Kamis, 31 Maret 2016

Janji Jadi Pegawai Belum Terlaksana, Sekolah Terancam Ditutup

Reses Anggota Dewan Dapil IV
Janji Jadi Pegawai Belum Terlaksana, Sekolah Terancam Ditutup

Lubuk Alung--Guna menindak lanjuti berbagai informasi yang berkembang ditengah masyarakat, terkait dengan penerimaan siswa baru di sejumlah sekolah yang ada di Kecamatan Lubuk Alung, Batang Anai dan Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman empat anggota DPRD dari berbagai fraksi asal daerah tersebut, Jalius Budhi, S.E, M.M, Reflites, A. Md, Drs. Rosman dan Dirri Uzhzhulam, S. Pd sengaja melakukan reses Kamis (8/7) lalu kesejumlah SMP, SMA dan SMK yang ada di tiga kecamatan dimaksud.
      SMA Lubuk Alung, sebagai sekolah rintisan bertaraf internasional akhir-akhir ini mulai menjadi sorotan banyak orang. Mulai dari bergalaunya informasi pembayaran uang pembangunan yang dilakukan sekolah tersebut, hingga tetek bengeknya, maka kunjungan pertama anggota dewan terhormat itu langsung ke sekolah tersebut. Sangat disayangkan kehadiran anggota dewan hanya diterima dua wakil Kepala sekolah, yakni Heldawati, S. Pd dan Zaedawati, S. Pd. Akibatnya, tentu berbagai permasalahan yang dibicarakan, banyak yang tidak terjawab dengan tuntas.
    Namun, kata Heldawati dan Zaedawati siswa yang tamat kemarin cukup banyak yang diterima disejumlah perguruan tinggi kenamaan, lewat jalur PMDK, seperti UGM Yogyakarta, Unand, UNP dan sejumlah perguruan tinggi lainnya di nusantara ini. Disamping menghimpun sejumlah masukan dan klarifikasi dengan SMA N I Lubuk Alung, di sekolah itu juga dilakukan pertemuan dengan Kepala SMA N II Lubuk Alung, yang hingga kini sekolahnya belum ada, bahkan legalitasnya pun belum ada, tetapi telah memasuki tahun kedua keberadaannya.
    Drs. Nurseman, sang Kepala SMA II Lubuk Alung menyebutkan, bahwa status sekolah yang dipimpinnya itu baru numpang di SMA N I ini. "Pertama kali didirikan, kita numpang di komplek SMP I Lubuk Alung. Untuk mewujudkan legalitas dimaksud, saya telah berkali-kali melayangkan surat permohonan ke Dinas Pendidikan Padang Pariaman dan Sumbar, namun hingga kini persoalan itu belum ada kejelasannya dari pihak terkait dimaksud," katanya.
    DPRD minta pada pihak SMA II tersebut untuk bisa melakukan hearing bersama anggota dewan dan Dinas Pendidikan, terkait persoalan yang sangat luar biasa itu. "Walau bagaimanapun yang namanya legalitas sebuah lembaga dari pihak terkait sangat dipelukan, agar siswa tidak bimbang. Apalagi kini ada indikasinya pemindahan siswa SMA YPP Lubuk Alung ke SMA II tersebut, dengan adanya manajemen sekolah itu yang ditangani oleh SMA YPP," kata anggota dewan Rosman yang juga Ketua DPD Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Padang Pariaman ini.
    Sementara, pada reses yang dilakukan ke SMP 5 Lubuk Alung pada hari yang sama, lebih berat lagi tantangan yang dihadapi Bhukari, S. Pd sang Kepala sekolah dalam pengembangan sekolah yang terletak di Korong Aie Tajun tersebut. Sekolah yang baru pertama tahun ini menamatkan siswanya itu, selalu dapat ancaman dari yang punya tanah, akibat tidak atau belum terlaksananya janji pemerintah untuk mengangkat yang punya tanah sebagai pegawai PTT. Padahal perjanjian yang ditandatangani bersama, bahwa yang punya tanah akan dijadikan pegawai itu dilakukan saat sekolah akan dibangun diatas tanah yang cukup luas.
    Menurut Bhukari, hampir seluruh peralatan sekolah, seperti bangku banyak yang dirusak. Begitu pula gembok-gembok yang mengunci pintu banyak juga yang ditanggalkan. Namun, peralatan tak satupun yang hilang. jadi, indikasinya, ya hanya sekedar merusak. "Belum lama ini ada jatah untuk penambahan lokal, yang telah dilakukan surveinya dan siap untuk dikerjakan, eh tahunnya yang akan bekerja itu tidak bisa bekerja, lantaran dapat kecaman dari yang punya tanah," kata Bhukari.
    Memang, saat reses tersebut ada kesan sekolah itu bagaikan sekolah yang sudah lama ditinggalkan. Halamannya yang luas telah mulai ada kubangan kerbau. Rumputnya mulai panjang-panjang. Padahal, siswa baru saja libur, aktivitas sekolah tetap jalan, lantaran adanya penerimaan siswa baru, tapi sekolah bagai sebuah bangunan mati. Begitu juga gerbang masuk ke sekolah sengaja dilubangi jalannya, sehingga tak satupun mobil yang bisa masuk kedalam areal sekolah. Saat belajarpun, kata Bhukari, anak-anak tidak merasa nyaman. Makanya, semua siswa belajar pagi.
    Lain persoalan di SMP 5 Lubuk Alung, lain pula dilema yang dihadapi oleh SMP 2 Batang Anai. "Prestasi yang dihasilkan siswa SMP ini cukup membanggakan. baru-baru ini dapat juara III Sumbar untuk bola kaki. Sedemikian besar prestasi yang diterima, tak ada niat oleh Pemkab Padang Pariaman untuk memberikan penghargaan. Padahal, disamping membawa sekolah, anak-anak itu mengharumkan nama daerah, Padang Pariaman yang sangat dia cintai," kata Kepala sekolahnya, B. Rozaldy, S. Pd memaparkan problemnya memimpin sekolah yang terletak di Ketaping itu kepada anggota dewan terhormat.
    "Kita senang dan bangga adanya kunjungan langsung yang dilakukan anggota dewan, selaku wakil masyarakat. Sebab, kalau hanya sekedar menerima informasi dari masyarakat, maka yang akan timbul hanya saling kecurigaan diantara kita. Kini, dengan kehadiran langsung serta mendengarkan apa yang mejadi keluhan sekolah selama ini, maka persoalan yang berat bisa jadi ringan," ujarnya.
    Kepada anggota dewan asal Dapil IV Padang Pariaman itu, Rozaldy mempertanyakan keberadaan Dewan Pendidikan yang ada di kabupaten, yang hingga kini belum dirasakan manfaatnya dan kontribusinya terhadap dunia pendidikan. "Apa untungnya Dewan Pendidikan. Lembaga itu setiap tahun dianggarkan, tetapi tidak punya kerja yang jelas dan terukur. Malah lembaga itu setiap tahun pergi raun-raun keluar negeri. Sementara, kita di sekolah, yang biaya pendidikan telah dibebaskan, tetapi tidak ada subsidi dari APBD untuk menanggulangi apa yang menjadi keluhan sekolah," kata Rozaldy. (dam)

Pendidikan Pesantren Belum Menjadi Tujuan

Pendidikan Pesantren Belum Menjadi Tujuan

Balah Aie--Lembaga pendidikan agama, seperti pondok pesantren salafiyah di Padang Pariaman masih menjadi lembaga tempat pelarian bagi banyak orangtua, dalam melanjutkan pendidikan anaknya. Betapa tidak, ditengah kebanjiran siswa yang melanjutkan pendidikan dari SD ke SMP dan dari SMP ke SMA, pesantren salafiah belum apa-apanya. Bahkan, hingga kini belum satupun santri baru yang mendaftar ke lembaga pendidikan tertuta di Indonesia tersebut.
    Demikian antara lain komentar humas pondok pesantren Madrasatul 'Ulum, Lubuk Pua, Kenagarian Balah Aie, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman AD Tuanku Mudo, Kamis (8/7) malam saat peringatan Israk Mi'raj di komplek pesantren yang didirikan pada 1991 itu. Menurutnya, banyaknya mental dan akhlakul karimah anak yang rusak saat ini, adalah akibat minimnya pengetahuan agama, dilingkungan sekolah dan keluarga itu sendiri. "Bahkan, disejumlah sekolah SMA di daerah itu sudah terindikasi sengaja ditiadakan pendidikan agama, lantaran mengerjar prestasi internasional untuk sekolah dimaksud," katanya.
    Pada peringatan agenda tahunan yang berlangsung meriah dan sukses, dihadiri ratusan jamaah dari berbagai penjuru, seperti dari Pauh Kambar, Ulakan, Limpato, Bisati dan lain sebagainya itu, AD Tuanku Mudo minta pada orangtua bisa menyekolahkan anaknya dilembaga pendidikan agama tersebut. Hal itu sangat penting, mengingat orang yang dididik di pesantren juga punya masa depan yang jelas, seperti halnya anak-anak yang sekolah di pendidikan umum. "Anak yang dididik di pesantren, seperti Madrasatul 'Ulum ini selalu berdampingan dengan  gurunya selama 24 jam. Anak yang diserahkan pada pesantren, merupakan tabungan Akhirat yang dimulai oleh orangtua terhadap dirinya. Hanya doa anak yang shaleh lah yang mampu meringankan beban orangtua di alam kubur sana, ketika orangtua sudah meninggalkan dunia ini," ujar AD Tuanku Mudo lagi.
    Nah, anak yang shaleh itu, lanjut AD Tuanku Mudo, bisa terwujud hanya dengan pendidikan agama yang ful, seperti yang dilakukan pesantren salafiayh ini. "Untuk itulah, kalau orangtua punya anak satu, dua dan tiga, alangkah indahnya salah satu dari mereka di antarakan ke pesantren ini, guna membantu orangtua sepenuhnya. Sebab, disamping dididik di pesantren ini dengan kajian kitab kuning, anak tersebut juga bisa bersekolah ke sekolah umum, yang ada dilingkungan pesantren," ungkapnya.
    Hal yang sama juga disampaikan penceramah, Rahib Tuanku Kuniang yang sengaja didatangkan dari Kecamatan Sungai Geringging. "Memang, nilai-nilai ikhlas dalam berbuat, santun dan punya etika tidak bisa dilepaskan dari dunia pesantren. Sebab, sejak dari awal anak-anak para santri telah dilatih untuk berbuat ikhlas yang dimulai dari gurunya. Guru yang mengajar di pesantren salafiyah ini, hanya menunggu rezki dari Yang Maha Kuasa. Siang malam para guru itu hanya disibukkan dengan urusan mengajar. Tidak ada aktivitas lain, selain mengajar yang mereka lakukan. Tidak digaji lagi oleh negara, tetapi para guru itu juga bisa setara dengan orang kebanyakan. Mereka juga bisa punya rumah dan fasilitas lainnya," kata Rahib.
    Pada acara tersebut terkumpul dana sebanyak Rp2 juta lebih, yang merupakan sumbangan dari berbagai jamaah yang hadir malam itu, buat kelangsung pembangunan pesantren, yang hingga kini masih dalam tahapan pengerjaan, setelah bangunan tua itu dihancurkan akibat mengalami rusak berat yang dialami saat gempa akhir September tahun lalu itu. Pembangunan kembali pesantren tersebut dilakukan oleh Al-Azhar Peduli Ummat Jakarta. Disamping pembangunan asrama yang dilakukan lembaga zakat itu, juga pembangunan surau tempat melakukan salat berjamaah bagi santri itu juga tengah dikerjakannya. (dam)

Terima Kasih Masyarakat Ketaping Untuk Angkasa Pura

Terima Kasih Masyarakat Ketaping Untuk Angkasa Pura

Ketaping--Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Bahrum Ryk. Rajo Sampono merasa senang dan bangga bisa setiap tahun melakukan kerjasama yang baik antara PT Angkasa Pura II dengan masyarakat Ketaping, dalam berbagai hal yang berhubungan dengan kemaslahatan masyarakat itu sendiri. Keberadaan perusahaan itu ditengah masyarakat Ketaping, sejak dari awal sangat terasa meringankan beban masyarakat.
    Minggu pekan lalu, Angkasa Pura II kembali melakukan agenda rutinitasnya di Ketaping, yakni sunatan massal seperti yang pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. "Kita melihat kegiatan seperti demikian, sungguh sangat dirasakan masyarakat. Apalagi pascagempa ekonomi masyarakat Ketaping ikut terguncang. Tak ayal lagi, bantuan untuk memenuhi hajat anaknya yang dilakukan Angkasa Pura II, bagaikan air yang datang ditengah kegersangan yang melanda kampung ini," kata Rajo Sampono kemarin di Ketaping.
    "Sebagai orang yang memegang ulayat Ketaping, saya sangat bersyukur adanya kiprah yang dimainkan Angkasa Pura, dalam melihat arti penting sebuah kegiatan sosial kemasyarakatan. Hal ini saya rasakan, meskipun pimpinan Angkasa Pura selalu silih berganti. Namun, yang namanya sosial perusahaan ditengah masyarakat, tempat berkiprahnya perusahaan tersebut selalu menjadi perhatian tersendiri bagi perusahaan tersebut. Belum lagi kegiatan lainnya, seperti pemberian beasiswa, buat siswa SMP dan SD yang ada di Ketaping, bantuan buat kelangsungan kegiatan ektra kerukuler di sekolah, seperti bola kaki misalnya, ini juga menjadi perhatian khusus oleh Angkasa Pura itu," ujar Mamak, panggilan akrab Rajo Sampono ini.
    Kedepan, lanjut Rajo Sampono, masyarakat ingin kerjasama yang sejak lama terjalin ini terus berlanjut. "Semua orang tahu, bahwa tingkat kehidupan masyarakat Kenagarian Ketaping hingga kini masih jauh dari harapan. Dulu, anak-anak Ketaping hanya mampu bersekolah hingga SD. Tetapi, ditengah keberadaan Angkasa Pura di Ketaping, sungguh pendidikan anak-anak telah banyak yang berlanjut. Nah, ini merupakan sebuah bantaun yang sangat luar biasa, yang dirasakan masyarakat Ketaping itu sendiri oleh perusahaan yang mengelola Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ini," katanya. (dam)

Kelurahan Lohong Pariaman lakukan Berbagai Persiapan Pilkada Gubernur

Kelurahan Lohong Pariaman lakukan Berbagai Persiapan Pilkada Gubernur

Pariaman--Masyarakat Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman siap menyukseskan Pilkada gubernur yang akan berlangsung 30 Juni nanti. Kesiapan demikian, ditandai dengan berbagai persiapan kelengkapan yang dibutuhkan saat Pilkada tersebut. Mulai dari data pemilih yang valid, hingga kesiapan masyarakat itu sendiri dalam menumbuhkembangkan budaya berdemokrasi ditengah masyarakat.
    Kepala Kelurahan Lohong, Man Aidil menilai bahwa Pilkada gubernur yang akan berlangsung di kota ini, merupakan kewajiban dalam hidup bermasyarakat. "Kita telah siapkan semua pemilih melalui pendataan yang akurat. Kini, Daftar Pemilih Sementara (DPS) telah selesai didata dan diumumkan di Kelurahan. Bagi masyarakat Lohong yang merasa belum melihat namanya di daftar DPS, silakan mengajukan atau melapor ke posko yang ada di Lohong ini," kata Man Aidil.
    Lewat kasubag Kemitraan Humas Setdako Pariaman, Batrizal, Kamis (15/4) Man Aidil menyebutkan, bahwa jumlah DPS sebanyak 994, dengan 2 TPS nantinya. "Kita berharap, selama perbaikan DPS ini, masyarakat betul-betul memanfaatkan pengumuman yang telah kita sediakan, dalam memenuhi seluruh aspirasi masyarakat Lohong tersebut. Jangan sampai terjadi, setelah DPT keluar, masyarakat baru melakukan klarifikasi, terkait tidak ditemukannya nama yang bersangkutan sebagai pemilih dalam Pilkada," ujarnya.
    Disamping itu, lanjut Man Aidil, masyarakat Lohong sangat well come terhadap semua calon gubernur yang kini tengah mulai memasang kuda-kuda. "Kita minta, masyarakat tidak terkotak-kotak dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dalam masalah kesuksesan Pilkada tersebut. Mari berlakukan semua calon dan tim sukses dengan budaya santun dan penuh tanggungjawab. Sebab, semua yang akan maju merupakan putra terbaik Sumatra Barat," kata Man Aidil lagi. (dam)

Indosiar dan Angkasa Pura I Serahkan SDN 09 Pariaman Tengah


Indosiar dan Angkasa Pura I Serahkan SDN 09 Pariaman Tengah

Pariaman--Walikota Pariaman, Drs. H. Mukhlis Rahman, M.M Rabu (14/4) lalu menerima kunci bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 09 Kecamatan Pariaman Tengah, dari Tim peduli Indonesia bersama PT Angkasa Pura I. Penyerahan bangunan yang langsung dilakukan Soeyatna Soenoe Soebrata dari Indosiar dan Nana Bambang Darwoto, Ketua Periskapura Angkasa Pura I, di sekolah yang terletak di Desa Pauh.
    Menurut Soeyatna dan Nana Bambang Darwoto, bantuan bangunan ini diselesaikan selama empat bulan, dengan total biaya Rp700 juta lebih. "Bantuan ini merupakan bagian dari tanggungjawab moral kita bersama, terhadap nasib anak-anak bangsa yang ada di kota ini. Sebelumnya, Indosiar telah menyalurkan bantuan tanggap darurat yang langsung dikirim dari Jakarta terhadap sejumlah titik korban gempa yang ada di ranah Minang ini," katanya.
    "Sebelum melakukan bangunan ini, kita telah mensurvei, sekolah mana yang lebih pantas dibangun kembali. Disamping itu, survei juga diiringi dengan kerjasama dengan Pemko Pariaman, terhadap bangunan tersebut. Sebab, dana yang disalurkan lewat bangunan ini, disamping dana keluarga besar Indosiar dan Angkasa Pura I, juga masukan dari pemirsa Indosiar, yang telah menyalurkan bantuannya lewat lembaga tersebut," ujarnya.
    Walikota Pariaman, H. Mukhlis Rahman dalam siaran persnya yang disampaikan Kasubag Kemitraan Humas Setdako, Batrizal menilai bantuan tersebut merupakan bagian dari hikmah musibah besar yang baru saja melanda daerah ini. "Untuk itu masyarakat tidak perlu apatis terhadap kebangkitan yang tengah digelorakan. Baik terhadap bangunan fasilitas umum, maupun bangunan kembali rumah masyarakat yang rusak akibat gempa tersebut," kata Wako Mukhlis.
    "Yang penting, siapapun yang merasa peduli terhadap sejumlah bangunan sekolah, surau serta bangunan lainnya, tetap kita salurkan dengan berbagai fasilitas kemudahan. Kita tahu, bahwa ini merupakan tanggungjawab bersama terhadap nasib anak-anak bangsa yang ada di daerah kita ini. Dengan siapnya bangunan SDN 09 ini, berarti sebanyak 26 sekolah yang akan, sedang dan sudah dibangun oleh berbagai pihak," kata Wako Mukhlis lagi.
    Wako Mukhlis pada kesempatan demikian menyampaikan terima kasih banyak kepada Indosiar dan Angkasa Pura I, yang begitu peduli terhadap kebangkitan kembali dunia pendidikan di Kota Pariaman. "Kita patut bersyukur bangunan yang diberikan Indosiar dan Angkasa Pura I, merupakan bangunan yang ramah bencana, dengan konstruksi baja, yang bisa dibongkar pasang kembali," ujar Wako Mukhlis.
    Disamping itu, Wako Mukhlis juga mengingatkan kembali kepada masyarakat korban gempa yang ada di Kota Tabuik itu, bahwa bantuan gempa tidak melalui Pemko, melaikan lewat kelompok-kelompok masyarakat, yang telah dibentuk di seluruh desa dan kelurahan. "Tidak ada istilah potong-memotong terhadap bantuan dimaksud, dilingkungan Pemko Pariaman ini," ungkap Wako Mukhlis. (dam)

Dua dari Tiga Orang Hafidz Quran Sumbar Juara Nasional

Dua dari Tiga Orang Hafidz Quran Sumbar Juara Nasional

Padang--Tiga orang peserta Sumatera Barat yang ikut Musabaqah Hafidz Quran dan Hadist (MHQH) tingkat nasional, dua diantaranya berhasil meraih juara satu dan tiga. Acara yang diadakan di Hotel Balerung, Jakarta dari 28-31 Maret oleh Kemenag RI ini semakin meneguhkan, bahwa Ranah Minang adalah gudangnya para penghafal kitab suci tersebut.
    Kabid Bimais dan Zawa Kanwil Kemenag Sumbar, H. Maswar yang mendampingi para peserta dari seluruh Indonesia itu menjelaskan, Sultan yang ikut hafidz 20 juz berhasil meraih terbaik satu, dan Aspar pada lomba 15 juz juara tiga. Alhamdulillah.
    Kepada Singgalang, Maswar menyebutkan hanya peserta lomba yang 30 juz utusan Sumbar yang kalah bersaing dari peserta lainnya. "Namun, tampilan tiga peserta kita cukup baik dan memuaskan," ungkapnya.
    Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, baik Pemrov Sumbar maupun pihak lainnya yang telah ikut memberikan dorongan positif terhadap kemajuan para penghafal Quran tersebut, sehingga bisa bersaing pada level nasional.
    "Kepada peserta yang meraih prestasi, kita minta untuk terus meningkatkan kemampuannya," pinta Maswar. Tahun ini baru mampu meraih juara satu untuk hafidz 20 juz. Nah, tahun depan tentu yang lebih tinggi lagi.
    Sedangkan kepada seorang peserta yang belum meraih juara, Maswar minta untuk terus berlatih, berlatih dan berlatih. "Lomba tingkat nasional yang diikuti seluruh provinsi di nusantara ini, adalah pelajaran yang sangat berharga, butuh banyak kemampuan," tegasnya. (501)

Tim Kecamatan Sungai Geringging Lengkapi Kuota Babak Delapan Besar

Turnamen IGC Zona Padang Pariaman
Tim Kecamatan Sungai Geringging Lengkapi Kuota Babak Delapan Besar

Padang Pariaman--Kecamatan Sungai Geringging menjadi tim terakhir yang lolos dan sekaligus mencukupi delapan tim yang maju ke babak delapan besar, turnamen Irman Gusman Cup Zona Padang Pariaman, setelah berhasil memenangkan pertandingan akhir babak pesinyihan, Kamis kemarin.
    Tim kecamatan bagian utara Padang Pariaman ini berhasil meredam perlawan tim Kecamatan Sintuak Toboh Gadang dengan skor 3 - 0 dan sekaligus memupuskan harapan tim ini lolos ke babak selanjutnya.
    Gol kemenangan Sungai Geringging diawali ketika salah seorang pemain Sintuak Toboh Gadang, Heru melakukan gol bunuh diri pada menit ke-6. Kemudian dilanjutkan dengan dua gol yang berhasil dilesakkan oleh Nazri pada menit 41 dan 78.
    Sekretaris Askab PSSI Padang Pariaman, landi Efendi melihat permainan yang berlangsung dalam tempo tinggi dan ketat karena Kedua tim sama-sama ngotot untuk meraih kemenangan agar lolos ke babak delapan besar.
    "Sebanyak tujuh kartu kuning dilayangkan oleh wasit yang memimpin pertandingan kali ini," kata Landi. Masing-masing; empat kartu kuning untuk tim Sintuak Toboh Gadang, yakni pemain nomor punggung 1 pada menit ke-6, Heru ke-44', Oki ke-53, dan Noval ke-55'. Sementara itu untuk Sungai Geringging tiga kartu kuning, masing-masingnya, Bagas menit ke-48, Angga ke-50 dan M. Rafit ke67.
    IV Koto Aua Malintang akhirnya lolos
    Menurut Landi Efendi yang juga Sekretaris Walinagari Lubuk Alung, tim Kecamatan IV Koto Aua Malintang akhirnya diputuskan lolos ke babak delapan besar, mendampingi Kecamatan VII Koto Sungai Sariak dari Grup A.
    Meskipun sama-sama memilki nilai 4 dengan Batang Anai, ujarnya, tim ini dinyatakan lolos karena unggul head to head dari Batang Anai dengan skor 2 - 1. Hal itu didapatkannya setelah panitia kabupaten berkonsultasi dengan panitia provinsi turnamen IGC 2016.
    "Dalam peraturan khusus IGC 2016 dinyatakan, apabila dua tim atau lebih memiliki nilai sama, akan ditentukan lewat head to head, baru selisih gol, kemudian jumlah gol memasukkan. Dan jikapun sama hasilnya, maka diadakan undian," ungkapnya.
    Landi mengakui, sebelumnya memang terjadi salah pengertian dari panitia ketika menyatakan apabila tim terakhir yang bertanding, yakni Kecamatan Enam Lingkung kalah, maka yang maju adalah Batang Anai. Namun ketika hal itu dikonsultasikan dengan panitia provinsi yang mengacu pada aturan khusus tersebut, maka yang lolos adalah tim Kecamatan IV Koto Aua Malintang.
    Berikut ini adalah tim yang lolos ke babak delapan besar. Yakni, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam, 2 x 11 Enam Lingkung, PSKLA Lubuk Alung, 2 x 11 Kayutanam, VII Koto Sungai Sariak, Nan Sabaris, IV Koto Aua Malintang, dan Kecamatan Sungai Geringging.
    Selama babak penyisihan, panitia kabupaten mencatat para pemain yang masuk daftar top scorer. Mulai dari 5 gol oleh Herman Pratama (tim Kecamatan Nan Sabaris), 3 gol Adlin (Lubuk Alung), Rendi Saputra (Enam Lingkung), 2 gol oleh Randi Candra (Nan Sabaris), M. Jeri (Nan Sabaris), Andri Widya Putra (Batang Anai), Rihol Fadia (VII Koto Sungai Sariak),
Windra Ade Putra (V Koto Kampuang Dalam), Dean Rolan Septra (Enam Lingkung), Faisal Ahmadi (Enam Lingkung), Bani (2 x 11 Kayutanam), Obi (2 x 11 Kayu Tanam). (501)

Tiga Unit Rumah Atapnya Dirterbangkan Angin

Hujan Lebat dan Angin Kencang
Tiga Unit Rumah Atapnya Dirterbangkan Angin

Batang Anai--Hujan lebat yang disertai angin kencang, siang menjelang sore, Sabtu kemarin membuat atap rumah Rosni, Pitok, dan Yusnita diterbangkan angin. Rumah mereka mengalami rusak berat akibat amukan angin yang datang secara mendadak tersebut.
    Rumah yang terletak di Korong Kampuang Apa, Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang, Padang Pariaman itu menjadi pusat perhatian banyak orang di sekitar kampung tersebut. Kekuatan angin yang cukup luar biasa, sampai menerbangkan atap rumah demikian jauh ke Surantiah, sebuah kampung lain dalam Nagari Sungai Buluah.
    Walinagari Sungai Buluah Saharuddin dan Walikorong Kampuang Apa Indra Jaya kepada Singgalang menyebutkan, bahwa kejadian demikian membuat rumah itu tak lagi bisa didiami. Apalagi, Sabtu malam sampai Minggu siang, hujan masih melanda sebagian wilayah Padang Pariaman.
    "Alhamdulillah, pihak BPBD Padang Pariaman langsung turun tangan hari itu juga. Pemerintah daerah ini langsung memberikan bantuan tanggap darurat, berupa tenda dan makanan ringan. Termasuk kita dari masyarakat berjibaku membereskan atap rumah itu, menyelamatkan apa yang mungkin untuk dipakai lagi," kata mereka.
    Disamping itu, kata Saharuddin, Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman Januar Bakri, yang putra Buayan Lubuk Alung, berdekatan dengan Kampuang Apa ikut andil dalam kejadian itu. "Sore itu juga, Januar Bakri memberikan sebuah traval berukuran besar untuk digunakan sementara oleh tiga kepala keluarga tersebut," katanya.
    Saharuddin berharap, keluarga yang ditimpa musibah ini dapat sabar dan tabah. Musibah datang secara tiba-tiba, dan tentunya diluar kehendak manusia. "Kita berharap, musibah itu mampu memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, terutama oleh korban yang rumahnya mengalami rusak parah," harapnya. (525)

LPBI PWNU Sumbar Bagikan Sembago untuk Korban Banjir

LPBI PWNU Sumbar Bagikan Sembago untuk Korban Banjir

Padang--Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LPBI PWNU) Sumatera Barat, Rabu (30/3) menyerahkan bantuan kepada masyarakat korban banjir di Kota Padang.
    Bantuan yang diberikan berupa paket sembako untuk 150 kepala keluarga di Kecamatan Koto Tangah, Padang Selatan, dan Padang Utara itu langsung diberikan Ketua LPBI PWNU Sumbar, Basrial Aidil bersama Sekretaris PWNU, Firdaus Djafri.
    LPBI PWNU memberikan bantuan untuk masyarakat banjir di Kota Padang melalui LPBI PCNU Kota Padang. Skema pemberian bantuan melalui perangkat organisasi NU di tingkat kota tersebut diharapkan mampu menjangkau langsung warga atau masyarakat yang membutuhkan.
    Ketua LPBI PWNU, Basrial Aidil mengatakan, sebelum memberikan bantuan, LPBI PWNU melakukan pendataan. Hal ini dimaksudkan agar bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran.
    Penyebab banjir sudah diketahui, di antaranya kurang berfungsinya drainase karena mengalami penyempitan. Mestinya sekarang ini sudah didapatkan gambaran yang jelas tentang upaya ke depan yang harus dilakukan agar kejadian seperti sekarang ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang.
    Oleh karena itu, Basrial Aidil mendesak semua pihak terutama pemerintah, masyarakat dan lembaga usaha di Kota Padang untuk serius dan segera merumuskan rencana dan tindakan yang kongkrit dan tidak sporadis untuk mengurangi risiko bencana banjir tersebut. (501)

Nagari Lubuk Alung Dapat Alokasi Tertinggi

Dana Desa di Padang Pariaman
Nagari Lubuk Alung Dapat Alokasi Tertinggi

Parit Malintang--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni sampaikan tujuh arahan, terkait program dan kegiatan 2016 kepada segenap pejabat pada Rakor
Koordinasi Pemerintah Daerah se-Padang Pariaman. Rakor yang diikuti
oleh seluruh Kepala SKPD, Camat dan Walinagari itu mengangkat tema; mewujudkan tata pemerintahan yang efektif, bersinergi, akuntabel dan aspiratif sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014. Nara sumber dari
Auditor BPKP dan Kejaksaan Negeri Pariaman.
    "Pertama, saya sampaikan agar SKPD mengesampingkan ego sektoral," kata dia, Rabu kemarin di IKK Parit Malintang. Ini tidak baik untuk koordinasi lintas sektoral. Contohnya Dinas PU tidak bisa bekerja apabila lahan belum dibebaskan oleh Bagian Pertanahan dan Amdalnya dibuat oleh kantor Lingkungan Hidup.
    Kedua, penggunaan dana APBD harus transparan dan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Jika terdapat keraguan, segera konsultasikan dengan DPPKA dan Inspektorat. Lakukan percepatan
penyerapan anggaran sehingga memudahkan evaluasi pada akhir tahun.
    Ketiga, ujar Ali Mukhni, terkait dengan alokasi dana desa, diminta walinagari beserta perangkatnya berhati-hati dalam melakukan perencanaan dan pengelolaan dana nagari. Dana nagari tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan harus dipakai untuk padat karya sehingga membuka lapangan kerja bagi masyarakat itu sendiri.
    Keempat, Ali Mukhni meminta dinas terkait fokus terhadap kelancaran pembangunan mega proyek seperti BP2IP Tiram. Asrama haji, MAN Insan Cendikia, Jalan By Pass, Jalur rel KA Duku BIM dan Stadion Utama.
    Kelima, segera dibuat masterplan pariwisata bekerjasama dengan
konsultan yang telah berpengalaman di luar negeri. "Prinsipnya kita
tidak meniru apa yang telah dibuat oleh daerah lain. Jika dikelola dengan profesional, pariwisata punya prospek yang menjanjikan," kata peraih Pemuda Award 2015 itu.
    Keenam, sosialisasikan siaga bencana 1x24 jam kepada masyarakat. Padang Pariaman rawan bencana baik itu gempa, banjir,
puting beliung, longsor, kebakaran dan lainnya.
    Ketujuh, lakukan penghijauan di sekitar kawasan Ibukota Kabupaten (IKK) mengingat kondisi tanah yang labil dan mudah longsor sehingga perlu ditanami tanaman yang memiliki akar yang kuat.
    "kita programkan tahun ini penanaman seribu pohon di kawasan IKK. Ini juga mendukung program penanaman sejuta pohon oleh Bapak Presiden Jokowi," kata alumni Harvard kennedi School di Amerika Serikat itu.
    Kepala Bappeda Hendri Satria mengatakan, dana untuk nagari
pada 2016 sebesar Rp116.229.617.862. Yang bersumber dari APBN sebesar Rp42 miliar dan Rp72 miliar dari Alokasi Dana Desa pada APBD.
    "Alokasi tertinggi untuk Nagari Lubuk Alung yang mencapai sebesar Rp2,5 miliar," kata dia. Jadi saat ini sudah ada nagari yang mengelola dana Rp2 miliar untuk program pembangunan. (501)

Selasa, 29 Maret 2016

BBPPKS Kemensos Regional I Sumatera Belajar ke P2TP2A Padang Pariaman

Soal Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan
BBPPKS Kemensos Regional I Sumatera Belajar ke P2TP2A Padang Pariaman

Padang Pariaman--Sebanyak 30 peserta Praktek Belajar Lapangan (PBL) Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kementerian Sosial Regional I Sumatera berkunjung ke Sekretariat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (29/3).
    Peserta PBL diterima langsung Hj. Rena Ali Mukhni selaku Ketua P2TP2 Padang Pariaman didampingi pengurus P2TP2A dan pegawai BPMPKB lainnya. Menurut Aprinaldi, Kabid Diklat BBPPKS yang mendampingi, peserta merupakan pengelola panti milik pemerintah Se Sumatera itu berasal dari delapan provinsi; Sumatera Barat, Sumatera Utara, Banda Aceh, Riau, Sumsel, Jambi, Bengkulu dan Kepri.
    Aprinaldi menjelaskan, tujuan dari PBL adalah melihat kinerja lembaga yang konsen melayani korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Lembaga yang didatangi di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, yaitu P2TP2A dan LPKTPA/RPSA (Rumah Persinggahan Sementara Anak) Delima.
    "Peserta PBL ini belum pernah melaksanakan pendampingan terhadap korban kekerasan terhadap anak maupun perempuan," kata dia. Dengan diadakan PBL ini, maka para kader atau peserta pelatihan nantinya menjadi penggerak di masing-masing daerah mereka sebagai ujung tombak untuk pembinaan terhadap korban kekerasan terhadap anak maupun perempuan.
    Aprinaldi dan peserta juga berharap dalam pertemuan tersebut dapat menemui korban kekerasan terhadap anak maupun perempuan, yang berada dalam pengawasan P2TP2A Kabupaten Padang Pariaman.
    Hj. Rena Ali Mukni sebagai Ketua P2TP2A berharap, kedatangan peserta PBL dapat saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Dengan penangangan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan secara kontinyu, akan terpenuhi hak-hak anak dan perempuan. Kedepannya, kasus itu akan berkurang secara kuantitas maupun kualitas," kata isteri Bupati Padang Pariaman itu.
    Rena mengatakan, upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi angka kasus kekerasan tersebut, adalah melalui sosialisasi yang terus menerus dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. (501)

Tiga Kecamatan Susul V Koto Kampuang Dalam dalam Babak Delapan Besar

IGC Zona Padang Pariaman
Tiga Kecamatan Susul V Koto Kampuang Dalam dalam Babak Delapan Besar

Padang Pariaman-- Kecamatan Lubuk Alung dan 2x11 Kayutanam dipastikan lolos ke babak delapan besar Irman Gusman Cup (IGC) Zona Padang Pariaman. Lubuk Alung, yang menamakan timnya dengan Persatuan Sepakbola Kecamatan Lubuk Alung (PSKLA) itu berhasil menjuarai Grup E, setelah di pertandingan terakhir mengalahkan tim 2x11 Kayutanam 1-0. Dalam laga yang berlangsung keras, Senin lalu itu wasit Ali Usman mengeluarkan empat kartu merah dan tiga kartu kuning. Gol kemenangan PSKLA melalui tendangan bebas yang cantik dari Putra Tresia pada menit 51.
    Landi Efendi, Sekretaris Askab PSSI Padang Pariaman menilai meskipun mengalami kekalahan, tim Kecamatan 2x11 Kayutanam tetap berhak lolos ke babak delapan besar sebagai runner up terbaik, karena di Grup D, tim Kecamatan Padang Sago juga mengalami kekalahan 0-2 dari Kecamatan 2x11 Enam Lingkung.
    "Dengan kemenangan tersebut, 2x11 Enam Lingkung lolos sebagai juara Grup D," ujar Landi Efendi. Sementara, Kecamatan Padang Sago tersingkir. Meski sama-sama memiliki nilai tiga dengan tim Kecamatan 2x11 Kayutanam, namun mereka kalah dalam selisih gol.
    Sementara di Grup A dan B masih menyisakan pertandingan lainnya. Peluang terbesar lolos di Grup B, adalah Kecamatan Nan Sabaris yang sudah mengumpukan enam poin, setelah dipertandingan terakhir berhasil meredam perlawanan tim Kecamatan Sintuak Toboh Gadang dengan skor 4-0.
    Tim yang lolos ke babak delapan besar; V Koto Kampuang Dalam (juara Grup C), 2x11 Enam Lingkung (juara Grup D),
PSKLA Lubuk Alung (juara Grup E), 2x11 Kayutanam (runner up terbaik). Hasil lengkap pertandingannya; Grup A di lapangan Sungai Sariak berhadapan Kecamatan IV Koto Aua Malintang vs VII Koto Sungai Sariak 0-4.
    Grup B di lapangan Sungai Geringging berhadapan; Kecamkatan Nan Sabaris vs Sintuak Toboh Gadang 4-0. Grup C di lapangan Kincie Ulakan, bertemu antara Kecamatan Sungai Limau vs Ulakan Tapakis 1-2 (adu pinalti). Grup D di lapangan Puabu Sicincin, yang mempertemukan Kecamatan Padang Sago vs 2x11 Enam Lingkung 0-2. Sedangkan Grup E di lapangan Sungai Abang Lubuk Alung, Kecamatan 2x11 Kayutanam vs Lubuk Alung 0-1.
    Kejutan   
    Kejutan terjadi di Grup A. Kecamatan IV Koto Aua Malintang yang dipastikan tersingkir berhasil mengalahkan Kecamatan Batang Anai yang membutuhkan kemengan untuk dapat lolos ke babak selanjutnya dengan skor 2-1. Batang Anai yang telah unggul terlebih dahulu melalui gol yang diciptakan oleh Randi Candra pada menit ke 13, akhirnya terpaksa menelan kekalahan setelah dua gol yang disarangkan oleh Rahmat, pada menit 36 dan Pirly Mulya Rahman pada menit 42.
    Dengan kekalahan ini, kata Landi yang juga panitia pelaksana IGC Zona Padang Pariaman ini, Batang Anai yang memiliki poin 4 masih menunggu nasib hasil pertandingan antara Enam Lingkung dengan VII Koto Sungai Sariak, yang juga dipastikan lolos, lantaran sudah megumpulkan lima poin.
    "Jika Enam Lingkung berhasil menang di waktu normal, maka mereka akan mendampingi Kecamatan VII Koto Sungai Sariak ke babak delapan besar, karena sama-sama memiliki nilai lima," ujar dia. Namun, seandainya kalah ataupun seri, maka yang berhak lolos adalah Kecamkatan Batang Anai. Jikapun menang dengan adu pinalti, Enam Lingkung dipastikan tersingkir karena kalah head to head maupun selisih gol.
    Sementara itu di Grup B, Kecamatan Patamuan berhadapan dengan Sungai Geringging, yang akhirnya dimenangkan oleh tuan rumah Sungai Geringging dengan skor 2 -0. Gol masing-masing disarangkan oleh Nazri Deswartama menit 21 dan Nofri Yandra menit 45. Dengan hasil ini, Nan Sabaris dipastikan lolos ke babak delapan besar dengan poin enam.
    Ketiga tim, baik Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Sungai Geringging dan Patamuan masih memiliki peluang untuk lolos. Walaupun peluang Patamuan terbilang sangat tipis, akan tetapi semua bisa saja terjadi. Partai hidup mati akan dilakoni oleh Patamuan ketika berhadapan dengan pimpinan klasemen sementara Kecamatan Nan Sabaris. Kekalahan akan membuat mereka tersingkir. Walaupun menang, Patamuan masih menunggu hasil antara Sintuak Toboh Gadang vs Sungai Geringging. (501)

Minggu, 27 Maret 2016

V Koto Kampuang Dalam Pastikan Lolos Babak Delapan Besar

IGC Zona Padang Pariaman
V Koto Kampuang Dalam Pastikan Lolos Babak Delapan Besar

Padang Pariaman--Kecamatan V Koto Kampuang Dalam memastikan diri sebagai tim yang pertama lolos ke babak delapan besar, dalam turnamen Irman Gusman Cup (IGC) Zona Padang Pariaman dari Grup C, setelah sebelumnya berhasil mengalahkan Sungai Limau 1 - 0.
    Dalam laga yang berlangsung dalam guyuran hujan, Minggu kemarin kemenangan Kampuang Dalam ditentukan oleh gol yang dicetak oleh Windra Ade Putra pada menit ke 45.
    Sebelumnya pada laga pertama, tim V Koto Kampuang Dalam berhasil mengalahkan tim tuan rumah, Kecamatan Ulakan Tapakis 4-2. Sementara itu, di Grup E menyajikan laga krusial. Dengan kemenangan Kecamatan 2 x 11 Kayutanam atas Batang Gasan 4-1, maka pertandingan dengan Lubuk Alung, Senin (28/3) akan menentukan tim mana yang akan lolos.
    Karena sama-sama meraih kemenangan, antara PSKLA dan PS 2x11 Kayutanam, tim yang menang diantara keduanya akan lolos secara otomatis. Namun, tim yang kalah masih berpeluang menjadi Rrnner up terbaik untuk lolos ke babak berikutnya.
    Sekretaris Askab PSSI Padang Pariaman Landi Efendi melaporkan hasil akhir pada pertandiang, Minggu (27/3) di semua grup. Grup A; Batang Anai vs Enam Lingkung 4-0. Grup B; Sintoga vs Patamuan 6-5, berakhir dengan adu penalti. Grup C; V Koto Kampuang Dalam vs Sungai Limau 1-0. Grup D; V Koto Timur vs Padang Sago 0-2, dan Grup E; Batang Gasang vs 2x11 Kayutanam 1-4. (501)

PSKLA Taklukkan PS Batang Gasan 7-1

IGC Zona Padang Pariaman Banjir Gol
PSKLA Taklukkan PS Batang Gasan 7-1

Lubuk Alung--Nama Adlin, penyerang Persatuan Sepakbola Kecamatan Lubuk Alung (PSKLA) melambung tinggi. Minggu kemarin, dalam turnamen Irman Gusman Cup (IGC) Zona Padang Pariaman, yang mempertemukan PSKLA dengan PS Batang Gasan, Adlin mampu menciptakan tiga gol. Bahkan, dia tercatat pula sebagai pemain yang paling cepat menciptakan gol ke gawang lawan.
    Dalam pertandiang Grup E yang berlangsung di lapangan hijau Sungai Abang, Lubuk Alung ini, PSKLA berhasil mempermalukan PS Batang Gasan, dengan skor akhir 7-1 kemenangan PSKLA. Di samping Adlin keluar sebagai pencetak gol terbanyak, empat gol lainnya di ciptakan Fandi, Rian Abu, Rafel, dan Febi.
    Sebagai tuan rumah, PSKLA dapat dukungan yang sangat luar biasa dari berbagai lapisan masyarakat. Para pemain U-23 ini mampu memberikan yang terbaik dalam laga perdana iven yang memperebutkan piala Ketua DPD RI ini.
    Ketua PSKLA; Shabri Zain bersama Sekretarisnya; Rahmanul Hidayat, Manager; Hardi Candra, Pembina PSKLA; Azminur dan Dasril serta Camat Lubuk Alung; Suhardi tampak puas dan senang melihat pertandingan serta hasil akhir yang diraih tim mereka. Apalagi, Suporter, Bujang Yardi pandai pula memainkan pengeras suara, yang membuat geli dan ketawa ngakak para penonton pada saat mendengar Yardi mengeluarkan kata nyeleneh dalam pertandingan demikian.  
    Sementara, Sekretaris Askap PSSI Padang Pariaman, Landi Efendi menyebutkan, dari lanjutan turnamen Irman Gusman Cup I 2016 Zona Padang Pariaman, terjadi beberapa kejadian menarik. Di Grup E lapangan Sungai Abang Lubuk Alung, tercipta gol tercepat, yakni Adlin mencetak gol pada detik ke 52.
    Sedangkan di grup lain terjadi banjir gol. Kata dia, tercatat 31 gol pada hari kedua turnamen ini. Berikut hasil lengkap pertandingan turnamen Irman Gusman Cup I zona Padang Pariaman. Grup A, Lapangan Sungai Sariak; Enam Lingkung 5 (2) vs IV Koto Aur Malintang 4 (2), Enam Lingkung menang adu pinalti.
    Grup B, Lapangan Sungai Geringging, yang mempertemukan Sungai Geringging 0 vs Nan Sabaris 7. Pencetak golnya nomor punggung 18, menit 20, 60. Nomor punggung 10, menit 21, 49. Nomor punggung 8, menit 25, 65, nomor punggung 16, menit 72. Kartu kuning Nan Sabaris, nomor punggung 6 menit 9, nomor punggung 18, menit 29. Sungai Geringing, nomor punggung 15, menit 12, nomor punggung 8 menit 69, nomor punggung 9 menit 70.
    Grup C, lapangan Kincie Ulakan yang mepertemukan V Koto Kampuang Dalam 4 vs Ulakan Tapakis 2. Grup D, lapangan Puabu Sicincin, bertemua antara 2 x 11 Enam Lingkung 6 vs V Koto Timur 0. (501)

Objek Wisata Padang Pariaman Butuh Sentuhan

Soal Kenyamanan Pengunjung
Objek Wisata Padang Pariaman Butuh Sentuhan

Parit Malintang--Menindaklanjuti program Pemrov Sumbar mengenai pariwisata, Sekda Jonpriadi mengimbau kepada seluruh SKPD terkait di
Kabupaten Padang Pariaman untuk bisa memanfaatkan dan memaksimalkan potensi pariwisata yang ada.
    "Kita harus cepat tindaklanjuti kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur dengan membuat rencana induk pembangunan dan pengembangan objek wisata. Bila perlu kita kerjasama dengan konsultan atau pihak ketiga," kata Jonpriadi usai apel pagi di halaman Kantor Bupati di Parit Malintang, Senin (28/3).
    Menurut dia, potensi Kabupaten Padang Pariaman sebagai pusat destinasi wisata di Sumbar sangatlah menjanjikan. Apalagi didukung keberadaan Bandara Internasional Minangkabau sebagai pintu gerbang Sumatera Barat.
    Masterplan pariwisata tersebut, kata mantan Kabag Pembangunan itu, akan diajukan kepada Pemprov untuk diturunkan tim peninjau mendatangi langsung lokasi wisata dan dievaluasi, kemudian dibantu dana pengembangan objek pariwisata dimaksud.
    "Jika kawasan yang diajukan lolos pada tahap tersebut, pemerintah provinsi akan membantu sebanyak 40 persen dari total keseluruhan biaya pengembangan objek wisata," ujarnya.
    Kadis Pemuda, Olaraga, Budaya dan Pariwisata Syafriwal berusaha secepatnya untuk mengajukan berbagai rencana induk
pengembangan objek wisata di daerah itu. Ia optimis, para pelancong dalam dan luar negeri akan ramai berkunjung karena keanekaragaman destinasi wisata di Padang Pariaman. Antara lain Wisata Adventure Lubuk Nyarai di Lubuk Alung yang sudah terkenal di manca negara yang berlokasi di. Wisata religius makam dan Masjid Agung Syekh Burhanuddin terletak di Ulakan.
    Wisata pemandian dan olahraga golf di Tirta Alami, Anai Resort, di Kecamatan 2x11 Kayutanam dan masih banyak lagi. Untuk wisata pantai dan kuliner, tambah Syafriwal, termasuk yang paling ramai dikunjungi seperti di Pantai Tiram, Pantai Arta dan Pantai Arga yang terkenal dengan ikan gulai segar dan harga yang terjangkau.
    "Namun kawasan wisata tersebut masih butuh sentuhan pemerintah provinsi dan kabupaten untuk kenyamanan pengunjung," kata mantan Sekretaris Inspektorat itu. (501)

Sering Bolos Tunjangan Daerah ASN Dipotong

Sering Bolos Tunjangan Daerah ASN Dipotong

Parit Malintang--Sekretaris Daerah Jonpriadi meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kabupaten Padang Pariaman untuk meningkatkan budaya kerja disiplin, sehingga meningkatkan kinerja pemerintan dalam melayani masyarakat. ASN harus mampu menunjukkan kinerja yang efektif, efisien, produktif dan profesional, karena tantangan ke depan semakin berat. Tuntutan masyarakat juga semakin beragam. Setiap ASN harus meningkatkan kemampuan, agar dapat memberikan pelayanan terbaik.
    "Keberadaan ASN sangat berarti oleh masyarakat. Layanilah dengan sepenuh hati seperti yang sering disampiakan Bapak Bupati Ali Mukhni," kata Jonpriadi pada apel pagi, Senin (28/3).
    Ditambahkannya, perubahan harus dilakukan mulai sekarang untuk menghasilkan kinerja terbaik pada masa mendatang, mengingat masyarakat semakin kritis dengan beragam tuntutan. Hal ini harus dijawab dengan pelayanan publik yang baik pula.
    Mantan Kepala Bappeda ini juga meminta kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk terus melakukan pengawasan mengenai penegakan disiplin, terutama soal kehadiran ASN. Hal ini penting dilakukan  guna meningkatkan semangat dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih di Padang Pariaman.
    "Bagi ASN yang sering bolos, legowo sajalah tunjangan daerahnya dipotong. Tak perlu ribut-ribut. Jelas-jelas sudah melakukan penyimpangan," kata dia.
    Wakil Bupati Suhatri Bur mengatakan, disiplin kerja bagi pegawai seharusnya bukan menjadi paksaan. Melainkan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan. Setiap pegawai memiliki ikatan dengan aturan yang telah ditentukan dalam perundang-undangan. Ia mengingatkan, pimpinan SKPD untuk melakukan pengawasan secara ketat terhadap bawahannya.
    "Jadi bukan sekedar datang pagi hanya untuk mengisi absen. Kerja bawahan juga harus diawasi. Apakah tugas dan fungsi bawahan sudah dilaksanakan secara benar? Ini harus juga diperhatikan," tegas mantan Ketua KPU Padang Pariaman itu. (501)

Edison TRD Nyatakan Kesiapannya untuk Maju Jadi Cawako

Meskipun Pilkada Kota Pariaman 2018
Edison TRD Nyatakan Kesiapannya untuk Maju Jadi Cawako

Pariaman--Mantan calon Walikota Pariaman periode 2013-2018, Edison, TRD bertekad kembali maju pada bursa Pilkada Kota Pariaman yang akan dihelat pertengahan 2018 nanti.
    Menurut dia, hal itu bukan tanpa sebab. Edison TRD sudah punya popularitas pada perhelatan demokrasi sebelumnya. Hasil diskusi panjang dengan berbagai tokoh masyarakat, pertimbangan matang dan dukungan dari berbagai pihak yang datang kepada dirinya, menjadikan tolak ukur untuk langkah ke depan.
    Disamping itu, mantan anggota DPRD Kota Pariaman periode 2009-2014 yang juga Ketua Partai Hanura Kota Pariaman itu, juga mengakui telah belajar banyak sejak dirinya tidak berkecimpung di legislatif lagi.
    Sejak tidak menjabat di dewan, Ketua Forum Kota Sehat Kota Pariaman ini merasa jauh lebih dekat dengan masyarakat. Berbagai aspirasi rakyat langsung dia terima, khususnya di tanah kelahirannya, Pariaman Utara. Kata dia, sebagai seorang putra daerah, medan perjuangan tak pernah usai. Gelanggang selalu ada jika di dalam diri ada jiwa pengabdian.
    "Jika periode (Pilkada) lalu saya terkesan maju tergesa-gesa karena perintah partai, untuk Pilkada 2018 saya sudah siap lahir batin. Full energi. Saya sudah persiapkan segalanya, seperti dukungan dari partai, dukungan masyarakat Kota Pariaman hingga dari tokoh perantauan," kata Edison TRD di Naras, Pariaman Utara, Minggu (27/3).
    Direktur Utama PT. TRD yang bergerak di bidang kontraktor dan developer perumahan itu meyakini dirinya mampu membawa Kota Pariaman ke arah yang lebih baik sesuai harapan dan cita-cita masyarakat. "Apa yang diinginkan masyarakat itu yang kita bangun. Bukan membangun apa yang kita inginkan," lanjut peraih terbaik nasional dari Kemenpera RI tentang pelaksanaan pembangunan rumah subsidi tiga tahun berturut-turut itu (2013, 2014 dan 2015 daerah regional Sumbar-Riau).
    Dibawah bendera PT. TRD, Edison sekarang berkecimpung sebagai developer perumahan sukses skala nasional. Hingga saat ini perusahaannya telah membangun 1.000 rumah subsidi/non subsidi yang tersebar di berbagai daerah lintas provinsi, seperti Kota Pariaman, Agam, Pasaman dan Pekanbaru, Riau. "Untuk Pilkada 2018 saya totalitas dengan target menang," pungkasnya mantap.
    Sementara itu, Zuardi, tokoh pemuda Pariaman Utara menyebutkan saat ini masyarakat Pariaman Utara menginginkan putra daerahnya memimpin Kota Pariaman ke depan. "Edison TRD adalah sosok paling tepat. Dia dikenal selalu dekat dengan masyarakat, baik saat menjabat maupun saat tidak menjabat. Perhatian dia kepada masyarakat membuat kami sepakat mendukungnya maju sebagai Calon Walikota Pariaman periode 2018-2023," kata dia.
    Dia menuturkan, Edison TRD tidak hanya punya reputasi baik di kampungnya. Namun juga hampir di seluruh kecamatan di Kota Pariaman. "Kami melihat dukungan juga datang dari tokoh masyarakat Pariaman Selatan, Tengah dan Timur. Beliau maju untuk menang, dan kami siap mencarikan suara buat beliau," tangkasnya.
    Terpisah, Sekretaris Forum Kota Sehat Kota Pariaman, Ikhlas Bakri, menyebut Edison TRD adalah pribadi yang gampang dekat dengan siapa saja. Dia orang yang gampang mengulurkan tangan melihat orang lain kesusahan. "Dia suka membantu orang, baik dengan cara (bantuan) maupun dengan materi (uang). Dia tidak pernah mengharapkan imbalan atas apa yang telah diperbuatnya," kata Ikhlas Bakri. (501)

Kamis, 24 Maret 2016

Perkenalkan Hukum pada Pelajar, Kejari Pariaman Gelar JMS

Perkenalkan Hukum pada Pelajar, Kejari Pariaman Gelar JMS

Padang Sago--Puluhan siswa-siswi SMP N 2 Kecamatan Padang Sago mendapatkan penyuluhan dan penerangan hukum oleh Kepala Kejaksaan Negeri Pariaman, Yulitaria beserta jajaran. Program yang diberi nama Jaksa Masuk Sekolah (JMS) ini disambut antusias oleh tenaga pengajar, komite dan para siswa.
    Program JMS merupakan implementasi dari Nawacita Pemerintahan Jokowi-JK yang bertujuan agar siswa sekolah mengetahui penegakan hukum sejak dini. Pada kesempatan tersebut, tim Kejari Pariaman menurunkan tim sebanyak empat anggota yang terdiri dari tiga jaksa dan satu staf Kejari.
    Program JMS memeberikan sosialisasi generasi muda sejak dini akan bahaya penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja dan perbuatan melanggar hukum lainnya. "Program JMS ini mendukung Nawacita Presiden Jokowi dan surat Kejagung RI. Jadi kita langsung bentuk Tim JMS dari Kejari Pariaman," kata Kajari Yulitaria di Aula SMP setempat, Kamis (24/3).
    Dijelaskannya, sasaran utama program JMS adalah generasi muda dan siswa atau pelajar. Karena generasi muda adalah penerus bangsa yang harus diberikan pencerahan dan terhindar dari pelanggaran hukum yang meresahkan masyarakat. Apalagi pesatnya kemajuan teknologi yang bisa berdampak negatif terhadap perkembangan siswa di sekolah, rumah dan
lingkungannya. Program JSM juga menyikapi kerawanan sosial terhadap generasi muda seperti adanya tawuran, menghisap shabu-shabu, seks bebas dan lainnya.
    "Kita miris sekali, adanya pelajar SMP yang sudah jadi pecandu narkoba jenis Shabu, sekarang sedang ditahan," kata Yulitaria yang didampingi Kasi Intel Okta. Program JMS diselenggrakan secara rutin oleh Kejari di SMP se-Padang Pariaman dengan melibatkan unsur tokoh masyarakat.
    Ia berpesan, seluruh masyarakat terhindar dari masalah hukum dengan seringnya
diadakan penyuluhan hukum di sekolah tersebut. "Kenali hukum dan jauhi hukuman," ungkapnya.
    Bupati Ali Mukhni yang hadir saat itu mendukung penuh program JMS, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai hukum yang berlaku di Indonesia sejak dini. Ia mengakui pelajar SMP merupakan usia rawan terhadap perkembangan kehidupan sosial masyarakat. Jika tidak di sikapi akan menyesal dikemudan hari.
    Dia mencontohkan, ada siswa yang hamil diluar nikah akibat seks bebas dan ada pula pelajar yang mencuri karena pengaruh penyalahgunaan narkoba. "Semoga program ini memberikan manfaat bagi anak muda kita," kata Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara. (501)

Padang Pariaman rawan Bencana, Masyarakat Diminta waspada

Padang Pariaman rawan Bencana, Masyarakat Diminta waspada

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni instruksikan seluruh SKPD terkait, untuk bertanggungjawab terhadap penanganan korban banjir dan kerugian yang ditimbulkan. Laporan kejadian bencana banjir tersebut juga disampaikan ke DPRD untuk dukungan anggaran ke depan.
    "Inventarisir seluruh kerugian dan buat pula apa saja tindakan yang telah dilakukan," kata Bupati Ali Mukhni usai membezuk korban longsor Rimbo Kalam di RSUD Parit Malintang, Rabu (23/3).
    Dijelaskannya, hujan deras juga memicu terjadinya longsor di Korong Rimbo Kalam, Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam. Menewaskan satu orang, dan tiga orang luka-luka. Longsor yang terjadi, Rabu dini hari pada jam satu malam itu, adalah ketika penghuni rumah sedang tertidur lelap. Nasib nahas menimpa, ketika bukit Rimbo Kalam runtuh dan
menimbun sekaligus menyampakkan rumah tersebut.
    "Korban tewas bernama Rahmi, 15 tahun, pelajar SMP 4 Kayutanam. Kemarin (Rabu siang), Wabup Suhatri Bur telah ke lokasi dan melayat ke rumah duka. Sedangkan Ibu korban, El masih dirawat. Ada luka berat di kepala. Tiga lainnya; Jakan, ayah mertua El, Nasrul, suami El sudah rawat jalan," kata Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
    Menurutnya, hujan deras yang cukup merata mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan, yaitu Batang Anai, Ulakan Tapakis, Lubuk Alung dan Sintuak Toboh Gadang. Ratusan rumah dan jalan terendam air setinggi 1,5 meter, tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.
    Terkait adanya Puskesmas dan sekolah yang terendam banjir, Ali Mukhni minta dinas terkait tetap melaksanakan tugas seperti biasa dengan memanfaatkan Puskemas Pembantu. PPelayanan kesehatan dan proses belajar mengajar harus tetap berjalan. Antisipasi juga terjadinya wabah penyakit pascabanjir dan sediakan air bersih kepada korban banjir," pintanya.
    Ali Mukhni juga mengucapkan terima kasih adanya bantuan dari anggota DPR RI dan perantau yang peduli kepada korban banjir. Bantuan dalam bentuk moril dan materil sangat dibutuhkan warga untuk mengurangi beban yang di deritanya.
    Tak lupa ia kembali mengingkatkan warganya, untuk selalu siaga bencana 1x24 jam yang sewaktu-waktu bisa terjadi menimpa daerah Padang Pariaman, yang terkenal sebagai daerah rawan bencana. (501)

Komisi IV DPRD Padang Pariaman Berkoordinasi dengan Pemko Banda Aceh

Soal Penanganan Bencana
Komisi IV DPRD Padang Pariaman Berkoordinasi dengan Pemko Banda Aceh

Padang Pariaman--Komisi IV DPRD Padang Pariaman melakukan kunjungan koordinasi ke Pemerintah Kota Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Senin (21/3), di terima langsung Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Jamal, didampingi Asisten II; Gusmeri, Staf Ahli Bidang Pembangunan; Rizha, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik; Dwi Putrasyah, Ketua Bappeda; Iskandar, Kepala DPPKD; Purnama Karya, Kepala BPBP; Ridwan, Kepala BPM; Zulkifli S, Kepala Dinas Kesehatan; Media Yulizar.
    Kunjungan yang dilakukan Komisi IV ini bertujuan untuk mengkoordinasikan, sekaligus mempelajari atau berbagi pengalaman dengan Pemerintah Kota Banda Aceh terhadap persoalan kebencanaan, terutama rehab rekon (RR) pascabencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Banda Aceh.     Seperti diketahui, Aceh dilanda gempa bumi dan tsunami yang sangat dasyat pada 2004 silam. Tapi dalam waktu 10 tahun bisa pulih kembali dengan tingkat kemajuan pembangunan dan perkembangan ekonomi jauh lebih hebat dari sebelum terjadi tsunami.
    "Inilah yang ingin kami ketahui," ujar Ketua Komisi IV Dewiwarman. Apa kiat-kiat yang dilakukan Pemko bersama jajaran pemerintah daerahnya, sehingga mereka cepat pulih, bahkan lebih maju dari sebelumnya.
    Walikota yang mantan anggota DPRD Banda Aceh dua priode dari PPP ini membagi berbagai resep yang dilakukannya untuk bangkit dan pulih kembali pasca gempa bumi dan tsunami. Di antaranya, merayu pemerintah pusat dan NGO asing agar mau membantu pemulihan Banda Aceh.
    "Masyarakat yang jadi korban, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka puluhan ribu orang, dengan tingkat kerugian triliunan rupiah," ujarnya. Dengan kondisi benar-benar sampai ke titik paling bawah. "Tapi karena pertolongan Allah, dan kerja keras, kebersamaan serta bantuan semua pihak, Banda Aceh bisa bangkit dan pulih.
    Menurutnya, sedikitpun tak ada kesan kalau daerah ini pernah luluh-lantak oleh gempa bumi dan tsunami lagi.
    Anggota Komisi IV DPRD Padang Pariaman yang melakukan kunjungan koordinasi; Dewiwarman, Ketua, Hasan Basri, Wakil Ketua, M. Defriadi Datuak Rangkayo Basa, Sekretaris. Kemudian 6 orang anggota; Happy Neldy, Bagindo Rosman, Bastian Desa Putra, Kamarsam, Hendrawati, Desril, dan didampingi Zahirman, Staf Ahli Bupati, dua staf Sekretariat DPRD; Wahirman dan Rizki Maulana.
    Selesai diterima walikota, kunjungan dilanjutkan ke Makam Syekh Abdul Rauf di Pantai Syiah Kuala. Kapal nelayan yang tersangkut di atas rumah warga dan kapal PLTD yang dibawa tsunami ke daratan, keduanya dijadikan monumen tsunami. Seterusnya Mesjid Baiturrahim dan Baiturrahman yang tetap berdiri kokoh selamat dari terjangan tsunami, sementara bangunan lainnya hancur dan rata dengan tanah. (501)

Pasangan yang Paling Siap Pimpin Padang Pariaman

Pilkada Badunsanak Dimulai
Yobana-Ril Pasangan yang Paling Siap Pimpin Padang Pariaman

PADANG PARIAMAN---Luar biasa. Ini gambaran suasana yang terjadi Sabtu (12/6) lalu di Sungai Limau, Padang Pariaman. Hari itu KPU setempat menabuh gendang Pilkada badunsanak, terhadap enam pasang calon yang akan memperebutkan kursi bupati/wakil bupati. Pasangan H. Yobana Samial, S.H-Dasril, S. Pd, M.M boleh dikatakan calon yang paling siap untuk memimpin daerah itu lima tahun kedepan. Betapa tidak, pasangan yang telah dipopulerkan dengan Yobana-Ril, terbukti lebih peduli ini ternyata mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa dari berbagai lapisan masyarakat.
    Hari itu merupakan hari puncaknya bagi seluruh calon untuk memperlihatkan massanya ditengah masyarakat. Pasangan Yobana-Ril sejak dari awal berangkat, menuju lokasi tempat kampanye badunsanak tersebut, sungguh dipersiapkan dengan sedemikian rupa. Pasangan dengan nomor urut lima ini sungguh bak marapulai yang dituntun banyak pendukung. Hebatnya lagi, para pendukungnya tidak saja dari kalangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Padang Pariaman selaku partai pengusung. Melainkan ratusan para ulama, ibu-ibu serta tokoh masyarakat larut dalam mengiringi kesuksesan sang idola masyarakat tersebut.
    Bagi Yobana Samial tentunya momen kegiatan yang dilakukan KPU Padang Pariaman ini, sungguh sebuah tonggak sejarah yang sangat luar biasa yang ditancapkan dikampung itu. Di Sungai Limau itulah 45 tahun yang silam, seorang Yobana Samial dibesarkan. Sejak Ketua DPC PPP Padang Pariaman itu maju jadi calon bupati, belum ada momen yang paling besar diadakan pasangan tersebut dikampungnya sendiri. Tak ayal lagi, momen kampanye badunsanak adalah sebuah momen tersendiri yang tidak mudah dilupakannya. Apalagi, kesenian tambua tassa selalu berbunyi saling bersahutan yang diiringi dengan pekikkan Allhu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar dari ratusan massanya yang hadir sungguh sangat mewarnai suasana kampanye tersebut.
    Nama Yobana-Ril, sungguh sebuah nama yang paling terkenal didaerah itu. Sejak nama itu resmi didaftarkan ke KPU beberapa waktu lalu hingga kini nama tersebut sudah menjadi pameo ditengah masyarakat. Malah sekitar 60 persen anak sekolah di salah satu SD di Kecamatan Batang Anai, ketika menjawab sebuah soal tentang siapa Pupati Padang Pariaman dari gurunya, dengan spontan mereka menjawab Yobana-Ril. Artinya, nama itu sudah tidak asing lagi bagi seluruh kalangan. Dari hari-kehari, dukungan mengalir bak hujan lebat di padang sahara yang gersang. Banyak orang menggantungkan harapannya, agar Yobana-Ril betul-betul jadi bupati/wakil bupati lima tahun kedepan, sehingga kebangkitan daerah pascagempa tersebut bisa terwujud dengan baik dan benar.
    Bagi kebanyakan anak-anak dan pelajar, Yobana-Ril sungguh menjadi sebuatan yang tidak asing lagi. Setiap kali Yobana Samial melakukan kunjungan ketengah masyarakat, pertama kali yang disalaminya adalah anak-anak. Sebab, baru saja melihat kedatangan mobil yang ditumpanginya, anak-anak tersebut langsung berteriak, Pak Yob tibo, Pak Yob tibo. Artinya, nama tersebut sudah hafal betul oleh anak-anak dan pelajar. Nama tersebut, kata Yobana Samial, sungguh sebuah nama yang aneh dan membanggakan. Anehnya, hanya dia sendiri barangkali diatas dunia ini yang punya nama Yobana. Yang hampir mirip ada satu di Amerika sana, yakni Obama, yang telah sukses sebagai Presiden di negara adi kuasa itu. Mungkinkah, seorang Yobana Samial akan melenggang, memenangngkan persaingan yang tidak beberapa hari lagi ini ? jawabnya adalah masyarakat.
    Masyarakat pun ketika ditanya, siapa diantara calon bupati yang lebih peduli, ternyata mayoritas jawababnya, Yobana-Ril, alias Yobana Samial dan Dasril. Nama itu, kata Yobana Samial, sungguh banyak doanya dari kedua ibu bapaknya. Mulai dari Yobana santiang, Yobana elok, Yobana ganteng, dan insya Allah Yobana jadi Bupati Padang Pariaman.
    Pada pembukaan kampanye badunsanak yang dimulai di Sungai Limau dan berakhir di Kayutanam, ditengah terik matahari yang cukup panas, para tukang gandang tambua tassa terus menghibur massa dari berbagai lapisan masyarakat, sambil menyebut yel-yel, Yobana-Ril, terbukti lebih peduli, hidup calon nomor lima, dan lain sebagainya. Sementara, massa dan petinggi partai politik serta tokoh masyarakat yang didalam mobil juga didendangkan dengan lgu indang, Yobana-Ril. Lagu dengan irama yang cukup menggugah hati masyarakat itu, sungguh membuat perjalanan yang panjang, panas yang kuat tidak terasa sama sekali. Yang penting Yobana-Ril. Yobana-Ril harus jadi bupati/wakil bupati. Pasangan inilah yang sangat berpihak kepada masyarakat badarai.
    Kampanye badunsanak langsung dibuka secara resmi oleh Bupati Padang Pariaman, H. Muslim Kasim. Dia berharap Pilkada kali ini berlangsung aman, damai dan menghasilkan pemimpin yang sesuai kehendak rakyat banyak. Pada kesempatan tersebut, Muslim Kasim satu persatu memperkenalkan seluruh calon bupati dan wakil bupati yang maju saat ini. Ketika nama Yobana-Ril dia sebutkan, nyaris pekikkan para massa pendukung sambil melantunkan kalimat Allahu Akbar, sangat memecah suasa yang begitu hening sebelumnya. Begitulah semangat yang terus digelorakan pasangan Yobana-Ril, terbukti lebih peduli tersebut. (adv)

Padang Panjang Juara Umum Jambore PTK PNFI Sumbar

Padang Panjang Juara Umum Jambore PTK PNFI Sumbar

Pariaman--Jambore Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Informal (PAUDNI) tingkat Sumatra Barat, Sabtu-Minggu (18-19/6) lalu di Pariaman, telah berhasil melakukan penjaringan secara profesional, dan telah mengeluarkan hasil terbaik dari peserta yang ikut lomba dari seluruh kabupaten/kota.
    Ketua panitia, Ruswan Tanjung kepada Serambi Pos, Selasa (21/6) menilai, semua peserta yang juara satu dari setiap cabang yang dilombakan tersebut, akan mengikuti TC selama sepekan, yang dimulai pada 23-29 Juni di Padang, yang selanjutnya dipersiapkan untuk ikut jambore nasional di Nusa Tenggara Barat bulan depan, sebagai utusan Sumatra Barat.
    Menurut dia, berdasarkan hasil akhir tim juri, juara satu cabang pengelola PTK PAUDNI, Yuzirwan dari Kota Padang Panjang. Untuk juara satu cabang Pamong Belajar SKB/BPKB, Rahmat Ade dari Solok Selatan. Juara satu cabang penilik, Sofyeni dari Kota Padang Panjang, cabang guru PAUD, Yuliarti dari Kota Bukittinggi.
    Sedangkan juara satu cabang Tutor Keaksaran Fungsional, berhasil disabet oleh Ardianto dari Solok Selatan, cabang media pembelajaran PAUD, Ana Sovia dari Tanah Datar, pengelola kursus, Deddy  dari Kota Bukittinggi. Sementara, juara satu bidang pengelola PKBM didapatkan oleh Desi Triani Susanti dari Kabupaten Pasaman. Selanjutnya bidang pengelola TBM, diraih Lamawan dari Kota Bukittinggi.
    Kemudian untuk cabang instruktur tata rias pengantin, keluar sebagai juara satu Iriani Dasril dari Kota Padang, instruktur senam aerobik, Adlia Alfiriani juga peserta dari Kota Padang, instrukur seni musik dijuarai oleh Rasminaldi Enda Rafli dari Lima Puluh Kota, instruktur seni tari tradisional oleh Yeni Elza dari Tanah Datar. Sedangkan untuk cabang pengelola PAUD, juara satunya Evi Desmariani dari Kota Padang.
    Berdasarkan perhitungan jumlah point, kata Ruswan Tanjung, maka Kota Padang Panjang keluar sebagai juara umum. Hasil tersebut ditandatatangani langsung oleh Prof. H. Jamaris Jamna, selaku Ketua Dewan juri. Sementara, Padang Pariaman dan Kota Pariaman yang jadi tuan rumah jambore, tak satupun yang mampu meraih juara satu.
    Kepada seluruh pemenang tersebut, Ruswan Tanjung minta untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi TC berikutnya, yang akan diadakan di Padang, pekan depan. (009)

PKB Padang Pariaman Tetus Rampungkan Verifikasi Partai

PKB Padang Pariaman Tetus Rampungkan Verifikasi Partai

Pariaman--Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Padang Pariaman, Zulhelmi Tuanku Sidi bertekad menyelesaikan persoalan verifikasi partai yang dia pimpin, sesuai batas waktu yang diberikan kepadanya oleh internal partai itu sendiri. Dari 17 DPAC yang ada di seluruh kecamatan, 12 diantaranya telah selesai, dan punya legalitas SK dari DPW PKB Sumbar.
    Kepada wartawan, Rabu (22/6) di Pariaman, anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman ini menilai persiapan yang terus dirampungkan partainya, cukup luar biasa. "Kita tengah membentuk kader di setiap nagari dan korong. Itu sedang dalam penjajakan, tinggal memberikan momen terbaiknya. Setiap korong punya tiga kader yang akan bekerja dalam membesarkan partai ini," kata dia.
    Menurutnya, saat ini DPAC yang belum punya SK ada lima DPAC, yakni Kecamatan Batang Gasan, IV Koto Aur Malintang, V Koto Timur, Patamuan dan Kecamatan Sungai Limau. Namun demikian, pihaknya juga telah menyerahkan kepengurusan partai pada tingkat kecamatan tersebut kepada tokoh masyarakat yang ada di kecamatan terkait.
    Disamping itu, kata dia lagi, pihaknya juga telah menerima Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang diberikan oleh Kesbangpol dan Linmas Padang Pariaman. "Kita menargetkan, awal Juli semua DPAC itu selesai dengan baik dan benar, dan diserahkan pula kepada Kesbangpol, sebagai prasyarat dari verifikasi partai itu sendiri," kata Zulhelmi.
    Zulhelmi yakin, partai yang dia kendalikan didaerah bekas gempa itu mampu memberikan yang terbaik pada Pemilu 2014 nanti. Langkah kearah itu terus dilakukannya, bersama seluruh personil yang ada, dalam membenahi apa yang menjadi tuntutan partai, terutama yang berhubungan dengan kesuksesan dari verifikasi dimaksud. (009)

Polisi dan Masyarakat Harus Kerjasama

HUT 65 Polri
Polisi dan Masyarakat Harus Kerjasama

Lubuk Alung--Program ratik tolak bala yang akan dilakukan bersama Pemkab Padang Pariaman, menurut Kapolres setempat, AKPB. Eko Nugrohadi adalah sebuah langkah positif, yang harus didukung sepenuhnya. Sebab, hingga kini daerah bekas ini masih dirundung berbagai persoalan yang erat kaitannya dengan musibah. Mulai dari pencurian barang ternak, pencurian barang dalam rumah yang sedang ditinggalkan, serta musibah lainnya, yang mesti dituntaskan secara pesan moral.
    Demikian antara lain pesan Kapolres Eko Nugrohadi Rabu (22/6) di Mapolsek Lubuk Alung, saat peringatan 65 tahun Polri. Katanya, tingkat kecelakaan juga terbilang tinggi di Padang Pariaman ini. Dalam sepekan saja 5-6 kali terjadi peristiwa kecelakaan. Itukan sama saja dengan setiap hari. Korbannya ada yang langsung meninggal, dan ada pula yang terluka parah.
    Peristiwa demikian, kata dia, banayak terjadi dikalangan anak muda dan pelajar. "Untuk itu, kita mengajak tokoh masyarakat, Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM), agar bersama-sama memberikan yang terbaik, sehingga peritiwa itu tidak mempunyai rentetan yang panjang," harapnya.
    Camat Lubuk Alung, Sapnul Maisyah cukup salut dan bangga dengan peran Polsek Lubuk Alung, yang mampu menyelesaikan banyak persoalan yang terjadi diwilayah kerjanya, yang mencakupi Lubuk Alung dan Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. "70 ribu lebih penduduk Lubuk Alung dan Sintuak Toboh Gadang mampu ditangani satu Polsek," kata dia.
    Pada kesempatan yang dihadiri lengkap tokoh masyarakat, camat dan walinagari di dua kecamatan itu, Ketua FKPM Lubuk Alung, Aljufri menyampaikan, bahwa peran FKPM ditengah masyarakat cukup baik dan mampu memberikan yang terbaik, dalam berbagai persoalan. "Sejak dilantik jadi Ketua FKPM beberapa waktu lalu, kita telah menangani 37 persoalan dengan baik. Diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa melalui proses yang panjang," katanya.
    Menurut Ketua HIPMI Padang Pariaman ini, FKPM di Lubuk Alung cukup menonjol. Keberadaannya telah sampai pada tingkat korong, yang diisi oleh niniak mamak dan tokoh pemuda. "Menghadapi Ramadhan tahun ini, kita menggalakkan kembali pos siskambling, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan ditengah masyarakat," sebutnya.
    Sementara, Buya Azwar Tuanku Sidi dalam ceramahnya menyambut baik kerjasama yang antara Polisi dengan masyarakat, dalam memerangi berbagai bentuk persoalan yang meresahkan ditengah masyarakat Padang Pariaman ini. "Kalaulah tokoh masyarakat, Polisi, ulama bisa bersatu seperti ini, kita yakin daerah ini kedepannya, jauh lebih baik, dan terhindar dari segala macam musibah," ujar Pimpinan Pondok Pesantren Jami'atul Mukminin Sintuak ini.
    Buya Azwar melihat, bahwa kesewenang-wenangan pertunjukkan orgen tunggal ditengah masyarakat, yang kadang-kadang sampai pukul 04.00 WIB dinihari, harus ada politicall will dari pemerintah. Tanpa tangan besi pemerintah, hal itu tidak bisa dicegah, walaupun ulama secara terus menerus selalu memberikan pengajian ditengah masyarakat itu sendiri. (dam)

Pasie Laweh Lubuk Alung Gelar Alek Nagari

Pasie Laweh Lubuk Alung Gelar Alek Nagari

Pariaman--Selama sebulan kedepan, masyarakat Kenagarian Pasie Laweh Lubuk Alung, Padang Pariaman baralek gadang. Alek nagari yang dilakukan kali ini, merupakan bentuk kesyukuran masyarakat atas terkabulnya keinginannya terhadap sebuah pemerintahan nagari yang mandiri, berpisah dari induknya, Lubuk Alung.
    Menurut Nasrul, Ketua panitia alek nagari, berbagai kesenian Minangkabau mulai ditampilkan Minggu (19/6) malam, berupa randai, silek, ulu ambek. Disamping itu, pihaknya juga menggelar kesenian tari indang, dengan sistem indang naiak dan indang turun, dan sesekali diselingi dengan pertunjukkan orgen tunggal.
    Kepada wartawan, Senin (20/6) di Lubuk Alung, salah seorang tokoh masyarakat Pasie Laweh itu menilai sudah saatnya kesenian urang awak itu kembali dimasyarakatkan. Betapa banyak orang, akibat banyaknya pengaruh yang datang, sudah menghilangkan kesenian yang jadi kebanggan rang awak itu dulunya.
    "Lewat alek nagari ini, kita akan bangun nagari yang baru dimekarkan ini disegala bidang, sehingga mampu sejajar dengan nagari lainnya di Padang Pariaman. Setahap demi setahap, proses perjalanan nagari Pasie Laweh terus berjalan. Kini, sebanyak tujuh korong, Padang Galapuang, Padang Pulai, Ujuang Guguak, Kampuang Kalawi, Kampuang Pondok, Tanah Taban dan Korong Sakayan telah ditetapkan oleh Pemkab, sebagai korong yang berada dilingkungan pemerintahan Kenagarian Pasie Laweh Lubuk Alung," kata dia.
    Selama alek nagari itu, kata Nasrul, juga digelar buru babi, yang melibatkan seluruh pecandu buru babi yang ada diberbagai daerah. Alek nagari itu dipusatkan di laga-laga nagari. "Dengan ini pula, kita kembangkan kembali keutuhan adat istiadat, kesenian daerah, sebagai kekuatan kampung dan nagari, dalam menatap masa depannya yang jauh lebih baik lagi," harapnya. (dam)

Masyarakat Goro Membuka Jalan, Aie Tajun Lubuk Alung Butuh Perhatian

Masyarakat Goro Membuka Jalan, Aie Tajun Lubuk Alung Butuh Perhatian

Lubuk Alung--Masyarakat Kenagarian Aie Tajun Lubuk Alung, Padang Pariaman Minggu (19/6) melakukan gotong royong, membuka jalan sepanjang 3 kilometer. Jalan yang telah lama dirintis secara swadaya itu kini telah dipenuhi semak belukar, dan saatnya dibuka kembali, agar akses antara masyarakat Aie Tajun dan Pungguang Kasiak yang akan memanfaatkan jalan itu bisa lancar.
    Taufik Hidayat, salah seorang tokoh masyarakat setempat kepada wartawan menyebutkan, jalan demikian dibangun sejak 1998 silam, lewat gotong royong bersama. Dibukanya jalan itu dulu, agar lahan pertanian, baik ladang maupun lahan sawah yang sangat luas yang ada di Aie Tajun dan Pungguang Kasiak terbuka secara mantap dalam membangkitkan perekonomian kedua masyarakat tersebut.
    Sekaitan Aie Tajun Lubuk Alung sebagai kenagarian yang baru saja dimekarkan, banyak hal yang harus dibenahi. "Kini, jalan yang sedang dibuka kembali itu, merupakan jalan menuju lahan pertanian yang sangat produktif. Lahan yang sedemikian luas itu telah banyak dilirik petani, guna mengembangkan berbagai produk unggulan. Dan sudah selayaknya Pemkab Padang Pariaman memberikan perhatian serius terhadap pembangunan jalan dari Simpang Kamboja, Aie Tajun ke Kampung Baru, Pungguang Kasiak itu," katanya.
    Untuk itu pula, kata Ketua Ormas Nasional Demokrat (Nasdem) Padang Pariaman ini, jalan itu dulunya dirintis oleh Kelompok Tani Karya Murni Aie Tajun. Hal itu dilakukannya, mengingat agar jangan lahan pertanian yang luas yang telah dirambah oleh yang tua-tua dulunya tidak sia-sia belaka.
    Butuh jembatan permanen
    Disamping itu, lanjut Taufik Hidayat, jembatan yang menghubungkan Korong Kampuang Tangah, Aie Tajun dengan Korong Kampuang Baru, Pungguang Kasiak yang dibangun pada 1998 silam dengan swadaya, juga tidak lagi layak dipakai. Kondisi jembatan yang dibangun dengan batang kelapa itu, kini telah lapuk dan banyak yang berlobang-lobang. Akibatnya, jangankan mobil, sepeda motor saja tidak bisa lagi melewatinya.
    Untuk itu, pihaknya sangat menginginkan adanya perbaikan jembatan demikian dari Pemkab lewat APBD Perubahan tahun ini. "Kita sedang ajukan permohonan itu. Semoga bisa diresponi oleh yang diatas. Itu kebutuhan ril masyarakat, agar tidak terputusnya akses jalan ditengah masyarakat," sebut Taufik.
    Menjadikan Aie Tajun sebagai sentra jagung
    Bersama 17 kelompok tani dan satu Gapoktan yang ada di Aie Tajun Lubuk Alung, Taufik Hidayat ingin menjadikan kenagarian yang baru saja dimekarkan itu sebagai sentra jagung di Padang Pariaman. "Keinginan demikian sangat tepat sekali. Sebab, arah menuju kesana telah banyak yang memulainya. Sejak setahun terakhir, telah banyak jagung yang keluar dari kampung ini," katanya.
    Katanya lagi, ada sekitar 100 hektare lebih lahan yang layak dijadikan sebagai tanaman jagung. Dia berharap, pemerintah bisa memfasilitasi nantinya, terutama dalam soal pasar jagung yang baik dan  benar. "Kita ingin, tanaman yang telah mulai dikembangkan itu bisa menjawab tantangan, dalam soal pengadaan jagung. Semua kelompok tani yang ada telah bersepakat, untuk mengembangan tanaman itu," ujar Taufik.
    Sementara, Pj. Walinagari Aie Tajun Lubuk Alung, Nasrizal sangat mendukung sepenuhnya, apa yang dirintis masyarakat tersebut. Apalagi, Pemkab Padang Pariaman juga telah memulainya secara bergiliran disetiap nagari yang ada. "Pemerintahan nagari selalu mendukung program-program yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat secara keseluruhan itu," katanya. (dam)

Lima Kandidat Ketua DPW Bersaing Ketat

Sekjend DPP PKB, Imam Nahrawi Buka Muswil III PKB Sumbar
Lima Kandidat Ketua DPW Bersaing Ketat

Bukittinggi--Hari ini, Selasa (17/5) hingga Rabu besok, DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera Barat menggelar hajatan lima tahun sekali, yakni Muswil III. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Pusako, Kota Bukittinggi, dan dibuka langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP PKB, H. Imam Nahrawi.
    Ketua panitia Muswil, Akmal Hadi bersama Sekretarisnya, Berty Yusmaniar menyebutkan, Muswil III ini dikuti peserta dari DPC PKB yang ada di 19 kabupaten/kota, plus pengurus organisasi sayap PKB, Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKB) dan Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa). "Disamping itu, Muswil III ini juga ajang evaluasi perjalanan pengurus belakangan, dan membuat program lima tahun mendatang, serta memilih Ketua DPW PKB Sumbar untuk lima tahun mendatang," kata dia kemarin.
    Menurut Akmal Hadi, hingga hari ini dan telah ditutupnya masa pendaftaran calon Ketua DPW, ada lima kader yang akan memperebutkan Ketua DPW PKB Sumbar untuk periode 2011-2016. Masing-masing, H. Aminullah, yang kini masih menjabat Ketua DPC PKB Kabupaten Pasaman, sekaligus anggota Tim Caretaker DPW PKB Sumbar. Dia juga anggota dewan PKB yang paling beruntung, lantaran telah tiga periode jadi wakil rakyat Pasaman. Selanjutnya, Febby Sutan Mudo yang saat ini menjabat Sekretaris Caretaker DPW PKB Sumbar, yang dikenal loyal dan sangat peduli terhadap kebesaran partai yang didirikan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
    Berikutnya, Jendri, sang Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Pasaman Barat dari PKB. Anak muda NU ini dikenal vokalis DPRD yang sebelum ini juga wakil rakyat Pasaman Barat. Kemudian, Hendrizal, dan Endrijon Datuak Junjungan. "Semua calon Ketua tersebut merupakan kader-kader PKB yang telah malang melintang di PKB itu sendiri. Mereka dinilai layak dan mampu menjalankan roda partai lima tahun kedepan di Ranah Minang ini," ujarnya.
    "Tema Muswil kali ini sengaja kita usung, 'Bangkit Untuk Menang, Bekerja dan Mengabdi Untuk Sumbar'. Hal itu dimaksudkan, program yang diusung PKB kedepannya bersenyawa dengan nilai-nilai kemasyarakatan yang melekat di masyarakat Ranah Bundo Kandung ini. Tema ini juga sekaligus untuk memacu semangat kerja para pelaku PKB yang ada di kabupten/kota, dalam meningkatkan perolehan suara PKB pada 2014 nantinya," ujarnya.
    Apalag, kata Akmal Hadi, Ketua Umum DPP PKB, H. A. Muhaimin Iskandar telah menargetkan perolehan kursi PKB di DPR RI pada Pemilu 2014. Ini jelas, Sumbar harus ikut bagian dari sejarah Senayan itu sendiri. Sebab, selama tiga kali Pemilu PKB Sumbar belum bisa mengirim wakilnya ke DPR RI di Senayan sana. Nah, Muswil III merupakan momen untuk memantapkan langkah demikian.

Pokmas Kelok IV Pungguang Kasiak Lubuk Alung Tidak Pernah Memanipulasi Data Korban Gempa

Pokmas Kelok IV Pungguang Kasiak Lubuk Alung Tidak Pernah Memanipulasi Data Korban Gempa

Lubuk Alung--Ketua dan Bendahara Pokmas Kelok IV, Kenagarian Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Padang Pariaman, Nelsy Putri dan Yusni Syofia merasa diancam oleh seseorang, sekaitan pasca pembagian uang bantuan gempa dalam kelompok yang dia pimpin. Padahal, menurutnya, kerja yang dia lakukan bersama pengurus Pokmas dalam penanganan korban gempa itu telah sangat prosedural.
    "Memang ada ada satu nama, yakni Dewi Susanti, yang kebetulan nama itu sama dengan yang ada di Pokmas lain, yang berdekatan dengan Pokmas yang kita pimpin, yakni Pokmas Kelok Perumnas, yang juga di Pungguang Kasiak. Itu awal kisah dan cerita, sehingga merembet, dan telah samapai pula ceritanya kepada Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PJOK) Padang Pariaman," kata Nelsy menjelaskan pada Singgalang kemarin.
    Menurut dia, saat dipanggil PJOK telah dijelaskan informasinya sejelas-jelasnya. Semua masyarakat Kelok, Pungguang Kasiak yang tergabung dalam Pokmas tersebut tidak ada yang tertinggal. Semuanya telah terakomodir dengan baik dan benar. "Yang tidak enaknya, kita dituduh yang bukan-bukan, oleh pihak-pihak yang tidak ada kepentingannya sama sekali terhadap persoalan itu. Akibatnya, sang Bendahara Pokmas, yang tidak pernah kena ancam selama ini, merasa sakit. Padahal dia tidak tahu apa-apa. Kita telah berusaha semaksimal mungkin, untuk membagikan bantuan itu sesuai juklak dan juknisnya," ungkap Nelsy lagi.
    Soal ada anggota masyarakat korban yang memberikan uang kepada pengurus Pokmas, lanjut Nelsy, itukan budaya masyarakat sebagai basa-basinya kepada petugas. Dan hal itu tidak pernah dipatok. Masyarakat yang memberikan pun dilandasi dengan kesadaran dan keikhlasan. "Kita tidak pernah minta-minta," sebutnya.
    Nelsy dan Yusni merasa dituduh telah melakukan manipulasi data korban gempa dimaksud. Padahal itu tidak benar sama sekali. Cuma, masyarakat yang merasa namanya sama dengan yang ada dalam Pokmas Kelok IV ini merasa tidak mengerti tentang pemetaan warga masyarakat yang dilakukan selama ini, dan mengadu pula kepada seseorang, yang juga buta dalam soal itu. Rasanya, semua nama-nama anggota Pokmas yang diajukan dulu, telah tepat, tidak adalagi yang tertukar dan segala macamnya. (dam)

Saatnya Potensi Daerah Diberdayakan, Dengan Subsidi Pengusaha

P2Kl Padang Pariaman
Saatnya Potensi Daerah Diberdayakan, Dengan Subsidi Pengusaha

Pariaman--Petugas Penanggulangan Kemiskinan Lapangan (P2KL) Padang Pariaman, merupakan sebuah lembaga bentukan Pemkab setempat, guna mengurangi anggka kemiskinan di daerah bekas gempa tersebut. Sejak keberadaan P2KL tahun 2007 lalu, hingga saat ini terus eksis melakukan pendataan disetiap nagari yang ada di daerah itu.
    Sejak tahun 2010 lalu, P2KL berinisiatif untuk menyatukan visi misi lewat sebuah forum yang diberi nama Forum Petugas Penanggulangan Kemiskinan Lapangan (FP2KL), yang diketuai oleh Dalinur, yang berasal dari Kenagarian Balah Aie, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. P2KL punya anggota satu orang setiap nagari, kecuali untuk Lubuk Alung, itu anggotanya mencapai lima orang, lantaran nagarinya besar.
    Rabu (20/4) lalu, FP2KL menggelar pertemuan di salah satu rumah makan di Balah Aie, guna membicarakan eksistensi lembaga yang bertugas terhadap kesejahteraan masyarakat. Dalam pertemua itu juga menghadirkan staf ahli anngota DPR RI, H. Nudirman Munir, yakni Jhon Kenedi Martin, sebagai pembicara tunggal dalam forum itu.
    Dari 51 anggota FP2KL yang terserak di Padang Pariaman, saat pertemuan bergengsi itu hadir sekitar 30 anggota. Mereka sangat antusias mendengarkan paparan yang diberikan seorang Jhon Kenedi Martin, yang dikenal suka memberikan motivasi dalam berbagai kesempatan.
    Jhon Kenedi Martin melihat keberadaan FP2KL cukup signifikan dalam memberikan masukan untuk daerah. Apalagi Padang Pariaman merupakan pilot project untuk penanggulangan kemiskinan berbasis nagari, yang dicanangkan langsung oleh Presiden SBY. "Sebagai orang yang setiap waktu berada ditengah masyarakat, dan selalu melihat dan menyaksikan kemiskinan ditengah kampung, saatnya FP2KL ikut memfasilitasi usaha-uasaha yang mungkin dikembangkan oleh masyarakat miskin tersebut," kata mantan bakal calon Bupati Padang Pariaman pada Pilkada 2010 lalu ini.
    Dia ingin, seluruh rumah makan milik rang Piaman yang ada di Jakarta, sudah saatnya mendapat perhatian serius dari Pemkab, agar pengusaha urang awak itu tidak gulung tikar. Sebab, setiap saat sewa warung selalu naik. Bantuan Pemkab tentu juga dibarengi dengan adanya perhitungan yang jelas antara Pemkab dan pengusaha rumah makan, dengan cara seluruh kebutuhan rumah makan, harus mereka beli dari kampung ini.
    Menurut Jhon Kenedi Martin, hal yang seperti demikian sebenarnya telah lama dilakukan oleh negara Thailand, terhadap pengusaha rumah makan masyarakatnya yang ada diluar negeri. Apa yang terjadi, sekitar 30 persen divisa Thailand, itu berasal dari hasil subsidi yang diberikan kepada pengusaha rumah makannya yang ada diluar sana. "Nah, Padang Pariaman dikenal punya banyak kelapa, beras, telur ayam dan sejumlah hasil pertanian lainnya yang selalu dipakai saban hari oleh pengusaha rumah makan. Saatnya hal itu kita kembangkan pula terhadap pengusaha rumah makan milik rang Piaman yang ada diluar sana," kata dia. (dam)