Minggu, 30 Juli 2017

10 Rajo yang Memegang Ulayat Tetap Bersatu

-Tim III TSR Lubuk Alung
Membangun Nagari Dengan Seluruh Potensi yang Ada

Lubuk Alung--Ketua Tim Safari Ramadhan (TSR) III Kecamatan LubukAlung, Kapten Khairuman mengajak masyarakat Kenagarian Aie Tajun Lubuk Alung untuk memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya. Agar ibadah Tarwihnya bisa kusuk, jangan lupa mengunci rumah. Dan pastikan juga seluruh peralatan listrik dalam kondisi aman, serta barang ternak sudah terpelihara dengan semestinya.
    Di Sirau Fauqal Anhar, Korong Kapalo Banda, Jumat (19/8) malam Danramil Lubuk Alung ini menekankan pentingnya meningkatkan rasa aman dan nyaman. Untuk itu, seluruh ronda malam yang telah dimulai sejak Ramadhan masuk, harus ditingkatkan saat menjelang lebaran ini.
    Ketua Komisi III DPRD Padang Pariaman, Reflites menyampaikan bahwa tugas Pj. Walinagari Aie Tajun Lubuk Alung telah hampir selesai, sekaitan dengan telah terbentuknya hampir semua lembaga kenagarian, bahkan panitia pemilihan walinagarinya pun telah dibentuk. "Ini tentunya sebuah perjalanan yang cukup cepat dalam kenagarian yang baru hadir ditengah masyarakat," kata politisi Partai Golkar Padang Pariaman.
    Reflites juga mengajak masyarakat setempat agar bisa menggali dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada. "Dengan akan dipindahkannya ibu kabupaten dari Kota Pariaman ke Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung jelas mempunyai dampak tersendiri bagi masyarakat Aie Tajun, lantaran letaknya sangat berdekatan," ujarnya.
    Sementara, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Lubuk Alung, Ruswan Tanjung mengajak jajarannya yang ada dikenagarian demikian, untuk selalu memanfaatkan jabatan yang diembankan oleh masyarakat, sesuai fungsinya, memberdayakan masyarakat. "Inti dari pemberdayaan masyarakat, adalah banyaknya kita melakukan diskusi bersama dengan seluruh unsur yang ada dalam kenagarian. Mari kita tanamkan komitmen untuk bersama-sama membangun masyarakat, yang pada akhirnya Aie Tajun Lubuk Alung sejajar pula dengan kenagarian lainnya di daerah bekas gempa ini," kata Ruswan Tanjung.
    Ketua Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Kecamatan Lubuk Alung, Aljufri dalam sambutan singkatnya mengajak semua unsur yang ada di Aie Tajun itu untuk bisa menyelesaikan persoalan hukum pidana ringan ditengah masyarakat saja, tanpa harus dikadukan ke pihak berwajib. "Kita siap memberikan masukan. Bahkan, FKPM di setiap nagari dan korong punya kaki tangan, dan anggota yang cukup, dalam memberikan solusi terbaik, sesuai perannya selaku anggota FKPM," katanya. (dam)
--------------------------------------------------------------------

-Di Ulakan Tapakis dan Ketaping
10 Rajo yang Memegang Ulayat Tetap Bersatu

Ketaping--Niniak mamak yang memegang ulayat di Kenagarian Tapakis, Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, dan Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Jumat (19/8) malam kembali melakukan rangkaian penguatan adat salingka nagari, seperti yang telah menjadi acuan selama ini dalam membangun tatanan adat itu sendiri.
    Pertemuan yang diawali dengan buka puasa bersama di rumah gadang Bahrum Ryk. Rajo Sampono di Ketaping itu cukup dapat sambutan dari rajo yang 10, yang sudah lama terkenal di sepanjang Nan Sabaris lama tersebut. Mereka yang 10 itu, empat rajo memegang ulayat di Kenagarian Ulakan, yakni Ryk. Amai Said, Ryk. Rajo Sulaiman, Ryk. Rajo Dahulu, dan Ryk. Rajo Mangkuto.
    Sementara, di ulayat Kenagarian Tapakis dipegang oleh lima rajo, mereka adalah, Ryk. Tan Basa, Ryk. Majo Basa, Ryk. Malako, Ryk. Malakewi, dan Ryk. Katuah. Dan Ryk. Rajo Sampono, satu-satunya rajo di Ketaping. Mereka yang 10 itu sejak dari adanya selalu bersatu. Hingga kini masih terkenal diantara mereka, adat nan saincek, pusako nan sabuah, rimbo nan satumpak.
    Kepada Singgalang, Ryk. Rajo Sampono menilai, bahwa kekuatan niniak mamak yang 10 itu adalah kekuatan mutlak di tiga nagari demikian. "Bahasa kasarnya, nagari yang tiga tersebut, adalah milik rajo nan 10. Hal ini berlaku mutlak, dan tidak bisa dirubah begitu saja. Nah, kekuatan inilah yang kita perkuat kembali, lewat momen Ramadhan kali ini," kata Rajo Sampono.
    Selaku tuanrumah, Rajo sampono merasa senang dan bangga sekali melihat kehadiran dari seluruh rajo dan dunsanaknya masing-masing. "Hal ini menandakan kuatnya hubungan emosional diantara rajo dan masyarakatnya sendiri. Dulu sangat terkenal, kalaulah rajo itu yang memerintahkan, tak seorangpun yang bisa melanggarnya. Masuk ataupun tidak masuk secara struktur adat nagari dalam pemerintahan, yang namanya rajo yang 10 tersebut, punya peran tersediri," ulas Rajo Sampono lagi.
    Rajo Sampono terus menggelorakan dikalangan rekannya demikian, untuk selalu memberikan yang terbaik ditengah lingkungan ulayat masing-masing. "Kekuatan kita selaku palito ditengah nagari harus terus dikuatkan oleh semua lembaga nagari lainnya, hingga sampai akhir nanti. Kekuatan ini juga warisan yang kita lanjutkan dari yang membuat pertama kali, sejak ulayat ini didirikan ratusan tahun yang silam. Kemurniannya tidak boleh luntur oleh kekuatan apapun," tegas Rajo Sampono. (dam)
---------------------------------------------------------------------

-Mubalig Rahmat Tuanku Sulaiman
Umat Islam yang Beriman Harus Punya Empat Hal

Lubuk Alung--Umat Islam yang beriman wajib memiliki empat hal, dalam menujang kekuatan imannya kepada Yang Maha Kuasa. Empat hal itu, rumah yang besar (hati), kendaraan yang kencang (amal), palito yang terang (ilmu), dan pakaian yang jombang (malu).
    Demikian pokok persoalan yang disampaikan Rahmat Tuanku Sulaiman, selaku mubalig di Tim Safari Ramadhan (TSR) III Kecamatan Lubuk Alung. Dia menyampaikan hal itu di Surau Fauqal Anhar, Aie Tajun Lubuk Alung, Jumat (19/8) malam.
    Menurut ulama muda ini, empat hal itu adalah modal dasar dalam mengembangkan potensi diri ditengah masyarakat. "Rumah besar atau hati yang dimaksud disini, bagaimana kita punya hati yang lapang. Tidak punya rasa iri hati, dengki dan lain sebagainya. Sebab, hati merupakan segala sumber penyakit. Kalaulah hati yang merasa sakit, maka semua ikut jadi sakit," kata dia.
    Katanya lagi, hati yang bersih itulah yang bisa mengendarai kendaraan yang kencang, yakni amal ibadah. Baik itu amal ibadah yang wajib, maupun amal ibadah sunat. "Ramadhan yang penuh dengan kesucian, kita sangat dituntut untuk banyak melakukan amal ibadah. Baik ibadah yang berhubungan dengan Tuhan, maupun ibadah sosial yang berhubungan dengan hajat banyak orang," ujar politisi Partai Golkar Padang Pariaman ini.
    Dia melihat, empat hal itu juga punya hubungan tersendiri dengan kekuatan adat Minangkabau, yang dikenal dengan tahu dinan ampek, yakni kato malereang, mandaki, manurun dan kato mandata. Begitu juga agama mengajarkan empat hal. Disini pulalah letaknya bersenyawanya antara adat dan agama. Yang dalam falsafah Minangkabau dikenal dengan syarak mangato, adat mamakai. Artinya, fatwa agama yang dikeluarkan kaum syarak, selalu menjadi pegangan oleh kaum adat dalam mengembangkan tatanan adat ditengah masyarakat lingkungannya.
    Dengan itu pula, lanjut Rahmat, diantara niniak mamak harus sejalan dengan ulama. Dua institusi tersebut merupakan lambang kesuksesan dan kekacauan ditengah masyarakat nagari. Hal itu sangat bergantung dari cara peran yang mereka mainkan bersama komponen anak nagari. (dam)
---------------------------------------------------------------------

-PKBM Cahaya Punya Banyak Kontribusi
Kedepan, Pemerintah Harus Menjadi Motivator Terhadap Semua Lembaga

Lubuk Alung--Buka puasa bersama yang diadakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya, Koto Buruak, Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman sukses dan meriah. Disamping dihadiri warga belajarnya, kegiatan yang diadakan Sabtu (20/8) malam itu juga dihadiri Camat Lubuk Alung, Azminur, Ketua LPM, Ruswan Tanjung, Ketua Forum PKBM Padang Pariaman, Hilman serta seluruh tokoh masyarakat dan Walikorong Koto Buruak itu sendiri.
    Menurut Harry Subrata, sang pendiri PKBM Cahaya, buka puasa ini merupakan rangkaian kegiatan yang intinya untuk menjalin hubungan yang baik diantara pengurus, masyarakat dan warga belajarnya sendiri. "Lembaga ini berdiri telah cukup lama, dan telah banyak memberikan kontribusi positif, dalam membangun masyarakat itu sendiri. Disamping mengelola pendidikan Paket, PKBM ini juga punya PAUD, Taman Bacaan Masyarakat (TBM)," kata dia pada Singgalang.
    Calon Walinagari Lubuk Alung ini mengajak semua masyarakat Koto Buruak untuk terus memanfaatkan lembaga yang dia dirikan itu. "Kedepan, lembaga yang pada intinya memberdayakan masyarakat ini, terus kita kembangkan dengan dinamikanya. Kita melihat, potensi yang tersedot dalam membesarkan lembaga-lembaga itu cukup bervariasi, dan harus digali terus," kata Harry Subrata.
    "Pemerintahan kenagarian harus menjadi motivator terhadap kebesaran lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dengan banyak melakukan pendekatan persuasif tersebut. Lembaga PKBM ini, disamping memberdayakan masyarakat perkampungan dengan ilmu pengetahuan, juga melakukan berbagai unit usaha yang telah dikembangkan. Kita telah mengembangkan pupuk organik, yang insya Allah, telah dimanfaatkan oleh petani yang ada di Koto Buruak dan sekitarnya. Kini, tengah dikembangkan usaha perabot dan ternak ikan lele," sebutnya.
    Sementara Camat Lubuk Alung, Azminur memberikan apresiasi kepada PKBM Cahaya yang telah eksis dan berkiprah ditengah masyarakat, terutama dalam membangun kecerdasan dan kemandirian masyarakat itu sendiri. "Kita tetap memberikan dukungan yang penuh kepada lembaga yang tumbuh dalam membangun sosial kemasyarakatan di Lubuk Alung ini," katanya.
    Azminur melihat, keberadaan lembaga sosial masyarakat seperti PKBM Cahaya ini sangat besar artinya. "Disamping memberdayakan masyarakat, lembaga ini juga telah banyak melahirkan dan mengembangkan tenaga kerja yang baik, dan pada akhirnya jelas memajukan kesejahteraan masyarakat nagari," kata Azminur. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar