Senin, 22 Februari 2016

PTM Parma Gelar Iven Liga Asam Urat se Padang Pariaman

Perebutkan Pialan Bergilir Darmon
PTM Parma Gelar Iven Liga Asam Urat se Padang Pariaman

Parit Malintang--Persatuan Tenis Meja Parma (PTM Parit Malintang), Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman sudah menetapkan kalender tahunan untuk Liga Asam Urat. Acaranya digelar sekali tiga bulan. Tahun ini, berlangsung pada 12-13 Maret nanti.
    Syahrul, Ketua Panitia kepada Singgalang, Senin kemarin menyebutkan, untuk pertama kali acara ini punya sponsor, yakni piala bergilir H. Darmon, anggota DPRD Sumatera Barat yang berasal dari daerah ini.
    "Selama ini kita adakan turnamen, belum ada yang ikut jadi sponsor. Alhamdulillah, Darmon mau ikut andil dalam hal ini," kata dia. Disebut sebagai Liga Asam Urat, lantaran pemainya adalah yang senior saja. Paling bawah itu, para pesertanya berusia 38 tahun.
    Dulu, kata Syahrul, namanya Liga Veteran. Tetapi sekarang ada penggantian nama jadi Liga Asam Urat. Tentu, tujuan utamanya untuk mengantisipasi penyakit asam urat yang begitu marak saat ini menjangkiti masyarakat.
    Artinya, kalau peluh sudah keluar akan mampu mengurangi atau menghilangkan berbagai penyakit di tubuh manusia. "Kita hanya se Padang Pariaman. Tetapi, untuk liga kali ini ada orang Piaman yang tinggal di Kabupaten Dharmasraya ingin ikut, dan telah menyatakan kesediaannya," ungkap Syahrul.
    Menurut Syahrul, persyaratan peserta adalah orang-orang yang belum pernah ikut Porprov. "Tetapi kelasnya untuk olahraga tingkat Sumbar, lho," ujar dia. Alhamdulillah, keseriusan Darmon ikut andil dalam masalah ini telah diantarkannya piala bergilir itu sejak beberapa hari lalu.
    Darmon, anggota Komisi IV DPRD Sumatera Barat menjelaskan, bahwa olahraga termasuk tenis meja merupakan olahraga yang mesti di masyarakatkan. Apalagi, tujuannya sangat bagus, yakni menghilangkan penyakit asam urat. Tak pandang umur. Yang penting sudah senior bisa ikut.
    Dan lagi, kata Darmon, tenis meja adalah olahraga yang tidak begitu mahal modalnya. Tidak seperti bulutangkis, dan olahraga lainnya yang butuh uang lebih dari peserta untuk ikut itu. (501)

Masyarakat Berharap Titisan Tanjung Basung I Berganti dengan Jembatan Permanen

Dibangun dengan Swadaya Sejak 1960
Masyarakat Berharap Titisan Tanjung Basung I Berganti dengan Jembatan Permanen

Batang Anai--Entah jembatan atau rajang namanya, tak jelas juga. Yang jelas, masyarakat menamakan dengan titisan yang di bentangkan di atas tali bandar. Fungsinya sangat besar. Karena ada titisan itulah, masyarakat Kali Aie, Tanjung Basung I, Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman bisa melewatinya.
    Kini, kondisi titisan itu sudah terancam ambruk. Tebing yang menjadi tahanan kayu sebagai tonggak titisan itu beberapa hari lalu longsor. Titisan itu hanya di topang dengan kayu seadanya.
    Walinagari Sungai Buluah, H. Saharuddin kepada Singgalang, Senin kemarin menyebutkan, bahwa titisan itu di bangun dengan swadaya masyarakat Tanjung Basung I. Di bangun sekitar 1960 an, dan telah sering gonta-ganti lantainya.
    "Kalau rajang berayun bila dilewati," kata Saharuddin. Yang ini tidak berayun. Tak merasa cemas orang baru bila melewatinya. Makanya di bilang saja dengan titisan. Sebagai Walinagari di Sungai Buluah, Saharuddin bersama masyarakatnya telah memasukkan anggaran pembangunan titisan itu jadi jembatan permanen dalam Musrenbang nagari dan kecamatan beberapa waktu lalu.
    Pihaknya berharap, impian jadi jembatan permanen tersebut bisa di wujudkan pada tahun mendatang. "Sejak dua tahun terakhir, akses di titisan itu semakin ramai saja. Sebab, Kali Aie merupakan lahan pertanian, yang sebagian besar petaninya tinggal di luar kampung itu," kata dia.
    Sementara, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Padang Pariaman Hasan Basri yang juga putra Sungai Buluah melihat, kalau jembatan ini di bangun dengan permanen akan lebih mempelancar jalur transportasi masyarakat sekitar. Lokasi ini juga sebagai jalur evakuasi bagi masyarakat yang berada di Nagari Kataping.
    "Semoga, pada anggaran tahun berikutnya jembatan permanen dapat di bangun dengan baik oleh pemerintah," harap anggota dewan dari PKB ini. (501)

Semarakkan Ramadhan, Dengan Meningkatkan Keamanan Bersama

Semarakkan Ramadhan, Dengan Meningkatkan Keamanan Bersama

Ulakan--Kapolres Padang Pariaman, Eko Nugrohadi minta pada masyarakat Kecamatan Ulakan Tapakis, untuk selalu bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat itu sendiri. Hal ini sangat penting, mengingat situasi selama bulan Ramadhan yang merupakan bulan, dimana saat malam hari masyarakat akan banyak meninggalkan rumahnya, untuk melakukan ibadah rutin di seluruh surau dan masjid yang ada dikampung itu.
    "Untuk itu, persiapan yang matang, seperti mematikan lampu yang tidak penting, mematikan kompor, mengunci pintu dan lainnya menjelang meninggalkan rumah sangat diperlukan, dalam masalah demikian. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban telah kita mulai dari diri dan lingkungan kita sendiri. Dengan adanya keamanan yang terjaga dan terkedali selama bulan tersebut, maka kekusyukan beribadah juga bisa diwujudkan dengan baik dan benar," kata Eko Nugrohadi, Kamis kemarin saat peringatan Israk Mi'raj di kantor Walinagari Ulakan.
    Acara tersebut, disamping dihadiri seluruh walikorong yang ada di kecamatan tersebut, juga dihadiri niniak mamak, alim ulama, pemuka masyarakat serta generasi muda yang ada dikampung itu.
    Disamping itu, Eko Nugrohadi juga minta kepada seluruh generasi muda yang ada untuk bersama-sama dalam menegakkan keamanan dimaksud. Tanpa peran dari generasi muda yang kuat, kampung ini akan mudah disusupi oleh orang-orang yang akan merusak keamanan itu sendiri. "Ramadhan erat kaitannya dengan lebaran Idul Fitri. Semua hal-hal yang sangat tidak diingin, akan mudah dan bisa terjadi ditengah masyarakat. Untuk itulah, peran semua pihak dalam masalah demikian sangat diperlukan," harapnya.
    Eko Nugrohadi juga mengajak masyarakat Ulakan Tapakis, bersama para ulamanya untuk terus meramaikan surau dan masjid yang ada. "Sesuai dari himbauan bersama pemerintah daerah, bagaimana selama Ramadhan, kegiatan-kegiatan keagamaan selalu mewarnai disetiap surau yang ada. Sementara, segala yang berbau maksiat, seperti judi, miras, pergaulan bebas yang pada akhirnya akan merusak amal ibadah itu sendiri, juga harus dijauhi. Hal itu juga merupakan kewajiban bersama sebagai umat Islam, dalam menyemarakkan bulan yang telah dimulyakan oleh Allah Swt tersebut. (dam)

Tim Pasangan YUZA Bertekat Wujudkan Perubahan

Pilkada Putaran Kedua Nanti
Tim Pasangan YUZA Bertekat Wujudkan Perubahan

Pariaman--Sebagai konstituen yang akan bertarung pada Pilkada putaran kedua September nanti, tim pasangan M. Yusuf-Zamzamil terus melakukan berbagai upaya ditengah masyarakat, terkait kemenangan terhadap pasangan yang dipopulerkan dengan YUZA tersebut. Setelah sekian lama usai Pilkada putaran pertama, kini sejumlah tim yang ada dilingkungan YUZA tersebut, kembali merapatkan barisannya. Sejumlah agenda, terkait dengan kesuksesan pasangan generasi muda ini nantinya.
    Amrizal Amir, salah seorang tim sukses YUZA kepada Singgalang, Kamis kemarin melihat dukungan dari berbagai pihak dan kelompok, terutama yang ikut bersama sejumlah kandidat lainnya saat putaran pertama, mulai merapatkan barisannya kepada pasangan ini. "Artinya, keinginan masyarakat untuk perubahan Padang Pariaman lima tahun mendatang, cukup dirasakan dan sangat diinginkan oleh masyarakat itu sendiri. Apalagi, pasangan yang kita usung, perpaduan antara pengusaha dengan birokrasi. Hal ini akan mewujudkan perubahan nantinya," kata Bujang Ramon panggilan akrab Amrizal Amir.
    Menurutnya, saat ini sungguh banyak para tim sukses lain yang ingin menyatakan kesediaan untuk bergabung dengan tim YUZA. "Kita menunggu momen yang tepat, dalam menyatukan langkah kedepannya. Sinyal-sinyal yang telah diberikan banyak kelompok tim sukses lain tersebut, adalah sebuah penghargaan kepada pasangan ini, dalam melihat arti penting sebuah perubahan itu sendiri. Kita tetap merangkul semua itu, dalam menghadapi perjuangan yang cukup berat pada putaran kedua nanti," ujarnya.
    Disamping itu, lanjut Amrizal Amir, Ketua DPC Partai Bintang Reformasi (PBR) Padang Pariaman ini, seluruh tim tetap melakukan berbagai sosialisasi ditengah masyarakat. Sebab, pasangan yang diusung koalisi maju bersama ini, berbeda dengan pasangan, yang kini tengah menggunakan kekuasaannya dalam mensosialisasikan dirinya. "Kita betul-betul berangkat dari bawah, suara yang telah diraih memang keinginan dari masyarakat itu sendiri, yang sangat ingin melihat adanya perubahan dari pemimpin yang punya kemampuan. Baik kemampuan dibidang lobi, maupun kemampuan dalam mengendalikan tatanan pemeritahan yang baik di daerah ini kedepannya," tegas Amrizal. (dam)

GP Ansor Sumbar Terus Lakukan Konsolidasi Organisasi

GP Ansor Sumbar Terus Lakukan Konsolidasi Organisasi

Pariaman--Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumatra Barat, Rusli Intan Sati merasa senang, melihat konsolidasi organisasi yang dia pimpin telah berjalan sesuai harapannya. Kini, seluruh Pimpinan cabang Ansor yang ada di kabupaten/kota, sebanyak 19 cabang telah punya kekuatan hukum dalam menjalankan roda organisasi dengan baik, sehingga untuk mengikuti Kongres Ansor yang akan diselenggarakan pada Oktober nanti di Surabaya, semua peserta dari Sumbar telah lengkap.
    "Kedepan, konsolidasi yang akan dilakukan adalah pembentukan Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang ada di seluruh kecamatan. Ada 175 PAC Ansor, yang sedang berjalan konsolidasinya. Kita ingin, proses konsolidasi organisasi ditingkat kecamatan dimaksud, juga berjalan sesuai apa yang telah digariskan organisasi ini, lewat Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangganya (PD/PRT). Sebab, yang bertanggungjawab penuh terhadap legalitas Ansor di kecamatan tersebut, adalah PW Ansor Sumbar itu sendiri," kata anggota DPRD Kabupaten Solok ini Kamis kemarin di Padang.
    Sebagai organisasi pemuda yang berbasis di perkampungan, Rusli minta seluruh jajarannya yang ada di kabupaten/kota untuk selalu berbuat yang terbaik ditengah masyarakat itu sendiri, sesuai dengan kemampuannya. "Perkembangan Ansor dari waktu kewaktu terus menampakkan hasil yang cukup siknifikan. Hal itu diakui sendiri oleh sejumlah pimpinan pusat Ansor yang sering datang dan berkunjung ke ranah Minang ini. Akhir-akhir ini, sejumlah pimpinan pusat mulai melirik keberadaan Ansor itu sendiri ditengah masyarakat Sumatra Barat, seperti apa," kata Rusli, politisi dari Partai Golkar ini.
    Menghadapi pesta Kongres, kata Rusli, pun menjadi ajang perebutan suara nantinya oleh sejumlah kandidat yang akan bertarung diarena Kongres itu sendiri. "Kepada seluruh jajaran pimpinan cabang, yang kini mulai dilirik oleh kandidat Ketua Umum Ansor Pusat, yang akan menggantikan H. Saifullah Yusuf, silakan berkomunikasi. Namun, saat diarena nanti kita dari Sumatra Barat harus satu tekat dan satu persepsi membangun perbaikan bersama," katanya.
    Rusli melihat, kandidat yang telah dan akan menyatakan maju nanti itu cukup banyak. Mereka berasal dari berbagai kepentingan politik yang berbeda, namun tetap dalam satu kesatuan, yakni membangun konsolidasi pemuda Islam Ahlussunnah wal jamaah, dibawah payung Nahdlatul Ulama (NU), sebagai induk organisasi Ansor itu sendiri. Sebab, Ansor berada hampir disemua kekuatan partai politik yang ada, sesuai dengan garis perjuangan khittah NU, bahwa NU tidak kemana-mana, tetapi ada dimana-mana. Diantara kandidat Ketua Umum tersebut, Katibul Umam Wiranu (anggota DPR RI dari Demokrat), Marwan Ja'far (Ketua Fraksi PKB DPR RI), Malik Haramain (Sekjen PP Ansor), Maskut Candranegara (Wakil Sekjen dan politisi DPP PDI P), Nusron Wahid (anggota DPR RI dari Golkar) dan sejumlah kandidat lainnya. (dam)

PPJ yang Dibayar Masyarakat Setiap Bulan, Belum Dinikmati Sepenuhnya

Di Padang Pariaman
PPJ yang Dibayar Masyarakat Setiap Bulan, Belum Dinikmati Sepenuhnya

Pariaman--Anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman, Rosman melihat kewajiban yang telah diberikan masyarakat, terkait dengan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebanyak 10 persen dari pembayaran rekening listrik setiap bulannya, sama sekali belum dinikamti oleh masyarakat itu sendiri. Hal itu terbukti, disejumlah jalan-jalan kabupaten, lampu jalan yang terpasang itu baru hasil kebijaksanaan dari masyarakat itu sendiri.
    Kepada Singgalang, Kamis kemarin, Rosman minta pada Pemkab dalam masalah ini pejabat yang berwenang mengatur hal itu, untuk bisa memberikan yang terbaik tentang penerangan jalan dimaksud. Sebab, dengan tidak banyaknya lampu jalan, apalagi sepanjang dari Kenagarian Kuraitaji, ke Batang Anai sama sekali tidak punya lampu jalan. Begitu juga yang arah ke Kecamatan Batang Gasan, dan sejumlah jalan daerah yang ada diperkampungan, sama sekali belum banyak pakai lampu jalan," ujar Ketua DPD Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Padang Pariaman ini.
    Menurut Rosman, dengan tidak adanya lampu menerangi jalan dimaksud, juga menjadi faktor penyebab banyaknya kecelakaan yang terjadi dimalan hari. Jadi, sudah saatnya hal itu diberikan, sebagiaman kewajiban yang diberikan oleh masyarakat pelanggan listrik itu sendiri. "Kita tahu, dari hasil pajak demikian, berata ratus juta yang dihasilkan setiap bulannya. Belum lagi pajak dari perusahaan yang membayar sebanyak 3 persen dari rekening yang mereka bayar setiap bulannya. Kan sangat naif sekali, kewajiban selalu dibayar masyarakat pelanggan PLN kepada daerah, sementara haknya untuk mendapatkan penerangan tidak diwujudkan dengan baik dan benar," ungkap Rosman.
    Rosman menyebutkan, bahwa dengan ketidak adaan lampu tersebut, banyak hal yang bisa terjadi, terutama yang berhubungan dengan Kamtibmas itu sendiri. "Orang lain akan dengan mudah masuk daerah ini, untuk melancarkan berbagai serangan yang mereka ingini, sehingga tingkat keamanan dalam suatu kampung menjadi terganggu. Dari informasi ditengah masyarakat banyak menyebutkan, bahwa lampu ditiang listrik yang ada disebagian kampung itu, adalah inisiatif dari masyarakat itu sendiri, yang sangat menginginkan adanya keamanan dalam suatu kampung dimaksud. Begitu juga kalau sebuah pos ronda yang sengaja dibangun didekat tiang listrik dalam persimpangan, itu lampunya juga inisiatif dari gerasi muda yang ada dikampung tersebut," tambah Rosman. (dam)

15 Saksi Yobana-Ril, Ungkapkan Kecurangan Pilkada

Hari Ini Lewat Vidio Conference di Unand
15 Saksi Yobana-Ril, Ungkapkan Kecurangan Pilkada

Pariaman--Upaya gugatan hukum yang dilakukan calon Bupati/Wakil Bupati Padang Pariaman, Yobana-Ril ke MK, terhadap temuan-temuan sejumlah kesalahan di Kecamatan Sungai Limau, terus berjalan. Hari ini, Jumat (30/7) sebanyak 15 saksi dihadirkan dari Sungai Limau, yang bicara langsung terkait temuan dimaksud. Mereka bicara kesaksian terhadap MK dari Fakultas Hukum Unand, Padang yang dibacakan lewat media vidio conference.
    Sekretaris Umum tim relawan Yobana-Ril, Hilman kepada Singgalang, Kamis kemarin mengakui bahwa pihaknya tengah memperkuat kesaksian yang langsung diambilkan dari masyarakat, yang memang menyaksikan langsung terhadap sejumlah kecurangan yang terjadi saat Pilkada putaran pertama 30 Juni lalu. "Hal ini merupakan sidang yang ketiga yang digelar MK dalam masalah tersebut. Kita ingin, persoalan hukum Pilkada yang terjadi itu betul-betul bisa ditegakkan dengan tegas, sehingga masyarakat dalam masalah memilih pemimpinnya tidak lagi merasa dikibuli," kata Hilman.
    "Gugatan yang kita layangkan kepada MK tersebut, merupakan gugatan hukum yang mesti diluruskan. Pilkada adalah ajang berdemokrasi ditingkat lokal, yang tidak boleh diciderai oleh siapapun, termasuk dari kompetitor itu sendiri. Lewat kuasa hukum, Zulkifli, Zainuddin Paru dan Defri, upaya ini terus kita kita galang, dalam mewujudkan Pilkada yang betul-betul sesuai dengan pilihan masyarakat itu sendiri," ujar Ketua Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM) Padang Pariaman ini.
    Isu Negatif Tentang Yobana-Ril
    Sekaitan hasil Pilkada putaran pertama, pasangan Yobana-Ril memperoleh peringkat ketiga dari perolehan suara, yang telah ditetapkan KPU setempat, yang menurut banyak orang sangat tidak sepantasnya terjadi hal demikian, maka isu-isu negatif terhadap pasangan ini terus bergulir didaerah yang telah hancur akibat gempa pada akhir September tahun lalu itu. Diantara isu tersebut, ada yang menyebutkan bahwa seorang Yobana Samial, sang calon bupati usai Pilkada langsung melarikan diri. Ada juga isunya, bahwa Yobana Samial jatuh sakit, setelah melihat perolehan suara yang dia peroleh.
    Menurut Hilman, semua isu tersebut bohong belaka. Hal itu barangkali sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Semuanya, baik Yobana Samial, maupun Dasril sendiri, alhamdulillah sehat walafiat. Malahan, sehari pascaga pencoblosan, yang hasilnya telah diketahui banyak orang, Yobana Samial langsung turun menemui konstituennya, disejumlah nagari yang ada di Dapil IV, yang meliputi Kecamatan Batang Anai, Lubuk Alung dan Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Sebab, bagi pasangan ini kalah dan menang adalah bagian dari proses sebuah dinamika Pilkada itu sendiri.
    Hingga kini, kata Hilman, komunikasi pasangan ini dengan masyarakat, terutama dengan konstituennya tetap berjalan sebagaimana biasanya. Posko tetap seperti biasa, yang punya kesibukan. Tetap ada canda dan gurauan bagi tim relawan yang pernah bekerja saat Pilkada lalu. Seluruh masyarakat yang pada putaran pertama, sepenuhnya memberikan dukungan kepada pasangan ini, tetap memberikan perhatian yang khusus pada calonnya. "Sebab, hubungan yang kita bina tidak sekedar hubungan menjelang Pilkada saja. Tetapi punya proses yang sangat panjang, dan hubungan ini insya Allah terus berlanjut, kapanpun dan dalam kondisi apapun," tegas Hilman. (dam)

Selasa, 16 Februari 2016

Dinkes Padang Pariaman Siapkan PIN Polio Dicanangkan Menkes RI

Dinkes Padang Pariaman Siapkan PIN Polio Dicanangkan Menkes RI

Padang Sago--Pejabat Bupati Rosnini Savitri yang juga Kepala Dinas Kesehatan Sumbar telah mengajukan permohonan kepada Menkes RI, Nila Moeloek agar pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tingkat nasional dipusatkan di Kabupaten Padang Pariaman.
    Menindaklanjuti permohonan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman melakukan sosialisasi ke seluruh kecamatan yang ada di kabupaten itu. Sosialiasi pertama, Selasa (16/02) dilaksanakan di kantor Camat Padang Sago. Hadir pada saat sosialisasi, Sekcam Eni Hasnur mewakili Camat, Kapolsek VII Koto, Koramil VII Koto, Kabid P2PL Jasnely, Kabid Promkes Srinelis, Walinagari se Kecamatan Padang Sago dan Kader Posyandu.
    Eni Hasnur, Sekcam Padang Sago mengharapkan, dengan sosialisasi pelaksanaan PIN Polio di Kecamatan Padang Sago khususnya berjalan dengan sukses. "Untuk kesuksesan itu, kami mohon bantuan kepada semua pihak termasuk pihak Kepolisian, TNI, majelis taklim untuk ikut mensosialiasikan PIN Polio," harapnya. "Terutama ikut mensosialisasikan hari pelaksanaannya," sambungnya lagi.
    Jasnely sebagai narasumber utama menyampaikan, bahwa UUD 45 telah menjamin hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. "Dalam UUD 1945 jelas disebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan," jelasnya.
    Lebih jauh Jasnely mengatakan, bahwa negara berkewajiban menjaga dan menjamin kesehatan warga mulai dari umur 0 bulan. "Salah satunya melalui pelaksanaan PIN Polio ini," katanya.
    Menurut UU Kesehatan 36 tahun 2009, sambungnya, setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi. Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada bayi dan anak.
    Namun, katanya, bapak-bapak sering protes anaknya diimunisasi karena setelah diimunisasi sering demam. Untuk itu, diminta pengertian bapak-bapak untuk dapat menerima kondisi tersebut karena demam setelah imunisasi adalah wajar dan biasanya kader posyandu menyediakan obat anti demam. PIN Polio itu sendiri akan dilaksanakan pada 8-15 Maret 2016. (501)

Datuak Lung Alokasikan Aspirasinya untuk Masyarakat Dapilnya

Datuak Lung Alokasikan Aspirasinya untuk Masyarakat Dapilnya

Batang Anai--Masyarakat Kabupaten Padang Pariaman tahun ini boleh bergembira. Sebab, melalui wakil rakyat yang mereka pilih tersedia alokasi dana untuk perbaikan sarana dan prasarana umum. Masing-masing anggota DPRD memperoleh dana aspirasi atau buah pikiran sebesar Rp800 juta.
    Informasi itu diungkapkan anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman Syahrul Datuak Bandaro Sati alias Syahrul Datuak Lung kepada wartawan sewaktu mendampingi Tim Teknis Dinas Pekerjaan Umum melakukan pengukuran berapa ruas jalan pada tiga kenagarian di Kecamatan Batang Anai, Selasa (16/2). Wakil rakyat dari Partai Golkar ini turun langsung memantau pengukuran dan berintegrasi dengan masyarakat.
    Objek pertama yang menjadi lokasi pengukuran adalah ruas jalan pemukiman sekaligus menuju masjid di Korong Talao Mundam, Kenagarian Katapiang. Setelah itu menuju Korong Kabun dan Korong Kasai di Kenagarian Kasang. Terakhir mengukur ruas jalan yang hendak ditingkatkan statusnya di Korong Salisiakan, Kenagarian Sungai Buluh.
    Kepada Tim Teknis Dinas PU – Redian dan El Azwir – mengusulkan sistem perbaikan ruas jalan dengan rabat beton. Sebab, meski dilaksanakan oleh rekanan kontraktor, sistem tersebut akan menyerap tenaga kerja. "Kami akan menyarankan kepada rekanan kontraktor supaya memperioritaskan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja," kata Datuak Lung sembari menambahkan, perbaikan ruas-ruas jalan tersebut akan memperlancar prasarana lalu lintas warga serta memudahkan pengangkutan hasil pertanian.
    Selain mengalokasikan untuk memperbaiki keempat ruas jalan itu, Syahrul juga mengalokasikan bagian dari dana aspirasi itu untuk pembangunan satu unit toilet pada Sekolah Dasar di Korong Kampung Jambak, Kasang. "Walaupun saya orang Katapiang dan berdomisili di Katapiang pula, saya mengalokasikan 75 persen dana aspirasi itu untuk Kenagarian Kasang dan Kenagarrian Sungai Buluah," katanya lagi.
    Meskipun dana aspirasi anggota DPRD Padang Pariaman tahun ini jauh meningkat dibanding tahun 2015 yang hanya Rp200 juta, menurut Syahrul, ternyata belum mampu memenuhi aspirasi masyarakat yang dia wakili. Mengetahui ada kegiatan pengukuran ruas jalan yang hendak diperbaiki, banyak tokoh masyarakat yang mendatangi politisi yang sedang menyelesaikan Program Magister di salah satu universitas di Kota Padang ini. Mereka meminta agar ruas jalan di lingkungan pemukiman mereka juga diperbaiki.
    Sebagai contoh, seperti pengamatan wartawan di Kampung Tong Blau, Kenagarian Kasang, terdapat sekitar dua kilometer jalan yang masih berupa pengerasan dengan tanah dan kerikil. Padahal, jalan itu merupakan urat nadi perhubungan masyarakat setempat. Namun, sesuai ketersediaan dana aspirasi Datuak Lung, tahun ini baru sekitar 350 meter yang akan di-rabat beton.
    Menanggapi hal itu, Syahrul menyatakan, pembangunan tidak mungkin dilaksanakan sekali jadi mengingat keterbatasan kemampuan keuangan daerah. Meskipun demikian, ia menegaskan akan memperjuangkan aspirasi masyarakat kepada pihak pemerintah. Bukan hanya prasarana jalan, melainkan juga prasarana umum lainnya serta prasarana sosial. Ia pun meminta masyarakat memelihara semua prasarana supaya tahan lama. (501)

Senin, 15 Februari 2016

Sarasah Batang Buluah Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata

Lewat Kajian Mendalam
Sarasah Batang Buluah Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata

Batang Anai--Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman komit untuk mengembangan destinasi wisata Sarasah Batang Buluah yang terletak di Korong Kuliek. Tim perencanan dari Dinas Pariwisata daerah itu bersama tim dari pusat beberapa waktu lalu, hadir untuk membicarakan kelanjutan pengembangan wisata yang terletak di hutan nagari tersebut.
    "Pengembngan wisata di Sarasah Batang Buluah, Korong Kuliek telah melalui kajian mendalam, terutama menyangkut model pengembangan pariwisata di kawasan ini, yang sesuai dengan kondisi dan potensi lokal yang di miliki nagari ini," kata Hasan Basri, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Padang Pariaman.
    Kata dia, berbagai diskusi untuk manggali potensi kawasan wisata yang ada, sebagai referensi dalam membuat perencanaan, telah berulang kali dilakukan. "Kita ingin, wisata ini berjalan dengan baik dan mendapatkan model yang pas dalam pengembngannya. Apalagi, keberadaan Sarasah Batang Buluah sangat dekat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), dan juga dekat dari pusat ibukota Sumatera Barat," kata Hasan Basri, anggota dewan dari PKB tersebut.
    Menurut dia, dalam pengembangan wisata ini, salah satu komitmen lembaga pengelolaan hutan nagari untuk dapat memberdayakan atau memanfaatkan jasa lingkungan, guna meningkatkan ekonomi masyarakat. Sebab, smakin banyak pengunjung yang datang ke kawasan ini, masyarakat dapat membuka usaha dagang di wilayah ini, atau usaha-usaha lainnya yang dapat menarik para wisatawan.
    Hasan Basri melihat, apa bila perkonomian masyarakat sudah membaik, maka kawasan hutan dapat terjaga dengan baik pula, dan ekosistem yang ada dalam kawasan hutan ini juga dapat di lestarikan, sesuai dengan mottonya; Hutan Lesatri, Masyarakat Sejahtera. Lembaga pengelolaan hutan nagari bersama kelompok sadar wisata berharap, berbagai pihak untuk dapat memberikan masukan dan bantuan demi terwujudnya pengembangan wisata yang lebih baik.
    Semangat goro
    Seiring dengan pengembangan wisata demikian, masyarakat Korong Salisikan, Nagari Sungai Buluah terus bahu-membahu bergontong royong (goro) dalam memperbaiki jalan yang rusak akibat banjir bendang akhir tahun lalu. "Bantuan yang datang dari berbagai pihak, baik dari rantau maupun yang tinggal di kampung sendiri, menjadi motivasi tersendiri oleh masyarakat untuk terus menggalang kebersamaan lewat goro demikian," ujar Hasan Basri.
    Menurutnya, setiap pekan masyarakat selalu bergoro demi lancarnya kembali arus transportasi menuju pusat kecamatan dan kantor walinagari, maupun kelancaran transportasi lainnya. "Semoga perjungan yang ikhlas ini menjadi amal ibadah bagi kita semua. Masyarakat membangun dengan konsep partisipatif. Dengan baiyo-iyo, dan babukan-bukan untuk mencari saciok bak ayam sadanciang bak basi, merupakan tradis yang harus dilestarikan," katanya. (501)

MUI Padang Pariaman Gelar Muzakarah

Cegah Aliran Sesat
MUI Padang Pariaman Gelar Muzakarah

Padang Pariaman--Meminimalisir aliran Islam garis keras, dan mencegah masuknya aliran sesat di tengah masyarakat Padang Pariaman, Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah itu menggelar muzakarah bersama para ulama, niniak mamak, tokoh Ormas, Kapolres, Kejari, serta akademisi dan MUI Provinsi Sumatera Barat.
    Ketua MUI Kabupaten Padang Pariaman, Dr Zainal Tuanku Mudo kepada Singgalang, Selasa kemarin menyebutkan, bahwa muzakarah yang akan dilakukan, Kamis besok bertempat di Hall Saiyo Sakato Eks Kator Bupati Padang Pariaman. "Kali ini kita mengangkat tema; Meningkatkan Iman dan Taqwa melalui Kajian Islam Cegah Aliran Sesat," kata dia.
    Isu yang paling urgen, kata Zainal, adalah persoalan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah dicap oleh MUI pusat sebagai aliran sesat dan menyesatkan. "Jadi, guna menindaklanjuti demikian, kita lakukan muzakarah ini dengan menghadirkan seluruh ulama dan pimpinan pesantren yang ada di Padang Pariaman," ujar dia.
    Menurut Zainal, hasil kajian MUI Padang Pariaman ada sejumlah orang di daerah ini yang terindikasi ikut Gafatar. Namun, mereka mendapatkannya serta bergabung dengan kelompok itu di daerah luar, dan membawa ke daerah ini. Tentu, MUI perlu melakukan langkah-langkah strategis, agar tidak meluas ke masyarakat lainnya.
    Zainal melihat, di tengah persaingan yang semakin ketat, informasi yang kian terbuka, segala kemungkinan bisa saja terjadi di tengah masyarakat. Termasuk bergabung dengan Gafatar dan Ormas terlarang lainnya. MUI sebagai wadah berkumpulnya para ulama punya tanggungjawab moral untuk menyelamatkan masyarakat dari hal demikian.
    Untuk itu, dia minta kehadiran para ulama, niniak mamak, cadiak pandai, Pemkab bersama Muspika-nya, agar melahirkan sebuah keputusan bersama dalam memberikan yang terbaik untuk seluruh masyarakat daerah ini. Baik menurut adat istiadat, baik pula menurut syarak atau agama. (501)

IGM Kecamatan Nan Sabaris Diminta Fokus pada Hafidz Quran

IGM Kecamatan Nan Sabaris Diminta Fokus pada Hafidz Quran

Nan Sabaris--Kepengurusan Ikatan Guru Mengaji (IGM) Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman berlangsung khidmat. Camat Nan Sabaris, Jon Kenedi bersama Kepala KUA setempat, Muhammad Amin langsung mengukuhkan, Minggu lalu setelah terbentuknya kepengurusan organisasi itu lewat musyawarah mufakat sebelumnya.
    Pengukuhan yang berlangsung di Masjid Jihad Kabun, Nagari Pauh Kambar itu mengangkat tema; Meneguhkan Kembali Gerakan Magrib Mengaji di Padang Pariaman, khususnya di Kecamatan Nan Sabaris. Dalam sambutannya, Camat Nan Sabaris, Jon Kenedi berharap IGM di kecamatan yang dia pimpin dapat menggiatkan dan menghidupkan kembali gerakan Magrib mengaji, mengenalkan anak pada Quran, dan mengahafal kitab suci tersebut sejak usia dini.
    "Kita ingin, di masa mendatang terjadi perubahan sikap dan mental generasi muda," kata Jon Kenedi. Apalagi sekarang, kata dia, banyak penghargaan untuk penghafal Quran dari pihak pemerintah, sekolah dan perguruan tinggi. UNtuk ini, IGM diminta fokus dalam mengembangkan dan meningkatkan pengajian bagi anak-anak di bidang hafidz Quran.
    Jon Kenedi berpesan, agar IGM bersinergi dengan pemerintahan dan nagari beserta perangkat dan pengurus masjid, surau dan mushala yang ada, sebagai basis pengembangan mental spritual anak-anak dan masyarakat. "Bangunlah silaturrahim dan kerjasama yang kuat antar komponen," ungkapnya.
    Pengurus IGM yang dilantik itu; Ketua Umum; Kahfi Rahman, Wakil Ketua Umum; Tuanku Ferdinal, Sekretaris Umum; Fajrul Khairi Tuanku Makhdum dan Bendahara Umum; Marni Ilyas. Koordinator Umum; Maiyulasri, Koordinator Nagari Pauh Kambar; Tuanku Handi Ibrahim, Korrdinator Nagari Padang Bintungan; Sri Mulyati, Koordinator Nagari Kapalo Koto; Riko Ade Putra, Koordinator Nagari Kurai Taji; Zulfitri dan Koordinator Nagari Sunua; Erlindawati.
    Muhammad Amin selaku Kepala KUA Kecamatan Nan Sabaris juga berharap, IGM dapat merealisasikan semua program, visi misinya di tengah masyarakat. Sebagai Kepala KUA, dia selalu memfasilitasi kegiatan-kegiatan IGM, antara lain seperti pemakaian fasilitas KUA dan sebagainya.
    "Kita berharap, semua kegiatan IGM bertujuan memberantas buta huruf Quran dapat terwujud, menuju baldatun taybatun warrabun gaffur," ungkap Muhammad Amin. Pengukuhan juga dihadiri oleh berbagai unsur yang ada di Kecamatan Nan Sabaris, mulai dari Walikorong dan perangkat, Walinagari beserta jajarannya dan Camat beserta Kepala KUA. Semoga saja pengurus IGM dalam waktu dekat dapat menjalankan program yang telah direncakan sebelumnya. (501)

Minggu, 14 Februari 2016

Pol PP Padang Pariaman Amankan Pelajar yang Keluyuran

Hadapi Ujian Sekolah
Seluruh SD di Sintuak Toboh Gadang Gelar Belajar Tambahan

Sintuak--Menjelang di laksanakannya ujian sekolah, seluruh SD di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman mengencangkan ikat pinggang, dengan membuat aturan tambahan belajar bagi murid kelas enam di sore hari. Tentunya, demikian itu dilakukan agar hasil ujian nantinya mampu menjadikan SD di kecamatan tersebut yang terdepan di daerah ini.
    Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Irmadi kepada Singgalang menjelaskan, bahwa upaya yang dilakukannya bersama seluruh kepala sekolah SD dan guru kelas enam itu, adalah ingin mencapai yang terbaik.
    "Memang ujian sekolah waktunya masih lama, yakni sekitar bulan Mei nanti," kata dia. Namun, upaya pengejaran target harus diupayakan dari sekarang, dengan membuat belajar tambahan di sore hari khusus bagi murid kelas enam.
    Irmadi yang didampingi Pengawas Pendidikan Agama Suardi Aminsyah itu menilai, belajar sore, di samping memberikan ikatan pada murid agar tidak bermain begitu saja, juga untuk mematangkan semua mata pelajaran yang akan di-uji-kan nantinya pada saat ujian sekolah.
    Sebagai Kepala UPT Dinas Pendidikan di kecamatan itu, Irmadi bersama Kepala Sekolah dan Pengawas Pendidikan terus melakukan pemantauan di seluruh SD. "Kita ingin, semua sekolah melakukannya, demi masa depan murid yang akan mengakhiri pendidikan dasarnya," ujar dia.
    Untuk itu, Irmadi minta dukungan semua pihak, terutama para orangtua murid dan masyarakat Sintuak Toboh Gadang, agar pelaksanaan belajar tambahan ini berjalan dengan baik, sesuai impian bersama UPT Dinas Pendidikan dan pelaksana pendidikan itu sendiri. (501)

Pol PP Padang Pariaman Amankan Pelajar yang Keluyuran

Parit Malintang--Untuk kesekian kalinya Kantor Satpol PP Kabupaten Padang Pariaman menjaring pelajar yang keluyuran, kelayapan pada jam belajar. Operasi penertiban ini dilakukan dalam rangka menekan angka kenakalan remaja, sekaligus untuk menyelamatkan generasi muda agar tidak terjerumus kepada penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.
    Pada tahun ini, Satpol PP Kabupaten Padang Pariaman telah melakukan operasi penertiban pelajar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Sungai Limau, Lubuk Alung, Enam Lingkung, dan Kecamatan Nan Sabaris.
    Setidaknya, sebanyak 35 orang siswa telah terjaring dalam razia tersebut. Para siswa terjaring saat sedang main di warnet pada jam belajar. Bahkan ada yang sedang keluyuran, dan nongkrong di warung kopi.
    Kepala Satuan Pol PP Kabupaten Padang Pariaman M. Taufik mengatakan, pelajar yang keluyuran di warnet, warung kopi, luar area sekolah, tidak lagi menjadi tanggungjawab sekolah. Pihak sekolah hanya bertanggungjawab saat siswa berada dalam pagar sekolah.
    "Sementara, umumnya orangtua berfikir, setelah anaknya pamit untuk berangkat ke sekolah sudah menjadi tanggungan lembaga pendidikan itu," kata Taufik. Kepedulian terhadap dunia pendidikan dan mengurangi angka bolos, dan kenakalan remaja, Pol PP melakukan razia. "Jadi, mereka yang keluyuran saat jam belajar langsung kita tangkap," ujarnya.
    Para siswa yang terjaring, di berikan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak lagi bolos di sekolah, dan selanjutnya di serahkan kepada orangtua/wali dan pihak sekolah untuk pembinaan lebih lanjut.
    M. Taufik minta pihak sekolah untuk memberikan bimbingan dan pembinaan lebih lanjut. Bahkan, orangtua siswa ada pula yang di minta untuk menjemput anaknya ke markas Satpol PP di Parit Malintang.
    Katanya lagi, kegiatan penertiban ini akan terus berlanjut hingga ke kecamatan lainnya. Jika perilaku kurang baik para siswa itu tidak cepat diantisipasi, maka di khawatirkan dapat merusak generasi muda dan mencerminkan wajah kurang bagus terhadap dunia pendidikan di Padang Pariaman. (501)

Rosnini Ingin Kasus Tanjung Basung II dan Galian C Lubuk Alung Tuntas

Sebelum Meninggalkan Padang Pariaman
Rosnini Ingin Kasus Tanjung Basung II dan Galian C Lubuk Alung Tuntas

Parit Malintang--Pejabat Bupati Padang Pariaman Rosnini Savitri kembali berkesempatan memimpin apel pagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab yang berkantor di IKK Parit Malintang, Senin (15/02). Apel yang digelar di halaman kantor bupati itu, merupakan yang terakhir bagi Rosnini setelah memimpin Kabupaten Padang Pariaman selama kurang lebih empat bulan (108 hari).
    Bertepatan dengan 17 Februari 2016 nanti, ibu tiga anak yang akan berminantu satu minggu lagi ini akan melakukan serah terima jabatannya dengan Bupati/Wakil Bupati terpilih; Ali Mukhni - Suhatri Bur. Dalam pidatonya, ia menyampaikan pesan-pesan kepada Sekretaris Daerah, Jonpriadi dan seluruh ASN di lingkungan Pemkab.
    "Terus menggelar apel pagi sebagai bentuk disiplin ASN dalam melaksanakan tugas sehari-hari," kata dia diawal pesan tersebut. Selain itu, dia juga berpesan untuk terus meningkatkan koordinasi antara pihak berkepentingan agar masalah-masalah yang tengah dihadapi oleh masyarakat Padang Pariaman, seperti galian C illegal, kasus Tanjung Basung II, Kecamatan Batang Anai dan beberapa pekerjaan rumah lainnya agar dapat diselesaikan dengan baik.
    Rosnini juga menyampaikan permohonan maaf kepada ASN Padang Pariaman khususnya, dan masyarakat secara umum apabila ada kesan yang tidak baik selama masa kepemimpinannya. Ia juga berterima kasih atas partisipasi dan semangat kerja ASN yang selama ini mendukungnya dalam melakukan percepatan pencapaian program-program Pemkab Padang Pariaman.
    Untuk kedepannya, lanjutnya, Pemkab Padang Pariaman akan dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih (Ali Mukhni dan Suhatri Bur) setelah digelar acara pelantikan pada 17 Februari, di Kantor Gubernur Sumatera Barat. Sementara itu, Rosnini sendiri akan melanjutkan tugasnya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Sumbar.
    Sekaitan dengan tugasnya sebagai Kadis Kesehatan, Rosnini mengingatkan bahwa atas persetujuan Kementerian Kesehatan, Kabupaten Padang Pariaman ditetapkan sebagai lokasi acara Pekan Imunisasi Polio secara nasional dan Menteri Kesehatan akan datang menghadirinya. Ia menghimbau kepada seluruh ASN untuk terus melakukan koordinasi dengannya, terutama yang menyangkut masalah kesehatan dan bidang apa saja yang bisa dibantunya. (501)

Kamis, 11 Februari 2016

Nagari Tapakis Perkuat Masyaraklat dengan Nilai Adat dan Syarak

Globalisasi Sampai ke Kampung
Nagari Tapakis Perkuat Masyaraklat dengan Nilai Adat dan Syarak

Tapakis--Era globalisasi yang sarat dengan kencangnya arus informasi positif dan negatif saat ini di tengah masyarakat, membuat nilai-nilai adat dan syarak mulai tergerus. Saatnya para pemangku kepentingan, seperti niniak mamak, alim ulama mengembalikan perannya sebagai suluah bendang di lingkungannya sendiri.
    Berangkat dari pemikiran itulah, Ketua KAN Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Zul Azmi Datuak Rangkayo Batuah bersama walinagari setempat, Rusli Muslim Datuak Rangkayo Majo Basa merasa tersentak, dan berusaha kembali menghidupkan nilai-nilai demikian.
    "Adat dan syarak merupakan dua kekuatan yang harus digerakkan kembali," kata mereka. Untuk itu, pihaknya melakukan berbagai kegiatan. Soal agama, surau dan masjid yang jadi basisnya kembali di ramaikan dengan menggelar wirid pengajian.
    Menurutnya, seluruh lembaga nagari yang ada sepakat melakukan wirid bulanan, yang surau dan masjidnya di gilir. Sedangkan, wirid mingguan yang lazim di lakukan masyarakat korong terkait juga tetap berjalan seperti sediakala.
    Kata Zul Azmi yang juga Kepala KUA Kecamatan Ulakan Tapakis ini, surau dan masjid dinilai telah berhasil membentuk karakteristik anak nagari dulunya. Untuk ini, setiap kegiatan yang merupakan warih lamo, pusako usang tetap jadi prioritas.
    Sementara, untuk bidang adat adalah laga-laga tempatnya. "Kita telah mulai melakukan pelatihan kato pasambahan atau berpetatah-petitih, yang pesertanya banyak dari kalangan anak muda," ujarnya.
    Di samping itu, juga ada pelatihan silek, luambek, indang, main layang-layang, tambua tassa, dan buru babi. Sebab, itu semua merupakan suntiang niniak mamak yang diwarisi dari yang tua-tua dulunya.
    "Satu hal yang paling krusial saat ini; hiburan orgen tunggal hingga tengah malam," tegasnya. Dan ini terdapat hampir di semua nagari di Padang Pariaman. "Kita baru saja membuat seruan bersama antara pemerintahan nagari, KAN, dan semua lembaga nagari untuk tidak melakukannya," ujar dia.
    Rencana, lanjut Zul Azmi, hal ini akan dilanjutkan dalam bentuk Peraturan Nagari (Perna), sehingga punya kekuatan hukum. "Kita bukan melarang hiburan orgen tunggal. Tetapi, harus dengan artis yang berpakaian sopan, dan tidak berlanjut hingga dini hari," ungkapnya. (501)

PPID dan PWI Padang Pariaman Datangi PPID NTB

Bertekad yang Terbaik di Sumbar
PPID dan PWI Padang Pariaman Datangi PPID NTB

Lombok--Siang menjelang sore, Selasa (9/2) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) panasnya masih menyengat. Menggunakan sebuah angkutan travel, memutar-mutar akhirnya rombongan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Humas bersama rombongan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Padang Pariaman di kantor PPID NTB.
    Kunjungan ke PPID NTB yang dilakukan itu merupakan bagian dari rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2016, yang baru saja diikuti di Pantai Kuta, Mandalika, Lombok bersama Presiden Joko Widodo. Sampai di kantor itu, bersua pula seorang pejabat Kominfo Dinas Perhubungan Padang Pariaman. Tentu dengan tujuan yang sama, mencari perbandingan untuk dikembangkan pula di daerah ini.
    Pada 2014 lalu, PPID Provinsi NTB raih peringkat satu atau PPID Award dari Komisi Informasi (KI) Pusat. Setahun kemudian, turun jadi peringkat empat nasional. "Kita belajar sekaligus menyerap apa yang mereka lakukan dalam rangka pelayanan PPID untuk diaplikasikan di Padang Pariaman," kata Hendra Aswara, Pejabat PPID Humas Padang Pariaman.
    Hendra Aswara bersama Kasubag Heri Sugiarto, Ketua PWI Ikhlas Bakri menilai, Bagian Humas sebagai ujung tombak PPID. Pihaknya melakukan berbagai upaya untuk peningkatan standar penyajian informasi kepada masyarakat Padang Pariaman, sesuai tuntutan keterbukaan informasi publik berbasis teknologi informasi.
    Untuk itu, pihaknya merencanakan pelatihan bagi perangkat nagari dan korong, agar informasi di tingkat pemerintahan terendah bisa diakses oleh publik, baik peraturan nagari, anggaran hingga prospek kearifan lokalnya masing-masing.
    Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan Komunikasi pada Bidang Sarana Komunikasi PPID Dishubkominfo Provinsi NTB, Made Putu Kusuma Wijaya menyebutkan, banyak Humas dan PPID daerah lain yang juga mengunjungi kantornya, untuk sharing informasi terkait PPID yang diterapkan di NTB.
    "Semua informasi kita kelola secara online," ujarnya. "Masyarakat bisa mengakses dengan mudah melalui website kami. Di sana semua informasi dari tiap SKPD dan jajaran pemerintahan ke bawah kita input," kata dia lagi.
    Made menuturkan, di kantornya tersedia ruangan server khusus yang setiap harinya dikelola oleh ahli IT untuk melakukan input data dari seluruh PPID. "Data yang kita kumpulkan itulah yang diakses oleh masyarakat secara online. Pada 2015 hanya satu orang yang datang ke kantornya untuk meminta data fisik. Selebihnya ambil secara online," ujar Made yang di kantornya mempekerjakan pelajar SMA magang di bidang tata kelola informasi dan data.
    Kasubag di Bagian Humas Padang Pariaman, Heri Sugianto menambahkan, bahwa Padang Pariaman bertekad wakili Provinsi Sumatera Barat untuk meraih posisi lima besar PPID secara nasional. Berbagai langkah dan program sudah mulai dilakukannya, termasuk PPID di SKPD.
    "Pada 2015, kita meraih peringkat satu PPID Award tingkat Sumbar. Kita yakin, dengan program yang kita jalankan, PPID Padang Pariaman akan membawa Sumbar masuk lima besar PPID terbaik nasional," katanya. (501)

Paswas Tidak Berwenang Menanggalkan Baliho Calon di rumah Dinas Camat

Pegawai yang Mendukung Calon Segera Ditindak
Paswas Tidak Berwenang Menanggalkan Baliho Calon di rumah Dinas Camat

Pariaman--Pilkada gubernur dan bupati yang akan berlangsung pada 30 Juni nanti, agaknya menjadi catatan tersendiri bagi masyarakat Padang Pariaman. Betapa tidak, bupati Muslim Kasim yang bergandengan dengan Irwan Prayitno, ikut bersaing. Ali Mukhni, sang wakil bupati juga ikut memperebutkan kursi bupati yang akan ditinggalkan Muslim Kasim. Ali Mukhni langsung menggandeng birokrasi sukses, Damsuar Datuak Bandaro Putiah.
    Catatan yang paling menghebohkan itu, adalah para pejabat dan pegawai dilingkungan Pemkab Padang Pariaman bagaikan ayam kehilangan induk. Mereka seolah tidak adalagi yang mengatur, lantaran bupati dan wakil bupati lumayan sibuk berkeliling, melakukan sosialisasi diri, terkait kesuksesannya pada Pilkada nanti. Akibatnya, dukung-mendukung pun tak dapat dihindarkan lagi dari pegawai yang mestinya bertindak netral saat Pilkada tersebut.
    Dari informasi yang berkembang, dukungan pegawai untuk calon bupati/wakil bupati tersebut sudah mulai terpecah. Sebagian banyak yang mendukung pasangan Ali Mukhni-Damsuar, dan tidak sedikit pula yang ikut bersama Yobana-Ril, terbukti lebih peduli. Begitu juga terhadap calon lainnya, seperti pasangan Sudirman Gani-Eri Zulfian. Sebab, Sudirman Gani dianggap orang yang paling berjasa, dengan kiprahnya sebagai Sekdakab lima tahun lebih dan pernah menjabat Pj bupati saat Pilkada 2005 lalu.
    Sekdakab Padang Pariaman, H. Yuen Karnova, S.E menjawab Singgalang Jumat kemarin mengaku segera menindaklanjuti para pegawai yang ikut larut dalam dukung-mendukung. "Hal itu tidak boleh terjadi. Para calonpun sangat tidak menginginkan para pegawai itu terlibat dalam mendukung salah satu calon tersebut. Baik terhadap calon gubernur, maupun calon bupati," katanya.
    Sekaitan adanya baliho salah satu calon gubernur dan wakil gubernur di rumah dinas Camat Lubuk Alung, Yuen Karnova, menilai yang berhak membuka baliho dimaksud adalah pihak Panwas Pilkada. "Pemkab hanya memberikan teguran, kalau seorang pegawai ditemukan ikut berpolitik praktis atau mendukung calon tertentu. Seluruh pegawai harus netral dalam menyikapi Pilkada yang akan berlangsung. Kita tetap berikan peringatan tentang adanya dukungan pegawai kepada calon tertentu," tegas Yuen Karnova.
    Ketua Panwas Pilkada Padang Pariaman, Amrizal Zakir ketika dihubungi Jumat kemarin mengaku belum menerima laporan tersebut. "Kita segera meluncur kelapangan, guna melihat langsung kebenaran informasi demikian. Kalau terbukti ada baliho calon di rumah dinas camat, itu akan dilaporkan pada Pemkab, dan Pemkab lewat Satpol PP nya berhak menanggalkan baliho dimaksud. Sebab, seorang pejabat dan PNS harus netral dalam Pilkada," kata Amrizal.
    Ibarat hakim garis, lanjut Amrizal Zakir, Panwas hanya memberikan teguran, sepanjang adanya laporan tertulis dari masyarakat, terkait pelanggaran yang dilakukan masyarakat pendukung salah satu calon. "Baliho yang menempel dirumah pegawai, itu harus ditanggalkan oleh Pemkab pula. Panwas tidak berwenang dalam masalah demikian. Dia bekerja punya atasan, maka atasannyalah yang berhak menuntaskan teguran yang akan dijatuhkan Panwas," kata Amrizal. (dam)

Lelang Kue dan Singgang Ayam Warnai Hiburan Masyarakat Pasa Usang

Lelang Kue dan Singgang Ayam Warnai Hiburan Masyarakat Pasa Usang

Pasa Usang--Guna meningkatkan tali silaturrahim yang tinggi, serta nilai-nilai kebersamaan diantara generasi muda, Kamis (6/5) malam pemuda Pasa Usang, Kenagarian Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman menggelar malam hiburan yang menampilkan orgen tunggal Flamboyan Music dari Lubuk Alung. Kegiatan tersebut juga diselingi dengan lelang kue dan singgang ayam, yang telah menjadi tradisi selama ini dikampung itu.
    Menurut Anasrul, Ketua pemuda Pasa Usang, kegiatan hiburan ini memang telah lama tidak dilakukan, mengingat daerah ini masih dalam suasana berduka, akibat gempa akhir September lalu. "Alhamdulillah, dengan nilai kebersamaan, masyarakat yang ikut menyumbangkan kue dan singgang ayam lumayan banyak. Bahkan, diluar dugaan kita panitia kedatangan kue dan singgang ayam cukup menggugah para tamu yang hadir dari berbagai nagari itu," katanya.
    Anasrul yang didampingi Syafri Edi dan Anasril itu mengaku bahwa kegiatan ini juga disponsori Usman Fond, salah seorang calon Walinagari Sungai Buluah yang akan ikut bertarung pada pemilihan walinagari dalam waktu dekat ini. "Sejak awal hingga akhir kegiatan, cukup berjalan dengan aman dan terkendali. Sebab, diawal-awal panitia telah mewanti-wanti agar para tamu bisa mengikuti hiburan tersebut dengan baik dan benar," katanya.
    Sementara Usman Fond, calon Walinagari Sungai Buluah yang juga Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Padang Pariaman itu berharap banyak pada masyarakat Pasa Usang dan Sungai Buluah, untuk selalu mengutamakan kebersamaan. "Apalagi, pelaksanaan pemilihan walinagari bersamaan juga dengan Pilkada daerah ini dan Sumbar. Untuk itu, butuh saling pengertian, sehingga semua masyarakat tidak terpecah belah, akibat beda dukungan," katanya.
    Menurut Usman Fond, kegiatan hiburan ini sangat penting, mengingat ada semacam rasa memiliki untuk membangun kampung ini. "Apalagi, pascagempa masyarakat Sungai Buluah banyak yang butuh bantuan dari berbagai pihak, terutama mereka yang masih tinggal di pondok darurat. Dengan demikian, butuh kebersamaan dari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan pemilihan walinagari yang akan digelar dalam waktu dekat ini," harapnya. (dam)

Netralitas NU Padang Pariaman dalam Pilkada

Netralitas NU Padang Pariaman dalam Pilkada

Pariaman--Menghadapi Pilkada Padang Pariaman 30 Juni nanti, jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat nyatakan sikap politiknya sebagai komunitas netralitas, alias tidak mendukung salah satu calon yang kini tengah gencar-gencarnya melakukan sosialisasi ditengah masyarakat. Pernyataan sikap demikian dilakukan, mengingat NU bukanlah lembaga yang berwenang dalam masalah dukung-mendukung. Dan lagi, NU adalah organisasi massa yang tidak ada kaitannya dengan salah satu partai politik yang ada.
    Sekretaris PCNU Padang Pariaman, Yul Rahmat, S.T kepada Singgalang, Jumat kemarin melihat pernyataan sikap demikian dilakukan, setelah PCNU beserta pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) yang ada di tingkat kecamatan melakukan rapat konsultasi Kamis lalu di Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. "Kita ingin warga nahdliyin, sebutan lain bagi warga NU untuk bisa menyikapi pesta Pilkada tersebut dengan mengutamakan kepentingan yang lebih besar lagi. Untuk itulah, dalam situasi saat ini NU secara organisatoris tidak menyatakan dukungannya," kata Yul Rahmat yang juga anggota KPU Padang Pariaman itu.
    Menurut Yul Rahmat, sikap demikian merupakan sebuah kekuatan yang harus dijaga terus oleh segenap pengurus dan warga NU yang ada didaerah ini. "Hanya dengan sikap itulah, warga NU yang boleh dikatakan mayoritas di Padang Pariaman, mampu memberikan yang terbaik buat daerah yang telah porak-poranda akibat gempa akhir September tahun lalu. Namun demikian, bukan tidak berarti ada diatara pengurus dan anggota NU yang terlibat dalam tim sukses diantara calon bupati/wakil bupati. Hal itu merupakan dukungan pribadi, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan embel-embel organisasi," tegas Yul Rahmat.
    Disamping itu, lanjut Yul Rahmat, NU daerah ini mengajak semua pihak untuk ikut mensukseskan jalannya pesta demokrasi lokal lima tahun sekali ini. "Disinilah saatnya kita menentukan nasib daerah, yang memang jauh tertinggalnya untuk lima tahun kedepan. Kita harus mampu menentukan pilihan terbaik, agar daerah ini betul-betul bangkit menetap masa depan yang jauh lebih baik lagi, lewat momen Pilkada nanti," katanya.
    Kepada pimpinan partai politik, tim sukses para calon bupati/wakil bupati serta tim simpatisan lainnya, Yul Rahmat mengajak untuk mengutamakan politik santun. "Mari kita hidupkan lampu kita, dengan tidak mematikan lampu orang lain. Artinya, semua calon yang maju merupakan putra terbaik daerah ini. Jangan hanya gara-gara beda dukungan, diantara masyarakat tidak lagi bertegur sapa. Ini tidak boleh terjadi. NU menuntun dan mengkampanyekan ditengah masyarakat, tetang politik kebangsaan yang didalamnya tersirat azas kebersamaan serta melihat kepentingan yang lebih besar," ujar Yul Rahmat.
    "Pasca diperbaharuinya kepengurusan NU Padang Pariaman beberapa waktu lalu, pertemuan kemarin merupakan pertemuan pertama, tentang konsolidasi organisasi. Konsolidasi akan terus berlanjut, hingga ketingkat nagari. Kita tahu, bahwa Padang Pariaman merupakan daerah basisnya NU. Namun, secara organisasi hal itu belum terakomodir dengan baik. Masyarakat masih malu mengatakan, bahwa amaliyah yang dilakukannya adalah amaliyah yang sangat diperjuangkan oleh NU itu sendiri. Itulah pekerjaan rumah para pengurus dimasa yang akan datang, dalam melihat arti penting menjaga keutuhan Islam Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) yang rahmatal lil alamin ditengah masyarakat," ungkap Yul Rahmat. (dam)

Pilwana Sungai Buluah Segera Dilakukan

Pilwana Sungai Buluah Segera Dilakukan

Batang Anai--Wakil Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Kenagarian Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman Yonedi, S. Pd menilai pemilihan walinagari segera dilakukan sebelum Pilkada 30 Juni nanti. Semua kelengkapan demikian telah hampir rampung, tinggal lagi minta persetujuan hari pelaksanaan dari kepala daerah. Berdasarkan rapat yang dilakukan Bamus, terkait pelaksanaan pemilihan walinagari, maka telah disepakati akhir Mei ini dilakukan.
    Kepada Singgalang, kemarin Yonedi mengakui bahwa calon walinagari yang telah di SK kan oleh bupati, Saharuddin, Afrizal alias Eri Gunuang, Usman Fond, HK. Datuak Tampang Hulu dan Dasni Tanjung. Semua prosesnya telah dilakukan, seperti penyampaian visi misi dan lain sebagainya.
    Sekaitan masalah persyaratan yang diajukan panitia, semua calon telah memenuhinya, seperti pengambilan cuti bagi walikorong yang akan ikut pemilihan, dan terbebas dari partai politik. "Kalau ada pihak-pihak yang merasa dirugikan silakan mengajukan permohonan pada panitia dan Bamus, sehingga pemilihan bisa terlaksana dengan baik dan benar," katanya.
    Persoalan Usman Fond, yang hingga kini masih menjabat sebagai Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Padang Pariaman, kata Yonedi, yang bersangkutan saat pendaftaran dulunya sedang tidak menjabat. "Persoalan yang kini berkembang tentang dirinya, tentu terpulang pada yang bersangkutan," tegas Yonedi yang juga Ketua DPC Partai Kedaulatan Padang Pariaman itu.
    Sementara Usman Fond, salah seorang calon yang telah ditetapkan bupati sebagai calon yang berhak maju pada pemilihan Walinagari Sungai Buluah, untuk enam tahun mendatang mengaku saat pendaftaran dirinya sebagai calon walinagari, dia sedang tidak menjadi ketua partai. "Pendaftaran calon walinagari yang berlangsung Agustus 2009 lalu, saat itu saya sedang tidak menjabat, dikarenakan SK DPC PKB yang saya kantongi sedang habis masa berlakunya. Lalu, persoalan Padang Pariaman berlanjut pada musibah gempa akhir September, sehingga membuat banyak pihak menjadi perhatian. Dan ditambah lagi akan berlangsungnya Pilkada di daerah ini," kata Usman Fond yang juga Ketua Koalisi Maju Bersama (KMB) yang mengusung pasangan HM. Yusuf-Zamzamil itu.
    Lalu, lanjut Usman Fond, persoalan kelanjutan proses pemilihan walinagari juga terus berlanjut. "Sebagai yang tengah memegang SK DPC PKB yang telah mati, DPP PKB mengintruksikan, bahwa seluruh SK DPC PKB yang telah mati di nusantara ini harus diperpanjang, menjelang berakhirnya pelaksanaan Pilkada didaerah yang bersangkutan. Otomatis SK DPC PKB Padang Pariaman tentu diperpanjang juga, sehingga saya tetap sebagai ketua PKB Padang Pariaman, yang juga ikut mengusung calon bupati untuk lima tahun mendatang, bersama partai lainnya, yang tergabung dalam KMB tersebut," kata Usman Fond.
    Persoalan ditengah jalan ada yang mengkritik dan segala macamnya, itu hal yang lumrah. "Yang jelas, mekasnisme semua itu sudah jelas dan terang, baik tentang calon walinagari, maupun tentang ketua partai yang masih melekat pada diri saya," ungkapnya. (dam)

Rabu, 10 Februari 2016

Calon Walinagari Lubuk Alung Mulai Bermunculan

Harry Subrata Berakhir 2017
Calon Walinagari Lubuk Alung Mulai Bermunculan

Lubuk Alung--Meskipun masa jabatan Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata berakhir pada akhir tahun depan, calon penggantinya sudah mulai bermunculan. Maklum, Lubuk Alung terkenal sebagai nagari maju dan berkembang dengan pesatnya. Terletak di wilayah perlitasan, dan punya banyak sumber daya manusianya.
    Dan kalau jadi Pilwana serentak di Padang Pariaman, besar kemungkinan, Nagari Lubuk Alung akan ikut nampaknya. Di antara masyarakat yang ingin maju jadi calon walinagari itu; Suharman Datuak Pado Basa, Imran Zahdi Datuak Tumangguang Basa, Mailon Maneza, Hilman H, Doni Nofriadi Datuak Kayo, Yardi, dan sejumlah nama lainnya.
    Namun, Suharman Datuak Pado Basa dan Imran Zahdi Datuak Tumangguang Basa hanya maju, kalau incumbent Walinagari Harry Subrata tak maju lagi dalam masalah itu. "Kalau Harry Subrata tak jadi maju, saya pastikan akan maju," kata Imran Zahdi saat ditanya Singgalang, Kamis kemarin di Lubuk Alung.
    Hal yang sama juga dikemukana Datuak Pado Basa, yang saat ini Ketua KAN Nagari Lubuk Alung. "Ya, tentu kita lihat situasi dan kondisi. Ini kan baru wacana yang sedang berkembang di tengah masyarakat Lubuk Alung itu sendiri," ujar dia.
    Lain halnya dengan Mailon Maneza, yang saat ini jadi Sekretariat KAN Lubuk Alung. "Belum ada arah pemikiran saya ke situ. Namun, permintaan dari sejumlah masyarakat untuk itu memang ada akhir-akhir ini," kata dia.
    Yardi, yang saat ini menjabat Kaur Kesra Nagari Lubuk Alung malah meminta untuk tidak digembar-gemborkan dulu dalam soal dirinya akan maju jadi calon walinagari itu. "Panjang masalahnya. Apalagi Lubuk Alung nagari besar. Tentu tidak cukup hanya satu dua dukungan saja dari masyarakat. Yang jelas, saya melakukan tugas dan beban yang saat ini saya emban dengan baik," ulas Yardi, mantan Kepala Korong Balah Hilia yang mulai meninggalkan kebiasaannya memakai batu akiak ini.       
    Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata mendukung penuh semua putra terbaik nagari itu untuk maju jadi calon nantinya. "Dengan banyaknya calon walinagari, tentu semakin tinggi pula persaingan, menandakan banyak pula sumber daya manusia dalam nagari ini," kata dia.
    Sampai saat ini, Harry Subrata belum punya planing untuk maju kembali untuk periode kedua, seperti yang baru saja dilakukan Bupati Ali Mukhni di Padang Pariaman dalam memimpin nagari yang terkenal dengan panasnya itu. "Insya Allah, besar kemungkinan, saya tak ikut lagi. Kita berikan kesempatan kepada anggota masyarakat lainnya," ujar Harry Subrata. (501)

Padang Pariaman Siapkan Perda Pilwana Serentak Tahun Ini

Padang Pariaman Siapkan Perda Pilwana Serentak Tahun Ini

Padang Pariaman--Pemilihan Walinagari (Pilwana) serentak di Kabupaten Padang Pariaman tahun ini akan dilakukan. Draf Ranperda tentang itu, sedang diajukan pihak Pemkab ke DPRD daerah itu, untuk dijadikan Perda. Tentunya, pelaksanaan demikian akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan para calon walinagari itu sendiri.
    Kepala Bagian Pemnag Setdakab Padang Pariaman Wilson kepada Singgalang, Kamis kemarin menjelaskan, pihaknya baru saja memberikan draf Ranperda tentang itu ke Bagian Hukum dan selanjutnya ke DPRD selaku wakil masyarakat, untuk dijadikan sebuah keputusan bersama antara eksekutif dengan legislatif.
    "Semua nagari yang habis masa kepemimpinan walinagarinya pada tahun ini dan tahun depan, telah kita masukkan ke dalam draf itu," kata Wilson. Ada banyak nagari yang sudah harus berakhir tahun ini dan tahun depan masa pengabdian walinagarinya.
    Dalam draf itu, kata Wilson, Pilwana serentak akan diikuti seluruh nagari yang masanya habis tahun ini dan tahun depan. "Ya, tentu belum semua nagari. Sebab, masih ada nagari yang baru berjalan tugas walinya dua tahun ini," ujarnya.
    Pemekaran nagari
    Soal pemekaran 43 pemerintahan nagari lagi di Padang Pariaman, agaknya masih belum bisa di selesaikan hingga saat ini. "Soal ini, nampaknya harus lagi dilakukan hearing antara Pemkab daerah ini dengan Pemrov Sumbar bersama DPRD-nya, untuk melahirkan rekomendasi yang akan dibawa ke Kemendagri," ujar Wilson.
    Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman Januar Bakri menyambut baik gagasan Pilwana serentak itu. "Namun, tentu kita kaji dulu bentuk draf Ranperda yang diajukan itu. Sebab, ini sangat penting, terutama dalam menghindari konflik horizontal di tengah masyarakat nagari terkait," kata politikus Partai Demokrat Padang Pariaman ini.
    "Ya, kita tunggulah draf Ranperdanya. Sampai saat ini, belum ada pengajuan draf demikian dari eksekutif ke legislatif," ungkap Januar Bakri. Tetapi yang jelas, dewan akan mendukung sepanjang hal itu bertujuan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
    Dia ingin, momen Pilwana serentak itu jadi ajang pembangunan dan penguatan kearifan lokal yang ada di nagari terkait. "Semua nagari punya potensi dan kearifal lokal yang berbeda-beda. Dan itu harus jadi sumber kekuatan oleh nagari terkait," ungkapnya. (501)

Persiteruan SMP N 2 Batang Anai dengan Komite Berbuntut Panjang

Rosman Laporan ke Kejari Pariaman
Persiteruan SMP N 2 Batang Anai dengan Komite Berbuntut Panjang

Batang Anai--Persiteruan SMP N 2 Kecamatan Batang Anai dengan Komite-nya berbuntut panjang. Bagindo Rosman sebagai Ketua Komite sekolah yang terletak di Nagari Ketaping ini melaporkan lembaga pendidikan yang dipimpin H. Basri itu ke Kejari Pariaman, tentang dugaan kasus korupsi yang terjadi di sekolah tersebut.
    Dalam surat resmi Komite SMP N 2 Kecamatan Batang Anai dengan nomor 001/KOM-SMPN2/BTA/II/2016, tertanggal 3 Februari, Rosman yang juga anggota DPRD Padang Pariaman ini mohon pada Kejari untuk mengusut tuntas dugaan korupsi yang terjadi di sekolah demikian.
    Di samping itu, dalam surat demikian Rosman juga menyoroti persoalan tidak adanya koordinasi yang dilakukan pihak Kepala SMP Basri, dalam penerimaan siswa baru, di mana setiap siswa baru wajib membayar uang pendaftaran ulang sebesar Rp100 ribu. Rincian uang sebanyak itu, mulai dari uang OSIS untuk enam bulan Rp36 ribu/siswa, uang pramuka Rp24 ribu/siswa untuk enam bulan juga.
    Sedangkan uang perpustakaan Rp20 ribu setahun, dan uang asuransi Rp20 ribu pula setahun. Totalnya berjumlah Rp100 ribu. "Ini yang jadi pangkal persoalan, hingga kita ingin hal ini jadi pelajaran, agar tidak semena-mena lagi seorang pelaksana pendidikan terhadap anak didiknya," kata Rosman.
    "Semua pungutan demikian dilakukan pihak sekolah, tanpa sepengetahuan Komite, alias tidak ada berkoordinasi dengan kami," tegas Rosman lagi. Rosman melakukan tindakan pelaporan itu, lantaran perbuatan itu sangat merugikan masyarakat Ketaping dan orangtua siswa. Sebab, pendidikan dari SD hingga SMP di Padang Pariaman sudah lama digratiskan.
    Yang paling fatal itu, kata Rosman yang politikus PAN DPRD Padang Pariaman ini, pihak sekolah membubarkan dirinya sebagai Komite tanpa adanya pemberitahuan pada 19 Januari lalu. "Saya selaku Ketua Komite tentu harus tahu, kalau dibubarkan. Ini tidak ada undangan, dan tidak ada pula pemberitahuan," ulas Rosman lagi.
    Rosman ingin, kasus SMP N 2 Kecamatan Batang Anai ini jadi pelajaran yang sangat berharga bagi sekolah lainnya. Apalagi, tindakan Kepala SMP Basri, sangat jelas bertentangan dengan undang-undang yang mengatur pendidikan itu sendiri. "Uang pramuka itu dalam surat resmi Kwartir Cabang 0305 Padang Pariaman nomor 17-0305-A, tanggal 1 Juni 2015, hanya Rp2 ribu setiap siswa/bulannya," ujarnya.
    Kepala SMP N 2 Batang Anai Basri saat dikontak mengakui dirinya sedang dikadukan ke Kejari Pariaman. "Saya baru saja menghadap Kadis Pendidikan Padang Pariaman dalam hal ini. Dan saya sudah diperintahkan untuk melengkapi semua bahan-bahan yang berhubungan dengan laporan Rosman," ujar dia.
    Soal pembentukan Komite baru dan membubarkan Komite yang lama dibawah pimpinan Rosman, Basri mengaku itu diluar dugaan. "Itu kemauan para orangtua siswa yang ingin Komite sekolah diganti, saat adanya pertemuan sekolah dengan orangtua. Dan lagi, baik Komite yang baru, maupun yang lama yang dipimpin Rosman, belum ada Surat Keputusan (SK) dari sekolah ini," tegas Basri. (501)

Harapkan Penilaian Naik Menjadi "B", Pemkab Padang Pariaman Adakan Bimtek LAKIP

Harapkan Penilaian Naik Menjadi "B", Pemkab Padang Pariaman Adakan Bimtek LAKIP

Padang Pariaman--Pejabat Bupati Padang Pariaman, Rosnini Savitri, hadir bersama Sekdakab Jonpriadi, Staf Ahli Bupati, Taslim dan beberapa Kepala SKPD pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Padang Pariaman di Hotel Inna Muara, Padang (06/02).
    Dalam sambutan sebelum membuka acara, ibu tiga anak ini menyampaikan bahwa nilai LAKIP Padang Pariaman tahun sebelumnya adalah "C", dan ia berharap agar nilai yang diperoleh tahun 2016 naik menjadi "B".
    "Mudah-mudahan kita bisa mencapai itu pada tahun ini," harapnya yang diaminkan Sekda Jonpriadi dan pejabat Pemkab Padang Pariaman lainnya. Selain itu, Bupati perempuan pertama di Sumbar ini juga menegaskan bahwa LAKIP merupakan fungsi pengendalian dalam rangka melaksanakan program-progam pemerintah.
    Rosnini menjelaskan, dasar hukum penyusunan LAKIP adalah Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Reviu Atas Laporan Kinerja.
    Permenpan dan RB Nomor 53 tahun 2014 mewajibkan setiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan dilaporkan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi paling lambat tanggal 31 Maret setiap tahunnya. Oleh karena itu, Bagian Organisasi dan PAN sebagai leading sektor memfasilitasi Tim Penyusun LAKIP Kabupaten dan SKPD menggali wawasan yang seluas-luasnya mengenai tata cara penyusunan LAKIP yang baik.
    Kabag Organisasi dan PAN, Fakhriati mengatakan, bahwa Bimtek tersebut bertujuan agar tersusunnya LAKIP Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
    Adapun yang menjadi peserta Bimtek adalah Kasubag Perencanaan pada masing-masing SKPD dengan jumlah 81 orang yang terdiri dari 11 orang Tim Penyusun LAKIP Kabupaten dan 70 orang Tim Penyusun LAKIP Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). (501)

Rajang Seronjong Selesai Dibangun, Salisikan Semakin Maju

Rajang Seronjong Selesai Dibangun, Salisikan Semakin Maju

Batang Anai--Impian masyarakat Seronjong, Korong Salisikan, Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman terhadap sebuah jembatan gantuang atau rajang yang representatif, terwujud sudah. Apalagi, pembangunan sarana umum dengan anggran APBD daerah itu berhasil diperjuangkan putra nagari itu telah bisa di manfaatkan oleh masyarakat.
    "Syukur Alahmdullah, rajang yang menjadi idaman bagi petani perkebunan Korong Salisikan telah selesai dan sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," kata anggota DPRD Padang Pariaman asal nagari itu, Hasan Basri.
    Anggota dewan dari PKB ini melihat, jembatan gantung ini dapat mempelancar dan mempercepat peningkatan ekonimi masyarakat. Seblum jambatan ini ada, masyarakat sekitar susah untuk membawa hasil perkebunannya. Apa lagi kalau sudah musih hujan dan arus sungai di sepnjang Korong Salisikan meluap atau banjir, masyrakat susuah sekali membawa hasil perkebunannya.
    Katanya lagi, untuk lebih memperlanjar jalur jalan ke seberang jembatan perlu di tingkatkan jalan menuju kawasan perkebunan. "Alhamdullah, dengan terbangunnya akses ke seberang, masyarakat sering kali melakukan gotong royong untuk memperindah jalur atau jalan sepanjang kampung tersebut," ungkap Hasan Basri.
    "Dengan semangat gotong royong ini pula telang terbuka jalan ke berbagai arah. Bahkan bisa samapi ke Lubuak Apik dan Lubuak Kasiah,"  sebut Hasan. Masyarakat Salisikan, katanya, sudah bisa langsung dengan kendaran bermotor menuju perkebunannya.
    Selain area perkebunan, ulas Hasan Basri, kawasan ini juga bisa di kembangkan sebagai ikon pariwisata. "Airnya yang jernih, alamnya yang sejuk dan perbukitannya yang masih asri perhutannnya, membuat ke indahan tersendiri dalam dunia wisata.
    Yang tidak kalah penting itu, menurut Hasan Basri, kampung itu juga bisa di kembngkan sebagai pemukiman masyarakat yang baru. "Terbukanya akses ke sena secara tidak langsung telah memajukan Korong Salisikan untuk maju selangkah ke depannya," katanya.
    Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman Januar Bakri bersama Hasan Basri serta Walikorong Salisikan, kemarin meninjau lansung rajang tersebut. "Soal keindahan alam Salisikan, patut kita apresiasi untuk selanjutnya di kembangkan demi kesejahteraan masyarakat," ungkap Januar. (501)

Ansor Siap Mendampingi Eks Anggota Gafatar

Ansor Siap Mendampingi Eks Anggota Gafatar

Padang--Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat siap memberikan pendampingan terhadap eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dipulangkan ke daerah asalnya di Sumatera Barat. Pendampingan ini dimaksudkan agar eks anggota Gafatar bisa kembali menjalankan ajaran agama Islam yang benar di tengah umat dan lingkungannya. 
    Hal itu diungkapkan Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumbar Rahmat Tuanku Sulaiman, Jumat (5/2), ketika membuka Rapat Koordinasi Pimpinan Wilayah organisasi tersebut dengan Pimpinan Cabang Ansor se-Sumatera Barat, di aula PWNU Sumbar, Padang. 
    Menurut Rahmat, sebagai warga negara yang baik, eks anggota Gafatar jangan dikucilkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Mereka juga bagian dari masyarakat kita yang membutuhkan hidup secara bersama. Oleh karena itu bagi eks anggota Gafatar yang sudah menyadari kekeliruaannya dan bersedia kembali ke jalan yang benar, sudah saatnya pula masyarakat menerimannya dengan baik.
    Tentunya mereka yang akan mendapatkan pendampingan sudah menyatakan bertaubat, bersumpah keluar dari Gafatar dan kembali ke jalan yang benar. "Anggaplah ketika masuk Gafatar karena kekeliruan, setelah mengetahui adanya kekeliruan tersebut kembali ke jalan yang benar," kata Rahmat.
    Selain itu, kata Rahmat, masyarakat harus belajar dari kemunculan Gafatar ini.  Di mana masyarakat, terutama orangtua untuk memperhatikan anak-anak dan generasi mudanya jangan mudah terpengaruh oleh kelompok, paham dan ajaran baru yang tidak jelas sumbernya. Di zaman yang serba internet ini, banyak orang hanya bertanya kepada "mbah google", ketimbang kepada ahlinya.
    "Generasi muda yang pengetahuan dan pemahaman keagamaannya masih dangkal, akan mudah terprovokasi oleh paham, ajaran atau pemikiran yang diterimanya dari informasi media sosial," ulasnya. Pada akhirnya dapat merubah sikap, tingkah laku, pemikiran dan pola hidup seseorang yang tidak lagi sesuai dengan agama Islam yang sudah diyakini sejak dini," kata Rahmat.
    Selain itu, kata Rahmat, PW Ansor Sumatera Barat menghimbau kepada seluruh kadernya dan umat Islam untuk memperkuat kehidupan beragama di lingkungan masing-masing. Sehingga dengan memperkuat kehidupan beragama tersebut dapat mencegah masuk dan berkembangnya paham, ajaran atau pemikiran keagamaan yang tidak sesuai dengan apa yang sudah ada di daerah tersebut.
    Rapat Koordinasi (Rakor) diawal dengan membaca Al-Fatihan dan diakhiri dengan membaca Shalawat Nabi Muhammad Saw. Rakor sekaligus menyampaikan surat-surat keputusan PP GP Ansor terkait dengan surat keputusan tentang pengesahan pengurus PC GP Ansor di Kabupaten dan Kota.
    "Dengan keluarnya surat keputusan kepengurusan tersebut, diharapkan akan memberikan motivasi yang semakin tinggi bagi pengurus Ansor di Sumatera Barat untuk berbuat baik demi kemaslahatan umat," tuturnya. (501)

PMII Pariaman Tolak Keras Kadernya dari Penyalahgunaan Narkoba

PMII Pariaman Tolak Keras Kadernya dari Penyalahgunaan Narkoba

Pariaman--Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman harus lebih meningkatkan kualitas dan profesional diri, agar bisa berperan aktif dalam pembangunan di daerah ini. Dengan kualitas dan profesional yang baik, kader PMII bisa memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan pembangunan.
    Ketua PMII Kota Pariaman Jupmaidi Ilham mengatakan hal itu pada Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) PMII setempat, Kamis (4/2), di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, Desa Kajai, Kecamatan Pariaman Timur.
    Menurut Jupmaidi, PMII Kota Pariaman yang selama ini terus melakukan pengkaderan dan merekrut mahasiswa untuk bergabung dengan organisasi ini. Potensi kader tersebut tentunya harus terus dikembangkan agar bermanfaatkan di tengah masyarakat. "Untuk itu, PMII berupaya melakukan kerjasama dengan Pemko Pariaman. Mana yang mungkin program Pemko Pariaman bisa dilakukan PMII. Terutama yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan mahasiswa (generasi muda)," kata Jupmaidi.
    Yang pasti, kata Jupmaidi, kader PMII Kota Pariaman menolak keras serta membentengi kadernya dari penyalahgunaan narkoba yang makin marak di kalangan generasi muda. Mereka yang sudah ketagihan narkoba, mana mungkin bisa memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan.
    Dia menyebutkan, PMII sangat mendukung setiap gerakan yang dilakukan Pemerintah Kota Pariaman guna mencegah generasi muda jangan sampai terlibat penyalahgunaan narkoba. PMII sendiri siap bekerjasama dengan pihak lain untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan generasi muda ini.
    Katanya lagi, Muspimcab selain memperkuat konsolidasi internal juga mengevaluasi kegiatan yang sudah di laksanakan untuk peningkatan di masa datang. Muspimcab yang berlangsung hingga pukul 00.00 WIB dinihari, berjalan dengan aman dan lancar.
    Muspimcab dibuka Ketua Umum PKC PMII Sumbar Afriendi, dihadiri Sekretaris PKC PMII Idris yang juga Sekretaris KNPI Kota Pariaman, Mantan Ketua PC PMII Kota Padang Ulil Amri, Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kota Pariaman Ory Sativa Sakban, Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Padang Pariaman Zeki Aliwardana dan kader PMII di kota itu. (501)  

Pemkab Padang Pariaman Siapkan Pejabat Pengadaan yang Handal dan Kompeten

Lewat Pelatihan dan Sertifikasi
Pemkab Padang Pariaman Siapkan Pejabat Pengadaan yang Handal dan Kompeten

Padang Pariaman--Guna mempersiapkan para pejabat pengadaan yang handal dan kompeten di lingkungan Pemkab Padang Pariaman, dalam menjalankan agenda pengadaan barang dan jasa, Pemkab melalui Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setdakab mengadakan pelatihan sertifikasi keahlian barang dan jasa, sekaligus melakukan ujian sertifikasi bagi aparatur pemerintahan.
    Acara di buka Asisten Adm Ekbang Kesra Ali Amran, yang mewakili Pejabat Bupati Padang Pariaman, Selasa (26/1) di Grand Rocky Hotel Bukittinggi. Ali Amran mengatakan, walaupun kegiatan ini dilaksanakan setiap tahunnya, namun aparatur pemerintah harus terus belajar dan mengikuti perkembangan proses pengadaan barang jasa, sesuai dengan perkembangan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    Kalau tidak, ujar dia, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa akan sering terjadi kendala, baik secara teknis maupun secara administratif. "Mengawali 2016 ini, kita sangat mengapresiasi bagian Ekbang yang telah melaksanakan kegiatan ini di awal tahun," ujar Ali Amran.
    Menurutnya, aparatur pengadaan barang dan jasa pemerintah harus siap dan memahami segala hal, terutama yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa. "Kita berharap melalui pelatihan ini akan lahir pejabat pengadaan yang handal dan kompeten," ungkapnya.
    Ali Amran mengatakan, Pemkab Padang Pariaman akan konsisten untuk melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa melalui e-procurement. "Sampai saat ini, kita telah melaksakan proses lelang 100 persen melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)," tambahnya.
    Untuk itu, sambung Ali Amran, seluruh perubahan ketentuan tersebut harus menjadi perhatian bagi pengelola barang dan jasa, dan pihak-pihak terkait lainnya agar menjadi lebih efektif dan efesien. Salah satu indikasi utama, dapat dilihat bagaimana kinerja di setiap SKPD terutama dalam realisasi kegiatan, baik fisik maupun realisasi keuangan dari segi penyerapan anggaran masih belum juga berubah, alias masih sama dengan tahun sebelumnya.
    Pemkab, ujar Ali Amran lagi, berketetapan hati melaksanakan LPSE ini dengan sungguh-sungguh. Khususnya di Kabupaten Padang Pariaman, hal ini merupakan salah satu indikator transparansi dan keterbukaan sebagai salah satu ciri pemerintahan yang baik. "Dengan harapan, kegiatan pembangunan yang kita laksanakan memberikan hasil yang maksimal bagi seluruh stakeholder pembangunan demi peningkatan kesejahteraan rakyat," tegasnya.
    Kabag Ekbang Teguh Widodo selaku panitia pelaksana menyampaikan, maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah dalam rangka memberikan pengetahuan kepada pejabat pengelola kegiatan, sekaligus membekalinya agar memiliki kompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barang dan jasa.
    Kegiatan pelatihan pengadaan barang dan jasa ini diikuti oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada SKPD, yang berjumlah 40 orang. Berlangsung selama tiga hari, 26-29 Januari, dengan menghadirkan narasumber dari trainer resmi LKPP RI. (501)

Mensejahterakan Masyarakat Lewat Padat karya

Mensejahterakan Masyarakat Lewat Padat karya

Pariaman--Walikota Pariaman, Drs. H. Mukhlis Rahman, M.M melihat program padat karya, merupakan kerja melalui kegiatan untuk membuka lapangan pekerjaan, dilokasi berlangsungnya program demikian, terutama dikalangan pemuda yang ada dilokasi tersebut. Dengan demikian para pemuda dan masyarakat, bisa memanfaatkan program padat karya ini dengan baik dan benar untuk meningkatkan kesejahteraan, sekaligus perbaikan infrastruktur yang ada.
    Hal itu dikatakan Wako Mukhlis beberapa waktu lalu, saat pembukaan padat karya produktif I, II, dan III, yang diadakan oleh Disosnaker Kota Pariaman, lewat siaran persnya yang disampaikan Kasubag Kemitraan Humas Setdako, Batrizal. Menurutnya, program ini selalu dilakukan oleh Disosnaker setiap tahunnya. Namun, hasil yang dicapai hingga saat ini belum juga memuaskan ditengah masyarakat itu sendiri.
    "Kedepan, perlu kebersamaan diantara pihak terkait dengan masyarakat pelaku padat karya itu sendiri, dalam melihat arti penting program ini kedepannya. Lakukan evaluasi terhadap apa yang telah dicapai, dan apa yang mesti ditingkatkan. jadikan kegagalan masa lalu, untuk masa depan yang jauh lebih baik lagi," katanya.
    Menurut Wako Mukhlis, di Malaysia banyak para pemuda dan sarjana yang merasa senang dengan mengembangkan lahan pertanian. Mereka memiliki pendapatan yang cukup tinggi dalam masalah pertanian tersebut. Mereka bertani, banyak lewat kelompok yang dilakukan oleh organisasi dan partai politik yang ada di negara tetangga itu. "Lewat program padat karya ini, hendaknya mampu meningkatkan taraf hidup para pemuda itu sendiri. Untuk itu, perlu politicall will dari dinas terkait, agar program ini betul-betul mencapai sasaran," kata Wako Mukhlis.
    Sementara Kepala Disosnaker Kota Pariaman, Ir. Bahrumsyah Bakri mengaku program ini dilakukan di tiga desa untuk tahun ini. Yakni, Desa Rambai, Kecamatan Pariaman Selatan dengan program pengembangan peternak kambing. Kemudian Desa kampung Baru Padusunan, Kecamatan Pariaman Timur, dengan program pengembangan draenase dan terakhir di Desa Padang Cakur, Kecamatan Pariaman Selatan dengan program pengembangan pepaya penang. "Dari seluruh rangkaian program yang akan berjalan, yang melibatkan pemuda dan masyarakat sebanyak 198 orang, dengan tiga kelompok kerja," katanya. (dam)

Wujudkan Rasa Syukur Dengan Kesungguhan Kerja

LPJ CPNS
Wujudkan Rasa Syukur Dengan Kesungguhan Kerja

Pariaman--Sebanyak 45 calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang telah lulus beberapa waktu lalu, kini tengah mengikuti Latihan Pra Jabatan (LPJ). Mereka yang mengikuti hal itu merupakan golongan III, yang akan ditempatkan diberbagai dinas terkait dalam kota itu. LPJ yang dilakukan selama 18 hari itu dipusatkan di komplek SKB Rawang, Pariaman.
    Walikota Pariaman, Drs. H. Mukhlis Rahman, M.M dalam siaran persnya yang disampaikan Kasubag Kemitraan Humas Setdako, Batrizal, minta para CPNS untuk terus bersyukur atas telah tercapainya impian untuk menjadi PNS. "Wujudkan rasa syukur pada tanggungjawab anda dalam bekerja nanti. Prestasi dapat dicapai atas usaha sendiri. Hari ini lebih baik dari hari kemarin. Dalam bekerja, jangan hanya sekedar menerima gaji, tanpa adanya pengembangan diri yang jauh lebih baik lagi," katanya.
    "Tanamkan dalam diri sebagai abdi masyarakat, yang betul-betul melakukan pelayanan dengan sepenuh hati, terutama hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugas yang akan anda lakukan nantinya. Baik buruknya atau sukses dan gagalnya sebuah pelayanan, tentu sangat bergantung pada dedikasi yang akan anda tonjolkan dalam bekerja. Sebelum semua itu dilakukan, tentu harus dimulai dari diri dan lingkungan sendiri, terutama dalam kedisiplinan.," ujar Wako Mukhlis.
    Disamping itu, lanjut Wako Mukhlis, jujur terhadap diri, keluarga dan sesuaikan perbuatan dengan perkataan. Kemudian yang tidak kalah pentinya adalah loyalitas terhadap pimpinan dan bidang tugas, merupakan hal mutlak diwujudkan. Artinya, jangan merasa takut memberitahu atasan, ketika sebuah kesalah sedang terjadi dilingkungan kerja. "Lakukan kritikan konstruktif itu dengan sangat bijaksana, sehingga membuat banyak orang, termasuk atasan menjadi senang. Disamping itu, kreatifitas dari pegawai juga sangat menentukan dalam masa depan daerah itu. Jangan selalu menunggu perintah untuk bekerja.," tambah Wako Mukhlis lagi.
    Menurut Wako Mukhlis, sebagai orang yang telah meraih impian dalam bidang PNS, penambahan ilmu sangat penting artinya. "Dengan meningkatkan ilmu itulah wawasan menjadi betambah, sehingga mampu meraih prestasi. Hargai senior, ketika telah berada dalam sebuah kerja. Sebab, ada indikasi, seorang sarjana tidak mau lagi mengantarkan surat, ketika diminta mengantarkan surat oleh atasan kerjanya. Ini tidak boleh terjadi. Dalam kerja kita adalah satu tim, yang diantara satu sama lainnya saling keterkaitan. Hilangkan rasa sombong dan angkuh, manakala bersentuhan dengan banyak kepentingan saat bekerja," kata Wako Mukhlis.
    Dalam memberikan motivasi tersebut, Wako Mukhlis yang juga seorang PNS itu banyak berbagi pengalaman dengan peserta LPJ dimaksud. "Saya pertama kali diangkat jadi PNS juga banyak melakukan hal-hal, yang kadang membuat kita bosan dan putus asa. Namun, selaku pegawai yang punya atasan, apapun pekerjaan yang diberikan pada saya, mulai dari mengantarkan dan mengagendakan surat, membuat amplop, merupakan langganan saya dulunya," cerita Wako Mukhlis. (dam)