Minggu, 29 Juli 2018

Latih Anak Muda Ramah Bencana Lubuk Alung Paling Banyak Mengalami Ancaman Kebakaran

Lubuk Alung--Sebagai nagari yang luas dan banyak lokasi padat penduduk, tak ayal lagi Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman termasuk nagari yang paling banyak dapat ancaman sekaligus bencana kebakaran. Untuk itu, kehadiran Barisan Pemadam Kebakaran (Balakar) di tengah masyarakat amat penting dalam pencegahan bencana, serta lahirnya masyarakat ramah bencana.
Kabid Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Damkar Padang Pariaman, Edison menyampaikan hal itu, Senin (30/7) kemarin saat sosialisasi dan pelatihan pencegahan bencana kebakaran di Aula Kantor Walinagari Lubuk Alung. Sosialisasi yang melibatkan pemuda dan walikorong di nagari itu secara resmi dibuka Walinagari Lubuk Alung, Hilman H.
Menurut Edison, bencana kebakaran datang pada umumnya disebabkan kelalaian dan kecerobohan masyarakat itu sendiri. "Misalnya, lalai dalam memastikan api kompor gas mati dan jaringannya pun telah diputus, dan banyak lagi kasus kebakaran yang disebabkan kelengahan," katanya.
Begitu juga soal jaringan listrik dalam rumah yang kurang atau tidak diperhatikan sama sekali. "Colokan terlalu banyak merupakan ancaman paling tinggi terhadap kebakaran. Harap ini dihindari, dan pastikan jaringan kabel listrik rumah aman," ungkapnya.
Edison yang tak asing lagi bagi masyarakat Lubuk Alung ini menjelaskan, bahwa pihaknya mencatat ada 130 kali bencana kebakaran di Padang Pariaman setiap bulan. "Jadi, pihak nagari diminta untuk mengusulkan nama-nama yang akan dijadikan Balakar yang perannya sama juga dengan Kelompok Siaga Bencana (KSB) yang selama ini sudah aktif di tengah masyarakat. Hanya saja, Balakar fokus pada penanganan bencana kebakaran," ujar dia.
Walinagari Lubuk Alung Hilman H menyambut baik sosialisasi tersebut. "Bencana memang suatu hal yang sangat tidak kita inginkan datangnya. Bencana datangnya secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan. Dan untuk inilah pentingnya sosialisasi ini dilakukan bagi anak muda dan walikorong yang ada di seluruh korong yang ada," kata dia.
Hilman minta kepada semua peserta untuk siap bekerja dan menyosialisasikan hasil pelatihan ini di tengah komunitasnya sendiri. "Ke depan kita akan anggarkan membeli mesin portable yang bisa dijadikan multi fungsi. Di samping memadamkan kebakaran di lokasi padat penduduk, juga bisa dimanfaatkan untuk memasukan air ke dalam sawah yang sulit air, serta fungsi lainnya," ujarnya.
Bersama Ketua Pelaksana, Sutan Yardi, Hilman menyebutkan, pelatihan yang akan datang dilibatkan kaum perempuan. "Kesuksesan dalam penanganan bencana kebakaran sangat membutuhkan para ibu-ibu. Apalagi, pada saat keakaran datang, ibu-ibulah yang paling heboh dan panik. Tentu pengenalan penanganan bencana kebakaran ini penting pula kita lakukan di kalangan perempuan," ungkapnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar