Rabu, 31 Agustus 2016

Narkoba Telah Merambah Perkampungan

-Batavia Air Serahkan SDN 22 Nan Sabaris
Jadikan Sekolah Tempat Mencetak Pemimpin Masa Depan

Nan Sabaris--Sebagai perusahaan penerbangan, Batavia Air dinilai oleh masyarakat Kenagarian Sunua, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman sebagai perusahaan yang sangat peduli terhadap perbaikan daerah itu. Betapa tidak, setelah sukses membangun sebuah surau dan Puskesri di Korong Kabun, Senin (26/7) kemarin perusahaan tersebut kembali menunjukkan kepeduliannya, ditengah masyarakat setempat dengan menyerahkan satu unit bangunan SDN 22 Nan Sabaris. Sekolah yang dibangun keluarga besar Batavia beserta penumpang dan pelanggan setianya itu telah dimanfaatkan oleh guru dan anak-anak kampung Pautan Kabau, Sunua tempat sekolah itu berada.
    Menurut Publik Relation Manager Batavia Air, Eddy Haryanto, bangunan gedung SD dengan enam lokal ini merupakan partisipasi dari manager dan penumpang Batavia. "Semoga bangunan ini bermanfaat untuk kelangsungan pembangunan nilai-nilai intelektual buat kampung ini, dan kedepannya, Batavia bisa berbuat yang lebih banyak lagi di kampung ini," ujarnya.
    "Kini, Batavia telah menembus Jeddah, Saudi Arabia, dengan waktu penerbangan sebanyak 5 kali dalam seminggu. Disamping itu, Batavia juga telah membuat program umrah dengan biaya murah dan dapat dicicil. Hal itu disebabkan, agar yang melakukan ibadah umrah itu tidak sekedar masyarakat kelas menengah keatas, tetapi dengan paket demikian, bisa semua pihak yang menikmatinya. Kita berharap banyak pada masyarakat Sunua dan Padang Pariaman yang pergi umrah bisa memafaatkan transportasi Batavia," harap Eddy Haryanto.
    Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni melihat perhatian Batavia kepada masyarakat Sunua, sungguh sangat luar biasa. "Hal ini boleh kita sebut dengan 'Batavia Air Peduli'. Sebab, dua bulan yang lewat, perusahaan ini menyerahkan bangunan surau dan Puskesri, kini juga diserahkannya bangunan gedung SD, tempat mencetak kader intelektual. Semoga Batavia jaya selamanya, dan tetap dihati masyarakat," kata Ali Mukhni.
    Hingga kini, lanjut Ali Mukhni, telah terealisasi sekitar 50 persen bangunan gedung sekolah yang dibangun langsung oleh NGO, termasuk dari Batavia ini. "Kita ingin dari SD ini terlahir para pemimpin daerah hingga ketingkat nasional kalau bisa. Pembangunan gedung SD ini sungguh punya arti tersendiri bagi masyarakat Sunua dan Padang Pariaman secara keseluruhan," ujar Ali Mukhni.
    Kepada pihak sekolah dan masyarakat Sunua, Ali Mukhni minta dan berharap, agar bangunan SD ini dirawat dengan baik dan benar. "Sebab, melakukan perawatan jauh lebih berat ketimbang membuatnya. Untuk itu, partisipasi semua pihak dalam masalah demikian, sangat diharapkan," haranya.
    Dilain pihak, Walinagari Sunua, Basra menyampaikan terima kasih  masyarakat Korong Pautan Kabau, Kenagarian Sunua kepada pihak Batavia Air. Dengan adanya bantuan bangunan ini, maka kenyamanan anak-anak kampung ini untuk bersekolah, telah terealisasi dengan aman. "Pascagempa akhir September tahun lalu yang telah banyak merobohkan bangunan, baik bangunan rumah masyarakat, gempa juga berdampak pada penghancuran sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, surau dan masjid," katanya.
    "Hingga kini masyarakat Sunua masih mengharapkan bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari Batavia Air itu sendiri. Apalagi, Masjid Raya Sunua, sebuah masjid cagar budaya, dan tertua di nagari ini, sedang dalam tahapan pengerjaan, yang sebagian dananya bersumber dari bantuan jamaah Islam Malaysia. Namun, dana tersebut sangat tidak mencukupi buat penyelesaian pembangunan kembali masjid yang jadi kebanggaan rang Sunua tersebut," harap Basra. (dam)
--------------------------------------------------------------------------------------

-Hari Narkoba Internasional
Narkoba Telah Merambah Perkampungan

Parit Malintang--Peringatan hari narkoba internasional (Hani) tingkat Kabupaten Padang Pariaman tahun 2010 ini, ditandai dengan sejumlah kegiatan yang dipusatkan di komplek bangunan RSUD Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, Senin kemarin. Gerak jalan, disamping diikuti oleh SKPD dilingkungan Pemkab setempat, juga dari anak-anak SD, SMP dan SMA serta masyarakat setempat tampak mewarnai kegiatan dimaksud, disamping kegiatan puncaknya dengan pemusnahan ratusan botol miras dan narkoba lainnya.
    Hadir pada kesempatan itu, bupati Muslim Kasim, Kapolres, Eko Nugrohadi beserta jajaran Muspida. Begitu juga kalangan pelajar se Padang Pariaman, juga ikut meramaikan kegiatan yang intinya memerangi narkoba dikalangan generasi muda daerah tersebut.
    Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Padang Pariaman, H. Ali Mukhni minta kepada generasi muda untuk selalu menjahui yang namanya narkoba. "Betapa banyak korban yang telah berjatuhan akibat dari kecanduan barang haram tersebut. Kini, narkoba tidak lagi terjadi dilingkungan masyarakat perkotaan, tetapi sudah mulai merambah kehidupan masyarakat terseruk dipelosok perkampungan, yang jauh dari pusat keramaian," kata Wakil Bupati Padang Pariaman ini.
    Menurutnya, semua pihak harus terlibat aktif dalam masalah memerangi narkoba tersebut. Apalagi terhadap orangtua, yang selalu bersentuhan langsung dengan anaknya dalam keseharian. "Masalah narkoba tidak bisa dianggap sebagai masalah ringan. Butuh kerja keras berbagai pihak, agar bisa terhindar dari generasi yang akan melanjutkan masa depan daerah ini dimasa yang akan datang. BNK terus bekerjasama dengan pihak terkait dalam masalah mengurangi, kapan perlu mengikis habis perilaku narkoba didaerah ini," katanya.
    Pada acara yang bertema 'think health not drugs' (hidup sehat tanpa narkoba) itu, Ali Mukhni juga minta kepada kelompok generasi muda yang tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan, untuk bisa ikut bekerjasama dengan BNK serta pihak lainnya. "Kita ingin, Padang Pariaman yang kaya dengan para ulama dan pemangku adat ini, bisa terhindar dari bahaya narkoba. Sebab, kalaulah generasi muda telah diracuni dengan narkoba, ini akan membahayakan betul terhadap masa depan dari generasi muda itu sendiri. Kita semua tahu, bahwa Padang Pariaman lima, sepuluh tahun kedepan akan dikendalikan oleh mereka yang hari ini berstatus generasi muda," ujar Ali Mukhni. (dam)

Perkembangan Tekhnologi Semakin Mengkhawatirkan

Tingkat Sumbar
Padang Pariaman Siap Ikuti Lomba Sekolah Sehat

Parit Malintang--Pemkab Padang Pariaman melakukan persiapan dalam rangka mengikuti penilaian lomba sekolah sehat tingkat Provinsi 2016. Persiapan dimulai dengan duduk bersama antar pihak-pihak yang terlibat di ruang rapat Sekretaris Daerah, Selasa lalu.
    Penilaian lomba sekolah sehat ini di selenggarakan Pemrov Sumatera Barat dengan mengikut-sertakan seluruh pemerintah kabupaten/kota. Rencananya, penilaian pada 7-8 September ini. Dalam rangka mengikuti ajang lomba sekolah sehat ini, Pemkab Padang Pariaman melalui leading sektor Bagian Kesra mengajak semua pihak yang terlibat agar terus meningkatkan koordinasi.
    "Bapak ibu yang terlibat untuk terus meningkatkan koordinasi dan sekaligus mengajak turun ke lapangan dalam rangka melakukan monitoring serta pembenahan di semua lini," ujar Kabag Kesra Elda Husniwar.
    Sekdakab Jonpriadi selaku pimpinan rapat menekankan, perlunya pembinaan serius dan juga sangat dibutuhkan keterlibatan semua pihak, terutama support dari masyarakat di sekitar lingkungan sekolah.
    Penilaian lomba sekolah sehat tahun ini, Padang Pariaman diwakili oleh sekolah-sekolah pada tiap level. Untuk tingkat TK diwakili TK Tunas Mekar, Kampung Guci, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, SDN 08 Nan Sabaris, SMP 4 Lubuk Alung, dan SMA 1 2x11 Enam Lingkung.
    Sekolah akan dilengkapi dengan poster, seperti poster HIV dan larangan merokok. Sedangkan poster pada sekolah TK disesuaikan dengan budaya dan karakter anak-anak, seperti membudayakan kebiasaan sikat gigi dan ajakan untuk terus menjaga kebersihan lingkungan. Senada dengan itu, Dinas Kesehatan juga memberikan himbauan untuk menjaga lingkungan sekolah, terutama kantin agar menyediakan jajanan sehat, bersih dan terbebas dari bahan-bahan yang membahayakan kesehatan.
    Pada kesempatan yang sama, Dinas Pendidikan menyampaikan dan sekaligus memberikan pandangan terkait skor penilaian yang meliputi 70 persen lokus sekolah dan 30 persen administrasi/sekretariat. Pembenahan lokus sekolah juga diimbangi dengan penataan ruangan UKS dan pengelolaan admnistrasi yang baik. Sedangkan Kantor Lingkungan Hidup berkomitmen melakukan partisipasi dalam bentuk menyediakan tong sampah bagi sekolah yang mengikuti perlombaan. (501)
-------------------------------------------
Perkembangan Tekhnologi Semakin Mengkhawatirkan
Orang Tua Diminta Selalu Memantau Kerja Anak

Padang Pariaman--Mencegah dampak negatif penggunaan internet di kalangan anak muda, Bupati Ali Mukhni meminta orang tua untuk memantau anak-anak dalam mengakses internet. Bila perlu, orang tua mengecek riwayat situs yang dibuka oleh anak pada malam hari setelah anak-anaknya tidur.
    Dikatakannya, peran orang tua sangat signifikan agar anak menggunakan internet untuk hal-hal yang positif. "Jadi ketika anak sudah tidur, cek saja HP mereka, lihat situs apa saja yang dibuka seharian," kata Bupati Ali Mukhni di Kantornya, Parit Malintang, Rabu (31/8) lalu.
    Orang nomor satu di Padang Pariaman ini mengakui, bahwa perkembangan dan kecanggihan teknologi semakin tidak bisa dibatasi. Untuk itu, orang tua mesti protektif dan jeli agar anak terhindar dari dampak negatif inernet, seperti LGBT, pornografi dan kekerasan seksual.
    Begitu juga dengan penggunaan media sosial, kata Ali Mukhni, agar orang tua berdiskusi dengan anak mengenai teman yang dikenal melalui akun facebook, whatsapp, BBM, dan lain sebagainya. "Sudah banyak kita baca berita, ada anak yang baru kenal di facebook, lalu ketemuan kemudian dibawa lari dan mengalami kekerasan seksual. Ini tidak boleh terjadi lagi," kata peraih penghargaan Ksatria Bhakti Husada dari Presiden RI itu.
    Ditambahkannya, orang tua harus curiga apabila anaknya suka mengurung diri dan menghabiskan waktu berlama-lama bermain internet atau game di dalam kamar. Peran orang tua mengajak anak berdikusi dan buat kesepakatan akses internet apa saja yang boleh dan mana yang dilarang.
    "Orang tua harus peka apabila anak sudah berjam-jam tidak keluar kamar. Tanyakan kemudian buat perjanjian dengan anak agar menggunakan internet untuk hal positif saja," kata mantan pengajar di SMU 10 Padang itu.
    Ia berharap, generasi muda Sumatera Barat ke depan adalah generasi yang sehat jiwa dan raganya serta berprestasi. Selain itu juga menjadikan narkoba sebagai musuh utama dan tidak terpengaruh perilaku menyimpang yang biasa disebut LGBT. "Anak adalah titipan Allah, jangan sampai salah dalam mendidik," ujar Bupati Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara. (501)

Dompet Dhuafa dan Exxonmobile Serahkan SDN 11 Batang Anai

Dompet Dhuafa dan Exxonmobile Serahkan SDN 11 Batang Anai

Batang Anai--Sekolah Dasar (SD) Negeri 11 Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman yang telah selesai dibangun oleh Dompet Dhuafa bersama Exxonmobile Indonesia, Rabu kemarin diresmikan keberadaannya. Prosesi peresmian serta serahterima sekolah yang terletak di Korong Salisikan, Kenagarian Sungai Buluah itu cukup mendapat sambutan antusias dari masyarakat, orangtua murid, dan sejumlah undangan dari kalangan Pemkab Padang Pariaman.
    Presiden Direktur Dompet Dhuafa Republika, H. Ismail A Said, Terry S McPhail, selaku Presiden dan General Manager Exxonmobile, Maman Budiman, Vice Presiden Public and Government Affairs Exxonmobile Indonesia, Asisten I Setdaprov Sumbar, Sinang Subekti tampak hadir. Kapolres Padang Pariaman, AKBP. Drs. Eko Nugrohadi, M. Si, Wakil Pimpinan Umum Harian Singgalang, H. Darlis Syofyan, S.H juga hadir bersama. Begitu juga kalangan pemerintahan Kecamatan Batang Anai, dan Nagari Sungai Buluah ikut memberikan apresiasi atas keberadaan sekolah yang sangat megah itu.
    Menurut Wakil Bupati Padang Pariaman, Drs. H. Ali Mukhni, pembangunan SD 11 Batang Anai yang dilakukan Dompet Dhuafa Republika/Singgalang bersama Exxonmobile Indonesia ini, merupakan sebuah kepedulian yang tak terhingga nilainya. "Hari ini, Pemkab Padang Pariaman dalam hal ini dunia pendidikan, sungguh merasakan nikmat yang tinggi dari Yang Maha Kuasa, atas selesainya bangunan untuk mencetak kader bangsa yang ada di kampung ini," katanya.
    "Dompet Dhuafa Republika/Singgalang merupakan wadah dari pembaca, yang ingin berpartisipasi menyalurkan bantuannya, kepada masyarakat yang baru saja mengalami musibah gempa pada akhir September tahun lalu. Kita semua tahu, betapa banyak kiprah yang dilakukan wadah ini terhadap perbaikan Padang Pariaman dimasa mendatang. Disamping untuk dunia pendidikan, Dompet Dhuafa juga banyak melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan, sosial kemasyarakatan serta perekonomian masyarakat pascagempa itu sendiri," ungkap calon bupati yang akan bertarung pada putaran kedua pada September depan itu.
    Bantuan bangunan gedung sekolah yang diberikan Dompet Dhuafa bersama Exxonmobile kali ini, tidak sekedar sebuah bangunan. Melainkan juga akan diiringi nantinya dengan bantuan program pendampingan manajemen dan mutu sekolah. "Besar harapannya, agar sekolah ini betul-betul mampu memberikan yang terbaik buat Padang Pariaman. Untuk itu, kepada pihak sekolah dan masyarakat Salisikan, mari kita bersama-sama bahu-membahu dalam merawat sekolah ini. Sebab, merawat jauh lebih susah dari membangunnya," ujar Ali Mukhni.
    Hingga kini, lanjut Ali Mukhni, masih banyak sekolah lain didaerah ini yang masih butuh bantuan pembangunannya kembali. "Kita berharap, sekolah-sekolah yang sampai hari ini masih menggunakan sekolah darurat, untuk bisa pula dibangun oleh pihak-pihak yang peduli terhadap hal demikian. Dari 211 sekolah yang rusak berat dan hancur, 60 unit sekolah, termasuk SDN 11 ini telah dan sedang dibangun kembali oleh berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar negeri," kata Ali Mukhni.
    Sementara, Ismail A Said, Preseiden Dompet Dhuafa dan Terry S McPhail, Presiden Exxonmobile Indonesia, berharap banyak sekolah itu mampu menjadi sekolah yang terbaik didaerah ini. "Kita tahu, betapa banyak orang Minang yang hebat dulunya, setelah diproses dibangku sekolah. Nah, kita berharap dari SD ini terlahir para pemimpin bangsa yang santun, berakhlakul kharimah serta bermanfaat bagi bangsa dan negara ini," harapnya. (dam)
-------------------------------------------------------------------------------------

-Bahrum Ryk Rajo Sampono
Selagi Belum Menunaikan Kesepakan Bersama, Walinagari Belum Bisa Dilantik

Ketaping--Pemegang ulayat Kenagarian Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Bahrum Ryk. Rajo Sampono menilai pelantikan walinagari terpilih dinagari yang terkenal dengan internasional itu, bukan lagi kesalahan atau kelalaian yang dilakukan Pemkab Padang Pariaman. Persoalan tersebut, yang hingga kini belum juga dilantiknya Walinagari Ketaping terpilih, Yulisman, lantaran persoalan yang dilakukan yang bersangkutan terhadap niniak mamak dinagari ini, belum diselesaikan secara hukum adat yang berlaku di Ketaping itu sendiri.
    Kepada Singgalang, Rabu kemarin Rajo Sampono menilai, bahwa Kenagarian Ketaping jauh berbeda dengan nagari kebanyakan lainnya di Padang Pariaman ini. "Ketaping, terkenal dengan ulayat rajo. Nagari Ketaping, Ulakan dan Nagari Tapakis, adalah tiga nagari, yang sejak dari dulu hingga kini tetap dalam satu kesatuan. Rajo yang ada di Ulakan dan Tapakis, sangat erat kaitannya dengan satu rajo yang ada di Ketaping, yakni Rajo Sampono," kata Rajo Sampono, dalam menyikapi pemberitaan Singgalang Selasa lalu, tentang pelatikan Walinagari Ketaping.
    Menurutnya, apa yang disampaikan anggota dewan asal Ketaping, Rosman, terkait tentang pelantikan walinagari yang belum juga terlaksana. Sepenuhnya bukan lagi kesalahan Pemkab Padang Pariaman itu sendiri. "Kesalahan itu ada pada tingkat bawah. Pada rapat bersama, seluruh niniak mamak yang ada di tiga nagari tersebut, Selasa malam kemarin menyimpulkan, bahwa kesalahan yang dilakukan Yulisman, walinagari terpilih terhadap niniak mamak, adalah kesalahan yang harus dia perbaiki. Adaik harus dia isi, limbago harus dia tuangi. Itu kira-kira pesan moral, dari kesimpulan rapat bersama tersebut," ujar Rajo Sampono lagi.
    Selagi Yulisman bersama rekan-rekannya, termasuk Rosman, yang kata banyak orang anggota dewan hebat, belum melakukan apa yang ditetapkan oleh rajo-rajo yang ada di tiga nagari tersebut, maka jangan harap yang bersangkutan akan dilantik jadi walinagari. "Ketaping, kalau saja pakai tampuk dan tangkai, maka saya berhak menjinjing tangkainya. Itulah ranah kekuasaan rajo, yang diterima secara turun-temurun oleh Rajo sampono, dari Ketaping mulai ada, hingga saat ini. Tak seorangpun yang berani merubah dan menghalanginya," tegas Mamak, panggilan akrab Rajo Sampono.
    Jadi, lanjut Rajo Sampono, persoalan Kenagarian Ketaping tidak bisa dibawa keranah politik Padang Pariaman. Jangan mentang-mentang anggota dewan, dengan seenaknya masyarakat Ketaping diberlakukan seperti demikian. Sekali lagi, Ketaping adalah ulayat Rajo Sampono. Ulayat tersebut, kuat hubungannya dengan ulayat rajo yang ada di Tapakis dan Ulakan. Apabila, keberadaan Rajo Sampono merasa terganggu, maka seluruh rajo yang ada di tiga nagari tersebut, merasakan betul dampaknya. (dam) 

MTsN Sintuak Gelar Lokarkarya Kurikulum 2013

MTsN Sintuak Gelar Lokarkarya Kurikulum 2013

Sintuak--Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
    Untuk menjamin terlaksananya kurikulum yang sempurna di madrasah sesuai dengan konsep dan substansi kurikulum, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (1/9) menyelenggarakan lokakarya tentang kurikulum 2013 di sekolah setempat.
    Lokakarya tersebut dibuka secara resmi Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakanmenag) Padang Pariaman, H. Masrican, Tuanku Marajo Basa, dengan narasumber; Agusrida dari Balai Pendidikan dan Latihan Padang, dengan peserta sebanyak 35 orang.
    Kepala MTsN Sintuak, Emma Marni mengatakan, tujuan khusus kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pendidik dan tenaga kependidikan dalam konsep dan implementasi kurikulum 2013, dan meningkatkan kemampuan dan pemahaman pendidik dalam mengembangkan pembelajaran sains, serta meningkatkan kemampuan dan pemahaman pendidik dalam merancang dan melaksanakan penilaian autentik.
    "Selain itu, kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan pendidik dalam dokumen 1 kurikulum 2013, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar yang diperlukan, untuk merevisi kurikulum 2013 serta penyegaran terhadap guru yang mengajar di sekolah ini," terang Emma.
    Kakanmenag Padang Pariaman, Masrican menyampaikan, guru sebagai pendidik di madrasah agar menguasai secara maksimal bahan pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.
"Kalau guru tidak menguasai bahan pelajaran, siswa tidak akan paham apa yang telah diajarkan guru," kata dia.
    Dengan di selenggarakanya kegiatan ini, tambah Masrican, semoga bisa menjadikan guru yang profesional, berintegritas tinggi sesuai dengan lima budaya kerja. "Semoga MTsN Sintuak bisa menjadi madrasah percontohan di Sumatera Barat, dan menjadi madrasah idola bagi masyarakat Padang Pariaman," harapnya. (501)

Selasa, 30 Agustus 2016

Mewujudkan Kaderisasi Pramuka Profesional, Punya Nilai Nasionalis

-Pelantikan dan Pelatihan Saka Bhayangkara 2010
Mewujudkan Kaderisasi Pramuka Profesional, Punya Nilai Nasionalis

Lubuk Alung--Pelantikan anggota Saka Bhayangkara Polres Padang Pariaman 2010, Sabtu-Minggu (24-25/7) lalu di lapangan irigasi Lubuk Cimantung, Lubuk Alung cukup meriah dan mendapat sambutan dari berbagai pihak. Sebanyak 84 peserta dari satuan Pramuka se Padang Pariaman ikut ambil bagian dalam masalah demikian. Pelantikan sekaligus pelatihan pra Sabara Pramuka itu dinilai cukup memberikan yang terbaik bagi kalangan siswa didaerah itu.
    Kegiatan yang cukup meriah itu dihadiri langsung Ka Kwarcab 05 Padang Pariaman, H. Ali Mukhni, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, seluruh Kapolsek, Babin Kamtibmas dilingkungan Polres Padang Pariaman, Ketua Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Lubuk Alung, Aljufri.
    Ketua panitia kegiatan, Bripka. Marjanuddin menilai kegiatan pelantikan sekaligus pelatihan tersebut cukup memberi nilai tambah kaderisasi Pramuka Saka Bhayangkara yang profesional, dan mampu menanamkan nilai-nilai nasionalisme, dikalangan siswa itu sendiri. "Kegiatan tersebut dilakukan selama dua hari. Selama pelatihan, peserta dikenalkan dengan sejumlah materi, antara lain, penyalah-gunaan narkoba, latihan halang lintang, motenering dengan menghadirkan narasumber dari kepolisian, pembina masing-masing Gugus Depan (Gudep) Pramuka," katanya.
    "Lewat pelantikan dan pelatihan dimaksud, kita berharap kepada peserta untuk mampu memberikan yang terbaik dilingkungan sekolah dan ditengah masyarakat nantinya. Sebab, disamping banyak ilmu yang berhubungan dengan nilai-nilai disiplin, juga ada penanaman karakter terhadap generasi itu sendiri. Walau bagaimanapun, mereka yang hari ini berstatus siswa dan pelajar bakal menentukan arah kebijakan didaerah ini dimasa mendatang. Untuk itu, butuh ilmu yang banyak, sehingga peluang mereka diberbagai lini bisa terpenuhi dengan baik dan benar," kata Marjanuddin.
    Sementara Kapolres Padang Pariaman, AKBP. Eko Nugrohadi melihat perekrutan anggota Saka Bhayangkara, lewat pelatikan dan pelatihan ini akan mampu nantinya menambah nilai-nilai disiplin, terhindar dari narkoba serta tertib berlalu lintas. "Lewat proses yang sengaja dilakukan ini, kita berharap terlahir generasi penerus yang mampu mengembangkan kemampuannya. Setiap siswa dan generasi muda punya potensi yang harus digali dan diterpa dengan banyak ilmu, sehingga kedepannya, paling tidak bisa menjadi kader yang terbaik dilingkungannya sendiri," kata Eko Nugrohadi.
    "Sesuai dengan apa yang telah disampaikan Kapolda Sumbar, bahwa setiap Polres yang ada dilingkungan Polda harus punya yang namanya Saka Bhayangkara, serta menggiatkan kegiatan yang berhubungan dengan peningkatkan sumber daya manusianya. Kita ingin, peserta yang hari ini dilantik jadi anggota Saka Bhayangkara, yang sekalian dibekali dengan berbagai ketrampilan yang berhubungan dengan satuan dimaksud, bisa bekerjasama nantinya dengan seluruh elemen masyarakat, dalam memerangi berbagai tindakan yang pada akhirnya merusak masa depan generasi dan daerah itu sendiri," ujar Eko Nugrohadi lagi.
    Ketua FKPM sekaligus tokoh pemuda Lubuk Alung, Aljufri melihat kegiatan tersebut cukup memberi arti tersendiri. "Apalagi lokasi kegiatan yang diadakan di Lubuk Cimantung, sebuah lokasi yang nyaman, bersih dan asri. Kita ingin, kegiatan tersebut bisa dilakukan setiap tahunnya dilokasi yang sama. Sebab, bila momen ini terus dilakukan di lokasi ini, akan mampu nantinya mempromosikan pariwisata alam di Padang Pariaman itu sendiri," kata Ketua Umum BPC HIPMI Padang Pariaman, sekaligus alumni Fakultas Hukum Universitas Pancasila Jakarta ini.
    Ka Kwarcab Pramuka 05 Padang Pariaman, H. Ali Mukhni merasa senang dan bangga melihat adanya kegiatan dimaksud. "Ditengah derasnya arus informasi dan glonalisasi yang menyentuh sendi-sendi kehidupan, tidak terkecuali dilingkungan pelajar dan siswa itu sendiri, butuh pengetahuan dan ketrampilan yang mampu memberikan nilai tambah terhadap perbaikan daerah ini dimasa yang akan datang," kata Wakil Bupati Padang Pariaman ini. (dam)
---------------------------------------------------------------------------------


-Ditutup Dengan Muhasabah
30 Remaja Putus Sekolah Itu Harus Menunjukkan Kemampuannya

Pariaman--Pelatihan ketrampilan life skill yang diadakan Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) Sumatra Barat di Pariaman, selama 40 hari terhadap remaja putus sekolah sebanyak 30 peserta seluruh Sumbar, selesai sudah. Kegiatan tersebut ditutup Jumat malam lalu, dengan muhasabah yang dipandu oleh ustadz H. Azir Amin. Kini, seluruh peserta telah meninggalkan Kota Pariaman, tempat lokasi kegiatan, dan diminta ilmu ketrmapilan dibidang servis sepeda motor dan dinamo yang cukup lama mereka pelajari, mampu menjadi tantangan masa depan dari generasi demikian.
    Kepala UPTD BPKB Sumbar di Pariaman, Rusmita minta dan berharap banyak kepada seluruh Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) kabupaten/kota untuk bisa mengawasi serta mencarikan solusi terbaik terhadap remaja yang telah direkomendasikan untuk ikut pelatihan tersebut, mempromosikan diri peserta dengan melakukan magang diberbagai perusahaan yang berhubungan dengan ketrampilan yang telah mereka terima selama pelatihan dimaksud.
    "Menjelang pelatihan angkatan kedua yang akan dilangsungkan Oktober nanti, seluruh peserta yang ikut saat angkatan pertama ini sepenuhnya dievaluasi. Kita ingin, seluruh peserta tersebut mampu berbuat dan mengembangkan potensi diri yang telah mereka pelajari untuk selanjutnya dikembangkan, lewat ilmu instruktur yang ahli dibidangnya. Evaluasi akan dilakukan sepenuhnya oleh SKB yang ada daerah. Untuk itu, SKB nantinya bisa memberikan laporan langsung kepada BPKB, sehingga ada tolak ukur tingkat keberhasilan dari kegiatan yang telah kita lakukan selama sebulan lebih ini," kata Rusmita yang didampingi Madrian, selaku Pejabat Pemegang Tekhnis Kegiatan (PPTK) dan Ruswan Tanjung, Penanggungjawab Diklat dimaksud.
    Sementara, Pastabikul Khairat, salah seorang peserta yang berasal dari Padang Pariaman ketika memberikan kesan dan pesannya terlihat sangat mempesona sekali. "Kita merasakan betul selama pelatihan ini sangat banyak menerima ilmu dan ketrampilan, yang berhubungan dengan masa depan. Disamping itu, ada juga nilai-nilai karakter jiwa yang cukup, sehingga selama kegiatan, kita juga diajarkan cara beragama yang baik," katanya.
    "Terima kasih banyak BPKB Sumbar, yang telah memberikan jalan hidup yang terbaik buat kami, dalam melangkah untuk menentukan masa depan hidup yang jauh lebih baik kedepannya. Kita sadar, ditengah derasnya arus globalisasi dan informasi, betapa sebuah ketrampilan menjadi kebutuhan. Tanpa itu semua, kita yakin masa depan yang sesuai harapan dari orangtua akan sia-sia belaka," ujarnya. (dam)
-------------------------------------------------------------------------------------

-PKS Fokus Penanganan Kasus Pilkada
Hampir 50 Persen Warga Tidak Memilih pada Pilkada Lalu

Pariaman--Pilkada Padang Pariaman putaran pertama agaknya menjadi catatan tersendiri bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah itu sendiri, dalam melangkah kedepannya saat putaran kedua. Betapa tidak, hampir 50 persen warga yang punya hak pilih, ternyata tidak menggunakan kewajibannya selaku warga masyarakat yang baik pada putaran pertama, 30 Juni lalu.
    Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni sekaligus calon bupati dengan nomor urut satu sangat merasakan betul, betapa masyarakat daerah itu masih belum merasakan manfaatnya berdemokrasi. "Kedepan, agaknya seluruh elemen masyarakat, seperti niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, tokoh masyarakat serta generasi muda harus ikut melakukan berbagai penguatan terhadap masyarakat, sehingga masyarakat merasakan betapa satu suaranya sangat menentukan arah kebijakan Padang Pariaman lima tahun mendatang," ujarnya kemarin di Sunua, Kecamatan Nan Sabaris.
    Kepada masyarakat Sunua dan Padang Pariaman yang telah ikut mensukseskan jalannya Pilkada putaran pertama, Ali Mukhni menyampaikan terima kasihnya. "Orang luar melihat, Pilkada Padang Pariaman cukup baik, berjalan sesuai harapan bersama. Tidak ada gejolak yang berarti ditengah banyaknya kompetitor yang ikut saat putaran pertama lalu. Disamping itu, orang lain juga merasakan betapa besarnya wilayah Padang Pariaman, dan berjalannya budaya berdemokrasi dengan sangat demokratis. Didaerah lain, dengan perolehan suara diatas 42 ribu itu, telah bisa duduk dan selesai satu putaran. Kita di daerah ini harus mengulang lagi, lantaran belum cukup dari target yang ditetapkan undang-undang," kata Ali Mukhni, calon yang berpasangan dengan Damsuar ini.
    Menurut Ali Mukhni, kalau saja semua masyarakat pemilih memberikan haknya selaku warga, maka Pilkada bisa terlaksana satu putaran. Namun, itulah yang terjadi yang harus menjadi cambuk dan catatan tersendiri bagi pelaksana Pilkada dan masyarakat itu sendiri, dalam melihat arti penting Pilkada demi perbaikan daerah lima tahun kedepannya.
    Sikap PKS menghadapi Pilkada putaran kedua   
    Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Padang Pariaman, Bagindo Yohanes Wempi kepada Singgalang, Selasa kemarin mengaku partainya belum menentukan pilihan politiknya. Kemana suara konstituennya akan menjatuhkan pilihan politik, hingga kini belum menjadi pemhasan oleh partai berazaskan Islam tersebut. "PKS masih fokus dalam menangani persoalan Pilkada yang menurut PKS banyak meninggalkan persoalan yang mesti diselesaikan dengan baik dan benar. PKS ingin pemilihan ulang di Kecamatan Sungai Limau, yang banyak merusak citra Pilkada itu sendiri," katanya.
    "PKS telah melakukan gugatan tersebut kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta. Kita berharap, MK mampu melihat persoalan ini secara objekti, dan bisa dilakukan perbaikan demi pelaksanaan Pilkada yang berkualitas dan berwibawa. Walau bagaimanapun, Pilkada merupakan proses untuk menentukan pemimpin yang betul-betul diingini masyarakat. Untuk itu, prosesnya harus berjalan sesuai keinginan semua konstituen yang ikut dan undang-undang yang berlaku," ujar anggota DPRD Padang Pariaman ini. (dam)
-----------------------------------------------------------------------------------

-Pengurus Baru KPRI Pendakar Terbentuk
Mengembalikan Citra Koperasi Dalam Arti Sesungguhnya

Pariaman--Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Pendakar Kota Pariaman termasuk satu dari sekian banyak koperasi yang sehat, sering mendapatkan prestasi nilai terbaik, baik ditingkat Kota Pariaman maupun ditingkat Provinsi Sumatra Barat. Namun, prestasi demikian sejak dua tahun terakhir sedikit terkendala, sehingga pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2008 lalu, laporan pertanggungjawaban keuangan pengurus tidak dapat diterima oleh anggota.
    Sekaitan kecurigaan anggota terhadap pengurus semakin besar, maka keputusan RAT berubah dengan membentuk tim delapan, yang diketuai oleh Zahirman, guna menelusuri kebenaran terhadap ketidak-percayaan anggota kepada pengurus dimaksud, sekaligus anggota memutuskan untuk memberhentikan sang ketua, Faisal menjelang RAT berikutnya. Selanjutnya, anggota sepakat untuk menunjuk H. Ali Amran, yang telah berpengalaman selama lima periode memimpin  KPRI Pendakar itu untuk menjabat Plt Ketua.
    Dalam RAT yang digelar pada Mei lalu di SDN 22 Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, tahun buku 2009, yang dihadiri pejabat terkait serta seluruh anggota koperasi, maka terpilihlah Hj. Ismaniar sebagai Ketua, H. Marwin Kamar, Wakil Ketua, Husniati, Sekretaris, Harti Rusli, Wakil Sekretaris. Sedangkan Bendahara dipercayakan kepada Jasnimar. Untuk Badan Pemeriksa (BP) diketua langsung oleh H. Ali Amran dengan anggotanya, Syafrizal Nazar, Zuniarti dan ditambah empat dewan pembina, yakni Kepala UPTD kecamatan dalam wilayah Kota Pariaman.
    Ismaniar yang didampingi Wakil Ketuanya, Marwin Kamar kepada Singgalang Selasa kemarin di Pariaman bertekat untuk mengembalikan citra koperasi, sesuai dengan fungsinya, yakni kekuasaan tertinggi di koperasi ada ditangan anggota. "Kita tahu, akhir-akhir ini kepercayaan banyak orang terhadap koperasi mulai menurun, akibat ulah dan tingkah laku sebagian oknum pengurus yang tidak atau kurang berjalan pada aturan koperasi itu sendiri," katanya.
    "Kita berharap kepada semua pihak, tak terkecuali terhadap anggota itu sendiri, untuk bisa memberikan masukan, kritikan yang konstruktif dalam membangun KPRI Pendakar, yang selama ini kita banggakan dimasa mendatang. Hal itu sangat penting. Terhadap temuan yang telah dilakukan tim delapan, tentu pengurus saat ini mempelajarinya secara mendalam dengan bukti-bukti yang lengkap, dan kita selesaikan dengan secara kekeluargaan, sesuai dengan azas koperasi itu sendiri. Kita carikan solusinya. Kalau tidak ada kesepakan bersama, diantara pengurus, anggota dan pihak terkait lainnya, maka tentu hal itu akan ditempuh lewat jalur hukum," kata Ismaniar. (dam)

Yang Belum Punya KTP-el Ditunggu Hingga 30 September

Di Padang Pariaman
Yang Belum Punya KTP-el Ditunggu Hingga 30 September

Padang Pariaman--Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Padang Pariaman, M. Fadhly menegaskan kembali informasi yang disampaikan sebelumnya tentang perekaman data biometrik (sidik jari, iris mata dan lain-lain) bagi penduduk yang sampai saat ini masih enggan datang ke kantor Camat untuk melakukan perekaman data.
    "Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui Dinas Dukcapil akan menonaktifkan data penduduk tersebut jika belum merekam datanya," kata dia.
    Ini berakibat pada yang bersangkutan, akan sangat merepotkan nantinya untuk mendapatkan pelayanan publik, seperti BPJS Kesehatan dan lain lain yang semuanya akan online dan berbasis pada NIK dan KTP El yang menjamin ketunggalan data penduduk. "Kita tunggu sampai 30 September 2016," tambahnya lagi di sela-sela sidang paripurna DPRD, Minggu lalu.
    Bupati Padang Pariaman menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan yang saat ini sudah gratis. "Semuanya gratis. Sebagaimana intruksi Menteri Dalam Negeri, hanya dengan menunjukkan foto kopi KK, masyarakat sudah bisa dilayani untuk merekam KTP Elektronik," ujar Ali Mukhni.
    Ali Mukhni menjelaskan, Disdukcapil telah menyiapkan lokasi perekaman di kantor-kantor Camat. Saat ini 15 kecamatan melakukan perekaman, sedangkan dua kecamatan lainnya masih dalam proses maintenance karena proses pindah ke kantor yang baru.
    Sebagaimana dijelaskan Fadhly, masyarakat bisa melakukan perekaman data KTP el di mana saja dalam Kabupaten Padang Pariaman walaupun beda kecamatan. "Yang penting bawa Kartu Keluarga dan belum pernah merekam di daerah manapun di Indonesia, kita siap untuk melakukan perekaman," ujarnya.
    Sampai akhir September, Disdukcapil mengejar target masyarakat yang diketahui belum melakukan perekaman. Data tersebut dikeluarkan secara lengkap untuk ditelusuri ke alamat-alamat yang tertera pada nagari-nagari di Kabupaten Padang Pariaman.
    "Dalam waktu dekat, akan kita koordinasikan dengan semua Camat dan kami akan sampaikan data lengkap by name by address untuk ditelusuri," tambahnya. (501)

PSM Diminta Ikut Menanamkan Moral dan Kearifal Lokal

Persoalan Sosial Tidak Lagi Sekedar Ekonomi
PSM Diminta Ikut Menanamkan Moral dan Kearifal Lokal

Pariaman--Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Padang Pariaman, Gusnawati membuka secara resmi kegiatan pembinaan dan peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).
    Gusnawati menyatakan, PSM adalah salah satu sumber daya manusia dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, yang mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan dalam penyelenggaraannya di tengah masyarakat.
    Permasalahan sosial di Kabupaten Padang Pariaman untuk saat ini bukan lagi berkutat dengan kemiskinan ekonomi. Tetapi sudah merambah kepada kemiskinan skill atau pola pikir masyarakat. "Dengan semakin gencarnya serangan teknologi yang menghancurkan masyarakat kita, telah menimbulkan berbagai macam permasalahan sosial yang semakin komplek, seperti semakin lemahnya tatanan adat istiadat, tingginya peredaran narkoba, meningkatnya kasus pemerkosaan dan tingginya angka kriminalitas," kata dia.
    "Dengan adanya kegiatan ini, PSM yang ada di setiap kecamatan dapat berperan dalam pembentukan nilai-nilai moral dan kearifan lokal yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta berkurangnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)," jelas Gusnawati.
    Menurut laporan Kepala Seksi Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial, Ali Aripin, penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka pengembangan keberadataan Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FK-PSM) dan mewujudkan koordinasi, integrasi, dan singkronisasi program mulai dari provinsi, kabupaten, kecamatan, nagari dan korong.
    "Peserta kegiatan ini terdiri dari anggota FK-PSM kecamatan, nagari, di Padang Pariaman sebanyak 80 orang. Dilaksanakan satu hari di aula Dinas Sosial," ujar Ali Aripin. Sebagai nara sumber didatangkan dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, Ketua FK-PSM Kabupaten Padang Pariaman, Rahmat Tuanku Sulaiman dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja sendiri. (501)

Lewat Sitti Baheram, Seniman Padang Pariaman Ukir Prestasi

Lewat Sitti Baheram, Seniman Padang Pariaman Ukir Prestasi

Padang Pariaman--Seniman muda Padang Pariaman kembali unjuk gigi setelah sebelumnya berhasil menggugah para Dubes negara tetangga lewat penampilan "Basafa" di TMII Jakarta. Kali ini, tim Sanggar Wayoik binaan Disporbudpar Padang Pariaman berhasil mengukir prestasi di ajang Festival Seni Pertunjukan Sumatera Barat dengan menyabet gelar terbaik kategori pemain, Senin (29/08).
    Dalam festival yang ditutup malam kemaren, peserta dituntut untuk menampilkan karya yang berbasis legenda daerah masing-masing. Dan, tim Sanggar Wayoik mengangkat kisah Siti
Baheram.
    "Karena yang dituntut di sini adalah kreatifitas kita dalam mengolah legenda menjadi sajian baru yang sesuai dengan perkembangan zaman, maka kisah tragis Siti Baheram tidak kami tampilkan bulat-bulat seperti cerita rakyat biasanya," kata Haris selaku sutradara.
    Kisah Siti Baheram, lanjutnya pada awalnya menceritakan bagaimana si Juki demi judi menghabisi wanita baik yang telah menolongnya yakni Baheram. Namun, dalam kisah yang ditampilkan selama 20 menit malam itu, seniman Padang Piaman justru memperlihatkan situasi dimana Baheram bangkit dari kuburnya, mengadili sendiri si Juki, bahkan hakim yang dulu mengadili Juki.
    "Di sini kami ingin mengangkat pesan bahwa sampai sekarang jaminan keamanan terhadap perempuan masih sangat lemah di negeri ini. Apalagi di Sumatera Barat yang notabene memiliki adat yang memuliakan perempuan, perhatian terhadap keamanan perempuan masih juga lemah," katanya.
    Bundo kanduang, sebagai sosok paling tinggi dalam trah keluarga Minang, justru jadi objek paling empuk di mata penjahat. Sementara, penegak hukum tak dapat berbuat apa-apa untuk memastikan keamanan mereka. Inilah yang dicoba "digugat" lewat kisah Siti Baheram versi seniman Piaman kali ini.
    Sementara, pemerhati seni pertunjukan, Dr Yusril yang juga menjadi juri malam itu menilai karya-karya yang ditampilkan para peserta sangat inovatif walau masih banyak yang serba tanggung di sana sini. Khusus untuk karya Siti Baheram dari  Padanga Pariaman, Yusril menilai secara konsep sudah cukup memberi tawaran kebaruan.
    "Kualitas SDM pendukung pertunjukan ini sangat mumpuni karenanya kami memberikan penghargaan dalam aktegori pemain terbaik," sebutnya.
    Kadisporbudpar Padang Pariaman Sahrial mengatakan, pembinaan sejumlah sanggar untuk bergabung dalam satu tim pertunjukan memang sedang marak dilakukan oleh pihaknya saat ini.
    "Tujuannya untuk membina silaturahmi dan kekompakan antar para senior di masing-masing sanggar. Inilah tim tank kita yang akan kita kedepankan pada sejumlah even seperti festival ini," sebutnya. Sementara itu, kegiatan pertunjukan yang secara bergilir ditampilkan di sejumlah objek wisata juga tetap dilaksanakan.
    Ade Novalia dari bidang seni budaya mengatakan, persiapan pertunjukan Siti Baheram sendiri penuh dengan keterbatasan, terutama soal anggaran. "Tapi, meski hanya mengandalkan sedikit anggaran yang ada pada bidang seni budaya, Alhamdulillah semangat adik-adik ini tidak putus. Bahkan mereka berhasil pulang dengan membawa kemenangan. Mereka luar biasa," katanya memuji.
    Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni ketika dijumpai kemarin malam mengucapkan selamat dan mengaku bangga terhadap tim yang terdiri dari 24 orang seniman muda tersebut. "Ini adalah kabar gembira yang sangat melegakan kita. Prestasi anak-anak ini akan kita presiasi," kata Ali Mukhni. Apresiasi yang dimaksud, diawali dengan menjamu seluruh tim dalam sebuah perjamuan khusus dengan dihadiri Bupati dan segenap SKPD
serta Legislatif. (501)

Senin, 29 Agustus 2016

Orgen Tunggal Hingga Larut Malam Masih Tetap Berjalan

Perbup Larangan Hanya Sebatas Peraturan
Orgen Tunggal Hingga Larut Malam Masih Tetap Berjalan

Padang Pariaman--Larangan hiburan orgen tunggal malam hari yang diatur dalam Perbup Padang Pariaman nomor 13 tahun 2016, belum sepenuhnya bisa ditegakkan. Buktinya, hingga saat ini hiburan yang memakai artis perempuan itu masih tetap eksis sampai larut malam.
    Yang lebih hebatnya, lantaran ingin menegakkan Perbup demikian, antara mamak dengan kemenakannya terjadi polemik yang berkempanjangan, yang menyebabkan rusaknya hubungan kekeluargaan yang terjalin selama ini.
    Kenapa tidak bisa diterapkan sepenuhnya? Gafar, seorang niniak mamak dalam sebuah keluarga yang baru saja melakukan pesta perkawinan di Lubuak Napa, Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam menilai ada yang tidak beres dalam soal pengaturan orgen tersebut.
    "Awalnya, saya mengatakan kalau tetap dilanjutkan orgen tunggal malam hari, saya tidak akan datang dalam alek itu," cerita Gafar. Ternyata, para kemenakannya lebih berani, dan tetap mengadakan orgen malam hari. Gafar pun langsung pulang ke rumah istrinya.
    Di rumah istrinya yang tak jauh dari lokasi rumah baralek kemenakannya itu, hingga pukul 01.00 Wib dini hari bunyi orgen masih terdengar jelas menghibur para pemuda dan tamu undangan, yang sebagiannya sudah berangkat pulang.
    "Padahal, saya telah menghubungi Pol PP tetang adanya hiburan itu," katanya. Memang, ada anggota Pol PP yang datang ke lokasi, tetapi bunyi orgen tunggal tetap tak bisa mereka hentikan, entah apa penyebabnya.
    Rupanya, Gafar mendengar kabar besoknya, bahwa ada oknum anggota DPRD Padang Pariaman yang menjamin keamanan di rumah baralek itu, sehingga Pol PP tak berani menjalankan tugasnya dengan baik.
    Kepala Pol PP Padang Pariaman, M. Taufik saat dihubungi Singgalang, Senin kemarin mengakui ada sejumlah personilnya bersama camat setempat yang turun ke lokasi itu. "Hal itu soal hubungan mamak dengan kemenakannya, dan kami dari pemerintah tak bisa masuk terlalu jauh," kata dia.
    Anehnya, hingga Senin kemarin itu M. Taufik selaku komandan Pol PP belum menerima laporan dari anak buahnya, bahwa orgen tunggal di Lubuak Napa, Andurian tersebut tetap jalan hingga larut malam. "Saya tanya dulu sama anggota," ujarnya.
    Di Lubuk Alung
    Lain pula kejadiannya di Lubuk Alung, Jumat dan Sabtu malam lalu di Balah Hilia, Lubuk Alung. Di sebuah rumah yang sepertinya tidak sedang pesta perkawinan. Tetapi pada pukul 02.00 dini hari, Singgalang yang lewat bersama Ketua Bamus Lubuk Alung, Iskandar Bustami melihat adengan hiburan bebas para anak muda.
    Pesertanya ramai. Semuanya anak muda yang sedang bergoyang di halaman sebuah rumah. "Di sini memang telah biasa hiburan anak muda ini. Tiap-tiap musim tertentu ada saja hiburan orgen tunggal," kata Iskandar Bustami yang mantan anggota DPRD Padang Pariaman itu.
    Sedangkan yang Sabtu malamnya, dekat Masjid Ampek Lingkuang yang sedang pesta, tapi hingga dini hari orgen tunggal masih tayang dengan mantapnya. Banyak anak muda yang bergoyang bersama artis yang sedang menyanyikan lagu yang bisa membuat banyak orang bergoyang. (501)

IPNU Padang Pariaman Kembali Catat Sejarah

-Jelang Pilkada
PWNU Sumbar Mengajak Berpolitik Secara Santun

Pariaman--Menghadapi perkembangan politik yang tengah berkembang jelang pelaksanaan Pilkada, baik Pilkada gubernur maupun Pilkada bupati/walikota di sejumlah daerah di Sumatra Barat, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumbar mengajak seluruh jajaran NU yang terlibat politik praktis diberbagai partai politik, untuk selalu mengutamakan politik santun, sesuai dengan etika politik yang berlaku dilingkungan NU itu sendiri.
    Sekretaris PWNU Sumbar, Firdaus, S.S kepada Singgalang, Sabtu (10/4) di Pariaman melihat ajakan demikian mutlak dilakukan terhadap pengurus dan warga NU yang terlibat langsung dalam proses Pilkada tahun ini. “Kita tidak ingin permainan politik yang tengah menggelinding, membuat NU terbawa arus yang terlalu dalam. Hal itu tidak boleh terjadi,” katanya.
    “Memang NU tidak berpolitik secara praktis. Tetapi politik NU adalah politik kebangsaan, menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, moderat yang dibingkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Persoalan demikian sangat singkron dengan kultur lokal Sumatra Barat. Faham itu telah diwarisi oleh NU sejak lama dan harus terus dilanjutkan sampai kapanpun,” ujar Firdaus.
    Kepada masyarakat, PWNU mengajak untuk ikut serta berpartisipasi dalam kesuksesan Pilkada dimaksud. “Ini merupakan hak kita selaku warga bangsa yang baik. Namun, demikian perlu memilih pemimpin yang sesuai dengan ajaran Islam Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja), yakni bersifat siddiq, tablig, amanah dan fathanah. Dari empat hal itulah Nabi dulunya mengembangkan kepemimpinannya, baik sebagai pemimpin dikalangan umat Islam, maupun sebagai kepala pemerintahan, sekaligus kepala rumah tangga,” kata Firdaus lagi.
    Firdaus, yang juga alumni Leeds University United Kingdom Inggris itu melihat seluruh kandidat yang maju jadi calon gubernur/wakil gubernur dan sejumlah bupati/walikota disejumlah daerah di Sumbar ini adalah putra-putri terbaik ranah Minang. Mereka semua adalah orang-orang pilihan, yang telah menyatakan kesiapannya untuk membangun kembali Minangkabau yang telah porak-poranda akibat gempa akhir September lalu. Namun, demikian dari sebanyak itu tentu ada hal-hal yang perlu menjadi perhatian tersendiri, ketika menjatuhkan pilihan tersebut.
    “Kita ingin tradisi yang telah lama dikembangkan oleh NU, yakni melestarikan tradisi lama yang baik, dan mengambil tradisi baru yang jauh lebih baik. Artinya, kepemimpin mendatang, baik gubernur dan bupati/walikota bisa melihat hal yang demikian, dalam menanamkan nilai-nilai didaerah yang memiliki falsafah adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK) ini,” kata Firdaus.
    Firdaus yang didampingi sejumlah pengurus NU Sumbar lainnya mengaku, hingga kini PWNU Sumbar belum menjatuhkan dukungannya kepada salah satu calon. Termasuk juga NU yang ada di kabupaten dan kota yang tahun ini juga menyelenggarakan Pilkada. Sebab, NU bukanlah lembaga yang berwenang untuk itu. Yang jelas NU tetap mendukung kandidat yang mampu berbuat hal-hal yang telah dikembangkan tersebut, dalam ranah Minang ini. (dam)
--------------------------------------------------------------------------------

Halim Chan Merasa Kecewa

Pariaman--Mantan Caleg DPRD Padang Pariaman dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Bagindo Halim Chan, merasa kecewa lantaran tidak dilibatkan dalam masalah dukung-mendung calon bupati/wakil bupati dari partai tersebut. PKPB yang tergabung dalam koalisi maju bersama yang merupakan gabungan 14 partai kecil lainnya yang ada di Padang Pariaman, telah sepakat untuk mengusung pasangan M. Yusuf-Zamzamil.
    Kepada Singgalang, Minggu (11/4) Halim Chan menjelaskan, bahwa koalisi maju bersama yang telah dibentuk itu baru sekedar para pimpinan partai. Padahal kekuatan suara yang diperoleh saat Pileg lalu, itu banyak bersumber dari seluruh Caleg yang ikut maju saat Pileg 2009 lalu. "Kita ingin memenangkan seorang calon bupati saat Pilkada harus bersinergi dengan seluruh Caleg yang pernah menyumbangkan suara dulunya, meskipun mereka tak berhasil dalam meraih kursi. Yang jelas mereka ditengah komunitasnya punya andil tersendiri," kata Halim Chan.
    "Seharusnya Ketua DPC PKPB, Darwinis Jen, BA harus mampu mengakomodir kembali para Caleg tersebut. Hal itu dimaksudkan, agar perjuangan untuk menggolkan calon bupati yang telah diusung bersama itu betul-betul dirasakan kembali oleh konstituen partai yang telah memberikan suara dulunya. Sebab, kita yakin kekuatan yang dimiliki pasangan calon bupati bersangkutan sangat tidak memungkinkan untuk mendapatkan suara, manakala orang yang bersentuhan langsung dengan masyarakat arus bawah tidak dilibatkan sama sekali," ujar Halim Chan yang juga mantan anggota DPRD Padang Pariaman itu.
    Memang, sebut Halim Chan, seorang M. Yusuf pernah bertarung saat Pilkada 2005 lalu, yang perolehan suarannya cukup siknifikan. Namun, saat ini peta politik jauh berubah dan berkembang. Apalagi, M. Yusuf yang satu kampung dengan Yobana Samial, yang juga calon bupati yang diusung oleh PKS, PPP dan PPRN. Ini akan berbenturan langsung dengan masyarakat arus bawah, terutama dikalangan masyarakat Dapil I, yang meliputi Kecamatan Sungai Limau, Sungai Geringging, Batang Gasan dan Kecamatan IV Koto Aur Malintang. "Jadi perlu pemikiran yang matang dari masing-masing pimpinan partai yang mengusung M. Yusuf dimaksud, agar perjuangan itu membuahkan hasil yang maksimal, sesuai harapan calon dan partai pengusung nantinya," ungkap Halim Chan lagi.   
    Halim Chan melihat partai politik dalam masalah dukungan untuk calon bupati, bukan sekedar mengantarkan ke KPU belaka. Melainkan punya tanggungjawab moral, dalam pendokrakan suara nantinya, saat Pilkada. "Untuk itulah, nilai-nilai kebersamaan, serta senasip sepenanggungan dari seluruh simpatisan partai perlu kembali digalang, kalau kita tidak ingin mengecewakan sang calon bupati/wakil bupati yang telah mempercayakan partai kita untuk dia pakai, sebagai kendaraan politik," katanya. (dam)
-----------------------------------------------------------------------------

Kondisi Rajang Kampuang Galapuang Memprihatinkan

Ulakan--Jembatan gantung atau rajang yang menghubungkan Korong Kampuang Galapuang dengan Korong Tanjuang Medan, Kenagarian Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Rajang yang menyeberangi sungai Batang Ulakan itu dibangun telah cukup lama, sehingga lantai rajang yang terbikin dari kayu, sudah banyak yang lapuk, sehingga para pengendara sepeda motor yang melintasi rajang itu setiap harinya sudah merasa kawatir.
    Minggu (11/4) dengan semangat kebersamaan dan rasa memiliki yang tinggi yang digelorakan Walinagari Ulakan, Sukiman, masyarakat bersama personil Danramil Kecamatan Nan Sabaris melakukan gontong royong, guna membuka seluruh lantai rajang tersebut, sekaligus memang dengan kayu batang kelapa yang baru.
    Disela-sela kesibukannya memimpin jalannya gotong royong tersebut, Walinagari Ulakan, Sukiman kepada Singgalang mengaku senang dan bangga melihat tingginya animo masyarakat. "Buktinya tanpa pengaturan yang ketat, semua masyarakat langsung terjun. Mereka ikut bekerja bersama penuh dengan saling pengertian, tanpa ada arahan yang diberikan. Sebagian ikut membuka lantai, sebagian lagi ikut menebang batang kelapa bersama tukang yang telah dicari sebelum ini," kata Sukiman yang didampingi Sekretaris MUI Ulakan Tapakis, Ali Nurdin M. Nur.
    "Sebenarnya dana untuk membangun kembali rajang ini telah dialokasikan dalam APBD Padang Pariaman tahun ini. Namun, pelaksanaannya belum bisa dilakukan, mengingat berbagai kesibukan yang tengah terjadi dilingkungan Pemkab itu sendiri. Secara pasti saya tidak tahu persis, kenapa anggaran yang telah ditetapkan itu, belum juga dimulai pengerjaannya. Nah, kondisi rajang yang telah mengkawatirkan itu, masyarakat tidak ingin membiarkannya berlama-lama. Lebih cepat, lebih baik, itulah mayoritas permintaan masyarakat saat rapat belum lama ini, terkait akan dimulainya perbaikan rajang dimaksud," tambah Sukiman.
    Memang, aku Sukiman, rajang tersebut merupakan kebutuhan yang paling vital bagi masyarakat Tanjuang Medan dan Kampuang Galapuang. Hanya itulah jalan satu-satunya untuk bisa ditempuh masyarakat yang setiap hari pergi dan pulang dari dan ke pasar Kampuang Galapuang. Diperkirakan ratusan masyarakat yang memakai sepeda motor dan pejalan kaki, yang senantiasa melewati rajang dimaksud. "Untuk itulah, pembangunan rajang yang telah dimakan usia itu sudah sangat mendesak. Ini baru swadaya masyarakat. Kita ingin, anggaran yang telah diputuskan Pemkab Padang Pariaman lewat APBD itu bisa secepatnya dicairkan, sehingga kekuatan rajang itu kembali seperti sedia kala," harap Sukiman.
    Disamping itu, lanjut Sukiman, Tanjuang Medan merupakan korong yang kaya dengan peninggalan sejarah Syekh Burhanuddin, yang hingga kini masih dikunjungi banyak orang dari berbagai daerah di Sumatra Barat ini. Bahkan, pesantren Luhur Syekh Burhanuddin hingga kini terus dibanjiri santri yang ingin menuntut ilmu. Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan dapur setiap harinya, baik oleh masyarakat maupun oleh pihak pesantren itu sendiri, mereka harus pergi ke pasar Kampuang Galapuang dimaksud. "Kita ingin rajang itu bisa dirampungkan lagi dalam waktu secepat mungkin, sehingga kenyamanan masyarakat kembali tercipta dengan sendirinya," katanya. (dam)
----------------------------------------------------------------------------------

IPNU Padang Pariaman Kembali Catat Sejarah

Pauh Kambar--Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Padang Pariaman kembali mencatat sejarah baru, terutama didunia kepelajaran, baik pelajar yang terhimpun di pondok pesantren, maupun pelajar yang tengah menuntut ilmu di SMA yang ada didaerah itu. Latihan Kader Muda (Lakmud). Itulah nama kegiatan yang digelar IPNU, dari Sabtu hingga Minggu (10-11/4) di Surau Tangah Padang, Kenagarian Pauh kambar, Kecamatan Nan Sabaris.
    Kegiatan yang betemakan 'membangun generasi muda yang Islami, mandiri dan aktivis' itu dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumbar, Ir. H. A. Khusnun Aziz, M.M. hadir pada kesempatan itu, calon Wakil Bupati Padang Pariaman, Drs. H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah, M.M, Ketua PCNu Padang Pariaman, Abdul Hadi Tuanku Rajo, S. Ag serta sejumah tokoh masyarakat Kecamatan Nan Sabaris.
    Menurut Khusnun Aziz, Lakmud ini merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan IPNU sebagai organisasi kader yang berada dilingkungan NU. Tanpa pengkaderan yang jelas, seorang kader akan tidak tahu, apa itu roh dari organisasi yang dia geluti. "NU tetap mendorong berbagai kegiatan yang dilakukan kader-kadernya, sepanjang itu betul-betul bermanfaat buat masa depan NU itu sendiri," katanya.
    "Seorang kader yang militan itu harus punya sejarah tentang organisasinya. Kita tahu, bahwa NU di Padang Pariaman ini punya kontribusi positif terhadap pembangun daerah ini. Betapa para pendahulu, yang ikut berjuang dulunya, itu kebanyakan dari para ulama, dan pemuda. Mereka itu berjuang tanpa adanya imbalan yang diharapkan, guna menyelamatkan generasi dan daerah dari berbagai ancaman, baik ancaman dari dalam, maupun ancaman yang datang dari pihak luar. Nah, perjuang demikianlah yang perlu menjadi perhatian yang tinggi dikalangan anak-anak muda NU saat ini. Berikan pada NU apa yang bisa kita berikan, dan jangan cari apa yang bisa didapatkan dalam NU," kata Khusnun lagi.
    Kepada kader IPNU yang ikut Lakmud kali ini, Khusnun Aziz minta untuk mengikutinya dengan penuh kesadaran. "Jadikan Lakmud sebagai langkah awal untuk mengenal NU secara luas lagi. Masih banyak yang harus dipelajari nantinya, tentang apa itu NU. Kemudian, setelah Lakmud akan ada lagi latihan lanjutan yang mesti ditempuh seorang kader hingga ketingkat nasional nantinya. Semuanya itu ada aturan dan mekanisme yang mesti diikuti, sehingga pengetahuan seorang kader tentang NU tidak diragukan lagi," harapnya.
    Sementara Ketua IPNU Padang Pariaman Luki Permansyah mengaku, bahwa sejak kepengurusan IPNU diperbaharui, lewat Konfercab beberapa waktu lalu, inilah kegiatan pertama yang dilakukan. "Makanya, sebelum Lakmud diadakan, kita sengaja melakukan pelantikan pengurus baru IPNU. Alhamdulillah semua pengurus yang ada dalam SK yang diterbitkan oleh Pimpinan Pusat IPNU di Jakarta hadir semuanya," katanya.
    "Selama Lakmud berlansung, para peserta yang datang dari berbagai pesantren dan pelajar SMA di Padang Pariaman diberikan materi tentang manajemen organisasi, Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang menjadi roh dari NU itu sendiri, dan sejumlah materi lainnya, yang disampaikan oleh banyak narasumber yang berasal dari lingkungan NU dan diluar NU sendiri," kata Luki Permansyah yang juga santri pesantren Nurul Yakin, Ringan-Ringan Pakandangan itu.
    Menurut Luki, peserta yang ikut Lakmud kali mencapai 60 peserta se-Padang Pariaman. Seluruh peserta selama kegiatan berlangsung diinapkan dilokasi ini. "Kita ingin dari rangkaian materi yang disampaikan narasumber, betul-betul mampu dicerna oleh peserta. Dengan demikian, ketika mereka berkiprah nantinya tidak merasa ragu dan canggung lagi ketika menghadapi berbagai problem ditengah masyarakat," ujarnya. (dam)
---------------------------------------------------------------------------------

Delapang Pasangan Cabup dan cawabup Terdaftar di KPU Padang Pariaman

Pariaman, Singgalang
    Hingga berakhirnya masa pendaftaran calon bupati/wakil bupati di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padang Pariaman, Kamis (8/4) lalu tercatat delapan pasang calon yang ikut mendaftar. Dua dari delapan pasangan itu merupakan calon perseorang. Boleh dikatakan, bahwa Pilkada bakal berlangsung seru dan sengit, mengingat keseluruhan calon tersebut merupakan putra-putri terbaik daerah yang baru saja diluluh-lantakan gempa kahir September lalu.
    Ketua KPU Padang Pariaman, Suhatri Bur, S.E bersama anggota KPU lainnya, Yul Rahmat, S.T, Vifner, S.H kepada Singgalang, Jumat (10/4) menyebutkan, calon yang telah mendaftar, pasangan M. Yusuf-Zamzamil, Yobana Samial-Dasril, Ali Mukhni-Damsuar, Lukman Syam-Trimurti Ilyas, Sudirman Gani-Eri Zulfian, Sarbaini-Akhiardi, Jasma Juni-Bachtiar Sultan dan pasangan Ambia B Boestam-Yusalman.
    Menurut Suhatri Bur, tahapan selanjutnya KPU tengah melakukan verifikasi dari seluruh berkas yang telah dimasukan oleh pasangan tersebut, lewat partai pengusung atau calon perorangan. Verifikasi berakhir pada 14 April ini. "Dari semua pasangan yang medaftar, tidak banyak yang mengalami kendala yang berarti. Pendaftaran berjalan aman dan terkendali. Setelah usai verifikasi, barulah diumumkan mana calon yang lolos verifikasi," katanya.
    "Semua calon, kata Suhatri Bur, diberlakukan sama. Mereka sama-sama mendapatkan kesempatan untuk sedikit memaparkan visi misinya dihadapan masa yang sengaja mereka bawa ke KPU. Tentu hal itu dilakukan dengan sangat sederhana, dalam ruangan yang sangat terbatas. Namun, KPU telah berupaya semasimal mungkin, bagaimana proses yang dilalui masing calon memiliki makna tersendiri, ketika berhadapan dengan masa pendukungnya," ujarnya.
    Untuk diketahui, pasangan M.Yusuf-Zamzamil yang dipopulerkan dengan YUZA, maju lewat koalisi maju bersama, yang merupakan gabungan 14 partai politik yang dikomandoi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Yobana Samial-Dasril atau Yobana-Ril berangkat dengan kekuatan Partai Keadillan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) dengan total 7 kursi di DPRD setempat.
    Sementara Ali MUkhni-Damsuar merupakan pasangan yang diusung koalisi besar, Partai Golkar, Hanura dan PDI-P dengan total 12 kursi di DPRD. Lukman Syam-Trimurti Ilyas dan pasangan Sarbaini-Akhiardi adalah calon independen, yang berangkat lewat dukungan murni masyarakat Padang Pariaman yang dibuktikan dengan foto kopi KTP. Kemudian pasangan Jasma Juni-Bachtiar Sultan berangkat lewat gabungan sejumlah partai kecil, yang dimotori oleh Gerindra dan Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI). Terakhir, Ambia B Boestam-Yusalman resmi berangkat dari koalisi tiga partai, yang merupakan gabungan dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Pelopor dan Partai Buruh dengan 6 kursi di DPRD. (dam)            

Walinagari Lubuk Alung Jadi Pembicara Sosialisasi Tapera Lewat FGD Kemeterian PUPR

Walinagari Lubuk Alung Jadi Pembicara Sosialisasi Tapera Lewat FGD Kemeterian PUPR

Bukittinggi--Walinagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Harry Subrata, Senin (29/8) dapat kehormatan jadi pembicara dalam Fokus Group Discussion (FGD), soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), yang diadakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, di Grand Rocky Hotel, Bukittinggi.
    Acara yang diadakan sehari itu, ikut sebagai peserta walinagari dan tokoh masyarakat Tiku, Kabupaten Agam, Dinas PU Provinsi Sumatera Barat, Kota Bukittinggi, dan Kota Padang Panjang.
    Bagi Harry Subrata, konsep Tapera sebenarnya sudah lama adanya di Padang Pariaman yang terkenal dengan julo-julo. Mulai dari julo-julo semen, padi, emas dan julo-julo lainnya yang hingga kini eksis di daerah tersebut.
    "Namun, julo-julo yang selama ini berkemnag di tengah masyarakat Padang Pariaman dalam mewujudkan rumah, belum punya legalitas formal," kata dia. Menurut Harry Subrata, tidak ada pekerjaan yang berat dengan berkembangkan kelompok-kelompok kecil yang hampir di seluruh perkampungan daerah itu.
    Kementerian PUPR menyampaikan, bahwa sosialisasi Tapera melalui FGD ini akan berlanjut. "Kapan perlu gerankan nasional julo-julo kita luncurkan untuk memantapkan jalannya Tapera ini," kata mereka.
    Sebab, konsep yang dibawa Tapera sebenarnya hampir sama jalannya dengan kegiatan julo-julo di Padang Pariaman dan Lubuk Alung, yakni azaz gotong royong dan kebersamaan, dari dan oleh masyarakat itu sendiri. (501)

Perilaku Masyarakat yang Berisiko Terhadap Kesehatan Masih Banyak

Di Padang Pariaman
Perilaku Masyarakat yang Berisiko Terhadap Kesehatan Masih Banyak

Padang Pariaman--Masih banyak perilaku masyarakat yang perlu pembenahan bersama terkait dengan membangun pola pikir dalam menjaga kesehatan lingkungan, baik kebiasaan jamban yang tidak memenuhi kesehatan, kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat dan belum adanya pemilahan jenis sampah hingga prilaku tidak sehat lainya.
    Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur saat membuka konsultasi Publik Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP), dalam rangka menghimpun aspirasi dari kecamatan dan nagari, di Hal IKK Parit Malintang, Senin (29/08).
    Suhatri Bur menyampaikan, melalui studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) kebiasaan lama yang kurang tepat dalam menjaga kesehatan lingkungan dan kesehatan pribadi bisa mulai berubah. Sehingga tingkat kesehatan masayarakat semakin meningkat.
    "Masih banyak perilaku masyarakat yang berisiko bagi kesehatan mereka sendiri dan lingkungannya," kata dia. Oleh karena itu, melalui studi EHRA ini semua masyarakat Kabupaten Padang Pariaman memulai perilaku yang higienis, seperti BAB pada tempatnya, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan limbah rumah tangga.
    Ketua Pokja Sanitasi Kabupaten Padang Pariaman, Jonpriadi mengatakan, setiap minggu pihaknya melakukan rapat monitoring dan evaluasi. Dan telah pula menyelesaikan pemetaan profil sanitasi, yang meliputi sub sektor air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat sesuai program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
    "Melalui konsultasi publik ini, kita tinggal menghimpun masukan dan penyempurnaan untuk menghasilkan study dan melahirkan rekomendasi yang akan kita lakukan untuk menyusun buku putih sanitasi dan strategi sanitasi," ujarnya.
    Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Jasneli melaporkan tujuan studi EHRA adalah memberikan advokasi kepada pemangku kepentingan dan masyarakat, akan pentingnya layanan sanitasi, mendapatkan gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan, menyediakan informasi dasar yang valid. (501)

IGTKI Sumbar Berbagi Dalam Suasana Haru dan Gembira Bersama Lansia

-HUT ke-60 IGTKI
IGTKI Sumbar Berbagi Dalam Suasana Haru dan Gembira Bersama Lansia

Sicincin--Menyemarakkan suasana HUT Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) yang ke 60, IGTKI Sumatra Barat melakukan berbagai rangkaian kegiatan yang sangat menyentuh dunia pendidikan itu sendiri. Yang tidak kalah serunya, Senin (3/5) IGTKI ikut berbagi bersama penghuni Panti Sosial Tresna Werda Sabai Nan Aluih (TWSNA), Kenagarian Sicincin, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Padang Pariaman.
    Suasana haru dan gembira terlihat saat rombongan IGTKI Sumbar yang dipimpin Hj. Nurhayati itu ikut berbaur bersama para Lansia yang berjumlah sekitar 100 lebih penghuni. Hebatnya lagi, para Lansia yang datang dari berbagai daerah di Sumbar ini, ternyata punya potensi besar semasa mudanya, yang hingga kini masih bisa ditampilkan. Seperti terlihat dengan santainya para Lansia itu ketika bernyanyi, membaca puisi dihadapan tamu yang datang. Suara mereka masih bagus. Saking serunya, sampai-sampai Ketua IGTKI Nurhayati ikut terenyuh melihat nasib para Lansia tersebut.
    Menurut Nurhayati, kunjungan sekaligus sedikit memberikan bantuan buat penghuni dan pengasuh panti ini, merupakan rangkaian dari HUT ke 60 IGTKI yang jatuh bulan ini. "Kehidupan panti sosial ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kita pernah berkunjung ditahun 1990 an, yang keadaan panti saat itu belum seperti saat ini. Kini, tampak kegairahan yang cukup membuat penghuni betah dan merasa senang selama tinggal di panti ini," katanya.
    "Semua kita bakal menempuh usia, yang kini telah dinikmati para penghuni panti ini. Sadar ataupun tidak, kita juga akan seperti bapak dan ibu yang kini menikmati sisa-sisa umurnya di lingkungan ini. Untuk itu IGTKI merasakan betul, betapa pentingnya saling berbagi serta ikut merasakan penderitaan, yang kini tengah dialami para Lansia di panti ini," ujar Nurhayati lagi.
    Pada kegiatan yang juga dihadiri Ketua IGTKI Padang Pariaman, Hafreni Syam itu, Nurhayati mengajak semua pihak untuk bisa berbuat untuk para Lansia, yang merasa asing di panti ini. "Kendatipun pihak panti terus melakukan berbagai program yang bertujuan, bagaimana penghuni panti merasa diperhatikan, namun yang namanya tinggal jauh dari keluarga tetap saja merasa terasing. Paling tidak, dengan adanya kegiatan saling berbagi ini, sedikit penghuni panti merasa terbantu," kata Nurhayati.
    Bantuan berupa uang tunai dan makanan itu berjumlah sekitar Rp3 juta, yang diserahkan Nurhayati kepada penghuni panti. "Jangan lihat jumlahnya, tapi pandanglah rasa kepedulian terhadap sesama," harap Nurhayati.
    Sementara Kepala Panti Tresna Werda Sabai Nan Aluih, Dra. Eka Ishardjiati menyampaikan terima kasih atas kepedulian IGTKI terhadap para Lansia di panti ini. "Dilihat saja, para ibu dan bapak serta keluarga besar panti merasa senang dan bahagia. Ini ditambah lagi bantuan," katanya.
    "Panti yang didirikan pada 1976 ini selalu memberikan yang terbaik buat penghuninya. Semua penghuni selalu diberdayakan, sesuai potensi yang dimilikinya. Mulai sari senam otak, bergoyang bersama, senam kesegaran hingga melakukan gontong royong setiap minggunya. Semua itu kita lakukan, agar penghuni panti, yang memang para Lansia tidak mengalami pikun. Biar badan sakit, tapi kondisi tidak boleh pikun, sehingga menjelang ajal datang mereka bisa mengenal diri serta Tuhan," kata Eka.
    Disamping itu, lanjut Eka, para Lansia juga dibimbing untuk melakukan zikir dan doa bersama setiap waktunya. "Artinya, semua potensi yang dimiliki para penghuni tetap disalurkan dengan baik dan benar," ujar Eka. (dam)

Minggu, 28 Agustus 2016

124 Imam, Garin, Pendidik PAUD dan Guru Mengaji Terima Honor

Dalam Nagari Lubuk Alung
124 Imam, Garin, Pendidik PAUD dan Guru Mengaji Terima Honor

Lubuk Alung--Sebanyak 124 orang imam, garin, guru TPA/TPSA dan MDA serta guru PAUD dalam Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (26/8) lalu menerima honor dari pemerintahan nagari setempat. Sebelumnya, pihak nagari itu juga memberikan honor kader Posyandu sebanyak 155 orang.
    Pemberian honor yang dialukan di kantor baru walinagari setempat, Bukik Lubuk Alung, Koto Buruak ini memberikan kesan tersendiri oleh yang menerima. Meskipun para penerima honor yang melakukan tugas mulya itu diayani apa adanya, mereka tetap antusia. Menerima honor selama tujuh bulan, yang setpa bulannya Rp100 ribu.
    Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata menyampaikan, bahwa honor yang diberikan kepada mereka yang melakukan tugas yang berhubungan dengan agama dan kemasyarakatan tersebut berasal dari dana desa, yang diberikan pemerintah pusat ke Nagari Lubuk Alung.
    Harry Subrata bersama Kaur Kesra-nya Yardi berharap, honor yang diberikan agak terlambat itu mampu memberikan yang terbaik. "Jangan lihat jumlahnya. Tetapi pandanglah kepedulian pemerintah kepada kita dalam meningkatkan kesejahteraan," ungkapnya.
    Yardi menambahkan, total anggaran yang dikeluarkan untuk biaya honor ini mencapai Rp151 juta lebih. "Alhamdulillah, honor yang selama ini diambil di kantor bupati, saat ini bisa kita selesaikan di nagari sendiri. Kita berharap, untuk masa yang akan datang honor ini bisa bertambah jumlahnya," harapnya.
    Kepala KUA Lubuk Alung Syafral Abdi yang mewakili Muspika setempat mengingatkan pentingnya para pemangku kepentingan, seperti imam, garain, guru TPA/TPSA dan MDA untuk terus memfungsikan surau dahn masjid sebagaimana biasanya. "Meskipun honor yang kita terima tidak sebanding dengan pengabdian yang kita lakukan, tetap saja beban berat menguatkan fungsi masjid dan surau terletak di diri kita masing-masing," katanya.
    Syafral Abdi yang didampingi Sondra Mulya, wakil Camat Lubuk Alung itu membeberkan peristiwa yang selama ini terjadi di tengah masyarakat, terutama di kalangan aktivis masjid dan surau. Bahwa setiap kali ada pendataan imam masjid atau guru mengaji yang berhubungan dengan honor, maka jumlahnya semakin banyak saja.
    "Hal-hal yang seperti ini perlu kita luruskan kembali," pinta Syafral Abdi. Dia ingin, Lubuk Alung yang telah berhasil juara umum MTQ kabupaten tahun lalu, bisa kemabli mempertahankan pada MTQ kabupaten bulan depan di Kecamatan Batang Gasan. Tentunya, hal demikian butuh kerjasama yang kuat dari guru mengaji. (501)

Harapan Masyarakat Pada Ali Mukhni Jangan Biarkan Ketaping Tertinggal

-Harapan Masyarakat Pada Ali Mukhni
Jangan Biarkan Ketaping Tertinggal

Ketaping--Luar biasa. Agaknya ini kesan yang timbul ditengah masyarakat Kenagarian Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman ketika melihat kondisi nagarinya yang semakin tertinggal, dari nagari lainnya dalam memacu berbagai pembangunan didaerah tersebut. 10 Tahun kepemimpinan Muslim Kasim di Padang Pariaman, tidak sedikitpun kemajuan yang bisa dibanggakan di nagari itu.
    Anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman asal Ketaping, Bagindo Rosman Jumat (20/8) lalu saat buka bersama dikediamannya, Batang Sariak dengan berbagai tokoh masyarakat setempat dan wakil bupati, H. Ali MUkhni merasakan betul, betapa jalan-jalan yang ada di Ketaping hanya jalan swadaya masyarakat. "Kendatipun Bandara Internasional Minangkabau (BIM) beroperasi di Ketaping, tetapi masyarakatnya hanya melihat dan menyaksikan saja. Sementara, nagari lain terus maju dan berkembang," katanya.
    Menurutnya, kedepan hal ini harus menjadi catatan tersendiri bagi Ali Mukhni, sebagai calon bupati yang akan memimpin Padang Pariaman lima tahun kedepannya. "Kita tidak ingin nagari yang jadi gerbangnya Sumatra Barat ini, justru masih tertinggal disegala bidang. Hingga kini, sebagian besar sawah-sawah masyarakat masih banyak yang dialiri dengan tadah hujan, lantaran belum adanya irigasi. Tak heran, masyarakat turun kesawah manakala musim hujan datang. Namun, kalau musim kemarau melanda kampung tersebut, sawah itu bagaikan lahan tidur," ujar Ketua DPD PPRN Padang Pariaman ini.
    Begitu juga, tegas Rosman, pembangunan SMK Batang Anai yang rencananya bakal dibangun di Ketaping ini, belum juga direalisasikan dengan baik. Pemkab Padang Pariaman harus bertegas-tegas dalam masalah demikian, terutama bidang pertanahan, sehingga proyek itu bisa dilanjutkan dalam melihat arti penting dunia pendidikan dikampung itu. "Kita ingin, nagari yang menjadi pintu gerbangnya Minangkabau ini, juga maju sehingga bisa mengimbangi ketika pihak luar atau para investor menginjakkan kakinya di Ketaping, merasakan betul betapa Sumbar sebuah daerah yang layak untuk berinvestasi," ungkap Rosman.
    Pada pertemuan dalam buka bersama, sekaligus pelaksanaan arisan persatuan Suku Sikubang Ketaping yang dihadiri walinagari setempat, Yulisman, sejumlah walikorong dalam kenagarian tersebut, serta sejumlah tokoh masyarakat itu juga disampaikan oleh Rosman bersama masyarakat, bahwa dia bersama masyarakat yang hadir menyatakan komitmennya untuk memenangkan Ali Mukhni-Damsuar pada Pilkada putaran kedua 22 September yang akan datang.
    Ali Mukhni, lanjut Rosman, adalah pemimpin yang dinilai layak untuk mengendalikan Padang Pariaman lima tahun kedepan. Betapa tidak, disamping dikenal dengan santun, merakyat, dia juga seorang tokoh yang sangat dekat dengan masyarakat. "Apapun kegiatan yang dilakukan masyarakat, Ali Mukhni selalu hadir dan bertatap muka dengan masyarakat. Apakah itu dalam bentuk alek baiak dan alek buruak, seperti kematian misalnya, dia tetap hadir.
    Sementara, Ali Mukhni tidak ingin memberikan janji-janji kepada masyarakat Ketaping. "Memang, Kecamatan Batang Anai dan Kecamatan Lubuk Alung adalah dua kecamatan yang harus dipacu pertumbuhannya. Ketika orang lain mau datang ke Sumbar ini, pertama kali yang dia lihat adalah Batang Anai dan Lubuk Alung. Untuk itu, pemerintah mendatang harus memberikan skala prioritas terhadap kedua kecamatan dimaksud, dalam melihat Padang Pariaman yang lebih baik lagi," katanya.
    Disamping itu, Ali Mukhni juga menghimbau kepada masyarakat dan pemuda untuk kembali mengaktifkan pos ronda malam. Sebab, menjelang suasana lebaran banyak hal-hal yang mesti menjadi perhatian bersama. "Cukup banyak peristiwa kehilangan ternak masyarakat dan lainnya, lantaran tidak adanya pos ronda dalam kampung tersebut. "Yang tidak kalah pentingnya, adalah kebersamaan dari segenap masyarakat Ketaping untuk menyukseskan pesta Pilkada putaran kedua nanti. Bagi yang punya hak pilih harus datang ke TPS, untuk memberikan haknya sebagai warga masyarakat yang baik," harap Ali Mukhni. (dam)
---------------------------------------------------------------------------------------

Menanamkan Nilai Karakter, Lewat Pesantren Ramadhan

Sintuak--Pesantren Ramadhan tahun ini yang diselenggarakan di Masjid Nurul Iman, Korong Palembayan, Kenagarian Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman cukup punya arti tersendiri bagi masyarakat setempat. Hal itu terbukti, betapa anak-anak dan orangtua  dalam kampung itu bersemangat sekali dalam mengikuti kegiatan yang pertama kali diadakan di masjid tersebut, sejak program pesantren Ramadhan digulirkan oleh Pemkab setempat beberapa tahun yang silam.
    Menurut Zeki Aliwardana, Sekretaris pelaksana pesantren Ramadhan, kegiatan itu sungguh berkesan dalam menyemarakkan suasana bulan yang penuh berkah itu. "Para orangtua yang selama ini tidak pernah bangun Subuh, kini semuanya, terutama yang punya anak harus bangun Subuh, untuk Shalat Subuh berjamaah, sekaligus mengantarkan anaknya ke masjid," ujar Zeki Minggu, (22/8).
    Zeki bersama panitia lainnya, memang sengaja memulai waktu pelaksanaan pesantren itu usai Shalat Subuh, hingga Shalat Zuhur. "Kini, Alhamdulillah semua kegiatan mendapat sambutan dari masyarakat. Pesantren Ramadhan yang sedang berjalan, tinggal lagi program untuk pelajar SMA yang ada di kampung itu. Terakhir nantinya, kita lakukan muhasabah yang diikuti seluruh peserta yang berjumlah 100 santri lebih itu. Mengingat, muhasabah atau introspeksi diri, melihat kedepannya dampak yang ditimbulkan terhadap karakter dari peserta pesantren Ramadhan itu sendiri," katanya.
    "Kita berharap, nilai-nilai yang telah diberikan oleh sejumlah pemateri selama kegiatan ini, mampu memberikan warna terhadap masa depan anak. Sebab, selama kegiatan berlangsung peserta diajarkan berbagai disiplin ilmu keagamaan, seperti akhalkul kharimah, peningkatan keimanan, dan lain sebagainya. Persoalan yang melilit selama ini dikalangan remaja kita seperti narkoba, pergaulan bebas, serta persoalan lainnya, hendaknya mampu menjawab hal itu semua, lewat sentuhan pesantren Ramadhan ini," ungkap Zeki.
    Untuk lebih memaknai dan melekatnya semua materi yang telah diajarkan tersebut, pihak panitia juga menggelar berbagai perlombaan, terkait bidang materi yang diberikan. "Hal itu mengingat, betapa materi yang pada hakikatnya untuk memotivasi remaja dan pelajar itu mampu memberikan yang terbaik terhadap masa depan anak," tambahnya. (dam)
------------------------------------------------------------------------------------------

-Agenda Tahunan H. Sagi
Ribuan Masyarakat Aur Malintang Terima Zakat

Aur Malintang--Sejak dari pagi hingga malam hari, Minggu (22/8) pasar Aur Malintang, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Padang Pariaman penuh sesak oleh ribuan masyarakat setempat yang antrian menerima zakat dari H. Sagi, saudagar kaya dan terkenal di kampung itu. Tidak tanggung-tanggung, Rp5-6 miliar setiap tahunnya sang saudagar emas di Jakarta tersebut membagikan zakatnya di Aur Malintang, kampung halamannya sendiri.
    Kepada sejumlah wartawan H. Sagi menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut dilakukannya sejak tahun 1978. Pembagian zakat ini tidak saja di Aur Malintang saja. Tetapi banyak kampung lain, seperti Sungai Limau, Sungai Geringging, bahkan di lura Padang Pariaman dia juga membagikan hak fakir miskin tersebut. Baginya, melihat kedatangan banyak orang yang sangat ikhlas menerima apa yang diberikannya itu, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, dalam menunaikan kewajiban dalam beragama.
    "Dulu, pembagian zakat itu dilakukan di Masjid Istiqamah. Namun, sejak masjid itu dihancurkan gempa tahun lalu, maka terpaksalah banyak masyarakat yang berdesakkan dilokasi rumah yang memang sedikit agak sempit dari masjid. Mekanisme pembagian diatur oleh panitia yang telah dibentuk sejak awal, yakni adanya kupon yang harus dibawa untuk mengambil zakat dimaksud. Namun, yang tidak pakai kupon juga berlaku, terutama bagi anak-anak dan keluarga dekat," katanya.
    Begitu juga, pembagiannya tidak semua merata. Jatah setiap yang menerima berpariasi, sesuai dengan tingkat perekonomian masyarakat itu sendiri. Mulai dari Rp40 ribu, hingga ada yang menerima Rp1 juta. "Kita ingin, lewat pembagian zakat ini, hendaknya mampu meringankan beban masyarakat, yang memang banyak membutuhkan uluran tangan dari orang lain. Apalagi pascagempa, masyarakat merasakan betul, betapa tingkat ekonomi masyarakat juga ikut merosot," ujar H. Sagi.
    Sementara, Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni yang hadir pada momen tersebut melihat hal itu sebuah potensi kampung yang harus dikembangkan kearah yang lebih baik lagi. "Ini bukti nyata dari kepulian dari seorang H. Sagi, terhadap nasib masyarakat Padang Pariaman. Kita ingin, terlahir H. Sagi-H. Sagi lain untuk melanjutkan kegiatan keagamaan yang bernilai sosial tinggi ini," harap Ali Mukhni.
    Ali Mukhni tahu betul, betapa masyarakat Padang Pariaman yang berada di perantauan lainnya masih banyak lagi yang punya kekayaan yang seperti H. Sagi ini. Tetapi, lantaran yang bersangkutan sudah lama tidak pulang kampung, sehingga tidak lagi punya akses untuk mensejahterakan masyarakat dikampungnya, lewat momen seperti ini. "Kedepan, Pemkab akan mewujudkan sebuah lembaga yang mengatur hal tersebut, sehingga potensi urang awak yang berada dirantau, merasa terakomodir," kata Ali Mukhni.
    "Kita hakkul yaqin, apabila zakat dari pengusaha sukses asal Padang Pariaman dikelola dengan baik, punya manajemen profesional, transparan, jelas akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat itu sendiri. Kita telah jalin komunikasi dengan seluruh perantau daerah ini dimanapun mereka berada, untuk memberikan yang terbaik buat perbaikan kampung halaman," ungkap Ali Mukhni. (dam)

Rotary International Serahkan Bangunan SDN 14 Patamuan

-Dibangun Dengan Biaya Rp600 Juta Lebih
Rotary International Serahkan Bangunan SDN 14 Patamuan

Tandikek--Sekolah Dasar (SD) Negeri 14 Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman yang tertimbun akibat gempa dan longsor akhir September tahun lalu, kini telah usai dibangun kembali. Sekolah yang terletak di Korong Pulau Aie, Kenagarian Tandikek itu dibangun oleh Rotary International dengan biaya sekitar Rp600 juta lebih. Senin kemarin RI District 3.400 Rotary International Indonesia, Thomas Aquinas langsung menyerahkan sekolah dimaksud kepada Pemkab setempat yang diterima Waka Polres Padang Pariaman, Kompol. Syahrial Nazar.
    Hadir pada kesempatan tersebut, sejumlah tokoh masyarakat, Walikorong Pulau Aie, Rivai Marlaut, Wakil Pimpinan Umum Harian Singgalang, H. Darlis Syofyan, SH, kru BiTV, Camat Patamuan serta Muspika dan seluruh Kepala SD se-Kecamatan Patamuan.
    Menurut Thomas Aquinas, pembangunan sekolah ini terlaksana, tentu dengan kerjasama yang baik dengan tokoh masyarakat Pulau Aie, yang ikhlas menyerahkan tanahnya, untuk pembangunan sekolah yang ramah bencana ini. "Sekolah yang kita bangun selama 2,5 bulan ini banyak memanfaatkan para tukang kampung ini. Bangunan ini cukup kuat dan dibangun dengan konstruksi ramah bencana," katanya.
    "Bangunan sekolah sebanyak tiga lokal ini juga segera diisi dengan mobiler baru. Kita ingin anak-anak serta guru yang setia mengajar selalu betah dan senang memakai sarana ini. Atas partisipasi semua pihak, baik tokoh masyarakat, para pemuda dan pelaku pendidikan di sekolah ini, kita berikan apresiasi serta penghargaan yang tinggi. Semoga bangunan ini bermanfaat untuk masa depan anak-anak kampung ini," ungkapnya.
    Bupati Padang Pariaman, Muslim Kasim yang diwakili Waka Polres setempat, Syahrial Nazar mengajak masyarakat Pulau Aie, serta seluruh guru, orangtua murid untuk selalu bersyukur pada Yang Maha Kuasa, atas bantuan yang diberikan Rotary ini. "Semoga bangunan ini terus dilanjutkan hingga dengan lokal yang cukup, sehingga seluruh murid bisa ditampung dengan sempurna," katanya.
    "Kita ingin dari sekolah ini terlahir para pemimpin yang mumpuni demi masa depan Padang Pariaman dan bangsa ini. Untuk itu, lewat bangunan yang cukup megah dan menyenangkan ini, para guru punya tanggungjawab moral untuk memajukan pendidikan di sekolah ini, sehingga kelak impian untuk mewujudkan kader-kader pemimpin bisa terlaksana dengan baik," kata Syahrial Nazar.
    Disamping itu, Syahrial Nazar juga mengajak masyarakat untuk terus bangkit dan keluar dari musibah gempa yang telah cukup lama berlalu. "Mari kita perbuat apa yang bisa dilakukan, demi perbaikan kehidupan dimasa yang akan datang. Kebangkitan kembali masyarakat terletak dari kemauan kita semua. Kedepan, semoga terlahir Munir-Munir lain, yang dengan ikhlas dan senang menyerahkan tanah untuk pembangunan fasilitas sekolah ini. Apalagi, fasilitas umum lainnya, seperti surau masih banyak yang harus dibangun kembali," katanya.
    Sementara Camat Patamuan, Nurdinah dan Kasi Pendidikan TK/SD Dinas Pendidikan Padang Pariaman, Hj. Nuraisyah menyampaikan terima kasih yang tak terhingga-hingganya pada Rotary International yang telah membangun kembali sekolah yang memang telah ditelan longsor pada akhir September lalu. "Tanpa ada bantuan gedung sekolah ini, mungkin hingga kini anak-anak masih sekolah di ruangan darurat, yang dibangun pascagempa," katanya.
    "Kepada guru bersama anak-anak, rawatlah sekolah ini dengan baik. Sebab, merawat jauh lebih berat ketimbang membangunnya. Insya Allah bangunan lokal ini akan ditambah langsung oleh Rotary kedepannya," ujarnya. (dam)
-----------------------------------------------------------------------------------

-DPD PPRN Zulkifli Kecewa
Uang Kontribusi Partai Belum Juga Dicairkan YUZA

Pariaman--Satu-persatu pimpinan partai politik di Padang Pariaman yang mengusung pasangan HM. Yusuf, S.H, M.H-H. Zamzamil, S.T mulai merasa kecewa lantaran uang kontribusi untuk partai yang telah dijanjikan pasangan itu belum juga diberikannya. Mungkinkah hal itu semacam batu sandungan bagi pasangan yang telah dipopulerkan dengan sebutan YUZA itu, untuk melengkapi persaingan pada 30 Juni nanti ? Entahlah.
    Adalah Zulkifli, Ketua DPD Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Padang Pariaman yang ikut tergabung dalam Koalisi Maju Bersama (KMB) yang komit untuk memenangkan YUZA pada Pilkada nanti, yang merasa dipermainkan oleh pasangan tersebut. "Saya hanya diberi ceks kosong alias tidak bisa dicairkan. Ceks yang dua lembar, masing-masing Rp50 juta dan Rp25 juta di Bank Tabungan Negara (BTN) Pekanbaru itu, sama sekali tidak bisa dicairkan," kata Zulkifli kemarin di Pariaman.
    Menurut Zulkifli, ceks yang diberikan saat pendaftaran di KPU pada 2 April lalu itu, merupakan kompensasi YUZA terhadap PPRN, sebagai partai yang ikut mengusungnya. "Persoalan itu telah saya ajukan ke pengacara saya, Yon Efri, S.H, yang selanjutnya siap diproses secara hukum. Sebab, hal seperti itu sangat tidak etis dilakukan seorang pasangan calon, yang telah menyatakan komitmennya terhadap uang kontribusi tersebut," kata Zulkifli.
    "Proses hukum yang saya tempuh, merupakan ketegasan yang saya sampaikan pada kader PPRN yang ada di tingkat kabupaten dan kecamatan hingga kepengurusan yang ada di nagari. Sebab, para kader tersebut menganggap saya mansur alias makan surang, yang kenyataannya tidak ada sama sekali," ungkap Zulkifli.
    Sementara, M. Yusuf ketika dihubungi justru melakukan serangan balik pada Zulkifli. "Telah cukup banyak uang yang saya berikan pada Zulkifli dengan PPRN-nya. Malah saya yang dia permainkan dengan membawa ceks saya lari," katanya. (dam)
------------------------------------------------------------------------
-Menangkan EndangIrzal-Asrul Syukur
BBI Pariaman Lakukan Kerja Keras

Pariaman--Bintang Baru Indonesia (BBI) Kota Pariaman segera hadir di Kota Tabuik itu. Organisasi yang sangat siap untuk memenangkan pasangan calon gubernur/wakil gubernur Endang Irzal-Asrul Syukur itu, dalam waktu dekat ini akan dideklarasikan dihadapan masyarakat banyak.
    Pemegang mandat BBI Kota Pariaman, Zainil Fajri, S. Ag kepada Singgalang Senin kemarin melihat sosok Endang Irzal, adalah sosok yang paling tepat untuk memimpin ranah Minang lima tahun mendatang. Dia seorang pemimpin yang sangat peduli terhadap ekonomi kerakyatan. "Kita tahu, persoalan yang paling butuh diperbaiki pascagempa adalah pembangunan ekonomi kerakyatan yang ikut porak-poranda. Nah, disinilah kita melihat figur dari seorang Endang Irzal, sang mantan Direktur PT Semen Padang tersebut," kata Zainil yang juga Sekretaris Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) Padang Pariaman itu.
    Zainil Fajri, putra kelahiran Sungai Laban, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman itu mengaku, bahwa persiapan untuk deklarasi BBI bersama Endang Irzal nantinya, sudah hampir rampung. "Kita ingin, momen deklarasi mampu nantinya menghadirkan masyarakat banyak, yang memang sangat merindukan sosok pemimpin yang betul-betul komit dengan perekonomian masyarakat, seperti Endang Irzal tersebut," ujar Zainil.
    "Kendatipun wadah untuk mencapai tujuan belum resmi, kita tetap melakukan konsolidasi di seantero Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. Alhamdulillah, dari rangkaian konsolidasi yang kita lakukan, cukup mendapat sambutan positif ditengah masyarakat. Sebab, masyarakat betul-betul ingin perubahan Minangkabau kearah yang jauh laebih baik lagi," katanya. (dam)
------------------------------------------------------------------------------------------
-DPD PPRN Rosman Terus Berjuang
Tinjau Kembali Keputusan KPU dan Segera Tanggalkan Atribut PPRN di YUZA

Pariaman--Kendatipun DPD Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Padang Pariaman pimpinan Drs. Rosman telah dinyatakan sebagai partai yang tidak berhak ikut mencalonkan kepala daerah pada Pilkada 30 Juni nanti oleh KPU setempat, Rosman tidak tinggal diam begitu saja. Sebab, anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman itu merasa yakin tengah berada dipihak yang benar. Punya kekuatan hukum yang bisa dipertanggungjawabkan.
    Kepada Singgalang, Senin kemjarin Rosman bersama Sekretarisnya, Hilman H, A. Md mengaku telah memberikan klarifikasi terhadap KPU, terkait DPD PPRN yang sah menurut hukum, yang selanjutnya berhak mengusung calon kepala daerah. "Lewat surat dengan nomor 13/DPD-PPRN/Pd.Prm/V-2010 tertanggal 10 Mei 2010, kita telah memberikan surat pada KPU, yang intinya minta pada KPU untuk segera meninjau kembali surat nomor 163/KPU-PP-003.435002/IV/2010 tertanggal 27 April 2010, tentang verifikasi administrasi dan faktual calon bupati dan wakil bupati tahun ini, yang telah menyatakan DPD PPRN pimpinan Rosman dan Hilman tidak memenuhi syarat untuk mengusun calon," kata Rosman.
    Menurut Rosman, DPP PPRN dibawah pimpinan Amelia A Yani sebagai Ketua Umum dan Drs. Maludin Sitorus, M.M, M. BA sebagai Sekjend, telah menyakan ketegasannya, terkait DPD PPRN Padang Pariaman. Surat klarifikasi dengan nomor 265/A.1/DPP-PPRN/C/V/2010 tertanggal 6 Mei 2010 itu dengan tegas menyatakan, bahwa DPD PPRN yang sah adalah PPRN yang dipimpin Rosman dan Himlan. "DPP PPRN sejak 1 maret 2010, juga telah menyatakan, bahwa Zulkifli tidak lagi berhak mengatasnamakan PPRN Padang Pariaman. Kalau yang bersangkutan masih menamakan dirinya dalam lingkungan PPRN, itu semua diluar tanggungjawab DPP PPRN itu sendiri," ujar Rosman.
    "Dengan demikian, DPD PPRN yang selama ini dibawa oleh Zulkifli untuk mengusung pasangan HM. Yusuf-Zamzamil, sama sekali tidak sah, dan tidak disetujui oleh DPP PPRN, lantaran yang bersangkutan bukan lagi Ketua DPD PPRN Padang Pariaman. Segala atribut yang dia pakai untuk memenangkan pasangan YUZA itu harus segera dicabut dan ditanggalkan dalam waktu dekat ini. Semua itu telah kita laporkan pada pihak terkait, seperti Kesabngpol dan Linmas, Kapolres Kota dan Kabupaten, bupati, Panwas Pilkada Padang Pariaman," tegas Rosman lagi. (dam)

Hasil Muscab Yusrizal dan Sutan Yardi Pimpin Muhammadiyah Lubuk Alung

Hasil Muscab
Yusrizal dan Sutan Yardi Pimpin Muhammadiyah Lubuk Alung

Lubuk Alung--Musyawarah Cabang (Muscab) Muhammadiyah Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (28/8) di Masjid Almunawarah Muhammadiyah, Jambak menghasilkan sembilan orang Pimpinan Cabang yang akan menjalankan roda organisasi Islam tersebut untuk masa bakti 2015 - 2020.
    Ke sembilan orang tersebut, Yusrizal, Zulfahmi, Sutan Yardi, Jasni Hardi, H. Jasman, Darnis, H. Azwar, Landi Efendi, dan Harry Jasman Jamil. Dalam musyawarah mufakat ke sembilan orang demikian menghasilkan; Ketua; Yusrizal, Wakil Ketua; Zulfahmi, Sekretaris; Sutan Yardi, Bendahara; Jasni Hardi. Sedangkan yang empat lagi sebagai anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lubuk Alung.
    Hasil Muscab mengamanatkan kepada semua Pimpinan Cabang Muhammadiyah yang telah ditetapkan untuk melanjutkan tongkat estapet, menyebarkan panji-panji Islam berkemajuan yang telah menjadi jargon Muhammadiyah sejak dari pusat hingga ke tingkat yang paling bawah.
    "Kita berharap dukungan dari semua pihak, agar perjalan roda organisasi bisa lebih baik lagi kedepannya," kata Yardi, Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah yang baru ditetapkan, yang juga Kaur Kesra Nagari Lubuk Alung tersebut.
    Bersama Hilman, mantan Sekretaris Muhammadiyah Lubuk Alung yang kini salah seorang Pimpinan Daerah Muhammadiyah Padang Pariaman itu, Yardi ingin semua amal usaha oragnisasi ini yang ada di wilayah kerjanya bisa berjalan dengan baik, yang tentunya bisa menopang kemajuan secara bersama pula. (501)