Minggu, 07 Agustus 2016

Pastikan Padang Pariaman Tanpa Miras

Pemkab Padang Pariaman Mudahkan Urusan Kependudukan Masyarakat

Parit Malintang--Pemkab Padang Pariaman melakukan terobosan dalam peningkatan pelayanan terhadap masyarakat, melakukan kerjasama dengan PT. POS Indonesia untuk pengiriman dokumen kependudukan dan catatan sipil ke rumah-rumah masyarakat. Masyarakat cukup menunggu di rumah saja dan nikmati layanan pengiriman gratis dokumen kependudukan, seperti Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta Kelahiran dan lain sebagainya.
    Bupati Ali Mukhni seusai penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kepala Regional II PT Pos Indonesia Persero Yuzon Erman, di ruangan kerjanya, Rabu lalu menyampaikan hal demikian. Acara tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) M. Fadhly, Kepala Kemenag Masrican, dan Kabag Humas Hendra Aswara.
    "Alhamdulillah, satu lagi inovasi kita lakukan untuk memudahkan masyarakat dalam pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil, dengan menggandeng PT. Pos Indonesia. Saya kira, program layanan gratis ini yang pertama di Indonesia," kata Bupati Ali Mukhni yang meraih penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI baru-baru ini.
    Ali Mukhni mengatakan, sebelumnya masyarakat menjemput dokumen kependudukan dan catatan sipil ke kantor atau unit pelayanan terdekat. Namun sekarang, masyarakat dimanjakan dengan cukup menunggu di rumah dan petugas akan mengantar dokuemn tersebut via paket POS.
    "Jadi masyarakat bisa hemat biaya, waktu, tenaga dan bisa mengerjakan aktivitas lainnya seperti biasa tanpa harus ke kantor Disdukcapil. Kita punya motto; Saatnya Masyarakat Menikamti," kata Ali Mukhni yang alumni Harvard Kennedy School di Amerika Serikat itu.
    Kepala Regional II PT Pos Indonesia Persero Yuzon Erman mengapresiasi terobosan yang dillakukan Pemkab melalui Dinas Dukcapil, dalam upaya meningatkan pelayanan kepada masyarakat. Ia yakin program ini akan menyentuh dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
    "Kita apresiasi Bupati Ali Mukhni yang sungguh-sungguh dalam memberikan pelayanan prima yang menyentuh langsung kepada masyarakat. Insha Allah, kita siap back up," kata Yuzon Erman.
    Kepala Dinas Dukcapil M. Fadhly mengatakan, selaku SKPD yang berhubungan langsung dengan masyarakat dalam pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil berkontribusi dalam menentukan tingkat kepuasan masyarakat, dalam pelayanaan pemerintah selama lima tahun terakhir.
    Berpijak dari berbagai kritikan dan masukan masyarakat melalui sarana pengaduan SMS Center, Dinas Dukcapil berupaya melakukan pembenahan dalam berbagai aspek pelayanan. Diantaranya peningkatan saranand dan prasarana, pembangunan sistem pendukung pelayanan, penetapan 41 Standar Operasional Pelayanan (SOP), dan upaya pengendalian internal yang turut difasilitasi oleh Inspektorat Kabupaten Padang Pariaman.
    Ditambahkannya, sejak tahun 2014 lalu Disdukcapil berinovasi dalam peningkatan kepuasan masyarakat melalui kerjasama dengan PT POS Indonesia untuk ekspedisi atau pengiriman dokumen pelayanan langsung ke rumah masyarakat, baik di dalam maupun di luar Kabupaten Padang Pariaman dalam wilayah Indonesia.
    Dari hasil uji coba yang dilakukan selama empat bulan terakhir, program ini mendapat respon positif dari masyarakat yang diterima melalui SMS Center dan layanan telepon. Dengan program kerjasama dengan PT Pos ini masyarakat bisa hemat biaya transportasi dan waktu dalam pengurusan administrasi kependudukan dan catatan sipil seperti pengurusan KK, KTP, Akta Kelahiran dan lain sebagainya.
    "Jadi, layanan ini gratis semuanya. Biayanya sudah ditanggung Pemkab. Masyarakat cukup menunggu di rumah saja dan dokumen diantar sesuai alamat," kata M. Fadhly peraih peringkat I Diklatpim Tk. II Tahun 2013 yang lalu.
    Program-program yang dilakukan Dukcapil pada tahun 2014 dan 2015 ini agar lebih bermanfaat untuk masyarakat, dan juga dalam upaya menghadapi kompetisi citra pelayanan prima tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2016 mendatang. "Sesuai arahan Bapak Bupati Ali Mukhni, kita terus berupaya melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata M. Fadhly yang jebolan STPDN Angkatan VI Jatinangor itu. (501)
-----------------------------------------------------------------------

Penyerapan Anggaran Masih Rendah, SKPD Diminta Tingkatkan Kinerja

Parit Malintang--Wakil Bupati Padang Pariaman Damsuar Datuak Bandaro Putiah mengingatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), untuk meningkatkan pencapaian kinerja dan realisasi kegiatan tahun 2015. Ia mengingatkan, karena saat ini penyerapan anggaran masih rendah. Padahal telah memasuki akhir tahun.
    Hal tersebut ia sampaikan pada apel gabungan hari pertama masuk kerja di halaman Kantor Bupati di Parit Malintang, Rabu lalu. "Akhir tahun anggaran hanya tinggal beberapa bulan lagi. Semuanya harus fokus untuk memacu penyerapan anggaran masing-masing SKPD," kata Damsuar.
    Damsuar juga memotivasi aparatur untuk berkontribusi aktif, membawa Kabupaten Padang Pariaman menjadi lebih maju dan dapat bersaing dengan kabupaten lain di Indonesia. "Buatlah program-program yang benar-benar dapat memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat," kata Damsuar.
    Pada kesemapatan apel gabungan juga diisi dengan acara halal bi halal dengan segenap aparatur sipil negara Kabupaten Padang Pariaman. (501)
---------------------------------------------------------------

Perantau Diminta Ikut Sukseskan Pilkada Serentak

Kampuang Dalam--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengajak para perantau untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada serentak, yang akan dilaksanakan 9 Desember nanti. Walau bagaimanapun, perantau ikut dan berkontribusi untuk pembangunan daerah.
    Ajakan tersebut disampaikan Bupati Ali Mukhni dihadapan jamaah Masjid Raya Kampuang Pauah, Kecamatan V koto Kampuang Dalam usai pelaksanaan shalat Jumat lalu. Menurut Ali Mukhni, disamping masyarakat yang tinggal di kampung halaman, perantau juga memiliki andil yang sangat besar dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkada ini.
    Karena para perantau dapat mengajak sanak familinya yang tinggal di kampung, untuk menggunakan hak pilihnya, serta mengajak untuk menjaga keamanan pelaksnaan pesta demokrasi itu.
    "Sehingga apa yang kita inginkan untuk menciptakan Pilkada yang berkualitas dan aman, akan terwujud dengan sendiri. Mari kita satukan visi misi, antara masyarakat yang tinggal di kampung dan yang berdomisili di rantau, untuk mewujudkan Pilkada santun, dan bisa dijadikan contoh bagi daerah lainnya di nusantara ini," kata dia. (501)
-----------------------------------------------------------   

Berantas Hama Babi, Perantau Berbaur dengan Masyarakat

V Koto Timur--Untuk menjalin tali silahturahim dengan agenda halal bi halal, banyak cara yang dilakukan masyarakat. Ada dengan acara dendang berhadiah, ada pula hiburan orgen tunggal, dan tentu ada juga dengan pelaksanaan kesenian tradisional, berup indang yang menjadi khas kesenian Padang Pariaman.
    Tetapi masyarakat Nagari Kudu Gantiang, Kecamatan V koto Timur, Padang Pariaman melaksanakan halal bi halal dengan agenda berburu babi, Kamis lalu. "Acara berburu babi ini disamping dihadiri oleh masyarakat kampung, juga diikuti para perantau," ujar Waligari Kudu Gantiang M. Yunin.
    Menurutnya, dengan adanya acara buru babi ini akan terjalin silahturahim antara perantau dengan masyarakat yang tinggal di kampung halaman. "Saat pelaksanaan buru babi ini, perantau dan masyarakat berbaur memberantas hama babi yang menjadi musih petani," ungkapnya.
    Disampaikan M Yunin, disamping melaksanakan agenda buru babi, juga dilakukan pertandingan sepakbola antar klub yang ada di Padang Pariaman, serta klub dari rantau. "Perantau yang pulang kampung juga menyiapkan sebuah kesebelasan dalam pertandingan ini," katanya.
    Berbeda dengan halal bi hala di Nagari Gunung Padang Alai kecamatan V Koto Timur. Di nagari ini halal bi halal dilaksanakan dengan menggelar kesenian tradisional indang. "Kami melaksanakan acara indang ini selama 15 hari," aku Walinagari Gunung Padang Alai, Buyuang Aciak. (501).
-----------------------------------------------------   

Pastikan Padang Pariaman Tanpa Miras

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menghimbau masyarakat untuk tidak menyajikan minuman keras, dalam menghadapi lebaran. Sebab, hal demikian pelajaran yang tidak elok dan sangat dilarang dalam agama.
    "Jangan sampai ada yang mengkosumsi minuman keras saat merayakan lebaran dan pelaksanaan halal bi halal antara perantau dengan masyarakat," tegas Bupati Ali Mukhni di berbagai acara halal bi halal yang diikuti di tengah masyarakat Padang Pariaman.
    Menurut Ali Mukhni, setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, diri dan jiwa ini telah kembali bersih dari segala noda-noda dosa. "Untuk itu, jangan kita sampai menodai hari yang fitri ini dengan minuman keras," ajak Ali Mukhni.
    Dikatakan Ali Mukhni, merayakan Idul Fitri dengan minuman keras tersebut, bukanlah kebiasaan masyarakat Minangkabau, khususnya masyarakat Padang Pariaman. Hingga saat ini, pihaknya belum ada menerima laporan, baik itu dari masyarakat maupun dari petugas Pol PP tentang adanya temuan menuman keras ini dalam merayakan lebaran.
    "Kita berharap, kasus minuman keras ini tidak terjadi di Padang Pariaman. Untuk mengantisifasi agar tidak terjadinya kasus tersebut, Pemkab Padang Pariaman telah mengintruksikan pada Kasatpol PP untuk memantau dan menindaknya dengan tegas. (501).
----------------------------------------------------------------------------

Sinergis Umara dan Ulama Cerminan Kesuksesan Pembangunan

Lubuk Alung-Banyaknya proyek pembangunan yang didanai dari pusat di Kabupaten Padang Pariaman akhir-akhir ini, tidak terlepas dari kehebatan dan kegigihan seorang Bupati Ali Mukhni. Hebatnya, pembangunan seperti BP2IP di Tiram, MAN Insan Cedikia di Sintuak, jalan lingkar Duku – Sicincin yang telah selesai pembangunan empat unit jembatannya, dan sejumlah pembangunan lainnya, langsung pula dapat sambutan luas dari masyarakat.
    Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Padang Pariaman Dr. Zainal Tuanku Mudo, melihat hal demikian sebagai sebuah prestasi yang sangat luar biasa yang ditorehkan Ali Mukhni selama lima tahun memimpin Padang Pariaman. "Kita tahu, semua pembangunan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memajukan kesejahteraan masyarakat itu sendiri," kata dia pada Singgalang, di Lubuk Alung beberapa waktu lalu.
    Pembangunan kalau berjalan, dengan sendirinya uang akan berputar. Tentu ekonomi masyarakat akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Begitu juga lapangan pekerjaan terbuka lebar bagi anak nagari. "Apalagi, demikian itu merupakan pembangunan besar yang anggarannya langsung dari APBN. Kita tahu, menggaet anggaran pusat tidaklah semudah yang dibayangkan. Dan itu mampu dilakukan Ali Mukhni, meskipun di sana-sininya masih banyak yang mempersoalkan kehadiran pembangunan tersebut. Yang jelas, pembangunan berskala nasional hadir di daerah merupakan prestasi tersendiri oleh kepala daerah bersama masyarakatnya," pendapat Zainal.
    Ali Mukhni termasuk pemimpin yang sangat dekat dengan para ulama. Dia mampu menjadikan kekuatan ulama sebagai bagian dari pembangunan keagamaan di Padang Pariaman. "Kehadiran MAN Insan Cedikia yang sebentar lagi jadi kenyataan, merupakan capaian yang sangat luar biasa dalam membangun nilai-nilai agama. Apalagi, Padang Pariaman punya banyak pesantren yang boleh kita harapkan santri pesantren itu bisa melanjutkan ke MAN Insan Cedikia nantinya," ujar dia.
    "Kita tahu, Padang Pariaman punya banyak pesantren berskala besar dan kecil. Tentu, pesantren yang ada harus siap dan antusias menyambut baik kehadiran MAN Insan Cendikia ini. Kalau tidak demikian, maka siap-siap sajalah pesantren yang ada saat ini akan tergilas dan tertinggal dengan sendirinya. Pesantren hendaknya mampu menjadi kekuatan penopang oleh MAN Insan Cendikia. Sebab, di pesantren ada ulama yang mumpuni, yang kemudian bisa pula mencetak kader ulama dan cendikiawan," sebut Zainal.
    "Begitu juga pembangunan Islamit Centre dan Asrama Haji di Nagari Sungai Buluah, sebagai jangka panjang pembangunan peradaban agama Islam di tengah masyarakat Padang Pariaman khususnya dan Sumatera Barat pada umumnya. Semua pembangunan demikian tentu punya peluang yang sangat besar bagi generasi mendatang, sekaligus punya tantangan tersendiri. Tinggal bagaimana cara yang dilakukan masyarakat dalam menyikapinya," Zainal yang merintis karir organisasinya dari Nahdlatul Ulama (NU) tersebut melanjutkan.
    Ali Mukhni dalam kacamata ulama, adalah kepala daerah yang hidup dan tumbuh dalam tradisi keagamaan masyarakatnya sendiri. Untuk itu pula, MUI melihat Ali Mukhni sebagai orang yang sangat konsen terhadap tradisi keagamaan itu. Dengan ini pula dia termasuk kepala daerah yang sangat dekat dengan ulama. Ulama dan umara (pemerintah) memang harus saling bersinergis dalam melakukan berbagai pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah itu sendiri.
    Sangat disayangkan, kata Zainal, kedekatan Ali Mukhni sebagai bupati dengan para ulama tak sepenuhnya dibarengi oleh stafnya, atau pejabat yang menjalankan apa yang menjadi kebijakan oleh bupati itu sendiri. Akibatnya, para ulama yang tergabung dalam berbagai organisasi masyarakat merasa kesulitan untuk mengembangkan kiprahnya dalam membina masyarakat, khusus dalam bidang keagamaan.
    MUI, aku Zainal, memberikan apresiasi yang sangat tinggi pada Ali Mukhni yang telah mengeluarkan kebijakan larangan hiburan sampai tengah malam. Tentunya peraturan itu diputuskan bersama pihak terkait di Padang Pariaman, yang MUI ikut juga di dalamnya. Hendaknya, peraturan yang melarang hiburan sampai larut malam itu, juga dibarengi dengan kearifan lokal di tengah masyarakat nagari dan korong.
    "Sebab, kalau hanya peraturan daerah yang melarang tanpa adanya kekuatan lokal yang menopang, mustahil peraturan itu akan berjalan sesuai keinginan bersama. Untuk itu, MUI mengajak segenap masyarakat Padang Pariaman untuk mengindahkan semua peraturan demikian, karena menyangkut akan kenyamanan sebuah kampung dan nagari. Kemudian yang tak kalah penting dari itu, bagaimana kearifan lokal kembali dibangkitkan di tengah masyarakat setiap apapun yang akan dilakukan secara bersama," ungkap Zainal yang Dosen IAIN Imam Bonjol Padang itu. (501)
--------------------------------------------------------------------

Rusak Akibat Gempa 2009, Masjid Raya Al-Muttaqin Mulai Dibangun Kembali

VII Koto--Peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid Raya Al-Mutaqin Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp80 juta, Sabtu (25/7) lalu.
    Pada kesempatan itu, kaum Erwin Sabata Datuak Bungsu dari Suku Tanjung juga secara resmi menghibahkan tanahnya untuk pembangunan masjid kembali tersebut. Penyerahan tanah seluas 35 x 25 meter itu, langsung diterima Sekdakab Padang Pariaman Jonpriadi, usai peletakan batu pertama itu.
    "Mudah-mudahan ini menjadi ibadah bagi kaum kami. Sebenarnya, tanah untuk masjid ini jauh sebelumnya telah dihibahkan oleh mamak kaum dari Erwin Sabata. Tetapi belum ada legalitasnya. Kini tanah tersebut telah diserahkan secara resmi, dan telah bisa sertifikatnya diterbitkan," kata Erwin.
    Sementara itu, pengurus Masjid Raya Al-Mutaqin Martius menyampaikan, masjid yang teletak di tengah Pasar Nagari Sungai Sariak ini sangat perlu direnovasi total, karena bangunannya saat ini sudah tidak layak lagi. Apalagi, pascagempa 2019 lalu bangunan masjid juga mengalami kerusakan.
    Kini, akunya, bangunan bagian atas masjid telah banyak yang keropos, sehinga perlu direnovasi. "Masyarakat Sungai Sariak sepakat, kalau masjid ini harus direnovasi total," ujar dia.
    Dijelaskan, masjid ini dibangun pada 1974 lalu dan hingga kini belum pernah direnovasi. "Sejak dibangun dulu, bentuk masjid ini masih seperti itu juga. Dulunya merupakan sebuah mushala/surau. Karena banyak pedagang yang shalat di surau tersebut, maka surau itu dinamakan Surau Dagang.
    "Karena jemaah semakin banyak, Camat VII Koto Sungai Sariak waktu itu dijabat M. Nazir menginisiatifkan Surau Dagang jadi masjid, dan bangunannya diperbesar jadi 27 x 18 meter," terang Martius.
    Dijelaskan Martius, untuk biaya renovasi ini diperkirakan menelan dana Rp3 milyar. Sedangkan dana yang tersedia baru sekitar Rp300juta. "Dalam kas ada dana Rp150 juga, dan Rp.150 juta lagi ada di tangan perantau," jelasnya.
    Sekdakab Padang Pariaman Jonpriadi atas nama Bupati Ali Mukhni menyampaikan, terwujudnya pembangunan kembali masjid ini, adalah berkat kebersamaan masyarakat Sungai Sariak. "Kalau kita telah "saciok bak ayam sadanciang bak basi", maka pembangunan ini akan cepat kita rampungkan," ujar Sekda.
    Sekdakab Jonpriadi berharap pada masyarakat, agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta tetap menjalin hubungan ranah dan rantau.(501).
--------------------------------------------------------------------

PKB Ikut Gerbong Ali Mukhni M. Yusuf Siap Jadi Tim Sukses Khususnya

Padang Pariaman--Mundur dari pencalonannya sebagai calon Bupati Padang Pariaman, Muhammad Yusuf memberikan dukungan pada Ali Mukhni untuk memimpin daerah itu periode lima tahun mendatang.
    Dukungan politik itu langsung disampaikan Muhammad Yusuf, Sabtu (25/7). Menurut Yusuf yang anggota DPRD Provinsi Riau dari PKB tersebut, mundurnya dia dari pencalonan sebagai calon bupati, dikarenakan tidak adanya dukungan dari partainya sendiri; PKB, dan tentunya dilandasi oleh berbagai pertimbangan lainnya.
    "Kalau PKB mendukung Ali Mukhni sebagai calon Bupati Padang Pariaman, saya siap untuk menjadi tim pemenangan khususnya. Ali Mukhni layak untuk memimpin lima tahun lagi, karena pembangunan yang mesti dia selesaikan," kata dia.
    Muhammad Yusuf yang pernah maju jadi calon Bupati Padang Pariaman, dua kali berturut-turut tersebut, saat ini menjadi anggota DPRD Provinsi Riau. Di kampungnya, Padang Pariaman Yusuf dinilai punya dukungan dan konstituen yang ril di hampir seluruh nagari dalam daerah itu.
    Muhammad Yusuf menghimbau masyarakat Padang Pariaman, untuk bersama-sama menyukseskan Pilkada serentak 9 Desember mendatang. "Mari kita jadikan Pilkada yang damai dan berkualitas, dan bisa dijadikan contoh bagi daerah lainnya di nusantara ini," ajaknya. (501).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar