Kamis, 04 Agustus 2016

Pesantren Ramadhan Harus Dievaluasi

Pesantren Ramadhan Harus Dievaluasi

Pariaman--Pesantren Ramadhan yang dilakukan Pemkab Padang Pariaman setiap tahun, agaknya perlu diberikan formulasi baru. Hal itu dimaksudkan, agar pelaksanaan kegiatan sakral bagi pelajar selama puasa itu mampu memberikan yang terbaik. Pesantren Ramadhan yang diadakan selama ini nyaris belum ada evaluasi, dalam melangkah kedepannya.
    Ory Satifa Sakban, salah seorang aktivis mahasiswa di daerah itu melihat kegiatan keagamaan yang digelar di masjid dan surau itu, perlu melihat contoh yang baik untuk pengembangannya. Seperti pesantren Ramadhan di Kota Padang misalnya, yang telah berhasil dan sukses dalam menggerakkan hal itu. "Saya melihat dengan adanya kepanitiaan yang hanya dua orang, sangat tidak efektif untuk menyempurnakan pesantren Ramadhan dimaksud. Paling tidak, dengan jumlah peserta yang sebagian besar mencapai 100 lebih, panitia seharusnya lima panitia," kata Ory Satifa kemarin di Pariaman.
    Menurutnya, pesantren Ramadhan yang selalu dilakukan setiap tahun, hendaknya jangan hanya sekedar menghabiskan anggaran, dan menyelesaikan proyek. Sementara, evaluasi dari kegiatan tersebut mutlak dilakukan, sehingga hasil yang telah dicapai dan yang belum terlaksana bisa terukur dengan baik dan benar. "Kita melihat, pesantren Ramadhan yang selama ini digelar didaerah gempa itu, baru sekedar melepaskan kewajiban. Akibatnya, banyak dari kegiatan bagi pelajar itu hanya sekedar untuk mendapatkan sertifikatnya. Sementara, nilai-nilai yang diharapkan dari hasil kegiatan itu nyaris terlupakan," ujar Ory Satifa sang Ketua PMII Kota Pariaman ini.
    Ory Satifa melihat pelaksanaan pesantren Ramadhan di sebagian kampung dalam Kenagarian Ketaping, Kecamatan Batang Anai, cukup punya arti tersendiri. Ada kebijakan tersendiri yang dilakukan panitia, diluar juklak-juknis yang telah ditetapkan Pemkab Padang Pariaman. Mereka menambah kepanitiaan, sehingga kegiatan berjalan sesuai harapan bersama. "Dari sekian banyak pesantren Ramadhan yang digelar tahun ini, baru di Ketaping ini yang tampil beda. Menurut panitia disana, memang mereka telah lama melakukan hal itu. Dalam menggelar pesantren Ramadhan itu, mereka belajar langsung ke Kota Padang, yang memang dekat dari kampung itu," ungkap mahasiswa STIT Syekh Burhanuddin Pariaman ini.
    Kedepan, lanjut Ory, perlu sebuah formulasi baru dalam masalah demikian. "Kita ingin kegiatan tersebut tidak lagi sekedar melepaskan kewajiban saja, melainkan punya arti dan nilai-nilai yang tertanan oleh peserta itu sendiri pasca selesainya yang bersangkutan mengikuti kegiatan itu. Apalagi tantangan yang akan dihadapi anak muda kedepannya, semakin berat. Untuk itu, butuh generasi yang kuat, punya karakter, sehingga mampu memberikan yang terbaik buat daerah itu sendiri," ujarnya. (dam)
------------------------------------------------------------------------------------

Besok KNPI Padang Pariaman Dilantik
Pasca 5 September Plt Bupati Harus Pejabat Daerah

Pariaman--Pasca 5 September nanti Padang Pariaman merupakan daerah transisi. Siapakah yang akan menjadi Plt Bupati pasca selesainya H. Ali Mukhni melanjutkan dan menyelesaikan tugasnya selaku kepala daerah ? Banyak spekulasi dari berbagai pihak. Bahkan ada yang mewacanakan, mantan bupati Muslim Kasim yang kini menjabat wakil gubernur Sumbar itu, bisa menjabat Plt bupati dimaksud.
    Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Padang Pariaman, Zahirman menilai untuk Plt bupati pasca 5 September itu harus dari pejabat daerah. Hal itu mengingat, memudahkannya berkoordinasi dan beradaptasi dengan lingkungan pejabat dan SKPD yang ada. "Berdasarkan hasil rapat dan audiensi KNPI daerah itu dengan gubernur Irwan Prayitno dua hari lalu, kita telah memberikan masukan kepada gubernur, untuk bisa memanfaatkan Plt bupati dari pejabat di daerah saja, sepanjang yang bersangkutan memenuhi persyaratan," katanya kemarin di Pariaman.
    "Pada Pilkada 2005 lalu, juga Plt nya dari pejabat didaerah, yakni Sudirman Gani, yang saat itu tengah menjabat Sekdakab Padang Pariaman. Hasilnya cukup puas dan diterima masyarakat. Jadi, kita minta dan berharap, apa yang telah menjadi masukan KNPI terhadap penyelamatan daerah di masa transisi tersebut, bisa terlaksana dengan baik. KNPI ingin Pilkada putaran kedua nanti berjalan dengan mekanisme yang berlaku, dan sesuai dengan keinginan masyarakat banyak, yang menentukan siapa yang akan memimpin daerah ini lima tahun kedepannya," kata Zahirman yang didampingi Sekretarisnya Vifner itu.
    Menurutnya, guna mewujudkan Pilkada yang santun itulah, butuh pejabat bupati yang sangat mengerti dengan lingkungan Padang Pariaman itu sendiri.
    Pelantikan
    Setelah setahun lebih pasca Mussda KNPI Padang Pariaman, maka tibalah saatnya kepengurusan organisasi yag mewadahi seluruh Organisasi Kemasyarakatkan Pemuda (OKP) itu dilantik dan disumpah. Pelantikan, kata Zahirman, digelar Jumat (3/9) besok di aula Saiyo Sakato Pemkab Padang Pariaman, usai shalat Jumat, dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama bupati Ali Mukhni di pendopo.
    Zahirman melihat proses pelantikan ini sengaja dilakukan dibulan yang penuh berkah ini, mengingat langkah-langkah kongrit yang akan dilakukan kedepan nantinya, dalam memberikan yang terbaik buat masyarakat pemuda Padang Pariaman. "KNPI harus menjadi garda terdepan dalam masa transisi nanti, dalam berbagai kepentingan yang tengah diambil banyak orang saat ini," ungkap Zahirman.
    Menurutnya, meskipun kegiatan pelantikan sedikit megalami kendala yang cukup panjang, namun tetap dilakukan dengan sesederhana mungkin, dan segala agenda yang berhubungan dengan pemuda dan KNPI di Padang Pariaman tetap diakomodir dengan baik dan sukses. "Seperti penyebaran tim sapari Ramadhan bersama Pemkab, dan berbagai kegiatan pelatihan yang melibatkan banyak pemuda, KNPI tetap berada di jalur terdepan, bersama pihak terkait lainnya," sebutnya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar