Rabu, 24 Agustus 2016

AA Gim Berikan Tausiah di Toboh Gadang dan Ulakan

PMII Pariaman Bahas Isu Kristenisasi
       
Pariaman--Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman dan Padang Pariaman sangat menyayangkan adanya pihak yang memanfaatkan kondisi korban bencana gempa dengan misi agama. Semua pihak diminta untuk arif dan saling menahan diri agar tidak menjadi masalah baru.
    Sekretaris PC PMII Pariaman Ory Satifa Sya'ban kepada Singgalang, Selasa (3/11)
kemarin menyebutkan, menanggapi isu kristenisasi di Padang Pariaman pascagempa. "Saya sangat menyayangkan hal itu bisa terjadi. Saya kira ini adalah kelalaian kita bersama dalam menjaga umat, "kata Ory mahasiswa STIT Syekh Burhannuddin Pariaman ini.
    Dikatakannya, kita sadar bahwa ketika tertimpa bencana, masyarakat sedang kalut
menghadapi musibah yang menimpanya. Rumah hancur, keluarga yang jadi korban, harta yang yang musnah sia-sia.
    Dalam kondisi itu, kita tidak pernah selektif dalam menerima bantuan dari berbagai
pihak. Yang terpikirkan oleh masyarakat kita, ada bantuan ya harus diterima. Tanpa
memikirkan dan mencari tahu bantuan itu dari siapa, bervisi dan misi apa. Yang penting bagi masyarakat ada bantuan diterima agar dapat mengatasi masalah kebutuhan sehari-hari yang sangat mendesak.
    Disinilah pihak berkopenten berperan seharusnya, seperti MUI, Departemen agama dan
perguruan tinggi Islam serta elemen masyarakat lainnya, katanya.
PMII mengupayakan agar berita ini dapat ditanggapi segera, dicari kebenarannya dan dicarikan solusi atas permasalahan yang terjadi.
    "Kami menghawatirkan bencana Sumbar ini menjadi hikmah tersendiri bagi pihak yang
mau mengkristenkan Minangkabau, "tambah Ory. PMII  Pariaman sekarang sedang membahas berita ini. Mencari tahu tentang video yang beredar di tengah masyarakat, tentang aksi pengkristenan. "Kebetulan salah satu anggota PMII memiliki video tersebut. Kita amati, dan dicarikan kebenaran serta  sumber video tersebut," kata Ory lagi. (dam)
---------------------------------------

-Ribuan Masyarakat Tampak Hadir
AA Gim Berikan Tausiah di Toboh Gadang dan Ulakan

Toboh Gadang--Musibah gempa akhir September lalu, yang telah meluluhlantakkan bumi Padang Pariaman, terserah mau dibawa kemana. Artinya, dalam menyikapi bencana itu, terserah masyarakat yang menerimanya. Mau dibawa nangis, senyum, sedih juga bisa. Bahkan untuk meningkatkan keimanan juga sangat tepat.
    Itulah ucapan santun yang keluar dari mulut KH. Abdullah Gimnastiyar, ketika acara silaturrahim dan tausiah dengan masyarakat Kenagarian Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman, Senin (2/11) malam di Masjid Raya Toboh Gadang.
    Menurut AA Gim, panggilan akrap pimpinan pondok pesantren Darut Tauhid Bandung, Jawa Barat itu, ada lima hal yang harus dilakukan ketika menghadapi musibah. Pertama, keikhlasan hati untuk menghadapi yang tidak diingini dan segala sesuatu yang diingini sekalipun. Nah, inilah yang jadi persoalan selama ini. Kita, selaku makhluk Allah Swt cenderung hanya ikhlas ketika menerima sesuatu yang diingini.
    Sementara, ketika datang hal yang tidak diingini justru kita banyak mengeluh, dan bahkan sampai strer. Soal rumah roboh, hancur sebenarnya harus diikhlaskan. Betapa tidak, barang itu telah hancur duluan. Toh, saat kita lahir tidak satupun yang kita bawa. Kini terjadi kehancuran tempat tinggal, ya ikhlas terus, katanya.
    Kedua, hidup harus ridha. Artinya, kita semua, termasuk bumi, langit dan isinya merupakan milik-Nya. Mau Dia apakan, ya terserah Dia lah. Sama dengan ketika kita merasa memiliki sesuatu, seperti motor misalnya. Mau kita apakan motor itu, ya terserah. Mau dipakai, disimpan ya sesuka yang punyalah. Ketiga, jangan mempersulit diri. Kecanggihan zaman, telah membuat banyak orang terlalu menyayangi sesuatu yang kadang tidak ada manfaatnya dalam beragama.
    Sesuatu hal, kata AA Gim, kalau terlalu kita cintai, maka kejauhan hal itu juga semakin nampak. Dan lagi, setiap sesuatu pasti ada akhirnya. Termasuk musibah yang baru saja dialami masyarakat. "Mari kita belajar terus agar mencintai Yang Maha Kuasa, yang nantinya punya otoritas tersendiri dalam menentukan nasib umat-Nya, "harapnya.
    Keempat, evaluasi diri. Bencana yang didatangkan Tuhan, pasti punya hikmah tersendiri. Namun, kebanyakan manusia tidak mengetahui hal itu. "Saatnya kita lakukan evaluasi diri. Yang selama ini suka mencari kesalahan dan kekurangan orang lain, nah kini bagaimana kesalahan dan kekurangan yang ada dalam diri kita dikoreksi dengan sepenuh hati, sehingga mampu bertaubat dengan baik dan benar. Terakhir, Hanya Allah lah satu-satunya tempat bermohon dan berlindung.
    Kehadiran uastad kondang itu cukup mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Tak heran disamping pejabat penting, seperti camat, walinagari, sejumlah anggota dewan dan ribuan masyarakat malam itu nampak sesak memadati halaman masjid yang tengah direnovasi itu.
    AA Gim bersama tim relawan Darud Tauhid terus melakukan safari dakwah di Padang Pariaman ini. Kini, Selasa (3/11) acara yang sama juga dilangsungkan di komplek MAS Persada Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis. Ribuan masyarakat Ulakan Tapakis dan sekitarnya juga tampak memadati halaman sekolah yang didirikan H. Sidi Dahlan Djamal itu. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar