemprov dengan pemerintah kabupaten/kota se Sumbar, tahun lalu.
Sebagai tuan rumah, sebut Ali Asmar, Sumatera Barat sudah harus mempersiapkan diri dari sekarang, yaitu mulai dari persiapan kelengkapan sarana, prasrana, atlit dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah menyediakan lahan sekitar 40 hektar di Sikabu dan Lubuak Aluang. "Untuk pembebasan, Insya Allah, akan dituntaskan oleh pemerintah provinsi pada 2014 dan 2015 mendatang. Ini adalah proyek mercusuar untuk mewujudkan keinginan masyarakat Sumbar sebagai tuan rumah PON," terang Sekdaprov.
Pembangunan Stadion Utama di Padang Pariaman sudah sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 140-1019-2013 tentang penetapan lokasi tanah untuk pembangunan Main Stadion. Dimana Main Stadion akan di Sikabu dan Lubuak Aluang, Kecamatan Lubuak Aluang, Padang Pariaman.
Sebelumnya, ungkap Ali Asmar, Pemprov telah meninjau lokasi rencana pembangunan Main Stadion di Sikabu dan Lubuak Aluang. Turut mendampingi tim dari provinsi ketika itu, Camat Lubuak Aluang beserta Walinagari dan Ketua KAN setempat.
Dipilihnya Sikabu dan Lubuak Aluang sebagai lokasi, antara lain karena dekat dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Disamping juga melihat komitmen Bupati Ali Mukhni dalam memajukan dunia olahraga. "Kita patut mengapresiasi upaya Bupati Ali Mukhni dalam membebasxkan lahan," ulas Ali Asmar.
Sementara Bupati Ali Mukhni, melalui Asisten Ekbang Kesera, Ali Amran, menyampaikan, dipilihnya Lubuak Aluang sebagai lokasi pendirian Main Stadion, antara lain dekat Ibukota Provinsi, yaitu Kota Padang. Kemudian, jarak dari dan ke Bandara juga dekat, hanya 18 kilometer.
Dia menjelaskan, tanah yang telah dicadangkan untuk pembangunan Main Stadion berada dipinggir jalan lingkar Duku - Sicincin yang, Insya Allah, pada 2015 nanti sudah selesai pembangunannya. Tak jauh dari situ, nanti juga akan dibangun kampus utama Universitas Negeri Padang (UNP).
Menurut Ali Amran, dengan selesainya pembangunan jalan lingkar Duku- Sicincin, Main Stadion dan Kampus UNP di Lubuak Aluang, nanti, hal itu akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonom masyarakat Padang Pariaman. Khususnya masyarakat Kecamatan Lubuak Aluang, Anam Lingkuang dan 2 x 11 Anam Lingkuang.
Sejumlah obyek wisata di daerah Lubuak Aluang, ulas Ali Mukhni, dengan sendirinya, nanti, juga akan semakin ramai dikunjungi. Antara lain, yaitu obyek wisata Lubuak Cimantuang dan Lubuak Nyarai. "Jadi danpak ekonominya sangat besar," terang Ali Amran yang turut didampingi Kabag Humas, Hendra Aswara.
Sedang, menjawab wartawan, Ali Amran membenarkan, pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah menyediakan lahan seluas 38,5 hektar untuk pembangunan Stadion Utama Sumatera Barat. "Telah selesai pemberkasan dan peta bidang tanahnya oleh Badan Pertanahan Nasional melalui Camat, Ketua KAN dan Walinagari. Kita minta pemerintah provinsi segera membayar ganti ruginya, khususnya buat yang administrasinya telah lengkap," harapnya.
Rp1,6 Triliun
Kepala Dinas Prasarana Jalan, Suprapto mengatakan, untuk membangun Main Stadion dibutuhkan dana sekitar Rp1,6 triliun, yaitu dengan konstruksi ramah gempa. Main stadion dengan kapasistas 50 ribu penonton itu akan dibangun dengan sumber dana dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota secara multiyears.
Menurut Suprapto, lahan 38,5 hektar yang telah dicadangkan di Sikabu dan Lubuak Aluang masih bisa dikembangkan menjadi 50 hektar, yaitu dengan melihat luas hamparan daerah tersebut.
Disebutkan, Main Stadion awalnya akan dibangun di Kota Padang. Namun oleh karena tidak tersedianya tanah seluas yang dibutuhkan, akhirnya dipindahkan ke Padang Pariaman. Itupun atas permintaan Bupati Ali Mukhni. "Kami mengapresiasi kegigihan Bupati Ali Mukhni dalam memperjuangkan Main Stadion ini," akunya.
Guna meyakinkan pemerintah provinsi, Bupati Ali Mukhni sengaja membawa dukungan dari Camat, Ketua KAN, Walinagari Lubuak Aluang dan Waliangari Sikabu, serta pemilik tanah kepada Gubernur. Bupati Ali Mukhni benar-benar gigih dan, itulah yang membuat pemerintah provinsi berani menempatkan Main Stadion di Padang Pariaman.
"Saya apresiasi Bupati Ali Mukhni. Orangnya kecil tapi sangat lincah dan gesit. Setiap malam datang menghadap Gubernur, meminta Pembangunan Main Stadion di Lubuk Alung. Insya Allah, Mimpinya akan jadi kenyataan" kata Suprapto.
Sedang Dodi Riswandi mengatakan, PON merupakan alat untuk mengejar ketertinggalan sarana dan prasarana olahraga di Sumbar. Ia mendukung penuh Sumbar sebagai tuan rumah penyelenggara PON XXI-2024. Alasannya, bahwa sudah saatnya negeri ini berbalas budi kepada negeri tanah kelahiran sang Proklamator.
Dodi pun mengapresiasi upaya Bupati Ali Mukhni membebaskan lahan untuk pembangunan Stadion Utama dan kampus UNP di Sikabu dan Lubuak Aluang. Jika benar-benar terwujud, Padang Pariaman, menurunya, akan jauh lebih maju. Padang Pariaman akan menjadi pusat kegiatan dan pendidikan di Sumatera Barat.
Bukan tidak mungkin, ulas Dodi Riswandi, dengan dibangunnya Main Stadion yang sangat megah, Sumatera Barat bisa jadi salah satu daerah penyelnggara Sea Games, Asian Games dan kejuaraan-kejuaraan internasional lainnya.
Rapat teknis Grand Design PON XXI-2024 yang dipimpin Sekdaprov Ali Asmar, tampak juga dihadiri Kepala Dinas Olah Raga, Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Bappeda Se-Sumbar dan Ketua KONI Sumbar, Ketua KAN Lubuk Alung, Wali Nagari Lubuk Alung dan Wali Nagari Sikabu. (213)
-----------------------------------------------------

Datuak Pado Basa Jamin Tak Ada Kendala
Pembangunan Main Stadion Akan Berjalan Lancar

Parikmalintang--Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuak Aluang, S. Dt. Padobasa menjamin pembebasan lahan untuk pembangunan Main Stadion di Sikabu dan Lubuak Aluang tidak akan ada kendala. Karena seluruh administrasi telah diselesaikan, tinggal pelunasan ganti rugi dari Pemerintah Provinsi.
Datuak Padobasa menyampaikan hal itu dihadapan Rapat Teknis Grand Design PON XXI tahun 2024 di Hotel Ibis, Padang, Kamis (16/10). Rapat yang dipimpin Sekdaprov Ali Asmar tersebut juga dihadiri Asisten Deputi Bidang Olaharga Kementerian Pemuda dan Olaharaga, Dodi Riswandi.
"Tidak ada hambatan dan halangan Pembangunan Main Stadion diatas areal seluas 38,5 hekhtar di Sikabu dan Lubuak Aluang. Pak Gubernur jangan ragu dan jangan kuatir mengenai tanah. Secara administrasi telah selesai dan telah kami serahkan kepada Biro Pemerintahan Umum," katanya.
Selaku pucuk adat, Datuak Padobasa menjamin pembangunan Stadion Utama Sumatera Barat itu akan berjalan lancar dan aman, sesuai arahan Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni. Namun ia berharap masalah ganti rugi dapat segera dituntaskan, sehingga peletakan batupertama pembangunan Main Stadion dapat pula dilaksanakan secepatnya.
"Saya jamin, pembangunan Main Stadion akan berjalan lancar dan aman. Apalagi disana juga akan dibanhun kampus UNP. Alangkah indahnya Lubuak Aluang kedepan" kata Ketua KAN Lubuak Aluang.
Hal senada juga disampaikan Waliangari Lubuak Aluang, Harry Subrata. "Masyarakat Lubuak Aluang sangat antusias menyambut pembangunan Main Stadion yang, lokasinya berada di pinggir jalan lingkar Duku - Sicincin, tidak jauh dari jembatan Koto Buruak," katanya, sebagai mana dikutib Kabag Humas Sekdakab Padang Pariaman Hendra Aswara. 
Harry yakin, dengan dibangunnya Main Stadion dan Kampus UNP di daerah itu, Padang Pariaman, khususnya Lubuak Aluang dan sekitar, bakal maju. Ekonomi masyarakat akan tumbuh. Bahkan, aku Harry Subrata, dengan akan dibangunnya Main Stadion dan Kampus UNP, kini banyak investor yang datang kepadanya agar dicarikan tanah untuk berinvestasi. (213)
--------------------------------------

Bupati Ali Mukhni Inginkan Kasai Terbebas dari Banjir

Kasang--Masyarakat Korong Kasai, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai bersyukur dengan pembangunan infrastruktur yang berdampak positif terhadap kesejahteraan Masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Walikorong Kasai Rosmanedi, ketika menerima kunjungan safari Jumat Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni di Masjid Al-Mujahiddin, di komplek Perumahan Bumi Kasai Permai, Jumat (17/10).
Rosmanedi mengatakan, infrastruktur di korong yang dia pimpin itu jauh lebih baik. Untuk sarana pendidikan telah dibangun SMP 4 dan SMA 2 Batang Anai. Sekolah tersebut menampung anak-anak masyarakat sekitar. "Alhamdulillah, untuk infrastruktur pendidikan telah dibangun SMP 4 dan SMA 2 Batang Anai. Akses jalan sudah diaspal pula sepanjang satu kilometer. Terima kasih Pak Bupati," kata Rosmanedi.
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa akses jalan masuk ke SMA 2 Batang Anai telah diaspal hotmix sepanjang satu kilometer. Masyarakat sangat senang sekali karena jalan sudah mulus, tidak ada lagi air tergenang dan sepatu anak-anak tidak kotor lagi.
Ditambahkannya, Untuk pengendalian banjir yang dialami masyarakat Kasai, tahun 2014 ini telah dimulai pekerjaan jembatan. Jembatan sepanjang 15 meter memiliki tinggi 3 meter dan lebar 5 meter. Ia meminta juga diperbaiki drainase sepanjang jalan di Kasai. Ia meyakini, dengan selesainya pembangunan jembatan dan drainase maka Kasai akan bebas dari banjir.
"Kami lapor kepada Pak Bupati, bahwa pengerjaan jembatan untuk pengendalian banjir telah mulai dibangun mulai 6 Oktober yang lalu. Kami terima kasih sekali komitmen Bapak dalam entaskan banjir di Kasai," ujarnya.
Bupati Ali Mukhni mengatakan, bahwa pengendalian banjir di Kasai dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah. Dengan adanya pembangunan jembatan untuk saluran air, maka banjir yang menghantui selama ini sudah teratasi dengan baik.
Ali Mukhni masih ingat, ketika banjir melanda Kasai lebih dari tiga meter tingginya air. Ketika itu ia bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menggunakan perahu karet ke rumah-rumah penduduk. Saat itu gubernur dan bupati bergerak cepat, mencarikan solusi untuk entaskan banjir di Kasai.
Ali Mukhni mengucapkan terima kasih atas peran niniak mamak, camat, walinagari dalam pembebasan tanah SMKN Farmasi. Sekolah ini berada dekat Polsek Batang Anai. Kehadiran sekolah farmasi di Padang Pariaman akan memenuhi kebutuhan tenaga apoteker untuk dalam dan luar Sumatera Barat.
"Alhamdulillah, pemerintah fokus terhadap pengendalian banjir di Kasai. Kita ingin Kasai bebas banjir. Kita berterima kasih juga kepada Bapak Gubernur Irwan Prayitno yang peduli dengan masalah banjir disini," kata Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara. (525)
-----------------------------------------------

Penilaian KSI Tingkat Sumbar
Kecamatan Ulakan Tapakis Berharap yang Terbaik

Tapakis--Bertempat di Kantor Camat Ulakan Tapakis, Kebuapten Padang Pariaman, Kamis lalu tim penilai Kecamatan Sayang Ibu (KSI) tingkat Provinsi Sumatera Barat disambut langsung oleh Sekdakab Jonpriadi, bersama Kadis Kesehatan; Aspinuddin, Kepala BPMPKB, dan Kepala SKPD, Camat beserta unsur Muspika Ulakan Tapakis.
Setelah melalu seleksi tingkat Kabupaten Padang Pariaman, Kecamatan Ulakan Tapakis terpilih mewakili daerah ini untuk melaju ke Sumbar. Tim yang dipimpin Putriyan Helmi itu terdiri dari Biro Pemerintahan, BPPr-KB, Dinkes, Disdik, Tim Penggerak PKK, ini datang melakukan penilaian sekaligus peninjauan dan pengamatan langsung ke lapangan, sebagai  penerapan pelaksanaan KSI, di Polindes Korong Rimbo Karambie, Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis.
Sekdakab Padang Pariaman Jonpriadi mengucapkan selamat datang pada tim penilai.
Dalam sambutannya, Jonpriadi mengatakan kenapa kwalitas hidup perempuan harus menjadi sasaran utama dalam gerakan ini? "Perempuan sebagai ibu rumah tangga, perempuan sebagai sosok sumber daya manusia yang dihormati, dan perempuan sebagai ibu bangsa/sumber daya  insani.
Menurutnya, latar belakang gerakan sayang ibu karena banyaknya angka kematian ibu. Penyebab tersebut berkaitan dengan status gizi ibu hamil (anemia gizi), kesehatan lingkungan, kesadaran hidup sehat dan jangkauan, serta mutu pelayanan kesehatan ibu bersalin, usia ibu yang terlalu muda, usia ibu yang terlalu tua, jumlah anak yang banyak, jarak hamil serta berbagai penyakit yang berisiko tinggi.
"Saya harapkan dengan adanya penilaian KSI ini, mampu meningkatkan kesadaran kita terutama para suami tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui," ungkapnya.
Sementara, Ketua Tim Penilai mengatakan, gerakan KSI ini perlu perhatian khusus dari para suami yang siaga terhadap ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta diharapkan semua masyarakat menunjang dan mendukung program KSI ini sampai di nagari dan korong.
Camat Ulakan Tapakis Erman, menyampaikan ekspose terhadap apa yang telak dilakukan dalam program KSI. "Kecamatan tetap berkomitmen melakukan pembinaan dan penyuluhan, sosialisai, pembentukan Satgas GSI di kecamatan dan nagari, serta membangun kemitraan lintas sektoral di kecamatan, sehingga dengan program ini Gerakan Sayang Ibu tetap berjalan dengan baik, dan lebih meningkat sehingga angka kematian ibu dan bayi bisa berkurang.
"Kami berharap, apa yang kami amati terkait penarapan dan aplikasi KSI di Kecamatan Ulakan Tapakis, sesuai juga dengan pemikiran tim penilai saat melakukan pengamatan langsung di lapangan. Sehingga Kecamatan Ulakan Tapakis menjadi kecamatan terbaik di Sumatera Barat, bahkan hingga ke tingkat nasional," ungkapnya. (525)
---------------------------------------------

Batagak Kudo-kudo Masjid Raya Toboh Ampalu
Terkumpul 44 Kodi Seng dan Rp80 Juta Dari Sumbangan Masyarakat

VII Koto--Meskipun agak lama menantinya, akhirnya keinginan masyarakat Toboh Ampalu, Nagari Lareh Nan Panjang, Kabupaten Padang Pariaman untuk sebuah masjid yang representatif hampir terwujud. Itu ditandai dengan hajatan baralek batagak kudo-kudo Masjid Raya Toboh Ampalu, pekan lalu.
Tak kurang dari 870 helai lebih atau sekitar 44 kodi seng yang terkumpul, merupakan sumbangan dari banyak orang yang hadir saat baralek tempat ibadah demikian. Sedangkan uang sebanyak Rp80 juta lebih pula dapatnya. Masjid dengan ukuran 14x14 meter itu ikut punah oleh gempa akhir 2009 silam, lantaran belum memakai konstruksi beton. Bangunan sekarang, masjid itu sengaja dibuat dengan konstrusi ramah bencana.
Supriadi Jakfar, Ketua Umum pembangunan masjid itu kepada Singgalang menyampaikan terima kasihnya kepada semua masyarakat. "Alhamdulillah, dengan penghasilan baralek sebanyak itu akan mampu membuat masjid tersebut jadi rancak. Begitu juga kepada Pemkab Padang Pariaman dibawah pimpinan Bupati Ali Mukhni yang hadir dan menyumbang, kami juga menyampaikan terima kasih," kata dia.
Supriadi Jakfar yang pengusaha rumah makan sukses di Balikpapan itu didampingi Walinagari Lareh Nan Panjang, Akhiruddin menjelaskan fungsi masjid ini tidak sekedar shalat Jumat saja. Tetapi, disamping tempat membangun mental anak-anak lewat pendidikan Quran, juga tempat musyawarah dan mufakat dalam membangun nagari.
"Dengan selesainya baralek batagak kudo-kudo, tentu pengerjaan selanjutkan akan dimulai. Dan diharapkan cepat pula selesainya, sehingga aktivitas masjid kembali normal. Alhamdulillah, Bapak Bupati Ali Mukhni menjajikan untuk dana hibah masjid ini tahun depan, yakni dalam APBD 2015," ungkap Akiruddin menambahkan.
Katanya lagi, Nagari Lareh Nan Panjang punya empat masjid. Baru satu yang telah siap dibangun kembali oleh TVOne, yakni Masjid Raya Kalampaian, di Ampalu Tinggi. "Untuk Masjid Raya Padang Ampalu, direncanakan batagak kudo-kudo pula tahun depan. Begitu juga Masjid Raya VII Koto, yang terletak di Ampalu," kata Akhiruddin. (525)
----------------------------------------------------

Tahun Ini di Lareh Nan Panjang
Pendampingan NGO Team and Team Indonesia Berakhir

VII Koto--Pendampingan yang dilakukan NGO Team and Team Indonesia di Nagari Lareh Nan Panjang sejak 2009 lalu, berakhir tahun ini. NGO yang berpusat di Korea itu banyak melakukan gebrakan di tengah masyarakat setempat, baik pendampingan fisik, maupun non fisik yang tentunya sangat dirasakan sekali manfaatnya oleh masyarakat Lareh Nan Panjang.
Walinagari Lareh Nan Panjang Akhiruddin kepada Singgalang menyebutkan, bahwa pendampingan selama lima tahun tersebut, banyak sudah yang dilakukan aktivis peduli itu. "Ada lima unit gedung serbaguna, dengan ukuran 8x8 meter. Ini bentuk pendampingan bidang fisik, yang dikerjakan NGO itu bersama masyarakat nagari," katanya.
"Disamping itu, ada pula bantuan tempat depot air minum. Kemudian, bantuan sebanyak 500 kepala keluarga dalam program rumah sehat. Artinya, rumah tangga yang sebanyak itu didampinginya untuk mewujudkan kesehatan prima. Dibangun jamban yang bersih, pembuangan sampah yang bagus, sanitasi yang memadai serta dapur yang rancak pula. Dengan anggarannya masing-masing rumah itu dapat Rp5 juta," ujar Akhiruddin.
Kemudian, lanjut Akhiruddin, ada pula bantuan rumah mandiri untuk 100 rumah. Artinya, rumah yang sebanyak itu didampingi supaya bisa mandiri, dengan bantuan Rp3 juta tiap rumahnya. Dengan uang sebanyak itu, rumah tangga tersebut mampu mengendalikannya, sehingga bisa mandiri.
Sementara, sebanyak 50 orang anak muda Nagari Lareh Nan Panjang dijadikan sebagai kader pendamping. "Dan ini tentu sebuah pemberian yang tak ternilai dari NGO tersebut. Para anak muda itu dapat pengetahuan, serta ketrampilan dalam melakukan pembangunan nantinya di tengah masyarakatnya sendiri.
"Selama tiga hari, mulai tanggal 27-31 Oktober nanti, para pemuda itu diberikan ToT oleh NGO Team and Team. Rencanya acara diadakan di Ampalu Tinggi. Selama itu mereka akan diberikan berbagai pengetahuan untuk pendampingan bagi masyarakat. Sebab, habis tahun ini NGO dimaksud menyerahkan hasil karyanya ke Pemrov Sumbar, dan dilanjutkan ke Pemkab Padang Pariaman, terus ke Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, dan terakhir ke Nagari Lareh Nan Panjang," ungkap Akhiruddin. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar