Kamis, 04 Agustus 2016

Orgen Tunggal Hingga Tengah Malam Kembali Marak

Pilwana Tuntutan Perda Padang Pariaman

Tandikek--Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Kenagarian Tandikek, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman Syamsurizal, melihat seluruh calon Walinagari Tandikek yang telah ditetapkan bupati, merupakan putra terbaik nagari ini. Para calon yang siap besaing pada Rabu (19/5) itu, Jaendar Singkek, Zulbasri, Arsil, S. Ag, Khaidir Jas dan Zahidin telah melewati berbagai proses yang dilakukan pihak Bamus bersama panitia pemilihan. Mulai dari proses pencalonan, penyampaian visi misi dihadapan sidang Bamus, hingga ditetapkannya calon yang diajukan Bamus bersama panitia oleh Bupati Padang Pariaman.
    Menjawab Singgalang, Syamsurizal mengaku pemilihan walinagari yang akan dilakukan itu merupakan tuntutan dari Peraturan Daerah (Perda) Padang Pariaman tentang pemerintahan nagari yang berlaku dalam Perda tersebut. Kelima calon itu merupakan orang-orang yang dianggap mampu melakukan perubahan ditengah masyarakat nantinya. "Apalagi Kenagarian Tandikek merupakan nagari yang paling parah terkena dampak gempa dan longsor yang terjadi akhir September lalu. Ratusan masyarakat yang ikut tertimbun longsor, serta banyaknya rumah masyarakat yang mengalami rusak berat dan hilang ditelan bumi," katanya.
    Syamsurizal mengajak seluruh masyarakat Tandikek untuk bersama-sama memanfaatkan momen yang sangat tepat tersebut. "Sebab, mau kemana arah pembangunan nagari ini enam tahun kedepan, sangat bergantung pada walinagari terpilih. Hal itu tentu erat kaitannya dengan masyarakat itu sendiri yang menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka nantinya," ujarnya.
    Sementara Drs. Ali Idris, salah seorang panitia pemilihan walinagari Kepada Singgalang, Minggu (16/5) mengaku terus merampungkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pemilihan itu sendiri. "Kita ingin pemilihan nantinya terbebas dari segala hal-hal yang tidak diingini. Pemilihan walinagari merupakan proses politik ditengah masyarakat akar rumput. Masyarakat harus melihat hal itu sebagai mekanisme untuk melakukan perubahan kearah yang jauh lebih baik lagi di nagari ini," katanya.
    "Kita telah sosialisasikan pada masyarakat banyak serta seluruh calon, bahwa pemilihan yang akan dilakukan merupakan ajang kebersamaan, dengan satu niat dan satu tujuan, bagaimana Nagari Tandikek mampu bangkit, keluar dari musibah bencana yang telah lama berlalu. Sikap demikian, tentu adanya seorang pemimpin yang betul-betul punya komitmen bersama masyarakat," katanya. (dam)
-----------------------------------------------------------------------------

Calon Bertekad Pilkada Satu Putaran

Pariaman--Meskipun masa kampanye Pilkada belum dimulai, namun para tim kampanye masing-masing calon Bupati/Wakil Bupati Padang Pariaman periode lima tahun mendatang sudah bisa melakukan kalkulasi politik terhadap pasangan yang dijagokannya. Semua tim sukses sama-sama bertekat, bagaimana ayam jagonya mampu meraih kemenangan. Mereka dengan sangat berani mengatakan cukup satu putaran saja.
    Adalah Salman Hardani, S.T, Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Padang Pariaman yang juga salah seorang penanggungjawab tim kampanye pasangan Ali MUkhni-Damsuar yang sangat yakin, bahkan haqqul yakin kalau pasangan yang dijagokannya itu mampu meraih kemenangan. "Sebelum melakukan koalisi besar bersama Partai Golkar dan Partai Hanura, kita telah melakukan hitung-hitungan politik ditingakt daerah ini, tentang kemungkinan siapa yang akan mendapatkan kesempatan mengendalikan daerah ini," katanya.
    Kepada Singgalang, Minggu (16/5) lalu, Salman Hardani dalam memenangkan pasangan yang memang telah banyak dapat tempat ditengah masyarakat itu tidak pernah puas. "Kita tetap melakukan konsolidasi dan sosialisasi ditengah masyarakat. Berbagai pertemuan, baik formal maupun non formal terus dilakukan di seantero Padang Pariaman ini, terkait kesuksesan pasangan Ali Mukhni-Damsuar pada 30 Juni nanti," ujar Salman sang politi muda Padang Pariaman itu.
    "Dalam mewujudkan kemenangan Ali Mukhni-Damsuar, PDI-P bersama Hanura dan Golkar sungguh bekerja ekstra ketat. Tidak kenal lelah, baik siang maupun malam. Sebab, kita telah mentargetkan, kemenangan Ali Mukhni-Damsuar cukup dengan satu putaran Pilkada saja. Khusus untuk kalangan internal PDI-P, jauh-jauh hari telah dilakukan rapat pleno diperluas, yang melibatkan seluruh pengurus partai berlambang banteng moncong putih ini, disemua tingkatan, seperti PAC dan Ranting ditingkat kecamatan dan nagari," ungkap Salman Hardani lagi.
    PDI-P, lanjut Salman Hardani telah menyatakan komitmen politik untuk kemenangan Ali Mukhni-Damsuar. Dukungan partai yang diberikan tidak sekedar untuk mengantarkan ke KPU saja, tetapi seluruh pengurus dan kader serta simpatisan partai ikut bersama-sama bekerja, berbuat untuk mewujudkan kemenangan pasangan dengan nomor urut satu tersebut. Wujud dari kemenangan demikian, merupakan tanggungjawab moral sepenuhnya yang telah diamanahkan oleh partai lewat AD/ART serta peraturan partai yang mengatur tentang pelaksanaan Pilkada, yang didalamnya ada PDI-P.
    Menurut Salman Hardani, momen Pilkada adalah momen yang sangat strategis, dalam melihat arti penting kebangkitan daerah yang telah hancur akibat gempa akhir September lalu. Untuk itulah, PDI-P tidak ingin menciderai pesta demokrasi tersebut. "Dalam bersosialisasi kita tetap memberikan yang terbaik pada masyarakat, agar mampu memilih yang terbaik dari yang baik. Kita tahu, semua calon yang ikut maju kali ini merupakan putra terbaik Padang Pariaman yang tidak diragukan lagi kapabelnya dalam memimpin daerah ini. Dengan cara demikian, sosok Ali Mukhni-Damsuar yang kita 'jual' ditengah masyarakat. Disamping kedua calon itu punya kemampuan, dia juga punya pengalaman yang tidak mudah untuk dilupakan banyak orang di kampung ini," ujar Salman Hardani. (dam)
--------------------------------------------------------------------------------------

KJKS BMT Elmuawanah Tunjukan Kemajuan Berarti

Lubuk Alung--Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Elmuawanah Lubuk Alung, Padang Pariaman yang didirikan sejak 2008 lalu, kini telah menunjukkan kemajuan yang cukup siknifikan. Koperasi yang mengelola simpan pinjam, pemberdayaan anggota lewat perekonomian itu telah punya aset sekitar Rp100 juta, dengan 50 lebih nasabah yang tersebar ke Kecamatan Lubuk Alung dimaksud.
    Menurut Ketua KJKS Elmuawanah, Afriendi, S. HI pendirian koperasi itu dilatar belakangi dengan semakin berkembangnya rentenir-rentenir yang akan menghancurkan perekonomian masyarakat itu sendiri di kampung itu. "Kita ingin mengurangi peran yang telah cukup lama dimainkan oleh rentenir dalam membangun ekonomi masyarakat. Nagari dan Kecamatan Lubuk Alung, yang begitu padat penduduk serta mayoritas Islam, sangat layak dan patut didirikan sebuah lembaga jasa keuangan syariah," katanya Minggu, (16/5) lalu di Lubuk Alung.
    "Koperasi ini didirikan bersama anggota yang berjumlah 30 anggota. Mereka semua membuat komitmen, bagaimana ekonomi syariah bisa dikembangkan di Lubuk Alung ini. Sebab, disamping sebagai lembaga simpan pinjam, KJKS ini juga berfungsi sebagai perberdayaan bagi perekonomian anggota yang sebanyak tersebut, lewat berbagai usaha yang digelutinya," ujar Afriendi politisi Partai Amanat Nasinal (PAN) Padang Pariaman itu.
    Afriendi melihat, kendala yang cukup berarti yang kini dihadapi adalah sulitnya mengurus kelengkapan badan hukum, sebagai legalitas lembaga ditengah masyarakat. "Persoalan yang berbelit-beli masih kita jumpai di Dinas Koperasi dan Perdagangan (Koperindag) Padang Pariaman. Masak untuk mengurus badan hukum itu sudah dua tahun belum juga rampung. Padahal, kita betul-betul mengembangkan perekonomian masyarakat itu sendiri, yang sangat sesuai dengan tujuan pemerintah," kata Afriendi lagi.
    "Kita berharap, badan hukum yang kini tengah dalam proses di Koperindag itu bisa direalisasikan dengan cepat dan baik. Namun demikian, kita tetap mengembangkan koperasi tersebut ditengah masyarakat. Sebab, yang kita tegakkan bagaimana perekonomian masyarakat itu sesuai dengan syariah yang telah digariskan dalam kitab suci-Nya," ungkap Afriendi.
    Hingga kini, lanjut Afriendi, perkembangan nasabah terus meningkat, sesuai dengan dinamikanya. Masyarakat perkampungan telah mulai tahu, apa itu lembaga keuangan syariah. "Kita terus berbuat dan tampil ditengah masyarakat, dalam melihat arti penting, bagaimana perekonomian masyarakat itu jauh lebih baik, yang sesuai dengan ajaran Islam itu sendiri," tegasnya. (dam)
-----------------------------------------------------------------------------------   

Orgen Tunggal Hingga Tengah Malam Kembali Marak

Pariaman--Setelah sekian lama tidak terdengar dentuman speaker orgen tunggal, lantara Padang Pariaman masih diselimuti suasana duka akibat amukan gempa bumi dan longsor pada akhir September lalu itu, kini tradisi hiburan yang banyak menyenangkan anak muda tersebut kembali mewarnai ranah Piaman. Baik orgen tunggal yang dimainkan di rumah masyarakat yang tengah melangsungkan pesta pernikahan, maupun orgen yang hanya dilakukan diruangan terbuka yang dilakukan kelompok masyarakat.
    Hebatnya lagi, orgen tunggal semakin ganas saja menampilkan para penyanyinya yang membuat perhatian anak muda tersebut. Istilah cimeehnya artis miskin alias minus kain sangat mantapnya menyanyikan lagu-lagu yang membuat masyarakat gembira. Mereka seolah telah lupa dan melupakan suasana duka yang sebagian besar masyarakat Padang Pariaman hingga kini masih banyak yang tinggal di pondok-pondok darurat. Belum lagi, para ahli waris dari masyarakat yang tertimbun, seolah tidak ingat lagi oleh para pemain orgen dimaksud.
    Zulmahendra, pemerhati masalah agama, politik dan sosial di Padang Pariaman sangat menyesalkan ada era kebebasan pesta orgen tunggal yang kadang-kadang diiringi dengan minuman keras. "Memang main orgen adalah kebutuhan masyarakat terhadap musik dan seni. Namun, sebagai daerah yang sangat kuat dengan tradisi ulama, perlu ada aturan yang mengatur tentang bagaimana baiknya untuk berseni tersebut," katanya Minggu, (16/5) lalu di Pariaman.
    "Banyak orang mengatakan, ketika masyarakat banyak melakukan pesta orgen tersebut sangat erat kaitannya dengan persoalan maksiat, yang jelas-jelas mengundang bala dan bencana. Agaknya, persoalan orgen yang hampir diseluruh nagari mulai bersemarak kembali itu perlu ada kebijakan dari penguasa dan ulama yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah ini. Barangkali, semua masyarakat Padang Pariaman tidak ingin lagi musibah yang cukup hebat dulu kembali terulang, akibat perbuatan yang tak terpuji itu," ujaranya
    Menurut Zulmahendra, perlu semacam Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang hiburan yang dibolehkan dan yang tidak dibolehkan. Dengan kondisi saat ini, kegiatan hiburan tersebut seolah-olah tidak ada aturan yang diikuti. Masyarakat seenaknya saja melakukan hiburan, yang kadang-kadang hingga larut malam. Saat hiburan tersebut, antara mamak dengan kemenakan sudah tidak ada lagi punya sebuah ikatan.
    Sementara Wakil Bupati Padang Pariaman, Drs. H. Ali Mukhni ikut sedih melihat fenomena demikian. "Hampir sepanjang jalan saya lihat orgen tunggal saling sahut-sahutan. Anehnya lagi, seorang niniak mamak sudah merasa tidak asing lagi ketika sanak kemenakan banyak yang ikut bergoyang melihat hal tersebut," katanya suatu ketika.
    "Kedepan ini harus kita perbaiki. Kita bukan menghabisi, tetapi bagaimana ada semacam aturan yang mengatur tentang hal itu, yang bertujuan untuk menyelamatkan generasi yang kini tumbuh dengan dinamikanya. Agaknya perlu pemikiran bersama, baik Pemkab, lembaga lainnya, seperti LKAAM, MUI serta pihak-pihak lainnya, dalam melihat arti penting menghindari daerah ini terjauh dari bala dan bencana. Cukup sudah gempa akhir September lalu yang membuat kita semua menderita. Kita mohon dengan sepenuh hati pada Tuhan, agar tidak mendatangkan lagi musibah-musibah tersebut," kata Ali Mukhni. (dam)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar