-Hingga Kini di Padang Pariaman
17 Ribu Lebih Masyarakat Belum Terima Bantuan Gempa
Pariaman--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni merasa senang dan menyambut baik kedatangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Mu'arif didaerah bekas gempat tersebut. "Kehadiran Bapak untuk sekian kalinya selalu didambakan, karena diyakini akan memberikan pencerahan dan motivasi baru bagi pemerintah daerah dan masyarakat, dalam rangka mewujudkan Padang Pariaman bangkit pascabencana gempa 30 September 2009 lalu, dan Kesiagaan Bencana," kata dia Rabu (6/7) saat penyerahan aset BNPB ke Pemrov Sumbar di TK/SD Model, Limpato, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak.
Menurut Ali Mukhni, ditunjuknya Padang Pariaman sebagai tempat peresmian kegiatan dan penyerahan aset, yang dibiayai BNPB kepada Pemrov Sumatra Barat, adalah sebuah penghargaan yang sangat tinggi.
Bupati Ali Mukhni melihat Padang Pariaman terletak di sebelah barat pulau Sumatra, yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia, dengan luas wilayah sekitar 1.328,79 Km 2, dan memiliki panjang garis pantai 60,50 Km2. Jumlah penduduk 390.489 Jiwa, dengan kepadatan penduduk 278 jiwa/Km2.
Katanya lagi, dengan tofografi dan kondisi alam serta peristiwa yang terjadi, Padang Pariaman bagaikan etalase bencana Indonesia. Hal ini cukup beralasan, karena semua bentuk jenis bencana yang ada di Indonesia, pernah dan sering terjadi di daerah ini. Mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, letusan gungung berapi, kabakaran dan sejumlah bencana lainnya, termasuk juga ancaman bencana tsunami.
"Walaupun demikian kondisi dan keadaannya, kita tetap cinta tanah ini dan tak mungkin meninggalkan daerah ini. Beberapa ujian dan cobaan bencana telah dirasakan, dan dilalui bersama masyarakat. Tentu semua itu akan menjadi pengetahuan, evaluasi kerja dalam penanggulangan bencana serta meningkatkan kesiap-siagaan terhadap bencana. Salah satu peristiwa yang cukup dahsyat, dan berat yang dirasakan adalah kejadian bencana gempa akhir 2009 yang lalu, dimana seluruh kondisi seakan-akan lumpuh dan harus dimulai dari nol lagi," ungkap Ali Mukhni.
Akan tetapi, lanjut Ali Mukhni, ini bukan sebuah alasan bagi Pemkab dan Masyarakat Padang Pariaman boleh tertinggal dari daerah lainnya di nusantara ini. "Kita merumuskan dan menyatakan dalam visi, Padang Pariaman harus menjadi kabupaten unggul dalam segala hal, termasuk juga unggul dalam aktifitas penanggulangan bencana," tambahnya.
Ali Mukhni menyebutkan, seluruh bantuan rehab rekon yang diturunkan kedaerah ini sudah tersalurkan, dan pada saat ini masyarakat sudah memanfaatkannya untuk perbaikan dan pembangunan kembali rumahnya masing-masing. "Namun demikian, perlu juga disampaikan bahwa bantuan yang sudah diterima dan salurkan kepada korban bencana tersebut, belum mencukupi dari seluruh korban yang terdata. Hingga kini masih terdapat lebih dari 17 ribu korban lagi yang belum mendapat bantuan rehab rekon. (dam)
-------------------------------------------------------------------
Bantuan Berbagai Pihak Mempercepat Pemulihan
Pariaman--Musibah gempa bumi yang telah menelan korban sebanyak 467 orang meninggal dunia, dan menyebabkan 277.430 jiwa atau 60 persen penduduk Padang Pariaman kehilangan tempat tinggal, telah memberikan pengajaran dan pengalaman yang besar dan berat, dalam menghadapi dan mengatasi situasi darurat, serta upaya penanggulangan pascabencana.
Hal itu disampaikan Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni Rabu (6/7) saat peletakkan batu pertama pembangunan kembali SDN 31 Pasir Baru, Kecamatan Sungai Limau. Hadir juga pada kesempatan itu Kepala BNPB, Syamsul Mu'arif.
Katanya lagi, disamping mengingatkan untuk harus selalu siap siaga dalam menghadapi bencana, apalagi Padang Pariaman merupakan daerah rentan bencana yang boleh dikatakan etalasenya bencana. Beberapa bantuan, baik secara material maupun moril telah mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dan mewujudkan 'Padang Pariaman Bangkit'. Termasuk pada hari ini bantuan untuk pembangunan kembali sekolah ini.
Terhadap bantuan tersebut, Bupati Ali Mukhni atas nama pemerintah dan masyarakat Padang Pariaman menyampaikan terima kasih yang tak terhingga. "Semoga kemuliaan Bapak-bapak dan Ibu-ibu para penyumbang, dibalas oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagai amal ibadah disisi-Nya.
"Kepedulian dan perhatian semua pihak tidak berhenti hingga di sini. Diharapkan dapat berlanjut dalam bentuk lain. Khusus untuk memulihkan kerusakan prasarana pendidikan, kita telah mengerahkan segala daya dan upaya. Sebab, sekolah menjadikan generasi yang akan datang berilmu pengetahuan, berakhlak, dan punya daya saing. Semua itu adalah tanggungjawab kita bersama, yang didalamnya juga pemerintah, orangtua murid dan masyarakat," ungkapnya.
Ali Mukhni mengajak seluruh masyarakat Sungai Limau apabila pembangunannya selesai, untuk bisa manfaatkan sekolah itu untuk mencerdaskan anak kemenakan. "Bangunan ini haruslah dipelihara dan dirawat dengan baik dan benar, agar bangunan dan fasilitas lainnya dapat bertahan lama," sebutnya. (dam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar