Rabu, 28 Februari 2018

Punah Akibat Longsor 2016 Irigasi Babang Indah Surantiah Dibangun Kembali

Lubuk Alung--Masyarakat Korong Surantiah, Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman merasa senang, irigasi yang hancur dan punah akibat longsor dan galodo yang menimpa kampung itu pada 2016 lalu, dibangun kembali tahun ini.
"Mengacu pada irigasi yang lama yang telah punah, ada sekitar 300 meter panjangnya yang harus dibangun kembali," kata Walikorong Surantiah, Syafrizal, Rabu (28/2).
Syafrizal bersama salah seorang tokoh masyarakat Surantiah, Sadri Idris Labai Sinaro, Rabu itu mendampingi Dinas PUPR Bagian PSDA, Arman dan pimpinan Diva Kontraktor, Topik Hidayat melihat lokasi irigasi yang akan dibangun kembali tersebut.
Menurutnya, ada ratusan hektare sawah masyarakat yang sejak 2016 tak tahu arah akibat ketiadaan air. Irigasi Babang Indah yang selama ini ikut mengaliri sawah, hancur akibat bencana besar.
Sadri Idris menambahkan, di Surantiah ada tiga Kelompok Tani (Keltan) yang aktif menggarap lahan sawah dan ladang di kampung ini. Yakni, Keltan Babang Indah, Keltan Surantiah, dan Keltan Surantiah Jaya.
"Besar harapan kami, pembangunan kembali irigasi yang dianggarkan melalui dana DAK oleh pemerintah pusat ini bisa berjalan lancar, dan aktif kembali mengairi sawah petani," ungkapnya.
Arman dari PSDA Dinas PUPR Padang Pariaman bersama Topik Hidayat yang akan mengerjakan proyek tersebut menyebutkan, angaran untuk pembangunan kembali irigasi ini mencapai Rp600 juta lebih. "Melihat, kondisi yang ada, karena ada pengalihan aliran sungai yang menjadi sumber utama air irigasi yang harus dialihkan, agaknya butuh dua kali anggaran," katanya.
"Hari ini bersama seluruh masyarakat, kita mendudukkan lokasinya. Dari masukan masyarakat, maka aliran sungai harus dialihkan. Sebab, masyarakat inginnya irigasi yang akan dibangun kembali itu tetap menuruti jejak yang lama," ujar dia.
Topik Hidayat yang juga Wakil Ketua DPD PAN Kabupaten Padang Pariaman berharap banyak dukungan masyarakat Surantiah, untuk kesuksesan pembangunan kembali irigasi yang merupakan tulang punggung bergeraknya sumber utama ekonominya.
"Insya Allah, dalam beberapa hari ke depan, material akan tiba di lokasi. Ini kebutuhan kita bersama. Untuk itu, mari kita bersama-sama pula membangunnya," ujar Topik Hidayat. (501)

50 Persen JCH Kecamatan Padang Sago Mengalami Penyakit Darah Tinggi

Padang Sago--Jemaah Calon Haji (JCH) Padang Pariaman 2018 yang berasal dari Kecamatan Padang Sago, banyak yang mengalami penyakit darah tinggi.
Hal itu terungkap saat pemeriksaan rutin JCH di rumah H. Azwar Tuanku Sidi di Korong Punco Ruyuang, Kenagarian Batu Kalang, Kecamatan Padang Sago, beberapa waktu lalu.
Perawat yang memeriksa JCH, Anita bersama pemegang program kesehatan haji Puskesmas Padang Sago, Salmiwati menyebutkan, JCH asal kecamatan ini banyak yang mengalami penyakit darah tinggi. "Untuk Kecamatan Padang Sago, ada 13 orang JCH ang akan berangkat tahun ini," kata dia.
Dia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan JCH selalu dilaksanakan secara rutin setiap bulan sebelum berangkat. "Setiap JCH terus dilakukan pemeriksaan kesehatannya setiap bulan. Bagi yang mengalami penyakit ringan akan diatasi dengan makan obat, tapi yang agak parah akan dilanjutkan ke Puskesmas. Dari hasil pemeriksaan sekarang, 50 persen JCH mengalami darah tinggi dan kelebihan berat badan," katanya.
Pimpinan Puskesmas Padang Sago, Elmispendria Gusna mengatakan, pemeriksaan kesehatan JCH ini penting dilakukan. Kalau seorang JCH mengalami penyakit diatasi sebelum berangkat.
Di samping itu, ujar dia, pemeriksaan rutin ini juga bertujuan untuk memantau apa penyakit yang bisa diatasi. Kalau bisa diobati dulu dengan mengatur pola makan sehat. "Kepada semua JCH agar bisa menjaga kesehatan. Dengan banyaknya JCH yang mengalami penyakit darah tinggi, maka ikuti saran dari perawat dengan banyak makan sayur dan buah-buahan," pinta Elmispendria Gusna.
Dengan ini pula, katanya, semua JCH Padang Sago benar-benar sehat sampai di tanah suci Makkah, dan bisa melaksanakan semua rukun ibadah haji dengan lancar, yang pada akhirnya membuahkan haji yang mabrur.
Dia juga menyarankan seluruh JCH untuk banyak-banyak berolahraga atau perbanyak berjalan kaki setiap hari, makan yang bergizi serta mengandung vitamin. "Kita menyampaikan  terima kasih kepada semua JCH yang telah bermurah hati untuk datang memeriksa kesehatannya. Semoga semua keinginannya tercapai dengan baik," ulasnya. (501)

Ketua Forum walinagari Padang Pariaman Zulhendrayani Jadikan Pilwana Serentak sebagai Percontohan Ajang Pesta Demokrasi Lokal

Padang Pariaman--Pemilihan Walinagari (Pilwana) serentak di 74 nagari di Kabupaten Padang Pariaman pada April mendatang, jelas menjadi ajang pengujian para tokoh. Sedikit banyaknya, pesta itu menimbulkan riak di tengah masyarakat, terutama dalam nagari yang sebanyak itu.
Ketua Forum Walinagari Kabupaten Padang Pariaman, H. Zulhendrayani berharap ketentraman dan kekompakan masyarakat tetap terjaga, meski dihadapkan dengan perbedaan pilihan.
"Intinya, masyarakat nagari jangan sampai terpancing oleh isu-isu yang mendeskreditkan. Pilwana adalah ajang menentukan pemimpin untuk masa jabatan enam tahun," kata dia pada Singgalang, Kamis (1/3) kemarin.
Zulhendrayani menilai, ajang Pilwana jelas berhadapan antara awak sama awak. Artinya, dari sekian calon yang maju dalam satu nagari, di antara mereka tentu ada yang saling berhubungan. Bisa jadi seorang mamak akan bersaing dengan kemenakannya atau seorang kakak harus berlawanan dengan adiknya, dan saling kait-berkait lainnya.
"Untuk itu, seluruh kandidat harus menjalankannya dengan lapang dada, tidak perlu menimbulkan sakit hati, yang pada akhirnya memunculkan kegaduhan," ungkap Zulhendrayani yang juga Walinagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago ini.
Begitu juga, kata dia, Balon yang gagal dalam seleksi akhir yang ditentukan, Jumat (2/3) ini, juga harus menerima dan tidak mempersoalkannya. Itulah hasil yang baik, dan harus dijadikan pelajaran bagi seluruh pihak, terutama Balon yang tereliminasi.
"Mari kita jadikan ajang Pilwana yang akan berlangsung pada 4 April ini sebagai ajang pembangunan di nagari," harapnya. Calon yang berhasil lolos dan akhirnya dapat sambutan masyarakat, harus merangkul calon yang belum dapat kesempatan pada periode enam tahun ke depan.
Katanya lagi, Pilwana serentak ini adalah yang pertama, dan diharapkan bisa menjadi contoh di kemudian hari. "Untuk itu, masyarakat harus menciptakan situasi yang kondusif dalam nagari dan siapapun yang terpilih menjadi walinagari tentu itu yang terbaik oleh masyarakat," katanya.
Dia menegaskan kepada masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap isu yang beredar. Sekarang sudah terdengar isu yang mengatakan itu yang terbaik dan ini tidak pantas menjadi walinagari.
"Kalau sudah ditanamkan Pilwana badunsanak akan bisa terpilih pemimpin yang terbaik. Pemimpin yang dihasilkan akan bisa memajukan nagari. Semua itu butuh dukungan dari seluruh masyarakat nagari," sebutnya. (501)

Selasa, 27 Februari 2018

Jadikan Dinamika Politik Pilwana Anduriang sebagai Proses Pendewasaan

Anduriang--Gonjang-ganjing proses Pilwana di Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman, yang membuat ketegangan antara Bamus dan panitia semakin memprihatinkan banyak pihak, terutama oleh tokoh masyarakat setempat.
Adalah Taharuddin, salah seorang tokoh masyarakat Anduriang yang bergelud di dunia pendidikan melihat, seharusnya Bamus yang memberikan kewenangan kepada panitia mendukung sepenuhnya apa yang sudah diputuskan, dan bukan mencari-cari kesalahan panitia.
"Gonjang-ganjing ini tak terlepas dari kepentingan sekelompok orang di nagari itu," kata Taharuddin, Rabu (28/2) kemarin. Untuk itu, kata dia, jadikanlah dinamika ini sebagai sumber kekuatan atau pendewasaan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses Pilwana demikian.
Taharuddin menyebutkan, banyaknya anak nagari yang maju dalam Pilwana kali ini menandakan semakin maju dan berkembangnya nagari yang terletak di ikua darek kapalo rantau tersebut. "Yang maju tak pula sembarang orang. Semuanya punya kompetensi yang kuat, dinilai mampu menjalankan roda pemerintahan di tengah masyarakat," ujar Taharuddin yang juga Kepala SMKN 4 Kota Pariaman itu.
Sebagai tokoh masyarakat Anduriang, Taharuddiun sepenuhnya berpihak pada kebenaran. "Sepanjang kerja panitia di atas jalurnya, kita harus dukung penuh. Bamus juga seoperti demikian. Sebagai perwakilan masyarakat di nagari, Bamus jangan berpihak. Orang-orang di lembaga Bamus harus netral, dan paham terhadap Perda dan Perbup yang mengatur soal Pilwana itu," ungkapnya.
"Kita berharap, proses Pilwana Anduriang ini tetap berjalan sesuai aturan main yang berlaku," harapnya. Siapapun yang terpilih di antara calon yang ditetapkan nantinya, harus didukung secara bersama untuk melakukan perbaikan di tengah masyarakat.
Di sisi yang lain, Taharuddin juga mendukung sepenuhnya ada kader muda yang ikut dalam proses Pilwana di nagarinya. "Kita tahu, anak muda kreatif akan melahirkan karya besar untuk masa depan nagari. Untuk itu, jangan sampai menghilangkan sejarah, dimana orang tua tempat mengadu dan bertanya bagi yang muda. Jadi, kalau ingin sukses yang muda itu, rajinlah berdiskusi dengan tua-tua, terutama mereka yang telah punya pengalaman banyak dalam membangun nagari," ulas dia.
Ketua Pilwana Anduriang, Hardi Candra menyebutkan, proses tahapan terus berjalan. Enam orang Balon Walinagari; Arman Joni, Syawiruddin, Mukhlis, Dedi Swandi, Misterlis, dan Eli Suarni telah mengikuti uji kompetensi dan tes wawancara di kabupaten.
"Hasil seleksi itu, Rabu (28/2) ini diberikan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Padang Pariaman ke panitia Pilwana di nagari. Kamis (1/3) pagi ini menetapkan Balon menjadi calon. Dari yang enam itu, hanya lima yang ditetapkan. Siangnya, dilanjutkan dengan pengambilan nomor urut calon tersebut," kata Candra. (501)

Ijazah SMP Salah Seorang Balon Mencurigakan Pilwana Lurah Ampalu Bakal Menimbulkan Kegaduhan

VII Koto--Dinamika proses Pilwana di Nagari Lurah Ampalu, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman menemui jalan buntu. Panitia minta pendapat Bamus, tentang klarifikasi ijazah salah seorang Balon, Syofyan yang dinilai penuh dengan tanda tanya, Bamus malah mengambalikan ke panitia, untuk tetap dinaikan menjadi calon walinagari.
Sementara, agar proses yang sedang berjalan tak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat, sebagian besar tokoh masyarakat Lurah Ampalu minta Pilwana ditunda tahun depan, dan SK Pejabat Walinagari diperpanjang setahun lagi.
Ketua Pilwana Lurah Ampalu, Baharuddin kepada Singgalang mengakui ada sedikit gejolak di tengah masyarakatnya soal Pilwana tersebut. "Ada tiga orang Balon; Syofyan, Zulkifli dan Ais Surya. Nah, dari tiga Balon, Syofyan yang juga Balon incumben punya ijazah SMP yang dinilai membingungkan," kata Baharuddin, Rabu (28/2) kemarin.
Kenapa mencurigakan? Dia masuk sekolah SMP INS Kayutanam pada 1970, tamat pada 1977. "Kita klarifikasi ke sana. Hasilnya, INS Kayutanam pada 13 Februari mengeluarkan surat keterangan, bahwa yang namanya Syofyan tidak tamat dari SMP INS Kayutanam. Itu tegas dalam surat keterangan nomor 244/SMA-INS/HM/II-2018 yang ditandatangani Kepala SMA INS, H. Hendrizal," ujar Baharuddin.
Tak berselang lama, tepatnya pada 20 Februari, datang lagi surat keterangan INS Kayutanam dengan nomor 252/SMA-INS/HM/II-2018 yang menguatkan bahwa Syofyan adalah siswa SMP INS Kayutanam dari tahun 1973 hingga 1977, dengan nomor induk siswa 310 dan tamat dengan memperoleh ijazah.
Hebatnya, dalam surat yang sama, INS menegaskan kalau terjadi kekeliruan di kemudian hari, INS tak mau terlibat dalam konsekwensi hukum. Surat juga ditandatangani Hendrizal, selaku Kepala SMA INS Kayutanam.
"Mengacu dengan hasil itu, bolak baliknya keputusan dan ketegasan INS yang mengeluarkan ijazah Syofyan, maka panitia minta pendapat Bamus, selaku lembaga yang memberikan mandat kepada panitia," ulas Baharuddin.
Hari ini, Rabu, kata Baharuddin, setelah ada masukan dari Bamus yang intinya minta ketiga Balon tetap dijadikan calon, panitia tak bisa melakukannya. "Untuk ini, kami akan memberikan proses ini ke panitia daerah, yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), untuk menunggu keputusahn selanjutnya," ungkapnya.
Baharuddin juga minta ketegasan Pejabat Walinagari Lurah Ampalu, Kasril. Sebab, tugas pejabat walinagari banyak bersentuhan dengan sukses atau tidaknya Pilwana itu sendiri. Di sisi yang lain, ada suara menginginkan penundaan Pilwana di Lurah Ampalu, Baharuddin setuju. "Saya setuju itu. Dari pada menimbulkan kegaduhan, lebih baik ditunda. Namun, kita tunggu keputusan panitia daerah," tegasnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Nagari Lurah Ampalu, Hasan Basri menilai terjadinya bolak-balik keputusan INS Kayutanam, patut dipertanyakan. Dan lagi, INS adalah sekolah swasta, yang pada tahun itu statusnya masih terdaftar, dimana ijazahnya tak berlaku untuk eksternal.
"Itu namanya keganjilan, dan patut dipertanyakan, ada apa dengan ijazah yang bersangkutan. Pilwana adalah ajang menentukan masa depan Lurah Ampalu. Calon yang ikut harus benar-benar berkompeten," ujar Hasan Basri yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pariaman ini.
Wakil Ketua Bamus Lurah Ampalu, Suryadi menyebutkan, hasil rapat Bamus Selasa (27/2) memutuskan, bahwa Balon yang tiga itu tetap dinaikan menjadi calon walinagari oleh panitia Pilwana. (501)

Perjuangan FHK2I Padang Pariaman Cukup Melelahkan Dewan Minta Kategori 2 Jadi Prioritas Utama untuk Dijadikan CPNS

Padang Pariaman--Perjuangan yang panjang dan melelahkan sepertinya tak membuat tenaga honorer patah semangat. Meskipun perjuangan yang dilakukan sejak 2014 hingga sekarang belum berhasil untuk jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang kini trend dengan istilah Aparatur Sipil Negara (ASN), mereka tetap berjuang terus.
Ketua Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Kabupaten Padang Pariaman, Syafriadi kepada Singgalang menyebutkan, jumlah tenaga honorer yang tergabung dalam wadah ini tercatat 430 orang. Mereka tersebar dan bertugas di banyak instansi.
"Sebenarnya jumlah itu lebih banyak dari jumlah tersebut. Namun, sebagian ada yang mundur secara teratur, lantaran usia telah bertambah dan tak mungkin lagi untuk diteruskan pekerjaannya," kata Syafriadi, Rabu (28/2) kemarin.
Syafriadi yang telah mengajar di salah satu SDN di Kecamatan Nan Sabaris sejak 2004 silam ini menilai perjuangannya dalam forum telah cukup panjang, dan melelahkan. Melakukan berbagai aksi dari daerah hingga ke pusat di Jakarta sana. "Pokoknya, aksi kita hampir serentak di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Dia merasa pengaduannya ke wakil rakyat cukup ditanggapi serius. "Melalui surat tertulis Asosiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) nomor 002/SE/DPN-ADKASI/I/2018, isinya meminta dukungan Presiden dan DPR RI mengesahkan revisi UU ASN nomor 5 tahun 2014," katanya.
Dimana, katanya lagi, dalam surat itu Pemerintah dan DPR RI diminta mengkaji ulang revisi atas perubahan PP nomor 56 tahun 2012 yang merupakan perubahan dari PP nomor 48 tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS, dengan mempertimbangkan masa pengabdian lebih dari 10 tahun.
"Ini tentunya dukungan moril yang amat sangat dari ADKASI yang langsung ditandatangi Ketua Umum-nya Lukman Said dan Sekjen ADKASI Agus Solichin," kata Syafriadi.
Di daerah Padang Pariaman, katanya lagi, pihaknya juga telah bertemu dengan pimpinan dan anggota dewan yang berhubungan tugasnya dengan ASN tersebut.
Ketua Komisi I DPRD Padang Pariaman, Tri Suryadi bersama sejumlah anggotanya; Dwi Warman, Tuanku Sidi Sa'amar, Kamarsyam, dan Alfa Edison mengakui telah menerima laporan serta harapan tenaga honorer tersebut.
"Kita telah bertegas-tegas, sesuai pula surat edaran ADKASI, bahwa kepala daerah diminta memprioritaskan menjadikan tenaga honorer kategori 2 menjadi CPNS. Ini penting dan patut," ungkapnya.
Apalagi, kata anggota dewan dari Partai Gerindra ini, Padang Pariaman membutuhkan tenaga guru yang sangat banyak. Jadi, tenaga honorer, terutama yang tergabung dalam FHK2I daerah ini harus jadi prioritas pertama untuk jadi PNS. "Kita juga merasakan pahitnya perjuangan mereka dalam hal ini. Jasa dan pengabdiannya patut diutamakan oleh pemerintah," ulas Tri Suryadi. (501)

Senin, 26 Februari 2018

Normalisasi Sungai Batang Anai di Talao Mundam Pemkab Pastikan Ganti Rugi Tanah Jini dan Fitriani Dibayar November

Parit Malintang--Setelah melalui proses panjang dan lumayan menegangkan, akhirnya Jini dan Fitriani pemilik sah tanah yang terpakai untuk normalisasi Sungai Batang Anai di Korong Talao Mundam, Nagari Ketaping dipastikan menerima hak ganti ruginya November mendatang.
Demikian itu diputuskan, Kamis kemarin dalam pertemuan Pemkab Padang Pariaman, PSDA Sumbar bersama keluarga Jini dan Fitriani. Rapat yang diadakan di ruangan Asisten I Setdakab itu juga menghadirkan tokoh masyarakat Ketaping, Bahrul Hikmah Rangkayo Rajo Sampono, Ketua Badan Kehormatan DPRD, Bagindo Rosman yang asli Ketaping.
Seperti yang telah diberitakan Singgalang beberapa waktu lalu, Jini memiliki lahan seluar 1.710 m2. Sedangkan Fitriani seluas 992 m2. Masing-masing itulah tanahnya yang terkena imbas dari normalisasi Sungai Batang Anai yang harus dibayar pemerintah kepada yang bersangkutan.
Proyek normalisasi yang prosesnya dimulai sejak Padang Pariaman dipimpim Bupati Muslim Kasim itu cukup melelahkan bagi Fitriani dan Jini. Hanya dia berdua yang paling terakhir menerima. Sedangkan masyarakat lain yang tanahnya juga terkena untuk itu, telah sekian lama menerima.
Ketegangan pun terjadi. Dan proyek yang hampir rampung itu pun nyaris gagal. Karena polemik itulah, Pemkab Padang Pariaman merasa tak nyaman, dan harus diselesaikan secepat mungkin.
"Sesuai kesepakan rapat yang dipimpin Kepala Bagian Pertanahan, Pemkab Padang Pariaman menyiapkan segala administrasinya. Sementara, Pemrov Sumbar harus membayarnya, lantaran itu proyek provinsi yang ada di Padang Pariaman. Itu dealnya dalam rapat bersama tersebut," kata Rosman pada Singgalang.
Rajo Sampono pun menjamin kelancaran pengerjaan proyek, asalkan janji Pemkab Padang Pariaman dan Pemrov Sumbar betul-betul diwujudkan untuk membayar hak masyarakat itu pada bulan depan. "Mari sama kita pegang janji, dan jangan lagi masyarakat merasa dipermainkan dalam masalah ini," ujarnya. (525)
----------------------------------------------

Usman Labai Siap Jadi Bupati Padang Pariaman

Pariaman--Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Padang Pariaman Usman Labai barangkali satu-satunya pejabat di lingkungan Pemkab daerah itu yang memberanikan diri untuk maju kedepan. Meskipun belum ada kepastian, dia telah berani menyebar sejumlah spanduk dan poster foto dia yang mengatakan dia calon Bupati Padang Pariaman, dan siap untuk menghadang induk semangnya Bupati Ali Mukhni dan Wabup Damsuar.
Usman Labai yang juga Ketua Bamus Nagari Parit Malintang ini kepada Singgalang mengatakan, bahwa sosialisasinya di tengah masyarakat di sejumlah nagari dan kecamatan di Padang Pariaman terus berjalan. "Kita masih menunggu kepastian, apakah nantinya pilih langsung atau pilih anggota dewan terhormat," kata dia.
Dari informasi yang beredar, Usman Labai bakal berpasangan dengan Januar Bakri, Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman dari Fraksi Demokrat. Kemudian ada pula yang menyebutkan, kalau Usman Labai akan bergandengan dengan Nasdini Indriani, anggota DPRD dari PAN. "Belum ada yang deal. Itu baru sekedar wacana," ungkapnya.
Menurut Usman Labai, Padang Pariaman adalah daerah yang kaya akan sumber daya urang siak. Hampir tiap suku dalam daerah ini punya surau. Dan masing-masing surau punya urang siak, yang dikenal dengan 'labai'. Dia ingin, para labai dan tuanku bisa diberdayakan sesuai tugas dan fungsinya di tengah masyarakat.
"Kita memang sangat menginginkan calon bupati 2015 dipilih oleh rakyat seperti yang telah dua kali dilakukan di Padang Pariaman. Sebab, dampak dari pilihan rakyat dengan pilihan anggota dewan, jelas sangat jauh bedanya," ujarnya. (525)

Tahapan Pilwana Anduriang Tetap Berlanjut Bamus Ngotot Minta Klarifikasi Kinerja Panitia Nagari

Anduriang--Meskipun proses tahapan Pilwana serentak Padang Pariaman tetap berjalan sebagaimana mestinya, Bamus Nagari Anduriang tetap ngotot, dan terus melakukan berbagai upaya agar Balon Walinagari yang gagal itu tetap masuk dalam ajang pesta Pilwana enam tahun sekali tersebut.
"Selasa ini, kita dari Bamus minta klarifikasi kepada panitia Pilwana tetang tahapan yang telah dijalankannya," kata Ketua Bamus Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Yosefrizal.
Menurut Yosefrizal, Balon yang gagal dalam verifikasi panitia; Ibrahim Z, Ahmad Basri, dan Dr. Munafri Alwys. Sementara, balon yang lolos; Arman Joni, Syawiruddin, Mukhlis, Dedi Swandi, Misterlis, dan Eli Suarni. "Kita minta panitia di nagari bekerja sesuai aturan main yang berlaku," kata dia, Selasa (27/2) kemarin.
Yosefrizal mengaku pula, kalau pihaknya tidak akan melakukan intervensi terhadap panitia yang sudah dibentuknya untuk menggelar Pilwana Anduriang. "Selaku Bamus yang memberi kewenangan kepada panitia, kita hanya mengevaluasi kinerjanya. Apakah sesuai aturan atau ada yang dilanggarnya. Dan kalau terbukti ada pelanggaran, tentu ada tindakan selanjutnya yang akan kita berikan," ujar Yosefrizal lagi.
Dr. Munafri Alwys Datuak Bangso, satu dari tiga Balon Walinagari Anduriang yang gagal itu tak tahu banyak kenapa dirinya bisa gagal jadi Balon. "Dalam surat resmi panitia, dicantumkan ada tiga kekurangan saya. Setelah saya penuhi hal itu, ternyata ada lagi yang kurangnya, yakni legalisir ijazah. Aneh bin ajaib, panitia tak pernah memberitahu saya soal legalisir itu," katanya.
"Hanya pemberitahuan saja yang saya dapatkan, kalau saya gagal, lantaran tak ada legalisir ijazah," ungkapnya. Padahal dia telah memperlihatkan ijazah yang asli sebanyak tujuh buah dari SD hingga S-2. Dirinya tak tahu pula apa penyebabnya. Entah ini disengaja oleh panitia atau memang kilaf dalam soal memberitahu kekurangan itu sebelum diumumkan.
Munafri menyebutnya, dia satu dari sembilan Balon yang masuk itu punya kompetensi yang bagus dan teruji. Dan itu memang yang sebenarnya. "Saya maju ini bukan atas keinginan diri sendiri. Tetapi atas desakan dan dukungan dari anak Nagari Anduriang, terutama para perantau," kata dia.
Dia beranggapan, kegagalan yang dia alami saat proses Pilwana itu karena ketakukan banyak pihak di nagari. Sebab, sejak awal bergema Pilwana, dukungan untuk dirinya dari kampung terus mengalir agar maju jadi calon walinagari.
Namun demikian, siapapun yang akan terpilih nantinya, Munafri siap memberikan masukan untuk kemajuan Nagari Anduriang. "Saya sudah pesimis bisa masuk. Sebab, tahapan terus berjalan, dan saya bersama Balon yang gagal tak mengikutinya. Tentu tak akan mungkin lagi bisa masuk di tengah jalan," ungkapnya.
Ketua panitia Pilwana Anduriang, Hardi Candra kepada Singgalang menyebutkan, tahapan yang sedang berjalan, yaitu hanya menunggu waktu ditetapkannya Balon menjadi calon. "Uji kompetensi telah dilakukan terhadap enam orang Balon pada 20 Februari. 26 Februari kemarin juga telah dilakukan tes wawancara," kata Candra.
"Hasil seleksi tambahan yang dua itu, yakni uji kompetensi dan tes wawancara akan diberikan panitia daerah ke panitia di nagari, dan selanjutnya, panitia nagari akan menetapkan calon berdasarkan rengking hasil seleksi tersebut. Jadi, dari yang enam itu hanya satu orang yang akan gagal. Siapakah dia, kita lihat saja awal Maret nanti," ujar dia. (501)

SDN 34 VII Koto Sungai Sariak Gelar Wisuda Tahfidz Quran

VII Koto--Program hafidz Quran mulai digalakkan di sekolah dasar (SD) di Kabupaten Padang Pariaman. Sesuai perkembangan anak, maka yang diwajibkan menghafal kitab suci itu adalah juz ke-30, sebanyak 34 surat yang di mulai dari An-Naba' hingga surat An-Nas.
Adalah SDN 34 Kecamatan VII Koto Sungai Sariak yang akan melakukan wisuda tahfidz untuk anak SD se Padang Pariaman pada April mendatang. "Insya Allah, khusus anak SD ini sudah ada 30 anak yang akan diwisuda," kata Kepala SD itu, Hendriadi pada Singgalang, Selasa (27/2) kemarin.
Hendriadi yang juga Ketua Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kabupaten Padang Pariaman bersama Suardi Aminsyah Koto, Pengawas PAI menilai, yang akan diwisuda itu diutamakan anak kelas 4, 5, dan 6. Kalau ada anak SMP dan SMA yang ikut, pihaknya juga menerima.
"Sebelum wisuda, ada ujian yang akan dilakukan Tim Penjamin Mutu Hafidz Kemenag Padang Pariaman. Hasil ujian itulah yang membolehkan murid ikut wisuda," ungkapnya.
Katanya lagi, tim itu terdiri dari guru berprestasi PAI yang ikut dan juara satu dalam lomba beberapa waktu lalu, gurunya dan dari Kemenag sendiri.
Sesuai kesepakan bersama, katanya, panitia yang sudah dibentuk akan membebankan iuran masing-masing peserta sebanyak Rp180 ribu. Uang demikian tentunya untuk membuat sertifikat kelulusan, mendali, sewa baju dan toga, serta peralatan wisuda lainnya, termasuk nantinya makanan dan minuman dalam acara.
"Menghafal Quran memang harus dimulai dari usia sekolah dasar, agar bisa berkembang dan terus meningkat," ungkapnya.
Dengan ini pula, sebutnya lagi, pihaknya yang tergabung dalam KKG PAI dan Asosiasi Guru PAI Padang Pariaman ingin mewujudkan daerah ini sebagai sarangnya hafidz Quran. "Kebiasaan sejak kecil membaca kitab suci ini akan menjadi kecanduan di masa datang. Dan lagi, dengan budaya membaca Quran membuat orang terhindar dari penyakit pikun pada usia tua," ulas Hendriadi. (501)

MAZIS Gelar Open Turnamen U-14 se Padang Pariaman

Toboh Gadang--Majelis Zikir tidak hanya melakukan kegiatan keagamaan seperti zikir, berdoa, ceramah agama dan sebagai untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan semata, namun perlu juga  melakukan kegiatan pembinaan jasmani umat. Karena dengan jasmani yang sehat, maka akan tumbuh dan mudah melakukan pembinaan rohaninya.
Ketua Majelis Zikir Syatariyyah (MAZIS) Kabupaten Padang Pariaman Syafri Tuanku Imam Sutan Sari Alam mengungkapkan hal itu, Rabu (15/1) di Pondok Pesantren Syekh Abdurrahman, Toboh Masjid, Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang.
Dikatakan Syafri, dalam menyongsong HUT MAZIS ke-10, 16 Maret 2014 ini, pihaknya menyelenggarakan open turnamen antar club sepak bola U-14 se-Kabupaten Padang Pariaman. Open turnamen yang dimulai Kamis (16/1) kemarin dilaksanakan di lapangan Pondok Pesantren Syekh Abdurrahman (PPSA) Toboh Masjid, Toboh Gadang. Hingga Rabu kemaren, sudah terdaftar 15 klub dan 1 tuan rumah untuk bertanding.
“Tujuan open turnamen adalah untuk memberikan ruang kepada anak-anak usia 14 tahun untuk berkompetisi dalam pertandingan sepakbola. Sepakbola merupakan olahraga yang banyak menarik perhatian orang, termasuk anak-anak,” kata Syafri, alumni Pondok Pesantren Jamiatul Mukminin Sintuak ini.
Menurut Syafri, selama ini MAZIS atau majelis zikir hanya menyelenggarakan kegiatan keagamaan. Namun pembinaan anak-anak melalui kegiatan olahraga juga perlu dilaksanakan. Sehingga pembinaan anak-anak tidak hanya rohaninya melalui zikir dan pengajian, namun juga melalui kegiatan olahraga.
Open turnamen direncanakan dibuka langsung oleh Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni. Diharapkan kegiatan demikian mampu memberikan yang terbaik, dalam menumbuh-kembangkan dunia olahraga. (525)
------------------------------------------

Mencitani Nabi Muhammad SAW Dijamin Bersama Dia Dalam Surga

Sintuak--Mencintai Nabi Muhammad Saw ada jaminan dari pemimpin umat Islam itu, akan bersama dia nantinya dalam Surga. Itu diyantakan langsung dalam sebuah sabdanya. Berbeda halnya dengan mencitai dunia dan barang lainnya yang tidak ada jaminan akan menyelamatkan di akhirat kelak.
Zulhamdi Tuanku Kerajaan bicara demikian, Selasa lalu saat peringatan Maulid Nabi di Masjid Alhasantai, Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman. Kata dia, terlalu mencitai anak tidak menjamin anak itu akan mampu menyelamatkan orangtuanya sendiri.
Menurut dia, hakikat peringatan maulid adalah bukti umat Islam mencitai pemimpinnya. "Banyak nikmat Tuhan yang sudah kita terima, namun belum seberapa yang dirasakan, lantaran kurang atau tidak ada sama sekali mensyukuri nikmat tersebut," ungkapnya.
Usai pelaksanaan acara itu dilakukan acara makan bersama. Nasi yang dibawa oleh santri MDA Alhasanatain sudah menjadi tradisi dalam masjid demikian setiap kali peringatan maulid.
Sosialisasi caleg
Pada kesempatan tersebut, panitia minta tiga orang calon anggota DPRD Padang Pariaman dan Sumatera Barat yang hadir untuk memperkenalkan dirinya dihadapan masyarakat banyak yang hadir saat itu.
Syafruddin, anggota DPRD Padang Pariaman yang saat ini caleg nomor urut satu dari PAN di Dapil IV itu ingin kembali melanjutkan pengabdiannya di Padang Pariaman. Dia pun menyampaikan terima kasih atas pilihan masyarakat pada Pemilu 2009 silam, yang sedang dilaksakannya saat ini.
Sementara, Reflites yang juga anggota dewan terhormat daerah itu dari Golkar juga tidak kalah serunya. Dia minta masyarakat nagarinya untuk melihat partai yang akan memungkinkan untuk dapat kursi, lalu pilih caleg. Dia ditempatkan pada nomor urut tujud di Dapil IV. Suara Golkar suara rakyat.
Terakhir Armaidi, caleg DPRD Sumbar untuk Dapil Padang Pariaman dan Kota Pariaman dari PKB. Urang sumando Palembayan ini berharap dua anggota dewan Sintuak (Syafruddin dan Reflites) bisa kembali meraih kursi. Dan tentunya, untuk Pemilu April mendatang adapula perwakilan masyarakat nagari itu di DPRD Sumbar. (525)

Wujudkan Anak Muda Handal dalam Berbisnis PT. JPM Gelar Training Mekanik

Pauh Kambar--Untuk melahirkan generasi muda yang handal bidang mekanik otomotif, Harpen Agus Bulyandi, pengusaha asal Piaman bekerjasama dengan PT. Junestra Putra Minang (JPM) melakukan training terhadap 26 peserta tingkat Sumatra Bagian Tengah, di Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris, Senin (26/2).
Ia menegaskan, selama ini Pariaman masih menjadi tempat persingahan dan berlalu-lalangnya mobil mewah saja. Namun, saat mobil sudah rusak, bengkel yang menjadi pilihan adalah Padang. Sehingga bengkel otomotif di Pariaman tidak bisa berfungsi. Karena itu, pelatihan ini bertujuan untuk melahirkan mekanik handal bidang otomotis.
Menurut dia, lulusan pelatihan yang dilakukan selama dua hari ini bisa mengaplikasikan ilmunya di tengah masyarakat, kususnya bidang mekanik otomotif. Sehingga nantinya, masyarakat Pariaman mampu menjadi mekanik handal dan berkarya di kampungnya sendiri untuk menjadi raja di rumah sendiri," tutur Harpen Agus Bulyandi yang memiliki arti nama, hari penderitaan ayah-ibu di bulan Agus.
Katanya lagi, untuk pelatihan selanjutkan akan dibuka informasi melalui sekolah-sekolah dan bekerjasama dengan pemerintah untuk menarik tenaga muda dalam rangka mengurangi angka pengangguran.
Sementara itu, Juni Sastra Syam, Pimpinan PT. JPM mengukapkan, Pariaman harus mampu mecetak generasi mekanik, kususnya bidang otomotif. Jika pemerintah tidak mampu melahirkanya, maka sudah semestinya swasta mengambil alih agar anak muda tidak banyak yang menjadi pengangguran akibat tidak adanya lowongan pekerjaan maupun skill yang dimiliki, kurang meyakinkan sehingga pekerjaan yang dibutuhkan menyebabkan sulit didapat.
Ia menjelaskan, peserta yang hadir sekarang ini ada yang berasal dari perwakilan Jambi, Pekanbaru dan Sijunjung. "Mudah-mudahan lulusan pelatihan yang dilakukan ini bisa melahirkan mekanik otomotif handal, dan mampu membuka lapangan pekerjaan terhadap pemuda lainya," harapnya. (501)

Minggu, 25 Februari 2018

Padang Pariaman Sehat Digiatkan

Parit Malintang--Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah mengajak masyarakat untuk bersyukur terhadap seluruh nikmat Allah SWT, dari yang paling kecil sampai kepada nikmat yang paling besar.
"Dengan nikmat Allah itulah kita bisa menikmati hidup yang kita jalani sekarang," kata dia saat memerikan sambutan pada acara wirid mingguan Pemkab Padang Pariaman di Hall IKK, Jum’at (10/1).
Pada kesempatan itu Damsuar menyinggung masalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Prinsipnya, pemerintah ingin menjamin kesehatan seluruh masyarakat Indonesia. Dan bagi masyarakat Yang kurang mampu ditanggung oleh negara, tergabung dalam BPJS. Mulai berlaku 1 Januari 2014 ini," katanya.
"Yang tak kalah penting, kita juga harus memikirkan asuransi untuk akhirat. Mari kita mempersiapkan premi untuk asuransi anti kebakaran api neraka. Dan itu tidak terhingga dan bisa kita lakukan, jika kita mampu melaksanakan perintah-Nya dan manjauhkan segala larangan-Nya," ungkapnya.
Wirid mingguan rutin kali ini perdana dilakukan pada 2014 ini, yang diawali oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman sebagai pelaksananya. Wirid mingguan ini menghadirkan Rahmat Tuanku Sulaiman, dihadiri seluruh SKPD dan staf pemerintah Padang Pariaman.
Dalam Tausiahnya, Rahmat Tuanku Sulaiman mengatakan Rabi’ul Awwal adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Masuknya tahun 2014 dengan spirit baru dan semangat baru. Diawali oleh Dinas Kesehatan Padang Pariaman sebagai pelaksana.
"Refleksi Maulid Nabi dengan spirit baru menuju Padang Pariaman Sehat. Peristiwa bersejarah lahirnya Nabi Muhammmad SAW, merupakan momentum perubahan peradaban, kondisi dari sebelum lahir Rasulullah, yaitu zaman jahiliyah. Tidak ada nilai-nilap ketuhanan di zaman jahiliayah itu," ungkapnya.
Menurutnya, hadirnya Islam merupakan perubahan peradaban rahmat bagi seluruh alam, sesuai Q.S Al-Ambiyaak ayat 107. “Dan Tidaklah kami mengutus kamu ya Muhammad melainkan sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta”. Kita harus kembali melahirkan nilai-nilai yang sudah diwariskan oleh Rasulullah SAW, karena Allah telah menjelaskan dalam Quran Surat Al-Ahzab ayat 21, sungguh ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, dan bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.
"Dalam refleksi menuju Padang Pariaman sehat, semua itu akan tercapai, jika seluruh masyarakat mampu menyehatkan aqidah, menyehatkan fikrah/fikirannya, menyehatkan qalbu/hatinya, menyehatkan penghidupannya, dan menyehatkan fisiknya," sebut Rahmat. (525)
-------------------------------------------------------------

Menyigi Pananganan Galian C Lubuk Alung yang Hampa dan Sia-sia
Oleh: Irwandi Sulin (Ketua Land Care Sumatera Barat/Dosen Tamansiswa/Putra Lubuk Alung)

Ada sesuatu yang lepas didada ini. Lega dan serasa nafas kembali, ketika ada pertemuan di Subarang Aie, Koto Buruak. Bertempat di Masjid Rahmat, Gantiang Koto Buruak Lubuk Alung, Selasa 14 Januari sekumpulan tokoh masyarakat dengan beragam latar ketokohan dan latar sosial berkumpul dengan anggota DPR RI Taslim dari Partai Amanat Nasional (PAN), membicarakan bagaimana langah terakhir terhadap penaggulangan galian C di Lubuk Alung.
Setidaknya, Rabu 15 Januari 2014, tiga media maasa besar memberitakan pertemuan ini. Padang Express, Singgalang dan Pos Metro. Pertemuan yang intinya membicarakan dan megeluhkan sebuah harapan yang tidak terjawab, satu fenomena sosial yang seharusnya cukup dibicarakan di tingkat kabupaten. Permasalahan yang seharusnya kecil, kiranya cukup dibahas dan difinalkan ditingkat kabupaten ternyata harus sampai juga ketelinga anggota DPR. Miris memang kalau kita menilai secara awam, tapi memang itulah sebuah fenomena yang berkepanjangan semenjak tahun 1990 yang lalu, yang meluluh lantakan “Lubuk Nya Lubuk Alung”, dan menjadi polemik sosial yang mendalam setelah reformasi dan merajai kebijakan dalam era 3 jabatan Bupati.
Hemat Penulis, permasalahan galian C ini memang sudah seharusnya menjadi bahasan yang perlu di diseriuskan. Kenapa tidak, beberapa kali dibuat kajian dampak positif dan negatif proses dan oprasional galian C di sepanjang aliran Batang Anai, mungkin mudaratya saja yang muncul. Setuju dengan pendapat Ketua KAN S. Datuak Pado Basa, dan tokoh masyarakat Happy Naldy serta beberapa kawan yang berkesempatan hadir, bahwa kesimpulannya, ini adalah proses pengelolaan alam yang salah. Kebijakan perlu dipertimbangkan dan buatkan kajian, karena pemantauan yang dilakukan secara sosial, proses ini pernah terhenti sesaat ketika pengalihan Kapolres Padang Pariaman tahun lalu dan dimulai lagi dalam waktu 2 bulan kemudian. Memang menarik untuk dibicarakan. Satu hal yang masyakarat umum tidak dapat menutup mata, karena kami pun tidak mengetahui apakah mereka memiliki izin, dan apakah proses perizinan ini telah sesuai dengan standarisasi perizinan terhadap bahan alam (galian), karena yang namanya “galian” artinya dilakukan satu proses perobahan struktur dasar yang ada menjadi bentuk baru.
Maka akan terjadi perubahan lingkungan alam, perubahan habitat dan tentunya akan merubah alam secara mendasar, akan terjadi strukturisasi baru dalam lingkungan alam. Dampaknya tentu tidak seperti yang terjadi saat ini. Perubahan alam akan berproses dalam jangka panjang. Diskusi kami di “land care” Sumatera Barat, fenomena aliran Sungai Batang Anai ini cukup berat dan telah merobah strukutr dasar landasan aliran sungai, dan dalam jangka waktu yang lama, terjadi degradasi tanah dan diikuti dengan lemahnya permukaan dasar sungai, sehingga mudah terjadi pendangkalan, permukaan air tidak terkendali dan tentu berikutnya secara teknis akan merobah sifat aliran sungai. Efeknya akan mudah terjadi bencana alam. Bagi masyarakat lingkungan, dengan berubah struktur dasar tanah ini maka akan kesulitan mendapatkan air, permukaan air tanah akan turun dan tentu masyakat sekitarnya yang akan mederita (Koto Buruk, Balah Hilir dan Batang Anai. Efek ini akan nyata, terutama dalam jangka panjang.
Kembali kepada nilai manfaat galian C ini, juga tidak bisa dipungkiri, selalu akan terkait dengan nilai pembangunan yang tidak bisa dihentikan, bahwa ini adalah satu hubungan ekonomis yang saling menguntungkan antara pengusaha galian C dengan pemakai galian C, terutama pengusaha stoon grasser, namun jika kita melirik lebih dalam. Ini hanya sebuah akses ekonomis sepihak antara pengusaha galian. Bila yang sulit ditelusuri keterlibatannya, bukti nyata yang ditemui dilapangan. Apapun kajian dan tantangan yang diberikan masyarakat terhadap galian “C”, maka kegiatan galian hanya terhenti sesaat, seperti halnya tambang emas, entah faktor apa yang menyebabkannya. 
Untuk masalah galian C Lubuk Alung ini menurut hemat penulis, tidak perlu juga kita bahas ketingkat nasional, karena kesepahaman dasar sebuah usaha akan bermula dari pemerintah yang terendah yang bernama korong dengan Izin lingkungannya, terus rekomendasi nagari, camat dan terus ketingkat kabupaten (Badan Perizinan), Bidang Pertambangan dan berakhir dimeja Bupati dalam bentuk “Izin Bupati”, maka tetap dikatakan ini adalah masalah kita Kabupaten Padang Pariaman. Walau kita mengtahui selalu terjadi lempar batu sembunyi tangan dalam urusan galian C, fenomena siapa dan mengapa, siapa dalang dan siapa wayang, jika Pemda mengatakan tidak maka tidak akan ada perizinan galian C, tidak akan ada operasional dilapangan.
Maka kami niniak mamak, pemuda dan masyarakat umum menganggap apapun yang dilakukan masyarakat pada pertemuan dengan Taslim, wakil kita di Komisi III DPR RI yang di fasilitasi karang taruna Lubuk Alung adalah sebuah tamparan terhadap Pemkab Padang Pariaman. Ada rasa keraguan akan kemampuan Pemda dalam memanage masalah galian C, tentu semakin memperindah kicauan burung mengenai galian C, siapa dibalik siapa, atensi yang besar diberikan kepada karang taruna, tim fasilitator dan tokoh masyarakat yang hadir seperti walinagari, Ketua KAN, Bundo Kanduang, Ibu Yusni, anak nagari
Atensi besarnya kepada Taslim selaku anggota dewan masih mendengar rintihan kami masyarakat Lubuk Alung yang telah berputus asa hendak bertanya kepada siapa, mohon diperjuangkan Taslim, kami percaya Taslim bisa.
--------------------------------------------------

Bupati Ali Mukhni Kembali Diminta Maju
Olahraga Memutus Rantai Penyalahgunaan Narkoba

Toboh Gadang--Suatu hal yang menarik dan kreatif serta langka dalam rangka Ultah Majelis Zikir Syatariyah (MAZIS) Kabupaten Padang Pariaman ke-10 di Toboh Masjid, Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kamis (16/1).
Syafri Tuanku Imam Sutan Sari Alam selaku ketua MAZIS menyelenggarakan turnamen antar club sepakbola U-14 se- Padang Pariaman. "Turnamen ini pertama kali dilaksanakan dan mendapat dukungan dari masyarakat," kata dia.
Dalam laporannya disampaikan, bahwa turnamen diikuti sebanyak 26 club se Padang Pariaman. Pertandingan berlangsung lebih kurang satu bulan di lapangan bola Toboh Masjid Toboh Gadang.
Pada kesempatan tersebut, Syafri mengatakan bahwa kepemimpinan Ali Mukhni yang sudah berjalan lebih tiga tahun terbilang sukses baik dalam pembangunan dan kemasyarakatan. Ini dikarenakan Bupati Ali Mukhni selalu melibatkan ulama dalam pembangunan. "Pak Ali Mukhni selalu baiyo ka ulama," kata Syafri.
Atas keberhasilan dan kesuksesan dalam membangun Padang Pariaman, Syafri meminta Bupati Ali Mukhni untuk mencalonkan kembali menjadi bupati untuk periode yang kedua. "Dari lubuk hati yang paling dalam, kami meminta Pak Ali Mukhni untuk mencalonkan kembali menjadi bupati periode kedua," kata Syafri.
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menyambut gembira atas turnamen antar club sepakbola dari pesantren-pesantren yang ada di Padang Pariaman. "Ini unik dan langka. Setahu saya baru kali ini diadakan turnamen antar pesantren," kata Ali Mukhni.
Ali Mukhni menyampaikan bahwa olahraga, apapun itu cabangnya bisa memutus rantai penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu diminta kepada orangtua untuk menyalurkan minat dan bakat anak ke hal yang positif.
Pada acara tersebut, Bupati Ali Mukhni memberikan infak sebesar Rp1,5 juta untuk menunjang penyelenggaraan turnamen sepakbola tersebut. (525)
----------------------------------------------

Bupati Ali Mukhni
Nabi Muhammad SAW adalah Pendidik Utama.

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni memberikan apresiasi kepada jajaran Dinas Pendidikan yang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bersama seluruh UPTD dan Kepala SMA dan SMP se Padang Pariaman. "Saya apresiasi langkah maju yang dilakukan oleh jajaran Dinas Pendidikan," kata Ali Mukhni. Dia berharap acara maulid nabi diadakan setiap tahunnya dan juga mengundang seluruh Kepala SD.
Rasulullah SAW adalah Pendidik Utama (mirabbi), kata Ali Mukhni yang dijuluki ustadz oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Sosok yang mencerdaskan umat dan sangat gemar membaca. Nabi muhammad SAW juga bisa membaca yang tersirat dan tersurat.
Namun sekarang minat baca generasi muda sudah mulai berkurang. Disinilah peran guru dan orangtua untuk memotivasi siswa untuk membaca. Karena buku adalah sumber ilmu.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Ali Mukhni berbagi pengalaman dan hal-hal yang positif ketika berada di luar negeri. Contohnya saja di Jepang, dimana masyarakatnya menjadikan membaca sebagai budaya. Baik sedang dalam perjalanan, di halte, restoran bahkan dalam tidurpun masih mengenggam buku. "Ini perlu kita contoh," kata Bupati Ali Mukhni didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Disamping itu, Bupati Ali Mukhni juga menyampaikan tiga hikmah dalam momentum Maulid Nabi SAW. Pertama, meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW. Kedua, meneladani perilaku dan perbuatan mulia Rasulullah SAW. Ketiga, melestarikan ajaran dan misi perjuangan Rasulullah, dan juga para Nabi. "Mari kita tiru keteladanan rasulullah untuk padang pariaman yang religius dan sejahtera," kata Ali Mukhni.
Bupati Ali Mukhni juga tidak bosan-bosannya mengingatkan para kepala sekolah agar peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah dengan menanam pohon rindang dan tanaman yang produktif. Jadikan sekolah hijau dengan nuansa alam yang sejuk.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Mulyadi mengatakan maulid nabi di jajarannya dihadiri oleh seluruh kepala UPTD, Kepala SMA dan SMP beserta staf dan ustazd Tuanku Kuniang Zubir. (525)

Keluarkan dari Kungkungan Kemiskinan 513 KPM di Kecamatan Sintoga Terima Program PKH

Sintuak--Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan PKH.
Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI.
Jumat (23/2) lalu, sebanyak 513 KPM di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang (Sintoga), Kabupaten Padang Pariaman menerima program PKH demikian. Mereka yang sebanyak itu terdiri dari ibu hamil, anak balita, lansia, anak sekolah dari SD hingga SMA, dan juga penyandang disabilitas.
"Bantuan dari pemerintah pusat ini langsung ke rekening KPM. Selama setahun turun empat kali tahap. satu tahap Rp500 ribu," kata Mirza Harmadi, Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Sintuak Toboh Gadang.
Mirza Harmadi yang mewakili Camat-nya, Elda Husniwar menyebutkan, melalui PKH, KPM didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan. PKH diarahkan untuk menjadi tulang punggung penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial secara nasional.
Alhamdulillah, kata Mirza Harmadi, penyerahan bantuan PKH ini juga dihadiri Kepala Dinas Sosial Padang Pariaman, Arman Adek, anggota DPRD yang berasal dari Dapil IV, Happy Neldy, dan seluruh KPM yang telah ditentukan sebelumnya.
Dia menilai, program prioritas nasional ini oleh Bank Dunia dinilai sebagai program dengan biaya paling efektif untuk mengurangi kemiskinan dan menurunkan kesenjangan antara kelompok miskin, juga merupakan program yang memiliki tingkat efektivitas paling tinggi terhadap penurunan koefisien gini. Berbagai penelitian lain menunjukkan bahwa PKH mampu mengangkat penerima manfaat keluar dari kemiskinan, meningkatkan konsumsi keluarga, bahkan pada skala yang lebih luas mampu mendorong para pemangku kepentingan di pusat dan daerah untuk melakukan perbaikan infrastruktur kesehatan dan pendidikan.
  "Penguatan PKH dilakukan dengan melakukan penyempurnaan proses bisnis, perluasan target, dan penguatan program komplementer," ujar dia. Harus dipastikan, tambahnya, bahwa KPM PKH mendapatkan subsidi, jaminan sosial KIS, KIP, pemberdayaan melalui KUBE termasuk berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial lainnya, agar keluarga miskin segera keluar dari kungkungan kemiskinan dan lebih sejahtera. (501)

Sabtu, 24 Februari 2018

DPT Pileg Jadi DPS Pilpres Golkar, NasDem dan Demokrat Pimpin DPRD Padang Pariaman

Bupati Ali Mukhni
Dukungan Masyarakat dan Perantau Kunci Kesuksesan Pembangunan

Tapakis--Pembangunan mega proyek di kawasan Pantai Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis mendapat perhatian dari perantau dan tokoh masyarakat Ulakan, H. Sidi Dahlan. Perhatian itu tampak, saat ia bersama Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni meninjau gedung Badan Pendidikan dan  Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP), Jumat lalu.
Sidi Dahlan mengaku bangga dengan keberadaan BP2IP yang sangat megah, dan akan menjadi yang terbesar di Indonesia. "Alhamdulillah, saya tidak menyangka gedung yang sangat megah ini dibangun di di Tiram, Ulakan Tapakis. Ini bukan suatu wacana lagi, tapi sudah fakta," katanya sambil melihat masterplan gedung BP2IP.
Ia menghimbau seluruh masyarakat Ulakan Tapakis, agar mendukung penuh pembangunan BP2IP. Kalau ada tanah yang terkena diselesaikan secara baik-baik, karena dampak pembangunan tersebut juga untuk masa depan anak cucu di wilayah sekitar, dan akan menjadi amal ibadah di hadapan Allah SWT.
"Bupati Ali Mukhni sudah capek-capek membangun nagari kita di Ulakan Tapakis, tapi kita pula yang tidak mendukung. Ini kan aneh. Pembangunan bertujuan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat," katanya lagi.
Bupati Ali Mukhni terlihat bersemangat mendapat dukungan dari perantau, yang memang dari awal selalu melibatkan perantau dalam kegiatan pembangunan. Ia sependapat dengan Sidi Dahlan, bahwa program pembangunan hanya semata-mata untuk kepentingan masyarakat.
Dijelaskannya, saat ini telah selesai dua buah bangunan gedung BP2IP yang direncakan sebanyak 30 buah bangunan serupa. BP2IP akan dilengkapi bangunan asrama, laboratorium, simulator, ruangan makan, sarana ibadah, olahraga, perumahan dosen, rektorat dan sarana pendukung lainnya. Pembangunan yang menelan biaya Rp1,5 triliun ini akan menampung 6.000 siswa dari seluruh Indonesia.
"Kita patut bersyukur, karena mega proyek nasional bisa diletakkan di Padang Pariaman. Mulai BP2IP, pelabuhan, asrama haji, jalan lingkar, MAN Insan Cendikia, Main Stadion, makam Syekh Burhanuddin, Akademi Komunitas dan masih banyak lagi pembangunan lainnya. Semua itu berjalan sukses, apabila mendapat dukungan dari perantau dan masyarakat," kata Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara. (525)
-----------------------------------------

DPT Pileg Jadi DPS Pilpres
Golkar, NasDem dan Demokrat Pimpin DPRD Padang Pariaman

Padang Pariaman--Sesuai jadwal yang sudah ditetapkan KPU selaku pihak penyelenggara Pileg 9 April lalu, 11 Mei nanti nama 40 orang wakil rakyat hasil pilihan masyarakat ditetapkan. Tahapan yang selesai, baru penetapan suara yang didapatkan 12 partai politik peserta.
Ketua KPU Padang Pariaman, Vifner kepada Singgalang, Minggu (27/4) lalu menyebutkan, dari 302.990 daftar pemilih tetap (DPT) daerah itu saat Pileg, secara resmi telah jadi daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pilpres yang akan datang. Dari sebanyak itu, hanya 65,23 persen partisipasi pemilih yang datang ke TPS, menggunakan hak suaranya selaku warga negara.
Hasil pleno terbuka rekap suara yang dilakukan pekan lalu, ternyata Partai Golkar keluar sebagai juara satu. Partai berlambang pohon beringin ini mampu meraup 28.517 suara atau 14,55 persen. Melihat perolehan suara yang didapatkan partai pimpinan Aburizal Bakrie ini di empat Dapil, dipastikan Golkar dapat lima kursi. Caleg Golkar yang dipastikan duduk itu; H. Faisal Arifin Rangkayo Majo Basa, Zuardin (Dapil I), Syafrizal (Dapil II), Desril Yani Pasha (Dapil III), dan Syahrul Datuak Lung (Dapil IV).
Sedangkan juara dua direbut Partai NasDem. Partai yang mengusung gerakan perubahan ini mampu membuat kejuatan yang sangat luar biasa ditengah dinamika politik Padang Pariaman. Partai pimpinan Surya Paloh ini mendapatkan 20.709 suara atau 10,57 persen. Dari peta suara yang dirangkum, dipastikan pula partai ini mengirim wakilnya sebanyak lima orang. Kelima caleg-nya yang melenggang ke DPRD daerah itu; Kamarsam (Dapil I), Alfa Edison (Dapil II), Mothia Azis Datuak Nan Basa dan Suhardiman (Dapil III), Munafestoni (Dapil IV).
Urutan ketiga diambil Partai Demokrat. Partai yang saat ini di pimpin Presiden SBY ini agaknya harus puas dengan posisi demikian, meskipun Pileg 2009 Partai Demokrat juara satu di Padang Pariaman dan di nasional. Dukungan yang didapatkan Demokrat pada Pileg 9 April lalu sebanyak 19.847 suara atau 10,13 persen. Dengan ini, dari enam kursinya saat ini, hanya tinggal empat kursi untuk lima tahun depan. Keempat caleg Demokrat yang dapat dukungan itu; Zul Efendi (Dapil I), Basir (Dapil II), Pepforil (Dapil III), dan Januar Bakri (Dapil IV).
Sedangkan posisi keempat disambet PKB. Partai yang hanya dapat satu kursi pada Pileg lima tahun lampau ini, ternyata 9 April lalu PKB melaju kencang. Partai berlambang bintang sembilan, yang mengusung motto; 'membela yang benar' itu mampu mendapatkan suara sebanyak 19.689 atau 10,05 persen. Besar keberuntungan bagi partai berbasiskan Islam Ahlussunnah waljamaah ini, mampu menempatkan empat kursi nantinya. Nama caleg PKB yang duduk itu; Ali Nusir (Dapil I), Syafri CR (Dapil II), Syafrinaldi (Dapil III), dan Hasan Basri (Dapil IV).
Berikutnya urutan lima direbut Partai Gerindra. Partai dengan lokomotif Prabowo Subianto ini dapat 19.357 suara yang setara 9,88 persen. Caleg Gerindra yang selalu mengusung pendiri partainya di setiap baliho, dan alat peraga kampanye itu adalah; Tri Suryadi (Dapil I), Ramli (Dapil II), Jempol (Dapil III), dan Happy Neldy (Dapil IV).
PKS berada di urutan enam. Pileg 9 April, tampak perjalanan PKS stabil, dan tetap dapat empat kursi, dengan perolehan suara sebanyak 15.842 suara yang setara dengan 8,08 persen. Hebatnya, keempat caleg PKS yang beruntung itu, orang baru semua. Mereka adalah; Jon Hendri (Dapil I), Bahzar (Dapil II), Hendrawati (Dapil III), dan Suryadi Zukri Ali (Dapil IV).
Meskipun PDI Perjuangan partai pemenang utama tingkat nasional versi hitungan cepat, di Padang Pariaman partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini hanya bertengger pada posisi ke tujuh. Walau demikian, PDI Perjuangan meningkat jumlah kursinya dari Pileg 2009 silam. Lewat suara sebanyak 15.079 atau 7,69 persen. Keempat caleg-nya yang duduk itu; Salman Hardani (Dapil I), M. Defriadi Datuak Rangkayo Basa (Dapil II), Zaiful Leza (Dapil III), dan Herry Syahnil (Dapil IV).
Dibawah PDI Perjuangan adalah PPP. Partai berazaskan Islam ini dapat 14.944 suara atau 7,63 persen. Dengan posisi delapan, partai berlambang ka'bah ini mampu menambah satu kursi, yakni menjadi tiga bila dibandingkan dengan Pileg 2009. Ketiga caleg-nya yang duduk; (Dwi Warman Chan (Dapil I), Syafruddin (Dapil II), Zaldi Rajo Intan (Dapil III). PAN sepertinya harus ikhlas pada posisi sembilan yang dapat suara sebanyak 14.772 atau 7,54 persen. Artinya, berkaca pada Pileg 2009, partai pimpinan Hatta Rajasa ini kehilangan satu kursi. Dari empat menjadi tiga. Yusalman, yang Ketua DPD PAN Padang Pariaman harus merelakan harus mengakhiri pengabdiannya di DPRD daerah itu. Ketiga caleg PAN yang akan duduk; Nasdini Indriani (Dapil II), Makmur (Dapil III), dan Bagindo Rosman (Dapil IV).
Hanura sama dengan nomor urut partainya, yakni 10. Partai pimpinan Wiranto ini dapat 12.501 suara atau 6,38 persen. Dengan demikian, Hanura juga dapat tiga kursi. Posisi itu berkurang, karena 2009 Hanura dapat empat kursi di Padang Pariaman. Caleg Hanura yang duduk; Bastian Desa Putra (Dapil II), Sukiman (Dapil III), dan Jalius Budhi (Dapil IV).
Posisi 11 diambil PBB. Partai ini dapat 8.562 suara atau 4,37 persen. Dan juara terakhir PKPI. Partai ini dapat 6.144 suara atau 3,14 persen. Hebatnya, suara PBB yang tinggi dari PKPI, tak bisa masuk dewan. Kursi panas terakhir itu diambil PKPI yang suaranya hanya dibawah PBB. Dengan demikian, senanglah Erfan Ganef alias Mak Itam Transport yang berhasil jadi anggota dewan terhormat, dan satu-satunya pula yang punya satu kursi di daerah itu. (damanhuri)
----------------------------------------------------------------

Perkenalkan Budaya Bangsa Kepada Anak Usia Dini

Padang Pariaman--Sekitar 300 an anak PAUD dan TK di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman ikut menyemarakkan hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April. Acara dalam bentuk pawai bersama guru dan orangtua anak itu dilepas langsung Camat Azminur dan Kapolsek AKP Arsyal.
Pawai yang mengambil rute star dari lapangan sepak bola Sungai Abang itu berakhir di kantor camat Lubuk Alung. Berjarak sekitar setengah kilometer. Kegiatan pawai tersebut bertambah meriah, karena tampilan Marching Band SMP Negeri 3 Lubuk Alung yang membuat peserta terpukau.
Pawai sempat memacetkan jalan raya Padang–Bukittinggi itu, karena banyaknya peserta, dan antusiasnya warga yang menyaksikan. Walau matahari cukup terik panasnya, anak TK dan PAUD itu terlihat bersemangat mengikutinya. Mereka memakai pakaian adat, kebaya, seragam polisi, seragam TNI, dokter, dan profesi lainnya. Penampilan mereka mengundang decak kagum warga yang melihatnya.
Camat Lubuk Alung Azminur menyambut baik pelaksanaan pawai tersebut. Katanya, pawai bertujuan memperkenalkan kepada anak TK dan PAUD beragamnya budaya bangsa. "Anak-anak kita berpakaian adat dan kebaya. Sejak dini mereka harus diperkenalkan budaya luhur kita sendiri," katanya. (525)
-----------------------------------------------

Pasie Laweh Lubuk Alung Kembali Gelar Alek Nagari

Padang Pariaman--Bulan Mei depan masyarakat Korong Kampuang Kalawi, Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung, Padang Pariaman baralek gadang. Alek nagari namanya. Digelar segala macam kesenian urang awak di laga-laga, tempat rencana acara anak nagari itu.
Walinagari Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung, Adnan kepada Singgalang, Minggu (27/4) lalu menyebutkan, seperti kelaziman setiap alek nagari selalu di mulai dengan silek dan luambek, termasuk juga buru babi besar-besaran.
"Setelah habis itu, baru dimulai pula kesenian indang yang menjadi tren dalam alek nagari demikian. Direncanakan ada sekitar 15 klub indang yang sudah terkenal di Padang Pariaman yang akan tampil ambil bagian nantinya, disamping lima klub indang tuan rumah," kata Adnan.
Artinya, lanjut Adnan, malam kesenian indang akan tampil sebanyak lima kali naik, dan lima kali lambung. "Insya Allah, saat ini sedang dilakukan berbagai persiapan. Mulai dari membenahi tempat, melatih grup indang yang ada di Pasie Laweh, sebagai tuan rumah," ujar dia.
Adnan melihat, hampir semua korong dalam Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung melakukan alek nagari. Tentunya ini bagian terpenting oleh anak nagari itu sendiri. Apalagi, saat ini era nagari kembali punya kekuatan ditengah masyarakat sebagai nama lembaga pemerintahan terendah.
Katanya lagi, dengan acara alek nagari ini pulalah caranya masyarakat menumbuh-kembangkan tradisi dan budaya nagari yang pernah jaya dan kuat dulunya. "Alek nagari yang akan dilakukan selama sebulan ini, merupakan keinginan bersama masyarakat, kemudian di dudukung penuh oleh perantau Pasie Laweh yang ada di berbagai daerah," ungkapnya. (525)
------------------------------------------------------------

Padang Pariaman
Kursi Wakil Ketua DPRD Jadi Rebutan di Internal NasDem dan Demokrat

Padang Pariaman--Kursi wakil Ketua DPRD Padang Pariaman yang menjadi milik partai NasDem dan Partai Demokrat jadi rebutan di internal partai terkait. Sedangkan kursi Ketua DPRD sudah bisa dipastikan diduduki H. Faisal Arifin Rangkayo Majo Basa, Ketua DPD Partai Golkar daerah itu. Khusus lima kursi yang didaptkan NasDem dari Pileg 9 April lalu, tak seorangpun pengurus inti partai itu yang duduk.
Mothia Azis Datuak Nan Basa, caleg NasDem yang berhasil mendapatkan suara pribadi terbanyak menyebutkan, bahwa pimpinan dewan itu urusan pimpinan partai. "Memang, dari lima kursi yang dapat, hanya saya yang masuk dalam jajaran pengurus harian. Tapi belum ada SK-nya," kata mantan Walinagari Lubuk Pandan ini pada Singgalang, Minggu kemarin.
Menurut dia, tugas pimpinan dewan tidak mudah. Apalagi dalam situasi saat ini DPRD Padang Pariaman jadi sorotan publik, terkait mencuat dan meletusnya sejumlah kasus hukum yang menimpa para wakil masyarakat yang dipilih pada Pileg 2009 silam.
Sedangkan untuk posisi Partai Demokrat, dari empat kursi yang didapatkannya, tiga orang merupakan pengurus harian DPC Partai Demokrat daerah itu. Basir yang kembali dapat kursi di Dapil II, adalah Sekretaris DPC Demokrat. Sedangkan Januar Bakri dan Pepforil adalah wakil ketua DPC.
Mungkinkah kursi wakil ketua DPRD ini akan diberikan kepada Basir, karena faktor orang kedua? Tidak ada kepastian soal itu. Eri Zulfian, yang hingga kini Ketua DPRD Padang Pariaman punya hak peto untuk memutuskan, karena dia Ketua DPC Partai Demokrat itu sendiri.
Januar Bakri ketika dihubungi hanya bisa memberikan istilah dan kemungkinan pembagian kekuasaan politik. "Bupati dan Wabup berasal di Dapil II. Ketua DPRD di Dapil I. Wakil Ketua DPRD, kalau tidak meleset berasal dari Dapil III, yakni Mothia Azis. Tentu kalau bisa wakil yang seorang lagi harus dari Dapil IV," kata Ketua Komisi II DPRD Padang Pariaman ini.
Namun demikian, kata Januar lagi, Demokrat punya cara tersendiri dalam menempatkan kadernya. Baik sebagai pimpinan dewan, pimpinan komisi dan fraksi nantinya. (525)

Pencabulan Bocah Memprihatinkan Pertanda Keluarga Semakin Lepas Kontrol Terhadap Anak

Pariaman--Peristiwa pencabulan terhadap bocah-bocah perempuan kian merisaukan. Terungkapnya bocah SD dicabuli pelajar SMP bergiliran di kandang kambing sebagaimana dirilis media online beberapa waktu lalu, patut menjadi perhatian semua pihak. Jika tidak ada tindakan preventif dari pihak terkait, baik pemerintah, masyarakat, maupun keluarga, maka kasus ini akan terus bermunculan di tengah masyarakat.
Demikian kesimpulan yang diungkapkan pemerhati masalah sosial, Armaidi Tanjung dan Pimpinan Rumah Penitipan Sosial Anak (RPSA) Delima Kota Pariaman, Fatmi Yetti Kahar yang dihubungi secara terpisah, Jumat (23/2) di Pariaman.
Sebagaimana diberitakan, 4 orang pelajar, 2 di SMP dan 2 di kelas 4 SD, diduga mencabuli bocah perempuan yang masih berusia di bawah umur. Pelaku, sebut saja Buyung (13), bukan nama sebenarnya, bersama tiga orang rekannya diduga cabuli Melati (9), bukan nama sebenarnya, pelajar kelas 3 SD. Akibatnya Buyung, warga salah satu desa/kelurahan di Kecamatan Pariaman Tengah, dilaporkan oleh orangtua Melati ke Polres Pariaman pada Kamis (15/2) silam. Dari keterangan terlapor, terungkap, perbuatan cabul dilakukan Buyung Cs sejak Oktober 2017 hingga Februari 2018, terakhir 5 Februari 2018 silam.
Menurut Armaidi, peristiwa ini harus menyadarkan kita bahwa perilaku seks diluar nikah sudah menimpa anak-anak. "Karena pelakunya masih di usia anak-anak atau remaja, maka korbannya pun dapat dipastikan perempuan bocah. Karena perempuan bocahlah yang bisa ditundukkan oleh anak, sipelaku," kata Armaidi, Sekretaris Lembaga Konsultasi Kesejahteran Keluarga (LK3) Padang Pariaman itu.
"Di tengah keterbukaan informasi melalui internet, hape android, media sosial, whatshapp, siapa saja tanpa terkecuali bocah dan anak-anak, dapat dengan leluasa menyaksikan adengan pornografi," ujar dia.
Tayangan laki-laki dan perempuan, tambah Armaidi, tengah berhubungan intim tanpa sehelai busana pun bisa disaksikan berulang-ulang oleh anak. Hal ini sangat mungkin mendorong anak laki-laki meniru dan melakukan hubungan intim dengan perempuan. Tentu saja sasarannya adalah perempuan bocah yang dapat ditunduhkannya.
Menurutnya, semakin kurangnya keakraban dan kedekatan orangtua dengan anak, maka semakin mendorong terjadinya kasus pencabulan. "Bayangkan, kasus pencabulan yang menimpa si bocah sudah berbulan-bulan dan berkali-kali dilakukan, ternyata orangtua, khususnya ibunya tidak mengetahui kejadian demikian. Seharusnya bisa melihat dan mengamati perubahan pada diri anak perempuan yang dinodai laki-laki. Artinya kontrol keluarga terhadap anak semakin longgar,” ungkapnya. 
Hal senada juga diungkapkan Pimpinan RPSA Delima Pariaman Fatmi Yetti Kahar. Katanya, peristiwa pencabulan menunjukan kontrol keluarga terhadap anak semakin menipis. Di samping itu, akibat anak tidak paham dengan pendidikan seks, apa akibat dan risiko dari perbuatan seks diluar nikah. Mungkin sudah sepatutnya ada pendidikan seks kepada anak-anak sehingga mereka tidak berbuat yang salah. Apalagi seks tidak tabu bagi mereka, karena informasi yang tidak mendidik dengan mudah diperolehnya.
Dari data yang ada di RPSA, kata Fatmi yang akrab disapa Teta Sabar ini, selama 2018 ini saja sudah terjadi 6 kasus cabul. Sebanyak 4 kasus terjadi di Kota Pariaman, dan 2 kasus di Padang Pariaman. Sedangkan 11 kasus terkait dengan anak berhadapan dengan hukum (ABH).
"Kasus pencabulan ini memang memprihatinkan. Harus ada tindakan nyata dari Pemerintah Daerah mengantisipasinya, jangan terulang kasus pencabulan terhadap bocah-bocah perempuan," kata Teta mengakhiri. (501)

Kemelud Pilwana Anduriang Berawal tak Lolos Tiga Orang Balon, Bamus Bakal Membubarkan Panitia

Anduriang--Menjelang ditetapkannya Balon Walinagari Anduriang menjadi calon lewat SK Bupati Padang Pariaman, ketegangan antara Bamus dan panitia Pilwana setempat terus terjadi. Ada kesan, Bamus bakal membubarkan panitia yang sudah dibentuknya sendiri.
Ketua Bamus Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Yosefrizal menilai panitia memang telah bekerja melakukan tahapan Pilwana, sejak mulai ditetapkan Bamus, dengan hasilnya, dari sembilan nama yang mendaftar, tiga gagal dan enam orang naik menjadi Balon.
"Selaku Ketua Bamus, saya telah berkali-kali mendatangi Pemkab Padang Pariaman, dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), agar semua Balon yang masuk itu diloloskan saja," kata dia pada Singgalang, Minggu (25/2).
Menurut Yosefrizal, Balon yang gagal dalam verifikasi panitia; Ibrahim Z, Ahmad Basri, dan Dr. Munafri Alwys. Sementara, balon yang lolos; Arman Joni, Syawiruddin, Mukhlis, Dedi Swandi, Misterlis, dan Eli Suarni. "Saya minta evaluasi kepada panitia, dan sampai sekarang belum terlaksana," ungkapnya.
Untuk masalah ini, kata Yosefrizal, DPMD berjanji satu dan dua hari ini pada Kamis lalu, menyangkut tuntutan Bamus. "Dasar saya memperjuangkan hal ini, adalah surat resmi dari Ikatan Keluarga Anduriang dan Sekitarnya (IKAS) DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten yang meminta kejelasan dalam rekrutmen Balon walinagari. Hari ini, kita juga menggelar pertemuan di nagari membahas masalah kejelasan itu," ungkapnya.
"Kami akan mengambil sikap, setelah hasil verikasi dan evaluasi terhadap panitia kami lakukan. Apakah panitia Pilwana akan dibubarkan, agar balon yang tiga itu bisa lolos? Saya belum bisa pastikan hal itu. Tunggu saja. Akan ada keputusan yang tegas," ungkapnya.
Ketua panitia Pilwana Anduriang, Hardi Candra menyebutkan, panitia tidak menggugurkan Balon. Tetapi, aturan main berupa Perbub dan Perda yang mengatur hal demikian. Sesuai yang dilakukan dalam verifikasi panitia, nama Ibrahim Z, Ahmad Basri, dan Dr. Munafri Alwys, setelah diverifikasi ternyata administrasinya tak memenuhi Perbub nomor 23 tahun 2017 bab III, bagian kesatu, pasal 22, poin (d) dan (r).
"Berkas ijazah yang dimasukan Ahmad Basri tidak ada legalisirnya," kata Candra. Sedangkan Balon Ibrahim Z, adanya pencabutan legalisir dari Kemenag, lantaran adanya kekeliruan dalam ijazah, yakni tamat Madrasah Ibtidaiyah 1983, Stanawiyah 1984, dan Aliyah 1986. Sementara, ujar dia lagi, ijazah setingkat SMP Munafri Alwys tidak pula pakai legalisir.
Menurut Candra, di awal-awal masa pendaftaran Balon, dia telah mengingatkan agar seluruh Balon memeriksa ulang semua berkas yang akan diajukan, agar tidak terjadi kesalahan. "Delapan kali kami melakukan klarifikasi kepada Bamus, perantau, DPMD, masyarakat, jawabannya tetap sama, perihal tahapan yang telah diputuskan demikian," katanya.
AK. Jailani, salah seorang tokoh masyarakat Anduriang menilai tak tahu banyak, apakah panitia Pilwana yang dibentuk Bamus punya keleluasaan dalam menjalankan tugas atau tidak. "Respon masyarakat dan perantau Anduriang yang sengaja pulang kampung, saya dengar cukup bagus terhadap kinerja panitia. Hanya saja, panitia dinilianya lupa mengembalikan ijazah SMP salah seorang Balon yang belum dilegalisir," kata dia.
Jailani berharap, sepanjang tidak ada kesalahan panitia yang fatal yang ditemukan Bamus, proses yang sedang berjalan teruskan saja sampai selesai. Dan itulah hasil yang terbaik dari dinamika politik yang terjadi.
Sebab, katanya lagi, panitia Pilwana punya tugas dan wewenang yang diatur dalam Perda dan Perbup dalam menjalankan tugasnya. "Lain halnya, kalau kesalahan panitia itu fatal, maka ada keputusan yang akan dilahirkan Bamus," tegas dia. (501)

Terungkap dalam Pertemuan KKG PAI Jangan Ada Pembatas Antara Guru PNS dan Non PNS

Sungai Limau--Budaya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah keteladanan, yang akan ditiru oleh semua pihak, terutama oleh anak didiknya sendiri. Untuk itu, guru PAI jangan sampai membuat kesalahan, dimana hal demikian akan merugikan guru itu sendiri.
Kepala Kemenag Padang Pariaman, Dr. H. Helmi menyampaikan hal itu, Sabtu (24/2) di SDN 08 Kecamatan Sungai Limau, dalam acara pertemuan bulanan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) daerah itu.
Pada pertemuan yang intinya untuk meningkatkan kompetensi guru PAI tersebut, Helmi minta para guru melestarikan budaya itu sepanjang masa. "Di samping menjadi teladan di kalangan anak didik, guru PAI juga harus mampu menjadi teladan di tengah masyarakat. Dan masyarakat akan selalu memperhatikan gerak-gerik guru," kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Rahmang meminta tidak ada skat atau pembatas antara guru honorer dengan yang PNS. "Semua guru hakikatnya sama, yakni bertanggungjawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara," ujar dia.
Hanya saja, kata Rahmang, kesempatan untuk jadi PNS itu yang berbeda-beda waktu datang kepada para guru. "Mari kita jalin kebersamaan, persatuan dan kesatuan, sehingga melahirkan anak didik yang hebat pula di kemudian hari," sebut Rahmang.
Rahmang juga menyinggung pentingnya guru PAI mengajarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamain, dan mencegah tumbuh dan berkembangnya budaya radikalisme, LGBT, pergaulan bebas serta narkoba di sekolah. "Ini penting, karena radikalisme, LGBT dan narkoba sangat membahayakan," ungkapnya.
Ketua KKG PAI Kabupaten Padang Pariaman, Hendriadi menyebutkan, pertemuan guru PAI ini rutin dilakukan setiap bulan, membahas berbagai hal, terutama menyangkut kompetensi guru PAI itu sendiri.
"Alhamdulillah, pertemuan yang melibatkan sekitar 60 an guru PAI di seluruh kecamatan yang ada di Padang Pariaman ini amat luar biasa. Baru ini pertama kalinya, lengkap hadir Kepala Dinas Pendidikan dengan Kasi Kurikulum, dan Kepala Kemenag dengan Kasi PAI-nya. Kemudian Kepala Unit Pelaksana Wilayah (UPW) Sungai Limau, Latifah, Pengawas PAI Kemenag Padang Pariaman, Suardi Aminsyah Koto," ujar Hendriadi.
Menurutnya, pada kesempatana kali ini, secara simbolis juga diserahkan master soal ujian PAI dari Kemenag ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. "Ini tentunya bagian dari penguatan nilai-nilai agama di seluruh sekolah yang ada," ulasnya.
Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Hasanuddin menambahkan, bahwa dalam ujian nanti, seluruh anak kelas enam SD tetap dilaksanakan ujian praktek PAI, meskipun dalam ijazah tak tercantum hal itu.
"Ujian praktek PAI, seperti praktek tatacara berwudhuk, tatacara shalat dan mengaji Quran dengan tilawah yang bagus adalah bagian dari ujian tertulis," kata Hasanuddin. (501)

Rabu, 21 Februari 2018

Gerindra Bedah Rumah Ayu Tinggal di Rumah tak Layak Huni Anak Masih Kecil-kecil Suami Stroke Pula

Batang Anai--Rasa haru dan gembira tak bisa disembunyikan Ayu. Rumah yang ditinggalinya bersama suaminya, Zainal dan lima orang anak-anaknya tak layak huni, dapat bantuan perbaikan dari keluarga besar Partai Gerindra Padang Pariaman, dan saat ini masih dalam tahap penyelesaian.
Ayu, ibu muda berusia 38 tahun sebenarnya merasa tak kuat lagi mengayuh biduk kehidupan. Suaminya, Zainal yang selama ini seorang petani kampung baru saja mengalami penuyakit stroke, dan tak bisa lagi bekerja mencari sesuap pagi dan petang untuk dia dan keluarganya. Lima anak-anaknya masih kecil-kecil. Pasca stroke itulah, Ayu merangkap sebagai ibu dan bapak bagi anak-anaknya yang sebagian telah menjalani pendidikan di sekolah dasar.
Tinggal di Korong Kali Aie Timur, Nagari Sungai Buluah Barat, Kecamatan Batang Anai, tak banyak yang bisa dilakukan Ayu. Maklum, sebagai perempuan yang dikarunia banyak anak yang masih kecil, butuh perawatan tiap hari. Atas prakarsa Walikorong Kali Aie Timur, Eka Putra, akhirnya kediaman Ayu dapat direhab.
Ayu pun merasa terkejut, lantaran rumah yang buruk itu tak pernah terbayangkan olehnya akan ada perbaikan. "Ndak ada pemikiran untuk itu. Awak hanya fokus bagaimana anak-anak ini bisa sekolah, ada yang akan dimakannya tiap hari. Soal rumah, rasanya sudah cukup saja seperti ini," cerita Ayu.
Dia menyampaikan terima kasih yang tak terhingga-hingganya kepada walikorongnya, Eka Putra dan Ketua DPC Gerindra Padang Pariaman, Happy Neldy serta pihak lainnya yang ikut berbuat untuk keselamatannya bersama keluarganya.
Happy Naldy, anggota DPRD Padang Pariaman yang sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra daerah itu merasa terpanggil untuk berbuat. Apalagi, keberadaan rumah Ayu di Kali Aie Timur merupakan daerah pemilihan Happy Neldy saat Pileg 2014 lalu. "Alhamdulillah, bersama Pemuda Pancasila, tokoh masyarakat, pengusaha sukses, Edi Kasang yang juga kader Gerindra, rumah Ayu kita perbaiki," kata Happy Neldy.
"Kasihan kita melihat Ayu dan keluarganya yang tinggal di gubuk yang lusuh, tak layak huni. Sebab, kondisi demikian rentan akan berbagai penyakit. Jadi, secara bersama kita melakukan patungan dan gotong royong, akhirnya rumah Ayu sudah layak untuk ditinggali," ungkapnya.
Menurut Happy Neldy, gambaran kehidupan Ayu bersama keluarganya adalah pelecut bagi seluruh masyarakat untuk bisa berbuat. Apalagi, sang suaminya, Zainal dapat penyakit stroke pula. "Kita bisa bayangkan, jangan untuk memperbaiki rumah, untuk memenuhi makan sehari-hari saja sudah susah dia. Patut sekali rehab rumah ini kita persamakan, agar Ayu bisa senang dan nyaman tinggal dalam rumahnya," ungkap Happy Neldy.
Happy Neldy menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, mulai dari Walikorong Kali Aie Timur yang aktif mengontrol masyarakatnya. Begitu juga personil Pemuda Pancasila Padang Pariaman, Babinkamtibmas Sungai Buluah Barat, kader Gerindra yang tak dapat disebutkan satu-persatunya, yang ikut berbuat dan berkontribusi dalam program bedah rumah ini.
"Semoga Ayu bisa senang dan betah tinggal dalam rumah itu nantinya. Suaminya yang stroke cepat pula sembuh, dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa dalam menjalani hidup dan kehidupan," harapnya. (501)

Diminta Menyukseskan Pilwana Serentak Pejabat Walinagari Pungguang Kasiak dan Sikabu Dilantik Bersamaan

Lubuk Alung--Pejabat Walinagari Pungguang Kasiak, Mulyadi dan Nagari Sikabu, Hikmat, Rabu (21/2) dilantik secara bersamaan di Aula Unit Pendidikan Wilayah (UPW) kecamatan setempat oleh Camat Lubuk Alung, Imran Rafi'i. Dengan demikian, sembilan nagari yang ada di kecamatan itu telah punya Pejabat Walinagari, sebelum terlaksananya Pilwana serentak, April mendatang.
Mulyadi yang sehari-hari bertugas di Dinas KB Padang Pariaman merupakan warga Pungguang Kasiak, yang dinilai tepat menjalankan roda pemerintahan nagari di kampungnya. Begitu juga Hikmat, yang sehari-hari bertugas di Dinas Pertanian dan Perkebunan Padang Pariaman, juga orang Sikabu yang patut memangku jabatan demikian.
"Kita minta kepada dua Pejabat Walinagari demikian untuk menjembatani Pilwana serentak yang akan berlangsung di nagarinya masing-masing dengan baik dan benar," kata Camat Imran Rafi'i.
Jadi, kata Imran, tugas utama Pejabat Walinagari adalah menyukseskan Pilwana. Perlakukan seluruh calon walinagari dengan adil, dan jangan terkesan memihak alias membedakan antara calon yang akan maju dalam Pilwana tersebut. "Suksesnya Pilwana tentu akan menjadi kunci kesuksesan para Pejabat Walinagari menjalankan tugasnya di nagari terkait," ungkapnya.
Di samping itu, Imran juga minta seluruh masyarakat Pungguang Kasiak dan Sikabu untuk memberikan dukungan penuh kepada Pejabat Walinagari, agar bisa bersama-sama menjalankan tugas dan wewenangnya selama menjabat. "Dukungan itu amat penting. Apalagi di tengah berlangsungnya suksesi pesta demokrasi di nagari," pinta dia.
Kepada dua Pejabat Walinagari demikian, Imran menekankan untuk segera melakukan konsolidasi dan sosialisasi di tengah masyarakat, tentang banyak hal yang menyangkut jalannya roda pemerintahan di nagari tersebut. "Jalinlah kerjasama dengan semua pihak yang ada di nagari, termasuk dengan panitia Pilwana yang telah bekerja melakukan tahapan Pilwana itu, agar helat enam tahun sekali ini berjalan sesuai aturan yang berlaku," kata Imran. (501)

PAUD Azzahra Ma’arif Toboh Palabah Semakin Diminati

Pariaman--Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) penting bagi anak-anak pra sekolah dasar. Dengan memasukkan anak ke PAUD, berarti orangtuanya sudah mulai membekali pendidikan yang baik bagi pertumbuhan anaknya.
Demikian diungkapkan Pendiri PAUD Azzahra Ma’arif, Desa Toboh Palabah, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman Armaidi Tanjung, dihadapan orangtua dan murid PAUD Azzahra Ma’arif, Rabu (21-2-2018). Hadir Kepala Desa Toboh Palabah, Sudirman Harun dan Pengelola PAUD Fathimah Azzahro Ibnu Abbas, Miftahur Rohmah.
  Menurut Armaidi, paling tidak anak-anak yang belajar di PAUD, sebagian waktunya anak yang dihabiskan di depan televisi sejak pagi hingga sore hari, sudah bisa dialihkan menjadi lebih bermanfaat dengan belajar di PAUD. Kalau mau jujur, sangat banyak tayangan di media televisi yang tidak cocok dengan perkembangan dan pertumbuhan anak.
Kepala Desa Toboh Palabah, Sudirman Harun menyambut baik kehadiran PAUD Azzahra Ma’arif. "Hal ini diharapkan dapat mendidik anak-anak ke arah yang lebih baik," katanya.
Sementara itu, Pimpinan Azzahra Ma’arif, Elfa Rahmi menyebutkan, PAUD Azzahra Ma’arif sudah berdiri sejak 2007 lalu. Namun, beberapa tahun belakangan sempat mengalami kevakuman. Kemudian akhir tahun 2017 mulai diaktifkan kembali. Alhamdulillah mendapat sambutan dari masyarakat di sekitarnya. Saat ini jumlah murid sudah mencapai 26 orang. Visi dari pendidikan PAUD di Azzahra Ma’arif adalah membetuk anak yang cerdas, kreatif, terampil, berakhlak mulia, dan sholeh.
"Sedangkan misinya adalah menanamkan pendidikan agama Islam sejak dini, membiasakan membaca dan memahami Alquran, melatih sikap dan perilaku Islami. Melatihan dan membiasakan untuk beribadah, menanamkan dan melatih kemampuan dasar, membantu peserta didik menyiapkan diri pada pendidik yang lebih tinggi," kata Elfa menambahkan.
Dikatakan, program unggulan meliputi praktek dan bacaan shalat, hafalan ayat pendek, iqra dan pengembangan potensi anak. Tujuan dari PAUD ini adalah menyiapkan generasi yang beriman dan bertakwa, siap menghadapi perkembangan zaman. (501)