Kamis, 04 Agustus 2016

Tim Penggerak PKK Pariaman Salurkan Bantuan UP2K

Tim Penggerak PKK Pariaman Salurkan Bantuan UP2K

Pariaman--Guna meningkatkan pendapatan usaha keluarga di sejumlah desa dalam Kota Pariaman, Tim Penggerak PKK setempat, Kamis kemarin menyalurkan bantuan untuk Desa Jati Mudiak, Kecamatan Pariaman Tengah dan Desa Batang Tajongkek, Kecamatan Pariaman Selatan. Bantuan sebanyak Rp2 juta setiap desa itu merupakan bantuan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Provinsi Sumatra Barat, lewat Tim Penggerak PKK Kota Pariaman.        
    Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pariaman, Ny. Hj. Reni Mukhlis dalam siaran persnya yang disampaikan Kasubag Kemitraan Humas Setdako, Batrizal melihat bantuan ini diberikan kepada keluarga yang mempunyai usaha kecil dan berjualan setiap harinya, dengan tidak putus-putusnya. Artinya, bantuan ini betul-betul diberikan kepada masyarakat yang sedang berjualan. "Kita berharap, bantuan yang diberikan ini mampu memberikan yang terbaik, buat kelangsungan usahanya, dan harus pula digulirkan kepada pedagang lainnya, dalam meringankan bebannya," katanya.
    "Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) ini tetap dipantau oleh BPM Sumbar itu sendiri. Untuk itu, lakukanlah yang terbaik terhadap bantuan tersebut. Jangan anggap bantuan ini sebagai bantuan lepas, tetapi bantuan yang sengaja diberikan dalam bentuk bergulir. Artinya, untuk pengembangan dana bantuan tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab PKK desa yang bersangkutan. Desa berhak untuk menggulirkan bantuan tersebut, yang selanjutnya terserah model pengembangannya, yang penting masyarakat yang diberikan tetap dibebani dengan bayaran secara bergulir," kata Reni Mukhlis.
    Menurut Reni Mukhlis, sejak dua tahun terakhir, Tim Penggerak PKK Kota Pariaman telah memberikan bantuan sebanyak Rp1 juta kepada PKK yang ada di desa. "Bantuan UP2K ini tetap berkelanjutan. Bahkan, ada perlombaan dalam masalah program ini nantinya ditingkat provinsi. Untuk itu, peliharalah bantuan ini dengan baik, sehingga mampu menghasilkan nama baik terhadap pengembangan desa itu kedepannya," ujar Reni Mukhlis. (dam)
-------------------------------------------------------------------------------------

Pertama Puasa, wako Mukhlis Rahman lakukan Sidak

Pariaman--Satu hari pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan tahun ini, Rabu (11/8) lalu Walikota Pariaman, H. Mukhlis Rahman langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Dinas Kelautan dan Perikanan, di Jati Pariaman dan Dinas Pertanian yang terletak di Desa Cubadak Mentawai, Kecamatan Pariaman Timur. Dari hasil kunjungannya tersebut, banyak juga para pegawai dilingkungan SKPD itu yang datang terlambat, dan bahkan yang tidak datang sama sekali.
    Dalam siaran persnya yang disampaikan Kasubag Kemitraan Humas Setdako, Batrizal, Wako Mukhlis minta pada pegawai, untuk tidak menjadikan puasa sebagai alasan untuk datang terlambat. Disamping itu, terhadap Dinas Kelautan dan Perikanan, Wako Mukhlis mempertanyakan soal pembibitan ikan yang ada di Balai Benih Ikan (BBI) yang dikembangkan selama ini. Sebab, hingga saat ini belum ada laporan secara transparan terhadap hal itu, sehingga masyarakat banyak yang mempertanyakan hal itu.
    Kepada pegawai dilingkungan kantor tersebut, Wako Mukhlis juga mempertanyakan berapa lama seorang pimpinan bekerja dikantor tersebut. "Pertanyaan itu langsung dilontarkan kepada staf yang hadir pagi itu, mengingat banyaknya seorang Kepala SKPD yang datang dan pulang dengan seenaknya. Para staf juga berhak untuk mengawal pimpinannya selama jam kantor," kata Wako Mukhlis.
    Di Dinas Pertanian, Wako menemukan adanya kegiatan pegawai dan staf dinas itu yang  tengah mengerjakan sebuah bangunan untuk koleksi tanaman yang ada. "Membuat sesuatu itu jangan asal-asalan. Perlu inovasi kegiatan yang berkelanjutan. Memang, bangunan ini sangat bermanfaat untuk menyimpan jenis tanaman. Tetapi kalau hanya sekedar memulai, dan tidak ada kelanjutannya, maka hasilnya akan sia-sia belaka," ujar Wako Mukhlis.
    Menurut Wako Mukhlis, penyimpanan tanaman itu akan lebih bagus bila dilakukan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang telah disebarkan di sejumlah tempat dalam kota ini. "Artinya, apa yang telah dibuat dulunya bisa dipungsikan kembali sebagaimana mestinya. Pembangunan ini jelas akan menghabiskan anggaran. Sementara, BPP milik Dinas Pertanian masih bisa dipakai dan digunakan untuk penyimpanan jenis tanaman itu. Alangkah baiknya hal itu dilakukan dan disimpan di BPP tersebut," ungkap Wako Mukhlis. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar