Minggu, 16 Juli 2017

Tangan Dingin Walinagari Harry Subrata Membuat Keindahan Bukik Lubuk Alung Sampai ke Mancanegara

Tangan Dingin Walinagari Harry Subrata
Membuat Keindahan Bukik Lubuk Alung Sampai ke Mancanegara

Lubuk Alung--Bertandang ke Bukik Lubuk Alung tidak hanya sekedar mengurus surat-surat keperluan, yang terkait dengan walinagari, karena memang kantornya di puncak Bukik Lubuk Alung itu. Tetapi, juga bisa menikmati nyaman dan sejuknya udara, serta indahnya pemandangan bila sedang berada di lokasi demikian.
    Terkait dengan lokasi kantor walinagari di Puncak Bukik Lubuk Alung, Walinagari Harry Subrata pun mengembangkannya dengan membuat taman-taman yang dilengkapi pondok-pondok berupa los terbuka dengan bangku dan kursi-kursi plus meja-meja. Di lokasi itu juga ada satu unit kedai atau warung yang menyediakan aneka jenis minuman dan kue-kue.
    Alhasil, informasi tentang keberadaan kawasan kantor walinagari itu diketahui banyak pihak. Setiap hari ada saja orang yang mengunjungi secara berkelompok untuk berbagai keperluan. Ada yang sekadar berwisata menikmati panorama alam yang memukau, ada yang melaksanakan kegiatan khusus seperti diskusi, lokakarya dan pelatihan.
    Memanfaatkan momen Idul Fitri lalu, alumni beberapa sekolah menyelenggarakan kegiatan reuni di kawasan itu. Bahkan sejumlah turis asal Australia dan Perancis pun telah berkunjung ke Puncak Bukik Lubuk Alung. Harry Subrata yang cukup fasih berbahasa Inggris memandu mereka dengan sebaik-baiknya.
    Dalam memimpin Lubuk Alung, Harry Subrata dibantu Sekretaris Nagari; Landi Effendi, Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan; Andri Septian, Kaur Kesejahteraan Rakyat; Sutan Yardi,  Kaur Umum; Weli Wira Susanti, Bendahara; Bilqis Syafak serta dua Staf; Liza Primaning dan Arasriva.
    Selain itu juga didukung dua Kepala Korong Pasar Lubuk Alung; Hidayatis Aziz dan Kepala Korong Koto Buruak; Geri Afandi. Kedua korong ini mekar menjadi delapan korong;  Kabun Kopi, Pasar Mudiak, Kampung Durian, Koto Buruak, Gantiang Koto Buruak, Padang Baru Koto Buruak, Kayu Gadang Koto Buruak dan Surantiah Koto Buruak.

    Lanjutan pembangunan Masjid Muhajirin
    Ketua Pembangunan Masjid Muhajirin, Koto Buruak, Lubuk Alung; Dr. Irwandi Sulin Datuak Gadang menyebutkan saat ini sedang berlangsung rehabilitasi total masjid yang berukuran 16 x 16 meter itu. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan hingga selesai mencapai Rp1,4 miliar.
    Masjid Muhajirin, merupakan pengembangan dari Surau Gadang dulunya. Masjid ini punya sejarah panjang, terkait keberadaan Korong Koto Buruak itu sendiri. "Kita ingin, masjid ini berjalan sebagaimana mestinya," kata mantan Rektor Unitas Padang ini.
    "Untuk itu, kita rehabilitasi semuanya, agar keberadaannya mampu memberikan yang terbaik buat masyarakat dalam beribadah dan menuntut ilmu," ujarnya.
    Irwandi Sulin mengajak seluruh masyarakat Koto Buruak Lubuk Alung yang berada di rantau dan di kampung, untuk bersama-sama melakukan pembangunan demikian. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar