Minggu, 02 Juli 2017

Dengan Kondisi Seadaanya Pesta Pantai Arta Tetap Dilaksanakan

Dengan Kondisi Seadaanya Pesta Pantai Arta Tetap Dilaksanakan

Sungai Limau--Pantai Arta Sugai Limau kembali menggeliat. Ini dapat dilihat telah ramainya pedagang yang sedang memasang tenda-tenda untuk berjualan di sekitar pantai.
    Menurut Panitia Pelaksana Pesta Pantai Arta tahun 2017 Syafruddin, yang seharai-hari sebagai Pimpinan UPK Kecamatan Sungai Limau menyatakan, penyelenggaaraan pesta pantai ini adalah ageda rutin tahunan semenjak 1981 sampai sekarang, yang dilaksanakan sehari setelah shalat Idul Fitri, berangsung selama satu minggu, dari 26 Juni hingga 2 Juli.
    Syafruddin menambahkan, bahwa pelaksanaan pesta pantai ini haruslah diberikan sokongan oleh Pemkab Padang Pariaman, terutama perbaikan sarana dan prasarana seperti jalan, gerbang, jalan pendestrian, pemasangan baronjong di muara sungai dan penataan lainnya.
    "Sehingga pengunjung yang datang akan betah berlama-lama di tempat ini," kata dia. Karena Pantai Arta ini adalah pantai yang melegenda dan bisa menjadi icon pariwisata Padang Pariaman. Pantai ini telah ada lagunya. Pemerintah tinggal sedikit memberikan sentuhan, maka jadilah pantai ini, tukuknya Syafruddin.
    Dia mengatakan, jika mau melihat ramainya Pantai Arta ini boleh lihat dua hari setelah shalai Id. 
    Sementara itu tokoh muda Padang Pariaman Zainal Effendi yang juga putra asli Sungai Limau menyebutkan, Pantai Arta ini bisa menjadi penggerak perekonomian anak nagari. "Kita berharap perhatian khusus dari pemerintah untuk menatanya," harapnya.
    Secara terpisah, Sekcam Kecamatan Sungai Limau Anton Wira Tanjung menyatakan, Pantai Arta ini memang perlu pembenahan. "Kita dari pemerintahan telah mengirim surat permohonan pembuatan masterplan Pantai Arta, serta telah menyerahkan surat penyerahan tanah oleh masyarakat kepada pemerintah agar lokasi itu diperbaiki sarana dan prasarananya kepada Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Padang pariaman," kata dia.
    Bahkan, lanjut Anton Wira Tanjung, dalam usulan Musrenbang kecamatan juga telah  dimasukan. Pola pengelolaanya ada dua metode yang dapat diterapkan. Pertama adalah pengelolaanya oleh pemerintah nagari melalui Bumnag dengan mekanisme memperhatikan masyarakat setempat.
    Atau kedua dengan metode pengelolaan secara profesional oleh pemerintah dan ditata dengan sebaik-baiknya dengan icon tersendiri serta diterbitkan retribusinya. "Sebenarnya intinya yang kita harapkan adalah modal. Jangan sampai potensi yang ada kita buang percuma. Kita khawatir nanti segmen pasar kita (Pantai Artha) di ambil alih oleh Pantai Tiku yang cukup intens diperhatikan Pemkab Agam saat ini," tambah Sekcam. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar