Minggu, 21 Agustus 2016

Banyak Pembangunan Kurang Dirasakan Manfaatnya oleh Masyarakat

Banyak Pembangunan Kurang Dirasakan Manfaatnya oleh Masyarakat

Pariaman--Wakil Ketua DPRD Kabupaten Padang Pariaman Januar Bakri menilai, seorang kepala daerah harus mampu melihat potensi yang dimiliki daerahnya dengan jeli dan seksasama. Sebab, jika dia tidak mampu melihat potensi tersebut, mustahil dia akan mampu membangun daera dengan baik.
    "Justru yang terjadi, adalah membangun daerahnya tanpa perencanaan yang matang. Bahkan dia akan menjadi kepala daerah yang suka mengklaim keberhasilan kepala daerah sebelumnya sebagai keberhasilan dia. Padahal, dia hanya melanjutkan pembangunan yang telah dimulai dengan susah payah oleh kepala daerah sebelumnya. Ini kan tidak benar namanya," kata Januar Bakri, politikus Partai Demokrat ini.
    Januar Bakri menyebutkan, selama ini yang terjadi adalah pembangunan yang dilaksanakan tanpa melihat fokus persoalan yang ada di tengah masyarakat, sehingga yang terjadi adalah pembangunan yang tidak terkoordinasi dengan baik antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Terkadang, pembangunan yang telah berhasil dilaksanakan pemerintah daerah kurang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena tidak lagi adanya kepedulian pemerintah daerah mengelolanya dengan baik.
    "Kita ambil contoh waterboom Malibo Anai. Keseriusan pemerintah daerah untuk mengelolanya tidak ada. Padahal, lokasinya sudah strategis dan pas. Kami melihat waterboom Malibo Anai lebih bagus daripada Mifan Padang Panjang. DPRD sendiri sudah mau menganggarkannya kembali untuk pembenahan waterboom tersebut. Bahkan sudah Rp13 miliar dana APBD yang masuk di waterboom tersebut. Namun, investor menilai dengan kondisi kekinian, tentu ada penyusutan dan hanya ditaksir Rp7 miliar. Nah, yang Rp6 miliar lagi siapa yang bertanggungjawab," ujarnya.
    Dalam Musrenbang kemarin pihaknya telah mengingatkan, dari program yang telah direncanakan jangan sampai SKPD bekerja sendiri-sendiri. Harus mengeroyok suatu program dan suatu arah pemerintahan. Artinya fokus pada suatu program, sehingga tuntas satu persatu. Misalnya, ada Koperindag, ada BPM, ada Dinas Pariwisata, sebenarnya bisa sejalan. Jika Koperindag berbicara home industri untuk meningkatkan perekonomian rakyat, dan menghasilkan produk yang perlu dipromosikan, harus dibarengi oleh pariwisata.
    "Pembelinya tentu bukan orang Padang Pariaman saja, tetapi dijual melalui paket promosi pariwisata sehingga menarik bagi wisatawan. Jika produk yang dihasilkan home industri tersebut tidak dibarengi dengan pariwisata, siapa yang akan beli? Demikian juga BPM, yang namanya pemberdayaan masyarakat harus mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Misalnya Padang Kunyik dengan Pasar Jaguang-nya, jika tidak ada sentuhan pemerintah, maka tidak akan berkembang dengan baik. Kita bicara sentra kakao Sumbar, dimana letaknya Kakao Padang Pariaman itu," ujar politisi Januar Bakri yang bakal calon wakil bupati ini.
    Menurut Januar Bakri, jika dirinya sebagai kepala daerah, ia menjadikan pariwisata sebagai program unggulan Padang Praiaman. Daerah ini merupakan etalase pintu masuk Sumatera Barat, banyak lokasi objek wisata yang menarik, tetapi belum disentuh dengan baik. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar