Senin, 12 Juni 2017

Padang Pariaman Punya Bahan Galian Strategis

-Dengan Eksplorasi Lebih Luas
Padang Pariaman Punya Bahan Galian Strategis

Pariaman--Kabupaten Padang Pariaman dengan luas wilayah 1.328,79 kilometer persegi, memiliki potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa di bidang pertanian, perikanan, kelautan, pertambangan, kehutanan, perkebunan, peternakan dan pariwisata. Bidang pertanian memberikan kontribusi yang cukup signifikan, dalam menyumbangkan sebagian besar PDRB.
    Hal ini didukung oleh ketersediaan lahan yang luas, aksesibilitas jalur pemasaran yang mudah, penyerapan hasil pertanian yang cukup besar, baik domestik maupun luar daerah. "Potensi perikanan laut kita terdapat di 6 kecamatan pesisir, dengan panjang garis pantai 60,5 kilometer, dan mempunyai 2 buah pulau, yakni Pulau Pieh, dengan luas 3,00 hektare, dan Pulau Bando. Sarana dan infrastrktur perikanan laut cukup memadai, dengan telah tersedianya armada dan alat tangkap, tempat pendaratan ikan, dan tempat pelelangan ikan," kata Asisten II Setdakab Padang Pariaman, Irwan Datuak Nando, Senin lalu saat apel gabungan dilingkungan pegawai setempat.
    Menurut dia, kawasan mangrove yang terdapat di Kecamatan Batang Gasan, dan Kecamatan Ulakan Tapakis, selain difungsikan sebagai penyeimbang ekologi pantai, juga dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk usaha produktif, seperti tambak ikan. Dibidang perikanan darat, potensi dikembangkan dalam bentuk kolam ikan, mina padi, tambak dan karamba, dan didukung oleh Unit pembenihan rakyat, Balai Benih Ikan (BBI), dan Pasar Ikan Kiambang (PIK), di Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung.
    Sementara, lanjut Irwan, potensi bidang peternakan dinilai telah mampu menggairahkan perekonomian masyarakat, mengingat terbuka luasnya kesempatan dan peluang berusaha. Hal ini terlihat dari volume produksi dan investasi yang meningkat dari tahun ke tahun. Sektor peternakan yang dikembangkan, antara lain peternakan sapi, ayam broiler, ayam buras dan ayam Arab, kambing, itik.
    "Berdasarkan penelitian, Padang Pariaman memiliki potensi pertambangan yang cukup besar seperti bahan galian golongan B dan C. Bahan galian C antara lain, batu bintang (obsidian), pasir besi, perlit, andesit, batu gamping atau batu kapur, tanah lempung atau tanah liat (clay), trass, batu sabak (sabastone). Trakhit, granit, batu apung, emas dan logam ikutannya, pasir dan batu. Bahan tambang tersebut dimanfaatakan untuk konstruksi bangunan, keramik, industri semen, perhiasan dan lain sebagainya," ujarnya.
    Katanya lagi, Apabila dilakukan eksplorasi yang lebih luas, tidak tertutup kemungkinan, akan ditemukan juga potensi bahan galian strategis (golongan A), seperti minyak bumi di pesisir pantai ataupun batu bara, gas alam dan sejumlah potensi galian lainnya.
    Sementara, sebut Irwan, sektor pariwisata, daerah ini memiliki 71 objek wisata, yang terdiri dari 22 objek wisata alam, 4 objek wisata budaya, 29 objek wisata sejarah, 9 objek wisata pantai dan 7 objek wisata khusus. "Objek wisata yang kita jadikan unggulan antara lain, Makam Syekh Burhanuddin, Anai Resort, Malibou Anai, Lubuak Bonta, Lubuak Cimantuang, Ikan Larangan," ungkapnya.
    Irwan melihat, kehutanan tidak ada yang dimanfaatkan untuk hutan produksi. Hanya difungsikan sebagai hutan lindung, perlindungan dan areal penggunaan lain. Jenis kawasan hutan Padang Pariaman antara lain, hutan suaka alam wisata seluas 11.441 hektare, hutan lindung seluas 19.894 hektare, areal penggunaan Lain seluas 125.773 hektare, lahan kritis seluas 73.713 hektare. (dam)
--------------------------------------------------------------------

Membentuk Karakter Anak Lewat Pesantren Ramadhan

Lubuk Alung--Pengabaian pembangunan karakter bangsa diyakini telah menimbulkan penyakit kronis terhadap anak bangsa itu sendiri. Tak heran apabila orang melihat kerap terjadi korupsi, kerusuhan, tawuran, kenakalan remaja, serta radikalisme dan terorisme yang menggaet kalangan terdidik.
    "Padahal, Indonesia sangat kaya dengan khazanah keagamaan, budaya, dan kearifan lokal yang mengajarkan kemandirian, kekeluargaan, dan segenap unsurnya. Proses pendidikan kita selama ini juga dipandang kurang menekankan masalah pembangunan karakter. Bukankah suksesnya suatu pendidikan, jika dapat melahirkan manusia yang berkarakter, kuat sebagai agen perubahan, berakhlak mulia, percaya diri, memiliki keterampilan yang mumpuni, santun kepada lingkungan, berfikir dan berperadaban maju, serta memiliki khazanah intelektual yang andal," kata Bupati Padang pariaman, H. Ali Mukhni, Rabu (3/8) saat membuka peresmian pelaksanaan pesantren Ramadhan tahun ini di Masjid Baitur Rahmah, Lubuk Alung.
    Ali Mukhni melihat kondisi bangsa terkini, serta daerah Padang Pariaman khususnya, pelaksanaan pesantren Ramadhan sudah saatnya dikembangkan untuk membantu memperbaiki generasi mendatang, yang berbasis Islami, sekaligus membenahi sikap moral, akhlak anak-anak dan remaja dewasa ini. "Pesantren Ramadhan adalah sebuah upaya optimalisasi ibadah Ramadhan, melalui sekolah yang terarah dan terencana yang diikuti oleh pelajar selama bulan Ramadhan, untuk peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT," ujarnya.
    Sebab, kata dia, hal ini sangat sesuai dengan kebijakan umum Kabupaten Padang Pariaman, tentang membangun Padang Pariaman menuju masyarakat yang berkeadilan, berkualitas kompetensi dan berkesejahateraan lahir dan batin, serta berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi kitabbullah. "Pesantren Ramadhan 1432 H/2011 M bagi pelajar SMA/MA, SMP/MTs, dan SD/MI se Padang Pariaman ini akan dilaksanakan mulai tanggal 3 sampai 24 Agustus ini," ungkap Ali Mukhni.
    Menurut dia, ada sekitar 544 sekolah yang akan mengikuti pelaksanaan pesantren Ramadhan. Dilaksanakan selama 7 hari untuk masing-masing tingkatan. "Dalam Pesantren Ramadhan ini, kita lihat ada berbagai macam materi yang sangat bagus diajarkan, antara lain mengenai Al Quran/Hadis, Tauhid, moral, akhlak, budi pekerti, dan materi keagaamaan lainnya," harapnya.
    "Kita semua tentu berharap, kegiatan ini nantinya akan menghasilkan anak didik yang bertauhid dengan benar kepada Allah SWT, beriman dan bertakwa, serta membentuk karakter moral keagamaan ke arah yang lebih baik, sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Semoga kegiatan keagamaan seperti ini akan mengarahkan aktivitas positif anak didik kita, dan juga diteruskan di hari-hari lain, walaupun bulan puasa sudah berakhir," pintanya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar