Sabtu, 30 April 2016

Pejabat Padang Pariaman Dilarang Keluar Daerah

Selama Pemeriksaan BPK
Pejabat Padang Pariaman Dilarang Keluar Daerah

Padang Pariaman--Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan, serta menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan, merupakan beberapa wewenang Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), demi terciptanya pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Selesainya penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2015, langsung diiringi dengan pemeriksaan laporan keuangan tersebut oleh BPK RI.
    Demikian dikatakan Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Jonpriadi, saat memberikan arahan apel pagi, Senin lalu di halaman kantor Bupati Padang Pariaman, Parit Malintang.
    Ditambahkan Jonpriadi, selama pemeriksaan pejabat yang kemungkinan dibutuhkan keteranganya untuk tidak melakukan perjalanan dinas luar daerah, dan menyediakan dengan segera laporan yang diminta atau dibutuhkan oleh BPK tersebut.
    "Tidak ada istilah dokumen yang belum selesai, apalagi dokumen yang hilang atau tidak ditemukan," katanya menegaskan.
    Pemeriksaan BPK dilakukan mulai dari awal April hingga pertengahan Mei 2016. Seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dilakukan pemeriksaan, tak terkecuali Sekretariat Daerah.
    Khusus untuk Sekretariat Daerah, pemeriksaan lebih difokuskan atau diarahkan pada aset dan perjalanan dinas yang menggunakan pesawat udara. Untuk perjalanan dinas yang menggunakan pesawat udara, data yang dibutuhkan adalah rekap perjalanan dinas 11 bagian di lingkungan Setda dengan membuat nomor tiket, kode booking, nama maskapai dan nomor penerbangan, serta harga tiket. Data ini telah dilengkapi pada Jumat 16 April yang lalu.
    Sementara itu, untuk aset dilakukan cek fisik kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor dan juga telah dilakukan pada 11 April 2016 yang lalu. (501)

30 Sekolah di Enam Nagari Jadi Target Perpustakaan Tahun Ini

30 Sekolah di Enam Nagari Jadi Target Perpustakaan Tahun Ini

Padang Pariaman--Perpustakaan Keliling merupakan salah satu penyelenggaraan perangkat pendidikan non formal, dalam hal penyebaran informasi yang cepat kepada masyarakat luas, dan ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
    Tujuan mulia di atas, diimplementasikan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Padang Pariaman melalui pemberian pelayanan langsung ke nagari-nagari dan sekolah-sekolah yang berada di daerah itu sekali sebulan, sesuai jadwal mobil perpustakaan yang telah disusun di awal tahun.
    Kamis lalu misalnya, mobil perpustakaan keliling hadir di SMA INS Kayutanam melayani anggotanya di sana. Kedatangan mobil perpustakaan keliling itu mendapat sambutan antusias dari guru, kepala perpustakaan dan siswa-siswi SMA tersebut.
    Hal ini dibenarkan oleh Kasi Perpustakaan, Zulherjal yang secara langsung turun ke lapangan dalam pelaksanaan mobil perpustakaan keliling. Menurutnya, peminjaman buku di perpustakaan keliling maksimal 30 buku kepada siswa dan guru, dengan berbagai jenis dan judul buku.
    "Buku pengetahuan agama Islam adalah buku yang paling banyak diminati oleh guru dan siswa SMA INS Kayutanam," kata dia.
    Pelaksanaan mobil perpustakaan keliling, ujarnya, akan terus dilaksanakan setiap bulan ke nagari dan sekolah yang telah ditunjuk oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip.
    Terdapat enam nagari dan 30 sekolah yang dijadwalkan akan terus dikunjungi oleh mobil perpustakaan keliling sampai akhir 2016 ini. (501)

DKP Padang Pariaman Lepas 450 Ekor Penyu ke Laut Batang Gasan

DKP Padang Pariaman Lepas 450 Ekor Penyu ke Laut Batang Gasan

Batang Gasan--Unit Pelaksana Tekhnis Penangkaran Penyu (UPT) Batang Gasan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Padang Pariaman, Jumat (29/4) lalu melakukan pelepasan penyu sebanyak 450 ekor. Pelapasan langsung dilakukan Kepala DKP, Muhadek Salman yang sekaligus mewakili Bupati Ali Mukhni di pantai Nagari Gasan Gadang.
    Kepala DKP Padang Pariaman, Muhadek Salman bersama Kabid KP3KP, Firman Hamdi, Kepala UPT Penangkaran, Supeldi Efendi, dan Kasi Pengawasan DKP, Nasrizal menyebutkan, bahwa pelepasan anak penyu atau tukik yang bahasa Piaman-nya, adalah bagian dari pelestarian hewan yang akhir-akhir ini mulai langka.
    Menurutnya, DKP Padang Pariaman komit dengan pelestarian alam. Penyu adalah hewan yang harus dilindungi. Untuk ini, upaya pencegahan terhadap orang-orang yang suka mengambil telor penyu, adalah dengan pengembang-biakkannya secara teratur, dan terencana.
    "Rata-rata penyu yang kita lepas ke laut lepas ini berumur lima hari," sambung Kepala UPT Penangkaran, Supeldi Efendi. Pihaknya berharap, penyu yang dilepas itu semakin nyaman dan berkembang pula sesuai kodradnya.
    Baginya, pelestarian penyu adalah untuk pelestarian alam yang sudah menjadi komitmen pemerintah dalam menjaga kelestariannya. "Kita langsung beli, kalau ada pihak-pihak yang dengan sengaja menjual telor penyu ini, untuk selanjutnya ditetaskan dengan baik," ungkapnya. (501)

Kondisi Jalan Lubuk Alung - Pasie Laweh Semakin Rusak Parah

Pemuda Singguliang Goro
Kondisi Jalan Lubuk Alung - Pasie Laweh Semakin Rusak Parah

Lubuk Alung--Dikarenakan bertambah parahnya kerusakan ruas jalan Lubuk Alung - Pasie Laweh, tepatnya di Korong Singguliang, pemuda setempat beserta masyarakat bergotong royong (goro) menimbun jalan yang hampir seluruhnya berlobang-lobang itu, Sabtu lalu.
    Sebelumnya, kata Landi Efendi, salah seorang pemuda Singguliang, sehabis Shalat Jumat, pemuda melakukan aksi tutup jalan bagi truck yang lewat di Simpang Ban, Padang Galapuang, dan mengalihkannya ke jalan Kasiak Putiah, sembari memberikan pengertian kepada supir truck, bahwasannya jalan tidak layak lagi untuk dilewati.     "Hal itu juga berakibat terperosoknya dua unit truck di Banda Lintang, yang mengakibatkan kemacetan panjang dan terhalangnya jalan bagi pengguna lainnya," kata dia pada Singgalang.
    Menurutnya, aksi ini juga dilakukan untuk memenuhi permintaan masyarakat di sepanjang jalan Singguliang, agar truck yang mengangkut bahan galian clay tidak lewat lagi, yang menimbulkan debu dan polusi udara lainnya.
    Dalam kesempatan itu, lanjut Landi, para pemuda juga memberitahukan kepada masyarakat meskipun di 2016 usulan yang ketiga kalinya tentang pengaspalan dan perbaikan jalan tidak dapat direalisasikan, namun Pemkab Padang Pariaman melalui Dinas PU menyatakan pada Musrenbang kabupaten, bahwasannya 2017 jalan di Singguliang merupakan prioritas kabupaten untuk diperbaiki.
    "Tentunya harapan masyarakat tersebut betul-betul dapat terlaksana, mengingat selama ini telah terlalu sabar menunggu untuk diperbaiki dan diaspalnya jalan tersebut," ungkapnya. (501)

SDN 06 Lubuk Alung Juara Umum Pentas PAIS KKG PAI

SDN 06 Lubuk Alung Juara Umum Pentas PAIS KKG PAI

Lubuk Alung--Kegiatan Pentas Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kecamatan Lubuk Alung berjalan lancar. SDN 06 kecamatan itu meraih juara Umum dalam acara yang diadakan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) tersebut.
    Penutupan Pentas PAIS yang diadakan Sabtu, (30/04) di Masjid Baitul Hajar, Kampuang Tangah, Lubuk Alung, Padang Pariaman berlangsung dalam wirid rutin KKG PAI setempat. Pentas PAIS ditutup Kepala Bagian Kesra Setdakab Padang Pariaman, Elda Husniwar mewakili Bupati Ali Mukhni.
    Penutupan langsung pula penyerahan hadiah. Lomba MTQ putra, juara I; SDN 14, juara II; SDN 30, dan juara III; SDN 06. Sedangkan MTQ putri, juara I; SDN 01, juara II; SDN 30, dan juara III; SDN 18. Lomba pidato putra, juara I; SDN 16, juara II; SDN 25, dan juara III; SDN 15. Lomba pidato putri, juara I; SDN 01, juara II; SDN 06, dan juara III; SDN 21.     Lomba Tahfizh putra, juara I; SD IT Ashabul Kahfi, juara II; SDN 13, dan juara III; SDN 18. Lomba Tahfizh putri, juara I; SD IT Ashabul Kahfi, juara II; SDN 04, dan juara III; SDN 18. Pada lomba Asmaulhusna, juara I; SDN 13, juara II; SDN 30, juara III; SDN 06. Cerdas Cermat, juara I; SDN 24, juara II; SDN 06, dan juara III; SDN 28.
    Kabag Kesra, Elda Husniwar mengatakan apresiasi yang tinggi kepada KKG PAI Lubuk Alung yang telah mengangkat kegiatan ini. "Pentas PAIS ini harus dipertahankan, karena panggung bagi anak-anak untuk menggali, sekaligus pengembangan bakat dan kemampuan anak didik di bidang keagamaan," kata dia.
    Menurutnya, tidak semua KKG PAI kecamatan yang mampu mengangkat kegiatan ini. KKG PAI Lubuk Alung mampu menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin tahunan. Tentunya patut dijadikan contoh oleh KKG PAI kecamatan lainnya di Padang Pariaman.   
    Kegiatan penutupan Pentas PAIS ini diakhiri dengan tausiah agama, sekaligus peringatan Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW, oleh ustadz Dr. H. Muslim Tawakal, dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat. (501)

Jumat, 29 April 2016

Seluruh Walikorong Dalam Nagari Toboh Gadang dan Sunua Nyatakan Sikapnya

Ikut Bersama Yobana-Ril
Seluruh Walikorong Dalam Nagari Toboh Gadang dan Sunua Nyatakan Sikapnya

Pariaman--Luar biasa. Ini kesan yang terjadi Senin (31/5) malam di rumah keluarga besar H. Yobana Samial, dikawasan Belanti Raya, Kota Padang. Sebanyak 20 walikorong yang ada di Kenagarian Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang dan 14 walikorong di Kenagarian Sunua, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman dengan tulus dan ikhlas, tanpa ada paksaan dari pihak manapun menyatakan sikap politiknya secara tetulis malam itu kepada calon bupati/wakil bupati Yobana-Ril, terbukti lebih peduli.
    Kasabri, Walikorong Pasar Baru, Sunua dan Zulkamrizal, Walikorong Toboh Apa yang mewakili pernyataan sikap tersebut melihat pasangan Yobana-Ril, pantas didukung sepenuhnya untuk jadi pemimpin lima tahun kedepan didaerah yang baru saja terkena musibah yang sangat hebat tersebut. "Keduanya adalah tokoh yang sangat santun, bersahaja, peduli dan sepenuhnya didukung oleh ulama yang ada di Padang Pariaman. Dukungan ini kami berikan, yang sengaja diantarkan ke Padang, merupakan dukungan setelah banyak melakukan berbagai pertimbangan terhadap calon yang maju saat ini," kata mereka.
    "Kita melihat pasangan dengan nomor urut lima ini, dinilai mampu melakukan perubahan yang paling mendasar. Mereka punya jaringan di nasional dan internasional. Sebab, kalau hanya mengandalkan APBD membangun daerah ini, jelas tidak akan berubah. Malahan, perkembangan yang ada bisa mundur dan berkurang," ujar mereka.
    Penyampaian pernyataan sikap politik secara tertulis demikian, juga dihadiri sejumlah walikorong yang ada di Kenagarian Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, tokoh PPP Padang Pariaman, Drs. Burhanuddin, Kepala BKD Padang Pariaman, Drs. Sudirman beserta istri, tokoh masyarakat Tapakis, Indra Sikumbang, Ketua DPC PKB, Usman Fond serta sejumlah petinggi LSM Pekat Padang Pariaman.
    Sudirman, sang Kepala BKD yang juga tokoh masyarakat Padang Pariaman itu dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dukungan moral yang diberikan pada pasangan ini. "Inilah panggilan hati nurani sesungguhnya, dalam melihat arti penting sebuah perubahan besar yang akan dilakukan Yobana-Ril setelah dilantik nantinya. Walikorong adalah ujung tombak, terhadap suksesnya kemenangan yang akan diraih pasangan ini. Untuk itu, pengawalan suaran di setiap TPS di korong masing-masing nantinya mutlak dilakukan bersama," katanya.
    "Dalam kondisi persaingan yang cukup ketat saat Pilkada 30 Juni nanti, kemungkinan-kemungkinan bisa saja terjadi. Perlu konsisten dengan kuat untuk mengawal dan mempertahankan calon bupati pilihan masyarakat nantinya. Malam ini, kita berkumpul bersama di istananya Yobana Samial. Kedepan, perkumpulan seperti ini harus di Pariaman. Sebab, Yobana Samial sepenuhnya melakukan tugasnya dengan baik dan benar," kata Sudirman.
    Menurut Sudirman, ada tiga T yang terpatri dalam jiwa pasangan yang jadi kebanggaan masyarakat daerah ini. Yakni, takah, tokoh dan taqwa. "Keduanya memiliki ketakahan dan ketokohan serta ketaqwaan yang tidak diragukan lagi. Ulama saja memberikan dukungan moral kepada pasangan ini. Apalagi kita yang hanya masyarakat biasa. Artinya, dukungan moral yang telah dijatuhkan pada pasangan ini, murni ingin melihat kejayaan Islam ditengah masyarakat yang mayoritas Islam dimaksud," ungkap Sudirman.
    Yobana Samial merasa tersanjung dan terharu saat menerima dukungan dari walikorong tersebut. "Memang antara agama, budaya dan alam yang telah kita lihat selama ini di Padang Pariaman ini, kedepan harus kita jadikan sebagai sumber kekuatan untuk melangkah kedepan, dalam menjalankan visi misi pembanguan yang berpihak pada masyarakat banyak," kata Yobana Samial. (dam)

Pejabat Publik Ikut Pilkada Harus Komit Aturan

Pejabat Publik Ikut Pilkada Harus Komit Aturan
Eri Zulfian : Selama Non Aktif, Pimpinan Dewan Berhak Memakai Fasilitas Negara

Pariaman--Praktisi hukum di Padang Pariaman, Zulbahri, S.H menilai para calon bupati/wakil bupati dan calon gubernur/wakil gubernur yang berasal dari pejabat publik sudah tidak lagi komit dan konsisten dengan aturan yang berlaku. Menurut peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, pejabat publik yang maju dalam Pilkada, harus menanggalkan fasilitas negara yang masih melekat didirinya, terhitung sejak yang bersangkutan mengajukan cuti atau non aktif.
    Kepada Singgalang, Selasa kemarin di Pariaman, Zulbahri yang juga Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan DPD Partai Golkar Padang Pariaman ini, melihat seolah-olah hukum hanya untuk orang kecil dan lemah. Sementara, mereka yang disebut orang besar dengan seenaknya memberlakukan aturan sekehendak hatinya. "Padahal tindakan demikian, jelas memperdodoh masyarakat yang kebanyakan memang sudah bodoh," katanya.
    "Ibarat seorang yang akan menjadi pengantin baru, jelas calon bupati dan gubernur harus berani berkorban, untuk kepentingan tujuannya. Bagaimana dia mampu nantinya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, sedangkan dia saja belum bersih. Seorang calon pemimpin itu harus dengan komit dan konsisten dengan aturan yang dibuat negara. Semua aturan harus sama, baik terhadap pejabat, maupun rakyat jelata. Kalau hanya mengandalkan fasilitas umum, semua orang akan sanggup jadi calon bupati dan calon gubernur," tegas Zulbahri yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman ini.
    Kepada semua calon yang merasa pejabat publik, baik dari eksekutif maupun dari legislatif, perlihatkanlah contoh yang baik ditengah masyarakat yang notabene memilih nantinya. Jangan lagi tebarkan politik yang tak mendidik masyarakat. "Sebab, saat ini masyarakat banyak telah tahu, bahwa yang bersangkutan telah cuti dan non aktif dari jabatannya selaku pejabat publik," harap Zulbahri.
    Sementara Eri Zulfian, S. Pt sang Ketua DPRD Padang Pariaman yang maju jadi calon wakil bupati, mendampingi calon bupati Sudirman Gani, kepada Singgalang kemarin mengakui dia sedang tidak aktif di jajaran pimpinan dewan. "Selama tidak aktif dimaksud, hanya dua hal yang tidak boleh saya lakukan, yakni memimpin sidang dewan dan menandatangani surat perintah dinas. Selain dari hal tersebut, boleh dan tidak ada aturan yang melarangnya," kata calon wakil bupati dengan nomor urut dua tersebut.
    Calon wakil bupati yang dipopulerkan dengan Berseri ini, dengan tegas mengatakan bahwa fasilitas negara yang dia pakai, seperti mobil pimpinan dan rumah dinas, tidak aturan sama sekali untuk diserahkan, selama masa non aktif tersebut. "Apa salahnya, kalau saya hingga kini, kendatipun telah non aktif masih tinggal dan memakai fasilitas negara. Sebab, legislatif berbeda dengan eksekuti (bupati/wakil bupati), dalam persolan Pilkada. Seorang bupati/wakil bupati harus menyerahkan fasilitas negara yang masih dia pakai, selama masa cuti dimaksud," tegas calon wakil bupati dari Partai Demokrat ini. (dam)

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Pustaka Keliling

LSM Gerakan Anak Nagari
Menumbuhkan Minat Baca Lewat Pustaka Keliling

Pariaman--Perkembangan dunia tekhnologi yang tengah menggelinding di setiap sisi kehidupan, luar biasa mempengaruhi terhadap tradisi masyarakat. Begitu juga, budaya gemar membaca jauh berkurang, baik dikalangan masyarakat pelajar, apalagi masyarakat biasa. Padahal, budaya membaca merupakan jalan untuk membuka jendela dunia, dari berbagai informasi yang dibaca melalui buku atau surat kabar.
    LSM Gerakan Anak Nagari Sumatra Barat merasa sedih dan terpanggil untuk kembali memasyarakatkan budaya gemar membaca ditengah masyarakat pelajar. Tak heran, program yang diluncurkan terhadap masyarakat korban gempa di Padang Pariaman dan Kota Padang itu, sungguh dapat sambutan antusias dikalangan pelajar SD hingga SMA yang ada didaerah tersebut.
    Menurut Direktur Program LSM Gerakan Anak Nagari, Afriendi, S. HI dan Ulil Amri, S. HI program yang bertujuan untuk pengembangan minat dan bakat membaca bagi pelajar SD hingga SMA itu, langsung didatangkan ke sekolah-sekolah yang ada di daerah yang bersangkutan. "Program ini difalitasi langsung America International Asuransi (AIA). Perusahaan itulah yang menyediakan buku-buku, mobil pustaka keliling serta uang operasional tim lapangan. Program ini berjalan setiap hari selama 6 hari dalam sepekan," katanya Selasa kemarin di Pariaman.
    Afriendi dan Ulil Amri yang juga aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Padang Pariaman ini, melihat program yang juga disebut sebagai Coorporate Social Responsibility (CSR) dari IAI dimaksud, bertujuan bagaimana anak-anak dan pelajar ditengah korban gempa mampu melakukan budaya membaca, lewat berbagai buku yang berhubungan langsung dengan aktivitasnya sebagai pelajar. "Kita melakukan kunjungan langsung ke sekolah. Setiap sekolah, mobil pustaka diparkir selama 2 jam, disaat anak-anak istirahat. Anggota langsung mengajak para pelajar dan guru, untuk mengunjungi mobil pustaka yang sedang diparkir dimaksud, yang selanjutnya tentu melihat dan membaca buku-buku yang kita bawa ke sekolah tersebut," kata Afriendi dan Ulil Amri.
    "Alhamdulillah, setiap sekolah yang kita kunjungi, yang memang banyak di Padang Pariaman cukup mendapat sambutan dari pihak pelajar dan guru yang dikunjungi. Kita ingin, budaya gemar membaca harus hidup dan tumbuh subur ditengah masyarakat daerah itu kedepannya, dalam melihat arti penting sebuah informasi dan ilmu pengetahuan. Hanya dengan banyak membaca itulah, cakrawala berkembang, inspirasi terbuka. Pasca gempa yang telah meluluh-lantakkan daerah ini akhir September lalu, kita ingin merubah image masyarakat Piaman, yang selama ini gemar duduk di lapau, dengan banyak membaca," ujar Afriendi yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Padang Pariaman ini.
    Melalui gerakan ini, lanjut Afriendi, Gerakan Anak Nagari juga menjadikan pelajar sebagai garda terdepan, terhadap pengembangan budaya membaca tersebut nantinya. "Setelah sukses jadi pelajar, mereka harus jadi duta pembaca yang siap mengembangkan budaya tersebut dilingkungannya sendiri," harap Afriendi. (dam)

Konflik Internal Pasar Rakyat Harus Selesai dengan Baik

Implementasi Pelatihan Manajemen Pengelola
Konflik Internal Pasar Rakyat Harus Selesai dengan Baik

Padang Pariaman--Revitalisasi pasar rakyat sudah menjadi agenda utama pembangunan nasional. Pemerintah pusat menargetkan untuk dapat membangun 5.000 pasar rakyat dalam lima tahun ini. Pembangunan fisik pasar merupakan salah satu target utama. Program revitalisasi pasar tidak berhenti hanya pada pembangunan fisik saja. Aspek manajerial termasuk salah satu hal penting yang harus diperhatikan.
    Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperindag & ESDM Padang Pariaman, Rustam, Kamis kemarin, saat pelatihan manajemen pengelolaan pasar bagi pengurus pasar dan aparatur nagari di aula Dinas Koperindag & ESDM.
    Menurutnya, setelah bangunan pasar rakyat selesai oleh pemerintah, tahapan selanjutnya tentu bagaimana aktivitas perdagangan di pasar tersebut dapat berkembang dengan maju. Dan tentu juga dilanjutkan dengan penyediaan sarana pendukung, seperti mushalla, lapangan parkir, MCK, drainase, dan tempat sampah.
    "Berdasarkan Pemendagri No. 42 tahun 2007, setelah pasar dibangun oleh pemerintah, maka selanjutnya aset pasar tersebut diserahkan kepada desa/nagari untuk dikelola," kata  Rustam.
    Pelatihan dilaksanakan dari tanggal 26 sampai dengan tanggal 28 April 2016 yang diikuti 30 orang pengurus pasar dan aparat pemerintahan nagari, dari berbagai kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman.
    Peserta dibekali dengan berbagai pemahaman pengelolaan pasar, diantaranya; pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pasar rakyat, kelembagaan pengelolaan pasar, manajemen pengelolaan pasar rakyat, teknis penyusunan rancangan peraturan nagai, keuangan dan pembukuan pasar, dan penyusunan proposal pembangunan pasar.
    Selain mendapatkan teori di ruang pelatihan, peserta juga dibawa melakukan kunjungan eksekusi ke pasar Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. Pasar Sungai Tarab pada tahun 2015 yang lalu meraih penghargaan sebagai pasar rakyat terbaik kedua tingkat Provinsi Sumatera Barat.
    Selesai mengikuti pelatihan, sebagai penanggungjawab pengelola pasar tradisional- peserta diharapkan mampu menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh. Berbagai kendala yang dihadapi pengelola pasar saat ini, seperti konflik kepentingan, tidak beroperasinya pasar, dan masih kurangnya berbagai sarana pendukung pasar, diharapkan peserta mampu mencarikan solusinya berdasarkan peraturan yang berlaku dan kearifan lokal. (501)

Kamis, 28 April 2016

40 Persen Masyarakat Guguak Belum Menikmati Listrik

40 Persen Masyarakat Guguak Belum Menikmati Listrik

Padang Pariaman---Besar harapan masyarakat Korong Guguak, Nagari Lurah Ampalu, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak terhadap pasangan Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni - Suhatri Bur, khusus untuk mengangkat kampung itu dari keterisoliran dan ketertinggalan.
    Walikorong Guguak Nazaruddin menyebutkan, sekitar 40 persen dari 250 kepala keluarga yang mendiami korong itu hingga kini belum menikmati aliran listrik. Sebagian besar jalan di kampung itu masih jalan tanah, yang butuh pengaspalan dari pemerintah.
    "Dari Ulu Banda, Tonyok ke Buluah Apo, Nagari Koto Dalam butuh jalan yang sehat," kata dia. Kemudian, jalan dari Padang Pauah ke Koto Runciang hingga kini masih jalan tanah. Tentu, supaya transportasi masyarakat lancar, jalan itu perlu diaspal.
    Kemudian, lanjutnya, Masjid Raya Guguak yang dibangun kembali pascagempa akhir 2009 lalu dengan swadaya masyarakat, hingga saat ini belum bisa diselesaikan. Bahkan, kondisi yang ada sekarang, sebagian besar atapnya butuh pula penggantian. Sebagai pusat pengembangan agama di tengah masyarakat, masjid ini butuh sentuhan pemerintah. Begitu juga dengan Irigasi Koto Runciang yang belum sempurna dibangun dengan hanya sekali proyek.
    "Irigasi itu satu-satunya yang mengaliri sawah masyarakat dalam satu dusun, yakni Tigo Jurai," jelasnya. Ada ratusan hektare sawah di sana. Akibat irigasi itu belum lancar, sebagian sawah telah dijadikan ladang oleh masyarakat pemiliknya.
    Nazaruddin merasakan, bahwa korong yang dia pimpin itu merupakan satu-satunya korong yang masih belum maju dan berkembang dengan baik. "Memang, secara perlahan-lahan, arah untuk kemajuan itu telah mulai dilakukan Pemkab Padang Pariaman, dengan diaspalnya jalan menuju kampung ini dari arah Kasai, Ampalu.
    Namun, untuk semua Korong Guguak, kata dia, masih butuh pembangunan infrastruktur selanjutnya. "Alhamdulillah, semasa memimpin lima tahun belakangan, Bupati Ali Mukhni sempat melihat dari dekat korong ini, melihat kondisi yang sebenarnya. Terus waktu kampanye kemarin juga ada, dan dibuktikan pula di korong yang satu ini, pasangan yang di usung banyak partai ini menang di Guguak ini," ujar Nazaruddin.
    "Atas nama masyarakat, kami tidak menuntut janji kepala daerah yang baru saja dilantik untuk periode kedua ini," tambahnya. Cuma, sudah sepantasnya korong ini dimajukan, diberikan juga jatah kue pembangunan, sesuai dengan kondisi Korong Guguak itu sendiri, yang merupakan perlintasan bagi masyarakat Sungai Pua Tanjung Mutuih dan Buluah Apo dalam Nagari Koto Dalam, Kecamatan Padang Sago.

Kami Tumpangkan Ketuntasannya pada Ali Mukhni - Suhatri Bur

Persoalan Krusial Galian C Lubuk Alung
Kami Tumpangkan Ketuntasannya pada Ali Mukhni - Suhatri Bur

Padang Pariaman--Pasca dilantiknya pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur pada 17 Februari 2016 oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno atasnama Mendagri, pasangan ini resmi melanjutkan kembali kepemimpinannya untuk lima tahun mendatang. Pasangan yang diusung banyak partai politik ini, langsung dihadapkan oleh banyak pekerjaan rumah yang mesti dituntaskannya selama periode mendatang.
    Koordinator Aliansi Masyarakat Menggugat Perusak Lingkungan (AMMUAK) Piaman Laweh, Jasman Jay memastikan, bahwa gerakan yang dilakukannya di tengah masyarakat Lubuk Alung, terutama yang berhubungan dengan kerusakan alam dan lingkungan menjadi fokus utama.
    "Alhamdulillah, gerakan yang kita lakukan dalam mencegah usaha tambang galian C yang tidak punya izin, cukup dapat sambutan dari Pemkab Padang Pariaman," kata dia. Namun, lanjut Jasman Jay yang juga Ketua Karang Taruna Nagari Lubuk Alung ini, perjungan itu belum berhasil. Buktinya, hingga saat ini para penambang yang tidak pakai izin terus beraktivitas. Nah, tentu warisan yang belum selesai semasa Pejabat Bupati Rosnini Savitri belakangan bisa dituntaskan oleh Bupati Ali Mukhni dan Wabup Suhatri Bur.
    Jasman Jay ingin, adanya reklamasi terhadap galian C Lubuk Alung. "Sebagai nagari dan kecamatan yang punya potensi besar dalam soal tambang galian C ini, kami ingin adanya aturan yang jelas dan tegas. Adanya pengawasan yang ketat pula dari pihak terkait," ujarnya. Coba bayangkan, tak adapun rekomendasi dari bawah, ada saja pihak penambang itu yang mengantongi izin.
    Menurut dia, usaha tambang galian C Lubuk Alung selama ini tidak memberikan apa-apa pada masyarakat, selain dari kerusakan lingkungan, dan tumbuhnya berbagai penyakit yang berhubungan dengan saluran pernafasan, akibat debu yang beterbangan ulah lalu-lalangnya truk pengangkut hasil galian C tersebut.
    AMMUAK yang fokus dalam gerakan lingkungan, kata Jasman Jay, berharap banyak pada pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur untuk menuntaskan demikian. Lobang yang banyak menganga bekas galian itu butuh perbaikan. Harus ada penataannya, agar tidak menjadi malapetaka bagi masyarakat yang tinggal di dekat lobang tersebut.
    "Hanya tangan besi dan kekuatan kepala daerah yang bisa kita andalkan untuk perbaikan Lubuk Alung ke depan," ujar dia. Memang, lanjut Jasman Jay, di sisi yang lain, kampung ini sedang dapat jatah kue pembangunan yang luar biasa besar. Mulai dari Main Stadion, jalur jalan lingkar Duku - Sicincin, dan sejumlah mega proyek lainnya telah dan bakal terwujud berkat tangan dingin Ali Mukhni lima tahun yang lalu, memimpin daerah ini.
    Galian C Lubuk Alung merupakan problem yang sangat krusial. "AMMUAK tidak ingin adanya kehancuran yang lebih besar di nagari yang terkenal dengan panasnya itu. Solusinya, adalah ketegasan kepala daerah, dan itu telah dimulai pada saat transisi kemarin," ungkapnya.
    Kemudian, tambahnya, yang jadi persoalan masyarakat Lubuk Alung dalam hal ini para anak muda, adalah lapangan sepakbola Sungai Abang, yang telah jelas statusnya menurut satu versi, yakni dengan adanya masyarakat yang mengantongi sertifikat atas tanah demikian. Sedangkan solusi ganti lapangan belum ada sampai sekarang.
    "Aktivitas olahraga di lapangan itu cukup padat," ulas Jasman Jay. Di samping ada latihan rutin dari SSB, latihan karate para pelajar dan anak muda, juga ada lapangan panjat tebing di lokasi itu. Nah, kalau pemiliknya merebut, dan membuat pembangunan lain tentu habis semua sarana olahraga di Lubuk Alung.

Saatnya Masyarakat Menikmati Pembangunan

Bersama Bupati Ali Mukhni yang Tidak Pernah Lelah
Saatnya Masyarakat Menikmati Pembangunan

Padang Pariaman---Terhitung sejak 17 Februari 2016, H. Ali Mukhni resmi memimpin kembali Kabupaten Padang Pariaman, setelah lima tahun lalu (2010-2015) dia juga jadi orang nomor wahid di daerah bekas gempa akhir 2009 tersebut. Lima tahun lalu, Ali Mukhni berduet dengan H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah, dan sampai 2021 nanti, posisi Damsuar digantikan Suhatri Bur.
    Ibarat berselancar di tengah lautan luas, Ali Mukhni mengarunginya dengan amat sangat mulus. Insya Allah, dia mampu jadi kepala daerah selama dua periode atau 10 tahun, dan Wabup lima tahun, yakni 2005-2015 bersama Bupati Muslim Kasim. Karirnya sama dengan Wagub Sumbar Nasrul Abit di Kabupaten Pesisir Selatan sana.
    "Ini sebuah tanda, bahwa seorang Ali Mukhni sangat dicintai dan melekat di hati masyarakatnya sendiri, Padang Pariaman," kata Topik Hidayat, seorang tokoh pemuda di daerah itu. Semisal orang ke sawah, lima tahun lalu Ali Mukhni berhasil menanam bibit. Tentu, lima tahun mendatang saatnya memanen apa yang dia tanam lima tahun lalu.
    Topik Hidayat yang politikus Partai Gerindra Padang Pariaman non anggota DPRD ini melihat, pembangunan daerah ini pascagempa 2009 lalu cukup menonjol. Hampir semua infrastruktur umum dari utara ke selatan, telah dinikmati oleh masyarakat. "Kalau dibilang juga pembangunan tidak merata, itu memang tak pandai lagi saya mengatakannya. Cuma, besar atau kecilnya sebuah pembangunan di suatu nagari dan kecamatan, tentu melihat kebutuhan di tempat tersebut," ujar dia.
    Dia melihat, sosok seorang Ali Mukhni memang sulit mencari tandingannya di Padang Pariaman ini. Tak salah, dia digelari dengan "Bapak Pembangunan" di daerah ini. Sebab, selama lima tahun belakangan, hampir semua kegiatannya berisi dengan pembangunan. "Ditambah pula sebagian besar pembangunan proyek Provinsi Sumatera Barat berada di Padang Pariaman. Ali Mukhni betul-betul diberi tantangan oleh Gubernur Sumbar, untuk siap di daerahnya diletakkan pembangunan besar, yang anggarannya berasal dari pusat tersebut," ulas Topik Hidayat.
    "Sosok redah hati, dan mudah dekat dengan semua lapisan masyarakat, membuat Ali Mukhni banyak menuai keberhasilan dalam memimpin Padang Pariaman lima tahun lalu," ujar Topik Hidayat. Katanya lagi, jauh sebelum Presiden RI Joko Widodo membudayakan blusukan di tengah masyarakat, Ali Mukhni telah terbiasa dengan itu. Tak ada undangan masyarakat yang tidak dia turut, dan tak ada pula duka masyarakat yang menjadi duka pemerintah dibawah kendali dia.
    Hampir semua waktunya digunakan untuk kepentingan masyarakat. Dalam satu hari, Ali Mukhni bisa menghadiri 13 kali pertemuan dan kegiatan di tengah masyarakat. "Masih ada juga masyarakat yang kecewa, tentu hal ini sebuah kewajaran. Sebab, tak ada pula manusia yang tidak kilaf dan salah. Termasuk Bupati Ali Mukhni itu sendiri, tentu ada juga kelemahan dan kekurangannya. Itulah fitrahnya seorang manusia," kata Topik Hidayat lagi.
    Gotong royong yang menjadi budaya di tengah masyarakat, merupakan kekuatan yang berhasil kembali digelorakan oleh sosok Ali Mukhni, dengan terjun langsung ke bawah. "Dengan budaya gotong royong ini, semangat masyarakat Padang Pariaman yang terkenal sato sakaki, kembali bergelora. Tentunya, hal demikian sebuah sprit yang dilahirkan kepala daerah buat masyarakatnya yang harus dirawat dengan baik.

Semarakkan Ramadhan, Dengan Meningkatkan Keamanan Bersama

Semarakkan Ramadhan, Dengan Meningkatkan Keamanan Bersama

Ulakan--Kapolres Padang Pariaman, Eko Nugrohadi minta pada masyarakat Kecamatan Ulakan Tapakis, untuk selalu bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat itu sendiri. Hal ini sangat penting, mengingat situasi selama bulan Ramadhan yang merupakan bulan, dimana saat malam hari masyarakat akan banyak meninggalkan rumahnya, untuk melakukan ibadah rutin di seluruh surau dan masjid yang ada dikampung itu.
    "Untuk itu, persiapan yang matang, seperti mematikan lampu yang tidak penting, mematikan kompor, mengunci pintu dan lainnya menjelang meninggalkan rumah sangat diperlukan, dalam masalah demikian. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban telah kita mulai dari diri dan lingkungan kita sendiri. Dengan adanya keamanan yang terjaga dan terkedali selama bulan tersebut, maka kekusyukan beribadah juga bisa diwujudkan dengan baik dan benar," kata Eko Nugrohadi, Kamis kemarin saat peringatan Israk Mi'raj di kantor Walinagari Ulakan.
    Acara tersebut, disamping dihadiri seluruh walikorong yang ada di kecamatan tersebut, juga dihadiri niniak mamak, alim ulama, pemuka masyarakat serta generasi muda yang ada dikampung itu.
    Disamping itu, Eko Nugrohadi juga minta kepada seluruh generasi muda yang ada untuk bersama-sama dalam menegakkan keamanan dimaksud. Tanpa peran dari generasi muda yang kuat, kampung ini akan mudah disusupi oleh orang-orang yang akan merusak keamanan itu sendiri. "Ramadhan erat kaitannya dengan lebaran Idul Fitri. Semua hal-hal yang sangat tidak diingin, akan mudah dan bisa terjadi ditengah masyarakat. Untuk itulah, peran semua pihak dalam masalah demikian sangat diperlukan," harapnya.
    Eko Nugrohadi juga mengajak masyarakat Ulakan Tapakis, bersama para ulamanya untuk terus meramaikan surau dan masjid yang ada. "Sesuai dari himbauan bersama pemerintah daerah, bagaimana selama Ramadhan, kegiatan-kegiatan keagamaan selalu mewarnai disetiap surau yang ada. Sementara, segala yang berbau maksiat, seperti judi, miras, pergaulan bebas yang pada akhirnya akan merusak amal ibadah itu sendiri, juga harus dijauhi. Hal itu juga merupakan kewajiban bersama sebagai umat Islam, dalam menyemarakkan bulan yang telah dimulyakan oleh Allah Swt tersebut. (dam)

Tim Pasangan YUZA Bertekat Wujudkan Perubahan

Pilkada Putaran Kedua Nanti
Tim Pasangan YUZA Bertekat Wujudkan Perubahan

Pariaman--Sebagai konstituen yang akan bertarung pada Pilkada putaran kedua September nanti, tim pasangan M. Yusuf-Zamzamil terus melakukan berbagai upaya ditengah masyarakat, terkait kemenangan terhadap pasangan yang dipopulerkan dengan YUZA tersebut. Setelah sekian lama usai Pilkada putaran pertama, kini sejumlah tim yang ada dilingkungan YUZA tersebut, kembali merapatkan barisannya. Sejumlah agenda, terkait dengan kesuksesan pasangan generasi muda ini nantinya.
    Amrizal Amir, salah seorang tim sukses YUZA kepada Singgalang, Kamis kemarin melihat dukungan dari berbagai pihak dan kelompok, terutama yang ikut bersama sejumlah kandidat lainnya saat putaran pertama, mulai merapatkan barisannya kepada pasangan ini. "Artinya, keinginan masyarakat untuk perubahan Padang Pariaman lima tahun mendatang, cukup dirasakan dan sangat diinginkan oleh masyarakat itu sendiri. Apalagi, pasangan yang kita usung, perpaduan antara pengusaha dengan birokrasi. Hal ini akan mewujudkan perubahan nantinya," kata Bujang Ramon panggilan akrab Amrizal Amir.
    Menurutnya, saat ini sungguh banyak para tim sukses lain yang ingin menyatakan kesediaan untuk bergabung dengan tim YUZA. "Kita menunggu momen yang tepat, dalam menyatukan langkah kedepannya. Sinyal-sinyal yang telah diberikan banyak kelompok tim sukses lain tersebut, adalah sebuah penghargaan kepada pasangan ini, dalam melihat arti penting sebuah perubahan itu sendiri. Kita tetap merangkul semua itu, dalam menghadapi perjuangan yang cukup berat pada putaran kedua nanti," ujarnya.
    Disamping itu, lanjut Amrizal Amir, Ketua DPC Partai Bintang Reformasi (PBR) Padang Pariaman ini, seluruh tim tetap melakukan berbagai sosialisasi ditengah masyarakat. Sebab, pasangan yang diusung koalisi maju bersama ini, berbeda dengan pasangan, yang kini tengah menggunakan kekuasaannya dalam mensosialisasikan dirinya. "Kita betul-betul berangkat dari bawah, suara yang telah diraih memang keinginan dari masyarakat itu sendiri, yang sangat ingin melihat adanya perubahan dari pemimpin yang punya kemampuan. Baik kemampuan dibidang lobi, maupun kemampuan dalam mengendalikan tatanan pemeritahan yang baik di daerah ini kedepannya," tegas Amrizal. (dam)

GP Ansor Sumbar Terus Lakukan Konsolidasi Organisasi

GP Ansor Sumbar Terus Lakukan Konsolidasi Organisasi

Pariaman--Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumatra Barat, Rusli Intan Sati merasa senang, melihat konsolidasi organisasi yang dia pimpin telah berjalan sesuai harapannya. Kini, seluruh Pimpinan cabang Ansor yang ada di kabupaten/kota, sebanyak 19 cabang telah punya kekuatan hukum dalam menjalankan roda organisasi dengan baik, sehingga untuk mengikuti Kongres Ansor yang akan diselenggarakan pada Oktober nanti di Surabaya, semua peserta dari Sumbar telah lengkap.
    "Kedepan, konsolidasi yang akan dilakukan adalah pembentukan Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang ada di seluruh kecamatan. Ada 175 PAC Ansor, yang sedang berjalan konsolidasinya. Kita ingin, proses konsolidasi organisasi ditingkat kecamatan dimaksud, juga berjalan sesuai apa yang telah digariskan organisasi ini, lewat Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangganya (PD/PRT). Sebab, yang bertanggungjawab penuh terhadap legalitas Ansor di kecamatan tersebut, adalah PW Ansor Sumbar itu sendiri," kata anggota DPRD Kabupaten Solok ini Kamis kemarin di Padang.
    Sebagai organisasi pemuda yang berbasis di perkampungan, Rusli minta seluruh jajarannya yang ada di kabupaten/kota untuk selalu berbuat yang terbaik ditengah masyarakat itu sendiri, sesuai dengan kemampuannya. "Perkembangan Ansor dari waktu kewaktu terus menampakkan hasil yang cukup siknifikan. Hal itu diakui sendiri oleh sejumlah pimpinan pusat Ansor yang sering datang dan berkunjung ke ranah Minang ini. Akhir-akhir ini, sejumlah pimpinan pusat mulai melirik keberadaan Ansor itu sendiri ditengah masyarakat Sumatra Barat, seperti apa," kata Rusli, politisi dari Partai Golkar ini.
    Menghadapi pesta Kongres, kata Rusli, pun menjadi ajang perebutan suara nantinya oleh sejumlah kandidat yang akan bertarung diarena Kongres itu sendiri. "Kepada seluruh jajaran pimpinan cabang, yang kini mulai dilirik oleh kandidat Ketua Umum Ansor Pusat, yang akan menggantikan H. Saifullah Yusuf, silakan berkomunikasi. Namun, saat diarena nanti kita dari Sumatra Barat harus satu tekat dan satu persepsi membangun perbaikan bersama," katanya.
    Rusli melihat, kandidat yang telah dan akan menyatakan maju nanti itu cukup banyak. Mereka berasal dari berbagai kepentingan politik yang berbeda, namun tetap dalam satu kesatuan, yakni membangun konsolidasi pemuda Islam Ahlussunnah wal jamaah, dibawah payung Nahdlatul Ulama (NU), sebagai induk organisasi Ansor itu sendiri. Sebab, Ansor berada hampir disemua kekuatan partai politik yang ada, sesuai dengan garis perjuangan khittah NU, bahwa NU tidak kemana-mana, tetapi ada dimana-mana. Diantara kandidat Ketua Umum tersebut, Katibul Umam Wiranu (anggota DPR RI dari Demokrat), Marwan Ja'far (Ketua Fraksi PKB DPR RI), Malik Haramain (Sekjen PP Ansor), Maskut Candranegara (Wakil Sekjen dan politisi DPP PDI P), Nusron Wahid (anggota DPR RI dari Golkar) dan sejumlah kandidat lainnya. (dam)

PPJ yang Dibayar Masyarakat Setiap Bulan, Belum Dinikmati Sepenuhnya

Di Padang Pariaman
PPJ yang Dibayar Masyarakat Setiap Bulan, Belum Dinikmati Sepenuhnya

Pariaman--Anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman, Rosman melihat kewajiban yang telah diberikan masyarakat, terkait dengan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebanyak 10 persen dari pembayaran rekening listrik setiap bulannya, sama sekali belum dinikamti oleh masyarakat itu sendiri. Hal itu terbukti, disejumlah jalan-jalan kabupaten, lampu jalan yang terpasang itu baru hasil kebijaksanaan dari masyarakat itu sendiri.
    Kepada Singgalang, Kamis kemarin, Rosman minta pada Pemkab dalam masalah ini pejabat yang berwenang mengatur hal itu, untuk bisa memberikan yang terbaik tentang penerangan jalan dimaksud. Sebab, dengan tidak banyaknya lampu jalan, apalagi sepanjang dari Kenagarian Kuraitaji, ke Batang Anai sama sekali tidak punya lampu jalan. Begitu juga yang arah ke Kecamatan Batang Gasan, dan sejumlah jalan daerah yang ada diperkampungan, sama sekali belum banyak pakai lampu jalan," ujar Ketua DPD Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Padang Pariaman ini.
    Menurut Rosman, dengan tidak adanya lampu menerangi jalan dimaksud, juga menjadi faktor penyebab banyaknya kecelakaan yang terjadi dimalan hari. Jadi, sudah saatnya hal itu diberikan, sebagiaman kewajiban yang diberikan oleh masyarakat pelanggan listrik itu sendiri. "Kita tahu, dari hasil pajak demikian, berata ratus juta yang dihasilkan setiap bulannya. Belum lagi pajak dari perusahaan yang membayar sebanyak 3 persen dari rekening yang mereka bayar setiap bulannya. Kan sangat naif sekali, kewajiban selalu dibayar masyarakat pelanggan PLN kepada daerah, sementara haknya untuk mendapatkan penerangan tidak diwujudkan dengan baik dan benar," ungkap Rosman.
    Rosman menyebutkan, bahwa dengan ketidak adaan lampu tersebut, banyak hal yang bisa terjadi, terutama yang berhubungan dengan Kamtibmas itu sendiri. "Orang lain akan dengan mudah masuk daerah ini, untuk melancarkan berbagai serangan yang mereka ingini, sehingga tingkat keamanan dalam suatu kampung menjadi terganggu. Dari informasi ditengah masyarakat banyak menyebutkan, bahwa lampu ditiang listrik yang ada disebagian kampung itu, adalah inisiatif dari masyarakat itu sendiri, yang sangat menginginkan adanya keamanan dalam suatu kampung dimaksud. Begitu juga kalau sebuah pos ronda yang sengaja dibangun didekat tiang listrik dalam persimpangan, itu lampunya juga inisiatif dari gerasi muda yang ada dikampung tersebut," tambah Rosman. (dam)

15 Saksi Yobana-Ril, Ungkapkan Kecurangan Pilkada

Hari Ini Lewat Vidio Conference di Unand
15 Saksi Yobana-Ril, Ungkapkan Kecurangan Pilkada

Pariaman--Upaya gugatan hukum yang dilakukan calon Bupati/Wakil Bupati Padang Pariaman, Yobana-Ril ke MK, terhadap temuan-temuan sejumlah kesalahan di Kecamatan Sungai Limau, terus berjalan. Hari ini, Jumat (30/7) sebanyak 15 saksi dihadirkan dari Sungai Limau, yang bicara langsung terkait temuan dimaksud. Mereka bicara kesaksian terhadap MK dari Fakultas Hukum Unand, Padang yang dibacakan lewat media vidio conference.
    Sekretaris Umum tim relawan Yobana-Ril, Hilman kepada Singgalang, Kamis kemarin mengakui bahwa pihaknya tengah memperkuat kesaksian yang langsung diambilkan dari masyarakat, yang memang menyaksikan langsung terhadap sejumlah kecurangan yang terjadi saat Pilkada putaran pertama 30 Juni lalu. "Hal ini merupakan sidang yang ketiga yang digelar MK dalam masalah tersebut. Kita ingin, persoalan hukum Pilkada yang terjadi itu betul-betul bisa ditegakkan dengan tegas, sehingga masyarakat dalam masalah memilih pemimpinnya tidak lagi merasa dikibuli," kata Hilman.
    "Gugatan yang kita layangkan kepada MK tersebut, merupakan gugatan hukum yang mesti diluruskan. Pilkada adalah ajang berdemokrasi ditingkat lokal, yang tidak boleh diciderai oleh siapapun, termasuk dari kompetitor itu sendiri. Lewat kuasa hukum, Zulkifli, Zainuddin Paru dan Defri, upaya ini terus kita kita galang, dalam mewujudkan Pilkada yang betul-betul sesuai dengan pilihan masyarakat itu sendiri," ujar Ketua Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM) Padang Pariaman ini.
    Isu Negatif Tentang Yobana-Ril
    Sekaitan hasil Pilkada putaran pertama, pasangan Yobana-Ril memperoleh peringkat ketiga dari perolehan suara, yang telah ditetapkan KPU setempat, yang menurut banyak orang sangat tidak sepantasnya terjadi hal demikian, maka isu-isu negatif terhadap pasangan ini terus bergulir didaerah yang telah hancur akibat gempa pada akhir September tahun lalu itu. Diantara isu tersebut, ada yang menyebutkan bahwa seorang Yobana Samial, sang calon bupati usai Pilkada langsung melarikan diri. Ada juga isunya, bahwa Yobana Samial jatuh sakit, setelah melihat perolehan suara yang dia peroleh.
    Menurut Hilman, semua isu tersebut bohong belaka. Hal itu barangkali sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Semuanya, baik Yobana Samial, maupun Dasril sendiri, alhamdulillah sehat walafiat. Malahan, sehari pascaga pencoblosan, yang hasilnya telah diketahui banyak orang, Yobana Samial langsung turun menemui konstituennya, disejumlah nagari yang ada di Dapil IV, yang meliputi Kecamatan Batang Anai, Lubuk Alung dan Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Sebab, bagi pasangan ini kalah dan menang adalah bagian dari proses sebuah dinamika Pilkada itu sendiri.
    Hingga kini, kata Hilman, komunikasi pasangan ini dengan masyarakat, terutama dengan konstituennya tetap berjalan sebagaimana biasanya. Posko tetap seperti biasa, yang punya kesibukan. Tetap ada canda dan gurauan bagi tim relawan yang pernah bekerja saat Pilkada lalu. Seluruh masyarakat yang pada putaran pertama, sepenuhnya memberikan dukungan kepada pasangan ini, tetap memberikan perhatian yang khusus pada calonnya. "Sebab, hubungan yang kita bina tidak sekedar hubungan menjelang Pilkada saja. Tetapi punya proses yang sangat panjang, dan hubungan ini insya Allah terus berlanjut, kapanpun dan dalam kondisi apapun," tegas Hilman. (dam)

Perobakan Kabinet Menimbulkan Kesan Kurang Elok Terhadap Muslim Kasim

Di Padang Pariaman
Perobakan Kabinet Menimbulkan Kesan Kurang Elok Terhadap Muslim Kasim

Pariaman--Perobakan 'kabinet' yang dilakukan Bupati Padang Pariaman, H. Muslim Kasim Jumat lalu telah mengundang reaksi yang tak elok terhadap Wakil Guberner Sumbar terpilih dimaksud, dari masyarakat setempat. Sebab, secara defakto, Muslim Kasim telah menjadi wakil gubernur, pasca Pilkada 30 Juni lalu.
    Menurut anggota DPRD dari Partai Keadian Sejahtera (PKS) Bagindo Yohanes Wempi, untuk menjaga legitimasi Padang Pariaman, Muslim Kasim perlu memberikan kesempatan kepada bupati yang baru, untuk menata birokrasi yang jauh lebih baik lagi. "Kondisi saat ini yang dilakukan Muslim kasim, malah menimbulkan kesan negatif. Ada kesan Muslim Kasim seolah-olah balas dendam, terhadap Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang tidak loyal kepadanya selama ini," kata Yohanes kemarin di Pariaman.
    "Disaat perpisahan yang akan dilakukan Muslim Kasim terhadap lingkungan Pemkab dan masyarakat Padang Pariaman itu sendiri, banyak pihak-pihak yang merasa kecewa dan berpikir miring, terutama tentunya dari SKPD itu sendiri," ujar Ketua DPD PKS Padang Pariaman ini.
    Kedepan, lanjut Yohanes, bupati baru agar mampu memberikan cerminan yang baik, dengan menata birokrasi yang sempurna, sehingga birokrasi Padang Pariaman kedepannya dengan bupati baru pula, bisa lebih baik lagi. "Bupati baru harus membuat konsep mutasi dan penataan birokrasi yang berkualitas dan produktif. Bupati lama sudah memberikan pelajaran yang bisa diambil untuk menata Padang Pariaman yang lebih bagus lagi," ujarnya.
    Apalagi, Selasa besok DPRD Padang Pariaman melakukan rapat pemberhentian Muslim Kasim dari jabatan bupati, dan selanjutnya, surat pengunduran itu diajukan ke Mendagri oleh DPRD. Seterusnya, menurut undang-undang nomor 32, tentu H. Ali Mukhni yang akan jadi bupati, hingga dilantiknya bupati baru yang dipilih langsung oleh masyarakat pada Pilkada putaran kedua nantinya. Alangkah bagusnya, perombakan sejumlah pejabat tersebut, sepenuhnya diserahkan kepada orang yang akan melanjutkan tongkat estapet Muslim Kasim dimaksud, sehingga dia bisa beradaptasi dengan SKPD yang akan membantunya, selama kendali Padang Pariaman ditangannya, ungkap Yohanes. (dam)

CFK Serahkan 170 Rumah Tumbuh Bersama

Untuk Masyarakat Balah Aie
CFK Serahkan 170 Rumah Tumbuh Bersama

Balah Aie--Sebanyak 170 rumah tumbuh bersama yang dibuat oleh Cipta Fondasi Komunitas (CFK), di sejumlah korong dalam Kenagarian Balah Aie, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman Sabtu (31/7) lalu diserahkan secara simbolis kepada masyarakat yang akan memakai rumah dimaksud. Prosesi penyerahan rumah itu dilangsungkan di kantor Walikorong Lubuk Pua. Disamping dihadiri oleh masyarakat yang akan mendapatkan rumah tersebut, kegiatan penyerahan itu juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat setempat.
    Menurut Camat VII Koto Sungai Sariak, Yasrum Ajis, sungguh sebuah pemberian yang tak terhingga nilainya. Rumah sederhana, dikerjakan dalam waktu yang sangat singkat. Pemda saja tak sanggup melakukan hal demikian. "Kedepan kita tetap berharap bantuan rumah tersebut. Sebab, hingga kini masih banyak rumah masyarakat yang belum bisa dikerjakan. 6 ribu lebih rumah yang akan dibangun kembali dalam kecamatan ini, akibat gempa akhir September tahun lalu," kata Yasrum Ajis.
    "Kepada masyarakat yang telah terdaftar dalam masalah pembagian rumah tersebut, agar bisa memafaatkan dengan sebaik-baiknya. Sementara untuk CFK tak ada yang bisa kita berikan, selain dari ucapan terima kasih. Sebuah NGO yang telah bermurah hati datang dan membangun kembali kampung yang telah rusak ini. Semoga pengabdian ini menjadi amal yang baik yang dibalasi oleh Yang Maha Kuasa," ujarnya.
    Sementara Ketua Bamus Balah Aie, Datuak Suryadi dan Ali Bin Yusuf, yang mewakili komite masyarakat penerima rumah, melihat kehadiran CFK dikampung ini, sungguh sebuah kesejukan. Betapa tidak, ditengah masyarakat kebingungan untuk membangun kembali rumahnya, datang CFK untuk memberikan solusi terbaik. "Bahkan, pohon kelapa masyarakat yang digunakan untuk membangun rumahnya tersebut, juga diganti kembali oleh CFK dengan bibit yang baru," katanya.
    Disamping itu, kehadiran CFK tidak sekedar memberikan bantuan rumah, tetapi lebih dari itu. Lembaga ini mampu menumbuhkan semangat gontong royong yang pernah dimiliki oleh masyarakat kampung ini dulunya. "Kita tahu, betapa selama mengerjakan rumah tersebut, pihak CFK dan masyarakat selalu dalam kebersamaan. Kita berharap, masyarakat yang belum dapat jatah saat ini, untuk bisa bersabar. Sebab, program CFK masih ada dikampung ini," ujarnya.
    Lynnette Johnson, Direktur CFK merasa senang dan bangga, dengan adanya sambutan yang amat sangat dari masyarakat terhadap NGO yang dia pimpin tersebut. "Kita hanya sebuah NGO kecil, bila dibandingkan dengan NGO lainnya, yang pernah hadir dan berbuat di daerah ini. Awalnya, kita hanya akan sanggup untuk 60-100 rumah. Tetapi dengan nilai-nilai kebersamaan yang tumbuh dari masyarakat, maka target itu bisa berlebih, sehingga bisa terealiassi sebanyak 170 rumah," katanya.
    "Semoga rumah tumbuh bersama ini mampu memberikan yang terbaik kepada masyarakat penghuninya. Disamping program bangunan rumah ini, kita juga membangun kemadirian masyarakat itu sendiri, sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh mitra CFK, Medair yang didanai oleh Swis Solidarity. Kita juga tengah merancang bangunan fasilitas umum, seperti sekolah dan rumah ibadah. Sesuai kesepakan awal, berapa pohon kelapa masyarakat yang terpakai, maka sebanyak itu pula bibit yang akan kita bagikan saat ini," katanya. (dam)

Sambut Alek Nagari, Masyarakat Malai Tangah Goro Tiap Pekan

Sambut Alek Nagari, Masyarakat Malai Tangah Goro Tiap Pekan

Batang Gasan--Menyongsong pesta alek nagari yang akan berlangsung dari 15-25 Maret nanti, masyarakat Korong Malai Tangah, Nagari Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan, Padang Pariaman menggalakan gotong royong, yang dilakukan setiap pekan sejak awal tahun ini.
    "Sejak digulirkannya program gotong royong, masyarakat Kecamatan Batang Gasan membuat motto, tiada hari tanpa goro. Pokoknya tiap pekan ada saja kegiatan yang memupuk nilai-nilai kebersamaan dan rasa memiliki tersebut," kata Camat Batang Gasan Yusmanda pada Singgalang, Minggu kemarin.
    Menurut dia, bersihnya bahu jalan jalur Batang Gasan - Sungai Geringging, jalan Simpang Padang Limau - Kampuang Tarandam, terus ke Korong Barang-Barangan, dan jalan lainnya merupakan buah dari budaya gotong royong tersebut.
    Anasrul, ketua pemuda yang ikut menggelorakan semangat goro itu merasa salud dan bangga dengan kepemimpinan Camat Yusmanda. "Motivasi Pak Camat Yusmanda kepada masyarakat sangat luar biasa. Tidak sekedar itu, dia pun langsung hadir setiap kali ada momen goro di nagari dan korong dalam kecamatan ini," ujarnya.
    Katanya lagi, pesta alek nagari yang akan diadakan di Malai Tangah merupakan alek besar. Disamping menggelar lomba olahraga, juga akan ada pesta kesenian dan budaya, sebagai sebuah kelaziman di tengah masyarakat setiap kali alek nagari.
    "Ada turnamen voli, takraw, malam kesenian dan lomba main domino. Nah, goro merupakan bagian dari kesuksesan alek demikian, yang ujung-ujungnya Nagari Malai V Suku semakin maju dan berkembang dengan baik," ungkapnya. (525)

Idarussalam Didorong Maju Jadi Calon Gubernur

Padukan Ulama dan Umara
Idarussalam Didorong Maju Jadi Calon Gubernur

Pariaman--Para alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman yang tersebar di berbagai pelosok daerah mendukung Idarussalam Tuanku Sutan selaku pimpinan Ponpes itu maju jadi calon Gubernur Sumbar tahun 2015 ini.
    "Kita mendukung beliau maju jadi calon Gubernur Sumbar 2015. Sebab kita tidak meragukan lagi kemampuan beliau yang telah puluhan tahun malang melintang mengabdikan diri pada birokrasi pemerintahan," kata Akmaluddin Tuanku Mudo, Ketua Umum alumni Ponpes demikian, kemarin.
    Menurut dia, Idarussalam yang saat ini memegang jabatan Kepala Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Padang Pariaman, sebelumnya bertugas di Kabupaten Limapuluh Kota, banyak prestasi yang telah diraihnya semasa mengabdikankan diri.
    "Setelah beliau ditarik ke Padang Pariaman, banyak gebrakan bernas dilakukannya. Seperti mengadakan tabligh akbar bersama KH. Hasyim Muzadi, Rais Am PBNU, melakukan acara pelepasan secara resmi jamaah ziarah Ponpes," sebut Akmaluddin.
    Hal senada juga dikatakan pengurus Ponpes Nurul Yaqin lainnya, Muhdil Karim. Pengalaman dan prestasi yang diraih Idarussalam, yakni puluhan tahun jadi camat teladan di Payakumbuh, rasanya sudah layak dan dan patut untuk maju jadi calon Gubernur Sumbar.
    "Tidak itu saja. Nilai tawar atau bargaining yang dimiliki Idarussalam untuk maju jadi calon Gubernur Sumbar, adalah jamaahnya yang solid. Terdiri dari 100.000 jamaah dan alumni yang tersebar di berbagai daerah di Sumbar. Selain itu dalam dirinya merekat pribadi ulama dan umara," tambah Muhdil Karim.
    "Ide atau gagasan Idarussalam maju jadi calon Gubernur Sumbar timbul dari buyanya sendiri; Syekh Muda H. Ali Imran Hasan, dimana buya ingin bagaimana rasanya jika menjadi orangtua yang anaknya menjadi gubernur,” katanya.
    Selama ini banyak tokoh besar maupun para pejabat yang minta restu kepada Syekh Muda H Ali Imran Hasan untuk maju jadi calon kepala daerah, anggota DPR RI atau lainnya. Namun sekarang buya sendiri pingin anaknya menjadi Gubernur. (525)

Gerindra Padang Pariaman Terima Calon Bupati dan Wabup

Gerindra Padang Pariaman Terima Calon Bupati dan Wabup

Lubuk Alung--Panitia Seleksi (Pansel), bakal calon bupati DPC Partai Gerindra Kabupaten Padang Pariaman, Rabu kemarin secara resmi mulai membuka pendaftaran bagi tokoh yang berminat untuk maju jadi bupati dan wakil bupati.
    Ketua Pansel, Dasmar bersama Sekretaris-nya Edi Josep kepada Singgalang menjelaskan Partai Gerindra terbuka untuk semua bakal calon. "Kita tidak membatasi calon bupati dan wakil bupati yang akan mendaftar. Semuanya akan diberlakukan sama. Dan dimulainya pembukaan pendaftaran ini, sesuai petunjuk dari DPP Partai Gerindra dalam menghadapi Pilkada serentak 9 Desember mendatang," kata mereka.
    Menurut Dasmar dan Edi Josep, Gerindra belum punya calon kepala daerah, baik untuk calon bupati maupun wakilnya. Isu yang beredar selama ini, soal Ketua DPC Gerindra; Happy Neldy akan maju dari partai ini, tentu tidak terlepas dari rumor yang beredar, karena partai ini sedang punya nama di Padang Pariaman.
    Katanya lagi, pendaftaran calon tersebut ditentukan pada saat jam kerja. Sabtu dan Minggu, DPC Gerindra tutup dan tidak menerima pendaftaran. "Untuk itu, kita harapkan bakal calon itu hadir pada saat jam kerja, sehingga bisa diterima dengan baik, sesuai aturan yang berlaku di internal Gerindra itu sendiri," ujarnya.
    "Kita juga menyampaikan, bahwa setiap calon yang mendaftar untuk memberikan uang administrasi, yang jumlahnya tidak ditentukan. Kita undang semua tokoh masyarakat, baik yang di kampung maupun yang tinggal dan sukses di rantau, untuk memanfaatkan momen ini dengan baik," ungkap Edi Josep. (501)

PKBM Harus Mandiri, Dan Terus Mencerdaskan Masyarakat

Bimtek KPDT RI Di Padang Pariaman
PKBM Harus Mandiri, Dan Terus Mencerdaskan Masyarakat   

Pariaman--Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT RI) Kamis (17/6) lalu, melaksanakan kegiatan bimbingan teknis peningkatan kapasitas kelembagaan pendidikan masyarakat, untuk menunjang perluasan akses pelayanan pendidikan di daerah tertinggal. Kegiatan yang dilakukan sehari penuh, di Hotel Nan Tongga Pariaman itu, tampil sebagai narasumber sejumlah Kepala SKPD terkait, seperti Dinas Pendidikan, Bappeda, motivator dari ATIP Padang, dan Ketua Forum KOmunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM) Padang Pariaman, Hilman H, A. Md.
    Sebagai salah kabupaten yang termasuk kategori tertinggal, Padang Pariaman diharapkan untuk dapat melakukan akselerasi dalam segala bidang, sehingga status kabupaten ini bisa terentaskan dari kabupaten tertinggal. Pascagempa 30 September 2009 lalu, Padang Pariaman memang mempunyai dampak yang cukup luas, terhadap segala aspek kehidupan masyarakat. Melihat inilah, KPDT RI melalui Deputi IV Bidang Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan Budaya, melaksanakan kegiatan Bimtek ini.
    Hilman, dengan materi optimalisasi peningkatan peran dan fungsi lembaga PKBM dalam pemberdayaan masyarakat di Padang Pariaman mengungkapkan, bahwa PKBM sebagai salah satu penyelenggara pendidikan non formal, seperti yang diamanatkan Undang-Undang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun 2003, harus mengoptimalkan peran mereka, terutama dalam peningkatan kapasitas kelembagaan tersebut, untuk menunjang perluasan akses pelayanan pendidikan masyarakat.
    "PKBM harus bisa membuktikan diri, bahwa lembaga yang secara filosofi dibuat oleh, dari dan untuk masyarakat ini, benar-benar menjadi lembaga peningkatan kualitas hidup masyarakat. PKBM harus bisa bekerja keras, cerdas dan bekerja sama dengan segala pihak, maupun instansi terkait, terutama dalam peningkatan peran PKBM di tengah masyarakat," ungkap Hilman sang pimpinan PKBM Iqra' Lubuk Alung ini.
    Acara itu dibuka Plt Bupati Padang Pariaman, yang diwakili Staf Ahli bUpati, Drs. Zulwadi Datuak Bagindo Kali, dan ditutup Asisten Deputi IV Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. (dam)

Janji Pelantikan walinagari Ketaping Jangan lagi Diciderai

Janji Pelantikan walinagari Ketaping Jangan lagi Diciderai

Pariaman--Anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman, Drs. Rosman minta pada Pemkab setempat untuk bisa memenuhi janjinya terhadap pelantikan Walinagari Ketaping, Kecamatan Batang Anai terpilih, Yulisman, S.H, yang menurut Kepala Bagian Pemerintahan Nagari Setdakab, Syamsuardi Surma, S. Sos akan dilantik usai Pilkada, agar bisa ditepati sepenuhnya. Sebab, melihat perkembangan yang ada, tentu peristiwa pemilihan yang telah berlangsung lama dan belum juga dilantik, menjadi sebuah dilema ditengah masyarakat Ketaping.
    Kepada Singgalang, Jumat kemarin di Lubuk Alung, Rosman yang juga Ketua DPD Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Padang Pariaman itu merasakan betul, betapa nuansa pelantikan Walinagari Ketaping terpilih sangat diwarnai berbagai intrik politik yang tidak lagi mencerminkan kepentingan masyarakat banyak yang ada di nagari, yang bersentuhan langsung dengan BIM tersebut.
    "Padahal pemilihan walinagarinya telah cukup lama, yakni Agustus 2009 lalu, ketimbang pemilihan walinagari lainnya, seperti Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau misalnya, yang telah dilantik beberapa waktu lalu. Selaku masyarakat Ketaping, saya merasa senang dengan adanya janji yang telah diucapkan pejabat yang berwenang dalam masalah demikian. Kita harus melihat kepentingan yang lebih besar. Jangan masyarakat merasa dikorbankan lagi. Mari kita perlihatkan pada masyarakat itu contoh dari pelaksanaan pemerintahan yang baik dan bersih, yang dimulai dari nagari itu sendiri," tegas Rosman.
    Rosman tidak ingin lagi melihat kejanggalan-kejanggalan yang tengah terjadi di Ketaping itu, akibat dari persoalan pelantikan walinagari yang hingga kini belum juga terlanksana. "Sebab, dengan kekosongan pemerintahan dinagari itu, jelas sangat mempengaruhi terhadap sosial kemasyarakatan yang tengah berjalan dengan dinamika ini. Apalagi Kenagarian Ketaping, merupakan nagari yang cukup strategis bagi Sumatra Barat dengan kehadiran Bandara Internasional. Cukup sudah selama ini kekosongan pemimpin ditengah nagari tersebut. Jangan biarkan berlama-lama masalah ini," kata Rosman.
    Menurut Rosman, dengan keterlambatan pelantikan walinagari dimaksud, jelas sangat bertentangan dengan Perda Padang Pariaman dan undang-undang nomor 32 tahun 2004, tentang otonomi daerah. "Disamping persoalan Kenagarian Ketaping, juga banyak lagi persoalan-persoalan yang harus dituntaskan oleh Pemkab, terhadap nagari bersangkutan, seperti Sungai Durian, Kecamatan Patamuan misalnya, yang telah lama dinaikan, tetapi diturunkan kembali, akibat perbendaan pandangan salah seorang calon yang dinaikan Bamus setempat dengan Pemkab," kata Rosman. (dam)

Sepak Takraw Tikam Tuo Warnai HUT Bayangkara ke-64

Sepak Takraw Tikam Tuo Warnai HUT Bayangkara ke-64

Nan Sabaris--Peringatan HUT ke-64 Bayangkara tahun ini betul-betul dimaknai dengan berbagai momen, terutama yang bersentuhan langsung dengan berbagai elemen masyarakat. Di Padang Pariaman misalnya, disamping kegiatan sepeda santai yang langsung dihandel jajaran Satlantas bersama masyarakat Lubuk Alung, minggu depan, jajaran Kapolsek Kecamatan Nan Sabaris juga tidak mau ketinggalan. Bersama masyarakat setempat, pada 25 Juni hingga 5 Juli nanti dilangsungkan kegiatan pertandingan sepak takraw antar klub usia 35 tahun keatas atau tim tikam tuo, se-Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
    Kepada Singgalang, Jumat kemarin Kapolsek Nan Sabaris, AKP. May Muspi yang juga pembina kegiatan bersama Ketua panitia pelaksana Azwar Tanjung mengakui bahwa kegiatan tersebut, disamping HUT Bayangkara, juga memberikan motivasi pada generasi muda dan remaja untuk terus menggelorakan semangat olahraga, khususnya dibidang takraw dimaksud. "Kita tahu, budaya olahraga sedikit mulai menuruh, terutama dikalangan generasi muda. Melalui momen ini kita bangun nilai-nilai kebersamaan, dalam memaknai kebangkitan daerah ini," katanya.
    "Disamping itu, kegiatan ini sekaligus peresmian lapangan sepak takraw Korong Jariang, Kenagarian Pauh Kambar, yang baru saja selesai dibangun masyarakat setempat. Berbagai persiapan kearah itu tengah dirampungkan bersama, yang tentunya momen itu nantinya berjalan meriah dan sukses, sehingga hubungan baik antara polisi dengan masyarakat terus terjalin dengan baik dan benar. Lewat momen ini, kita juga mensosialisasikan berbagai peraturan dan perundang-undangan yang dijalankan petugas terhadap masyarakat daerah ini," ujarnya.
    Seluruh peserta, lanjut May Muspi dan Azwar Tanjung, yang juga rang sumando Jariang, Pauh Kambar itu, dari berbagai nagari yang ada di Padang Pariaman telah disebar, dan sebagian yang ingin tampil telah menyatakan kesiapannya. Malah, ada sebagian peserta yang berupa group, seperti group walinagari dan sejumlah kelompok masyarakat yang ada ditengah masyarakat nagari, sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut. "Bagi kita selaku pelaksana, tentunya hal ini sebuah kebanggaan, dalam memeriahkan momen terhadap Bayangkara diusiannya yang telah sangat matang tersebut," ungkapnya. (dam)

Terhadap PNS, Jangan Teruskan Politik Praktis

Aksi Damai Ala PMII
Terhadap PNS, Jangan Teruskan Politik Praktis

Pariaman--Hebat. Beberapa hari jelang Pilkada di Padang Pariaman, sejumlah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Padang Pariaman menggelar aksi simpatik, yang intinya menghimbau Pilkada badunsanak, damai, bersih, transparan dan berkualitas Rabu lalu di kantor KPU, DPRD dan kantor bupati setempat.
    Aksi yang digelar dengan membawa beberapa poster diantaranya, “stop politik uang” dan PNS cukup melayani masyarakat, dan jangan ikut berpolitik”. Kegiatan itu dilakukan, merupakan bagian dari kepedulian PMII Padang Pariaman terhadap percaturan politik Pilkada yang tengah berkembang didaerah yang baru saja mengalami musibah gempa pada akhir September tahun lalu itu. Betapa tidak, para PNS yang mestinya bertindak netral justru banyak yang ikut dan larut dalam dukung-mendukung terhadap sejumlah calon yang kini bersaing ketat.
    Ketua Umum PMII Padang Pariaman, Afriendi Sikumbang minta seluruh unsur pejabat negara yang bertugas dilingkungan Pemkab, untuk siap berangkat dari hati yang paling dalam untuk sama-sama berniat baik, membangun Padang Pariaman dan berkomitmen tinggi sebagai penyelenggara pemerintahan. "Oleh karena itu pasti tidak akan ada diantara kita yang melakukan upaya-upaya penyimpangan dalam melalui proses dan tahapan Pilkada di Padang Pariaman ini hingga selesainya proses pesta demokrasi ini," kata Afriendi.
    Bukti komitmen dari pejabat-pejabat tersebut aktifis PMII tersebut meminta kepada para pejabat untuk membubuhi tanda tangan pada kain putih panjang yang dibentangkan PMII. "Hal ini sangat penting artinya, dalam melihat kejayaan daerah yang akan dipimpin nantinya oleh orang-orang yang begitu tinggi komitmennya dalam memajukan daerah yang tengah berada pada titik nol ini," ujar Afriendi lagi.
    Di DPRD Padang Pariaman, massa PMII disambut oleh beberapa anggota DPRD. "Kita minta DPRD mengawal perjalanan pesta demokrasi dengan politik yang baik dan mendidik. Saatnya politik santun dikembangkan didaerah yang begitu tinggi nilai-nilai adat basandi syarak syarak basandi kitabullah ini," tambahnya.
    Sementara, di kantor Bupati Padang Pariaman, aktivis PMII disambut langsung Plt bupati, H. Yuen Karnova, S.E, dan Drs. Zulwadi Datuak Bagindo Kali, selaku staf ahli bupati. Tampil juga sebagai orator aksi, Ulil Amri, yang dalam kesempatan itu menuntut bahwa, PNS tetap pada tugas dan fungsinya dan jangan abaikan pelayanan kepada masyarakat. Sebab, jelas sekali dalam Undang-undang dan sumpah jabatan PNS, haram untuk berpolitik atau menjadi tim sukses, kata mantan Ketua PMM Kota Padang tersebut.
    Dikantor KPU Padang Pariaman, kader PMII itu di sambut Ketua dan anggota KPU. Ketua KPU Suhatri Bur, S.E, M.M menyatakan siap menjalankan tugas pokok dan fungsinya, sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta memberi apresiasi yang dalam kepada aktifis PMII yang telah mengingatkan KPU, agar tetap bersikap netral dalam proses pilkada dimaksud.
    Disamping itu Koordinator aksi, Syafrizal menghimbau kepada seluruh masyarakat Padang Pariaman agar menjadi pemilih yang cerdas, dan mempelajari dulu figur pemimpin yang akan dipilih. Track record-nya (pengalaman memimpin) dimasa lalu, harus diutamakan. "Kita harus memilih pemimpin yan cerdas, berkualitas sehingga betul-betul membangun daerah dan masyarakatnya dengan yang jauh lebih baik lagi," katanya. (dam)

Berseri Siap Melanjutkan Pembangunan Padang Pariaman

Hari Ini Sudirman Gani-Eri Zulfian ke KPU
Berseri Siap Melanjutkan Pembangunan Padang Pariaman

Pariaman--Bersama Sudirman Gani-Eri Zulfian (Berseri). Itulah yel-yel yang telah menjadi acuan dari pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Padang Pariaman yang akan diusung Partai Demokrat (PD) setempat lima tahun mendatang. Pasangan ini bertekat maju untuk menang, yang dilandasi dengan kebersamaan serta rida Allah Swt.
    Dalam jumpa pers dengan sejumlah wartawan, Selasa (6/4) di kantor DPC PD Padang Pariaman di Sungai laban, Kecamatan Nan Sabaris, Sudirman Gani yang juga Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Sumbar itu menjelaskan, berbekal dari surat rekomendasi dari DPP PD dengan nomor 133/RKMD/DPP.PD/III/2010 tertanggal 26 Maret 2010, tentang calon bupati/wakil bupati yang akan dimajukan partai yang didirikan Presiden SBY itu, yakni Sudirman Gani-Eri Zulfian. "Rekomendasi itu langsung saya terima dari tangan pertama, Ketua Umum DPP PD, Hadi Utomo," kata Sudirman Gani.
    Dihadapan ratusan pengurus DPC, DPAC, Ranting hingga simpatisan PD se-Padang Pariaman, Sudirman Gani sang mantan Sekdakab Padang Pariaman itu berharap banyak pada PD dan masyarakat Padang Pariaman untuk dapat bekerjasama nantinya dalam memenangkan persaingan yang cukup ketat tersebut. "Banyak yang harus dibangun kembali didaerah yang telah luluh-lantak akibat gempa akhir September lalu itu. Kita berharap persaingan ini berjalan dengan aman, nyaman, santun, sehingga melahirkan kepemimpinan yang kuat, sesuai dengan keingan masyarakat itu sendiri," katanya.
    Acara yang dipandu Wakil Sekretaris DPC PD, Januar Bakri itu, Sudirman Gani-Eri Zulfian melihat Pilkada adalah proses dari segala-galanya, termasuk proses pendewasaan, dalam melihat arti penting pemimpin yang berkualitas nantinya. "Kami siap untuk bekerjasama dengan berbagai lapisan masyarakat nantinya, dalam membangun daerah ini. Untuk itu, partisipasi masyarakat dalam kesuksesan Pilkada 30 Juni nanti sangat menentukan. Tanpa dukungan masyarakat, mustahil kami akan berhasil dengan sendirinya," ujarnya.
    Menurutnya, kalah dan menang dalam masalah Pilkada, adalah hal yang biasa. Siapapun yang menang nantinya, jelas itu sepenuhnya pilihan masyarakat Padang Pariaman. "Sekiranya sang dewi fortuna belum berpihak, saya akan kembali ke pekerjaan saya semula," kata Sudirman Gani.
    Sementara calon wakil bupati, Eri Zulfian yang juga Ketua DPRD Padang Pariaman tidak mau berspekulasi suara yang akan diperoleh nantinya. "Tekat kita maju kali ini, bukan untuk kalah, tetapi sepenuhnya meraih kemenangan. Kekuatan telah kita persiapkan sedemikian rupa. Mulai dari DPC hingga pengurus Ranting PD siap untuk melakukan kerja keras. Ditambah lagi kekuatan ander bouw PD yang akan menopang nantinya, dalam kesuksesan ini. Bagi Demokrat, kemenangan yang telah diperoleh saat Pileg lalu, harus dilanjutkan terus pada Pilkada nanti," ujarnya.
    Sudirman Gani dan Eri Zulfian melihat, pertemuan yang diadakan kali ini adalah langkah awal menuju Padang Pariaman yang jauh lebih baik lagi. "Pendaftaran ke KPU Padang Pariaman, kita lakukan Kamis (hari ini-red). Kita sengaja lakukan hal itu dengan semaksimal mungkin. Dengan mengucapkan bismillah, kita bangun daerah yang telah hancur akibat gempa ini dengan kebersamaan, serta semangat gotong royong yang tinggi," harapnya. (dam)

Rapkar dan FKPM Kekuatan Potensi Lubuk Alung

Rapkar dan FKPM Kekuatan Potensi Lubuk Alung

Lubuk Alung--Kegiatan temu ramah antara masyarakat Lubuk Alung dengan kapolres Padang Pariaman, AKBP. Drs. Eko Nugrohadi, M. Si beberapa waktu lalu, cukup sukses dan meriah. dari hasil acara yang berlangsung semalam suntuk itu, berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp2 juta lebih, buat kelangsungan Rumpun Angkatan Pemuda karya (Rapkar) dan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Lubuk Alung.
    Ketua Rapkar Lubuk Alung, Risman Tanjung kepada Singgalang, Selasa (23/3) di Lubuk Alung mengaku senang atas keberhasilan acara tersebut. "Ini sungguh sebuah kegiatan yang diluar dugaan semua pengurus dan panitia. Setelah dikeluarkan semua yang ditumbulkan malam itu, ternyata masih menyisakan uang buat kas organisasi yang murni tumbuh dari bawah itu," kata Risaman Tanjung.
    Menurut Risaman Tanjung yang didampingi Ketua LPM Lubuk Alung, Drs. Ruswan Tanjung, Rapkar dan FKPM Lubuk Alung terus melakukan berbagai kegiatan, yang mampu mengurangi persoalan Kamtibmas. Untuk itulah, Rapkar dan FKPM ingin sekali menjadi Polisi Masyarakat (Polmas) yang betul-betul dirasakan kiprahnya ditengah masyarakat ini.
    "Begitu juga, peran pemuda dalam kecamatan yang cukup potensi ini, Rapkar dan FKPM terus melakukan berbagai kegiatan, yang berujung pada motivasi pemuda, untuk terus berbuat dan bertindak, ketika hal-hal yang merusak, berjangkit dikampung ini. Sebab, potensi dari segala macam tindakan kejahatan, paling menonjolo itu dikalangan pemuda. Untuk itu, diminta semua pemuda mampu memberikan yang terbaik, dalam melihat arti penting kedamaian dan ketertiban," kata Risman lagi.
    Rapkar, lanjut Risman, merupakan organisasi yang telah cukup usia untuk memberikan kontribusinya terhadap kecamatan dan nagari ini. Oerganisasi ini telah punya, anak dalam skala kampung, yang bernama, Ikatakan Pemuda Pasar Mudik (IPPM) Lubuk Alung. "Kelompok ini juga terus berbuat, sesuai dengan kiprah dan tanggung jawabnya dalam mengemban amanat organisasi," ungkap Riman lagi. (dam) 
   

FKPM Lubuk Alung Terus Berkiprah

FKPM Lubuk Alung Terus Berkiprah

Lubuk Alung--Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kecamatan Lubuk Alung, Padang Pariaman kembali memperlihatkan tanggungjawab moralnya ditengah masyarakat setempat. Organisasi yang tumbuh dari bawah itu, berhasil menyelesaikan kasus perkelahian yang terjadi di Kampung Durian beberapa waktu lalu, yang sempat berurusan dengan kepolisian setempat.
    Menurut Ketua FKPM Lubuk Alung, Aljufri, S.H, kasus yang menimpa Alan, 11, sang korban dengan Riki, 24, tersangka, yang sempat mendekam ditahanan Polsek Lubuk Alung itu, telah diselesaikan dengan baik dan secara kekeluargaan. "Artinya, sebagai lembaga yang bermitra dengan kepolisian ditengah masyarakat, kita telah mempertemukan kedua belah pihak orangtuanya. Upaya perdamaian pun berhasil dilakukan dengan baik," ujar Aljufri, Selasa (23/3) di Lubuk Alung.
    Aljufri yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Padang Pariaman itu ingin persoalan yang terjadi bisa diselesaikan dengan baik. Untuk itulah, peran dari niniak mamak, cadiak pandai dalam masalah ini sangat diharapkan. "Artinya, usai perdamaian dengan seluruh hak dan kewajiban diantara korban dan pelaku, harus terlaksana dengan baik. Semua pihak yang berjanji dihadapan kepolisian itu harus saling harga-menghargai, sehingga kasus tersebut betul-betul tuntas," kata Aljufri yang didampingi Ketua LPM Lubuk Alung, Drs. Ruswan Tanjung.
    "Alhamdulillah, kasus yang diawali dengan perkelahian antara Alan dengan adiknya Riki itu, hari ini selesai sudah. Riki keluar dari tahanan dengan selamat kembali. Dan Alan pun telah merasa terobati, dengan kesepakan yang telah didukkan secara bersama tersebut. Kedepan, kita ingin niniak mamak, tokoh masyarakat, pemuda serta semua pihak di Lubuk Alung ini, mampu bekerjasama, dalam melihat arti penting sebuah kenyamanan kampung yang padat penduduk ini," kata Aljufri sang mantan Ketua KONI Lubuk Alung itu.
    Begitu juga, lanjut Aljufri, guru di sekolah, juga punya beban moral dalam masalah ini. Sebab, akahlakul karimah dari seorang anak didik, sangat bergantung pada proses yang dimainkan oleh guru yang setiap hari mendidiknya. Dan tidak kalah pentingnya dari itu, peran dari orangtua, selaku yang melahirkan anak. (dam)

PKDP Sosialisasikan Kriteria Calon Bupati Lewat Seminar

Jelang Pilkada Padang Pariaman
PKDP Sosialisasikan Kriteria Calon Bupati Lewat Seminar

Pariaman--Perhelatan demokrasi lima tahun sekali, yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Padang Pariaman 30 Juni nanti merupakan momentum yang paling tepat bagi masyarakat setempat, baik yang tinggal dikampung, maupun yang berdomisili dirantau. Betapa tidak, Pilkada, disamping memilih seorang pemimpin untuk lima tahun mendatang, juga titik awal dari kebangkitan daerah itu dari musibah gempa yang telah memporak-porandakan pada akhir September lalu.
    Memanfaatkan itu, Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP), sebagai satu-satunya wadah urang awak yang solid diseluruh perantauan yang ada di dunia ini. Tak tanggung-tanggung, awal April nanti, organisasi yang dipimpin Suhatmansyah itu bakal menggelar seminar dan workshop, dalam rangka mensosialisasikan kriteria calon kepala daerah sekaligus penyusunan rencana strategis Piaman saiyo sakato.
    Sekretaris panitia seminar, Ir. H. Aulia R Putra kepada Singgalang, Senin (22/3) melihat kegiatan yang akan dilakukan dengan tema 'penyatuan komitmen seluruh stakeholders rang Piaman saiyo Sakato' itu adalah bentuk kepedulian rang rantau terhadap nasib kampung halaman yang sangat dicintai ini. "Sebelumnya, PKDP telah menetapkan kriteria calon bupati yang pantas dipilih oleh masyarakat nantinya, lewat sejumlah pertemuan dan penggodokan yang dilakukan tim tujuh PKDP itu sendiri," katanya.
    Menurut Aulia, yang juga Ketua Yayasan Istiqamah Sicincin itu, via ponselnya, kriteria calon bupati yang tujuh itu adalah, berakhlak mulya dan punya sikap mental yang baik, memiliki jiwa kepemimpinan dan integritas pribadi/kejujuran yang terjamin, memiliki kompetensi dan pengetahuan yang memadai, memiliki dukungan masyarakat, partai, serta punya kekayaan yang wajar, visioner/memiliki pandangan yang jauh ke depan. Selanjutnya, berjiwa entrepreneurship dan cerdas serta komunikatif.
    "Silakan saja kandidat yang maju itu sebanyak-banyaknya. Hal itu sebuah dinamika demokrasi yang berjalan dengan baik. Namun, masyarakat harus tahu, bahwa kriteria yang telah ditetapkan PKDP itu sudah melalui proses yang sangat alot, dan dibahas cukup lama. Kita ingin, momen sosialisasi kriteria kandidat itu mampu menjawab kegelisahan masyarakat selama ini terhadap kepemimpinan Padang Pariaman yang jauh lebih baik lagi," ujar Aulia.
    Untuk narasumber saat seminar tersebut, lanjut Aulia, Suhatmansyah, Ketua Umum DPP PKDP, Musril Zahari, Ketua Bidang Pendidikan DPP PKDP, Muharmei    Zein Chan, Ketua Tim Tujuh DPP PKDP. Sementara moderator dipercayakan kepada Danil Aswat. "Kita ingin mengumpulkan semua masukan, baik dari rantau maupun yang dari kampung, dalam satu kesatuan, dalam melihat Padang Pariaman yang lebih baik lagi. Terciptanya masyarakat madani, partisipatif," harap Aulia. (dam)

Persaingan di Koalisi Bersama Rakyat Cukup Ketat

Semua Kandidat Diberlakukan Sama
Persaingan di Koalisi Bersama Rakyat Cukup Ketat

Pariaman--Koalisi bersama rakyat di Kabupaten Padang Pariaman, yang merupakan gabungan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Pelopor, terus melakukan koordinasi dan konsolidasi terhadap sejumlah kandidat yang telah mendaftar dimasing-masing partai tersebut. Koalisi yang dibangun dari arus bawah, tanpa ada fasilitasi dari kandidat itu, merupakan kekuatan yang cukup siknifikan. Disamping memiliki 7 kekuatan kursi dilembaga wakil rakyat daerah itu, koalisi itu juga tidak bisa diintervensi oleh kandidat tertentu.
    "Semua kandidat, seperti Anwar, Damsuar, A. Khusnun Aziz, Wirman Wahab, Jasma Juni, Ali Mukhni, Ambia B Bustam, Chairul Darwis, M. Yusuf, Eri Zulfian, Sudirman Gani dan Yobana Samial adalah kandidat yang telah melakukan proses yang berlaku di tiga partai tersebut. Mereka itu, ada yang mendaftar lewat PAN, PBB dan Pelopor sendiri. Kini, kandidat yang sebanyak 12 kandidat itu punya peluang untuk mendapatkan tiket koalisi ini," kata Drs. Ali Nusir, Ketua DPC Partai Pelopor Padang Pariaman, Senin (22/3) lalu.
    Ali Nusir yang didampingi Ketua DPC PBB, Suardi, Ketua DPD PAN, Yusalman, S.P serta sejumlah pengurus lainnya, ketiga partai itu di kantor PAN setempat, melihat seluruh kandidat yang telah terdaftar di koalisi bersama rakyat merupakan putra terbaik Padang Pariaman. Mereka semua telah melakukan langkah-langkah positif, dalam membangun daerah ini lima tahun mendatang. "Disamping itu, kader ketiga partai tersebut juga punya potensi yang tidak kalah pentingnya. Kita ingin ada semacam sinergis nantinya, dalam menyikapi perubahan yang akan dilakukan didaerah ini," ujar Ali Nusir.
    Sementara Ketua DPC PBB Padang Pariaman, Suardi yakin bahwa koalisi yang telah dibangun secara permanen ini, merupakan kekuatan yang cukup untuk memberikan yang terbaik, dikalangan perpolitikan Padang Pariaman. "Koalisi ini akan menetapkan calon bupati/wakil bupati terbaik dari yang baik nantinya. Kini, semua nama-nama yang telah terdaftar, dan telah menyampaikan visi misi mereka, diberlakukan sama. baik mereka yang dari birokrasi, maupun yang berasal dari politisi, kader dari salah satu partai ini," ujar Suardi.
    Menurut Suardi, tahapan yang telah dilalui koalisi ini, setelah usai menyampaikan visi misi, tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian bersama, serta komunikasi intensif dengan semua kandidat. "Kita ingin nantinya, dalam mendeklarasikan pasangan bupati itu, sesuai dengan momen yang paling tepat, sehingga langkah kedepan dalam memenangkannya bisa diwujudkan dengan baik dan benar," kata Suardi lagi.
    Baik Suardi, dari PBB, Ali Nusir dari Pelopor dan Yusalman dari PAN mengaku, bahwa sampai saat ini belum satupun kandidat yang dipastikan berangkat dari koalisi ini. "Yang jelas, semua proses untuk menuju hal itu tengah berjalan secara maraton. Semua kandidat punya peluang yang sama. Tidak ada istilah kader dan non kader. semua sama-sama mendapatkan kesempatan yang sama. Tergantung nantinya, mana yang mampu dan kuat, serta terbaik, maka itulah kandidat yang akan memakai kapal besar ini," katanya. (dam)

Kemana Dukungan Muslim Kasim ?

Antara Ali Mukhni dan Sudirman Gani
Kemana Dukungan Muslim Kasim ?

Pariaman--Perkembangan politik Pilkada di Padang Pariaman terus meningkat tajam. Menurut banyak pihak, dukungan moral dari bupati yang kini tengah berkuasa, sangat menentukan suksesnya kandidat tertentu. Masyarakat pun mulai berspekulasi, siapa diantara calon yang akan dapat dukungan moral dari bupati Muslim Kasim itu. Boleh dikatakan, dari seluruh birokrasi, seperti Sudirman Gani, Ali Mukhni-Damsuar yang sebentar lagi akan bertarung habis-habisan untuk merebut dukungan masyarakat menjadi perhatian tersendiri untuk itu.
    Betapa tidak, mereka itu pernah dan lama, bahkan sampai kini masih bekerja dibawah kendali seorang Muslim kasim. Ali Mukhni, sampai hari ini masih menjabat Wakil Bupati Padang Pariaman yang dianggap sangat setia mendampingi Muslim Kasim. Begitu juga seorang Damsuar, yang kini menjadi idola masyarakat Kecamatan VII Koto Sungai Sariak itu masih loyal pada bupati, terutama yang berkaitan dengan bidang tugasnya selaku Asisten II Setdakab Padang Pariaman.
    Sementara, Sudirman Gani adalah pejabat yang cukup lama dipakai Muslim Kasim, sebagai Sekda didaerah yang baru saja luluh-lantak akibat gempa akhir September lalu. Bahkan lebih dari itu, seorang Sudirman Gani pernah menjabat Plt Bupati Padang Pariaman selama proses Pilkada 2005 berlangsung. Banyak orang menganggap, bahwa Sudirman Gani punya kontribusi yang sangat besar, terhadap penyelamatan daerah itu, dikala masa-masa genting 2005 itu.
    Memang secara resmi bupati Muslim Kasim dalam masalah ini sulit untuk menjatuhkan dukungan politiknya. Sebab, kalau salah dalam dukung-mendukung, tentu akan berakibat patal dan rusaknya tatanan yang telah dirintis Muslim Kasim selama 10 tahun berkuasa di ranah yang terkenal dengan gudangnya ulama itu. Betapa banyak program yang sedang terbengkalai yang dilakukan Muslim Kasim, bahkan ada yang sudah hancur akibat gempa, perlu dilanjutkan dan dipertahankan oleh bupati sepeninggalnya.
    Sementara Bupati Padang Pariaman, Muslim Kasim kepada Singgalang suatu ketika dikediamannya Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung mengaku, bahwa apa yang telah banyak dirintis dan ditetapkan bersama anggota dewan terhormat harus dilanjutkan. "Selanjutnya, apa yang kita lakukan dulunya, seperti 9 kawasan strategis, pengembangan ekonomi kerakyatan yang sampai kini belum tuntas, serta program lainnya, itu harus dituntaskan bupati mendatang," katanya.
    "Apalagi, kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa, cukup menyita perhatian banyak orang, untuk turut bersama dalam membangun kembali tatanan yang telah rusak tersebut. Untuk itulah, daerah ini butuh pemimpin yang kuat dan berpengalaman. Siapa orangnya, tentu terpulang pada masyarakat yang akan melakukan pemilihan nantinya. Pokoknya kader-kader yang maju saat ini adalah putra-putra terbaik Padang Pariaman," ujar Muslim Kasim.
    Hingga kini wacana, kepada siapa Muslim Kasim bakal menjatuhkan dukungan politiknya, antara Ali Mukhni-Damsuar dan Sudirman Gani-Eri Zulfian, ditengah masyarakat terus menjadi buah bibir. Masyarakat saling klaim bahwa Muslim Kasim bakal mendukung pasang Ali Mukhni-Damsuar dan juga ada klaim untuk Sudirman Gani-Eri Zulfian. Sebab, dimata masyarakat, mereka semua yang tersebut itu adalah kader-kader terbaik Muslim Kasim, yang dianggap mampu melanjutkan kepemimpinan Muslim Kasim tersebut. "Kita lihat saja permainan ini. Sebab, tabuik baru saja dihoyak. Siapa yang akan mendapatkan dukungan itu, maka dialah yang paling beruntung," ujar masyarakat. (dam)   

Rabu, 27 April 2016

Sejuk dan Nyamannya Beribadah di Masjid Agung Madani Pasir Pangaraian

Terbaik di Indonesia 2015
Sejuk dan Nyamannya Beribadah di Masjid Agung Madani Pasir Pangaraian

Rokan Hulu--Mendadak suara perempuan itu parau, dan agak tersekat. Dia tampak terharu. Matanya berkaca-kaca. Lama tertegun, baru suaranya keluar ketika diminta memberikan sambutan. Spontan, perempuan asal Pasaman Barat yang mengurus salah satu koperasi dan majelis taklim di daerah itu menyebut salut dan banggga ketika menginjakan kakinya di Masjid Agung Madani Islamic Centre, Pasir Pangaraian, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Minggu lalu.
    "Belum ada masjid se rancak dan sebesar ini di Pasaman Barat," kata dia. Bersama kelompoknya, perempuan itu ingin mengikuti wirid pengajian rutin di masjid demikian. Sayangnya, jarak yang dia tempuh dari kampungnya ke Rokan Hulu cukup jauh, dan butuh waktu lama untuk sampai ke situ.
    Pagi setelah Subuh itu, banyak rombongan yang datang ke daerah yang berjuluk; Negeri Seribu Suluk ini untuk datang melihat dan menyaksikan masjid terbaik di Indonesia pada 2015 tersebut. Saat itu ada sejumlah rombongan, yang datang pas setengah jam menjelang Subuh masuk. Otomatis, jamaah yang berkunjung dapat melakukan Shalat Subuh berjamaah.
    Hampir semua jamaah yang datang dari berbagai daerah di Sumbar itu merasa kesejukan. Nyaman ketika meletkan dahinya ke tempat sujud, saking lembut dan senangnya dengan tikar yang membentang dalam masjid itu. Untuk Shalat Subuh yang dua rakaat itu memakan waktu lebih dari satu jam, plus dengan zikir bersama sehabis shalat. Imamnya seorang hafidz Quran dan qori internasional. Subuhnya pakai doa kunut, sama seperti yang ditemui pada surau dan masjid di perkampungan Padang Pariaman.
    Masjid yang didirikan pada 2008, dan diresmikan pada 2010 lalu ini merupakan rintisan Bupati Rokan Hulu, Achmad yang baru saja menyelesaikan kepemimpinannya di kabupaten itu selama dua periode. Kini, masjid itu jadi ikon Rokan Hulu. Dari masjid itu Pemkab Rokan Hulu membangun mental para ASN.
    Marizal Hamzah, salah seorang pengurus masjid yang menerima banyak rombongan itu menjelaskan, bahwa dalam penilaian yang dilakukan Kemenag RI tahun lalu, Masjid Agung Madani ini keluar sebagai yang terbaik, dari seluruh masjid yang dinilai di 33 provinsi yang ada di nusantara ini.
    "Masjid ini mampu menampung jamaah dari 10 hingga 12 ribu orang," kata dia. Di lantai dasar ada aula yang sanggup untuk kapasitas 4 hingga 6 ribu orang. Tak heran, berbagai seminar tingkat nasional dan internasional sering diadakan. Bahkan, aula juga di sewakan untuk pihak luar yang ingin melakukan acara wisuda, atau rapat penting lainnya.
    Masjid yang punya sarana lengkap itu, tidak hanya memikirkan dan melakukan urusan akhirat saja. Tetapi ada semacam keseimbangan antara dunia dan akhirat. Ada pusat ekonomi berupa mini market, pusat olahraga, klinik pra nikah. Dan halaman masjid sering dijadikan sebagai tempat jalan sehat saking luas dan lamanya waktu yang terpakai ketika mengelilingi halaman masjid yang cukup besar tersebut.
    Yang tak kalah penting dari itu, ada lembaga Institut Sains Ilmu Quran, yang mengajarkan hafidz kitab suci. Untuk anak Pasir Pangaraian, kata Marizal Hamzah biaya pendidikannya digratiskan. "Yang penting kedua orangtua anak mau melakukan shalat berjamaah minimal Magrib dan Isya di masjid ini," ujar dia.
    Cerita Marizal Hamzah yang mantan Staf Ahli Bupati Rokan Hulu itu, awalnya setiap ASN dan pejabat yang tak shalat berjamaah di masjid ini diberikan sanksi. Namun, lama kelamaan, sanksi tak lagi berlaku, karena ibadah sudah jadi kebutuhan. Malahan, sekarang setiap pejabat itu gantian memberikan Kultum seusai shalat berjamaah. (501)

Sembilan Petugas Haji Padang Pariaman Ikuti Tes

Sembilan Petugas Haji Padang Pariaman Ikuti Tes

Padang Pariaman--Sembilan orang yang berasal dari Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (27/4) mengikuti tes petugas haji tahap pertama 2016 tingkat kabupaten, di Aula FKUB Kemenag, Kiambang, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung.
    Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha (TU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, H. Bustari dan dihadiri Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman, H. Ali Anis serta dipantau langsung oleh tim Irjen Kementerian Agama RI yang terdiri dari Ketua Tim, H. Budi Setyo Hartono dengan anggota H. Marzuki.
    Kesembilan orang tersebut, adalah calon petugas kloter (TPHI) sebanyak empat orang; Syaiful Azhar (Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Padang Pariaman), Syafral Abdi (Kepala KUA Lubuk Alung), Zaitul Makmur (Kepala MTsN Pauh Kambar) dan Abdul Malik (Kepala MIN Padang Bintungan).
    Sedangkan untuk petugas TPHI yang mengikuti tes sebanyak dua orang; H. Masrican (Kepala Kemenag Padang Pariaman) dan H. Yurdinal (Kasi Pendidikan Madrasah). Sementara, untuk petugas non kloter (PPIH) diikuti oleh Heri Yudiansyah (Kepala KUA 2x11 Enam Lingkung), Syafri Yendi (Kepala KUA Sintuak Toboh Gadang) dan Suhaimis (Kepala MIN Ulakan Tapakis).
    Ketua Tim Pemantau dari Irjen Kementerian Agama RI, H. Budi Setyo Hartono mengatakan, kegiatan tes petugas haji dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. "Kita harapkan dengan dilaksanakanya tes ini, petugas haji yang lulus nanti bisa menjalankan tugasnya dengan optimal untuk melayani jamaah haji pada Oktober 2016 M/1437 H nanti," ujar pria yang akrab disapa Pak Toto tersebut.
    Usai pelaksanaan tes, dilanjutkan dengan pembakaran lembaran soal di halaman Aula FKUB Kemenag Padang Pariaman. (501)

Selasa, 26 April 2016

HIPMI Harus Jadi Garda Terdepan, Dalam Membangkitkan Perekonomian

Silaturrahim HIPMI dan Ali Mukhni
HIPMI Harus Jadi Garda Terdepan, Dalam Membangkitkan Perekonomian

Pariaman--Setelah sebulan pasca dilantiknya Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (18/8) kemarin jajaran BPC HIPMI setempat melakukan silaturrahim dan audiensi dengan Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni. Hal itu dilakukan, mengingat sinergis antara pengusaha muda dengan pemerintah daerah dalam membangun perekonomian masyarakat setempat dimasa mendatang.
    Menurut Aljufri, Ketua Umum BPC HIPMI Padang Pariaman, pertemuan ini merupakan pertemuan perdana bersama Ali Mukhni, setelah dilantik di gedung BI, Padang sebulan yang lalu. "Disamping itu, kita juga memberitahukan pada Ali Mukhni, bahwa dia salah seorang pembina HIPMI untuk kepengurusan tiga tahun kedepannya," kata Aljufri.
    Kehadiran Aljufri disamping sejumlah pengurus harian BPC HIPMI, juga diiringi salah seorang pembina HIPMI, Ruswan Tanjung. Mereka diterima langsung oleh Ali Mukhni yang didampingi Sekdakab Padang Pariaman, H. Yuen Karnova.
    Sementara, Ali Mukhni mengajak pengurus HIPMI untuk bersama-sama dengan pemerintah daerah dalam membangun perekonomian masyarakat. "Apalagi pascagempa, banyak perekonomian masyarakat, terutama usaha kecil menengah yang bergoyang akibat gempa dimaksud. Terima kasih kepada seluruh pengurus HIPMI, yang telah hadir dan bersilaturrahim guna memantapkan langkah kita kedepannya, dalam memberikan yang terbaik buat kemaslahatan masyarakat itu sendiri," katanya.
    Disamping itu, Ali Mukhni juga mengajak pengurus HIPMI untuk terus memberikan kontribusi positif terhadap perbaikan kehidupan masyarakat Padang Pariaman. "Kita tahu, kehadiran HIPMI merupakan jawaban atas keluh-kesah masyarakat usahawan. Untuk itu, HIPMI harus tampil digarda depan dalam menjawab tantangan masa depan perekonomian masyarakat yang semakin komplik," harapnya.
    Ali Mukhni melihat perlunya sebuah formulasi terhadap kemajuan UKM, sehingga Padang Pariaman juga punya UKM yang kuat dan mampu bersaing dipasaran, baik pasar lokal maupun di negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura misalnya. "Kita harus bersama untuk membenahi itu semua, dalam merebut pangsa pasar, sehingga mampu membangkitkan perekonomian masyarakat pascagempa itu sendiri," ujar Ali Mukhni. (dam)

Membentengi Jiwa Anak, Dengan Pendidikan Agama

TPA Al-Hidayah Sicincin Diresmikan
Membentengi Jiwa Anak, Dengan Pendidikan Agama

Sicincin--Pemkab Padang Pariaman berjanji untuk lebih memperhatikan lembaga pendidikan non formal, seperti pendidikan TPA/TPSA yang berbasis di surau dan masjid, dengan melengkapi sarana prasarana pendidikan tersebut dimasa mendatang. Apalagi pascagempa, banyak surau dan masjid yang mengalami rusak berat, sehingga proses pendidikan keagamaan ditengah masyarakat, banyak yang mengalami gangguan.
    Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni ketika meresmikan TPA/TPSA Al-Hidayah, Korong Bari Hilie, Kenagarian Sicincin, Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung, Senin lalu melihat keberadaan pendidikan non formal, seperti TPA/TPSA ini sangat membantu untuk proses penanaman nilai-nilai agama kepada anak didik diusia dini. "Kita berharap, lembaga ini kedepannya mampu memberikan yang terbaik buat perkembangan keagamaan ditengah masyarakat itu sendiri. Hanya dengan pendidikan agama yang kuatlah, segala hal yang akan mendatangkan malapetaka bisa dihindari dengan baik," ujar Ali Mukhni.
    Pada peresmian TPA/TPSA yang dipimpin Arifin Tuanku Kuniang itu, juga dihadiri oleh Walinagari Sicincin, Alwi Datuak Garang, Ketua Gerakan Muda Relawan Ai Mukhni-Damsuar (Realmuda), Firdaus, tokoh masyarakat setemat dan orangtua serta santri/santriwati TPA/TPSA tersebut. Menurut Ali Mukhni, majunya suatu daerah tidak terlepas dari kokohnya pilar-pilar pendidikannya, termasuk pendidikan non formal dan ekonomi. Baik ekonomi mikro maupun ekonomi makro.
    Ali Mukhni melihat, pembinaan yang dilakukan Pemkab terhadap kemajuan pendidikan keagamaan di Padang Pariaman cukup tinggi. Bagi qori yang mampu mengharumkan nama baik daerah ini dikancah nasional, selalu diberikan penghargaan dengan memberangkatkan untuk pergi umrah. "Hingga kini, sebanyak 12 qori asal daerah ini telah berhasil sampai di Makkah, untuk menunaikan ibadah umrah, lantaran punya prestasi dibidang sini baca Quran," kata Ali Mukhni.
    Hal itu dilakukan, lanjut Ali Mukhni, mengingat pendidikan agama merupakan suatu proses pembinaan mental, moral dan spritual dari anak-anak bangsa, sebagai modal pertahanan bagi generasi muda dalam menghadapi segala kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan dimasa mendatang. "Untuk itu, proses pendidikan agama mesti dilakukan semenjak usia dini, yang dimulai dari rumah tangga, lingkungan anak dan lembaga TPA/TPSA itu sendiri," ungkap Ali Mukhni. (dam)