Selasa, 29 Agustus 2017

Dengan Program Pedang Saber Versi 2 Dokumen Langsung Jadi di Tempat

Dengan Program Pedang Saber Versi 2 Dokumen Langsung Jadi di Tempat

Padang Pariaman--Pelayanan administrasi kependudukan yang merupakan kebutuhan berkesinambungan bagi masyarakat terus menjadi perhatian Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman. Luasnya wilayah dan jumlah penduduk yang banyak, menjadi salah satu alasan dinas itu untuk terus membuka media-media pelayanan dalam berbagai bentuk dan inovasi.
    Targetnya adalah menjangkau semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan setiap individu, dan melakukan pemutakhiran data penduduk agar semakin lengkap dan sesuai dengan dokumen-dokumen penting lainnya.
    Pada tahun 2016, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Padang Pariaman telah melaksanakan pelayanan keliling yang diberi label "pedang saber" yang merupakan kependekan dari Petugas Datang Semua Administrasi Beres. Walaupun dalam proses yang mengalami banyak kendala di lapangan, model pelayanan ini terus akan dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya agar lebih dekat dengan masyarakat. Dan saat ini, pada pertengahan tahun 2017 pelayana "pedang saber versi 2" mulai dilaksanakan.
    Pelayanan "Pedang Saber Versi 2" merupakan modifikasi dari pelayanan pedang saber sebelumnya, dimana saat ini dilaksanakan secara online. "Keunggulannya, dokumen langsung jadi di tempat", jelas Zeta Hidayati, Kepala Bidang Pencatatan Sipil yang menjadi pananggungjawab program ini.
    Beberapa waktu yang lalu, kata dia, tepatnya pada 21, 22 dan 23 Agustus, pelayanan dilaksanakan di Nagari Balah Hilia, Kecamatan Lubuk Alung dengan respon masyarakat yang cukup tinggi. Sekitar 100 dokumen diterbitkan setiap harinya dan langsung jadi di tempat. Dari hasil pemantauan tim pelayanan lapangan, masyarakat cukup puas dengan model pelayanan ini. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke dinas dan tidak butuh banyak waktu untuk urusan administrasi yang diperlukan.
    Zeta Hidayati menjelaskan, pelayanan "pedang saber versi 2" dilaksanakan untuk semua lapisan masyarakat, tidak terbatas nagari atau kecamatan. "Karena berlangsung secara online, semua masyarakat Kabupaten Padang Pariaman boleh mendatangi pusat pelayanan yang kami buka, tidak terbatas nagari dan kecamatan," ujar Zeta Hidayati.
    Pelayanan ini akan terus dijadwalkan pada nagari-nagari yang telah memiliki jaringan internet dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Padang Pariaman juga telah mempersiapkan jaringan mobile untuk pelayanan di nagari-nagari yang tidak berjaringan internet kabel. (501)

Mendukung Pengembangan Tarok City, Sarana Perhubungan Dipersiapkan

Mendukung Pengembangan Tarok City, Sarana Perhubungan Dipersiapkan

Padang Pariaman--Seiring dengan rencana pembangunan kampus sejumlah perguruan tinggi, rumah sakit, serta Lembaga Administrasi Negara yang sudah tertuang dalam bentuk perjanjian kerjasama melalui nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MOU), Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman pun sudah mempersiapkan berbagai fasilitas pendukungnya.
    Sarana perhubungan berupa transportasi merupakan hal yang tak bisa terabaikan. "Ya, itu adalah hal yang pasti. Sesuai arahan Pak Bupati, kita sudah siapkan sedemikian rupa, termasuk menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki keterkaitan," tandas Kepala Dinas Perhubungan Padang Pariaman Budi Utama.
     Pihak yang memiliki keterkaitan tersebut di antaranya adalah organisasi angkutan darat (Organda), serikat pekerja seluruh Indonesia (SPSI). Kedua lembaga ini merupakan mitra abadi ibarat suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena pemilik transportasi berada dalam naungan Organda, sedangkan awaknya di bawah naungan SPSI. Demikian juga dengan pihak perkeretaapian.
    Menurut Budi Utama, saat ini pihaknya tengah merancang dan mempersiapkan jaringan trayek untuk melayani penumpang dari dan ke kawasan kota baru Tarok. Bisa jadi dari Lubuk Alung, Sicincin menuju Tarok, ataupun sebaliknya.
    Sementara penumpang dari arah timur seperti Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, cukup menurunkan penumpang di pertigaan Balai Kamih. Untuk menuju Tarok, disambung dengan angkutan yang dari arah Padang atau Lubuk Alung lansung menuju Tarok. Tidak tertutup juga kemungkinan adanya bus kampus yang khusus melayani mahasiswa dari pertigaan Balai Kamih - Tarok dan sebaliknya.
    Selain itu, penumpang yang menggunakan kereta api juga sudah ada rutenya sampai stasiun Kayutanam, kemudian dilanjutkan menggunakan angkutan desa (Angdes) menuju kawasan Tarok City.
    Sementara di lokasi utama Tarok City, kata Budi Utama, juga tengah mengupayakan pemberhentian yang bisa diakses dari seluruh kawasan, termasuk rute yang akan dilalui nanti, termasuk kereta api. "Intinya, sebagaimana yang dipesankan Pak bupati, kita upayakan senyaman mungkin," tegasnya.
    Untuk melaksanakan rencana ini, sejumlah langkah ditempuh Budi Utama, seperti koordinasi dan konsultasi dengan Balai Perkeretaapian Padang, bahkan hingga ke Direktorat Pusat. Hal ini dilakukan agar pembiayaan tidak memberatkan daerah. Meskipun belum ada kepastian, tapi arah ke sana cukup terbuka lebar.
    Bagi Budi Utama, merupakan sebuah ganjalan jika memasuki masa pensiunnya tidak dapat berkontribusi mengiringi kegigihan langkah Bupati Ali Mukhni mewujudkan kawasan Tarok yang dibalut kesepian menjadi terang benderang sebagai tempat yang akan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa di masa mendatang.
     "Hanya dua hal yang masih mengganjal dalam fikiran, dan saya ingin hal itu tuntas sebelum saya mengakhiri tugas sebagai abdi negara. Adalah bagaimana bisa berkontribusi di Tarok City, dan pembangunan dermaga Tiram bisa dilanjutkan," kata Budi Utama sambil mengenang saat-saat ia mendampingi Bupati Ali Mukhni menempuh perjuangan berat agar Balai Pendidikan Pelatihan Pelayaran (BP3) Tiram bisa terujud beberapa tahun silam, yang sekarang sudah menjadi kenyataan.
    Di mana, menuntut ilmu di BP3 Tiram sangat diminati oleh banyak siswa, baik dari Padang Pariaman, luar kabupaten dan bahkan luar Provinsi Sumatera Barat. Demikian juga dengan mereka yang sudah menjadi pelaut untuk menambah ilmu dan meningkatkan klasifikasi keahliannya.
    "Tidak sedikit pengorbanan waktu, tenaga dan fikiran Pak Bupati Ali Mukhni terkuras dalam mewujudkan berdirinya BP3 Tiram dulu. Di samping itu, peran Gubernur dan DPRD Sumbar sangatlah besar, terutama dalam hal pengadaan tanah yang dananya ditanggung Pemprov secara keseluruhan.
    "Dalam fikiran kami saat itu hanyalah bagaimana pembangunan gedung pendidikan yang bernaung di bawah Pusat Pembangunan SDM Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan RI ini bisa terlaksana," tutup Budi Utama. (*)

Senin, 28 Agustus 2017

Dari APBD Sumbar Lewat Endarmy Sekolah Bernuansa Budaya di Kota Pariaman Itu Dapat Bantuan Komputer

Dari APBD Sumbar Lewat Endarmy
Sekolah Bernuansa Budaya di Kota Pariaman Itu Dapat Bantuan Komputer

Pariaman--Anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat, Endarmy kembali menjadi pembina upacara bendera di Kota Pariaman. Setelah mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1, pekan lalu, kali ini Legislator dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu mengunjungi SMKN 2.
    Kedatangan Endarmy, Senin (28/8) pagi, tidak sekadar menjadi pembina upacara dengan memberi pengarahan kepada guru-guru dan para siswa, tetapi membawa bantuan dengan nilai sekitar Rp100 juta. Bantuan tersebut ia serahkan dalam bentuk sembilan unit personal komputer.
    Dalam amanatnya sebagai pembina upacara, Endarmy mengingatkan para siswa dan siswi SMKN 2 Pariaman agar belajar dengan bersungguh-sungguh. "Manfaatkan seluruh waktu di sekolah untuk menyiapkan bekal ilmu. Dengan demikian, setelah tamat nanti, dapat menjadi pribadi mandiri, berkarakter dan memiliki keterampilan sehingga bisa bekerja, bahkan menciptakan lapangan kerja," pintanya.
    Kepada majelis guru dan pegawai tata usaha, ia pun mengharapkan kesungguhan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Kalau dapat, lakukan peningkatan setiap hari. Jika hari ini bekerja dengan baik, usahakan besok lebih baik lagi. Begitu seterusnya.
    Selain itu, katanya, guru sebagai penanggungjawab utama peserta didik di sekolah harus selalu dapat meningkatkan kompetensinya. Dengan demikian, mereka dapat memfasilitasi peserta didik dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
    Usai upacara, Endarmy yang didampingi dua Anggota DPRD Kota Pariaman, Jonasri dan M. Taufik, menyerahkan bantuan personal komputer yang diterima Kepala SMKN 2 Pariaman, Arrahmi, yang didampingi majelis guru dan disaksikan siswa-siswi.
    Endarmy menyatakan, bantuan personal komputer itu bersumber dari APBD Provinsi Sumbar tahun 2017 melalui pokok-pokok pikiran (pokir) dia selaku wakil rakyat asal Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Ia meminta agar komputer dimaksud dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk keperluan belajar.
    Pada kesempatan itu, semangat jiwa keibuan Endarmy pun ikut muncul. Ia mengajukan pertanyaan kepada siswa dan siswi, siapa nama Presiden Republik Indonesia? Lima orang yang menjawab dimintanya maju ke dekat podium.
    "Saya sudah berniat memberi hadiah Rp100 ribu perorang. Namun, karena ananda semua menjawab Joko Widodo tanpa sebutan ‘Pak’ atau “Bapak’, maka hadiahnya Rp100 ribu untuk berlima," kata Endarmy.
    Dari SMKN 2, Endarmy bersama Anggotra DPRD Kota Pariaman M. Taufik melanjutkan perjalanan menuju Desa Rambai, Pariaman Selatan. Sewaktu meninjau jembatan, Kepala Desa Arif Fuadi yang didampingi Sekretaris Desa Gusniarti memohon bantuan batu baronjong untuk pengaman jembatan.
    Kepala SMKN 2 Pariaman, Arrahmi menyebutkan, sekolah yang dipimpinnya memiliki 1.225 siswa dan siswi Kelas X, XI dan XII yang terbagi dalam 36 rombongan belajar (rombel). Mereka dididik oleh 87 guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan 9 guru honorer serta 20 pegawai tata usaha.
    Di SMKN 2 yang sebelumnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri Pariaman ini, kata Ar-Rahmi terdapat tujuh jurusan atau program studi. Yakni, 1. Marketing/Bisnis, 2. Akuntansi, 3. Administrasi Perkantoran, 4.Usaha Perjalanan Wisata, 5. Multimedia, 6.Tata Boga dan 7. Akomodasi Perhotelan.
    "Keunggulan SMKN 2 Pariaman antara lain memiliki akreditasi amat baik (prediket A) untuk ketujuh jurusan, sebagai sekolah percontohan pelaksanaan Kurikulum 2013 yang sudah dilaksanakan dari tahun 2013 sampai sekarang, sebagai sekolah pengembangan rujukan dan sebagai sekolah model untuk pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)," papar Arrahmi.
    Tidak hanya itu! Masih banyak keungulan yang lain. SMKN 2 Pariaman merupakan sekolah bernuansa budaya dengan sudah menetapkan hari Jumat sebagai Minang Day dengan bentuk pelaksanaan di antaranya mewajibkan siswa, guru dan pegawai mengenakan pakaian baju kurung basiba (perempuan) dan bagi laki-laki mengenakan baju koko dilengkapi dengan kain sarung dan kopiah. (501)

Pengabdian Tim Dosen Fisika FMIPA UNP Meningkatan Kompetensi Guru SMP di Solsel

Pengabdian Tim Dosen Fisika FMIPA UNP
Meningkatan Kompetensi Guru SMP di Solsel 

Solsel--Guru sebagai penanggungjawab utama peserta didik di sekolah harus selalu dapat meningkatkan kompetensinya. Dengan demikian, mereka dapat memfasilitasi peserta didik dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
    Menyadari hal tersebut, Tim Dosen Program Studi Fisika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang (FMIPA UNP) kembali melakukan pengabdian masyarakat. Kegiatannya kali ini berupa Peningkatan Kompetensi Guru-guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Solok Selatan (Solsel) melalui Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Kontekstual dengan Pendekatan Saintifik.
    Demikian dikemukakan Ketua Tim Pengabdian Harman Amir, kepada Singgalang, Senin (28/8). Menurutnya, kegiatan berlokasi di SMPN 33 Solsel, berlangsung selama dua hari, Jumat - Sabtu lalu.
    "Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala SMPN 33 Solsel Syaftiyensi serta dihadiri Kepala SMPN 2 R. Ritta, Kepala SMPN 19 M. Nazi dan Kepala SMPN 34 Sukman, di samping guru-gurunya sebagai peserta," ujar Sarjana Fisika Universitas Riau 1994 dan Magister Sains Institut Teknologi Bandung (ITB) 2002 ini.
    Ia menambahkan, bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat ini terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama memberikan pelatihan tentang pembuatan media pembelajaran berbasis kontektual dengan pendekatan saintifik.
    "Sedangkan tahap kedua kami lanjutkan setelah beberapa minggu berikutnya. Yakni melakukan evaluasi terhadap produk media yang dibuat oleh peserta pelatihan," katanya mengakhiri. (501)

Liga Nagari Lubuk Alung Grup B Salibutan Perberat Peluang Singguliang Lolos Otomatis

Liga Nagari Lubuk Alung Grup B
Salibutan Perberat Peluang Singguliang Lolos Otomatis

Lubuk Alung--Drama kembali tersaji pada lanjutan Liga Nagari Lubuk Alung di Grup B. Tim Singguliang yang digadang-gadang melenggang mulus mewakili Grup B justru tersungkur di kaki Salibutan melalui tendangan adu pinalti.
    Bermain dalam kondisi lapangan basah, Senin petang kemarin sebenarnya Singguliang menguasai jalannya permainan. Bermain dengan kepercayaan diri tinggi mereka berhasil mendikte permainan. Tercatat tiga peluang emas didapatkan oleh Singguliang, masing-masing melalui Yudi Fittorio yang tendangan jarak jauhnya masih mengenai tiang gawang.
    Peluang selanjutnya didapat oleh Yuda Pocaik yang sudah berhadapan dengan penjaga gawang Salibutan. Namun tendangannya justru menyamping dan mengenai tiang gawang. Tekanan demi tekanan Singguliang akhirnya membuahkan hasil. Adalah seorang Yudi Fittorio, sang legenda Singguliang dengan dinginnya menempatkan bola ke sudut gawang setelah berhasil melepaskan diri.
    Tertinggal kedudukan, Salibutan mulai bermain keluar menyerang dan memainkan bola dari kaki ke kaki. Situasi berbahaya berhasil mereka ciptakan, apalagi lemah dan kurang koordinasi barisan belakang tanpa adanya Robi Ralli dan tidak diturunkannya Aidil MP. Meski begitu, Salibutan belum berhasil menyamakan kedudukan hingga babak pertama usai.
    Upaya Singguliang untuk memperbesar keunggulan terus berlanjut di babak kedua. Karena ketidak-tenangan penyerang mereka, peluang yang seharusnya menjadi gol justru terbuang percuma.
    Rapuhnya koordinasi barisan belakang Singguliang akhirnya mendapat hukuman. Berawal dari sapuan gagal pemain belakang mereka, bola lambung berusaha ditangkap penjaga gawang Syahrul Syaputra, namun bola lepas ke arah gawang. Pemain belakang Valdi yang berusaha membuang bola justru masuk ke gawang sendiri.
    Kedudukan imbang permainan kedua tim bertambah menarik. Serangan dari kedua tim silih berganti terjadi. Singguliang yang merasa tersengat terus mengurung dan menciptakan peluang. Kembali lewat aksi Yudi, dua kali pendukung Singguliang dipaksa menahan nafas. Tendangan keras kaki kirinya dua kali melebar.
    Sebaliknya, anak-anak Salibutan semakin menikmati permainan. Sekali-kali serangan balik mereka mengancam pertahanan Singguliang yang terlihat panik dan kehilangan akal. Hingga babak kedua berakhir skor 1 - 1 tidak berubah dan kemenangan pun harus ditentukan melalui adu pinalti.
    Dari enam eksekutor kedua tim, Salibutan menyarangkan dua gol dan Singguliang menyarangkan satu gol. Penjaga gawang Salibutan Aju menjadi pahlawan bagi timnya yang berhasil menahan penendang terakhir Singguliang Andre. Grup B menyisakan satu partai terakhir, yakni Pungguang Kasiak melawan Salibutan. Sekaligus penentuan tim lolos ke babak selanjutnya. (501)

Melahirkan di Rumah Sakit Aisyiah Pariaman Akte Kelahiran Langsung Dibawa Pulang

Melahirkan di Rumah Sakit Aisyiah Pariaman Akte Kelahiran Langsung Dibawa Pulang

Padang Pariaman--Akte kelahiran adalah dokumen yang selalu menjadi persyaratan penting untuk berurusan di berbagai pusat pelayanan publik. Karena perannya yang sangat penting, seringkali masyarakat mengurusnya di saat-saat dokumen tersebut diperlukan dan ingin cepat selesai.
    Suatu gejala yang berkembang di tengah masyarakat sampai saat ini. Oleh sebab itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Padang Pariaman meluncurkan program baru bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membantu masyarakat agar lebih cepat mendapatkan dokumen kependudukan.
    "Program ini kami namakan Alpa Beta. Anak lahir pulang bersama akta yang didukung oleh Ajek (Antar Jemput administrasi Kependudukan)," kata Muhammad Fadhly, Kepala Disdukcapil Kabupaten Padang Pariaman.
    Lantas, bagaimana program ini diluncurkan? Kasi Kelahiran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, M. Devid menjelaskan program ini telah dipersiapkan perencanaannya sejak tahun 2016 dan telah di softlaunching pada awal tahun 2017.
    "Setelah itu kami mempersiapkan sarana dan prasarananya beserta SOP pada masing-masing stakeholder yang terlibat dalam program ini. Saat ini sudah berjalan dan kita terus membenahi prosesnya agar semakin sempurna dan menambah kerjasama dengan Puskesmas," kata dia.
    Menurutnya, Klinik Aisyiah Pariaman adalah salah satu mitra Disdukcapil untuk program ini. Siapa yang melahirkan di Klinik Aisyiah, nanti petugas klinik akan memproses administrasinya, proses selanjutnya berjalan dan akan mengantarkan akte kelahiran anak yang baru lahir sebelum mereka pulang ke rumah.
    Program ini, lanjut Devid, adalah inovasi pejabat eselon IV pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang memang diwajibkan untuk terus membenahi setiap sarana yang dapat mendukung pencapaian target pelayanan akte kelahiran maupun KTP Elektronik.     Katanya lagi, program ini kemudian dikembangkan di 25 Puskesmas. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman menerima kerjasama dengan klinik swasta manapun yang melakukan peyananan persalinan.
    Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni sebelumnya menjelaskan, program ini sangat didukung oleh pemerintah daerah. "Bahkan kita akan menambah sepeda motor Ajek sesuai kebutuhan. Yang penting pelaksanaan pelayanan dapat ditingkatkan terus menerus," ujar Ali Mukhni.
    Disdukcapil tahun ini meluncurkan beberapa program baru. selain Alpa Beta dan Ajek, adalah Dukcapil Weekend Service, Mitra PMI dan Kadoku KTP-elektronik bagi siswa SMA. (501)

Minggu, 27 Agustus 2017

Liga Nagari Lubuk Alung Menag Susah Payah Atas Balah Hilia, Sikabu Perpanjuang Nafas Lolos Fase Grup

Liga Nagari Lubuk Alung
Menag Susah Payah Atas Balah Hilia, Sikabu Perpanjuang Nafas Lolos Fase Grup

Lubuk Alung--Lewat perjuangan susah payah menghadapi Balah Hilia, Sikabu akhirnya memperpanjang asa untuk lolos ke babak selanjutnya. Menghadapi Balah Hilia yang bermain kali pertama dengan motivasi tinggi, Sikabu terlihat kesulitan diawal permainan.
    Balah Hilia yang banyak menurunkan pemain muda berhasil mengimbangi permainan menyerang Sikabu, yang harus memaksakan kemenangan untuk membuka peluang lolos. Peluang pertama terjadi di pertahanan Balah Hilia ketika pemain Sikabu Randi, tendangannya melenceng tipis di sebelah kiri gawang yang dijaga Rinal. Peluang selanjutnya didapat Sikabu dari bola umpan matang dari RizQi Salam yang berhasil diintersep dengan baik oleh Dori Aweng.
    Gol yang ditunggu pendukung Sikabu akhirnya hadir di menit ke-27, sebuah tusukan dari Febi Pranata Tanjung yang berhasil melewati pemain bertahan Balah Hilia, dan dengan tenang mengelabui penjaga gawang Rinal.
    Unggul satu gol, Sikabu berhasil menguasai permainan dan terus memberikan tekanan untuk Balah Hilia. Peluang gol berhasil mereka ciptakan namun terbuang percuma karena ketidak-tenangan mereka. Kedudukan 1-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.
    Di babak kedua Balah Hilia masih kesulitan untuk keluar dari tekanan. Sementara Sikabu terus menekan guna melebarkan keunggulan mereka. Usaha mereka pun membuahkan hasil pada menit ke-52, dari sebuah tendangan bebas melengkung dari Play Maker Rizqi Salam yang menggetarkan gawang Balah Hilia.
    Tersengat dengan gol tersebut, pelatih Balah Hilia melakuan pergantian pemain. Apriyogi dimasukkan dan mendorong Erix Setiawan kedepan. Strategi krusial ini terlihat berhasil dengan berkembangnya permainan Balah Hilia. Balah Hilia mendapat peluang di kaki Erix, yang berhasil melepaskan diri namun tendangannya lurus ke arah penjaga gawang Sikabu.
    Terus menekan, Balah Hilia akhirnya memperkecil kekalahan. Apriyogi melepaskan tendangan jarak jauh di luar kotak pinalti yang tidak dapat diselamatkan dengan sempurna oleh kiper Sikabu dan merubah kedudukan menjadi 2 - 1. Pasca gol Apriyogi, Balah Hilia semakin bersemangat untuk mengejar ketertinggalan. Peluang kembali didapat dari sebuah sundulan Erix yang melenceng tipis ke kanan gawang Sikabu.
    Sekaligus menjadi peluang terakhir Balah Hilia dalam pertandingan ini. Skor ini pun tidak berubah hingga pluit akhir ditiupkan oleh wasit Ali Usman. Untuk man of the match didapatkan oleh Feby Pranata, striker Sikabu yang permainannya sangat impresif kali ini.
    Hasil kemenangan 2-1, Sikabu berada di posisi kedua klasemen Grup A dan nasibnya pun tergantung pada partai terakhir Grup A. Posisi teratas masih diduduki Aie Tajun, kendati sama memiliki nilai tiga, namun Aie Tajun unggul dalam selisih gol. Partai hidup mati akan dilalui tatkala Balah Hilia berjumpa Sikabu, Aie Tajun hanya butuh hasil imbang. Sementara Balah Hilia butuh kemenangan dengan marjin dua gol. Kemenangan hanya 1-0 akan mengantarkan Sikabu untuk lolos. (501)

Diskusi untuk Kota Lubuk Alung Terus Berlanjut

Diskusi untuk Kota Lubuk Alung Terus Berlanjut

Lubuk Alung--Diskusi maraton perjuangan untuk terwujudkan Kota Lubuk Alung mandiri, berpisah dari induknya Kabupaten Padang Pariaman terus bergulir. Antusias dan semangat para tokoh kampung itu tampak, dan ingin sekali mimpi tersebut jadi kenyataan. Setelah bertemu dengan tokoh Lubuk Alung Adlis Legan beberapa waktu lalu, Minggu (26/8) lalu diskusi terbuka kembali digelar di Bukik Lubuk Alung.
    "Kuncinya, kita harus semangat dan siap untuk menerima segala kemungkinan yang akan terjadi, seperti cemoohan berbagai pihak, cacian dan segala macamnya," kata Dr. Irwandi Sulin Datuak Gadang, tokoh masyarakat Lubuk Alung yang pernah jadi Rektor Unitas Padang ini.
    Irwandi Sulin yang didampingi Datuak Sarian, Walinagari Lubuk Alung, Harry Subrata Datuak Rangkayo Basa melihat perjuangan Lubuk Alung mandiri adalah perjuangan lama yang bersemi kembali. "Dan, bagi panitia inti harus diketahui, perjuangan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, meskipun menurut hitung-hitungan, Lubuk Alung layak untuk dijadikan kota yang akan setara dengan kota lainnya di Sumatera Barat," kata dia.
    Dengan luas wilayah yang mencapai 111,63 kilometer persegi, Kecamatan Lubuk Alung punya 69.743 jiwa penduduk, tersebar dalam sembilan kenagarian saat ini. Yakni, Nagari Lubuk Alung, Aie Tajun, Pungguang Kasiak, Pasie Laweh, Sungai Abang, Balah Hilia, Salibutan, Sikabu, dan Singguliang. Sedangkan Nagari Buayan Lubuk Alung yang masuk Kecamatan Batang Anai, sangat berpotensi untuk ikut bergabung, karena historisnya memang Lubuk Alung.
    Intinya, kata Irwandi Sulin, panitia yang dikomandoi Sondra Mulia, Iskandar Bustami, Landi Efendi memperbanyak melakukan koordinasi, diskusi dengan seluruh elemen yang ada di Lubuk Alung, yang pada akhirnya melahirkan kajian yang tepat sasaran. Baik dengan tokoh yang ada di kampung mapun dengan yang telah sukses di rantau.
    "Potensi intelektual yang profesor dan doktor di Lubuk Alung lumayan banyak. Nah, potensi itu harus dimanfaatkan agar perjuangan ini maksimal," ungkapnya.   
    Sondra Mulia yang juga salah seorang ASN di lingkungan Pemkab Padang Pariaman ini mengaku yakin atas keberhasilan perjuangan tersebut. "Kalau tidak kita yang akan menikmati, ya anak cucu kita nantinya. Pokoknya, perjuangan bersama Kota Lubuk Alung harus kita lakukan," tegas dia.
    "Insya Allah, Selasa ini kita bertemu dengan Ketua KAN dan seluruh niniak mamak Lubuk Alung. Pertemuan maraton ini juga akan berlanjut dengan seluruh walinagaru bersama Bamus-nya, dan tentunya akan menyebar ke seluruh tokoh-tokoh yang dianggap penting dalam hal ini," ujar Sondra Mulia. (501)

Melalui Ternak Sapi Bantuan KWT Mutiara Bunda Anduriang Berdayakan Ekonomi Perempuan

Melalui Ternak Sapi Bantuan
KWT Mutiara Bunda Anduriang Berdayakan Ekonomi Perempuan

Anduriang--Kelompok Wanita Tani (KWT) Mutiara Bunda nama kelompoknya. Atas bantuan Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat melalui pokok pikiran Endarmy, anggota Komisi V DPRD Sumbar, kelompok ini mengelola 15 ekor sapi. Enam ekor di antaranya telah hamil, dan sebentar lagi akan melahirkan.
    Berlokasi di Korong Balah Aie, Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, sapi itu sengaja didiamkan dalam bilik-bilik pada kandang sederhana. Menurut Endarmy, sapi-sapi itu merupakan bantuan Dinas Peternakan Sumbar melalui dana pokir-nya. "Selain di sini, ada 15 ekor sapi lagi di KWT Mutiara Nagari Balah Aie, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, yang juga bantuan Dinas Peternakan Sumbar melalui dana pokir saya," ujarnya.
    Selaku wakil masyarakat yang duduk di DPRD Sumbar, Endarmy ingin para wanita di kampungnya itu bisa hidup mandiri, dan tidak banyak bergantung pada suaminya. Apalagi, sebagian besar anggota KWT Mutiara Bunda ini adalah janda, yang harus kuat menghidupi keluarganya sendiri.
    Yelvi Yelita, Ketua KWT Mutiara Bunda sengaja mengajak Endarmy dan Singgalang ke kandang sapinya di Balah Aie, Kamis lalu. Berjalan kaki menelusuri jalan pematang sawah, ternyata sapinya itu sengaja ditarok jauh dari pemukiman masyarakat.
    "Sebentar lagi sapi ini akan dilepas. Sebab, melihat kebiasaannya, sapi ini sangat tidak nyaman untuk dikurung terus-terusan," kata Yelvi. Kata dia, lahan untuk melepaskannya lumayan luas.
    Sekarang, ujar Yelvi, untuk memberi makannya dibutuhkan sekitar 25 karung rumbut dalam sehari. Dikasih makan tiga kali dalam sehari, yakni pagi, siang dan petang. Untuk menyabit rumput ini para anggota bergantian. "Ya, yang menyabit rumputnya suami kami. Sedangkan kami mengasihkannya ke sapi," kata dia.
    Menyaksikan sapi-sapi itu makan rumput dengan lahap serta keceriaan Yelvi Yelita melayaninya, rasa lelah usai berjalan kaki ke kandang jadi berkurang. Dia menyebutkan, kelompoknya beranggotakan 21 perempuan, semuanya aktif melakukan pemeliharaan dan menyediakan rumput untuk sapi-sapi mereka.
    Di daerah pemilihannya, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman, Endarmy dikenal sebagai wakil rakyat yang sangat aspiratif. Dia sangat cepat merespons aspirasi masyarakat, baik yang disampaikan melalui telepon, whatsapp dan media sosial seperti facebook maupun saat ia datang berkunjung, lalu berusaha dengan kemampuan maksimal memperjuangkannya ke pihak eksekutif seperti gubernur dan organisasi-organisai perangkat daerah (OPD) atau ke badan usaha milik negara dan daerah melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggungjawab sosial perusahaan.
    "Alhamdulillah, umumnya perjuangan saya berhasil berkat lobi dan pendekatan, kemudian dinikmati masyarakat," kata Endarmy. Tahun 2017 ini dana pokir Endarmy tersebar secara hampir merata di seluruh wilayah Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman walau pada pemilihan umum 2014 tidak semua wilayah itu memberikan kontribusi suara kepada Endarmy. Namun, perempuan ini menegaskan, pengabdian sebagai wakil rakyat tidak mesti berbanding lurus dengan perolehan suara pada pemilu.
    Nama Endarmy ternyata menggambarkan sejarah pilu kehidupan perempuan ini. Nama itu merupakan gabungan dua kata bahasa Inggris End dan Army, diberikan oleh pamannya dari pihak ibu. Artinya kurang-lebih "Anak terakhir dari seorang tentara". Ayah Endarmy memang seorang prajurit TNI, wafat ketika Endarmy masih berusia dua bulan dalam kandungan ibunya. (501)

Liga Nagari Lubuk Alung Sungai Abang Redam Permainan Gigih Pasie Laweh

Liga Nagari Lubuk Alung
Sungai Abang Redam Permainan Gigih Pasie Laweh

Lubuk Alung--Tim Nagari Sungai Abang berhasil menduduki puncak klasemen di Grup C setelah pada pertandingan, Sabtu (26/8) sore berhasil menundukkan tim kuda hitam Pasie Laweh, dengan skor cukup meyakinkan; 3 - 1. Hasil ini sekaligus membuka peluang Sungai Abang untuk lolos ke babak selanjutnya cukup besar.
    Tampil dengan kolaborasi pemain senior dan yunior, Sungai Abang terlihat ngotot dan mencoba menguasai permainan. Apalagi bermain dihadapan pendukung mereka sendiri, karena bermain di lapangan Sungai Abang. Dari awal pertandingan Sungai Abang langsung bermain menekan. Itu dibuktikan ketika pinalti mereka dapatkan, berawal dari tusukan Fiqri Baihaqi Putra yang dijatuhkan secara ilegal oleh pemain belakang Pasie Laweh. Wasit Diko Pratama yang memimpin pertandingan tanpa ragu langsung menunjuk titik putih. Eksekusi pinalti pada menit ke-5 diambil Ivanico Putra yang berhasil menceploskan bola dan membuat kedudukan 1-0.
    Unggul satu kosong, Sungai Abang terus menyerang guna menambah pundi gol mereka. Berkali-kali penyerang legendaris mereka; Don Godok terus meringsek dan membuka peluang. Hadirnya Don Godok yang sengaja didatangkan dari Padang Panjang berdampak signifikan dalam penyerangan.
    Usaha keras Sungai Abang kembali menghasilkan gol pada menit ke-24, berawal dari umpan dari sayap kanan yang gagal diintersep pemain Pasie Laweh Fiqri Baihaqi Putra berhasil dengan tenang menempatkan bola di sudut gawang Pasie Laweh. Sekaligus menjadi gol penutup di babak pertama.
    Di babak kedua, Pasie Laweh mulai berani dan percaya diri keluar dari tekanan. Permainan dari kaki ke kaki mulai mereka terapkan. Serangan yang dimotori gelandang mungil mereka; Ilyas membuat repot pertahanan Sungai Abang. Hingga akhirnya pada menit ke-54 Pasie Laweh berhasil memperkecil kekalahannya, yang berawal dari kesalahan pemain belakang Sungai Abang, Dicky Wijaya berhasil memanfaatkan dengan baik. Sontekan pelannya berhasil memperdaya penjaga gawang Sungai Abang; Ruki Lisade Putra.
    Berhasil menipiskan ketertinggalan, Pasie Laweh semakin berani bermain terbuka. Pertandingan pun semakin menarik dengan terjadinya jual beli serangan dari kedua tim. Namun Sungai Abang terlihat unggul dalam pengalaman. Marjin kedudukan akhirnya berhasil mereka perlebar. Kali ini sebuah gol spektakuler dari Don Godok. Tendangan penjuru berhasil langsung dilesakkan ke dalam gawang tanpa bisa dijangkau dengan sempurna oleh penjaga gawang Pasie Laweh.
    Tertinggal cukup jauh, Pasie Laweh semakin meningkatkan serangan, dengan melakukan beberapa kali pergantian pemain. Namun hal tersebut belum membuahkan hasil karena sulitnya menembus pertahanan Suherbi Perdana dan Michael Hardy Saputra Sinabutar yang bermain cukup disiplin pada pertandingan sore itu. Skor 3 - 1 tetap tidak berubah hingga peluit akhir ditiupkan.
    Untuk Man of the Match pada pertandingan kali ini diraih oleh pemain Sungai Abang Fiqri Baihaqi Putra, yang bermain sangat baik lewat sato gol dan satu assist-nya. (501)

Singguliang Kalahkan Pungguang Kasiak Lewat Adu Penalti

Singguliang Kalahkan Pungguang Kasiak Lewat Adu Penalti

Lubuk Alung--Pulang baleh. Ungkapan itulah yang tengah dirasakan Tim Singguliang, setelah pada pertandingan, Jumat (25/8) sore lalu berhasil mengalahkan juara bertahan Pungguang Kasiak lewat adu pinalti, setelah bermain imbang di waktu normal. Pungguang Kasiak pada Liga Nagari Lubuk Alung, juga di lapangan Sungai Abang berhasil mengalahkan Singguliang di babak semifinal lewat adu pinalti juga.
    Bermain dengan banyak menurunkan materi pemain muda, Singguliang terlihat percaya diri melayani permainan sang juara bertahan yang bermaterikan pemain juara di tahun sebelumnya. Permainan cepat dan ketat diperagakan oleh kedua tim yang terlihat ingin memenangkan pertandingan guna memudahkan langkah untuk lolos ke babak selanjutnya.
    Berpredikat sebagai juara bertahan, Pungguang Kasiak terlihat kurang lepas bermain. Justru Singguliang lebih tenang dan menikmati permainan. Sering salah pengertian antar pemain Pungguang Kasiak. Peluang pertama didapat Singguliang pada menit ke-12 tatkala sebuah tendangan percobaan keras di lepaskan oleh sang kreator serangan mereka; Yudi Fittorio. Namun tendangannya dapat diselamatkan dengan gemilang oleh penjaga gawang Pungguang Kasiak; Ofra Kenzie Marten.
    Tidak mau ketinggalan dalam permainan, Pungguang Kasiak juga merespon dengan cepat, permainan cepat merapat memanfaatkan penyerang mereka; Aldo berhasil menciptkan situasi berbahaya di jantung pertahanan Singguliang. Peluang terbaik Pungguang Kasiak didapat Aldo, setelah berhasil meringsek masuk ke kotak enam belas, namun tendangannya masih dapat diblok oleh pemain belakang Singguliang; Robi Ralli. Praktis setelah itu permainan lebih bertumpu di lapangan tengah hingga babak pertama berakhir.
    Memasuki babak kedua Pungguang Kasiak melakukan pergantian pemain, dan permainan mereka lebih hidup terlebih dengan masuknya Bayu. Sementara Singguliang meresponnya dengan memasukan penyerang mereka; Yuda Pocaik. Singguliang nyaris menciptakan gol ketika gawang telah kosong, umpan tarik dari samping kiri gawang gagal dimanfaatkan Pocaik. Sontekannya melambung ke atas mistar.
    Setelah itu penyerang Singguliang terlihat kesulitan dalam menembus pertahanan Pungguang Kasiak karena kokohnya menara benteng pertahanan Pungguang Kasiak yang digalang oleh Adit dan Rieko Alzar. Pungguang Kasiak tetap mengandalkan Aldo di depan yang kehilangan tandemnya; Iqbal Konate yang tidak ikut main.
    Hingga pluit babak kedua berakhir ditiup Wasit Abdul Gani, skor imbang tetap tidak berubah, hingga pemenang harus ditentukan melalui adu pinalti. Dari lima penendang Singguliang, tiga berhasil menjadi gol dan dua penendang gagal. Sementara Pungguang Kasiak dua penendang sukses dan tiga penendang gagal. Penjaga gawang Singguliang Kairul menjadi pahlawan setelah menggagalkan penendang terakhir Pungguang Kasiak.
    Dengan kemenangan ini, Singguliang mendapatkan poin dua, sekaligus memuncaki klasemen di Grup B. Sedangkan Pungguang Kasiak berada di posisi kedua dengan raihan poin satu. Untuk man of the match kali ini diraih Reval Aditya Pratama dari Singguliang dan berhak atas jersey dari Pitih Kareh Distro yang diserahkan langsung oleh Ownernya, Hardi Candra. (501)

Dengan Penataran Pelatih dan Wasit Lisensi C Perbasi Padang Pariaman Telah Mencetak Mesin Bolabasket

Dengan Penataran Pelatih dan Wasit Lisensi C
Perbasi Padang Pariaman Telah Mencetak Mesin Bolabasket

Lubuk Alung--Penataran pelatih dan wasit lisensi C, Sabtu (26/8) malam berakhir. H. Darmon, Ketua Perbasi Kabupaten Padang Pariaman secara resmi menutup rangkaian acara yang diadakan sejak Kamis di Panti Sosial Bina Remaja Sumatera Barat di Lubuk Alung tersebut.
    "Penataran ini langkah awal yang kita lakukan, dan akan terus berlanjut di masa yang akan datang," kata Darmon yang juga anggota Komisi V DPRD Sumatera Barat ini.
    Bagi Darmon, penataran pelatih dan wasit adalah penciptaan sebuah mesin olahraga bola basket. "Dari pelatih inilah nantinya akan lahir kader dan bibit unggul basket yang akan mewarnai percaturan olahraga di Sumbar, bahkan sampai SEA Games sekalipun," ujar anggota dewan asal PAN ini.
    Darmon mengharapkan, para pelatih yang telah menghabiskan waktunya selama tiga hari di Lubuk Alung ini, demi untuk sebuah legalitas resmi hendaknya mampu berbuat yang terbaik nantinya. Paling tidak, satu orang pelatih akan menangani satu atau dua klub basket di tempatnya.
    Penataran pelatih dan wasit lisensi C yang bekerjasama dengan Kemenpora RI itu, tidak saja diikuti oleh peserta dari Padang Pariaman. Tetapi juga ada peserta dari daerah lainnya di Sumbar, bahkan hadir pula peserta dari Muaro Jambi.
    "Kita terus lakukan pengkaderan basket lewat dunia pendidikan. Umumnya, semua SMA atau sederajat sudah punya yang namanya lapangan basket. Tinggal lagi, bagaimana Perbasi Padang Pariaman memanfaatkan momen ini dengan baik," ungkap dia.
    Di sisi lain, Darmon sangat menyayangkan ada sekolah yang tidak memperkenankan masyarakat ikut latihan di lapangan basket yang ada di sekolah terkait. "Ini keterlaluan. Kita tahu, besarnya sebuah sekolah adalah karena faktor lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah. Ke depan, hal ini harus di buang jauh-jauh. Sekolah harus memasyarakat, dan dan melekat dengan lingkungannya," tegas Darmon.
    Pada malam penutupan itu, Darmon juga memberikan apresiasi kepada empat orang peserta; dua dari pelatih dan dua pula dari wasit. Untuk pelatih, Perbasi Padang Pariaman dibawah kendali Darmon memberikan sebuah bola basket dan untuk wasit diberikan sebuah pluit. "Bola dan pluit tentu beriringan. Bola masuk, pluit harus berbunyi. Jangan sampai tak berbunyi pula," ungkapnya. (501)

Ruswita Adjisman Perempuan Alumni IKIP Jakarta Itu Tinggal di Sebuah Bedeng Kecil Berdinding Kain Lusuh

Ruswita Adjisman
Perempuan Alumni IKIP Jakarta Itu Tinggal di Sebuah Bedeng Kecil Berdinding Kain Lusuh

Kayutanam--Tinggal di sebuah bedeng yang hanya berdinding kain lusuh bukanlah pilihan hidup Ruswita Adjisman bersama putranya Jojo. Namun, paksaan hiduplah yang membuat perempuan yang dulunya mumpunyai ekenomi mapan dan berkecukupan di Jakarta itu.
    Bedeng itu berlokasi hanya sekitar 30 meter dari pinggir Jalan Raya Padang – Bukittinggi, tepatnya di pangkal jembatan sebelum Pasar Kayutanam, atau masuk wilayah Korong Pasar Usang. Bedeng itu berlokasi di halaman reruntuhan rumah yang menurut Eru – begitu Endarmy menyapa Ruswita – dihancurkan oleh tetangganya karena faktor iri dan dengki.
    "Kami bukan sengsara, Pak, tetapi disengsarakan," cetus Eru, suaranya terdengar lirih, saat dikunjungi Endarmy, Kamis lalu bersama Singgalang.
    Eru yang ditinggal cerai oleh suami sebelumnya hidup berkecukupan di Jakarta. Bahkan, putra semata wayangnya bisa menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister hukum di Universitas Indonesia. Setelah ditimpa kesulitan ekonomi, Eru mengajak si anak pulang kampung. Namun, ia dapati rumahnya telah hancur.
     Prihatin mendapati realita miris yang dialami Eru, Endarmy yang anggota DPRD Sumatera Barat memasukkan program pembangunan kembali rumah wanita tamatan IKIP Jakarta tahun 1990 itu ke dalam rencana kegiatan anggaran (RKA) pokok-pokok pikiran (pokir)-nya di DPRD Sumbar tahun 2017. Sayangnya, program tersebut tidak ditindak-lanjuti oleh pihak terkait di Pemrov Sumbar.
    "Insya Allah tahun 2018 depan saya masukkan kembali ke dalam program pokir," cetus Endarmy. Mengapa Eru tidak membangun lagi rumahnya yang dihancurkan itu? Perempuan itu menyebutkan, untuk bisa memenuhi kebutuhan makan dan minum saja ia sering kesulitan. Usaha yang dia lakukan adalah mengumpulkan hasil tanaman pada lahan yang ditinggalkan orangtuanya seperti durian dan jengkol, itupun kalau sedang berbuah.
    Sementara Jojo baru saja mencoba bergabung dengan suatu kantor pengacara di Kota Padang. Terkadang, Jojo pun bekerja secara serabutan seperti berkuli atau menawarkan jasa angkutan dengan becak motor.
    Dengan menempati barak yang berukuran kecil demikian, Eru dan anaknya bergelut dengan berbagai hal dalam kesehariannya. Mulai dari dinginnya udara malam yang mencekam, hingga nyamuk yang banyak membuat sarang di sekitaran baraknya itu. Maklum, Kayutanam terkenal dengan istilah ikue darek kapalo rantau. Artinya hawa sejuk yang ada di Padang Panjang berimbas di wilayah Kayutanam dan sekitarnya.
    Endarmy yang anggota dewan dari Partati NasDem ini merasa terenyuh melihat kondisi Eru. "Dia orang mapan dulunya. Orangtuanya dosen. Namun, karena faktor sosial membuat dia seperti ini," ujar Endarmy.
    Sebagai seorang perempuan hidup prihatin, Endarmy ingin Eru bisa menapaki kejayaannya masa lalu itu. "Insya Allah, jejak rumahnya ini akan kita bangun kembali, agar dia bisa hidup nyaman dari berbagai ancaman penyakit.
    Menjadi wakil rakyat itu bukan pekerjaan ringan. Banyak harapan dan aspirasi yang diembankan rakyat. Mulai dari hal-hal sederhana seperti modal usaha warung kecil-kecilan hingga hal-hal besar berupa perbaikan sarana dan prasana infrastruktur yang mereka butuhkan. Semua meminta direalisasikan dengan segera.
    "Tentunya, tuntutan demikikan bagian dari tugas dan wewenang saya sebagai anggota dewan yang mewakili masyarakat Padang Pariaman dan Kotta Pariaman," kata Endarmy. (501)

Mahasiswa KKN Unitas Harus Lebih Kreatif Berdayakan Potensi Masyarakat

Mahasiswa KKN Unitas Harus Lebih Kreatif Berdayakan Potensi Masyarakat

Sintuak--Mahasiswa Universitas Tamansiswa (Unitas) yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah masyarakat harus lebih kreatif dalam memberdayakan potensi masyarakat di lokasi penempatanya. Apa yang dapat dikembangkan di daerah KKN, bisa dikembangkan menjadi peluang usaha yang bermanfaat bagi masyarakat. Seiring dengan itu, mahasiswa KKN pun bisa mengembangkan potensi tersebut sebagai peluang usaha. 
    Hal itu  diungkapkan Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Padang Pariaman Armaidi Tanjung dan Dosen Penanggungjawab KKN Mahasiswa Unitas Jorong Gati, Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Rudy Kusuma, Kamis lalu ketika berdialog dengan mahasiswa di poskonya.
    Menurut Rudy Kusuma, pemberdayaan ekonomi kepada remaja Jorong Gati yang menghasilkan bros tidak hanya sekedar pelatihan selama KKN saja. Potensi ini harus dikembangkan oleh mahasiswa, sekalipun tidak lagi berada di lokasi KKN. Produk bros yang dihasilkan ini bisa dipasarkan. Langkah awal bagaimana memperkenalkan produk bros ini di lingkungan sendiri dari mahasiswa.
    "Dengan harga yang terjangkau dan dipasarkan di Padang misalnya, mahasiswa bisa pula mencari peluang usaha. Langkah berikutnya bisa mencari peluang pasar baru. Kalau ini dilakukan, maka kehadiran mahasiswa benar-benar dirasakan oleh masyarakat," kata Rudy yang juga Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumatera Barat ini.
    Sekretaris FKS Padang Pariaman Armaidi Tanjung menyebutkan, mahasiswa harus melakukan sesuatu yang kreatif dan inovatif dengan prinsip 3 M. Yakni mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang dan mulai dari yang kecil. "Mahasiswa jangan hanya menyalahkan atau memperbincangkan orang lain untuk berbuat sesuatu, sementara dirinya sendiri hanya sebatas kata atau ide semata. Jika mahasiswa melihat sesuatu yang kurang berkenan, maka mulailah merubahnya dari diri sendiri. Jangan tunggu dulu orang lain merubahnya," kata Armaidi Tanjung.
    Selanjutnya, kata Armaidi, mahasiswa melakukan sesuatu inovasi dan kreatifitas, mulailah dari sekarang. Jangan ditunggu satu bulan, setahun atau tamat dulu kuliah. Biasanya orang yang selalu menunda, apa yang dinginkan tidak tercapai. "Memulai sesuatu, termasuk peluang usaha, tentu harus dimulai dari yang kecil. Jangan bermimpi, baru mulai berusaha, langsung jadi besar. Banyak orang sukses dan berhasil dalam bisnis, pengusaha, wiraswasta, mereka memulainya dari yang kecil," tutur Armaidi Tanjung.
    Sebelumnya, Ketua Mahasiswa KKN Unitas Jorong Gati Reyhan Fadlurahman melaporkan, selama KKN sudah melakukan antara lain pembangunan lapangan takraw, penyuluhan hukum, pemberdayaan ekonomi dengan memberikan pelatihan pembuatan bros, penanaman rumput gajah untuk makanan ternak, dan kegiatan lainnya. Kelompoknya berjumlah 22 orang mahasiswa, dan KKN berakhir Minggu (27/8). (501) 

Kamis, 24 Agustus 2017

Batang Anai dan Ulakan Tapakis Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Bupati Ali Mukhni Sikapi Serius Sekolah Unggul 

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni bergerak cepat dalam menindaklanjuti kehadiran sekolah unggul bertaraf internasional yang ada di wilayah itu. Hal itu ditandai dengan intensifnya diadakan rapat koordinasi jajaran Dinas Pendidikan, Kepala SMP dan SMA, Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan yang berlangsung di pendopo Bupati, Sabtu lalu.
    Rakor yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Syamsulrizal tersebut, merupakan ajang persamaan persepsi untuk memajukan kualitas pendidikan di Padang Pariaman. Syamsulrizal memuji langkah maju yang dilakukan Bupati Ali Mukhni beserta jajaran Dinas Pendidikan untuk mewujudkan keberadaan sekolah unggul bertaraf internasional.
    "Atas nama pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kami apreasiasi Bupati Ali Mukhni yang menjadikan Padang Pariaman sebagai kabupaten dan pertama di Sumbar yang menindaklanjuti sekolah unggul bertaraf internasional. Diharapkan nantinya sekolah unggul itu bisa mengantarkan dunia pendidikan daerah ini lebih baik lagi," kata dia.     Ia mencontohkan, sekolah unggul bertaraf internasional yang ada di Padang Pariaman, yaitu SMAN 1 Lubuk Alung berhasil meraih prestasi peringkat 5 terbaik Sumbar, dari 279 SMA negeri/swasta di Sumbar. SMA 1 Lubuk Alung juga mengantarkan siswanya lebih dari 80 persen untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia.
    Bupati Ali Mukhni menegaskan, sejauh ini sekolah unggulan telah banyak melahirkan prestasi menggembirakan. Seperti SMAN 1 Lubuk Alung yang keluar sebagai juara olimpiade tingkat Sumbar. Demikian pula halnya TK/SD Model bertaraf internasional di Limpato. "Seandainya ada 4 sekolah seperti SMAN Lubuk Alung ini, tentunya Padang Pariaman akan semakin banyak menghasilkan prestasi yang membanggakan," ungkapnya.
    Dijelaskannya, sekolah unggul tersebut terdiri dari empat dapil. Masing-masing dapil akan diwakili satu sekolah. Nantinya sekolah tersebut akan studi banding ke SMA 1 Lubuk Alung. Dan pada akhirnya akan bersaing menjadi yang terbaik. (525)
---------------------------------------------------

TMMN di Nagari Parit Malintang
Banyak Pembangunan Fisik dan Non Fisik

Parit Malintang--iada hari libur bagi Bupati Ali Mukhni. Kepala daerah yang terkenal peduli dengan kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya, terus melihat dan memantau berbagai lini kehidupan masyarakat.
    Terbukti, ketika pejabat lain menikmati libur panjang, ia malah menggunakan waktu luangnya tersebut untuk meninjau program pembangunan yang ada di daerah yang dia pimpin sejak 2010 lalu itu.
Disaat terik matahari, Bupati Ali Mukhni bersama Dandim 0308 Pariaman Letkol Arm Nur Samsudin dan jajaran meninjau persiapan TNI Manunggal Membangun Nagari (TMMN) ke-92, tingkat Sumatera Barat di Nagari Parit Malintang, Sabtu lalu.
    "Alhamdulillah, program TMMN telah berjalan sesuai rencana.
Berbagi Infrastruktur jalan dan jembatan telah dibangun TNI dan masyarakat," kata Ali Mukhni.
    Adapun pusat TMMN di Korong Padang Toboh dilaksanakan pembukaan dan pengerasan jalan, dari Padang Baru menuju jalan lingkar sepanjang 800 meter. Sedangkan di Korong Padang Baru juga dilakukan pembukaan dan pengerasan jalan Padang Baru menuju jalan lingkar Duku-Sicincin sepanjang 1 kilometer.
    "Jadi ada pembukaan dan pengerasan jalan di dua korong tersebut lebih kurang 2 kilometer," kata Bupati Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
    Selain itu, juga ada kegiatan rehab rumah tidak layak huni sebanyak lima unit, rehab kantor korong Padang Toboh, rehab 4 unit MCK, rehab satu buah surau, pembuatan gorong-gorong dan talud jalan.
    Disamping kegiatan fisik diatas, diadakan juga kegian non fisik berupa penyuluhan kesehatan, penyakit masyarakat, keagamaan yang melibatkan TNI, Pemda dam masyarakat.
    Bupati Ali Mukhni sangat terharu dengan antusias masyarakat terutama perangkat nagari, pemuda dan kaum bundo kanduang menyambut kegiatan TMMN dan siap membantu pemerintah daerah dan TNI untuk suksesnya program nasional tersebut.
    "Program nasional TMMN ini bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Saya berterima kasih kepada TNI, khususnya kepada Bapak Dandim yang telah mengusulkan Padang Pariaman sebagai tuan rumah," kata Bupati Ali Mukhni. (525)
------------------------------------------------

Padang Pariaman
Batang Anai dan Ulakan Tapakis Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Padang Pariaman--Bupati Ali Mukhni meminta Bappeda setempat menyiapkan grand design kawasan wisata pantai. Mulai dari Pantai Pasar Ketaping hingga Pantai Ulakan, tepatnya di depan makam Syekh Burhanuddin. Grand design melibatkan konsultan luar negeri yang profesional dalam pengembangan wisata bahari.
    Hal tersebut disampaikan Ali Mukhni ketika meninjau persiapan lokasi pembukaan Tour de Singkarak (TdS) 2014, Senin lalu. "Kawasan pantai mulai dari Pasar Ketaping hingga makam Syekh Burhanuddin akan ditata seindah mungkin," kata Ali Mukhni didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
    Ia beralasan, penataan kawasan pantai ini mendesak harus dilakukan karena dalam jangka waktu 2-3 tahun ke depan, Kecamatan Batang Anai dan Ulakan Tapakis merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat.
    Faktanya, saat ini telah dibangun Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP), yang nantinya akan menimbulkan multi player effect terhadap perbaikan ekonomi dan kesejahteraaan masyarakat sekitar. Selanjutnya, pembangunan pelabuhan Tiram sebagai tempat berlabuhnya kapal pesiar dari berbagai negara, yang tentunya menikmati keindahan pantai dan aneka kuliner yang menggugah selera.
    "Banyak infrastuktur yang dibangun, akan menjadikan Kecamatan Ulakan Tapakis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Sumbar ke depan. Untuk kawasan Pantai Tiram dibuat dam yang akan menghambat air pasang naik ke rumah makan warga. Air pasang tahunan bisa mencapai setinggi lutut orang dewasa, yang tentunya memberikan ketidak-nyamanan wisatawan domestik maupun luar negeri," sebutnya. (525)

Liga Nagari Lubuk Alung Kembali Bergulir, Laga Perdana Aie Tajun Tekuk Sikabu 3-2

Liga Nagari Lubuk Alung Kembali Bergulir, Laga Perdana Aie Tajun Tekuk Sikabu 3-2

Lubuk Alung--Sepakbola Lubuk Alung kembali berdenyut dan hadir dengan gegap gempita. Bergulirnya liga nagari tahun ini diikuti sembilan tim yang ada di Kecamatan Lubuk Alung. Pada laga perdana yang digelar, Kamis (24/8) petang di lapangan Sungai Abang mempertemukan Aie Tajun versus Sikabu. Dan pencinta sepakbola Lubuk Alung langsung disajikan laga menarik dan ketat.
    Semenjak pluit kick off babak pertama ditiup wasit Ali Usman, kedua tim langsung menyuguhkan permainan menyerang. Aie Tajun mendapat gol cepat setelah penyerang mereka Pian berhasil memanfaatkan kesalahan pemain belakang Sikabu. Bola liar berhasil dimanfaatkan oleh Pian dengan baik dengan mecocor bola ke gawang pada menit ke-2.
    Gol cepat dari Pian membuat Sikabu tersengat. Anak asuhan Hikmat ini merespon dengan cepat. Beberapa kali situasi membahayakan mereka hadirkan di jantung pertahanan Aie Tajun. Alhasil Sikabu berhasil menyamakan kedudukan melalui Alfa pada menit ke- 20. Umpan dari sisi kiri gawang Rajes berhasil disontek dengan baik ke sudut kiri gawang Rajes.
    Berhasil menyamakan kedudukan, anak-anak Sikabu semakin berambisi menambah gol mereka. Tercatat dua kali peluang praktis gol mereka ciptakan lewat strikernya; Febi Pranata, namun digagalkan oleh kokohnya tiang gawang.
    Terlena dengan asyiknya menyerang, membuat Sikabu lupa dengan pertahanan. Adalah seorang Yono menjadi momok bagi pertahan Sikabu. Melalui solorun kencangnya dari sisi kiri pertahanan Sikabu yang mampu melewati tiga orang pemain dan dengan tenang melepaskan tendangan terukurnya ke sudut kanan gawang. Skor 2 - 1 bertahan hingga babak pertama berakhir.
    Memasuki babak kedua, Sikabu semakin meningkatkan intensitas serangan. Hal itu membuahkan hasil pada menit ke-50, tendangan jarak jauh Dede tidak dapat diselamatkan Rajes. Skor imbang praktis membuat Sikabu lebih sering menguasai serangan. Peluang terbaik mereka dapatkan melalui tendangan keras jenderal lapangan mereka; RizQi Salam, dan kembali tiang gawang menjadi penghalang.
    Petaka bagi Sikabu akhirnya hadir di penghujung babak kedua. Berawal dari pergantian penjaga gawang mereka. Seorang Pian menjadi mimpi buruk bagi Sikabu. Sontekan pelannya menjadi pembeda skor untuk kemenangan Aie Tajun. Dengan kemenangan ini Aie Tajun membuka peluang lolos ke babak selanjutnya.
    Pada pertandingan itu, man of the match diraih Yono dari Aie Tajun dan berhak mendapatkan hadiah satu buah jersey menarik yang dipersembahkan Pitih Kareh Distro. Jumat ini Liga Lubuk Alung mempertemukan juara bertahan; Pungguang Kasiak versus Singguliang. (501)

Bersama Kemenpora RI Perbasi Padang Pariaman Gelar Penataran Pelatih dan Wasit Lisensi C

Bersama Kemenpora RI
Perbasi Padang Pariaman Gelar Penataran Pelatih dan Wasit Lisensi C

Lubuk Alung--Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kabupaten Padang Pariaman bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI), Kamis (24/8) menggelar Penataran Pelatih dan Wasit Lisensi C.
    Acara yang berlangsung selama tiga hari di Panti Sosial Bina Remaja Sumatera Barat di Lubuk Alung ini, dihadiri Asdep Peningkatan Sarana dan Organisasi Keolahragaan pada Deputi Bidang Peningkatan Organisasi Olahraga Kemenpora RI, Tondi Raja, Ketua Perbasi Sumatera Barat, Dr. Roni Yanes, Ketua KONI Padang Pariaman Aprinaldi, Wabup Suhatri Bur.
    Peserta sebanyak 20 orang dari wasit dan 20 orang pula dari pelatih. Ketua Perbasi Padang Pariaman, H. Darmon menyampaikan, penataran itu bagian dari upaya yang dilakukannya dalam membumikan olahraga basket. "Semakin banyak pelatih dan wasit yang berkompeten di bidangnya, tentu akan mampu menumbuh-kembangkan basket itu sendiri di kalangan anak muda kita," kata angggota Komisi V DPRD Sumbar ini.
    Anggota dewan dari PAN ini menyampiakan apresiasinya pada Kemenpora RI yang telah memberikan dukungan penuh dalam acara ini. "Penataran ini sungguh sebuah lompatan yang amat luar biasa kita lakukan. Apalagi, instrukturnya sengaja kita datangkan dari nasional," ujarnya.
    Menurut dia, peserta yang ikut kali ini, di samping dari Padang Pariaman juga banyak dari kabupaten dan kota lainnya di Sumatera Barat. Dia ingin, penataran ini menjadi ajang meningkatkan prestasi olahraga basket.
    Wabup Suhatri Bur memberikan apresiasi kepada Perbasi Padang Pariaman. "Tahun depan kita siap menggelar Porprov Sumbar. Perbasi merupakan satu dari sekian banyak cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Nah, ini langkah persiapan yang harus dimatangkan Perbasi daerah ini," kata Wabup yang juga Ketua DPD PAN Padang Pariaman tersebut.
    Asdep Peningkatan Sarana dan Organisasi Keolahragaan pada Deputi Bidang Peningkatan Organisasi Olahraga Kemenpora RI, Tondi Raja berharap penataran tersebut mampu membuahkan hasil yang maksimal, sesuai rencana kerja Perbasi itu sendiri dalam mengembangkan dunia basket di Padang Pariaman.
    Baginya, penataran demikian perlu dilakukan agar kekuatan pelatih dan wasit terjamin, yang tentunya akan mengurangi dan menghilangkan konflik antar atlit pada saat iven nantinya. (501)

Prakarsa Tokoh Masyarakat dan Walikorong Akhirnya Yusna Dapat Rumat Amat Sederhana

Prakarsa Tokoh Masyarakat dan Walikorong Akhirnya Yusna Dapat Rumat Amat Sederhana

Kayutanam--Sore menjelang matahari mulai beranjak turun di ufuk barat, tanda senja akan menyungkup siang Kamis (24/8) yang begitu cerah dari pagi hingga malam menjelang itu. Dua orang tukang di Pasa Galombang, Nagari Kayutanam tampak tengah bergegas menyudahkan pekerjaannya hari itu. Dan mungkin, besoknya pekerjaan membangun rumah yang amat sangat sederhana ini akan dilanjutkan kembali.
    Rumah semi permanen berukuran 6x4 meter itu sengaja dibangun untuk Yusna, janda beranak lima yang baru saja ditinggal suaminya yang meninggal dunia setahun yang lalu. Yusna, perempuan asli Kabupaten Kepulauan Mentawai itu dibawa oleh suaminya ke Pasa Galombang yang orang kampung itu.
    Yusna ini, agaknya satu cerita perempuan miskin, janda yang hidupnya amat susah. Dulu, bersama suaminya sempat tinggal di pondok kecil milik orang lain. Sepeninggal suaminya, pondok demikian kembali diambil oleh yang punya. "Sekitar 10 hari Yusna sempat kita tampung di Kantor Walikorong Pasa Galombang, lantaran tak punya tempat beteduh dan tempat tinggal lagi," kata Walikorong Pasa Galombang Rusmailan.
    "Hanya kantor lama itu yang bisa dipakai. Itupun tak bisa lama, lantaran kondisinya sudah tua pula," ujar dia lagi.
    Atas prakarsa Ahmad Umar Datuak Sinaro, tokoh masyarakat Kayutanam, bersama Walikorong Rusmailan, dan ikut didukung Endarmy, anggota DPRD Sumbar, Yusna dibuatkan sebuah rumah semi permanen.
    "Kasihan kita. Sudahlah suami meninggal, tanah tak pula ada. Anak banyak yang harus ditanggungnya sendiri. Beban hidup itu semakin terasa berat, karena tidak punya rumah yang akan ditinggalinya," kata Datuak Sinaro bersama Endarmy.
    Rumah yang dibangun di tepi jalan kereta api Kayutanam - Padang Panjang itu, sekitar dua kerja lagi sudah bisa didiami oleh yang bersangkutan. Rumah itu dibangun pada lahan milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) tetapi sudah mendapat izin. Menurut Endarmy, rumah tersebut memang dibangun untuk perempuan itu.
    Yusna pun bercerita, suaminya orang Kayutanam ini. Saat masih hidup, si suami mengajak mereka bermukim di pondok ladang. Namun, setelah si suami meninggal, tanah ladang itu diambil oleh kaumnya.
    "Anak kami lima orang. Yang sulung perempuan berusia 25 tahun tetapi kurang sehat. Sedangkan si bungsu laki-laki berusia delapan tahun, baru saja saya antar ke pesantren untuk mengikuti pendidikan baca-tulis Al-Quran," ujar perempuan yang mengaku berasal dari pedalaman Sikakap ini.
    Kegiatan pembangunan rumah amat sangat sederhana ini, papar Endarmy, difasilitasi Ahmad Umar Datuk Sinaro (72 tahun) – tokoh masyarakat Kayutanam, pensiunan Kepala KUA Kecamatan Lubuk Alung – dan Walikorong Rusmailan. Endarmy ikut membantu biaya pembangunan secara pribadi lantaran tak bisa memasukkan ke program pokir sebagai anggota dewan. (501)

Selasa, 22 Agustus 2017

Semua Komisi DPRD Padang Pariaman Direbut KMP

Semua Komisi DPRD Padang Pariaman Direbut KMP

Pariaman--Pembentukan komisi dan kelengkapan lainnya di DPRD Padang Pariaman, Rabu lalu berlangsung alot dan sedikit menegangan. Rapat paripurna yang berlangsung sehari itu, berhasil menempatkan semua kader partai pendukung Prabowo-Hatta, atau yang dikenal dengan istilah Koalisi Merah Putih (KMP) memimpin komisi. Sedangkan kader partai pendukung Jokowi-JK, hanya Erfan Ganef (PKPI) dan Munafestoni (NasDem) yang dapat posisi. Itupun hanya sebagai Wakil Ketua Badan Kehormatan dan Wakil Ketua Balegda.
    Komisi I dipimpin Happy Neldy. Ketua DPC Partai Gerindra Padang Pariaman ini juga menjabat Ketua Fraksi Gerindra DPRD daerah itu. Hebat dia. Sedangkan Pebforil (Demokrat) diletakkan sebagai wakilnya. Untuk Sekretaris Komisi I dipercayakan kepada Syahrul Datuak Lung dari Golkar.
    Sementara, Zuardin dari Golkar terpilih pula untuk memimpin Komisi II, dengan Nasdini Indriani (PAN) sebagai wakilnya, dan Tri Suryadi dari Gerindra sebagai Sekretarisnya. Komisi III dipimpin Syafruddin dari PPP, dengan wakilnya Syafrizal A dari Golkar, dan Sekretaris; Ramli dari Gerindra.
    Komisi IV disabet Jon Hendri dari PKS, dengan wakilnya; Jempol dati Gerindra, dan Sekretaris; Dwiwarman (PPP). Kemudian untuk Balegda dipimpin Makmur dari PAN, dengan wakilnya; Munafestoni dari NasDem. Sedangkan Badan Kehormatan DPRD dipimpin Bagindo Rosman dari PAN, dengan wakilnya; Erfan Ganef (PKPI).
    Rapat paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD Faisal Arifin Rangkayo Majo Basa. Kepada Singgalang, Rosman yang baru saja terpilih jadi Ketua Badan Kehormatan itu merasa tersanjung, dan siap untuk menjalankan tugasnya dengan baik, sesuai yang diamanatkan oleh masyarakat Padang Pariaman itu sendiri. (525)
---------------------------------------------------

Tiga Camat di Padang Pariaman Studi ke Kabupaten Bandung

Pariaman--Tiga orang camat di Kabupaten Padang Pariaman, mulai hari kemarin hingga 18 Oktober nanti melakukan studi banding ke Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Mereka itu, Camat Lubuk Alung; Azminur, Camat Nan Sabaris; Jonh Kenedy, dan Camat Batang Gasan; Yusmanda. Studi mereka itu dipimpin Asisten I Setdakab Padang Pariaman; Anwar.
    Kepada Singgalang, Camat Batang Gasan Yusmanda menyebutkan, bahwa yang berangkat studi itu adalah para camat yang sudah mengikuti lomba kompetensi camat di daerah ini, dan yang telah menyelenggarakan program pelayanan PATEN.
    "Sesuai petunjuk, kita akan melakukan studi terkait pelayanan PATEN di jajaran Pemkab Bandung, dan otonomi daerah yang sedang berlangsung. Tentu kita perbandingkan, apa yang kurang dan apa pula yang lebih oleh daerah itu," ungkapnya.
    Menurut dia, kelebihan yang didapatkan itu pula yang akan diterapkan nantinya di Padang Pariaman, khusus di kantor camat masing-masing. Dia berharap, pelayanan PATEN mampu nantinya menjadi solusi dalam mempercepat pelayanan bagi masyarakat di kantor camat. (525)

Menjadikan Kakao Sebagai Solusi Ekonomi Masyarakat

Menjadikan Kakao Sebagai Solusi Ekonomi Masyarakat

Padang Pariaman--Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman bertekad membangkitkan kembali gaung kakao di daerahnya. Upaya ini diawali dengan rapat gabungan yang diadakan di Hall Saiyo Sakato, di Pariaman beberapa waktu lalu.
    Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Yurisman menyebutkan rapat kali ini bertemakan; Upaya dan Strategi Peningkatan Produktivitas Kakao di Kabupaten Padang Pariaman.
    "Melihat pentingnya kakao sebagai komoditi unggulan, perlu kiranya kita merapatkan barisan untuk merumuskan strategi yang akan dilaksanakan nantinya untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata dia.
    Menurut data yang dihimpun BPS, pada tahun 2016 Padang Pariaman memiliki perkebunan kakao seluas 17.781 hektare. Dengan luas tersebut menempatkan daerah ini sebagai kabupaten dengan luas kakao terbesar di Sumatera Barat.
    Luas area kakao yang begitu besar menjadi tantangan bagi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk menjadikannya sebagai primadona.
    Kepala Bidang Perkebunan, Taufik Hidayat membeberkan strategi yang dimainkan nantinya. Pertama melakukan reinventarisasi data tanaman kakao by name by address di masing-masing nagari sebagai dasar pijakan pelaksanaan program dan kegiatan sehingga tepat sasaran. Kedua mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat tani.
    Taufik melanjutkan, strategi ketiga dengan cara mencarikan solusi ekonomi, baik terhadap hasil produksi maupun tumpang sari sistem pertanaman. Ke empat melakukan revitalisasi peran penyuluh dalam merangsang perubahan perilaku petani yang sesuai dengan karakteristik budidaya tanaman kakao.
    Sedangkan strategi kelima, menurut Taufik, adalah dengan cara menumbuhkan dan menciptakan penyuluh andalan serta petani profesional di masing-masing nagari.
    "Jika strategi ini berhasil, petani dapat menuai kakao klon BL 50 dengan hasil panen dua ton per tahun dalam satu hektare lahan. Untuk harga jual kakao sekarang berkisar Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilonya. Apabila petani kakao mampu menghasilkan kualitas sesuai dengan permintaan ekspor, maka akan dapat melampaui harga pasar," ujarnya. (501)

Pasca Ambruknya Jembatan Kayu Gadang Sejumlah Kawasan Terisolasi, Bus Pemkab Pengangkut Pelajar dan Pegawai Mogok Pula

Pasca Ambruknya Jembatan Kayu Gadang
Sejumlah Kawasan Terisolasi, Bus Pemkab Pengangkut Pelajar dan Pegawai Mogok Pula

Lubuk Alung--Pasca musibah ambruknya Jembatan Kayu Gadang, Koto Buruak Lubuk Alung yang melintasi Sungai Batang Anai, Senin pekan lalu, sejumlah wilayah di kawasan itu terisolasi. Untuk menyeberangi sungai tersebut masyarakat harus jalan memutar hingga lebih dari 10 kilometer melalui Jembatan Bukik Lubuk Alung.
    Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Padang Pariaman melalui Dinas Perhubungan mengoperasikan satu unit bus untuk mengangkut sekitar seratus lebih pelajar, guru-guru dan petugas medis dari pinggir Jalan Raya Padang – Bukittinggi (dikenal dengan Simpang BLKM) menuju SMPN 2 Lubuk Alung, Puskesmas Sikabu dan beberapa SD di Kawasan Lubuk Alung Timur itu dan sebaliknya – mengangkut para pelajar SMA Batang Anai serta para pegawai yang berdomisili di Nagari Sikabu dan sekitarnya ke pinggir Jalan Raya Padang – Bukittinggi.
    Namun, sebagaimana informasi yang diperoleh, bus tersebut tidak datang, Selasa (22/8). Akibatnya, lebih dari seratus pelajar, guru, pegawai dan petugas medis jadi terlantar, baik dari dalam ke luar maupun dari luar ke dalam.
    Informasi yang beredar tentang penyebab ketidak-datangan armada bus bantuan milik pemerintah itu pun beragam. Ada yang menyebut karena ketiadaan biaya operasional untuk membeli bahan bakar minyak.
    Kepala SMPN 2 Lubuk Alung Thamrin Koto tidak membantah hal itu. Dia mengakui, dari sekitar 400 siswanya, sekitar 50 siswa di antaranya berdomisili di Kawasan Simpang BLKM dan sekitarnya.
    "Sebelum jembatan itu ambruk, mereka ke sekolah naik sepeda motor ojek dengan ongkos berkisar Rp3.000 sekali jalan dengan jarak sekitar 2,5 kilometer. Akan tetapi, setelah jembatan ambruk, mereka harus jalan memutar via Pasar Lubuk Alung, Singguliang, Koto Buruak dan baru sampai ke sekolah. Kalau naik sepeda motor ojek ongkosnya bisa mencapai Rp20 ribu sekali jalan," ujarnya.
    Setelah menunggu-nunggu tetapi bus bantuan tak datang juga, para pelajar SMPN 2 Lubuk Alung akhirnya kembali pulang ke rumah, beberapa siswi malah terlihat menangis. "Sedangkan guru-guru dan pegawai tata usaha saya haruskan tetap ke sekolah meski naik sepeda motor ojek via Pasar Lubuk Alung," kata Pak Don, sapaan akrap Thamrin Koto.
    Plh Sekdakab Padang Pariaman, H. Hanibal tidak menampik adanya informasi bus bantuan yang tidak datang tersebut. Namun, ia membantah jika penyebabnya ketiadaan biaya operasional.
    "Segera setelah jembatan itu ambruk, Pak Bupati langsung memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan Budi Utama supaya mengoperasionalkan bus milik Pemkab untuk mengangkut para pelajar, guru-guru, pegawai dan petugas Puskesmas yang selama ini menggunakan jembatan itu. Begitu pula sebaliknya," ujar Hanibal.
    Ditanya mengapa bus tidak datang Selasa pagi, Hanibal menyebutkan, dia memperoleh informasi dari Kepala Dinas Perhubungan bahwa sopirnya ketiduran atau telat bangun pagi. "Mulai Rabu besok dan seterusnya bus bantuan akan kembali beroperasional seperti biasa,” katanya lagi.
    Hanibal pun menyatakan kesediaannya meminta Dinas Perhubungan mengoperasikan minimal dua unit bus bantuan; satu stand by di Simpang BLKM, satu lagi di Sikabu untuk membawa pelajar SMA dan para pegawai ke luar. Begitu pula siangnya, mengantar mereka setelah usai jam sekolah.
    Ia menambahkan, Pemkab sudah mulai membangun jembatan darurat pada bekas jembatan yang ambruk tersebut yang dia perkirakan selesai dalam dua minggu ke depan. "Jembatan darurat itu minimal bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda motor,” cetus Hanibal. (501)

Senin, 21 Agustus 2017

Pimpinan DPRD Padang Pariaman Dilantik Kerjasama Legislatif dan Eksekutif Jalankan Agenda Daerah Sangat Dibutuhkan

Pimpinan DPRD Padang Pariaman Dilantik
Kerjasama Legislatif dan Eksekutif Jalankan Agenda Daerah Sangat Dibutuhkan

Pariaman--Tiga pimpinan DPRD Kabupaten Padang Pariaman; H. Faisal Arifin Rangkayo Majo Basa (Golkar), Mothia Azis Datuak Nan Basa (NasDem), dan Januar Bakri (Demokrat), Selasa kemarin dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua Pengadilan Negeri Pariaman, Efendi Mukhtar. Mereka itu dilantik berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumatera Barat nomor 171-747-2014, tertanggal 1 Oktober 2014.
    Pelantikan yang dilakukan di Aula Ruangan Rapat Utama Gedung DPRD itu dihadiri lengkap unsur Muspida, jajaran SKPD di lingkungan Pemkab, Ketua DPRD Kota Pariaman, Mardison Mahyuddin, Sekdakab Jonpriadi serta tokoh penting lainnya. Pelantikan berlangsung dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD daerah itu.
    Dengan telah dilantiknya pimpinan devenitif DPRD tersebut, tentu agenda yang paling mendesak adalah melengkapi apa yang menjadi kelengkapan dewan itu sendiri. Mulai dari Komisi, Bamus, Banggar, Badan Kehormatan, dan lainnya. Dalam hantarannya, Faisal Airin menyebutkan, selama pimpinan sementara, dewan telah berhasil membentuk delapan fraksi, yang merupakan cerminan dari perwakilan anggota dewan itu sendiri.
    "Delapan fraksi itu; Fraksi Golkar, NasDem Hanura, Demokrat, Kebangktian Bangsa, Gerakan Indonesia Raya, PDI Perjuangan, PKS, dan Amanat Persatuan. Dalam waktu dekat, kelengkapan lainnya akan dibentuk sesuai kebutuhan dalam lembaga wakil rakyat itu sendiri," ujar Faisal Arifin yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Padang Pariaman itu.
    Faisal Arifin ingin, lembaga yang dia pimpin itu bisa pula bersinergi dengan eksekutif yang dipimpin Bupati Ali Mukhni, sehingga dinamika jalannya pembangunan di daerah ini sesuai dengan irama yang diinginkan oleh masyarakat Padang Pariaman itu sendiri.
    Bupati Ali Mukhni menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas pelantikan demikian. "Semoga kehadiran pimpinan devenitif yang baru, dan anggota dewan yang baru pula hasil Pileg April lalu mampu menjadi semangat baru pula dalam ikut bersama-sama menjalankan agenda daerah," ungkapnya.
    Yang paling mendesak, kata Ali Mukhni, adalah pembahasan KUA-PPAS yang akan dijadikan APBD tahun depan. "Untuk itu, kita butuh kerjasama yang baik dari semua pimpinan dan anggota dewan terhormat," harap Ali Mukhni.

Kadinkes Padang Pariaman Aspinuddin Papa Tangkas Gada 119 Upaya Menyelamatkan Nyawa Pasien

Kadinkes Padang Pariaman Aspinuddin
Papa Tangkas Gada 119 Upaya Menyelamatkan Nyawa Pasien 

Parit Malintang--Sekitar 70 persen peristiwa kematian dalam kasus gawat-darurat disebabkan oleh keterlambatan penanganan medis. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman segera meluncurkan Program Papa Tangkas Gada 119.
    "Saat ini kami sedang mempersiapkan sarana dan prasana, perangkat teknis serta sumber daya manusia yang akan menangani program tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Padang Pariaman, H. Aspinuddin, Senin (21/8).
    Program Papa Tangkas Gada 119 yang dimaksudkan Aspinuddin adalah singkatan dari Padang Pariaman Tanggap Kasus Gawat-Darurat. Sedangkan angka 119 merupakan nomor telepon sentral yang dapat diakses masyarakat untuk memperoleh layanan penanganan medis bagi korban kasus-kasus gawat-darurat.
    Sistem program ini, lanjut dia, sekaligus terkoneksi dengan Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Kepolisian serta sejumlah rumah sakit rujukan. Tujuannya sebagai upaya mencegah kematian atau keadaan yang lebih buruk akibat keterlambatan penanganan.
    "Dengan program atau aplikasi ini kami akan memberikan pelayanan super cepat terhadap masyarakat yang mengalami kasus-kasus gawat-darurat. Saat ini kami sedang menyiapkan sarana-prasarana dan tenaga yang dibutuhkan seperti dokter spesialis berbagai penyakit yang stand by 24 jam," jelas Aspinuddin.
    Tidak hanya mengandalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemkab Padang Pariaman yang berlokasi di Parit Malintang, menurut pria kelahiran 1 Mei 1964 ini, aplikasi Program Papa Tangkas Gada 119 akan terhubung secara online dengan rumah sakit lain, baik di Sumbar maupun di daerah lain, termasuk Jakarta.
    "Aplikasi online ini memungkinkan petugas Papa Tangkas Gada 119 mengetahui kondisi terkini rumah-rumah sakit rujukan seperti kehadiran dokter umum dan dokter spesialis serta apakah ada tempat tidur yang kosong di ruang rawat inap atau penuh. Dengan demikian petugas program dapat segera menyarankan kepada petugas di lapangan agar membawa pasien ke rumah sakit mana sesuai kondisi penyakitnya," papar pria yang akrab dengan sapaan Dokter Jimi ini.
    Ia menambahkan, program ini akan mulai diluncurkan pada 2018. Untuk itu, Jimi sudah mengajukan alokasi anggarannya kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Padang Pariaman guna ditampung pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018.
    "Program Papa Tangkas Gada 119 tidak hanya ditujukan kepada warga Padang Pariaman, akan tetapi untuk menyelamatkan siapa saja yang mengalami keadaan gawat-darurat di wilayah ini, baik akibat mengalami kecelakaan, musibah, serangan jantung, stroke maupun jenis gawat-darurat lainnya," papar Jimi.
    Setelah melakukan pertolongan pertama, lanjut dia, kalau perlu petugas lapangan membawa pasien ke rumah sakit rujukan sesuai petunjuk petugas pemandu di sekretariat. Jika memerlukan tindakan medis seperti operasi, langsung dilakukan dengan biaya yang tersedia pada anggaran program.
    "Terhadap pasien kritis terkait kasus gawat-darurat kan kita tidak mungkin mencari tahu terlebih dahulu siapa keluarga mereka yang akan bertanggungjawab membiayai. Barulah setelah keluarganya datang, pembiayaan pasien diserahkan kepada mereka," katanya lagi.

    Selalu berinovasi

    Aspinuddin terkesan sangat inovatif. Segera setelah dilantik menjadi Kadinkes oleh Bupati Ali Mukhni, ia langsung melakukan pendataan bersama jajarannya ke lapangan. Alhasil, ditemukan berbagai jenis penyakit yang diderita masyarakat yang sebelumnya cendrung kurang tertangani.
    "Dengan dorongan Pak Bupati Ali Mukhni dan dukungan seluruh jajaran pemerintah kabupaten (pemkab) serta tokoh-tokoh masyarakat, kami membuat Program Padang Pariaman (Papa) Sehat yang mulai diluncurkan Juni 2014," ujarnya.
    Program ini, kata dia, mendapat perhatian Kementerian Kesehatan RI. Tak ayal, Menteri Kesehatan Prof Nila Djuwita F Moeloek pun berkunjung ke Padang Pariaman. "Beliau pun mencanangkan Program Papa Sehat di ruangan ini juga, Februari 2015," jelas Aspinuddin.
    Konsep Papa Sehat, sebut dia, antara lain berupa kunjungan bidan desa ke rumah-rumah masyarakat setiap hari, dijadikan Menkes sebagai model atau contoh secara nasional. Tidak sekadar berkunjung, bidan pun menanyakan keluhan penyakit kepada masyarakat. Jika ada, langsung melakukan penanganan medis. Kalau tidak memungkinkan, dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Kalau warga itu miskin, difasilitasi biayanya melalui Baznas.
    "Alhamdulillah, angka kematian ibu melahirkan dan angka kesakitan masyarakat menurun secara drastis mulai 2015 hingga sekarang," kata Aspinuddin.
    Selanjutnya, Dinkes menerapkan aplikasi pendaftaran secara online bagi masyarakat yang hendak berobat ke Puskesmas. Dengan demikian, masyarakat cukup mendaftar dari rumah melalui ponsel dan tidak perlu antri menunggu. "Aplikasi ini memungkinkan Pak Bupati dan kami bisa memantau perkembangan layanan di semua Puskesmas guna mencarikan solusi jika ada permasalahan," ujarnya pula. (501)

Anggota DPRD Sumbar Endarmy Bantu SMKN 1 Pariaman 10 Unit Komputer

Anggota DPRD Sumbar Endarmy Bantu SMKN 1 Pariaman 10 Unit Komputer

Pariaman--Perhatian Endarmy, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, terhadap daerah pemilihannya – Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman – terkesan sangat luar biasa. Hampir setiap hari hingga tengah malam ia berada di tengah masyarakat, menyerap aspirasi lalu memperjuangkannya di lembaga wakil rakyat.
    Alhasil, banyak bantuan yang berhasil ia salurkan kepada masyarakat di kedua daerah itu. Selain bersumber dari dana aspirasi yang kini bernama Pokok Pikiran (Pokir), Endarmy juga memperoleh bantuan untuk masyarakat dengan melobi Gubernur Irwan Prayitno dan Kepala Dinas di lingkungan Pemprov Sumbar – di samping dengan dana pribadi.
    Senin (21/8) kemarin, Endarmy berkunjung ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pariaman. Tidak hanya sekadar menjadi pembina upacara bendera, perempuan aktivis dan Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) ini juga membawa buah tangan. Tidak tanggung-tanggung, ia menyerahkan bantuan 10 unit personal komputer lengkap.
    Bantuan 10 unit komputer itu diterima secara simbolis oleh Kepala SMKN 1 Pariaman Erizal, disaksikan majelis guru dan pegawai tata usaha serta sekitar 1.060 siswa dan siswi. Selain itu, kedatangan Endarmy ke sekolah itu didampingi anggota DPRD Kota Pariaman, Jonasri.
    Menurut Endarmy, anggota dewan asal Partai NasDem ini, bantuan ke-10 unit tersebut bersumber dari APBD Provinsi Sumbar 2017 melalui pokir-nya.
    Ketika menyampaikan amanat selaku pembina upacara, Endarmy mengajak para siswa dan siswi supaya belajar dengan bersungguh-sungguh. Sebab, katanya, hanya siswa yang giat dan serius dalam belajar-lah yang akan berhasil dan menuai sukses.
    Vokalis DPRD Sumbar ini kemudian membaur dan berdialog dengan para siswa dan siswi. Dalam momen tersebut Endarmy terlihat membantu seorang siswi dengan dana pribadi yang dia keluarkan dari dompetnya.
    Dalam dialog bersama kepala sekolah, majelis guru dan pegawai tata usaha di ruang pertemuan, Endarmy meminta para pahlawan tanpa tanda jasa itu mencurahkan perhatian penuh terhadap siswa dan siswi. Sebab, katanya, perhatian merupakan unsur penting bagi guru untuk mencapai keberhasilan mendidik siswa dan siswi.
    Kepala SMKN 1 Pariaman Erizal mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya. "Dengan bantuan ini sarana komputer di sekolah kami makin bertambah walau belum mencukupi untuk pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)," ujarnya.
    Menurut dia, untuk pelaksanaan UNBK dibutuhkan 120 unit komputer. Sedangkan – termasuk yang dibantu Endarmy – SMKN 1 Pariaman baru memiliki 50 unit komputer.
    Seorang guru SMKN 1 Pariaman – Yunilman Ardiyus menjelaskan, sekolah itu memiliki 1.060 siswa. Mereka terbagi dalam 24 rombongan belajar pada Kelas X, XI dan XII. (501)

DI dan Bendungan Selesai Dibangun Ratusan Henktare Sawah dan Kolam Ikan Masyarakat Petani Kembali Berfungsi

DI dan Bendungan Selesai Dibangun
Ratusan Henktare Sawah dan Kolam Ikan Masyarakat Petani Kembali Berfungsi

Tandikek--Lebih dari 300 meter Daerah Irigasi (DI) Mudiak Balai, Tandikek dan sebuah bendungan selesai dibangun. Memakan anggaran APBD Padang Pariaman sekitar Rp400 juta, Jumat lalu DI itu serah terima dari pihak pekerja ke Pemkab daerah itu.
    "Kehadiran DI dan bendungan ini amat dirasakan masyarakat Korong Pulau Aie, Nagari Tandikek. Dengan bendungan, air dengan mudah masuk saluran intake, dan selanjutnya mengaliri ratusan hektare sawah masyarakat petani," kata Jahendar, salah seorang tokoh masyarakat Tandikek.
    Menurut Mak Etek Jay, panggilan akrap Jahendar, seiring dengan beroperasinya DI dan bendungan itu, kolam ikan dan sawah petani tidak lagi kekeringan. "Ini sebuah kemajuan dan langkah tepat yang dilakukan Pemkab Padang Pariaman dibawah komando Bupati Ali Mukhni dan Wabup Suhatri Bur," kata dia, Senin (21/8) kemarin di Tandikek.
    Memang, sebut Mak Etek Jay, banyak lahan sawah yang telah beralih fungsi jadi ladang pepaya, akibat tidak adanya irigasi yang sehat selama ini. Dan, alhamdulillah, DI dan bendungan yang siap pakai ini akan menjadi era kebangkitan pertanian padi kembali oleh masyarakat Pulau Aie.
    Menurut dia, kehadiran DI dan bendungan ini tak terlepas dari komunikasinya dengan Bupati Ali Mukhni. "Saya bersama masyarakat termasuk yang nyinyir mengusulkan pembangunan DI tersebut. Berkat kesungguhan, resfon baik Pemkab pun menjadi pijakan masyarakat untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraannya," ungkap mantan Caleg DPRD Padang Pariaman dari Gerindra itu.
    "Dulu, betapa susahnya masyarakat mengalirkan air ke sawahnya. Di buat bendungan tradisional dengan menyusun batu untuk memagari bendungan, agar air bisa masuk saluran," ujar Mak Etek Jay bersama Topik Hidayat, kontraktor yang mengerjakan DI demikian.
    Jadi, kata dia, keinginan untuk sebuah bendungan bersama saluran air ini sudah lama diidamkan masyarakat. Boleh dibilang mimpi lama yang baru saja terwujud. "Terima kasih Pemkab Padang Pariaman," sebutnya.
    Topik Hidayat, kontraktor yang mengerjakan kegiatan itu mengaku dukungan masyarakat Pulau Aie dan Mudiak Balai cukup besar dalam kesuksesan pengerjaan DI dan bendungan ini. Sebab, masyarakat tahu betul arti penting kehadiran DI dan bendungan dalam memajukan kesejahteraan lewat pertanian. (501)