Minggu, 28 Agustus 2016

124 Imam, Garin, Pendidik PAUD dan Guru Mengaji Terima Honor

Dalam Nagari Lubuk Alung
124 Imam, Garin, Pendidik PAUD dan Guru Mengaji Terima Honor

Lubuk Alung--Sebanyak 124 orang imam, garin, guru TPA/TPSA dan MDA serta guru PAUD dalam Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (26/8) lalu menerima honor dari pemerintahan nagari setempat. Sebelumnya, pihak nagari itu juga memberikan honor kader Posyandu sebanyak 155 orang.
    Pemberian honor yang dialukan di kantor baru walinagari setempat, Bukik Lubuk Alung, Koto Buruak ini memberikan kesan tersendiri oleh yang menerima. Meskipun para penerima honor yang melakukan tugas mulya itu diayani apa adanya, mereka tetap antusia. Menerima honor selama tujuh bulan, yang setpa bulannya Rp100 ribu.
    Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata menyampaikan, bahwa honor yang diberikan kepada mereka yang melakukan tugas yang berhubungan dengan agama dan kemasyarakatan tersebut berasal dari dana desa, yang diberikan pemerintah pusat ke Nagari Lubuk Alung.
    Harry Subrata bersama Kaur Kesra-nya Yardi berharap, honor yang diberikan agak terlambat itu mampu memberikan yang terbaik. "Jangan lihat jumlahnya. Tetapi pandanglah kepedulian pemerintah kepada kita dalam meningkatkan kesejahteraan," ungkapnya.
    Yardi menambahkan, total anggaran yang dikeluarkan untuk biaya honor ini mencapai Rp151 juta lebih. "Alhamdulillah, honor yang selama ini diambil di kantor bupati, saat ini bisa kita selesaikan di nagari sendiri. Kita berharap, untuk masa yang akan datang honor ini bisa bertambah jumlahnya," harapnya.
    Kepala KUA Lubuk Alung Syafral Abdi yang mewakili Muspika setempat mengingatkan pentingnya para pemangku kepentingan, seperti imam, garain, guru TPA/TPSA dan MDA untuk terus memfungsikan surau dahn masjid sebagaimana biasanya. "Meskipun honor yang kita terima tidak sebanding dengan pengabdian yang kita lakukan, tetap saja beban berat menguatkan fungsi masjid dan surau terletak di diri kita masing-masing," katanya.
    Syafral Abdi yang didampingi Sondra Mulya, wakil Camat Lubuk Alung itu membeberkan peristiwa yang selama ini terjadi di tengah masyarakat, terutama di kalangan aktivis masjid dan surau. Bahwa setiap kali ada pendataan imam masjid atau guru mengaji yang berhubungan dengan honor, maka jumlahnya semakin banyak saja.
    "Hal-hal yang seperti ini perlu kita luruskan kembali," pinta Syafral Abdi. Dia ingin, Lubuk Alung yang telah berhasil juara umum MTQ kabupaten tahun lalu, bisa kemabli mempertahankan pada MTQ kabupaten bulan depan di Kecamatan Batang Gasan. Tentunya, hal demikian butuh kerjasama yang kuat dari guru mengaji. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar