Rabu, 19 Juli 2017

Capai Tingkat Swasti Saba Wiwerda Usai Dikukuhkan FKS Padang Pariaman Disuruh Studi Banding

Capai Tingkat Swasti Saba Wiwerda
Usai Dikukuhkan FKS Padang Pariaman Disuruh Studi Banding

Parit Malintang--Bupati Padang Pariaman mengukuhkan Kepengurusan Forum Kabupaten Sehat (FKS) periode 2017-2020. Kegiatan itu berlangsung di Aula Kantor Bupati – Parit Malintang, Rabu (19/7). Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Aspinuddin.
    Bupati yang diwakili Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Sumber Daya Manusia; H. Taslim pada kesempatan itu menyebutkan, kehadiran aktivis FKS memberikan arti dan makna bagi Kabupaten Padang Pariaman. Sebab, komposisi pengurus seimbang antara jurnalis, birokrat/ASN dan tokoh masyarakat.
    Perilaku sehat ini, kata dia, memang sulit untuk dilaksanakan. Namun, bukan berarti tidak bisa. Butuh kesungguhan aktivis forum dengan didukung oleh seluruh organisasi perangkat daerah dalam menyosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat, bahkan kepada kalangan aparatur pemerintah.
    Sebagai ilustrasi saja, cetus Taslim, ketika aparatur di lingkungan Pemkab Padang Pariaman mengadakan kegiatan halal bi halal beberapa waktu lalu, usai acara masih banyak ditemui sampah yang berserakkan.
    "Bandingkan dengan negara-negara maju, berapa pun banyak yang hadir, toh masalah sampahnya tidak terlihat. Masing-masing peserta menjaga setiap sampah yang dihasilkannya. Tidak membuang sampah sembarangan," kata Mantan Kepala Bappeda ini.
    Guna menambah wawasan, Taslim atas nama bupati menganjurkan aktivis FKS Padang Pariaman melakukan studi-tiru ke daerah lain yang sudah berhasil mencapai tingkat Swasti Saba Wiwerda dalam penerapan kabupaten sehat dengan mengelola sembilan tatanan sehat.
    Sementara itu, Ketua FKS Padang Pariaman; Rahmat Tuanku Sulaiman mengungkapkan, ke depan semakin berat dan komplek. Selain muncul dari kondisi yang ada di lingkungannya, juga masalah perilaku masyarakat yang perlu dirubah agar mencerminkan sikap hidup sehat. Dari pelaku tersebut bermulanya berbagai penyakit yang dialami seseorang.
    Menurut Rahmat, perilaku sehat tidak tergantung dengan hanya tingkat pendidikan semata. Ada orang yang berpendidikan tinggi, punya mobil mewah, namun dirinya membuang sampah dengan enaknya dari mobilnya ke jalan raya. Perilaku ini sering ditemui di jalan raya saat mengendarai motor atau mobil lainnya.
    "Tugas FKS antara lain memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah terkait Forum Kabupaten Sehat ini. "Ini bukan pekerjaan mudah, tapi juga tidak sulit jika dilakukan  bersama-sama. Ketika masyarakat bergerak bersama, maka program tersebut bisa dilaksanakan," tutur  Rahmat.
    Dikatakan Rahmat, indikator-indikator keberhasilan FKS memang cukup banyak. Seperti kebersihan dan lingkungan sehat di pasar, obyek-obyek wisata, pemukiman dan sanitasinya. "Pemahaman terhadap pentingnya apa yang dicapai FKS perlu dukungan semua pihak, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD). FKS tidak bisa jalan tanpa dukungan semua pihak. Bagaimana mengintegrasikan FKS dengan stakeholder, pemerintahan nagari, sehingga akan menghasilkan program yang sesuai dengan misi dan visi FKS," kata dia.
    Pengurus FKS yang dikukuhkan terdiri dari Ketua; Rahmat Tuanku Sulaiman, Wakil Ketua; H. Taslim, Sekretaris; Armaidi Tanjung, Bendahara; Basiar, Seksi Advokasi dan Humas Ketua; Andri Satria Masri, Sekretaris; Ahmad Damanhuri, Anggota; Bustanul Arifin dan Zakirman Tanjung.
    Selanjutnya, Seksi Perencanaan dan Evaluasi Ketua; Sukiman, Sekretaris; Harmen Aminuddin, Anggota; Nofriyanti dan Trismayeni. Seksi Program Ketua; Zairil, Sekretaris; Zulherman, Anggota; Alfitri Yenti. Seksi Sarana dan Prasarana Ketua; Efinaldi, Sekretaris; Risma Yunia Harnika, Anggota; Vitria Anita, Sekretariat; Gusniati, Charessa Iswandi, M Ikhwan dan Sari Bulan (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar