Senin, 21 Oktober 2019

Lulusan Perguruan Tinggi Selalu Membutuhkan Keahlian Keterampilan Sosial

Padang Pariaman--Di hadapan 1.281 wisudawan/ti Politeknik Negeri Padang, dosen dan orangtua wisudawan, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menyampaikan kuliah umum dengan judul “Menjawab Tantangan Industri 4.0 dengan Kreativitas, Inovatif dan Kolaboratif”, Minggu (20/10).
Mantan guru olahraga itu memotivasi dan menyemangati lulusan wisudawan ke-56 itu untuk dapat menguasai teknologi, informasi dan skill lainnya dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompetitif.
"Mulai tahun 1960, sejak diciptakannya komputer kemudian muncul internet hingga sekarang kita memasuki era revolusi industri 4.0, tantangan zaman semakin berat. Zaman sekarang kita sudah memasuki era robotik dan otomatisasi. Semuanya serba online, manual sudah mulai ditinggalkan," kata Ali Mukhni.
Tapi, kata Ali Mukhni, beruntunglah ananda sekalian yang kuliah di Politeknik Negeri Padang ini karena ananda sudah disiapkan untuk menghdapi tantangan zaman itu. "Sudah tepat kiranya ananda sekalian kuliah di Politeknik Negeri Padang ini karena perguruan tinggi ini telah menyiapkan ananda sekalin menghadapi revolusi industri 4.0," puji Ali Mukhni.
Namun, kata Ali Mukhni mengingatkan, skill yang sudah ada harus diikuti dengan kreativitas, inovasi terlebih lagi kolaborasi. "Tantangan revolusi indsutri 4.0 membutuhkan kreativitas, inovatif dan kolaborasi," katanya mengingatkan.
Ali Mukhni menekankan, bahwa kolaborasi adalah kata kunci meningkatkan inovasi. Ia mencontohkan untuk pencapaian kemajuan pembangunan Kabupaten Padang Pariaman dirinya selalu berkolaborasi dengan orang lain, intansi, perusahan, universitas bahkan dengan negara lain. Hal itu tentu berkolaborasi dengan yang terdekat lebih didahulukan, seperti berkolaborasi dengan masyarakat nagari dan kalangan muda/milenial.
Ali Mukhni berpesan kepada seluruh wisudawan untuk tidak berhenti setelah memperoleh gelar. Lulusan perguruan tinggi di masa depan selalu membutuhkan keahlian keterampilan sosial, kompetensi berinteraksi dengan berbagai budaya penguasan literasi baru dan belajar sepanjang hayat.
Ali Mukhni juga mengingatkan, untuk selalu menghormati orangtua terutama ibu juga guru atau dosen. "Agama Islam mengajarkan kita menyayangi ibu sampai tiga tingkatan setelah itu ayah, kemudian guru atau dosen kalau di sini. Karena berkat merekalah kita bisa mengarungi kehidupan ini," pesannya.
Selain mempresentasikan powerpointnya, Ali Mukhni mampu menyampaikan paparannya secara emosional menyentuh kalangan milenial fokus mendengarkannya, juga tidak pula lupa mempromosikan potensi Kabupaten Padang Pariaman, di antaranya rencana pembangunan Tarok City dan pembangunan lainnya yang sedang berlangsung.
Usai memberikan kuliah umum, Ali Mukhni dihadiahi buku yang ditulis sendiri oleh lulusan Departemen Bahasa Inggris PNP Ainul Asri Hidayat berjudul "Welcome to Padang Pariaman Natural Beauty". (501)

Masalah RTRW Tarok City Sudah Jelas

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni sambangi Kanwil BPN Sumbar, menanyakan masalah keterlambatan penerbitan sertifikat tanah untuk pemrakarsa pembangunan di Kawasan Pendidikan Terpadu Tarok City (KPTTC).
Hampir Empat tahun lebih belum ada tanda-tanda diterbitkannya sertifikat tanah perguruan tinggi yang diberi hak pakai, membuat Ali Mukhni berinisiatif mendatangi langsung Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Sumbar di Padang.
"Bapak Kanwil, saya sengaja datang kemari bersama staf saya untuk menanyakan sampai sejauhmana proses penerbitan sertifikat tanah hak pakai untuk lembaga-lembaga pendidikan tinggi di Tarok City. Sudah lebih empat tahun kok belum ada kejelasannya?" tanya Ali Mukhni kepada Syaiful.
Ali Mukhni mengeluhkan kinerja Kepala BPN Padang Pariaman yang belum juga menerbitkan sertifikat tersebut. Padahal peta bidangnya sudah dikeluarkan oleh Kanwil BPN Sumbar. "Apa lagi yang ditunggu pak? Atau masih ada dokumen yang belum sesuai dengan persyaratannya?" tanya Ali Mukhni lagi.
Kemudian Ali Mukhni menyerahkan surat-surat, dokumen dan berkas-berkas di hadapan Syaiful sambil mengatakan keheranannya atas keterlambatan kinerja BPN dalam memproses sertifikat di Tarok City. "Kalau memang ada dokumen atau persyaratan yang kurang tolong beritahu saya nanti saya lengkapi," kata Ali Mukhni.
Menjawab pertanyaan bupati dua periode itu, Syaiful bertanya tentang revisi RTRW yang direkomendasikan Kejaksaan Negeri Pariaman dalam surat Legal Opinian tanggal 13 Mei 2017. "Menurut pendapat hukum Kejaksaan Negeri tanggal 13 Mei 2017 yang ditandatangani Kajari Josia Koni disebutkan dalam kesimpulan, bahwa Pemkab Padang Pariaman harus merubah RTRW tanah eks lahan HGU PT. Purna Karya terlebih dahulu, barulah dibentuk peruntukkannya untuk instansi-instansi pemerintah daerah terkait, dan yang mendaftarkan tanah tersebut kemudian adalah pihak instansi terkait," kata Syaiful membacakan surat Pendapat Hukum Kantor Pengacara Negara dari Kejaksaan Negeri Pariaman.
Menanggapi pertanyaan Kepala Kanwil BPN Sumbar itu, Ali Mukhni mempersilakan Kadis PUPR, Deni Irwan yang menjawab. "Begini pak Kanwil, rencana pembangunan KPTTC telah tercantum di dalam Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2011 tentang RTRW Padang Pariaman 2010-2030 pada Pasal 49 ayat (5) disebutkan bahwa Perwujudan PPL Kayutanam melalui rencana: huruf c; peningkatan pelayanan Perguruan Tinggi Kayutanam," kata Deni memulai.
Selanjutnya, sambung Deni, pada Pasal 81 ayat (1) huruf c disebutkan bahwa Ketentuan Umum Peraturan Zonasi (KUPZ) untuk Kawasan Pertanain dijelaskan bahwa; Kawasan Pertanian Holtikultura diperkenankan untuk dialih fungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali lahan pertanian yang telah mempunyai ketetapan hukum. Dan pada Pasal 81 ayat (1) huruf e dijelaskan bahwa Kawasan Pertanian Pangan Holtikultura diperkenankan dilakukan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian dan pendidikan.
"Merujuk dari isi Pasal 81 ayat (1) huruf c tersebut dapat disimpulkan bahwa lahan pertanian pangan holtikultura yang mempunyai ketetapan hukum yang dimaksud adalah Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan Lahan Pertanian Irigasi Teknis (LPIT). Rencana KPTTC tidak berada di LPIT dan tidak juga berada di dalam zonasi LP2B," papar Deni lebih jauh.
Deni kemudian kembali menerangkan, bahwa Wilayah Administrasi Tarok yang berada di dalam wilayah administrasi Kecamatan 2 x 11 Kayutanam sudah ada di dalam Perda No. 5 Tahun 2011 tentang RTRW Padang Pariaman dalam bentuk peningkatan pelayanan perguruan tinggi.
"Menurut UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Tata Ruang disebutkan bahwa RTRW dapat direvisi sekali dalam lima tahun dikarenakan dinamika pembangunan, maka untuk mengakomidir dinamika pembangunan di seluruh Padang Pariaman kita lakukan revisi Perda RTRW, termasuk rencana pembangunan jalan tol di wilayah Kabupaten Padang Pariaman. Revisi RTRW itu sudah diproses oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan sudah sampai tahap Rapat Koordinasi Lintas Sektor," pungkas Deni.
Mendengarkan pemaparan Deni, Kanwil BPN berjanji akan segera mempercepat proses penerbitan sertifikat tanah hak pakai untuk pemrakarsa pembangunan di Tarokm City seperti UNP, Politeknik Negeri Padang dan ISI Padang Panjang. (501)

Minggu, 20 Oktober 2019

KWT Matahi Bersinar Dapat Bantuan Baju Seragam

Katapiang--Selaku pembina Kelompok Wanita Tani (KWT) Matahari Bersinar, Bagindo Rosman Palito Rajo Endah terus memberikan yang terbaik buat kemajuan kelompok yang beranggotakan 32 orang tersebut. Setelah memberikan bantuan uang tunai Rp10 juta sebulan yang lalu, Minggu (20/10) kemarin anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman kembali memberikan bantuan berupa baku kaus seragam.
"Saya ingin, dalam rentang lima tahun ini KWT Matahai Bersinar harus mampu meraih prestasi di tingkat Sumatera Barat dan nasional," kata dia. Untuk itu, katanya lagi, biarkan anggota kelompok sedikit tetapi punya arti dan punya kemauan untuk mengembangkan kelompok ini. Agenda yang sudah disusun dengan baik, bagaimana menjalankannya dengan penuh disiplin dan tanggungjawab.
Di hadapan seluruh anggota dan pengurus yang hadir di rumah Rosman, di Batang Sariak, Nagari Katapiang, Kecamatan Batang saat penyerahan bantuan baju kaus tersebut, Rosman bercerita panjang lebar soal berbagai kesuksesan yang dia raih bersama masyarakat. Sejak jadi ketua pemuda yang pernah berprestasi di Sumbar, sampai ke Kepala Desa dan anggota dewan selama tiga periode berturut-turut.
"Kunci keberhasilan itu adalah disiplin," ungkap anggota dewan dari PAN ini. Kalau anggota aktifnya saat menerima saja, sebaiknya dikeluarkan dari grup. Sebab, dalam organisasi yang dituntut adalah apa yang bisa dilakukan. Semua pengurus dan anggota kelompok harus berperan, bekerja bersama untuk mewujudkan impian dan cita-cita.
Rosman sengaja membelikan KWT itu baju kaus yang bagus, dibeli di Jakarta, agar marwah dan tampilan KWT saat acara-acara bisa jadi menarik. "Baju ini tidak sembarangan. Harganya lumayan tinggi, karena bahannya bagus. Mohon dimafaatkan untuk memajukan kelompok ini," harapnya.
Walinagari Katapiang Alwis Jawa mengajak KWT Matahari Bersinar Batang Sariak untuk selalu berinovasi dan berkomunikasi dengan pemerintah. "Tolong diingatkan dan dibicarakan apa yang akan kita lakukan, agar bisa kegiatan itu dianggarkan melalui dana nagari. Kemudian, produk yang telah kita buat ini, yakni usaha kripik dari ubi, dibuat dengan kemasan yang bagus dan rancak," katanya.
"Kalau kita lihat di luar sana, yang dijualnya hanya makanan hasil produk orang kampung seperti kita. Tetapi disajikan dengan kemasan yang bagus, sehingga menarik perhatian konsumen. Apalagi kripik yang dibuat KWT Matahi Bersinar tak kalah rasanya dengan kripik dengan kemasan bagus tersebut. Nah, disinilah letaknya ide dan kreatif tersebut," ujarnya.
Melalui Walinagari Alwis Jawa, pengurus KWT menyampaikan terima kasih banyak kepada Rosman yang telah berbuat banyak untuk kemajuan organisasi demikian.
Sementara penyuluh lapangan pertanian Kecamatan Batang Anai, Syamsi Warni menilai KWT Matahari Bersinar sungguh beruntung punya seorang pembina yang berasal dari anggota dewan. "Sekarang bantuan yang sampai ke kelompok tani sebagian besar berasal dari pokok pikiran anggota dewan atau yang kita kenal dengan dana aspirasi," katanya. (501)


Program Kotaku 366 Meter Drainase Dimanfaatkan untuk Antisipasi Banjir dan Irigasi Sawah

Lubuk Alung--Sepanjang 366 meter drainase yang sekalian untuk jalur irigasi selesai dikerjakan. Proyek yang berasal dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di kerjakan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sepakat, Korong Sakayan, Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.
"Alhamdulillah, program ini bermanfaat ganda. Di samping drainase yang mengendalikan terjadi banjir pada saat musim hujan, ini juga difungsikan sebagai saluran irigasi yang akan digunakan oleh masyarakat petani. Ada sekitar 120 hektare sawah yang bisa menggunakan drainase ini," kata Irfan Chaniago, Ketua KSM Sepakat.
Menurut Irfan, karena program ini swadaya, maka pihaknya menambang 10 meter lagi. "Program ini dari kita untuk kita pula. Jadi ada penambahan, agar cakupan lahan pertanian bisa bertambah, dan jangkauan kawasan yang terkena banjir pun berkurang," ulas dia.
Irfan yang mantan Walikorong Sakayan ini menyebutkan, anggaran untuk membangun drainase ini berjumlah Rp900 juta lebih dan ditambah Rp50 juta lewat swadaya. Kehadiran drainase ini diharapkan mampu memberikan yang terbaik buat masyarakat Sakayan. Pada saat musim hujan lebat, tidak adalagi banjir yang sering dikeluhkan masyarakat.
Begitu juga, katanya, air sawah masyarakat jadi lancar dan tentunya bisa melakukan usaha pertanian lebih teratur dari yang biasanya. "Program ini merupakan permintaan mayoritas masyarakat Sakayan setelah dilakukan rembuk warga di korong. Dan ini sesuai pula dengan program Kotaku dari pusat, yang menitik-beratkan apa yang menjadi kebutuhan mendasar di tengah masyarakat lingkungan, tempat program Kotaku berjalan," sebutnya.
Dia menyebutkan, keinginan untuk sebuah drainase ini sudah lama jadi impian masyarakat. Sebab, keluhan akan banjir selalu jadi cerita menarik yang dibaca di kedai-kedai. Begitu juga soal irigasi yang tak kunjung ada untuk mengairi sawah petani. Tak ayal lagi, cerita tak ada air yang memadai untuk sawah juga jadi buah bibir tersendiri oleh masyarakat.
"Atas dasar itulah hadirnya program demikian," ucapnya. Irfan menyampaikan terima kasih banyak kepada masyarakat Sakayan yang telah ikut dalam program tersebut. Drainase ini salah satu upaya peningkatan ekonomi masyarakat oleh pemerintah. (501)

Kamis, 10 Oktober 2019

Epi Karuik Semakin Dapat Dukungan, Porbi Padang Pariaman Tuntaskan Agenda Perburuan di Koto Dalam

Padang Sago--Persatuan Olah Raga Buru Babi (Porbi) Kabupaten Padang Pariaman menyelesaikan agenda alek berburu terakhirnya di tahun ini di Kecamatan Padang Sago, tepatnya di Nagari Koto Dalam menjadi arena pemberantasan hama babi terakhir dalam kalender tahunan Porbi, Minggu lalu.
"Alhamdulillah, agenda yang sudah tersusun setiap tahunnya ini dapat kita selesaikan dengan baik. Dan agenda serupa pun telah dimatangkan untuk tahun depan," ujar Ketua Porbi Kabupaten Padang Pariaman, Kompol Maymuspi atau yang lebih akrab disapa Epi Karuik.
Mengambil area perburuan di nagari-nagari yang ada dalam kecamatan Padang Sago, perburuan kali ini dihadiri sedikitnya 12 ribu orang pecandu buru, bahkan tamu-tamu Porbi kali ini banyak yang datang dari luar Provinsi Sumbar. "Perburuan dengan arena seperti ini sangat menarik. Rugi rasanya kalau kita tak hadir langsung," kata Saripen, salah seorang pecandu buru yang datang dari Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Untuk memanjakan para tamu dari jauh, sembari menggalang dana sumbangan dari masyarakat sekitar dan pecandu buru, tadi malam kita langsungkan sebuah acara hiburan berupa orgen tunggal dan lelang singgang ayam," tambah Palo mudo Gomba yang merupakan muncak atau pimpinan berburu Koto Dalam.
Alek buru Porbi ini juga didukung penuh oleh keenam walinagari di Kecamatan Padang Sago. Bahkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga terlihat hadir mendampingi perburuan itu. "Buruan kali ini luar biasa ramai. Sepanjang jalan nagari terlihat dipenuhi oleh mobil dan motor anggota Porbi. Mereka berbaur menunjukan silahturahmi yang kuat sesama pecandu buru," cerita Simon, salah seorang anggota Bhabinkamtibmas wilayah itu.
Arena perburuan kali ini cukup luas. Dari Kampung Tanjung, Buluah Apo, Rukam Pauah Manih, Padang Pauah dan Ambalau Koto Kalam. Semuanya adalah arena perburuan yang dinanti-nanti pecandu buru. Buruan ini diatur sepenuhnya oleh muncak-muncak setempat, sesuai kesepakatan "duduak di lapiak" yang dilaknakan pada malam sebelumnya, sehingga prosesi duduak di lapiak pagi harinya berlangsung singkat, dan buruan pun dapat dimulai sebelum jam 10 pagi.
Semakin siang buruan semakin ramai, suara salak anjing sahut menyahut, diselingi sesekali suara letusan "badie balansa" dan lengkingan sorak para muncak buru seakan memecah rimba arena perburuan. Jalanan terlihat padat dan kedai-kedai warga sekitar juga tampak dipenuhi peserta buru untuk melepas penat.
Ada yang menarik dari perbincangan lapau di berburu kali ini, topik bahasan di masing-masing lapau tak beranjak dari berita akan majunya Ketua Porbi Kompol Maymuspi sebagai Bakal Calon Bupati Padang Pariaman periode 2020-2025.
"Kami sangat berharap dan mendukung penuh beliau ini (Epi Karuik) maju menjadi bupati ataupun Wakil Bupati Padang Pariaman," tutur Ali Umar serius. Selain dukungan penuh Porbi, Epi Karuik juga akan didukung oleh Askab PSSI dan IOF Padang Pariaman. Karena dia juga ketua di sana. (501)

Telusuri Nagari Lolita Menari Meriahkan Momen Sumpah Pemuda ke-91

Lubuk Alung--Lomba Lintas Alam Menelusuri Nagari (Lolita Menari) adalah iven yang digelar oleh generasi muda Lubuk Alung yang tergabung dalam panitia pelaksana gabungan sembilan nagari yang ada di kecamatan tersebut. Lolita Menari bagian dari upaya memeriahkan Sumpah Pemuda yang ke-91 2019.
Kegiatan ini digelar dalam bentuk tiga kategori; putra, putri dan campuran. Satu tim tiga orang, untuk tingkat SMA dan umum se Kabupaten Padang Pariaman. "Ini pertama kita lakukan di Lubuk Alung. Rutenya, adalah menelusuri ke sembilan nagari yang ada di Kecamatan Lubuk Alung dengan total jarak kurang lebih 25 kilometer," kata Edi Yanto, Ketua Panitia kegiatan bersama salah seorang pembina, Bagindo Ruswan Tanjung.
Uniknya, kata dia, Lolita Menari memperebutkan piala bergilir Forum Walisongo. Diadakan pada Minggu (27/10) yang akan datang. Dan pemberian hadiah pada saat upacara peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. "Bagi peserta yang akan ikut acara ini disilakan mendaftar di sekretariat panitia di PKBM Iqra' Asam Jawa Lubuk Alung setiap jam kerja," katanya.
Menurut dia, Lolita Menari merupakan bagian dari upaya menggali potensi baru di seluruh nagari yang ada di kecamatan yang terkenal dengan panasnya itu. "Tentunya, hasil dari Lolita Menari ini akan diberikan kepada para walinagari, dimana sudut nagarinya yang patut dikembangkan, atau digenjot pembangunannya," ungkapnya.
Ruswan Tanjung menambahkan, kegiatan ini amat positif bagi generasi milenial. Dan berharap, seluruh kepala sekolah SMA dan sederajat yang ada di Padang Pariaman untuk dapat berpartisipasi aktif mengirimkan timnya yang akan ikut Lolita Menari tersebut. Dan untuk tingkat umum, kegiatan ini merupakan wahana komunikasi yang efektif dalam bekerjasama antara penggiat-penggiat pencinta alam yang ada di 103 nagari di 17 kecamatan.
Dan sangat diharapkan, peran aktif Frokopincam agar mendorong generasi muda dalam wilayahnya untuk mengikuti iven ini sekaligus melihat sejauhmana tingkat bela negara yang dimiliki oleh generasi muda di Padang Pariaman. Karena tujuan utama dalam kegiatan ini adalah, mempererat rasa persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya harap, panitia pelaksana bekerja secara maksimal dan profesional," sebut Ruswan Tanjung yang telah sukses menggelar Lomba Lintas Alam Rute Perjuangan Pariwisata (Lolint Arjuta) di tahun 1992 tingkat Sumatera.
Sebab, katanya, dalam kegiatan yang melibatkan banyak orang di seluruh wilayah di Padang Pariaman. "Dengan kegiatan ini, generasi muda Lubuk Alung kembali bangkit dan bergerak maju ke depan, menanamkan rasa cinta dan memiliki terhadap nagarinya sendiri," ungkapnya. (501)

Selasa, 08 Oktober 2019

Diklat PIM IV Ditutup Membangun Komitmen Adalah Pembelajaran dan Harus Muncul Pengorganisasian di OPD

Parit Malintang--Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Hj. Nety Warni menutup Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Tingkat IV (Diklat PIM IV) angkatan 5 Pemkab Padang Pariaman bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementrian Dalam Negeri (PPSDM Kemendagri) Regional Bukittinggi, Selasa (8/10) di Hall Kantor Bupati di Parit Malintang.
Nety Warni memberikan selamat kepada 30 peserta yang berasal dari Pejabat Eselon IV berbagai satuan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, karena telah menyelesaikan bagian akhir dari pendidikan dan pelatihan dalam rangka menyiapkan pengembangan diri selaku ASN.
“Perlu dipahami bahwa melalui Diklat inilah pemerintah ingin menciptakan kompetensi aparat dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara benar dan mencapai sasaran pelayanan yang prima terhadap masyarakat,” ujarnya.
Nety Warni juga berterima kasih atas partisipasi panitia penyelenggara dan seluruh peserta sehingga Diklat ini berjalan dengan lancar meskipun dengan proses yang sangat panjang dan butuh perencanaan yang matang sebagaimana yang diharapkan. “Kami juga ingin menekankan bahwa pembelajaran melalui Diklat seperti ini mempunyai urgensi strategis dalam misi pelayanan tugas pemerintahan yang sekaligus juga membantu pengembangan karir masing-masing di masa depan,” tambahnya.
Mantan Kadis Koperindag itu juga berharap agar hasil Diklat bermanfaat bagi masyarakat, serta Diklat ini harus dapat menumbuhkan building learning commitment and organization. "Membangun komitmen selama proses pembelajaran dan harus muncul pengorganisasian di OPD masing-masing peserta Diklat," pesannya.
Pada akhir acara penutupan Diklat diumumkan peringkat 10 besar peserta Diklat, yaitu, peringkat pertama Nofrinaldi (Kasi Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dengan judul proyek perubahan "Optimaliasi Ketahanan Pangan Masyarakat Melalui Gerakan Bareh Ganggam (Gerbang) ASN Peduli Untuk Masyarakat Rawan Pangan di Kabupaten Padang Pariaman".
Peringkat kedua Fajir Muhammad Sawky (Kasubid Pemberdayaan dan Pemanfaatan Aset Badan Pengelola Keuangan Daerah), peringkat ketiga Dian Permata (Kasi Produksi Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan), Riyan Fikri, (Kasubid Mutasi Jabatan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia), peringkat kelima Rukmawati (Kasi Pengendalian dan Pendistribusian Alkon Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana).
Selanjutnya, peringkat keenam Ade Ferizon, (Kasi Kelembagaan dan Sarana Prasarana PAUD dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan), peringkat ketujuh M. Amran, (Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Bapelitbangda), peringkat kedelapan Rinaldo (Kasi Pemeliharaan Teknologi Informasi Diskominfo), peringkat kesembilan Febrina Muniza, (Kasubag Perencanaan dan Anggaran Bagian Perencanaan dan Keuangan), dan peringkat kesepuluh Efliwardi, (Kasi Pemeliharaan, Peningkatan dan Pembangunan Irigasi Dinas PUPR). (501)

Padang Pariaman Kembali Raih Penghargaan IGA

Padang Pariaman--Kabupaten Padang Pariaman untuk kedua kalinya secara berturut-turut menerima penghargaan bergengsi dari Kemendagri, yaitu Innovative Government Award (IGA) tahun 2019. Penghargaan IGA tersebut langsung diterima Bupati Ali Mukhni dari Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Senin (7/10) malam di Ballroom Hotel Borobudur Jakarta.
Bupati Ali Mukhni didampingi Kepala Bapelitbangda, Kepala Disdukcapil, Kepala DPMPTP, Kepala DPPKB, Kepala DPKP, Kepala Dinkes, Kepala BPBD dan Ketua TP-PKK mengucap syukur dan berterima kasih kepada semua ASN Pemkab Padang Pariaman yang telah bekerjasama mewujudkan berbagai inovasi di masing-masing OPD-nya.
"Penghargaan ini adalah buah kerja keras seluruh ASN Pemkab Padang Pariaman. Terima kasih atas semua karya dan kerja kerasnya. Penghargaan ini untuk mereka," kata Ali Mukhni.
Inovasi di Padang Pariaman sudah menjadi keharusan bagi OPD dalam mempermudah pelayanan publik sehingga dalam setiap kesempatan Bupati Ali Mukhni selalu menghimbau OPD untuk berinovasi dalam melayani masyarakat. Bahkan, Bupati Ali Mukhni telah mengaungkan moto "Tiada Hari Tanpa Inovasi" guna memotivasi ASN nya untuk giat berinovasi.
"Kedepan terus ditingkatkan dan dilakukan evaluasi terus terhadap inovasi yang dilahirkan sehingga capaian prestasi Padang Pariaman bisa ditingkatkan untuk tahun mendatang," harapnya.
Padang Pariaman menjadi kabupaten dengan indeks inovasi daerah tertinggi kedua di luar Pulau Jawa setelah Kabupaten Agam, dengan total 130 inovasi yang telah dilakukan, terbagi kepada 3 kelompok kategori inovasi. Yaitu tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan inovasi bentuk lainnya.
Tahun 2018 lalu, jumlah inovasi Padang Pariaman yang diajukan hanya 75. Tahun 2019 bertambah 55 lagi yang berasal dari BPBD, Dinsos P3A, Disdukcapil, DPMPTP, Dinas Pertanian, Diskominfo, Dinkes, Dinas Pengendalian Penduduk KB, RSUD, Puskesmas, dan lainnya.
Selain mengunggulkan inovasi yang berasal dari Disdukcapil, Padang Pariaman juga mengajukan inovasi dari BPBD seperti PAPA SADAR BANA (Padang Pariaman Siaga Darurat Bencana Alam). Inovasi itu lahir dari pemikiran bahwa Padang Pariaman sebagai daerah rawan bencana butuh perhatian khusus dalam kesiapsiagaan dan penanganannya.
Selain itu, pengembangan inovasi yang berasal dari Disdukcapil juga menjadi primadona dan perhatian khusus tim penilai terutama pada inovasi SIPAKEM (Sistim Pelaporan Kelahiran dan Kematian). SIPAKEM merupakan inovasi yang mendapat apresiasi dan perhatian dari Dirjen Kependudukan Kemendagri sehingga Padang Pariaman menjadi tiga daerah percontohan di Indonesia bersama Kota Makassar dan Kota Kudus.
Dalam IGA tahun ini dibagi menjadi beberapa kategori antara lain kabupaten/kota terinovatif, provinsi terinovatif, daerah perbatasan terinovatif dan daerah tertinggal terinovatif.
Mendagri menjelaskan maksud dilaksanakan IGA ini adalah untuk merangsang daerah agar terus melahirkan inovasi dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. "Dengan adanya inovasi ini kita berharap akan terjadi efisiensi, pemangkasan birokrasi yang berdampak dalam kemudahan pelayanan publik sehingga iklim investasi di Indonesia bisa lebih baik lagi," jelas Tjahyo kumolo yang saat ini juga menjabat sebagai Plt. Menkum dan HAM. (501)

Padang Pariaman Terbitkan Buku Profil Gender dan Anak

Padang Pariaman--Kabupaten Padang Pariaman terbitkan buku profil gender dan anak sebagai salah satu indikator penilaian penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2020. Buku tersebut memuat data terpilah, laki-laki dan perempuan dalam program pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan.
"Alhamdulillah, Padang Pariaman telah memiliki data gender dan anak terpilah. Terima kasih dukungan seluruh OPD sesuai arahan Bapak Bupati Ali Mukhni. Insha Allah, adanya buku ini akan memuluskan langkah kita raih APE tahun depan," kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Hendra Aswara, Senin (7/10).
Hendra juga mengapresiasi pemerintahan nagari yang telah menganggarkan kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak pada anggaran nagari Tahun 2019. Artinya, adanya suatu komitmen bersama dalam pencapaian anggaran yang responsif gender yang sudah disepakati sejak awal penganggaran. "Anggaran pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang bersumber dari dana nagari harus terus dilanjutkan," kata kadis termuda itu. 
Sementara Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Yulta Fitri mengatakan tengah melakukan evaluasi terhadap Pengarusutamaan Gender (PUG) secara stimulan dengan melibatkan seluruh kecamatan dan nagari.
Penghargaan APE, kata Yulta, diberikan atas pencapaian bergengsi sebagai apresiasi bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang dinilai telah berkomitmen dan mengimplementasikan strategi terkait dengan Pengarusutamaan Gender (PUG), Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA) di berbagai sektor pembangunan.
Untuk mendapatkan APE, tentu bukan perkara mudah. Karena ada beberapa indikator yang menjadi penilaian yakni komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumber daya manusia (SDM) dan anggaran. Kemudian, data, sistem informasi dan KIE, metode dan tool serta peran masyarakat dan dunia usaha juga berpengaruh untuk mendapatkan anugerah tersebut.
"Jadi pada saat evaluasi ke masing-masing kecamatan, kami juga berkomitmen dengan kecamatan dan nagari tentang PUG ini serta kesetaraan dan keadilan peran perempuan di masyarakat dan di pemerintahan," ujar Yulta Fitri mengakhiri. (501)

Pembangunan Embarkasi Haji di Sungai Bulauh Selatan Terus Berlanjut

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, Minggu kemarin bertolak ke Jakarta guna memastikan kelanjutan pembangunan Embarkasi Haji di Sungai Buluah Selatan, Kecamatan Batang Anai. 
Keberangkatannya itu sekaligus ikut membawa proposal permohonan kepada pihak Kementerian terkait di tingkat pusat, untuk keperluan kelanjutan pembangunan tersebut. “Betul, saya membawa proposal permohonan kepada anggota DPR RI, yang juga merupakan putera Padang Pariaman, yaitu Pak Asman Abnur. Harapannya tentunya Pak Asman Abnur nantinya bisa memperjuangkannya, dengan menindak-lanjutinya kepada Kementerian terkait,” ujar Ali Mukhni.
Proposal itu, lanjut Ali Mukhni, berisi permohonan penambahan dana untuk kelanjutan pembangunan Embarkasi Haji. Terkait upayanya itu, bupati peraih penghargaan Satya Lencana Pembangunan itu memohon dukungan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat, baik warga yang tinggal di kampung halaman maupun di perantauan. “Semoga saja dengan rampungnya pembangunan Embarkasi Haji tersebut ke depannya, maka niat dan harapan kita demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah akan bisa terwujud seperti harapan semua pihak,” tegasnya.
Ali Mukhni juga menyebutkan, jika saja tidak ada halangan, maka kehadiran Embarkasi Haji di Sungai Buluah Selatan sudah bisa dimanfaatkan untuk pemberangkatan jamaah haji pada 2021 mendatang. Doakan saja semoga semua bisa terwujud seperti diharapkan,” katanya.
Ali Mukhni menyatakan, bahwa realisasi dana pembangunan asrama haji hingga kini telah mencapai Rp113 miliar dari Rp800 miliar perkiraan anggaran yang dibutuhkan. "Dana tersebut terdiri dari tiga kali pencairan, yaitu 2015, 2018, dan 2019.
Katanya lagi, tahun 2015 anggaran yang disediakan oleh pemerintah pusat senilai Rp100 miliar, namun yang dapat direalisasikan hanya senilai Rp45 miliar sehingga pembangunan baik kantor, asrama, ruang pertemuan, dan masjid terbengkalai. Lalu pada 2018, lanjutnya pembangunan asrama haji tersebut dilanjutkan dengan anggaran Rp48 miliar untuk pembangunan asrama. "Asrama sudah selesai, tahun ini dilanjutkan dengan pembangunan kantor dengan anggaran Rp20 miliar. Kantor tersebut saat ini memasuki proses pengecoran untuk lantai tiga dan akan selesai tahun ini," ujarnya.
Dikatakan, jika pemerintah pusat menganggarkan dana pada 2020 senilai Rp150 miliar maka 2021 asrama itu sudah dapat beroperasi melayani jamaah haji dari tiga provinsi; Sumbar, Jambi, dan Bengkulu," ujarnya.
Lebih jauh dikatakan, asrama haji tersebut merupakan asrama haji yang paling megah di Indonesia dan lokasinya paling dekat dengan bandara. "Sebelum APBN diputuskan saya akan sering ke Jakarta agar pemerintah pusat mau menganggarkan dana Rp150 miliar tersebut," hematnya.
Ali Mukhni menjelaskan, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten memiliki tugas masing-masing dalam pembangunan asrama haji tersebut. Ia merincikan tugas pemerintah pusat yaitu membangun bangunan asrama sedangkan provinsi membangun jembatan dan jalan sepanjang 2,5 kilometer ke asrama, sedangkan pihaknya membangun pagar dan gerbang.
"Kita dari  Pemkab Padang Pariaman juga telah menganggarkan dana untuk asrama haji yang mana tahun ini pembangunan gerbang dan 2020 tugas kami itu selesai," tandasnya. (501)

Mahasiswa Teknik Eletronik UNP Diklat dan Baksos di Sungai Sariak

VII Koto--Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri (UNP) Padang melaksanakan Diklat dan Bakti Sosial di Korong Buluah Kasok, Nagari Sungai Sariak. Kegiatan mahasiswa selama tiga hari itu (5-7 Oktober) dibuka oleh Bupati Ali Mukhni di Bumi Perkemahan Batang Mangoi, Sungai Sariak. Turut hadir mendampingi Bupati pada acara pembukaan itu, Kadis Kominfo Zahirman dan Camat VII Koto.
Bupati Ali Mukhni, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa Teknik Eletro ini. "Diklat dan Bakhti Sosial yang dilakukan mahasiswa ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi dengan karya nyata memberikan penyuluhan dan memperbaiki instalasi listrik surau dan rumah-rumah penduduk. Ketidaktahuan masyarakat tentang instalasi yang baik dan aman selama ini telah terjawab oleh bakhti sosial mahasiswa ini," kata dia.
"Untuk itu saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan terimakasih pada adik-adik mahasiswa dan para dosen yang telah memilih Padang Pariaman sebagai tempat Dikkat dan Baksos mahasiswa tekhnik eletro," tukuk Ketua Ikatan Alumni IKIP/UNP ini.
Kemudian, Ali Mukhni memotivasi mahasiswa dengan beberapa kisah inspiratif tentang pengalamannya dan tokoh-tokoh yang dikaguminya. Kata Ali Mukhni, "saya juga dulu seloah di STM jurusan listrik, dan kuliah di IKIP yg sekarang UNP. Dengan demikian, tidak mustahil tukang listrik bisa jadi Bupati. Bisa juga nanti kalau Tuhan mentakdirkan akan jadi Gubernur," seloroh bupati dua periode ini yang disambut dengan tepuk tangan mahasiswa tanda senangnya.
Ali Mukhni juga mengajak mahasiswa untuk mencontoh tokoh nasional Azwar Anas, baik itu dalam hal ketaatan dalam beribadah, bakhti pada orang tua maupun kesuksesan dalam karier serta pengabdian pada bangsa dan negara.
"Pelajaran yang bisa kita petik dari sosok Bapak Azwar Anas adalah; kunci sukses hidupnya yaitu (1) berbakhti pada orang tua, (2) mendekatkan diri pada Allah SWT melalui ibadah, dan (3) hormat pada guru," ungkap Ali Mukhni.
Sebelumnya, Ketua jurusan Teknik Eletro yang diwakili Sekretaris Jurusan Habibullah menjelaskan, kegiatan Diklat dan Baksos ini dilakukan untuk memberikan pengalaman pada mahasiswa agar nantinya tidak canggung bila terjun dam berada di tengah-tengah masyarakat setelah tamat kuliah. Makanya dalam acara ini diangkat tema: Pembentukan Karakter Berattitude Generasi Muda Eletro yang tangguh dan bertanggung jawab.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana M. Aziz Al-Qodar mengatakan, peserta Dikkat dan Baksos Mahasiswa Eletro UNP ini berjumlah 183 orang. Kegiatan Bakti Sosial yang dilakukan antara lain pemasangan instalasi listrik Surau Tarok, Inspeksi dan perbaikan instalasi listrik rumah penduduk serta pemasangan lampu jalan menuju surau.
"Sedangkan untuk kegiatan Diklat, dilakukan pelatihan dan ceramah tentang kepempimpinan dan manajemen pengelolaan organisasi", terang mahasiswa semester 5 teknik elektro ini mengakhiri. (501)

Minggu, 06 Oktober 2019

Imapar Harus Jadi Solusi dan Jangan Jadi Persoalan

Padang--Empat hal yang perlu ditanamkan oleh mahasiswa agar bisa berhasil dan jadi di tengah masyarakat. Pertama, benahi organisasi yang digeluti. Baik ekternal maupun organisasi internal kampus. Organisasi adalah jejaring bagi mahasiwa sekaligus jembatan untuk menjalin tali silaturrahim dengan berbagai pihak.
H. Darmon, mantan anggota DPRD Sumatera Barat mengatakan hal itu, Sabtu (5/10) lalu saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Mahasiswa Piaman Raya (Imapar) UIN Imam Bonjol dan UNP Padang. "Kedua bangun komunikasi, jalin hubungan silaturrahim, timbulkan rasa simpati pada orang lain," kata Darmon yang juga sesepuh Imapar.
Ketiga, katanya, rajin belajar. Perbanyak diskusi, menulis. Dan keempat, dekatkan diri kepada Sang Khalik. "Artinya, sebagai mahasiswa senantiasa meramaikan masjid. Buatlah kegiatan posif di masjid, agar rumah ibadah itu ramai," ungkapnya.
"Sekarang kita merasa miris dan prihatin melihat rumah ibadah banyak tapi sepi dari pengunjung," ujarnya. Darmon menantang mahasiswa Imapar UIN untuk bisa menjadi penggerak dan pelopor Subuh mubarakah di berbagai masjid di Piaman. Ini amat penting, agar daerah selamat dari berbagai bencana dan selalu mendapat berkah dari Yang Maha Kuasa.
Menurut Darmon, politisi yang meniti karir politiknya di PAN Sumatera Barat ini, Imapar perlu melakukan berbagai pembenahan dalam tubuh organisasi. Seperti database yang perlu digerakan, potensi mahasiswa asal Piaman yang harus bisa dijadikan contoh di kampung halamannya sendiri.
Mahasiswa, kata bakal calon Bupati Padang Pariaman ini, boleh mengadopsi berbagai ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Namun, hati dan pikirannya jangan sampai meninggalkan masjid dan surau. Di masjid dan surau inilah nilai-nilai relegius mahasiswa bisa tumbuh dan berkembang, sehingga mampu menjadi yang terbaik nantinya saat berkiprah di tengah masyarakat.
"Semoga ke depan dari mahasiswa ini lahir pemimpin yang akan memimpin masyarakatnya dengan lebih baik, maju tingkat kebahagian hidup. Bukan proyek fisik saja yang jadi kebanggaan," ujar Darmon yang kini menggeluti bisnis kuliner bakso di Kabupaten Padang Pariaman itu.
Sekarang, katanya, sangat miris apa yang terjadi di tengah masyarakat, yakni persoalan moral semua kalangan. Inilah yang disebut dengan penyakit masyarakat. Dan tambah lagi persoalan ekonomi dan kesehatan yang multi komplet.
"Berbagai kesulitan dan keluhaan masyarakat kita hari ini harus jadi perhatian penuh oleh pemimpin kita. Termasuk oleh mahasiswa yang tergabung dalam Imapar. Jadi, Imapar harus punya kontribusi positif di tengah masyarakat kampung halamannya, Piaman," ungkap Darmon.
Kalau organisasi sudah mantap, tambah Darmon, ilmu semangkin hebat pula, yakinlah apapun yang menjadi cita-cita dan kemauan akan dengan mudahnya didapatkan. Sebab, organisasi mengajarkan mahasiswa berdiskusi, berdebat, mencari masalah sekaligus menyelesaikan masalah itu sendiri.
"Imapar harus jadi solusi. Dan bukan jadi persoalan di tengah masyarakat," sebut Darmon. Untuk itu, katanya lagi, lewat organisasi Imapar yang kuat, Padang Pariaman dan Kota Pariaman akan bisa maju dan berkembang seperti daerah lainnya di Indonesia.




Sabtu, 05 Oktober 2019

Pemerintah Harus Peduli Terhadap Kebencanaan

Lubuk Alung--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni membuka workshop sosialisasi dan internalisasi penyusunan dokumen kajian daerah potensi bencana, tahun anggaran 2019, Kamis (3/10) lalu di Hotel Minang Jaya Lubuk Alung.
Turut hadir Ketua DRR Indonesia Provinsi Sumatera Barat, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sekretaris Dewan, dan Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.
Bupati Ali Mukhni memberikan apresiasi kepada Kepala Pelaksana BPBD beserta jajaran karena telah melahirkan inovasi-inovasi baru untuk antisipasi, bersiaga dan meminimalisir risiko bencana terjadi. “Selain pembuatan master plan dan penyususnan dokumen yang dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya pencegahan bencana, kita juga menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk selalu berdoa kepada Allah SWT agar Kabupaten Padang Pariaman yang sangat kita cintai ini dapat terhindar dari musibah dan bencana,” katanya menaruh harapan.
Orang nomor satu di Kabupaten Padang Pariaman itu juga mengatakan, pemerintah harus peduli terhadap kebencanaan. Ketika pemerintah sudah tidak peduli dengan kebencanaan maka dapat dianggap sebagai pembunuh berdarah dingin. “Berdasarkan saran Kepala BNPB, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman merencanakan mengadakan simulasi bencana pada malam hari, karena hal ini sebelumnya belum pernah dilakukan di manapun di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu hal ini dilakukan untuk menambah pemahaman masyarakat tentang siaga bencana baik itu siang maupun malam hari,” tambahnya.
Bupati peraih penghargaan Satya Lencana Pembangunan itu mengatakan, dengan adanya workshop ini dapat mengecilkan risiko jika terjadi bencana karena bisa mengetahui langkah tepat yang dilakukan ketika terjadi bencana.
Peraih penghargaan Pembina Proklim 2019 itu juga berepesan, agar para peserta dapat mengikuti acara sampai akhir sehingga mendapat ilmu tentang kebencanaan dan dapat mensosialisasikan ilmu tersebut di tengah masyarakat sehingga masyarakat paham dengan kebencanaan dan tindakan tepat yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. (501)

GP3M Diharpkan Dapat Membentuk Perempuan Mandiri

Parit Malintang--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni membuka acara sarasehan Gerakan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M) dan gebyar pendidikan anak usia dini, di IKK Parit Malintang, Kamis (3/10) lalu.
Kegiatan yang memilih tema 'Melalui Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri Kita Bebaskan Perempuan Padang Pariaman dari Kemarginalan' ini, dihadiri langsung Bunda PAUD Kabupaten Padang Pariaman, Rena Ali Mukhni, Kepala Dinas Pendidikan, Rahmang, perwakilan Direktur Kesetaraan dan Keaksaraan RI, Ketua GOW Yusrita, Ketua Dharmawanita Elly Markus, Pengawas TK, Kepala SPNF, Pengelola PKMB, dan Kepala OPD.
Bupati Ali Mukhni memberikan apresiasi atas terlaksananya acara tersebut. "Saya berterima kasih kepada panita karena telah mengangkat acara ini sehingga dapat berjalan dengan lancar. Serta dengan kegiatan GP3M ini dapat membentuk perempuan-perempuan mandiri yang dapat menghasilkan produk-produk dalam negeri yang berkualitas," katanya.
Ali Mukhni juga menyatakan rasa bangganya dengan anak-anak PAUD yang sudah bisa menghafal ayat-ayat pendek dalam Al-Quran. Orang nomor satu di Padang Pariaman itu berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat membantu perempuan-perempuan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan yang dapat digunakan dalam peningkatan perekonomian.
Senada dengan itu, Yulisni selaku Pelaksana PKHP mengajak untuk berbelanja pada stand PKBM, seperti kue kering, keterampilan tata rias, keterampilan tas rajut, bunga dari bahan akrilik dan cendera mata lainnya yang langsung diproduksi oleh lembaga PKBM Raudatul Ulum, PKBM Sahabat, PKBM Delima Bandara, PKBM Mandali Ajung, PKBM Titian Amanah.
Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Mars Kesetaraan dari PKBM Nurul Yakin, Mars GTK PAUD dan Dikmas, tari piring dari PKBM, dan stand-stand PKHP. (501)

Bupati Ali Mukhni Raih Penghargaan Proklim Tumpuan Harapan dalam Meminimalisir Dampak Perubahan Iklim

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menjadi pembina Program Kampung Iklim (Proklim) kembali diganjar penghargaan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Penghargaan pembina Proklim 2019 diterima langsung Ali Mukhni dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Rabu (2/10) lalu.
Penghargaan diraih setelah Kabupaten Padang Pariaman dinilai oleh tim penilai dari Kementrian Lingkungan Hidup RI September lalu. "Atas nama Pemkab Padang Pariaman saya menyampaikan rasa senang dan bangga kepada masyakat yang telah mendukung pelaksanaan Proklim. Salah satunya Kelompok Wanita Tani (KWT) Mama Ceria, Nagari Pakandangan yang berhasil masuk dalam tahap penilaian tingkat Provinsi Sumatera Barat," ungkap Bupati Ali Mukhni, setelah menerima penghargaan.
Penerapan Proklim, katanya lebih lanjut, digencarkan di sejumlah wilayah kecamatan dan nagari untuk meminimalisir dampak pemanasan global. "Kita melakukan berbagai upaya motivasi dengan melibatkan semua unsur masyarakat, bahkan kita juga menggandeng semua lapisan masyarakat karena pentingnya program kampung iklim," ujarnya.
Di beberapa jorong dan nagari, katanya, telah melakukan penanaman berbagai jenis tanaman bersama masyarakat dan kelompok tani wanita. Ia memotivasi semua lapisan masyarakat dengan menanam pohon bernili ekonomis, seperti bibit durian, sehingga warga termotivasi untuk memeliharanya secara berkesinambungan. Proklim adalah tumpuan harapan dalam meminimalisir dampak perubahan iklim dan pemanasan global. Maka dari itu Pemkab Padang Pariaman bersama masyarakat, aktif ikut menyukseskan program mengatasi pemanasan global.
"Sehingga masyarakat semakin aktif, peduli dalam pengendalian perubahan iklim melalui aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kita perlu terus mendorong peran masyarakat dan semua pihak untuk berkontribusi dalam mengurangi emisi GRK, meningkatkan kapasitas adaptasi dalam menghadapi bencana terkait iklim yang sering terjadi," katanya menjelaskan.
Dikatakannya, tujuan utama dari pembentukan kampung iklim adalah mendorong masyarakat untuk melakukan adaptasi dan mengambil langkah mitigasi terhadap berbagai dampak perubahan iklim di lingkungan masing-masing. Langkah adaptasi dan mitigasi yang dilakukan masyarakat, tidak harus berupa gerakan besar, tetapi bisa dilakukan dengan cara-cara yang sederhana namun mampu menumbuhkan kesadaran bersama di tengah masyarakat untuk menjaga lingkungan.
"Selain itu, penghematan energi, seperti energi listrik juga menjadi bagian dari upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global," hematnya. (501)