Selasa, 09 Agustus 2016

Angkasa Pura II Cukup Berhasil Membina SSB Nagari Ketaping

Rangkayo Rajo Sampono
Angkasa Pura II Cukup Berhasil Membina SSB Nagari Ketaping

Ketaping--Sekolah Sepakbola (SSB) Kenagarian Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman kembali mengukir prestasi gemilang. Setelah mampu memainkan perannya dengan baik, pada tanggal 7 Juli nanti SSB demikian bakal bertanding ke Palembang, Sumatra Selatan mewakili Sumatra Barat. Diharapkan, momen itu SSB Ketaping mampu tampil prima, yang pada akhirnya tentu bisa membawa harum nama baik ranah Minang.
    Ketua Umum SSB Ketaping Bahrul Hikmah Rangkayo Rajo Sampono kepada Singgalang, Senin (2/7) menyebutkan bahwa tim yang dia pimpin sejak beberapa tahun yang silam itu cukup punya andil yang baik ditengah percaturan persepak-bolaan Padang Pariaman itu sendiri, bahkan berkali-kali ikut bertanding mewakili Sumbar. "Tim ini pernah juara nasional. Walaupun belum juara umum, yang jelas prestasi baik lima besar tingkat nasional pernah dicapainya. Ini terwujud tentu adanya kerjasama yang baik dengan seluruh komponen masyarakat Ketaping," kata dia.
    "Yang tidak kalah pentingnya adalah bantuan moril dan materil yang selalu diberikan oleh PT Angkasa Pura II BIM, sejak dipimpin oleh Endang hingga saat ini dibawah pimpinan Bapak Agus Kemal. Untuk itulah, pihak Angkasa Pura II selalu diletakkan sebagai tim pembinan SSB Ketaping. Kita melihat, pihak perusahaan yang mengendalikan bandara yang jadi kebanggaan urang awak ini telah berhasil membinan klub bola yang ada di Nagari Ketaping ini," ujar Rajo Sampono.
    Menurut dia, SSB yang terhimpun dalam pelajar SD dan SMP Ketaping ini adalah cikal bakal pemain hebat untuk Padang Pariaman nantinya. Dan hal itu telah berlangsung sejak lama, betapa klub bola yang ternama didaerah ini, pada umumnya bermula dari SSB Ketaping. "Kini, kita tengah mempersiapkan segala sesuatunya terhadap seluruh anak-anak agar bisa main secara baik dan maksimal di Palembang nantinya. Sebab, keberangkatan kali ini juga mewakili Sumatra Barat. Latihan berkala terus dilakukan," ungkap Rajo Sampono lagi.
    Selaku orang yang dituakan dalam SSB demikian, Rajo Sampono menyampaikan terima kasih banyak kepada Angkasa Pura II yang telah memainkan perannya ditengah masyarakat Ketaping, terutama dalam kemajuan klub bola SSB yang jadi tim andalan anak nagari itu sendiri. "Tanpa bantuan dan peran besar Angkasa Pura, kita yakin SSB ini tidak ada artinya. Sekali lagi terima kasih, dan tentunya kita juga berharap banyak pada keberangkatan ke Palembang pekan depan ini, Angkasa Pura II bersedia untuk memberikan bantuannya kembali," harapnya.
    Dia melihat, eksistensi Angkasa Pura II di Nagari Ketaping, disamping telah banyak memberikan kemudahan dalam kemajuan tim SSB, juga tidak sedikit mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat Ketaping itu sendiri. Begitu juga kegiatan sosial kemasyarakatan acapkali dilakukan pihak Angkasa Pura II terhadap nagari. (525)
-----------------------------------------------------------------------------------

Jelang Ramadhan, Peziarah Ramai Kunjungi Padang Pariaman

Pariaman--Menjelang datangnya bulan Ramadhan, sejumlah tempat ziarah di Padang Pariaman kembali ramai dikunjungi masyarakat peziarah dari berbagai daerah di Sumatra Barat ini. Semakin dekat bulan suci itu, agaknya semakin ramai pula orang yang memziarahi kuburan sejumlah ulama kenamaan daerah itu. Disamping mengunjungi makam Syekh BUrhanuddin di Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, para peziarah juga mengunjungi makam ulama lainnya; Tuanku Shaliah di Sungai Sariah, Syekh Mato Aia di Sarang Gagak, Pakandangan, Syekh Kiambang di Lubuk Pandan dan makam lainnya.
    Ketua Majelis Zikir Istiqamah Syatthariyah (Mazis) Kabupaten Padang Pariaman, Syafri Tuanku Imam Sutan Sari Alam kepada Singgalang, Senin (2/7) menyebutkan dari 12 bulan yang diberikan Tuhan dalam setahun, itu ada tiga bulan yang paling istimewa; Rajab, Sya'ban dan bulan Ramadhan. Artinya, ketika melakukan amalan-amalan sunnah pada bulan yang tiga itu akan bernilai pahala yang lebih tinggi, bila dibandingkan dengan bulan selain dari yang tersebut itu.
    "Ziarah kubur, apalagi kuburan ulama yang pernah berjasa besar dalam menyebarkan Islam ditengah masyarakat adalah aman sunnah. Sebab, ziarah adalah upaya mengingatkan kita akan kematian itu sendiri. Makanya, para peziarah lebih ramai pada bulan ini atau menjelang datangnya bulan puasa. Dari penomenanya, kita dari Padang Pariaman banyak melakukan ziarah ke daerah darek, dan masyarakat dari darek justru banyak datang ke Padang Pariaman ini," ujar dia.
    Menurut Tuanku Imam Nagari Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang ini momen ziarah kubur selalu dilakukannya pada saat wirid pengajian ditutup, karena bulan suci akan datang. Artinya, ziarah disamping mengingatkan masyarakat yang hidup akan kematian, juga membangun dan meningkatkan tali silaturrahim yang tinggi antar sesama masyarakat muslim. Dan yang lebih penting dari itu, adalah merawat dan menjaga sejarah yang hingga kini tetap dirasakan oleh masyarakat yang hidup.
    Katanya lagi, dalam masyarakat penganut Thariqat Syatthariyah, ziarah terhadap makam ulama-ulama sangat besar artinya. Apalagi, ulama yang diziarahi itu punya pertalian dan pertautan pengajian dengan ilmu yang mereka amalkan saat ini. Makanya, masyarakat Syatthariyah Padang Pariaman banyak juga yang melakukan ziarahnya kemakam Syekh Abdul Rauf di Aceh sana. Karena yang bersangkutan adalah guru langsung dari Syekh BUrhanuddin Ulakan. (525)

        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar