Kamis, 22 Juni 2017

Mengentaskan Ketertinggalan dengan Pertanian dan Perikanan

-Rapat Koordinasi Perdana
Mengentaskan Ketertinggalan dengan Pertanian dan Perikanan

Sungai Limau--Walinagari Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman, Firdaus Khatab ingin sekali semua potensi yang ada diseluruh korong dalam kenagarian itu bisa tergarap secara maksimal, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat pula. Untuk itulah, sebulan sekali bersama seluruh walikorong, Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD), baik pendidikan, maupun pertanian, dan perikanan pihak nagari melakukan rapat koordinasi.
    Kepada Singgalang, Selasa (3/5) Firdaus Khatab menyebutkan, rapat koordinasi pertama diadakan Senin lalu, dan cukup mendapat sambutan dari semua pihak yang berkepentingan dalam nagari dan kecamatan tersebut. Disamping itu, rapat koordinasi juga dihadiri tokoh masyarakat, niniak mamak, alim ulama dan pemuka masyarakat Kuranji Hilia.
    Potensi korong yang harus jadi skala prioritas, adalah mengembangkan pertanian dan peternakan disetiap korong, dan memang itulah potensi terbesar yang harus dapat dukungan secara bersama. "Kita ingin, seluruh walikorong tidak hanya sekedar perangkat nagari yang tidak punya tugas. Tetapi, walikorong harus bisa jemput bola, terkait banyaknya program Pemkab Padang Pariaman yang harus kita kembangkan ditengah masyarakat, terutama yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat itu sendiri," kata dia.
    Firdaus melihat, dengan mengembangkan pertanian dan peternakan dimaksud akan mampu meningkatkan etos kerja masyarakat, terutama generasi muda. Itulah diantara fungsi rapat koordinasi yang dilakukan sebulan sekali ini. "Setelah adanya ketetapan pertama ini, untuk mengembangkan hal demikian, maka rapat koordinasi bulan depan, tentu akan kita evaluasi sejauhmana hal itu berjalan," sebutnya.
    Menurut Firdaus, rapat koordinasi telah disepakati setiap minggu pertama diawal bulan. "Kita berharap, kegiatan ini bagian dari membangkitkan perekonomian masyarakat pascagempa, yang sebagian besarnya hancur. Kita mulai kebangkitan itu secara bersama, dalam bermasyarakat yang ada di setiap korong. Sebenarnya banyak hal yang bisa dikembangkan dalam korong tersebut. Tinggal lagi, kebersamaan walikorong dengan masyarakatnya," katanya.
    Disamping itu, lanjut Firdaus Khatab, momen rapat koordinasi juga bertujuan untuk mengangkat Kuranji Hilia dari ketertinggalan. Sebab, hingga saat ini nagari itu masih berada dalam binaan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal RI. "Dengan memulai pembangunan yang berhubungan dengan perekonomian    masyarakat dimaksud, tentu akan memudahkan pembangunan infrastruktur yang rusak dan yang harus dibangun oleh pemerintah dimasa mendatang, seperti jembatan dan jalan misalnya," ungkap Firdaus. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar