Minggu, 06 Agustus 2017

Tahun Ini Sudah 70 Kasus Kebakaran di Padang Pariaman

Tahun Ini Sudah 70 Kasus Kebakaran di Padang Pariaman

Kayutanam--Antisipasi seringnya kebakaran terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP & Damkar) menggelar penyuluhan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, Kamis lalu di INS Kayutanam. Seringnya kebakaran terjadi ditengarai karena hubungan arus pendek. Kenyataannya, masalah arus pendek tidak dapat dilepaskan dari kesalahan manusia.
    Hal itu diungkapkan Kepala Satpol PP & Damkar Padang Pariaman, Rianto. Dia melihat masih banyak masyarakat yang tidak teliti dalam penggunaan produk elektronik. "Selama ini saya melihat masih banyak produk elektronik yang dipakai masyarakat melebihi kapasitas," ujar Rianto.
    Rianto menjelaskan, kebanyakan penyebab arus pendek karena kesalahan pengguna listrik tersebut. Masih banyak warga menggunakan alat elektronik tidak sesuai aturan. Contohnya penggunaan terminal. Warga menjadikan terminal kapasitas empat colokan, menjadi delapan dengan bantuan steker.
    "Kalau kita lihat di kampung-kampung, sangat banyak warga yang menggunakan terminal listrik melebihi kapasitas. Parahnya, terminal dan kabel yang digunakan dengan harga murah atau tidak memenuhi SNI PLN," ujarnya.
    Katanya lagi, penggunaan peralatan elektronik yang tidak pakai SNI tersebut, tentu sangat membahayakan masyarakat. Terlebih sekarang banyak perangkat elektronik yang digunakan masyarakat berteknologi canggih.
    "Kalau membeli televisi LCD dengan harga jutaan rupiah mampu, seharusnya membeli kabel dan terminal yang pakai SNI masyarakat juga harus bisa. Jangan sampai televisi mahal, produk penyalur listriknya murahan," jelasnya.
    Rianto meyakini, apabila masyarakat memilih menggunakan produk elektronik berkualitas, masalah hubungan arus pendek akan teratasi. "Lebih baik kita mencegah, daripada menanggulangi. Sebab kalau kebakaran sudah terjadi, kerugian akan semakin besar," ungkapnya.
    Selain itu, Rianto juga menjelaskan, bahwa kebakaran yang rawan terjadi di pasar-pasar, juga tidak terlepas dari kesalahan dan kelalaian manusia di sekitarnya. Baik dalam penggunaan peralatan elektronik ataupun peralatan penghasil api lainnya, seperti kompor dan lilin.
    Kabid Kebakaran Dinas Pol PP & Damkar Padang Pariaman, Edison mengatakan, kesadaran masyarakat memang sangat dibutuhkan dalam pencegahan kebakaran. Masyarakat sekitar menjadi harapan besar untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban kebakaran.
    "Dalam penyuluhan ini, kita hanya mampu mengundang perwakilan 17 kecamatan dan 103 nagari di Padang Pariaman. Kita berharap mereka menyampaikan informasi ini kepada masyarakat. Merekalah ujung tombak yang bersentuhan setiap hari dengan warga," ujarnya.
    Menurutnya, hingga Agustus ini pihaknya mencatat sekitar 70 kasus kebakaran. Sedangkan 2016 lalu, terdapat lebih dari 120 kasus. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar