Jumat, 29 Maret 2019

Ali Mukhni Undang Pelari Sumbar ke Padang Pariaman

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni undang seluruh komunitas lari yang ada di Sumatera Barat guna mengikuti iven Piaman Balari Basamo pada 6 April 2019 mendatang.

Iven ini digagas oleh Bupati Ali Mukhni bersama komunitas Pariaman Berlari dan Padang Trail Runners.
Ali Mukhni mengatakan, iven ini merupakan sebuah kegiatan positif yang mesti didukung bersama. Selain menyehatkan tubuh, kegiatan ini diharapkan mampu menghindarkan generasi muda dari kegiatan negatif yang merugikannya, seperti penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, tawuran hingga LGBT yang marak akhir-akhir ini.

"Ini kegiatan yang sangat bagus sekali. Sudah selayaknya kita apresiasi dan dukung bersama," ujar Ali Mukhni di ruang kerjanya, Jumat, (29/3).
Selain itu iven ini juga bertujuan untuk memperkenalkan objek wisata yang ada di Padang Pariaman yang dikemas dalam sport tourism yang terdapat di sepanjang rute lari.

"Ini sekaligus dapat mengenalkan keindahan destinasi wisata yang ada di Padang Pariaman, seperti Pantai Tiram, Pantai Katapiang hingga keindahan Masjid Syehk Burhanuddin," beber Ali Mukhni.

Ketua Panitia acara, Muhammad Fadhil mengatakan iven ini gratis tanpa dipungut biaya. Star di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan finish di Pondopo Bupati Padang Pariaman, Karan Aua, Pariaman. Jarak yang akan ditempuh mencapai 30 kilometer, melewati Pantai Tiram dan Masjid Agung Syekh Burhanuddin.

"Star dimulai usai Shalat Subuh berjemaah yang insya Allah akan dilepas Bapak bupati pukul 05:30 WIB," ujar Fadhil.

Fadhil mengatakan kegiatan ini diperkirakan akan diikuti sedikitnya ratusan pelari dari berbagai komunitas lari yang ada di Sumatera Barat.

"Pariaman Balari Basamo ini sekaligus juga merupakan ajang silaturahmi antar seluruh komunitas lari yang ada di Sumatera Barat," ulas Fadhil.

Bagi masyarakat umum yang ingin berpartisipasi bisa langsung datang ke lokasi star pada hari H. Panitia menyediakan doorprise bagi peserta yang beruntung. (501)

Rabu, 27 Maret 2019

Wujudkan Terus Masyarakat Taat Beragama

Patamuan--Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Kasmir beserta jajarannya menyambut kedatangan Kepala Kankemenag, Dr. Helmi dalam rangka kegiatan pembinaan, Selasa (26/3) lalu. Turut hadir Penyuluh Agama, Babinsa Kamtibmas, Camat, Walinagari dan walikorong Se-Kecamatan Patamuan, Ketua IGM, Ketua BP4 dan berbagai organisasi masyarakat Se-Kecamatan Patamuan.
“Yang namanya rotan tetaplah rotan, tidak akan berganti menjadi talu. Yang namanya intan tetaplah intan, di mana saja akan tetap berkilau," inilah ungkapan pembuka pada sambutan dan apresiasi disampaikan Kepala Kankemenag Helmi yang berlangsung di Balai Nikah KUA Kecamatan Patamuan sebagai penyemangat kepada Kepala KUA yang baru bertugas di kecamatan itu.
Helmi menyampaikan, pantun di atas merupakan sebuah gambaran bahwa Kasmir selaku mantan Kepala KUA Kecamatan Enam Lingkung telah berhasil menyandang predikat KUA teladan bahkan sudah sampai ke tingkat nasional. "Dimutasinya Kasmir ke KUA Kecamatan Patamuan tentu membawa harapan baru bagi masyarakat Patamuan untuk lebih terwujudnya pelayanan yang lebih berkualitas lewat program unggulannya; Layang Padu (Pelayanan Terpadu Menjemput Masyarakat, dan Panter (Pelayan Terintegrasi, sehingga sekali menikah mendapat segudang pelayanan," ujar Helmi.
Dia juga menegaskan, perlunya memelihara dan meningkatkan disiplin kerja, kekompakan dan loyalitas kepada organisasi serta mampu membangun kerjasama yang harmonis dengan instansi lintas sektoral.
Menurutnya, banyak program yang telah terlaksana, seperti Magrib dan Isya berjamaah di setiap masjid dan surau bahkan sampai pada tingkat nagari dan korong. MTQ yang dilaksanakan setiap tahun mulai dari tingkat masjid/surau, nagari, kecamatan bahkan sampai pada tingkat kabupaten. "Semoga kegiatan ini mendorong lahir dan terbinanya masyarakat ke arah yang lebih agamais. Program-program ini bisa lebih diperkuat lagi di KUA Patamuan lewat kepemimpinan Kasmir. Hal ini sesuai dengan visi Kementerian Agama; terwujudnya masyarakat yang taat beragama, rukun, cerdas dan sejahtera lahir dan bathin," harapnya. (501)

Jadilah Kelompok Moderat yang Selalu Menghargai Pendapat Orang Lain

Padang Pariaman--Bertempat di Aula Rumah Puisi Taufik Ismail Aia Angek Cottage, Tanah Datar, jajaran Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman melaksanakan Raker 2019, mengusung tema; Melalui Moderasi Agama, Kebersamaan Umat dan Integrasi Data, Kita Bangun Integritas dan Kualitas Pelayanan Publik di Kementerian Agama, dibuka Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat, H. Hendri.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Padang Pariaman, Dr. H. Helmi menyampaikan bahwa Raker 2019 ini diikuti 60 orang peserta, terdiri dari seluruh pejabat struktural Kemenag, Kepala KUA Kecamatan, Kepala Madrasah Negeri, Ketua Pokjaluh, Pokjahulu dan perwakilan staf pada masing-masing Seksi. Kegiatan ini diselenggarakan atas dasar semangat kebersamaan dan rasa optimisme menatap tahun 2020 ke depan untuk mewujudkan terlaksananya program Kemenag yang lebih baik lagi.
Menurut Helmi, Raker ini secara umum bertujuan untuk mensosialisasikan program Direktif Kementerian Agama. Secara khusus untuk melakukan evaluasi kinerja 2018, memantapkan pelaksanaan program kerja 2019, mempertajam penyusunan program 2020, meningkatkan tata kelola kepemerintahan dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani serta meningkatkan kualitas pelayanan publik di lingkungan Kankemenag Padang Pariaman. Helmi juga menginformasikan, Raker ini akan ada pemaparan materi oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat, dan guru besar UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Duski Samad.
Duski Samad dalam materinya menyampaikan tentang moderasi agama. "Moderasi beragama di jajaran Kementerian Agama adalah bagaimana ASN Kemenag mampu memahami agama dalam garis pemahaman yang sama, menjadikan akhlak agama di atas segala-galanya. ASN harus mampu berfikir positif terhadap persoalan-persoalan yang muncul. Memperkuat persatuan dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama," tegasnya.
Kepala Kanwil Hendri, mengapresiasi kinerja yang tinggi jajaran Kemenag Padang Pariaman yang selalu berinovasi tiada henti, serta menuai prestasi di tahun 2018. Visi dan misi Kementerian Agama terintegrasi mulai dari pusat sampai ke daerah, seyogyanya jajaran Kemenag memahami dan mengamalkan visi dan misi tersebut dalam kehidupan beragama.
"Ada tiga kelompok masyarakat dalam menjalankan agama. Pertama menganut faham radikal, memahami agama hanya sebatas tekstual, sempit, sebatas kulit tetapi panganutnya bersemangat dalam menjalankan agamanya. Yang benar hanyalah komuntasnya, di luar mereka dianggap sesat dan menyesatkan," kata dia.
Menurut Hendri, orang-orang ini mudah dihasut dan diadu domba oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Kedua, ekstrim kiri yang cendrung liberal. Bebas sacara individu dan meletakkan wahyu di bawah akal. Aliran ini akan mudah melahirkan penyimpangan-penyimpangan sosial seperti lahirnya kelompok LGBT, ingin bebas tanpa rambu-rambu, nilai-nilai adat dan agama menjadi pantangan mereka.
Ketiga, katanya, kaum moderat, memahami dalil tidak hanya sebatas tekstual tapi juga memahami secara kontekstual. Mau menggali segala ilmu yang terkait sehingga orang ini hidupnya penuh toleransi, memahami adanya perbedaan dan menerima perbedaan sehingga berdamai dengan orang-orang yang berbeda pemahaman. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kebersamaan umat serta tidak mudah menganggap orang lain sesat.
“Kita mencintai Kementerian Agama. Di sini kita hidup dan menghidupi keluarga. Mari kita jaga bersama lembaga kita ini," himbaunya. Pada kesempatan ini juga diserahkan piagam penghargaan kepada ASN berprestasi, di antaranya kepada Zamharil (Kepala MTSN 7 Padang Pariaman), sebagai Satker dengan serapam anggaran tertinggi pada triwulan I, Arisnelwati (guru MTSN 4 Padang Pariaman), penulis buku fiksi dengan judul; Perjuangan Aisyah. Sedangkan untuk pengelola aplikasi Simpeg terbaik diraih Zaitul Makmur (Kepala MTSN 2 Padang Pariaman).
Acara pembukaan diakhiri dengan penyerahan buku Direktori Masjid Bersejarah di Padang Pariaman dan penyematan tanda peserta secara simbolis kepada dua orang peserta sebagai tanda dimulainya Raker. (501)   

Siap Kawal Pemilu yang Demokratis, Suaro Anak Nagari Dukung Jokowi

Lubuk Alung--Sedikitnya 300 anak nagari yang tergabung dalam Suaro Anak Nagari deklarasikan dukungan pilih Jokowi – Ma’aruf Amin, di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (27/3).
Ketua Pelaksana Suaro Anak Nagari Beni Rinaldi menyebutkan, latar belakang dukungan pilih Jokowi – Ma’aruf Amin karena melihat dan merasakan kebijakan yang dilakukan Pak Jokowi selama menjadi Presiden RI. Banyak kebijakannya dalam pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat dan ekonomi kerakyatan.
“Di sisi keagamaan, Jokowi merupakan Presiden yang sangat dekat dengan ulama. Dapat dilihat bagaimana Jokowi terus berupaya memperbaiki fasilitas pendidikan di pesantren. Yang monumental adalah menghargai perjuangan para ulama dan santri dengan lahirkan Hari Santri 22 Oktober,” kata Beni.
Menurut Beni, Jokowi menyakini ulama yang baik akan memberikan dampak sangat baik bagi bangsa Indonesia. Sehingga memilih KH Ma’aruf Amin sebagai calon Wakil Presidennya.
“Pada Pemilu 2014 lalu Jokowi kurang lebih 23 persen suara dari Sumbar. Masyarakat Sumbar begitu yakin memberikan pilihannya pada calon Presiden yang lain. Mungkin alasannya karena kurus dan tidak berwibawa. Sekarang pun hoaks dan ujaran kebencian terhadap Jokowi terus ditebarkan baik di dunia maya maupun dunia nyata di tengah masyarakat. Menyedihkan memang,” kata Beni menambahkan.
Beni Rinaldi menegaskan, sudah saatnya kekeliruan pilihan rakyat Sumbar pada Pemilu 2014 lalu tidak terulang kembali pada Pemilu 2019 ini. Masyarakat Sumbar harus cerdas menentukan pemimpin bangsa masa depan. “Kita harus paham mana pemimpin yang benar-benar jelas kinerjanya, jejak rekamnya jelas, teruji dari bawah. Bukan pemimpin yang hanya gagah, tapi suka hoaks, adu domba dan membawa-bawa agama,” tutur Beni.
Mencermati hal itu, Suaro Anak Nagari menyatakan sikap akan mengerahkan seluruh kemampuannya memenangkan pasangan 01 Jokowi – Ma’aruf Amin. Siap mengawal dan mengajak seluruh Anak Nagari di kampung maupun di perantauan untuk memilih pasangan Jokowi – Ma’aruf Amin. Suaro Anak Nagari menjunjung tinggi Pemilu yang demokratis untuk kemenangan pasangan 01, tanpa hoaks, inteleran dan ujaran kebencian. Suaro Anak Nagari siap meluruskan dan menjelaskan berita hoaks yang menyerang Jokowi – Ma’aruf Amin agar masyarakat tidak terpengaruh dan memantapkan diri memilih pasangan Jokowi – Ma’aruf Amin, kata Beni yang memimpin pembacaan deklarasi.
Salah seorang pemuda Batang Anai Mukhlis menambahkan, memilih pasangan 01 adalah pilihan terbaik pada Pilpres 17 April mendatang. Jokowi selama ini banyak di-hoaks-kan di tengah masyarakat. Sudah sepatutnya masyarakat Sumbar menebus kekeliruan pilihan Pemilu 2014 lalu. Meski kalah di Sumbar, Jokowi adalah presiden RI yang paling sering datang ke SUmbar. Setidaknya ada 6 kali selama menjabat Presiden. Tentu datang ke Sumbar membawa dampak positif percepatan pembangunan.
“Coba bandingkan dengan calon lain, berapa kali datang ke Sumbar.  Sebagai orang Minang, seharusnya arif dan bijaksana dalam menentukan pilihan. Jangan tidak memilih Jokowi hanya karena hoaks yang bertebaran di tengah masyarakat,” tutur Mukhlis mengakhiri. (501) 

Wujudkan Pemilu yang Berkualitas, Pengawas TPS Dilantik

Patamuan--Sebanyak 52 orang Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) se Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Senin (25/3), resmi dilantik, di aula Kantor Camat setempat. Pelantikan dipimpin langsung Ketua Panwaslu Kecamatan Patamuan, Darwisman dihadiri Camat, Kapolsek, Ketua PPK serta Walinagari se Kecamatan Patamuan, jajaran Sekretariat serta Panwas Nagari.
Darwisman mengharapkan kepada PTPS yang dilantik untuk selalu menjaga integritas. PTPS adalah ujung tombak pengawasan Pemilu di TPS.
Camat Patamuan Imran Rafi'i mengajak Panwas TPS yang sudah dilantik untuk dapat melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.
"Saya merasa bangga Panwascam Patamuan dan PPK Patamuan saat ini sebagai penyelenggara terbaik di Kabupaten Padang Pariaman. Hendaknya bisa terus dipertahanakan, sehingga pelaksanaan pemilu di Kecamatan Patamuan dapat berjalan aman dan damai," ungkap mantan Camat Lubuk Alung itu.
Sedangkan Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten Padang Pariaman Anton Wira Tanjung yang hadir disela-sela Bimbingan Teknis Pengawas TPS berharap kepada pengawas TPS yang sudah dilantik untuk dapat bekerja sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
"Secara efektif sebenarnya Panwas TPS baru bekerja pada tanggal 14 April 2019 mendatang. Namun demikian dari sekarang Panwas TPS sudah bekerja membantu Panwas Nagari dan Panwascam dalam melakukan pengawasan utama pengawasan kampanye," ulasnya.
Bimbingan Teknis Pengawas TPS yang berlangsung hingga sore tersebut juga diisi dengan simulasi pemungutan suara di TPS. Masing-masing Pengawas TPS berperan sebagai penyelenggara di KPPS. Simulasi ini lebih menekankan peran Pengawas TPS dalam melakukan pengawasan pada tanggal 17 April 2019 mendatang di TPS (501)

Senin, 25 Maret 2019

Sebagai Pusat Pemerintahan, Parit Malintang Harus Lebih Maju Rua Jalan Padang Toboh - Ilalang Gadang Bakal Diaspal Hotmix

Parit Malintang--Walinagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Syamsuardi menyebutkan bahwa ruas jalan Padang Toboh menuju Ilalang Gadang dalam nagari itu bakal diaspal hotmix. Dengan ini, tentu sebuah kesempatan oleh pemerintah untuk memajukan masyarakat.
"Jalan ini tepat berada di depan Kantor Bupati Padang Pariaman. Dan Bupati Ali Mukhni telah melihat langsung. Rencana, tahun ini akan diaspal kasar untuk satu kilometer. Baru tahun depan dilanjutkan dengan hotmix," kata Syamsuardi, Minggu kemarin.
Di samping itu, katanya lagi, keberadaan jalan demikian juga menyambungkan jalur ke jalan lingkar Duku - Sicincin. "Padang Toboh merupakan korong terujung di Parit Malintang, setelahnya Ilalang Gadang yang berbatasan dengan Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, dan Pasie Laweh Lubuk Alung. Dengan adanya rencana aspal itu, jelas akan membuka akses lebih luas lagi bagi masyarakat kedua korong demikian," sebutnya.
Menyambut langkat rencana pengaspalan oleh Pemkab Padang Pariaman itu, pihak Pemerintahan Nagari Parit Malintang langsung pula tancap gas, menyambut baik dengan melakukan berbagai pembenahan.
"Sekaitan ini jalan tanah yang dibuka beberapa waktu lalu, dan banyak ditumbuhi rerumputan, maka kita membersihkannya. Ada dengan menggelar gotong royong, ada pula pembenahan yang langsung menggunakan alat berat," katanya.
Bahkan, katanya lagi, ada yang harus dilakukan dengan membuat rabat beton. Sebab, yang namanya jalan tanah saat musim hujan seperti sekarang ini sangat rentan terhadap longsor, yang akan menyulitkan para pengguna jalan, terutama oleh masyarakat Padang Taoboh dan Ilalang Gadang itu sendiri.
Menurut Syamsuardi, Walinagari Parit Malintang dua peride ini menilai, semua korong yang ada di nagari ini harus maju dan berkembang. Tidak ada lagi kampung yang tersuruk dan tertinggal disebabkan ketidakadaan akses jalan yang beraspal. 
"Parit Malintang adalah Ibukota Kabupaten Padang Pariaman. Tentu harus lebih dulu majunya. Sebab, bila orang luar melihat daerah ini, pertama kali yang didatanginya adalah Parit Malintang, lantaran pusat pemerintahan adanya di sini," ulas dia. (501)

Diikuti 600 Santri di Piaman Rumah Tahfidz Al-Maarij Sungai Limau Gelar Wisuda Akbar Hafidz Quran

Sungai Limau--Rumah Tahfidz Al-Maarij Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Senin (25/3) ini menggelar Wisuda Akbar Tahfidz ke-2. Kali ini peserta 600 santri dan santriwati yang ada di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. Seluruh peserta wisuda diberikan sebuah Quran untuk bekal kelanjutan mereka menghafal kitab suci tersebut.
Ketua Yayasan Al-Maarij yang sekaligus Ketua Panitia Wisuda, As Edi Kepada Singgalang menyebutkan, wisuda yang kedua ini dilakukan terbuka untuk berbagai kalangan. Mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan umum. "Artinya, peserta ada yang tuntas juz 30, ada yang telah hafal dua juz, dan bahkan ada yang lima juz," kata dia.
"Di samping wisuda hafidz Quran, kita mencanangkan Padang Pariaman dan Kota Pariaman sebagai "Kampung Tahfidz Quran". Kemudian juga ada ucapan selamat datang rombongan Chairul Zaki bin Misbah, Direktor Takmir Masjid dan Surau, Departemen Agama Islam Malaka, Malaysia," ungkapnya.
Menurut AS Edi, pada kesempatan yang meriah itu pihaknya juga meresmikan SD-IT Al-Maarij Sungai Limau. "Jadi, Rumah Tahfidz Al-Maarij di samping ada SMK Maritim Nusantara, juga mulai dikembangkan SD IT. 
Terima kasih atas penyerahan 3.000 m2 tanah untuk pembangunan Pusdiklat Tahfidz oleh H. Mukhlis Rahman, kepada Yayasan Al-Mughny Pariaman," sebutnya.

Katanya lagi, momen wisuda juga dilakukan lounching Gerakan Pelopor Shalat Subuh Berjamaah Anak-Anak Indonesia Cerdas (GP-SSBAIC), sekaligus pengukuhan Kordinator GP-SSBAIC Sumbar dan penyerahan sepeda hadiah bagi remaja terbanyak melaksanakan Shalat Subuh berjamaah.
"Quran yang dibagikan kepada peserta wisuda merupakan sumbangan dari keluarga besar Chairul Zaki bin Misbah, Direktor Takmir Masjid dan Surau, Departemen Agama Islam Malaka, Malaysia, yang telah datang dan melihat langsung perkembangan rumah tahfidz di daerah ini," ungkap AS Edi.
Dia menyebutkan, seluruh peserta yang ikut wisuda hari ini telah terdaftar, dan di jaring sejak jauh hari. Tentunya mereka telah melewati serangkaian ujian yang dilakukan di berbagai tempat rumah tahfidz yang ada di dua daerah yang dulunya satu tersebut.
Bagi AS Edi dan keluarga besar Rumah Tahfidz Al-Maarij, wisuda kali ini merupakan langkah tempat untuk terus membesarkan keberadaan lembaga yang mereka dirikan sejak beberapa tahun lalu itu.
"Kita ingin, wisuda tahfidz ini dilakukan tiap tahun. Kalau sekarang baru kita mampu 600 santri, tahun depan harus meningkat, sehingga Piaman bisa terwujud sebagai kampung menghafal Quran, yang dicanangkan saat wisuda kali ini," harapnya. (501)

KPID Sumbar Deklarasi Pemilu Bermartabat Pengelolaan Penyiaran Harus Memperhatikan Kearifan Lokal

Lubuk Aluang--Ada banyak potensi pelanggaran siaran oleh tv dan radio terkait iklan kampanye pada musim Pemilu. Kalau pelanggaran menyangku pidana, diserahkan ke Gakumdu Bawaslu. Sementara, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumbar punya kewenangan memberikan teguran, sanksi, dan bahkan menghetikan siarannya.

Ketua KPID Sumatera Barat Afriendi Sikumbang menyampaikan hal itu, Senin (25/3) dalam Seminar Penguatan Partisiapasi Masyarakat dalam Pengawasan Iklan Kampanye dan Penyiaran Politik pada Pemilu 2019 di Hotel Minang Jaya, Lubuk Alung.

Afriendi Sikumbang mengatakan, penyiaran sehat dan literasi yang bermakna dan bermartabat amat dibutuhkan.
"Semua penyiaran berdasarka Undang-Undang No. 32 tahun 2002 Tentang Penyiaran KPI berhak menghentikan penyiaran terhadap lembaga penyiaran tv radio yang menyalahi aturan," tegas dia.
Ia menilai ada 120 lembaga penyiaran di Sumbar. Terdiri dari media cetak, televisi, radio dan media online. "Personil KPID Sumbar amat terbatas, dan tentu tidak bisa melakukan pengawasan. Untuk itu, kerjasam yang baik dari seluruh lapisan masyarakat amat dibutuhkan. Laporkan siaran yang menyalahi aturan ke KPID," kata dia.

Kepala Dinas Kominfo Padang Pariaman Zahirman menyambut baik atas terselenggara kegiatan ini. "Melalui kegiatan seminar ini, kita dapat menyerap materi yang disajikan oleh narasumber," ujarnya.

Zahirman berharap, penyiaran dan literasi yang sehat lagi baik kepada masyarakat, trutama, penyiaran Pemilu serentak tahun ini di Indonesia.
"Kita bangun siaran yang sehat dan bermanfaat," ungkapnya.

Seminar sehari KPID Sumatera Barat ini bertemakan; Penguatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Iklan Kampanye dan Penyiaran Politik pada Pemilu dan Deklarasi Penyiaran Sehat Pemilu Bermartabat Bersama Lembaga Penyiaran dan Elemen Masyarakat.

Seminar menghadirkan narasumber; Dahliah Umar, yang juga
Ketua Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) DKI Jakarta. Ia mengupas tentang penyiaran yang baik, sehat dan berimbang.
Menurut Dahliah Umar, pengaruh media amat luar biasa. "Pada umumnya kita tahu secara detail tentang Jokowi dan Prabowo adalah lewat media. Hanya sebagian kecil barangkali kita kenal secara itu, tanpa perantara media. Saking penting dan perlunya media ini, makanya banyak lahir media sosial yang digagas oleh orang perorang," ungkapnya.

Sementara itu, Zahirman sebagai penyaji kedua berjudul; Peran Pemerintah Daerah Dalam Literasi Penyiaran Sehat Menghadapi Pemilu 2019. Ia menyebutkan, sebaiknya pengelolaan penyiaran dan prilaku yang melembaga secara tradisional memperhatikan kearifan lokal. Untuk menjaga kredibilitas dalam menyajikan siaran, agar mengedepankan kode etik junarlistik dan memfokuskan berita berimbang serta mengantisipasi berita hoaxs.
H. M. Nurnas, anggota Komisi I DPRD Sumbar menyajikan materi berjudul; Penguatan Peran serta Masyarakat Dalam Pengawasan Penyiaran Pemilu 2019 di Sumatera Barat. Ia menyebutkan, arah penyiaran nasional merujuk kepada Pasal 5 UU No.32 tahun 2002 Tentang Penyiaran. "Berdasarkan aturan inilah lahirnya KPI," katanya. (501)

Rabu, 20 Maret 2019

Renja Perangkat Daerah dan RKPD Padang Pariaman Tahun 2020 Sesuaikan Pendanaan Program dan Kegiatan Prioritas dengan Pagu Indikator

Parit Malintang--Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur membuka pelaksanaan Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah (FPD/LPD) dalam rangka penyusunan Renja Perangkat Daerah dan RKPD 2020 di Hall IKK, Parit Malintang, Rabu (19/3).
FPD/LPD dihadiri seluruh perangkat daerah mulai dari Staf Ahli, Asisten, Kepala Dinas, Badan, Kantor, Bagian, Camat, Walinagari serta juga mengundang organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, seperti KONI, MUI, IBI, IDI, Dewan Pendidikan, Forum Kabupaten Sehat, BP SPAM, Sanimas, KOTAKU, Pamsimas, Forum Anak, dan organisasi lainnya.
Wabup Suhatri Bur menyampaikan pesan Bupati Ali Mukhni kepada semua peserta untuk dapat mengikuti FPD/LPD dengan tuntas agar tujuan pelaksanaan forum tercapai maksimal. “Bupati mengharapkan kita semua hadir dan sungguh-sungguh mengikuti kegiatan yang direncanakan selama tiga hari ini karena FPD/LPD ini merupakan tahapan rangkaian kegiatan perencanaan tahunan dalam rangka menyusun Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2020,” jelas Suhatri Bur.
FPD/LPD ini, sambung Suhatri Bur, merupakan wadah penampungan dan penjaringan aspirasi pemangku kepentingan (stakeholder) untuk penyempurnaan rancangan kebijakan penyusunan Renja Perangkat Daerah. “Hal ini menunjukkan dalam perencanaan menggunakan sistem bawah atas (bottom–up planning) berdasarkan asas demokratisasi dan desentralisasi,” ujarnya lagi.
Dia menambahkan, bahwa melalui PD/LPD akan dilakukan pembahasan rancangan awal Renja perangkat daerah untuk memperoleh saran dan pertimbangan dari pemangku kepentingan yang terkait. Melalui FPD/LPD juga dilakukan pembahasan Renja secara terpadu dan terintegrasi serta sinkronisasinya dalam mendukung sembilan prioritas pembangunan Kabupaten Padang Pariaman tahun 2020 yang telah ditetapkan. Dan juga akan dilihat sinkronisasinya dengan prioritas program dan kegiatan baik yang dihasilkan dari Musrenbang RKPD di kecamatan maupun dari hasil validasi penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD sebagai bahan masukan untuk rancangan Renja Perangkat Daerah.
“Sesuai rancangan awal RKPD, tema pembangunan daerah yang kita angkat tahun 2020 adalah pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia dan pemantapan perekonomian daerah untuk pertumbuhan berkualitas,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan laporan Kepala Bapelitbangda, Ali Amran, pelaksanaan FPD/LPD ini merupakan lanjutan dari tahapan proses penyusunan rancangan awal RKPD awal Januari 2019, pelaksanaan Musrenbang tingkat kecamatan 11 s/d 18 Februari 2019, dan terakhir konsultasi publik rancangan awal RKPD 28 Februari 2019. Penyampaian dan pembahasan hasilnya.
“Dan tahapan selanjutnya adalah acara hari ini, FPD/LPD. Setelah ini, minggu depannya akan dilanjutkan dengan Musrenbang tingkat kabupaten,” sambungnya.
Menurut Ali Amran, tujuan pelaksanan FPD/LPD adalah untuk menyelaraskan program dan kegiatan perangkat daerah dengan usulan program dan kegiatan hasil Musrenbang kecamatan, mempertajam indikator serta target kinerja program dan kegiatan perangkat daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Selanjutnya, menyelaraskan program dan kegiatan antar perangkat daerah dalam rangka optimalisasi pencapaian sasaran sesuai dengan kewenangan dan sinergisitas masing-masing perangkat daerah dalam mendukung pencapaian prioritas pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RKPD, dan menyesuaikan pendanaan program dan kegiatan prioritas berdasarkan pagu indikator untuk masing masing perangkat daerah kabupaten. (501)

Selasa, 19 Maret 2019

PKDP Karawang Berusia Sembilan Tahun Perantau Diminta Ikut Memperhatikan Kampung Halaman

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menghadiri acara peringatan HUT DPD Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) ke-9 Kabupaten Karawang, Sabtu malam (16/3) lalu di Aula Husni Hamid, Kantor Bupati Karawang, Jawa Barat. Ikut mendampingi bupati, Kadis Kominfo Zahirman, Ketua TP PKK Rena Ali Mukhni, Kabag Humas Andri Satria Masri dan Kabag Umum Elimarni.
    Ali Mukhni senang dan bahagia atas peringatan HUT DPD PKDP Karawang yang sudah mencapai umur 9 tahun. Dia mengucapkan selamat HUT dan berpesan untuk menjaga kebersamaan dan persatuan sesama perantau dan menjalin komunikasi yang erat antara ranah dan rantau guna mendukung pembangunan di kampung halaman.
    Bupati dua periode itu juga mengharapkan warga Piaman di Karawang untuk turut mendukung program pemerintah Karawang. "Warga Karawang asal Piaman wajib membantu program pemerintah Karawang. Kita selalu memakai filosofi dimana bumi dipijak, di sana langit dijunjung," katanya.
    Namun demikian, sambungnya, bagi perantau yang sukses agar membantu dan memberikan perhatian pada kampung halaman dengan cara berinvestasi menanamkan modalnya pada berbagai bidang usaha. Ali Mukhni menjelaskan, bahwa kehadiran kepala daerah pada setiap acara PKDP, di samping menyampaikan program dan kemajuan pembangunan kampung halaman, juga ingin melihat warga Piaman di perantauan secara lansung.
    Pada akhir sambutannya, Ali Mukhni menyatakan ikut berpartisipasi menyumbang pembangunan surau PKDP yang akan segera dilaksanakan sebanyak Rp10 juta.
    Peringatan HUT PKDP Karawang juga dihadiri Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi dan mantan Bupati Karawang dua periode, Dadang S Muchtar Datuk Rajo Alam. "Saya sudah merasa jadi orang Pariaman karena tidak ada yang tidak mengenal saya," kata Dadang yang telah diangkat sebagai tokoh masyarakat Minang itu bahagia.
    Dadang yang juga anggota DPR RI itu ikut memberikan sumbangannya untuk pembangunan surau PKDP.
    Walikota Pariaman Genius Umar yang hadir dengan beberapa Kepala OPD-nya itu mengatakan bahwa masyarakat Kota Pariaman saat ini sedang giat-giatnya membangun pariwisata. Dia juga mengundang perantau untuk berinvestasi di Pariaman terutama di bidang pariwisata.
    Sementara itu, Ketua DPD PKDP Kabupaten Karawang, Ajo Paul tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya atas kehadiran dua kepala daerah dari kampung halaman, mantan Bupati Karawang. "Kami sangat bangga sebagai perantau asal Piaman dengan kehadiran Bupati Padang Pariaman dan Walikota Pariaman beserta rombongan pada acara HUT PKDP Karawang ini. Dengan kehadiran kedua pimpinan daerah ini, telah mengobati kerinduan kami urang rantau terhadap kampung halaman," katanya menahan rasa haru.
    Menurut Ajo Paul, jumlah warga Piaman di Kabupaten Karawang lebih dari 5 ribu orang. Organisasi PKDP selalu mempersatukan dan menyambung tali silaturrahim perantau. "Insya Allah, pada tahun ini PKDP Karawang akan membangun surau sebagai tempat kami beribadah dan berkumpul nanti," tukuknya.
    Peringatan HUT diwarnai dengan pagelaran budaya Piaman dan untaian merdu penyanyi Minang dan ditutup dengan lelang singgang ayam. (501)

Dinkes Padang Pariaman Targetkan Puskesmas Berstatus Utama

Padang Pariaman--Jajaran Dinas Kesehatan Pemkab Padang Pariaman saat ini tengah serius menghadapi proses akreditasi Puskesmas yang ada di wilayah kerjanya. Seperti diakui Kadis Kesehatan setempat, Yutiardi Rivai, proses akreditasi Puskesmas itu sendiri sejalan dengan tuntutan Permenkes No 75 Tahun 2014.
    Menurut Yutiardi, sejauh ini baru ada empat Puskesmas di Padang Pariaman yang berstatus Madya. "Makanya harapan kita ke depannya nanti ada Puskesmas yang statusnya bisa lebih dari itu. Ya mungkin saja bisa setingkat Paripurna, atau bahkan kalau perlu sampai Utama," terangnya.
    Saat ini, menurutnya, semua Puskesmas telah menjalani proses akreditasi. Hasilnya, empat di antaranya berhasil menyandang status Madya. yaitu Puskesmas Kayutanam, Sicincin, Pasa Usang dan Lubuk Alung. "Target kita ke depannya  bagaimana Puskesmas ini bisa lebih meningkat lagi kelasnya," kata dia. 
    Untuk itulah, lanjutnya, saat ini pihaknya tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk itu. Termasuk di antaranya adanya pendampingan oleh narasumber. Melakukan evaluasi secara periodik serta berusaha menyempurnakan dan meningkatkan sistem yang telah berjalan selama ini. Juga tidak kalah pentingnya bagaimana meningkatkan komitmen seluruh jajaran Puskresmas yang ada.
    "Sebenarnya peluang untuk itu cukup terbuka. Kita tidak menafikan masih adanya beberapa kendala yang mesti dilengkapi, termasuk di antaranya meningkatkan kemampuan SDM maupun penambahan jumlah personil lainnya," terangnya
    Pihaknya tidak bisa menafikan arti penting dari status akreditasi Puskesmas yang ada. Bagaimana pun hal itu bisa menjadi tolak ukur keberhasilan bidang kesehatan yang dilakukan semua pelayan kesehatan di tingkat dasar, seperti  Puskesmas. Baik itu menyangkut aspek administrasi, layanan kesehatan masyarakat atau perorangan.
    Diakuinya, untuk bisa meraih status Paripurna apalagi Utama itu memang tidak semudah yang dibayangkan. Untuk Indonesia saja baru ada dua Puskesmas yang menyandang status Paripurna, yaitu di Kota Bandung dan terakhir di Palembang. "Namun bukan berarti kita tidak mungkin untuk mencapai peringkat tersebut, seperti harapan Pak Bupati. Saat ini kita terus berusaha menyempurnakan berbagai kekurangan yang masih ada," terangnya. (501)

Mengidap Penyakit Virus Kucing Sejak Lahir Revajana Menerima Bantuan Sosial yang Jumlahnya Selalu Berkurang

Nan Sabaris--Ketika merasa senang, Revajana tampak menggoyang-goyangkan badannya. Dia tak pandai bicara. Untung ibunya Yuhelmi mengerti akan kebutuhan anak semata wayangnya. Sejak lahir ke dunia, Reva telah dicap oleh dokter mengidap penyakit virus kucing.
    Berusia 14 tahun, Reva juga tak pandai berjalan. Ada bahasa isyarat yang ditangkap oleh ibunya manakala dia lapar atau haus. Kalau dia lagi menggoyang badannya, air liurnya meleleh. Reva sudah lama ditinggal sang ayahnya, Zaiwal. Sekaligus meninggalkan ibu Reva.
    Sambil berjualan di Nagari Kapalo Koto, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman, Yuhelmi juga termasuk ibu yang tangguh. Di samping di sibukkan oleh anak yang tidak normal, tiap hari harus dikasih pempes, Yuhelmi juga menanggung beban merawat ibu kandungnya yang sudah berusia lanjut.
    Yuhelmi menceritakan, sejak 2006 lalu anaknya Reva menerima bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Padang Pariaman, yang jumlahnya Rp1,2 juta untuk empat bulan. Dalam setahun anak itu menerima tiga kali bayaran atau sekitar Rp3,6 juta. "Tapi, bantuan sebanyak itu mulusnya hanya sampai 2015," kata Yuhelmi, Minggu kemarin.
    "Dengan adanya bantuan dari Dinas Sosial itulah biaya hidup Reva ditanggung," ungkapnya. Sebab, kata dia lagi, kondisi penyakit yang dideritanya, sangat tidak memungkinkan ibunya untuk mencari penghidupan lain. Apalagi, pasokan biaya dari sang ayahnya tak lagi pernah mengalir sebagai tanggungjawab seorang yang punya anak.
    Menurut Yuhelmi, sejak 2016, bantuan yang biasanya diatar langsung oleh petugas Dinas Sosial yang bernama Zulhelmi, dialihkan dengan menerima lewat bank. Itupun petugas Dinas Sosial Zulhelmi yang mengambilkan. "Jumlahnya masih normal sampai 2017 atau selama setahun," ujarnya.
    Sedangkan mulai tahun 2018, lanjut Yuhelmi, pihaknya menerima untuk tahap satu Rp1 juta. Artinya, ada pengurangan Rp200 ribu jumlah yang diterimanya, bila dibandingkan dengan awal-awal menerima. Pengurangan terjadi lagi pada tahun itu, yakni pada tahap duanya hanya Rp500 ribu yang diterima. Dan tahap tiganya Rp340 ribu.
    Pengakuan Yuhelmi, dia bersama anaknya akan dimasukan ke dalam Program Keluarga Harapan (PKH). "Kata Bapak Zulhelmi yang biasa berurusan dengan masalah bantuan Dinas Sosial ini, pengurangan ini terjadi lantaran kebijakan Presiden Jokowi," kata Yuhelmi menirukan ucapan petugas Dinas Sosial tersebut.
    Yuhelmi sama sekali tak mengerti kenapa terjadi pengurangan bantuan demikian. "Dalam pikiran ambo, bantuan ko naik hendaknya jumlahnya. Ini malah berkurang," sebutnya.
    "Mungkin beginilah nasib orang bawah, miskin yang tak tahu banyak soal perjalanan pemerintahan," keluhnya. Dia berharap, pemerintah bisa transparan soal bantuan itu. Jangan mentang-mentang orang kecil, lalu diperlakukan seenaknya saja. (501)

Minggu, 17 Maret 2019

Penganggaran OPD Harus Mengutamakan Kesetaraan Gender

Padang Pariaman--Sekretaris Daerah Jonpriadi membuka acara bimbingan teknis untuk seluruh tim penggerak Perencanaan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) dan Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) dalam rencana aksi daerah (RANDA) Pengarusutamaan Gender (PUG).
Dalam sambutannya, Jonpriadi meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk saling bersinergi dan meningkatkan kualitas anggaran yang responsif gender. Hal ini dirasakan karena sangat pentingnya penyusunan program dan anggaran OPD menggunakan analisis gender dan data terpilah sebagai prasyarat PUG.
“Guna mendorong advokasi kebijakan dan anggaran yang responsif gender, khususnya bagi perempuan dan anak korban kekerasan, maka dilaksanakan Pelatihan PPRG (Perencanaan Penganggaran Responsif Gender) bagi Driver PUG," ujar Jonpriadi di Hotel Axana, Padang, beberapa waktu lalu.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menguatkan kelembagaan PUG, melatih staf perencanaan dari OPD untuk membuat analisis gender dengan menggunakan tools gender, analysis pathway (GAP), dan Gender Budget Statement (GBS), serta mempelajari dan menganalisis Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Padang Pariaman.
“Sesuai arahan Bapak Bupati, bahwa program pembangunan dan penganggaran harus mengutamakan kesetaraan gender agar terjadi keadilan, terutama dalam menyusun program bagi perempuan dan anak,” ujar mantan Kepala Bappeda itu.
Pada pelatihan ini, hadir pula Yurni, Konsultan PUG, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang menjadi narasumber pelatihan. Yurni menyampaikan materi tentang Konsep Gender dan PUG dalam pembangunan nasional.
Rio Alfian dari Bappeda sebagai peserta bimtek menyatakan apresiasi kepada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) yang telag menghelat bimtek untuk menambah pemahaman para perencana di OPD. “Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Walaupun pemahaman tentang PUG sudah lama didengungkan, tetapi dengan pelatihan ini memberikan manfaat khususnya kepada setiap OPD tentang pemahaman gender. Diharapkan, ke depannya penyusunan program dan anggaran sudah bisa responsif gender, termasuk perlu diusulkan agar dibuatkan Peraturan Bupati, agar setiap OPD membuat analisis GAP dan GBS,” ujar Rio.
Hal serupa juga dirasakan oleh salah satu peserta dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), Taslim Letter menyebutkan, bahwa bimtek sangat bermanfaat karena mengerti tentang GAP dan GBS. Harapannya, dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran nanti bisa diaplikasikan.
Sementara Kepala DSP3A Hendra Aswara melaporkan, bahwa bimtek diikuti sebanyak 90 Orang yang terdiri dari 24 APIP Inspektorat dan 66 yang berasal dari 33 OPD di lingkup Pemda Padang pariaman. Bimtek berlangsung selama dua hari tanggal 12-13 Maret 2019 di Hotel Axana Padang. Adapun tujuan bimtek untuk menjadikan PUG sebagai pilar dalam penyusunan program dan kegiatan setiap OPD sesuai amanat RPJMN yang telah disusun oleh Pemerintah Pusat.
“Alhamdulillah, kemaren ita udah tandatangani komitmen dari Bupati hingga OPD, Camat, Walinagari dan elemen masyarakat untuk PUG. Sekarang melalui bimtek, kita implementasi komitmen tersebut,” kata Kadis termuda itu. (501)

13 Santri Yayasan Raudhatul Ilmi Jannah Ikuti Wisuda Hafidz Juz 30 Jadikan Masjid dan Quran sebagai Benteng Anak dari Pengarus yang Menyesatkan

Sintuak--Ketua Yayasan Raudhatul Ilmi Jannah Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman, Jasril Tuanku Bagindo menyebutkan, globalisasi cukup berdampak pada banyaknya lahir paham-paham agama yang dinilai menyesatkan. Melahirkan budaya dan tradisi yang tidak lagi sejalan dengan budaya yang dianut masyarakat sebelumnya.
Jasril mengatakan hal itu, Minggu (17/3) saat memberikan sambutan dalam wisuda hafidz Quran juz 30 di komplek Rumah Tahfidz yayasan tersebut, di Masjid Raya Sintuak. Yayasan yang berdiri 2018 itu melakukan wisuda perdana dengan peserta 13 santri dan santriwati. "Pergerakan rumah tahfidz ini merupakan bagian dari upaya kita untuk mentengi anak-anak dari pengaruh budaya luar," kata dia.
Untuk itu, katanya, di samping pendidikan hafidz Quran, rumah tahfidz juga melakukan kegiatan rutin, seperti Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), sanggar seni yang menitipberatkan pada kesenian urang awak, wirid bulanan untuk orangtua santri, wirid mingguan untuk umum, dan lain sebagainya.
"Mari kita jadikan Masjid Raya Sintuak ini sebagai pusat peradapan, di tengah kencangnya arus globalisasi yang menghantam masyarakat," ungkapnya.
Kasi Madrasah dan Pondok Pesantren Kemenag Padang Pariaman H. Firtrison Efendi menyebutkan, perlu adanya Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur kemajuan MDTA dan rumah tahfidz ini. "Selama ini, jalannya kegiatan yang bersifat keagamaan, mayoritas berasal dari partisipasi masyatakat. Pemerintah terasa belum memberikan kontribusi maksimal," ujarnya.
Menurut Firtrison Efendi, Padang Pariaman yang amat luas ini baru punya 33 MDTA yang terdaftar. "Jumlah ini belum sesuai dengan sebaran masyarakat di korong dan nagari. Artinya masih kurang, karena berdiri atas kemauan masyarakat yang tidak atau belum didukung sepenuhnya oleh pemerintah," ungkapnya.
Walinagari dan Ketua KAN Sintuak, Anasril Nazar dan Eddy Rinaldi Datuak Rangkayo Basa menyampaikan terima kasihnya kepada yayasan yang telah ikut memajukan pendidikan anak nagari, khusus bidang keagamaan.
Kabag Hukum Setdakab Padang Pariaman Rifki MOnrizal yang mewakili Wabup Suhatri Bur Datuak Putiah memberikan apresiasi kepada Yayasan Raudhatul Ilmi Jannah yang baru berdiri telah mampu melahirkan wisudawan-wisudawati. "Jangan berhenti pada juz 30 ini. Ada 29 juz lagi yang harus dituntaskan," kata dia berpesan pada santri yang sedang wisuda.
Menurut Rifki MOnrizal, pergeseran budaya dan adat itu sebenarnya terjadi di rumah tangga masing-masing. "Dulu, kita merasakan saat makan malam bersama keluarga ini, orangtua bertanya mana PR, trus urusan mengaji. Sekarang, saat istirahat di rumah itu yang banyak dipegang itu HP pintar. Liat ini dan itu," katanya.
Sebagai tokoh masyarakat Sintuak, Rifki Monrizal merasa senang lantaran yayasan itu masih bertahan dengan budaya lama. Artinya, ada ekstra kurikuler, seperti main patok lele, sanggar kesenian kampung dan lain sebagainya. "Mari kita perkuat benteng ini sebagai upaya menyelamatkan anak nagari dari bahaya informasi," harapnya. (501)

Indonesia Beranekaragam, Islam Harus Jadi Rahmatan lil Alamin

Padang Pariaman--Santri Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan diharapkan jadi pemimpin dalam pandangan Allah. Pemimpin yang memandang semuanya dengan makhluk Allah. Contoh pemimpin yang paling sukses di dunia ini adalah Nabi Muhammad Saw. Punya pengikut mencapai 2 miliar orang. Padahal kepemimpinannya hanya berlangsung 23 tahun.
Demikian diungkapkan Ketua Umum Majelis Dzikir Hubbul Wathan KH Musthofa Aqil Siradj, Kamis (14/3) lalu, pada Silaturrahmi Kebangsaan dan Tablik Akbar di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Menurut Kiai Musthofa Aqil Siradj, Nabi Muhammad Saw dalam menjalankan dakwah dan memimpin umat manusia tidak punya facebook, twitter, wathshap, tapi punya pengikut 2 miliar. Pertanyaannya, kenapa bisa sukses?
Dijelaskan Kiai Musthofa, perintah kepada Nabi Muhammad Saw dari Allah diawali bukan dengan menyebut nama Allah langsung. Tiga kali turun perintah ayat secara berturut-turut, yakni surat Al-Alaq, Al-Mudasir dan Al-Muzamir, tidak menyebut kata Allah. Melainkan kata Rab (Tuhan Semesta Alam). Baru surat keempat, Al-Fatihah ada kata Allah.
“Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Saw itu diperintahkan memandang semuanya dengan makhluk Allah. Bukan semata diperintah untuk umat Islam. Dalam berbuat kepada seseorang, jangan melihat agamanya, sukunya, asalnya, namun sebagai sesama manusia harus berbuat baik,” kata Kiai Musthofa.
Jangankan manusia, binatang saja dimuliakan oleh Nabi. Sikap inilah dasar dari kesuksesan Nabi dalam memimpin dan dakwah Islam. Kiai Musthofa mengisahkan Nabi Muhammad Saw. selalu dihina oleh orang Yahudi yang buta. Pulang dari rumah orang Yahudi tersebut, Nabi membeli bubur (makanan) dan mendatangi lagi orang Yahudi tersebut dengan menyuapkan makanan yang dibawa dengan kasih sayang. Setelah Nabi Muhammad Saw. wafat, perbuatan tersebut dilanjutkan oleh Khalifah Abu Bakar.
Orang Yahudi itupun bertanya, “Ini pasti bukan orang yang datang kemaren-kemaren ya?” Abu Bakar pun dengan jujur mengakui, orang yang datang kemaren itu sudah wafat. Lantas Abu Bakar ditanya lagi, memangnya siapa yang mengantarkan makanan kemaren itu?  Dijawab Abu Bakar, yang datang  dan menyuapkan makanan tersebut adalah Nabi Muhammad Saw.
“Spontan orang Yahudi itu kaget karena selalu menghina Nabi Muhammad Saw. Dirinya sungguh tidak menyangka, ada orang yang terus dihina, tapi selalu memberikan kebaikan padanya. Akhirnya orang Yahudi tersebut masuk Islam,” tutur Kiai Musthofa.
Terkait dengan Indonesia yang beranekaragam, Islam harus jadi rahmatan lil alamin. Indonesia memang ada keturunan China, Minang, Jawa, Bugis dan seterusnya. Beragama Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Itulah Indonesia yang harus dijaga bersama oleh anak bangsa ini, katanya.
Acara Silaturrahmi Kebangsaan dan Tablik Akbar dihadiri Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Prof. Muhammad Tito Karnavian, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Syekh Muhammad Rais Tuanku Labai Nan Basa, Ketua Yayasan Nurul Yaqin Idarusalam Tuanku Sutan, santri dan majelis guru pesantren Nurul Yaqin dan cabang Nurul Yaqin. (501) 

Soal Tantangan Zaman Pesantren Punya Peranting Mempersiapkan Umat

Padang Pariaman--Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, pondok pesantren memiliki peran penting mempersiapkan umat dalam menghadapi tantangan yang makin komplek. Pondok pesantren dengan santri dan ulamanya menjadi pencerah dalam kehidupan umat beragama.
Penegasan itu diungkapkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kamis (14/3), pada Silaturrahmi Kebangsaan dan Tablik Akbar di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Silaturrahmi dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Prof. Muhammad Tito Karnavian, Ketua Umum Majelis Dzikir Hubbul Wathan KH Musthofa Aqil Siradj, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Syekh Muhammad Rais Tuanku Labai Nan Basa, Ketua Yayasan Nurul Yaqin Idarusalam Tuanku Sutan, santri dan majelis guru pesantren Nurul Yaqin dan cabang Nurul Yaqin.
Menurut Hadi Tjahjanto, tanpa kehadiran ulama dan santri yang dididik di pondok pesantren, umat bisa kehilangan arah dalam hidupnya. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pesantren diminta untuk terus memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Santri terus junjungan tinggi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Bayangkan tanpa pesantren, tidak ada manusia berpengetahuan yang unggul, cerdas, berkualitas dan memiliki pemahaman keagamaan dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saya bersama Kapolri Tito Karnavian berkeliling Indonesia untuk memastikan keamanan NKRI. Foto-foto Panglima TNI dan Kapolri bergandengan dipajang dimana-mana. Ini membuktikan bahwa Indonesia masih aman,” kata Hadi Tjahjanto.
Dikatakan, betapa luasnya NKRI ini. Dua pertiga wilayahnya laut. Memiliki banyak bahasa, suku, pulau, agama yang berbeda. Ada Sunda, Jawa, Bugis, Padang (Minang), Papua dan seterusnya.  Berbeda-beda itulah Indonesia. Pesantren berperan penting menjaga NKRI agar tetap utuh.
Panglima Hadi juga mengungkapkan, Indonesia memiliki orang-orang hebat. Ada anak bangsa Indonesia yang meraih juara olimpiade matematika tingkat dunia. Indonesia juga mampu meraih juara olimpiade bidang fisika, kimia di dunia. Mereka berhasil karena mampu mendisiplilkan dirinya. Kunci sukses tersebut adalah disiplin diri.
“Di pondok pesantren santri sudah diajar dan dilatih disiplin. Sama seperti di TNI dan Polri. TNI dan Polri disiplin kapan harus tidur dengan bunyi terompet, bangun sebelum subuh dibunyikan terompet. Hal yang sama santri pun mengalaminya di pesantren. Tidur  diatur, bangun pun diatur. Semua disiplin. Pola pendidikannya sama persis dengan TNI dan Polri. Itulah keberhasilan pondok pesantren membina santrinya menjadi pemimpin masa depan. Sekarang sistem pendidikan pesantren mulai dicontoh dengan pola boarding school,” kata Hadi.
Panglima Hadi juga minta santri agar mampu menyaring informasi melalui media (social) yang sengaja memecah belah bangsa Indonesia. Untuk itu, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia harus terus dijaga serta diperkuat. (501) 

Januari Februari Ditemukan 21 Kasus HIV-AIDS di Padang Pariaman

Padang Pariaman--Peningkatan temuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Padang Pariaman terus terjadi. Periode Januari hingga Februari 2019 saja sudah ditemukan 21 kasus HIV-AIDS. Sedangkan tahun 2018 lalu jumlah kasus HIV-AIDS yang ditemukan hanya berjumlah 43 kasus.
Demikian diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Jasneli, Rabu lalu, pada rapat koordinasi CSO dan jejaring tingkat daerah Sub-Sub Recipient (SSR) Aisyiyah Padang Pariaman, di Pariaman. Rapat dipimpin Koordinator Program TBC-HIV Care Aisyiyah Global Fund ATM Dasril dan dibuka Ketua PD Aisyiyah Yendranita.
Menurut Jasneli, pemeriksaan terhadap calon pengantin (catin) sebanyak 1.378 melalui Gerakan Nikah Sehat (Gernis) tahun 2018, ditemukan 10 kasus catin sudah hamil sebelum menikah. Rata-rata usia kehamilan catin tersebut 1 hingga 4 bulan. “Selain hamil sebelum menikah, juga ditemukan 1 kasus HIV, 2 sypilis dan 4 hepatitis positif,” kata Jasneli.
Catin yang terkena HIV, syphilis, hamil dan hepatitis positif, bukan berarti menghentikan pelaksanaan pernikahan pasangan catin yang sudah saling mencintai. Namun dengan diketahui ada pasangan catin menderita penyakit, keputusan untuk menikah atau membatalkan pernikahan tetap berada pada catin. Dengan mengetahui penyakit tersebut, kasus penularan terhadap pasangannya bisa dicegah. Apalagi jika catin tersebut terkena HIV-AIDS, penularan tidak saja kepada pasangannya, tapi juga kepada anak yang akan dilahirkan. Dengan diketahui catin pengidap HIV, bisa dicegah penularan dengan adanya pengawasan dari tenaga kesehatan.
Dikatakan Jasneli, dari 43 kasus HIV-AIDS, sebanyak 21 orang aktifitas seksualnya adalah laki-laki suka laki-laki (LSL), 10 orang seks bebas yang tidak tahu pasangannya, 8 orang pasangannya HIV, dan 4 orang biseksual, yakni pasangannya laki-laki dan juga perempuan. Sedangkan usia penderita HIV-AIDS adalah 15-19 tahun satu orang, 20-24 tahun 7 orang dan 25-49 tahun sebanyak 35 orang. 
Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Padang Pariaman Armaidi Tanjung menyebutkan,  temuan peningkatan kasus HIV-AIDS dan hamil sebelum menikah perlu menjadi perhatian semua pihak di Padang Pariaman. Data ini menunjukkan perilaku seks bebas pranikah  tidak bisa terbantahkan sudah terjadi di tengah masyarakat.
“Tingginya mobilitas orang dari dan ke luar Kabupaten Padang Pariaman melalui budaya merantau juga bisa menjadi pemicu tingginya kasus HIV-AIDS. Di rantau seseorang melakukan hubungan seksual dengan pasangan tak resmi yang kemungkinan sudah terjangkit HIV-AIDS. Dirinya tidak mengetahui jika sudah tertular HIV-AIDS. Sampai di kampung melaksanakan pernikahan. Sesuai dengan Gernis, catin memeriksa kesehatannya ke Puskesmas. Di sanalah terungkap dirinya sudah terjangkit HIV-AIDS,” tutur Armaidi Tanjung, penulis buku Free Seks No, Nikah Yes ini. (501)

Kadis SP3A Padang Pariaman Ikuti Diklatpim II

Parit Malintang--Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Padang Pariaman Hendra Aswara mengikuti Pelatihan dan Pendidikan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (Diklatpim II) Tahun 2019. Diklat bagi pejabat eselon dua itu berlangsung selama empat bulan dengan sistim on/off kampus dari tanggal 14 Maret sampai dengan 5 Juli 2019 di Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional dan Manajerial ASN di Lembaga Administrasi Negara RI, Jakarta.
"Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati yang mempercayakan untuk mengikuti diklat struktural ini. Mohon doanya supaya lancar dan bermanfaat bagi masyarakat ke depan," kata Hendra ketika dihubungi.
Untuk sementara waktu, kata Hendra, DSP3A dijalankan oleh Sekretaris Dinas Amril yang merangkap sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas. "Pelayanan pada DSP3A tetap seperti biasa, karena Bapak Bupati sudah menunjuk Sekretaris sebagai Plh Kadis. Jadi aktifitas kegiatan dan program tetap berjalan normal," kata mantan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian Padang Pariaman itu.
Kadis termuda ini akan merancang proyek perubahan untuk strategi pengentasan kemiskinan melalui integrasi data terpadu keluarga miskin yang melibatkan lintas sektoral seperti Dinas dukcapil, Dinas Kominfo, Dinas Kesehatan, Bappeda dan Pilar-pilar sosial. "Kita ingin data keluarga miskin yang valid dan diverifikasi sehingga bantuan tepat sasaran dan angka kemiskinan dapat ditekan," ujar alumni STPDN angkatan XI Itu.
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengakui telah menugaskan Kepala DSP3A Hendra Aswara untuk mengikuti Diklatpim II. Tujuannya agar meningjatkan kemampuan, keahlian dan inovasi dalam menjalankan tugas sebagai pejabat eselon II yang profesional. "Kita Ingin ASN Padangpariaman sebagai pembaharu dan agen perubahan dalam pelayanan kepada masyarakat. Saya lihat Kadis DSP3A punya potensi dan sebagai reward atas prestasi dan penghargaan yang diraihnya tahun lalu," ujar alumni Harvard Keneddy School di Amerika Serikat itu. (501)

Wujudkan Padang Pariaman sebagai Kabupaten Layak Anak

Parit Malintang--Bupati Padang Pariaman H Ali Mukhni mengatakan, ada tiga target yang harus dicapai oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) pada tahu ini. Pertama, meraih nilai kepatuhan tinggi atau nilai hijau dari Ombudsman RI. Kedua, mewujukan Padang Pariaman sebagai Kabupaten Layak Anak dan ketiga komitmen dalam program Pengarusutamaan Gender (PUG) dengan meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE).
Orang mokor satu di Padang Pariaman itu menegaskan daerahnya dalam tahun 2019 ini harus menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA), karena itulah semua Organiasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungannya agar setiap saat berinovasi untuk kemajuan daerah. "Saya menegaskan Padangpariaman harus menjadi KLA tahun 2019, karena OPD-nya yang baru dua bulan dilantik ini memiliki inovasi, salah satunya melaksanakan sosialisasi Pengarustamaan Gender (PUG) yang dilaksanakan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," kata Bupati Ali Mukhni saat sosialisasi PUG, di Aula IKK, Parit Malintang, Senin lalu.
Katanya, untuk implementasikan PUG tentunya harus tahu dan memahami apa dan bagaimana PUG itu sebenarnya. "Karena itulah saya meminta semua peserta yang datang dari nagari dan kecamatan untuk mengikuti sosialisasi ini dengan tujuan mendapatkan penjelasan dan pencerahan tentang PUG dan implementasinya, sehingga peserta ini dapat menerapkan," ujarnya. 
Dikatakan, dalam memahami konsep gender diartikan bahwa gender adalah jenis kelamin, perempuan, atau urusan yang berkaitan dengan memprioritaskan perempuan. Namun arti sebenarnya dari gender adalah perbedaan  peran dan tanggungjawab perempuan dan laki-laki yang  dibentuk/dikonstruksikan oleh masyarakat dan bersifat dinamis.
Lebih jauh dikatakan, pelabelan lelaki itu rasional, kuat, dan tegas sedangkan perempuan itu emosional, lemah, dan cengeng sehingga menimbulkan diskriminasi, seperti dalam hal pekerjaan yang menganggap pekerjaan tertentu hanya untuk perempuan atau hanya untuk laki-laki. "Salah satu contohnya adalah pekerjaan sebagai petugas satuan pengaman yang hanya cocok untuk laki-laki atau pekerjaan mengasuh anak yang hanya cocok untuk perempuan. Diskriminasi inilah yang disebut dengan isu gender, sehingga hal yang perlu dilakukan adalah dengan memastikan isu gender terintegrasi dalam kegiatan pembangunan dengan 2 cara, yang pertama melalui gender responsive yaitu lebih peka terhadap perbedaan," ujarnya.
Ali Mukhni menjelaskan, tidak hanya perbedaan dalam hal jenis kelamin, tetapi juga usia, sosial-ekonomi, maupun suku bangsa. Sedangkan yang kedua melalui strategi PUG atau gender mainstreaming yang merupakan strategi untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap seluruh aspek kehidupan dan pembangunan.
"Disinilah peranan OPD terkait. Saya memberikan waktu selama enam bulan ke depan agar Padangpariaman bisa menjadi daerah layak anak. Sebab, menjadi kabupaten layak anak mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengitegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak," ujarnya.
Ali Mukhni meminta dinas terkait ini untuk menyiapkan dan memfasilitasi kebijakan pemenuhan hak anak agar Padangpariaman bisa menjadi kabupaten layak. "Disinilah perlunya inovasi OPD untuk mencapainya, sehingga tingkat ekonomi dan daerah Padangpariman berkembang pesat dalam segala bidang pembangunan. Jadi peserta yang mengikuti agar menerapakan ditengah-tengah masyarakat," tandasnya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Hendra Aswara menyatakan dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak nilai yang harus dicapai pihaknya sebanyak 600 poin. Sedangkan nilai hasil evaluasi pihaknya tahun 2018 baru di angka 150 poin. "Jadi untuk bisa mencapai 600 poin itu kita harus memenuhi sejulah indikator yang ditetapkan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak," ujarnya.
Katanya, indikator tersebut sangatlah banyak. Di antaranya menyangkut penyeliadan sarana dan prasaranan seperti ruang ramah anak, ruang laktasi (menyusui), layanan disabilitas dan pengelolaan pengaduan. "Seluruh OPD harus memiliki sarana prasarana tersebut," katanya. Kemudian kata Hendra, ke depan akan diwujdukan lagi pesantren layak anak, taman bermain anak dan masjid layak anak. Saat ini telah dibangun ruang bermain anak yang refresentatif di Korong Bari, Kenagarian Sicincin.   
"Alhamdulilah, Bapak Bupati Padangpariaman H Ali Mukhni mengawal langsung pemenuhan indikator Kabupaten Padangpariaman Layak Anak dan butuh dukungan semua pihak di daerah ini," ujarnya. Selain terkait kabupaten layak anak, Hendra juga menjelaskan bahwa pihaknya ditargetkan menjadikan DSP3A Padangpariaman mendapat nilai hijau dari Ombudsman Perwakilan Sumbar. Sebab sekarang dinasnya itu masih berada pada nilai merah. "Jadi dalam enam bulan ini kita pastikan target yang diberikan tercapai," tambahnya mengakhiri. (501)

Minggu, 10 Maret 2019

Anjas Cup III Tuan Rumah Pertahankan Gelar Juara

Anduriang--Turnamen sepakbola antar club se Nagari Anduriang yang ditaja pemuda Anjas (Anduriang Jaya Sekitarnya) Korong Kampuang Tangah Anduriang berlangsung meriah dan sukses. Ajang penyaluran bakat dan silahturahmi generasi muda ini di helat di lapangan sepakbola mini Muaro Kampuang Tangah Anduriang sejak bulan lalu.
Turnamen yang bertajuk Anjas Cup III ini diikuti oleh tim-tim sepakbola seluruh korong di Nagari Anduriang. Pada partai puncak yang berlangsung, Kamis lalu mempertemukan Tim Anjas B vs Tim Hunter Lubuak Napa yang berlangsung menarik. Pada babak semifinal Anjas B mengalahkan Tim Porpas B Asampulau sedangkan Hunter Lubuak napa mengalahkan Tim Porpas A Asampulau.
Pertandingan babak pertama berjalan menarik. Hunter Lubuak Napa terlebih dahulu berinisiatif menyerang, melalui motor serangannya Hakim Jolah dan Ahmad Dusri berhasil membuat kiper Anjas B Budi jatuh bangun. Seakan tak mau dipermalukan di kandang sendiri, perlahan namun pasti, berawal dari serangan balik di sisi kanan pertahanan Hunter, Haris Munandar Koto memberikan umpan pada Hery, dan dengan sekali sentuhan Hery berhasil memberikan umpan matang kepada striker mereka Deny Saputra, dengan dingin Deny berhasil membobol gawang Hunter yang dijaga Manda, 1-0 Anjas B memimpin.
Seakan mendapat suntikan semangat dari terciptanya gol pembuka, di tambah riuh runtuhnya sorakan ratusan suporter yang memadati lapangan, membuat Anjas B seakan kesetanan dalam menyerang. Berkali-kali Manda, sang kiper Hunter dan sang Walikorong Lubuak Napa Danny Milanisty sebagai bek harus berjibaku dengan para penyerang Anjas B, diserang siang dan malam, akhirnya keperkasaan pertahanan Hunter runtuh juga. Adalah Uul penyerang kurus Anjas B ini berhasil memanfaatkan umpan terukur dari Haris di penghujung babak pertama, 2-0 Anjas B menimpin sampai babak pertama usai.
Di babak kedua, Hunter seakan kehabisan tenaga. Pergerakan Fery dan Kesra dari Hunter mudah dibaca oleh pemain belakang Anjas B yang dimotori Fandrea Marazola dan Salim Alvares, sedangkan Anjas B semakin merangsek menyerang. Di paruh babak kedua, lagi-lagi Deny berhasil membobol gawang Manda setelah memaksimalkan kemelut di mulut gawang, 3-0 untuk Anjas B.
Hunter Lubuak Napa seakan pasrah, namun manager Rio Doyok's Ajha yang membawahi timnya menarik beberapa pemain senior, dan memasukan pemain muda, strategi ini berhasil namun terlambat, pergerakan lincah Lupi membuahkan sepak pojok, dan Hakim sebagai eksekutor berhasil melintangkan bola cantik untuk disambar Andri sang kapten di mulut gawang Budi, 1-3 Hunter Lubuak Napa memangkas jarak.
Sampai peluit panjang dibunyikan wasit Willy Prima tak ada lagi gol yang tercipta. Anjas B berhasil mempertahankan gelar, sedangkan Hunter Lubuak Napa harus puas di posisi kedua.
Pertandingan yang dipandu oleh Humas Karang Taruna Amanbasa Hardi Candra ini selesai dalam guyuran hujan. Dalam sambutannya sesaat sebelum penyerahan trofi dan hadiah, Hardi candra memaparkan bahwasannya generasi muda sepakbola Nagari Anduriang harus dibangunkan lapangan sepakbola sebagai panggung sesungguhnya olahraga favorit ini.
Sampai saat ini, Nagari Anduriang belum mempunyai lapangan sepakbola yang memadai. Padahal bibit-bibit atlet sepakbola banyak di nagari ini. Dalam piala Minangkabau Cup antar kecamatan se Sumbar yang lalu, ada empat orang anak Nagari Anduriang yang memperkuat Tim kecamatan 2x11 Kayutanam. "Tidak punya lapangan saja kita mampu bersaing, apalagi kalau nagari ini memiliki lapangan, tentu kita bisa lebih menguasai persepakbolaan kecamatan bahkan kabupaten ini," tutupnya. (501)

Sabtu, 09 Maret 2019

70 Santri MDTA Masjid Al-Furqan Kampung Ladang Ikuti Khatam Quran dan Wisuda Iqra'

Lubuk Alung--Sebanyak 70 santri dan santriwati Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Masjid Al-Furqan Kampung Ladang, Nagari Balah Hilia, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (10/3) mengikuti Khatam Quran dan Wisuda Iqra'. Pengukuhan khatam dan wisuda itu langsung dilakukan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid setempat, Rasul Hamidi, setelah sebelumnya dilakukan pawai takruf keliling komplek perumahan tempat dilakukannya acara tersebut.
Menurut Hj. Mulyani, Pimpinan MDTA, prosesi khatam dan wisuda ini dilakukan setelah santri ini mengikuti ujian selama satu bulan. Tentunya sebuah perjuangan yang amat berat, yang telah membuahkan hasil seperti terlihat saat ini. Jumlah sebanyak itu terdiri dari 27 santri khatam, dan 43 wisuda.
"Di samping itu, acara ini juga sebagai penghargaan kita kepada anak-anak yang telah berbilang tahun lamanya menuntut ilmu di masjid ini. Khatam dan wisuda ini selalu kita lakukan sekali dua tahun. Makanya, jumlah santri cukup banyak untuk ukuran sebuah lembaga MDTA," kata dia.
Kemudian, katanya lagi, prosesi wisuda yang telah jadi tradisi ini juga bagian dari mensyiarkan agama Islam di tengah masyarakat. "Kita berharap, mereka yang telah wisuda saat ini tidak berhenti sampai di sini. Masih banyak lagi ilmu Quran yang harus didalami. Kita ingin, para santri yang tengah berada di zaman milenial ini mampu menjadikan Quran sebagai benteng dirinya terhadap kuatnya pengaruh globalisasi," ungkapnya.
Mulyani menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh warga komplek Perumahan H. Nurdin yang telah berperan dalam memeriahkan khatam dan wisuda ini. "Terkhusus, terima kasih kita sampaikan kepada H. Darmon, anggota DPRD Sumbar yang telah membantu kegiatan ini. Sebagian besar hadiah yang diberikan kepada santri yang berprestasi ini, berasal dari sumbangan anggota dewan yang juga tokoh masyarakat Lubuk Alung ini," ujarnya.
Kepala KUA Lubuk Alung Safral Abdi dan anggota Komisi V DPRD Sumbar, H. Darmon mengatakan, banyak faedah yang bisa didapatkan bila rutin membaca kitab suci ini. "Harus lanjut ke hafidz Quran. Mari kita jadikan khatam ini sebagai upaya untuk menggairahkan masyarakat untuk terus mengaji dan meramaikan masjid," ungkapnya.
Menurut Darmon, pihaknya ikut menggodok Perda yang akan menerapkan SMA berkarakter. Artinya, sebuah SMA harus punya unggulan. Kalau ada hafidz Quran, itu yang paling diutamakan. "Semakin banyak orang membaca Quran, semakin rajin shalat berjamaah di masjid, maka semakin menjauh pula bala dan musibah dari lingkungan kita," ujar Darmon, ustad yang berasal dari trah Muhammadiyah ini.
Salah seorang tokoh masyarakat, H. Yumardi Datuak Mudo menilai, khatam dan wisuda adalah sejarah baik yang pernah dibuat oleh anak-anak ini, yang tidak akan pernah dilupakannya. "Kita ingin, Lubuk Alung yang terkenal luas dan besar ini punya anak-anak hafidz Quran. Dan itu kalau dapat lahirnya di Masjid Al-Furqan ini," harapnya. (501)

Rifki Monrizal Pimpin PBSI Kembalikan Padang Pariaman sebagai Gudang Pebulutangkis

Sembilan Prioritas Pembangunan Padang Pariaman 2020

Parit Malintang, Singgalang
Berbagai kemajuan telah dicapai Kabupaten Padang Pariaman. Baik itu pembangunan infrastruktur, pelayanan publik maupun pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial kemasyarakatan.
Demikian kata Sekretaris Daerah (Sekda) Padang Pariaman Jonpriadi ketika membuka acara Forum Konsultasi Publik rancangan awal RKPD 2020, di Hall IKK Parit Malintang, Kamis lalu. Forum Konsultasi Publik dihadiri 100 orang peserta yang berasal dari Kepala Organisasi Perangkat Daerah, instansi vertikal, camat, walinagari dan Ormas serta LSM se Padang Pariaman termasuk juga dua utusan dari Forum Anak daerah itu.
Sekretaris Daerah Jonpriadi yang langsung bertindak sebagai keynote speaker dalam forum tersebut mengajak pemangku kepentingan untuk aktif memberikan masukan. Karena hasil tanggapan dari forum akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan program RKPD tahun 2020n yang dibahas dalam Musrenbang kabupaten.
Kemudian, Sekda juga memaparkan perkembangan pembangunan Padang Pariaman 3 tahun terakhir. Dimana telah dicapai peningkatan dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (Pada tahun 2015 = 68.04, 2016 = 68.44 dan 2017 = 68.90). Angka Harapan Hidup (tahun 2015 = 67,64. 2016 = 67,80. 2017 = 67,96). Tingkat Pendapatan Perkapita (tahun 2015 = 10.260, 2016 = 10.455, 2017 = 10.579). Penurunan Penduduk Miskin (tahun 2015 = 8.86 %, 2016 = 8.91%, 2017 = 8.46%).
Semua capaian dan prestasi ini, kata Jonpriadi, diraih atas kerja kita bersama. "Tentu raihan prestasi ini tidak membuat kita terlena, namun akan menjadi motivasi dan terus ditingkatkan melalui program kegiatan OPD yang pro rakyat. Kini saatnya masyarakat menikmati," ujar mantan Kepala Bappeda ini berslogan.
Di samping Sekretaris Daerah, kegiatan Forum Konsultasi Publik rancangan awal RKPD Padang Pariaman Tahun 2020 ini menampilkan narasumber dari Kepala Bapelitbangda Ali Amran.
Ali Amran mengungkapkan, sembilan prioritas pembangunan tahun 2020 antara lain; peningkatan kualitas kehidupan beragama dan berbudaya, peningkatan produksi pertanian, peternakan, dan perikanan, peningkatan kualitas SDM, pengembangan potensi pariwisata unggulan, pengembangan infrastruktur berwawasan lingkungan dan berbasiskan tata ruang, peningkatan konstribusi sektor industri dan perdagangan terhadap perekonomian daerah, penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran, peningkatan kinerja dan pelayanan daerah, pengurangan risiko bencana, kesiapsiagaan tanggap darurat dan pemulihan pasca bencana," terang mantan Kadis Pertanian ini.
Ali Amran juga menyampaikan jumlah anggaran untuk perioritas pembangunan daerah tahun 2020 sebesar Rp. 891.421.833.000.- Alokasi peroritas yang terbesar pada pengembangan infrastruktur Rp. 388.530.075.000. (43,59%). Pada dasarnya, prioritas pembangunan tahun 2020 ini ditujukan pada penyelesaian target RPJMD 2015-2020.
"Untuk itu, plafon yang diberikan mencerminkan capaian target setiap tahun. Akan tetapi ini baru pagu anggaran yang nanti dibahas dalam Musrenbang Kabupaten," tukuk Kepala Bappelitbangda ini mengakhiri. (501)
----------------------------------------

Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Undang Forum Anak 

Parit Malintang, Singgalang
Untuk pertama kalinya, Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (FKP-RKPD) menghadirkan Forum Anak Padang Pariaman sebagai peserta. FKP-RKPD tahun 2020 ini resmi dibuka Sekretaris Daerah Jonpriadi dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Ali Amran di Aula Saiyo Sakato, Parit Malintang, Kamis lalu.
Jonpriadi mengapresiasi kehadiran Forum Anak dalam FKP-RKPD yang diharapkan dapat memberi kesempatan untuk memasukkan usulan sesuai kebutuhan mereka.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Hendra Aswara berharap, keterlibatan Forum Anak akan dapat mengakomodir usulan untuk pemenuhan hak anak khususnya dalam mendukung minat dan bakat seperti sarana olahraga, seni, budaya, perpustakaan dan kebutuhan anak lainnya sesuai kondisi dan minat anak agar meningkatkan bakat dan prestasi anak.
"Hadirnya forum anak di FKP-RKPD sebagai wujud partisipasi anak dalam pembangunan daerah. Terima kasih kepada Bapak Bupati yang telah memberi perhatian kepada anak-anak kita," kata Hendra.
Kegiatan FKP-RKPD dihadiri langsung oleh Ketua Forum Anak Fariz Aqil Zahira dan Wakilnya Adrian. Adapun Beberapa usulan dari Forum Anak yakni Tersedianya Fasilitas “Pusat Kreatifitas Anak” (taman baca, tempat bermain dan olah raga) di setiap Kecamatan (Konsep Cekkeng Nursery), tersedianya fasilitas Bus Sekolah gratis terutama di daerah-daerah pelosok, perbaikan/peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan yang ramah anak, perbaikan sarana dan prasarana jalan dan jembatan, ketersediaan fasilitas pengelolaan sampah di setiap kecamatan, ketersediaan sekretariat Forum Anak Kecamatan dan tersedianya Sekolah khusus/ pendidikan inklusi bagi penyandang disabilitas di setiap kecamatan.
"Semoga usulan ini dapat dipertimbangkan oleh Bapak-bapak di eksekutif dan legislatif," ujar Ketua Forum Anak Fariz Aqil Zahira yang juga anak sulung Kadis Kominfo Zahirman. (501)
--------------------------------------------

TMMD 2019 Buka Kampung Terisolir

Sungai Limau, Singgalang
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni bertindak sebagai inspektur upacara pembukaan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Ke-104 Tahun 2019 di Lapangan Perkemahan Imammah Korong Kamumuan, Kenagarian Koto Tinggi Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau, Selasa lalu. Bertindak selaku perwira upacara Dandim 0308/Pariaman Letkol Arm Heri Pujianto dan Komandan upacara Kapten Arm Azral Koto (Danramil 02/Sungai limau Selasa).
Bupati Pariaman Ali Mukhni secara simbolis menyerahkan alat peralatan kerja kepada tiga perwakilan pelaku TMMD (TNI, Polri dan masyarakat) serta bantuan alat pertanian, bibit tanaman Dinas Pertanian Sumbar, bantuan dana dari Kemenag Sumbar dan alat-alat olahraga dari Dispora Sumbar.
Kemudian dilanjutkan pemukulan gong tanda diresmikannya pelaksnaan TMMD didampingi anggota DPD RI Leonardi Harmainy, Kasrem 032/Wbr Kolonel lnf Edi Nurhabad, S.IP, MH, Danlanud Sutan Syahrir Padang Kol Pnrb Purwanto Adi Nugroho, Dandim 0308/Pariaman Letkol Arm Heri Pujianto, Kapolres Pariaman Andry Kurniawan, Forkopimda Provinsi dan Forkopimda Kabupaten Pariaman.
Ali Mukhni mengapresiasi sangat tinggi TMMD di Wilayah Kodim 0308/Pariaman itu karena kontribusi nyata terlihat dalam membuka daerah terisolir yang belum tersentuh Pemkab Padang Pariaman selama ini. “TMMD adalah salah satu program operasi TNI yang dilaksanakan secara terpadu oleh TNI bekerja sama dengan Polri, Kementrian Lembaga Pemerintahan, Non Pemerintahan, Pemerintah Daerah dan komponen masyarakat lainnnya," jelasnya.
TMMD, lanjutnya, disinergikan dan diintegrasikan dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik dan mandiri. "TMMD merupakan wujud dari salah satu Nawa  Cita Presiden RI Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya lagi.
TMMD adalah salah satu kegiatan pengabdian demi terwujudnya pertahanan Negara yang tangguh di daerah sekaligus merupakan upaya TNI berkontribusi melestarikan kemanunggalan TNI Rakyat dan penerapan budaya gotong royong. "Oleh sebab itulah kami sangat mengapresiasi TMMD ini karena dapat mempercepat proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat nagari di Kab. Padang Pariaman," sambung bupati dua periode itu.
Ali Mukhni juga mengisahkan sejarah dimulainya TMMD di Indonesia dahulunya tahun 70 an dikenal dengan AMD, ABRI Masuk Desa, dilahirkan dari tokoh legendaris Kab. Padang Pariaman almarhum Letkol (Purn) Anas Malik dan dilaksanakan di Kabupaten Padang Pariaman.
Pada akhir amanatnya Bupati Ali Mukhni bertekad akan melanjutkan program TMMD membuka daerah sasaran dengan melakukan pengaspalan jalan dan normalisasi sungai. "Saya tidak berjanji, namun akan saya perjuangkan untuk memasukkan anggaran pengaspalan jalan menghubungkan Sungai Limau dengan Sungai Geringging. Sementara untuk normalisasi sungai akan diusulkan ke Balai Wilayah V Sungai karena dananya sangat banyak," tukuknya mengakhiri. (501)
-------------------------------------

Dalam Penurunan Angka Kemiskinan
OPD Pemkab Padang Pariaman Diharapkan Bersinergi

Padang Pariaman, Singgalang
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Hendra Aswara mengatakan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) salah satu tulang punggung pengentasan kemiskinan. Sebagai suatu program bantuan sosial bersyarat, PKH memberikan jaminan kepada masyarakat miskin untuk memanfaatkan layanan kesehatan, pendidikan dan pangan.
"PKH berhasil menurunkan angka kemiskinan tingkat nasional maupun kabupaten Padang Pariaman," kata Hendra saat memonitoring Praktek Belajar Lapangan bagi Pendamping PKH di Limpato, Kec VII Koto, Selasa lalu. Sesuai data BPS, kata Hendra, tingkat kemiskianan terus mengalami Penurunan. Dari 8,91% pada tahun 2016, turun jadi 8,46% pada tahun 2017 dan turun lagi menjadi 8,04% pada tahun 2018. 
Penurunan angka kemiskinan menunjukkan hasil yg positif. Diharapkan dengan berbagai program pengentasan kemiskinan baik dari dana APBN maupun APBD maka tingkat kemiskinan akan terus menurun. "Kita aktifkan lagi TKPKD (tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah) sesuai dengan Permendagri no 42 tahun 2010," ujar mantan Kadis DPMPTP ini. 
Selanjutnya, kata Hendra, bantuan diberikan sesuia komponen setiap jiwa terdiri dari Ibu hamil sebesar 2,4 juta, anak usia dini sebesar Rp2,4 juta, SD Rp900 ribu, SMP Rp1,5 juta, SMA Rp2 juta, penyandang disabilitas Rp2,4 juta dan lanjut usia Rp2,4 juta. "Di Padang Pariaman terdapat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 17,473 KK. Uang langsung ditransfer ke rekening masing-masing KPM, tanpa ada pemotongan," ujar Kadis termuda itu.
Ke depan, Hendra berharap seluruh OPD di Padang Pariaman bersinergi dan berkolaborasi untuk "mengeroyok" penurunan angka kemiskinan. "OPD tidak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri, karena Dinsos juga tidak dapat berbuat banyak tanpa dukungan seluruh pihak," kata jebolan STPDN angkatan XI. (501)
----------------------------------
Rifki Monrizal Pimpin PBSI 
Kembalikan Padang Pariaman sebagai Gudang Pebulutangkis

Parit Malintang, Singgalang
Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur menghadiri sekaligus membuka secara resmi Musyawarah Cabang (Muscab) Pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) daerah itu di Aula Kantor Bupati, Parit Malintang, Sabtu (2/3). "Muscab dilaksanakan karena masa hakti Pengurus Cabang (Pengcab) PBSI Padang Pariaman Periode 2014-2018 telah habis dan harus segera dilakukan pemilihan pengurus baru," jelas Ketua Panitia Muscab Rifki Monrizal.
Muscab dihadiri oleh 39 Delegasi Perkumpulan Bulutangkis yang aktif di Kabupaten Padang Pariaman. Turut hadir bersama Wabup, Pengprov PBSI Sumbar, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Padang Pariaman, Pengurus KONI Padang Pariaman, dan jajaran Kepengurusan Pengcab PBSI Periode 2014-2018.
Wakil Bupati Suhatri Bur menyampaikan harapan kepada pengurus baru terpilih nantinya untuk mencurahkan pikiran secara bijak dan membuat terobosan baru dalam upaya memajukan olahraga bulutangkis khususnya di Kabupaten Padang Pariaman. "Harapan Pemkab Padang Pariaman tertumpang kepada Pengcab PBSI yang nanti terpilih untuk lebih meningkatkan prestasi cabang olahraga Bulutangkis Padang Pariaman sehingga bisa mengembalikan kejayaan perbulutangkisan Padang Pariaman di Sumatera Barat," pesan Ketua Umum Pengcab PBVSI Padang Pariaman itu.
Tahun 1980 an, lanjut Suhatri Bur, Padang Pariaman dikenal sebagai gudangnya pebulutangkis. Banyak atlit bulutangkis bertalenta berasal dari Padang Pariaman. Sehingga dunia bulutangkis di Sumbar selalu menepatkan Padang Pariaman sebagai daerah yang perlu diwaspadai. "Belakangan, prestasi bulutangkis kita dari Porprov ke Porprov tidak begitu menggembirakan, namun alhamdulillah pada Porprov Sumbar ke XV kemaren atlit bulutangkis ganda putra dan ganda putri kita berhasil menggondol medali emas," puji Suhatri.
Suhatri Bur berharap perolehan dua medali emas di Porprov Sumbar XV kemaren menjadi pendorong bagi pengurus PBSI untuk mengembalikan kejayaan perbulutangkisan di Padang Pariaman.
Sekretaris Umum Pengprov PBSI Sumbar Damri menyampaikan bahwa bulutangkis selain wadah menyalurkan hobi, tidak tertutup kemungkinan dari wadah ini dapat melahirkan pemain-pemain berbakat dan bertelenta tinggi dari anak-anak kita yang selalu dibawa orang tuanya untuk bermain bulutangkis.
"Kepada seluruh pengurus terpilih nantinya diharapkan dapat bekerja sesuai dangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang telah disusun dan menjalankan Program Kerja yang telah ditetapkan bersama," tukuknya.
Pelaksanaan Muscab berlangsung damai dan demokratis diwarnai beberapa interupsi namun pimpinan sidang Hariyalkhair, S.Ag dapat mengakomodir semua usulan peserta Muscab. Pada sesi pencalonan terdapat dua kandidat yang diusulkan yakni Elyusra Amir, S.Ag (Ketua Pengcab PBSI Demisioner yang juga Kepala KUA Kec. Sungai Limau) dan Rifki Monrizal (Ketua Panitia yang juga Kabag Hukum Pemkab Padang Pariaman). Melalui vooting akhirnya terpilih Rifki Monrizal sebagai Ketua Pengcab PBSI Padang Pariaman Periode 2019-2023. (501)