Efektifkan Pengawasan BPOM MoU dengan Pemda se Sumbar
Parit Malintang--Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar MoU dengan pemerintah
provinsi serta kabupaten/kota se-Sumatera Barat, sebagai bentuk
mengimplementasikan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2017 tentang
Peningkatan Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan, Minggu (13/8) di
Hall IKK Parit Malintang.
Kepala BPOM RI,
Penny Kusumastuti Lukito menyatakan, seluruh pihak harus
bertanggungjawab secara efektif dalam pengawasan keamanan, manfaat,
serta mutu obat dan makanan.
Katanya, Inpres
itu memang ditujukan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Perdagangan, Menteri
Perindustrian, Menteri Pertanian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kelautan dan
Perikanan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Kepala Badan POM, para
Gubernur, serta Bupati dan Walikota di seluruh Indonesia.
Penny menjelaskan, dalam Inpres itu peningkatan efektivitas pengawasan
obat dan makanan, akan berjalan hingga lintas sektor dan lintas Pemda.
Untuk itu, dia berharap dukungan penuh dari Pemerintah Daerah dalam
pengawasan obat dan makanan tersebut. Salah satu bentuknya yaitu
menindaklanjuti rekomendasi BPOM. Tindak-lanjut dapat dilakukan jika
menemui satu pelanggaran terkait aspek keamanan, mutu, dan manfaat dari
pangan, obat-obatan, obat tradisional dan kosmetik di daerah yang
berisiko merugikan masyarakat.
"Selama ini
sinergi antara Pemda dengan BPOM telah ada, tetapi dalam porsi kecil.
Jadi, dengan dukungan pemerintah, Pemda akan memiliki komitmen lebih
besar untuk menindak-lanjuti berbagai pelanggaran yang terjadi," kata
dia.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno
mendukung upaya BPOM dalam menindak-lanjuti Inpres No 3 tahun 2017. Dia
bahkan berpesan agar pihak BPOM menyampaikan daerah yang belum melakukan
MoU. "Informasi ini sangat penting bagi masyarakat. Telebih dalam upaya
pengawasan obat dan makanan," ujar Irwan.
Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni mersa mendapat kehormatan menjadi
tuan rumah dalam MoU tersebut. Terlebih menyangkut obat dan makanan yang
tentunya penting bagi kesehatan masyarakat. Padang Pariaman mendukung
Inpres tersebut.
"Permasalahan kesehatan
serta keamanan obat dan makanan yang akan dikonsumsi masyarakat, penting
dicermati. Dari obat dan makanan itulah kenyamanan dan ketenangan hati
diperoleh masyarakat," ujar Ali Mukhni.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang kurang memahami dan mengetahui
produk obat dan makanan yang aman dikonsumsi. Hal itu menyebabkam sering
terjadinya gangguan kesehatan penggunanya. Bahkan masih ditemukan
adanya produk obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat mutu dan
keamanan. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar