Rabu, 19 Juli 2017

Ponpes Nurul Yaqin Kukuhkan 34 Tuanku Diharapkan Jadi Ulama yang Sesuai Kebutuhan Masyarakat

Ponpes Nurul Yaqin Kukuhkan 34 Tuanku
Diharapkan Jadi Ulama yang Sesuai Kebutuhan Masyarakat

Enam Lingkung--Sebanyak 34 tuanku dikukuhkan di Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Ringan-Ringan, Nagari Pakandangan, Kabupaten Padang Pariaman. Selain itu, juga diberikan ijazah kelulusan kepada 111 tamatan tsanawiyah, dan Bustanul Muhaqqiqin (Ma’had A’ly) sebanyak lima orang.
    Ketua Yayasan Pendidikan Imraniyah Pondok Pesantren Nurul Yaqin; Idarussalam Tuanku Sutan, Rabu (19/7) menyebutkan, pengukuhan gelar tuanku ini juga sekaligus peringatan seratus hari wafatnya pendiri Ponpes; Abuya Syekh H. Ali Imran Hasan.
    Tuanku yang dihasilkan Ponpes Nurul Yaqin merupakan kader ulama yang memiliki kemampuan menggali sumber-sumber hukum dan ajaran Islam dari berbagai literatur klasik yang dikenal dengan kitab kuning. "Santri di Ponpes ini dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan membaca kitab kuning yang banyak ditulis oleh ulama-ulama terdahulu yang hingga kini isinya masih relevan," kata Idarussalam.
    Menurut Idarussalam, ada tiga kompetensi yang dimiliki Nurul Yaqin diajarkan kepada santrinya. Pertama, keilmuan yakni ilmu kitab sebanyak 16 bidang. Kedua, skill, yakni kemampuan yang dimiliki santri yang diperlukan dalam kehidupan keseharian di masyarakat. Dimana santri bisa berdoa, jadi imam di masjid/surau/mushalla, berdakwah dan menjadi guru mengaji. Ketiga, karakter. Santri diajarkan dan dibiasakan dengan  sopan santun, etika dan  mengaplikasikan ibadah.
    "Inilah bedanya pesantren dengan sekolah lainnya. Di Pesantren Nurul Yaqin, Santri dituntut punya ilmu, skill dan berkarakter yang sangat mendukung dalam kehidupan bermasyarakat," kata Idarussalam.
    "Pesantren Nurul Yaqin tetap mengharapkan dukungan semua pihak, baik alumni, masyarakat, maupun Pemkab Padang Pariaman," ujar dia.
    Dengan wafatnya pendiri Nurul Yaqin; Syekh Ali Imran Hasan, maka terdapat dua pimpinan, yakni pesantren dan keilmuan. Pelaksanaan pesantren diserahkan kepada Almuhdil Karim Tuanku Bagindo. Sedangkan di bidang keilmuan, paham, jamaah, tarekat dan wirid, dipimpin oleh khalifah yang dinamakan Khalifah Imrani. Untuk pertama kali khalifah Imrani ini dipercayakan kepada Syekh Muda Zulhamdi Tuanku Kerajaan, murid langsung dari Syekh Ali Imran Hasan.
    Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur yang menghadiri acara pengukuhan tersebut mengatakan, para lulusan Pondok Pesantren Nurul Yaqin yang sudah dikukuhkan sebagai tuanku diharapkan menjadi ulama yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Ilmu yang sudah diperoleh selama belajar di pesantren ini tentu diharapkan dapat bermanfaat bagi diri sendiri, maupun masyarakat di lingkungannya," kata Suhatri Bur.
    Dikatakan, sebagai ulama tentu prioritas utama adalah untuk terus menggali ilmu agama. Sehingga pemahaman tuanku akan sesuai dengan kondisi masyarakat yang dihadapinya.
    "Pemkab Padang Pariaman memberikan apresiasi terhadap kehadiran Pondok Pesantren Nurul Yaqin. Amanah dari pendiri pesantren ini memang Pemkab agar memperhatikan perkembangannya. Ini tentu menjadi perhatian kita semua," ungkapnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar