Selasa, 23 Agustus 2016

Alkamarrahim Raih Peringkat Sembilan Besar Tingkat Nasional

Kategori Juru Pengairan
Alkamarrahim Raih Peringkat Sembilan Besar Tingkat Nasional

Parit Malintang--Juru Pengairan Dinas PU Kabupaten Padang Pariaman, Alkamarrahim raih peringkat sembilan Petugas Operasi dan Pemeliharaan Irigasi tingkat nasional, sebagai wakil Provinsi Sumatera Barat, dalam pemilihan petugas operasi dan pemeliharaan irigasi tingkat nasional untuk kategori juru pengairan di Banjarmasin beberapa waktu lalu.
    Alkamarrahim terpilih untuk mewakili Provinsi Sumatera Barat, setelah berhasil mendapatkan peringkat pertama dalam pemilihan petugas OP kategori juru tingkat Sumbar yang diselenggarakan Dinas PSDA, melalui serangkaian seleksi, baik berupa presentasi dan penilaian lapangan pada Mei lalu.     Secara keseluruhan diikuti 26 provinsi. Dalam lomba ini Alkamarrahim didampingi tim official, yaitu Kasi Irigasi, Sungai dan Waduk; Fafdal Andrianos dan Kepala UPT OPPJJP wilayah III yang merupakan atasan langsung Alkamarrahim, yaitu Hasan Basri.
    Setelah melakukan presentasi dihadapan dewan juri yang merupakan pakar OP Irigasi di Indonesia, Alkamarrahim belum berhasil menembus posisi lima besar yang selanjutnya akan dilakukan penilaian lapangan. Alkamarrahim berada di posisi sembilan dengan total nilai presentasi 383,78. Posisi lima besar diraih Jawa Timur dengan nilai 455.45, Jawa Tengah 444.45, Jawa Barat 426.08, Sulawesi Tengah 422.15, Lampung 420.98.
    Menyikapi hasil yang diperoleh Alkamarrahim ini, Plh. Kepala Dinas PU, Budi Mulya menyampaikan rasa bangga dan bahagia atas raihan juru pengairan Padang Pariaman sebagai juru pengairan nasional di posisi sembilan.
    Menurut Budi, posisi sembilan ini merupakan suatu prestasi yang sudah memuaskan bagi Padang Pariaman, mengingat bahwa saingan di tingkat nasional adalah provinsi yang kinerja Operasi dan pemeliharaan sudah berjalan sangat bagus, dan Padang Pariaman masih jauh ketinggalan.
    Dia menyampaikan, OP irigasi ini sangat penting dalam upaya memenuhi kebutuhan air irigasi untuk masyarakat, dan juru pengairan adalah ujung tombak pelaksanaan OP irigasi di lapangan, sehingga lomba ini juga sangat penting dalam rangka memotivasi pelaksanaan tugasnya di lapangan. (501)
------------------------------------------------------

Jangan Ada Sejengkal Lahan Pun yang Terlantar

Lubuk Alung--Komitmen Padang Pariaman menjadi lumbung pangan nasional merupakan program unggulan kepemimpinan Bupati Ali Mukhni. Ini terbukti dengan surplus produksi beras yang melampui kebutuhan daerah hingga tiga kali lipat sejak beberapa tahun terakhir. Padahal kabupaten dan kota lain baru tahap memulai program swasembada beras.
    "Kita pakai motto Semen Padang, sudah melakukan ketika yang lain masih memikirkan. Artinya, ketika daerah lain baru mencanangkan swasembada beras, Padang Pariaman sudah lebih dulu berhasil bahkan surplus," kata Bupati Ali Mukhni ketika penandatangan nota kesepahaman dengan Universitas Andalas (Unand) di persawahan Nagari Aie Tajun, Kecamatan Lubuk Alung.
    Ali Mukhni menyebutkan, Padang Pariaman berhasil memproduksi gabah hingga 270 ribu ton pada tahun 2015. Jika dijadikan beras maka totalnya menjadi 173 ribu ton. Sedangkan kebutuhan beras lokal hanya 53 ribu ton untuk 546 ribu jiwa masyarakat.
    "Artinya beras kita sudah dinikmati masyarakat kabupaten dan provinsi luar Sumbar. Kita jamin rasanya lebih enak," cetus Bupati yang meraih Penghargaan Ketahanan Pangan dari Presiden RI itu.
    Dia tidak bosan-bosannya mengingatkan agar masyarakat memanfaatkan lahan terlantar menjadi lahan produktif pertanian. "Jangan ada satu jengkal tanahpun yang tidak dimanfaatkan untuk kemakmuran Padang Pariaman," pinta Ali Mukhni.
    Sedangkan Rektor Unand Tafdil Husni mengaku bangga dengan capaian kinerja Bupati Ali Mukhni, khususnya di bidang pertanian. Untuk itu, Unand sebagai lembaga penelitian dan pengembangan mendukung Padang Pariaman bersinergi menggelorakan inovasi teknologi tepat guna pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar