Senin, 29 Mei 2017

Masyarakat Berharap Bantuan Gempa 2009 Segera Dicairkan Pemkab

-TSR 21 di Pasie Laweh Lubuk Alung
Masyarakat Berharap Bantuan Gempa 2009 Segera Dicairkan Pemkab

Lubuk Alung--Pasca pemekaran Kenagarian Pasie Laweh Lubuk Alung, Padang Pariaman sejak beberapa bulan belakangan, hingga kini nagari itu terus menggeliat mencari jati dirinya. Berbagai kegiatan positif terus dilakukan masyarakatnya, terutama kegiatan yang berhubungan dengan kelengkapan administrasi pemerintahannya.
    Anwar, salah seorang tokoh masyarakat setempat, Rabu (10/8) malam dihadapan kelompok 21 Tim Safari Ramadhan (TSR) Kabupaten Padang Pariaman bermohon kepada tim tersebut, untuk bisa menyalurkan berbagai kepentingan masyarakat Pasie Laweh Lubuk Alung. "Bamus nagari baru saja dilantik. Bahkan, pihak Bamus juga telah membentuk panitia pemilihan walinagari. Kita ingin, tahun ini juga pemilihan Walinagari Pasie Laweh Lubuk Alung bisa terlaksana, sesuai rencana bersama," kata dia.
    Katanya lagi, sampai saat ini ada sekitar 1.000 warga korban gempa 2009 di Pasie Laweh Lubuk Alung belum mendapatkan haknya. Mereka terus mendesak walikorongnya, agar bantuan yang memang diperuntukkan bagi perbaikan rumah mereka itu segera dicairkan. "Untuk itu pula, lewat momen TSR ini, kita berharap banyak, agar bantuan tahap III tersebut dapat dicairkan sesegera mungkin," harap Anwar.
    Sementara, Ketua Komisi III DPRD Padang Pariaman, Reflites ketika diminta memberikan sambutan, minta kepada seluruh masyarakat korban gempa, untuk tidak cemas soal bagian bantuan gempa. "Pokoknya semua masyarakat korban yang telah terdata dengan baik dan benar, akan mendapatkan bagiannya. Namun, perlu diketahui, bahwa bantuan demikian turun secara bertahap. Ada fase yang harus dilewati," kata politisi Partai Golkar Padang Pariaman ini.
    Reflites melihat, dengan telah berdirinya Pasie Laweh Lubuk Alung sebagai unit pemerintahan tersendiri, maka hal ini akan mempermudah segala hal di nagari ini. Begitu juga perkembangan Pasie Laweh Lubuk Alung kedepannya dari berbagai aspek, amat sangat menjanjikan. Sebab, kenagarian ini bersentuhan langsung dengan ibu kabupaten, Parit Malintang.
    Apa yang disampikan Reflites dan Anwar selaku tokoh masyarakat tersebut, juga diakui Hanibal, Ketua TSR. "Insya Allah tahun ini juga pembangunan kantor bupati dilokasi ibu kabupaten selesai. Dan awal tahun 2012, pemerintahan akan pindah dengan sendirinya. Tentu hal ini akan menjadi berkah tersendiri oleh masyarakat Pasie Laweh Lubuk Alung, yang notabene bersentuhan langsung dengan Parit Malintang demikian," kata Kepala Badan Pendapatan dan Pengelola Keuangan Daerah (DPPKD) Padang Pariaman ini.
    Hanibal juga memberikan masukan kepada masyarakat Pasie Laweh Lubuk Alung, dalam soal penataan dan pengembangan kenagarian. "Kita ingin, dalam setiap momen perlombaan nagari berprestasi, Pasie Laweh Lubuk Alung ini juga mampu memberikan yang terbaik. Apalagi selama ini belum ada satu nagari pun di Kecamatan Lubuk Alung yang berhasil juara lomba nagari. Ini kesempatan betul bagi Pasie Laweh Lubuk Alung untuk terus berbuat yang terbaik," harapnya.
    Pada kesempatan itu, Hanibal juga menyerahkan buah tangan dari TSR sebanyak Rp2 juta buat pembangunan Masjid Raya Taqwa, Pasie Laweh Lubuk Alung, tempat kegiatan dilangsungkan. TSR terdiri dari, Hanibal, Reflites, Dalinur (Sekretariat DPRD), Zayadi (BKD), Azwarman (Sekretaris KPU), Rianto (Dinas Tenaga Kerja dan Sosial), dan Tuanku A. Damanhuri (Koresponden Singgalang). (dam)
--------------------------------------------------------------------

Hama Tupai Serang Kakao Masyarakat Aur Malintang

Aur Malintang--Pjs. Walinagari III Koto Aur Malintang Timur, Padang Pariaman, M. Rais akhir-akhir ini banyak menerima keluhan dari masyarakat petani di kenagarian itu, sekaitan banyaknya hama tupai yang menyerang tanaman kakaonya. Nyaris buah kakao habis dimakan tupai setiap harinya, sehingga sangat merugikan kepada petani itu sendiri.
    Dihadapan Tim Safari Ramdhan (TSR) 21 yang dipimpin Kepala Badan Pendapatan dan Pengelola Keuangan Daerah (DPPKD) Padang Pariaman, Hanibal, Jumat lalu, di Surau Kabun, M. Rais berharap banyak, agar Pemkab bisa memberikan yang terbaik. Apalagi, tanaman kakao bagi masyarakat Aur Malintang merupakan sumber pencaharian yang cukup menjanjikan, dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tersebut.
    Disamping itu, M. Rais juga menginginkan pembangunan jalan kampung itu, bisa dialokasikan dari APBD Padang Pariaman. Sebab, hingga saat ini masih banyak jalan yang belum beraspal, alias jalan masih digarap bersama masyarakat dulunya.
    Sementara, Hanibal menekankan kepada masyarakat, terutama jamaah yang hadir malam ini, agar selalu memberikan yang terbaik dalam soal pendidikan anak-anak. "Hanya dengan pendidikan yang cukup, ilmu yang tinggi, kampung ini bisa kita bangun dengan yang lebih baik lagi. Banyak negara maju, lantaran pendidikan anak bangsanya juga maju," kata dia.
    Hanibal sangat memuji kekompakkan masyarakat Aur Malintang, terutama dalam soal kebangkitan pascagempa 2009 lalu. "Kita melihat, betapa banyak yang rusak akibat gempa. Tidak saja rumah, tetapi semua fasilitas umum, seperti sekolah, masjid dan surau. Namun, hal itu tidak dibiarkan berlama-lama oleh masyarakat Aur Malintang. Tampak seluruh masyarakat, baik yang ada dikampung, maupun mereka yang tinggal dirantau, ikut bersama-sama membangun kembali sarana ibadah," kata Hanibal.
    Diakhir kegiatan, Hanibal menyerahkan sumbangan Pemkab Padang Pariaman sebanyak Rp2,5 juta, yang diterima langsung Pjs. Walinagari, M. Rais buat pembangunan surau tersebut. (dam)
--------------------------------------------------------------------

Gubernur Irwan Gelari Bupati Ali Mukhni Ustadz

Lubuk Alung--Luar biasa. Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno, Rabu (8/8) malam lalu saat kunjungan Tim Safari Ramadhan (TSR), di Masjid Mujahidin Lubuk Alung langsung menobatkan Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni sebagai seorang ustadz. Pengakuan dari seorang gubernur demikian terlontar, karena terkesima melihat Ali Mukhni berpidato diatas mimbar.
    Agaknya Irwan Prayitno tidak sekedar melihat Ali Mukhni sebagai seorang bupati. Tetapi lebih dari itu. Sebab, malam itu Ali Mukhni juga faseh memberikan taushiah, terutama dalam soal mengisi bulan Ramadhan dengan banyak beramal.
    Memang, Bupati pilihan masyarakat tersebut dalam kesehariannya banyak bersentuhan langsung dengan para ulama yang ada didaerah bekas gempa itu. Dia kenal baik dengan banyak ulama, baik yang sepuh maupun ulama muda. Bahkan, dalam berbagai kesempatan dia mengaku banyak belajar kepada ulama dalam berbagai hal.
    Bagi Ali Mukhni, kepemimpinan ulama adalah kepemimpinan yang patut ditiru dan ditauladani. Ulama banyak yang ikhlas dalam memimpin. Banyak menerima cobaan, yang mampu dimenej dengan baik dan benar. Untuk itu pula, pada setiap kali kesempatan pertemuan, Ali Mukhni pasti melibatkan ulama. Bahkan, setiap Jumat seluruh pegawai dilingkungan pemerintahannya selalu diberi wejangan oleh ulama.
    Pengakuan Irwan Prayitno malam itu, baru pertama kalinya dia memberikan gelar kepada seorang bupatinya. Dan tentunya pemberian gelar dihadapan banyak orang yang hadir tersebut, tidak sembarangan, dan tidak pula sambil bagarah, melainkan dari kharisma seorang Ali Mukhni, yang dengan bersahajanya memimpin daerah itu.
    Baik Irwan Prayitno, maupun Ali Mukhni kepada jamaah dan masyarakat Lubuk Alung mengajak untuk selalu memulyakan bulan suci ini dengan sebenarnya. Banyak melakukan amal ibadah, baik ibadah wajib, sunnat, maupun ibadah sosial yang berhubungan dengan kehidupan banyak orang. Saling tolong-menolong dalam berbagai hal.
    Pada kesempatan itu, Gubernur Irwan menyerahkan sumbangan Pemrov Sumbar sebanyak Rp8 juta, dan Ali Mukhni sebanyak Rp2 juta buat kelancaran pembanguna Masjid Mujahidin Lubuk Alung, yang diterima langsung oleh pengurus masjid. (dam)

Hasilkan Ekonomi Produktif Bank Sampah Lubuk Alung Berkarya Butuh Bapak Angkat

Hasilkan Ekonomi Produktif
Bank Sampah Lubuk Alung Berkarya Butuh Bapak Angkat

Lubuk Alung--Lubuk Alung Berkarya nama kelompok sosial kemasyarakatannya. Berdiri sejak 2014 lalu, hingga sekarang terus berkarya, mengolah dan menggelola sampah jadi hasil ekonomi yang cukup untuk menunjang usaha anggotanya. Kelompok yang terletak di Sungai Abang Lubuk Alung ini mengelola yang namanya usaha; Bank Sampah.
    "Secara keanggotaan, kami ada 25 orang, tersebar di seluruh kampung yang ada di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman," kata Iswandi Azwar, Ketua Lubuk Alung Berkarya bersama Wakil Sekretarisnya, Asnawir Purnama.
    Sekarang, kata mereka, sampah yang dikumpulkan Bank Sampah Lubuk Alung Berkarya baru sebatas sampah yang diangkut oleh anggota. Hanya sebagian kecil yang diangkut oleh anak-anak, yang memang disuruh oleh kelompok untuk mencari dan mengumpulkan sampah.
    Menurut dia, sampah yang teronggok di Bank Sampah di Sungai Abang inilah yang dipilih dan dipilah oleh anggota untuk jadi nilai ekonomi. "Kami membuat sejumlah kerajinan berupa tas ukuran kecil dan besar. Tas jinjing ibu-ibu untuk ke pasar, sandal untuk keperluan tamu hotel, dan sejumlah kerajinan lainnya," kata Asnawir Purnama menambahkan.
    Asnawir menyebutkan, bahwa sampah basah yang tak bisa dijadikan alat kerajinan, maka dibuat untuk pupuk organik. "Pokoknya, sampah yang telah jadi milik Bank Sampah Lubuk Alung Berkarya, tak ada yang terbuang sia-sia. Semua ada gunanya, dan bisa dimanfaatkan dengan baik," ungkapnya.
    Secara organisatoris, kata Asnawir, Lubuk Alung Berkarya ini di-SK-kan oleh Walinagari Lubuk Alung, Harry Subrata sejak 2014 lalu. Saat itu, Sungai Abang belum berdiri sendiri, seperti yang terjadi saat ini. Kelompok ini hadir dan tumbuh atas kesadaran bersama seluruh anggota, mengingat Lubuk Alung nagari berkembang, menghasilkan banyak sampah setiap harinya.
    "Sangat kita sayangkan, sampah yang tiap hari menggunung terbuang begitu saja," kata Asnawir lagi. Sekarang, tambahnya, Bank Sampah yang ada baru sebatas personaliti alias perseorangan.
    Asnawir melihat, yang jadi kendala saat ini, tidak adanya modal usaha yang cukup untuk mengembangkan usaha kerajinan dari sampah ini. Semuanya berjalan atas inisiatis pengurus yang tidak pula punya modal yang kuat. Akibatnya, kalau lagi tak ada modal, jalan perusahaan Bank Sampah ini vakum pula.
    "Sebab, di antara pernak-pernik tas yang dibuat atau sandal hotel yang diproduksi harus memakai bahan yang harus dibeli di luar," ungkapnya.
    Bank Sampah Lubuk Alung Berkarya pernah menunda permintaan salah satu hotel berbitang di Kota Padang, akibat banyaknya pasokan yang dia inginkan. Sementara, pihaknya tak punya banyak modal untuk mendanai hal demikian untuk ukuran partai besar.
    Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang hadir di Lubuk Alung sebagai ganti dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP) ikut mendampingi Bank Sampah Lubuk Alung Berkarya. Sebab, dalam visi misinya Kotaku, ingin pencapaian target 100-0-100, yang di dalamnya termasuk soal sampah.
    Menurut Kotaku, Bank Sampah amat penting agar sampah tidak terbuang percuma yang nantinya akan menimbulkan limbah dan penyakit di tengah masyarakat. "Keberadaan Bank Sampah diharapkan mampu menjadi sumber ekonomi yang produktif," sebutnya. (501)

Minggu, 28 Mei 2017

Bupati Ali Mukhni Kebangkitan Nasional Memotivasi Aksi Nyata Pembangunan Daerah

Bupati Ali Mukhni
Kebangkitan Nasional Memotivasi Aksi Nyata Pembangunan Daerah

Parit Malintang--Mengisi Hari Kebangkitan Nasional yang ke-109, Pemkab Padang Pariaman lakukan percepatan pembangunan yang tersebar di seluruh wilayahnya.
    Ali Mukhni selaku kepala daerah tidak ingin hari kebangkitan nasional ini hanya sebatas seremonial saja. Dalam artian melakukan upacara pengibaran bendera dan setelah itu tidak ada pergerakan maupun perubahan sesudahnya.
    "Kita menginginkan aksi bukan seremoni," ujar Ali Mukhni yang disampaikan lewat Kabag Humas dan Protokol, Andri Satria Masri.
    Lebih jauh, Bupati Ali Mukhni mengharapkan seluruh ASN Padang Pariaman berbuat untuk percepatan pembangunan di 103 nagari yang ada. Sebagai informasi, Pemkab Padang Pariaman telah menuai kesepakatan dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi dalam rangka pembangunan embung di Nagari Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang saat kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu.
    Embung ini nantinya dapat bernilai ekonomis sebagai salah satu destinasi wisata yang pada akhirnya dapat menciptakan multiflier effek ekonomi di tengah-tengah masyarakat. Sejalan dengan semangat hari kebangkitan nasional ini, pemerataan pembangunan Indonesia yang berkeadilan sebagai wujud kebangkitan bangsa, Padang Pariaman tengah gencar mewujudkan hal tersebut.
    Seperti pembangunan Kawasan Tarok City di Kecamatan 2 x 11 Kayutanam merupakan bukti nyata pemerintah hadir untuk pembangunan. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menyediakan lahan seluas 697 hektare untuk institusi pendidikan tinggi di Sumatera Barat atau luar Sumatera Barat yang terkendala lahan pengembangannya.
    Tujuan dari pembukaan lahan untuk institusi pendidikan, kesehatan , diklat, dan sarana lainnya adalah semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Padang Pariaman. "Dengan dibangunnya Kawasan Tarok City ini, akan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat, terutama masyarakat sekitar area. Berbagai bisnis akan hidup dan berkembang seperti, industri rumahan, kos-kosan, makanan dan UKM lainnya," ungkap Andri.
    Terakhir, Andri menyampaikan himbauan Bupati Ali Mukhni kepada seluruh masyarakat Padang Pariaman untuk bahu-membahu, bergotong royong dan bekerjasama demi percepatan pembangunan. (501)

Pemkab Padang Pariaman Bentuk 39 TSR

Kesenian Saluang Kembali Digemari Masyarakat

Padang Pariaman--Kesenian saluang klasik kembali digemari masyarakat Batang Piaman Katiak, Nagari Gunuang Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, Padang Pariaman. Perhelatan alek nagari dihibur dengan kesenian saluang klasik, salah satu kesenian tradisional masyarakat Minang pada umumnya.
    Dilaksanakan dalam rangka mempererat tali silahturahmi antara sesama masyarakat beserta perantau yang berkesempatan pulang ke kampung halaman. Selain sarana hiburan, kegiatan yang dimobilisasi pemuda setempat itu juga memiliki motivasi penggalangan dana alek nagari yang akan dilaksanakan sebelum atau sesudah lebaran Idul Fitri nantinya.
    Walinagari Gunuang Padang Alai, Buyuang Aciak kepada Singgalang menyebutkan, kegiatan yang diadakan jelang puasa tersebut cukup ramai meski malam sudah larut. Kegiatan ini juga sebagai bentuk penutupan acara buru babi yang telah dilaksanakan beberapa hari ini, sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan.
    "Sesuai aturan yang telah diberlakukan Pemerintah Padang Pariaman, terutama Perbup nomor 13 tahun 2106 tentang pelarangan orgen tunggal di malam hari, maka tidak ada hiburan orgen tunggal," ujarnya.
    Buyuang Aciak bersama anggota DPRD Padang Pariaman, Alfa Edison menyambut baik gagasan pemuda-pemudi dalam melestarikan budaya dan tradisi urang awak tersebut. "Selagi positif dan membangun kekompakan atau kebersamaan, tentu pemerintah nagari bersama tokoh masyarakat lainnya mendukung penuh kegiatan ini," kata mereka. (501)
-------------------------------------------------------

Pemkab Padang Pariaman Bentuk 39 TSR

Parit Malintang--Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan Ramadhan tahun ini Pemkab Padang Pariaman juga membentuk Tim Safari Ramadhan (TSR). Sosialisasi Safari Ramadhan 1438 H kepada anggota tim di Aula Kantor Bupati, Parit Malintang, Jumat (26/5) usai wirid mingguan.
    Sekdakab Jonpriadi yang memimpin sosialisasi itu menjelaskan, TSR yang telah dibentuk berjumlah 39 tim. Mereka akan mengunjungi masjid/surau/mushalla pada 103 nagari di Kabupaten Padang Pariaman. Setiap tim akan mengunjungi dua atau tiga nagari. Di samping itu ada TSR Khusus yang akan mengunjungi masjid pada 17 kecamatan.
    Ke-39 tim masing-masing diketuai oleh Bupati, Wakil Bupati, Sekdakab, Forkompinda, Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan beberapa Kepala Bagian di Setdakab dengan anggota Pejabat Eselon III, Camat, Walinagari, Ulama dan Wartawan.
    Buku panduan TSR yang berisi nama seluruh tim, masjid yang akan dikunjungi dan jadwal kunjungan, belum dibagikan. Seorang Staf Bagian Kesejahteraan Rakyat Setdakab menyatakan buku tersebut belum selesai dicetak. (501)

Ansor Padang Pariaman Dorong Pemanfaatkan Lahan Kosong

Ansor Padang Pariaman Dorong Pemanfaatkan Lahan Kosong

Lubuk Alung--Kader Ansor yang banyak bermukim di pedesaan harus jeli melihat peluang sektor pertanian untuk peningkatan ekonomi dan mengatasi pengangguran. Banyak peluang komoditi pertanian yang bisa dikembangkan sesuai dengan potensi lokal masing-masing.
    Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana mengungkapkan hal itu, Senin (29/5) saat meninjau lokasi kebun timun yang ditumpangsarikan dengan jagung yang dikelola kader Ansor Lubuk Alung, Nofri Alman di Korong Kampung Baru, Nagari Punggung Kasiak, Kecamatan Lubuk Alung.  
    Menurut Zeki Aliwardana, seperti penanaman timun yang ditumpangsarikan dengan jagung, terbukti mampu menekan cost petani yang sudah dilakukan kader Ansor di Lubuk Alung ini. Sistem penanamannya, beberapa hari menjelang jagung dipanen, bibit timun langsung ditanam. Setelah jagung dipanen, batang jagung seharusnya dibuang, tapi kini dibiarkan  berdiri yang akan dijadikan junjungan timun. Jadi biaya bisa dihemat. 
    "Kebutuhan pasar timun dari Lubuk Alung ini cukup banyak. Karena tidak hanya dipasarkan di Lubuk Alung saja, tapi sampai ke Pekanbaru dan Padang. Karena itu, Ansor Padang Pariaman terus mendorong kadernya agar peduli dengan pertanian," kata Zeki mantan Sekretaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman ini.
    Menurut Zeki, generasi muda tidak perlu muluk-muluk cara berpikirnya, tapi minim karyanya. Biarlah berbuat sederhana, bekerja, bertani, tapi menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi. Sehingga mampu menunjang ekonominya sendiri. "Banyak lahan yang masih kosong di lingkungannya harus dimanfaatkan dengan tanaman. Lihat tanaman apa yang bisa ditanam, lakukan penanaman," kata Zeki.
    Mereka yang memiliki ilmu pertanian praktis, silakan dampingi petani, ajarkan cara bertani lebih baik sehingga hasilnya maksimal dengan cost yang lebih bisa dihemat. Disayangkan masih banyak generasi muda kita yang mengabaikan lahan produktif untuk menghasilkan sesuatu produk pertanian, kata Zeki.
    Zeki mengakui banyak pemuda sekarang yang ingin cari senang saja untuk mendapatkan sesuatu. Cepat dapat uang banyak tanpa banyak berusaha dan bekerja keras. Padahal kesuksesan seseorang tersebut ditentukan sejauhmana usaha yang dikerjakannya. "Kerja yang ringan, gaji besar, ingin jadi kaya, tapi tidak mau susah. Inilah prinsip yang banyak menghantui pemuda saat ini," kata Zeki menambahkan.
    "Sudah saatnya pemuda memanfaatkan potensi dan kondisi lokal masing-masing. Dengan memanfaatkan potensi lokal, memperkuat ekonomi lokal tersebut, secara tidak langsung sama artinya memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Makanya Ansor terus mendorong kadernya untuk mengembangkan potensi lokal, termasuk pengembangan sektor pertanian ini," tutur Zeki. (501)

Rabu, 24 Mei 2017

Rio Putra Terpilih Jadi Ketua Sema STIT SB 2017/2018

Rio Putra Terpilih Jadi Ketua Sema STIT SB 2017/2018

Pariaman--Musyawarah Senat Mahasiswa (Musema) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin (STIT SB) Pariaman berhasil memilih Rio Putra sebagai Ketua Senat periode 2017- 2018. Musema berlangsung Minggu (21/5) di aula kampus tersebut.
    Rio yang meraih perolehan 21 suara, berhasil mengalahkan pesaingnya Aldi Saputra  (4 suara) dan Zaini Ardianto Putra (4 suara). Rio merupakan mahasiswa STIT SB semester 6  yang pada pengurus sebelumnya menjabat Koordinator Pengabdian Sosial Masyarakat. Rio pernah juga menjabat Ketua Umum Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)  STIT SB Pariaman.
    Musema yang bertemakan; menjunjung tinggi sportivitas dan kredibilitas kepemimpinan senat mahasiswa STIT SB Pariaman. Pembukaan Musema dihadiri oleh Wakil Ketua I Julhadi dan Wakil Ketua III Neni Triana dan delegasi mahasiswa dari masing-masing lokal.
    Rio Putra usai terpilih menyebutkan, visi misinya bagaimana menjadikan Sema sebagai wadah sami'na wa ata'na dan berkontribusi menuju yang madani.
    "Apa yang sudah dilakukan oleh pendahulu pengurus senat mahasiswa, kita akan lanjutkan," kata Rio Putra, yang berasal dari Koto Bangko, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sunggai Geringgingg itu.
    Dikatakan Rio, dengan amanah ini dirinya berharap dapat berkontribusi lebih baik dalam memajukan kampus. Selain itu, mampu menjalankan amanah sebagai penyambung suara mahasiswa STIT khususnya.
    Ketua Senat Mahasiswa Demisioner M. Dhanil Kharlis juga berpesan agar pengurus yang terpilih nantinya dapat menjaga dinamika kampus yang lebih baik bagi mahasiswa. Senat sebagai wadah mahasiswa, diharapkan mampu menjadi tempat yang nyaman dan kreatif bagi mahasiswa. (501)

Sippera Kabag Perencanaan Keuangan Dilaunching Sekda

Sippera Kabag Perencanaan Keuangan Dilaunching Sekda

Padang Pariaman--Sistem Informasi Perencanaan Penggangaran (Sippera) yang dirancang sebagai proyek perubahan Diklatpim tingkat III Kabag Perencanaan Keuangan (Renkeu); Armeyn Rangkuti dilaunching secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Jonpriadi di hall IKK, Senin (22/05) lalu.
    Sippera merupakan perangkat lunak (aplikasi) yang dikembangkan dengan tujuan untuk membantu Pemkab Padang Pariaman mewujudkan pengganggaran yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel. Tujuan jangka panjang dapat dikembangkan dalam skala kabupaten dan di sinkronkan dengan Sistim Informasi Manajemen Keuangan Daerah (Simda) keuangan yang telah di impelentasikan sejak tahun 2008 lalu.
    Sekda Jonpriadi memberi apresiasi atas gagasan Kabag Renkeu dan mengharapkan aplikasi tersebut dapat segera dijalankan. Untuk jangka panjang aplikasi ini dapat di kebangkan dalam skala kabupaten.
    "Kita senang dan bangga dengan aplikasi ini. Namun, sangat berharap setiap aplikasi yang dibuat dan dilaunching segera diterapkan dan dilanjutkan penerapannya. Jangan hanya sebatas sekedar memenuhi tuntutan proyek perubahan dalam Diklatpim," kata Sekda mengingatkan.
    Armeyn Rangkuti didampingi TKIP Renkeu; Rescy Herrico menjelaskan latar belakang ide pembuatan aplikasi Sippera kepada Kabag Humas dan Protokol Andri Satria MAsri.
    Mantan Kabag Umum itu mengatakan, bahwa banyaknya program kegiatan di Sekretariat Daerah yang tidak sesuai dengan visi misi OPD, bahkan berdempet dengan OPD lain menjadi kekurangan dari sistem perencanaan yang masih menggunakan sistem manual. Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi juga meminta setiap daerah untuk menggunakan sistem pengangaran berbasis eletronik dan online.
    "Berangkat dari permasalahan tersebut, timbul ide bagaimana perencanaan pengganggaran yang manual tadi dapat ditinggalkan dan beralih dengan penggunaan sistem eletronik. Perencanaan pengangaran melalui teknologi informasi kami beri nama Sippera,” ujar Armeyn.
    Armeyn menjelaskan beberapa manfaat pengunaan aplikasi Sippera. Di antaranya, perencanaan pengganggaran sesuai visi misi OPD, program dan kegiatan OPD dan hasil Musrenbang, sesuai Tupoksi masing-masing bagian, efisiensi waktu penyusunan perencanaan pengganggaran dan menghemat pengeluaran operasional, serta dapat diinput di mana saja oleh operator.
    Armeyn mengharapkan aplikasi Sippera ini dapat dijalankan secara maksimal dan penggunaanya dapat ditingkatkan ke level perencanaan kabupaten. (501)

Diawali dengan Goro Pembangunan Masjid Muhajirin Koto Buruak Dilanjutkan

Diawali dengan Goro
Pembangunan Masjid Muhajirin Koto Buruak Dilanjutkan

Lubuk Alung--Masyarakat Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung, Rabu (24/5) kemarin menggelar gotong royong bersama, membenahi Masjid Muhajirin. Di samping momen jelang bulan puasa, kegiatan itu juga sekalian melanjutkan pembangunan masjid yang hingga kini masih terbengkalai.
    Ketua Umum Pengurus Masjid Muhajirin Koto Buruak, Harry Subrata menjelaskan, bahwa kegiatan gotong royong adalah bagian dari budaya dan tradisi dalam kampung. Termasuk membersihkan dan melanjutkan pembangunan masjid ini, harus dengan gotong royong.
    Menurut Walinagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman ini, Masjid Muhajirin punya sejarah panjang dalam Nagari Lubuk Alung. "Masjid ini bermula dari Surau Gadang, yang bangunannya terbuat dari kayu. Awal mulai pembangunannya sejak abad ke-19," ujar Harry Subrata.
    Katanya lagi, hingga sekarang tentu masjid ini telah sekian kali bergonta ganti bentuk dan bangunan. Bahkan, statusnya dari surau pun telah jadi masjid, yang boleh dilakukan shalat Jumat.
    Karena awalnya Surau Gadang, kata Harry Subrata, kelanjutannya menjadi masjid juga dibangun dengan agak besar, dan mampu menampung sekitar 400 jemaah. "Alhamdulillah, sejak beberapa waktu lalu, kita baru saja memembenahi kepengurusan masjid. Tentunya, pembangunan yang sedang terbengkalai ini bisa diselesaikan dengan cepat pula," ungkapnya.
    Dia melihat, seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh adat, pemuda, bundo kanduang ikut dalam kepengurusan. Dan diharapkan, seluruh pengurus itu mampu bekerja sesuai bidang tugasnya yang telah ditetapkan secara bersama tersebut.
    Harry Subrata menyebutkan, bahwa menghadapi bulan puasa pihaknya telah menyusun agenda yang akan dijalankan selama bulan suci tersebut. "Untuk awal Ramadhan, selama ini kita mengambil yang netral, alias ikut dan menanti hasil sidang isbat Kementerian Agama RI yang melibatkan seluruh Ormas Islam," ungkapnya. (501)

Senin, 22 Mei 2017

Besok Semi Final, Labergo FC Berhadapan dengan Gempas

-Setelah Mempermalukan Remtar 4-0
Besok Semi Final, Labergo FC Berhadapan Dengan Gempas

Nan Sabaris--Keseblasan Labergo FC Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Padang Pariaman terus mengukir prestasi gemilang pada pertandingan Kemuning Indah, di Lubuk Ipuh, Kenagarian Kurai Taji, Kecamatan Nan Sabaris. Kamis (9/6) Labergo FC berhasil menaklukkan lawannya Remtar dari Kenagarian Sunua sebanyak 4-0 kemenangan yang diraih Labergo.
    Sore yang cerah Kamis itu agaknya menjadi keberuntungan tersendiri bagi klub yang manageri Armantis tersebut. Pada babak pertama anak-anak Labergo terlihat lincah, dan bersemangat sekali, sehingga dengan entengnya dua gol yang diciptakan oleh  Martin dan Irfan, lewat tendangan bebas dari jarak jauh.
    Kemenangan awal itu tidak membuat Labergo berpuas diri. Pada babak kedua, semangat pemain lebih tinggi lagi, sehingga berkat kebersamaan bola dapat dijinakkan dengan baik dan benar. Lewat tendangan pojok, Martin yang dikenal sebagai pemain cekatan Labergo berhasil menambah kedudukkan menjadi tiga kosong.
    Tak pelak lagi, kegembiraan terus meluap-luap dari keseblasan yang dikapteni Bayu ini. Mereka terus memperkuat posisi masing-masing, dan bertekat untuk menambah gol menjelang pertandingan usai. Impian itupun terwujud, lewat tendangan bebas yang ditembak langsung oleh Aji, pemain lincah, yang dikenal baik hati diantara tim Labergo tersebut.
    Sampai pluit panjang dibunyikan wasit, pertanda berakhirnya permainan sore itu tidak merubah kedudukan, yakni 4-0 kemenangan untuk tim Labergo FC. Kemenangan pada musim perempat final itu pula menyebabkan Labergo harus ikut semi final, Minggu besok, yang akan berhadapan langsung dengan keseblasan Gempas dari Pasir Sunur.
    Armantis bersama tim manager Labergo lainnya merasa senang dan bangga sekali, karena kerja keras membuahkan hasil yang maksimal. "Kita bertekat untuk bisa memberikan yang terbaik dalam pertandingan memperebutkan piala Karang Taruna Kemuning Indah ini. Untuk itu, kita butuh dukungan moral yang tinggi dari berbagai pihak yang ada di Pungguang Kasiak Lubuk Alung," kata Armantis yang didampingi Rafendi, suporter tangguh Labergo.
    Sementara, Ketua Karang Taruna Kemuning Indah, yang juga Ketua panitia pertandingan, Syaiful Amri kepada Singgalang, Jumat (10/6) mengaku, bahwa Labergo berhak maju kebabak semi final besok, yang akan berhadapan dengan anak-anak dari Gempas Pasir Sunur. (dam)
---------------------------------------------------------------------

DPC Hanura Padang Pariaman Siap Diverifikasi

Pariaman--Ketua DPC Partai Hanura Padang Pariaman, Jalius Budhi mengaku partai yang dia pimpin telah siap untuk di verifikasi. Hal itu sekaitan telah lengkapnya administrasi 17 PAC Partai Hanura yang ada di daerah bekas gempa itu. Semua berkas tersebut telah diserahkan kepada Kesbangpol dan Linmas, serta DPP Partai Hanura di Jakarta sana.
    Kepada Singgalang, Jumat (10/6) anggota DPRD Padang Pariaman ini menilai verifikasi yang akan dilakukan berdasarkan undang-undang nomor 2 tahun 2011, adalah bagian terpenting untuk melengkapi seluruh personalia kepengurusan yang ada di kecamatan dan nagari. "Dan Alhamdulillah semua itu    telah kita penuhi, sesuai tuntutan yang dinyatakan oleh undang-undang demikian," kata dia.
    Menurut dia, tercapainya target itu tak lain adanya kebersamaan dari seluruh personil pengurus Hanura yang ada di DPC pada tingkat kabupaten, dan PAC serta Ranting di kecamatan dan nagari. Kelengkapan itu semua pun telah ditinjau langsung oleh sejumlah pengurus DPP Hanura beberapa waktu lalu di kantor DPC Hanura.
    "Kelengkapan verifikasi, seperti plang merek, keberadaan kantor dan administrasi lainnya, masing-masing telah terdaftar diinstansi terkait, seperti Kesbang pada tingkat kabupaten dan kantor camat pada kecamatan serta di kantor walinagari, tempat kantor Hanura berdiri di nagari bersangkutan," kata Jalius Budhi.
    Jalius Budhi bersama seluruh pengurus DPC Hanura lainnya, kini hanya menunggu verifikasi demikian. Seluruh yang dibutuhkan dalam hal itu telah dipenuhinya, sesuai dengan aturan yang berlaku tentang partai politik peserta Pemilu 2014.
    "Kita berharap, hasil verifikasi nantinya mampu memberikan yang terbaik, sehingga Hanura ikut Pemilu dan meraih impiannya sebagai partai papan atas di republik ini," harap dia. (dam)

Mushalla Al- Anwar Dari Kaum Suku Panyalai Datuk Saripado untuk Kaum Muslimin

Mushalla Al- Anwar
Dari Kaum Suku Panyalai Datuk Saripado untuk Kaum Muslimin

Lubuk Alung--Di Minangkabau, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman, keberadaan surau kaum tak hanya berfungsi sebagai tempat shalat (mushalla), tetapi juga berfungsi sebagai sarana tempat ibadah lainnya, termasuk ibadah sosial dan sarana musyawarah untuk urusan kemasyarakatan.
    Hal itu sepertinya sangat disadari Kaum Suku Panyalai Datuk Saripado Kenagarian Balah Hilie, Kecamatan Lubuk Alung. Mereka, baik yang berdomisili di kampung halaman maupun di perantauan sepakat membangun satu unit surau yang mereka beri nama Mushalla Al- Anwar. Berukuran 12 x 12 M, mushalla itu berlokasi di sisi kanan Jalan Raya Padang – Bukittinggi kilometer 34 Pasar Kandang atau di seberang Satlantas Polres Padang Pariaman.
    Pemuka Kaum Suku Panyalai, Sudirman, yang ditemui di lokasi surau, Senin (22/5) sore, menyebutkan, realisasi pembangunan mushalla sudah mencapai 80 persen dan telah menelan dana Rp800 juta. Hingga selesai dia perkirakan membutuhkan anggaran Rp1 miliar lebih, termasuk untuk pembangunan prasarana pendukung berupa tempat berwudhu’ yang dilengkapi sumur bor sebagai sumber air bersih.
    Sesuai kesepakatan kaum, lanjut dia, mushalla itu diperuntukkan bagi seluruh kaum muslimin dan muslimat, tak terkecuali bagi musafir yang membutuhkan tempat shalat. Meski demikian, pihak kaum akan melengkapi mushalla dengan muadzin, imam shalat dan petugas kebersihan.
    Tidak hanya sekadar membangun tempat shalat, lanjut Sudirman yang didampingi pemuka masyarakat setempat, Dr. Irwandi Sulin Datuak Gadang, pihaknya pun akan melengkapi mushalla dengan bangunan pendukung untuk kegiatan pendidikan keagamaan seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah Awaliyah. Bahkan, halaman sekeliling mushalla yang cukup akan ditata menjadi tempat parkir plus taman dengan pohon-pohon pelindung.
    Mushalla dengan arsitektur Timur Tengah itu terkesan kokoh dan megah. Karena lokasinya di sisi sebelah timur, praktis mihrab-nya menghadap ke jalan raya. Menurut Sudirman, posisi mihrab sudah memperoleh kajian dan rekomendasi Tim Kementerian Agama sehingga persis menghadap kiblat. (501)

Bamus Berfungsi Pembuat Peraturan Nagari

Bamus Berfungsi Pembuat Peraturan Nagari

Parit Malintang--Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Padang Pariaman melaksanakan Orientasi dan Pembekalan Awal Masa Tugas Jabatan Anggota Badan Musyawarah (Bamus) 43 Nagari (Desa – red) Pemekaran serta 18 Nagari Induk. Kegiatan itu berlangsung di Aula Kantor Bupati, Parit Malintang, dibuka secara resmi oleh Bupati Padang Pariaman yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Jonpriadi, Senin (22/5).
    Ketika memberikan pengarahan, Sekdakab Jonpriadi meminta para peserta mengikuti kegiatan orientasi dan pembekalan itu dengan sungguh-sungguh. Sebab, seluruh materi yang diberikan narasumber akan bermanfaat dalam mengemban tugas pokok dan fungsi nantinya.
    Ia juga mengingatkan, keberadaan Bamus sebagai lembaga wakil masyarakat merupakan mitra walinagari dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan. Selain itu, Bamus juga berfungsi sebagai lembaga pembuat peraturan nagari bersama walinagari.
    "Kemitraan yang harmonis antara Bamus dan walinagari akan sangat menentukan kemajuan suatu nagari dalam segala bidang," ujar Jonpriadi.
    Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Heriza Syafani melaporkan, orientasi dan pembekalan itu dilaksanakan selama dua hari, 22-23 Mei 2017, untuk dua angkatan, masing-masing satu hari. Peserta berjumlah 307 orang, hari pertama 156 peserta dan hari kedua 151 peserta.
    "Narasumber kegiatan ini adalah Sekretaris DPMD Provinsi Sumbar, Anwar, Asisten I Setdakab Padang Pariaman, H. Idarussalam, Kepala DPMD Padang Pariaman, Erman, Sekretaris DPMD Padang Pariaman, Elfi Delita, dan Tenaga Ahli Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TA P3MD), M. Sjahbana Sjam," ujar Heriza yang juga Kepala Bidang (Kabid) Bina Pemerintahan Desa (Bina Pemdes) DPMD itu.
    Dia menjelaskan, ke-43 nagari hasil pemekaran itu berasal dari 18 nagari induk. Konsekuensinya, ada sejumlah anggota Bamus nagari induk yang pindah ke nagari pemekaran. Keanggotaan Bamus nagari induk yang lowong dilakukan penggantian antar waktu (PAW) lalu diharuskan ikut orientasi dan pembekalan awal masa tugas jabatan. (501)

Minggu, 21 Mei 2017

Stok Pangan di Padang Pariaman Jelang Ramadhan Aman

Stok Pangan di Padang Pariaman Jelang Ramadhan Aman

Padang Pariaman--Pemkab Padang Pariaman memastikan stok kebutuhan pokok di daerah itu cukup menjelang masuknya bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1438 H.
    Hal itu disampaikan Bupati Ali Mukhni melalui telebicara melalui telepon selular kepada Kabag Humas dan Protokol Andri Satria Masri, Sabtu (20/05). Tidak hanya itu, harga berbagai barang kebutuhan dipastikan tetap terkendali alias tidak melambung tinggi.
    "Kita pastikan, kebutuhan 10 bahan pokok aman di Padang Pariaman. Begitu juga dengan stabilitas harga," ujar Bupati Ali Mukhni.
    Bupati memastikan hal tersebut setelah mendapat laporan dari Kepala Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi & UKM (Dagnakerkop) Kabupaten Padang Pariaman, Nurhelmi.
    Untuk antisipasi lonjakan harga bahan pokok menjelang lebaran,  Bupati Ali Mukhni meminta Dagnakerkop melakukan upaya antisipasi sejak dini potensi kenaikan harga tersebut agar masyarakat tidak kecewa.
    Nurhelmi menjelaskan, bahwa pihaknya telah merencanakan akan mengadakan Bazaar atau pasar murah di Pasar Grosir Kasang menjelang Idul Fitri nanti bekerjasama dengan distributor dan pedagang besar di Padang Pariaman.
    Bupati Ali Mukhni menyampaikan harapannya, agar pedagang tidak menaikkan harga. Begitu juga dengan oknum tidak menimbun barang sehingga mengakibatkan kelangkaan.
    "Bupati sangat berharap agar bapak ibu pedagang mau bekerjasama untuk menjaga agar harga tetap stabil. Ini semua demi kepentingan kita di Padang Pariaman," ujar Kabag Humas Andri Satria Masri.
    Andri yang baru dilantik lebih kurang sebulan ini jadi Kabag Humas dan Protokol, membuka diri seluas-luasnya kepada masyarakat Padang Pariaman untuk segera melaporkan terkait dengan kurang bagusnya pelayanan publik.
    "Kami membuka diri dan berharap masyarakat Padang Pariaman melaporkan segala bentuk pelayanan publik yang merugikan warga melalui pesan singkat ke nomor 08116492000," katanya didampingi Kasubag Komunikasi Pimpinan dan Dokumentasi, Handre. (501)

Imapar Gelar Bakhti Sosial Masyarakat Kondisi Sosial Kemasyarakatan Memprihatinkan Pelecehan Seksual Sering Terjadi

Imapar Gelar Bakhti Sosial Masyarakat
Kondisi Sosial Kemasyarakatan Memprihatinkan Pelecehan Seksual Sering Terjadi

Lubuk Alung--Bupati Padang Pariaman diwakili Kepala Dinas PMD Erman membuka secara resmi kegiatan Bhakti Sosial Masyarakat Ikatan Mahasiswa Piaman Raya (Imapar) Cabang Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Sabtu (20/5) malam di Surau Balenggek, Sikabu Lubuk Alung.
    Dalam sambutan bupati yang disampaikan Erman, Pemkab sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan positif yang dilaksanakan Imapar. Menurut Erman, kegiatan ini telah membantu program pemerintah dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
    "Pemerintah daerah sangat terbantu dengan kegiatan seperti ini karena sedikit banyak dapat meringankan beban kerja pemerintah dalam pembangunan daerah di pelosok kampung," ujar Erman.
    Erman menilai, keterbatasan anggaran dan SDM membuat pemerintah kewalahan dalam memenuhi aspirasi masyarakat yang membutuhkan perbaikan sarana prasarana nagari. Di saat yang lain, kata mantan Camat Batang Anai ini, pemerintah sedang berupaya menuntaskan kode pemerintahan nagari yang baru dimekarkan sebanyak 43.
    "Dengan tuntutan dan aspirasi yang begitu banyak membuat pemerintah bekerja keras untuk menyelesaikannya. Ini terkait dengan pesan Bupati Ali Mukhni yang meminta pejabat menjadi pelayan bukan pejabat yang minta dilayani," jelasnya lagi.
    Terkait dengan masalah sosial kemasyarakatan seperti penampilan orgen tunggal yang masih melanggar aturan Perbup, Erman menjelaskan bahwa diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah kabupaten dengan kecamatan dan nagari, terlebih lagi tokoh masyarakat, pemuda dan bundo kanduang.
    Sementara itu Pembina Imapar Kota Padang Roby Hadi Putra menyampaikan keberadaan organisasinya adalah sebagai kontrol sosial kepada pemerintah daerah. Imapar juga ikut berkontribusi membangun daerah.
    "Lubuk Alung adalah daerah yang sedang berkembang menuju daerah maju perlu mendapat perhatian yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," harap Roby.
    Roby mengatakan, kondisi sosial kemasyarakatan di Lubuk Alung sangat memprihatinkan. Sering terjadi pelecehan seksual terhadap usia muda. Untuk itu Roby berharap perhatian pemerintah mengantisipasi atau mencarikan solusinya.
    Ketua Panitia Syahrul Mubarak dan Ketua Cabang Imapar UIN Padang, Jamal Mirdad menjelaskan, kegiatan bhakti sosial yang mereka adakan adalah dalam rangka melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian pada masyarakat. Kemudian Melaksanakan program kerja organisasi.
    "Kegiatan ini diikuti 50 orang anggota Imapar UIN IB Padang," lapor Syahrul Mubarak. Kegiatan yang akan dilakukan, adalah sosialisasi ke masyarakat tentang berbagai hal yang dibutuhkan, gotong royong, didikan Subuh, tabligh akbar. (501)

Satu Ramadhan di Padang Pariaman Muzakarah Ulama Syatariyah Memutuskan Sabtu Melihat Bulan

Satu Ramadhan di Padang Pariaman
Muzakarah Ulama Syatariyah Memutuskan Sabtu Melihat Bulan

Padang Pariaman--Ulama Syatariyah Padang Pariaman yang difasilitasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama setempat memutuskan, bahwa maniliak (melihat) bulan 1 Ramadhan 1348 H, jatuh pada Sabtu (27/5) mendatang. Bila bulan sudah terlihat sebelumnya, Jumat (26/5), secara mutawatir dapat diterima. Kemudian bulan yang dilihat dimusyawarah pada Kadhi di masing-masing daerah dimana domilisi dengan yang melihat bulan tersebut.
    Demikian antara lain keputusan muzakarah ulama Syatariyah Padang Pariaman tentang ru’yatul hilal penentuan awal Ramadhan 1438 H, Sabtu (20/5) di Pondok Pesantren Darul Ikhlas Pakandangan. Muzakarah ulama Syatariyah itu diadakan PC Nahdlatul Ulama daerah itu, dihadiri lebih dari 60 ulama, termasuk Ketua Syatariyah Sumbar, Riau dan Jambi; Ismet Ismail Tuanku Mudo, Ketua MUI Padang Pariaman Syofyan Tuanku Bandaro, sejumlah pimpinan pondok pesantren di Padang Pariaman.
    Muzakarah yang dimoderatori Ali Munar Tuanku Mulie dari pesantren Luhur Ampalu Tinggi itu menyebutkan, hasil musyawarah Kadhi tersebut disampaikan kepada jamaah agar besoknya berpuasa. Selain itu, hasil musyawarah tersebut juga boleh disampaikan melalui hape.
    "Kalau bulan masih tidak kelihatan pada petang Sabtu tersebut, maka 1 Ramadhan sebagai awal puasa langsung dilaksanakan saja pada Senin-nya (22/5)," kata Ali Munar membacakan keputusan muzakarah.
    Sebelum diputuskan, peserta muzakarah melontarkan tiga hari yang berbeda waktu melihat bulan. Masing-masing pada Kamis, Jumat dan Sabtu. Masing-masing pengusul memberikan argumentasi kapan melihat bulan dilaksanakan. "Setelah mendengarkan berbagai pendapat, komentar dan pandangan dari peserta, ulama-ulama senior, pimpinan pesantren, akhirnya kita sepakat melihat bulan pada Sabtu tersebut," kata Ali Munar.
    Ketua PCNU Padang Pariaman Masrican Tuanku M Basa menyebutkan, belajar pada peristiwa memulai 1 Ramadhan tahun lalu, melihat bulan dilaksanakan pada Selasa, sedangkan Senin petang bulan sudah terlihat.
    "Dari saran dan masukan sejumlah ulama kepada kami, agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi. Maka menjelang pelaksanaan melihat bulan 1 Ramadhan tahun ini, PCNU menyelenggarakan muzakarah ini," kata dia.
    Melalui muzakarah ini, katanya, dapat disepakati kapan pelaksanaan melihat bulan. Alhamdulillah, keputusan muzakarah sudah disepakati. Menurut Masrican, muzakarah ini juga mempererat silaturrahmi di antara ulama Syatariyah di Padang Pariaman. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat dilanjutkan pada masa mendatang. (501) 

Rabu, 17 Mei 2017

Dalam Kejurda Antar Mahasiswa dan Open Turnamen Se Sumbar Tiga dari Empat Atlet TAMC Bagas Berhasil Meraih Mendali

Dalam Kejurda Antar Mahasiswa dan Open Turnamen Se Sumbar
Tiga dari Empat Atlet TAMC Bagas Berhasil Meraih Mendali

Batang Gasan--Taekwondo Anas Malik Center Batang Gasan (TAMC Bagas), Kabupaten Padang Pariaman kembali menorehkan prestasi yang cukup gemilang dalam Kejurda Antar Mahasiswa dan Open Turnamen se Sumatera Barat, pekan lalu di Universitas Andalas Padang. Dari empat tim TAMC Bagas yang turun, tiga di antaranya berhasil menyabet mendali.
    Manajer TAMC Bagas, Bakhrial Eri kepada Singgalang menyebutkan, Miftahul Jannah (mahasiswa) berhasil mendapatkan emas. Sedangkan perunggu didapatkan Kevin Raditia dan Maqhfiratul Husna pada kelas yunior dan pra yunior. "Alahmdulillah, perjuangan tim kita tidak sia-sia, meskipun dalam keberangkatan dengan serba adanya," kata dia.
    Menurutnya, Kejurda antara mahasiswa ini tentu bagian dari penguatan tim TAMC Bagas nantinya dalam menghadapi Porprov Sumatera Barat 2018, dimana Padang Pariaman jadi tuan rumahnya. "Sebab, sebagai tuan rumah kita harus sukses. Ya, sukses meraih prestasi, dan tentunya sukses pula pelaksanaannya. Taekwondo satu dari sekian banyak cabang olahraga yang akan dipertandingkan nantinya," ungkap Bakhrial Eri.
    Bakhrial Eri yang didampingi pelatih TAMC Bagas, Arman Koto mengaku terus melakukan pembinaan secara berkesinambungan di lokasi yang dimilikinya di Kecamatan Batang Gasan. "Pokoknya kita komit, untuk terus mengikuti berbagai iven dan Kejurda yang diadakan dimana pun. Sebab, di samping latihan yang dilakukan secara berkala, pertandingan juga penting artinya dalam menunjang kemampuan atlet," ujar mereka.
    "Kesuksesan dalam meraih prestasi, di samping disokong oleh moril, juga tidak kalah pentingnya adalah dukungan materil," ungkapnya. Nah, kata dia, TAMC Bagas telah cukup punya nama, dan terkenal di mana-mana, tetapi dukungan materil yang kurang, maka prestasi gemilang masih susah untuk di dapatkan.
    Baik Bakhrial Eri selaku Manajer tim, maupun Arman Koto selaku pelatih sangat mengharapkan sokongan kuat dari Pengcap Taekwondo Indonesi (TI) bersama KONI Kabupaten Padang Pariaman. Dukungan itu amat penting, mengingat prestasi ini tidak hanya untuk diri atlet, tetapi sekaligus membawa nama baik daerah ini. (501)

Kepala SD Potong Dana Beasiswa Anggota Dewan Dt. Lung Bersikap Kadisdukbud Padang Pariaman Sumbangan yang Dikondisikan Itu Dikembalikan

Kepala SD Potong Dana Beasiswa Anggota Dewan Dt. Lung Bersikap
Kadisdukbud Padang Pariaman Sumbangan yang Dikondisikan Itu Dikembalikan 

Lubuk Alung--Melakukan pungutan liar (Pungli) seakan telah membudaya di kalangan oknum-oknum aparatur pemerintah, tak terkecuali pada lembaga-lembaga pendidikan. Sepertinya oknum-oknum itu merasa bodoh jika tidak memperoleh ‘sesuatu’ dari warga yang berurusan dengan mereka. Padahal, negara menggaji mereka untuk melayani kepentingan publik.
    Dalam upaya pemberantasan Pungli itu, pemerintah membentuk Satuan Tugas Sapu Bersih (Satgas Saber) Pungli. Tidak tanggung-tanggung, Presiden Joko Widodo bahkan telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satgas Saber Pungli tersebut dan menandatanganinya pada tanggal 20 Oktober 2016.
    Namun, oknum-oknum aparatur bagai tak terusik oleh keberadaan Perpres itu. Pada sejumlah lembaga pemerintah Pungli disinyalir masih terus berlangsung meski dengan beragam modus penyamaran.
    Sejumlah lembaga pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman konon masih terus melakukan praktek pungutan tak berdasar hukum dimaksud. Kalau di sekolah, sasarannya orangtua atau wali murid / siswa. Sedangkan pada tingkat lembaga penyelenggara urusan pendidikan, sasarannya adalah para guru – terutama penerima tunjangan profesi. 
    Menerima laporan adanya dugaan pemotongan dana beasiswa pada suatu unit sekolah dasar (SD) di Kecamatan Lubuk Alung, anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV, Syahrul Datuak Bandaro Sati, langsung melakukan kroscek (memeriksa kebenaran) ke sekolah itu, Selasa (16/5) lalu.
    Wakil rakyat yang lebih dikenal dengan nama Syahrul Datuak Lung itu sebelumnya mengaku menerima laporan dari sejumlah orangtua murid tentang adanya pemotongan dana beasiswa yang diterima murid. Bagi murid yang menerima beasiswa Rp450 ribu terkena pemotongan Rp75 ribu. Sedangkan murid yang menerima beasiswa Rp250 ribu kena potong Rp50 ribu.
    Namun, Kepala SD yang dia tuju tidak berada di sekolah. Menurut empat guru yang sedang bertugas, pimpinan mereka sedang mengawas ujian akhir di sekolah lain. Menjawab pertanyaan Datuak Lung, guru-guru tersebut tidak membantah. Hanya saja, mereka meluruskan, tidak ada pemotongan, tetapi orangtua murid yang menyerahkan sebagai sumbangan untuk kelanjutan mushalla sekolah.
    "Kepala sekolah tidak melakukan pemotongan, Pak, tetapi orangtua murid yang menyerahkan sumbangan setelah menerima dana beasiswa secara utuh," ujar seorang guru. Sewaktu ditanya lagi, guru itu mengakui, pihak sekolah melalui komite mengundang orangtua murid yang akan menerima beasiswa. Dalam rapat bersama kepala SD, komite sekolah dan para orangtua murid lahir kesepakatan untuk menyumbangkan sebagian dana beasiswa.
    Di SD tersebut, kata guru itu, jumlah penerima beasiswa dari pemerintah tahun 2017 ini sebanyak 63 murid. Rinciannya, penerima beasiswa Rp450 ribu sebanyak 46 murid. Sedangkan penerima beasiswa Rp225 ribu (bukan Rp250 ribu – red) sebanyak 17 murid. Dengan demikian, berarti dana yang terkumpul dari otrangtua murid penerima beasiswa 2017 berjumlah Rp4,3 juta.
    Menyikapi informasi tersebut, Datuak Lung meminta kepada guru-guru yang hadir supaya mengingatkan kepala sekolah agar mengembalikan dana yang diterima dari para orangtua murid penerima beasiswa. Sebab, sumbangan itu tidak murni atas keinginan para orangtua, tetapi dikondisikan kepala sekolah melalui komite.
    "Kalau butuh dana untuk kelanjutan pembangunan mushalla dan toilet untuk murid-murid seharusnya ajukan permohonan dengan proposal kepada bupati melalui dinas pendidikan. Berikan fotokopinya satu rangkap kepada saya. Insya Allah wajib bagi saya memperjuangkannya, minimal dengan dana aspirasi saya selaku anggota dewan," kata Datuak Lung kepada para guru.
    Seperti mengetahui ada wakil rakyat datang ke sekolah tempat anak mereka belajar, sejumlah orangtua murid menunggu Datuak Lung di sebuah rumah tak jauh dari gedung sekolah. Sewaktu hendak meninggalkan SD tersebut, Datuak Lung menghentikan mobilnya, turun dan menemui orangtua itu.
    Ternyata benar, para orangtua itu mengaku dikondisikan menyumbang Rp75 ribu dan Rp50 ribu dari dana beasiswa yang akan mereka terima. Para orangtua itu menyatakan, mereka sebenarnya tidak mau menyumbang karena sangat membutuhkan uang tersebut untuk membeli perlengkapan sekolah si anak. "Namun, kami tak berani bersuara, kuatir berakibat pada nilai anak kami di sekolah," cetus seorang di antara mereka.

    Kadisdikbud berjanji menindak

    Setelah meninggalkan SD, Datuak Lung langsung menemui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Padang Pariaman, Rahmang yang berkantor di Parit Malintang. Datuak Lung pun melaporkan temuannya kepada Rahmang.
    Setelah mendengar laporan itu, Rahmang menyatakan sependapat jika apa yang disebut oleh pihak sekolah sebagai sumbangan itu bertentangan dengan Perpres 87/2016. Sebab, terkesan dikondisikan. "Kalau murni sumbangan atas inisiatif orangtua murid, tentulah jumlahnya tidak seragam," ujarnya.
    Rahmang juga menyatakan sependapat dengan Datuak Lung yang politisi Partai Golkar Padang Pariaman itu agar si kepala SD mengembalikan ‘uang sumbangan’ orangtua murid penerima beasiswa itu secara utuh. Yang menyumbang Rp75 ribu kembalikan lagi Rp75 ribu. Begitu juga dengan yang menyumbang Rp50 ribu.
    Menyikapi informasi akan berlangsung pelantikan seluruh kepala SD se-Kabupaten Padang Pariaman (404 unit – red), Jumat (19/5) ini, Datuak Lung meminta Rahmang agar mengkaji ulang kepala SD yang dia maksud, kalau perlu berhentikan dari jabatannya. (501)

Puskesmas Batang Gasan Berharap Bisa Melaju ke Tingkat Nasional

Puskesmas Batang Gasan Berharap Bisa Melaju ke Tingkat Nasional

Batang Gasan--Puskesmas Batang Gasan, Selasa (16/5) di datangi tim juri dari Provinsi Sumatera Barat yang di ketuai dr. Lila Yanwar, karena menjadi salah satu wakil Kabupaten Padang Pariaman dalam Nominasi Tingkat Provinsi, yang mana dari lima kategori yang di nilai, Puskesmas Batang Gasan mendapat dua nominasi, yakni Puskesmas berprestasi dan tenaga kesehatan teladan tingkat Sumatera Barat dan Puskesmas Sungai Geringging Nominasi Dokter dan Tenaga Medis Berprestasi.
    Acara diawali dengan aktifitas fisik selama 15 menit dengan gerak bersama sambil menyanyikan lagu "Goyang Dumang" yang di populerkan oleh penyanyi Cita Citata. Dewan juri, Staf Ahli Hj. Suarni Murad, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Aspinuddin, Camat Batang Gasan, Rahmad, Kapolsek, Kepala Puskesmas, Bidan, Walinagari dan semua peserta acara penilaian ini bergerak fisik sambil senam bersama yang bertujuan menyegarkan badan.
    "Mari kita tingkatkan pelayanan dan bekerja keras, karena Puskemas Batang Gasan dalam 15 tahun ini belum menunjukkan prestasinya. Tentunya dengan momen ini kita akan memenuhi indikator-indikator demi tercapanya harapan kita semua; Padang Pariaman juara satu se-Sumatera Barat," ungkap Ketua DPRD Padang Pariaman, H. Faisal Arifin Rangkayo Majobasa.
    Bupati Padang Pariaman pada kesempatan ini diwakili Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik, Hj. Suarni Murad mengatakan, pada hakekatnya Puskesmas berprestasi adalah Puskesmas yang memberikan keunggulan kompetiotif, memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan, membangun dan meningkatkan pelayanan dan kerja tim antar staf, memberikan pendidikan kepada seluruh komponen perangkat kerja Puskesmas, dan peningkatan fasilitas penunjang kesehatan serta meningkatkan keamanan dalam bekerja.
    Adapun manfaat penilain ini bagi Dinas Kesehatan, kata dia, adalah sebagai wahana peningkatan mutu kinerja melalui peningkatan berkesinambungan sistem manajemen Puskesmas. "Mudah-Mudahan Puskesmas Batang Gasan menjadi juara. Selamat berlomba, tunjukan pada tim penilai bahwa kita layak," tutur mantan Sekrertaris DPRD Padang Pariaman ini.
    "Yang akan dinilai kinerja pokok, pelayanan masyarakat, kerjasama Puskesmas dengan masyarakat dalam kesehatasn serta peran serta Camat dan Muspika dalam menunjang pelayanan kesehatan masyarakat, dan yang utama sekali menurunkan yang sakit dan meningkatkan yang sehat," kata mantan Kepala RSUD Pariaman yang juga Ketua Tim Penilai, dr. Hj. Lila YAnwar.
    Pada tahun 2015, katanya, Puskesmas Siberut, Mentawai mendapat juara satu nasional dan pada tahun 2016 Puskesmas di Dharmasraya mendapat juara II nasional Puskemas Berprestasi. "Dan jika Puskesmas Batang Gasan bisa memenuhi pokok penilaian dari kami tim penilai yang terdiri dari unsur Poltekes, BPJS dan Dinas Kesehatan, maka tentunya bukan tidak mungkin Puskesmas Batang Gasan tahun ini yang akan Ke Istana Negara, bertemu Presiden Jokowi.
    Puskesmas Batang Gasan menyampaikan exposnya dengan menunjukan dokumentasi kepada tim penilai di layar infokus, tentang program apa saja yang telah berjalan, dan target ke depanya, serta peran Dinas Kesehatan Padang Pariaman dalam pengarah pelayanan kepada masyarakat. Setelah itu, masing-masing tim penilai masuk ke dalam ruangan gizi, poli, UGD, poli anak dan ruang PromKes Puskesmas sesuai kriteria penilaian dan diakhiri dengan makan bajamba bersama seluruh perangkat Puskesmas Batang Gasan. (501)

Minggu, 14 Mei 2017

Mendes PDTT RI Eko Putro Sandjojo Tiap Nagari Akan Mendapat Rp1,5 Milyar Dana Desa

Mendes PDTT RI Eko Putro Sandjojo
Tiap Nagari Akan Mendapat Rp1,5 Milyar Dana Desa

Padang Pariaman--Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT RI), Eko Putro Sandjojo optimis desa yang mandiri akan dapat terwujud dengan adanya empat agenda prioritas Kemendes PDTT.
    "Ada empat agenda proritas kementerian. Kalau empat agenda ini kita laksanakan, maka kita yakin harapan terwujudnya desa mandiri bukan sekadar ilusi tetapi akan menjadi sebuah kenyataan," cetus dia, Sabtu lalu saat berkunjung ke Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman.
    Keempat agenda tersebut antara lain mengarahkan dana desa untuk membangun keunggulan dari masing-masing desa di Indonesia yang berjumlah sebanyak 74.954 desa. "Kita harus mendorong agar desa-desa dapat memiliki keunggulan yang berbeda dengan desa-desa lainnya. Dengan memiliki keunggulan tersebut maka dipastkan akan memiliki nilai tawar yang lebih tinggi,” jelas dia.
    Dengan program one vilage one product atau satu desa satu produk ini merupakan program unggulan desa atau program unggulan kawasan pedesaan, inilah prioritas pertama yang harus kita kawal," katanya.
    Agenda kedua, papar Eko, dengan mendorong pembentukan dan pengembangan BUMdes yang sudah seharusnya menjadi pilar penting bagi perekonomian masyarakat di tingkat desa.
    Lebih lanjut, Eko menyebutkan, untuk agenda yang ketiga adalah dengan mendorong terbangunnya embung-embung desa atau sebuah waduk berukuran kecil pada lokasi pertanian yang bertujuan untuk menampung kelebihan air hujan di musim penghujan dan pemanfaatannya pada musim kemarau untuk berbagai keperluan, baik di bidang pertanian maupun kepentingan lain bagi masyarakat.
    "Dari data statistik, 80 persen desa di Indonesia adalah pertanian. Permasalahan yang ada pada pertanian itu adalah permasalahan ketersediaan air yang kadang kala tidak terpenuhi. Karena itu, kita mendorong penggunaan dana desa itu dapat dibuat satu embung yang bisa dimanfaatkan dengan baik, terutama pada musim kemarau," katanya.
    Sedangkan agenda yang keempat, Kemendes PDTT mendorong setiap desa memiliki sarana olahraga agar para pemuda-pemuda yang ada di pedesaan dapat berekpresi dan beraktualisasi. "Para pemuda yang ada di desa kerap keluar dari desanya karena tidak ada tempat untuk berekspresi dan beraktualsasi. Kalau tidak ada tindakan, maka diprediksi pada tahun 2045 jumlah penduduk di desa hanya 35 persen. Inilah kondisi yang memprihatinkan. Karena itulah, kita ciptakan sarana olahraga atau surga di desa-desa," kata Eko.
    Ia juga menjelaskan, tahun 2017 ini nilai alokasi Dana Desa (DD) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) meningkat menjadi Rp60 trilyun. Peningkatan juga akan dilakukan di tahun 2018, yakni menjadi Rp120 trilyun sehingga tiap desa akan mendapat sekitar Rp1,5 milyar.
    Walinagari Toboh Gadang, Yasman didampingi Sekretaris Nagari Zamzami menyebutkan, pembangunan Embung Tabek Gadang Sungai Abu telah dimulai oleh nenek moyangnya tahun 1912, jauh hari sebelum Kemerdekaan RI. Data tersebut tercatat pada dinding embung, bahwa Embung Tabek Gadang Sungai Abu di bangun dan di resmikan pada tahun 1912,
    Embung ini, lanjut Yasman, sebelumnya sudah ditutupi oleh tumbuhan besar seperti rumbia yang serasa tak mungkin untuk disingkirkan. "Namun, karena kegigihan kami melobi pihak pengairan, yakni Balai Wilayah Sungai V Sumatera, sehingga dilakukanlah beberapa kali pengerukan dan di iringi pemasangan lining sehingga menjadi seperti sekarang ini," jelas dia.
    Hari demi hari, ulas Zamzami menambahkan, terbersit pemikiran untuk mengelola secara terpadu lokasi ini. Pihaknya mulai melakukan pendekatan pada masyarakat untuk bisa menyerahkan tanahnya pada pemerintah dan akan di kelola secara terpadu untuk embung yang besar, arena main air dengan perahu dayung. Di sampingnya akan di buat kolam pemandian. Embung juga diisi dengan ikan dan saat-saat tertentu akan diadakan lomba memancing.
    Di bagian sisi kiri embung juga akan dibangun sarana olahraga, yaitu lapangan sepak bola nagari, lengkap dengan tribun minimalis dan pada bagian lainnya akan kita manfaatkan sebagai lahan parkir. Sepanjang dan di sekeliling embung akan ditanami pohon jambu merah tanpa biji.
    Embung Sungai Abu Tabek Gadang, kata Zamzami lagi, terletak di dua korong, yakni Korong Toboh Surau Kandang, Nagari Toboh Gadang dengan Korong Toboh Sawah Mansi, Nagari Toboh Gadang Timur. (501)

Mendes PDTT RI Letakan Batu Pertama Embung Toboh Gadang

Mendes PDTT RI Letakan Batu Pertama Embung Toboh Gadang

Padang Pariaman--Sempat dikabarkan batal, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT RI), Eko Putro Sandjojo tetap jadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Padang Pariaman. Kedatangannya, Sabtu (13/5), molor lebih empat jam dari jadwal semula pukul 08.30 WIB.
    Kedatangan Menteri Eko Putro Sandjojo yang didampingi Ketua DPW PKB Sumbar, H. Febby Datuak Bangso Nan Putiah disambut Bupati Ali Mukhni yang merupakan Ketua DPW PAN Sumbar di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Setelah menjamu makan siang, langsung menuju lokasi kegiatan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Embung Nagari (Desa – red) Toboh Gadang dan Nagari Toboh Gadang Timur, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang (Sintoga).
    Setelah penyambutan dengan kesenian tradisional, acara pun dimulai. Dalam sambutan selamat datang, Bupati Ali Mukhni melaporkan, embung yang berlokasi di Dusun Sungai Abu, Korong Tabek Gadang, ini mulai dibangun tahun 1912. Namun, terbengkalai dan tidak terawat sehingga penuh semak-belukar. Ia pun meminta bantuan Mendes PDTT RI untuk kelanjutan pembangunan embung sebesar Rp3 miliar itu. Embung itu juga didesain untuk sarana olahraga air dan objek wisata.
    Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan atau aliran anak sungai serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait.
    Menanggapi permintaan bupati, Menteri Eko Putro Sandjojo spontan merespon dengan menyatakan membantu sebesar Rp1,5 miliar. "Sisanya satu setengah miliar lagi jadi tanggungjawab Pak Bupati mencarikan," ujarnya. Mendengar hal itu, Bupati Ali Mukhni terlihat berdiri sembari tersenyum dan bertepuk tangan.
    Pada kesempatan itu Menteri Eko Putro menyatakan, tahun ini Kemendes PDTT mengusung program prioritas berupa program pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) dan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Pengembangan produk-produk tersebut dikembangkan dengan berbasis teknologi dan inovasi.
    Ia pun mencontohkan beberapa daerah yang sudah bisa fokus untuk mengembangkan produk unggulannya, antara lain di Gorontalo dengan produksi jagungnya atau Dompu yang bisa lepas dari status daerah tertinggal.
    "Desa yang belum fokus akan kita kasih insentif, kita kasih bibit, pupuk dan sarana pertanian gratis,” katanya lagi.
    Eko melanjutkan, selain menetapkan produk unggulan, desa juga didorong untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Menurutnya, dana desa melalui BUMDes dapat menjadi stimulus pembangunan di daerah.
     “BUMDes itu dibikin supaya dana desa suatu saat bukan menjadi sumber utama pembangunan desa. Sumber utamanya yakni desa mempunyai sarana ekonomi sendiri yang bisa membuat desa itu mandiri secara finansial dan membuka lapangan kerja,” tambahnya. (501)

ASN Kemenag Diminta Bersih dan Disiplin dalam Bekerja

ASN Kemenag Diminta Bersih dan Disiplin dalam Bekerja

Padang Pariaman--Shalat akan membuat seseorang bersikap disiplin dan bersih. Untuk itu, sebagai Aparatur Sifil Negara (ASN) Kementerian Agama harus disiplin dalam melaksanakan tugas dan bersih dari hal yang dilarang oleh agama.
    Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Padang Pariaman, H. Helmi, ketika kegiatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1438 H di Mushalla Al Mubarak depan Kankemenag setempat, Kiambang, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung.
    Kegiatan Isra' Mi'raj tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan memperat jalinan tali silaturahmi antar ASN Kankemenag Padang Pariaman dengan penceramah Akmaludin Tuanku Labai Mudo.
    Tampak hadir Kasubbag TU, H. Syafrizal Tuanku Sidi Sati, Kasi Penmad, H. Yurdinal, Kasi Bimais, Epi Mayardi, Kasi PHU, Syaiful Azhar, Kasi PD dan Pontren, Irsyad, dan Kepala KUA, Kepala Madrasah, Pokjawas, Pokjaluh se-Kabupaten Padang Pariaman dan Ketua PAI Non PNS serta seluruh ASN dan honorer di lingkungan Kemenag.
    Pada kesempatan tersebut, keluarga besar Kankemenag Padang Pariaman menyerahkan bantuan sosial kepada pegawai honorer, Febri Yuhendri yang rumah orangtuanya tertimpa pohon kelapa beberapa minggu yang lalu, serta menerima cendra mata dari Hardika Yandri, mahasiswa PL dari UNP sebagai mahasiswa paling rajin apel dan masuk kantor selama mengikuti PL di Kankemenag Padang Pariaman. (501)

Tim Penilai Lomba PKK Kunjungi Nagari Lubuk Pandan

Tim Penilai Lomba PKK Kunjungi Nagari Lubuk Pandan

Padang Pariaman--Kaum perempuan selaku kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) hendaknya memiliki inovasi dan kegigihan dalam memperjuangkan anggaran organisasi dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), baik di tingkat nagari, kecamatan maupun kabupaten. Dengan ketersediaan anggaran banyak kegiatan yang dapat dilaksanakan.
    Harapan itu dikemukakan Ketua Tim Penilai Lomba PKK Tingkat Provinsi Sumatera Barat, Hj. Nevi Zuairina (isteri Irwan Prayitno, gubernur – red) ketika mengunjungi Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Jumat lalu.
    Meski demikian, lanjut Nevi, walaupun anggaran yang diperoleh belum sesuai harapan, kader PKK tetap harus bekerja keras sesuai dengan kemampuan maksimal. "Kita bisa lihat sendiri, PKK itu organisasi the best karena banyak yang sudah dilakukannya untuk pembangunan masyarakat," ujarnya.
    Menurut Nevi, tim akan melakukan penilaian secara objektif sekaligus melakukan pembinaan. "Jika baik, kami berikan applaus. Jika belum baik, kami ungkapkan serta menunjukkan solusi bagaimana menjadi lebih baik," papar dia sembari menambahkan, pemenang tingkat provinsi akan dinilai oleh tim tingkat nasional.
    Kedatangan Nevi beserta Anggota Tim Penilai disambut Bupati yang diwakili Sekdakab Jonpriadi, Wakil Ketua DPRD Mothia Azis Datuak Yang Basa, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Erman, Ketua Tim Penggerak PKK Hj Rena Sovia (isteri Ali Mukhni, Bupati Padang Pariaman) beserta jajaran pengurus, sejumlah camat serta Walinagari Lubuk Pandan Budiman bersama aparatur dan kader-kader PKK.
    Sebelumnya Sekdakab Jonpriadi melaporkan, penilaian Lomba PKK ini terdiri dari lima kategori dengan lima nagari dan kecamatan berbeda. Namun, untuk ekspos dipusatkan di Lubuk Pandan. Selanjutnya tim penilaian melakukan peninjauan ke lima nagari dimaksud.
    Ke-5 nagari itu adalah Lubuk Pandan untuk Lomba Hatinya (Halaman Asri, Teratur, Indah, Nyaman) PKK, Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau untuk Lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), Malai V Suku, Gasan Gadang untuk Lomba Penanganan Kekerasan dalam Rumahtangga (KdRt), Kapalo Koto, Nan Sabaris untuk Lomba Tertib Administrasi PKK dan Nagari Aie Tajun, Lubuk Alung untuk Lomba IVA Test. (501) 

Jumat, 12 Mei 2017

Soal Pembangunan Rel Kereta Api Bundo Kanduang Agam Mengadu ke John Kenedy Azis

Soal Pembangunan Rel Kereta Api
Bundo Kanduang Agam Mengadu ke John Kenedy Azis

Agam--Bundo Kanduang Kabupaten Agam menyampaikan sejumlah keluhannya ke anggota DPR RI, John Kenedy Azis, Sabtu pekan lalu, dalam acara reses anggota dewan asal Dapil Sumbar II dari Partai Golkar tersebut.
    Acara yang berlangsung di Masjid Safinatullah, Obay, Ladang Laweh, Kecamatan Banu Hampu itu menjadi momen tersendiri antara Bundo Kanduang daerah itu dengan politikus asal Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman demikian.
    Ketua Bundo Kanduang Kabupaten Agam, Rosmiati mengatakan, kedatangan anggota DPR RI ini merupakan perhatian khusus terhadap kaum perempuan. "Ini suatu kehormatan yang paling tinggi kami rasakan. Jauh dari pusat sana hanya untuk bertemu dengan kami," ujar Rosmiati.
    "Kita minta kejelasan tentang nasib masyarakat di sini soal pelebaran jalan rel kereta api yang melalui kampung ini. Bagaimana nasib masyarakat yang terkena rumahnya terhadap rel kereta api tersebut," kata dia.
    Pihaknya bermohon, agar persoalan itu bisa jelas. Sebab, walau bagaimanapun, yang namanya pembangunan, tentu masyarakat yang terkena dampaknya akan menerima bagian yang disebut ganti rugi.
    "Besar harapan kita, Bapak John Kenedy Azis bisa memberikan solusi dalam hal ini. Kita ingin, pembangunan atau pelebaran rel kereta api lancar, masyarakat pun merasa senang. Dan jangan sampai terjadi sebaliknya," ungkap Rosmiati.
    Sementara itu, John Kenedy Azis mengaku dengan reses yang dilakukannya inilah dia bisa mengetahui apa-apa yang dialami oleh masyarakat. "Kalau memang ini terjadi pada rumah masyarakat, tentu saya akan membantu mencarikan solusinya," ujar dia.
    Menurut dia, pemerintah seharusnya tidak menghabiskan rumah masyarakat, sebelum dibayarkan ganti ruginya.
    "Yang jelas, saya akan berpihak kepada masyarakat. Nanti akan dibicarakan dengan teman-teman anggota DPR RI yang berhubungan dengan hal itu," ulas John Kenedy Azis. (501)

Disampaikan ke John Kenedy Azis Masyarakat Gadut Butuh Normalisasi Sungai Batang Agam

Disampaikan ke John Kenedy Azis
Masyarakat Gadut Butuh Normalisasi Sungai Batang Agam

Agam--Masyarakat Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam minta anggota DPR RI, H. John Kenedy Azis untuk memberikan perhatian terhadap kampungnya. Selama ini belum ada wakil rakyat dari pusat yang berkunjung untuk melihat kondisi masyarakatnya secara langsung.
    Ketua Bamus Nagari Gadut, Gamal Amri Datuak Pangulu Sati mengatakan, kedatangan anggota DPR RI ini tentu masyarakat bisa menyampaikan harapan dan masukan untuk kemajuan nagari kedepannya.
    "Kita berharap kepada masyarakat untuk menyampaikan apa-apa yang di inginkan untuk kemajuan nagari," ujar Gamal Amri di depan John Kenedy Azis pada acara reses dan silaturahim, Sabtu pekan lalu.
    Menurut dia, normalisasi Sungai Batang Agam menjadi kebutuhan yang mutlak. Sebab, bila kondisi musim hujan, dengan mudahnya timbul ancaman terhadap pemukiman dan lahan pertanian masyarakat Gadut ini.
    John Kenedy Azis mengatakan, kunjungannya kali ini merupakan bagian dari tugas dan wewenangnya selaku wakil masyarakat yang duduk di DPR RI. "Kunjungan ini adalah untuk menjemput aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat yang akan di perjuangkan di pusat sana," ungkap politikus Partai Golkar asal Sungai Geringging, Padang Pariaman ini. (501)

Jajaran Polres Padang Pariaman Bekuk Seorang Tahanan Kabur dari Pekanbaru

Jajaran Polres Padang Pariaman Bekuk Seorang Tahanan Kabur dari Pekanbaru

Padang Pariaman--Satu dari sekian banyak tahanan yang kabur dari Rutan Kelas II B Sialang Bungkuak, Pekanbaru, Provinsi Riau berinisial ZI berhasil dibekuk jajaran Polres Padang Pariaman di Korong Rukam, Nagari Koto Dalam, Kecamatan Padang Sago, Kamis (11/5) petang.
    Penangkapan salah seorang narapidana tersebut setelah adanya informasi dari masyarakat setempat yang tengah berada di rumah adik ibu tersangka ZI di Rukam yang disampaikan ke pihak Polres daerah itu. Mendapat informasi demikian, jajaran Polres Padang Pariaman langsung terjun ke lokasi. ZI pun tak memberikan perlawanan.
    Wakapolres Padang Pariaman, Kompol Yuhandri kepada sejumlah wartawan, Jumat kemarin menyebutkan, bahwa ZI diketahui merupakan tahanan yang terlibat Curanmor atau pencurian sepeda motor, pada tahun silam, dan dijatuhi hukuman vonis kurungan penjara oleh Pengadilan Negeri Pekanbaru selama dua tahun enam bulan.
    "Diketahui pula, ZI telah menjalani hukumannya selama satu tahun. Dia turut kabur dari Rutan pada Jumat pekan lalu," kata Yuhandri.
    Dalam pelariannya ke Koto Dalam, Kecamatan Padang Sago, kata Wakapolres, ZI sempat mendapat pemeriksaan petugas razia di perbatasan Sumbar - Riau. Dan dia mengaku baru berumur 16 tahun, sehingga lolos begitu saja dari pemeriksaan demikian.
    Pelaku ZI, kata Yuhandri, sampai di rumah adik ibu kandungnya di Rukam, Nagari Koto Dalam, Sabtu (6/5) lalu. Dan selama di kampung itu dia bekerja membantu mandenya menggembala hewan ternak, serta pekerjaan lainnya.
    "Saat petugas melakukan penyergapan pada Kamis petang, pelaku sempat bersembunyi. Namun, akhirnya sempat juga kita bekuk," ungkapnya.
    Untuk sementara, lanjut Yuhandri, tersangka ZI diamankan di sel tahanan Polres Padang Pariaman. "Kita telah melakukan koordinasi dengan jajaran Polres Pekanbaru, untuk dapat membawa kembali tersangka ke Rutan Kelas II B Sialang Bungkuak," ungkapnya. (501)

Kamis, 11 Mei 2017

John Kenedy Azis Siap Perjuangkan Sulitnya Mengurus SIPI Nelayan Aie Bangis Mulai Menahan tak Makan

John Kenedy Azis Siap Perjuangkan
Sulitnya Mengurus SIPI Nelayan Aie Bangis Mulai Menahan tak Makan

Pasbar--Nelayan Aie Bangis, Kabupaten Pasaman Barat merasa terancam tak lagi bisa melakukan aktivitasnya mencari ikan di laut, sebagai penghidupannya sehari-hari, karena tidak keluarnya Surat Izin Penangkap Ikan (SIPI) dari pemerintah setempat.
    Aidil Fitra, salah seorang nelayan di Aie Bangis menyebutkan, bahwa kesulitan untuk mendapatkan SIPI itu telah lama dikeluhkan, dan hingga saat ini belum ada jalan keluarnya. Bahkan, seorang di antara nelayan daerah itu telah ditangkap di Perairan Pulau Nias Selatan, akibat tak punya hal demikian.   
    "Semua masyarakat Aie Bangis mengandalkan mata pencariannya sebagai nelayan, yang hidupnya nasib-nasiban," kata dia di hadapan anggota DPR RI, John Kenedy Azis, Jumat pekan lalu. Katanya, kalau cuaca sedang bagus ikan bisa banyak dapatnya. Tetapi kalau cuaca sedang buruk ikan susah dapatnya. Ikan kalau banyak dapatnya, nelayan bisa tersenyum. Sebaliknya, terpaksa menahan makan.
    Menurutnya, dengan kondisi tak punya izin, agaknya nelayan sudah mulai menahan makan. Dia menjelaskan, yang menjadi permasalahan bagi nelayan di Aie Bangis ini tidak ada kejelasan tentang SIPI yang diurus. Dengan SIPI, nelayan bisa leluasa mencari ikan. "Sudah lama kami mengurus SIPI, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan dari pihak terkait," katanya.
    Untuk itu, dia bersama nelayan lainnya mengadukan nasibnya kepada John Kenedy Azis agar bisa memberikan solusi terhadap masalah tersebut. Kemudian, yang jadi kendala oleh nelayan, sulitnya mendapatkan es batang. "Untuk satu hari, nelayan membutuhkan 1.000 batang es. Sementara yang tersedia di sini hanya 200 batang. Dengan demikian, terpaksa kami mencari es batang keluar dengan harga yang lebih tinggi sampai di lokasi ini," terangnya.
    Kepada John Kenedy Azis, dia berharap agar bisa memberikan yang terbaik untuk para nelayan Aie Bangis. Kalau bisa memberikan bantuan untuk membangun pabrik di daerah ini.
    John Kenedy Azis merasa terharu dan sedih mendengar penderitaan yang dialami para nelayan itu. "Nelayan juga butuh biaya untuk kehidupan keluarganya. Perjuangan seorang nelayan untuk bisa leluasa menangkap ikan secara resmi tidak ada perhatian dari pemerintah," kata dia.
    "Saya berusaha mengatasi masalah yang dihadapi nelayan Aie Bangis ini. Saya koordinasikan hal ini dengan teman anggota DPRD Sumatera Barat dan Pasaman Barat," ujar John Kenedy Azis yang politikus Partai Golkar itu. (501)

Rabu, 10 Mei 2017

Meskipun Tidak Terdaftar HTI Ada di Padang Pariaman

Meskipun Tidak Terdaftar HTI Ada di Padang Pariaman

Padang Pariaman--Secara kelembagaan, organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak terdaftar di Pemerintahan Padang Pariaman. Namun, gerakan dan aktivitasnya diyakini ada dan cukup berkembang di daerah itu.
    Kepala Kesbangpol Padang Pariaman, H. Yusmanda kepada Singgalang menjelaskan, bahwa HTI tidak terdaftar di institusi yang dia pimpin. "Secara resmi kantornya terletak di Kota Pariaman. Dari kota itulah mereka mengembangkan sayapnya ke kabupaten," kata Yusmanda.
    Menurut dia, sejak HTI dibubarkan pemerintah beberapa hari yang lalu, pihaknya terus melakukan penyelidikan ke sejumlah tempat di Padang Pariaman yang dianggap sebagai tempat markas dan pergerakan HTI itu sendiri. Terutama di kalangan kampus, sekolah, masjid, surau dan pondok pesantren dianggap tempat yang sangat strategis untuk melakukan gerakan demikian.
    "Kita minta kerjasama yang baik dengan semua lembaga tersebut, untuk selalu mawas diri agar tidak ketularan oleh organisasi terlarang itu," katanya. Katanya, dibubarkannya HTI oleh pemerintah, tentu dengan alasan yang jelas dan kuat dalam soal menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    Pihaknya menilai, ada sejumlah masjid dan pondok pesantren di Padang Pariaman yang jadi sasaran untuk pengembangan HTI itu. Untuk ini, dia minta pengurus masjid dan pesantren terkait untuk kembali ke jalan yang benar dan lurus.
    Kesbangpol sebagai institusi tempat terdaftarnya organisasi masyarakat dan partai politik, kata Yusmanda, telah merangkul semua pihak di Padang Pariaman, terkait pencegahan paham-paham keagamaan yang dinilai melanggar itu. "Termasuk dengan para walinagari yang ada di daerah ini, untuk selalu melakukan pemantauan terhadap kelompok masyarakatnya sendiri. Kalau mencurigakan, silahkan hubungi kami atau pihak berwajib," ungkapnya.
    Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Pariaman, Dr. Zainal Tuanku Mudo menjelaskan, bahwa HTI adalah soal paham keagamaan, dimana kelompok ini menginginkan negara ini menerapkan sistem khilafah, atau pemerintahan Islam.
    Alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Ringan-Ringan ini menilai ada sebagian masyarakat Padang Pariaman yang ikut terbawa arus oleh gelombang ini. "Kita tahu, banyak pamlet yang disebar oleh HTI, dan banyak pula orang kampung yang diajaknya ke dalam perkumpulannya, mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan, tentu kini masyarakat bisa menilai, mana organisasi yang dilarang, dan mana pula yang boleh untuk diikuti," katanya.
    "Kalau suatu kelompok dinilai melanggar aturan main yang ada, wajar saja pemerintah mengambil tindakan," ujar Zainal. Memang, katanya, HTI sulit mencari titik temunya dengan organisasi Islam yang telah eksis, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. (501)

Lewat Bantuan Kemenag RI Rp150 Juta Pesantren Ma'arif Assa'adiyah Bangun Asrama Putri

Lewat Bantuan Kemenag RI Rp150 Juta
Pesantren Ma'arif Assa'adiyah Bangun Asrama Putri

Limapuluh Kota--Bermodalkan bantuan dari Kementerian Agama RI sebesar Rp150 juta, Pondok Pesantren Ma'arif Assa'adiyah membangun asrama putri. Rencananya, pembangunan asrama itu akan dimulai pada awal puasa nanti.
    "Alhamdulillah, impian untuk punya bangunan asrama putri akhirnya terwujud," kata H. Sudirman Syair, Pimpinan Pondok Pesantren Ma'arif Assa'adiyah, Batu Nan Limo, Koto Tangah Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota.
    Menurut dia, pesantren yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Islam Assa'adiyah ini telah lama membeli sebidang tanah untuk bangunan asrama putri tersebut. Namun, karena uang untuk memulai bangunan belum ada, makanya hingga sekarang belum jadi. Bantuan Kemenag RI ini jadi pewujud impian yang nyaris terpendam itu.
    Dalam rencana, kata Sudirman Syair, bangunan itu akan dibuat dengan ukuran 24x7 meter berlantai dua. Kira-kira 300 meter sebelah barat lokasi pesantren ini. "Sesuai anggaran yang ada, tahap pertama bangunan ini tentu hanya satu lantai dulu. Namun, kerangkanya tetap dengan kekuatan dua lantai," ungkapnya.
    "Kita ingin, antara asrama putra dan putri terpisah jauh, untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan dalam dunia anak muda," ungkapnya. Katanya lagi, tanah yang seluas itu telah lama dibeli oleh yayasan.
    Sudiman Syair mengetuk hati masyarakat Koto Tangah Simalanggang, baik yang ada di kampung maupun yang sukses di rantau untuk ikut serta dalam pembangunan asrama putri ini. "Dan lagi, pembangunan asrama ini kita kembangkan, sekaitan semakin banyaknya santri putri yang berminat menuntut ilmu di pesantren ini," sebutnya.
    "Pesantren yang mengelola pendidikan sejak dari TK hingga Madrasah Aliyah (MA) ini dari masa ke masa terus dapat tempat di hati masyarakat. Terutama dari kalangan masyarakat luar Koto Tangah Simalangang itu sendiri," katanya.
    Katanya lagi, para lulusan pesantren ini tak kalah bersaing dengan anak-anak lulusan sekolah umum. "Santri kita banyak pula yang di terima di perguruan tinggi favorit. Ini terjadi, tentu tidak terlepas dari peran semua pihak, para majelis guru dan pengelola yayasan," ulasnya. (501)

Soal Perbaikan Jalan yang Hancur Kontribusi Pemikiran Anggota Dewan Asal Lubuk Alung Amat Dibutuhkan

Soal Perbaikan Jalan yang Hancur
Kontribusi Pemikiran Anggota Dewan Asal Lubuk Alung Amat Dibutuhkan

Lubuk Alung--Ada memang statamen bersahabat dari anggota DPRD. Biasalah. Tentu dengan bahasanya. Dan pernyataan pemerintah juga dengan bahasanya, bahwa jalan ini akan diperbaiki sepanjang tiga kilometer.
    "Bagi kita bukan perbaikan saja yang jadi permasalahannya. Tetapi bagaimana pembangunan atau perbaikan jalan ini tidak terpotong-potong dan dapat dilaksanakan dengan   kontruksi yang lebih layak," kata Dr. Irwandi Sulin Datuak Gadang, salah seorang tokoh masyarakat Lubuk Alung, ketika menanggapi soal perbaikan jalan yang punah akibat aktivitas tambang galian C.
    Menurut dia, sesuai kebutuhan tekhnisnya, jalan itu tidak asalan dalam memperbaiki  dan melaksanakan perbaikan, seperti hanya memberi bedak sehingga lobang jalan (sementara) dapat di tutup. Kalau dengan itu, enam bulan, maksimal satu tahun, jalan akan rusak lagi dan tentu dengan kambing hitam yang sama; truk melewati jalan yang sudah over load, baik kapasitas maupun kwantitasnya.
    Irwandi Sulin yang mantan Rektor Unitas Padang itu mengatakan, bahwa ini alasan masa lalu yang tidak terpakai lagi. "Kita mungkin sudah muak dengan bahasa retorika pembelaan dan pembenaran. Tahu kondisi kebutuhan kualitas bernilai 10 tapi dikerjakan dengan pola bernilai lima. Ya hasilnya juga lima. Dua kali dari beban yang seharusnya dipikulnya, jelas jalan tidak akan mampu menahan," ungkapnya.
    Katanya lagi, kondisi dan aktualisasi dinamika kehidupan masyarakat Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman pada akhirnya malah menimbulkan opini miris baru terhadap kebijakan yang dilakukan. Keluar bahasa asal-asalan. Asal selesai saja, pengerjaan jalan tidak dibuat dengan dasar kajian dan analisis.
    "Disadari atau tidak, jalan pada jalur ini digunakan untuk jalan hasil tambang galian C (sirtu, dan batubata), maka tentu harus juga didesain sesuai kebutuhannya, jangan desain jalannya dibuatkan untuk kapasitas truk normal. Kita berharap, desainlah jalan ini sesuai dengan kebutuhannya. Jalan ini digunakan untuk akses transportasi sirtukil yang notabene adalah sumber PAD terbesar bagi Padang Pariaman," sebutnya.
    Selaku tokoh masyarakat di nagari yang heterogen, Irwandi Sulin ingin tidak menyalahkan siapapun. Perbedaan pendapat, bahwa yang menyebabkan jalan rusak adalah truk pasir, masyakarakat yang sulit diatur dan ukuran kendaraaan yang berlalu lintas tidak sesuai dengan kapasitas tampung jalan, semua orang  mengetahui mengenai hal ini, sehingga yang perlu dicarikan solusi yang pintar dan halus, tentu dengan makna masyarakat banyak terlindungi haknya, kehidupan masyarakat tambang dapat berlangsung tanpa menimbulkan gejolak dan pemerintah jangan dipersalahkan. 
    "Harapan kami kepada anggota dewan, terutama hasil pemilihan wilayah IV atau yang dari Lubuk Alung sendiri dapat berinisiatif melahirkan aturan, paparkan pmikiran selaku wakil kami dengan pemikiran yang jitu, terpakai dan memberi nilai bagi kami masyarakat," harapnya. (501)