Minggu, 09 Juli 2017

Pelayanan Haji Harus Meningkat Siskohat Kemenag Kota Pariaman Diresmikan

Pelayanan Haji Harus Meningkat
Siskohat Kemenag Kota Pariaman Diresmikan

Pariaman--Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pariaman, Jumat (29/4) kemarin meresmikan pemakaian Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). Peresmian demikian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Walikota Pariaman, H. Mukhlis Rahman, di Kantor Kemenag setempat, Air Santok, Kecamatan Pariaman Timur.
    Menurut Firtrison Effendi, Kasi Urais dan Penyelenggaraan Haji Kemenag setempat, Siskohat ini merupakan tindak-lanjut dari Siskohat yang telah dilakukan di Kanwil Kemenag Sumbar belum lama ini. Sejak kehadiran lembaga Kemenag di Kota Pariaman, hingga tahun kemarin telah memberangkatkan 287 Jemaah Calon Haji (JCH) asal daerah ini. Dan untuk tahun ini telah tercatat sebanyak 111 JCH yang akan diberangkatkan. Untuk daftar tunggu, tetap berlaku selama delapan tahun. Artinya, JCH yang mendaftar tahun ini, 2019 baru bisa diberangkatkan.
    Firtrison melihat, Siskohat adalah sebuah alat untuk mempermudah dan memperlancar pelayanan kepada masyarakat yang akan melakukan ibadah haji. "Kita berharap, dengan Siskohat online ini, semua jaringan yang berhubungan dengan kelancaran jemaah bisa diatasi dengan baik dan benar," kata dia.
    Sementara, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman memberikan apresiasi kepada Kemenag yang telah mampu melakukan langkah positif demi untuk kebaikan pelayanan haji dimasa mendatang. Hanya berselang beberapa hari setelah Kanwil Kemenag Sumbar meresmikan Siskohat nya, Kemenag Kota Pariaman juga melakukan hal yang sama. Ini langkah cerdas, dalam meningkatkan pelayanan haji di kota ini.
    Kata Wako Mukhlis, ketidak-puasan masyarakat JCH selama ini terhadap pelayanan, hendaknya mampu dijadikan sebuah masukan, demi langkah perbaikan demikian. Tuntutan zaman saat ini memang sudah seharusnya pelayanan tersebut ditingkatkan, mengingat semakin cerdasnya masyarakat itu sendiri.
    "Kita juga merasa bangga, pelayanan haji yang dilakukan Kemenag Kota Pariaman juga telah mendapatkan penghargaan Iso 9001, dibidang pelayanan ini. Nah, langkah ini tentunya menjadikan lembaga Kemenag akan semakin mampu lagi untuk berbuat yang terbaik, demi kelancaran JCH. Mulai dari proses pendaftaran, keberangkatan, pemondokan serta seluruh kebutuhan pelayanan yang diberlakukan terhadap JCH itu sendiri, hingga kepulangan JCH ketanah air dengan selamat," kata Mukhlis Rahman.
    Disamping itu, Mukhlis Rahman juga mengajak JCH asal Kota Pariaman yang akan berangkat tahun ini untuk tidak terlalu memaksakan kehendak, apa yang ada dalam buku panduan. Namun, yang lebih penting dari itu, adalah memahami apa yang diajarkan oleh seorang pembimbing. Apalagi kondisi JCH yang telah berusia lanjut, tentu sangat tidak memungkinkan untuk bisa menghafal semua ketentuan yang akan dilaksanakan selama menjalani rukun Islam kelima itu. (dam)
------------------------------------------------------------

Kesiapan VII Koto Terhadap Bencana Telah Teruji Dengan Baik

VII Koto--Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman yang telah melakukan langkah positif, terutama terhadap kebencanaan, dengan mendeklarasikan diri sebagai kecamatan siaga bencana, terus merampungkan segala kebutuhan yang berhubungan dengan kesiap-siagaan hal demikian.
    Tim Reaksi Cepat (TRC) yang berjumlah sebanyak 820 anggota, yang terdiri dari 20 anggota di setiap korong yang ada di kecamatan tersebut, bersama Muspika setempat diuji langsung kemampuannya oleh Kapolres Padang Pariaman, Senin lalu, dengan menggelar simulasi bencana longsor.
    Kegiatan yang sangat mendadak itu, tidak membuat Camat VII Koto Sungai Sariak, Yusmanda kalang kabut. Intruksi berjenjang pun diberlakukan. Semua walikorong dengan TRC nya langsung datang, lengkap dengan pakaian yang telah diberikan. Simulasi dilakukan di Korong Sungai Ibua. Sebuah korong dalam Kecamatan VII Koto Sungai Sariak yang telah lengkap dengan peta titik bencana, serta peta evakuasi.
    Kepada Singgalang, Jumat (29/4) kemarin, camat VII Koto Sungai Sariak, Yusmanda melihat simulasi yang dilakukan tersebut sangat membuahkan hasil maksimal. Boleh dikatakan, seluruh masyarakat VII Koto telah siap dengan bencana. Namun, tentu tidak menginginkan datangnya bencana. Betapa tidak, disaat simulasi yang dilengkapi dengan seluruh peralatan, seperti mobil ambulan, tenaga evakuasi dan lain sebagainya, mencerminkan soalah-olah hari itu benar-benar terjadi bencana demikian.
    "Sejak dari Sungai Ibua, hingga ke Sungai Sariak, masyarakat pada keluar rumah dengan apa adanya ketika mendengarkan bunyi serine ambulan, yang mencerminkan saat itu membawa korban longsor. Yang namanya bencana tidak sekedar gempa bumi yang pernah meluluh-lantakkan Padang Pariaman akhir 2009 lalu. Tetapi masih banyak jenis musibah tersebut. Sebut saja, banjir bandang, longsor, kebakaran dan masih banyak lagi yang lainnya, yang kesemuanya sangat berpotensi di VII Koto Sungai Sariak," kata Yusmanda.
    Yusmanda melihat, latihan-latihan yang selama ini diberikan kepada TRC, cukup berhasil, dan mereka telah paham dengan tugas dan fungsinya masing-masing, yang telah diatur semua. "Saat simulasi yang diadakan secara mendadak, tanpa persiapan yang matang itu, sungguh kedatangan TRC penuh dengan semangat. Mereka tinggalkan semua pekerjaannya yang berhubungan dengan kehidupannya, demi terwujudnya solidaritas yang tinggi dalam upaya menyelamatkan masyarakatnya sendiri," tegas Yusmanda lagi.
    Kedepan, lanjut Yusmanda, semua korong yang ada akan diberikan titik peta bencana, peta evakuasi, yang dilakukan oleh TRC itu sendiri. Hal itu sangat penting, mengingat pengurangan resiko bahaya dari bencana itu sendiri. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar