PMII Pariaman Bahas Isu Kristenisasi
Pariaman--Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman dan Padang
Pariaman sangat menyayangkan adanya pihak yang memanfaatkan kondisi
korban bencana gempa dengan misi agama. Semua pihak diminta untuk arif
dan saling menahan diri agar tidak menjadi masalah baru.
Sekretaris PC PMII Pariaman Ory Satifa Sya'ban kepada Singgalang, Selasa (3/11)
kemarin
menyebutkan, menanggapi isu kristenisasi di Padang Pariaman pascagempa.
"Saya sangat menyayangkan hal itu bisa terjadi. Saya kira ini adalah
kelalaian kita bersama dalam menjaga umat, "kata Ory mahasiswa STIT
Syekh Burhannuddin Pariaman ini.
Dikatakannya, kita sadar bahwa ketika tertimpa bencana, masyarakat sedang kalut
menghadapi
musibah yang menimpanya. Rumah hancur, keluarga yang jadi korban, harta yang yang musnah sia-sia.
Dalam kondisi itu, kita tidak pernah selektif dalam menerima bantuan dari berbagai
pihak. Yang terpikirkan oleh masyarakat kita, ada bantuan ya harus diterima. Tanpa
memikirkan
dan mencari tahu bantuan itu dari siapa, bervisi dan misi apa. Yang
penting bagi masyarakat ada bantuan diterima agar dapat mengatasi
masalah kebutuhan sehari-hari yang sangat mendesak.
Disinilah pihak berkopenten berperan seharusnya, seperti MUI, Departemen agama dan
perguruan tinggi Islam serta elemen masyarakat lainnya, katanya.
PMII
mengupayakan agar berita ini dapat ditanggapi segera, dicari
kebenarannya dan dicarikan solusi atas permasalahan yang terjadi.
"Kami menghawatirkan bencana Sumbar ini menjadi hikmah tersendiri bagi pihak yang
mau
mengkristenkan Minangkabau, "tambah Ory. PMII
Pariaman sekarang sedang membahas berita ini. Mencari tahu tentang
video yang beredar di tengah masyarakat, tentang aksi pengkristenan.
"Kebetulan salah satu anggota PMII memiliki video tersebut. Kita amati,
dan dicarikan kebenaran serta sumber video tersebut," kata Ory lagi.
(dam)
---------------------------------------
-Ribuan Masyarakat Tampak Hadir
AA Gim Berikan Tausiah di Toboh Gadang dan Ulakan
Toboh Gadang--Musibah gempa akhir September lalu, yang telah meluluhlantakkan bumi
Padang Pariaman, terserah mau dibawa kemana. Artinya, dalam menyikapi
bencana itu, terserah masyarakat yang menerimanya. Mau dibawa nangis,
senyum, sedih juga bisa. Bahkan untuk meningkatkan keimanan juga sangat
tepat.
Itulah ucapan santun yang keluar dari mulut KH. Abdullah
Gimnastiyar, ketika acara silaturrahim dan tausiah dengan masyarakat
Kenagarian Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh
Gadang, Padang Pariaman, Senin (2/11) malam di Masjid Raya Toboh
Gadang.
Menurut AA Gim, panggilan akrap pimpinan pondok pesantren
Darut Tauhid Bandung, Jawa Barat itu, ada lima hal yang harus dilakukan
ketika menghadapi musibah. Pertama, keikhlasan hati untuk menghadapi
yang tidak diingini dan segala sesuatu yang diingini sekalipun. Nah,
inilah yang jadi persoalan selama ini. Kita, selaku makhluk Allah Swt
cenderung hanya ikhlas ketika menerima sesuatu yang diingini.
Sementara, ketika datang hal yang tidak diingini justru kita banyak
mengeluh, dan bahkan sampai strer. Soal rumah roboh, hancur sebenarnya
harus diikhlaskan. Betapa tidak, barang itu telah hancur duluan. Toh,
saat kita lahir tidak satupun yang kita bawa. Kini terjadi kehancuran
tempat tinggal, ya ikhlas terus, katanya.
Kedua, hidup harus
ridha. Artinya, kita semua, termasuk bumi, langit dan isinya merupakan
milik-Nya. Mau
Dia apakan, ya terserah Dia lah. Sama dengan ketika kita merasa
memiliki sesuatu, seperti motor misalnya. Mau kita apakan motor itu, ya
terserah. Mau dipakai, disimpan ya sesuka yang punyalah. Ketiga, jangan
mempersulit diri. Kecanggihan zaman, telah membuat banyak orang terlalu
menyayangi sesuatu yang kadang tidak ada manfaatnya dalam beragama.
Sesuatu hal, kata AA Gim, kalau terlalu kita cintai, maka kejauhan hal
itu juga semakin nampak. Dan lagi, setiap sesuatu pasti ada akhirnya.
Termasuk musibah yang baru saja dialami masyarakat. "Mari kita belajar
terus agar mencintai Yang Maha Kuasa, yang nantinya punya otoritas
tersendiri dalam menentukan nasib umat-Nya, "harapnya.
Keempat,
evaluasi diri. Bencana yang didatangkan Tuhan, pasti punya hikmah
tersendiri. Namun, kebanyakan manusia tidak mengetahui hal itu. "Saatnya
kita lakukan evaluasi diri. Yang selama ini suka mencari kesalahan dan
kekurangan orang lain,
nah kini bagaimana kesalahan dan kekurangan yang ada dalam diri kita
dikoreksi dengan sepenuh hati, sehingga mampu bertaubat dengan baik dan
benar. Terakhir, Hanya Allah lah satu-satunya tempat bermohon dan
berlindung.
Kehadiran uastad kondang itu cukup mendapat sambutan
antusias dari masyarakat. Tak heran disamping pejabat penting, seperti
camat, walinagari, sejumlah anggota dewan dan ribuan masyarakat malam
itu nampak sesak memadati halaman masjid yang tengah direnovasi itu.
AA Gim bersama tim relawan Darud Tauhid terus melakukan safari dakwah
di Padang Pariaman ini. Kini, Selasa (3/11) acara yang sama juga
dilangsungkan di komplek MAS Persada Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis.
Ribuan masyarakat Ulakan Tapakis dan sekitarnya juga tampak memadati
halaman sekolah yang didirikan H. Sidi Dahlan Djamal itu. (dam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar