Kamis, 22 Juni 2017

Salimah Padang Pariaman Dapat Aplus dari Gubernur Irwan Prayitno

-Berbagi Dengan 100 Anak Yatim dan Dhuafa
Salimah Padang Pariaman Dapat Aplus dari Gubernur Irwan Prayitno

Lubuk Alung--Sungguh kesalehan sosial yang amat sangat dilakukan Pimpinan Daerah (PD) Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (9/8) di Masjid Mujahidin, Lubuk Alung. Mereka menghadirkan 100 anak yatim piatu dan kaum dhuafa yang ada di nagari tersebut. Menariknya, sejak mulai puasa tahun ini, baru pertama kalinya Gubernur Sumatra Barat, Prof. Irwan Prayitno bisa berbuka puasa bersama anak yatim.
    Anak yatim dan kaum dhuafa yang dihadirkan malam itu, disamping disuguhi makanan yang sama halnya dengan apa yang dimakan oleh gubernur dan para undangan lainnya, juga dikasih amplop, berupa uang saku ala kadarnya. Bahkan, semua anak yatim tersebut sengaja tempat makannya diistimewakan. Mereka disuruh makan dilantai dua masjid itu, agar mereka bisa menikmati hindangan dengan nikmatnya.
    Gubernur Irwan Prayitno melihat kegiatan tersebut patut diberikan aplus. "Ini sebuah bentuk kepedulian yang sangat tinggi terhadap anak yatim dan dhuafa. Sebab, orang bisa tak makan lantaran tidak punya ayah ibu, tidak punya makanan dan tidak punya pekerjaan juga, serta lainnya. Namun, kali ini kedundahan anak yatim mampu kita atasi dengan baik dan benar," kata dia.
    Menurut dia, hal yang seperti ini sangat dianjurkan oleh Islam. Termasuk juga ajaran dari HAM. Kenapa demikian, anak yatim piatu tidak termasuk salah seorang dari asnaf yang delapan. Artinya, anak yatim tidak berhak menerima zakat. Untuk itu, semua orang, kaya ataupun miskin merasa punya tanggungjawab terhadap keterlantaran anak yatim demikian.
    "Sebuah nilai-nilai kemanusiaan yang sangat tinggi, yang patut dikembangkan terus. Kita selalu diajarkan oleh agama Islam, untuk selalu punya rasa memiliki dan tanggungjawab. Sedangkan terhadap binatang saja, kita juga dituntut punya prikebinatangan. Kita tidak boleh sembarangan marah. Baik terhadap anak buah, maupun terhadap makhluk Tuhan lainnya," ungkap Irwan.
    Pada kesempatan tersebut, disamping dihadiri oleh semua keluarga besar Salimah, pimpinan Dewi Astuti ini, buka puasa itu juga dihadiri Bupati Ali Mukhni, Ketua DPRD, Eri Zulfian, dan sejumlah tokoh masyarakat Lubuk Alung. Irwan Prayitno merasakan, betapa Indonesia dianggap negara yang tidak punya prikebinatangan oleh pihak Australi, sehingga sampai-sampai sapi negaranya diboikot untuk bisa datang ke Indonesia.
    "Aneh bukan. Ya, itulah yang terjadi ditengah masyarakat negara yang Islamnya mayoritas. Untuk itu, mari kita belajar dari bulan Ramadhan ini. BUlan kepedulian, seperti apa yang dilakukan Salimah dengan anak yatim piatu dan dhuafa ini," pintanya. (dam)
--------------------------------------------------------------------

Sate Anak Ibu Dapat Kehormatan Kunjungan Gubernur dan Bupati

Lubuk Alung--Herman Sikumbang, Pimpinan Sate Anak Ibu dibilangan Simpang Lintas, Lubuk Alung, Padang Pariaman sehabis berbuka puasa Selasa (9/8) harus kerja keras lagi, membereskan warung satenya, sekaitan datang seseorang yang mengabarkan, bahwa Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Bupati Ali Mukhni beserta rombongannya masing-masing selesai Shalat Tarwih akan makan sate disini.
    Dia pun tidak menyia-nyiakan panggilan mendadak itu. Semua sate dia persiapkan secukupnya, agar tamu istimewanya tidak kecewa. Bagi Herman, kehadiran orang nomor satu di Sumatra Barat itu merupakan pertama kalinya, sejak dia buka warung sate. "Alhamdulillah, tampak pak gubernur dan rombongannya puas, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada kita. Memang, pak Irwan baru pertama kali datang. Dan semoga saja terus berlanjut pada momen mendatang," kata putra Padang Sago ini pada Singgalang.
    Memang untuk kawasan Padang Pariaman, Sate Anak Ibu sudah terkenal enak, dan menarik bagi banyak pengunjung. Tempatnya strategis, mudah dijangkau dari semua wilayah. Tepatnya dipertigaan Lubuk Alung, sehingga terjangkau dari semua arah.
    Herman merasakan bulan puasa kali ini cukup memberi arti tersendiri bagi dagangannya. Walaupun omsetnya tidak begitu banyak perubahannya, namun setiap malam satenya selalu habis, dan laris. "Selalu saja tamu yang datang berubah setiap malamnya. Bahkan, satu-persatu orang rantau yang mulai pulang kampung, juga sempat mampir.
    "Kita selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen. Kepuasan pelanggan, adalah kebahagian kita selaku pedagang. Sejak awal buka Ramadhan tahun ini, Sate Anak Ibu selalu menyediakan buka puasa spesial, sesuai selera masyarakat. Tersedia sala lauak yang enak," ujarnya.
    Kepada gubernur dan bupati, Herman Sikumbang menawarkan dan berharap, bila ada acara baralek, dia siap untuk menyediakan sate catering, dengan harga bersaing. "Hal itu sering kita lakukan, bahkan saat pak Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim baralek, menu satenya dari Sate Anak Ibu ini," harap Herman. (dam)

IKSU Jabodetabek Terbentuk

IKSU Jabodetabek Terbentuk

Tangerang--Ikatan Keluarga Sakarek Ulu (IKSU) se Jabodetabek, Minggu (14/8) lalu terbentuk. Organisasi yang menghimpun lima kenagarian dalam Kota Pariaman, yakni Kenagarian Nareh, Mangguang, Cubadak Aie, Sikapak, dan Kenagarian Tungka tersebut dibentuk di Tangerang, Provinsi Banten, atas keinginan bersama masyarakat Kecamatan Pariaman Utara yang ada di Jabodetabek.
    Tidak kurang dari 50 tokoh dari berbagai kota yang ada di sekitar Jakarta tersebut, berkumpul, merumuskan cita-cita bersama, serta masa depan kampung halamannya, yang akhir-akhir ini mulai luntur oleh banyaknya pengaruh yang meracuni kehidupan masyarakat. Diharapkan organisasi itu mampu memberikan yang terbaik terhadap kampung halaman, Kota Pariaman dari berbagai aspek kehidupan.
    Pada kesempatan itu langsung dibentuk pengurus, yang akan merumuskan seluruh visi misi bersama. Ketua dipercayakan kepada H. Mulya, Sekretaris H. Anwar A dan Bendahara diamanahkan kepada HM. Sa'ban, yang sekaligus sebagai tuanrumah pada pertemuan bersama tersebut. "Sakarek Ulu berdiri sejak 1937 silam. Sempat juga
SMP yang ada di Mangguang sekarang, dulunya bernama SMP Sakarek Ulu. Namun, akhir-akhir ini nama demikian sudah tidak lagi terdengar. Nah, disilah peran kita selaku anak nagari yang tinggal dirantau, bagaimana nilai-nilai sejarah tersebut bisa dilanjutkan kembali dengan baik," kata Sa'ban pada Singgalang.
    Menurut dia, rencana jangka panjang dan jangka pendek yang telah dirumuskan bersama saat pertemuan perdana itu, disamping mengakomodir seluruh masyarakat Sakarek Ulu, juga akan menyediakan kegiatan bakti sosial, dengan mengadakan mobil ambulan gratis, yang tentunya akan dimanfaatkan oleh masyarakat Sakarek Ulu itu sendiri pada saat menyelenggarakan jenazah.
    Sementara, kata Dewan Pembina Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman dan DPC Partai Gerindra Kota Pariaman ini, IKSU juga bercita-cita mengembangkan dunia pendidikan untuk anak-anak kampung. Sebab, potensi Pariaman Utara khususnya sudah sangat patut didirikan sebuah perguruan tinggi, seiring dengan telah tumbuh dan berkembangnya SMA dan SMK dikampung itu.
    Sa'ban melihat, organisasi Sakarek Ulu didaerah lainnya di nusantara ini telah banyak yang berkembang dengan dinamikanya. Seperti di Jambi, Palembang dan daerah lainnya, Sakarek Ulu telah duluan eksis dan ikut memberikan kontribusi positif ditengah masyarakat. "Alhamdulillah, Walikota Pariaman H. Mukhlis Rahman ikut memberikan suppor atas terbentuknya organisasi demikian, lewat pesan singkat yang dia kirim kesejumlah pengurus," kata Sa'ban. (dam)

DPW PKB Sumbar Gelar Seminar Road Map dan Green Print


DPW PKB Sumbar Gelar Seminar Road Map dan Green Print (Cetak Hijau)

Bukittinggi--Selama dua hari, Minggu dan Senin (1-2/5) DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatra Barat menggelar road map dan green print, bagi seluruh pengurus partai berlambang bintang sembilan itu yang ada di kabupaten/kota, serta anggota dewan terhormat asal PKB yang tersebar di sejumlah DPRD kabupaten/kota. Kegiatan yang juga menghadirkan pengurus teras DPP PKB itu digelar di Bukittinggi.
    Ketua panitia kegiatan, Akmal Hadi kemarin melihat acara demikian sangat penting dilakukan, mengingat kegiatan bagian dari konsolidasi guna memantapkan verifikasi partai nantinya.
    Akmal Hadi yang didampingi Sekretaris Tim Caretaker DPW PKB Sumatra Barat, Febby Sutan Mudo itu menyebutkan, pemateri dalam masalah demikian, KH. A. Mufid Busyairi, Sultonul Huda, dan Saifullah Maksum.
    Katanya lagi, dalam kegiatan yang  dilangsungkan di Hotel Campago tersebut, setiap pengurus DPC PKB membuat laporan tertulis, terkait target yang akan dicapai masing-masing DPC pada Pemilu 2014 nanti. Mulai dari pemaparan, tantangan yang dihadapi, dan solusi apa yang mungkin dilakukan. Semua itu dibahas habis bersama pengurus pusat. "Memang, dari tiga kali Pemilu yang diikuti PKB di Sumbar ini, suara PKB selalu naik secara signifikan. Namun, perolehan kursi masih belum maksimal," kata Ketua Tim caretaker DPC PKB Kota Padang Panjang ini.
    Sementara, Sekretaris Caretaker DPW PKB Sumbar, Febby Sutan Mudo mengaku sejak pasca Pemilu 2009 lalu, baru kali inilah pertemuan formal yang dilakukan DPW bersama seluruh anggota dewan. Hal itu tidak bisa dipungkiri, lantaran kemelut internal yang melanda DPW PKB Sumbar selama ini.
    "Kita ingin, seluruh anggota DPRD yang  berangkat dari PKB punya trik tersendiri dalam menyuarakan aspirasi masyarakat lingkungannya. Keberadaan anggota dewan harus punya arti tersendiri bagi pengembangan partai, baik di daerahnya sendiri maupun di provinsi. Sebab, tanpa adanya kontribusi positif dari anggota dewan, akan sulit bagi pengurus melakukan pengembangan PKB itu sendiri. Inilah yang perlu disadari oleh setiap anggota dewan tersebut," kata dia.
    Febby Sutan Mudo meliat, inti kegiatan tersebut adalah bagaimana membuat grand design yang pas untuk warga PKB dan masyarakat Sumatra Barat, melalui rekomendasi solusi oleh masing-masing DPC PKB yang dikuatkan menjadi cetak hijau PKB Sumbar, yang dimulai saat ini sampai 2014 nanti. "Dari pertemuan tersebut seluruh DPC yang hadir telah membuat komitmen untuk melakukan tindak-lanjut dari kegiatan yang digelar selama dua hari itu. Kita akan buktikan itu semua, dan melihat langsung keseluruh daerah tentang kesiapan-kesiapannya, dan evaluasi kegiatan, sesuai yang direkomendasikan cetak hijau tersebut," katanya.
    Pada kesepakan itu hadir 19 DPC PKB yang ada di kabupaten/kota se Sumatra Barat, dan memberikan laporan kesiapan verifikasi sekaligus. Disamping itu juga hadir organisasi sayap PKB, Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKB) dan DKW garda Bangsa Sumbar. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi MUkernas dan Forum Kerjasama Eksekutif dan legislatif (Foksam) PKB yang digelar sejara nasional di Jakarta belum lama ini.
    Ketua DPP PKB, Saifullah Maksum memberikan apresiasi yang sangat bagus terhadap kegiatan demikian. "Ini merupakan DPW pertama di Indonesia yang melakukan tindak-lanjut dari rekomendasi Mukernas dan Foksam yang digelar oleh DPP PKB bekerjasama dengan LIPI," katanya.

Amrizal Rengganis Diunggulkan di Piaman

-Masyarakat Surantiah Butuh Jalan
Sampai Saat Ini Bantuan Gempa 2009 Belum Turun

Lubuk Alung--Masyarakat Surantiah, Koto Buruak, Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman sudah sangat merindukan adanya perbaikan infrastruktur jalan dikampung itu. Sebab, dengan kondisi jalan yang ada saat ini susah untuk menerobos kampung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Solok, disebelah selatannya itu. Ketika musim kemarau, aspal yang telah lama terkelupas membuat pengendara sepeda motor harus eksrta hati-hati, dan ketika musim hujan, tak ubahnya jalan demikian bagaikan kubangan kabau.
    Erman, salah seorang pemuka masyarakat setempat mengaku sedih dan merasa terpanggil untuk terus memperjuangan nasib masyarakatnya yang hingga saat ini masih jauh dari kemajuan. "Jalan dari Kayu Gadang sampai ke Surantiah ini pernah diaspal dulu. Tapi itu telah lama sekali. Bahkan, pasca demikian telah empat orang pula Bupati yang memimpin Padang Pariaman, jalan itu dibiarkan saja, seolah-olah tidak ada yang menghuni kampungnya," cerita Erman pada Singgalang kemarin.
    Dia melihat, potensi Surantiah cukup menggiurkan. Banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan dan dikemas dengan baik. Sangat disayangkan, jalan menuju kesana masih terbelakang, sehingga tak banyak pihak asing yang meliriknya. Seperti Babang Indah, sebuah tempat yang ada batu-batu besar dan pemadian yang sangat bagus, tapi belum bisa dikembangkan oleh pemerintah agaknya.
    "Sebenarnya, sumber daya alam yang ditemukan disepanjang Lubuk Alung ini, sebagian besarnya berasal dari Surantiah. Setiap musim, kampung ini banyak mengeluarkan durian, serta buah-buahan lainnya yang bisa dijadikan komoditi unggulan. Untuk mengangkat itu semua keluar, butuh jalan yang bagus, sehingga perputaran ekonomi masyarakat pun bisa lancar. Dan dengan jalan yang indah pulalah masyarakat miskin dan terbelakang bisa kita angkat kepermukaan," ujarnya.
    Bersama masyarakat Surantiah lainnya, Erman sangat menyesalkan kurang perhatian pemerintahan nagari dan Kecamatan Lubuk Alung serta Pemkab Padang Pariaman terhadap kampung yang satu itu. Hingga kini masyarakat hanya dibuai janji-janji oleh calon pejabat, mulai dari calon bupati hingga calon gubernur yang pernah datang kekampung itu saat kampanye Pilkada. Namun, setelah berhasil meraih impiannya, janji tersebut tak diingat lagi. Begitu juga janji sejumlah politisi yang kini duduk di DPRD Padang Pariaman yang akan memperhatikan Surantiah sepenuh hati, hanya omongan belaka.
    Belum terima bantuan gempa
    Disamping itu, kata Erman, masyarakat Surantiah yang sangat jauh dari pusat pemerintahan korongnya, Koto Buruak dan Nagari Lubuk Alung sendiri, masih meratapi dan berharap secepatnya turun bantuan rehab rekon, buat pembangunan kembali rumah masyarakat, yang memang banyak mengalami kerusakan dan kehancuran, saat gempa 2009 lalu.
    Sebagai orang yang dipercayai untuk memungut PBB dikampung itu, Erman tahu persis, sampai saat ini belum seorang pun yang dapat bantuan gempa 2009. Baik itu yang rusak berat dan hancur, maupun yang rusak sedang. "Kita tetap berupaya, walau ada kesan saat ini kurangnya perhatian Walikorong Koto Buruak terhadap kampung ini. Belakangan, karena tidak ada juga kejelasan tentang batuan gempa, kapan akan dibagikan, kita datang langsung ke PJOK Padang Pariaman," ungkapnya. (dam)
-------------------------------------------------------------------

-Calon Ketua PWI Sumbar
Amrizal Rengganis Diunggulkan di Piaman

Pariaman--Amrizal Rengganis, salah seorang calon kuat Ketua PWI Cabang Sumatra Barat, agaknya menjadi calon yang cukup diperhitungkan dikalangan wartawan Piaman. Betapa tidak, hingga hari ini hanya dia satu-satunya calon Ketua yang mau datang dan bicara banyak soal PWI Sumbar kedepannya dengan wartawan yang tergabung di PWI Perwakilan Padang Pariaman.
    Ketua PWI Perwakilan Padang Pariaman, Ikhlas Bakri kepada Singgalang, Kamis mengakui sampai saat ini baru Pemimpin Redaksi Detik News itu yang datang ke Pariaman. "Tapi soal suara kita juga belum bisa pastikan. Sebab, itu sepenuhnya hak proregatifnya anggota. Yang jelas, sinyal-sinyalnya sudah bisa kita tangkap," kata dia singkat.
    Memang, Amrizal Rengganis dikenal sebagai wartawan muda, suka tantangan, yang patut diberikan dukungan. Apalagi, setiap kesempatan dia selalu menggelorakan perubahan yang mesti dilakukan ditubuh PWI Sumbar. Baginya, semua pihak harus diberikan kesempatan dalam membangun dan mengelola organisasi PWI dengan baik dan benar, serta bisa membuka diri terhadap organisasi wartawan lainnya.
    "Kita tetap maju, dan belum ada perubahan, dan aturan yang membuat kita terganjal untuk maju. "Kedepan, PWI Cabang tidak lagi boleh merengek-rengek ke kabupaten/kota, untuk mengangkat sebuah acara. Kabupaten/kota adalah ladangnya PWI Perwakilan. Rekan wartawan yang ada diaderah harus diberi kebebasan, dan punya pengaruh yang kuat pula terhadap stakeholders yang ada didaerah bersangkutan," tegas dia.
    Konfercab PWI Sumbar yang akan berlangsung Senin depan itu, diharapkan oleh Amrizal Reganis berjalan sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku dilingkungan PWI itu sendiri. Semua anggota berhak maju jadi calon Ketua. Sebab, yang namanya anggota berhak memilih dan berhak pula untuk dipilih. (dam)

Lewat Rembuk Bersama, Hasil Pertanian Harus Ditingkatkan

-Terkait Dampak Galian C Lubuk Alung
Pemkab Padang Pariaman Diminta Turun Tangan Menertibkannya

Lubuk Alung--Ketua BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Padang Pariaman, Aljufri melihat sudah saatnya galian C yang ada di Lubuk Alung ditertibkan dengan baik. Sebab, dampak lingkungan yang ditimbulkan tidak lagi sekedar biasa, melaikan sudah sangat luar biasa. Seperti pemberitaan Singgalang Selasa (24/5) lalu, hal itu harus segera ditindaklanjuti.
    Menurut tokoh muda Lubuk Alung ini, Pemkab Padang Pariaman harus bisa perintahkan aparatnya secara gabungan, untuk menertibkan hal demikian. Baik yang terkait soal izin tambang perusahaan itu dari pemerintah, maupun melihat kondisi masyarakat lingkungan yang telah tercemar ulah tambang tersebut.
    Sebab, lanjut Aljufri, razia yang dilakukan petugas Satpol PP hanya bertahan sementara. Setelah razia usai, mereka kembali beraktivitas. "Sudah saatnya Pemkab bersama pihak penambang, terutama penambang yang dianggap merugikan banyak orang melakukan hal yang terbaik ditengah masyarakat Lubuk Alung," kata dia pada Singgalang, Rabu (25/5).
    Ketua KAN Lubuk Alung, Suharman Datuak Pado Basa kepada Singgalang ditempat terpisah, minta Pemkab Padang Pariaman memberikan tindakan tegas, terutama penambang yang telah habis masa kontraknya. "Mereka tidak boleh melakukan penambang dengan seenak perutnya, sementara rakyat semakin marasai. Ini tidak bisa dibiarkan berlama-lama," kata dia.
    Sebagai Ketua KAN yang baru saja dapat amanah dari niniak mamak Lubuk Alung, Datuak Pado Basa segera menyurati Pemkab, serta aparat lainnya, yang terkait dalam masalah tambang demikian. Persoalan sumur masyarakat yang kering, yang kini dikeluhkannya, harus diberikan solusi terbaik. Petugas Pemkab harus tiap hari melakukan langkah-langkah positif, terutama terhadap penambang yang merusak lingkungan Lubuk Alung ini.
    Datuak Pado Basa mengaku, pihaknya telah mengetahui bahwa sangat banyak izin tambang itu yang telah mati, namun tetap melakukan aktivitasnya. Begitu juga persoalan kedudukan pemasukan dari hasil tambang tersebut terhadap nagari ini, juga belum ada kepastiannya secara jelas. "Kedepan, sejumlah oknum pejabat tidak boleh bermain mata dengan persoalan demikian. Sebab, yang dikorbankan oleh tambang itu adalah masyarakat Lubuk Alung itu sendiri," ungkap Datuak Pado Basa.
    Sementara, Ketua Komisi III DPRD Padang Pariaman, Reflites menilai persoalan izin tambang itu hanya kurangnya sosialisasi ditengah masyarakat. Baik oleh Pemkab, terkait adanya dua instansi yang mengeluarkan izin, yakni, Yandu dan Dinas Pertambangan, maupun oleh pengusaha tambang itu sendiri, sehingga persoalannya jadi ngambang.
    Sekaitan dampak lingkungan yang telah merugikan masyarakat Balah Hilia, Lubuk Alung akibat dari aktivitas tambang itu, lanjut Reflites, dewan telah memperjuangkan aspirasi masyarakat semaksimal mungkin. "Memang ketika itu jalan telah diperbaiki oleh pihak penambang. Namun, karena kembali dilalui, maka jadi rusak lagi," ujar politisi Partai Golkar ini.
    Reflites melihat, untuk perbaikan jalan, yang kini telah rusak parah di Balah Hilia itu, jelas tidak bisa dibebankan kepada APBD Padang Pariaman semata. Harus ada perhitungan yang jelas dengan pihak penambang. Sebab, jalan itu yang banyak menggunakan adalah truk bertonase berat, yang notabene milik pengusaha tambang setiap harinya. (dam)
---------------------------------------------------------------

Lewat Rembuk Bersama, Hasil Pertanian Harus Ditingkatkan

Sungai Limau--Para petani yang ada di Kenagarian Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman ingin hari depan jauh lebih baik dari hari ini. Hal itu ditandai dengan adanya niat dan kemauan bersama untuk meningkatkan produksi hasil pertanian yang ada di nagari itu. Mulai dari hasil kelapa, kakao, pisang dan sejumlah hasil pertanian lainnya.
    Koordinator Balai Penyuluh Kecamatan (BPK) Sungai Limau, Anjasri kepada Singgalang, Rabu (25/5) melihat minyak tanak tangan yang diolah oleh sejumlah kelompok tani, cukup menggiurkan. Namun, hasilnya itu belum bisa untuk tahan lama, karena belum memakai tekhnologi tepat guna.
    Menurut dia, hasil rembuk petani yang dilakukan BPK kemarin cukup melahirkan sejumlah rekomendasi, terutama yang berhubungan dengan kemajuan hal demikian dimasa mendatang. "Kita tahu, hasil produksi pertanian Kuranji Hilia, telah banyak yang menembus sejumlah pasar. Tetapi masih belum dikelola secara profesional. Kita ingin, hasil pertanian itu bisa lebih tinggi lagi dalam agro bisnis," kata Anjasri yang didampingi Walinagari Kuranji Hilia, Firdaus Khatab.
    "Rembuk petani yang juga dikenal semacam pembelajaran dari dan oleh petani itu sendiri, adalah upaya membangun pertanian yang menguntungkan pada pertanian itu sendiri. Hingga kini, kelompok yang mengelola produksi minyak kepala menjadi minyak goreng itu baru sebatas usaha sendiri. Padahal, hasilnya cukup lumayan, dan banyak digemari oleh urang awak yang tinggal dirantau," ungkapnya.
    Hal ini, lanjut Anjasri, tentu harus ada pembinaan dari Pemkab Padang Pariaman itu sendiri, dalam melihat arti penting pembangunan pertanian yang berpihak pada petani itu sendiri. Begitu juga pertanian kakao, nyaris tanaman ini banyak yang tidak terkelola secara baik, lantaran kurang atau tidak adanya pembinaan secara maksimal sama sekali dari berbagai pihak. Ini tentunya akan menyulitkan, dan bibit yang disebar pemerintah akan buang-buang secara sia-sia.
    Sementara Walinagari Kuranji Hilia, Firdaus Khatab sangat mendukung apa yang dilakukan para petani demikian. Pembelajaran dari dan untuk petani itu sendiri, yang dipasilitasi BPK tersebut harus ditingkatkan terus. Sebab, masih banyak yang harus dibenahi, terkait pengembangan hasil pertanian itu sendiri. (dam)

Tidak Semua Pertambangan yang Harus Diolah

-Lingkungan Masyarakat Harus Diutamakan
Tidak Semua Pertambangan yang Harus Diolah

Pariaman--Sesuai Peraturan Daerah (Perda) Padang Pariaman nomor 05 tahun 2008 dijelaskan bahwa tugas dan fungsi Dinas Pertambangan dan Energi,
membantu bupati untuk melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang pertambangan dan energi, merumuskan kebijakan teknis dan mengkoordinasikan pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemanfaatan egergi.
    Asisten III Setdakab Padang Pariaman, H. Taslim Senin (25/4) saat apel gabungan pegawai dilingkungan Pemkab setempat melihat tidak semua potensi pertambangan yang harus diolah. "Kita harus mempertimbangkan dengan matang, dampak negatif dan positifnya terhadap lingkungan itu sendiri. Misalnya pasir besi. Apabila ditambang, akan menimbulkan abrasi dan membias kepada masyarakat sekitarnya," kata dia.     "Pengalaman telah memberi pelajaran kepada kita, dimana kegiatan penambangan batu bintang di Kecamatan IV Koto Aur Malintang harus kita hentikan, lantaran membuat lahan jadi kritis, limbahnya merusak sawah masyarakat di muara sungai yang bersepadan dengan Kabupaten Agam. Begitu juga penggalian batu andesit di Nagari Anduriang, Kecamatan 2 x 11 Kayutanam, yang dikhawatirkan merusak kelestarian alam dan ketahanan pasak bumi di terowongan PLTA Singkarak di Asam Pulau yang pernah kita hentikan," sebutnya.
    Menurut Taslim, Pengelolaan pertambangan yang berwawasan lingkungan ini, sudah jadi komitmen Pemkab dengan masyarakat. Untuk itu, ketika memproses izin pertambangan, diminta Dinas Pertambangan dan Energi lebih mengutamakan pertimbangan lingkungan hidup dan kelestarian alam, daripada kepentingan pengusaha atau kelompok masyarakat. Dengan demikian, tidak ada lagi umpat atau caci maki dari masyarakat.
    Katanya lagi, visi misi Dinas Pertambangan dan Enegeri, pada  2010 lalu telah dilaksanakan beberapa program dan kegiatan. Diantaranya, pembinaan tambang rakyat yang tidak merusak lingkungan di Padang Sago, yang diikuti 50 peserta dari Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Sungai Geringging, Sungai Limau, Batang Gasan, V Koto Kampung Dalam dan Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Selanjutnya mensurvei potensi energi air (PLTMH) di Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2 x 11 Kayutanam dan energi surya (PLTS) dalam wilayah  Padang Pariaman.
    Taslim menilai, khusus PAD 20110 dari retribusi pajak golongan C, dari target Rp1,3 miliar tercapai Rp1,1 miliar. Untuk tahun ini ditargetkan Rp2,5 miliar. Di masa yang akan datang, diharapkan Dinas Pertambangan dan Energi mengoptimalkan potensi bidang energi untuk sumber pendapatan asli daerah, sekaligus menertibkannya. (dam)
----------------------------------------------------------

-Pengurus RAPI Wilayah Pariaman Dilantik
Keberadaan RAPI Sangat Menguntungkan, Terutama Disaat Sulit

Pariaman--Sebagaimana diketahui, daerah Sumatra Barat, khususnya Padang Pariaman berada di kawasan rawan bencana, terutama gempa bumi dan tanah longsor. Oleh karena kondisi geografis ini, mengharuskan masyarakat selalu waspada dan siap siaga dalam setiap kondisi yang akan terjadi.
    Kepada Dinas Perhubungan Padang Pariaman, Budi Utama Sabtu (23/4) usai melantik pengurus Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 03.04 Pariaman, periode 2011-2014 di Pariaman menilai  setiap peristiwa bencana, kalau bukan manusia, bangunan kantor atau rumah penduduk, ada kalanya yang pertama kali terkena adalah jaringan listrik dan komunikasi.
    Sebagai contohnya, katanya, gempa akhir 2009 lalu, listrik serta jaringan komunikasi langsung mati. Lampu padam, TV mati, air juga berhenti mengalir. "Pemerintah Daerah dan masyarakat ingin informasi terbaru tentang perkembangan bencana. Satu-satunya alat komunikasi yang masih berfungsi adalah radio. Di sinilah pentingnya keberadaan RAPI, bukan saja media menyampaikan informasi, anggotanya bisa langsung jadi relawan untuk mencari lokasi dan mengevakuasi para korban bencana," kata dia.
    "Dari pengalaman tersebut, kita semua menyadari betapa pentingnya peran komunikasi antar dalam kebencanaan, baik antara penduduk maupun antara pemerintah dengan masyarakat. Tak dapat dipungkiri, belum semua penduduk mempunyai radio talki, karena tidak semua penduduk hobbi berkomunikasi melalui radio talki. Oleh karena itu, ketika mengantisipasi dan menanggulangi bencana, anggota RAPI adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Rela berkorban waktu, tenaga, pikiran dan materi demi keselamatan penduduk yang terkena bencana, khususnya bencana alam," ungkap Budi Utama.
    Namun, lanjutnya, perlu juga dipahami bagaimana berkomunikasi atau menyalurkan informasi dengan baik. Di samping butuh peralatan yang baik, juga perlu keterampilan berkomunikasi yang efektif dan efisien. Di sinilah pentingnya pengurus. "Melalui pengurus RAPI yang baru dikukuhkan ini, ada kegiatan untuk peningkatan SDM anggota, serta pengadaan peralatan yang baru dan canggih. Sepanjang kemampuan keuangan Pemkab mencukupi. Insya Allah, bersama Pemko Pariaman kita akan membantu program dan kegiatan RAPI Wilayah 03.04 Pariaman ini," tambah Budi Utama.
    Budi Utama minta, setelah pengukuhan, Ketua dan kepengurusan RAPI nantinya mendukung program Pemkab dan Pemko mengenai informasi kebencanaan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Disamping itu juga  pengurus RAPI seluruhnya, untuk terus bahu-membahu, mengaktifkan dan menggerakkan roda organisasi ini di lingkungan masing-masing. Sehingga nantinya RAPI terus dibina dan dikembangkan dimasa yang akan datang. (dam)

Mengentaskan Ketertinggalan dengan Pertanian dan Perikanan

-Rapat Koordinasi Perdana
Mengentaskan Ketertinggalan dengan Pertanian dan Perikanan

Sungai Limau--Walinagari Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman, Firdaus Khatab ingin sekali semua potensi yang ada diseluruh korong dalam kenagarian itu bisa tergarap secara maksimal, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat pula. Untuk itulah, sebulan sekali bersama seluruh walikorong, Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD), baik pendidikan, maupun pertanian, dan perikanan pihak nagari melakukan rapat koordinasi.
    Kepada Singgalang, Selasa (3/5) Firdaus Khatab menyebutkan, rapat koordinasi pertama diadakan Senin lalu, dan cukup mendapat sambutan dari semua pihak yang berkepentingan dalam nagari dan kecamatan tersebut. Disamping itu, rapat koordinasi juga dihadiri tokoh masyarakat, niniak mamak, alim ulama dan pemuka masyarakat Kuranji Hilia.
    Potensi korong yang harus jadi skala prioritas, adalah mengembangkan pertanian dan peternakan disetiap korong, dan memang itulah potensi terbesar yang harus dapat dukungan secara bersama. "Kita ingin, seluruh walikorong tidak hanya sekedar perangkat nagari yang tidak punya tugas. Tetapi, walikorong harus bisa jemput bola, terkait banyaknya program Pemkab Padang Pariaman yang harus kita kembangkan ditengah masyarakat, terutama yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat itu sendiri," kata dia.
    Firdaus melihat, dengan mengembangkan pertanian dan peternakan dimaksud akan mampu meningkatkan etos kerja masyarakat, terutama generasi muda. Itulah diantara fungsi rapat koordinasi yang dilakukan sebulan sekali ini. "Setelah adanya ketetapan pertama ini, untuk mengembangkan hal demikian, maka rapat koordinasi bulan depan, tentu akan kita evaluasi sejauhmana hal itu berjalan," sebutnya.
    Menurut Firdaus, rapat koordinasi telah disepakati setiap minggu pertama diawal bulan. "Kita berharap, kegiatan ini bagian dari membangkitkan perekonomian masyarakat pascagempa, yang sebagian besarnya hancur. Kita mulai kebangkitan itu secara bersama, dalam bermasyarakat yang ada di setiap korong. Sebenarnya banyak hal yang bisa dikembangkan dalam korong tersebut. Tinggal lagi, kebersamaan walikorong dengan masyarakatnya," katanya.
    Disamping itu, lanjut Firdaus Khatab, momen rapat koordinasi juga bertujuan untuk mengangkat Kuranji Hilia dari ketertinggalan. Sebab, hingga saat ini nagari itu masih berada dalam binaan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal RI. "Dengan memulai pembangunan yang berhubungan dengan perekonomian    masyarakat dimaksud, tentu akan memudahkan pembangunan infrastruktur yang rusak dan yang harus dibangun oleh pemerintah dimasa mendatang, seperti jembatan dan jalan misalnya," ungkap Firdaus. (dam)

Syekh Burhanuddin Ulakan Berasal Dari Sintuak

Syekh Burhanuddin Ulakan Berasal Dari Sintuak

Sintuak---Sebagaimana masyarakat Padang Pariaman lainnya, pada umumnya masyarakat Kenagarian Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang juga berasal dari darek. Sebelum kampung itu bernama Sintuak, datanglah orang-orang yang malaco, atau meritis dari Luhak Tanah Datar dan Luhak Agam bagian timur dan selatan. Sesuai perkembangan, dengan semakin bertambahnya penduduk, maka terjadilah kampung-kampung yang dihuni oleh orang yang bersuku.
    Hingga kini terkenal di Sintuak, yang dulunya bagian dari Kecamatan Lubuk Alung itu dengan suku nan baranam, lantaran jumlah suku yang ada di nagari tersebut terdapat enam jenis. Mulai dari Suku Panyalai, Koto, Sikumbang, Tanjung, Jambak, dan Suku Guci. Setiap suku yang ada juga memiliki seorang pangulu. Disamping itu, terdapat juga orangtuo yang memiliki ulayat di Sintuak.
    Seperti Labuah Gajah dan Padang Sigadiang merupakan ulayat Datuak Angkai Basa. Tanjuang Pisang, Batang Tapakis sampai ke Koto Gadih, adalah ulayat Datuak Tumangguang. Sementara, Palembayan, Banda Duri, dan Bukit Baliang-Baliang adalah ulayat Pangulu Basa. Terakhir, Lubuk Merah dan Kampuang Subarang adalah ulayat yang dipegang oleh Datuak Tuo.
    Ada empat ulayat yang menguasai nagari itu sejak dulunya. Hal demikian juga dikenal dengan 'Basa Nan Barampek', ditambah dengan seorang pamuncak, dan selanjutnya disebut dengan pamuncak 2x6, yakni 6 di Sintuak dan 6 pula di Lubuk Alung. Pamuncak 2x6 itu berfungsi sebagai penghubung antar niniak mamak, dari suku yang 6 dan basa yang 4, serta seorang pamuncak. Inilah orang-orangnya yang melahirkan Nagari Sintuak dulunya.
    Nagari dengan jumlah Kepala Keluarag (KK) sebanyak 2019 KK itu, serta 5.000 lebih jiwa, juga dikenal sebagai nagari yang memiliki banyak sejarah. Yang paling terkenal itu, Syekh Burhanuddin, seorang ulama besar yang hingga kini makamnya masih diziarahi masyarakat Minangkabau, berasal dari Nagari Sintuak. Untuk itu, ketika di Sintuak ada hajatan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, selalu datang khalifah Syekh Burhanuddin. Sebab, pertaliannya, rumah tempat dia dilahirkan hingga masih dipelihara dengan baik.
    Walinagari Sintuak, Anaril Nazar dalam eksposnya melihat potensi nagari yang dia pimpin sejak dua tahun belakangan itu cukup baik. Pada umumnya, masyarakat Sintuak bergerak pada sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Disamping itu, juga ada masyarakat yang menjadi profesional, pedagang dan lain sebagainya.
    Sewaktu pertama kali kembali ke nagari pada awal 2002 lalu, Anasril Nazar juga tercatat sebagai Pjs. Walinagari Sintuak yang pertama. Namun, ketika dilangsungkan pemilihan, yang bersangkutan tidak terpilih. Tetapi, sebagai seorang tokoh, dia tetap memainkan perannya sebagaimana mestinya, untuk ikut membangun Nagari Sintuak yang lebih baik.
    Anasril Nazar terpilih pada saat pemilihan walinagari 2009 lalu. Kini, berbagai kegiatan sosial kemasyarakat, pemuda berjalan dengan dinamikanya, dibawah dukungan sang walinagari yang terkenal suka bergaul dengan banyak orang itu.
    Menurut dia, Sintuak dengan luas wilayah 1.247 hektare atau 9,68 kilometer, dengan perincian, lahan sawah sebanyak 34,12 persen, ladang, 22,34 persen, perkebunan 27,16 persen, perumahan 4,37 persen, jalan 1,39 persen. Sintuak, sebelah barat berbatasan dengan Nagari Toboh Gadang, sebelah timur dengan Nagari Lubuk Alung, sebelah utara dengan Nagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung, dan sebelah selatan dengan nagari Koto Tinggi, Kecamatan Enam Lingkung.
    Kedepan kenagarian ini sungguh sangat beruntung, lantara banyak lahan pertanian masyarakatnya yang akan dilewati Irigasi Anai II, yang pengerjaannya hingga kini sedang berlangsung. Satu lagi yang dirasakan masyarakat, setelah sungai Batang Tapakis dinormalisasi, Nagari Sintuak tidak adalagi terkena banjir. Sebelumnya, setiap kali hujan, banjir selalu datang. Masjid, sejumlah rumah masyarakat, dan lahan pertanian direndam air bah. Kini sudah tidak adalagi. (damanhuri)
----------------------------------------------------------------

TPA Nurul Ulum Gelar Khatam dan Wisuda Iqra'

Nan Sabaris--Untuk kesekian kalinya, TPA/TPSA Nurul Ulum, Surau Patamuan, Pulau Aie, Kenagarian Padang Bintungan, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman melakukan khatam Quran dan wusuda iqra'. Kegiatan, yang pada intinya melakukan motivasi terhadap anak-anak itu dilakukan Minggu (17/7). Pada kesempatan itu juga hadi Kepala KUA Nan Sabaris, Zul Azmi, Camat Nan Sabaris, Jhon Kenedi, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
    Pimpinan TPA, Marulis Tuanku Mudo kepada Singgalang menyebutkan, pada khatam kali ini berhasil dilakukan sebanyak 17 anak yang khatam, dan 15 anak yang diwisuda iqra'. Mereka yang diwisuda demikian, disamping telah berhasil menyelesaikan tahap pertama, yakni tamat Quran, dan sekaligus juga dipilih diantara yang terbaiknya.
    "Kita berharap, setelah mereka khatam Quran, tetap menuntut ilmu. Sebab, tahapan selanjutnya adalah mendalami makna isi kandungan dari Quran itu sendiri. Yang sebelumnya mereka hanya dikenalkan dengan pandai baca, kini sudah saatnya dikenalkan dengan kandungan dari kitab suci ini, agar mereka tahu, apa itu yang terkandung dalam kitab yang selam ini mereka amalkan," kata dia.
    Menurut dia, setiap tahun TPA ini selalu melakukan yang terbaik. Ada saja anak-anak yang dikhatam dan diwisuda. Sementara, mereka yang telah diwisuda iqra', selanjutnya diteruskan dengan mempelajari Quran besar. "Tema kegiatan saat ini sengaja kita usung, lewat khatam, 'kita wujudkan insan yang Qurani', ditengah masyarakat," sebutnya.
    Kepada semua anak dan orangtua yang hadir, Marulis berpesan agar bisa memanfaatkan secarik kertas, yang juga disebut sebagai sertifikat, sebagaimana mestinya. "Kegiatan ini hanyalah jembatan, untuk kita melangkah kedepannya, untuk terus dalam koridor tetap berpegang teguh pada kitab suci, yang selama ini kita jadikan pegangan hidup," harapnya. (dam)
------------------------------------------------------------------

Gapoktan Sungai Kasikan Kembangkan Jamur Merang

Tandikek--Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sungai Kasikan, Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman berhasil membudidayakan jamur merang. Pada panen perdana yang dilakukan Kamis (14/7) lalu, berhasil dipanen sebanyak 20 Kg. Budidaya ini dikembangkan Gapoktan tersebut, karena hal demikian dewasa ini sangat diminati banyak orang, dan hasilnya pun cukup menjanjikan.
    Pengurus Gapoktan Sungai Kasikan, Anton Syahputra kepada Singgalang menjelaskan, tertariknya Gapoktan mengembangkan jamur merang karena tanaman ini cukup mempunyai prosfek yang bagus. Setiap kilogramnya dijual seharga Rp15.000, dan hal itu dijemput langsung oleh pedagang dari Padang, untuk selanjutnya dipasarkan di berbagai supermarket yang ada di kota tersebut. "Karena peluang usaha ini cukup menjanjikan, Gapoktan mengembangkannya, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan anggota nantinya," ungkap Anton.
    Menurut dia, jamur merang sangat cocok dikembangkan diwilayah yang beriklim tropis. Ketika muda bentuknya bulat makin besar, dan semakin oval membentuk bulat telur. Warnanya krem ke abu-abuan. Setelah dewasa, batangnya memanjang dan nampak tudungnya semakin membuka sampai menyerupai payung.
    "Menurut buku panduan yang kita baca, jamur merang ini mengandung protein 26-30 persen, karbohidrat 45-50 persen, serat 9-12 persen, kadar abu 9-13 persen. Jamur ini juga kaya akan vitamin C, B, mineral dan beberapa jenis asam amino, sehingga sangat cocok dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizinya," sebut Anton.
    Jamur, kata Anton lagi, dalam sejarahnya telah dikenal sebagai makanan sejak 3.000 tahun yang lalu. Jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir, yang kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum, karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak 2.000 tahun yang silam.
dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan dimulai sekitar tahun 1950-an. (dam)
-------------------------------------------------------------------

-HUT RI ke-66 di Ketaping
9 dari 32 Klub Berhasil Masuk Putaran II

Ketaping--Hingga Senin, (18/7) kemarin telah terjaring 9 dari 32 klub bola yang ikut ambil bagian pada turnamen sepak bola, dalam rangka HUT RI ke-66, dilapangan sepak bola Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman. Ke-9 klub demikian telah masuk putaran kedua, pada pertandingan dengan sistim gugur itu.
    Adapun ke-9 tim tersebut, King City dari Sunua, Padang Pariaman, Balai Baru, Padang, Labergo FC dari Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Pagoda FC dari Paguah Duku, Padang Pariaman. Semua itu pada pool B. Sementara, pada pool A masuk tim Gempas, Ketaping, RDKS Ketaping, Kampung Tangah BIM, juga dari Ketaping, dan Netral dari Duku, Batang Anai.
    Ketua panitia kegiatan, Aminuddin kepada Singgalang menyebutkan, pertandingan tersebut diikuti sebanyak 32 klub bola yang berasal dari Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang dan Kota Padang. "Kegiatan yang sekaligus memasyarakatkan dunia olahraga ini dimulai pada 14 Juli lalu, dengan total hadiah yang disediakan jutaan rupiah, dan ditambah dengan trofi lepas," katanya.
    Menurut dia, sejak dimulainya pertandingan tampak semua pemain merasa senang. "Sebab, dari awal kita telah menekankan pentingnya rasa kebersamaan dan nilai suportivitas dibangun dengan baik selama mengikuti iven ini. Dan hal itu pun dibuktikan oleh bibit-bibit pemain yang mulai tumbuh dan berkembang dengan dinamikanya itu," katanya.
    Katanya lagi, panitia tetap memberikan yang terbaik kepada klub yang berhasil meraih prestasi, sesuai dengan ketetapan yang diberlakukan dalam kegiatan tersebut. "Lewat iven ini pula, kita tunjukkan kepada masyarakat banyak, bahwa olahraga disamping sebagai menjaga kesehatan jasmani, juga banyak hikmah dan pelajaran yang mesti diambil dalam menjalankan hidup ini," ujar Aminuddin. (dam)
--------------------------------------------------------------------

140 KK di Labu Kumbuang, Tandikek Belum Menikmati Listrik

Tandikek--Sekitar 140 Kepala Keluara (KK) di Korong Labu Kumbuang, Kenagarian Tandikek, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman hingga hari ini masih dalam suasana gelap gulita, lantaran belum masuknya aliran listrik ke kampung yang berbatasan langsung dengan Kenagarian Kapalo Hilalang, Kecamatan 2 X 11 Kayutanama tersebut.
    Ali Basri, salah seorang orang tuo kampung itu kepada Singgalang, Selasa (19/7) melihat usaha untuk bisa masuk arus listrik kekampungnya telah dilakukan bersama masyarakat secara maksimal. "Bahkan, pada 2008 lalu, kita telah memasukkan surat permohonan kepada PLN wilyaha Sumatra Barat. Surat demikian juga pakai rekomendasi dari Bupati Padang Pariaman. Namun, hingga kini keinginan itu belum juga terwujud," kata dia.
    Menurutnya, kebutuhan masyarakat akan listrik adalah hal yang sangat vital. Sebab, dengan adanya sumberdaya listriklah banyaknya sumber perekonomian bisa dikembangkan. Begitu juga aktivitas sosial kemasyarakat, tanpa adanya penerangan listrik akan sangat terasa hampa. Sebagian besar masyarakat Labu Kumbuang pada malam hari banyak memakai lampu togok.
    "Memang ada satu dua keluarga yang punya ginset, tapi itu tidak mampu mengaliri semua rumah yang ada. Dan ginset itupun hanya hidupnya terbatas, tidak bisa sampai pagi. Paling sampai pukul 23.00 WIB," kata Ali Basri yang didampingi Rivai Marlaut, tokoh masyarakat Tandikek lainnya.
    Dengan ketidakadaan listrik tersebut, ujar Ali Basri, sebuah Pustu, yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan kesehatan masyarakat tidak bisa difungsikan. Sebab, semua peralatan medisnya memakai tenaga listrik. Begitu juga potensi anak-anak kampung yang telah mampu mengembangkan bordiran, tidak bisa dijalankan secara maksimal.
    "Kita berharap kepada Bupati Padang Pariaman bisa memberikan yang terbaik, sekaitan kebutuhan masyarakat demikian. Bila tengah malam, Labu Kumbuang boleh disebut sebagai kampung mati. Tidak punya penghuni," harapnya. (dam)

Rabu, 21 Juni 2017

Awali I'tikaf dengan Buka Puasa Bersama DPD PKS Padang Pariaman Kumpulkan Infaq Rp40 Juta untuk Kaum Dhuafa

Awali I'tikaf dengan Buka Puasa Bersama
DPD PKS Padang Pariaman Kumpulkan Infaq Rp40 Juta untuk Kaum Dhuafa

Toboh Gadang--Dalam rangka memeriahkan bulan Ramadhan, Selasa (20/6) DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Padang Pariaman melaksanakan berbuka puasa bersama, antara unsur pimpinan daerah dengan kader dan simpatisan partai, serta masyarakat di lingkungan kantor DPD PKS setempat.
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Babussalam, Nagari Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, berdekatan dengan MD Building Kabupaten Padang Pariaman tempat sehari-harinya PKS bermarkas.
Pimpinan harian DPD PKS, pimpinan Cabang serta pimpinan Ranting se Padang Pariaman, Fraksi PKS DPRD, kader dan simpatisan serta masyarakat kurang lebih sebanyak 400 orang. Walinagari Toboh Gadang, Yasman juga hadir.
Risdianto, Ketua DPD PKS Padang Pariaman mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang merupakan rangkaian agenda kegiatan DPD PKS untuk memperkuat silaturrahim sesama kader, serta meriahkan Ramadhan yang sebentar lagi akan meninggalkan umat Islam.
"Kegiatan sebelumnya pengumpulan zakat, infak, sadaqah dari masing-masing kader, buka puasa bersama anak yatim, takjil on the roud, program i'tikaf 10 terakhir Ramadhan yang saat ini sedang berlansung," kata Risdianto. Serta posko mudik PKS yang akan di didirikan di sepanjang jalan protocol yang dilalui oleh pemudik, sebagai bentuk komitmen PKS untuk kokoh berkhitmat bagi Kabupaten Padang Pariaman.
Menurutnya, kegiatan ini diawali dengan pemotongan dua ekor kambing pada siang harinya, tausyiah singkat menjelang berbuka dengan tema; optimalisasi ibadah-ibadah di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan oleh Ustadz Herizal Lazran, mantan anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman yang saat ini ditunjuk sebagai ketua kaderisasi
Kemudian, kata Risdianto, dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama, sholat berjamaah, serta i'tikaf khusus bagi laki-laki. Di akhir kegiatan ini terkumpul zakat, infak, sadaqah dari kader dan simpatisan sebanyak Rp40 juta lebih yang akan disalurkan kepada kaum dhuafa menjelang lebaran nanti. (501)

Selasa, 20 Juni 2017

85 Anak Ikuti Khitanan Massal Kerjasama Polres Padang Pariaman dengan IPHI Lubuk Alung

85 Anak Ikuti Khitanan Massal
Kerjasama Polres Padang Pariaman dengan IPHI Lubuk Alung

Lubuk Alung--Dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-71 tanggal 1 Juli 2017, Polres Padang Pariaman melaksanakan kegiatan khitanan massal gratis di Masjid Raya Mujahiddin Lubuk Alung, Senin (19/6) dan dihadiri langsung Kapolres AKBP Eri Dwi Hariyanto.
Acara yang bekerjasama dengan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Lubuk Alung ini juga dihadiri Ketua IPHI setempat, H. Azminur, Waka Rumkit Bhayangkara Polda Sumbar, dr. Rira Susanti, Wakapolres, Pejabat Utama Polres Padang Pariaman, para Kapolsek, Ketua Bhayangkari Padang Pariaman.
Ketua IPHI Lubuk Alung Azminur, Camat Lubuk Alung, Imran Rafi'i dan Kepala KUA Syafral Abdi dalam sambutannya masing-masing mengucapkan terima kasih pada jajaran Polres Padang Pariaman yang telah menyelenggarakan khitanan massal ini. Acara ini sangat membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu. Apalagi acara ini diselenggarakan dalam bulan Ramadhan yang penuh limpahan berkah.
Kapolres Padang Pariaman AKBP Eri Dwi Hariyanto mengucapkan Dirgahayu dan selamat ulang tahun untuk Polri yang ke-71. "Semoga tetap dekat dan dicintai oleh masyarakat sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang profesional," kata dia.
Dia merasa bangga dan terharu karena diberi kesempatan berpartisipasi dalam khitanan massal itu. "Kegiatan ini sudah merupakan agenda rutin Polres Padang Pariaman tiap tahunnya. Dan ini sudah yang ke-11 kali," ungkapnya.
Adapun dalam khitanan massal itu ada 85 orang anak yang dikhitan. Kapolres juga memberikan santunan dan kain sarung kepada masing-masing anak yang dikhitan. "Semoga saja personil Polres diberikan kesehatan dan kekuatan dalam melaksanakan tugas. Terlebih sebentar lagi akan menghadapi operasi Ramadniya 2017, yaitu pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1438 H," sebutnya.
Kapolres menjadikan momentum Ramadhan ini untuk melaksnakan refolusi mental anggota Polri, sehingga dapat bekerja lebih baik. (501)

Operasi Ramadniyah Singgalang Digelar

Operasi Ramadniyah Singgalang Digelar

Padang Pariaman--Polres Padang Pariaman melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniyah Singgalang 2017 di halaman Mapolres setempat, Senin (19/6). Bertindak sebagai Inspektur apel Kapolres AKBP Eri Dwi Hariyanto.
Kapolres AKBP Eri Dwi Hariyanto mengatakan, apel yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Polda dan Polres ini bertujuan untuk mengecek kesiapan akhir personel beserta kelengkapannya, baik dari Polri maupun unsur terkait serta segenap potensi masyarakat yang terlibat dalam pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1438 H.
"Sandi operasi adalah "Ramadniya" yang merupakan singkatan Ramadhan dan Hari Raya, yang mengandung arti harfiah suci, adil dan sempurna. Operasi ini dilaksanakan selama 16 hari," ungkapnya.
Yakni, mulai 19 Juni hingga 4 Juli. Kapolres menjelaskan, dalam operasi tersebut pihaknya menurunkan sepertiga kekuatan personil, lebih kurang 250 personil yang tersebar di lapangan.
Personil Polres Padang Pariaman akan ditempatkan di delapan Pos. Dua Pos Pelayanan (Pos Pelayanan Selasar BIM) dan Pos Pelayanan Tiram enam. Pos pengamanan di antaranya; Pos PAM Simpang Bandara BIM, Pos PAM Simpang Lintas, Pasar Lubuk Alung,   Simpang Tiga Sicincin, Malibau Anai, Simpang Empat Pauh Kambar.
Kapolres mengharapkan operasi yang telah dipersiapkan dengan matang itu dapat dilaksanakan dengan baik dan sinergis bersama seluruh stakeholders terkait, agar situasi Kamtibmas maupun Kamseltibcar lantas, kondusif dapat terwujud. (501)

ASN Padang Pariaman Selenggarakan I'tikaf

ASN Padang Pariaman Selenggarakan I'tikaf

Ulakan--Dini hari Rabu, Bupati, Wabup dan pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Pemkab Padang Pariaman melaksanakan i'tikaf di Masjid Agung Syekh Burhanuddin, Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis.
I'tikaf ini kali keduanya dilaksanakan secara resmi oleh Pemkab setelah sukses diselenggarakan tahun kemaren. Hari pelaksanaan sama pada tahun sebelumnya, tiga hari berturut-turut pada minggu terakhir Ramadhan dan dilaksanakan di tempat yang sama. Kegiatan dimulai tepat jam 00.00 Wib dan berakhir pada jam 05.00 Wib. "Saat i'tikaf, yang dilakukan adalah memperbanyak ibadah zikir, membaca kitab suci Quran, bermunajat dan berkomunikasi dengan Allah Swt," jelas Bupati Ali Mukhni didampingi Wakil Bupati Suhatri Bur.
Bupati mengingatkan kepada penyelenggara i'tikaf, Bagian Kesra, untuk memberitahukan kepada peserta agar tidak melakukan kegiatan lain selain kegiatan yang dibolehkan saat i'tikaf.
"Saat i'tikaf, kita lakukan komunikasi dengan Sang Pencipta. Jika ada kegiatan lain seperti berkomunikasi dengan peserta lainnya harap lakukan di luar masjid supaya peserta lain tidak terganggu," katanya mengingatkan.
Kepada peserta diharapkan membawa perlengkapan pribadi, seperti gundar gigi, pasta gosok gigi, sabun mandi, kain sarung, dan lain-lain. Sahur disediakan panitia. Menurut Bupati Ali Mukhni, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak dan memotivasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Padang Pariaman untuk melipat gandakan pahala dan berkah Ramadhan.
"Mari kita manfaatkan waktu yang tinggal tiga hari ini dengan memperbanyak ibadah, zikir dan bermunajat. Semoga kita mendapatkan malam Lailatul Qadar," tukasnya mengakhiri. (501)

Tanpa Sertifikat Kursus Pra Nikah, Calon Pengantin Tidak Dapat NA

-Di Kota Pariaman
Tanpa Sertifikat Kursus Pra Nikah, Calon Pengantin Tidak Dapat NA

Pariaman--Sebanyak 30 peserta yang telah memasuki usia perkawinan di Kota Pariaman mengikuti kursus pra nikah. Kegiatan angkatan pertama yang diadakan oleh Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) setempat pada 19-21 Agustus kemarin, cukup mendapat sambutan antusias, terutama dari calon pengatin itu sendiri.
    Sekretaris BP4 Kota Pariaman, Firtrison Effendi kepada Singgalang, Senin (22/8) menilai kursus pra nikah sangat besar manfaatnya. Sebab, selama kursus mereka diajarkan materi yang tertera dalam peraturan dan perundang-undangan tentang rumah tangga. Selanjutnya, juga diberikan materi soal Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
    Katanya lagi, refroduksi yang sehat juga menjadi materi yang sangat dibutuhkan dalam kursus demikian. Kemudian juga soal kesehatan rumah tangga, dan kesehatan lingkungan. Materis tersebut disampaikan oleh pihak Dinas Kesehatan langsung, yang paling tahu dan ahli dalam soal itu.
    "Selanjutnya, pisikologi perkawinan dan berkeluarga. Itu hal-hal yang berhubungan dengan persoalan hukum dan kesehatan jasmani. Sementara yang berhubungan dengan agama, sebagai pokok dalam kehidupan, calon pengatin juga diberikan materi akidah akhlak, praktek dan bimbingan ibadah, baca tulis Quran, pembinaan ekonomi keluarga, hak dan kewajiban suami istri, peranan adat dalam pembinaan keluarga, problematika rumah tangga dan solusinya. Kemudian juga soal tatacara dan prosedur pencatatan nikah," kata Firtrison.
    Dia menyebutkan, bahwa seluruh peserta yang telah selesai mengikuti kursus ini diberikan sertifikat. Nah, sertifikat tersebut berlaku pada saat yang bersangkutan ketika mengurus NA di kantor desa dan kelurahan terkait. Tanpa sertifikat, pihak desa dan kelurahan tidak bisa mengeluarkan NA.
    Menurut Firtrison, kegiatan kursus pra nikah ini merupakan tindak-lanjut dari peraturan Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag RI nomor Dj.II/491 tahun 2009 tertanggal 10 Desember 2009, tentang kursus pra nikah, serta tindak-lanjut dari Peranturan Daerah (Perda) Kota Pariaman nomor 06 tahun 2009, tentang pendidikan Quran.
    "Selesai angkatan pertama ini, kursus pra nikah akan berlanjut dengan angkatan kedua, yang dimulai pada Jumat depan. Dan juga berlanjut pasca lebaran nanti. Peserta tidak terbatas dari Kota Pariaman saja, tetapi tergantung dari siapa yang telah mendaftar, dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan untuk peserta, kita tetap mengikutkannya sebagai peserta," ungkap Firtrison. (dam)
---------------------------------------------------------------------

Lantaran Tidak Punya Jalan Bagus, Ekonomi Susah Digerakkan

Lubuk Alung--Sepanjang 4-5 kilometer jalan kampung di Koto Buruak, Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman butuh diaspal. Jalan yang menghubungkan Simpang Kayu Gadang ke Surantiah dan Salisikan, Kecamatan Batang Anai tersebut kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Sejak jalan itu dibangun lewat gotong royong dulunya, hingga saat ini baru sekali terkena aspal, yakni pada 1980 dulu.
    Menurut Erman, salah seorang pemuka masyarakat Surantiah, Koto Buruak, aspal yang pernah ada dulunya itu, kini semua telah terkelupas. Dengan demikian, setiap kali musim hujan, kampung itu laksana banjir. Air tidak bisa bergerak, melainkan hanya tergenang sampai berhari-hari. "Kita ingin, kondisi yang sangat menyulitkan ini bisa diberikan solusi terbaik oleh Pemkab Padang Pariaman," kata dia pada Singgalang, Senin (22/8) di Lubuk Alung.
    "Sebenarnya jalan itu merupakan alternatif pertama oleh masyarakat Salisikan, Kenagarian Sungai Buluah ketika membawa kendaraan mobil. Sebab, hanya jalan itulah yang bisa ditempuh dengan mobil. Masyarakat Surantiah sudah sangat rindu jalan demikian diaspal," ujar Erman lagi.
    Jalan yang bagus, kata Erman, akan berdampak positif terhadap kebangkitan perekonomian masyarakat itu sendiri. Apalagi, Surantiah dan Salisikan punya banyak hasil bumi yang bisa menumbuhkan ekonomi masyarakatnya. Mulai dari buah-buahan, sampai kepada kayu, sebagai kekayaan yang tahan lama. Kini, semua kekayaan lokal itu masih belum bisa dipasarkan dengan baik, lantaran susah untuk dibawa keluar.
    "Belum lagi kekayaan alamnya yang indah, murni pemberian Yang Maha Kuasa yang bisa dikembangkan sebagai dunia pariwisata. Nah, itu semua sangat bergantung kepada kondisi jalan yang bagus. Pengembangan pariwisata dikampung itu pernah dilirik oleh sejumlah pengusaha yang berniat untuk berinvestasi dibidang itu dulunya. Tetapi, lantaran susahnya mencapai kampung itu, maka pengembangannya pun jadi terkendala hingga saat ini," kata Erman. (dam)

MTQ Peringatan Nuzul Quran Uang untuk Pembangunan Surau Dapat Berkah pun Terkumpul

MTQ Peringatan Nuzul Quran
Uang untuk Pembangunan Surau Dapat Berkah pun Terkumpul

Lubuk Alung--Lantunan ayat suci Quran terdengar memecah kesunyian dini hari jelang sahur. Para remaja dan remaji tengah mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dalam rangka memeriahkan peringatan Nuzul Quran di Surau Kajai, Korong Kampuang Ladang, Nagari Balah Hilia Lubuk Alung, Senin (19/6) malam. Mereka bergantian membaca ayat-ayat yang telah ditentukan oleh juri.
    Sepertinya, bagi masyarakat Kampuang Ladang, tradisi MTQ setiap jelang akhir Ramadhan sudah menjadi kebiasaan tersendiri, dalam memberikan motivasi para santri dan santriwati yang tengah menuntut ilmu di Taman Pendidikan Quran dan Taman Pendidikan Seni Quran (TPQ/TPSQ) di Kecamatan Lubuk Alung.
    Tak banyak yang ikut. Hanya 18 orang peserta yang merupakan utusan TPQ/TPSQ di Kecamatan Lubuk Alung. Namun, karena mulainya sehabis Shalat Tarwih, maka selesainya bersamaan juga dengan pelaksanaan makan sahur.
    Pejabat Walinagari Balah Hilia Nasrizal bersama Walikorong Kampuang Ladang Yon Nasrul dan petugas nagari Edi Yanto menyebutkan, bahwa MTQ adalah wadah untuk kemajuan pendidikan Quran bagi anak-anak, terutama yang telah memasuki tingkat remaja.
    "Alhamdulillah, acara ini sukses dan membawa berkah tersendiri bagi masyarakat yang tergabung ke dalam Surau Kajai ini," kata mereka. Berkahnya, anak-anak merasa termotivasi, uang pun terkumpul untuk kelanjutan pembangunan surau ini.
    Ketua Ikatan Guru Mengaji (IGM) Kecamatan Lubuk Alung Hendri Dunan memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh panitia dan masyarakat Kampuang Ladang atas terselenggaranya acara demikian.
    "Tentunya hal ini momen silaturrahim antar masyarakat, sekaligus merayakan dengan memaknai dan mengamalkan apa yang terkandung dalam Quran itu sendiri selaku kitab suci umat Islam," Kata dia.
    Bagi masyarakat Kampuang Ladang, kata Hendri Dunan, dan Lubuk Alung secara keseluruhan, ajang MTQ di bulan puasa adalah ajang meningkatkan pembangunan surau dan masjid. Sama juga halnya dengan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang mengundang banyak pihak dalam nagari.
    "Kita tahu, yang namanya pembangunan surau dan masjid tidak akan pernah selesai-selesainya," ujar Hendri Dunan. Nah, MTQ di samping membangun motivasi anak-anak, juga sekalian ajang mencari dana. Tokoh masyarakat, perantau, urang sumando diundang, sehingga beban berat pengurus terasa ringan dengan adanya budaya badoncek dari tamu yang hadir tersebut.
    Untuk remaja putri, juara satu diraih Fadilatul Khaira, juara dua Radiatul Khaira, dan juara tiganya Asyura. Sedangkan remaja putranya, juara satu diraih Angga, juara dua Ikhwanul Khairi, dan juara tiga Fajri. Di samping diberikan piala oleh panitia kepada semua pemenang, juga dibarengi dengan pemberian tabanas. (501)

Senin, 19 Juni 2017

Rajo Sampono : Baru Tanaman yang Diganti Rugi Ganti Rugi Tanah di BIM, Bola Liar yang Sengaja Dimainkan

-Rajo Sampono : Baru Tanaman yang Diganti Rugi
Ganti Rugi Tanah di BIM, Bola Liar yang Sengaja Dimainkan

Ketaping--Ketua Komisi II DPRD Padang Pariaman, Januar Bakri menilai perpanjangan landasan pacu Bandara Internasional Minangkabau (BIM) memang sudah jadi tuntutan kebutuhan, mengingat pengembangan bandara itu dimasa mendatang. Persoalan yang sebagian kecil dihadapai sejumlah pihak, terkait pengembangan demikian, harus dicarikan formulasinya, sehingga tidak terkesan seperti bola liar.
    Angkasa Pura II selaku pihak yang menangani pengembangan itu, sangat tidak mungkin mengambil kebijakan yang merugikan pihak lain, terutama pihak yang terkena tanahnya. "Kita tidak ingin, lantaran persoalan yang tidak jelas sama sekali itu, mengakibatkan terganggunya pihak-pihak yang akan menanamkan investasinya di Padang Pariaman," kata dia pada Singgalang Rabu (27/4) kemarin di Pariaman.
    Anggota DPRD dari Partai Demokrat ini melihat persoalan ganti rugi tanah, yang kini diributkan sebagian pihak, itu hanya sebagai bola liar yang sengaja dimainkan oleh pihak tertentu. "Soal perpanjangan landasan, itu sama sekali tidak ada tanah pihak lain yang dirugikan. Sebab, hal itu telah ada patokannya, dan telah dipagari dengan baik dan benar," ungkap Januar Bakri.
    Lain halnya, lanjut Januar Bakri, kalau bandara itu diperlebar, itu ada kemungkinan akan memakan sebagian tanah diluar yang telah dipatok dulunya. Seperti misalnya tanah Perkebunan Peremajaan Tanaman Ekspor (PPTE), itu telah dilakukan ganti ruginya oleh pemerintah. Begitu juga tanah lainnya. "Kalaupun ada pihak-pihak yang merasa dirugikan terkait perpanjangan demikian, seharusnya dilakukan duduk bersama, agar tidak merembet pula pada celah yang lainnya," sebut Januar Bakri.
    Januar Bakri melihat, dengan melambungnya persoalan tanah yang sama sekali tidak ada itu, menyebabkan kebingungan ditengah masyarakat. Termasuk pihak-pihak yang akan menanamkan modalnya di daerah bekas gempa ini. "Untuk itu, perlu sebuah keterusterangan, sehingga persoalan demikian tidak lagi membingungkan banyak orang," harapnya.
    Sementara, Bahrum Ryk Rajo Sampono, selaku rajo Ketaping tempat bandara itu beroperasi mengakui soal ganti rugi memang telah ada dulunya. Tetapi hal itu baru sebatas ganti rugi tanaman milik sejumlah pihak. Sementara, persoalan ganti rugi tanah, hingga hari ini sama sekali belum terlaksana.
    Katanya lagi, tanah yang belum diganti rugi itu, milik Pebabri 40 hektare, PPTE 50 hektare, dan milik masyarakat Ketaping seluas 20 hektare. "Semua itu harus didudukkan dulu, sebelum pengerjaan dilakukan di kawasan BIM dimaksud," ujar Rajo Sampono.
    Selaku yang menguasai adat di Kenagarian Ketaping, Rajo Sampono merasa berhutang budi untuk menuntaskan itu. Sebab, pihak-pihak yang memiliki tanah tersebut, terus melakukan diskusi dengannya, terkait belum adanya kejelasannya ganti rugi itu sendiri. (dam)

Bazar Pemkab Padang Pariaman di Pasar Grosir Kasang Lengang

Bazar Pemkab Padang Pariaman di Pasar Grosir Kasang Lengang

Batang Anai--Pemkab Padang Pariaman berupaya melakukan optimalisasi Pasar Grosir Kasang, Kecamatan Batang Anai. Upaya ini terus dilakukan mengingat pasar ini dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
    Nurhelmi, Kepala Dinas Perdagangan Pemkab Padang Pariaman ingin pasar ini dapat kembali berfungsi sebagaimana layaknya pasar pada umumnya. Mendekati hari raya Idul Fitri 1438 H ini, pihaknya mengadakan bazar kebutuhan bahan pokok, guna memudahkan masyarakat mencari kebutuhannya.
    "Saat ini tengah kita adakan bazar berbagai kebutuhan masyarakat. Di antaranya beras, minyak goreng, tepung, gula dan aneka kue lebaran," kata dia. Pemasok barang pada acara bazar ini berasal dari UMKM internal Kabupaten Padang Pariaman.
    Dari pantauan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah Kabupaten Padang Pariaman, kondisi bazar terlihat sedikit lengang. Hal ini dikarenakan faktor kurang antusiasnya masyarakat dengan keberadaan bazar.
    Namun, menurut pengakuan Nurhelmi, pihaknya sudah melakukan sosialisasi sebelum bazar dilakukan. "Kita sudah informasikan dengan cara berkeliling pakai mobil yang dilengkapi pengeras suara," ujarnya.
    Terkait upaya mengoptimalkan Pasar Grosir Kasang, Nurhelmi menggandeng beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk saling bersinergi. "OPD yang kita libatkan di antaranya Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Satuan Polisi Pamong Praja," ungkapnya. (501)

Di Padang Pariaman Sejumlah Angdes Dinilai Dishub tak Laik Jalan Saat Lebaran

Di Padang Pariaman
Sejumlah Angdes Dinilai Dishub tak Laik Jalan Saat Lebaran

Padang Pariaman--Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Padang Pariaman mengadakan uji ulang kelaikan kendaraan angkutan lebaran 2017. Pengecekan terhadap Angkutan Desa (Angdes) dari berbagai jurusan, seperti Sicincin - Lubuk Alung, Lubuk Alung - Batas Kota Padang berlangsung di terminal Sicincin dan terminal Lubuk Alung, Senin (19/6).
    Sejumlah petugas Dishub memeriksa satu per satu kelengkapan serta kelaikan kendaraan yang akan mengangkut penumpang pada arus lebaran tahun ini.
    Yon Hendri, Plt. Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Padang Pariaman mewakili Kadis-nya, H. Budi Utama mengatakan, terdapat puluhan unit kendaraan lebaran yang laik jalan ditandai dengan stiker bertuliskan angkutan lebaran tahun 2017/1438 H.
    Pada pengecekan tahap awal yang dilakukan Yon Hendri selaku penguji bersama dengan Pembantu Penguji Kendaraan Bermotor (PPKB) Yehardiman dan Darmadi, ia mengatakan hanya empat kendaraan yang tidak laik jalan, sedangkan yang lainnya telah memenuhi standar kelaikan.
    Angdes tersebut belum laik jalan, antara lain karena menggunakan ban vulkanisir dan surat-surat kendaraan tidak lengkap. Ada juga lampu remnya mati, klakson meninggal pula, buku kir masa berlaku habis, dan sopir tidak membawa perlengkapan administrasi lainnya, tambah Yon Hendri.
    Yon Hendri melanjutkan, untuk Angdes yang laik jalan pada angkutan lebaran haruslah memenuhi persyaratan, di antaranya; perlengkapan lampu, kaca depan, ?rem, ban, sarana pendukung lain, klakson, pemecah kaca, kunci roda, segi tiga pengaman, kotak P3K, juga  kelengkapan administrasi dan surat kendaraan bermotor tersebut.
    Pengecekan kendaraan tersebut berdasarkan Surat dari Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat Nomor: 551.2/640/Dishub-SB/V/2017 perihal himbauan melakukan pengawasan dan pemeriksaaan di jalan terhadap kendaraan yang tidak laik jalan, tidak sesuai peruntukan (mobil barang membawa orang) serta kendaraan yang tidak dilengkapi dokumen perjalanan sebagai angkutan umum. Serta adanya surat tugas dari Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Padang Pariaman Nomor: 094.4/ 153/SPT/DISHUB/LLAP-2017, yakni dengan menerjunkan 6 anggota Dishub ditambah dari UPT Pengijan Kendaraan Bermotor (PKB) Dishub Padang Pariaman guna melaksanakan tugas Pengawasan dan Uji Ulang Kendaraan Penumpang Umum angkutan lebaran dan pemasangan stiker angkutan lebaran 2017 yang dimulai 14 Juni 2017 hingga selesai.
    Jika kendaraan itu memenuhi persyaratan laik jalan maka dipasang stiker angkutan lebaran? 2017. "Tetapi jika tidak memenuhi persyaratan disarankan melakukan perbaikan fisik maupun adminstrasi. Sebab nantinya jika tidak ada stiker itu, mobil angkutan tidak boleh masuk terminal," imbuh Yon Hendri. (501)

Di Koto Tinggi Kuranji Hilia Pembangunan Jembatan dan Rehab Jalan PNPM Dinilai tak Tepat Sasaran

-Di Koto Tinggi Kuranji Hilia
Pembangunan Jembatan dan Rehab Jalan PNPM Dinilai tak Tepat Sasaran

Sungai Limau--Rehab rekon sejumlah jalan di Kenagarian Koto Tinggi Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman lewat dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dinilai sebagian besar masyarakat dikampung itu kurang tepat sasaran. Begitu juga banguna sebuah jembatan kayu di Kalampaian, dalam nagari itu juga masih harus dipertanyakan kepada pihak pelaksana program itu sendiri.
    Menurut Yuti Irda, salah seorang tokoh masyarakat setempat, dana PNPM yang berjumlah sekitar Rp174 juta yang diperuntukkan buat rehab jalan demikian, agaknya banyak yang diselewengkan. "Hasil pantauan dan penilaian yang kita lihat, hanya sekitar 60 persen yang dilekatkan," kata dia pada Singgalang, Selasa (14/6)
    Begitu juga yang terjadi pada bahan kayu yang digunakan buat pembangunan jembatan, yang dalam anggarannya mencapai Rp134 juta, tapi juga tidak semua yang terpakai untuk itu. "Ini merupakan proyek, dan bukan sebuah program pemberdayaan untuk masyarakat itu sendiri. Kita tidak bisa bayangkan berapa lama daya tahan dari bangunan tersebut, kalau dananya tidak semua digunakan untuk itu," kata Yuti lagi.
    Selaku tokoh masyarakat Kamumuan, Yuti minta pihak kabupaten melakukan klarivikasi kelapangan, sekaligus minta diaudit pembangunan yang dilakukan oleh pengelola kegiatan PNPM dimaksud. Sebab, dari pelaksanaan program itu, ada kesan ketidak-transparansian antara pelaksana dengan masyarakat itu sendiri, selaku pihak yang diberdayakan.
    Rasul Hamidi, selaku Tim Pengelola Kegiatan (TPK) PNPM dikamung itu ketika dihubungi menilai itu hanyalah sebuah kecemburuan sosial yang terjadi disebagian kecil masyarakat. "Untuk diketahui, yang namanya PNPM tidak ada keuntungan tertentu bagi pengelolanya. Bahkan, uang operasional tim saja tidak cukup dalam anggaran demikian," katanya.
    Dia melihat, sepanjang dana yang diperuntukkan buat rehab jalan dan pembangunan jembatan itu telah sangat prosedural, dan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Tidak ada lagi persoalan terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Soal ketimpangan yang menurut sebagian masyarakat, itu hanyalah karena mereka tidak dapat bagian saja.
    Disisi lain, Rasul Hamidi juga mengakui, bahwa Unit Pengelola Keuangan (UPK) PNPM Kecamatan Sungai Limau pernah kecolongan, yakni hilangnya uang yang baru saja diambil sebanyak Rp132 juta lebih dari bank. Akibatnya, terjadilah kemunduran kegiatan untuk Korong Kamumuan dan Sungai Limau. (dam)

LAN RI Akan Bangun Tiga Lembaga Pendidikan di Kawasan Tarok City

LAN RI Akan Bangun Tiga Lembaga Pendidikan di Kawasan Tarok City

Jakarta--Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), Dr. Adi Suryanto menyampaikan keinginannya untuk mendirikan tiga lembaga pendidikan di kawasan Tarok City kepada Bupati Ali Mukhni, di ruang pertemuan LAN RI, Jalan Veteran, Jakarta, Jumat (16/6) lalu.
    "Setelah mendengarkan pemaparan dan tayangan video presentasi Bupati Ali Mukhni, kami tertarik untuk mendirikan tiga lembaga pendidikan milik LAN di Tarok City," katanya.
    Tiga lembaga yang hendak didirikan LAN RI tersebut, adalah Diklat ASN, Diklat Assesment dan Politeknik Administrasi Negara. Menurut Adi yang didampingi Sekretaris Utama, Sri Hadiati Woro Kustriani dan beberapa orang Deputi dan Kepala Pusat di lingkungan LAN RI, LAN RI mengemban misi memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan kapasitas aparatur negara dan sistem administrasi negara guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik, melalui pengembangan inovasi administrasi negara, pengkajian kebijakan, pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur negara, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi administrasi.
    "Untuk mewujudkan misi tersebut, LAN butuh banyak lembaga pendidikan peningkatan kompetensi dan kualitas ASN seluruh Indonesia," jelas Adi.
    Saat ini pihaknya memiliki tujuh lembaga pendidikan yang tersebar di lima daerah di Indonesia. Empat Pusat Kajian, Pendidikan dan Pelatihan Aparatur (PKP2A) di Bandung, Makassar, Samarinda dan Aceh. Tiga Sekolah Tingi Ilmu Administrasi (STIA) di Bandung, Jakarta dan Makassar," tutur Adi yang sudah dua tahun menjabat sebagai kepala LAN RI itu.
    Menurut Adi, jika rencana pembangunan di Tarok City terealisir maka akan menjadi lembaga pendidikan LAN kedua di Sumatera dan menjadi pertama di Indonesia dimana ada tiga lembaga pendidikan milik LAN di satu kawasan.
    Adi meminta waktu kepada bupati untuk mengkaji dan menyusun kelembagaan pendidikan yang akan dibangun di Tarok City, karena dua lembaga yang akan didirikan merupakan lembaga baru dan terobosan dari LAN RI.
    Bupati Ali Mukhni yang didampingi Kepala Badan Litbang Sumbar, Dr. Reti Wafda, Kepala Bapelitbangda Padang Pariaman, Ali Amran, Kabag Humas Andri Satria Masri datang ke lembaga itu atas undangan Kepala LAN RI, terkait rencana hibah tanah di kawasan Tarok City untuk LAN RI.
    Menurut Ali Mukhni, Kepala LAN RI mengundang dia untuk menindaklajuti pembicaraan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni dengan Menteri PAN RI Asman Abnur terkait dengan rencana hibah tanah untuk pendirian Politeknik oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman kepada LANB RI.
    "Kami sudah siapkan 100 hektare untuk LAN RI dengan sertifikat gratis dari Pemkab dan BPN Padang Pariaman," ungkap Ali Mukhni.
    Tawaran hibah tanah disambut gembira oleh LAN RI. Namun setelah dihitung kebutuhan, Adi menyatakan cukup 45 hektare saja. Adi pun berjanji akan secepatnya menindaklanjuti rencana pendirian lembaga pendidikan LAN di Tarok City.
    "Kalau semuanya mendukung, 2017 ini juga kita realisasikan. "Tanggal 4 Juli nanti, akan kita kirim staf untuk meninjau ke Tarok City," kata Adi menutup pembicaraannya. (501)

Mantapkan Lisensi Pelatih Perbasi Gelar Kejuaraan Antar Klub se Padang Pariaman dan Kota Pariaman

Mantapkan Lisensi Pelatih
Perbasi Gelar Kejuaraan Antar Klub se Padang Pariaman dan Kota Pariaman

Lubuk Alung--Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kabupaten Padang Pariaman pastikan tiga agenda penting sehabis lebaran ini, terlaksana dengan baik.
    Agenda itu, lisensi pelatih, kejuaraan basket antar klub se Padang Pariaman dan Kota Pariaman, dan Bupati Cup 2017. "Kita targetkan peserta pelatihan untuk pelatih atau menerbitkan lisensi pelatih demikian mencapai 40 orang," kata Ketua Perbasi Padang Pariaman, H. Darmon, Senin (19/6) malam usai buka puasa bersama.
    Buka puasa yang diadakannya di Sekretariat Perbasi, Asam Jawa, Lubuk Alung itu diikuti seluruh pengurus Perbasi dan para pecandu basket dari berbagai klub yang ada di Padang Pariaman.
    "Ini kegiatan buka puasa perdana sejak organisasi ini hadir di daerah ini. Kita harapkan pada momen yang akan datang lebih banyak lagi dari ini," sela Sekretaris Perbasi, Hilman H saat membuka rapat bersama tersebut.
    Darmon yang anggota Komisi V DPRD Sumatera Barat itu memberikan sinyal yang bagus, kalau pelatihan untuk pelatih demikian akan didukung penuh oleh Kemenpora RI. "Jadi, pengurus dan panitia yang sudah terbentuk tolong segerakan berkas-berkas yang dibutuhkan oleh Kemenpora secepatnya," ungkap anggota dewan Sumbar dari PAN ini.
    Menurutnya, di samping memperkuat klub dengan menggelar kejuaran, Perbasi juga tetap mengembangkan basket ini di sekolah-sekolah. Ini penting, mengingat mereka yang hari ini jadi pelajar SMA bakal jadi garda terdepan dalam memperkuat tim Padang Pariaman dalam berbagai iven nantinya," ujar Darmon.
    Darmon yang didampingi Ketua Panitia Bupati Cup 2017 Khairil Anwar memastikan kalau iven-iven demikian mesti terlaksana secara berkesinambungan. "Sebagai tuan rumah Porprov 2018, kita tak lagi punya waktu yang banyak. Seluruh tim pemain yang nantinya berjumlah 32 orang putra dan putri sudah harus kuat dan terlatih secara maksimal," ulasnya. (501)

Majukan Pendidikan Anak Nagari Lewat PKBM

Majukan Pendidikan Anak Nagari Lewat PKBM

Lubuk Alung---Keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjadi nilai tersendiri dalam memberdayakan masyarakat, baik dibidang ilmu pengetahuan, maupun dibidang ketrampilan. Sebagai lembaga pendidikan non formal, PKMB disamping mendorong dan ikut serta dalam menuntaskan wajib belajar, juga sekaligus mengembangkan ketrampilan warga belajarnya disegala bidang.
    Di Padang Pariaman terdapat sekitar 28 PKBM yang tergabung kedalam forum PKBM, yang di Ketuai Hilman, pimpinan PKBM Iqra' Lubuk Alung. Forum ini merupakan tempat berkumpul para pengelola dan pimpinan PKBM se Padang Pariaman, membicarakan solusi terbaik dari seluruh persoalan yang dihadapi PKBM dalam memberikan nilai-nilai ditengah masyarakatnya sendiri.
    Banyak yang dilakukan PKBM, terutama yang berhubungan dengan kemajuan warga belajarnya. Mulai dari mengelola pendidikan Paket A, B, dan C, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mengembangkan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), hingga mengembangkan pertanian dan perikanan. PKBM Cahaya Koto Buruak, Lubuk Alung misalnya, dinilai sukses menjalankan program yang diberikan oleh Dinas Pendidikan, dalam memproduksi pupuk organik, dan mengembangkan perikanan belakangan ini.
    Disamping itu, PKBM yang dipimpin Harry Subrata tersebut dinilai juga sebagai PKBM yang paling kreatif dalam berbagai hal. Kini, PKBM itu telah punya lembaga PAUD, untuk mendidik anak-anak kampung Koto Buruak, yang dulu terkenal sebagai 'Koto Buruak Desa Bergaya'. Dengan kreatifitas itulah, meskipun letaknya tersuruk, tetap saja bisa berinteraksi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan lembaga demikian.
    Begitu juga PKBM lainnya yang banyak tumbuh dan berkembang dengan dinamikanya sendiri di Lubuk Alung. Nagari dan kecamatan yang terkenal dengan panasnya ini, boleh dikatakan sedang menuju dan bercita-cita menjadi basis dunia pendidikan di Padang Pariaman. Itu tidak sekedar harapan, tetapi dibarengi dengan langkah strategis oleh pengelola pendidikan forman dan non formal di kampung itu. Buktinya, SMA yang bertaraf internasional, adalah SMA nya Lubuk Alung. Ini dikabarkan pula, satu-satu SMA didaerah bekas gempa tersebut yang seperti demikian.
    Memang, dibidang pendidikan non formal ini, Lubuk Alung boleh dibilang unggul. Hampir semua PKBM sebagai lembaga pendidikan non formal bisa berkembang dengan baik di wilayah itu. Hal itu terlihat, para pengelola PKBM di wilayah lainnya di Padang Pariaman banyak mengambil referensi ke Lubuk Alung. Disini, PKBM yang dikembangkan sangat beragam. Mulai dari yang bernuasa agama, hingga yang berbau kampung tempat berdirinya PKBM dimaksud serta nama lainnya, yang dinilai punya arti dan makna untuk bisa berkiprah ditengah masyarakat lingkungannya.
    Perkembangan PKBM tersebut juga dibarengi oleh pemipin di nagari tersebut. Semua program yang dilakukannya, didukung penuh walinagari, dan pihak-pihak pengambil kebijakan dinagari tersebut. Hingga kini, sudah tak terbilang lagi kontribusi yang diberikan PKBM yang ada di Lubuk Alung itu dalam dunia pendidikan dan usaha. Sebab, PKBM tersebut tidak saja mengembangkan pendidikan, tetapi juga dibarengi dengan pengembangan dunia usaha, seperti pertanian dan perikanan. Ingin mengembangkan PKBM, belajar dan datanglah ke Lubuk Alung. (damanhuri)

DPMPTP Padang Pariaman Kini Punya Media Pengaduan Layanan Perizinan

DPMPTP Padang Pariaman Kini Punya Media Pengaduan Layanan Perizinan

Pariaman--Pengusaha dan masyarakat di Padang Pariaman kini bisa mengadukan masalah pelayanan perizinan dan investasi langsung ke unit pengaduan pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Pemkab Padang Pariaman.
    "Bidang ini khusus menangani pengaduan layanan perizinan. Sudah ada kasinya (kepala seksi), yaitu Kasi Data dan Informasi. Pengaduan bisa bersifat umum maupun layanan yang bersifat biaya yang berkaitan dengan pelayanan perizinan," kata Kadis PMPTP Hendra Aswara di ruang kerjanya, Pariaman, (19/6).
    Media pengaduan ini, kata Hendra, sebagai bahan intropeksi dan evaluasi bagi petugas perizinan dalam memberikan pelayanan yang cepat, transparan dan akuntabel. Apalagi wilayah Padang Pariaman sangat diminati oleh investor baik segi infrastuktur maupun ekonomi.
    "Kita ingin investor senyaman mungkin berivestasi di Padang Pariaman," kata jebolan STPDN angakatan 11 itu.
    Hendra menyadari, bahwa OPD yang menangani perizinan selalu dimonitor Ombudsman Provinsi Sumatera Barat. Pelayanan yang diberikan harus sesuai undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Baik standar prosedur, jangka waktu, biaya dan hal teknis lainnya.
    "Kita sudah terapkan perizinan online, setor retribusi via bank dan punya motto melayani dengan elok," kata mantan Kabag Humas itu.
    Kabid Perizinan dan Non Perizinan Heri Sugianto mengatakan, pengaduan dari masyarakat baik disampaikan secara pribadi, perusahaan ataupun badan hukum, terkait perizinan dan investasi. Adapun media pengaduan yang dapat digunakan antara lain Telepon (0751) 4784539, SMS/WhatsApp 08116607788, Email : dpmptp.pdprm@gmail.com, Website : perizinan.padangpariamankab.go.id, Facebook : Pelayanperizinan Padangpariaman.
    "Jadi silahkan masyarakat memilih media pengaduan untuk memberikan saran, kritikan atau laporan terkait perizinan," ujar Heri Sugianto. (501)

Minggu, 18 Juni 2017

Aie Tajun Lubuk Alung Terus Menggeliat

Aie Tajun Lubuk Alung Terus Menggeliat, Pilwana Segera Digelar

Lubuk Alung--Kenagarian Aie Tajun Lubuk Alung, Padang Pariaman yang baru saja dimekarkan terus memacu berbagai pertumbuhannya. Seiring dengan telah dilantiknya Badan Musyawarah Nagari (Bamus) setempat, kini lembaga nagari itu pun telah membentuk panitia pemilihan walinagari devenitif.
    PJ. Walinagari setempat, Nasrizal merasa senang melihat berbagai geliat yang terjadi di nagari yang dia pimpin. "Kita terus berkoordinasi dan bersilaturrahim, agar semua rencana pembangunan yang telah dirumuskan bersama bisa tercapai dengan baik dan maksimal," kata dia pada Singgalang, Senin lalu, saat buka puasa bersama di kantor walinagari setempat.
    Tidak tanggung-tanggung. Sebagai pemerintahan nagari yang baru saja hadir dan menatap masa depannya, pada saat buka bersama tersebut, disamping dihadiri Camat Lubuk Alung, Azminur bersama Muspika, juga dihadiri seluruh niniak mamak, alim ulama, tokoh masyarakat setempat.
    Ketua Bamus Aie Tajun Lubuk Alung, Syamsul Bahri Datuak Ryk. Bungsu minta kepada seluruh masyarakat, agar bisa berpartisipasi aktif, terutama dalam menyukseskan pemilihan walinagari nantinya. Sebab, panitia pemilihan yang telah dibentuk bersama, hanya tinggal menerbitkan SK nya saja lagi. "Kita ingin, demokrasi tingkat lokal ini nantinya berjalan dengan baik, serta mampu melahirkan walinagari yang mampu mewujudkan impian bersama," ujarnya.
    Sementara, Camat Lubuk Alung, Azminur melihat Aie Tajun merupakan nagari yang memiliki potensi yang sangat besar, terutama dibidang pertanian dan perkebunan. Banyak lahan yang produktif untuk tanaman jagung, yang kini tengah dikembangkan masyarakat petani.
    "Kita ingin, Aie Tajun Lubuk Alung ini dijadikan sebagai sentra jagung di Padang Pariaman. Arah untuk menuju kesana sudah terlihat, dengan luasnya lahan jagung dikampung yang sedang berkembang ini. Tinggal bagaimana mengelolanya dengan baik dan benar. Melakukan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak," ungkap Azminur.
    Tim Safari Ramadhan
    PJ. Walinagari Aie Tajun, Nasrizal dinilai oleh masyarakatnya sebagai walinagari yang sangat peduli terhadap berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Dia tidak mau ketinggalan, terutama dalam memanfaatkan momen bulan yang penuh berkah ini. Bersama seluruh elemen yang ada di kenagarian itu, dia juga membentuk Tim Safari Ramadhan (TSR).
    "Kita telah mengunjungi seluruh korong yang ada. Ya, tentunya, disamping TSR, juga untuk menjalin silaturrahim dengan masyarakat, menerima berbagai masukan yang diberikan masyarakat, ketika mengunjungi masjid dan surau yang ada di korong bersangkutan," ujar Nasrizal. (dam)
--------------------------------------------------------------------

Malam ini TSR Kecamatan Lubuk Alung Kunjungi Masjid dan Surau

Lubuk Alung--Malam ini, Jumat (19/8) Tim Safari Ramadhan (TSR) Kecamatan Lubuk Alung, Padang Pariaman mulai melakukan kegiatannya mengunjungi masjid dan surau yang ada di lima kenagarian, yakni Kenagarian Lubuk Alung, Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Aie Tajun Lubuk Alung, Pasie Laweh Lubuk Alung, dan Kenagarian Sikabu Lubuk Alung.
    Disamping menyemarakkan suasan Ramadhan, TSR juga sekalian memeriahkan HUT RI yang ke-66. TSR dibagi menjadi lima kelompok, sesuai jumlah masjid dan surau serta kenagarian yang akan dikunjungi tersebut. Tim I, diketuai langsung oleh Camat Lubuk Alung, Azminur dengan anggotanya dari berbagai latar belakang tokoh masyarakat setempat, yang akan mengunjungi Surau Gadang, Padang Pulai, Kenagarian Pasie Laweh Lubuk Alung.
    Sementara, tim II dipimpin oleh Kapolsek Lubuk Alung, AKP. Amral, mengunjungi Surau Attin, Galapuang, Kenagarian Sikabu Lubuk Alung. Tim III dipimpin oleh Danramil Lubuk Alung, Kapten Khairuman, mengunjungi Surau Fauqal Anhar, Kenagarian Aie Tajun Lubuk Alung.
    Berikutnya tim IV dikomandoi oleh Pimpinan PT Sang Hyang Seri Lubuk Alung, Joni Amir. Tim ini mengunjungi Surau Ambacang yang terletak di Kenagarian Pungguang Kasiak Lubuk Alung. Terakhir, tim V dipimpin oleh Kepala KUA Lubuk Alung, Zakirman. Tim ini dapat tugas ke Masjid Raya Nurul Ikhlas, Sungai Abang, Kenagarian Lubuk Alung.
    Menurut Camat Lubuk Alung, Azminur, disamping melibatkan seluruh elemen masyarakat, TSR yang dibentuk kali ini juga melibatkan anggota dewan terhormat asal Dapil IV. "Seperti adanya Herry Sahnil (PDIP), Jalius Budhi (Hanura), Reflites (Golkar), Iskandar Bustami (PKS), dan Rosman (PPRN)," kata dia pada Singgalang.
    "Lewat momen TSR ini, kita bangun jembatan komunikasi yang baik dengan seluruh unsur masyarakat. Sebab, banyak hal yang harus dilakukan, terkait untuk membangun masyarakat itu sendiri. Untuk itu, jangan lihat apa yang diberikan TSR tersebut, tetapi pandanglah kehadiran tim bersama seluruh pemuka masyarakat," harapnya. (dam)
---------------------------------------------------------------------

-Selama Ramadhan
Masyarakat Aie Tajun Lubuk Alung Giatkan Ronda Malam

Lubuk Alung--Selama bulan Ramadhan, Kenagarian Aie Tajun Lubuk Alung, Padang Pariaman cukup aman dan kondusif. Hal itu terwujud, karena sejak awal bulan ini, seluruh korong yang ada mulai juga menggiatkan ronda malam disetiap poskambling yang telah disediakan.
    PJ. Walinagari setempat, Nasrizal kepada Singgalang, Kamis (18/8) menyebutkan, kewajiban ronda setiap unsur yang ada di korong terkait, merupakan rasa memiliki terhadap kenyamanan bersama selama bulan penuh berkah ini.
    "Selama bulan ini, kita juga mengeluarkan himbauan kepada seluruh masyarakat, agar tidak melakukan aktivitas judi, miras, serta bunyian petasan. Dan Alhamdulillah, semua himbauan, yang sekaligus menindak-lanjuti himbauan bersama Pemkab Padang Pariaman ini cukup dindahkan oleh masyarakat," ujarnya.
    Menurut dia, ronda yang dilakukan bersama tersebut, juga bekerjasama dengan pihak keamanan yang ada di Kecamatan Lubuk Alung. "Kita diminta langsung menaikkan daftar nama-nama peserta ronda disetiap korong oleh pihak Kapolsek Lubuk Alung, dan itu langsung diberikan bantuan oleh Kapolsek, setiap poskambling mendapatkan jatah pentungan, sebagai alat untuk ronda dimaksud," kata Nasrizal.
    Nasrizal bersama masyarakat Aie Tajun Lubuk Alung, sangat menginginkan sampai akhir Ramadhan dan seterusnya, kenagarian yang dia pimpin tersebut bisa aman dan terkendali dengan baik dan benar. Begitu juga, setiap kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti MTQ, Nuzul Quran dan kegiatan lainnya yang dilakukan disetiap masjid dan surau, bisa berjalan dengan dinamikanya. (dam)