Senin, 31 Juli 2017

Lewat Upsus Padi dan Jagung Wujudkan Swasembada Pangan di Padang Pariaman

Lewat Upsus Padi dan Jagung Wujudkan Swasembada Pangan di Padang Pariaman

Padang Pariaman--Pemerintah Padang Pariaman wujudkan swasembada pangan melalui tiga program khusus yang dipopulerkan dengan sebutan Upsus, melalui komoditas utama padi, jagung dan kedele. Hal itu juga sesuai dengan apa yang diinginkan Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan kedaulatan pangan yang dimulai sejak tahun 2014.
    Kepala Dinas Pertanian Padang Pariaman, Yurisman Yakub menilai, operasional pencapaian target di lapangan benar-benar dilaksanakan secara total untuk menyukseskan program demikian, yaitu dengan penyediaan dana, pengerahan tenaga, perbaikan jaringan irigasi yang rusak, bantuan pupuk, ketersediaan benih unggul yang tepat, seperti jenis/ varietas, jumlah, tempat, waktu, mutu, dan harga.
    Kemudian, katanya, bantuan alsintan yang mendukung dari mulai persiapan, panen dan pascapanen termasuk kepastian pemasarannya. "Pendampingan pengawalan Upsus merupakan faktor yang penting dalam pencapaian target produksi, selain dengan mengerahkan sumber daya yang ada di Dinas Pertanian," kata dia, kemarin di Pariaman.
    Katanya lagi, dukungan TNI Angkatan Darat juga sangat mempengaruhi realisasi target kegiatan Upsus ini. Makanya hal demikian dipertegas dengan MOU antara Menteri Pertanian RI dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Nomor : 41/RC.210/B.1/01/2014 tentang Program Kerjasama dalam Mendukung Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan salah satu kesepakatan bahwa seluruh Babinsa akan membantu petani agar program swasembada pangan ini dapat terwujud pada tahun ini.
    Menurut Yurisman, Upsus di Padang Pariaman dimulai sejak 2014. Dan hingga kini telah memberikan hasil yang sangat signifikan. Peningkatan produksi secara intensifikasi dan ekstensifikasi (peningkatan luas tambah tanam) dilakukan demi mewujudkan swasembada 2017.
    Menurut data BPS 2013, sebut Yurisman, sebelum dimulainya program Upsus di Padang Pariaman luas tanaman padi 51.645 hektare dengan produksi 264.818 ton, sedangkan untuk jagung luas tanam 3.034 hektare dengan produksi 11.837 ton. Pencanangan program Upsus di tahun 2014 memberikan peningkatan yang signifikan pada luas tanam dan produksi tanaman padi, yaitu meningkat menjadi 53.349 hektare dengan produksi 268.980 ton dan terus meningkat hingga 2016, yaitu sebanyak 287.046 ton.
    Sedangkan pada tanaman jagung, peningkatan luas tanam dan produksi melebihi 100 persen di tahun 2016 yang mencapai 7.678 hektare dengan luas tanam produktifitas 54.848 ton. Pencapaian target yang luar biasa ini tidak terlepas dari kerjasama banyak pihak, baik itu di dalam Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sendiri maupun bantuan dari TNI-AD dan khususnya semangat yang tinggi dari para petani. "Bergerak cepat, Insya Allah hebat juga menjadi pelecut semangat semua stakeholder untuk mencapai target realiasi Upsus demikian. (501)


Padang Pariaman Siap Menyukseskan Tour de Singkarak

-Bupati Ali Mukhni
Padang Pariaman Siap Menyukseskan Tour de Singkarak

Pariaman--Tour de Singkarak 2011 yang akan digelar pada tanggal 6-12 Juni mendatang, merupakan kegiatan sport tourism untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Sumatra Barat. Event ini sudah menjadi agenda tahunan UCI (Union Cycliste Internationale) bukan hanya diramaikan oleh tim pembalap internasional, namun juga wisatawan mancanegara yang ingin ikut menyaksikan lomba dan menikmati keindahan kekayaan alam dan budaya Minangkabau.
    Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni menyampaikan hal itu, Jumat (3/6) saat gelar pasukan PAM Tour de Singkarak, di Kasang, Kecamatan Batang Anai. Katanya,    penyelenggaraan Tour de Singkarak kali ini diikuti 234 pembalap sepeda dari 15 tim (negara) yakni, Jepang, Iran, Filipina, Australia, Malaysia, Belanda, Taipei, Selandia Baru, Irlandia, Rusia, Kirgistan, Spanyol dan inggris.
    "Sedangkan kita sebagai tuan rumah, menurunkan 11 tim nasional diantaranya dari Pelatnas Sea Games. Kompetisi tahun ini nantinya akan melombakan tujuh etape, dan melintasi berbagai keindahan alam dan budaya di 12 kabupaten/kota di Sumbar, dengan total jarak 739,3 KM. Para pembalap akan berlomba dalam 7 etape, yakni Padang (etape 1), Padang-Sicincin-Pariaman (etape 2), Pariaman-Bukittinggi (etape 3), Bukittinggi-Lembah Harau (etape 4), Payakumbuh-Sawahlunto (etape 5), Sawahlunto-Istana Basa Pagaruyung (etape 6A), Istana Basa Pagaruyung-Padang Panjang (etape 6B), Padang Panjang-Danau Kembar (etape 7A), dan Danau Kembar-Danau Singkarak (etape 7B)," kata dia.
    Menurut dia, ajang lomba bersepeda ini juga merupakan promosi destinasi pariwisata Indonesia di dunia international. "Ini juga sebagai bukti bahwa citra pariwisata Indonesia dan Sumbar khususnya, demikian baik diterima oleh dunia internasional. Acara ini bukan hanya diramaikan oleh tim pembalap internasional, namun juga wisatawan mancanegara yang ingin ikut menyaksikan lomba dan menikmati keindahan dan kekayaan alam, serta budaya Minangkabau," kata Ali Mukhni.
    Gelar pasukan yang sekaligus persiapan akhir pengamanan perjalanan Tour de Singkarak di sepanjang kawasan Padang Pariaman itu, juga diiringi dengan terjunnya Bupati Ali Mukhni bersama Muspika, serta personil yang akan bertugas mengamankan itu ketitik yang akan dilewati peserta nantinya.
    Selama kegiatan, Ali Mukhni minta kepada masyarakat untuk selalu mematuhi, apa yang telah jadi ketetapan, terutama tentang penutupan jalan, yang dilalui di daerah itu. "Mari kita tunjukkan kepada banyak orang, bahwa Toue de Singkarak sukses di Padang Pariaman," kata Ali Mukhni, seperti disampaikan Kabag Humas, Zahirman.
    Katanya lagi, untuk pengamanan demikian di Padang Pariaman diterjunkan sebanyak 300 personil, yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, dan pihak Perhubungan. Kepada masyarakat, terutama yang dilewati jalur kegiatan, seperti Batang Anai, Lubuk Alung, Sicincin, Sungai Sariak, Sungai LImau, dan nagari lainnya, agar bersama-sama menyukseskannya. (dam)

Terkait Tarok City Bupati Padang Pariaman Diundang Presentasi di BSSN

Terkait Tarok City
Bupati Padang Pariaman Diundang Presentasi di BSSN

Padang Pariaman--Kawasan Tarok City semakin dilirik oleh pihak lain untuk pembangunan. Setelah beberapa perguruan tinggi, rumah sakit dan balai diklat, Tarok City diminati oleh Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).
    Hal ini dibuktikan dengan diundangnya Bupati Padang Pariaman; Ali Mukhni untuk mempresentasikan kawasan terpadu Tarok City di Kantor Lemsaneg, Rabu (26/7) lalu. Kedatangan Ali Mukhni bersama rombongan disambut lansung oleh Sestama Lemsaneg; Syahrul Mubarak beserta sejumlah Deputi dan jajaran pejabat eselon dua.
    Turut hadir bersama Bupati Ali Mukhni dalam presentasi tersebut, Kadis Kominfo Sumbar; Yeflin Luandri, Kadis Kominfo Padang Pariaman; Zahirman, Kadis LH dan Pertanahan; Yuniswan dan Kabid Statistik Persandian; Anesa Satria.
    Dalam presentasinya di depan Sekretaris Utama (Sestama), Deputi dan Pejabat eselon dua Lemsaneg, Bupati Ali Mukhni memaparkan bahwa kawasan Tarok City merupakan tanah negara seluas 697 hektare yang peruntukan dan pemanfaatanya diserahkan kepada kepala daerah. Hal ini didasari oleh Surat Keputusan Kepala BPN No.25-V,B-2003, tanggal 3 September 2013.
    Untuk itu, kata Ali Mukhni, sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Pemerintah Daerah menjadikan lahan ini sebagai kawasan pendidikan terpadu yang diberinama Tarok City. Di lokasi ini telah dibuka jalan masuk selebar 70 meter dan juga telah ditetapkan zonasi peruntukan sesuai MoU dengan berbagai pihak.
    Selanjutnya, Ali Mukhni juga menawarkan kepada Lemsaneg untuk ikut mengembangkan Pusdiklat Lemsaneg atau Sekolah Tinggi Sandi Negara di kawasan terpadu ini. Pemerintah Daerah Padang Pariaman siap menyediakan lahan seluas 50 hektare secara gratis dan sudah bersetifikat.
    Disamping itu, Bupati Ali Mukhni juga mengajak Kepala Lemsaneg beserta jajarannya untuk mengunjungi Padang Pariaman dan melihat lokasi Tarok City pada waktu MOU nanti.
    Sementara itu, Sestama Lemsaneg Syahrul Mubarak sangat tertarik dengan Tarok City. Kawasan ini diketahui dari Pemrov Sumatera Barat pada waktu MOU tentang pengembangan SDM di daerah tersebut. Sekarang Lemsaneg memang sedang memprogramkan pengembangan dua lembaga pendidikan; Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) dan Pusdiklat Lemsaneg di Sawangan, Jakarta.     "Sebagai lokasi pengembangannya, kami sudah merencanakan di luar Pulau Jawa. Untuk itu, kami mengundang Bupati Padang Pariaman mempresentasikan kesiapan lahan di Tarok City demikian," ungkapnya.
    Menurutnya, Renstra Lemsaneg juga akan dikembangkan tujuh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah. Sekarang baru terbentuk dua UPT di Jakarta dan Batam. Tentu dengan adanya pertemuan ini, tidak menutup kemungkinan Padang Pariaman akan menjadi salah satu daerah tempat dibentuknya UPT baru.
    Sestama Lemsaneg menilai, kawasan Tarok City ini sangat perspektif dan pihaknya sangat tertarik untuk mengembangan salah satu lembaga pendididikan di sana. Akan tetapi karena Lemsaneg mengalami perubahan kelembagaan dari Lembaga Sandi Negara menjadi Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN), maka MOU dengan Pemkab Padang Pariaman akan ditetapkan nanti. Namun demikian, hasil pertemuan ini akan menjadi rekomendasi kepada Kepala BSSN yang baru. (501)

Minggu, 30 Juli 2017

10 Rajo yang Memegang Ulayat Tetap Bersatu

-Tim III TSR Lubuk Alung
Membangun Nagari Dengan Seluruh Potensi yang Ada

Lubuk Alung--Ketua Tim Safari Ramadhan (TSR) III Kecamatan LubukAlung, Kapten Khairuman mengajak masyarakat Kenagarian Aie Tajun Lubuk Alung untuk memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya. Agar ibadah Tarwihnya bisa kusuk, jangan lupa mengunci rumah. Dan pastikan juga seluruh peralatan listrik dalam kondisi aman, serta barang ternak sudah terpelihara dengan semestinya.
    Di Sirau Fauqal Anhar, Korong Kapalo Banda, Jumat (19/8) malam Danramil Lubuk Alung ini menekankan pentingnya meningkatkan rasa aman dan nyaman. Untuk itu, seluruh ronda malam yang telah dimulai sejak Ramadhan masuk, harus ditingkatkan saat menjelang lebaran ini.
    Ketua Komisi III DPRD Padang Pariaman, Reflites menyampaikan bahwa tugas Pj. Walinagari Aie Tajun Lubuk Alung telah hampir selesai, sekaitan dengan telah terbentuknya hampir semua lembaga kenagarian, bahkan panitia pemilihan walinagarinya pun telah dibentuk. "Ini tentunya sebuah perjalanan yang cukup cepat dalam kenagarian yang baru hadir ditengah masyarakat," kata politisi Partai Golkar Padang Pariaman.
    Reflites juga mengajak masyarakat setempat agar bisa menggali dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada. "Dengan akan dipindahkannya ibu kabupaten dari Kota Pariaman ke Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung jelas mempunyai dampak tersendiri bagi masyarakat Aie Tajun, lantaran letaknya sangat berdekatan," ujarnya.
    Sementara, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Lubuk Alung, Ruswan Tanjung mengajak jajarannya yang ada dikenagarian demikian, untuk selalu memanfaatkan jabatan yang diembankan oleh masyarakat, sesuai fungsinya, memberdayakan masyarakat. "Inti dari pemberdayaan masyarakat, adalah banyaknya kita melakukan diskusi bersama dengan seluruh unsur yang ada dalam kenagarian. Mari kita tanamkan komitmen untuk bersama-sama membangun masyarakat, yang pada akhirnya Aie Tajun Lubuk Alung sejajar pula dengan kenagarian lainnya di daerah bekas gempa ini," kata Ruswan Tanjung.
    Ketua Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Kecamatan Lubuk Alung, Aljufri dalam sambutan singkatnya mengajak semua unsur yang ada di Aie Tajun itu untuk bisa menyelesaikan persoalan hukum pidana ringan ditengah masyarakat saja, tanpa harus dikadukan ke pihak berwajib. "Kita siap memberikan masukan. Bahkan, FKPM di setiap nagari dan korong punya kaki tangan, dan anggota yang cukup, dalam memberikan solusi terbaik, sesuai perannya selaku anggota FKPM," katanya. (dam)
--------------------------------------------------------------------

-Di Ulakan Tapakis dan Ketaping
10 Rajo yang Memegang Ulayat Tetap Bersatu

Ketaping--Niniak mamak yang memegang ulayat di Kenagarian Tapakis, Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, dan Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Jumat (19/8) malam kembali melakukan rangkaian penguatan adat salingka nagari, seperti yang telah menjadi acuan selama ini dalam membangun tatanan adat itu sendiri.
    Pertemuan yang diawali dengan buka puasa bersama di rumah gadang Bahrum Ryk. Rajo Sampono di Ketaping itu cukup dapat sambutan dari rajo yang 10, yang sudah lama terkenal di sepanjang Nan Sabaris lama tersebut. Mereka yang 10 itu, empat rajo memegang ulayat di Kenagarian Ulakan, yakni Ryk. Amai Said, Ryk. Rajo Sulaiman, Ryk. Rajo Dahulu, dan Ryk. Rajo Mangkuto.
    Sementara, di ulayat Kenagarian Tapakis dipegang oleh lima rajo, mereka adalah, Ryk. Tan Basa, Ryk. Majo Basa, Ryk. Malako, Ryk. Malakewi, dan Ryk. Katuah. Dan Ryk. Rajo Sampono, satu-satunya rajo di Ketaping. Mereka yang 10 itu sejak dari adanya selalu bersatu. Hingga kini masih terkenal diantara mereka, adat nan saincek, pusako nan sabuah, rimbo nan satumpak.
    Kepada Singgalang, Ryk. Rajo Sampono menilai, bahwa kekuatan niniak mamak yang 10 itu adalah kekuatan mutlak di tiga nagari demikian. "Bahasa kasarnya, nagari yang tiga tersebut, adalah milik rajo nan 10. Hal ini berlaku mutlak, dan tidak bisa dirubah begitu saja. Nah, kekuatan inilah yang kita perkuat kembali, lewat momen Ramadhan kali ini," kata Rajo Sampono.
    Selaku tuanrumah, Rajo sampono merasa senang dan bangga sekali melihat kehadiran dari seluruh rajo dan dunsanaknya masing-masing. "Hal ini menandakan kuatnya hubungan emosional diantara rajo dan masyarakatnya sendiri. Dulu sangat terkenal, kalaulah rajo itu yang memerintahkan, tak seorangpun yang bisa melanggarnya. Masuk ataupun tidak masuk secara struktur adat nagari dalam pemerintahan, yang namanya rajo yang 10 tersebut, punya peran tersediri," ulas Rajo Sampono lagi.
    Rajo Sampono terus menggelorakan dikalangan rekannya demikian, untuk selalu memberikan yang terbaik ditengah lingkungan ulayat masing-masing. "Kekuatan kita selaku palito ditengah nagari harus terus dikuatkan oleh semua lembaga nagari lainnya, hingga sampai akhir nanti. Kekuatan ini juga warisan yang kita lanjutkan dari yang membuat pertama kali, sejak ulayat ini didirikan ratusan tahun yang silam. Kemurniannya tidak boleh luntur oleh kekuatan apapun," tegas Rajo Sampono. (dam)
---------------------------------------------------------------------

-Mubalig Rahmat Tuanku Sulaiman
Umat Islam yang Beriman Harus Punya Empat Hal

Lubuk Alung--Umat Islam yang beriman wajib memiliki empat hal, dalam menujang kekuatan imannya kepada Yang Maha Kuasa. Empat hal itu, rumah yang besar (hati), kendaraan yang kencang (amal), palito yang terang (ilmu), dan pakaian yang jombang (malu).
    Demikian pokok persoalan yang disampaikan Rahmat Tuanku Sulaiman, selaku mubalig di Tim Safari Ramadhan (TSR) III Kecamatan Lubuk Alung. Dia menyampaikan hal itu di Surau Fauqal Anhar, Aie Tajun Lubuk Alung, Jumat (19/8) malam.
    Menurut ulama muda ini, empat hal itu adalah modal dasar dalam mengembangkan potensi diri ditengah masyarakat. "Rumah besar atau hati yang dimaksud disini, bagaimana kita punya hati yang lapang. Tidak punya rasa iri hati, dengki dan lain sebagainya. Sebab, hati merupakan segala sumber penyakit. Kalaulah hati yang merasa sakit, maka semua ikut jadi sakit," kata dia.
    Katanya lagi, hati yang bersih itulah yang bisa mengendarai kendaraan yang kencang, yakni amal ibadah. Baik itu amal ibadah yang wajib, maupun amal ibadah sunat. "Ramadhan yang penuh dengan kesucian, kita sangat dituntut untuk banyak melakukan amal ibadah. Baik ibadah yang berhubungan dengan Tuhan, maupun ibadah sosial yang berhubungan dengan hajat banyak orang," ujar politisi Partai Golkar Padang Pariaman ini.
    Dia melihat, empat hal itu juga punya hubungan tersendiri dengan kekuatan adat Minangkabau, yang dikenal dengan tahu dinan ampek, yakni kato malereang, mandaki, manurun dan kato mandata. Begitu juga agama mengajarkan empat hal. Disini pulalah letaknya bersenyawanya antara adat dan agama. Yang dalam falsafah Minangkabau dikenal dengan syarak mangato, adat mamakai. Artinya, fatwa agama yang dikeluarkan kaum syarak, selalu menjadi pegangan oleh kaum adat dalam mengembangkan tatanan adat ditengah masyarakat lingkungannya.
    Dengan itu pula, lanjut Rahmat, diantara niniak mamak harus sejalan dengan ulama. Dua institusi tersebut merupakan lambang kesuksesan dan kekacauan ditengah masyarakat nagari. Hal itu sangat bergantung dari cara peran yang mereka mainkan bersama komponen anak nagari. (dam)
---------------------------------------------------------------------

-PKBM Cahaya Punya Banyak Kontribusi
Kedepan, Pemerintah Harus Menjadi Motivator Terhadap Semua Lembaga

Lubuk Alung--Buka puasa bersama yang diadakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya, Koto Buruak, Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman sukses dan meriah. Disamping dihadiri warga belajarnya, kegiatan yang diadakan Sabtu (20/8) malam itu juga dihadiri Camat Lubuk Alung, Azminur, Ketua LPM, Ruswan Tanjung, Ketua Forum PKBM Padang Pariaman, Hilman serta seluruh tokoh masyarakat dan Walikorong Koto Buruak itu sendiri.
    Menurut Harry Subrata, sang pendiri PKBM Cahaya, buka puasa ini merupakan rangkaian kegiatan yang intinya untuk menjalin hubungan yang baik diantara pengurus, masyarakat dan warga belajarnya sendiri. "Lembaga ini berdiri telah cukup lama, dan telah banyak memberikan kontribusi positif, dalam membangun masyarakat itu sendiri. Disamping mengelola pendidikan Paket, PKBM ini juga punya PAUD, Taman Bacaan Masyarakat (TBM)," kata dia pada Singgalang.
    Calon Walinagari Lubuk Alung ini mengajak semua masyarakat Koto Buruak untuk terus memanfaatkan lembaga yang dia dirikan itu. "Kedepan, lembaga yang pada intinya memberdayakan masyarakat ini, terus kita kembangkan dengan dinamikanya. Kita melihat, potensi yang tersedot dalam membesarkan lembaga-lembaga itu cukup bervariasi, dan harus digali terus," kata Harry Subrata.
    "Pemerintahan kenagarian harus menjadi motivator terhadap kebesaran lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dengan banyak melakukan pendekatan persuasif tersebut. Lembaga PKBM ini, disamping memberdayakan masyarakat perkampungan dengan ilmu pengetahuan, juga melakukan berbagai unit usaha yang telah dikembangkan. Kita telah mengembangkan pupuk organik, yang insya Allah, telah dimanfaatkan oleh petani yang ada di Koto Buruak dan sekitarnya. Kini, tengah dikembangkan usaha perabot dan ternak ikan lele," sebutnya.
    Sementara Camat Lubuk Alung, Azminur memberikan apresiasi kepada PKBM Cahaya yang telah eksis dan berkiprah ditengah masyarakat, terutama dalam membangun kecerdasan dan kemandirian masyarakat itu sendiri. "Kita tetap memberikan dukungan yang penuh kepada lembaga yang tumbuh dalam membangun sosial kemasyarakatan di Lubuk Alung ini," katanya.
    Azminur melihat, keberadaan lembaga sosial masyarakat seperti PKBM Cahaya ini sangat besar artinya. "Disamping memberdayakan masyarakat, lembaga ini juga telah banyak melahirkan dan mengembangkan tenaga kerja yang baik, dan pada akhirnya jelas memajukan kesejahteraan masyarakat nagari," kata Azminur. (dam)

Hutan Nagari Sungai Buluah Pantas Jadi Pilot Project Perhutanan Sosial

Hutan Nagari Sungai Buluah Pantas Jadi Pilot Project Perhutanan Sosial

Batang Anai--Ketua Komisi IV DPR RI Edi Prabowo menyebutkan, hutan Sungai Buluah pantas dijadikan pilot project perhutanan sosial di Indonesia.
    Dia menyampaikan hal itu, Minggu (30/7) saat kunjungan kerja masa sidang v di ruangan pertemuan Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) Sungai Buluah. Kata dia, untuk mewujudkan perhutanan sosial perlu ada sinergitas semua pihak dalam pengelolaan hutan,  tanpa melepaskan aspek sosial budaya masyarakat.
    "Saya kagum dengan pengelolaan hutan nagari yang tetap memperhatikan adat budaya dan kekhasan nagari. Sebab tanpa peran masyarakat, apa yang dilakukan pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah tidak akan ada artinya," ujar dia.
    Sekretaris LPHN Sungai Buluah, yang juga anggota DPRD Padang Pariaman, Hasan Basri memberikan paparan mengenai latar belakang, serta tujuan dan manfaat terbentuknya hutan nagari.
    "Lembaga hutan Sungai Buluah didasari atas kesadaran masyarakat untuk melindungi hutan yang merupakan sumber air minum, lahan pertanian, persawahan, serta mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor," kata dia.
    Hasan Basri menjelaskan, dengan keluarnya penetapan areal kerja hutan Nagari Sungai Buluah oleh Kementrian Kehutanan RI, yang ditindak-lanjuti dengan penerbitan hak pengelolaan hutan nagari dari Gubernur Sumatera Barat sebanyak 730 hektare, masyarakat nagari lebih leluasa mengelolanya dengan melibatkan pihak akademisi dari Unand, dan perguruan tinggi lainnya. 
    Pengelolaan, kata anggota dewan dari PKB ini, meliputi pembibitan pohon  yang lebih banyak dan berkualitas. Di samping tergalinya potensi yang ada, seperti perkebunan, peternakan, perikanan, jasa lingkungan, ekowisata maupun kesenian tradisional.
    Menurut dia, sejak adanya hutan nagari ini telah berkurang angka illegal logging secara signifikan. Lewat hutan ini, masyarakat mendapatkan mata pencaharian dari sektor lain, seperti menampung getah karet pohon gaharu, menjadi pemandu wisata ke Rumah Pohon, dan ke Air Terjun Sarasah serta Lubuak Kandhi yang ada di kawasan hutan nagari Sungai Buluah.
    Bupati Padang Pariaman yang diwakili Kepala Bappelitbangda, Ali Amran menyatakan rasa terima kasih yang besar atas perhatian Komisi IV DPR RI. Dia berharap dukungan dan bantuan pengembangan pelestarian hutan nagari tersebut.
    Pada acara tersebut juga hadir Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI; Dr. Hadi Harianto. Katanya, perlu diversifikasi bibit dan jenis pohon, selain pohon gaharu yang banyak ditanam. (501)

Bagi Tamatan SMA yang Tidak Kuliah KNPI Padang Pariaman Desak Pemkab Menciptakan Lapangan Pekerjaan

-Bagi Tamatan SMA yang Tidak Kuliah
KNPI Padang Pariaman Desak Pemkab Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Pariaman--Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri DPD KNPI Padang Pariaman, Yul Rahmat minta Pemkab setempat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi tamatan SMA yang tidak lagi melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. Disamping itu, juga menyediakan beasiswa bagi siswa miskin yang akan melanjutkan pendidikannya.
    "Hal itu sangat penting artinya, mengingat agar jangan terputus pendidikan para pelajar, yang seharusnya mampu melanjutkan terus ke jenjang pendidikannya yang lebih tinggi. Kita tidak ingin melihat para tamatan SMA yang tidak tahu apa yang harus dilakukannya, demi masa depannya yang masih panjang. Mereka butuh bimbingan yang harus dimulai dari pemerintah itu sendiri, dalam melihat arti penting pengurangan pengangguran di Padang Pariaman ini," kata dia pada Singgalang, Rabu (4/5) di Pariaman.
    Menurut pengurus BPD Himpunan Pegusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatra Barat ini, KNPI Padang Pariaman siap melakukan kerjasama dengan Pemkab dalam melakukan terobosan demikian, baik dalam maupun di luar negeri. "Untuk penyaluran tenaga kerja keluar negeri dimaksud, tentu ada semacam kebijakan bersama dari Pemkab Padang Pariaman itu sendiri, dengan melakukan penjajakan jaringan yang selama ini telah ada, serta membuka jaringan baru," katanya.
    Katanya lagi, sebelum hal itu dilakukan, harus ada pelatihan kewirausahaan yang jelas, terutama bagi tamatan SMA, yang tidak bekerja di perusahaan, dan tidak pula ingin jadi PNS. "Orang-orang yang seperti itu harus kita tampung, dan dicarikan jalan keluar dari persoalan yang dihadapinya, dalam mencari proses masa depan yang sedang dia hadapi. Apalagi, dalam waktu dekat ini, semua pelajar SMA yang telah ikut UN, tentu akan segera selesai. Dan kita yakin, tidak semua yang mampu kuliah. Disinilah peranserta yang harus kita tanggulangi bersama," ungkap Yul Rahmat.
    Yul Rahmat melihat, program demikian pernah dilontarkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni dan H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah saat mejelang terpilih dulu. Nah, hal itu harus ditindaklanjuti segera, agar tidak terlalu banyak tamatan SMA yang tidak tahu arah ditengah masyarakat. Memang disadari, mereka yang hanya tamatan SMA, sama sekali belum memiliki skil. Dalam melakukan terobosan baru dibidang usaha apalagi.
    KNPI Padang Pariaman, lanjut Yul Rahmat, telah melakukan terobosan itu disejumlah negara tetangga. Bahkan, sejumlah perusahaan luar negeri telah sering datang, dan memberikan persentasinya untuk bisa dijadikan acuan dalam hal demikian. (dam)

HUT ke-44 KNPI Padang Pariaman Diwarnai dengan Santunan Anak Yatim

HUT ke-44 KNPI Padang Pariaman Diwarnai dengan Santunan Anak Yatim

Nan Sabaris--Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (30/8) kemarin menggelar sejumlah kegiatan, dalam rangka peringatan HUT ke-44 organisasi yang menjadi wadah berhimpun para OKP demikian.
    Mulai dari kegiatan aksi sosial pelayanan kesehatan gratis (cek golongan darah, cek gula darah dan cek tensi) sampai memberikan santunan bagi 20 orang anak yatim. Kegiatan berlansung di sekretariat DPD KNPI daerah itu, di Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris.
    Ketua Panitia; Masrudi Suryanto menyebutkan, kegiatan aksi sosial yang dilaksanakan itu sumber dananya berasal dari sejumlah donatur yang tidak mengikat. "Insya Allah, kegiatan ini akan dilaksanakan tiap tahun, dan mudah-mudahan tahun depan bisa lebih banyak lagi anak yatim yang bisa kita santuni," ujarnya.
    Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman; Mothia Azis Datuak Nan Basa mendukung penuh kegiatan ini. "Ini adalah salah satu wujud kepedulian dan peran serta pemuda dalam rangka membantu program pemerintah di bidang kesehatan dan sosial," ujar dia.
    Menurut pimpinan dewan yang berasal dari Partai NasDem Padang Pariaman itu, acara seperti harus banyak dan acap dilakukan KNPI sebagai wadah berkumpulnya para anak muda. "Jangan lihat jumlah santunannya, tetapi pandanglah aksi sosialnya. Ini harus dijadikan contoh oleh kelompok masyarakat lainnya di daerah ini, dalam melihat arti penting aksi sosial di tengah masyarakat," ungkapnya.
    Sebagai wakil masyarakat, Mothia Azis ingin Pemkab Padang Pariaman memberikan suppor kepada KNPI. "Supaya kegiatannya bisa besar dan anak yatim banyak, KPNI harus mendapatkan anggaran hibah dari Pemkab. Kita siap memperjuangkan hal demikian," ujar dia. (501)

Masa Depan Petani Akan Cerah Pembangunan Irigasi KT Taruko Jaya Singguliang Dilanjutkan

Masa Depan Petani Akan Cerah
Pembangunan Irigasi KT Taruko Jaya Singguliang Dilanjutkan

Lubuk Alung--Rusaknya irigasi menyebabkan masyarakat petani turun ke sawah tidak teratur. Akibatnya, panen pun banyak yang gagal. Sebab, hama dengan mudahnya hinggap dan menyerang tanaman padi yang tidak serentak itu.
    Wakil Ketua Petani Pengelola dan Pemakai Air (P3A) Singguliang Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman; Hamzah melihat fenomena demikian terjadi di kampungnya, terutama para petani yang selama ini bergantung pada saluran Irigasi Kelompok Tani (KT) Taruko Jaya.
    Menurutnya, irigasi yang sehat mencerminkan kenyamanan para petani untuk turun ke sawah. "Sejak irigasi ini rusak, nyaris pendapatan para petani tak menentu. Dan malah banyak yang gagal panen setiap kali memanen padinya," ujar Hamzah.
    Hamzah dan para petani lainnya yang tergabung dalam P3A Singguliang dan Kelompok Tani Taruko Jaya, mulai merasa lega, lantaran Pemkab Padang Pariaman melakukan rehab dan melanjutkan pembangunan irigasi yang tidak berfungsi tersebut.
    "Alhamdulillah, pengerjaan yang sedang berlangsung ini tentu akan memberikan harapan masa depan yang baik bagi petani di kampung ini," ujar Hamzah yang didampingi pimpinan proyek yang mengerjakan irigasi itu; Topik Hidayat, Sabtu (29/7) lalu.
    Informasi yang didapatkan Hamzah dari pimpinan proyek, kelanjutan dan rehab irigasi demkikian dibangun sepanjang 175 meter, lewat anggaran Rp150 juta. "Kita berharap, musim tanam nanti Irigasi Tersier Anai Satu ini telah berfungsi dengan baik, yang pada akhirnya mampu menghidupkan secara normal lahan yang 50 hektare lebih di lokasi yang akan dilalui irigasi ini nantinya," harapnya. (501)

Sabtu, 29 Juli 2017

Wisata Mountain View Bukik Siriah Gelar Sapta Pesona

Wisata Mountain View Bukik Siriah Gelar Sapta Pesona

Sei. Geringging--Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur menghadiri Aksi Sapta Pesona di Mountain View Bukik Siriah, Korong Lambeh, Kecamatan Sungai Geringging. Sapta pesona merupakan aksi sadar wisata yang ditujukan kepada masyarakat akan pentingnya rasa aman bagi pengunjung, kebersihan lokasi, keramahan pemilik dan masyatakat sekitar objek wisata, serta informasi yang tepat tentang harga, dan keunggulan daerah.
    Suhatri Bur ditemani Ketua DPRD Padang Pariaman, H. Faisal Arifin Rangkayo Majobasa, Kepala Dinas Pariwisata, Jon Kennedi serta rombongan dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat.     Acara berlangsung meriah dikarenakan ramainya warga yang ingin menyaksikan kesenian tradisional. Kesenian lokal yang ditampilkan, seperti silek, tari piriang, tari galombang, serta carano bajamba yang di lakukan anak nagari.
    Dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi Montain View dengan mendaki jenjang 1000, bersama seluruh masyarakat untuk melakukan penanaman pohon demi keasrian dan penghijauan lokasi Bukik Siriah, dan diakhiri dengan makan bajamba yang disediakan warga Korong Lambeh.
    Suhatri Bur menyampaikan, alam yang indah di Lambeh ini harus dijaga dan dilestarikan agar semakin menambah dan menarik minat wisatawan. Untuk menunjang aksi Wabup Suhatri Bur menyerahkan bantuah berupa tong sampah, sapu lidi, dan pengki kepada pengelola objek Wisata Bukik Siriah.
    Menurutnya, Bukik Siriah merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan selama Ramadhan lalu. "Dari data pengunjung yang kita peroleh, terdapat lebih kurang 56 ribu orang yang mengunjungi lokasi ini," kata dia.
    Lokasi wisata Bukik Siriah ini memiliki banyak kelebihan. Di antaranya, rumah pohon dan juga hutan pinus. Kedua item ini sangat cocok digunakan sebagai tempat berfoto dengan latar yang menakjubkan. Selain itu pengunjung juga dapat menikmati pesona pemandangan Danau Maninjau dari ketinggian.
    Suhatri Bur melihat, ramainya orang berkunjung ke Bukik Siriah ini tentunya buah dari ramahnya masyarakat Lambeh. Di samping tidak main 'pakuak' dalam menetapkan harga makanan dan minuman, serta biaya yang dipungut pun berdasarkan iuran atau sukarela. (501)

Dari April Hingga Mei 2017 19.000 Tupai Dibunuh di Padang Pariaman

Dari April Hingga Mei 2017
19.000 Tupai Dibunuh di Padang Pariaman

Padang Pariaman--Amanat Undang-Undang No 12 Tahun 1992 secara tegas menyebutkan, bahwa tanggungjawab dalam sistem perlindungan tanaman, adalah secara besama. Baik oleh pemerintah, organisasi baik profit maupun non profit oriented dan petani itu sendiri.
    Kepala Dinas Pertanian Padang Pariaman, Yurisman Yakub melihat tupai merupakan salah satu hama utama yang menjadi masalah dalam sistem budidaya tanaman. Secara sadar telah dipahami bersama hal demikian, termasuk juga oleh kelompok tani itu sendiri yang bersentuhan langsung dengan berbagai tanaman.
    Menurut dia, tindakan pratis yang telah dilakukan sesuai dengan perannya telah dilaksanakan. Pemkab Padang Pariaman melalui dinas ini telah menganggarkan secara rutin setiap tahun dalam bentuk insentif penggantian tupai yang mati sebesar Rp5.000 - Rp6.000/ ekor. Kelompok penembak jitu berperan sebagai executor dalam pemberantasan hama tupai. Petani dengan swadaya juga menfasilitasi pelaksanaan proses buru tupai.
    Kata Yurisman, dalam periode Maret sampai Mei 2017, pihaknya telah membasmi lebih kurang 9.000 ekor tupai. Ditambah pula dengan anggaran yang berasal dari APBD Provinsi Sumatera Barat melalui Bidang Perkebunan telah berhasil mengendalikan tupai sebanyak 5.000 ekor pada periode demikian. Pelaksaanaan kegiatan ini tesebar di berbagai lokasi di Padang Pariaman, dan hingga saat ini juga dilaksanakan di Nagari Batu Gadang Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging dengan target 5.000 ekor tupai yang akan mati.
    "Artinya, dalam periode sampai Juli kemarin secara berkolaborasi antara Pemkab dan Pemrov Sumbar, para penembak jitu dan masyarakat petani telah mampu mengurangi atau mereduksi populasi tupai sebanyak 19.000 ekor," ungkapnya.
    Diasumsikan saja seekor tupai memakan sebutir kelapa, katanya lagi, sedangkan harga sebutir kelapa itu mencapai Rp2.200, maka dalam waktu satu tahun gerakan pengendalian bersama hama tupai ini mampu menyelamatkan kehilangan hasil tanaman kelapa sebesar Rp15.257 miliar dalam setahun. Perhitungan ini merupakan asumsi minimum, dan belum termasuk faktor reproduksi tupai itu sendiri dalam melahirkan anak, gangguan kerusakan lain pada tanaman kakao dan lainnya.
    Besarnya manfaat kegiatan ini, menjadikan perhatian khusus Kepala Dinas Pertanian dan Ketahana Pangan, Yurisman dengan selalu menginstruksikan agar kegiatan ini tetap ada dan meminta kegiatan ini menjadi rutin setiap tahunnya. "Kalau ada peluang pada anggaran perubahan, kita mainkan acara ini kembali," ujarnya. (501)

FKS Padang Pariaman Apresiasi Puskesmas Sintuak yang Melayani Wanita Hamil Gizi Kurang

FKS Padang Pariaman Apresiasi Puskesmas Sintuak yang Melayani Wanita Hamil Gizi Kurang

Sintuak--Forum Kabupaten Sehat (FKS) Padang Pariaman sampaikan apresiasi terhadap upaya bidan desa dan Puskesmas yang melakukan pendampingan terhadap wanita hamil gizi kurang (bumil KEK) Yeni Susanti (33) di Korong Tembok, Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Kondisi fisik Yeni Susanti yang tidak normal membutuhkan perawatan khusus.
    Hal itu diungkapkan Sekretaris FKS Kabupaten Padang Pariaman; Armaidi Tanjung, Sabtu (29/7), ketika mengunjungi Yeni Susanti di rumahnya, di Korong Tembok. Turut mendampingi, Ketua Seksi Program FKS; Zairil, Anggota Sekretariat FKS; Sari Bulan, Pengelola KIA Puskesmas Sintuak; Nur Octavia Syamsul, dan Bidan Desa Sintuak Selatan; Yuldiana.
    Informasi pasien yang membutuhkan perhatian khusus ini baru diterima pagi tadi. "Saya langsung ke lokasi untuk mengetahui kondisinya. Ternyata memang membutuhkan perhatian," kata Armaidi Tanjung.
    Pengelola KIA Puskesmas Sintuak; Nur Octavia Syamsul menjelaskan kepada FKS, kondisi Yeni Susanti dengan cacat bawaan. Yakni gangguan pada pinggul ke bawah, sehingga tidak bisa berjalan normal. Lingkar lengan Yeni hanya 16 centi meter, padahal standarnya 23,5 centi meter. Saat kehamilan, beratnya cuma 22,5 kilogram. Dengan bantuan susu dan makanan tambahan dari Puskesmas, kini beratnya sudah mencapai 23,7 kilogram.
    "Dari kondisi pasien, risikonya pendarahan dan sulit melahirkan normal. Kemungkinan normal melahirkan berkisar 15 – 20 persen. Kini usia kandungan empat bulan. Seharusnya sudah di USG ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi janin dalam kandungan," sebut Nur Octavia.
    Masalahnya, kata Nur Octavia, Yeni tidak mampu membiayai pengobatan ke rumah sakit atau ke dokter kandungan. Selain itu, juga tidak memiliki KTP, BPJS dan KK. Suaminya bekerja sebagai pengantar air isi ulang. "Puskesmas Sintuak sudah memberikan bantuan dua tahap susu. Standarnya, selama wanita hamil hanya diberikan empat kali bantuan susu. Tapi Yeni sudah diberikan enam kali selama tiga bulan terakhir ini. Sampai melahirkan, Puskesmas Sintuak tetap memberikan bantuan susu agar bayi dalam kandungan diharapkan lahir normal.
    Ketua Seksi Program FKS; Zairil menambahkan, pihaknya sedang upayakan agar Yeni dapat menjadi peserta JKN PBI. Sehingga ke depan Yeni tidak ada lagi masalah dalam mendapatkan pelayanan kesehatan sampai ke rumah sakit.
    "Sebagai langkah awal, kita sedang upayakan bantuan ke Baznas Padang Pariaman untuk mendapatkan bantuan untuk pengurusan dan pembayaran iuran BPJS," kata Zairil yang juga Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Padang Pariaman ini.
    Menurut Zairil, Puskesmas Sintuak baru saja mendapatkan akreditasi utama di Provinsi Sumatera Barat pada 22 Juli lalu. Prestasi ini pertama dan satu-satunya di Padang Pariaman. (501) 

Bertentangan dengan Idiologi Bangsa Pemuda Muhammadiyah Tolak Paham Radikalisme dan Komunisme

Bertentangan dengan Idiologi Bangsa
Pemuda Muhammadiyah Tolak Paham Radikalisme dan Komunisme

Pariaman--Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Barat memberikan apresiasi pada Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Padang Pariaman, yang telah menggelar seminar hari soal radikalisme, terorisme ataupun paham komunisme. Hal demikian bukan hanya isu nasional, tapi sudah menjadi persoalan dunia internasional.
    "Jik kita membuka lembaran sejarah Islam di masa klasik, akan ditemukan fakta bahwa radikalisme sebagai suatu gerakan bukanlah fenomena baru dalam dunia Islam modern saat ini," kata Wakil Ketua PWPM Sumbar, Medi Hendra, Sabtu (29/7) di arena seminar sehari yang digelar PDPM Padang Pariaman.
    Sebutlah sebuah aliran keagamaan dalam Islam, kata Medi Hendra, yaitu Khawarij adalah contoh aliran kalam yang paling terkenal dengan fahamnya yang radikal, dan tidak kenal kompromi. Sedangkan komunisme pada awal kelahirannya adalah sebuah koreksi terhadap faham kapitalisme di awal abad ke-19. Namun dalam perkembangan di dunia barat awal abad modern menjadi paham ideologi, bahkan zaman sekarang masih ada beberapa negara yang menganut paham komunisme.
    Menurut Medi Hendra, terorisme juga termasuk masalah dunia internasional, bahkan pencetus pertamanya adalah PBB. Artinya, dengan terlaksananya kegiatan seminar sehari ini berarti PDPM Padang Pariaman sudah go internasional. Inilah sebenarnya yang harus jadi fokus dan perhatian pemuda. Pemuda Muhammadiyah harus selalu menjadi garda terdepan dalam membela dan memikirkan umat dan bangsa.
    Katanya lagi, paham-paham menyimpang yang seolah-olah katanya membela Islam, sesungguhnya terkait dengan beberapa masalah mendasar. Namun semua itu berawal dari pemahaman keagamaan yang dangkal, sehingga wawasan keagamaannya pun jadi keliru, dan mudah dimasuki oleh paham demikian.
    "Setelah pertemuan ini, kita berharap ada resep dan strategi yang dapat kita serap untuk menangkal bahaya paham radikalisme, komunisme dan terorisme yang jelas-jelas tidak sesuai dengan kultur negara kita yang menganut ideologi Pancasila," ungkapnya.
    Pemuda Muhammadiyah, sebut Medi Hendra, menolak paham radikalisme, komunisme dan terorisme karena tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang santun. Kekerasan itu, memaksakan kehendak akan menyakiti, melukai hati, bahkan membahayakan secara ideologi berbangsa, dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam Rahmatan lil Alamin yang ditanamkan oleh Nabi Muhammad saw.
    "Maka dengan rahmat Allah lah kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu berlaku keras dan berhati kasar (memakai Cara-cara radikal), tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu," ujar Medi Hendra, ustad muda ini sambil mengutib sebuah ayat Quran. (501)

Kamis, 27 Juli 2017

Persiapan Peserta Nasional Juara Jambore PTK-PNFI Sumbar Ikuti TC

-Persiapan Peserta Nasional
Juara Jambore PTK-PNFI Sumbar Ikuti TC

Pariaman--Selama sepekan, sejak 24-29 Juni kemarin, para juara satu dari seluruh cabang lomba yang dipertandingkan dalam jambore Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal Informal (PTK-PNFI) tingkat Sumatra Barat, beberapa waktu lalu di Pariaman, mengikuti Training Camp (TC) di Padang.
    Menurut Ketua panitia jambore, Ruswan Tanjung, selama TC mereka didampingi langsung oleh Prof. Jamaris Jamna. Peserta yang akan dipersiapkan untuk mengikuti jambore nasional PTK-PNFI di Nusa Tenggara Barat Juli ini tersebut diarahkan kepada perbaikan, baik tentang Lomba Karya Nyata (LKN) maupun Lomba Karya Tulis (LKT), sekaligus orientasi dan presentasi, lalu diperbaiki lagi lewat simulasi.
    Disamping itu, lanjut Ruswan Tanjung yang didampingi Madrian, peserta tersebut dipersiapkan sedemikian rupa, agar bisa tampil prima dan memuaskan saat iven nasional mendatang. "Alhamdulillah, sejak TC mulai berjalan, sampai saat ini berakhir sudah tahapan yang dilalui, semua peserta tampak bersemangat sekali, punya atensi yang tinggi dalam meraih impian, yang tentunya akan mengharumkan nama Sumatra Barat itu sendiri dikancah nasional," kata Ruswan Tanjung pada Singgalang, Rabu (29/6) di Pariaman.
    Katanya lagi, setelah TC ini akan adalagi TC satu kali lagi yang diadakan langsung oleh Kabid PNFI Dinas Pendidikan Sumbar, yang rencananya diadakan di Bukittinggi, menjelang keberangkatannya ke jambore nasional dimaksud.
    Ruswan Tanjung bersama seluruh panitia sangat mengharapkan seluruh peserta mampu memberikan yang terbaik nantinya. "Kita ingin, prestasi yang memang telah dipilih lewat tahapan yang sangat profesional ini bisa bicara banyak saat di Nusa Tenggara Barat," katanya. (dam)

Berada di Pintu Masuk Sumbar Padang Pariaman Jadi Target Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

Berada di Pintu Masuk Sumbar
Padang Pariaman Jadi Target Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

Parit Malintang--Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman gelar Workshop Penyusunan Rencana Kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KMM), Kamis (27/7). Acara ini merupakan tindak-lanjut dari hasil sosialisasi KKM Provinsi Sumatera Barat yang diadakan beberapa hari yang lalu.
    Kepala Dinas Kesehatan, Aspinudin mengajak para peserta untuk melakukan upaya pencegahan kedaruratan kesehatan, dengan cara menyusun rencana kontijensi ini.
    Dia menerangkan, pesatnya mobilitas antar negara serta globalisasi, berimplikasi pada meningkatnya secara drastis jalur perdagangan barang dan hewan, yang akan meningkatkan faktor patogen (penyakit) di seluruh dunia. Maka untuk menghadapi kondisi tersebut diperlukan kesiap-siagaan pemerintah pusat dan daerah.
    Menurut Aspinuddin, perlu disusun suatu dokumen rencana kontijensi secara terintegrasi, baik di wilayah kabupaten maupun di pintu masuk bandara dan pelabuhan. Hal ini penting karena upaya penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari jalur bandara.
    Ali Akbar, nara sumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat meyampaikan, dipilihnya Kabupaten Padang Pariaman sebagai daerah tanggap darurat kesehatan dikarenakan wilayah ini memiliki pintu masuk; bandara yang menampung kedatangan orang dari berbagai penjuru dunia.
    "Padang Pariaman merupakan pintu masuk Sumatera Barat. Oleh karena itu, kita antisipasi sejak dini risiko penularan penyakit yang dibawa oleh orang-orang dari daerah atau negara lain," kata dia.
    Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Padang Pariaman, Jasneli mengungkapkan kegiatan rencana kontijensi ini mencakup proses membuat perencanaan atau menyusun strategi dan prosedur dalam menanggapi potensi krisis kedaruratan yang akan terjadi, termasuk mengembangkan skenario untuk mengantisipasi krisis. (501)

PDPM Padang Pariaman Gelar Seminar Sehari Cegah Bahaya Paham Komunisme, Radikalisme dan Terorisme

PDPM Padang Pariaman Gelar Seminar Sehari
Cegah Bahaya Paham Komunisme, Radikalisme dan Terorisme

Pariaman--Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu (29/7) ini, di Aula Kodim 0308 Pariaman, menggelar seminar sehari soal bahaya paham komunisme, radikalisme, dan terorisme terhadap masa depan umat dan bangsa.
    Ketua PDPM Padang Pariaman; Dasril menyebutkan, kegiatan demikian menghadirkan peserta sekitar 100 orang. Di samping dari aktivis pemuda Muhammadiyah, peserta juga dari OKP, mahasiswa, pelajar dan pimpinan Ormas di daerah ini.
    "Kita ingin mencegah menularnya kembali paham komunisme di Padang Pariaman," kata Dasril. Begitu juga dengan paham radikalisme, yang banyak melahirkan para terorisme. Dia menilai, paham-paham demikian berdampak pada rusaknya umat dan kader bangsa.
    Menurutnya, Islam yang hadir di tengah masyarakat membawa misi rahmatan lil alamin. Untuk itu, pencegahan ini amat penting dilakukan agar generasi muda sekarang yang akan menjadi tauladan umat nantinya, memiliki paham yang sesuai dengan agama Islam itu sendiri.
    Dasril menyebutkan, acara yang berlangsung sehari penuh ini menghadirkan nara sumber yang berkopeten di bidangnya. Yakni, Prof. H. Saifullah, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat, Dr. Riki Syaputra, Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumbar, dan dari Kodim 0308 Pariaman.
    Dia ingin, acara itu berjalan sesuai agenda yang telah ditetapkan PDPM Padang Pariaman tersebut. "Sekaitan pentingnya acara ini, diharapkan para peserta hadir bersama di tempat yang telah ditentukan sesuai jadwal. Semoga saja, seminar sehari ini melahirkan keputusan yang mantap dalam pengembangkan nilai-nilai Islam yang memberi rahmat bagi seluruh alam ini," ungkap Dasril. (501)

Masyarakat Diharapkan Jangan Mudah Terpengaruh Isu Kecil yang Dibesarkan

Masyarakat Diharapkan Jangan Mudah Terpengaruh Isu Kecil yang Dibesarkan

Padang Pariaman--Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur minta partai politik dan tokoh masyarakat ikut menjaga stabilitas di wilayahnya masing-masing.
    "Banyak isu nasional yang dapat merusak kondisi stabilitas keamanan masyarakat di daerah kita," kata dia, saat membuka dialog dengan partai politik dan tokoh masyarakat setempat di Hall Saiyo Sakato, Kamis (26/7).
    Suhatri Bur mengatakan, isu nasional seperti permasalahan agama, politik, sosial, dan budaya yang sampai ke daerah melalui berbagai media khususnya media sosial. "Bahkan, isu nasional baru-baru ini soal UU Pemilu yang terjadi pertentangan, juga berimbas ke daerah dan menjadi perbincangan di masyarakat," ungkapnya.
    Menurutnya, meskipun setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda, namun untuk menyikapi isu tersebut warga di daerah harus menjaga rasa kekeluargaan. Oleh karena itu, peran partai dan tokoh masyarakat diperlukan guna mengedukasi warga tentang politik, agar tidak terlalu terpengaruh dengan isu yang terkadang di besar-besarkan di media sosial.
    Ia berharap, apa yang dihasilkan pada diskusi tersebut disampaikan kepada warga sehingga tidak terjadi permasalahan sosial di tengah masyarakat.
    Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Padang Pariaman; H. Yusmanda mengatakan, kegiatan ini adalah sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi permasalahan sosial. "Pencerahan dari partai politik, organisasi, dan tokoh masyarakat diperlukan warga, agar Padang Pariaman tetap kondusif, seperti biasanya," kata Yusmanda.
    Yusmanda menambahkan, kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada tokoh masyarakat dan Ormas, terkait perannya sebagai mitra pemerintah guna terwujudnya hubungan yang harmonis dan berkesinambungan, yang bermuara pada tercapainya kesejahteraan bersama.
    Selain itu, juga menyamakan persepsi terhadap proses demokrasi di daerah ini agar dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar sesuai aturan yang berlaku. Di samping juga menumbuh-kembangkan sikap politik di kalangan masyarakat. (501)

Banyak Kendaraan tak Memiliki Alat Kelengkapan Terjaring dalam Razia Gabungan

Banyak Kendaraan tak Memiliki Alat Kelengkapan Terjaring dalam Razia Gabungan
   
Batang Anai--Akibat mati kir dan tidak memiliki kelengkapan kendaraan, puluhan kendaraan angkutan umum dan barang terjaring dalam razia gabungan Dinas Perhubungan Provinsi Sumtatera Barat, di kawasan Nagari Buayan Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (27/7). Rasailah.
    Menurut Era Oktaviandy, Kepala Seksi Operasional Dishub Provinsi Sumatera Barat, razia gabungan tersebut dilakukan untuk menertibkan surat menyurat kendaraan umum dan barang yang nakal.
    "Pemeriksaan kendaraan sendiri dilakukan mulai dari surat-surat kendaraan, seperti SIM, STNK, Buku Uji Kir serta kondisi kendaraan; ban serta perlengkapan kendaraan, lampu sein hingga segita pengaman," kata Era Oktaviandy.
    Dalam razia gabungan tersebut, ujarnya, rata-rata kendaraan yang terjaring di temukan banyaknya massa uji kirnya yang sudah mati, dan perlengkapan kendaraan yang tidak lengkap, seperti racun api maupun STNK serta banyaknya SIM pengemudi yang sudah mati.
    "Meski banyak alasan yang disampaikan pihak pengendara, sanksi tetap di lakukan, agar pemilik kendaraan patuh dan taat akan aturan berlalu lintas," ulasnya.
    Selain itu, sebut Era Oktaviandy, kendaraan yang melanggar langsung ditindak atau diberi sanksi adminstrasi, berupa surat tilang hingga di lakukan sindang di tempat oleh Pengadilan Negeri Pariaman. Petugas mengancam jika pengedara kembali melanggar akan dilakukan penindakan tegas berupa pencabutan izin.
    Katanya lagi, razia yang dilakukan ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya aksi kucing-kucingan yang dilakukan pemilik kendaraan saat melakukan uji kir, sehingga diharapkan dengan adanya razia tersebut, angka kecelakaan akan terus menurun. (501)

Rabu, 26 Juli 2017

Aktivitas Ponpes Madrasatul 'Ulum Selesaikan Ramadhan dengan Tadarus Tafsir dan Quran

-Aktivitas Ponpes Madrasatul 'Ulum
Selesaikan Ramadhan Dengan Tadarus Tafsir dan Quran

Lubuk Pandan---Bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan dari Yang Maha Kuasa ini, betul-betul dijaga dengan baik oleh santri Pondok Pesantren (Ponpes) Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung, Padang Pariaman. Selama sebulan ini, seluruh santri menghabiskan waktunya dengan tadarus Tafsir Jalalain dan Quran di malam hari, yang dipandu langsung oleh sang pimpinan pesantren, H. Marzuki Tuanku Nan Basa.
    Memang, budaya dan tradisi tadarus yang dimulai sehabis Magrib dan berbuka puasa tersebut, telah dimulai sejak pesantren itu ada, dan terus dilanjutkan hingga kini. Hal itu dilakukan, menurut Marzuki, karena menjaga kebesaran bulan Ramadhan. Dan lagi, tadarus ini sangat dianjurkan selama bulan suci ini. "Namun, disamping tadarus Quran yang nantinya dimulai 15 hari Ramadhan akan berakhir, kita juga melakukan tadarus tafsir, yang diikuti oleh santri senior," kata buya, begitu santrinya memanggil Marzuki dalam kesehariannya.
    "Tadarus tafsir selama Ramadhan bagi santri Madrasatu 'Ulum, juga berfungsi sebagai ujian tingkat tinggi. Sebab, dari sekian banyak yang ikut tadarus setiap tahunnya, hanya 4-5 santri yang akan dipilih untuk duduk di kelas tujuh, atau istilah Madrasatul 'Ulum jadi marapulai tafsir. Nah, semua yang telah berhasil jadi marapulai tafsir dilingkungan pesantren ini, pasti mengikuti tadarus di bulan Ramadhan," katanya.
    Karena memang telah menjadi pelajaran pokok dilingkungan pesantren itu, tampak santri dengan entengnya membaca makna tafsir tersebut dengan kencang sekali. Mereka bagaikan berlari, berlomba membaca paling terbagus dan tercepat. Bayangkan saja, satu tafsir itu bisa tamat untuk setahun mata pelajaran, bagi santri yang memulai belajar di sebuah pesantren salafiyah. Sementara, karena yang membaca tafsir itu umumnya santri senior, maka lewat tadarus, satu tafsir ditamatkan selama 15 malam, atau separoh bulan Ramadhan.
    Buya Marzuki mengakui, bahwa budaya tadarus tafsir setiap bulan puasa, adalah warisan yang diambil langsung oleh Syekh H. Abdullah Aminuddin Alm, sang pendiri pesantren ini dari gurunya, Syekh Muhammad Yatim, atau yang dikenal dengan Tuanku Mudiak Padang. Sebab, beliau pernah mondok dulunya Ampalu Tinggi, tempat Syekh Muhammad Yatim mengajar, dan banyak belajar dari ulama yang sangat terkenal di VII Koto Sungai Sariak pada zamannya itu.
    Dia melihat, sekaitan tafsir ini mendalami ilmu Al-Quran, maka setiap kali dibaca pasti ada temuan baru. Artinya, dalam tafsir banyak tersimpan ilmu yang sangat mendalam. Sebab, hal itu merupakan firman langsung dari Allah Swt, yang merupakan mukjizat terbesar oleh Nabi Muhammad Saw. Itu pula sebabnya kenapa tafsir yang ditadaruskan setiap momen bulan Ramadhan ini. Kenapa tidak kitab kuning lainnya. Padahal kan banyak kitab kuning, baik bidang fiqh, hadist, sejarah, nahwu sharaf dan kitab kuning lainnya.
    "Bagi santri yang betul-betul berharap untuk lulus tes lewat tadarus demikian, maka waktu siangnya dihabiskan dengan mengulangi membaca tafsir itu bersama guru diasrama, yang dilingkungan pesantren dinamakan dengan guru tuo. Mereka (santri) itu tidak banyak bermain disiang hari. Melainkan, waktu yang panjang itu dimanfaatkan bersama guru asrama, agar malamnya mereka bisa lancar membacanya," sebutnya.
    Dengan memulyakan budaya tadarus itu pula, kata Buya Marzuki, Shalat Tarwih dikerjakan agak tengah malam. Sebab, tadarus memakan waktu yang cukup panjang dan lama. "Rata-rata kita Shalat Tarwih pukul 24.00 WIB, dan selesai pukul 01.30 WIB. Itulah perjalanan Ramadhan setiap tahunnya dilingkungan pesantren ini. Untungnya, jamaah Shalat Tarwih kita pada umumnya santri. Ada juga sebagian kaum perempuan kampung yang telah dimakan usia, yang memang tinggal dan menetap di pesantren. Tapi, sehabis buka puasa, mereka ini tidur dulu menjelang Tarwih demikian," ungkapnya. (damanhuri)

Asam Pulau Masih Tertinggal, Butuh Perhatian Pemerintah

Asam Pulau Masih Tertinggal, Butuh Perhatian Pemerintah

Kayutanam--Anggota Komisi III DPRD Padang Pariaman, Masrizal merasa prihatin melihat kondisi Asam Pulau, Kenagarian Anduriang, Kecamatan 2 X 11 Kayutanam. Hingga kini, kampung yang kaya akan sumberdaya alam, berupa hutan dan lain sebagainya tersebut, masyarakatnya masih banyak yang terbelakang.
    "PLN yang banyak mempergunakan potensi kampung itu, dinilai belum memberikan apa-apa terhadap masyarakat Asam Pulau. Begitu juga pembangunan infrastruktur jalan dari pemerintah, sebagai akses mempercepat lajunya perekonomian masyarakat, masih banyak yang belum terlaksana," kata dia pada Singgalang, Minggu (7/8).
    Menurut dia, ada sekitar 15 kilometer jalan dari kampung itu menuju ibu kecamatan di Kayutanam, dan Lubuk Alung, sebagai pasar yang selama ini dijadikan oleh masyarakat Asam Pulau untuk memenuhi kebutuhan hariannya, butuh diaspal.
    Ketua Fraksi Bersatu DPRD Padang Pariaman ini melihat kekayaan alam Asam Pulau sangat luar biasa. Betapa banyak hutan alamnya yang tidak jelas kemana perginya, yang mesti diselesaikan dengan baik. Begitu juga bahan galian yang ada di kampung itu, yang butuh penanganan serius, agar bisa menjadi kontribusi positif terhadap perbaikan Asam Pulau kearah yang lebih baik lagi.
    "Kita tidak ingin hasil hutannya diambil, sumberdaya lainnya dimanfaatkan, tetapi masyarakatnya miskin. Kampung itu semakin tertinggal saja. Ini tidak boleh terjadi. Potensi apa yang dihasilkan kampung itu sebagai kekayaan alam, harus bermanfaat terhadap masyarakatnya sendiri, terutama dalam meningkatkan taraf hidup anak nagari yang ada dikampung itu," kata Masrizal. (dam)
-------------------------------------------------------------------

Menjadikan PAUD Cahaya Sebagai Lembaga Representatif

Lubuk Alung--Keluarga besar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cahaya, Padang Baru, Korong Koto Buruak, Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman merasa senang dan bahagia sekali. Betapa tidak, sekolah anak usia dini yang jauh terletak diujung Lubuk Alung itu, minggu lalu dapat kunjungan langsung dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat.
    Eva Lisa, itu nama salah seorang pejabat dilingkungan Pendidikan Non Formal Informal (PNFI) Dinas Pendidikan Sumbar yang turun ke PAUD Cahaya, guna melihat langsung proses belajar-mengajar dilingkungan PAUD yang baru berdiri sekitar setahun yang lalu tersebut. Eva juga didampingi Imra Husni, salah seorang Kasi dilingkungan PNFI Dinas Pendidikan Padang Pariaman.   
    Mereka merasa senang melihat anak-anak kampung yang dengan cerianya terus bersemangat untuk belajar dan bermain dengan baik dan benar, lewat bimbingan gurunya. PAUD Cahaya merupakan satu-satunya PAUD yang ada di Padang Baru, yang merupakan pengembangan dari PAUD Cahaya, yang ada di kampung lainnya di Koto Buruak itu. Didirikan oleh Harry Subrata.
    Imra Husni melihat, PAUD yang berdiri ditengah masyarakat perkampungan Padang Baru ini cukup memberi arti tersendiri, dalam arti penting melihat pendidikan anak usia dini. "Kita berharap, PAUD yang ada ini bisa dijadikan sebagai lembaga pendidikan representatif, dan sekaligus menjadi lembaga alternatif pertama dalam memajukan anak-anak kampung ini. Sebab, usia tiga hingga enam tahun adalah usia emas (golden age)," kata dia.
    Sementara, Harry Subrata kepada Singgalang merasakan betapa lembaga yang dia dirikan itu cukup punya arti tersendiri. "Dengan turunnya pihak terkait dari Dinas Pendidikan Sumbar ini, hendaknya bisa melihat langsung keberadaan PAUD, yang murni tumbuh dan berkembang, dari dan oleh masyarakat itu sendiri," kata calon Walinagari Lubuk Alung ini.
    "Dengan momen ini pula kita berharap, agar apa yang menjadi kekurangan di PAUD ini bisa dicarikan solusi terbaiknya lewat anggaran pemerintah provinsi. Kita merasakan masih banyak yang harus dibenahi dan dipenuhi, demi untuk kesuksesan anak-anak belajar sambil bermain dilingkungan PAUD ini," harap Harry Subrata. (dam)

Dalam Waktu Dekat BPPP Padang pariaman Akan Jadi Politeknik

Dalam Waktu Dekat BPPP Padang pariaman Akan Jadi Politeknik

Tapakis--Wabup Suhatri Bur sambut Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelayaran (BPPP) Padang Pariaman yang baru, Rabu (26/7) di BPPP, Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis.
    Pisah sambut Kepala BPPP Padang Pariaman dari Dr. Capt. Mugen S. Sartono, ke Dr. Capt. Antoni Arif Priadi,  berlangsung di hadapan seluruh civitas academica BPPP, bersama Lantamal Teluk Bayur Padang, Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar, Kadis Perhubungan Kabupaten Padang Pariaman, Danramil Nan Sabaris, Polres Padang Pariaman, Camat Ulakan Tapakis, Walinagari Tapakis dan tokoh masyarakat sekitar BPPP.
    Dalam sambutan, Wabup Suhatari Bur menyampaikan harapan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni yang sangat berharap BPPP dapat beroperasi maksimal, sesuai rencana dan target yang ditetapkan Kementerian Perhubungan sebagai pemilik BPPP.
    "Pemkab Padang Pariaman sangat mendukung pengembangan dan kemajuan BPPP karena berpengaruh kepada kesejahteraan daerah dan masyarakat,"," jelas mantan Ketua KPU Padang Pariaman tersebut.
    "Kita berharap semua fasilitas dan kebutuhan BPPP di sini secepatnya direalisasikan," harapnya. Walau BPPP milik Kementerian Perhubungan RI, Padang Pariaman berkepentingan terhadap keberadaan lembaga ini.
    Untuk itu, lanjut Suhatri Bur, Pemkab akan membantu BPPP dalam menuntaskan rencana pembangunan, termasuk penyelesaian administrasi ganti untung tanah. BPPP dan Pemkab juga bersepakat untuk memprioritaskan warga Padang Pariaman menjadi peserta Diklat BPPP. Ini terbukti, hampir 80 persen peserta Diklat angkatan pertama merupakan warga daerah ini.
    "Selamat atas darma baktinya pak Mugen. Selamat datang pak Antoni. Mari menikmati kuliner Padang Pariaman. Pemkab siap membantu dan mendukung BPPP," ujarnya.
    Antoni Arif Priadi yang sebelumnya Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta mengatakan, bahwa Padang Pariaman sangat beruntung mendapatkan BPPP. Dalam satu tahun saja di Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan selalu didatangi gubernur, bupati, walikota seluruh Indonesia untuk meminta didirikan BPPP di daerahnya.
    "Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mugen yang telah meletakkan dasar yang bagus di BPPP. Saya akan lanjutkan program Pak Mugen," janji Antoni. Antoni menginformasikan, bahwa dalam waktu dekat BPPP akan jadi Politeknik.
    Kepala Tata Usaha BPPP, Miran, menceritakan kesannya menjadi pegawai BPPP awal berdiri. "Waktu di tempatkan di sini, ada yang mau menangis karena melihat lokasi yang jauh dari keramaian. Depan ladang, samping kiri-kanan sawah, belakang laut lepas. Namun berkat bimbingan Kepala BPPP selama dua tahun bisa bertahan dan akhirnya betah," kenangnya. (501)

Masyarakat Senang Jalan Baru Tampuniak Singguliang - Pasie Laweh Dibangun

Masyarakat Senang
Jalan Baru Tampuniak Singguliang - Pasie Laweh Dibangun

Lubuk Alung--Masyarakat Tampuniak, Nagari Singguliang Lubuk Alung merasa senang dan bersyukur atas dibukanya jalan baru dari kampung itu menuju Pasie Laweh. Jalan sepajang 900 meter yang didanai oleh APBD Padang Pariaman itu akan menjadi pembuka akses bagi masyarakat, yang selama ini susah untuk mengangkut hasil pertaniannya.
    "Keinginan untuk mewujudkan jalan yang tembus di Sungguliang Ampek terus ke Pasie Laweh ini sudah lama tercetus oleh masyarakat," kata Bustami Datuak Rangkayo Mulie, Pucuak Adat kaum Suku Tanjung di Tampuniak.
    Terutama, kata dia, Kamis (27/7) kemarin di Lubuk Alung, masyarakat petani yang punya lahan sawah dan ladang di Tampuniak. Dengan pembukaan jalan baru ini, semuanya akan berjalan lancar dan cepat. Sebab, mobil sudah bisa langsung masuk untuk menjemput hasil pertanian.
    "Sebagian besar tanah jalan ini memakai pusako saya selaku Datuak Rangkayo Mulie. Ini saya hibahkan untuk kemaslahatan masyarakat itu sendiri," ujar Bustami.
    Khusus kepada Topik Hidayat, pimpinan perusahaan yang mengerjakan jalan itu, Bustami memberikan apresiasi. "Luar biasa Topik Hidayat ini. Jalan yang dalam anggarannya cuma 750 meter dijadikannya 900 meter. Dia sanak kemenakan kami urang Tampuniak ini. Terima kasih Topik, semoga perjuangan ini menjadi berkah tersendiri oleh masyarakat," ungkap Bustami.
    Kepada Singgalang, Topik Hidayat yang Wakil Ketua DPD PAN Padang Pariaman ini menyampaikan, bahwa pembukaan jalan baru di Tampuniak yang anggarannya sebesar Rp200 juta dari APBD daerah itu, merupakan wujud nyata dari kepedulian Pemkab terhadap masyarakat.
    "Ibarat makan, kuah tatunggang ka nasi, nan nasi itu ka dimakan jua. Artinya, Tampuniak kampung kita, dan semua warganya dunsanak kita. Apa salahnya, sedikit dilebihkan pembangunannya dari yang ditetapkan," ujar Topik.
    Topik Hidayat menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Tampuniak yang telah memberikan dukungan moril, sehingga pengerjaan pembukaan jalan baru itu berjalan lancar, dan sudah bisa dinikmati oleh masyarakat itu sendiri. (501)

Untuk Kemaslahatan Petani Nagari Lubuk Alung Buka Jalan Baru Ujuang Guguak - Kampuang Jambak

Untuk Kemaslahatan Petani
Nagari Lubuk Alung Buka Jalan Baru Ujuang Guguak - Kampuang Jambak

Lubuk Alung--Pemerintahan Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman tahun ini kembali melakukan kegiatan pembukaan jalan baru. Sekitar Rp78 juta anggaran yang berasal dari Alokasi Dana Desa (ADD) digelontorkan untuk jalan yang membelah perbukitan Ujuang Guguak - Kampuang Jambak, Korong Koto Buruak.
    Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata kepada Singgalang, Rabu (26/7) kemarin menjelaskan, dampak dari pembukaan jalan baru itu memudahkan akses masyarakat, terutama yang menggarap lahan di kampung itu, dalam mempercepat keluar masuknya hasil pertanian.
    "Di Kampuang Jambak itu ada banyak lahan pertanian berupa sawah dan ladang masyarakat. Masyarakat merasa kesulitan untuk mengangkut hasil pertaniannya, lantaran tidak adanya jalan," kata Harry Subrata yang didampingi Sekretarisnya, Landi Efendi.
    Selama ini, kata Landi menambahkan, masyarakat harus berputar lebih jauh ketika membawa hasil panennya. Dan tentunya lebih susah lagi lantaran membutuhkan tenaga lain yang harus diupah. Waktu yang banyak dan jarak tempuh yang lebih jauh, membuat perlunya pembukaan jalan baru di lokasi demikian.
    "Alhamdulillah, Selasa kemarin sudah mulai pekerjaan yang menggunakan alat berat untuk membelah bukit, yang nantinya akan menjadi jalan sekitar satu kilometer tersebut," ujarnya.
    Menurutnya, dengan dibukanya jalan ini akan mempersingkat jarak tempuh. Dan yang lebih baiknya lagi, mobil pun bisa langsung menuju areal pertanian penduduk. "Di samping menggunakan anggaran yang bersumber dari ADD, pembukaan jalan baru ini juga di dukung oleh swadaya masyarakat. Mulai dari hibah tanah dari yang punya lahan, sampai ke yang memberikan tanah timbunan," ulas Landi Efendi.
    Landi Efendi menyebutkan, bahwa pembangunan demikian merupakan keinginan besar masyarakat Kampuang Jambak yang disampaikan ke nagari. "Satu hal yang pasti, amanah besar ini tidak akan sanggup dijalankan nagari tanpa dukungan seluruh lapisan masyarakat Kampuang Jambak Koto Buruak, dan pihat terkait lainnya," ungkapnya. (501)

Camat Batang Anai Lantik Anggota Bamus Nagari Buayan Lubuk Alung

Camat Batang Anai Lantik Anggota Bamus Nagari Buayan Lubuk Alung

Batang Anai--Sebanyak tujuh orang anggota Badan Musyawarah (Bamus) Nagari Buayan Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai, Selasa (25/7) dilantik oleh Camat Suhardi. Berlangsung di nagari setempat, pelantikan itu juga dihadiri Wabup Padang Pariaman; Suhatri Bur.
    Anggota Bamus periode 2017 - 2023 itu diminta menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai perwakilan masyarakat. "Jalin kerjasama yang baik dengan walinagari dalam menjalankan tugas, sesuai aspirasi masyarakat," kata Wabup Suhatri Bur dalam sambutannya.
    Menurut Suhatri Bur, Bamus sangat berperan dalam mengontrol jalannya pembangunan di nagari ini. Baik pembangunan fisik maupun pembangunan yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
    Wabup menekankan, di pundak Bamus yang baru saja dilantik tujuh orang ini terletak aspirasi dan kebutuhan masyarakat Buayan yang berjumlah sekitar 4.200 jiwa. Untuk itu, kerjasama yang baik dengan seluruh lapisan masyarakat ranah dan rantau amat penting dalam hal ini.
    Mereka yang dilantik sebagai anggota Bamus itu; Dedi Salefi, Zulfriatno, M. Nur Fajri, Masfil, Tuti Irawati, Zulherman, dan Adisman. Menurut Camat Batang Anai; Suhardi dan Walinagari Buayan; Deni Setiawan, anggota Bamus yang dilantik ini berasal dari utusan seluruh korong yang ada di nagari ini.
    "Insya Allah setelah dilantik, dalam pekan ini mereka melakukan musyawarah untuk menentukan pimpinan Bamus," tambah Walinagari Deni Setiawan. Pihaknya berharap, anggota Bamus bisa memberikan yang terbaik, sehingga Nagari Buayan berkembang dan maju sesuai keinginan masyarakat itu sendiri. (501)

Selasa, 25 Juli 2017

17 Ribu Masyarakat Belum Terima Bantuan

-Hingga Kini di Padang Pariaman
17 Ribu Lebih Masyarakat Belum Terima Bantuan Gempa

Pariaman--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni merasa senang dan menyambut baik kedatangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Mu'arif didaerah bekas gempat tersebut. "Kehadiran Bapak untuk sekian kalinya selalu didambakan, karena diyakini akan memberikan pencerahan dan motivasi baru bagi pemerintah daerah dan masyarakat, dalam rangka mewujudkan Padang Pariaman bangkit pascabencana gempa 30 September 2009 lalu, dan Kesiagaan Bencana," kata dia Rabu (6/7) saat penyerahan aset BNPB ke Pemrov Sumbar di TK/SD Model, Limpato, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak.
    Menurut Ali Mukhni, ditunjuknya Padang Pariaman sebagai tempat peresmian kegiatan dan penyerahan aset, yang dibiayai BNPB kepada Pemrov Sumatra Barat, adalah sebuah penghargaan yang sangat tinggi.
    Bupati Ali Mukhni melihat Padang Pariaman terletak di sebelah barat pulau Sumatra, yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia, dengan luas wilayah sekitar 1.328,79 Km 2, dan memiliki panjang garis pantai 60,50 Km2. Jumlah penduduk 390.489 Jiwa, dengan kepadatan penduduk 278 jiwa/Km2.
    Katanya lagi, dengan tofografi dan kondisi alam serta peristiwa yang terjadi, Padang Pariaman bagaikan etalase bencana Indonesia. Hal ini cukup beralasan, karena semua bentuk jenis bencana yang ada di Indonesia, pernah dan sering terjadi di daerah ini. Mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, letusan gungung berapi, kabakaran dan sejumlah bencana lainnya, termasuk juga ancaman bencana tsunami.
    "Walaupun demikian kondisi dan keadaannya, kita tetap cinta tanah ini dan tak mungkin meninggalkan daerah ini. Beberapa ujian dan cobaan bencana telah dirasakan, dan dilalui bersama masyarakat. Tentu semua itu akan menjadi pengetahuan, evaluasi kerja dalam penanggulangan bencana serta meningkatkan kesiap-siagaan terhadap bencana. Salah satu peristiwa yang cukup dahsyat, dan berat yang dirasakan adalah kejadian bencana gempa akhir 2009 yang lalu, dimana seluruh kondisi seakan-akan lumpuh dan harus dimulai dari nol lagi," ungkap Ali Mukhni.
    Akan tetapi, lanjut Ali Mukhni, ini bukan sebuah alasan bagi  Pemkab dan Masyarakat Padang Pariaman boleh tertinggal dari daerah lainnya di nusantara ini. "Kita merumuskan dan menyatakan dalam visi,  Padang Pariaman harus menjadi kabupaten unggul dalam segala hal, termasuk juga unggul dalam aktifitas penanggulangan bencana," tambahnya.
    Ali Mukhni menyebutkan, seluruh bantuan rehab rekon yang diturunkan kedaerah ini sudah tersalurkan, dan pada saat ini masyarakat sudah memanfaatkannya untuk perbaikan dan pembangunan kembali rumahnya masing-masing. "Namun demikian, perlu juga disampaikan bahwa bantuan yang sudah diterima dan salurkan kepada korban bencana tersebut, belum mencukupi dari seluruh korban yang terdata. Hingga kini masih terdapat lebih dari 17 ribu korban lagi yang belum mendapat bantuan rehab rekon. (dam)

-------------------------------------------------------------------

Bantuan Berbagai Pihak Mempercepat Pemulihan

Pariaman--Musibah gempa bumi yang telah menelan korban sebanyak 467 orang meninggal dunia, dan menyebabkan 277.430 jiwa atau 60 persen penduduk Padang Pariaman kehilangan tempat tinggal, telah memberikan pengajaran dan pengalaman yang besar dan berat, dalam menghadapi dan mengatasi situasi darurat, serta upaya penanggulangan pascabencana.
    Hal itu disampaikan Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni Rabu (6/7) saat peletakkan batu pertama pembangunan kembali SDN 31 Pasir Baru, Kecamatan Sungai Limau. Hadir juga pada kesempatan itu Kepala BNPB, Syamsul Mu'arif.
    Katanya lagi, disamping mengingatkan untuk harus selalu siap siaga dalam menghadapi bencana, apalagi Padang Pariaman merupakan daerah rentan bencana yang boleh dikatakan etalasenya bencana. Beberapa bantuan, baik secara material maupun moril telah mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dan mewujudkan 'Padang Pariaman Bangkit'. Termasuk pada hari ini bantuan untuk pembangunan kembali sekolah ini.
    Terhadap bantuan tersebut, Bupati Ali Mukhni atas nama pemerintah dan masyarakat Padang Pariaman menyampaikan terima kasih yang tak terhingga. "Semoga kemuliaan Bapak-bapak dan Ibu-ibu para penyumbang, dibalas oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagai amal ibadah disisi-Nya.
    "Kepedulian dan perhatian semua pihak tidak berhenti hingga di sini. Diharapkan dapat berlanjut dalam bentuk lain. Khusus untuk memulihkan kerusakan prasarana pendidikan, kita telah mengerahkan segala daya dan upaya. Sebab, sekolah menjadikan generasi yang akan datang berilmu pengetahuan, berakhlak, dan punya daya saing. Semua itu adalah tanggungjawab kita bersama, yang didalamnya juga pemerintah, orangtua murid dan masyarakat," ungkapnya.
    Ali Mukhni mengajak seluruh masyarakat Sungai Limau apabila pembangunannya selesai, untuk bisa manfaatkan sekolah itu untuk mencerdaskan anak kemenakan. "Bangunan ini haruslah dipelihara dan dirawat dengan baik dan benar, agar bangunan dan fasilitas lainnya dapat bertahan lama," sebutnya. (dam)

FKS Padang Pariaman Inginkan Swasti Saba Wiwerda Banyak OPD Enggan Memberikan Dukungan untuk Pencapaian Indikator yang Dinilai

FKS Padang Pariaman Inginkan Swasti Saba Wiwerda
Banyak OPD Enggan Memberikan Dukungan untuk Pencapaian Indikator yang Dinilai

Parit Malintang--Forum Kabupaten Sehat (FKS) Padang Pariaman harus bertekad untuk lebih baik dalam menjalankan program kerjanya pada masa mendatang. Jika pada 2015 lalu sudah mampu meraih Swasti Saba Padapa, maka tahun ini ditargetkan mampu meraih Swasti Saba Wiwerda.
    Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Aspinuddin dihadapan pengurus FKS setempat yang menyelenggarakan rapat perdana pengurus di sekretariatnya, Parit Malintang.
    Menurut Aspinuddin, pengurus FKS periode sebelumnya yang merupakan pengurus pertama saja mampu meraih prestasi. Apalagi dengan tampilnya sejumlah nama yang memperkuat kepengurusan FKS saat ini, tentu diharapkan lebih mampu lagi meraih prestasi yang lebih baik.
    "Dari pengalaman terdahulu, FKS bisa mempersiapkan diri lebih baik dengan melengkapi kekurangan-kekurangannya selama ini. Dinas Kesehatan tetap mendukung program FKS, sehingga dapat terlaksana dengan baik," ujar dia.
    Dikatakannya, persiapan program harus dimulai dari Pokja-Pokja di nagari dan di tingkat kecamatan. "Dengan adanya FKS ini, menunjukkan adanya komitmen yang jelas dari Pemkab Padang Pariaman untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Karena kesehatan akan terkait dengan aspek kehidupan lainnya," ungkap Aspinuddin.
    Ketua FKS Padang Pariaman; Rahmat Tuanku Sulaiman menyebutkan, untuk mencapai keberhasilan tersebut harus didukung oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Setidaknya OPD yang terkait erat dengan FKS, seperti Bappelitbangda, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial PPPA, Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kabag Kesra, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Camat dan Walinagari.
    "Kesadaran semua pihak, betapa pentingnya pembangunan sektor kesehatan ditumbuhkan. Masing-masing OPD memiliki peran dalam mendorong pencapaian keberhasilan FKS ini," kata dia.
    Rahmat mengakui, hingga kini masih banyak OPD yang belum memahami FKS ini. Sehingga banyak OPD terkait enggan melakukan koordinasi dalam mendukung pencapaian indikator kesehatan. Dari indikator yang ditetapkan Pemerintah Pusat, terlihat jelas bagaimana keterlibatan instansi lain. "Kita berharap ke depan, kesadaran untuk memback-up FKS ini semakin tumbuh dan berkembang," ujarnya. (501)

Perbasi Padang Pariaman Gelar Penataran Pelatih dan Wasit Lisensi C

Perbasi Padang Pariaman Gelar Penataran Pelatih dan Wasit Lisensi C

Lubuk Alung--Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kabupaten Padang Pariaman menggelar Penataran Pelatih dan Wasit Lisensi C selama lima hari, di Lubuk Alung. Di samping buat seluruh calon pelatih dan wasit yang tergabung dalam Perbasi, penataran demikian juga berlaku untuk umum.
    Ketua Panitia; Januardi Gunawan kepada Singgalang menyebutkan, bahwa penataran itu akan dilakukan dari tanggal 10 hingga 15 Agustus. "Peserta kita targetkan dari pelatih sebanyak 20 orang dan dari wasit 20 orang pula," kata dia.
    Januardi Gunawan yang didampingi Afrido Romansyah, pelatih senior di Perbasi Padang Pariaman menilai, penataran itu amat penting untuk melahirkan pelatih-pelatih yang tangguh, serta wasit yang berkopeten di bidangnya. Semakin banyak pelatih, jelas akan semakin bertambah pula atlit basket di daerah ini.
    "Nara sumber penataran langsung dari Pengprov Perbasi Sumatera Barat," ujar Januardi Gunawan. Untuk itu, pihaknya berharap, acara yang telah ditetapkan itu bisa terlaksana dengan baik, sesuai keinginan Perbasi Padang Pariaman itu sendiri dalam melihat arti penting pengembangan pelatih dan wasit yang punya lisensi C tersebut.
    Sekretaris Perbasi Padang Pariaman; Hilman H memberikan apresiasi kepada seluruh panitia yang telah mempersiapkan acara demikian. "Penataran ini adalah bagaian yang tak terpisahkan dari program kerja Perbasi daerah ini, dalam melahirkan SDM yang handal di bidang olahraga basket," kata dia.
    "Kita berharap, penataran ini juga akan memperkuat nantinya atlit-atlit Perbasi yang akan berlaga di Porprov Sumbar 2018 yang akan berlangsung di Padang Pariaman," ujar Hilman. Untuk ini, dia minta kepada semua peserta untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti penataran demikian. (501)

Catatan PWI Piaman Selama Lebaran Dari yang Alhamdulillah Sampai Innalillahi wa Innailai Rajiun

Catatan PWI Piaman Selama Lebaran
Dari yang Alhamdulillah Sampai Innalillahi wa Innailai Rajiun

Padang Pariaman--Kaba baiak baimbauan, kaba buruak bahambauan. Pepatah Minang ini agaknya melekat di kalangan wartawan yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Padang Pariaman, selama lebaran lalu.
    Kabar baik tentunya tak terlepas dari kebahagian dan kesenangan tersendiri, terutama wartawan yang keparcitan kabar demikian. Adalah Bustanul Arifin Khatib Bandaro, wartawan Haluan di daerah itu. Rabu (19/7) istrinya melahirkan anak ketiga. Alhamdulillah. Perempuan lagi.
    "Kita doakan, semoga anak ketiganya itu menjadi anak yang shalehah, yang berbakti pada kedua orangtuanya," kata Ketua PWI Padang Pariaman; Ikhlas Bakri.
    Jauh sebelum Bustanul Arifin dapat tambahan momongan, Awal Piliang berminantu perdana. Istilah Piaman-nya, wartawan Singgalang yang telah senior di daerah itu kedatangan juadah, karena pengantin prianya anak kandung Awal Piliang.
    Rentang beberapa hari setelah baralek Awal Piliang, PWI Padang Pariaman menggelar halal bi halal di salah satu lapangan futsal di Kota Pariaman. "Meskipun di Arab Saudi sana tidak dikenal istilah halal bi halal, kita di Indonesia tetap melakukannya. Bagi kita yang setiap hari sibuk dengan berbagai kegiatan dan momen, tentu acara ini bagian yang tak terpisahkan dari meningkatkan tali silaturrahim," sebut Ikhlas Bakri.
    Setelah kabar baik demikian, keluarga besar PWI dikejutkan dengan berita duka. Rambun Pamenan Gazali meninggal dunia, Kamis (20/7) lalu. Innalillahi wa innailaihi rajiun. Menurut Ikhlas Bakri, Rambun yang kelahiran 1965 itu merupakan wartawan Harian Haluan pada 1994 hingga 2000. Dia anggota PWI dan sering memperkuat klub sepakbola PWI Padang Pariaman dalam memenangkan iven pertandingan di berbagai daerah di Sumbar.
    Selain itu, lanjut Ikhlas, Rambun yang telah lama mengidap penyakit stroke itu pun pernah jadi kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan ikut mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Padang Pariaman pada Pemilu 1999.
    Berselang empat hari setelah kepergian wartawan senior tersebut, Senin (24/7), Sendika, kakak kandung Ketua PWI Ikhlas Bakri yang dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa. Dikabarkan, pria berusia 50 tahun itu pergi secara mendadak di rumah istrinya, di Pasa Usang, Nagari Suluah, Kecamatan Batang Anai.
    "Innalillahi wa innailaihi rajiun. Ini duka kita bersama. Di dunia ini tak akan pernah luput dari kelahiran dan kematian anak manusia. Hidup hanya menunggu giliran. Semua yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Hanya saja, kapan dan dimana kita akan berpulang, yang tidak dikasih tahu oleh Tuhan," ungkap Sekretaris PWI Padang Pariaman, Damanhuri.
    Dia menyebutkan, duka yang dialami Iklas Bakri bersama keluarga besarnya itu adalah duka bersama. "Semoga almarhum diberikan ampunan oleh Allah Swt, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan iman," harapnya. (501)