Kamis, 08 Juni 2017

Sejak Dibangun 1981 PSTW SNA Belum Pernah Direhab Kelompok Arisan Padusi Minang Jakarta bangun Masjid

Sejak Dibangun 1981 PSTW SNA Belum Pernah Direhab
Kelompok Arisan Padusi Minang Jakarta bangun Masjid

Sicincin--Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih (PSTW SNA) di Sicincin dikunjungi Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam rangka meletakkan batu pertama pembangunan masjid, Kamis (8/6).
    Wagub yang datang lebih cepat 15 menit dari jadwal, tiba bersama Kepala Dinas Sosial Sumbar Abdul Ghafar disambut bahagia oleh pengurus, penghuni panti, Forkompinka 2 x 11 Enam Lingkung dan masyarakat sekitarnya.
    Dalam sambutannya, Wagub Nasrul Abit menyatakan apresiasi dan berterima kasih kepada inisiatif dan kepedulian kelompok Arisan Padusi Minang Jakarta yang telah membantu membangun masjid di panti tersebuti. Dia mendoakan semoga pahala berlimpah diberikan Allah Swt kepada semua anggota kelompok.
    Mantan Bupati Pessel dua periode itu menjelaskan tentang pembangunan di Sumbar yang masih banyak kekurangannya. "Para perantau pasti masih ada yang kecewa. Jalan masih ada yang rusak, macet dan sebagainya. Namun, kami terus berupaya memperbaikinya. Umumnya permasalahan pembangunan di Sumatera Barat adalah masalah pembebasan lahan," jelas Nasrul.
    "Kalau bisa minta ampun saya minta ampun. Kalau bisa memohon, saya akan memohon kepada pemilik tanah yang harus dibebaskan," imbuhnya. "Sewaktu saya di Pessel, orang Pessel kan keras-keras juga. Saya banyak membebaskan lahan untuk pembuatan jalan. Ada sekitar 200 kilometer lebih yang saya bebaskan lahannya untuk membuat jalan. Tidak ada gejolak. Saya ajak bermusyawarah, alhamdulillah semua mau membantu pembangunan di Pessel," kata dia.
    Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur salut dan bangga atas kepedulian dan perhatian perantau yang sudah berinisiatif membantu panti. "Panti ini memiliki 110 penghuni yang terdiri dari 62 pria, dan selebihnya perempuan. Rata rata berumur 50 tahun ke atas. Petugas laki-lakinya 14 orang," ungkap Suhatri Bur mengutip data dari pengelola panti.
    "Sebanyak 14 orang petugas laki-laki membantu mengurus sebanyak 62 pria tua setiap hari Jumat ke masjid di seberang jalan jauh dari panti ini," papar Suhatri Bur. Suhatri Bur berharap dalam pembangunan masjid, panitia pembangunan berkoordinasi, merangkul tokoh masyarakat, alim ulama, niniak mamak di nagari Sicincin.
    Kadis Sosial Sumbar, Abdul Gafar mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan ibu-ibu yang tergabung dalam Padusi Minang Jakarta untuk melakukan bantuan pembangunan di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih (PTSW SNA).
    Abdul Gafar memaparkan, bahwa panti ini dibangun sejak 1980. Sampai sekarang memang belum ada dilakukan rehabilitasi atau perbaikan. Ini karena keterbatasan dana Pemrov Sumbar. Dari Kementerian Sosial sejak diserahkan otonomi daerah ada 8 panti yang dimiliki, 2 di antaranya panti jompo atau panti werdha, 1 di Tanah Datar dan 1 di Padang Pariaman.
    Ketua Pembina Padusi Minang Jakarta, Mery Syarif menjelaskan, bahwa mereka sebenarnya bukan sebuah organisasi, tetapi hanya kelompok arisan. Anggotanya berasal dari 19 kabupaten/kota di Sumbar yang merantau di Jakarta. Mereka juga melakukan amal bakti sosial yang disalurkan ke Sumbar dan luar Sumbar.
    "Awalnya diminta untuk membantu memperbaiki mushalla, tetapi setelah kami lihat bapak-bapak kita yang sudah tua renta ini harus berusaha berjalan dan menyeberang menuju masjid yang jauh dari panti ini, maka perlu bangunan masjid,' katanya.
    "Jika kami diizinkan, kami mau nama mesjid ini dinamakan Mesjid Raudah. Artinya suatu tempat yang multazam untuk berdoa. Setiap mesjid yang kami bantu membangunkannya, selalu kami beri nama Raudah," pintanya berharap.
    Selain membantu membangun sebuah masjid, kelompok itu juga menyumbang sejumlah Kitab Al Quran, uang Rp200.000 dan paket lebaran per orang. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar