Kamis, 22 Juni 2017

Amrizal Rengganis Diunggulkan di Piaman

-Masyarakat Surantiah Butuh Jalan
Sampai Saat Ini Bantuan Gempa 2009 Belum Turun

Lubuk Alung--Masyarakat Surantiah, Koto Buruak, Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman sudah sangat merindukan adanya perbaikan infrastruktur jalan dikampung itu. Sebab, dengan kondisi jalan yang ada saat ini susah untuk menerobos kampung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Solok, disebelah selatannya itu. Ketika musim kemarau, aspal yang telah lama terkelupas membuat pengendara sepeda motor harus eksrta hati-hati, dan ketika musim hujan, tak ubahnya jalan demikian bagaikan kubangan kabau.
    Erman, salah seorang pemuka masyarakat setempat mengaku sedih dan merasa terpanggil untuk terus memperjuangan nasib masyarakatnya yang hingga saat ini masih jauh dari kemajuan. "Jalan dari Kayu Gadang sampai ke Surantiah ini pernah diaspal dulu. Tapi itu telah lama sekali. Bahkan, pasca demikian telah empat orang pula Bupati yang memimpin Padang Pariaman, jalan itu dibiarkan saja, seolah-olah tidak ada yang menghuni kampungnya," cerita Erman pada Singgalang kemarin.
    Dia melihat, potensi Surantiah cukup menggiurkan. Banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan dan dikemas dengan baik. Sangat disayangkan, jalan menuju kesana masih terbelakang, sehingga tak banyak pihak asing yang meliriknya. Seperti Babang Indah, sebuah tempat yang ada batu-batu besar dan pemadian yang sangat bagus, tapi belum bisa dikembangkan oleh pemerintah agaknya.
    "Sebenarnya, sumber daya alam yang ditemukan disepanjang Lubuk Alung ini, sebagian besarnya berasal dari Surantiah. Setiap musim, kampung ini banyak mengeluarkan durian, serta buah-buahan lainnya yang bisa dijadikan komoditi unggulan. Untuk mengangkat itu semua keluar, butuh jalan yang bagus, sehingga perputaran ekonomi masyarakat pun bisa lancar. Dan dengan jalan yang indah pulalah masyarakat miskin dan terbelakang bisa kita angkat kepermukaan," ujarnya.
    Bersama masyarakat Surantiah lainnya, Erman sangat menyesalkan kurang perhatian pemerintahan nagari dan Kecamatan Lubuk Alung serta Pemkab Padang Pariaman terhadap kampung yang satu itu. Hingga kini masyarakat hanya dibuai janji-janji oleh calon pejabat, mulai dari calon bupati hingga calon gubernur yang pernah datang kekampung itu saat kampanye Pilkada. Namun, setelah berhasil meraih impiannya, janji tersebut tak diingat lagi. Begitu juga janji sejumlah politisi yang kini duduk di DPRD Padang Pariaman yang akan memperhatikan Surantiah sepenuh hati, hanya omongan belaka.
    Belum terima bantuan gempa
    Disamping itu, kata Erman, masyarakat Surantiah yang sangat jauh dari pusat pemerintahan korongnya, Koto Buruak dan Nagari Lubuk Alung sendiri, masih meratapi dan berharap secepatnya turun bantuan rehab rekon, buat pembangunan kembali rumah masyarakat, yang memang banyak mengalami kerusakan dan kehancuran, saat gempa 2009 lalu.
    Sebagai orang yang dipercayai untuk memungut PBB dikampung itu, Erman tahu persis, sampai saat ini belum seorang pun yang dapat bantuan gempa 2009. Baik itu yang rusak berat dan hancur, maupun yang rusak sedang. "Kita tetap berupaya, walau ada kesan saat ini kurangnya perhatian Walikorong Koto Buruak terhadap kampung ini. Belakangan, karena tidak ada juga kejelasan tentang batuan gempa, kapan akan dibagikan, kita datang langsung ke PJOK Padang Pariaman," ungkapnya. (dam)
-------------------------------------------------------------------

-Calon Ketua PWI Sumbar
Amrizal Rengganis Diunggulkan di Piaman

Pariaman--Amrizal Rengganis, salah seorang calon kuat Ketua PWI Cabang Sumatra Barat, agaknya menjadi calon yang cukup diperhitungkan dikalangan wartawan Piaman. Betapa tidak, hingga hari ini hanya dia satu-satunya calon Ketua yang mau datang dan bicara banyak soal PWI Sumbar kedepannya dengan wartawan yang tergabung di PWI Perwakilan Padang Pariaman.
    Ketua PWI Perwakilan Padang Pariaman, Ikhlas Bakri kepada Singgalang, Kamis mengakui sampai saat ini baru Pemimpin Redaksi Detik News itu yang datang ke Pariaman. "Tapi soal suara kita juga belum bisa pastikan. Sebab, itu sepenuhnya hak proregatifnya anggota. Yang jelas, sinyal-sinyalnya sudah bisa kita tangkap," kata dia singkat.
    Memang, Amrizal Rengganis dikenal sebagai wartawan muda, suka tantangan, yang patut diberikan dukungan. Apalagi, setiap kesempatan dia selalu menggelorakan perubahan yang mesti dilakukan ditubuh PWI Sumbar. Baginya, semua pihak harus diberikan kesempatan dalam membangun dan mengelola organisasi PWI dengan baik dan benar, serta bisa membuka diri terhadap organisasi wartawan lainnya.
    "Kita tetap maju, dan belum ada perubahan, dan aturan yang membuat kita terganjal untuk maju. "Kedepan, PWI Cabang tidak lagi boleh merengek-rengek ke kabupaten/kota, untuk mengangkat sebuah acara. Kabupaten/kota adalah ladangnya PWI Perwakilan. Rekan wartawan yang ada diaderah harus diberi kebebasan, dan punya pengaruh yang kuat pula terhadap stakeholders yang ada didaerah bersangkutan," tegas dia.
    Konfercab PWI Sumbar yang akan berlangsung Senin depan itu, diharapkan oleh Amrizal Reganis berjalan sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku dilingkungan PWI itu sendiri. Semua anggota berhak maju jadi calon Ketua. Sebab, yang namanya anggota berhak memilih dan berhak pula untuk dipilih. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar