Minggu, 29 September 2019

Lewat Seminar Adat Imasintoga Tumbuhkan Semangat Kato Nan Ampek

Sintoga--Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur memberikan apresiasi kepada Ikatan Mahasiswa Sintuak Toboh Gadang (Imasintoga) yang mampu menumbuh-kembangkan dan menggali nilai-nilai adat Minangkabau melalui seminar adat yang bertemakan, "Duduak Basamo Salingka Nagari Sarato Mambumikan Koto Nan Ampek". Ini menunjukkan mahasiswa kecamatan ini tetap peduli dengan nagarinya.
Demikian diungkapkan Wakil Bupati Suhatri Bur saat membuka seminar adat yang diselenggarakan Imasintoga, Sabtu (28/9) malam di laga-laga Simpang Tigo, Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang (Sintoga).
Seminar dengan menghadirkan pembicara tunggal Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto yang lebih dikenal dengan Mak Katik, dihadiri anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Firdaus, Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman Topik Hidayat, Ketua KAN Sintuak Eddy Rinaldi Datuak Rangkayo Basa, Ketua KAN Toboh Gadang Zaidir A Datuak Maharajo Dirajo, walinagari, walikorong, tokoh ulama, tokoh masyarakat dan mahasiswa se-Kecamatan Sintoga.
Menurut Suhatri Bur, Pemkab Padang Pariaman menilai sudah banyak kalangan generasi muda, termasuk mahasiswa dan pemuda, yang tidak tahu, tidak paham dengan kato nan ampek ini. Sehingga seminar adat ini patut menjadi contoh bagi mahasiswa di kecamatan lainnya.
Dikatakan Suhatri Bur, dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, Imasintoga merupakan organisasi mahasiswa tingkat kecamatan yang kedua setelah Ikatan Mahasiswa Kecamatan Sungai Geringging dan Sekitarnya (IMKES) yang aktif melaksanakan kegiatan positif.
Sama seperti IMKES, Imasintoga berisikan mahasiswa yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, tapi tetap memiliki wadah bersama di kecamatannya. “Untuk itu, kita akan dorong kecamatan lain membuat wadah yang sama sehingga mahasiswa tersebut juga bisa menggelar kegiatan yang bermanfaat ini. Karena di sini hadir Camat 2x11 Kayutanam, maka didorong untuk segera mewujudkan ikatan mahasiswa 2x11 Kayutanam,” kata Suhatri Bur.
Selain itu, kata Suhatri Bur, terselenggaranya kegiatan ini juga menunjukkan adanya kekompakkan umara, ulama, niniak mamak dan diikuti bundo kanduang. Sehingga kenyamanan dalam kehidupan banagari di Sintuak dan Toboh Gadang bisa terwujud.
Karenanya, kata Suhatri Bur, Pemkab sangat mensuport kegiatan seminar adat ini. Apalagi diprakarsai oleh mahasiswa yang belakangan ini hanya disorot menggelar aksi demo di berbagai daerah. “Demo mahasiswa silakan saja. Karena memang diatur undang-undang dan hak mahasiswa. Tapi jangan sampai merusak fasilitas umum yang dibiayai dari uang rakyat sendiri,” kata Suhatri Bur menambahkan.
Suhatri Bur juga mengingatkan mahasiswa yang tergabung dalam Imasintoga agar jangan sampai mau diadu domba oleh pihak tertentu. Apalagi di tahun politik yang banyak pihak ingin meraih keuntungan.
“Tahun 2019 ini baru saja berlalu suasana panasnya tahun politik. Di Padang Pariaman tahun 2020 juga tahun politik, yakni pemilihan kepala daerah. Imasintoga jangan sampai diadu domba nantinya,” kata Suhatri Bur mengingatkan.
Pemateri seminar adat Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto minta Imasintoga untuk mengaktifkan dan membentuk remaja masjid di masing-masing korong. Ajak anak-anak remaja untuk kembali meramaikan masjid, surau dan mushalla dengan kegiatan wirid remaja dan shalat berjamaah.
Mak Katik sapaan akrab Musra Dahrizal juga menyoroti pelaminan pengantin saat pesta pernikahan yang sekarang banyak di halaman rumah, bahkan di jalan sekalipun. Ini keliru. Seharusnya pelaminan itu di dalam rumah pengantin. Kalaupun terpaksa di luar rumah atau di gedung, tapi tetap saja pelaminan lebih kecil ada dalam rumah.
Ketua Imasintoga Khairul Arif melaporkan, Imasintoga berdiri tahun 2017 beranggotakan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Kota Padang, Pariaman, Padang Pariaman dan kota lainnya di Indonesia. (501)

Momen 10 Gempa, Terus Lakukan Istrospeksi Diri

Padang Pariaman--Rabu (30/9/2009) petang sekitar pukul 17.16 Wib masyarakat dikejutkan gempa besar berkekuatan 7,6 SR. Ratusan nyawa melayang, dan bahkan terkubur oleh longsor dan tenggelamnya sejumlah perkampungan di Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman.
Begitu juga rumah masyarakat, sebagian besar rata dengan tanah. Senin (30/9) genap 10 tahun peristiwa itu berlalu. Setiap tahun, Pemkab Padang Pariaman selalu memperingatinya dengan menggelar zikir dan doa bersama. Tempat tenggelamnya kampung itu, dibangun sebuah monumen, sebagai daerah ini pernah mengalami musibah yang paling besar.
Musibah besar itu telah berlalu. Meskipun tak mudah untuk dilupakan, masyarakat telah kembali bangkit membangun rumahnya yang punah akibat gempa. Peringatan gempa yang selalu dilakukan tiap tahun, harus dimaknai dengan memperbanyak introspeksi diri.
Para ulama dalam berbagai kesempatan ceramah dan pengajian, selalu mengatakan, bahwa hadirnya kerusakan di muka bumi ini adalah ulah akibat tangan manusia itu sendiri. Tangan yang dimaksud di sini, adalah terlalu banyak dosa-dosa yang dibuat, sehingga mengundang datangnya bala dan bencana.
Momen 10 tahun gempa 2009 itu beriringan dengan datangnya tahun baru Islam 1441 H. "Hijrahlah. Pindahlah dari yang biasanya malas bekerja, jadi rajin. Kurang melakukan ibadah, perbanyaklah ibadah. Dan jangan sampai meninggalkan kewajiban dalam beragama," kata seorang buya saat Muharram sebulan yang lalu di salah satu masjid di Padang Pariaman.
Kabupaten Padang Pariaman, kata Bupati Ali Mukhni, adalah daerah yang paling rawan musibah. Sering terjadi banjir, longsor, kebakaran dan musibah lainnya. "Kita selalu memberikan peringatan kepada masyarakat, agar selalu berhati-hati. Bila musim hujan lebat, yang tinggal dekat bukit, segera pindah ke rumah dunsanak yang jauh dari jangkauan musibah," ujar dia.
Ali Mukhni yang mengawali kepemimpinannya tahun 2010, setahun setelah gempa dihadapkan oleh persoalan besar, karena daerah ini porak-poranda akibat hantaman gempa. Padang Pariaman bangkit diluncurkannya. Kini, Ali Mukhni telah 10 tahun jadi bupati atau dua periode. Padang Pariaman yang diawal kepemimpinannya penuh dengan kecemasan, berubah menjadi kegembiraan.
Berbagai pembangunan dilakukan bupati yang juga Ketua DPW PAN Sumatera Barat ini. Yang paling trend sekarang, adalah Kawasan Terpadu Tarok City di Nagari Kapalo Hilalang. Ada yang pro, dan tidak sedikit pula yang kontra. Itu biasa dalam dunia perpolitikan. Yang jelas, selaku Kepala Daerah Ali Mukhni telah berhasil membangun kembali semua fasilitas yang rusak dan punah akibat musibah demikian.
Dan bahkan, fasilitas umum baru banyak hadir dan bermunculan di daerah ini setelah gempa. Sebut MAN IC di Sintuak, Sekolah Pelayaran di Tiram, Main Stadion di Sikabu Lubuk Alung. Yang sedang tahap penyelesaian, asrama haji di Sungai BUluah Utara dan bangunan lainnya. "Ali Mukhni boleh kita sebut "Bapak Pembangunan", kata seorang tokoh masyarakat di Parit Malintang.
"Di jajaran Pemda Padang Pariaman, tidak ada istilah pejabat. Yang ada itu hanya pelayan masyarakat," ujarnya. Dan ucapan itu tidak sekedar pencitraan. Dia sendiri yang memulainya, dengan memfungsikan rumah dinasnya sebagai rumah rakyat daerah ini. Dalam 24 jam waktu sehari semalam, sebagian besar habis digunakannya untuk kepentingan masyarakat yang dipimpinnya. (501)

Kebiasaan Masyarakat Berperilaku Hidup Sehat Harus Terus Dilakukan

Padang Pariaman--Kebiasaan masyarakat berperilaku hidup sehat harus terus dilakukan. Para camat dan walinagari di Kabupaten Padang Pariaman diminta terus menghimbau warganya hidup berperilaku sehat dan jangan sampai buang air besar sembarang (BABS).
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman Jonpriadi, Minggu (29/9) malam saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Bidang Kesehatan Masyarakat (Rakontek Kesmas) dengan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam Implementasi Program Prioritas Nasional, Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman di Padang.
“Dari 103 nagari di Kabupaten Padang Pariaman, baru satu nagari yang ODF. Artinya satu nagari yang sudah 100 persen masyarakatnya sudah akses jamban sehat. Untuk itu, sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) sangat dibutuhkan. STBM tidak hanya menyangkut soal kesehatan lingkungan, tapi juga kesehatan keluarga. Semua pihak hendaknya turut berperan aktif terciptanya STBM ini,” kata Jonpriadi menambahkan.
Dikatakan Jonpriadi, terkait dengan angka kematian ibu, stunting dan gerakan masyarakat lainnya perlu keterlibatan semua pihak. Semua antisipasi menekan angka kematian ibu merupakan tugas mulia yang dilaksanakan bidan di nagari-nagari. Komitmen bersama untuk gerakan masyarakat hidup sehat sangat diperlukan.
Sebelumnya sambutan Kepala Dinas Kesehatan Yutiardy Rivai. Rakontek dihadiri sejumlah Kepala Dinas terkait, Forum Kabupaten Sehat, camat, walinagari, kepala Puskesmas, Ketua TP PKK, Ketua GOW, Ketua Persit, Ketua Bhayangkari dan Direktur Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat. Rakontek berlangsung hingga Selasa (1/10).
Ketua Pelaksana Rakontek Nurhayati menyebutkan, Rakontek dilatarbelakang isu kesehatan yang menjadi perhatian dan prioritas nasional. Diantaranya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal (AKN), stunting, penyakit tidak menular (PTM), imunisasi, tuberculosis (TB). “Tahun 2019 di Padang Pariaman AKI 4 orang dan bayi sebanyak 19 orang, diharapkan turun dibanding tahun lalu,” kata Nurhayati.
Dikatakan, melalui STBM gencar-gencarnya dilakukan beberapa program kesehatan lingkungan. Melalui STBM dilakukan perubahan perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. “Tujuan Rakontek adalah menindaklanjuti hasil pelaksanaan Rakerkesnas dan Rakerkesda Provinsi 2019 untuk menyampaikan informasi terkeni terkait permasalahan kesehatan masyarakat dan upaya strategi menyingkapinya, menyampaikan kinerja program kesehatan masyarakat dan kegiatan program prioritas,” kata Nurhayati.
Ditambahkan Nurhayati, Rakontek juga sebagai forum komunikasi strategi untuk memberikan informasi terkini terkait isu dan masalah kesehatan masyarakat yang sangat diharapkan terjalinnya komitmen bersama dengan lintas sector terkait melaksanakan kegiatan program yang berdampak ungkit besar terhadap peningkatan kinerja pelayanan kesehatan masyarakat dan derajat kesehatan masyarakat.
Usai pembukaan, Sekda Padang Pariaman Jonpriadi menandatangani Komitmen Bersama Dalam menjalankan inovasi Padang Pariaman Peduli Keluarga (PAPALIGA) yang diikuti oleh Kepala Dinas, camat, walinagari, kepala puskesmas dan peserta lainnya. (501)

Karya Lagu Sekretaris Walinagari III Koto Aua Malintang Selatan Batang Tiku Tenggelam, Toboh Ketek Membuat Perantau Rindu Pulang Kampung

Padang Pariaman--Toboh Ketek judul lagunya. Diciptakan Armontoni, Sekretaris Walinagari III Aua Malintang Selatan ketika sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Nagari Toboh Ketek, Kecamatan Enam Lingkung, Juli lalu. Lagu ini telah beredar luas di berbagai media sosial dan dapat sambutan dari banyak pihak.
Lagu itu menggambarkan dan menceritakan seluruh kampung dan potensi yang ada di Toboh Ketek. Seperti ada lirikannya, janiah aianyo Batang Kapecong, karena di nagari itu ada Sungai Batang Kapecong yang selalu mengalir dengan irama tersendiri. Dan bagi masyarakat Toboh Ketek yang tinggal di perantauan, lagu ini agaknya membuat rindu untuk pulang kampung.
Kemudian, barambuih angin di Bukik Cangang. Bukik Cangang, sebuah pemandangan nan indah dan elok terhampar di Korong Labuah. Dan Bukik Cangang berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata dalam Nagari Toboh Ketek. Dan berakhir dengan Toboh Ketek ranah dicinto, yang dibawakan dengan perasaan, yang apabila didengarkan dan direnungkan oleh rang rantau, akan bergegas dia pulang kampung.
Armontoni yang kuliah di Unitas Padang, yang baru saja menyelesaikan tugas KKN di Toboh Ketek, tepatnya di Korong Labuah, tergabung dalam kelompok III, menganggap Toboh Ketek bukan sekedar tempat KKN. "Saya telah menjadikan Toboh Ketek sebagai kampung halaman sendiri. Buktinya, meskipun tak lagi KKN, saya sering datang ke nagari ini. Bila haus dan lapar, ada orangtua di kampung ini tempat minta makan," ujar Armontoni.
Armontoni mengaku hanya sedikit punya jiwa seni. Beberapa tahun yang lalu, tepatnya tahun 2010 dia pernah rekaman membuat album bersama rekan-rekannya anak nagari di Kecamatan IV Koto Aua Malintang sekaligus Pimpro pada album tersebut, dengan nama Armontoni diganti "Simon Chaniago". Lagu yang pernah diciptakannya; Upiak Leha dinyanyikan Mak Pono, Mularaik Jadi Sangketo dinyanyikan Andre Ler, Diantaro Duo Pilihan yang dinyanyikan Ferry Samoyang, Aua Malintang lewat nyanyian Ferry Basswara, Hati Ibo, dan Batang Tiku, dan ada sejumlah lagu lainnya.
"Semua lagu itu diciptakan bebetapa tahun yang lalu," kata dia. Sebab, ada niat dan rindu dalam hati soal kampung nan rancak lewat ikan larangan yang hidup bertahun-tahun di Sungai Batang Tiku, maka lahir lagu Batang Tiku. Katanya, Lagu Batang Tiku tidak layak dikomersilkan lagi, karena sudah ditenggelamkan bersama derasnya air Sungai Batang Tiku itu sendiri. 
Armontoni menilai, jiwa seni itu ada berkat motivasi dari teman-teman. "Saya telah tenggelamkan lagu Batang Tiku. Cukuplah lagu itu sebagai kenangan dan sejarah yang pernah saya buat," ujarnya.
Dia menyampaikan terima kasih banyak kepada Camat Enam Lingkung, Datuak Rustam, Walinagari Toboh Ketek, Mhd. Nasir Datuak Mangkudun yang telah mendukung pernuh atas hadirnya lagu "Toboh Ketek". Selanjutnya, lagu itu diserahkan sepenuhnya kepada Walinagari Toboh Ketek, agar bisa dijadikan pemasukan bagi nagari ketika albumnya dikomersilkan. (501)

Wabup Canangkan TNI-PKK-KB Kesehatan dan Harganas

Batang Gasan--Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur menghadiri sekaligus mencanangkan Gerakan TNI-PKK-KB Kesehatan dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) dalam Kegiatan Inovasi Serentak Menggarap Kampung KB (Sergap Kakab), Kamis (26/9) di Kampung KB Mandahiling, Kecamatan Batang Gasan.
Wabup mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terkhususnya kepada Kepala BKKBN Provinsi Sumatra Barat, Dandim dan Ketua TP-PKK karena telah ikut memprakarsai kegiatan ini.
“Seluruh jajaran yang berada di Kabupaten Padang Pariaman hanyalah seorang pelayan bagi masyarakat. Oleh sebab itu kita berupaya untuk sebaik mungkin dalam melaksanakan pelayanan. Hal ini terkait kepada dinas-dinas yang bersangkutan dalam menciptakan inovasi demi kelancaran pelayanan tersebut,” ujarnya.
Suhatri Bur melanjutkan, bahwa pada tahun kemaren Kabupaten Padang Pariaman mendapatkan peringkat ke-2 di Indonesia sebagai kabupaten yang terinovasi, dan inovasi yang dilahirkan oleh DPPKB ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh kabupaten ini. “Adanya bentuk kegiatan inovasi Sergap Kakab merupakan kegiatan serentak menggarap Kampung KB melalui keterlibatan masyarakat dan lintas sektor terkait melaksanakan pelayanan langsung di seluruh wilayah Kampung KB, bertujuan untuk pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga,” ujar mantan Ketua KPU Padang Pariaman ini.
Suhatri Bur juga menambahkan, seiring dengan peringatan HARGANAS pemerintah menyadari bahwa pentingnya lembaga keluarga dalam membangun suatu bangsa, keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam membentuk kepribadian anak bangsa dan kehidupan bernegara oleh sebab itu peranan keluarga sangat diperlukan sesuai dengan delapan fungsi keluarga diantaranya fungsi agama, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi ekonomi, fungsi pendidikan, fungsi reproduksi, fungsi sosial budaya dan fungsi lingkungan.
“Salah satu kegiatan yang digalakkan dalam momentum Harganas ke-26 adalah gerakan kembali ke meja makan dan gerakan tidak melihat sosial media dan TV pada jam 18.00-21.00 atau biasa dikenal dengan gerakan 1821. Gerakan ini bermaksud mulai jam 6 sore sampai jam 9 malam anggota keluraga secara bersama-sama melakukan aktivitas yang mengarah pada nuansa kebersamaan, misalnya saja menjalankan shalat dan mengaji dilanjutkan dengan makan malam dan belajar atau berdiskusi bersama keluarga yang diharapkan dapat mendekatkan dan meningkatkan kembali interkasi antara anggota keluarga," sambungnya.
Wabup juga mengharapkan keterlibatan seluruh lintas sektor dan lintas program seperti keterlibatan IBI-TNI-PKK dapat meningkatkan capaian akseptor baru dan dengan keterpaduan bersama kegiatan bhakti sosial dan pelayanan KB serta pertemuan dengan jajaran Kader KB. “Bhakti sosial IBI-TNI-PKK-KB Kesehatan yang dilaksanakan setiap tahunnya merupakan suatu bentuk apresiasi dari kegiatan yang patut untuk kita dukung dan kita sukseskan secara bersama. Demikian yang selama ini telah kami laksanakan di Kabupaten Padang Pariaman dan diharapkan agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan positif bagi terlaksananya agenda program pembangunan pemerintah Kabupaten Padang Pariaman,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan pemberian bantuan dari Baznas kepada masyarakat Kampung KB Mandahiling berupa rumah tidak layak huni, pemberian jamban, pemberian kursi roda, pembuatan kaki palsu untuk masyarakat disabilitas, dan memberikan beasiswa kepada siswa SD, SMP dan SMA. Selain Baznas, Dinas Pertanian dan Pertahanan Pangan memberikan bantuan berupa benih jagung, Dinas Sosial P3A memberikan bantuan non tunai sebanyak 92 KK dan bantuan program keluarga harapan sebanyak 80 KK. Kantor Kementrian Agama memberikan bantuan Quran sebanyak 30 buah.
Kepala DPPKB Aspinuddin mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari lima inovasi DPPKB, yaitu Kopi Darat, Cakau, Bere-Bere, Papa Paten Bana, dan Sergap Kakab.
Menurut Aspinuddin, kelima inovasi ini sudah dilaunching semenjak bulan Mei lalu di Kampung KB Pandan Puti Nagari Koto Tinggi Kecamatan Enam Lingkung yang juga dihadiri oleh BKKBN dan semua kegiatan ini telah dilaksanakan. “Sergap Kakakb yang dilaksanakan pada hari ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk kedua kalinya, dalam pelaksanaannya semua perangkat daerah melakukan intervensi secara bersama-sama ke kampung KB," jelasnya.
Dia juga menambahkan, banyak hal yang telah dilakukan dalam penyelenggaraan kegiatan ini, di antaranya dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang alat pemadam api yang diberikan Satpol PP Damkar, Integrasi KB Posyandu PAUD dari Dinas Pendidikan, kegiatan senam masal oleh DISPARPORA, pelayanan pustaka keliling dari Dinas Perpustakaan dan Arsip, Kegiatan buru tupai, peminjaman traktor  dan pemberian benih jagung dari dinas pertanian, pemberian alquran sebanyak 30 buah oleh Kantor Kementrian Agama, dan pelayanan pembuatan BPJS oleh Dinas Kesehatan. (501)

Padang Pariaman Kembali Jadi Nominator IGA 2019

Padang Pariaman--Sudah tepat mengklaim diri sebagai kabupaten inovasi dan pendidikan, setelah meraih peringkat kedua pada Innovative Government Award (IGA) 2018, kembali Kabupaten Padang Pariaman menempati daftar nominasi kabupaten/kota terinovasi di Indonesia 2019.
Kabupaten Padang Pariaman bersama-sama 21 kabupaten/kota di Indonesia bersaing menempati peringkat teratas melalui presentasi di hadapan tim penilai IGA 2019, di Command Center Kementerian Dalam Negeri, Kamis (26/9).
Padang Pariaman menjadi kabupaten dengan indeks inovasi daerah tertinggi kedua di luar Pulau Jawa setelah Kabupaten Agam, dengan total 130 inovasi yang telah dilakukan, terbagi kepada tiga kelompok kategori inovasi. Yaitu tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan inovasi bentuk lainnya.
Tahun 2018 lalu, jumlah inovasi Padang Pariaman yang diajukan hanya 75, tahun 2019 bertambah 55 lagi yang berasal dari BPBD, Dinsos P3A, Disdukcapil, DPMPTP, Dinas Pertanian, Diskominfo, Dinkes, Dinas Pengendalian Penduduk KB, RSUD, Puskesmas, dan lainnya.
Bupati Ali Mukhni didampingi Kepala Bapelitbangda Ali Amran, Kepala Diskominfo Zahirman, Kepala Bagian Humas dan Protokol Andri Satria Masri dan Kabid Litbang Anton Saputra, mempresentasikan inovasi yang ada di Padang Pariaman di hadapan tim penilai yang berasal dari Kemenristek Dikti, LIPI, LAN, United Cities and Local Government Asia-pacific (UCLG ASPAC) dan Kemendagri.
Selain mengunggulkan inovasi yang berasal dari Disdukcapil, Ali Mukhni juga memaparkan inovasi dari BPBD seperti PAPA SADAR BANA (Padang Pariaman Siaga Darurat Bencana Alam). Inovasi itu lahir dari pemikiran bahwa Padang Pariaman sebagai daerah rawan bencana butuh perhatian khusus dalam kesiapsiagaan dan penanganannya.
Selain itu, pengembangan inovasi yang berasal dari Disdukcapil juga menjadi perhatian khusus tim penilai terutama pada inovasi SIPAKEM (Sistim Pelaporan Kelahiran dan Kematian). SIPAKEM merupakan inovasi yang mendapat apresiasi dan perhatian dari Dirjen Kependudukan Kemendagri sehingga Padang Pariaman menjadi tiga daerah percontohan di Indonesia bersama Kota Makassar dan Kota Kudus.
Primadona dari 130 inovasi Padang Pariaman adalah Rencana Pembangunan Kawasan Terpadu Tarok City. Pemaparan Tarok City ini mencuri perhatian tim penilai apalagi ketika diperlihatkan Bupati Ali Mukhni desain lengkap tiga dimensinya. Decak kagum dari tim penilai tidak dapat disembunyikan. Menurut tim penilai Kawasan Tarok City jika terwujud baru ada di Indonesia ini. "Kalau terwujud, luar biasa pak Bupati, satu kawasan ada beberapa perguruann tinggi dan lembaga diklat milik Kementerian," puji salah seorang penilai dari Kemenristek Dikti.
Mendengar pujian tersebut, Bupati Ali Mukhni pun menjelaskan bahwa Tarok City sudah pernah dikunjungi seorang Deputi dari Kementerian Koordinator Perekonomian dan disarankan untuk mengembangkannya menjadi Kawasan Edukasi Khusus. "Surat Keputusan tentang Kawasan Edukasi Khusus itu sudah keluar dari Kemenko Perekonomian dan menjadi pilot proyek Kawasan Edukasi Khusus di Indonesia," sebut Ali Mukhni.
Dengan ramah, bupati peraih penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden itu mengundang tim penilai untuk datang berkunjung dan melihat Tarok City. "Saya minta izin minta nomor handphone bapak ibu penilai untuk nanti saya undang datang melihat Tarok City," kata Ali Mukhni sambil menutup pemaparannya. (501)

Hidup Penuh Perjuangan, Imapar Jangan Suka Mengeluh

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni silaturahim dan menjadi narasumber dalam kegiatan temu ramah dan Latihan Kepemimpinan Dasar (Diklatsar) Ikatan Mahasiswa Piaman Raya (Imapar) Universitas Negeri Padang, Sabtu (29/9).
Bupati dua periode yang juga Ketua DPW PAN Sumbar ini terlihat senang berada di tengah penggiat Imapar UNP. Banyak wejangan dan nasehat yang disampaikannya kepada peserta. Antara lain, memegang teguh dan menjalankan organisasi secara amanah dan penuh tanggungjawab.
Ali Mukhni mencontohkannya dengan Pemkab Padang Pariaman sejak dia menjadi bupati telah menyatakan, bahwa tidak ada istilah pejabat. Yang ada adalah pelayan masyarakat. "Secara aturan dan istilah dalam UU bolehlah kami disebut pejabat. Namun dalam pelaksanaan sehari-hari kami adalah pelayan masyarakat yang harus melayani masyarakat selama 24 jam sehari tanpa kenal lelah dan mengeluh," kata peraih penghargaan Satya Lencana Pembangunan itu.
Ali Mukhni menegaskan, bahwa dirinya tidak ingin mendengar satu orang masyarakat Padang Pariaman pun yang mengeluh atas pelayanan masyarakat. "Untuk itu saya tidak mau mendengar mahasiswa yang tergabung dalam Imapar bermalas-malasan, suka mengeluh, dan lain sebaginya. Jaga kebersamaan, persatuan, kekompakan dan jangan terpancing adu domba yang bisa merusak persatuan organisasi," katanya.
Hidup ini penuh perjuangan, katanya menyambung. Jika bermalas-malasan, mengeluh, mudah putus asa maka apa yang kita cita-citakan untuk masa depan sangat sulit menggapainya. "Begitu juga saya dalam memimpin Padang Pariaman. Banyak halangan, hambatan, rintangan bahkan ancaman. Tidak hanya eksternal, tapi juga dari internal. Namun, dengan kesungguhan dan mengharap ridha Allah semuanya itu dapat diatasi dan dicarikan jalan keluarnya," katanya lagi.
Sebagai penerus estafet kepemimpinan bangsa, katanya melanjutkan, kuncinya hanya mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, membaca Quran, hormat dan santun kepada kedua orangtua. "Sebagai mahasiswa yang tergabung dalam organisasi, pedulilah dengan kampung halaman, lingkungan dan sanak saudara di kampung. Buatlah kegiatan yang sangat berguna bagi masyarakat di kampung. Sebagai contoh mengajak masyarakat melalui walinagari bergotong royong membersihkan rumput yang tinggi menutupi jalan yang sudah dihotmix," hemat Ali Mukhni.
Dia memaparkan pembangunan yang sudah dan sedang berjalan di Padang Pariaman. Antara lain Poltekpel di Tiram yang hanya ada tiga di Indonesia, MAN Insan Cendekia di Sintoga yang hanya ada satu di Sumbar, Main Stadion Sumbar di Lubuk Alung, Asrama Embarkasi Haji Sumbar di Sungai Buluah Selatan, Tarok City di 2 x 11 Kayutanam. (501)

Kamis, 26 September 2019

Pengajian Akbar Warnai Momen Tahun Baru Hijriyah di Ponpes Madrasatul 'Ulum

VII Koto--Memaknai tahun baru Islam 1441 H, Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua, Nagari Balah Aie Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman menggelar pengajian akbar, Kamis malam lalu. Pengajian akbar itu menampilkan sejumlah penceramah, dan ditutup dengan taushiah dari pengasuh pesantren, H. Zainuddin Tuanku Bagindo Basa.
"Biasanya kita yang mengundang guru memberikan pengajian ke tempat kita. Kali ini, kita yang mendatangi guru. Datang dari berbagai nagari yang ada di daerah ini, untuk mendapatkan pengajian dan berkah dari guru," kata Afrizal Arif Tuanku Mudo, pengurus pesantren mengawali sambutannya dalam acara tersebut.
Menurut dia, perkembangan pesantren yang juga bernama Surau Pekuburan ini cukup pesat. Pembangunan demi pembangunan fisik terus terjadi. Kini, santri kian bertambah, sementara asrama yang ada tidak sanggup lagi menampung santri yang ada, sehingga dibangun lagi tempat tinggal santri di bagian belakang.
"Yang baru selesai bangunan gedungnya, adalah Workshop Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang merupakan bantuan dari Kementerian Tenaga Kerja RI, atas kerja keras salah seorang pengurus, A. Damanhuri Tuanku Mudo. Lewat jaringan pengurus itulah hadirnya BLK ini, dan tentunya sebuah karunia yang harus kita syukuri," ujarnya.
Pengajian akbar malam itu di samping dihadiri Pimpinan Pesantren Madrasatul 'Ulum, H. Ahmad Yusuf Tuanku Sidi, juga hadir anggota DPRD Sumatera Barat, Firdaus dan ratusan jemaah dari berbagai nagari dibawah pimpinan sejumlah alumni pesantren yang terletak di pinggir Sungai Batang Mangoi tersebut, dan masyarakat Lubuak Pua itu sendiri. "Dalam kesepakan bersama pengurus, pengajian akbar ini kita adakan tiga kali dalam setahun. Yakni, momen tahun baru Islam, peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, dan peringatan Israk Mikraj," ujarnya.
Dalam acara badoncek malam itu, terkumpul anggaran sebnyak Rp12 juta lebih merupakan sumbangan dari seluruh jemaah yang hadir. "Alhamdulillah, anggaran ini kita gunakan untuk kelanjutan pembangunan asrama yang sedang dikerjakan saat ini. Semoga bangunan itu bisa cepat selesai, dan bisa dihuni oleh santri," ungkapnya.
Sementara Zainuddin Tuanku Bagindo Basa dalam pengajiannya menitik-beratkan pada persoalan meningkatkan amalan yang merupakan perintah Allah Swt kepada umat manusia. "Para nabi zaman dulu, pada umumnya dapat ujian dan cobaan dari Allah Swt. Ujian itu diberikan Tuhan adalah untuk pelajaran bagi umatnya, agar selalu diteladani," ujarnya.
"Yang tahun lalu kita kurang melakukan shalat berjemaah, bagaiman tahun ini kita rutinkan di masjid dan surau. Seberat apapun ujian yang kita hadapi, sesibuk apapun tugas dan pekerjaan yang kita lakukan, jangan pernah meninggalkan shalat berjamaah," harapnya. (501)

Tanpa Rekomendasi Camat Syawiruddin Lantik Seknag Anduriang

Anduriang--Pelantikan Sekretaris Nagari (Seknag) Anduriang Hardi Candra, Kamis (26/9) terasa dalam suasan gembira saat perang. Gembiranya, sang Walinagari Syawiruddin yang melantik tampak sumringah dan penuh semangat yang menggebu-gebu. Terasa dalam perang, lantaran tak seorang pun pegawai nagari itu yang hadir dalam pelantikan yang berlangsung di lantai dua kantor nagari tersebut.
Hanya masyarakat Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam yang banyak hadir dan memenuhi ruangan lantai dua kantor itu. "Seknag merupakan pekerjaan yang sangat menunjang kelangsungan jalannya roda pemerintahan di nagari. Dengan Seknag inilah walinagari bisa saling menguatkan fungsi pemerintahan di tengah masyarakat," kata Syawiruddin.
Syawiruddin mengambil kebijakan pelantikan Seknag ini setelah melakukan proses sesuai prosedur. Hanya saja, rekomendasi Camat 2x11 Kayutanam tidak ada alias sang camat tidak mau memberikan rekomendasi atas pelantikan tersebut. Malah, Camat meminta proses rekrutmen Seknag diulang kembali, lantaran cacat.
Bagi Syawiruddin tak ingin lama-lama terjadi kekosongan seorang sekretaris. Proses rekrutmen Seknag yang dilakukan panitia tersendiri pun menuai pro dan kontra. Ada-ada saja masalah yang timbul, sehingga Walinagari Syawiruddin nyaris kehilangan akal.
Setelah berkonsultasi kian kemarin, sambil membawa penolakan rekomendasi dari camat, Syawiruddin mendapat dukungan penuh dari mantan Kepala Bagian Hukum Setdakab Padang Pariaman Murlis Muhammad, yang kini pimpinan Lembaga Bantuan Hukum Paga Nagari. Dengan gerak cepat, maka dilakukanlah pelantikan dan sumpah jabatan Seknag Kamis kemarin.
"Alhamdulillah, Jumat ini Hardi Candra telah bisa dan diminta langsung bekerja membenahi semua alur administrasi nagari ini. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan dukungan penuh dalam hal ini," kata dia.
Dengan demikian, segala kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari, Syawiruddin pun siap menghadapinya. "Karena ini keputusan mendesak, tentu kita hadapi dengan penuh tanggungjawab. Yang jelas, proses dan prosedur telah kita jalani sesuai aturan main yang berlaku," tegasnya.
Tuanku Luki Firmansyah mewakili tokoh masyarakat Anduriang menyambut baik langkah tepat yang dilakukan walinagari. "Anduriang yang begitu luas, punya masyarakat yang beragam latar belakang status sosial, sangat tidak mungkin sukses hanya dipimpin seorang walinagari. Untuk itu butuh dukungan dan doa dari kita bersama selaku masyarakat," ujarnya. (501)


Rabu, 25 September 2019

SMK Maritim Nusantara Memilih Tidak Libur

Sungai Limau--Di bawah kabut asap yang masih menyelimuti wilayah Padang Pariaman, Rabu (25/9) para taruna dan taruni SMK Maritim Nusantara semangat melakukan apel pagi. Apel dilakukan pagi itu, lantaran ada tamu yang datang ke sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Al-Ma'arij Sungai Limau tersebut.
"Kita memilih tidak meliburkan sekolah," kata Kepala SMK Maritim Nusantara, Roza Marlina yang didampingi Ketua Yayasan Al-Ma'arih, AS. Edi. Pilihan tidak mengikuti surat edaran Gubernur Sumbar yang minta sekolah diliburkan selama tiga hari, Selasa sampai Kamis itu, tidak berlaku di SMK Maritim Nusantara.
Menurut AS. Edi, pengambilan keputusan ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan para orangtua anak yang belajar di sekolah ini. Para orangtua anak sepakat, sekolah tetap jalan dan tidak libur. "Kalau libur, anak-anak ini akan tetap memilih berkeliaran, yang tentunya lebih besar madaratnya ketimbang manfaatnya," ujar dia.
AS. Edi menyampaikan terima kasih kepada Tri Suryadi, anggota DPRD Sumbar yang telah datang ke sekolah itu, sekaligus memberikan bantuan masker. "Mulai hari ini dan selanjutnya, kita akan melihat pasukan masker dari taruna dan taruni SMK Maritim Nusantara. Mereka membagikan masker kepada warga Sungai Limau," ujarnya.
Kepada Tri Suryadi, AS. Edi menitipkan sekolah tersebut agar bisa diperjuangkan di Sumbar. "Bangunan SMK Maritim Nusantara masih memakai anggaran orang perorang. Dan hingga saat ini semuanya masih serba terbengkalai. Baik gedung sekolah, asrama, mushalla, dan sarana lainnya. Untuk itu besar harapan kita, anggota dewan yang asli Pilubang Sungai Limau ini bisa memperjuangkan," harapnya.
Tri Suryadi, anggota dewan dari Partai Gerindra menyampaikan terima kasih atas kesediaan sekolah yang telah menyambutkan dengan senang hati. "Selaku putra Sungai Limau, saya senang melihat sekolah ini tidak libur, di tengah diliburkannya lembaga pendidikan atas surat edaran Gubernur Sumbar," kata dia.
Menurut Wali Feri, sapaan akrap Tri Suryadi, taruna dan taruni SMK Maritim Nusantara yang memiliki motto; kuat di darat, tangguh di laut harus bisa jadi contoh bagi pelajar lainnya dalam segala hal. "Sekarang kita tahu, kenakalan remaja kian marak. Pengaruh narkoba sarangnya di remaja dan pemuda," katanya. (501)

Pengabdian Masyarakat Dosen Politeknik Negeri Padang Banyak Bahaya dan Risiko Serta Insiden Saat Melakukan Pekerjaan

Batang Anai--Pengabdian masyarakat dosen Politeknik Negeri Padang Bidang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dr. Elvis Adril menggelar seminar dan workshop di PT. Bumi Sarimas Indonesia (BSI) Duku, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa pekan lalu.
Seminar yang bertemakan kunci sukses budaya keselamatan dan kesehatan kerja itu diikuti 28 lebih karyawan perusahan yang beraktivitas di pintu gerbang BIM tersebut.
Pimpinan PT. BSI, Manajer HRD dan GA Jasrial Effendy menyambut baik kegitan ini. "Dengan adanya seminar dan workshop ini kita yakin akan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tenaga kerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)," kata dia.
Katanya lagi, narasumber dalam acara tersebut, Dr. Elvis Adril, yang memberikan materi UU No. 1 Tahun 1970, SMK3, Darman Dapersal Dinar, dengan materi 5S di perusahaan, Fardinal, menyampaikan materi sitem tanggap darurat di tempt kerja.
Jasrial Effendy menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut dalam acara tersebut. Kepada peserta yang merupakan karyawan perusahan tersebut, dia mengingatkan untuk mempedomani apa yang telah dipelajari selama seminar. "Dengan acara ini, paling tidak kita telah memperkenalkan kepada karyawan soal K3," ungkapnya
Elvis Adril menyebutkan, peserta yang ikut juga di berikan pemahaman maksud dari undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja serta aturan-aturan dan keputusan Menteri Tenaga Kerja RI, pemahaman 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Sitsuke), sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), sistem tanggap darurat.
Menurutnya, Objek (khalayak sasaran) dari seminar ini adalah pengabdian kepada masyarakat untuk karyawan PT. BSI yang bekerja di salah satu perusahan export santan kelapa di Sumatera Barat. Karena begitu banyaknya bahaya dan risiko serta insiden yang terjadi saat melakukan pekerjaan, maka seminar ini dipandang sangat perlu bagi karyawan. (501)

Pokir Anggota DPRD 30 Keltan di Padang Pariaman Dapat Bantuan Hand Traktor

Padang Pariaman--Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menyerahkan 30 Alat Mesin Pertanian (Alsintan) hand tractor kepada 30 kelompok tani (Keltan) di daerah itu. 30 Alsintan itu berasal dari APBD melalui dana aspirasi anggota DPRD Januar Bakri.
Penyerahan itu dilakukan langsung Bupati Ali Mukhni didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Yurisman. Hingga saat ini sudah ada 800 hand tractor yang diserahkan kepada Keltan di Kabupaten Padang Pariaman. "Berdasarkan data dari DPKP ada 1.200 Keltan yang terdaftar di Padang Pariaman. Dengan diserahkannya 30 Alsintan ini, total sudah ada 800 Alsintan berada di Keltan," kata Ali Mukhni, Kamis (19/9).
Bupati Ali Mukhni menyampaikan, sisanya ada 400 Keltan yang belum mendapatkan Alsintan. Itu akan diupayakan paling lambat 2020 mendatang, baik itu dari APBD ataupun APBN. "Sisanya akan diupayakan sampai 2020 mendatang, kalau tidak bisa dari APBD akan diupayakan melalui APBN, melobi pusat. Dengan demikian petani kita bisa melakukan panen lima kali dalam dua tahun," katanya.
Ali Mukhni berpesan kepada Keltan yang telah menerima Alsintan untuk menjaga dan merawat mesin yang diserahkan oleh pemerintah, agar mesin itu bisa tahan lama dan memberikan manfaat kepada petani, apalagi mesin yang dibeli merek terbaik dan disesuaikan dengan kondisi lahan. "Tolong dijaga alat ini, seperti sering cek oli sehingga mesin ini bisa tahan lama dan memberikan manfaat yang banyak untuk meningkatkan hasil pertanian," ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala DPKP Yurisman menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman selain memberikan bantuan Alsintan berupa hand tractor juga pernah memberikan alat perontok gabah serta mesin pemanen padi roda empat. "Untuk mesin pemanen padi itu hanya dipinjamkan kepada petani untuk memudahkan dalam panen padi petani," ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk saat ini di Padang Pariaman panen padi masih mencapai 280.000 ton per tahun, dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan itu terlepas dari teknologi yang dimanfaatkan petani di Padang Pariaman. "Dari 280 ribu hasil panen di Padang Pariaman itu hanya 1/3 saja sudah mencukupi kebutuhan konsumsi Padang Pariaman, sisanya dijual ke daerah atau provinsi tetangga," katanya didampingi Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan Elfitri. (501)

Soal Inovasi dan KLA, Dinsos P3A Pessel Belajar ke Padang Pariaman

Padang Pariaman--Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (Dinsos P3A) Kabupaten Padang Pariaman menerima kunjungan kerja Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun tujuan dari kunjungan tersebut untuk mempererat silaturahim dan berbagi informasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
“Alhamdulillah, kami diterima dengan baik di Padang Pariaman, bersilaturahmi dan berbagai pengalaman dalam pelaksanaan tugas bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ujar Kepala Dinsos P3A Pessel Zulfian Apriyanto, Jumat (20/09).
Kemudian, ia memuji ruang office yang full AC yang sangat nyaman dan dilengkapi ruang menyusui, ruang bermain anak, ruang pengaduan, perpustakaan, kursi prioritas kacamata baca, minibar dan fasilitas kursi roda untuk disabilitas. “Saya sering lihat di media bahwa ruang front office di sini sangat nyaman dan responsif gender dan sekarang kami sudah melihat secara langsung. Perubahan yang cepat dilakukan Kepala Dinsos P3A Padang Pariaman Hendra Aswara,” akunya.
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai strategi Kabupaten Padang Pariaman meraih Kabupaten Layak Anak, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), PBI JKN dan Graduasi Mandiri PKH. 
Sementara Kepala Bidang Perlindungan Anak Arosi Febri Yenti mengatakan ruangan front office merupakan ujung tombak dalam pelayanan masyarakat dapat melaporkan masalah sosial, perempuan dan anak. Kenyamanan ruangan sangat diperhatikan agar masyarakat merasa diperlakukan dengan baik.
“Sesuai motto bapak Bupati bahwa tidak ada istilah pejabat di Padang Pariaman, yang ada adalah pelayanan masyarakat. Jadi Pak Kadis Hendra Aswara menyulap ruangan ini seperti hotel bintang empat,” ujar Arosi.
Arosi juga menjelaskan bahwa Kabupaten Padang Pariaman telah meraih Kabupaten Layak Anak tahun 2019 kategori Pratama. Penghargaan KLA diterima langsung oleh Bupati Ali Mukhni dari menteri PPPA Yohana Yembise di Kota Makasar tanggal 23 Juli 2019 yang lalu. “Penginputan KLA yang terdiri dari lima kluster harus berkolaborasi dengan seluruh stakeholders. Jangan lupa upload seluruh bukti dokumen, foto, daftar hadir dan data pendukung yang diminta,” papar Arosi.
Adapun Inovasi terbaru untuk menekan angka kekerasan perempuan dan anak telah dibentuknya Layanan Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak atau Lapau Emak. Layanan ini berkolaborasi dengan penegak hukum, psikiater, LSM, pekerja sosial, ruang dunia anak, dalam membantu mengatasi persoalan terkait kekerasan perempuan dan anak. “Selain menerima pengaduan di kantor, kita juga jemput bola dalam menolong masyarakat yang butuh bantuan,” ujanya didampingi Kabid Pemberdayaan Perempuan, Yultafitri.
Sementara Koordinator Teknis Kesejahteraan Sosial Arif Saputra menambahkan bahwa Kabupaten Padang Pariaman telah menyalurkan BPNT sejak bulan Juli lalu. Sebanyak 19 ribu KK penerima BPNT telah menerima Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS) yang akan diisi saldo sebanyak Rp110 ribu per bulannya.
“Alhamdulillah, hingga September ini, penyaluran BPNT berjalan lancar dan 92 e-Warong melayani 19 ribu penerima BPNT di 17 kecamatan,” kata Arif. (501)

Di Padang Pariaman Insentif Guru Honor Rp500 Sebulan

Padang Pariaman--Sejumlah sekolah di tanah air termasuk di Kabupaten Padang Pariaman dewasa ini ditenggarai masih dihadapkan pada kekurangan tenaga guru. Hal itu ditambah lagi banyaknya jumlah tenaga guru yang memasuki masa pensiun setiap tahunnya.
"Khusus untuk Kabupaten Padang Pariaman sendiri jumlah tenaga guru yang memasuki masa pensiun setiap tahunnya berkisar 200 orang," kata Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Rahmang.
Menurut dia, Pemkab Padang Pariaman melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus berupaya menutupi kekurangan tenaga guru yang ada di sekolah-sekolah. Baik itu melalui proses rekrutmen tenaga guru honor di sekolah-sekolah memanfaatkan dana BOS yang ada. Khususnya tenaga honor yang berlatar belakang kualifikasi pendidikan.
"Kita berharap dengan adanya perekrutan tenaga guru oleh Pemerintah Pusat baru-baru ini serta perekruran tenaga P3K atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, melengkapi kekurangan tenaga guru atau pendidik," tegasnya.
Pemkab Padang Pariaman, sebutnya, juga memberikan perhatian khusus terhadap nasib guru honor. Hal itu ditandai dianggarkannya insentif bagi guru honor sebesar Rp500 ribu per bulannya. Rahmang mengakui, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman yang dipimpin figur berlatar belakang pendidikan seperti Bupati Ali Mukhni, jelas sangat komit dalam memperhatikan kelangsungan pendidikan. Begitu pula peningkatan kualitas maupun kuantitas pendidikan.
Hal itu tentunya tidak terlepas dari goal atau hasil akhir yang ingin diwujudkan, sebagaimana tertuang dalam visi misi Bupati Padang Pariaman. "Seperti diketahui, sesuai visi misi Kabupaten Padang Pariaman di antara goal atau agenda besar yang ingin diwujudkan bagaimana meningkatkan rata-rata lama belajar. Begitu pula meningkatnya rata-rata harapan usia sekolah," terangnya.
Dalam hal ini, tegasnya, salah satu yang perlu menjadi perhatian utama bagaimana menekan angka putus sekolah. Karena bagaimana pun akan berdampak terhadap pencapaian lama belajar atau lama harapan sekolah. Begitu juga seluruh stakeholder yang ada didorong dan diharapkan agar memiliki tekad yang kuat untuk bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, sehingga bagaimana nantinya pendidikan bisa terus meningkat. Baik secara kuantitas maupun secara kualitas.
"Kita dari jajaran Disdikbud terus berupaya untuk melengkapi fasilitas pendidikan yang ada. Memperhatikan dan memotifasi tenaga pendidik serta peserta didik, memperhatikan berbagai persoalan tekhnis pendidikan lainnya," ujar dia.
Tentunya tidak dinafikan lagi, sebut Rahmang, sebagai bupati yang berlatar belakang pendidikan, Ali Mukhni komit memperhatikan kelangsungan dan masa depan pendidikan. Hal itu juga bisa dilihat dengan dibukanya kawasan pendidikan terpadu Tarok City di Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2 X 11 Kayutanam.
"Hadirnya kawasan pendidikan terpadu, anak-anak kita tidak perlu jauh-jauh lagi untuk melanjutkan pendidikannya. Di Tarok sendiri rencananya akan dibangun berbagai perguruan tinggi lengkap dengan jurusannya masing-masing. "Seperti diakui sendiri Rektor UNP Padang, bahwa seluruh jurusan yang ada di UNP Padang, nantinya akan ada di Tarok. Begitu pula dengan perguruan tinggi lainnya. Tidak itu saja. Akan hadir pula Diklat kepegawaian yang dikelola pusat," ungkapnya.
Dengan alasan itu pula, sebut Rahmang, semua pihak bisa mendukung secara penuh program pembukaan kawasan terpadu pendidikan yang ada di  Tarok City. (501)

Harapan DHD BPK 45 Kepada Pemkab Padang Pariaman Pembangunan Monumen Surau Batu Sintuak Dilanjutkan

Parit Malintang--Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan (DHD BPK) 45 Sumatera Barat dalam rangkaian kunjungannya ke Dewan Harian Cabang (DHC) BPK 45 Kabupaten Padang Pariaman sangat terkesan dengan semangat juang para pelaku sejarah yang masih aktif dalam organisasi kejuangan setempat.
Hal ini dibuktikan kehadirannya dalam pertemuan dan berdisiplin memakai seragam organisasi seperti terlihat di Kantor Camat Sintuak Toboh Gadang (Sintoga, Minggu lalu.
Memperhatikan kondisi tersebut, Azmal Zen mewakili Ketua Umum Mayjen Purn Amril Amir Datuak Palindih merespon positif semangat para sesepuh itu sehingga pantas dijadikan contoh.
Dalam dialog dengan Ketua DHC Ismail, terkandung hasrat untuk merevitalisasi kepengurusan DHR BPK 45 Kecamatan Sintoga, membangun kantor di lokasi monumen bersejarah Surau Batu dan mengangkat pejuang Baharuddin Nan Kodoh menjadi Ketua Ranting DHR BPK 45 Sintoga yang juga urang tuo Suku Koto, pemilik tanah ulayat lokasi Monumen Surau Batu.
"Bahar Nan Kodoh disepakati sebagai Ketua Ranting, membuktikan penghormatan kita kepada beliau yang dulu ikut berjuang dan sampai hari ini masih bersedia berkorban harta, tenaga, waktu dan pemikirannya untuk bangsa dan negara. Data dan informasi tentang pengorbanan kaum Suku Koto Nagari Sintuak ini akan menjadi catatan pada monumen yang akan dibangun di samping jati diri para syuhada Surau Batu, berikut kaum dan nagari asal mereka," ujar Ismail.
Lebih lanjut Ismail mengatakan, bahwa revitalisasi DHR BPK 45 Kecamatan Sintoga sejalan dengan rencana pembangunan Monumen Surau Batu yang menjadi satu paket proposal yang akan diusulkan kepada Pemerintahan Nagari, Kecamatan dan Kabupaten Padang Pariaman dalam waktu dekat. "Kalau memungkinkan, upacara Hari Pahlawan 10 November 2019 tingkat kecamatan diselenggarakan di lokasi Monumen Surau Batu," harap Ismail.
Sejak medio Agustus sampai September ini tengah berlangsung revitalisasi kepengurusan DHD BPK 45 Kabupaten Padang Pariaman yang berpuncak pada kesepakatan tiga pihak DHD, DHC, dan Pemkab Padang Pariaman. Ismail mengajukan permohonan dukungan kepada Bupati Ali Mukhni untuk dapat membantu merevitalisasi kepengurusannya. "Mohon bantuan bupati untuk merevitalisasi kepengurusan yang vakum dengan cara membantu personil dari ASN," kata Ismail.
Merespon permohonan, Bupati Ali Mukhni mengatakan, secara pribadi dan pemerintah selalu dan tetap mendukung revitalisasi pengurus. "Secara pribadi dan Pemkab kami mendukung pendanaan organisasi DHC BPK 45 Padang Pariaman melalui APBD sepanjang tidak menyalahi aturan," ujarnya.
Ali Mukhni menyarankan DHD BPK 45 untuk mengajukan permintaan bantuan personil ASN yang akan duduk dalam kepengurusan, sepanjang tidak berlawanan dengan aturan ASN. Terkait dengan rencana pembangunan Monumen Surau Batu, Ali Mukhni mendukung dan kepada pengurus dipersilakan mengajukan proposal.
Dalam pertemuan itu disepakati melakukan penyisipan pengurus sebagai berikut, Reflites, mantan anggota DPRD sebagai unsur Ketua DHC,
Krisna, mantan Camat Sintoga sebagai Sekretaris dan, Anesa Satria sebagai pengurus DHC lainnya. Penyisipan Dewan Kehormatan dan Dewan Paripurna akan diproses sesuai kebutuhan organisasi dan ketersediaan ASN dan unsur masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku.
Kunjungan DHC kepada Bupati juga dalam rangka mendampingi DHD berkoordinasi dengan Pemkab untuk menindaklanjuti Seminar Nasional Relevansi Pemikiran Engku Mohammad Syafe'i untuk Pendidikan Nasional sejalan Pengukuhan Pengurus Baru DHD 27 Agustus lalu yang dilaporkan tersendiri oleh delegasi DHD. (501)

Masih Banyak Perangkat Daerah yang Belum Mematuhi Aturan Pembuatan Naskah Dinas

Padang Pariaman--Masih adanya perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman yang belum mematuhi aturan pembuatan naskah dinas sesuai pedoman yang telah ditetapkan, membuat Bagian Organisasi dan Reformasi Birokrasi Sekretariat Daerah setempat menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) tata kelola naskah dinas, Rabu lalu.
Bimtek dibuka secara resmi Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur dan dihadiri Asisten Administrasi Umum Fakhriati. Sementara peserta terdiri dari seluruh perangkat daerah. Sedangkan narasumber Sekda Jonpriadi dan dari Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemendagri, Kurnianingsih.
Suhatri Bur menyambut baik Bimtek tata kelola naskah dinas karena banyak perangkat daerah yang tidak taat terhadap aturan pedoman naskah dinas yang sudah disusun Bagian Organisasi. "Saya pernah menolak menandatangi sebuah surat yang disodorkan untuk saya tandatangani, karena surat tersebut tidak sesuai dengan tata naskah dinas. Kop suratnya kop dinas, Wabup menandatangani. Itu kan tidak benar," kata Suhatri Bur.
Menurut Wabup Suhatri Bur, naskah dinas merupakan alat komunikasi antar instansi dan dengan masyarakat. Media komunikasi secara tertulis yang menjadi kegiatan rutin pemerintah dan menjadi produk resmi pemerintah. Tata naskah dinas perlu dikelola dengan baik karena merupakan tertib administrasi sebuah organisasi yang modern.
"Walaupun membuat naskah dinas ini merupakan kegiatan rutin sehari-hari namun perlu kehati-hatian dalam membuatnya. Jangan sampai naskah dinas itu menjadi persoalan baru karena salah membuatnya," ujarnya.
Tata kelola naskah dinas yang menjadi pedoman mengacu pada Permendagri 54 tahun 2009 kemudian dirumuskan di Padang Pariaman menjadi Perbup 21 tahun 2010 tentang Pedoman Tata Kelola Naskah Dinas. "Selagi belum direvisi mengikuti aturan dari pusat, maka pedomanilah Perbup tersebut agar naskah dinas yang diterbitkan dari masing-masing perangkat daerah sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga administrasi surat menyurat menjadi tertib," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kabag Organisasi Azwarman menjelaskan, bahwa Bimtek ini penting artinya untuk menjaga tertib administrasi dan menjaga marwah organisasi Pemkab Padang Pariaman. (501)

Senin, 23 September 2019

Korban Kebakaran di Aur Malintang Dapat Bantuan

Padang Pariaman--Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Padang Pariaman, Hendra Aswara menyerahkan bantuan kepada warga yang menjadi korban kebakaran yang mengakibatkan tempat tinggal mereka ludes dilalap api. Bantuan berupa beras, makanan, alat dapur, matras, mie instan dan lainnya.
Kebakaran tersebut menimpa seorang lanjut usia atas nama Umi Salma, (70 tahun) bertempat tinggal di Kampung ladang, Nagari III Koto Aur Malintang, Kecamatan IV Koto Aur Malintang.
"Bupati dan Wakil Bupati berpesan, jadikan musibah ini sebagai ujian bagi kita semua khususnya masyarakat yang menjadi korban dan harapan kami, semua tabah dan sabar dalam menghadapinya," ujar Hendra saat menyerahkan bantuan, Senin (23/9).
Kebakaran yang terjadi, Kamis (19/9) menjelang Magrib sekitar pukul 17.30 Wib menyebabkan sebuah rumah yang dihuni satu keluarga, rusak berat sehingga tidak bisa ditempati. Adapun prakiraan kerugian mencapai Rp150 juta.
Menurut Hendra, bantuan yang diberikan jangan dilihat dari besar kecilnya, tetapi dimaknai sebagai bentuk kepedulian pemerintah atas musibah yang dialami masyarakat dan menjadi korban bencana.
Ditekankan, Pemkab Padang Pariaman sudah menyiapkan paket bantuan yang bisa segera disalurkan kepada korban bencana termasuk korban musibah kebakaran yang menghanguskan rumah-rumah warga. "Seperti bantuan yang langsung kami serahkan ini, sudah disiapkan instansi terkait, seperti Dinas Sosial maupun Baznas sehingga bisa segera disalurkan terutama bahan makanan untuk keperluan warga," kata mantan Kadis Perizinan itu.
Walinagari III Koto Aur Malintang, H. Azwar Mardin mengucapkan terima kasih atas kepedulian Pemerintah Daerah dalam membantu warga yang tertimpa musibah. "Alhamdulillah, atas nama warga kami ucapkan terima kasih atas bantuannya, semoga menjadi ladang amal di dunia dan di akhirat," kata Azwar Mardin. (501)

125 Eselon II, III, IV dan Fungsional Dilantik

Parit Malintang--Bupati Padang Pariaman melantik 125 Eselon II, III, IV dan Fungsional di lingkungan Pemkab setempat, Senin (23/9) di Hall IKK Parit Malintang.
Bupati Ali Mukhni mengucapkan selamat atas amanah yang telah diemban dan berpesan agar pejabat yang dilantik bekerja dengan penuh tanggungjawab dan berdedikasi. "Pelaksanaan mutasi, rotasi dan promosi ini adalah tuntutan dalam pembinaan pegawai. Ini merupakan hal yang lumrah dan biasa dialami oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN)," sambungnya.
Bupati dua periode itu juga menambahkan, bahwa proses mutasi ini telah dilandasi dengan pertimbangan objektif evaluasi koreksi dan review atas kinerja yang telah dilakukan, sehingga berakhir pada pencapaian yang didapat pada saat sekarang ini, yang nantinya akan terus dilakukan evaluasi terhadap kinerja tersebut.
"Laksanakanlah amanah ini dengan sebaik-baiknya, disertai niat ikhlas untuk membangun Kabupaten Padang Pariaman kearah yang lebih baik," lanjutnya lagi.
Ali Mukhni berpesan, agar para ASN yang dilantik dapat menciptakan inovasi baru demi kemajuan Kabupaten Padang Pariaman serta bertanggungjawab atas amanah yang diberikan.
Pelantikan sore menjelang Maghrib itu diikuti 125 ASN yang terdiri atas satu orang pejabat Eselon II, yaitu Khairul Nizam yang sebelumnya Camat V Koto Kampung Dalam promosi menjadi Sekretaris DPRD Kabupaten Padang Pariaman. Selanjutnya 17 orang Eselon III, 102 orang Eselon IV dan lima orang Fungsional.
Berikut 17 pejabat Eselon III: Taslim Leter, (Kabag Perencanaan dan Keuangan Setdakab), Alfiadi, (Kabag LPBJ Setdakab), Arjon, (Kabag Umum Sekretariat DPRD), Rudi Rahmad, (Sekretaris Inspektorat Daerah), Yusra Zen (Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan KB), Ardison, (Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga), Tripita Olina, (Sekretaris BPKD), Kecil Ardinata, (Camat Sungai Geringging).
Berikutnya, Imra Husni, (Camat VII Koto Sungai Sariak), Syaiful Bahri, (Kabid Kepemudaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga), Masfufah (Kabid Pembinaan Pengawasan Kearsipan dan Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan), Nova Rianti (Kabid Tata Ruang Dinas PUPR), Yondri Lois (Kabid Penagihan BPKD), Wirman, (Kabid Pendataan dan Penetapan BPKD), Ali Jasman (Sekretaris Kecamatan Sungai Limau), Defri Albert (Sekretaris Kecamatan Batang Gasan), Andriani (Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil). (501)

Kapolres Dituntut Membangun Kesadaran Hukum Bagi Masyarakat

Parit Malintang--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni tidak dapat menyembunyikan keharuannya melepas AKBP Rizki Nugroho, menjadi Kabag Infolog Rolog Mapolda Sumbar yang sudah mencuri kekaguman akan kealiman mantan Kapolres Padang Pariaman itu. Bagaimana tidak, Rizki taat melaksanakan puasa Nabi Daud AS serta ibadah wajib lainnya. Hal itulah yang membuat Bupati Ali Mukhni jatuh kagum dengan Rizki.
Wajah haru Ali Mukhni terlihat jelas di tengah acara pisah sambut jabatan Kapolres Padang Pariaman dari AKBP Rizki Nugroho kepada AKBP Zamroni Wibowo, Senin (23/9) di Hall Kantor Bupati Padang Pariaman.
Bupati Ali Mukhni berterima kasih kepada AKBP Rizki Nugroho atas pengabdian yang dilakukan selama ini dalam membangun Kabupaten Padang Pariaman. Banyak sudah yang dikerjakan dan diselesaikan Rizki dalam membantu pemerintah di bidang menjaga ketertiban, keamanan dan kelancaran perhubungan darat.
"Sejak bertugas di Padang Pariaman pada 19 Maret 2018, AKBP Rizki telah mengungkap beberapa kasus besar seperti komplotan curanmor di Nan Sabaris, kasus kurir sabu-sabu seberat 1 kg di BIM, pelaku pembunuhan genk motor Batang Anai dan penyelesaian pembangunan asrama haji Padang Pariaman," paparnya.
Ali Mukhni juga menambahkan, selama kurang lebih 18 bulan menjalin kerjasama dengan AKBP Rizki tidak pernah ada masalah dan kesalahan fatal yang membuat rusak hubungan kerjasama. "Atas nama pribadi dan jajaran pemerintah berharap semoga pengabdian di Padang Pariaman sejak 18 Maret 2019 menjadi amal ibadah dan diberi balasan yang terbaik oleh Allah SWT," sambung Ali Mukhni.
Ali Mukhni menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang telah dibuat selama bergaul kurang lebih 18 bulan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, dan semoga di tempat baru dengan jabatan baru, yakni Kabag Infolog Rolog Polda Sumbar menjadikan AKBP Rizki semakin sukses dan berjaya.
Selaras dengan itu, Ali Mukhni menyambut gembira atas kedatangan Kapolres yang baru, AKBP Zamroni, yang sebelumnya bertugas di Kota Sawahlunto selama 32 bulan.
"Selamat datang di Kabupaten Padang Pariaman, semoga kehadiran saudara Zamroni akan memberi pencerahan dan semangat baru di tengah masyarakat, dan kami siap bekerjasama demi pengabdian dan kepentingan masyarakat," lanjutnya.
Bupati mengakhiri sambutannya dengan menyampaikan harapan kepada Kapolres yang baru semoga dapat membina nilai-nilai kebersamaan dan semangat yang telah dibina selama ini oleh pejabat lama, yaitu dengan membangun daerah dan masyarakat Padang Pariaman yang sadar akan hukum, sehat, cerdas dan sejahtera. (501)

Muswil ke-16 PWPM Sumbar Desember Mendatang di Pessel

Padang--Tim verifikasi tuan rumah Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-16 Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Barat, Jumat lalu bertolak ke Kabupaten Pesisir Selatan. Rombongan yang dipimpin langsung Ketua PWPM Sumbar, Muhayatul,  didampingi Medi Hendra, selaku panitia pemilihan, Deri Rizal, Zulfahmi, Anton Risno, Saiman, dan Wanda selaku SC dan panitia pelaksana. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat dan menyaksikan langsung kesiapan PDPM Pesisir Selatan menjadi tuan rumah Muswil kali ini.
Medi Hendra menyampaikan, bahwa rombongan tim Verifikasi disambut Asisten III Setdakab Pesisir Selatan, Wendi,  mewakili Bupati Hendrajoni yang masih ada agenda lain diluar daerah. Hadir juga Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pessel,  Suhandri, Kepala Bapeda Pessel, Yoski Wandri, serta pengurus PDPM Pesisir Selatan.
"Kunjungan ini berawal dari hasil Rapimwil sebulan yang lalu di Padang," kata Medi Hendra. Menurut dia, salah satu materi Rapimwil adalah mencari dan menentukan tuan rumah Muswil. Dari 19 kabupaten dan kota yang berebut ingin menjadi tuan rumah, hanya lima PDPM yang menjadi pertimbangan PWPM Sumbar untuk dibawa ke rapat pleno, dan PWPM memutuskan bahwa yang paling layak dan paling siap menjadi tuan rumah Muswil adalah PDPM Pesisir Selatan.
Makanya, kata Medi, saat ini PWPM melakukan kunjungan ke Pesisir Selatan dalam rangka verifikasi kesiapan PDPM Pesisir Selatan menjadi tuan rumah perhelatan empat tahunan Pemuda Muhammadiyah tersebut, yang insya Allah akan di gelar Desember mendatang.
Hal senada juga disampaikan Muhayatul, Ketua PWPM Sumatera Barat. "Kedatangan tim verifikasi ini untuk membuktikan kesiapan PDPM Pesisir Selatan menjadi tuan rumah Muswil. Dan pernyataan kesiapan itu sebenarnya telah dipresentasikan  saudara Mardianton dalam acara Rapimwil kemarin lengkap dengan bukti pendukung lainya termasuk dukungan dari pemerintah daerah," kata Muhayatul.
"PWPM Sumatera Barat sangat berterima kasih atas kesediaan Pemda Pesisir Selatan menerima kedatangan tim, dan kami sangat mengapresiasi respon Bupati Pesisir Selatan yang dengan antusias menyambut kehadiran Muswil Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat di daerah ini," lanjut Muhayatul yang juga anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi PAN ini.
Asisten III Setdakab Pesisir Selatan Wendi menyampaikan, Pemerintah daerah ini menyambut baik dan mendukung sepenuhnya Muswil Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat. "Ini menjadi sebuah penghargaan tersendiri bagi Pemerintah Daerah dari keluarga besar Muhammadiyah Sumatera Barat, terkusus dari Pemuda Muhammadiyah. Insya Allah kita akan fasilitasi untuk kesuksesan Muswil ini," ungkapnya. (501)

Kamis, 19 September 2019

19 Ribu KK Penerima BPNT Diberikan KKS

Padang Pariaman--Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terkait Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Padang Pariaman. 
Monev BPNT yang dilaksanakan oleh Kabid Penanganan Fakir Miskin Emri Nurman didampingi oleh Afrizal selaku Kasi Bantuan Sosial, Arif Saputra selaku Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial. Emri mengatakan, tujuan Monev BPNT memastikan bahwa program yang sudah berjalan ini sesuai harapan, tepat waktu, tepat sasaran, tepat kualitas, tepat jumlah dan tepat administrasi untuk menuju masyarakat yang lebih sejahtera.
Monev BPNT, kata Emri, untuk meninjau kesiapan e-Warong di daerah sebagai salah satu agen bank untuk penyaluran BPNT tahun 2019 dan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan program BPNT yang sudah berjalan hingga menjadi lebih baik kedepannya. "Alhamdulillah, pelaksanaan BPNT sudah berjalan lancar. Masyarakat penerima bantuan sudah bertransaksi di e-Warong yang telah ditentukan," ujar Emri Nurman.
Kepala Dinsos P3A Hendra Aswara mengatakan, penerima BPNT sebanyak 19 ribu KK. Setiap penerima BPNT diberikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan diberi saldo Rp110 ribu per bulannya. Masyarakat bisa menukarkan dana tersebut dengan beras dan telur di e-Warong yang telah ditentukan. 
"Kita siapkan 92 e-Warong yang tersebar di 17 kecamatan. Masyarakat hanya menukarkan uang Rp110 ribu dengan beras dan telur. Tidak boleh dibelikan rokok atau mie instan dan lainnya," ujar Hendra.
Kadis termuda itu mengingatkan agar bantuan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya guna menunjang kebutuhan keluarga dan mengurangi angka kemiskinan. "Bantuan ini hanya untuk masyarakat miskin atau pra sejahtera. Artinya, bagi yang sudah mampu silakan keluar sebagai penerima bantuan dan kita ganti dengan warga yang membutuhkan," ujar Hendra.
BPNT merupakan program Pemerintah Pusat yang diberikan secara langsung kepada masyarakat miskin (Keluarga Penerima Mamfaat/KPM) setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik (kartu KKS) yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan (beras dan telur) di pedagang bahan pangan E-Warong yang telah bekerjasama dengan bank penyalur yang sudah ditunjuk oleh Pemerintah. (501)
-------------------------------------------

DPMPTP Launching Inovasi Palanta

Padang Pariaman, Singgalang
Dalam mewujudkan pelayanan prima Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Padang Pariaman kembali meluncurkan inovasi terbaru yang diberi nama "Palanta" (Pelayanan Langsung Tuntas).
Kepala Dinas PMPTP Rudy Repenaldi Rilis langsung turun dalam melaunching inovasi ini, di lokasi target Palanta di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, dan Kecamatan Lubuk Alung. “Palanta merupakan inovasi baru DPMPTP dalam memberikan kemudahan pelayanan perizinan di Padang Pariaman yang berbasis pelayanan langsung dan tuntas,” ungkap Rudy.
Didukung dengan penerapan pelayanan secara elektronik melalui tanda tangan elektronik sesuai amanah Permendagri nomor 138 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah, semakin memudahkan pelayanan kapada masyarakat. Dilanjutkannya inovasi ini memberikan pelayanan di Palanta tempat tinggal penduduk yang langgsung bersentuhan dengan masyarakat sekaligus memberikan sosialisasi akan pentingnya perizinan bagi mereka dalam menjalankan usaha.
Terdiri dari tim lintas OPD kecamatan dan nagari mendatangi langsung objek perizinan dan langsung memprosesnya di tempat. Pemamfaatan tanda tangan elektronik dan pelayanan berbasiskan aplikasi menjadi tools dalam pelayanan ini. Masyarakat tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dan waktu dalam mengurus persyaratan baik di tingkat nagari, kecamatan bahkan untuk datang ke kantor DPMPTP Padang Pariaman, cukup tunggu di tempat maka ijin langsung tuntas.
Rudy berharap, dengan dilaunchingnya inovasi Palanta ini, semakin memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa mengurus perizinan di Padang Pariaman bukanlah merupakan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. "Kita siap melayani dengan elok, menjadi pelayan sejati, menjadi pelayan pintar karena sudah saatnya rakyat nenikmati," ujar Rudy. (501)
-----------------------------------------

Smart City Tidak Sekedar Mengedepankan Efesiensi Birokrasi 

Padang Pariaman, Singgalang
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menunjukkan keseriusannya atas Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani pada Mei lalu untuk menjadi bagian dari Gerakan Menuju 100 Smart City.
Hal tersebut terlihat dengan dilaksanakannya Bimbingan Teknis (Bimtek) tahap III Gerakan Menuju 100 Smart City di Hotel Kyriad Bumi Minang, 11-12 September lalu.
Bimtek yang dilaksanakan selama dua hari ini merupakan lanjutan dari serangkaian Bimtek yang telah dilakukan pada tahap I dan II beberapa waktu lalu. Pada tahun ini dilaksanakan sebanyak IV tahap. Bimtek diikuti seluruh Kepala OPD, RSUD, PDAM , Komunitas IT, Pokdarwis, dan organisasi yang dibuka langsung oleh Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni.
Bupati Ali Mukhni dalam mengharapkan pada tahap ketiga ini dapat menghasilkan analisis mendalam serta perencanaan yang baik terkait roadmap pembangunan Smart City di ranah Saiyo Sakato ini. “Semua yang terlibat Bimtek ini terutama para Kepala OPD agar mengikuti seluruh tahapan dan memberikan ide-ide kreatifnya yang dijadikan dasar penyusunan masterplan Smart City,” ujar peraih Inovatif Government Award (IGA) tahun 2018 ini.
Ali Mukhni menambahkan, sebagai kabupaten terinovatif ke-2 di Indonesia, tentu akan menjadikan program Gerakan Menuju 100 Smart City ini sebagai jalan dan landasan dalam melaksanakan inovasi-inovasi tuntuk mewujudkan Padang Pariaman unggul, cerdas dan sejahtera. “Kita juga menyadari, untuk mewujudkan kabupaten cerdas tidak bisa lepas dari teknologi informatika dalam pelaksanaan tugas pemerintahan, pelayanan publik dan pembangunan sebagaimana yang dikenal dengan e-government,” ulasnya
"Namun demikian pembangunan Smart City tidak sekedar mengedepankan efesiensi birokrasi dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tapi juga bagaimana membangun masyarakat dengan menjadikan infrastruktur dan sarana TIK sebagai faktor pendukung atau enabler,” tukuk bupati dua periode ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Zahirman yang merupakan Ketua Tim Pelaksana Smart City Padang Pariaman mengungkapkan, Bimtek tahap III ini akan focus pada pembahasan rencana masterplan dan menyusun quickwin berupa inovasi dan terobosan baru melalui ide dan gagasan dari seluruh OPD.
”Ada enam dimensi yang melandasi penyusunan masterplan Padang Pariaman menuju Smart City, yaitu Smart Government, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment,” ulasnya
Nantinya, masterplan tersebut akan menjadi acuan menciptakan integrasi, sinkronisasi dan sinergi antara perencanaan pengembangan smart city di tingkat pusat dan daerah. “Titik akhir dari Bimtek ini adalah masterplan smart city Kabupaten Padang Pariaman yang akan dipaparkan dalam Rakor Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia yang dilaksanakan oleh Kementerian Kominfo pada Desember nanti,” jelas mantan Kabag Humas ini. (501)

Dinsos P3A Padang Pariaman Siapkan 92 e-Warong untuk 19 Ribu KK Penerima BPNT

Padang Pariaman--Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Hendra Aswara menghimbau kepada seluruh penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk bertransaksi di e-Warong yang telah ditentukan.
Adapun jumlah penerima BPNT sebanyak 19 ribu KK. Setiap penerima BPNT diberikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan diberi saldo Rp110 ribu per bulannya. Masyarakat bisa menukarkan dana tersebut dengan beras dan telur di e-Warong yang telah ditentukan.
"Kita coba cek di e-Warong Sunayang ditemukan ada empat KK yang belum datang. Kami himbau segera habiskan bantuan Rp110 ribu tersebut dan sebaiknya jangan disisakan," ujar Hendra saat monitoring BPNT di Koto Mambang, Kecamatan Patamuan, kemarin.
Saat monitoring, kata Hendra, juga ditemukan adanya laporan bahwa ada uang yang belum masuk rekening penerima bantuan alias saldo kosong. Untuk itu ia meminta para pendamping mencatat dan segera melapor ke BRI. "Tadi kami sudah koordinasi dengan BRI, jika ada bantuan yang belum masuk rekening maka bulan depan didoublekan. Jadi jangan kawatir, kita respon dengan cepat," ujar alumni STPDN itu.
Sementara Kepala Bidang Penanggulangan Kemiskinan Dinas Sosial Provinsi Sumbar Henny Yunida mengapresiasi capaian realisasi penyaluran BPNT di Padang Pariaman. Ia juga meminta daerah agar selalu meningkatkan koordinasi dengan pendamping bantuan, BRI, Dinsos kabupaten, Bulog, Satgas untuk kelancaran bantuan dimaksud.
"Laporkan ke dinas sosial propinsi jika menemui kendala dan selalu berkoordinasi antar pemangku kepentingan di kabupaten," kata Henny.
Kabid PFM Dinsos P3A Padang Pariaman Emri Nurman melaporkan bahwa telah menyiapkan 92 e-Warong yang tersebar di 17 kecamatan. Emri mengatakan, tujuan Monev BPNT memastikan bahwa program BPNT yang sudah berjalan ini sesuai dengan harapan, tepat waktu, tepat sasaran, tepat kualitas, tepat jumlah dan tepat administrasi untuk menuju masyarakat yang lebih sejahtera.
"Alhamdulillah, menurut pengamatan kami, pelaksanaan BPNT sudah berjalan lancar. Masyarakat penerima bantuan sudah bertransaksi di e-Warong yang telah ditentukan," ujar Emri Nurman.
BPNT merupakan program Pemerintah Pusat yang diberikan secara langsung kepada masyarakat miskin (Keluarga Penerima Mamfaat/KPM) setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik (kartu KKS) yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan (beras dan telur) di Pedagang bahan pangan E-Warong yang telah bekerja sama dengan Bank Penyalur yang sudah ditunjuk oleh Pemerintah. (501)

PT BSI Gelar Seminar dan Workshop K3

Batang Anai--PT Bumi Sarimas Indonesia (BSI) menggelar seminar dan workshop keselamatan dan kesehatan kerja, Selasa lalu. Seminar yang bertemakan kunci sukses budaya keselamatan dan kesehatan kerja itu diikuti 28 lebih karyawan perusahan yang beraktivitas di Duku, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman tersebut.
Pimpinan PT. BSI, Manajer HRD & GA Jasrial Effendy menyambut baik kegitan ini. "Dengan adanya seminar dan workshop ini kita yakin akan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tenaga kerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Mereka juga di berikan pemahaman maksud dari undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja serta aturan-aturan dan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, pemahaman 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Sitsuke), sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), sistem tanggap darurat," kata dia.
Menurutnya, Objek (khalayak sasaran) dari seminar ini adalah pengabdian kepada masyarakat untuk karyawan PT BSI yang bekerja di salah satu perusahan Export santan kelapa di Sumatera Barat. Karena begitu banyaknya bahaya dan risiko serta insiden yang terjadi saat melakukan pekerjaan, maka seminar ini dipandang sangat perlu bagi karyawan.
Katanya lagi, narasumber dalam acara tersebut, Dr. Elvis Adril, yang memberikan materi UU No. 1 Tahun 1970, SMK3,
Darman Dapersal Dinar, dengan materi 5S di perusahaan, Fardinal, menyampaikan materi sitem tanggap darurat di tempt kerja.
Jasrial Effendy menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut dalam acara tersebut. Kepada peserta yang merupakan karyawan perusahan tersebut, dia mengingatkan untuk mempedomani apa yang telah dipelajari selama seminar. "Dengan acara ini, paling tidak kita telah memperkenalkan kepada karyawan soal K3," ungkapnya. (501)