Rabu, 29 Juli 2020

Lewat DAK Rp13 Miliar RSUD Padang Pariaman Bangun Gedung NICu, PICU dan HCU

Pembangunan gedung Neonatal Intensive Care Unit (NICU), Pediatric Intensive Care Unit (PICU) dan HCU pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Pariaman telah dimulai. Pembangunan gedung tersebut merupakan kebutuhan dalam upaya Pemerintah Daerah memberikan layanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. 

Inspektur Hendra Aswara menjelaskan, bahwa nilai proyek sebesar Rp13 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Pekerjaan dilaksanakan selama lima bulan atau bulan Desember berakhir kontrak. 

"Gedung NICU, PICU dan HCU merupakan kegiatan prioritas daerah. Ini bukti komitmen Bapak Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman melayani 450 ribu lebih warga mendapatkan layanan kesehatan," kata Hendra didampingi Direktur RSUD Lismawati saat meninjau lokasi pembangunan di Parit Malintang, Selasa (28/7). 

Ditambahkannya, gedungnya terdiri dari tiga lantai, berada persis di depan gedung poli yang ada sekarang. Saat ini, pelaksana proyek pembersihan lahan dan kemudian pemasangan sumuran. 

Mantan Kadis Perizinan itu mengingatkan, pelaksana proyek harus bekerja sesuai kontrak yang telah disepakati. Pengawas proyek diminta memberikan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan. 

"Sesuai arahan Bapak Bupati Ali Mukhni, pekerjaan harus tepat mutu, tepat waktu dan dinikmati oleh masyarakat," ujar peraih penghargaan keterbukaan infomasi publik tahun 2015 itu. 

Sementara Direktur RSUD Lismawati terus melakukan pembenahan dalam pelayanan kesehatan. Dalam masa pandemi covid-19, RSUD juga sedang membangun ruang isolasi bagi pasien yang terkonfirmasi. 

Kemudian adanya gedung NICU, PICU dan HCU yang memadai akan menambah pelayanan rumah sakit. "Semoga pembangunan bisa selesai tepat waktu dan segera dinikmati masyarakat tahun ini. Mohon doanya," ujar dokter spesialis patologi klinik ini. (501)

Pilkada Padang Pariaman Tosriadi Jamal - Idarussalam Berangkat Lewat Golkar dan PPP?

Beredar sinyal kalau Partai Golkar berkoalisi dengan PPP dalam Pilkada Padang Pariaman, dengan mengusung pasangan Tosriadi Jamal - Idarussalam Tuanku Sutan. Namun, kepastian itu belum ada komitmen tertulis dari Golkar.

Ketua Tim Pilkada DPD Partai Golkar Padang Pariaman Hendri Gusvira menjelaskan, bahwa DPD Golkar Sumbar telah menyurati Tosriadi Jamal. "Saya tak tahu pasti, menyurati dalam hal ini apakah akan mendukung atau tidaknya, kita lihat nanti saat mendaftar ke KPU," ujar dia, Rabu (29/7).

Yang jelas, kata Hendri Gusvira, pihaknya mengajukan enam nama ke DPD Golkar Sumbar sebagai calon bupati. Mereka itu Adrian Adek, Tosriadi Jamal, Suhatri Bur, Tri Suryadi, M. Yusuf, Rahmat Hidayat. Lalu, nama itu dijadikan tujuh oleh hasil Pleno Golkar Sumbar, dengan menambah Syahrul Datuak Lung, sebagai marwah partai, karena Datuak Lung adalah Ketua DPD Golkar Padang Pariaman.

Menurut Hendri Gusvira, secara internal Partai Golkar Padang Pariaman tak punya kader untuk dijadikan calon bupati. Makanya, partai ini jadi incaran banyak tokoh. Dan itu pula sebabnya hingga detik ini, yang namanya rekomendasi partai berlambang pohon beringin ini belum keluar.

"Tapi saat ke KPU, Golkar jelas punya calon yang nantinya tentu bergabung atau berkoalisi dengan partai lainnya," jelas Hendri Gusvira, mantan anggota DPRD Padang Pariaman ini.

Sementara, Ketua DPC PPP Padang Pariaman Azbi memastikan partainya hanya punya dua nama, yakni dirinya dan Tosriadi Jamal. "Ya, rekomendasi sudah ada, kalau PPP itu bersama Tosriadi Jalam. Bisa jadi Kasat Narkoba Polres Tangerang itu berpasangan dengan Idarussalam atau dengan saya," ujar Azbi.

"Yang jelas PPP siap ikut Pilkada. Kita menyiapkan Tosriadi Jamal dengan Idarussalam atau dengan saya sendiri. Tentunya tergantung Partai Golkar nantinya. Kalau mau Golkar Tosriadi Jamal akan berpasangan dengan saya, saya pun siap dengan segala sesuatunya," ulas Azbi.

Jadi, katanya, sekarang yang ditunggu adalah dukungan dan rekomendasi dari Partai Golkar. PPP telah punya dan tak lagi dinamis. Sudah oke untuk berangkat ke KPU November mendatang.

Koalisi Golkar dan PPP sangat memenuhi unsur persyaratan dalam Pilkada. Dua partai ini punya delapan kursi di DPRD Padang Pariaman. Partai berlambang ka'bah dan pohon beringin itu sama-sama memiliki empat kursi. Sedangkan syarat dukungan itu adalah delapan kursi dewan. (501)

Sejarah Mencatat Padang Pariaman Tujuh Kali Menerima Opini WTP dari BPK

Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan Sharing Session Online oleh BPK Perwakilan Sumatera Barat. Kegiatan yang dihadiri secara virtual oleh Kepala BPK Sumbar Yusnadewi serta Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kabupaten dan Kota.

“Sharing Session kali ini adalah yang keempat dilaksanakan BPK Perwakilan Sumbar. Ini sebagai ajang diskusi, menampung saran dan masukan dari Pemerintah Daerah,” kata Yusnadewi.

Dalam keadaan pandemi Covid-19, kata Yusnadewi, BPK masih menyelenggarakan sharing session secara virtual memanfaatkan aplikasi zoom meeting. Artinya, sharing session memperkuat kerjasama BPK dengan APIP Sebagai bentuk komitmen penguatan peran pengawasan dan peningkatan tata kelola keuangan daerah.

“Inovasi sharing session pada masa pandemi ini sebagai bentuk inovasi BPK untuk meraih Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM),” ujarnya.

Mantan Kepala BPK Provinsi DIY itu memberikan selamat kepada Pemerintah Provinsi Sumbar dan seluruh kabupaten/kota yang meraih opini WTP atas LKPD tahun 2019.

Sementara Inspektur Hendra Aswara mengatakan, yang menjadi tema sharing session adalah memperbaiki kualitas LKPD melalui tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (LHP).

“Kita sangat senang adanya sharing session dari BPK ini karena banyak pengetahuan yang didapat tentunya untuk memperbaiki kualitas LKPD tahun depan,” kata Hendra Aswara di runag kerjanya, Parit Malintang.

Dalam diskusi tersebut, kata Hendra, BPK memaparkan agar semua daerah meningkatkan LKPD dengan menyajikan secara wajar, di antaranya realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, posisi keuangan, operasional, arus kas, Catatan atas laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntasi Pemerintahan (SAP).

“Insha allah, jika semua rekomendasi BPK kita laksanakan, maka Padang Pariaman bisa mempertahankan WTP untuk tahun depan,” kata alumni STPDN itu.

Selanjutnya, Hendra berharap forum sharing session dilakukan secara rutin oleh BPK, minimal dua sampai tiga kali dalam setahun. Sebagaimana diketahui, Padang Pariaman meraih opini WTP dari BPK sebanyak tujuh kali, yaitu tahun 2008, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2019. (501)

Rayakan Hari Lansia Nasional Jangan Adalagi Orang Tua Merasa Ditelantarkan

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Rena Ali Mukhni menghadiri perayaan hari lanjut usia nasional, Selasa (28/7) di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih, Sumbar di Sicincin. 

Rena Ali Mukhni mengatakan, perayaan ini bentuk kepedulian negara hadir untuk lansia karena para lansia ini merupakan tanggungjawab bersama, serta menjadikan lansia lebih kreatif di hari tuanya. 

"Kita mengucapkan terima kasih kepada para pengurus Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih. Semoga ini menjadi ladang amal bagi para pengurus karena telah bersedia mengurus para penghuni panti ini," ujarnya.

Ia mengajak agar bersama menjaga lansia, karena lansia membutuhkan perhatian di hari tuanya. Jangan mereka tidak merasa diacuhkan dan merasa kesepian di masa-masa ini. Perayaan pada tahun ini mengusung tema; negara hadir untuk lansia, keluarga sayang lansia, keluarga bahagia bersama jaga lansia.

Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman, Yutiardi Rivai mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kepada orang tua dan memberikan partisipasi untuk mengisi waktu senja para lansia. 

"Kita berharap, pertemuan ini langkah awal untuk menata penanganan dan bentuk kepedulian kita terhadap orang tua, serta memberikan semangat kepada lansia yang ada di Kabupaten Padang Pariaman," terangnya.

Ia mengucapkan terima ksih kepada pengurus panti sosial yang telah mewadahi kegiatan pada hari ini. 

Kepala Seksi Pelayanan Kebutuhan Jompo Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih,  Mahasir mengatakan, penghuni sebanyak 110 orang, berasal dari berbagai tempat, di antaranya diantar langsung oleh keluarga, korban tabrak lari, berkubutuhan khusus yang segala aktivitasnya harus dibantu. 

"Selama masa pandemi para penghuni panti ini tidak diperbolehkan keluar pagar karena ditakutkan akan terinfeksi penyebaran Covid-19. Oleh karenanya setelah new normal kami mencoba menghibur para lansia dengan mengajak rekreasi ke tempat wisata yang bertujuan untuk mengurangi stres para lansia," tuturnya.

Ia menambahkan, kegiatan yang dilakukan di panti; pelatihan keterampilan, senam, kesenian, pengajian, dan pemeriksaan kesehatan. "Dalam ukuran kapasitas panti ini belum mencukupi sehingga masih diperlukan perbaikan dan pembenahan lebih lanjut," tutupnya. (501)

Wali Feri – Andah Taslim : Jodoh yang Mempertemukan Kami

Memiliki kesempatan makan siang bareng wartawan di sebuah warung nasi pinggiran pantai Pariaman, Kamis lalu, anggota DPRD Sumbar Tri Suryadi yang lebih dikenal dengan nama Wali Feri didampingi Taslim, birokrat senior Padang Pariaman, serta sejumlah relawan bercerita banyak soal persiapannya untuk mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman yang berkompetisi pada Desember mendatang.

Diakui Wali Feri, maju dalam Pilkada Padang Pariaman mendatang bukanlah keinginan sejak lama, tapi muncul atas permintaan sejumlah teman sejawat anggota DPRD Padang Pariaman dan anggota DPRD Sumbar, juga beberapa tokoh masyarakat lainnya di berbagai kawasan di kabupaten ini. Termasuk para mantan walinagari dan walinagari aktif tak terkecuali dari kalangan generasi muda.

Wali Feri sempat bimbang, karena hanya baru beberapa bulan saja menjadi legislator Sumbar yang tentu butuh pengorbanan yang tak sedikit pada pemilu legislatif 2019. Namun permintaan justru semakin bertambah, Wali Feri menjadi tak memiliki kuasa untuk tidak melaksanakan permintaan itu.

Tak hanya dukungan rekan sejawat dari sisi eksternal, Wali Feri juga mengunjungi kerabatnya. Baik yang di kampung halaman, mapun yang berada di perantauan, terutama Pekanbaru. Mayoritas mereka seakan-akan memiliki niat yang sama. Wali Feri harus maju.

“Dengan jabatan sebagai anggota DPRD Sumbar bagi saya itu sudah cukup, dilihat dari perspektif manapun. Akan tetapi menolak permintaan orang-orang yang saya hormati dan menaruh harapan besar juga tak mungkin. Maka saya putuskanlah untuk menerima permintaan itu dengan menyatakan sikap, ikut berkompetisi di Pilkada Padang Pariaman,” terang Wali Feri.

Kesuksesan diraih Wali Feri sebelumnya yang promosi dari anggota DPRD Padang Pariaman menjadi anggota DPRD Sumbar, tentu tak terlepas dari kerja tim yang maksimal. Beruntung, Wali Feri yang punya keistimewaan lihai menjaga jembatan hati ini memiliki tim yang militan. Dengan itu kemudian Wali Feri mengagendakan langkah selanjutnya.

Persoalan mendasar adalah menentukan calon pendamping, yang berbarengan melakukan komunikasi politik dengan partai-partai yang akan mengusung. Sejumlah nama pun dibidik yang dilanjutkan pula dengan penjajakan. Setelah melewati itu, sampailah pada suatu ketika, tepatnya pada Selasa 23 Juni, tanggal yang cukup bersejarah.

Di pagi menjelang siang tanggal 23 Juni itu, Wali Feri teringat mitra lama yang belum begitu lama mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Padang Pariaman, setelah malang melintang sebagai birokrat dengan banyak jabatan. Dia adalah Taslim, yang lebih dikenal dengan sebutan Andah. 

Tanpa berfikir panjang, Wali Feri spontan menghubungi dan meminta kesediaan Andah untuk menjadi calon wakil bupati. Andah di mata Wali Feri adalah sosok birokrat senior yang bertanggungjawab, rendah hati, sederhana dan tanpa konflik. “Saya belum mendapatkan penilaian negatif dari setiap orang yang saya minta tanggapan soal sosok seorang Andah Taslim,” kata Wali Feri.

Kemitraan dengan Andah sudah terjalin sejak Wali Feri ketua pemuda, Walikorong Pinjuan, Walinagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau hingga anggota dewan. Wali Feri hanya memberikan waktu yang singkat kepada Andah untuk memberikan jawaban ya atau tidak. Dan akhirnya pinangan itu pun diterima Andah.

“Jodoh yang mempertemukan kami,” kata Wali Feri, sambil menyebutkan bahwa soal pasangan calon wakil bupati ini sudah siap dan tak ada keraguan lagi. “Insya Allah, kita akan mendeklarasikan diri pada Agus mendatang,” tambah Wali Feri.

Persoalan selanjutnya adalah partai yang akan mengusung pasangan milenial-birokrat senor ini. Penjajakan sudah dilakukan Wali Feri dengan pengurus sejumlah partai politik. Mulai dari tingkat kabupaten hingga pusat. “Atas berbagai pertimbangan, soal partai yang akan mengusung belum dapat kami sampaikan saat ini,” kata Wali Feri.

Sementara Andah Taslim punya sejumlah alasan untuk menerima ajakan Wali Feri. “Karir kepemimpinan Wali Feri yang luar biasa dimulai dari bawah, sejak ketua pemuda, walikorong, walinagari, anggota DPRD kabupaten hingga provinsi. Karir yang selalu promosi bukti wali Feri dekat di hati masyarakat, serta singkron dengan kondisi Padang Pariaman kekinian. (501)

Pilkada Padang Pariaman Refrizal - Happy Neldy Masih Menunggu Rekomendasi PKS

Komitmen koalisi Gerindra - PKS yang akan mengantarkan pasangan Refrizal - Happy Neldy sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman lima tahun mendatang masih menunggu rekomendasi PKS.

"DPP Gerindra telah mengeluarkan rekomendasi untuk Pilkada. Dan itu telah menyebar luas di tengah masyarakat. Tinggal lagi kita tunggu rekomendasi PKS," kata Happy Neldy, Rabu (29/7).

Menurut Ketua DPC Gerindra yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Padang Pariaman ini, koalisi partainya dengan PKS sangat memenuhi unsur prasyarat dalam sebuah pencalonan ke KPU nantinya. Dan tidak tertutup kemungkinan, koalisi ini juga akan diperkuat oleh partai lainnya dalam menghadapi hajatan lima tahun sekali ini.

"Dua kekuatan partai ini punya 11 kursi di DPRD Padang Pariaman. Tentunya sebuah modal yang cukup besar dalam memenangkan Pilkada nantinya. Belum lagi tambahan partai lain yang sedang kita komunikasikan untuk bersama-sama membangun daerah ini," kata Happy Neldy.

Sebagai Ketua DPC Gerindra, Happy Neldy pun telah siap dan harus siap menjalankan perintah partai. "Pencalonan ini adalah perintah partai yang harus kita taati. Dan tentunya segala konsekwensi harus kita siapkan, termasuk nantinya pada saat pencalonan menyatakan berhenti dari anggota DPRD Padang Pariaman," tegasnya.

Saat ini, Happy Neldy termasuk satu dari sekian politisi senior di Padang Pariaman. Berbekalkan tiga periode duduk di DPRD daerah itu, jelas ia punya modal sosial yang lumayan besar. Tak heran, Refrizal, mantan anggota DPR RI tiga periode itu menjatuhkan pilihan wakilnya ke tokoh Lubuk Alung dan Dapil II Padang Pariaman tersebut.

Dari wacana yang berkembang saat ini, Happy Neldy merupakan satu-satunya tokoh Lubuk Alung lama yang telah memastikan dirinya ikut kontestan Pilkada. Yang lain, seperti Adrian Adek, Rahmat Hidayat masih belum jelas duduk persoalannya.

Apakah pasangan ini mampu mendapatkan rekomendasi PKS? Sebagai tokoh senior di partai berbasis di kampus itu, Refrizal sangat layak dan patut mendapatkan rekomendasi demikian. Sekarang, hampir semua suara tokoh senior PKS berharap banyak, dukungan partainya ke tokoh asal Kampung Dalam, Padang Pariaman itu.

Meskipun ada nama lain yang juga tak kalah getolnya ingin mendapatkan rekomendasi PKS, yakni Bagindo Yohanes Wempi, jelas Refrizal punya kekuatan tersendiri dalam partai itu. Apalagi, Refrizal kabarnya diminta langsung untuk maju jadi calon bupati oleh segenap kader PKS. (501)